1
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN
Studi Kasus pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Yohana Ida Dewantari Wijayanti
NIM : 142114036
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
i
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN
Studi Kasus pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Yohana Ida Dewantari Wijayanti
NIM : 142114036
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Ulangan 31: 8
“Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai
engkau, Dia tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah
patah hati”
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria
Bapak dan Ibu tercinta yang telah membimbingku sejak kecil hingga
sekarang, ini adalah persembahan dari anakmu untukmu, semoga dengan
hasil ini adalah salah satu dari sedikit cara untuk membanggakanmu dan
engkau adalah motivasi hidupku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURURSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN
(Studi Kasus Pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 18 Januari 2019 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian saya terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Januari 2019
Yang membuat pernyataan,
Yohana Ida Dewantari Wijayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yohana Ida Dewantari Wijayanti
Nomor Mahasiswa : 142114036
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN
(Studi Kasus Pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Januari 2019
Yang menyatakan,
Yohana Ida Dewantari Wijayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Pembelian (Studi Kasus
pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta Tahun 2018)”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana
ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada yang
terhormat:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar
serta mengembangkan kepribadian diri.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. YFM. Gien Agustinawansari, Drs., M.M., Ak., CA., selaku dosen
pembimbing akademik yang telah membimbing dan mengajar penulis
selama proses perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
viii
5. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.I.P., M.Sc., Ak, C.A selaku dosen
pembimbing MPAT dan skripsi yang telah bersedia membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta yang telah memberikan
izin bagi penulis untuk melakukan penelitian serta telah memberikan
kerjasama serta dukungan yang sangat berarti bagi penulis.
7. Kedua orangtua tercinta, yang telah mendidik dan mendoakan dengan
penuh kesabaran serta sebagai motivasi utama penulis dalam menyusun
skripsi ini.
8. Sahabat penulis Sr. Yohana, Agata, Cinta, Fani yang selalu memberikan
semangat serta nasihat kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini.
9. Teman-teman MPAT kelas F yang senantiasa memberikan semangat,
kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis.
10. Teman-teman Akuntansi angkatan 2014 yang telah memberikan dukungan
dan semangat bagi penulis.
11. Seluruh pihak yang berjasa dalam proses penulisan skripsi yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis sangat terbuka akan adanya kritik dan saran yang
membangun guna menyempurnakan skripsi ini.
Yogyakarta, 31 Januari 2019
Penulis,
Yohana Ida Dewantari Wijayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. xiv
ABSTRACT ..................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Batasan Masalah ............................................................................ 3
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan .................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 7
A. Evaluasi Sistem ............................................................................. 7
B. Sistem Informasi Akuntansi .......................................................... 7
1. Pengertian Sistem ...................................................................... 7
2. Pengertian Informasi ................................................................. 8
3. Pengertian Akuntansi ................................................................ 8
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi .................................... 9
5. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ......................................... 9
6. Komponen Sistem Informasi Akuntansi ................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
x
C. Sistem Pembelian .......................................................................... 12
1. Pengertian Pembelian ................................................................ 12
2. Tujuan Sistem Pembelian .......................................................... 13
3. Informasi yang Dihasilkan dalam Sistem Pembelian ................ 14
4. Fungsi yang Terkait Sistem Pembelian ..................................... 16
5. Prosedur Transaksi Pembelian .................................................. 17
6. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pembelian ........... 18
7. Dokumen dalam Sistem Pembelian .......................................... 20
8. Catatan dalam Sistem Pembelian .............................................. 21
9. Ancaman dan Pengendalian Siklus Pengeluaran
(Pembelian dan Pengeluaran Kas) .......... ……… ……………. 22
D. Diagram Alir Flowchart................................................................ 49
E. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................ 50
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 53
A. Jenis Penelitian ................................................................... ……. 53
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 54
C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 54
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 54
F. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................ 57
G. Teknik Analisis Data ................................................................... 57
BAB IV GAMBARAN UMUM ..................................................................... 59
A. Sejarah Perusahaan ....................................................................... 59
B. Visi dan Misi ................................................................................ 60
C. Struktur Organisasi Yayasan TPK................................................ 61
D. Kondisi Aktual Organisasi ........................................................... 64
E. Bidang Usaha ................................................................................ 65
F. Tujuan dan Sasaran Bidang Hasil Pokok ...................................... 69
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 73
A. Deskripsi enam (6) Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Pembelian di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta .... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
xi
B. Gambaran Sistem Informasi Akuntansi Pembelian di Toko
Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta berupa flowchart ...... 87
C. Kelemahan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian yang
Ada Berdasarkan Temuan di Toko Buku Taman Pustaka
Kristen Yogyakarta .................................................................... . 92
D. Solusi Berupa Rekomendasi Naratif untuk Mengatasi
Kelemahan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian di Toko
Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta ................................. 96
BAB VI PENUTUP......................................................................................... 99
A. Kesimpulan ................................................................................. 99
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 100
C. Saran ........................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 101
LAMPIRAN ..................................................................................................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Simbol Flowchart ............................................................................ 48
Tabel 3.1 Komponen Sistem Informasi Akuntansi ......................................... 58
Tabel 4.1 Omzet Penjualan Tahun 2000-2010 ................................................ 66
Tabel 4.2 Data Jumlah Terbitan Buku Tahun 2006-2011 ............................... 68
Tabel 5.1 Data Karyawan di Toko Buku Taman Pustaka Kristen.................. 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta .................................................................................. 61
Gambar 5.1 Flowchart sistem pembelian tunai Toko Buku Taman
Pustaka Kristen Yogyakarta ........................................................ 88
Gambar 5.2 Flowchart sistem pembelian kredit Toko Buku Taman
Pustaka Kristen Yogyakarta ........................................................ 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
xiv
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN
Studi Kasus Pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Yohana Ida Dewantari Wijayanti
NIM: 142114036
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem informasi
akuntansi pembelian di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta. Penelitian
ini penting dilakukan untuk memberikan rekomendasi pada Toko Buku Taman
Pustaka Kristen Yogyakarta tentang sistem pembelian.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan
adalah melakukan identifikasi komponen sistem informasi akuntansi terkait sistem
pembelian, menggambarkan sistem pembelian dengan flowchart, mengidentifikasi
kelemahan sistem pembelian yang ada dan memberikan solusi berupa
rekomendasi naratif dalam rangka pengembangan dan perbaikan sistem pada
Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
Hasil dalam penelitian ini menemukan beberapa kelemahan dalam sistem
informasi akuntansi pembelian di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
Kelemahan terjadi karena sistem komputerisasi yang ada belum di optimalkan.
Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
xv
ABSTRACT
EVALUATION OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS OF
PURCHASING
A Case Study at Taman Pustaka Kristen Book Store of Yogyakarta
Yohana Ida Dewantari Wijayanti
NIM: 142114036
Sanata Dharma University of Yogyakarta
2019
This study aims to identify the weaknesses of the accounting information
system at the Taman Pustaka Kristen Book Store of Yogyakarta. This research is
important to provide recommendations for the Taman Pustaka Kristen Book Store
of Yogyakarta about purchasing systems.
This type of research is a case study. The sampling technique used was
purposive sampling. Data collecting was done by observation, interviews, and
documentation. The data analysis technique used were identifying the accounting
information system components related to the purchasing system, describing the
purchasing system with the flowchart, identifying the weaknesses of the
purchasing system and providing solutions in the form of narrative
recommendations in order to develop and improve the system in the Taman
Pustaka Kristen Book Store of Yogyakarta.
The result of this study found several weaknesses in the accounting
information system for purchasing in the Taman Pustaka Kristen Book Store of
Yogyakarta. Weakneses occur because existing computerized systems has not
been optimally untilized.
Keywords: Accounting Information System, Purchasing System.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era informasi yang terus berkembang, persaingan yang ketat harus
dihadapi oleh setiap perusahaan. Akibatnya perusahaan dituntut untuk
melakukan proses operasional secara efektif untuk membantu para manajer
dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat mempertahankan eksistensinya
di dunia bisnis. Dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
proses operasional perusahaan, seperti pembelian, penjualan, produksi,
pemasaran, pencatatan akuntansi dan aktivitas operasional lainnya,
diperlukan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu. Oleh karena
itu, pengelolaan sistem informasi akuntansi yang baik diperlukan (Juwitasari,
Marlene, dan Arya: 2015).
Sistem informasi akuntansi sangat diperlukan pada setiap perusahaan atau
lembaga yang bergerak dalam dunia bisnis, salah satunya pada perusahaan
yang bergerak dalam penjualan buku. Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta merupakan toko buku yang telah menggunakan sistem informasi
akuntansi. Dalam pengamatan peneliti, toko buku ini menggunakan sistem
komputerisasi serta sistem manual. Sistem informasi akuntansi tersebut
digunakan untuk membantu dalam aktivitas operasional yang dilakukan oleh
toko buku, terutama membantu dalam mengelola aktivitas berkaitan dengan
pembelian.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Aktivitas pembelian tidak dapat dikesampingkan begitu saja di dalam
aktivitas operasional suatu perusahaan, karena pembelian merupakan suatu
aktivitas pengadaan barang yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan. Pada setiap perusahaan, terutama perusahaan dagang
di dalam menjalankan kegiatan opersionalnya selalu memerlukan barang-
barang yang pengadaannya harus dibeli dari pihak pemasok (supplier).
Aktivitas tersebut dilaksanakan untuk menunjang efektivitas kerja setiap
bagian sistem pembelian. Idealnya sistem pembelian melibatkan beberapa
bagian yaitu bagian gudang, bagian pembelian, bagian penerimaan dan bagian
akuntansi yang menangani pembelian. Apabila setiap bagian tidak bekerja
dengan baik sesuai aturan yang berlaku maka dapat menghambat dan
cenderung akan menimbulkan kesalahan dalam aktivitas terkait sistem
pembelian. Sistem pembelian merupakan bagian dari siklus pengeluaran yang
dialamnya terdapat aktivitas pemesanan, penerimaan, dan aktivitas lainnya.
Oleh karena itu, sistem pembelian yang berjalan dan prosedur pembelian
yang baku sangat penting dalam pelaksanaan aktivitas operasional toko
buku.
Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian pada Toko Buku
Taman Pustaka Kristen Yogyakarta sangat dibutuhkan dalam menghadapi
persaingan global. Setiap toko buku dituntut untuk memberikan informasi
lebih akurat, relevan, dan tepat yang merupakan bagian dari kualitas
informasi, sehingga jika dimanfaatkan dengan baik maka akan menjadi sebuah
keunggulan bersaing bagi toko buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelemahan Sistem informasi
akuntansi pembelian yang ada pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta sehingga diperoleh solusi untuk peningkatan kemajuan dan
perkembangan toko buku. Peneliti memfokuskan evaluasi kelemahan sistem
karena cara yang paling mudah untuk melakukan perbaikan sistem yaitu
dengan menemukan dan memperbaiki terlebih dahulu kelemahan sistem yang
ada. Oleh karena hal tersebut memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Pembelian pada Toko
Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah penting yang
menjadi perhatian utama dalam karya tulis ini adalah “Apa sajakah kelemahan
sistem informasi akuntansi pembelian yang terdapat di Toko Buku Taman
Pustaka Kristen Yogyakarta?”
C. Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini yaitu hanya memberikan
informasi mengenai kelemahan dan solusi tentang sistem informasi akuntansi
pembelian. Solusi yang diberikan tentang sistem informasi akuntansi
pembelian hanya berupa rekomendasi naratif dan bukan merupakan
rekomendasi rancangan sistem. Penelitian ini hanya memberikan informasi
mengenai kelemahan dan solusi dikarenakan dengan mengidentifikasi
kelemahan yang ada peneliti berharap dapat memberikan saran untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
membantu kemajuan dan perkembangan di Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi kelemahan sistem informasi akuntansi
pembelian di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta, sehingga dapat
digunakan sebagai informasi untuk pengambilan keputusan manajemen dalam
mengatasi kelemahan yang ada.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan guna memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Penelitian ini bisa memberikan informasi dan rekomendasi bagi Toko
Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakata untuk meningkatkan sistem
informasi akuntansi pembelian.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dibidang Akuntansi khususnya sistem pembelian serta dapat
digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman peneliti mengenai sistem
informasi akuntansi pembelian yang telah diterapkan di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini membahas mengenai latar belakang, rumusan
masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bagian ini menguraikan mengenai teori-teori yang terkait
dengan evaluasi sistem informasi akuntansi pembelian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bagian ini menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik pengambilan sampel teknik dan
teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM
Bagian ini menjelaskan tentang gambaran umum Toko
Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta yang terdiri dari
sejarah organisasi, visi dan misi, struktur organisasi,
kondisi aktual organisasi, bidang usaha, tujuan dan sasaran
bidang hasil pokok.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menguraikan hasil penelitian mengenai deskripsi
komponen, gambaran bagan alir (flowchart), kelemahan
beserta rekomendasi naratif sistem informasi akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pembelian yang terdapat di Toko Buku Taman Pustaka
Kristen Yogyakarta.
BAB VI PENUTUP
Bagian ini membahas kesimpulan, keterbatasan, dan saran
penelitian yang telah dilakukan terkait sistem informasi
akuntansi pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Evaluasi Sistem
Menurut Ranatarisza dan Max (2013: 81) Evaluasi sistem merupakan
langkah untuk mendapatkan tanggapan dari penerapan sistem baru, dari
tanggapan yang muncul kita dapat melakukan evaluasi, berikutnya adalah
tindakan pengawasan atas pelaksanaan sistem baru tersebut. Dalam tindakan
pengawasan dimaksudkan untuk melakukan kroscek apakah sistem baru
tersebut dapat berfungsi, atau menjadi masalah baru. Sehingga selama masa
evaluasi inilah dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang disesuaikan dengan
keadaan lapangan.
B. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem
Menurut Widjajanto (2001: 2), “Sistem adalah sesuatu yang memiliki
bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output.”
Menurut Romney dan Paul (2015: 3), “Sistem (system) adalah dua atau
lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai
tujuan.”
Mulyadi (2016: 2) menyatakan bahwa suatu sistem pada dasarnya
adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang
lainnya, yang berfungsi bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Dari
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem
sebagai berikut:
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan.
c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan system
d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Setiap sistem dibuat untuk menangani suatu yang berulang atau yang
secara rutin terjadi.
2. Pengertian Informasi
Menurut Widjajanto (2006: 1.6), “Informasi adalah data yang sudah
diolah sehingga berguna untuk pembuatan keputusan. Data adalah
representasi dari objek.”
Menurut Romney dan Paul (2015: 4) “Informasi adalah data yang
telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses
pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat
keputusan yang lebih baik secara kuantitas dan kualitas demi peningkatan
informasi.”
3. Pengertian Akuntansi
Menurut Widjajanto (2006: 18) “Akuntansi adalah proses mencatat
dan mengolah data transaksi dan menyajikan informasi kepada pihak-
pihak yang berhak dan berkepentingan. Selain itu, akuntansi juga
menginterpretasikan (membaca) informasi akuntansi yang diterimanya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Widjajanto (2006: 1.9), “Sistem informasi akuntansi adalah
sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi untuk mencatat data
transaksi, mengolah data, dan menyajikan informasi akuntansi kepada
pihak internal (manajemen perusahaan) dan pihak eksternal (pembeli,
pemasok, kerditur, dan sebagainya).”
Bodnar dan William (2006: 3) menyatakan “Sistem informasi
akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya
ke dalam informasi.”
Menurut Diana dan Lilis (2011: 4), “Sistem informasi akuntansi adalah
sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta
melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.”
Romney dan Paul (2015: 10) menyebutkan bahwa “Sistem informasi
akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi
pengambil keputusan.”
5. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mardi (2014: 4) terdapat tiga tujuan sistem informasi
akuntansi, yaitu:
a. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang
diberikan kepada seseorang (to fulfill obligation relating to
stewardship). Pengelolaan perusahaan selalu mengacu kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tanggung jawab manajemen guna menata secara jelas segala sesuatu
yang berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Keberadaan sistem informasi membantu ketersediaan informasi yang
dibutuhkan oleh pihak eksternal melalui laporan keuangan tradisional
dan laporan yang diminta lainnya, demikian pula ketersediaan laporan
internal yang dibutuhkan oleh seluruh jajaran dalam bentuk laporan
pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.
b. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi
pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by
internal decision makers). Sistem informasi menyediakan informasi
guna mendukung setiap keputusan yang diambil oleh pimpinan sesuai
dengan pertanggungjawaban yang ditetapkan.
c. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional
perusahaan sehari-hari (to support the-day-to-day operations). Sistem
informasi menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas dalam
berbagai level manajemen, sehingga mereka dapat lebih produktif.
Lingkup sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan dari manfaat yang
didapat dari informasi akuntansi. Sedangkan menurut Diana dan Lilis
(2011: 5), manfaat atau tujuan sistem informasi akuntansi tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan.
b. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan.
c. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi.
e. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan).
f. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran
perusahaan.
g. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan
dan pengendalian.
6. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Al Fatta (2007: 6) menyatakan bahwa “komponen (component)
merupakan kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang
mentranformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output).
Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.”
Sistem informasi akuntansi tersusun dari beberapa komponen utama.
Menurut Romney dan Paul (2015: 11) suatu sistem informasi akuntansi
terdiri dari 6 (enam) komponen, antara lain:
a. Orang yang menggunakan sistem. Dalam Al Fatta (2007: 10)
disebutkan manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi
manajer, analis, programmer, dan operator, serta bertanggungjawab
terhadap sistem.
b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses dan menyimpan data. Menurut Al Fatta (2007: 10)
menyatakan prosedur merupakan tata cara yang meliputi strategi,
kebijakan, metode, dan peraturan-peraturan dalam menggunakan
sistem informasi berbasis komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya. Dalam Al Fatta
(2007: 10) menyebutkan database yaitu kumpulan data dan informasi
yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses
pengguna sistem informasi.
d. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data. Adapun, Al
Fatta (2007: 10) menyebutkan bahwa perangkat lunak yaitu program
dan instruksi yang diberikan ke komputer.
e. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat
peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam
SIA. Menurut Winarno (2006: 2.3) perangkat keras komputer dan
berbagai perangkat pendukungnya, yang semuanya berfungsi untuk
mencatat data, menggolah data, dan menyajikan informasi, baik secara
hardcopy (tercetak) maupun softcopy (tidak tercetak). Jaringan
komunikasi baik dengan kabel, gelombang radio, maupun sarana lain,
yang berfungsi untuk menghantarkan data dan informasi dari satu
tempat ketempat yang lain.
f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan
data SIA. Menurut Winarno (2006: 2.3) Pengendalian berfungsi untuk
menjamin agar setiap komponen sistem dapat berfungsi dengan baik.
C. Sistem Pembelian
1. Pengertian Pembelian
Menurut Diana dan Lilis (2011: 122), “Pembelian barang dagang
adalah barang yang dibeli untuk langsung dijual kembali, tanpa ada
kegiatan untuk memberi nilai tambah pada produk tersebut.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Bondar dan Wiliam (2006: 343) menyatakan bahwa “Prokuremen
adalah proses bisnis dari pemilihan sumber daya, pemesanan dan
mendapatkan barang atau jasa. Pembelian adalah sinonim untuk
prokuremen.”
Terdapat delapan langkah umum dalam proses prokuremen adalah,
sebagai berikut; menentukan kebutuhan, memilih sumber daya, permintaan
untuk quotation, memilih pemasok, menerbitkan pesanan pembelian,
penerimaan barang, verifikasi faktur dan pembayaran kepada pemasok.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelian dan
prokurmen adalah sama. Oleh karena itu, pembelian adalah sekumpulan
perangkat atau komponen sistem yang berfungsi untuk mencatat data
transaksi, mengolah data dan menyajikan informasi akuntansi pembelian
(pengadaan barang) kepada pihak internal maupun eksternal.
2. Tujuan Sistem Pembelian
Menurut Diana dan Lilis (2011: 144), sistem informasi pembelian
dibangun dengan tujuan untuk:
a. Memastikan bahwa perusahaan membeli barang yang dibutuhkan
dengan tepat waktu.
b. Memastikan bahwa perusahaan tidak terlambat membayar utang yang
telah jatuh tempo.
c. Memastikan bahwa perusahaan membayar utang untuk barang yang
benar-benar diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Memastikan bahwa tidak ada peluang kecurangan dalam siklus
pembelian yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan.
