Tugas : Take Home – Ujian Akhir Triwulan (Individu) Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc (CS) Batas Penyerahan : 17 Januari 2015
FAKTOR–FAKTORYANGMEMPENGARUHIKEGAGALANDANKEBERHASILANDALAMPENERAPANSISTEMINFORMASI
Disusunoleh:
AndiSusanto (P056133392.52E)http://blogstudent.mb.ipb.ac.id/members/andi52e
PROGRAMPASCASARJANAMANAJEMENDANBISNISINSTITUTPERTANIANBOGOR
2014
1
DAFTARISI
DAFTARISI...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................2
1.1 LatarBelakang....................................................................................................................................2
1.2 TujuanPenyusunanMakalah.......................................................................................................4
LANDASANTEORI...................................................................................................................6
2.1 LandasanTeori...................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................17
3.1 PermasalahanYangDihadapiDalamPenerapanSistemInformasi........................17
3.2 KinerjaSistemInformasiDanEvaluasinya........................................................................18
3.3 BeberapaKegagalanSistemInformasi..................................................................................20
3.4 Faktor-FaktorYangMempengaruhiKesuksesanDanKegagalanSistemInformasi..............................................................................................................................................21
3.5 ContohKegagalanPenerapanSistemInformasi..............................................................26
3.6 ContohKeberhasilanPenerapanSistemInformasi........................................................28
PENUTUP................................................................................................................................32
4.1Kesimpulan................................................................................................................................32
DAFTARPUSTAKA................................................................................................................33
2
BABIPENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
SistemInformasidalamiklimpersainganusahamodernmemegangperanyang
sangat penting sehinggamampumenciptakan,memanipulasi danmenangkap
persoalan informasi yangberkembangbaik secara internalmaupun eksternal.
Efektifitassisteminformasiakanbergunabagimanajemensebuahentitasbisnis
untukmelakukanperubahanstrategipengembanganusaha.Penggunaansebuah
sistem informasi diharapkanmampumemberikan keunggulan kompetitif dan
keunggulankomparatifbagiperusahaan.Implementasiteknologiinformasiyang
efektifdanefisiendiharapkanbisamenjadifaktorsuksessebuahentitasbisnis,
SistemInformasiManajemen(SIM)adalahsisteminformasiyangmenghasilkan
hasil keluaran(output)dengan menggunakan masukan(input)dan berbagai
prosesyangdiperlukanuntukmemenuhitujuantertentudalamsuatukegiatan
manajemen.
Apabilasistem informasimanajemendirancangdandilaksanakandenganbaik,
makaakanbanyakmanfaatyangbisadiperolehmanajemenperusahaan,yaitu
mempermudah manajemen serta menunjang proses pengambilan keputusan
manajemen mengingat sistem informasi manajemen menyediakan informasi
yangcukupdalamrangkapengambilankeputusandiorganisasi/perusahaan.
Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan, sistem informasi
menjadaialatbantubagipemimpinadalahuntukmengambilkeputusanuntuk
mengambil langkah di masa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan
dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi yang tepat akan
berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat
dipergunakanuntukmencapaitujuan.
Manajemenmenggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan
pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi.
3
Tujuanyangditentukanolehprosesperencanaanharusdicapaidenganaktivitas
itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi
kebanyakanterjadipadatingkatkeputusanstrategisdantaktis.
Hampir seluruh sektor bisnis di dunia menggunakan sistem informasi di
perusahaanmerekadanterusmengembangkannyasecaraberkelanjutan.Halini
disebabkan sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam
bisnismereka.
Teknologi informasi menyerap cukup banyak bagian dari modal investasi
perusahaan. Perusahaan berharap dengan menggunakan landasan IT untuk
menjalankanprosesbaru,inovasiprodukdanlayanan,memperolehresponyang
lebih baik, serta menerapkan lingkungan perusahaan baru yang bertujuan
mengubahstrukturinternalmerekamenjadiorganisasiyanglebihbaik.
Tugaspalingmenantangyangdihadapiolehperusahaanadalahefektifitasdari
pelaksanaan IT dengan dibarengi Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa
menyerap, memahami dan adaptif dengan hal-hal baru. Dunia IT menuntut
tanggungjawabyangtinggidaripersonelnyaakanlajuperubahandankemajuan
sistem informasi. Sistem informasi tidak akan pernah berkembang dengan
sendirinya, tetapi perlu di dukung banyak faktor-faktor yang mampu
menjadikan efektifitas sistem akan tercapai. Kesuksesan dari pengembangan
sistem informasi sangat tergantung pada kessesuaian harapan antarasystem
analyst,pemakai(user),sponsordancustomer.Pengembangansisteminformasi
memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati, untuk
menghindariadanyapenolakanterhadapsistemyangdikembangkan(resistance
tochange).
Perubahandarisistemmanualkesistemkomputerisasitidakhanyamenyangkut
perubahan teknologi tetapi juga perubahan prilaku dan organisasional. Oleh
karena itu, dampak utama pengembangan Sistem Informasi dipengaruhi oleh
4
sejumlah faktor, banyak yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang
konteksorganisasidanperilakumanusia.
Saat ini hampir semua perusahaan melakukan investasi dalam
rangkaimplementasiSistemInformasiuntukmenunjangbisnismereka.Namun
pada umumnya penerapan teknologi Sistem Informasi ini hanya sebatas
mengikutitrenyangadatanpamemahamiapatujuanyangingindicapaimelalui
penerapan sistem informasi tersebut serta kebutuhan perusahaan yang
sebenarnya diperlukan. Hal tersebut yang sering membuat kegagalan dalam
penerapan sistem informasi yang pada gilirannya berakibat pada kegagalan
pencapaiantujuanutamaorganisasi.Disisilain,banyakperusahaanjustrudapat
mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari penerapan sistem informasi
sehinggamampumenunjangdanmemperluaskapasitasbisnisperusahaanitu.
