ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO INVESTASI PADA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIC DI
BURSA EFEK INDONESIA”.
Oleh
I Made SuaradanaI Made Artawan
Abstraksi
Judul penelitian ini adalah “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Investasi Pada Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$, Struktur Modal, Operating Leverage, finansial leverage dan likuiditas perusahaan (Current Rasio) secara bersama-sama (simultan) dan individu (parsial) terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia, dan Dari ke tujuh faktor – faktor tersebut faktor manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara bersama-sama (simultan) dan parsial antara tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage, dan likuiditas perusahaan terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia dan Untuk mengetahui dan menganalisis dari ketujuh faktor tersebut, faktor mana yang paling dominan berpengaruh terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia. Variabel yang diteliti dalam penilitian ini adalah risiko investasi sebagai variabel terikat, sedangkan variabel bebasnya terdiri dari tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage , dan likuiditas perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda,uji determinasi yaitu deangan menggunakan program computer SPSS, uji F (F-test) untuk analisis secara simultan, uji t (t-test) untuk analisis secara parsial dan uji koefisien beta yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi Y = -0.112 (X1), 0.435 (X2), -0.091 (X3), -0.367 (X4), -0.083 (X5), 0.301 (X6), -0.100 (X7). Pengujian F-test untuk regresi linier berganda diperoleh besarnya F-hitung 1,241 yang lebih kecil dari F-tabel 2,34 yang berarti tidak berpengaruh yang signifikan secara simulta antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Pengujian t-test dari hasil regresi diperoleh bahwa tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial leverage , dan likuiditas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi. Sedangkan tingkat bunga deposito mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap risiko investasi. Berdasarkan uji koefisien beta juga diketahui bahwa tingkat bunga deposito memiliki pengaruh dominan terhadap risiko investasi.
1
2
A. Pendahuluan
Perusahaan farmasi menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi investor untuk
menanamkan modalnya dengan perhitungan risiko yang tidak terlalu besar untuk
memperoleh keuntungan, hal ini di dukung dengan perkembangan zaman yang
cepat, bisnis alat kedokteran, obat-obatan, serta rumah sakit telah berkembang
dengan pesat. Kementrian kesehatan menyebutkan, tahun 2004 sekitar 400 juta dolar
AS atau sekitar Rp 3,6 triliun keluar dari mereka yang berobat keluar negeri. Tahun
2007, pihak Nasional Healthcare Group Internasional Business Development
menyebutkan, devisa yang dikeluarkan untuk berobat kesingapura saja mencapai
600 juta dollar AS atau Rp5,6 triliun. Perkiraan dan informasi berbagai pihak bahwa
jumlah devisa yang di bawa keluar untuk berobat keluar negeri diperkirakan sudah
mencapai Rp 10 triliun lebih, pernyataan ini sangat memperkuat bagusnya
perkembangan bisnis di perusahaan perobatan. (Irham Fahmi, 2010 :247)
Perusahaan farmasi keadaan harga sahamnya sering berfluktuasi sehingga
investor perlu mengetahui berbagai cara guna mendeteksi risiko kerugian yang akan
dihadapi dengan tingkat keuntungan yang akan di peroleh, Risiko investasi secara
umum dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat makro dan mikro. Faktor yang
bersifat makro merupakan faktor yang mempengaruhi semua perusahaan dan
industri, faktor makro meliputi tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, nilai tukar
rupiah, sedangkan faktor yang bersifat mikro merupakan fakrtor yang berpengaruh
terhadap kesehatan suatu perusahaan yang meliputi struktur modal, operating
leverage, finansial leverage, dan likuiditas perusahaan yang dapat diukur dengan
Current Ratio. Meningkatnya investasi saham mengandung risiko yang cukup besar
dan jangka waktu yang panjang maka sangat penting bagi calon investor untuk
menilai risiko atas investasi yang akan dilakukan.