3. Informasi yang Dihasilkan dalam Sistem Pembelian
Menurut Diana dan Lilis (2011: 148) salah satu tujuan sistem
informasi pembelian adalah untuk menghasilkan ragam informasi yang
dapat membantu perusahaan untuk mengambil keputusan. Berikut ini
beberapa informasi yang mestinya bisa dihasilkan oleh sebuah sistem
informasi pembelian:
a. Saldo utang setiap pemasok
Saldo utang setiap pemasok ini berguna untuk mengetahui saldo
utang kepada setiap pemasok. Informasi ini berguna terutama jika
pemasok menetapkan limit kredit (beberapa kita boleh berhutang ke
pemasok). Apabila utang kita telah mencapai limit dan kita
memerlukan barang tertentu dari pemasok tersebut (karena kita hampir
kehabisan barang), maka sekalipun belum saatnya jatuh tempo,
perusahaan harus melunasi sebagian utang ke pemasok tersebut agar
dapat membeli barang yang dibutuhkan tersebut.
b. Tabel umur utang
Tabel umur utang berguna untuk memantau utang-utang kita.
Jangan-jangan ada utang yang telat belum dibayar. Sangat mungkin,
perusahaan terlewat membayar utang kepada pemasok tertentu, apa
lagi jika pemasok tersebut memasok barang yang bukan favorit
pelanggan. Pemasok barang kurang laris tersebut ada kalanya tahu diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(atau mungkin sadar bahwa posisi mereka lemah karena produk
mereka bukan produk yang cepat perputarannya), dan mereka tidak
berani mendesak perusahaan untuk segera melunasi utang.
c. Utang yang hampir jatuh tempo
Informasi ini berguna untuk memantau utang yang hampir jatuh
tempo. Bagian utang sangat berkepentingan dengan informasi ini agar
tidak ada utang yang terlewat untuk membayar dan setiap utang dapat
dilunasi sebelum atau pada saat tanggal jatuh tempo. Perusahaan perlu
menjaga komitmen dalam pelunasan utang, agar perusahaan dipercaya
oleh pemasok dan tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan
barang.
d. Total pembelian per bulan
Informasi total pembelian per bulan berguna untuk menyusun
laporan laba rugi per bulan. Informasi ini dapat dirinci dengan
melaporkan pembelian untuk setiap kelompok persediaan, seperti total
pembelian barang dagangan dan total pembelian barang habis pakai.
e. Retur pembelian per bulan
Retur pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu retur
karena produk telah kedaluwarsa dan retur karena barang yang
diterima dari pemasok cacat (tidak memenuhi kualitas yang
disyaratkan). Informasi retur ini diperlukan untuk menilai kualitas
produk. Jika produk serupa dari pemasok lain jarang diretur, maka
perusahaan bisa mempertimbangkan untuk mengambil produk dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pemasok lain dan menghentikan pembelian dari pemasok yang
produknya kurang berkualitas.
4. Fungsi yang terkait Sistem Pembelian
Menurut Mulyadi (2016: 244), ada empat fungsi yang terkait dengan
pembelian, yaitu:
a. Fungsi Gudang
Fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan
pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan
untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.
Untuk barang-barang yang tidak langsung dipakai (tidak ada
persediaan barangnya digudang), permintaan pembelian diajukan oleh
pemakai gudang.
b. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi
mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam
pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian berada di
tangan bagian pembelian.
c. Fungsi Penerimaan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan
terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok
guna menentukan apakah barang tersebut dapat diterima atau tidak
oleh perusahaan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima
barang dari pembeli yang berasal dari transaksi retur penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah
fungsi pencatat utang dan fungsi pencatat persediaan. Fungsi pencatat
utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian kedalam
register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen
sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan utang atau
menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu utang. Fungsi
pencatatan persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok
persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.
5. Prosedur Transaksi Pembelian
Menurut Mulyadi (2016: 244), secara garis besar transaksi pembelian
mencakup prosedur berikut ini:
a. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi
pembelian.
b. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
c. Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok
dan melakukan pemilihan pemasok.
d. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang
dipilih.
e. Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh
pemasok.
f. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi
gudang untuk disimpan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
g. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi
akuntansi.
h. Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar
faktur dari pemasok tersebut, fungsi akuntansi mencatat kewajiban
yang timbul dari transaksi pembelian.
6. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian
Menurut Mulyadi (2016: 244), jaringan prosedur yang membentuk
sistem akuntansi pembelian adalah:
a. Prosedur permintaan pembelian.
Dalam prosedur ini, fungsi gudang mengajukan permintaan
pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi
pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk
barang-barang yang langsung pakai, fungsi yang memakai barang
mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian
dengan menggunakan surat permintaan pembelian.
b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok.
Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat
penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi
mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk
memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai
pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Prosedur order pembelian.
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat order
pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada
unit-unit organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi
penerimaan, fungsi yang meminta barang, dan fungsi pencatatan
utang) mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh
perusahaan.
d. Prosedur penerimaan barang.
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan
mengenai jenis, kuanitas, dan mutu barang yang diterima dari
pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk
menyatakan penerimaan barang dari pemasok tersebut.
e. Prosedur pencatatan utang.
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen
dokumen yang terkait dengan pembelian (surat order pembelian,
laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok). Dan
menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen
sumber sebagai catatan utang.
f. Prosedur distribusi pembelian.
Prosedur ini meliputi distribusi akun yang didebit dari transaksi
pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
7. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Pembelian
Menurut Mulyadi (2016: 246), dokumen yang digunakan dalam sistem
akuntansi pembelian adalah:
a. Surat permintaan pembelian.
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang
atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian
melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti
dalam surat tersebut. Surat permintaan pembelian ini biasanya dibuat
dua lembar untuk setiap permintaan, satu lembar untuk fungsi
pembelian, dan tembusannya untuk arsip fungsi yang meminta barang.
b. Surat permintaan penawaran harga.
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi
barang yang pengadaannya tidak bersifat berulang (tidak repetitive),
yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
c. Surat order pembelian.
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok
yang telah dipilih.
d. Laporan penerimaan barang.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukan
bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis,
spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercatum dalam surat
order pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Surat perubahan order pembelian.
Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order
pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut
dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang,
spesifikasi, penggantian (subsitusi) atau hal lain yang bersangkutan
dengan perubahan desain atau bisnis.
f. Bukti kas keluar.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan
transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah
pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan yang
sekaligus berfungsi sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur
mengenai dan makasud pembayaran (befungsi sebagai remittance
advice).
8. Catatan yang Digunakan
Menurut Mulyadi (2016: 252), catatan yang digunakan untuk mencatat
transaksi pembelian adalah:
a. Register bukti kas keluar (voucher register).
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher
payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian adalah register bukti kas keluar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Jurnal pembelian.
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account
payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian adalah jurnal pembelian.
c. Kartu utang.
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account
payable procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat
utang kepada pemasok adalah kartu utang. Jika dalam pencatatan
utang, perusahaan menggunakan voucher payable procedure, yang
berfungsi sebagai catatan utang adalah arsip bukti kas keluar yang
belum dibayar.
d. Kartu persediaan.
Kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat harga pokok
persediaan yang dibeli.
9. Ancaman dan Pengendalian Siklus Pengeluaran (Pembelian dan
Pengeluaran Kas)
Adapun ancaman beserta pengendalian dalam siklus pengeluaran
(pembelian dan pengeluaran kas) menurut Romney dan Paul (2015: 469),
masalah-masalah umum keseluruhan siklus pengeluaran adalah sebagai
berikut:
a. Aktivitas Pemesanan
Menurut Romney dan Paul (2015: 472) pemesanan ini terlebih
dahulu melibatkan untuk mengidentifikasi apa, kapan, dan berapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
banyak yang dibeli kemudian memilih dari pemasok mana untuk
membeli. Catatan persediaan yang tidak akurat dapat menciptakan
masalah signifikan bagi perusahaan. Oleh karena itu, akuntan dan
sistem profesional perlu memahami praktik terbaik untuk mengelola
persediaan.
1) Data induk yang tidak akurat atau tidak valid
Menurut Romney dan Paul (2015: 467) kesalahan dalam data
induk pemasok dapat menyebabkan pemesanan dari pemasok yang
tidak disetujui, pembelian bahan baku yang kualitasnya inferior
(rendah), pengiriman yang tidak tepat waktu, pengiriman
pembayaran ke alamat yang salah, dan penipuan pembayaran ke
pemasok fiktif. Kesalahan dalam data induk persediaan dapat
menghasilkan penundaan produksi dikarenakan kurangnya bahan
baku kunci yang tidak diantisipasi atau pembelian yang tidak perlu
dan kelebihan persediaan. Kesalahan dalam data induk pembelian
dapat menghasilkan pembelian yang tidak diotorisasi dan
kegagalan untuk memanfaatkan diskon yang telah dinegosiasi.
Pengendalian:
a) Pengendalian integritas pemrosesan data
Menurut Romney dan Paul (2015: 468) untuk
menanggulangi atas data induk yang tidak akurat atau tidak
valid adalah menggunakan pengendalian integritas pemrosesan
data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b) Pembatasan akses terhadap data induk.
Menurut Romney dan Paul (2015: 468) juga penting untuk
membatasi akses data induk siklus pengeluaran dan
mengonfigurasi sistem sehingga hanya pegawai berwenang
yang dapat membuat perubahan atas data induk. Ini
mensyaratkan perubahan konfigurasi dasar atas peran pegawai
dalam sistem ERP untuk secara tepat memisahkan tugas-tugas
yang tidak kompatibel.
c) Tinjauan atas seluruh perubahan terhadap data induk.
Menurut Romney dan Paul (2015: 468) pengendalian
detektif yang penting adalah untuk secara teratur menghasilkan
sebuah laporan atas seluruh perubahan untuk data induk dan
meninjaunya untuk memverifikasi bahwa database tetap
akurat.
2) Pengungkapan yang tidak diotorisasi atas informasi sensitif.
Menurut Romney dan Paul (2015: 468) Ancaman umum kedua
adalah pengungkapan yang tidak diotorisasi atas informasi sensitif,
seperti informasi perbankan mengenai pemasok dan diskon harga
khusus yang ditawarkan pemasok yang dipilih.
Pengendalian:
a) Pengendalian akses.
Menurut Romney dan Paul (2015: 468) salah satu cara
untuk menanggulangi risiko atas ancaman ini adalah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mengonfigurasi sistem tersebut guna membatasi kemampuan
pegawai untuk menggunakan kemampuan permintaan yang
melekat sistem tersebut pada tabel dan field tertentu.
b) Enkripsi.
Menurut Romney dan Paul (2015: 468) data sensitif
seharusnya dienkripsi dalam penyimpanan untuk mencegah
pegawai TI yang tidak memiliki akses terhadap sistem ERP
dari penggunaan peralatan sistem pengoperasian untuk
menampilkan informasi sensitif. Informasi dipertukarkan
dengan para pemasok melalui Internet seharusnya juga
dienkripsi selama transmisi.
3) Kehilangan atau penghancuran data.
Menurut Romney dan Paul (2015: 468) ancaman umum ketiga
dalam siklus pengeluaran berkaitan dengan kehilangan atau
penghancuran data induk.
Pengendalian:
a) Backup dan prosedur pemulihan bencana.
Menurut Romney dan Paul (2015: 468) cara terbaik untuk
menanggulangi risiko ancaman ini adalah menggunakan
backup dan prosedur pemulihan bencana.
Menurut Romney dan Paul (2015: 357) Prosedur backup
data didesain untuk menghadapi situasi di mana informasi tidak
dapat diakses karena file atau database yang relevan telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menjadi korup/rusak akibat kegagalan perangkat keras, masalah
perangkat lunak, atau kesalahan manusia, namun sistem
informasinya masih berfungsi.
Menurut Romney dan Paul (2015: 359) sebuah rencana
pemulihan bencana (Disaster Recovery Plan atau DRP)
menguraikan prosedur-prosedur untuk mengembaliakan fungsi
TI sebuah organisasi akibat kejadian hancurnya pusat data
karena bencana alam atau tindakan terorisme.
4) Kinerja yang buruk.
Menurut Romney dan Paul (2015: 468) sebuah praktik terbaik
adalah mengimplementasikan sistem ERP sebagai tiga kejadian
terpisah. Kejadian pertama disebut sebagai produksi, digunakan
untuk memproses aktivitas harian. Kedua, digunakan untuk
pengujian dan pengembangan. Kejadian ketiga seharusnya
dipertahankan sebagai backup online terhadap sistem produksi
untuk meyediakan pemulihan secara real time.
Pengendalian:
a) Laporan manajerial.
Menurut Romney dan Paul (2015: 468) kemampuan
pelaporan yang ekstensif sebuah sistem ERP dapat digunakan
untuk mengawasi ancaman kinerja yang buruk. Oleh karena
persediaan menunjukan sebuah investasi yang dapat diukur atas
modal kerja, laporan yang membantu mengelola persediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sangat berharga. Sebuah ukuran kunci untuk mengevaluasi
manajemen persediaan adalah perputaran persediaan, yang
merupakan rasio dari harga pokok penjualan dibagi dengan
persediaan ditangan.
5) Kekurangan dan kelebihan persediaan.
Menurut Romney dan Paul (2015: 474) Catatan persediaan
yang tidak akurat dapat menyebabkan kehabisan stok yang akan
mengakibatkan pada hilangnya penjualan atau menyimpan
persediaan berlebih yang dapat meningkatkan biaya.
Pengendalian:
a) Sistem persediaan perpetual.
Menurut Romney dan Paul (2015: 474) Metode persediaan
perpetual seharusnya digunakan untuk memastikan bahwa
informasi mengenai stok persediaan selalu terbarui. Meskipun
demikian, kesalahan entri data dapat menyebabkan catatan
persediaan perpetual tidak akurat karena pengetik ahli juga
membuat kekeliruan.
b) Kode bar atau label RFID.
Menurut Romney dan Paul (2015: 474) Oleh karena itu,
diperlukan penggunaan teknologi informasi untuk
mengeliminasi kebutuhan bagi entri data manual agar dapat
meningkatkan ketepatan pencatatan persediaan perpetual.
Pemberian kode batang adalah salah satu opsi, tetapi ini bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang paling ampuh. Kesalahan masih dapat terjadi jika pegawai
berupaya untuk menghemat waktu dengan memindai satu
barang dan kemudian memasukan kuantitas secara manual.
Melekatkan label RFID ke masing-masing produk dapat
mengeliminasi masalah karena pembaca secara otomatis
mencatat setiap barang. Teknologi RFID juga lebih efisien dari
pada kode batang karena tidak perlu manusia untuk
menyelaraskan kode batang pada produk dengan pembaca.
Meskipun demikian, teknologi RFID lebih mahal dibandingkan
kode batang dan tidak dapat digunakan pada setiap jenis
produk.
c) Perhitungan persediaan fisik secara periodik.
Menurut Romney dan Paul (2015: 475) penting juga untuk
menghitung persediaan di tangan secara periodik dan
menyelidiki setiap ketidaksesuaian antar hitungan tersebut dan
catatan persediaan perpetual.
6) Membeli barang yang tidak dibutuhkan.
Menurut Romney dan Paul (2015: 475) Ancaman lainnya
adalah pembelian barang yang saat ini tidak diperlukan.
Pengendalian:
a) Sistem persediaan perpetual.
Menurut Romney dan Paul (2015: 475) catatan persediaan
perpetual yang akurat memastikan validitas permintaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pembelian yang dihasilkan sistem pengendalian persediaan
secara otomatis.
b) Tinjauan dan persetujuan permintaan pembelian
Menurut Romney dan Paul (2015: 475) Para penyelia perlu
meninjau dan menyetujui permintaan pembelian yang dimulai
dari masing-masing pegawai.
c) Fungsi pembelian tersentralisasi.
Menurut Romney dan Paul (2015: 475) Sebuah masalah
terkait adalah berbagai pembelian barang yang sama oleh
subunit yang berbeda dari perusahaan. Akibatnya, perusahaan
mungkin menyimpan persediaan yang lebih besar dibandingkan
dengan persediaan yang diinginkan dan mungkin akan gagal
dalam memanfaatkan diskon volume yang tersedia. Sebuah
fungsi pembelian tersentralisasi menanggulangi ancaman
semacam ini.
7) Membeli pada harga yang melambung
Menurut Romney dan Paul (2015: 478) biaya komponen yang
dibeli menunjukan sebuah porsi substansial dari total biaya
beberapa produk yang diproduksi. Oleh karena itu, perusahan-
perusahaan berjuang untuk mengamankan harga terbaik bagi
barang-barang yang mereka beli. Beberapa prosedur dapat
membantu memastikan perusahaan tidak membayar terlalu banyak
untuk produk tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pengendalian:
a) Daftar harga
Menurut Romney dan Paul (2015: 478) daftar harga bagi
barang yang sering dibeli seharusnya disimpan dalam komputer
dan dikonsultasikan ketika pesanan dibuat.
b) Penawaran yang kompetitif
Menurut Romney dan Paul (2015: 478) harga dari barang-
barang berbiaya rendah dapat langsung ditentukan dari katalog.
Tawaran kompetitif dan tertulis seharusnya diminta untuk
produk berbiaya tinggi dan khusus.
c) Tinjauan pesanan pembelian.
Menurut Romney dan Paul (2015: 478) pesanan pembelian
seharusnya ditinjau untuk memastikan bahwa kebijakan ini
telah diikuti.
d) Anggaran.
Menurut Romney dan Paul (2015: 478) anggaran juga
membantu dalam mengendalikan biaya pembelian. Pembelian
seharusnya dibebankan ke sebuah rekening yang merupakan
tanggung jawab dari seseorang atau departemen yang
menyetujui permintaan. Biaya sebenarnya (biaya aktual)
seharusnya dibandingkan secara periodik dengan potongan
anggaran. Untuk memfasilitasi pengandalian, laporan ini harus
menekankan setiap penyimpangan yang signifikan dari jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang dianggarkan untuk penyelidikan lebih lanjut (prinsip dari
manajemen dengan pengecualian).
8) Membeli barang yang berkualitas inferior.
Menurut Romney dan Paul (2015: 478) Dalam upaya untuk
mendapatkan harga yang mungkin terendah, ancaman lainnya
adalah membeli produk yang berkualitas inferior. Produk dibawah
standar dapat menghasilkan penundaan produksi yang mahal.
Terlebih lagi, biaya scrap dan pengerjaan ulang sering
menghasilkan biaya total produksi yang lebih tinggi dibandingkan
jika bahan baku yang berkualitas tinggi dan lebih mahal yang telah
dibeli sebelumnya. Melalui pengalaman, para pembeli biasa
mempelajari pemasok mana yang menyediakan barang berkualitas
terbaik pada harga yang kompetitif. Pengetahuan informal tersebut
harus digabungkan ke dalam prosedur pengendalian formal
sehingga tidak hilang ketika seorang pegawai tertentu
meninggalkan perusahaan.
Pengendalian:
a) Membeli hanya dari pemasok yang telah disetujui
Menurut Romney dan Paul (2015: 478) salah satu praktik
terbaik adalah menetapkan daftar pemasok yang disetujui dan
diketahui menyediakan barang dengan kualitas yang dapat
diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b) Tinjauan dan persetujuan pembelian dari pemasok baru.
Menurut Romney dan Paul (2015: 478) Pesanan pembelian
seharusnya ditinjau untuk memastikan bahwa hanya para
pemasok yang disetujui ini yang digunakan.
c) Menahan manajer pembelian yang bertanggung jawab untuk
biaya pengerjaan ulang dan scrap.
Menurut Romney dan Paul (2015: 478) manajer pembelian
harus dimintai pertanggung jawabannya untuk biaya pembelian
yang menyertakan tidak hanya harga pembelian, tetapi juga
biaya kualitas yang berhubungan dengan pengerjaan ulang dan
scrap.
d) Pelacakan dan pemantauan kualitas produk dengan pemasok.