Melalui makalah ini akan akan dilakukan pembahasan mengenai “Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan dan Keberhasilandalam Penerapan
Sistem Informasi”, sehingga kiranyadapatdimanfaatkan sebagaipembelajaran
bagi penulis ataupun pembaca dalam rangka mengantisipasi kegagalan-
kegagalan yang mungkin terjadi dan dapat mencontoh langkah-langkah yang
mungkin dapat dilakukan untuk menunjang keberhasilan penerapan sistem
informasidiperusahaan/organisasimasing-masing.
1.2 TujuanPenyusunanMakalah
Adapun tujuan dilakukannya penulisan paper ini adalah selain sebagai salah
satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen pada Program Pasca
SarjanaManajemenBisnisIntsitutPertanianBogor,dalammakalahdibahashal-
halterkaitsisteminformasisebagaiberikut:
1. Mengkaji keterkaitan antara sistem informasi dengan proses bisnisperusahaan
2. Identifikasipadasejumlah faktorpenunjangkesuksesanataupunkegagalanpenerapandanpengembangansisteminformasidisuatuperusahaan
5
3. Memecahkan masalah untuk faktor penghambat terhadap pembangunan,pengembangandanpenerapansisteminformasidisuatuperusahaan
6
BABIILANDASANTEORI
2.1 LandasanTeori
Sistem berasal dari bahasa Latin systema dan bahasa Yunani sustema.
Pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untukmemudahkan aliran informasi,materi atau
energi untuk mencapai suatu tujuan. Atau dapat juga dikatakan bahwa
PengertianSistemadalahsekumpulanunsur/elemenyangsalingberkaitandan
saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai
suatutujuan.Jadi,secaraumumPengertianSistemadalahperangkatunsuryang
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Pengertian lain
dariSistemadalahsusunandaripandangan,teori,asasdansebagainya.
Informasiadalah fakta,kejadian,statistikataubentukdata lainnyayangdapat
dipahamidanmempunyaiarti,bernilaiataubermanfaatbagi seseoranguntuk
keperluan/pekerjaan tertentu. Data pada umumnya harus diolah terlebih
dahulu sehinggamenjadi informasiyangdapatdipahamidanbermanfaatatau
lebih bermanfaat. Dari pengertian soal informasi diatas, makaSistem
Informasidirumuskan sebagai tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan
sumber daya yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya
sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal
penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi sumber daya meliputi: manusia,
hardware, software, data dan jaringan yang terdapat di dalamnya (O’Brien,
2005).
Sedangkan,Sistem InformasiManajemen (SIM)memiliki arti sebagai bagian
dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,
dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkanmasalahbisnis sepertibiayaproduk, layanan,atausuatustrategi
bisnis. Sistem informasimanajemendibedakandengan sistem informasibiasa
7
karenaSIMdigunakanuntukmenganalisissisteminformasilainyangditerapkan
pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya
digunakanuntukmerujukpada kelompokmetodemanajemen informasi yang
bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan
manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem
informasieksekutif.
AdapuntujuanumumSistemInformasiManajemen,yaitu:
· Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokokjasa,produk,dantujuanlainyangdiinginkanmanajemen.
· Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian,pengevaluasian,danperbaikanberkelanjutan.
· Menyediakaninformasiuntukpengambilankeputusan.
· Menyediakan informasi yang efektifdan efisien terkaithal-hal yangbisa
membantu percepatan tanpa meninggalkan keakuratan, sehingga bisa
meningkatkan nilai jual perusahaan dan memenangkan persaingan di
pasar.
Keempat tujuan tersebutmenunjukkan bahwamanajerdanpengguna lainnya
perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantumerekamengidentifikasisuatumasalah,menyelesaikanmasalah,dan
mengevaluasikinerja(informasiakuntansidibutuhkandandipergunakandalam
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan
pengambilankeputusan).
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan
memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut
O’brien (2010) SIM merupakan kombinasi yang teratur
antarapeople,hardware,software,communication networkdandata resources
yangmengumpulkan,merubah danmenyebarkan informasi dalam organisasi
sepertipadaGambar1.
8
Gambar1.KomponenSistemInformasi
Sumber:O’Brien(2010)
Terdapat tigaperanutama sistem informasidalambisnisdiantaranya adalah:
mendukungprosesbisnisdanoperasional;mendukungpengambilankeputusan;
mendukungstrategiuntukkeunggulankompetitif.Sepertiyanggambardibawah
ini:
Gambar2.TigaPeranUtamaSistemInformasi
Sumber:O’Brien(2010)
Teknologi Informasi biasa disebut TI, IT (Information Technology) memiliki
definisi teknologi informasi menurut Haag den Keen (1996), Teknologi
Informasi adalah seperangkat alat yangmembantu pengguna bekerja dengan
9
informasi danmelakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi.Teknologi Informasidikelompokkanmenjadi enam yakni, teknologi
komunikasi, teknologi masukan, teknologi perangkat lunak, teknologi
penyimpanan,danteknologimesinpemroses.
Sistem teknologi informasi adalah sistem yang terbentuk sehubungan dengan
penggunaan teknologi informasi. Suatu sistem teknologi informasi pada
dasarnya tidak hanyamencakup hal-hal yang bersifat fisik, seperti komputer
danprinter,tetapi jugamencakuphal-halyangtidakterlihatsecara fisik,yaitu
piranti lunak dan yang lebih penting lagi adalah orang. Dengan kata lain,
komponen utama sistem teknologi informasi adalah berupa data,perangkat
keras (hardware),perangkat lunak (software),Perangkat Jaringan
(netware),dan, orang (brainware). SepertiGambar 3 skema Sistem Teknologi
Informasidibawahini.
Gambar3.SkemaSistemTeknologiInformasi
Sumber:O’Brien(2010)
Sistem teknologi informasi dapat dibedakan dengan berbagai cara
pengklasifikasian. Misalnya, menurut fungsi sistem (embedded IT System,
dedicatedITsystem,dangeneralpurposeITsystem),menurutdepartemen atau
10
perusahaan bisnis (sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran,
sistem informasiproduksi,dll),menurutdukungan terhadap levelmanajemen
dalamperusahana(sistempemrosesantransaksi,sistempendukungkeputusan,
san sistem informasi eksekutif),menurut ukuran danmenurut caramelayani
permintaan(klien-server).