Dalam penelitian ini mengambil perusahaan Farmasi yang terdapat dalam
Bursa Efek Indonesia untuk di teliti. Obyek ini diambil karena perusahaan
FARMASI merupakan perusahaan yang berada pada sektor-sektor bisnis yang
strategis, mempunyai perputaran bisnis yang sangat kencang. Berdasarakan data
yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui (www.idx.co.id) terdapat sepuluh
emiten yang termasuk dalam perusahaan FARMASI
3
Atas dasar berbagai faktor yang mempengaruhi risiko investasi saham pada
Perusahaan Farmasi yaitu baik dari luar perusahaan misalnya seperti : (tingkat
inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, dan Tingkat Suku bunga), dan di dalam
perusahaan seperti : (Struktur Modal, Overating Leverage, finansial leverage, dan
likuiditas perusahaan) hingga dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
Adapun rumusan penelitiannya adalah 1) bagaimanakah pengaruh Tingkat
Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$, Struktur
Modal, Operating Leverage, finansial leverage dan likuiditas perusahaan (Current
Rasio) secara bersama-sama (simultan) terhadap risiko investasi pada saham
perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia, 2) bagaimanakah pengaruh
tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$,
Struktur Modal, Operating Leverage, finansial leverage dan likuiditas perusahaan
(Current Rasio) secara parsial (individu) terhadap risiko investasi pada saham
perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia, 3) dari ke tujuh faktor – faktor
tersebut faktor manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap risiko investasi
pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia.
Sedangkan tujuan penelitiannya adalah 1) untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh secara bersama-sama (simultan) antara tingkat inflasi,
tingkat bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating
leverage, finansial leverage, dan likuiditas perusahaan terhadap risiko investasi pada
saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia, 2) untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh secara parsial (individu) antara tingkat inflasi, tingkat
bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating
leverage, finansial leverage, dan likuiditas perusahaan (Current Ratio) terhadap
risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di PT. Bursa Efek Indonesia, 3)
untuk mengetahui dan menganalisis antara tingkat inflasi, tingkat bunga deposito,
nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal, operating leverage, finansial
leverage , dan likuiditas perusahaan (Current Ratio), faktor mana yang paling
dominan berpengaruh terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI
di PT. Bursa Efek Indonesia.
4
B. Landasan Teori
Pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,
termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara
dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti
sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan
guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga
lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. (sunariyah 2011 :1).
Pasar modal merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan surat
berharga jangka panjang baik dalam bentuk utang (obligasi) maupun modal sendiri
(saham).secara umum beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seorang pemodal
sebelum berinvestasi dipasar modal, adalah (Tjipto Darmadji dan Hendy M.
Fakhruddin 2011 : 87):
1) Pertimbangan tingkat keuntungan dan tingkat risiko
Keputusan investasi merupakan keputusan atau pilihan atas suatu scenario
tingkata keuntungan yang diharapkan (expected return) dan skenario tingkat
risiko (risk) yang siap ditanggung.
2) Ketahui jangka waktu investasi (time horizon)
Jangka waktu investasi akan menentukan prilaku investor dalam aktivitas
investasinya.
3) Kenali karakter investor
Umumnya karakter investor terbagi atas 3 yaitu :
1). Pengambil risiko (risk taker)
2). Penghindar risiko (risk avoider)
3). Netral
Karakter investasi akan berpengaruh terhadap prilaku dalam berinvestasi dan
karakter tersebut menentukan strategi yang tepat dalam berinvestasi.
4) Mempelajari Keuangan
Bagi sebagian besar orang, investasi di reksadana hanyalah sebagian dari total
asetnya. Jika investasi anda lebih banyak pada deposito berjangka, anda
mungkin dapat mengambil risiko lebih besar untuk tingkat keuntungan yang
lebih besar pula dari investasi di reksadana.
5) Evaluasi kinerja investasi investor
5
Banyak orang yang menilai reksadana berdasarkan keuntungan yang tinggi.
Data historis membuktikan bahwa reksadana yang mempunyai kinerja bagus
pada masa yang lalu, tidak selalu memberikan kinerja sama pada masa yang
akan dating.