Menurut Romney dan Paul (2015: 478) selain itu, sistem
informasi akuntansi harus mengumpulkan data kualitas produk
yang detail. manajer pembelian seharusnya secara teratur
meninjau data tersebut untuk memelihara dan merevisi daftar
pemasok yang disetujui. Melakukan hal ini mensyaratkan
desain sistem untuk melacak biaya terakhir, sehingga dapat
dialokasikan kembali ke departemen pembelian.
9) Pemasok yang tidak dapat diandalkan
Menurut Romney dan Paul (2015: 479) Masalah potensial
lainnya adalah kinerja yang tidak dapat diandalkan oleh pemasok.
Pengendalian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a) Meminta pemasok untuk memiliki sertifikasi kualitas
(misalnya, ISO 9000).
Menurut Romney dan Paul (2015: 479) salah satu cara
untuk mengurangi resiko masalah dengan ketergantungan
pemasok adalah mensyaratkan pemasok tersebut agar
memiliki sertifikasi dengan memenuhi standar kualitas
internasional, seperti ISO 9000.
b) Mengumpulkan dan mengawasi data kinerja pengiriman
pemasok.
Menurut Romney dan Paul (2015: 479) sistem informasi
akuntansi seharusnya juga didesain untuk menangkap dan
melacak tanggal pengiriman aktual versus yang dijanjikan.
Sistem ERP dapat dikonfigurasikan secara otomatis untuk
menghasilkan laporan pesanan pembelian yang belum
dikirimkan dalam periode waktu yang dijanjikan.
10) Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi
Menurut Romney dan Paul (2015: 479) pembelian dari
pemasok yang tidak diotorisasi dapat menghasilkan berbagai
masalah. Barang-barang mungkin akan berkualitas inferior atau
dihargai mahal. Pembelian mungkin bahkan menyebabkan masalah
hukum. Berbagai badan pemerintahan, seperti Office of Foreign
Asset Control dan Bureau of Industry and Security dalam
Departemen Perdagangan, memelihara daftar individu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
perusahaan dengan siapa itu illegal untuk bertransaksi bisnis
dengannya. Pembayaran ke entitas dalam daftar tersebut dapat
menghasilkan denda yang subtansial dan pidana penjara.
Pengendalian:
a) Mengurus sebuah daftar pemasok yang disetujui dan
mengonfigurasi sistem untuk mengizinkan pesanan pembelian
hanya ke pemasok yang disetujui.
Menurut Romney dan Paul (2015: 479) sistem ERP harus
dikonfigurasikan untuk mencegah penerbitan pemesanan
pembelian ke pemasok yang tidak di dalam file induk yang
disetujui.
b) Tinjauan dan persetujuan atas pembelian dari pemasok baru.
Menurut Romney dan Paul (2015: 479) seluruh pesanan
pembelian seharusnya ditinjau untuk memastikan bahwa
hanya pemasok yang disetujui yang digunakan. Ini penting
terutama untuk membatasi akses terhadap daftar pemasok
yang disetujui dan secara periodik meninjau daftar untuk
semua perubahan yang tidak diotorisasi.
c) Pengendalian EDI secara spesifik (akses, tinjauan pesanan,
enkripsi, kebijakan).
Menurut Romney dan Paul (2015: 421) Electronic Data
Interchange atau EDI penggunaan komunikasi
terkomputerisasi dan skema penyandian standar untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
mengirim dokumen bisnis secara elektronik dalam format
yang dapat diproses secara otomatis oleh sistem penerima.
Menurut Romney (2015: 479) menggunakan EDI untuk
pesanan pembelian memerlukan prosedur pengendalian
tambahan. Akses ke sistem EDI seharusnya dikendalikan dan
dibatasi ke personel yang diotorisasi melalui penggunaan kata
sandi (password), ID pengguna, matriks kontrol akses, dan
pengendalian akses fisik. Prosedur untuk memverifikasi dan
mengautentifikasi transaksi EDI juga diperlukan. Sebagian
besar sistem EDI diprogram untuk mengirimkan sebuah
pengakuan transaksi, yang menyediakan sebuah pengecekan
akurasi yang belum sempurna. Perlindungan lebih lanjut
terhadap masalah transmisi, yang dapat menghasilkan
hilangnya pesanan, disediakan pada waktu menstampel dan
penomoran seluruh transaksi EDI. Perusahaan seharusnya
memelihara dan meninjau sebuah log secara periodik atas
seluruh transaksi EDI untuk memastikan bahwa semuanya
telah diproses dan bahwa kebijakan yang ditetapkan diikuti.
Enkripsi dapat memastikan privasi dari transaksi EDI, yang
terutama penting bagi tawaran kompetitif. Tandatangan
digital seharusnya digunakan untuk memastikan autentikasi
(keaslian) dari transaksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
11) Penyuapan
Menurut Romney dan Paul (2015: 480) penyuapan (kickbacks),
yang merupakan hadiah dari pemasok ke agen pembelian untuk
tujuan mempengaruhi proses pilihan mereka mengenai pemasok,
adalah ancaman yang lainnya. Bagi penyuapan untuk membuat
alasan ekonomi, pemasok harus mememukan cara untuk
memulihkan uang yang dihabiskan pada sogokannya. Ini bisa
dicapai dengan harga yang melambung pada pembelian berikutnya
atau dengan mengantikan barang berkualitas rendah. Bahkan jika
tidak ada dari masalah ini yang terjadi, penyuapan mengganggu
objektivitas pembeli.
Pengendalian:
a) Melarang penerimaan hadiah dari pemasok
Menurut Romney dan Paul (2015: 480) perusahaan harus
melarang agen pembelian menerima segala hadiah dari
pemasok potensial atau yang sudah ada. (pernak-pernik yang
jelas-jelas benilai rendah mungkin diijinkan). Kebijakan ini
seharusnya menerapkan tidak hanya terhadap hadiah barang
berwujud, tetapi juga terhadap jasa.
b) Rotasi pekerjaan dan liburan wajib.
Menurut Romney dan Paul (2015: 480) rotasi pekerjaan
adalah pengendalian penting lainnya untuk mengurangi risiko
atas penyuapan: Agen pembelian seharusnya tidak berhadapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dengan pemasok yang sama terus-menerus, karena
melakukannya meningkatkan risiko bahwa agen tersebut
mungkin tergoda dengan godaan konstan yang ditawarkan oleh
pemasok yang tidak etis. Jika perusahaan terlalu kecil untuk
merotasi tugas pekerjaan atar agen pembelian yang berbeda, ia
seharusnya secara periodik melakukan sebuah audit yang
mendetail terhadap aktivitas agen pembelian. Agen pembelian
juga harus disyaratkan berlibur untuk mengambil waktu
berlibur yang dialokasikan setiap tahun, karena banyak
penipuan ditemukan ketikan pelaku absen dan tidak mampu
untuk terus menerus menutupi aktivitas yang tidak sah tersebut.
c) Mensyaratkan agen pembelian untuk mengungkap kepentingan
keuangan dan pribadi dalam pemasok.
Menurut Romney dan Paul (2015: 480) agen pembelian
harus disyaratkan untuk menandatangani konflik tahunan atas
pernyataan kepentingan mengungkap setiap kepentingan
keuangan yang mungkin mereka miliki dalam pemasok saat ini
atau potensial.
d) Audit pemasok.
Menurut Romney dan Paul (2015: 480) penyuapan sangat
sulit dicegah, sehingga pengendalian detektif juga diperlukan.
Satu pengendalian deteksi yang efektif adalah audit pemasok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Aktivitas Penerimaan
Menurut Romney dan Paul (2015: 480) aktivitas bisnis besar kedua
dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan atas
barang yang dipesan. Menunjukan dua jenis sebagai proses yang
berbeda karena masing-masing dijalankan oleh suatu fungsi organisasi
yang berbeda. Departemen penerimaan bertanggung jawab untuk
menerima pengiriman dari para pemasok. Departemen penyimpanan
persediaan, yang juga melapor ke manajer gudang, yang bertanggung
jawab untuk menyimpan barang.
1) Menerima barang yang tidak dipesan.
Menurut Romney dan Paul (2015: 482) menerima barang yang
tidak dipesan menghasilkan biaya-biaya yang terkait dengan
pembongkaran, penyimpanan, dan kemudian pengembalian
barang-barang tersebut.
Pengendalian:
a) Mensyaratkan keberadaan pesanan pembelian yang disetujui
sebelum menerima setiap pengiriman.
Menurut Romney dan Paul (2015: 482) prosedur
pengendalian terbaik untuk menanggulangi ancaman ini adalah
menginstruksikan departemen penerimaan untuk menerima
hanya pengiriman yang ada dalam pesanan pembelian yang
disetujui. Itulah mengapa menunjukan departemen penerimaan
perlu akses untuk membuka file pesanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2) Kesalahan dalam perhitungan.
Menurut Romney dan Paul (2015: 482) ancaman lain adalah
membuat kesalahan dalam menghitung barang yang diterima.
Menghitung dengan benar kuantitas yang diterima sangat penting
untuk memelihara catatan persediaan perpetual yang akurat. Ini
juga memastikan bahwa perusahaan membayar hanya barang yang
benar-benar diterima.
Pengendalian:
a) Tidak menginformasikan pegawai penerimaan mengenai
kuantitas yang dipesan
Menurut Romney dan Paul (2015: 482) untuk mendorong
petugas penerimaan agar tepat menghitung apa yang
dikirimkan, banyak perusahaan mendesain sistem pemrosesan
permintaan sehingga ketika meninjau pesanan pembelian
terbuka, para pekerja dok penerimaan tidak melihat kuantitas
yang dipesan.
b) Mensyaratkan pegawai penerimaan untuk menandatangani
laporan penerimaan
Menurut Romney dan Paul (2015: 482) Jika dokumen
kertas masih digunakan, field kuantitas yang dipesan
digelapkan dalam Salinan departemen penerimaan atas pesanan
pembelian. Meskipun demikian, petugas penerimaan masih
mengetahui kuantitas barang yang diharapkan karena pemasok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
biasanya menyertakan sebuah slip pengepakan dengan setiap
pesanan. Akibatnya ada godaan untuk hanya melakukan
perbandingan visual kilat atas kuantitas yang diterima dengan
yang diindikasikan dalam slip pengepakan, untuk dengan cepat
rute barang ke tempat dimana barang dibutuhkan. Oleh karena
itu, perusahaan harus dengan jelas berkomunikasi pada petugas
penerimaan akan pentingnya menghitung secara cermat dan
akurat seluruh pengiriman. Sebuah komunikasi efektif adalah
mensyaratkan petugas penerimaan untuk tidak hanya mencatat
kuantitas yang diterima, tetapi juga menandatangani laporan
penerimaan atau memasukan nomor ID pegawainya dalam
sistem.
c) Insentif.
Menurut Romney dan Paul (2015: 483) Beberapa
perusahaan juga menawarkan bonus bagi petugas penerimaan
untuk menangkap ketidaksesuaian antara slip pengepakan dan
kuantitas aktual yang diterima sebelum orang yang mengirim
pergi.
d) Penggunaan kode batang dan label RFID
Menurut Romney dan Paul (2015: 483) Penggunaan kode
barang dan label RIFD dapat mengurangi kesalahan yang tidak
disengaja dalam perhitungan secara signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
e) Konfigurasi sistem ERP untuk menandai diskrepansi antara
kuantitas dipesan dan diterima yang melebihi toleransi ambang
batas untuk penyelidikan.
Menurut Romney dan Paul (2015: 483) sistem ERP harus
dikonfigurasikan secara otomatis untuk menandai
ketidaksesuaian antara hitungan penerimaan dan kuantitas
pesanan yang melebihi tingkat toleransi yang telah ditentukan
sebelumnya sehingga dengan segera dapat diselidiki.
3) Memverifikasi penerimaan jasa.
Menurut Romney dan Paul (2015: 483) Sejauh ini, diskusi telah
memusatkan pada pembelian barang persediaan. Prosedur-prosedur
yang berbeda diperlukan untuk diperlukan untuk mengendalikan
pembelian jasa, seperti pengecatan dan pemeliaharaan. Tantangan
terbesar dalam area ini adalah menetapkan bahwa jasa ini benar-
benar dianggarkan yang mungkin sulit.
Pengendalian:
a) Pengendalian anggaran
Menurut Romney dan Paul (2015: 483) Salah satu cara
untuk mengendalikan pembelian jasa adalah menahan penyelia
yang sesuai agar bertanggung jawab atas seluruh biaya yang
dikeluarkan departemen tersebut. Penyelia tersebut perlu
mengakui tanda terima jasa, dan biaya-biaya terkait yang
kemudian dibebankan ke rekening yang ia pertanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
jawabkan. Biaya aktual versus biaya yang dianggarkan
seharusnya secara rutin dibandingkan dan setiap
ketidaksesuaian diselidiki.
b) Audit
Menurut Romney dan Paul (2015: 483) Sulit untuk
mencegah penagihan yang curang bagi jasa. Oleh karena itu,
pengendalian detektif juga diperlukan. Salah satu teknik yang
paling efektif adalah bagi fungsi audit internal untuk
menjalankan tinjauan mendetail secara periodik atas kontrak
bagi jasa, termasuk audit catatan pemasok.
4) Pencurian persediaan
Menurut Romney dan Paul (2015: 483) Pencurian persediaan
adalah ancaman lainnya. Beberapa prosedur pengendalian dapat
digunakan untuk mengamankan persediaan terhadap kehilangan.
Pengendalian:
a) Pembatasan akses fisik atas ke persediaan.
Menurut Romney dan Paul (2015: 483) persediaan
seharusnya disimpan dalam lokasi yang aman dan akses yang
terbatas.
b) Dokumentasi atas seluruh transfer persediaan antara para
pegawai penerimaan dan persediaan.
Menurut Romney dan Paul (2015: 483) seluruh transfer
persediaan dalam perusahaan seharusnya didokumentasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Sebagai contoh, baik departemen penerimaan maupun
departemen simpanan persediaan seharusnya mengakui transfer
barang dari dok penerimaan ke simpanan persediaan
seharusnya mengakui transfer barang dari dok penerimaan ke
dalam persediaan. Dokumentasi tersebut memberikan informasi
yang diperlukan dalam menetapkan akuntabilitas untuk setiap
kekurangan persediaan, dengan demikian mendorong pegawai
untuk mengambil perawatan khusus untuk mencatat segala
pergerakan persediaan secara akurat.
c) Perhitungan persediaan fisik secara periodik dan rekonsiliasi
untuk mencatat kuantitas.
Menurut Romney dan Paul (2015: 483) penting untuk
menghitung persediaan ditangan secara periodik dan
merekonsiliasi perhitungan tersebut dengan persediaan.
d) Pemisahan tugas: penyimpanan persediaan versus penerimaan.
Menurut Romney dan Paul (2015: 483) pemisahan tugas
yang tepat dapat lebih membantu meminimalkan risiko
pencurian persediaan. Para pegawai bertanggung jawab
mengendalikan akses fisik terhadap persediaan seharusnya
tidak dapat menyesuaikan catatan persediaan tanpa tinjauan dan
pesetujuan. Tak satupun dari pegawai yang bertanggung jawab
atas penyimpanan persediaan maupun yang diotorisasi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menyesuaikan catatan persediaan yang seharusnya bertanggung
jawab untuk fungsi penerimaan atau pengiriman.
c. Aktivitas Menyetujui Faktur Pemasok
Menurut Romney dan Paul (2015: 484) Departemen bagian utang
menyetujui faktur pemasok untuk pembayaran. Untuk alasan praktis,
meski demikian, sebagian besar perusahaan mencatat utang hanya
setelah peneriamaan dan persetujuan atas faktur pemasok. Perbedaan
waktu ini biasanya tidak penting bagi pembuatan keputusan harian,
tetapi ini memerlukan pembuatan jurnal penyesuaian yang sesuai
untuk menyiapkan laporan keuangan yang akurat pada akhir periode
fiskal.
1) Kesalahan dalam faktur pemasok
Menurut Romney dan Paul (2015: 485) mengindikasikan
bahwa kesalahan dalam faktur pemasok, seperti ketidaksesuaian
antara harga yang dicantumkan dan harga aktual yang dibebankan
atau salah hitung dari total jumlah jatuh tempo.
Pengendalian:
a) Verifikasi atas keakuratan faktur
Menurut Romney dan Paul (2015: 485) akibatnya,
ketepatan matematis dari faktur pemasok harus diverifikasi dan
harga serta kuantitas yang dicantumkan disana dibandingkan
dengan yang diindikasikan pada pesanan pembelian dan
laporan penerimaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b) Mensyaratkan tanda terima mendetail untuk pembelian kartu
pengadaan
Menurut Romney dan Paul (2015: 485) kartu pengadaan
adalah kartu kredit perusahaan yang dapat digunakan para
pegawai hanya pada pemasok yang ditunjuk untuk membeli
jenis-jenis barang tertentu. Untuk pembelian kartu pengadaan,
para pengguna harus disyaratkan untuk menyimpan tanda bukti
dan memverifikasi ketepatan atas laporan bulanan.
c) ERS
Menurut Romney dan Paul (2015: 485) Evaluated Receipt
Settlement (ERS) adalah sebuah pendekatan tanpa faktur
terhadap utang yang menggantikan proses pencocokan tiga cara
(faktur pemasok, laporan penerimaan, dan pesanan pembelian)
dengan mencocokan dua acara atas pesanan pembelian dan
laporan penerimaan. Mengadopsi pendekatan ERS
mengeliminasi potensi atas kesalahan dalam faktur pemasok
karena perusahaan membayar dengan mencocokan perhitungan
dari apa yang mereka terima dengan harga yang dicantumkan
ketika barang dipesan.
d) Pembatasan akses ke data induk pemasok
Menurut Romney dan Paul (2015: 485) penggunaan ERS
membuatnya penting untuk mengendalikan akses terhadap file
induk pemasok dan mengawasi seluruh perubahan yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
terhadapnya karena file induk pemasok sekarang berisi
informasi mengenai harga dari berbagai barang yang dibeli.
Pada saat entri data mengenai kuantitas barang diterima, sistem
tersebut menggunakan harga-harga tersebut untuk menetapkan
jumlah yang dibayarkan ke pemasok. Jadi, perubahan yang
tidak diotorisasi atas harga tersebut dapat menghasilkan lebih
bayar ke pemasok.
e) Verifikasi tagihan biaya pengiriman dan penggunaan saluran
pengiriman yang disetujui
Menurut Romney dan Paul (2015: 486) pengendalian
detektif yang penting adalah memiliki audit internal yang
secara periodik memverifikasi ketepatan atas tagihan
pengiriman dan faktur untuk memastikan bahwa perusahaan
tidak sedang dibebankan untuk biaya transportasi yang
pemasok semestinya bayar.
2) Kesalahan dalam memposting ke utang
Menurut Romney dan Paul (2015: 487) Kesalahan dalam
mencatat dan posting pembayaran ke pemasok menghasilkan
kesalahan tambahan dalam laporan keuangan dan kinerja. Pada
akhirnya dapat berkontibusi pada pembuatan keputusan yang
buruk.
Pengendalian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
a) Pengendalian edit entri data
Menurut Romney dan Paul (2015: 348) dalam pengendalian
entri data dokumen-dokumen sumber harus dipindai untuk
kewajaran dan kebenaran sebelum dimasukan ke dalam sistem.
Meskipun demikian, pengendalian manual ini harus dilengkapi
dengan pengendalian entri data otomatis seperti pengecekan
field, pengecekan tanda, pengecekan batas, pengecekan
jangkauan, pengecekan ukuran, pengecekan kelengkapan,
pengecekan validitas, tes kewajaran dan verifikasi cek digit.
b) Rekonsiliasi catatan utang yang detail dengan akun kontrol buku
besar umum.
Menurut Romney dan Paul (2015: 478) pengendalian ini
adalah untuk membandingkan perbedaan dalam saldo rekening
pemasok dengan total jumlah dari faktur yang diproses sebelum
dan sesudah pengecekan pemrosesan. Total dari seluruh saldo
rekening pemasok (atau voucher yang belum dibayar) juga harus
direkonsiliasi secara periodik dengan jumlah dari akun kontrol
utang dalam buku besar umum.
D. Bagan Alir (Flowchart)
Menurut Romney dan Paul (2015: 59) Dokumentasi menjelaskan cara
sistem bekerja, termasuk siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana
entri data, pengolahan data, penyimpanan data, output informasi, dan sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pengendalian. Arti popular pendokumentasian sistem meliputi diagram, bagan
alir, tabel, dan representasi grafis lainnya dari data dan informasi.
