16
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS DENTAL FOTO
Kualitas Gambar
Kualitas gambar terdiri dari:
1. Kontras
Kontras dalam radiografi adalah perbedaan warna hitam, putih dan abu-abu pada
hasil akhir sebuah foto. Hal itu tergantung pada kekontrasan subjek, kekontrasan
film dan gambaran kabut pada film.
a. Kekontrasan Subjek
Akibat perbedaan jumlah sinar X yang diserap dan diteruskan pada tubuh.
Perbedaan itu tergantung pada ketebalan jaringan, kepadatan jaringan dan
perbedaan nomor atom (berhubungan dengan absorpsi foto elektrik) dan kualitas
penetrasi pesawat sinar x
b. Kontras Film
Kontras merupakan sifat dasar dari sebuah film, karena kekontrasan
menunjukkan respon film terhadap jumlah sinar X yang diterima maupun
diteruskan. Kekontrasan tergantung pada karakteristik kurva film, derajat
kepadatan optik dalam menghitamkan film, tipe film (direct atau indirect) serta
proses pencucian film.
c. Gambaran Kabut
Gambaran kabut diakibatkan oleh pancaran radiasi yang menyentuh film
mengakibatkan gambaran kehitaman sehingga mengurangi kekontrasan
gambar.
2. Ketajaman Gambar
Ketajaman gambar tergantung pada posisi pesawat sinar X, objek dan syarat-syarat
lain: objek dan film harus berkontak, paralel serta pengaturan sudut yang tepat.
3. Karakteristik dari pesawat sinar X
Ketentuan pesawat sinar X yang ideal antara lain:
a. Mampu berpenetrasi melalui jaringan tubuh pasien, dengan sudut sinar yang
berbeda, dan bereaksi dengan emulsi film untuk menghasilkan kontras yang
baik.
b. Paralel, tidak divergen, untuk mencegah pembesaran bayangan
c. Dihasilkan dari satu sumber untuk mengurangi gambaran blur dan efek
penumbra.
4. Ketajaman dan Resolusi Gambar
Ketajaman diartikan sebagai kemampuan sinar X untuk memperjelas tepi.
Penyebab utama kehilangan tepi antara lain:
a. Ketidaktajaman objek termasuk efek penumbra
b. Ketidaktajaman akibat gerak pasien
c. Ketidaktajaman akibat absorpsi, disebabkan oleh variasi bentuk, contoh cervical
burn out pada leher gigi
d. Ketidaktajaman layar, akibat difusi dan penyebaran sinar
e. Resolusi yang buruk. Resolusi adalah kemampuan film untuk membedakan
struktur dan menghasilkan gambaran terpisah dari objek-objek kecil yang
ditempatkan berdekatan. Hal ini tergantung pada karakteristik film termasuk tipe
(direct atau indirect), kecepatan dan ukuran emulsi kristal perak halida.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS FOTO
Faktor yang mempengaruhi kulaitas foto antara lain:
1. Peralatan sinar X
2. Reseptor gambar (film atau kombinasi film dan layar)
3. Proses pencucian
4. Pasien
5. Operator dan teknik pemotretan
MACAM-MACAM KESALAHAN FOTO
Kesalahan pada Film
1. Film Terlalu Gelap
Kemungkinan disebabkan oleh:
a. Over eksposure,
Akibat peralatan yang tidak tepat, misalnya pengaturan waktu (timer) yang tidak
tepat, pengaturan jumlah sinar eksposur yang tidak tepat
b. Over development,
Akibat terlalu lama berada dalam larutan developer, larutan developer terlalu
panas atau konsentrasinya terlalu pekat.
c. Berkabut
Akibat kesalahan penyimpanan, antara lain film secara tidak sengaja terkena
paparan radiasi, tempat penyimpanan terlalu hangat, film kadaluarsa, film
terpapar sinar, kesalahan saat pencucian meliputi kebocoran lampu darurat dan
lampu pengaman yang salah
d. Jaringan Tubuh Pasien yang Tipis
2. Film Terlalu Pucat/Buram
Kemungkinan disebabkan oleh:
a. Under Eksposure
Akibat kesalahan pengaturan pesawat sinar X misalnya pengaturan waktu terlalu
lama.
b. Underdevelopment
Pengaturan waktu perendaman di larutan developer yang salah, larutan
developer terlalu dingin, terlalu encer, terlalu sedikit atau terkontaminasi larutan
fixer.
