KAJIAN PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERIODE 7 JULI 2015 –
28 JULI 2015
EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS CURUG PERIODE 1 JANUARI 2014 – 31 DESEMBER 2014
Disusun oleh:Bertha 07120100081Rachel Vania 07120100098 Pembimbing:Dr. dr. Shirley Ivonne Moningkey, M.Kesdr. Achmad Muchlis, MARS
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS CURUGPERIODE 15 JUNI – 8 AGUSTUS 2015
TANGERANG
Latar BelakangASI Eksklusif
pemberian air susu ibu tanpa menambahkan dan
atau mengganti dengan makanan atau minuman
lainWHO
ASI eksklusif untuk 6 bulan pertama
kehidupan, diikuti dengan ASI dengan makanan
pendamping sampai usia 2 tahun dan lebih
UU No 36 thn 2009 psl 128
Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.
• ASI mengandung zat untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi• Bayi non ASI berisiko meninggal 10x lebih tinggi pada bulan pertama kehidupan
Indonesia
201354.3%
Curug56%
Dunia 34.8%
Target Nasional
80%
Melanie Kornides (2013), “faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif antara lain usia ibu, pendidikan,
sosioekonomi, eksposur informasi, dan pengaruh lingkungan sekitar”
Pernyataan Masalah dan Tujuan
Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi berusia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Curug tahun 2014.
MASALAH UMUM
1. Apa saja penyebab
rendahnya?
2. Faktor-faktor apa saja yang
berhubungan?
MASALAH KHUSUS
Apakah ada hubungan antara
TUJUAN UMUM
1. Mengetahui penyebab
rendahnya
2. Mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan
TUJUAN KHUSUS
Mengetahui hubungan antaraUsia ibu, tingkat pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap ibu, IMD, dan dukungan sekitar
dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Curug
Evaluasi Program
Lingkungan
Perencanaan Pelaksanaan
Pengorganisasian Pengawasan
Man
Money
Material
Method
INPUTSistem kurang
OUTPUTRendahnya cakupan ASI
Eksklusif
PROSES
??
? ?
??? ?
?
?
?
? ?
?
?
Alternatif Jalan Keluar
Masalah: kesenjangan pada output
Penyebab Masalah: kesenjangan diluar output
Diluar sistem tapi mempengaruhi proses
Data yang digunakan pada evaluasi program ASI Eksklusif meliputi:
•Data Primer• Wawancara kepada 97 ibu :• mempunyai anak berusia 6-23 bulan • Melakukan kunjungan ke puskesmas curug pada periode
7 Juli-28 Juli 2015 • Kuisioner dengan 10 perawat dan bidan di BP Anak dan KIA
di puskesmas Curug.
•Data Sekunder• Dokumentasi dan data yang di rilis Puskesmas terakhir• Laporan kinerja puskesmas Curug tahun 2014 • Laporan kegiatan program ASI Eksklusif pada tahun 2014.
Kerangka Konsep
Hipotesis Penelitian
BERPENGARUH TERHADAP
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
Variabel Terikat
1 Pemberian ASI
eksklusif
Pemberian ASI saja
tanpa tambahan
makanan maupun
muniman lain, pada
bayi baru lahir hingga
berusia 6 bulan,
kecuali rehidrasi oral,
obat, atau vitamin
sirup/drop
Kuisioner/
wawancara
1. Eksklusif
2. Tidak
Eksklusif
Nominal
Definisi OperasionalNo Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
Variabel Bebas
1 Usia Usia yang ditetapkan
berdasarkan kartu tanda
penduduk (KTP)
Kuisioner/
wawancara
1. ≤30 tahun
2. >30 tahun
Nominal
2 Pendidikan Pendidikan formal yang
pernah dilalui oleh
responden
Kuisioner/
wawancara
1. Pendidikan
rendah (tidak
bersekolah /
lulusan SD)
2. Pendidikan
baik (lulus
≥SMP)
Ordinal
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
Variabel Bebas