Menurut Romney dan Paul (2015: 67) Bagan alir (flowchart) adalah teknik
analistis bergambar yang digunakan untuk menjelaskan beberapa aspek dari
sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis.
Tabel 2.1 Simbol Bagan Alir (flowchart)
Simbol Nama Penjelasan
Simbol Input/Output
Dokumen Dokumen atau laporan elektronik
kertas.
Berbagai
salinan
dokumen kertas
Diilustrasikan dengan melebihi
simbol dokumen dan mencetak nomor
dokumen pada muka dokumen
disudut kanan atas.
Output
elektronik
Informasi ditampilkan oleh alat
output elektronik seperti terminal,
monitor, atau layar.
Entri data
elektronik
Alat entri data elektronik seperti
komputer, terminal, tablet, atau
telpon.
Alat input dan
output
elektronik
Entri data elektronik dan simbol
output digunakan bersama untuk
menunjukan alat yang digunakan
untuk keduanya.
Simbol Pemrosesan
Pemrosesan
komputer
Fungsi pemrosesan yang dilakukan
oleh komputer; biasanya
menghasilkan perubahan dalam data
atau informasi.
Operasi manual Operasi pemrosesan yang dilakukan
secara manual.
3 2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Simbol Penyimpanan
Database Data yang disimpan secara elektronik
dalam database.
Pita magnetis Data yang disimpan dalam pita
magnetis; pita yang merupakan media
penyimpanan backup yang populer.
File dokumen
kertas
File dokumen kertas; huruf
mengindikasikan file urutan
pemesanan, N = secara numerik, A =
secara alphabet, D = berdasarkan
tanggal.
Jurnal/buku
besar
Jurnal atau buku besar akuntansi
berbasis kertas.
Simbol Arus dan Lain-Lain
Arus dokumen
atau
pemrosesan
Mengarahkan arus pemrosesan atau
dokumen; arus normal ke bawah dan
ke kanan.
Hubungan
komunikasi
Transmisi data dari satu lokasi
geografis ke lokasi lainnya via garis
komunikasi.
Konektor
dalam-halaman
Menghubungkan arus pemrosesan
pada halaman yang sama;
penggunaannya menghindari garis
yang melintasi halaman.
Konektor luar-
halaman
Entri dari, atau keluar ke, halaman
lain.
Terminal Awal, akhir, atau titik interupsi dalam
proses; juga digunakan untuk
mengindikasikan pihak luar.
Keputusan Langkah pembuatan keputusan.
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Anotasi (catatan
tambahan)
Penambahan komentar deskriptif atau
catatan penjelasan sebagai klarifikasi.
Sumber: Romney dan Paul (2015: 67)
E. Hasil Penelitian Terdahulu
Peneliti mengambil beberapa referensi penelitian terdahulu yang terkait
sistem informasi akuntansi pembelian. Beberapa penelitian tersebut
diantaranya adalah:
Pertama, penelitian yang berjudul Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi
Pembelian Bahan Habis Pakai secara Kredit (Studi Kasus pada PT.
Mesitechmitra Purnabangun cabang Duri) yang dilakukan oleh Adiputro
(2013), Mahasiswa Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Tujuan dari penelitian tersebut ada dua hal yaitu; Menilai
bagaimana sistem informasi akuntansi pembelian bahan habis pakai secara
kredit dan Menilai apakah sistem informasi akuntansi pembelian bahan habis
pakai secara kredit yang dilaksanakan sudah sesuai dengan teori. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus, teknik
pengumpulan data menggunakan empat cara yaitu wawancara, observasi,
kuisioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, mendeskripsikan sistem informasi
akuntansi pembelian bahan habis pakai secara kredit. Kedua, membandingkan
sistem informasi pembelian bahan habis pakai dengan teori sistem informasi
akutansi pembelian yang memenuhi syarat sistem pengendalian intern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Hasil dari penelitian ini sistem informasi akuntansi pembelian bahan habis
pakai secara kredit yang dijalankan sudah sesuai dengan teori karena fungsi,
dokumen, catatan, jaringan prosedur, dan sistem pengendalian intern sudah
diterapkan perusahaan dengan baik dan sesuai teori.
Kedua, penelitian yang berjudul Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi
Pembelian dan Penjualan pada Nagatomi Baby N Toys Semarang. Penelitian
ini dilakukan oleh Mahrizal (2017), Program Studi Akuntansi S1, Fakultas
Ekonomi & Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Tujuan dari
penelitian yang dilakukan untuk mengevaluasi Sistem Informasi akuntansi
Pembelian dan Penjualan yang diterapkan di Nagatomi Baby N Toys. Metode
yang digunakan adalah deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan
dua acara yaitu studi pustaka dan studi lapangan yang mencakup observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan langkah-langkah
survei pendahuluan dengan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi,
penjabaran deskriptif hasil penelitian, analisis dari sistem informasi pembelian
yang sudah ada, penarikan kesimpulan dan rekomendasi.
Hasil penelitian menunjukkan ini bahwa pertama, sistem informasi
akuntansi pembeliannya kurang baik, karena ada yang harus diperbaiki pada
fungsi pembelian yang merangkap tugas sebagai fungsi akuntansi dalam
pencatatan pembelian. Kedua, sistem informasi akuntansi penjualannya juga
kurang baik, karena ada yang harus diperbaiki pada fungsi pembelian yang
merangkap tugas sebagai fungsi akuntasi dalam pencatatan penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta ini adalah studi kasus. Menurut Cresswel, (2013: 135) Penelitian
studi kasus merupakan pendekatan kualitatif yang penelitiannya
mengeksplorasi kehidupan nyata, sistem terbatas kontemporer (kasus) atau
beragam sistem terbatas (berbagai kasus), melalui pengumpulan data yang
detail dan mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi atau sumber
informasi majemuk (misanya, pengamatan, wawancara, bahan audiovisual,
dan dokumen dan berbagai laporan), dan melaporkan deskripsi kasus dan tema
kasus. Dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus peneliti ingin
memahami dan mendeskripsikan fenomena nyata dalam hal ini berkaitan
dengan aktivitas pembelian yang telah diterapkan pada Toko Buku Taman
Pustaka Kristen Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta, beralamat di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 38A
Yogyakarta 55222.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan, terhitung
sejak penyusunan proposal (rancangan penelitian) pada bulan November
2017 sampai dengan Februari 2018.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Menurut Arikunto (2013: 188) subjek penelitian adalah subjek yang
dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita berbicara tentang subjek
penelitian, sebetulnya kita berbicara tentang unit analisis, yaitu subjek
yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Subyek yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah:
a. Manajer
b. Bagian Gudang
c. Bagian Pembelian
d. Bagian Penerimaan Barang
e. Bagian Akuntansi
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan
dalam penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah sistem pembelian yang
diterapkan di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi (Sugiyono, 2015: 225). Penulis menggunakan ketiga teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tersebut dalam mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian
ini.
1. Observasi
Dalam penelitian ini menggunakan observasi partisipatif aktif yaitu
peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber, tetapi belum
sepenuhnya lengkap (Sugiyono, 2015: 227). Observasi dalam penelitian
ini dilakukan dengan bertujuan untuk dapat mengamati secara langsung
tempat, orang dan kegiatan-kegiatan yang terjadi di Toko Buku Taman
Pustaka Kristen Yogyakarta. Observasi dilakukan dengan ikut melakukan
apa yang dilakukan narasumber seperti menerima barang, mengecek
barang, dan memasukan data faktur dari pemasok kedalam komputer.
Maka data yang diperoleh dari observasi adalah fungsi, prosedur,
dokumen, catatan, dan pengendalian intern terkait sistem pembelian.
2. Wawancara
Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan teknik wawancara tak berstruktur.
Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti
tidak menggunakan pendoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pedoman pengumpulan datanya (Sugiyono,
2015: 233)
Pada saat melakukan wawancara, peneliti menjelaskan sekilas
mengenai gambaran penelitian yang terdiri dari latar belakang, tujuan dan
manfaat penelitian ini. Peneliti menanyakan langsung kepada responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dengan pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya telah dirumuskan.
Selanjutnya wawancara dilakukan secara terbuka. Dalam proses
wawancara tersebut, penulis mewawancarai beberapa karyawan toko buku
yang sudah ditentukan dengan pertimbangan bahwa karyawan tersebut
mengetahui secara baik tentang penerapan sistem informasi akuntansi
pembelian yang ada pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
Wawancara yang dilakukan berfungsi untuk mengkonfirmasi fungsi,
prosedur, dokumen, catatan, dan pengendalian intern.
3. Dokumentasi
Arikunto (2013:201) Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang
artinya barang-barang tertulis. Dokumen sebagai kumpulan catatan-catatan
peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2015: 240). Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dalam penelitian ini, dokumentansi yang didapatkan oleh peneliti yaitu
dokumentasi dokumen berupa tulisan, gambar, catatan, laporan maupun
karya yang terdapat pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
Selain itu juga didapatkan sejarah organisasi, visi dan misi, struktur
organisasi, kondisi aktual organisasi, bidang usaha, tujuan dan sasaran
bidang hasil pokok yang diperoleh dari website
(www.tamanpustakakristen.com) yang diakses tahun 2017/2018, buku
rencana strategis (renstra) Yayasan Taman Pustaka Kristen, arsip dokumen
maupun laporan dari Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
E. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono, (2015: 217) teknik pengambilan sampel adalah
merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan.
Dalam penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan Teknik pengambilan
sampel purposive sampling. Sugiyono (2015: 218) mengemukakan bahwa
purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu.
Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel yang cocok
karena respondennya harus benar-benar orang yang mengetahui topik
penelitian ini yakni mengenai sistem pembelian. Dalam penelitian ini dipilih
beberapa orang karyawan dengan kriteria sampel karyawan yang terlibat
dalam sistem pembelian di Toko Buku Tamam Pustaka Kristen Yogyakarta.
Karyawan tersebut terdiri dari manajer, bagian gudang, bagian pembelian,
bagian penerimaan barang, dan bagian akuntansi yang mengetahui serta
memahami penerapan sistem pembelian tersebut.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah
“Apa sajakah kelemahan sistem informasi akuntansi pembelian yang terdapat
pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta?” yaitu peneliti
menyusun empat langkah tahapan dalam menjawab rumusan masalah tersebut,
langkah-langkah tersebut disusun sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
1. Pada langkah pertama, mengidentifikasi serta mendeskripsikan ke 6
(enam) komponen sistem informasi akuntansi berdasarkan teori Romney
dan Paul (2015: 11), ke enam komponen tersebut mencakup:
Tabel 3.1 Komponen Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
No. Komponen Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)
Teknik Pengumpulan Data
1. Orang Wawancara, Dokumentasi, dan
Observasi 2. Prosedur
3. Data
4. Perangkat Lunak
5. Infrastruktur Teknologi Informasi
6. Pengendalian Internal
Sumber: Romney dan Paul (2015: 11)
2. Langkah kedua, menggambarkan sistem informasi akuntansi pembelian
yang diterapkan di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta dengan
menggunakan alat dokumentasi berupa bagan alir (flowchart).
3. Langkah ketiga, mengidentifikasi kelemahan yang terdapat pada sistem
informasi akuntansi pembelian serta potensi pengembangan dengan cara
melakukan identifikasi terhadap temuan kelemahan sistem yang ada pada
Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
4. Langkah kempat, memberikan solusi berupa rekomendasi naratif untuk
mengatasi kelemahan sistem informasi akuntansi pembelian atau untuk
mencapai peluang pengembangan pada Toko Buku Taman Pustaka
Kristen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Organisasi
Toko buku Taman Pustaka Kristen merupakan sebuah badan yang
mengelola pengadaan literatur kristiani. Toko ini didirikan oleh Ds. A. Pos
dari Gereja Gereformeerd dan bertempat di jalan Kwitang 22 Jakarta pada
tahun 1946. Toko Buku Taman Pustaka Kristen didirikan untuk menerbitkan
buku-buku rohani berbahasa Jawa selain itu, mengelola toko buku Kristen
yang menjual buku-buku berbahasa Belanda dan buku-buku berbahasa
Inggris. Pada perkembangannya, tanggal 25 Januari 1952 berdasarkan Notaris
nomor 92 oleh Tan A Sioe, Taman Pustaka Kristen telah dikokohkan menjadi
organisasi yang berbadan hukum dan berbentuk yayasan. Yayasan tersebut
diberi nama Yayasan Taman Pustaka Kristen.
Pada Tahun 1959, Toko Buku Taman Pustaka Kristen berpindah ke
Yogyakarta. Untuk kegiatan pelayanan Taman Pustaka Kristen, toko ini
meminjam tanah milik GKJ Gondokusuman dan GKN menyediakan dana
untuk pembagunan gedung. Tahun 1993, dengan adanya rencana pengelolaan
tanah milik Majelis GKJ Gondokusuman, tanah tersebut diserahkan kepada
Yayasan Sawokembar. Sehingga, Kantor dan Toko Buku Yayasan Taman
Pustaka Kristen dipindahkan ke Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Untuk melanjutkan usaha toko buku dan penerbitannya dilakukan
perjanjian peghibahan bangunan antara Majelis GKJ Gondokusuman dan
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sinode GKJ dalam proses pemindahan Kantor dan Toko Buku Taman Pustaka
Kristen.
B. Visi dan Misi
Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta memiliki visi dan misi
sebagai berikut:
1. Visi:
“Mengembalikan harmoni hubungan antara manusia dengan Allah,
sesama manusia, dan alam, melalui literatur Kristiani yang berkualitas”.
2. Misi
Untuk mewujudkan kondisi dunia yang damai dan penuh kasih, umat
Allah diwajibkan meningkatkan keimanannya. Bacaan merupakan salah
satu sarana untuk mengemban misi Allah melalui Umat-Nya didunia (Misi
Dewan Gereja-gereja Didunia).
Menyadari perkembangan masa kini akan pentingnya pemahaman dan
kesadaran, terutama umat Kristiani tentang tugas dan tanggung jawabnya
sebagai warga negara Indonesia, maka perlu dilakukan peningkatan
pengajaran, pendidikan, dan penyediaan bacaan yang membahas mengenai
tugas dan tanggung jawab orang Kristen dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Yayasan TPK meyakini misi Allah melalui bacaan atau
literatur sebagaimana tersirat di dalam Yohanes 17:18, bahwa: “Sama
seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia.” Yohanes 20:21 juga
menyebutkan bahwa: Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi
kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
mengutus kamu,” dan Matius 28:20 yang berbunyi: “Dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
C. Struktur Organisasi Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen ini mempunyai struktur
organisasi yang membedakan tugas dan tanggung jawab masing-masing
karyawan. Berikut merupakan gambar dari struktur organisasi Toko Buku
Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Yayasan TPK
Sumber: Renstra Yayasan TPK Periode 2011-2016
Dari gambar struktur organisasi diatas diuraikan tugas dan wewenang
masing-masing bagian dalam struktur organisasi Toko Buku Taman Pustaka
Kristen Yogyakarta. Berikut tugas dan wewenang masing-masing bagian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1. Manajer
a. Memberikan wewenang dan tanggung jawab staf dan karyawan.
b. Bertanggung jawab membuat program kerja tahunan bersama pengurus
yayasan.
c. Menentukan pembagian tugas dan memberikan pengarahan secara
menyeluruh kepada karyawan.
d. Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan perusahaan sehari-hari dan
terlaksananya program kerja tahunan.
e. Mengatur siswa atau mahasiswi yang melakukan praktek kerja
lapangan (PKL).
2. Bagian Pembukuan
a. Mengerjakan dan menyiapkan faktur-faktur penjualan.
b. Membukukan seluruh pengeluaran TPK.
c. Menangani urusan penjualan kredit dan pelunasan piutang.
d. Membukukan seluruh penjualan tunai maupun kredit.
3. Bagian Administrasi
a. Menarik uang dari bank untuk keperluan pembayaran kewajiban
(hutang dagang), biaya dan lain-lain.
b. Mengurus dan mengatur seluruh pemasokan dan pengeluaran uang.
c. Menerima uang dari kasir dan kemudian menyetorkan ke bank.
e. Membukukan penerimaan hasil penjualan.
4. Bagian Kasir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
a. Menyetorkan hasil penjualan kepada bendahara, kemudian
mencocokan bukti setoran bank dengan hasil penjualan.
b. Membuat rekapitulasi penerimaan kas pada akhir hari.
c. Menerima pembayaran dari penjualan tunai.
5. Bagian Komputer
a. Membuat surat untuk Yayasan Taman Pustaka Kristen.
b. Membuat surat pemesanan.
c. Membuat surat konsinyasi.
d. Memasukan daftar keluar masuk buku.
e. Membuat daftar konsinyasi.
6. Bagian Pengadaan Barang
a. Memenuhi seluruh persediaan barang di Taman Pustaka Kristen.
b. Mengecek posisi persediaan barang secara rutin.
c. Mengorder seluruh barang di Taman Pustaka Kristen.
7. Bagian Gudang
a. Mengecek dan menyetok barang keluar masuknya di gudang.
b. Menata dan mengatur barang kedalam gudang.
8. Bagian Pramuniaga
a. Menyiapkan barang pesanan pembeli.
b. Bagian penjualan mempunyai tugas menerima order penjualan tunai.
c. Bertugas memberi pelayanan yang baik kepada pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
D. Kondisi Aktual Organisasi
Susunan Kepengurusan Yayasan Taman Pustaka Kristen periode 2006-
2011 berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan Pasal 26 ayat (20 sebagai berikut:
1. Pembina
a. Ketua : Pdt. Dr. R. Humphrey S. Kariodimedjo, M. Th.
b. Sekertaris : Sih Harris Warsito Utomo, S.H.
c. Anggota : Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M. S.
Ir. Soetrisno Kusumohadi
Pdt. Dr. K.H. Soekamta, M.A.
2. Pengurus
a. Ketua : Drs. Atmadi, M.M.
b. Sekertaris : Dina Widyaputri K., S.H., LL.M.
c. Bendahara : Hastiani Iswardani, S.P.
d. Anggota : Drs. Baskoro Daru Tjahyono
3. Pengawas
a. Ketua : Sumandari Samuel Suharto
b. Anggota : Prof. Dr. Ir. Soeprapto Mangoendiharjo
Dra. Herwi Adianti Haryastuti
Supaya lebih intensif dalam mengembangakan unit usaha, maka pengurus
telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain:
a. Kunjungan rutin bersama ke unit usaha Toko Buku dan Penerbitan TPK
untuk memantau kegiatan operasional, kemajuan/langkah-langkah lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
lanjut. Selain kunjungan bersama, Pengurus juga melakukan kunjungan
perorangan sesuai dengan kebutuhan unit usaha;
b. Melaksanakan rapat-rapat yaitu: rapat Pengurus, rapat gabungan dengan
Pengawas, rapat gabungan lengkap dengan Pengawas dan Pembina, serta
rapat dengan pihak/lembaga lain;
c. Menyelesaikan proses dokumen hukum Yayasan TPK di Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia (DepkumHAM) melalui Notaris Dr. H.
Budi Untung, S.H., M.M., dengan Nomor: AHU-734. AH.01.04. Tahun
2010;
d. Untuk memotivasi karyawan dan meningkatkan SDM, Pengurus telah
menyelenggarakan workshop motivasi dan profesionalisme, bagi Pengurus
Yayasan TPK dan karyawan, serta memberikan penghargaan kepada 3
orang karyawan yang telah mengabdi selama 15 tahun.
Selain kegiatan tersebut di atas, Pengurus juga melakukan kegiatan sosial,
antara lain: memberikan bantuan pendidikan ke sekolah BOPKRI di desa
terpencil dan panti asuhan dalam bentuk buku dan alat tulis, menyumbangkan
buku untuk perpustakaan gereja di desa terpencil, memberikan sumbangan
bencana alam, dan dibidang kesehatan dalam bentuk pengobatan gratis didesa
terpencil.