Perananteknologiinformasipadaaktifitasmanusiapadasaatinimemangbegitu
besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-
kegiatanbisnis,memberikanandilbesar terhadapperubahan-perubahanyang
mendasar pada struktur,operasi dan manajemen organisasi. Berbagai
kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Secara umum dapat dikatakan
bahwaPertama, teknologi informasimenggantikan peranmanusia. Dalam hal
ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau
proses.Kedua,teknologimemperkuatperanmanusia,yaknidenganmenyajikan
suatu tugas atau proses.Ketiga, teknologi informasi berperan dalam
restrukturisasi terhadap peran manusia. Banyak perusahaan yang berani
melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan
yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan
meningkatkan posisi kompetitif,mengurangi biaya,meningkatkan fleksibilitas
dantanggapan.
NamundarisemuabagianSistemInformasisecaraumumSImemilikitigaunsur
utamayaitu:
1. Menerimadatasebagaimasukan(input).
2. Memprosesdatadenganmelakukanperhitungan,penggabunganunsurdata,
pemutakhiranperkiraandanlain-lain.
3. Memperolehinformasisebagaikeluaran(output).(Ismail,2004)
11
Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran, adapun komponen
dimaksudadalahsebagaiberikut:
1. KomponenInput
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasukmetodedanmediauntukmenangkapdatayangakandimasukkan,
yangdapatberupadokumendokumendasar.
2. KomponenOutput
Hasildarisisteminformasiadalahkeluaranyangmerupakaninformasiyang
berkualitasdandokumentasiyangbergunauntuksemuapemakaisistem.
3. KomponenTeknologi
Teknologimerupakan“toolbox”padasisteminformasi,Teknologidigunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu
pengendaliandarisistemsecarakeseluruhan.
4. KomponenModel
Komponeniniterdiridarikombinasiprosedur,logika,danmodelmatematik
yangakanmemanipulasidata inputdandatayang tersimpandibasisdata
dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
5. KomponenBasisData
Basisdata(database)merupakankumpulandatayangsalingberkaitandan
berhubungansatudenganyanglain,tersimpandipernagkatkeraskomputer
dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa
supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang
baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data
12
diaksesataudimanipulasimenggunakanperangkatlunakpaketyangdisebut
DBMS(DatabaseManagementSystem).
6. KomponenHardware
Hardwareatau piranti kerasberperan penting sebagai suatu media
penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat
untuk menampungdatabaseatau lebih mudah dikatakan sebagai sumber
data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari
sisteminformasi.
7. KomponenSoftware
Softwareataupiranti lunak berfungsi sebagai tempat untuk
mengolah,menghitungdanmemanipulasidata yangdiambildarihardware
untukmenciptakansuatuinformasi.
8. KomponenKontrol
Banyakhalyangdapatmerusaksisteminformasi,sepertibencanaalam,api,
temperatur,air,debu,kecurangan-kecurangan,kegagalan-kegagalan sistem
itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa
pengendalianperludirancangdanditerapkanuntukmeyakinkanbahwahal-
halyangdapatmerusaksistemdapatdicegahataupunbilaterlanjurterjadi
kesalahan-kesalahandapatlangsungcepatdiatasi.
9. KomponenJaringan
Komponen ini difungsikan Untuk menghubungkan komputer-komputer
perangkat keras dalam sebuah kesatuan diperlukan media untuk
menghubungi antara hardware dan software sistem informasi yang
digunakan di suatu perusahaan. Komponen jaringan terdiri
darihardwaredansoftwarejaringan.Hardwarekomponen jaringan berupa
kartu penghubung jaringan (Network Interface Card), media penghubung
jaringan, HUB (konsentrator),repeater, bridge, dan router.
Komponensoftwarejaringan berupa sistem operasi jaringan,network
adapterdrive,danprotokoljaringan.
13
Sisteminformasiialahsuatusistemyangsalingberinteraksidenganlingkungan
danmelalui rantai siklusyangdisebut siklus sistem informasi.Siklus tersebut
terdiri dari input, process, dan output (IPO). Siklus IPO menggambarkan
bagaimanasistemmemperolehinputdariluardankemudiandiprosessehingga
menghasilkan suatu output. Output yang dihasilkan akan dikembalikan
sebagaiinformationservice.Adatigabagianutamadarisisteminformasi:
· Datayangmendukunginformasi
· Prosedurbagaimanamengoperasikansisteminformasi
· Orang yangmembuat produk,memecahkanmasalah,membuat keputusan
danmenggunakansisteminformasi
Terdapat3peranutamasisteminformasidalambisnis,yaitu:
1.Mendukungprosesbisnisdanoperasional.
2.Mendukungpengambilankeputusan.
3.Mendukungstrategiuntukkeunggulankompetitif.
Kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi ditentukan oleh level
manajemendanpihaknon-manajemenyangakanmenggunakaninformasi.Oleh
karena itu, sistem informasi yang dibangun atau dipakai dalam sebuah
organisasi perlu mengakomodasi kebutuhan pemakai berdasarkan level
manajemen.
Didalamorganisasitradisionalumumnyaterdapat4levelmanajemen,yaitu:
1. Manajemen Tingkat Atas (Manajemen Strategis), merupakan manajemen
pada level paling atas yang menangani keputusan-keputusan strategis.
Keputusan strategis adalah keputusan yang sangat kompleks dan jarang
sekalimenggunakanproseduryangtelahditentukan.
2. ManajemenTingkatMenengah(ManajemenTaktis),merupakankeputusan-
keputusan yang mengimplementasikan sasaran-sasaran strategis suatu
organisasi.
3. Manajemen Tingkat Bawah (Manajemen Operasional), merupakan
manajemen yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan
14
operasionaldalamsuatuorganisasi.Fokusutamakejadian-kejadian sehari-
hari, dan melakukan tindakan-tindakan koreksi jika sewaktu-waktu
dibutuhkan.
4. PegawaiNon-Manajemen,merupakan semuapegawaiyang tidak termasuk
dalammanajemen.