3 Pekerjaan Berdasarkan Labor
Force Concept adalah
melakukan pekerjaan
untuk menghasilkan
barang atau jasa untuk
memperoleh
penghasilan atau
keuntungan
Kuisioner/wawancara 1. Bekerja
2. Tidak
Bekerja/Ibu
rumah tangga
Nominal
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
Variabel Bebas
4 Pengetahuan
mengenai
ASI
Kemampuan yang
dimiliki responden
mengenai ASI (istilah,
definisi, kepentingan,
manfaat, dan MP-ASI)
Kuisioner/wawancara
Diberikan skor
masing-masing:
1-untuk jawaban
benar,
0-untuk jawaban
salah (Skala
Guttman)
1.Pengetahuan
baik apabila
jawaban benar
> median (skor
>8)
2. Pengetahuan
buruk apabila
skor ≤8
Ordinal
Definisi OperasionalNo Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
Variabel Bebas
5. Sikap Ibu
terhadap ASI
eksklusif
Tanggapan ibu
dalam bentuk
pernyataan setuju
atau tiddak setuju
terhadap
pemberian ASI
eksklusif
Kuisioner/wawancara
Diberikan skor:
4-untuk jawaban sangat
setuju,
3-untuk jawaban setuju,
2-untuk jawaban tidak
setuju, 1-untuk jawaban
sangat tidak setuju
(Skala Linkert)
1. Sikap baik
jika skor ≥3
2. Sikap
buruk jika
skor <3
Ordinal
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
Variabel Bebas
6
Penilaian
mengenai
IMD
Proses ketika bayi
diletakkan di dada
ibu, untuk mencari
puting setidaknya
dalam waktu 60
menit pertama setelah
bayi lahir
Kuisioner/wawancara 1. IMD
2. Tidak
IMD
Nominal
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
Variabel Bebas
7. Dukungan
orang
sekitar
Orang sekitar (suami,
orangtua, mertua,
saudara, tetangga)
mendukung untuk
memberikan bayi ASI
eksklusif selama 6
bulan pertama
Kuisioner/wawancara
Diberikan skor masing-
masing:
1-untuk jawaban Ya,
0-untuk jawaban
Tidak/Tidak tahu (Skala
Guttman)
1. Ya
(jawaban Ya
≥2)
2.Tidak
(Jawaban Ya
<2)
Ordinal
Metode Penelitian
Jenis Penelitian :Analisis bivariat komparatif
kategorikal tidak berpasangan
Desain Studi:Cross sectional
Tempat dan Waktu Penelitian :
Poli Anak Puskesmas Curug, 7 Juli – 28 Juli 2015
Populasi Penelitian :Ibu yang mempunyai anak usia 6 – 23 bulan = 3750
orang
Sampel Penelitian
Teknik Pengambilan Sampel : purposive
sampling
n = jumlah sampelN = jumlah populasie = batas toleransi kesalahan (0,1)
JUMLAH SAMPEL = 97 orang
Kriteria Inklusi• Ibu yang memiliki bayi berusia 6 bulan sampai dengan 23 bulan• Melakukan kunjungan ke Puskesmas Curug pada tanggal 7 Juli – 28 Juli 2015• Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Curug• Ibu bersedia mengisi kuisioner atau diwawancarai
• Ibu tidak bersedia mengisi kuisioner atau diwawancarai
Kriteria Eksklusi
Hasil Evaluasi Program
Lingkungan
INPUTSistem kurang
OUTPUTRendahnya cakupan ASI
Eksklusif
PROSES
Tidak ada alokasi dana Pelaksanaan
Pengawasan
Tidak ada pembinaan untuk tenaga promkes
Tidak ada pemantauan cara pemberian ASI yang
benar saat kunjungan
Usia ibuPendidikan Pekerjaan
Dukungan Keluarga
Diketahui dari diagram penyebab masalah lebih banyak pada faktor lingkungan. Penulis akan membahas lebih lanjut di bagian penelitian.
Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar
Tidak adanya dana khusus untuk promosi
mengenai ASI eksklusif
Menyiapkan dana untuk promkes ASI.
Sesuai PP no 33 tahun 2012 tentang ASI Eksklusif pasal 38 yang berbunyi
”Pendanaan program ASI Eksklusif dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.”
Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar
Tidak dimanfaatkannya ruang laktasi Penempatan ruang laktasai yang
nyaman dan mudah diakses.