E. Bidang Usaha
Yayasan Taman Pustaka Kristen mempunyai unit usaha yang bergerak
dibidang toko buku dan penerbitan. Kondisi aktual toko buku dan penerbitan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
1. Toko Buku
Pelayanan kepada konsumen/jemaat semakin baik, hal ini ditunjang
dengan bertambahnya fasilitas toko, antara lain: rak untuk pemajangan
buku/barang yang lebih baik dan menarik, transaksi penjualan dengan
sistem komputerisasi sehingga lebih cepat dan akurat, tersedianya mesin
Electronic Data Capture (EDC) untuk pembayaran sehingga lebih praktis
dan aman. Disamping itu, produk yang dibutuhkan oleh jemaat tersedia
dengan lengkap, hal ini tidak lepas dari peran serta para penerbit dan
supplier yang telah memberikan pelayanan kepada TPK secara baik.
Kondisi tersebut berdampak pada meningkatnya omzet penjualan Toko
Buku TPK dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 mencapai omzet sebesar
Rp1.684.436.306,00.
Tabel 4.1 Omzet Penjualan Tahun 2000-2010
Tahun Omzet (Rp) Tahun Omzet (Rp)
2000 704.378.550 2006 1.157.781.080
2001 818.559.450 2007 1.284.513.465
2002 982.414.225 2008 1.359.335.659
2003 955.168.865 2009 1.641.221.261
2004 937.393.100 2010 1.684.436.306
2005 1.049.021.170
Sumber: Renstra Yayasan TPK Periode 2011-2016
Selain melayani konsumen/jemaat di Yogyakarta dan sekitarnya, Toko
Buku TPK juga melayani pembeli luar kota, bahkan luar pulau Jawa
(Kupang, Jayapura, Kalimantan, Medan, Metro, dan lain-lain). Barang
yang dipesan dikirim dengan menggunakan jasa ekspedisi. Selain itu,
Toko Buku TPK juga menjalin kerjasama penjualan konsinyasi dengan
berbagai pihak, antara lain: pemuda gereja dan mahasiswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
menggalang dana untuk kegiatan rohani mereka, panitia pameran, dan
lain-lain.
Hubungan dengan penerbit buku dan supplier barang berjalan baik,
pembayaran kewajiban hutang bisa dilakukan tepat waktu, sehingga Toko
Buku TPK semakin dipercaya dan memiliki citra yang baik. Selain itu
Toko Buku TPK telah dipercaya untuk kerja praktik/magang dan
penelitian bagi mahasiswa/siswa dari lembaga pendidikan, antara lain:
UKDW Yogyakarta, STIMIK Amikom, Universitas Sarjana Wiyata, SMK
Abdi Pawiyatan Tamansiswa, AMP YKPN, dan UNS Surakarta.
Untuk melengkapi fasilitas toko, telah melakukan kerjasama dengan
beberapa pihak, yaitu:
a. Bank Mandiri dengan menyediakan mesin gesek untuk memudahkan
pembayaran;
b. Perusahaan Teh Tong Tjie, berupa minuman instan;
c. Counter voucher pulsa; dan
d. Perusahaan Tela-Tela, berupa snack dari bahan ketela.
2. Penerbit
Untuk penerbitan buku mulai bangkit lagi sejak tahun 2006, diawali
dengan 2 judul pada tahun tersebut, kemudian mengalami peningkatan dari
tahun 2006 sampai tahun 2010 sebanyak 39 judul (lihat Tabel). Meskipun
peningkatnnya tidak terlalu tinggi, hal ini merupakan perkembangan yang
baik. Karena dalam menerbitkan sebuah buku harus mempertimbngkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
kebutuhan pasar, sehingga setiap naskah yang masuk harus diseleksi dan
hanya naskah yang prospektif saja yang diterbitkan.
Tabel 4.2 Data Jumlah Terbitan Buku Tahun 2006-2011
No Jumlah Judul Tahun Terbit
1. 2 2006
2. 4 2007
3. 9 2008
4. 7 2009
5. 11 2010
6. 6 2011
Total 39
Sumber: Renstra Yayasan TPK Periode 2011-2016
3. Kerjasama Penerbit TPK dengan Pihak Lain
Penerbit TPK semakin dipercaya oleh berbagai kalangan, terbukti
dengan semakin banyaknya lembaga-lembaga Kristen yang telah
mempercayakan hasil karyannya untuk diterbitkan oleh TPK. Kerjasama
yang telah dilakukan di bidang penerbitan dengan beberapa lembaga,
antara lain:
a. Kerjasama dengan Sinode GKJ
Upaya untuk mengembalikan citra TPK sebagai penerbit Kristen
milik Sinode GKJ sudah membuahkan hasil. Hal ini dapat dilihat dari
kerjasama antara Penerbit TPK dengan SINODE GKJ yang semakin
intensif dan harmonis, dengan diterbitkannya buku-buku karya Deputat
Kespel Sinode XXIV GKJ pada tahun 2008 sebanyak 2 judul, pada
tahun 2009 karya Deputat Kespel Sinode XXIV GKJ dan PWG Sinode
XXIV GKJ sebanyak 4 judul, serta Bapelsin Bidang Kespel dan
Bidang PWG Sinode XXV GKJ pada tahun 2010 sebanyak 2 judul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Selain itu LSP Sinode juga telah mempercayakan buku hasil karyanya
tentang Sejarah GKJ dan Seri Tokoh GKJ untuk diterbitkan oleh
Penerbit TPK sebanyak 7 judul (tahun 2009-2011).
b. Kerjasama dengan UKDW (Universitas Kristen Duta Wacana)
Yogyakarta melalui:
1) Centre for Business Ethics and Profesionalism, dengan
menerbitkan buku Teologi Kewirausahaan; dan
2) PSAA (Pusat Studi Agama-Agama) dengan menerbitkan buku
Memahami Kebenaran Yang Lain dan buku Misiologi
Konfisialisme.
c. Kerjasama dengan LPPS (Lembaga Pembinaan dan Pengaderan Sinode
GKJ dan GKI SW Jateng), dengan menerbitkan buku berjudul Hari
Raya dan Simbol Gerejawi.
d. Kerjasama dengan Penerbit Capiya, dengan menerbitkan buku Ukuran
Kaki Kebesaran Anda dan buku Meniup Seruling Sorgawi.
e. Kerjasama dengan distributor Gloria Usaha Mulia untuk memasarkan
buku terbitan TPK dengan jangkauan wilayah yang lebih luas.
F. Tujuan dan Sasaran Bidang Hasil Pokok
Bidang hasil pokok yang menjadi tujuan dan sasaran unit usaha TPK,
sebagai berikut:
1. Toko Buku
Toko Buku TPK telah memiliki citra yang baik di mata konsumen.
Selain gedungnya terbesar diantara toko-toko buku Kristen di Yogyakarta,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
produk yang ditawarkan juga paling lengkap, dan harga produk non-buku
relative lebih murah, serta dikenal oleh kalangan luas (jemaat), baik dalam
maupun luar kota. Untuk mempertahankan kondisi tersebut agar tetap
eksis, maka perlu dilakukan upaya pengembangan, sebagai berikut:
a. Lebih mendekatkan Toko Buku TPK kepada konsumen, dengan
mengembangkan jaringan distribusi, dan memperluas cakupan pasar
secara rasional;
b. Memperluas wilayah pemasaran, dengan aktif mencari informasi
wilayah yang belum dijangkau oleh distributor dan diinformasikan
supaya mengisinya, sehingga buku-buku TPK semakin dikenal
masyarakat luas;
c. Selalu meningkatkan kelengkapan barang-barang yang dijual
disesuaikan dengan selera pasar atau konsumen (market oriented) dan
menjaga kualitas produk.
d. Penataan display yang menarik dan suasana yang nyaman, dengan
penyajian produk yang rapi dan bersih, serta tidak nampak sesak dan
panas;
e. Pelayanan yang baik, ramah, dan cepat; dan
f. Menjadikan Toko Buku TPK sebagai toko buku rohani tujuan, di mana
setiap jemaat yang memerlukan produk rohani, ynag diingat dan dituju
adalah Toko Buku TPK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Penerbit
a. Meningkatkan kerjasama dengan gereja, lembaga Kristen, dan penulis-
penulis yang potensial, untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas
buku-buku terbitan TPK.
b. Membina jejaring dengan individu yang memiliki kompetensi di
bidang penyuntingan buku, sehingga TPK mampu menghasilkan buku-
buku berkualitas yang dibutuhkan oleh jemaat maupun masyarakat
umum.
c. Menjadikan buku-buku terbitan Penerbit TPK memiliki citra yang baik
sehingga jemaat tidak ragu-ragu untuk mengoleksi.
d. Mempublikasikan buku-buku terbitan TPK dan informasi buku baru
melalui brosur, Facebook, website, bazar, dan pameran buku; dan
pameran buku.
e. Mendorong gereja-gereja untuk memiliki kolportase, sehingga
memudahkan jemaat untuk mendapatkan buku dan produk rohani
lainnya.
3. Kemitraan
a. Peningkatan kerjasama dengan distributor buku, penerbit buku,
maupun supplier produk rohani;
b. Peningkatan kerjasama dan pelayanan dengan toko buku lain,
kolportase, gereja, lembaga, maupun konsumen perorangan; dan
c. Membentuk jaringan yang dapat mendukung pendanaan untuk
keperluan pendirian percetakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4. Manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Perbaikan mekanisme kerja berdasarkan pedoman kerja yang telah
disusun sebagai kontrol untuk meminimalisir kesalahan kerja;
b. Peningkatan SDM untuk mewujudkan manajemen yang lebih efektif
dan efisien, melalui pembinaan, workshop, dan ikut pelatihan/seminar
sesuai dengan bidang karyawan yang diutus; dan
c. Memberi motivasi kerja dengan memberikan penghargaan kepada
karyawan yang masa pengabdiannya sudah lama (15 tahun dan 25
tahun), sehingga karyawan merasa diperhatikan dan akan semakin
loyal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Toko Buku Taman Pustaka Kristen
di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 38A Yogyakarta pada bulan November
2017 hingga Bulan Februari 2018. Hasil yang diperoleh dengan metode
pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti menguraikan
data yang diperoleh sebagai berikut:
A. Deskripsi Enam (6) Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Toko Buku
Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
Berikut ini merupakan hasil identifikasi dan deskripsi keenam (6)
komponen sistem informasi akuntansi berdasarkan Romney dan Paul (2015:
11) yang terdapat pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
Keenam komponen yang telah ditemukan dalam Toko Buku Taman Pustaka
Kristen mencakup orang, prosedur dan intruksi, data, perangkat lunak,
infrastruktur teknologi informasi dan pengendalian internal, Keenam
komponen sistem informasi akuntansi tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Orang
Orang yang dimaksud dalam komponen ini adalah sumberdaya
manusia atau karyawan yang bekerja dan memahami tugas maupun
wewenang masing-masing bagian di Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa Toko Buku Taman
Pustaka Kristen Yogyakarta memiliki 11 orang karyawan. Dari
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pengamatan, wawancara, dokumentasi yang dilaksanakan berikut data
karyawan di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta:
Tabel 5.1 Data Karyawan di Toko Buku Taman Pustaka Kristen No Nama Jenis
Kelamin Usia Pendidikan Status
Kepegawaian 1. Ir. Martha K
M, MM P 56 tahun S2 Tetap
2. Uji Lestari, S.E P 46 tahun S1 Tetap 3. Edi Banar W P 47 tahun SMA Tetap 4. Septi S P 60 tahun SMA Pensiun
(dikaryakan)
5. Aris W, STH L 39 tahun S1 Tetap 6. Desti I,S.E P 40 tahun S1 Tetap 7. Jr. Andy W,
S.sos L 44 tahun S1 Tetap
8. Sugih P, S.E L 40 tahun S1 Tetap 9. Handoyo P N L 36 tahun SMA Tetap 10. Tri A, S.H P 42 tahun S1 Tetap 11. Dany Ari W. H L 30 tahun S1 Honorer
Sumber: Data diolah (2018)
Dalam keterlibatannya pada aktivitas pembelian masing-masing
karyawan memiliki tugas dan wewenang yang berbeda. Pada pengamatan
terdapat lima pembagian tugas atau wewenang yang diuraikan menjadi
lima fungsi dalam sistem informasi akuntansi pembelian. Kelima fungsi
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Bagian Pembelian
Pada bagian pembelian bertugas dalam melakukan pemesanan
barang kepada pemasok (supplier). Pemesanan dilakukan dengan
membuat surat pemesanan, surat pesanan tersebut dapat dikirimkan
melalui beberapa cara yaitu pengiriman surat, email, fax maupun
whatshap (WA).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b. Bagian Penerimaan Barang
Bagian penerimaan barang bertugas menerima paket barang beserta
faktur pembelian. Selanjutnya melakukan pengecekan terhadap isi
paket, pengecekan tersebut dilakukan dengan menghitung jumlah
barang yang diterima dengan jumlah yang tercatat dalam faktur
pembelian sesuai dengan nama barang. Terakhir penerima barang
melakukan pengecekan kondisi fisik barang.
c. Bagian Gudang
Bagian gudang bertugas melakukan penyimpanan barang
digudang, melakukan perhitungan stok barang dan melakukan stok
komputer dengan cara menginput data pada faktur pembelian kedalam
komputer dengan menggunakan Software Toko Buku (STBA).
b. Bagian Administrasi Pembelian
Bagian administrasi pembelian bertugas melakukan pencatatan
faktur pembelian kedalam buku jurnal pembelian dan membuat
laporan pembelian selama 1 tahun. Serta melakukan arsip faktur
pembelian yang telah dikelompokan sesuai jenis pembelian yang
dilakukan.
2. Prosedur dan instruksi
Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta telah memiliki
prosedur dan intruksi yang dijabarkan secara sederhana. Berikut prosedur
dan intruksi yang terdapat pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
a. Penawaran barang
Pemasok (supplier) datang ke bagian pembelian menawarkan
barang dengan memberikan katalog barang. Barang yang terdaftar
pada katalog diseleksi oleh bagian pembelian, apakah barang tersebut
memenuhi syarat untuk dipasarkan di toko dan harganya bersaing. Jika
telah sesuai maka bagian pembelian selanjutnya akan menentukan
apakah barang yang dipilih itu bisa dibeli secara sistem tunai atau
sistem kredit.
b. Bagian Gudang
Bagian Gudang melakukan pengecekan persediaan stok barang
yang yang habis digudang maupun dikomputer. Lalu bagian gudang
melaporkan persediaan barang yang akan dipesan ada ke bagian
pembelian. Bagian pembelian selanjutnya melakukan pemesanan
barang kepada supplier yang telah ditentukan. Setelah barang yang
dipesan datang, barang yang diterima oleh penerima barang dicek
kondisi fisiknya dan juga dicocokkan dengan faktur pembelian. Setelah
faktur cocok, dimasukkan stok komputer menggunakan Software Toko
Buku (STBA). Selesai memasukan kedalam buku persediaan maka
bagian gudang atau stok komputer mengisi nama dan tanggal pada
kontrol faktur. Faktur beserta kontrol faktur jadikan satu dan di
arsipkan sementara dalam outner faktur pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
c. Pembelian Barang
Berikut prosedur dan instruksi pembelian barang, meliputi 2 jenis
pembelian yaitu;
1) Pembelian Barang secara Kredit:
Mengecek stok barang yang akan dipesan lewat cek komputer
dan cek fisik. Lalu menulis data jumlah pesanan yang akan
dipesan. membuat surat pesanan untuk barang yang perlu
ditambah. Menyerahkan surat pesanan kepada pimpinan/manajer.
Manajer menyetujui dan menandatangani surat pesanan. Surat
pesanan dikirim via WhatsApp (WA), email, fax, pos atau pesan via
telpon. Saat barang yang dipesan datang, penerima barang
mengecek apakah barang yang dikirim sudah cocok dengan faktur.
Faktur ditandatangani dan ditulis tanggal penerimaan barang.
Faktur pembelian akan dibukukan ke buku jurnal pembelian dan
kartu hutang. Saat jatuh tempo, hutang dibayar.
2) Pembelian Barang secara Tunai
Mengecek stok barang yang akan dipesan lewat cek komputer
dan cek fisik. Lalu menulis data jumlah pesanan yang akan
dipesan. membuat surat pesanan untuk barang yang perlu
ditambah. Menyerahkan surat pesanan kepada pimpinan (manajer).
Manajer menyetujui dan menandatangani surat pesanan. Surat
pesanan dikirim via WhatsApp (WA), email, fax, pos atau pesan via
telpon. Saat barang yang dipesan datang, penerima barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
mengecek apakah barang yang dikirim sudah cocok dengan faktur.
Faktur ditandatangani dan ditulis tanggal penerimaan barang. Jika
barang sudah cocok dengan faktur, maka barang yang dipesan kita
bayar. Pembayaran yang dilakukan bisa secara tunai atau ditransfer
via bank.
d. Penerimaan Barang
Pemasok (Supplier) mengirimkan paket barang dengan
dilampirkan faktur pembelian. Bagian Penerimaan barang menerima
barang dan menandatangani faktur pembelian beserta nama penerima.
Selanjutnya bagian penerimaan barang mengisikan nama penerima dan
tanggal diterima barang pada kontrol faktur. Paket barang, faktur
beserta kontrol faktur lalu diserahkan pada bagian gudang atau stok
komputer untuk dilakukan pengecekan kondisi fisik dan penginputan
data pada komputer.
e. Administrasi Pembelian
Bagian administrasi pembelian mengambil faktur-faktur pembelian
beserta kontrol faktur yang disimpan dalam outner faktur pembelian
yang ada di bagian gudang atau stok komputer. Lalu mengecek
perkalian angka-angka yang tertulis dalam faktur sudah benar. faktur
buku dicek apakah sudah dimasukkan ke stok komputer dengan
melihat kontrol faktur. Selanjutnya memisahkan faktur antara
pembelian tunai dan kredit. Setelah terkelompok sesuai jenisnya maka
faktur diurutkan berdasarkan tanggal penerimaan barang pada kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
faktur. Faktur lalu dimasukkan ke dalam buku jurnal pembelian
dimulai dari tanggal yang paling muda. Untuk tanggal yang sama, jika
ada pembelian tunai dan kredit, maka yang ditulis terlebih dahulu
adalah pembelian tunainya.
3. Data
Dalam suatu organisasi bisnis maupun perusahaan tentu membutuhkan
data untuk diolah sehingga dapat mengetahui informasi yang ada.