Didalamorganisasi,arusinformasidalamperusahaanmengalirsecaravertikal
dan horisontal. Arus informasi vertikal dibedakan menjadi arus informasi
vertikalkeatasdanvertikalkebawah.Arusinformasivertikalkebawahberupa
strategi, sasaran, dan pengarahan. Arus informasi vertikal ke atas berupa
ringkasankinerjaorganisasi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem informasi dan teknologi
menjadi komponen yang sangat penting dalam keberhasilan suatu organisasi
baikbergerakdibidangbisnismaupunnonbisnis.Lebih jauh, saat ini sistem
informasi berbasis internet yang penggunaannya yang semakin luas dan
semakincanggihdalamhalkecepatan,ketepatandanup-to-dateinformasi.
Teknologi sistem informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-
kegiatanbisnis,memberikanandilbesar terhadapperubahan-perubahanyang
mendasarpadastruktur,operasidanmanajemenorganisasi.Secaragarisbesar
dapatdikatakanbahwa:
1. Teknologi informasimenggantikanperanmanusia.Dalamhal ini,teknologi
informasimelakukanotomasiterhadapsuatutugasatauproses.
2. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan suatu
tugasatauproses.
3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran
manusia.
Untukmenjawab segala tantangan bisnis dan dalammengahadapi globalisasi,
sistem informasi menjadi solusi yang tepat bagi para eksekutif dan para
mengambilkeputusandalammembantuprosespengembangandanmemajukan
15
perusahaan.Dalamhalpengembanganbisnis, seseorangdapatmendesaindan
menganalisis suatupermasalahan suatuaplikasi sistem informasiberdasarkan
kebutuhanyangada.
Mengembangkan solusi sistem informasi yangberhasildanmampumengatasi
masalahbisnisadalahtantanganutamauntukparamanajerdanpraktisibisnis
saat ini. Sebagai seorang praktisi bisnis bertanggungjawab untukmengajukan
atau mengembangkan teknologi informasi baru atau meningkatkannya bagi
perusahaan. Adapun untuk seorang manajer bertanggungjawab untuk
mengelolausahapengembanganyangdilakukanparaspesialissisteminformasi
danparapemakaiakhirbisnis.Mengembangkansolusisistem informasiuntuk
mengatasi masalah bisnis dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai
beberapaprosesbertahapataubeberapasiklus.
Pengembangan SIM yang bagus berbasis komputer memerlukan SDM yang
berketerampilan dan berpengalaman lama. Namun peran itu memerlukan
partisipasi aktifdariparamanajerorganisasi.Karena sejumlah faktor,banyak
organisasibisnisyanggagalmembangunsistem informasimanajemenmereka.
Penyebabkegagalanituadalah:
1. Organisasiyangdibangundalamkondisiburuk
2. Tidakadanyaperencanaanyangmemadai
3. Kurangpersonilyanghandal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para
manajer dalam merancang sistem serta mengendalikan upaya
pengembangansistemdanmemotivasiseluruhpersonilyangterlibat.
SIM yang baik adalah SIM yangmampumenyeimbangkan biaya danmanfaat
yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan
pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat
bermanfaat.Perusahaanharusmenyadariapabilamerekacukuprealistisdalam
keinginanmereka, cermatdalammerancangdanmenerapkanSIMagar sesuai
16
keinginan sertawajar dalammenentukan batas biaya dari titikmanfaat yang
akandiperoleh.
Prinsip utama perancangan SIM: SIM harus dijalin secara teliti agar mampu
melayani tugas utama.Tujuan Sistem InformasiManajemenadalahmemenuhi
kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam
subunit organisasional perusahaan. SIMmenyediakan informasi bagi pemakai
dalambentuklaporandanoutputdariberbagaisimulasimodelmatematika.
17
BABIII
PEMBAHASAN
3.1 PERMASALAHANYANGDIHADAPIDALAMPENERAPANSISTEMINFORMASI
Penerapan atau implementasi teknologi informasi yang sesuai di suatu
perusahaanbukanlahsuatuhalyangmudah.Faktoryangharusdiperhitungkan
agar penerapannya mempunyai nilai lebih adalah: manajemen perusahaan,
budayaperusahaan,biayapengadaanperangkatkerasmaupaunlunak,operator,
perawatan dan masyarakat bila dilibatkan sebagai end user. Dengan adanya
komputer untuk membantu teknologi informasi, berbagai organisasi telah
mangalokasikandanayangcukupbesaruntuksisteminformasi.
Keberhasilan penerapan sistem teknologi informasi tidak semestinya diukur
hanyamelalui efisiensi dalam halmenimalkan biaya,waktu, dan penggunaan
sumberdayainformasi.Keberhasilanjugaharusdiukurdariefektifitasteknologi
informasidalammendukungstrategibisnisorganisasi ,memungkinkanproses
bisnisnya,meningkatkan struktur organisasi dan budaya, sertameningkatkan
nilai pelanggan dan bisnis perusahaan. Tantangan utama paramanajer bisnis
danpraktisibisnisadalahmengembangkansolusisisteminformasiyangmampu
mengatasimasalahbisnis.
Meskipun suatu organisasi telah menerapkan sistem informasi untuk
menunjangaktifitasbisnisnya,namunpenerapantersebutbisaberhasilataupun
tidak. Seringkali penerapan sistem informasi, terutama yang berbasis IT
mengalami kegagalan karenapermasalahan teknismaupunnon-teknis. Secara
umum, ada 3 isu pokok / hal yang paling mendasar dalam permasalahn
kegagalan dan kesuksesan dalam pengembangan teknologi informasi di suatu
perusahaan,yakni:
18
1. Tenaga, waktu dan nilai investasi yang sudah ditanamkan perusahan-
perusahaan untuk membangun sistem TI sangat besar namun dalam
penerapannyaselalulowutilizationatauidle.
2. Penerapan TI yang tepat didunia bisnis akan membawa manfaat yang
signifikan. Terdapat Empat fase yang harus dilalui perusahaan dalam
pengelolaanmanfaatTI:
ü Tahap Visi, pada tahap ini perusahaan harus melihat kembali tujuan
implementasiTI.UntukituperusahaandituntutmembentukarsitekturTI
danarsitekturbisnisagarkeduanyadapatberjalanmenujusasaranyang
samayaituuntukmencapaitujuanperusahaan.