6) Melakukan diversifikasi
Pemodal yang profesional setuju bahwa salah satu rahasia untuk mencapai
tingkat keuntungan yang baik secara konsisten adalah diversifikasikan atau
berinvestasi pada lebih dari satu reksadana. Diversifikasi adalah sebuah cara
untuk mengendalikan risiko karena walaupun investor berinvestasi pada
beberapa reksadana berisiko tinggi, bila nilai salah satu investasi tersebut
menurun, nilai investasi yang lainnya mungkin naik.
Risiko didefinisikan sebagai probabilitas tidak tercapainya tingkat
keuntungan atau return yang diterima menyimpang dari return yang
diharapkan. Risiko merupakan perbedaan tingkat keuntungan yang sebenarnya
(actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (Agus
Sartono,2001 : 147).
Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan
antara actual return dan expected return. Investor mengambil setiap keputusan
investasi selalu berusaha untuk meminimalisasi berbagai risiko yang timbul,
baik risiko yang bersifat jangka panjang. Setiap perubahaan berbagai kondisi
mikro dan makro ekonomi akan turut mendorong terbentuknya berbagai
kondisi yang mengharuskan seorang investor memutuskan apa yang harus
dilakukan dan strategi apa yang diterapkan agar ia tetap memperoleh return
(keuntungan yang diharapkan oleh investor). Irham Fahmi,( 2010 : 174).
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa risiko investasi adalah
kesenjangan yang terjadi antara tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual
return) dengan keuntungan yang di harapkan (expected return).
a. Penggolongan Risiko Investasi
Risiko dalam investasi saham dapat dikelompokan menjadi dua bagian
yaitu :
1) Risiko Sistematis (systematic Risk)
6
Risiko Sistematis (systematic Risk) adalah risiko yang tidak
bisa di versifikasikan atau dengan kata lain risiko yang sifatnya
mempengaruhi secara menyeluruh.
2) Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)
Unsystematic Risk merupakan risiko tidak sistematis yaitu
hanya membawa dampak pada perusahaan yang terkait saja. Jika
suatu perusahaan mengalami Unsystematic Risk maka kemampuan
untuk mengatasinya masih akan bisa dilakukan, karena perusahaan
bisa menerapkan berbagai strategi untuk mengatasinya seperti
diverifikasi portofolio.Unsystematic Risk disebut juga risiko spesifik
atau risiko yang dapat di versifikasikan.
C. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan beberapa tinjauan teoritis yang telah
dikemukakan berikut ini diajukan beberapa hipotesis penelitian yaitu :
1) Diduga Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah terhadap
US$, Struktur Modal, Operating Leverage, Finansilal Leverage dan Likuiditas
Perusahaan (current ratio) secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di Bursa Efek
Indonesia selama 2006 sampai 2010.
2) Diduga Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah terhadap
US$, Struktur Modal, Operating Leverage, Finansial Leverage dan Likuiditas
Perusahaan (current ratio) secara parsial (individu) berpengaruh signifikan
terhadap risiko investasi pada saham perusahaan FARMASI di Bursa Efek
Indonesia selama 2006 sampai 2010.
3) Diduga Operating Leverage, berpengaruh dominan terhadap risiko investasi
pada saham perusahaan FARMASI di Bursa Efek Indonesia selama 2006
sampai 2010.
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan FARMASI yang go public di
Bursa Efek Indonesia dengan pengambilan data lewat situs BEI (www.idx.co.id) ,
7
sedangkan obyek penelitian adalah Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai
Tukar Rupiah terhadap US$, Struktur Modal, Operating Leverage, Finansial
Leverage, Likuiditas Perusahaan (sebagai variabel bebas) dan risiko investasi
(sebagai variabel terikat).
Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu
metode penentuan sampel yang tidak acak dan secara sengaja atau sesuai dengan
pertimbangan tertentu (Sugiono,2007:78). Penentuan sample dipenelitian ini
dibatasi dengan memilih Perusahaan FARMASI atas dasar yaitu Perusahaan
Farmasi yang go public dengan listing dari tahun 2006 dan selalu terdaftar di situs
www.idx.co.id, dan Perusahaan Farmasi yang go public yang memiliki data laporan
keuangan yang lengkap dari tahun 2006 sampai 2010. Sehingga dari seluruh
populasi perusahaan Farmasi yang go public maka hanya sembilan perusahaan yang
digunakan sebagai sampel dalam penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Linier Regresi
Berganda, analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Tingkat Inflasi (X1),
Tingkat Bunga Deposito (X2), Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ (X3), Struktur
Modal (X4), Overating Leverage (5), Financial Leverage (X6), Likuiditas
perusahaan (X7) terhadap risiko investasi, pada saham perusahaan Farmasi yang
listing di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006 – 2010 baik secara serempak
maupun parsial. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7
Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) yaitu digunakan untuk menguji
bahwa Tingkat Inflasi (X1), Tingkat Bunga Deposito (X2), Nilai Tukar Rupiah
Terhadap US$ (X3), Struktur Modal (X4), Overating Leverage (5), Financial
Leverage (X6), Likuiditas perusahaan (X7) secara simultan berpengaruh signifikan
atau tidak terhadap variabel terikat yaitu RIsiko Investasi pada perusahaan Farmasi
yang listing di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006 – 2010.
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) digunakan untuk
menguji besarnya pengaruh masing-masing faktor yaitu Tingkat Inflasi (X1),
Tingkat Bunga Deposito (X2), Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ (X3), Struktur
Modal (X4), Overating Leverage (5), Financial Leverage (X6), Likuiditas
8
perusahaan (X7) secara parsial terhadap variabel terikat (risiko investasi) pada
perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.
Uji betha merupakan modifikasi koefisien regresi dalam bentuk
standar. Koefisien betha dipergunakan untuk menentukan variabel mana
dari Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$,
Struktur Modal, operating leverage, Financial Leverage dan Likuiditas perusahaan
(current ratio) yang paling dominan pengaruhnya terhadap risiko investasi
dalam model regresi berganda. Informasi tentang variabel bebas yang
dominan diperoleh melalui perbandingan antara koefisien betha dalam
model regresi tersebut.
E. Hasil Penelitian
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda, yaitu uji regresi serempak (uji statistic –F) dan uji regresi parsial (uji
satatistik –t). pengolahan data untuk mendukung pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat dalam tabel berikut :
9
Tabel 1
Rangkuman Hasil Analisis Regresi
MODEL
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -7.659 22.396 -0.342 0.734
X1 Tingkat Inflasi -35.822 78.106 -0.112 -0.459 0.649
X2 Tingkat Bunga Deposito 2.689 1.211 0.435 2.221 0.033
X3 Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ -1.062 2.465 -0.091 -0.431 0.669
X4 Struktur Modal -3.942 2.188 -0.367 -1.801 0.080
X5 Overating Leverage -0.442 0.806 -0.083 -0.549 0.587
X6 Financial Leverage 10.377 9.829 0.301 1.056 0.298
X7 Likuiditas PerusahaanR squareUji F
-0.5260.1901.241
1.249 -0.100 -0.421 0.676
0.306
Sumber : data diolah
Berdasarkan tabel 1 tersebut, maka dapat diperoleh persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut : Ŷ= -7.659 -35.822 X1 + 2.689 X2 -1.062 X3 -
1.062 X4 - 3.942 X5 - 0.442 + 10.377 X6 - 0.526 X7. Persamaan regresi ini
menunjukkan pengaruh variabel-variabel dari Tingkat Inflasi, Tingkat Bunga
Deposito, Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$, Struktur Modal, Overating
Leverage, Financial Leverage, Likuiditas Perusahaan terhadap Risiko Investasi
Saham. Koefisien regresi yang bertanda negatif, berarti ada pengaruh yang
berlawanan terhadap risiko investasi, demikian sebaliknya. Penelusuran
signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel tersebut, maka perlu
dilakukan pengujian baik secara simultan maupun parsial pengaruh variabel-
variabel tersebut terhadap risiko investasi pada saham perusahaan farmasi yang
go public di Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai 2010.