Kelengkapan data yang dimiliki akan mempengaruhi kualitas informasi
yang diberikan sehingga dapat membantu kelancaran didalam aktivitas
operasional. Data yang dibutuhkan dan digunakan untuk menunjang sistem
pembelian di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta yaitu data
yang berasal dari:
a. Katalog Produk
Data pada katalog produk diperlukan Toko Buku Taman Pustaka
Kristen untuk mengetahui informasi mengenai produk buku dan
barang yang ditawarkan oleh pemasok (supplier). Katalog produk
dapat memudahkan dalam memilih buku maupun barang yang
dibutuhkan. Dalam katalog produk berisi data mengenai judul buku
dan daftar harga yang ditawarkan. Selain itu, dari katalog yang ada
dapat mengetahui beberapa produk baru maupun produk unggulan
yang disediakan oleh pemasok (supplier).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Surat Pesanan
Surat pesanan digunakan dalam melakukan pemesanan buku
maupun barang kepada pemasok (supplier). Dalam Toko Buku Taman
Pustaka Kristen format surat pesanan yang digunakan yaitu berisi kop
surat beserta logo Toko Buku Taman Pustaka Kristen, tempat dan
tanggal pembuatan pemesanan, nomer surat, hal atau tujuan, nama
pemasok (supplier) serta alamat, daftar pesanan yang berisi jumlah
barang yang dipesan, pesanan dan nama item barang, tandatangan
pimpinan dan keterangan tambahan sistem pembelian tunai atau kredit.
c. Faktur Pembelian
Faktur pembelian digunakan sebagai tanda bukti pengiriman
barang dari pemasok (supplier). Pada faktur pembelian data yang
diberikan antara lain nama supplier, nomer faktur, tanggal faktur,
nomer, kode barang, nama barang, jumlah barang, harga, total harga
potongan (diskon), total tagihan, beserta tandatangan pembuat faktur
dan penerima faktur.
d. Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian di Toko Buku Taman Pustaka Kristen digunakan
untuk mencatat transaksi pembelian yang telah dilakukan. Jurnal
pembelian berisi data meliputi: bulan beserta tahun pembelian, tanggal,
nomer bukti, uraian, kas, kredit, porto, pembelian (buku agama, buku
sekolah, buku umum, buku terbitan sendiri (BTS), dan barang lain),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
potongan dan bruto masing-masing kategori pembelian, beserta jumlah
pembelian.
f. Kartu Hutang
Kartu hutang berisi catatan hutang yang terperinci untuk mencatat
hutang kepada pemasok (supplier). Informasi yang didapatkan dalam
kartu hutang di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta antara
lain nama pemasok, alamat pemasok, bank, tabel yang digunakan
untuk mencatat tanggal termin dan tanggal jatuh tempo, no bukti,
keterangan saldo awal, debet, kredit beserta saldo.
g. Laporan Pembelian
Laporan pembelian digunakan untuk melihat total pembelian yang
dilakukan pertahun di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
Laporan pembelian ini berisi mengenai informasi total pembelian yang
dilakukan selama satu tahun. Pada laporan ini berisi nomer, bulan,
buku agama, buku sekolah, buku umum, buku terbitan sendiri (BTS),
digital printing, barang lain, jumlah tunai dan kredit, jumlah perbulan,
konsinyasi, total perbulan dan total selama satu tahun.
h. Kartu Kontrol Faktur
Kartu kontrol faktur berfungsi sebagai alat pengendalian faktur
pembelian. Kontrol faktur ini berisi nomer, pekerjaan (penerima, cek
fisik, menghargai barang, mendisplay barang, stok komputer,
administrasi pembelian), nama, tanggal dan keterangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
4. Perangkat lunak
Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta telah menggunakan
perangkat lunak (software) sejak tahun 2005 setelah diterapkannya sistem
terkomputerisasi pada toko buku. Pada awalnya software yang digunakan
adalah ARKOM. Namun setelah perkembangan pada tahun 2013 hingga
tahun 2018 Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta mulai beralih
menggunakan software toko buku (STBA). Software toko buku (STBA)
adalah perangkat lunak komputer yang digunakan khusus untuk toko buku,
Software toko buku (STBA) terdiri dari berbagai menu yang biasa
dibutuhkan dalam toko buku (sumber panduan software Toko Buku
STBA). Pemilihan software STBA yang dilakukan oleh Toko Buku
Taman Pustaka Kristen Yogyakarta dikarenakan beberapa alasan yaitu
Program STBA telah sesuai dengan kebutuhan toko buku, harganya yang
lebih terjangkau, pengoperasiannya lebih sederhana dan perawatannya
lebih mudah. Selain itu, software Toko Buku (STBA) memiliki kelebihan
dapat mengimpor maupun mengekspor data berupa Microsoft Excel. Hal
tersebut dapat memberikan kemudahan dalam menginput data. Di dalam
software Toko Buku (STBA) tersebut terdiri dari 2 ikon utama, yaitu:
a. Transaksi
Merupakan tampilan utama ketika software tersebut dibuka.
Berikut beberapa menu didalamnya yaitu menu pembelian, penjualan,
hutang, piutang, biaya, kas, katalog, dan laporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
b. Master
Merupakan tampilan yang digunakan untuk menginput beberapa
data sesuai klasifikasi menu. Menu tersebut terdiri dari menu barang,
supplier, sales, stock opname, backoffice, kalkulator, password, dan
pengaturan.
5. Infrastruktur teknologi informasi
Pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen terdapat beberapa fasilitas
yang mendukung pekerjaan para pegawai meliputi komputer, perangkat
peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi, Berikut infrastruktur
teknologi yang digunakan:
a. Komputer
Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta telah menggunakan
komputer untuk membantu karyawan untuk menjalankan tugasnya.
Komputer yang digunakan di toko buku berjumlah 7 unit komputer
semua komputer ini mengunakan program Windows, berikut data
komputer yang didapatkan yaitu:
1) Komputer kasir 2 unit bermerk Lenovo.
2) Komputer induk 1 unit bermerek Lenovo.
3) Komputer untuk administrasi 2 unit bermerk Lenovo.
4) Komputer digital printing dan gudang 1 unit bermerk LG.
5) Komputer untuk penerbitan 1 unit bermerk Lenovo.
6. Perangkat Peripheral
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Toko Buku Taman Pustaka Kristen juga memiliki perangkat
peripheral atau perangkat tambahan yang dihubungkan ke komputer
dalam membantu mengolah data yang digunakan untuk menghasilkan
informasi. Perangkat pendukung yang digunakan, meliputi:
a. Printer
Printer merupakan alat yang membantu dalam membuat produk
yang akan dijual (gambar, pembatas buku, kartu) dan mencetak
dokumen, catatan maupun laporan, seperti surat pesanan, laporan
pembelian, dan kartu kontrol faktur. Beberapa printer yang
digunakan pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
adalah sebagai berikut: Printer kasir 2 unit bermerk Epson, Printer
untuk administrasi 2 unit bermerk canon dan Epson, Printer untuk
penerbitan 1 unit bermerk HP, Printer digital printing 1 unit
bermerk Epson.
b. Mouse
Pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen menggunakan
perangkat tambahan berupa mouse pada setiap komputer yang
digunakan dalam menginput data.
c. Keyboard
Perangkat tambahan yang digunakan untuk mengetik data yang
dibutuhkan pada komputer. Setiap komputer di Toko Buku Taman
Pustaka Kristen Yogyakarta menggunakan satu keyboard sebagai
alat bantu memasukan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
d. Fax
Merupakan perangkat yang digunakan untuk membuat salinan
maupun mengirim informasi. Contohnya pada transaksi pembelian
digunakan untuk mengirim surat pesanan kepada pemasok
(Supplier).
5. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan data.
Pada sistem pembelian di Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta, terdapat beberapa pengendalian internal yang dilakukan yaitu
dengan menggunakan kartu kontrol, backup data transaksi pembelian
dalam komputer menggunakan Software Toko Buku (STBA), dan
penggunaan kata sandi (password) pada Software Toko Buku (STBA).
a. Kartu kontrol faktur
Berupa kertas berisi tabel aktivitas pekerjaan yang dilakukan,
nama, tanggal, dan keterangan. Terdapat enam pekerjaan yang
tercantum dalam kartu kontrol ini, yaitu: penerima, cek fisik,
memberikan harga pada barang, mendisplay barang, stok komputer,
administrasi pembelian. Pada sistem pembelian terdapat empat
pekerjaan yang mengharuskan mengisi kartu kontrol faktur yaitu;
penerimaan, cek fisik, stok komputer, dan administrasi pembelian.
Selanjutnya kartu kontrol faktur ini akan diisi ketika aktifitas pekerjaan
tersebut telah dilakukan. Pada bagian bawah terdapat kolom
keterangan digunakan untuk memberikan catatan tambahan bila
diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
b. Backup data
Backup data dilakukan dengan mengunakan komputer induk. Data
yang telah diinput pada komputer akan disimpan secara otomatis pada
Software Toko Buku (STBA). Software Toko Buku (STBA) juga
berguna untuk sebagai pengendalian dalam mengecek data.
c. Penggunaan kata sandi (password) pada Software Toko Buku (STBA).
Pengguna yang terkait dalam pengoperasian Software Toko Buku
(STBA) diharuskan login dengan menggunakan kata sandi (password)
yang telah dibuat. Langkah awal pengguna yang menggunakan
Software Toko Buku (STBA) membuka Software Toko Buku (STBA)
lalu menginput nama operator beserta kata sandi (password). Akses
dibatasi dengan beberapa nama operator yang tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
B. Gambaran Sistem Informasi Akuntansi Pembelian di Toko Buku Taman
Pustaka Kristen Yogyakarta dengan Menggunakan Flowchart.
Pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta terdapat dua
macam sistem pembelian yang digunakan yaitu sistem pembelian tunai
dan sistem pembelian kredit. Sistem pembelian ini memiliki perbedan
antara lain; sistem pembelian tunai dilakukan dengan cara melakukan
pembayaran barang secara langsung (tunai) kepada pemasok. Sedangkan
sistem pembelian kredit dilakukan dengan cara melakukan pencatatan
kedalam kartu hutang dan melakukan pembayaran barang saat jatuh
tempo.
Kedua sistem pembelian pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta ini telah memiliki prosedur namun belum diuraikan secara
jelas dengan gambaran flowchart. Oleh karena itu untuk memperjelas
gambaran sistem pembelian yang diterapkan Toko Buku Taman Pustaka
Kristen Yogyakarta. Maka Peneliti menggambarkan sistem pembelian
tunai dan sistem pembelian kredit menggunakan alat dokumentasi berupa
flowchart (bagan alir) yang diolah berdasarkan data dari hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi . Berikut flowchart gambaran sistem pembelian
tunai dan kredit pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta yang
digambarkan menggunakan bagan alir flowchart:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
1. Flowchart Sistem Pembelian Tunai Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Gambar 5.1 Flowchart Sistem Pembelian Tunai Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Sumber: Data Diolah (2018)
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Keterangan:
KF = Kontrol Faktur
SOB = Surat Order Barang
LP = Laporan Pembelian
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
2. Flowchart Sistem Pembelian Kredit Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Gambar 5.2 Flowchart Sistem Pembelian Kredit Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Sumber: Data Diolah (2018)
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Keterangan:
KF = Kontrol Faktur
SOB = Surat Order Barang
LP = Laporan Pembelian
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
C. Kelemahan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian yang Ada Serta Potensi
Pengembangan Berdasarkan Temuan di Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan melakukan observasi,
wawancara dan dokumentasi di Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta. Ditemukan beberapa kelemahan tekait sistem informasi akuntansi
pembelian ada. Kelemahan tersebut jika tidak diatasi maka dapat menjadikan
ancaman bagi toko buku, kelemahan tersebut antara lain:
1. Keamanan pengarsipan dokumen kertas
Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta sebagian aktivitas
operasional terkait pembelian telah menggunakan sistem terkomputerisasi
namun belum sepenuhnya sebagian masih menggunakan sistem manual.
Sistem manual tersebut terlihat dari penggunaan dokumen kertas.
Dokumen kertas tersebut umumnya berisi informasi penting yang
digunakan untuk pengambilan keputusan misalnya seperti katalog, faktur
dari pemasok, buku jurnal pembelian, dan kartu hutang.
Pada toko buku dokumen kertas tersebut diarsipkan berdasarkan
tanggal, bulan dan tahun dari urutan yang paling kecil. Namun, dalam
penyimpanan dokumen kertas tersebut belum disimpan dengan baik dan
tidak ada pengamanan atau ruang khusus yang digunakan untuk
mengarsipkan dokumen kertas. Penyimpanan yang tersebut menyebabkan
karyawan sulit menemukan dokumen kertas, mengakibatkan dokumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
kertas memiliki resiko hilang atau tidak dapat bertahan dengan waktu
lama.
2. Tidak adanya tenaga ahli dalam bidang teknologi informasi
Toko Buku Taman Pustaka Kristen telah menggunakan sistem
terkomputerisasi. Penggunaan sistem terkomputerisasi terlihat dari
penggunaan software Toko Buku (STBA) dan komputer beserta alat
pendukung lainnya untuk menyimpan dan menggolah data. Pada
kenyataannya penggunaan sistem terkomputerisasi memiliki kendala
terkadang komputer yang digunakan ataupun alat pendukung lainnya
untuk membantu aktivias operasional Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta mengalami masalah error.
Masalah tersebut dinilai sangat menghambat kelancaran aktivitas
operasional, mengakibatkan semantara waktu karyawan menjadi terpaksa
bekerja secara manual. Tidak adanya tenaga ahli dalam bidang teknologi
informasi membuat Toko Buku Taman Pustaka Kristen masih harus
mendatangkan jasa perbaikan (service) dari luar untuk mengatasi masalah
error yang ada.
3. Penempatan letak gudang yang kurang strategis
Dari pengamatan yang dilakukan di Toko Buku Taman Pustaka
Kristen Yogyakarta, letak penempatan gudang untuk meyimpan
persediaan barang berada di lantai tiga Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta. Sedangkan pada aktivitas penerimaan barang berada pada
lantai satu dan untuk display terletak dilantai satu dan dua. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
dapat mempersulit aktivitas penyimpanan barang sehingga karyawan harus
memindahkan barang dari tempat penerimaan barang yang bertempat di
lantai satu ke lantai tiga.
4. Perhitungan barang masih manual
Pada Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta, bagian
penerimaan barang masih melakukan perhitungan fisik barang secara
manual. Bagian penerimaan barang ini bertugas untuk menerima dan
mengecek barang yang telah dikirim oleh supplier. Barang tersebut
dihitung berdasarkan jumlah fisik dengan faktur yang dilampirkan.
Perhitungan ini dilakukan oleh bagian penerimaan barang secara satu
persatu. Perhitungan biasanya melibatkan dua orang pegawai untuk
melakukan pengecekan tersebut.
Aktivitas yang dilakukan secara manual tersebut dapat memberikan
celah dalam melakukan kesalahan perhitungan barang. Selain itu,
Perhitungan yang dilakukan secara satu per satu dapat menghabiskan
waktu yang cukup lama sehingga kurang efisien. Akibat yang lainnya akan
membuat aktivitas kerja karyawan yang kurang maksimal.
5. Tidak dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan detail pada masing-
masing bagian
Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta tidak memiliki bagian
khusus untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara rutin di
masing-masing bagian (audit internal). Hal ini, membuat Toko Buku tidak
bisa mendeteksi resiko-resiko yang ada secara lebih menyeluruh dan detail
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
pada masing-masing bagian.
6. Kelebihan dan kekurangan pengiriman barang dari pemasok
Pada bagian penerimaan barang sering mengalami terjadinya kesalahan
pengiriman barang. Jumlah barang yang dikirim oleh pemasok (supplier)
saat dilakukan pengecekan terdapat kekurangan dan terkadang juga
mengalami kelebihan barang.
Ketidaksesuaian jumlah pada faktur dan jumlah fisik barang yang
dikirim ini menjadikan hambatan bagi toko buku. Hal tersebut menjadi
salah satu hambatan yang dialami oleh toko buku yang menyebabkan tidak
tersedianya persediaan barang dan menumpuknya persediaan barang yang
ditidak dibutuhkan.
7. Kurang sumber daya manusia
Pada event tertentu seperti sepanjang waktu menjelang hari Natal
pegawai Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta harus bekerja
lebih ekstra. Tugas dan tanggung jawab masing-masing pegawai
bertambah. Upaya perangkapan tugas dilakukan untuk menyelesaikan
aktivitas yang ada.
Saat event ini, toko buku kekurangan sumber daya manusia untuk
menyelesaikan aktivitas operasional toko buku. Kekurangan sumber daya
manusia ini akan berdampak pada tidak terkontrolnya pengawasan tugas
dan tanggung jawab pokok pegawai sehingga tidak optimal. Resiko
terjadinya kesalahan dalam menggerjakan tugas dan tanggung jawab juga
semakin besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
D. Solusi Berupa Rekomendasi Naratif untuk Mengatasi Kelemahan Sistem
Informasi Akuntansi Pembelian atau Mencapai Peluang Pengembangan di
Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Berdasarkan beberapa temuan kelemahan di Toko Buku Taman
pustaka Kristen Yogyakarta diusulkan solusi berupa rekomendasi naratif
untuk mengatasi kelemahan pada sistem informasi pembelian yang sedang
berjalan. Berikut beberapa rekomendasi yang diusulkan berdasarkan
kelemahan yang ada:
1. Keamanan pengarsipan dokumen kertas.
Dokumen kertas sebaiknya dibuatkan tempat penyimpanan khusus
dokumen kertas yang telah diklasifikasikan agar memudahkan
pencarian informasi, dapat bertahan lama, terhindar dari hilangnya
dokumen kertas dan resiko lain. Penempatannya lebih baik diletakan
pada tempat mudah yang terjangkau oleh karyawan yang
membutuhkan dokumen tersebut. Dokumen setelah digunakan
diarsipkan kembali pada tempat outner yang disediakan secara
berurutan dan ditata rapi. Selain itu Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta dapat membuat prosedur penyimpanan dokumen kertas
untuk karyawan yang dapat mengakses dokumen kertas tersebut.
2. Tidak adanya tenaga ahli dalam bidang teknologi informasi.
Sebaiknya Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
menggunakan tenaga ahli dalam bidang teknologi informasi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
menangani dan melakukan perbaikan risiko terjadinya error pada
software maupun perangkat komputer yang ada. Selain itu, dapat
dilakukan pelatihan mengenai Teknologi Informasi bagi karyawan
untuk menambah pengetahuan tiap karyawan sehingga pada karyawan
dapat mengantisipasi terjadinya kendala yang timbul akibat terjadinya
error.
3. Letak gudang yang tidak strategis.
Gudang dapat ditempatkan berdampingan dengan tempat
penerimaan dan pendisplayan barang sehingga memudahkan karyawan
dalam menerima, memindahkan dan menyimpan barang setelah
diterima dari pengirim. Selain itu, jika tidak memungkinkan maka
toko buku dapat menggunakan alat bantu untuk membawa persediaan
barang ke lantai tiga. Alat bantu tersebut dapat berupa alat pengangkut
barang sederhana ataupun dapat menggunakan lift barang.
4. Perhitungan barang masih manual.
Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta sebaiknya
menyediakan suatu alat yang dapat digunakan untuk menghitung
barang secara otomatis. Alat yang digunakan dapat berupa kode batang
ataupun RFID yang dapat digunakan untuk melakukan mengenali dan
menguraikan data secara otomatis sehingga dapat memudahkan
perhitungan pada setiap item barang. Penggunaan alat tersebut dapat
membantu mempermudah karyawan dalam menghemat waktu, tenaga
dan perhitungan barang yang dilakukan lebih akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
5. Tidak dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh dimasing-masing
bagian.
Perlu dilakukan pengauditan internal yang bersifat rutin pada setiap
bagian di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta. Pengauditan
dilakukan oleh bagian audit intenal yang dibentuk oleh Toko Buku
Taman Pustaka Kristen Yogyakarta untuk dapat mendeteksi maupun
menggulangi resiko. Audit menjadi bagian atau fungsi yang dapat
berdiri sendiri dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan di Toko
Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
6. Kelebihan dan kekurangan pengiriman barang dari pemasok
Toko Buku Taman Pustaka Kristen yogyakarta dapat menawarkan
insentif atau bonus pada Pegawai di bagian penerimaan barang untuk
menangkap adanya ketidaksesuaian antara jumlah pada faktur
pembelian dengan jumlah aktual barang yang diterima. Hal tersebut
akan membantu mendeteksi kekeliruan yang ada sehinga bagian
pembelian dapat mengkomunikasikan selisih pengiriman barang yang
diterima dengan pemasok (supplier).
7. Kurangnya sumber daya manusia
Toko Buku Taman Pustaka Kristen dapat menambahkan sumber
daya manusia yang ada untuk membantu saat event-event tertentu.
Selain itu Toko Buku Taman Pustaka Kristen dapat menawarkan
kerjasama sekolah maupun universitas untuk program kerja lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai sistem informasi
akuntansi pembelian di Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi pembelian yang ada belum
terlaksana dengan maksimal. Hal tersebut terlihat dari ditemukannya beberapa
kelemahan antara lain masih digunakannya sistem manual, pengarsipan dan
keamanan dokumen kertas masih belum baik, sumber daya manusia yang
belum sepenuhnya menguasai teknologi informasi, dan belum adanya
pengawasan terhadap toko buku secara menyeluruh.
Kelemahan sistem yang ada dapat menimbukan kendala yang dapat
menghambat toko buku sehingga aktivitas operasional dan aktivitas
pembelian kurang maksimal serta tidak dapat berjalan dengan lancar. Oleh
karena itu kelamahan tersebut perlu diatasi dengan memaksimalkan sistem
terkomputerisasi yang sudah digunakan, dilakukan pengamanan arsip
dokumen kertas, pemberian pelatihan mengenai teknologi informasi terhadap
sumber daya manusia, dan dilakukan pengawasan dan pemeriksaan secara
rutin oleh bagian audit .
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian adalah pada saat peneliti menggumpulkan
data peneliti harus menyesuaikan waktu di Toko Buku Taman Pustaka Kristen
Yogyakarta. Waktu yang ada disesuaikan dengan jadwal narasumber di Toko
Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta.