“Penyelenggara tempat sarana umum harus menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui
dan/atau memerah ASI...” (PP no 22 tahun 2012 pasal 20 (3),20
Secara lebih rinci diatur dalam Peraturan Menteri No 15 tahun 2012. Pasal 10 menyebutkan
ruangan sebaiknya berukuran 3x4 m2, ada pintu yang dapat mudah dibuka dan dikunci,ventilasi
dan sirkulasi udara yang cukup, bebas potensi bahaya, penerangan cukup, dan lain-lain.
“Sekurang-kurangnya meliputi:
a. kursi dan meja;
b. wastafel; dan
c. sabun cuci tangan.” pasal 12 (2)
Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar
Tidak adanya pembinaan berkala
mengenai ASI eksklusif kepada petugas
kesehatan
Mengadakan pembinaan berkala untuk
petugas kesehatan mengenai pemberian
ASI eksklusif
Sesuai dengan PP no 33 tahun 2012 pasal 3 poin c yang berbunyi,
“Memberikan pelatihan mengenai program pemberian ASI Eksklusif dan
penyediaan tenaga konselor menyusui di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
tempat sarana umum lainnya.”20
Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar
Pemantauan bidan terhadap ibu mengenai
cara pemberian ASI eksklusif
(AMUBIDA dan lama pemberian)
Melakukan pemantauan dan evaluasi cara
pemberian ASI (AMUBIDA dan lama
pemberian ASI) oleh petugas kesehatan dan
kader baik di posyandu maupun di BP anak
dengan cara ibu memeragakan cara pemberian
ASI atau dengan menggunakan ceklis
pemberian ASI.
Pendidikan ibu yang kurang Mengevaluasi cara penyampaian edukasi
ASI eksklusif oleh petugas kesehatan dan
kader dengan menggunakan bahasa yang lebih
sederhana dan alat peraga yang komunikatif
Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar
Pengetahuan ibu yang kurang mengernai ASI
eksklusif
Menggalakkan promosi mengenai ASI
eksklusif
Mengevaluasi pengetahuan ibu mengenai
ASI eksklusif setiap kali penyuluhan dan
kunjungan
Ibu yang bekerja tidak memberikan ASI
eksklusif
− Menggalakkan promosi ASI perah kepada
ibu yang bekerja.
− Petugas kesehatan memberikan penyuluhan
mengenai ASI eskklusif dan ASI perah di
tempat kerja ibu
− Menghimbau tempat kerja agar
menyiapkan ruang pojok ASI (PP no 33
tahun 2012 pasal 30-36)20
Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar
Dukungan orang sekitar yang tidak adekuat Menjadikan suami target sasaran
penyuluhan pentingnya ASI saat
kunjungan ibu hamil, bersalin, dan
neonatal (Mery Ramadani, 2010).27
Perluasan informasi ASI eksklusif oleh
kader, orang sekitar (PP no. 33 tahun
2012 pasal 37)20
Mendorong pembentukan kelompok
pendukung Ibu Menyusui (PP no. 33
tahun 2012 pasal 33, 10 langkah
keberhasilan menyusui)20
Hasil Penelitian
ASI Eksklusif38%
ASI saja tidak cukup29%
ASI keluar sedikit22%
ibu bekerja9%
Tidak ada puting susu2%DISTRIBUSI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
BERDASARKAN DATA 7 JULI - 28 JULI 2015
Pemberian ASI
TotalP value
ASI
Eksklusif
Non ASI
Eksklusif
n % n % n %
Usia ≤30 tahun 23 62% 40 67% 63 65%0,6515
>30 tahun 14 38% 20 33% 34 35%
Total 37 100% 60 100
%
97 100
% Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agam pada tahun 2012 di Makassar.12
Pemberian ASI
TotalP value
ASI
Eksklusif
Non ASI
Eksklusif
n % n % n %
Pendidikan
Ibu
<SMP 4 11% 7 12% 11 11%0,8973
≥SMP 33 89% 53 88% 86 89%
Total 37 100% 60 100
%
97 100
% Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agam pada tahun 2012 di Makassar.12
Pemberian ASI
TotalP value
ASI
Eksklusif
Non ASI
Eksklusif
n % n % n %
Pekerjaan Tidak Bekerja 33 89% 45 75% 78 80%0,1479
Bekerja 4 11% 15 25% 19 20%
Total 37 100% 60 100
%
97 100
% Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agam pada tahun 2012 di Makassar.12
Pemberian ASI
TotalP value
ASI
Eksklusif
Non ASI
Eksklusif
n % n % n %
Sikap Skor <3 (tidak
setuju)
3 8% 7 12% 10 10%
0,8289
Skor ≥3 (setuju) 34 92% 53 88% 87 90%
Total 37 100% 60 100
%
97 100
% TIDAK sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kornides dan Kitsantas (2013) di Boston, Amerika Serikat ibu yang setuju dengan pemberian ASI eksklusif 11 kali lebih cenderung untuk memberikan ASI eksklusif
Pemberian ASI
TotalP
value
ASI
Eksklusif
Non ASI
Eksklusif
n % n % n %
Pengetahu
an
Skor ≤8 16 43% 49 82% 65 67% 0,0002Skor >8 21 57% 11 18% 32 33%
Total 37 100% 60 100
%
97 100
% Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh WIdiyanto dkk
pada tahun 2012 di Semarang.