c. Ketebalan Jaringan Tubuh pasien
d. Penempatan film terbalik
3. Kontras Film Terlalu Rendah
Kemungkinan disebabkan oleh
a. Kesalahan Proses
Antara lain terlalu sebentar di larutan developer (film juga menjadi buram), terlalu
lama dalam larutan developer (film juga menjadi gelap). Larutan developer
terkontaminasi fixer, waktu fixasi yang tidak tepat, larutan fixer kurang.
b. Gambaran Berkabut
Anytara lain akibat penyimpanan yang kurang baik (terlalu hangat atau terpapar
sinar radiasi lain), film sudah kadaluarsa, kesalahan penempatan film saat
pemotretan, kesalahan saat pencucian.
Kegagalan-kegagalan yang dapat mempengaruhi kualitas film
Masalah Kemungkinan Penyebab Penanggulangan
Umum Khusus
Foto Terlalu
Gelap
Overdevelopment
Paparan X-ray
berlebih
Film berkabut
- Konsentrasi
developer terlalu
tinggi
- Developing terlalu
lama
- Suhu developer
terlalu tinggi
- Setting exposure
salah
- Setting pengatur
waktu salah
- Jaringan pasien
terlalu tipis
- Kebocoran cahaya
ke dalam ruang gelap
- Kerusakan lampu
safelight
- Stok film lama
- Penyimpanan film
yang kurang baik
- Kebocoran cahaya
pada kaset
- Bahan bahan diganti
atau diencerkan
- Sesuaikan petunjuk
pabrik
- Sesuaikan petunjuk
pabrik
- Sesuaikan dan
ulangi pemeriksaan
- Atur waktu servis
dan perbaikan alat X-
ray
- Kurangi exposure
dan ulangi
- Cek dan perbaikan
berkala
- Inspeksi safelight
secara visual, koin tes,
dan perbaiki
kerusakan
- Buang film
- Buang film, lakukan
penilaian ulang
fasilitas penyimpanan
- Cek engsel kaset,
perbaiki atau ganti
Foto terlalu
terang
Underdevelopment - Developer terlalu - Ganti developer
Exposure X-ray
kurang
encer
- Developing kurang
lama
- Suhu developer
terlalu rendah
- Developer terlalu
jenuh
- Developer
tercampur fixer
- Setting exposure
salah
- Setting pengatur
waktu salah
- Jaringan pasien
terlalu tebal
- Sesuaikan petunjuk
pabrik
- Sesuaikan petunjuk
pabrik
- Ganti developer
- Ganti developer
- Sesuaikan, ulangi
prosedur
- Atur servis dan
perbaikan alat X-ray
- Tambah waktu
exposure, ulangi
Kontras kurang Kesalahan teknik
Kesalahan
pengolahan foto
Pemasangan film
terbalik
- Overdevelopment
(+Foto lebih gelap)
- Underdevelopment
(+Foto terlalu terang)
- Developer
tercampur fixer
- Waktu fiksasi
kurang (Foto terlalu
opak, berkilau
keputihan)
- Larutan fixer jenuh
(Foto terlalu opak,
berkilau keputihan)
Sesuaikan dan ulangi
prosedur
- Periksa kembali
proses developing,
waktu dan suhu
- sda
- Ganti larutan
- Sesuaikan petunjuk
pabrik
- Ganti fixer
Film Berkabut Sda sda
Gambar kurang
tajam
Teknik salah
Kaset rusak
Exposure X-ray
berlebihan
- Pasien bergerak
- Film terlalu ditekan
selama exposure
- Posisi pasien salah
(pada foto
panoramic)
- Kurang
berkontaknya film
dengan screen
- Kecepatan
intensifying screen
tidak sesuai
Setting exposure
yang salah untuk
objek yang tipis
menyebabkan film
terbakar
- Evaluasi dan
instruksikan pasien
- Sesuaikan, ulangi
- Lebih hati-hati
menempatkan pasien,
penggunaan alat
bantu posisi
- Periksa kaset dan
perbaiki atau ganti
- Ganti screen
Kurangi setting
exposure, ulangi
Penampakan
benda asing
pada film
Kesalahan
penanganan
Kesalahan
pemrosesan
- Paket film tertekuk
- Penanganan di
kamar gelap tidak
hati-hati
- Spot putih asing
- Kurang bahan saat
perendaman film
- Penanganan yang
lebih berhati-hati
- Sda
- Penanganan lebih
berhati-hati
- Periksa tangki bahan
dan sesuaikan
- Setting mesin rusak
- Pasien menggigit
film terlalu keras
- Kotoran pada
intensifying screen
- Bersihkan prosesor
- Instruksi yang benar
pada pasien, ulangi
- Bersihkan screen
secara rutin
Penempatan
pasien salah
Penempatan paket
film salah
Penempatan tabung
X-ray salah
Penempatan pasien
salah
- Posisi film terbalik
(+foto terlalu terang)
- Tidak menunjukkan
daerah yang
dimaksud
- Film digunakan dua
kali (+ film lebih
gelap)
- Sudut tabung terlalu
tinggi menyebabkan
pemendekan
bayangan
- Sudut tabung terlalu
kecil menyebabkan
pemanjangan
bayangan
Posisi pasien salah
(pada unit
panoramic)
- Gunakan pemegang
film untuk radiografi