C. Saran
1. Bagi Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta dapat menerapkan
rekomendasi yang diberikan oleh peneliti antara lain memaksimalkan
sistem terkomputerisasi, penyimpanan dokumen kertas pada tempat folder
dan diklasifikasikan berdasarkan urutan tahun paling kecil, memberikan
pelatihan pemahaman mengenai teknologi informasi kepada karyawan,
Penggunaan lift barang, perhitungan menggunakan alat bantu kode barang
atau RFID, dilakukannya audit secara periodik, pengecekan kembali faktur
pembelian, menjalin kerjasama dengan pihak eksternal (supplier) maupun
pihak internal (karyawan).
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memberikan rancangan sistem
pembelian atas rekomendasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Rancangan sistem yang dibuat juga diharapkan dapat
diimplementasikan terhadap perusahaan sehingga dapat meningkatkan
potensi pengembangan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Adiputro, Andreas Setio. 2013. “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Bahan Habis Pakai secara Kredit Studi Kasus pada PT. Mesitechmitra
Purnabangun cabang Duri”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan
Praktik. Cetakan ke-15. RINEKA CIPTA, Jakarta.
Bodnar, George H. dan William S Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi 9. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Cresswell, Jhon W. 2014. Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Edisi ke-3.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi I
CV Penerbit Andi, Yogyakarta.
Dr. Mardi, M.si. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Ghalia Indonesia, Bogor.
Juwitasary, Hanny, Marlene Martani dan Arya Nata Gani Putra. 2015. “Analisis
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan pada PT. XYZ”.
Jurnal ComTech. Vol 6, No 1 Maret 2015: 96-108. Binus University,
Jakarta.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Mahrizal, Fiki. 2017. “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan
Penjualan pada Nagatomi Baby N Toys Semarang”. Jurnal Universitas
Dian Nuswantoro, Semarang.
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi 4. Salemba Empat, Jakarta.
Ranatarisza, Mirza Maulinarhadi dan Max Advian Noor. 2013. Sistem Informasi
Akuntansi pada Aplikasi Administrasi Bisnis. Cetakan Pertama. UB Press,
Malang.
Renstra Yayasan TPK Periode 2011-2016
Romeney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi 13. Salemba Empat, Jakarta Selatan.
Sugiyono. 2015. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Cetakan ke
22. Alfabeta, Bandung.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga, Jakarta.
Winarno, Wing Wahyu. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 2. UPP STIM
YKPN, Yogyakarta.
Yayasan Pustaka Kristen. 2011-2016. Rencana Strategis (RENSTRA). Taman
Pustaka Kristen, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 1: Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 2: Hasil Wawancara 1
HASIL WAWANCARA 1
Narasumber : Handoyo Priyono Nugroho
Pekerjaan : Bagian Gudang dan Stok Computer
Umur : 32 Tahun
Lama Bekerja : Kurang lebih 10 Tahun
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Sabtu, 18 November 2017 (12.03)
1. Peneliti : Dibagian pembelian ini terdapat fungsi apa saja yang
terlibat dalam pembelian?
Narasumber : Dari supplier dikirim ke pembeliannya kami cek nanti
kami masukan ke stok komputer.
2. Peneliti : Lalu untuk penerimaan barang dari pembelian barangnya
bagaimana?
Narasumber : Personelnya nanti siapa yang menerima, dibongkar
barangnya, dicek fisik dikroscek fakturnya dan sama
jumlah barang dan juga kelengkapan kerusakan dan lain-
lain, nanti setelah cocok lalu dimasukan ke stok
komputer.
3. Peneliti : Lalu tugas masing-masing bagian itu apa saja?
Narasumber : Kami ada job deskripsinya ada dibagian klien, cek fisik,
ada yang menerima, cek fisik itu harus 2 orang di kami
karena untuk kroscek lebih teliti lebih cepat dan lebih
pasti ada yang menghargai barang juga, dan kalo yang
mendisplay barang juga lebih kenal juga hafal dimana
letak pembagian barangnya mau ditaruh dimana sesuai
dengan jenis barang, distok komputer itu harus ada
adminnya sendiri, jadi memang itu khusus untuk stok
komputer tidak semua karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
4. Peneliti : Bagaimana proses pembelian yang dilakukan?
Narasumber : Biasanya prosesnya dari awal ada cek fisik dulu dari toko
kami atau ada pesanan dari konsumen baru kami cek ke
supplier apakah ada stoknya atau apakah ada barangnya
atau tidak, lalu kami lakukan pemesanan di bagian
pembelian juga. Baru nanti dari supplier dikirim ke kami
jadi tergantung ketersediaan ditoko sama pesanan
konsumen.
5. Peneliti : Bagaimana pencatatan yang dilakukan?
Narasumber : Nanti dokumen-dokumennya dibagian pembelian
6. Peneliti : Dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem
pembelian?
Narasumber : Surat pemesanan ke supplier, dari supplier ada faktur
nanti ada pencatatan sendiri di stok komputer dan
penagihan.
7. Peneliti : Bagaimana prosedur yang digunakan dalam sistem
pembelian?
Narasumber : Ada dibagian pembelian kalo dikami hanya di stok
komputer dan penerimaan untuk pencatatan dan dokumen
ke Mbak Uji atau Mbak Desti.
8. Peneliti : Dibagian penerimaan apa saja kendalanya?
Narasumber : Biasanya judul difaktur tidak sama dengan buku distok
komputer, fisiknya rusak atau tidak itu mempengaruhi
stok dan retur.
9. Peneliti : Bagaimana menentukan produk yang dipesan dari
supplier?
Narasumber : Itu dari stok fisik toko dan pemesanan.
10. Peneliti : Cara menentukan atau memilih supplier bagaimana?
Narasumber : Kalo kami bergerak di kerohanian jadi supplier yang kami
pilih kerohani itu lebih ke Lembaga Kristen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Nama : Uji Lestari
Pekerjaan : Bagian Akuntansi, Admin Pembelian
Umur : 45 Tahun
Lama Bekerja : 23 Tahun
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Sabtu, 18 November 2017 (13.58)
1. Peneliti : Bagaimana sistem pembelian di Toko Buku Taman
Pustaka Kristen Yogyakarta?
Narasumber : Pembeliannya kami pesan barang terus dapat faktur
pembelian, itu lalu dimasukan dulu kedalam komputer yang
bawah tadi, lalu sesudah masuk ke komputer lalu ini faktur-
faktur digunakan dimaster, ini ada nomer bukti, uraian, ini
pembelian cash ini pembelian kredit, porto itu ongkos
kirim, terus untuk pembelian di kategorikan jadi 5 bagian
ada buku agama, ada buku sekolah, ada buku umum, ada
buku terbitan sendiri sama barang lain. Nanti sistem
pembeliannya ada 2 macam cash sama kredit, kalo cash
biasanya kadang barang sampai kita bayar ada juga yang
sebelum barang dikirim kita transfer dulu juga ada, itu
sistem cashnya, kalo kredit biasanya 1 bulan baru kita
bayar jangka waktunya 30 hari, biasannya kalo cash itu
nanti ada selisih diskonnya antara tunai sama kredit kalau
umpamanya kredit itu diskonnya 30 tunai 35 kita milih
yang diskonnya lebih banyak. Ini nama supplier, terus
sistemnya tunai apa kredit, kalo tunai ya kita masukan ke
kolom tunai terus ini apa termasuk buku agama, buku
sekolah, buku umum, buku terbitan sendiri atau barang lain
kita pilah-pilah masing-masing seperti itu. Kalo
dibawahkan nggak to langsung dimasukan, kalo di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
pembukuannya dikategorikan menjadi 5 bagian. (Sambil
menunjukan faktur dan buku jurnal pembelian)
2. Peneliti : Bagian-bagian apa saja yang terlibat dalam pembelian?
Narasumber : Saya.
3. Peneliti : Lalu dokumen yang digunakan apa saja?
Narasumber : Ya dokumennya hanya itu faktur pembelian dari supplier.
4. Peneliti : Apa catatan yang digunakan?
Narasumber : Ya dicatat di buku, bukunya namanya jurnal pembelian.
5. Peneliti : Bagaimana prosedurnya?
Narasumber : Prosedurnya ya hanya kita masukan dari faktur yang
didapat itu langsung kita masukan tunai atau kredit. Kalo
tunai ya kita masukan kekolom tunai kalo kredit ya
kekolom kredit ini terus kita bagi bagi menjadi 5 kategori
ini, itu aja sederhana kok. Secara tertulis pedomannya ada.
6. Peneliti : Bidang yang dikerjakan?
Narasumber : Bagian pembukuan.
7. Peneliti : Kendala yang ada dalam pencatatan?
Narasumber : Kendalanya tidak ada karena ini sudah sangat sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Nama : Edi Banar W
Pekerjaan : Penerima barang dan Pemesan barang
Umur : 47 Tahun
Lama Bekerja : -
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Senin, 18 Desember 2017 (16.28)
1. Peneliti : Bagaimana cara melakukan pemesanan buku?
Narasumber : Pertama saya mengecek stoknya dulu, kok ya masih
tinggal satu sudah kosong. itu baru kami pesan ke
penerbitnya. Kami data dulu jumlahnya berapa judulnya
apa baru diketik.
2. Peneliti : Setelah itu pemesanan melalui apa?
Narasumber : Memesannya biasanya lewat fax, kadang kalo sedikit
lewat WA (WhatsApp).
3. Peneliti : Lalu Apakah ada dokumen yang dikirim ke supplier.
Narasumber : Lah itu pesanannya itu orderan pesanannya itu, kalo di fax
kan ada arsipnya, dokumennya.
4. Peneliti : Biasanya jangka waktu pemesanan hingga barang datang
berapa lama?
Narasumber : Datangnya paling cepat satu minggu tapi bisa lebih.
5. Peneliti : Apakah pemesanan dicatat menggunakan komputer?
Narasumber : Iya nanti diketik pakai komputer, setelah saya cek stoknya
tinggal berapa kemudian saya ketik jumlahnya misalnya
judulnya ini pesen lima eksemplar itu setelah semua (…).
6. Peneliti : Dalam melakukan pemesanan apakah diberikan semacam
katalog?
Narasumber : Ada, biasanya ada lihat katalog. Biasanya buku ini ada
berapa saya lihat jumlahnya berapa.
7. Peneliti : Biasanya apakah katalog dikirim?
Narasumber : Bisanya dikirim, mereka biasanya kirim tiap tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
8. Peneliti : Bagaimana cara memilih buku-buku yang akan dibeli?
Narasumber : Biasanya kita memilih buku-buku yang sekiranya laku.
Buku yang laku yang sering dicari orang yang kita pesan.
9. Peneliti : Cara menentukan pemasok atau supplier itu bagaimana?
Apakah ada kriteria tertentu?
Narasumber : Maksudnya, oh tidak ada itu kan sudah langganan to ini
suppliernya. Jadi buku ini pesen ke supplier A, buku-buku
ini pesen ke supplier B gitu. Kita sudah ada hubungan lah.
10. Peneliti : Kalau untuk menentukan harga barang itu bagaimana?
Narasumber : Kalau buku itu sudah harga dari sana, kita cuma
mengambil diskonnya. Jadi misalnya, penerbit itu biasanya
ngasih diskon 30 persen. Kalo buku kita tidak menaikan
harga. Kecuali kalau penerbitnya itu netto harganya,
misalnya netto Rp 100.000 ribu kita baru menaikan
harganya. Mereka tidak memberi diskon pokoknya dari
kami Rp 100.000 ribu terserah anda mau menjual berapa itu
baru kita naikkan harganya. Tapi kalau sudah ada
diskonnya ya kita tidak menaikkan harga.
11. Peneliti : Lalu, bagaimana jika barang dipesan namun tetap belum
datang juga?
Narasumber : Biasanya pesen lagi, kami cantumkan lagi. Misalnya bulan
ini yang tidak datang ada lima (5) judul tapi kita pesan lagi
kita tulis lagi. Tapi ada juga yang disusulkan, tapi kalo lama
nggak dikirim-kirim kita pesan lagi.
12. Peneliti : Untuk melakukan pemesanan kembali apakah caranya
juga sama dengan yang awal?
Narasumber : Iya sama seperti awal
13. Peneliti : Waktu pemesanan apakah pernah terjadi kesalahan
pemesanan?
Narasumber : Hampir tidak pernah, cuma kalo kurang jumlahnya sering
ada difaktur 3 tapi bukunya cuma 2 itu ada atau difaktur ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
tapi barangnya nggak ada itu sering, tapi cuma seringnya ya
komplit sih.
14. Peneliti : Kalau misal terjadi kekurangan buku seperti itu
bagaimana?
Narasumber : Kita konfirmasi beritahu ke penerbitnya ini bukunya
difaktur 3 tapi kok cuma bukunya 2, ini difaktur tertulis tapi
kok barangnya nggak ada lha itu kan kita telpon ke
penerbitnya baru mereka nanti menyusulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Nama : Edi Banar W
Pekerjaan : Penerima barang dan Pemesan barang
Umur : 47 Tahun
Lama Bekerja : -
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Senin, 18 Desember 2017 (16.42)
1. Peneliti : Lalu setelah dilakukan pemesanan bagaimana?
Narasumber : Setelah dikirim, ya sudah kita nunggu barang datang.
setelah barang datang kemudian kita cek jumlah barang
dengan fakturnya cocok atau sama apa tidak, juga harganya
sudah dinaikan belum. Setelah itu diinput ke komputer
dihargai lalu di display.
2. Peneliti : Cek yang dilakukan bagaimana?
Narasumber : Dilakukan cek fisik misal difaktur ada 3 barangnya bener
3 atau tidak.
3. Peneliti : Lalu jika difaktur terdapat barang yang tidak sesuai
bagaimana?
Narasumber : Kita catat jumlahnya ini misal judulnya apa gitu ya
difaktur tertulisnya lima (5) dikirim tiga (3) kekurangan dua
(2). Terus saya lapor ke Bu Uji.
4. Peneliti : Kalau misal barangnya ada yang rusak bagaimana?
Narasumber : Kalo rusak ya kita sisihkan terlebih dahulu tapi kita juga
lapor ke Bu Uji atau Bu Martha dan nanti kalau salesnya ke
sini baru kita tukar atau kalau ndak ya kita kumpulkan
dahulu kalo sudah dirasa cukup banyak kita kirim ke
penerbit untuk ditukar.
5. Peneliti : Misal terjadi penukaran atau pengiriman kembali apakah
barang yang dikirim disertai surat atau dokumen?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Narasumber : Iya biasanya ada surat pengantarnya isinya judul buku
yang rusak ini berikut dan jumlahnya udah masukan ke
barang yang mau dikirim ke penerbit.
6. Peneliti : Apakah surat atau dokumen ada yang diarsipkan?
Narasumber : Oh nggak ada, di Bu Marta sendiri itu nanti, ada nggak ya,
kurang tau kalau yang itu. Tapi seringnya itu kita pas
salesnya kesini kita minta ganti. Kan ada beberapa penerbit
yang rutin dua (2) bulan sekali salesnya kesini. Pada waktu
salesnya kesini kalo ada yang rusak kita minta ganti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Nama : Uji Lestari
Pekerjaan : Bagian Akuntansi, Admin Pembelian
Umur : 45 Tahun
Lama Bekerja : 23 Tahun
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Selasa, 19 Desember 2017 (14.32)
1. Peneliti : Jenis yang dijual apa saja?
Narasumber : Buku umum, terbitan sendiri dan barang lain.
2. Peneliti : Apa saja macam produk yang dibeli?
Narasumber : Kalo produk yang ada yaitu buku dan non buku. Buku dan
barang barang rohani. Nah macamnya ada ini buku agama,
buku sekolah, buku umum, buku terbitan sendiri dan barang
lain. Barangnya seperti hiasan-hisan, kartu dan kaset.
3. Peneliti : Bagaimana sistem pembeliannya?
Narasumber : Pembelianya tunai, kredit dan konsinyasi gitu. Kalo kredit
ya barang datang sebulan kemudian baru barang kita bayar
jadi ada tempo dulu 1 bulan. Kalo tunai ada 2 macem kita
transfer dulu sebelum barang baru dikirim atau setelah
barang diterima baru kita bayar.
4. Peneliti : Sistem pembelian yang sering digunakan?
Narasumber : Tunai sama kredit. Tapi posisinya ketiganya sama. Kalau
tunai karena ada selisih diskon. Biasanya umpamanya
kredit diskon 30 persen kalo tunai 35 persen. Kalau
konsinyasi sama dengan kredit minimal 30 persen.
5. Peneliti : Apa keuntungannya?
Narasumber : Keuntungannya ya semuanya ada diskon.
6. Peneliti : Bagian apa saja yang terlibat dalam pembelian?
Narasumber : Maksudnya, bagiannya ya pembeliankan harus
mengetahui stok barangnya ya, jadi ada yang mengecek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
barang habis baru kita order dianggap bagian gudang gitu
aja ya. Bagian gudang dan administrasi pembelian.
7. Peneliti : Apa job description masing-masing bagian pembelian?
Narasumber : Kalo yang bagian gudang mengecek barang yang perlu
dipesan yang stok nya menipis dan yang harus kita pesan.
Kalo yang bagian admin pembelian ya membukukan ini. ini
program kerja bagaimana ya, ya asalkan ada faktur ya kita
kerjakan yang sudah ada faktur pembelian ya kita bukukan
disini di buku jurnal pembelian.
8. Peneliti : Lalu bagaimana faktur yang sudah dimasukan ke buku
jurnal?
Narasumber : Ya fakturnya lalu disimpan file disini, langsung tidak
secara sementara. (menunjukan file yang digunakan untuk
mengarsipkan faktur yang sudah selesai dimasukan
kedalam jurnal pembelian)
9. Peneliti : Apakah faktur disimpan bersama kartu kontrol?
Narasumber : Ini biasanya kayak gini pembelian kan ada kontrolnya. Oh
pernah mengerjakan dibawah ya to. Jadi pembeliannya ada
yang penerimannya, ada yang mengecek fisiknya, ada yang
menghargai, ada yang mendisplay dan ada yang
memasukan kedalam stok komputer.
10. Peneliti : Untuk faktur yang diarsipkan berapa jumlahnya?
Narasumber : Tergantung pesanan kita sama tergantung masing-masing
supplier, jadi lembarnya nggak bisa ditentukan. Kalo gini
kan kemarin karena kita pesan banyak fakturnya kan
banyak lembar. Kalo sedikit ya cuma satu lembar. Kalo
pesenan banyak ya samapi banyak lembar.
11. Peneliti : Lalu mangarsipkannya bagaimana?
Narasumber : Diurutkannya nomernya 785, 786. Sesuai tanggal dari
tanggal yang paling muda ke tanggal yang paling tua.
12. Peneliti : Catatan apa saja yang digunakan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Narasumber : Inikan ada jurnal pembelian, kalo yang kredit nanti
dibuatkan ke kartu utang. Inikan yang cash kan nggak
masalah ya. Khusus yang kartu kredit nanti kan ada kartu
hutangnya. Jadi nanti tiap supplier ada satu kartu utang.
Kalo kartu persediaan sini hanya baru yang buku terbitan
sendiri aja yang pakai kartu persediaan. Yang lainnya cek
manual hanya dengan cek fisik. Kita hanya ngecek fisik
sama jumlahnya berapa jadi nggak pakai kartu persediaan.
13. Peneliti : Dokumen apa saja yang digunakan dalam pembelian?
Narasumber : Dokumennya cuma faktur aja to mbak faktur pembelian
saja.
14. Peneliti : Apakah ada surat permintaan pembelian?
Narasumber : Oh surat pesenan ya itu ada juga, tapi sekarang kalo
pesen nggak tentu pakai surat biasanya WA (WhatsApp),
sms, atau telpon. Kalau suppliernya barangnya macamnya
cuma sedikit biasanya telpon atau WA (WhatsApp), tapi
kalau yang macamnya banyak memang biasanya pakai
surat pesanan. Jadi untuk melakukan order ada ya biar bisa
dengan surat pesenan bisa telpon atau WA (WhatsApp)
atau email.
15. Peneliti : Apakah ada surat permintaan penawaran harga?
Narasumber : Dari supplier bisa juga, penawaran barang to maksudnya.
Biasanya dari sana mbak kan sini yang minta, kan kita biar
tau barang yang ditawarkan itu apa aja dan tau hargannya.
Semacam katalog gitu to.
16. Peneliti : Apakah terdapat laporan penerimaan barang?
Narasumber : Ya seperti tadi itu, barang datang dicek dikontrol faktur.
