Halaman 148 – 149 bab 6

Kasus A

Tindakan Sukarman dan kawan – kawan lebih mengarah pada teori keutamaan (virtue theory) yang dimana sifat Sukarman yang tak mudah menyerah, ulet, gigih, dan percaya terhadap kekuatan alam membuat Sukarman dapat mengubah hidupnya dari yang berkekurangan menjadi berkecukupan, karena ia mau teguh mencoba menanam cabai di tengah pasir hitam yang diremehkan oleh masyarakat sekitar. Kegigihan Sukarman awalnya memang hanya untuk dirinya sendiri, namun karena awal yang berhasil, petani sekitar mulai terkena dampak positif dan mau mengikuti kegigihan Sukarman, hal ini menjelaskan teori etika egoisme dan teori utilitarianisme yang merupakan teori teleologi, yang menjelaskan bahwa tindakan Sukarman yang memberikan dampak positif bukan hanya untuk dirinya tetapi untuk masyarakat desa sekitar sehingga ia dan masyarakat memiliki kehidupan ekonomi yang cukup meyakinkan. Karena teori egoisme menjelaskan tindakan individu untuk memenuhi kepentingan individu itu sendiri sementara teori utilitarianisme untuk memenuhi kepentingan sekitar. Tindakan Sukarman ini di dukung oleh prinsip etika bisnis menurut Caux Round Table yang mengungkapkan bahwa harus adanya inovasi, semangat saling percaya, menghormati lingkungan alam. Sukarman sudah menegaskan adanya inovasi yang ia dapatkan dari sebuah pohon cabai di ladang pasir sehingga ia yakin bahwa alam bekerja dengan cara yang ajaib. Rasa percaya itu yang ia tularkan ke masyarakat sekitar hingga ladang pertanian pasirnya menjadi pusat penelitian kalangan akademisi.