Download - EVALUASI IMPLEMENTASI REKAM MEDIS TERINTEGRASI DI ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67181/potongan/S2-2013-322997-chapter5.pdf · adanya kebijakan pelayanan terintegrasi, format

Transcript
Page 1: EVALUASI IMPLEMENTASI REKAM MEDIS TERINTEGRASI DI ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67181/potongan/S2-2013-322997-chapter5.pdf · adanya kebijakan pelayanan terintegrasi, format

75

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Semua profesi telah mengimplementasikan rekam medis terintegrasi pada

format yang telah ditentukan, dengan hasil yang baik dalam hal keringkasan,

kebenaran, berturut-turut, kolaborasi dan kerahasiaan. Sedangkan beberapa hal

perlu ditingkatkan yaitu kejelasan: tidak menggunakan singkatan baku (100%)

dan pembetulan kesalahan tidak sesuai standar (70,3%); kelengkapan: pencatatan

yang tidak jelas, tidak lengkap dan tidak tertulis nama dan tanda tangan; kebaruan:

tidak tertulis tanggal dan waktu (59,4%); tidak komprehensif (5%); berpusat pada

pasien: tidak ada data obyektif dan subyektif (7,8%), rencana tidak individual dan

komprehensif (27,6%), tidak mendokumentasikan persetujuan tindakan (12%).

Manfaat rekam medis terintegrasi adalah: bagi pasien: mendapat pelayanan

yang terkolaborasi dari semua profesi, perawatan lebih optimal, kepuasan

meningkat dan lebih efisien biaya maupun waktu. Bagi profesi: perencanaan

pasien jelas dan terarah; rencana pemulangan pasien jelas; format lebih sederhana,

beban kerja menulis berkurang, lebih komunikatif dan lebih kolaboratif; tindakan

lebih jelas dan meminimakan kejadian overlapping; pelayanan lebih berfokus

pasien, berkelanjutan dan terintegrasi; sebagai alat komunikasi dan bukti otentik.

Bagi rumah sakit: tercapai pelayanan prima, lebih hemat biaya, citra rumah sakit

meningkat.

Hambatan implementasi rekam medis terintegrasi adalah: sosialisasi tentang

cara pengisian rekam medis terintegrasi, daftar singkatan baku; pembetulan

kesalahan ke semua profesi belum optimal, kurangnya komunikasi antar bagian/

SMF, terjadi rebutan rekam medis untuk mendokumentasikan, kuangnya integrasi

dalam pelayanan serta keterbatasan jumlah tenaga ahli gizi.

Pendukung keberhasilan implementasi rekam medis terintegrasi adalah:

adanya kebijakan pelayanan terintegrasi, format terintegrasi lebih terstruktur

sehingga meminimalkan deviasi, tersedianya format yang mencukupi, adanya

EVALUASI IMPLEMENTASI REKAM MEDIS TERINTEGRASI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP DrSARDJITO YOGYAKARTAPatricia Suti LasmaniUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: EVALUASI IMPLEMENTASI REKAM MEDIS TERINTEGRASI DI ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67181/potongan/S2-2013-322997-chapter5.pdf · adanya kebijakan pelayanan terintegrasi, format

76

system saling kolaborasi dan mengingatkan antar profesi, adanya pelatihan terkait

kebijakan dan cara pengisian rekam medis terintegrasi untuk tenaga keperawatan,

ahli gizi dan sebagian dokter, adanya supervisi dari atasan langsung, adanya

tenaga fungsional dan pengawas rekam medis, format monitoring PICU sudah

mencerminkan integrasi antar profesi.

B. Saran

1. Untuk Organisasi

a . Revisi daftar singkatan baku yang berlaku di RS sesuai masukan dari

masing-masing profesi/ bagian.

b . Sosialisasi kebijakan rekam medis terintegrasi, cara pengisian rekam

medis terintegrasi, singkatan baku, Informed consent dan cara

pembetulan kesalahan di rekam medis ke seluruh profesi yang terkait.

c . Lakukan monitoring, evaluasi dan review rekam medis secara berkala

serta berikan umpan balik ke pihak terkait.

d . Perlunya Clinical Pathway sebagai panduan tindakan dan dokumentasi

serta meningkatkan komunikasi antar bagian/ SMF melalui diskusi

kasus terpadu atau rapat tim.

e . Perlunya penambahan/ pengaturan tenaga ahli gizi sesuai perhitungan

2. Untuk Pelaku/Profesi

a . Wajib mengikuti sosialisasi terkait rekam medis

b . Wajib mengimplementasikannya dalam rekam medis

c . Apabila rekam medis sedang diisi oleh dokter maka perawat bisa menulis

di buku catatan perawat/ logbook sebagai pengingat untuk nanti

didokumentasikan, pengisian asesmen format bisa dilepas terlebih

dahulu setelah diisi segera dijadikan satu lagi di rekam medis.

3. Untuk Rekam Medis: revisi format rekam medis mengacu pada kebijakan dan

peraturan yang berlaku dan bisa diimplementasikan.

4. Untuk Rumah Sakit lain yang akan menerapkan rekam medis terintegrasi

EVALUASI IMPLEMENTASI REKAM MEDIS TERINTEGRASI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP DrSARDJITO YOGYAKARTAPatricia Suti LasmaniUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: EVALUASI IMPLEMENTASI REKAM MEDIS TERINTEGRASI DI ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67181/potongan/S2-2013-322997-chapter5.pdf · adanya kebijakan pelayanan terintegrasi, format

77

lakukan komunikasi yang baik kepada seluruh profesi dan jadikan dokter

sebagai champion dalam proses implementasi supaya tidak terjadi penolakan.

EVALUASI IMPLEMENTASI REKAM MEDIS TERINTEGRASI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP DrSARDJITO YOGYAKARTAPatricia Suti LasmaniUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/