Download - ESSAY Basis Sosial Hukum

Transcript

BASIS SOSIAL HUKUM

Bahwa hukum memiliki perananan penting dalam menghadapi problema atau persoalan sosial yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga hukum perlu diberi ruang untuk masuknya studi-studi deskripsif dengan menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial.Itu berarti bahwa antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu hukum mempunyai hubungan yang saling melengkapi dan saling mempengaruhi.

Paradigma sosiologi hukum adalah pengaruh timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya.berikut ini akan dikemukakan pengaruh timbale balik tersebut sebagai berikut :1) Kelompok-kelompok sosial; suatu aktivitas yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang diatur oleh suatu hukum. Misalnya: Ormas, hukumnya adalah AD/ART;

2) Lembaga-lembaga sosial (lembaga yang diakui keberadaannya di dalam masyarakat). Desa (UU Pemda), Perkawinan (UU No 1/1974); Waris (Hukum Adat dan Hukum Islam);

3) Stratifikasi sosial:pelapisan social dalam masyarakat,namun tetap memperhatikan persamaan dihadapan hukum (equality before the law) seperti yang tertuang di dalam Pasal 27 UUD 1945;4) Kekuasaan dan kewenangan yang diatur oleh hukum. Misalnya Presiden kekuasaan dan kewenangannya diatur oleh UUD 1945;5) Interaksi sosial: hukum berfungsi untuk memperlancar interaksi sosial (tindakan-sesuatu-makna);6) Perubahan sosial mempengaruhi perubahan hukum seperti UU No.1/1974 tentang perkawinan;

7) Masalah sosial: hal-hal yang berkaitan dengan kejahatan,hukumnya di dalam KUHP dan KUHAP.Dinamika Pemikiran dan Ilmu HukumBahwa cara berpikir yang dapat dipakai untuk menjelaskan dan memahami hukum adalah:1) Aliran Analistis, yang memandang hukum sebagai kaitan-kaitan logis antarakiadah-kaidah dan antara bagian-bagian yang ada dalam tertib hukum, yang berarti ilmu hukum sebagai ilmu pengetahuan tentang hukum positif selalu menempatkan hukum di dalam batas-batas perundang-undangan, dan sebagai lembaga yang otonom di tengah-tengah masyarakat;2) Aliran Non Analistis, yang tidak lagi melihat hukum sebagai lembaga yang otonom di tengah-tengah masyarakat, melainkan sebagai suatu lembaga yang bekerja untuk dan di dalam masyarakat.Hukum dan Ilmu Pengetahuan SosialBahwa dalam proses pembuatan suatu peraturan hukum perlu diperhatikan komponen-komponen sosial yang mengitari proses hukum tersebut. Hakikat ilmu pengetahuan sosial bersifat deskripsitif yang berusaha memaparkan apa adanya dan tidak mengemukakan apa yan seharusnya tentang suatu realitas sosial. Teori hukum sosial diperlukan sehubungan dengan hakikat ilmu hukum yang terbatas dan guna melakukan pembaharuan wawasan kelilmuan ini hanya bisa dilakukan dengan melibatkan kekuatan-kekuatan kultur dan ekonomi serta sebab-sebab sosial yang lain.Kompleksitas Bekerjanya HukumAgar hukum mampu menjadi intrumen untuk menata kehidupan sosial yang semakin besar dan semakin kompleks maka hukum senantiasa harus terbuka sehingga mampu memberikan tanggapan-tanggapan sosial yang terjadi.Hubungan Timbal BalikWalaupun ada perbedaan tujuan antara hukum dn ilmu-ilmu sosial, namun dalam pertumbuhannya ternyata bersifat saling melengkapi, dan perbedaan fungsi antara keduanya pun hanyalah bersifat marginal.

Simpulan Bahwa ilmu pengetahuan hukum tidak dapat menutup diri sebagai studi hukum yang normatif, melainkan ia perlu merangkum hasil oleh pikir dari ilmu-ilmu sosial yang pada hakikatnya merupakan studi yang deskriftif yaitu memaparkan apa adanya tanpa memberikan suatu penilaian.