intra oral bila mungkin
- Sda
- Penanganan film
lebih hati-hati
- Gunakan alat beam-
aiming jika mungkin
- Sda
Penempatan pasien
lebih hati-hati dan
gunakan alat bantu
posisi pasien
Kesalahan operator dalam penempatan, meliputi :
a. Salah menempatkan ujung tabung X-ray, menyebabkan :
- Pemanjangan bayangan
- Pemendekan bayangan
- Superimposisi / bayangan bertumpang tindih
- Coning off atau cone cutting (bayangan cone pada film menyebabkan
terpotongnya gambar daerah yang dimaksud)
b. Salah menempatkan paket film, menyebabkan :
- Film terbalik, terlihat bayangan aluminium foil dari pembungkus (hasil foto
terlalu terang)
- Penggunaan film dua kali, dua kali terpapar (hasil foto terlalu gelap)
- Tidak mencakup daerah yang diinginkan
Jaminan kualitas radiologi dental
WHO mendefinisikan jaminan kualitas sebagai “Usaha-usaha terorganisir oleh staf yang
menjalankan fasilitas radiologi untuk menjamin pencitraan diagnostik yang dihasilkan
memenuhi kualitas sehingga pencitraan tersebut dapat konsisten menyediakan
informasi diagnostik yang adekuat, dengan biaya seterjangkau mungkin dan dengan
pemaparan radiasi pada pasien seminimal mungkin.”
a. Terminologi
Istilah prosedur pemenuhan kualitas mencakup :
- Pengawasan kualitas → Nilai spesifik untuk menjamin dan menyatakan
kualitas pencitraan yang dihasilkan
- Penjaminan kualitas → Pengaturan untuk menjamin prosedur pengawasan
kualitas berjalan efektif dan mengarah pada perubahan dan perkembangan
yang nyata
- Penilaian kualitas → Proses penjaminan oleh pihak eksternal dengan
mekanisme penilaian dimana pengaturan dan penjaminan kualitas harus
berjalan memuaskan dan efektif
Program penjaminan kualitas
Prinsip utama → selama berjalan, prosedur yang penting harus ditulis sebagai
bukti, dengan aturan:
- Pelaksanaan kegiatan hari itu menjadi tanggung jawab orang tersebut
- Frekuensi kegiatan operasional harus disebutkan
- Isi catatan tambahan penting harus ditulis, juga frekuensi pengecekan
catatan rutin
Tujuan utama program ini :
- Menghasilkan pencitraan diagnostik berkualitas baik secara konsisten
- Mengurangi pengulangan prosedur radiasi
- Menentukan sumber kesalahan agar dapat diperbaiki
- Meningkatkan efisiensi
- Mengurangi biaya
- Menjamin dosis radiasi pada pasien dan staf operasional serendah mungkin
(ALARP)
Prosedur pengawasan kualitas
Prosedur ini berkaitan dengan :
1. Kualitas gambar dan analisis foto yang gagal
2. Dosis paparan pada pasien dan alat X-ray
3. Kamar gelap, film dan pengolahan film
4. Prosedur kerja
5. Pelatihan staf dan updating
6. Audit
1. Kualitas gambar dan analisis foto yang gagal
Mencakup :
- Perbandingan hari per hari dari setiap gambar yang dihasilkan
- Analisis resmi kualitas film, secara retrospektif atau prospektif, setiap 6 bulan
- Rating kualitas radiografi menurut Guidelines on Radiology Standards in Primary
Dental Care 1994
Rating Kualitas Dasar
1 Excellent (Sangat
Baik)
Tidak ada kesalahan saat exposure,
penempatan pasien, film, alat maupun
saat pengolahan
2 Diagnostically
acceptable (Cukup
baik untuk diagnosis)
Terdapat beberapa kesalahan saat
exposure, penempatan atau
pengolahan, tapi tidak mengurangi
komponen diagnostik
3 Unacceptable (Buruk) Kesalahan saat exposure, penempatan
atau pengolahan yang membuat
radiografi tidak cukup baik untuk
keperluan diagnostik
Analisis film yang gagal
Analisis ini berguna untuk menentukan cakupan masalah, termasuk keperluan
pemeliharaan alat, perlunya tambahan pelatihan bagi karyawan atau bagaimana
menangani kesalahan yang terjadi. Caranya, pertama dengan mengumpulkan
semua film yang gagal, kemudian dicatat berdasarkan :
1. Tanggal exposure
2. Keadaan film, dan jenis kegagalannya, misalnya
a. Foto terlalu gelap
b. Foto terlalu terang
c. Kontras film yang kurang atau buruk
d. Gambar kurang tajam
e. Posisi yang salah
3. Kesalahan atau dugaan penyebab kesalahan dan tindakan
penanggulangannya
4. Jumlah pengulangan radiografi
5. Total jumlah radiografi yang dilakukan selama periode yang sama. Sehingga
persentase kesalahan dapat dihitung.