ü Masa Investasi,pada fase ini perusahaan dituntut mampumemisahkan
accountTIdenganaccountlainnya.
ü Pengolahan, selain memonitor implementasi dan memperbaiki
implementasi TI yang belum berjalan dengan baik dan sesuai dengan
sasaran, perusahaan juga harus membuat programchange
managementuntukmempersiapkanSDMdarisisipersepsi,pengetahuan
maupun keahlian lewat program pelatihan, komunikasi maupun team
building.
ü Saatmemanensemua tahapyang telahdilalui,yangdiperkirakandapat
terjadiantaraduahinggatigatahun.
3. Mulai menurunnya nilai investasi di bidang TI karena rendahnya
pemahamanTIdikalanganpemimpinperusahaan,keterbatasanpendanaan,
langkanya tenaga TI yang berpengalaman dan terampil, lemahnya
infrastruktur komunikasi, dan masih murahnya tenaga kerja manual,
Marginalcostcenderungmeningkatsementaramarginalrevenuetetap(flat).
3.2 KINERJASISTEMINFORMASIDANEVALUASINYA
PenerapansistemInformasipadaperusahaanbagaikanduasisimatauang.Bisa
berujungpadakesuksesanhinggakegagalan.Pengembangandanpembangunan
19
sistem informasi pada dasarnya dikembangkan dengan harapan yang tinggi
namunseringberakhirdengankegagalan.Alatukurkeberhasilansebuahproyek
umumnya menggunakan metode evaluasi proyek ekonomi standar untuk
mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan proyek sistem informasi karena
kompleksitas dari proses pelaksanaan proyek sistem informasi dan dampak
jangkapanjangdariproyekpadaorganisasi.
Evaluasi sistem informasi dapat dilakukan dengan metode kualitatif maupun
kuantitatif.Kinerjasisteminformasitidakdapatdinilaisebagaibaikatauburuk
tanpakeberhasilanpelaksanaanproyek.Evaluasiproyeksistem informasibisa
sangatbermasalahdankadang-kadangbisasangatsubyektifdantidakadasatu
metode evaluasi sistem informasi yangdapatditerapkanuntuk semua situasi.
Evaluasi menjadi subyektif dan dapat bergantung pada keadaan termasuk
waktu.
Meskipun demikian, peneliti manajemen sistem informasi telah melihat
seperangkat ukuran formal untukmenilai sistem. Berikutmerupakan ukuran
kesuksesansebuahsisteminformasiyangdianggappalingpenting
1. Penggunaan sistem level tinggi, sebagaimana diukur dengan polling
pengguna, memberikan kuesioner, atau memantau parameter-parameter
sepertivolumetransaksi.
2. Kepuasanpenggunapada sistem, sebagaimanadiukur oleh kuesioner atau
wawancara. Hal ini mungkin termasuk pendapat pengguna pada akurasi,
aktualitas, dan kerelevanan informasi, kualitas servis, dan mungkin pada
jadwaloperasinya.Yangpalingpentingadalahperilakumanajerpadasejauh
mana tingkat kepuasannya terhadap informasi yang dibutuhkannya dan
pendapatpenggunatentangbagaimanasistemmeningkatkankinerjamereka
3. Perilaku menguntungkan dari pengguna sistem informasi dan staf sistem
informasi.
20
4. Tercapainya tujuan sistem, tingkat dimana sistem dapatmencapai tujuan
tertentu, sebagaimana ditunjukkan dengan peningkatan kinerja organisasi
danpengambilankeputusanyangdihasilkanolehsistem.
5. Pembayaranfinansialkepadaorganisasi,baikdenganmengurangibiayaatau
meningkatkanpenjualanataukeuntungan.
kelimaukurandianggapmenjadinilaibataswalaupunanalisiskeuntunganbiaya
mungkin digambarkan dengan berat di dalam keputusan untuk membangun
sebuahsistemtertentu.Keuntungandarisebuahsisteminformasimungkintidak
secarakeseluruhandapatdiperhitungkan.Terlebihlagikeuntungannyatatidak
dapatdenganmudahditunjukkanuntukaplikasi sistempendukungkeputusan
tingkatlanjut.Danmeskipunmetodologikeuntungantelahdiikutisecaraakurat
, sejarah banyak proyek pengembangan sistem telahmenunjukkan perkiraan
nyatainiselalusulituntukdiformulasikan.Penelitimanajemensisteminformasi
lebih berkonsentrasi pada ukuran manusia dan organisasi pada kesuksesan
sistem seperti kualitas informasi, kualitas sistem, dan pengaruh sistem pada
kinerjaorganisasi.
3.3 BEBERAPAKEGAGALANSISTEMINFORMASI
Secaraumum,penilaiankinerja sistem informasiberfokuspadapertimbangan
dari keberhasilan dan kegagalan sistem informasi. Masalah kegagalan sistem
informasidapatdianalisisdenganmengasumsikanbahwabelajardarikegagalan
sistem informasi akan memberikan pelajaran penting untuk merumuskan
strategisuksesbagiperencanaan,pengembangan,pelaksanaan,danpengelolaan
sistem informasi. Enam jenis kegagalan sistem informasi dapat diidentifikasi
sebagaiberikut:
1. KegagalanTeknis
2. KegagalanProyek
3. KegagalanOrganisasi
21
4. KegagalanLingkungan
5. KegagalanPembangunan
6. KegagalanPenggunaan
Tingkatkeberhasilanmaupunkegagalan sistem informasidapatdikategorikan
menjadi3tingkattergantungkepadatingkatkeberhasilannya,yaitu:
1. Pertamaadalahkegagalan total inisiatif, tidakpernahdilaksanakanataudi
manasistembaruditerapkantetapisegeraditinggalkan.
2. Kedua adalah kegagalan parsial dari inisiatif, dimana tujuan utama tidak
tercapaiataudimana terdapathasilyang tidakdiinginkanyang signifikan.
Terkait dengan kegagalan parsial adalah kegagalan keberlanjutan mana
inisiatif pertama berhasil tetapi kemudian ditinggalkan setelah satu tahun
ataulebih.