10
2. Uji Signifikansi simultan (uji statistik F)
Uji Signifikansi simultan (f-test) ini digunakan untuk mengetahui secara
bersama-sama X1 (tingkat inflasi),X2 (tingkat bunga deposito),X3 (nilai tukar
rupiah terhadap US$),X4 (struktur modal),X5 (overating leverage),X6 (financial
leverage),X7 (likuiditas perusahaan) terhadap risiko investasi.
Karena F hitung (1,241) < F tabel (2,34) atau α (0,05) < F.V (0,306) maka F
hitung dan F.V berada pada daerah penerimaan Ho, sehingga tingkat inflasi,
tingkat bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal,
overating leverage, financial leverage, likuiditas perusahaan secara bersama-
sama tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi. Daerah penerimaan
dan penolakan Ho dapat di gambarkan sebagai beriktu :
3. Uji signifikansi parsial (uji statistik t)
Uji signifikansi parsial (t-test) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel bebas secara individu atau parsial terhadap variabel terikatnya.
Adapun hasil pengujian melalui program SPSS ditunjukan dalam tabel 10
berikut ini :
Tabel 2
Rangkuman Hasil Uji Parsial
Model t Sig.
x1 tingkat inflasi -0.459 0.649
x2 tingkat bunga deposito 2.221 0.033
x3 nilai tukar rupiah terhadap US$ -0.431 0.669
x4 struktur modal -1.801 0.080
x5 overating leverage -0.549 0.587
x6 fiancial leverage 1.056 0.298
x7 likuiditas perusahaan -0.421 0.676 Sumber : data diolah
Dari tabel 2 diketahui besarnya t hitung dapat dikatakan bahwa
a. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2
dapat dilihat t-hitung sebesar -0.459. Oleh karena t hitung (-0,459) < -t tabel
(2,042) dan α (0,05) < P.V (0,74) maka t hitung dan P.V berada pada daerah
11
penerimaan Ho sehingga variabel X1 (tingkat inflasi) tidak berpengaruh
signifikan terhadap risiko investasi.
b. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2
dapat dilihat t-hitung sebesar 2.221. Oleh karena t hitung (2,221) > -t tabel
(2,042) dan α (0,05) > P.V (0,033) maka t hitung dan P.V berada pada daerah
penolakan Ho sehingga variabel X2 (tingkat bunga deposito) berpengaruh
signifikan terhadap risiko investasi.
c. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2
dapat dilihat t-hitung sebesar -0.431. Oleh karena t hitung (-0,431) < -t tabel
(2,042) dan α (0,05) < P.V (0,669) maka t hitung dan P.V berada pada daerah
penerimaan Ho sehingga variabel X3 (nilai tukar rupiah terhadap US$) tidak
berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi.
d. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS pada tabel 2
dapat dilihat t-hitung sebesar -1.801. Oleh Karena t hitung (-1,801) < -t tabel
(2,042) dan α (0,05) < P.V (0,080) maka t hitung dan P.V berada pada daerah
penerimaan Ho sehingga variabel X4 (struktur modal) tidak berpengaruh
signifikan terhadap risiko investasi.
e. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2
dapat dilihat t-hitung sebesar -0,549. Oleh karena t hitung (-0,549) < -t tabel
(2,042) dan α (0,05) < P.V (0,587) maka t hitung dan P.V berada pada daerah
penerimaan Ho sehingga variabel X5 (overating leverage) tidak berpengaruh
signifikan terhadap risiko investasi.
f. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2
dapat dilihat t-hitung sebesar 1,056. Oleh karena t hitung (1,056) > -t tabel
(2,042) dan α (0,05) < P.V (0298) maka t hitung dan P.V berada pada daerah
penerimaan Ho sehingga variabel X6 (financial leverage) tidak berpengaruh
signifikan terhadap risiko investasi.
g. Dari hasil pengolahaan data dengan menggunakan bantuan SPSS Pada tabel 2
dapat dilihat t-hitung sebesar -0,421. Oleh karena t hitung (-0,421) < -t tabel
(2,042) dan α (0,05) < P.V (0,676) maka t hitung dan P.V berada pada daerah
penerimaan Ho sehingga variabel X7 (likuiditas perusahaan) tidak berpengaruh
signifikan terhadap risiko investasi.