Dosis paparan pada pasien dan alat X-ray
Tujuan jaminan kualitas adalah menjaga agar dosis pada pasien seminimal
mungkin, sehingga penting untuk menghitung dosis berdasarkan cara biasa dan
membandingkannya dengan referensi tingkat diagnostik nasional. Alat-alat X-ray
harus memenuhi rekomendasi sebagai berikut :
- Pemeriksaan awal dan pelaporannya – dilakukan oleh petugas pabrik saat
setting awal
- Tes kelayakan – dilakukan oleh petugas proteksi radiasi sebelum alat-alat
tersebut digunakan, termasuk juga perhitungan dosis yang mengenai pasien.
Sebuah laporan pemeriksaan ulang mengikuti sejumlah relokasi, perbaikan, atau
modifikasi perlengkapan yang bisa mempunyai maksud proteksi radiasi.
Hal-hal penting yang harus diperiksa setiap hari yang dapat mempengaruhi
radiasi yang meliputi:
1. Lampu peringatan dan audible alarm berfungsi dengan baik.
2. Rencana pengamanan dengan operasi yang tepat.
3. Menjaga ketepatan posisi ujung tabung.
Penulisan catatan dan sebuah buku harian sebaiknya diatur dan meliputi:
1. Semua laporan tertulis yang formal menjelaskan tentang pemeriksaan, hasil
yang diperoleh, dan tindakan yang diambil.
2. Hasil pemeriksaan semua perlengkapan dan urutan perhitungan waktu.
3. Detil tentang semua pemeliharaan rutin atau khusus.
IRR 2000 menghendaki semua alat perlengkapan sinar-X dipelihara dan tersedia
pada setiap praktek dan terdiri dari:
1. Nama pabrik
2. Nomor model
3. Nomor seri atau tanda pengenal khusus
4. Tahun pembuatan
5. Tahun pemasangan
Kamar Gelap, Reseptor Bayangan, dan Processing
Kamar Gelap
Program QA sebaiknya meliputi instruksi dari semua pemeriksaan umum yang harus
dibuat dengan semua laporan ditulis dalam sebuah buku harian. Daerah-daerah penting
meliputi:
Kebersihan umum (sehari-hari), tapi terutama permukaan kerja dan penggantung
film (jika digunakan).
Kerapatan cahaya (tahunan), dengan berdiri di kamar gelap dalam keadaan
gelap total dengan pintu tertutup dan dan cahaya pengaman dimatikan dan secara
visual menginspeksi kebocoran sinar.
Cahaya pengaman (tahunan), untuk menjamin bahwa hal ini tidak menyebabkan
gambaran kabut pada film. Pemeriksaan diperlukan pada:
Tipe filter: sebaiknya digabungkan dengan sensitivitas warna pada film yang
digunakan seperti biru, hijau, atau ultraviolet (lihat bab 5).
Kondisi filter: filter yaang tergores sebaiknya diganti.
Besarnya watt atau daya bola lampu idealnya tidak lebih dari 25 watt.
Jaraknya dari permukaan kerja idealnya minimal 1,2m (4 ft).