3. Ketigaadalahkeberhasilandari inisiatifdimanasebagianbesarpemangku
kepentinganmencapaitujuanutamamerekadantidakmengalamihasilyang
tidakdiinginkan.
3.4 FAKTOR-FAKTORYANGMEMPENGARUHIKESUKSESANDANKEGAGALAN
SISTEMINFORMASI
Adabeberapafaktorpentingyangsecaralangsungmempengaruhikeberhasilan
dan kegagalan proyek sistem informasi. Menurut Rosemary Cassafo dalam
O’Brien (1999), kegagalan penerapan sistem informasi disebabkan karena
beberapahalberikut:
1. Kurangnyadukungandaripihakeksekutifataumanajemen
2. Tidakmemilikiperencanaanmemadaimengenai tahapandan arahan yang
harusdilakukan
3. Inkompetensisecarateknologi
4. Strategidantujuantidakjelasketikaakanmenerapkansisteminformasi
22
5. Tidakjelasnyakebutuhanterhadapsistem
Sementara itu, ada tujuh faktor penentu kesuksesan dalammemformulasikan
suatustrategiTIyangpalingefektif,yaitu:
1. ScaledanScope
2. NecessitydanSpeed
3. PrinciplesdanIncrements
4. UpdatedanReview
5. FitdanTiming
6. ResourcesdanSkill
7. SupportdanConsensus
Kira-kira 75 persen dari keseluruhan implementasi sistem dapat dikatakan
gagal.Meskipunsisteminformasimasihdalamprosespembuatan,namunsistem
tersebut telah banyakmenghabiskanwaktu dan uang, atau secara fungsional
tidak cukup menutupi manfaat yang diharapkan. Dalam beberapa sistem,
hampir semua laporan yang disampaikan kepada manajemen tidak pernah
dibaca. Laporan-laporan dikatakan tidak bermanfaat dan hanya dipenuhi
denganilustrasigrafikyangtidakdapatdianalisisataudijadikanpertimbangan
dalam pengambilan keputusan. Sementara itu dalam sistem lain yang telah
diotomatisasi, tidak pernah disentuh karena datanya tidak dapat dipercaya.
Pemakai informasi secara terusmenerusmemperbaiki record secaramanual.
Kemudian dalam sistem yang lain lagi, telah terjadi kesalahan karena
keterlambatandalammemprosesdata,biayaoperasionalyangdemikianbesar
atau, masalah-masalah pemrosesan data yang bersifat kronis.
Keseluruhansituasisebagaimanayangtelahdigambarkandiatasmemunculkan
pertanyaan-pertanyaan yang harus dicari penyebab kegagalannya.
Masalah-masalah yang menyebabkan sistem informasi gagal disebabkan oleh
banyak faktor. Masalah ini bukan hanya karena faktor teknikal dari sistem
23
informasitetapijugasebabyangbersifatnonteknikalyangkebanyakanberasal
darifaktor-faktororganisasi.Faktor-faktortersebutadalah:
1. Desain
Sistem informasi dikatakan gagal jika desainnya tidak cocok dengan
struktur, budaya, dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Para teorisi
manajemen dan organisasimemandang bahwa teknologi sistem informasi
sangatberhubunganeratdengankomponenorganisasiseperti tugas-tugas,
struktur, orang-orang, dan budaya. Ketika seluruh komponen ini saling
tergantung,perubahanyang terjadipada satuelemenakanmempengaruhi
elemen lain. Dengan demikian maka tugas-tugas organisasi, partisipan,
struktur,danbudayadigabungkandanterpengaruhketikasisteminformasi
berubah, dengan demikian, berarti mendesain sebuah sistem berarti
mendesainkembaliorganisasi.
2. Data
Data dalam sistem informasi mempunyai tingkat ketidakakurasian dan
konsistensi yang tinggi. Informasi dalam bidang tertentu bahkan
membingungkan, atau tidak ditujukan secara tepat untuk tujuan-tujuan
bisnis. Informasi yang dipersyaratkan dalam fungsi bisnis yang spesifik
mungkintidakdapatdiakseskarenadatanyatidakcocok.
3. Biaya
Beberapa sistem arahannya bagus, tetapi dalam implementasi dan
pengoperasiannyamemerlukanbiayadiatasanggaran.Sementaraitu,dalam
sistemyang lainmemerlukanbiayayangmahaluntukberfungsinyasistem
tersebut.Dalamkasussemacamini,pengeluaranyangdemikianbesartidak
dapatdipertimbangkansemata-matadarinilaibisnisyangditampilkanoleh
sistem informasi tersebut tetapi juga harus diperhatikan manfaat secara
keseluruhan.
4. Operasi
Sistem tidak akan berjalan dengan baik jika informasi tidak disediakan
24
secara tepat waktu dan efisien karena operasi komputer yang
mengendalikanpemrosesaninformasitidakberjalansemestinya.Pekerjaan-
pekerjaanyanggagalseringmengakibatkanpengulangan-pengulanganatau
penundaan dan tidak dapat memenuhi jadwal penyampaian informasi.
Sebuah sistem yang on-line secara operasional dikatakan tidak cukup jika
wakturesponnyademikianlama.
Sistem informasi menjadi prioritas pertama untuk dikembangkan karena
besarnya ketakutan-ketakutan faktor internal atau institusional. Beberapa
sistem gagal karena benturan diantara lingkungan atau keadaan internal.
Adabeberapaalasanmengapagagal.Beberapa studi telahmenemukanbahwa
dalamorganisasidengansituasidanlingkunganyanghampirsama,inovasiyang
samaakanmenghantarkankesuksesan,namunkegagalanunsuryanglaindalam
organisasi merupakan menyebab kegagalan. Hal ini disebabkan karena fokus
penjelasan terdapat pada pola pengimplementasian yang berbeda. Beberapa
faktor yang mempegaruhi kegagalan dan keberhasilan penerapan sistem
informasiantaralain:
1. Keterlibatanpengguna
Pengguna atauuserdijadikan faktor dalam penentuan keberhasilan
implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM). Hal ini
dikarenakanusermenjadi subjek dalam penginputan data informasi suatu
perusahaandanpenerimainformasidalammendapatkanoutputdata.Maka,
diperlukanketerlibatanuserdalammerencanakansisteminformasi.
2. Dukunganmanajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) memerlukan dukungan semua
manajemen terutama yangmenggunakan sistem informasi.Karena apabila
manajemen kurang mendukung maka dapat mengakibatkan penggunaan
sisteminformasidalamperusahaanmenjaditerhambatataumungkinsia-sia.
Penerapan Sistem InformasiManajemen (SIM) tentunya terjadi perubahan
25
pada perusahaan. Oleh karna itu dukungan penuh dari pihak manajemen
sangat penting dalam menentukan keberhasilan sistem informasi dalam
perusahaan.
3. Persyaratanfungsional
Persyaratanfungsionaldalampenerapansisteminformasimenjaditolakukur
keberhasilanmanajemenperusahaandapatdijalandengansistem.
4. Perencanaan
Salahsatufaktoryangdapatmenyebabkanberhasilatautidaknyapenerapan
sistem informasi adalah perencanaan. Jika suatu pengembangan dan
penerapan sistem informasi tidak didukung dengan perencanaan yang
memadai, maka dapat menyebabkan tidak terpenuhinya keinginan dan
kepentinganberbagaipihakdiperusahaan.Tanpa.
5. Harapan
Setiap perusahaan memiliki harapan terhadap keberhasilan bisnisnya,
harapan tersebut semakinditingkatkandenganmenginvestasikanTIdalam
perusahaan.Terkadangharapan tersebuthanyadipercayakankepada ITnya
sajatetapitidakdidorongdengankeinginanperusahaandalammenjalankan
sistemdalambisnisnya.
6. Dukunganparsial
Selaindukunganmanajemen,dukunganparsialmenjadifaktorpentingdalam
mengaplikasikanTIdalamperusahaan.
7. Keterampilan
Keterampilan atau keahlian dalam memahami dan menjalankan TI dalam
perusahaanmenjadifaktorpentingdalamkeberhasilansistemmanajemen.
8. Kepemilikan
Kepemilikan menjadi salah satu faktor penentukan keberhasilan Sistem
InformasiManajemen(SIM)
9. Strategidantujuan
26
Strategi yang diterapkan dalam perusahaan haruslah berbanding lurus
dengantujuanperusahaandalammenginvestasikanTIdalamperusahaan.
10. Komitmendanketerlibatan
Komitmendanketerlibatansemuapihakdalamperusahaanmenjadifaktor
utamauntukkeberhasilanterjalannyaaplikasiTI.
11. SumberDaya
Sumber daya menjadi faktor penting dalam menjalankan TI, baik dalam
sumberdayamanusia,maupunsumberdayalainyangdapatmembantuTI
dalamperusahaan.
12. PerubahanSkup
PerubahanskupmenjadipentingkarenainformasidalampengembanganTI
haruslahdiinformasikankepadavendormenerapkanTIdalamperusahaan.
13. Informasikebutuhanterhadapsistem
InformasiyangdibutuhkandalamTIharusdiberikansehingga tujuanatau
keinginanperusahaansesuaidenganharapannya.
14. PengendalianterhadapTI
Penerapan TImesti dikendalikan agar keberlangsungan aplikasi TI dalam
manajemensesuaidalamurutanwaktuatautidakberubah-ubah.
15. Teknologiyangunproven
Menjalankan TI harus dibuktikan dengan keahlian vendor dan terbukti
pengalamannya. Karena hal ini menjadi salah satu faktor keberhasilan
SistemInformasiManajemendalamperusahaan.
3.5 CONTOHKEGAGALANPENERAPANSISTEMINFORMASI
Contoh kegagalan penerapan sistem informasi dilingkungan Kementerian
Perindustrian,walaupun tidak sepenuhnyagagaladalahpenerapane-licensing
dalamrangkapemberianrekomendasikebijakan.
27
Sebenarnya maksud dari penggunaan teknologi informasi pada pemberian
rekomendasidilingkunganKementerianPerindustriansudahcukupbagusyaitu
memberikan informasiyangseluas-luasnyakepadapihakyangberkepentingan
dalam rangka kemudahan akses informasi penerbitan rekomendasi
dilingkungan Kementerian Perindustrian, namun demikian terdapat beberapa
halyangbisadikatakanbelumsempurnasehinggasistem informasi iniseolah-
olahmenjadikurangbermanfaat,penyebabnyaadalahsebagaiberikut:
28
1. Informasi dan kelengkapan data yang cenderung harus divalidasi secara
langsung,walaupun sebenarnya jika sudah disediakan payung hukum dan
kemampuanyangcukupdapatdilakukandengansistemonline.
2. Pemberian informasi melalui e-licensing masih tetap menyebabkan
pemohon rekomendasi bertemu langsung dengan petugas pemberi
rekomendasi
3. KemampuanSDMyangtidakmeratapadamasing-masingsektor
4. Komitmensertapemahamanpimpinanyangbelumterlalubaik
5. Sosialisasiyangbelumlengkapkepadapihakpemohonrekomendasi
6. Informasi yang tidak lengkap pada sistem tersebut terkait progress
permohonan,contactpersondll
Oleh karena beberapa faktor diatas seharusnya penyempurnaan secara
berkesinambunganperluterusdilakukan.
3.6 CONTOHKEBERHASILANPENERAPANSISTEMINFORMASI
Cukupbanyakperusahaanyangmengalamikegagalandalampenerapansistem
informasinya,namundemikiancukupbanyak jugaperusahaan/organisasiyang
mampumemanfaatkansistem informasidalamrangkakelancaranpelaksanaan
tugas organisasi, salah satu contoh penerapan sistem informasi yang berhasil
adalah penerapan e-procurement pengadaan barang dan jasa pemerintah
dilingkunganKementerianPerindustriansebagaiberikut:
29
Saat ini, e-Procurement merupakan salah satu pendekatan terbaik dalam
mencegah terjadinya korupsidalampengadaanbarangdan jasapemerintah.