Ada yang ngecek siapa, yang menerima siapa, yang
memasukan loker siapa gitu.
17. Peneliti : Apakah terdapat surat perubahan order?
Narasumber : Biasanya nggak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
18. Peneliti : Apakah terdapat bukti kas keluar?
Narasumber : Bukti kas keluar ada, bukti kas keluar pakai kwitansi kan
dan jurnal pengeluaran kas seperti ini. jadi urut tanggal
yang paling muda juga nanti kita bukukan nanti dikasih
nomor kwitansi narik cek sekian untuk bayar apa untuk
bayar utang sekian untuk bayar pembelian tunai sekian
untuk bayar biaya sekian dan difilekan disini serta
diarsipkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Nama : Uji Lestari, Admin Pembelian
Umur : 45 Tahun
Lama Bekerja : 23 Tahun
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Selasa, 19 Desember 2017 (14.36)
1. Peneliti : Bagaimana pembelian secara kredit?
Narasumber : Kalo pembelian secara kredit barang datang kemudian
sebulan kemudian baru kita bayar. Pembayaran bisa lewat
internet banking atau kadang supplier datang kesini juga
ada. Bisa transfer lewat bank atau kita bayar. Bisa juga kita
ke datang toko atau kesana bayar bisa juga kalo yang luar
kota transfer lewat bank.
2. Peneliti : Lalu bagaimana dengan kartu utang?
Narasumber : Kartu utang tiap supplier punya kartu sendiri-sendiri terus
kalo ada pembelian kredit kita, masukan ke kartu. Misalnya
kita suppliernya A nanti supplier A kita masukan ke kartu
utang atas nama A contohnya gini tapi ini yang kartu
piutang kalo yang kartu utang kebalikannya ini. jadi nanti
ada kartu utang tahun sekian gitu ya terus ada nama-
namanya setiap supplier 1 nama terus nanti ada tanggal,
nomer, debet, kredit. Umpamanya BPK Gunung Mulia ini
kan namanya BPK Gunung Mulia ya terus nanti tanggalnya
tanggal berapa terus nomernya berapa terus kita bukukan di
kredit nanti sebulan kemudian kalo waktunnya bayar utang
kita rencanakan transfer apa kita bayar.
3. Peneliti : Apakah pembayaran yang dilakukan harus tepat pada
waktunya?
Narasumber : Oh nggak enggak tepat tepat amat kok, masih 2 hari atau
seminggu gitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 3: Hasil Wawancara 2
HASIL WAWANCARA 2
Narasumber : Martha Krisdesia Marmiati
Pekerjaan : Manajer
Umur : 56 th
Lama Bekerja : 32 th
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Senin, 4 Juli 2018
1. Peneliti : Dilihat dari sejak berdirinya TPK sudah ada sejak tahun
1946, sudah 72 tahun. Dalam lamanya waktu tesebut
mengalami pasang surut dalam pembelian. Apakah ada
perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan sistem
informasi akuntansi?
Narasumber : Ada
2. Peneliti : Dalam sistem informasi akuntansi terdapat beberapa
komponen antara lain orang, prosedur, data, software atau
perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi dan.
pengendalian internal. Lalu Bagaimana koordinasi yang
telah dilakukan agar semua komponen dapat bersinergi
dengan baik dan dapat mencapai tujuan perusahaan?
Narasumber : Di Toko Buku TPK sudah dibuat prosedur kerja. Jadi
setiap komponen harus melakukan pekerjaan sesuai dengan
prosedur masing-masing. Prosedur kerja di TPK sudah
saling besinergi antara komponen satu dengan yang lain,
sehingga memudahkan dalam koordinasi.
3. Peneliti : Dalam hal apa saja, perusahaan ini merasa menerapkan
sistem informasi akuntansi jauh lebih efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan TPK?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Narasumber : Dalam hal pembelian, pengelolaan stok barang, penjualan,
pembayaran ke supplier.
4. Peneliti : Bagaimana perbandingan omset pembelian dan penjualan
setelah menggunakan sistem informasi akuntansi?
Narasumber : Setelah menggunakan SIA omset pembelian dan
penjualan meningkat.
5. Peneliti : Bagaimana dengan pencapaian target di TPK ini? Apakah
selalu meningkat, stabil atau menurun?
Narasumber : Meningkat.
6. Peneliti : Sejauh pengalaman faktor internal dan eksternal apa saja
yang mempengaruhi?
Narasumber : Terdapat dua (2) faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal terdiri dari ketersediaan barang yang dijual,
sistem informasi akuntansi yang efektif dan efisien,
Kemampuan SDM yang memadai, dan promosi. Faktor
eksternal terdiri dari pesaing yang sedikit, letak toko yang
stategis dan harga barang yang murah.
7. Peneliti : Bagaimana tata cara kerja dan koordinasi antar devisi atau
bagian dalam TPK untuk mencapai target?
Narasumber : Saling bersinergi.
8. Peneliti : Apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh pada
pengendalian dan evaluasi di TPK ini?
Narasumber : Ya.
9. Peneliti : Kemudahan apa saja yang didapatkan ketika menerapkan
sistem informasi akuntansi?
Narasumber : Pekerjaan lebih cepat diselesaikan, lebih efektif, baik
waktu dan tenaga, memudahkan dalam melakukan
pekerjaan.
10. Peneliti : Secara operasional hal-hal apa saja yang berpengaruh
cukup penting ketika menggunakan sistem informasi
akuntansi, misalnya dalam mengambil keputusan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
koordianasi pegawai (personalia), pengadaan barang
(pembelian), pengelolaan kas?
Narasumber : Komunikasi antar komponen dan kemampuan SDM
(Sumber Daya Manusia) dalam menguasai IT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Narasumber : Handoyo Priyono Nugroho
Pekerjaan : Bagian Gudang dan Stok Komputer
Umur : 32 Tahun
Lama Bekerja : Kurang lebih 10 Tahun
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Senin, 4 Juli 2018
1. Peneliti : Sudah berapa lama bekerja sebagai kepala gudang?
Narasumber : Kurang lebih sekitar 5 tahun terakhir.
2. Peneliti : Boleh dijelaskan tugas dan wewenang sebagai kepala
gudang?
Narasumber : Mengatur keluar masuk barang dan mencatat stok barang
di gudang.
3. Peneliti : Dalam hubungan dengan pembelian kapan melakukan
transaksi pembelian?
Narasumber : Disaat stok barang mulai menipis dan disaat pesanan atau
permintaan barang dari customer.
4. Peneliti : Setelah barang dibeli dalam penyimpanan barang
bagaimana melakukannya?
Narasumber : Barang diterima dengan baik, cek fisik barang terkait
kondisi dan jumlah barang, barang disimpan dan beberapa
didisplay, dan penyimpanan barang dari gudang
disesuaikan dengan jenis barang.
5. Peneliti : Bagaimana menyimpan barang yang tidak langsung
dijual? Dan bagaimana barang yang langsung dijual karena
tidak punya stok digudang?
Narasumber : Penyimpanan barang yang tidak langsung dijual disimpan
berdasarkan jenis barang serta barang yang langsung dijual
didisplay di toko stok gudang yang habis segera melakukan
orderan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
6. Peneliti : Dokumen apa saja yang harus bapak miliki di bagian
pergudangan?
Narasumber : Faktur pembelian atau tanda terima barang, kontrol faktur
dan flowchart atau dokumen keluar masuk barang.
7. Peneliti : Darimana cara mengetahui suatu barang tertentu harus
diorder?
Narasumber : Dari stok barang dicek rutin, stok barang yang mulai
menipis, stok barang yang best seller atau laris terjual, stok
barang yang ada pesanan atau permintaan.
8. Peneliti : Apakah penerapan sistem informasi akuntansi yang telah
diterapkan sudah efektif dan efisien dalam informasi?
Narasumber : Untuk saat ini belum sempurna dan akan disempurnakan
terus, tapi sudah mendekati.
9. Peneliti : Dokumen-dokumen yang dapat dibawa sebagai pelengkap
penelitian?
Narasumber : Ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Nama : Uji Lestari
Pekerjaan : Bagian Akuntansi, Admin Pembelian
Umur : 45 Tahun
Lama Bekerja : 23 Tahun
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Senin, 4 Juli 2018
1. Peneliti : Berapa lama bekerja sebagai admin pembelian?
Narasumber : 15 Tahun.
2. Peneliti : Bagaimana dalam mengorder barang dari luar? Darimana
informasi tentang harga barang didapatkan?
Narasumber : Stok barang dicek dulu untuk barang yang stoknya minim
diorder. dibuatkan surat pesanan lalu dikirim ke supplier
via email, fax, telpon atau WA (WhatsApp). Dari
katalog/daftar harga yang diberikan supplier.
3. Peneliti : Informasi Pemasok barang darimana saja yang banyak
diterima?
Narasumber : Dari supplier yang menawarkan barang ke toko, bisa
datang langsung atau via telpon atau email atau WA
(WhatsApp).
4. Peneliti : Atas dasar apa mengharuskan order pembelian?
Narasumber : Stok barang yang menipis dan pesanan dari customer.
5. Peneliti : Apakah sistem informasi akuntansi yang sudah diterapkan
sangat membantu pekerjaan bapak?
Narasumber : Ya.
6. Peneliti : Dokumen apa saja sebagai bukti petanggung jawaban atas
pekerjaan bapak?
Narasumber : Buku jurnal pembelian dan buku pengeluaran kas.
7. Peneliti : Dokumen-dokumen yang dapat dibawa sebagai pelengkap
penelitian?
Narasumber : Bisa difotocopy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Nama : Edi Banar W
Pekerjaan : Penerima barang dan Pemesan barang
Umur : 47 Tahun
Lama Bekerja : -
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Senin, 4 Juli 2018
1. Peneliti : Berapa lama bekerja sebagai penerima barang?
Narasumber : 20 Tahun
2. Peneliti : Apa tugas dan wewenang bapak sebagai penerima barang?
Narasumber : Menerima, cek fisik semua barang yang datang.
3. Peneliti : Tugas bapak adalah menerima, memeriksa, jenis, mutu
dan jumlah barang yang diorder. Bagaimana bapak
melakukannya sesuai dengan sistem informasi akuntansi?
Narasumber : Ya, sesuai prosedur.
4. Peneliti : Bagaimana retur dikelola?
Narasumber : Setiap barang yang cacat atu rusak atau tidak terjual
diretur dan dilakukan deviasi atau pengurangan stok.
5. Peneliti : Apa saja yang berhubungan dengan dengan pekerjaan
bapak?
Narasumber : Penerimaan barang dan cek fisik.
6. Peneliti : Dokumen-dokumen yang dapat dibawa sebagai pelengkap
penelitian.
Narasumber : Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Pekerjaan : Bagian Akuntansi, Admin Pembelian
Umur : 45 Tahun
Lama Bekerja : 23 Tahun
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Senin, 4 Juli 2018
1. Peneliti : Kalau boleh tau apa saja yang ibu kerjakan sesuai dengan
tugas dan wewenang?
Narasumber : Mencatat dan membukukan jurnal pembelian dan jurnal
pengeluaran kas.
2. Peneliti : Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi
bagaimana ibu melakukan pekerjaan yang berhubungan
dengan pencatatan transaksi kedalam register bukti kas
keluar?
Narasumber : Setiap ada pengeluaran kas, buktinya dibukukan lalu
disimpan, diurutkan sesuai tanggal dan nomor bukti
pengeluaran.
3. Peneliti : Bagaimana mengarsipkan seluruh dokumen sesuai dengan
sistem informasi akuntansi?
Narasumber : Disimpan dengan cara diurutkan dari tanggal yang terkecil
dan diberi nomor bukti pengeluaran.
4. Peneliti : Bukti atau dokumen apa saja sebagai pertanggung
jawaban?
Narasumber : Dokumen pembelian (berupa faktur pembelian dari
supplier) dan dokumen kas keluar berupa kwitansi atau
bukti pembayaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 4: Hasil Wawancara 3
HASIL WAWANCARA 3
Nama : Desti Istriningsih, SE
Pekerjaan : Bagian Akuntansi, Admin Pembelian
Umur : 40 Tahun
Lama Bekerja : 23 Tahun
Tempat : Toko Buku Taman Pustaka Kristen Yogyakarta
Hari, Tanggal : Sabtu, 10 November 2018
1. Peneliti : Bagaimana perangkat yang digunakan, seperti jumlah
komputer, merek komputer dan tahun pembelian?
Narasumber : Komputer kasir 2 unit: Lenovo, Komputer Induk 1 unit:
Lenovo, Komputer untuk Administrasi 2 unit: Lenovo,
Komputer Digital Printing dan Gudang 1 unit: LG,
Komputer untuk penerbitan 1 unit: Lenovo, Printer Kasir 2
unit: Epson & Canon, Printer Penerbitan 1 unit: HP, Printer
digital printing 1 unit: Epson.
2. Peneliti : Pada TPK menggunakan software Toko Buku (STBA).
Apa alasan memilih software Toko Buku (STBA)?
Narasumber : Alasan TPK memakai software Toko Buku STBA adalah
karena perkembangan zaman dan program yang paling
sesuai dengan yang kami butuhkan di toko. Program STBA
mudah untuk digunakan, mudah perawatannya
(maintenancenya, serta murah harganya).
3. Peneliti : Apa saja alat pembayaran yang digunakan di TPK?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Narasumber : Alat pembayaran yang digunakan di TPK ada 3 yaitu tunai,
mesin gesek atau EDC (2 unit sejak tahun 2013) serta
transfer bank.
4. Peneliti : Pembayaran pembelian dilakukan melalui bank apa saja?
Narasumber : Mesin EDC dari Bank Mandiri tetapi mesin EDC ini bisa
digunakan untuk semua kartu ATM baik kartu kredit
maupun kartu debit asalkan berlogo visa atau mastercard.
5. Peneliti : Sejak kapan Toko Buku Taman Pustaka Kristen
menggunakan komputer?
Narasumber : TPK menggunakan komputer sejak tahun 2005 dengan
menggunakan ARCOM.
6. Peneliti : Berapa jumlah pegawai yang bekerja pada TPK, tingkat
pendidikan, usia, jenis kelamin, status kepegawaian?
Narasumber : Jumlah pegawai sebanyak 11 orang
No Nama Usia Tingkat
Pendidikan
Status
kepegawaian
1 Ir. Martha Kridesia M, MM 56 thn S2 Tetap
2 Uji Lestari, S.E 46 thn S1 Tetap
3 Edi Banar Widyastro 47 thn SMA Tetap
4 Septi Suwarsih 60 thn SMA Pensiun
(masih berkarya)
5 Aris Wijayanto,Sth 39 thn S1 Tetap
6 Desti Istriningsih, SE 40 thn S1 Tetap
7 Jr. Andy Wardana, S.sos 44 thn S1 Tetap
8 Sugih Prabowo, SE 40 thn S1 Ttetap
9 Handoyo Priyo Nugroho 36 thn SMA Tetap
10 Tri Atmajani, SH 42 thn S1 Tetap
11 Dany Ari Wibowo.H 30 thn S1 Tidak tetap
(Honorer)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
7. Peneliti : Bagaimana alur pembelian pada TPK?
Narasumber : Lihat stok (habis) – order (membuat surat orderan barang)
– dikirim ke supplier- barang datang- dicocokan antara
faktur barang dan fisik barang (DK)- masuk input daftar
gudang dan stok- dijual.
8. Peneliti : Kendala-kendala apa saja yang dialami para pegawai saat
bekerja di Toko Buku Taman Pustaka Kristen?
Narasumber : Intern: kurang komunikasi antar karyawan, komputer
error, karyawan bekerja secara manual, SDM yang kurang
cakap, baik dari segi kemampuan, ketelitian dan
pengalaman.
Ekstern: Tidak tersedia barang yang dibutuhkan dari
supplier, keterlambatan pengiriman barang ke toko.
9. Peneliti : Bagaimana cara Toko Buku Taman Pustaka Kristen
mengatasi komputer yang error?
Narasumber : Cara mengatasi komputer yang error yaitu langsung
memanggil tukang servis atau programernya.
10. Peneliti : Apakah semua karyawan dapat mengakses komputer?
Narasumber : Semua karyawan di TPK dapat mengakses komputer
sesuai dengan bidangnya masing-masing.
11. Peneliti : Keluhan-keluhan apa saja yang ada di TPK?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Narasumber : Keluhan yang ada di toko buku adalah banyaknya
pekerjaan yang sulit di prediksi karena sering kali sifatnya
mendadak dan dalam tempo yang sama.
12. Peneliti : Apakah di TPK masih mengalami kekurangan fasilitas
dan tenaga kerja?
Narasumber : Untuk event-event tertetu seperti Natal TPK mengalami
kekurangan tenaga kerja sedangkan hari-hari biasa tanpa
event karyawan sudah cukup.
13. Peneliti : Bagaimana cara TPK menyimpan arsip dokumen?
Narasumber : Cara menyimpan arsip dengan menggunakan hardcopy
disimpan difile outner diberi label sesuai dengan isi
dokumen. Labelnya berupa nama file, bulan, tahun.
Penyimpanan arsip dokumen juga menggunakan softcopy
disimpan di folder diberi nama sesuai nama file, bulan,
tahun (di input ke komputer).
14. Peneliti : Kenapa penempatan gudang pada TPK di lantai III?
Narasumber : Gudang diletakan di lantai III karena memanfaatkan
tempat yang ada karena untuk lantai I dan lantai II sudah
tidak memungkinkan untuk dijadikan gudang karena sudah
penuh.
15. Peneliti : Kenapa ketika membayar buku dilakukan di kasir lantai 1
dan barang-barang yang lain di bayar di kasir lantai II?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Narasumber : Karena kasir buku dan non buku dipisah karena selain
tempatnya terpisah yaitu lantai bawah untuk buku dan
lantai atas untuk non buku, juga untuk memudahkan
pelaporan.
16. Peneliti : Bagaimana cara mengetahui apabila stok buku telah
habis?
Narasumber : Untuk melihat stok buku atau barang yang telah habis
dengan cara melihat komputer dulu setelah itu cek fisik atau
secara manual.
17. Peneliti : Apakah karyawan diberikan pelatihan untuk
mengoperasikan komputer dan menggunakan software?
Narasumber : Karyawan sebelumnya melaksanakan pekerjaannya
terlebih dahulu dilatih untuk menggunkan komputer sesuai
dengan bidangnya. pelatihannya sifatnya tidak rutin
tergantung situasi dan kondisi.
18. Peneliti : Sejak kapan Toko Buku TPK memakai kontrol faktur?
Narasumber : Taman Pustaka Kristen memakai kontrol faktur sejak
tahun 2005 bersamaan dengan komputerisasi.
19. Peneliti : Bagaimana cara Toko Buku TPK membackup data yang
ada?
Narasumber : Cara membackup data pada TPK adalah dengan cara
setiap bulan di backup secara otomatis dari program
STBA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
20. Peneliti : Bagaimana prosedur ketika pembelian dilakukan secara
kredit dan tunai?
Narasumber : Prosedur pembelian secara kredit: order barang – barang
dikirim ke toko-barang datang- dicocokan faktur dan fisik –
fakturnya dibukukan ke jurnal pembelian kolom pembelian
kredit- masuk kartu utang-setelah jatuh tempo- melakukan
pembayaran.
Prosedur pembelian secara tunai: order barang- barang
dikirim ke toko- barang datang – dicocokan faktur dan fisik
barangnya- faktur dibukukan ke jurnal pembelian kolom
pembelian tunai- melakukan pembayaran.
21. Peneliti : Berapakan jumlah pengunjung yang datang pada TPK
dalam 1 hari?
Narasumber : Jumlah pengunjung rata-rata tanpa even 100 orang dan
Jumlah pengunjung rata-rata harian even 150-200 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 5: Hasil Observasi
Buku yang didisplay berdasarkan kategori atau jenis buku di lantai 1
Penggunaan hardware dan perangkat pendukung (komputer, printer, keyboard)
Penggunaan software STBA untuk penyimpanan data maupun penggolahan data
pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 6: Katalog Buku
DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 7: Contoh Surat Pesanan Buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 8: Faktur Pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 9: Kartu Kontrol Faktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 10: Jurnal Pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 11: Laporan Pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 12: Kartu Stok Opname
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related