Keamanan keseluruhan (contohnya efek kabut dalam film): ukuran sederhana
kontrol kualitas untuk melakukan hal ini dikenal dengan tes koin:
1. Paparkan sebuah film dalam kaset oleh paparan sinar-X yang
sangat kecil (disebut flash expossure) untuk membuat emulsi ultra sensitif
menjadi paparan sinar subsequent.
2. Dalam kamar gelap, pindahkan film dari kaset dan tempatkan di
atas permukaan kerja dan cahaya pengaman dimatikan.
3. Tempatkan sejumlah koin (misal 7) dalam satu deret di atas film
dan tutup dengan selembar kartu.
4. Nyalakan cahaya pengaman dan lipat kartu untuk menyatakan
koin yang pertama dan biarkan selama kira-kira 30 detik.
5. Lipat lagi kartunya sampai koin ke-2 dan biarkan lagi selama kira-
kira 30 detik.
6. Ulangi lagi sampai semua koin sudah dinyatakan.
7. Proses film dengan cara seperti biasanya.
Hasil simulasi ditunjukkan pada gambar 16.7. Gambaran kabut (penghitaman)
pada film yang dibuka di bawah sinar pengaman akan terlihat lebih nyata ketika
dibandingkan dengan daerah terang yang ditutupi koin. Bagian film yang berdekatan
dengan koin pertama telah terpapar cahaya pengaman dalam waktu yang paling lama
dan akan menjadi yang paling gelap. Dalam prakteknya, waktu normal pegangan film
dibawah cahaya pengaman dapat diukur dan efek pengkabutan dari cahaya pengaman
meningkat.
Catatan. Tes koin dapat juga digunakan untuk menghitung jumlah transmisi
cahaya yang melewati gelas pengaman dari prosesor otomatis dengan melakukan tes
dimana prosesor berada dalam kondisi dengan pencahayaan normal siang hari.
Reseptor Bayangan
Program QA mengharuskan informasi tertulis, biasanya diperoleh dari penyedia, dalam
hal kecepatan film, tanggal kadaluarsa dan kondisi penyimpanan, instruksi pemeliharaan
dan pembersihan kaset dan atau reseptor bayangan digital. Persyaratan khususnya
meliputi:
Persyaratan film sinar-X:
Kondisi penyimpanan yang ideal: dingin, kering, dan jauh dari semua sumber
radiasi ionisasi—seperti direkomendasikan oleh pabrik.
Periksa persediaan untuk menjamin penggunaan sebelum tanggal kadaluarsa.
Hati-hati dalam memegang.
Persyaratan kaset:
Pembersihan rutin intensifying screen dengan pembersih.
Pemeriksaan rutin kerapatan cahaya, seperti berikut:
1. Isi kaset dengan film yang belum terpapar, tempatkan kaset di ambang
jendela dalam cahaya siang hari selama beberapa menit.
2. Proses film—beberapa cahaya ingress akan memberi gambaran kabut
(lihat gambar 16.8(i)).
Pemeriksaan rutin film/kontak layar, sebagai berikut:
1. Isi kaset dengan dengan film yang belum terpapar dan kertas grafik
dengan ukuran yang sama.
2. Paparkan sinar-X ke kaset dengan waktu paparan yangn sangat singkat.
3. Proses film—beberapa area dengan kontak layar/film yang lemah akan
didemonstrasikan dengan kehilangan bayangan pada kertas grafik (lihat gambar
16.8(ii)).
Metode sederhana untuk identifikasi film diambil dalam kaset yang
sama, misalnya sebuah huruf Letraset di atas sebuah gambar.
Persyaratan lapisan penyimpanan digital phosphor:
Pembersihan rutin
Pemeriiksaan visual secara rutin jika ada goresan atau cacat.
Processing
Program QA sebaiknya berisi instruksi tertulis tentang:
Cairan kimia, sebaiknya:
Selalu memperhatikan instruksi pabrik mengenai peringatan khusus
untuk mencegah kontaminasi developer oleh fixer sehingga cipratan fixer ke
wadah developer dapat dibersihkaan sebelum tercampur dengan developer.
Selalu dalam temperatur yang tepat.
Ganti secara rutin—idealnya setiap 2 minggu dan sebaiknya selalu
dicatat agar dapat dikontrol.
Perhatikan tingkat kemunduran. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah
menggunakan sebuah step-wedge phantom radiografi:
1. Buat step-wedge phantom sederhana menggunakan kertas timah
hitam dari dalam bungkus film intra oral, seperti ditunjukkan pada gambar
16.9(i).