Dengan e-Procurement peluang untuk kontak langsung antara penyedia
barang/jasa dengan panitia pengadaan menjadi semakin kecil, lebih
transparan, lebihhematwaktudanbiayasertadalampelaksanaannyamudah
untukmelakukan pertanggung jawaban keuangan.Hal tersebut dikarenakan
sistemelektroniktersebutmendapatkansertifikasisecarainternasional.
30
Berdasarkankelebihan-kelebihanyangadapadae-Procurementtersebutmaka
KPK mendorong seluruh instansi pemerintah untuk secara bertahap
menerapkan e-Procurement dalam sistem pengadaan barang dan jasanya.
Keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam melakukan e-Procurement
yang akan diuraikan dalam buku ini diharapkan menjadi inspirasi dan
tambahan semangat bagi instansi atau pemerintah daerah lain untuk ikut
melaksanakan e-Procurement dalam sistem pengadaan barang dan jasanya.
Dengan penerapan e-Procurement ini diharapkan peluang termencegah
korupsi melalui e-procurement jadinya tindak pidana korupsi dalam
pengadaanbarangdanjasapemerintahdapatdiminimalisir.Beberapahalyang
menyebabkan keberhasilan penerapan pelaksanaan eprocurement ini antara
laindisebabkan:
1. Komitmen dan konsistensi yang tinggi dari pimpinan daerah dalam
menerapkanprogram-programinovatif;
2. DukunganSumberdayaManusiayangberkualitas;
3. Dasarhukumyangkuat;
4. Ketersediaansaranadanprasaranapendukung.
5. Sosialisasikepadapenyediabarang/jasayangcukup.
Didalam pengadaan barang dan jasa Kementerian Perindustrian melalui
websitelpse.kemenperin.go.id,KementerianPerindustriantelahberhasil:
1. Tercapainya transparansi, keadilan, efektivitas, efisiensi kehati-hatian,
kemandiriandanprinsipgoodgovernancemelaluie-procurement
2. Memberikankemudahaninformasisecaraadildanterbukakepadaseluruh
pihakpenyediabarang/jasa
3. Tahapanyangjelaspadamasing-masingpaketyangditawarkan
4. Terminimalisirnyapraktekyangtidakdibenarkandalampengadaanbarang
danjasapemerintah.
31
5. Serta tersampaikannya seluruh informasi lain kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
6. Penghematanuangdanpenyederhanaankeseluruhanproses.
7. Rencana-rencana yang optimal dapat dikomunikasikan dengan cepat
kepada pemasok-pemasok, oleh karena itu dapat mengurangi biaya dan
pemborosanyangbiasanyaterdapatdalamsupplychain.
8. Pengurangan biaya overhead seperti pembelian agen, juga peningkatan
kendaliinventori,dankeseluruhanpeningkatansiklusmanufaktur.Sistem
e-procurement membantu perusahaan-perusahaan mengkonsolidasikan
data tentang pengadaan bermacam-macam barang baik secara langsung
maupuntidaklangsung.
9. Penyedia Barang/Jasa yang berminat mengikuti lelang cukup satu kali
registrasi
10. komunikasi dilakukan secara online sehingga dapat meminimalisasi
pertemuanantarapenyediabarang/jasadenganpanitiapengadaan
11. mengurangikertaskerjayangdibutuhkandalamproseslelang
12. menjaminkualitasbarangdanjasa
13. pemerataanpekerjaan
14. proses penawaran dilengkapi dengan sistem Kunci Publik sehingga
keamanandatadapatdipertanggungjawabkan
15. pelaksanaanlelangdapatdipantaulangsung
16. adanyaoptimasiwaktuprosespengadaanbarang/jasa
17. mengurangidanmenekanbiayadarikeduabelahpihak
18. responyangcepatterhadappertanyandanklarifikasilelang
32
BABIV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Sistem informasiadalahbagianyang sangatpentingbagiperusahaan saat ini.
Penerapan sistem informasi dalam suatu perusahaan tidak selalu berhasil.
Sejumlah faktor yang menentukan keberhasilan pelaksanaan proyek sistem
informasi.Beberapadiantaranyaadalah faktor lingkungan, strukturorganisasi
internal, struktur tim proyek, teknologi yang sesuai dan metodologi proyek,
sertadukunganpascaproyek.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, maka perusahaan harus melakukan
langkah-langkahyangtepatketikaakanmenerapkansisteminformasi.Langkah-
langkah iniharusdilakukandalamsebuahcarayang sistematisdanmengikuti
kaidah-kaidah yang ada. Walaupun hal ini tidak menjamin kesuksesan
pengimplementasian sebuah sistem informasi ke dalam perusahaan, namun
pengerjaanyang telahmengikutikaidahakanmendekatkankepadahasilyang
lebihbaik.
Selain kesuksesan, kegagalan juga membayangi penerapan sistem informasi.
Kegagalan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : ketidakmampuan
teknisi TI yang dipekerjakan oleh perusahaan, dan ketidakcocokan TI yang
dikembangkanoleh teknisidengan tujuanperusahaan, ketidaktahuanmanajer
perusahaan mengenai TI yang ingin dikembangkan serta rasa memiliki
perusahaan oleh para pengembang TI yang ada di dalamnya. Solusi dari
persoalan itu adalah dibutuhkan partisipasi oleh pihak perusahaan dan
mempekerjakantenagaTIyanghandaldanprofesional.
Pada contoh kasus kegagalan dan keberhasilan penerapan IT perlu dilakukan
analisis mendalam faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dan
keberhasilansisteminformasi.
33
DAFTARPUSTAKA
O’Brien, J. A. 2010. Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial.
Edisi 12. Terjemahan: Introduction to Information Systems, 12th Ed. Palupi W.
(editor),DewiF.danDenyA.K.(penerjemah).PenerbitSalembaEmpat,Jakarta.
http://warta-ekonomi.blogspot.com/2010/11/kesuksesan-dan-kegagalan-
penerapan.html
http://http://nicohernawanadytia48.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/09/25/faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-keberhasilan-dan-kegagalan-penerapan-sistem-
informasi-pada-suatu-perusahaan/
wordpress.com/artikel-sim-sistem-informasi-manajemen/
http://e-licensing.kemenperin.go.id/
http://lpse.kemenperin.go.id/eproc/
Top Related