Pemberian ASI
TotalP
value
ASI
Eksklusif
Non ASI
Eksklusif
n % n % n %
IMD Ya 22 59% 27 45% 49 47% 0,1665TIdak 15 41% 33 55% 48 53%
Total 37 100% 60 100
%
97 100
% Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agam dkk
pada tahun 2012 di Makassar.12
Pemberian ASI
TotalP
value
ASI
Eksklusif
Non ASI
Eksklusif
n % n % n %
Dukungan Skor <2 2 5% 16 27% 18 19% 0,0189Skor ≥2 35 95% 44 73% 79 81%
Total 37 100% 60 100
%
97 100
% Sesuai dengan penelitian: Kornides dan Kitsantas di Boston, Amerika Serikat (2013) ibu
yang mendapat dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan 1,95 kali lebih cenderung untuk melakukan ASI eksklusif.5
Oleh Ramadani dan Hadi pada tahun 2010 di Padang.
Kesimpulan •Masalah: rendahnya angka ASI Eksklusif di PKM Curug
periode 2014 yang hanya mencapai 56%.
•Penyebab: • Tidak adanya dana khusus untuk promosi mengenai ASI eksklusif
• Tidak dimanfaatkannya ruang laktasi
• Tidak adanya pembinaan berkala mengenai ASI eksklusif kepada petugas kesehatan
• Pemantauan bidan terhadap ibu mengenai cara pemberian ASI eksklusif (AMUBIDA dan lama pemberian)
• Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan sekitar ibu yang kurang mengernai ASI eksklusif
• Ibu yang bekerja tidak memberikan ASI eksklusif
• Faktor-faktor yang berpengaruh: pengetahuan ibu dan dukungan orang sekitar terhadap ibu.
Saran• Point of Action program ASI Eksklusif di periode mendatang
lebih fokus pada intervensi terhadap peningkatan pengetahuan dan dukungan orang sekitar terhadap ibu.
Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang:
Untuk Puskesmas Curug:
Untuk masyarakat
• Memanfaatkan media informasi (media massa tertulis dan elektronik termasuk media sosial) mengenai ASI eksklusif dan manfaatnya bagi bayi dan ibu
• Mengadakan pembinaan secara berkala kepada petugas kesehatan mengenai ASI eksklusif
• Mengoptimalkan peran dokter dan petugas kesehatan lain dalam memberikan penyuluhan secara individu
• Penempatan ruang laktasi yang nyaman dan mudah diakses
• Melakukan pemantauan dan evaluasi cara pemberian ASI
• Penyuluhan ASI perah di tempat ibu bekerja
• Menargetkan suami dan keluarga dalam acara penyuluhan.
• Aktif dalam memantau dan mendukung
• Melibatkan kader untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif
• Membentuk dan mendukung kelompok pendukung ASI eksklusif
TERIMA KASIH
Tinjauan Pustaka
adalah memberikan bayi hanya ASI saja, tanpa ada cairan atau makanan lain yang diberikan (termasuk air putih), kecuali cairan rehidrasi oral, vitamin, mineral, atau obat sirup/drop
(WHO, 2003).
Selama 6 bulan lalu dapat diberikan MP-ASI dan dilanjutkan sampai 2 tahun
ASI EKSKLUSIF
• Dapat diberikan langsung dari payudara ibu ataupun diperah • Memiliki semua zat yang dibutuhkan oleh bayi dalam 6 bulan
pertama, termasuk lemak, karbohidarat, protein, vitamin, mineral, air, dan juga faktor anti infeksi seperti immunoglobulin dan sel darah putih.