2. Radiograf step-wedge phantom memnggunakan faktor paparan
yang diketahui.
3. Proses film dalam cairan yang baru untuk menghasilkan sebuah
standar referensi film.
4. Ulangi, menggunakan faktor paparan yang sama, setiap hari,
sehingga cairan menjadi lemah.
5. Bandingkan film setiap hari dengan standar referensi film untuk
menjelaskan secara objektif beberapa penurunan tingkat kehitaman film yang
sudah diproses yang dapat menunjukkan tingkat kemunduran dveloper (lihat
gambar 16.9(ii)).
6. Catat hasilnya.
Peralatan processing:
Proses manual mengharuskan penggunaan penghitung
waktu,termometer,dan pemanas yang tepat. Instruksi penggunaannya harus
tersedia.
Prosesor otomatis mengharuskan penggantian cairan kimia secara rutin,
dan pembersihan rutin, terutama alat penggulungnya. Semua prosedur
pembersihan sebaiknya meliputi bagaimana mereka dirawat/digunakan.
Catatan konfirmasi bahwa semua prosedur pembersihan telah dilakukan
harus selalu dijga.
Prosedur Kerja
Hal ini meliputi:
Peraturan lokal: diharuskan di UK berdasarkan IRR 1999 (lihat bab 6). Peraturan
ini sebaiknya berisi prosedur dan elemen operasional yang essensial untuk
penggunaan peralatan sinar-X yang aman, meliputi petunjuk mengenai waktu
paparan, dan sebaiknya berisi banyak mengenai standar yang baik dalam QA.
Prosedur tertulis karyawan: diharuskan di UK berdasarkan IRR 2000 (lihat bab
6).
Prosedur operasional atau sistem kerja—meliputi prosedur tertulis mengenai
semua tindakan yang secara tidak langsung dapat menghasilkan radiasi yang
aman dan memiliki kualitas diagnostik yang baik, misal instruksi mengenai
persiapan yang tepat dan penggunaaan cairan kimia waktu processing (seperti
dijelaskan sebelumnya).
Catatan/buku harian prosedur: progrm QA sebaiknya meliputi pemeliharaan
catatan mengenai keberadaan peraturan lokal dan prosedur tertulis karyawan,
bersama dengan laporan mengenai perubahan/modifikasinya (idealnya setiap 12
bulan).
Pelatihan dan Pembaharuan Staf
Seperti disebutkan dalam Bab 6, bahwa berdasarkan IRR 2000 semua praktisi dan
operator dilatih secara memadai dan berkelanjutan. Detail mengenai persyaratan latihan
di UK dijelaskan dalam bab 6. Program QA sebaiknya menggabungkan semua anggota
dari semua staf yang terlibat dengan beberapa aspek radiografi dan harus meliputi
informasi berikut ini:
Nama
Pertanggungjawaban
Tanggal dan detil pelatihan yng diterima
Tanggal yang direkomendasikan untuk pelatihan ulang yng dibutuhkan.
Pemeriksaan Tata Buku (Audit)
Setiap prosedur dalam program QA akan meliputi sebuah persyaratan untuk dilaporkan
secara tertulis yang dibuat oleh orang yang bertanggungjawab pada interval yang
bervariasi. Sebagai tambahan, orang dengan tanggungjawab penuh untuk program QA
sebaiknya memeriksa semua program secara berkala tidak lebih dari 12 bulan.
Hal ini merupakan keutamaan dasar untuk pelaksanaan program yang efektif.
Pemeriksaan tata buku klinis meliputi:
Program QA dan catatan gabungan
Pembenaran dan kekuaasaan penggunaan radioografi
Kelayakan dari permintaan/investigasi
Evaluasi klinis radiografi
Catatan Kaki
Persyaratan untuk QA dan QC memiliki ukuran yang sama baik pada praktek drg umum
maupun pada departemen radiografi khusus. Bagaimanapun,karena mahalnya harga
alat-alat yang bisa menjamin kualitas yaang bagus dan keakuratan monitoring sinar-X,
biasanya alat tidak tersedia ditempat praktek drg umum. Nasihat praktikal yang bisa
diambil dari bab ini, berdasarkan 2001 Guidance Notes, dirancang untuk memuaskan
pengertian WHO dengan membawa sebuah elemen objek, dengan jaminan kualitas,
tapi sederhana, mudah dilakukan, dan tidak mahal.