12
4. Uji kopefisien Beta
Berdasarkan hasil regresi standardized dengan bantuan program
komputer SPSS, diketahui bahwa nilai beta tingkat inflasi (1) adalah -
0,112. Beta tingkat bunga deposito (2) adalah 0,435. Beta nilai tukar
rupiah terhadap US$ (3) adalah -0,091. Beta struktur modal (4) adalah -
0,367. Beta overating leverage (5) adalah -0,083. Beta financial
leverage (6) adalah 0,301. Beta likuiditas perusahaan (7) adalah -
0,100. Dengan demikian diketahui bahwa variabel yang paling dominan
pengaruhnya terhadap risiko investasi adalah Beta tingkat bunga deposito
(2), karena memiliki koefisien beta paling tinggi yaitu 0,435.
Dari uraian tersebut, diketahui bahwa hipotesis ketiga yang
menyatakan bahwa variabel Overating Leverage yang dominan
berpengaruh terhadap risiko investasi pada perusahaan Farmasi di Bursa
Efek Indonesia periode 2006-2010 adalah tidak terbukti.
F. Simpulan
1. Berdasarkan uji statistik F dengan membandingkan F hitung dengan F tabel
diperoleh bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel dan dilihat dari nilai
probabilitasnya sebesar 0,306 berarti lebih besar dari 5%. dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi risiko seperti tingkat inflasi, tingkat
bunga deposito, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal,overating
leverage, financial leverage, likuiditas perusahaan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap risiko investasi pada saham perusahaan Farmasi yang go
public di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai 2010.
2. Dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel diperoleh hasil bahwa t hitung
lebih besar dari t tabel. Dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi
risiko seperti tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$, struktur modal,
overating leverage, financial leverage, likuiditas perusahaan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap risiko investasi pada saham perusahaan Farmasi di
PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai 2010, sedangkan tingkat bunga
13
deposito berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi pada saham
perusahaan Farmasi di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai 2010.
3. Berdasarkan hasil uji koefisien beta diperoleh hasil bahwa diantara
variabel Tingkat inflasi (X1), Tingkat Bunga Deposito (X2), Nilai Tukar
Rupiah Terhadap US$ (X3), Struktur Modal (X4), Overating Leverage
(X5), Financial Leverage (X6), Likuiditas Perusahaan (X7) yang
mempunyai pengaruh dominan terhadap risiko investasi pada
perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010 adalah
Tingkat Bunga Depositoterbukti dengan hasil uji koefisien beta yang
diperoleh yaitu sebesar 0,435.
14
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim (2005), Analisis Investasi, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Bambang Riyanto (2010), Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat cetakan ke sepuluh, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Irham Fahmi (2010), Manajemen Risiko Teori, Kasus, dan Solusi, Edisi Pertama, Penerbit ALFABETA,cv.
Iskandar Z. Alwi (2003), Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, Penerbit Yayasan Pancur Siwah, Jakarta.
Lukman Syamsudin, M.A (1998), Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, Cetakan Keempat, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Nata Wirawan (2002), Cara Mudah Memahami Statistic II, Edisi Kedua, Penerbit Kerara Emas, Denpasar.
R. Agus Sartono (2008), Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi, Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Sugiyono, (2007), Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Edisi Ketujuh, Penerbit : CV.ALVABETA, Bandung.
Sunariyah (2011), Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Keenam, Penerbit Sekolah Tinggi Illmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2011), Pasar Modal Di Indonesia, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat.
________, http : //www.idx.co.id/
________,http://finance.yahoo.com/
________,http://wartaekonomi.co.id/
________,http://waspada.co.id/
________,http://www.investasi.com
Top Related