• Mudah dicerna dan digunakan secara efektif oleh sistem tubuh bayi
Manfaat Bagi Anak Manfaat bagi Ibu
• Memberikan nutrisi yang sempurna untuk bayi
• Melindungi bayi dari infeksi dan penyakit lainnya
• Mengurangi angka kematian bayi
• Mudah dicerna• Meningkatkan kecerdasan• Mempererat ikatan antara
bayi dan ibu
• Mempererat ikatan antara ibu dan bayi
• Mempercepat berhentinya PPP• Mengecilkan rahim• Sebagai kontrasepsi natural• Membantu menurunkan berat badan• Mengurangi risiko kanker payudara,
kanker ovarium, penyakit jantung, dan diabetes
• Lebih ekonomis karena mengurangi pengeluaran untuk membeli susu formula
1. Usia IbuProduksi ASI berubah seiring dengan perubahan usia. Ibu yang berusia muda memiliki produksi ASI yang lebih dibanding ibu yang berusia lebih tua.
2. Pekerjaanhambatan lantaran singkatnya masa cuti hamil dan melahirkan
3. Posisi BayiSaat menyusu posisi yang benar akan membuat pengeluaran ASI yang efektif.
4. Informasi petugas kesehatan PuskesmasEdukasi mengenai pemberian ASI sangat penting dilakukan sebelum atau selama kehamilan dan dilanjutkan setelah melahirkan.
5. Pengetahuan IbuEdukasi yang tidak efektif saat Ante Natal Care mengenai syarat ASI eksklusif, kandungan dan manfaat ASI, teknik menyusui, serta kerugian jika tidak memberikan ASI eksklusif sering menyebabkan ibu tidak memberikan ASI-nya
6. Pelaksanaan IMDASI eksklusif selama jam pertama postpartum telah terbukti:-mengurangi angka kematian neonatal, -memberikan ibu dan bayi yang baru lahir kesempatan untuk merangsang satu sama lain. mulai mencari puting dan memulai inisiasi refleks menyusui.
Faktor2 yang memperngaruhi pemberian ASI Eksklusif
Cara Menyusui yang Benar
Areola: sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi.Mulut bayi: terbuka lebar.Bibir : bibir bawah terlipat ke bawahDagu: menempel pada payudara
• Kepala dan badan bayi ada di 1 garis lurus.
• Leher bayi tidak tertekuk dan tidak menoleh.
• Dada bayi berhadapan dengan dada ibu.
• Tubuh bayi rapat ke tubuh ibu
Syarat Perlekatan yang Baik:A
MUBIDA
10 Langkah Sukses Menyusui
1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan tentang penerapan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI
2. Sarana pelayanan kesehatan melakukan pelatihan untuk staf sendiri atau lainnya
3. Menyiapkan ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah keberhasilan menyusui. Memberikan konseling apabila ibu penderita infeksi HIV positif
4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (1/2 - 1 jam setelah lahir)
5. Membantu ibu melakukan teknik menyusui yang benar (posisi peletakan tubuh bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara)
6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman pralaktal sejak bayi lahir
7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi
8. Melaksanakan pemberian ASI sesering dan semau bayi
9. Tidak memberikan dot/kempeng.
10. Menindaklanjuti ibu-bayi setelah pulang dari sarana pelayanan kesehatan
PP no. 33 tahun 2012 pasal 33
PUSKESMAS
• PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014•Minimal satu di setiap kecamatan• Puskesmas kawasan perkotaan, Puskesmas kawasan pedesaan, dan Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil (Pasal 21)• Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas rawat inap (Pasal 25)
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
UKM UKPSasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakatKesehatan perseorangan
• UKM esensial (Pasal 36):o Pelayanan promosi kesehatano Pelayanan kesehatan
lingkungano Pelayanan kesehatan ibu,
anak, dan keluarga berencana
o Pelayanan gizio Pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit menular
o Pengobatan• UKM Pengembangan
• UKP dilaksanakan dalam bentuk (Pasal 37):o rawat jalano pelayanan gawat darurato pelayanan satu hari (one day
care)o home careo rawat inap berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
TUGAS PUSKESMA
S
Upaya Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Perseorangan
Top Related