7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
1/15
PERKEMBANGAN AWAL CEKUNGAN SUMATERA SELATAN
Abstract
PENDAHULUAN
Paper ini menjelaskan tentang perkembangan awal cekungan sematera selatan yang
bersumber dari penelitian terdahulu yang sudah dipublikasikan oleh Proceedings Indonesia
Petroleum Association (IPA). Studi pustaka ini difokuskan pada hasil studi yang dilaporkan
oleh Sudarmano et al, antomo et al, Adiwijaya and !e "oster, Sudarmono et al, dan
Pullonggono et al.
#enurut Pullonggono ($%%&) bahwa genesa terbentuknya cekungan sumatera selatan
(back arc basin) dipengaruhi oleh kontrol struktur'struktur sesar geser yang membuka
(rifting). Akibatnya terbentuk pola'pola cekungan yang bersifat Pull a Part Basin
dihasilkan pada early Paleogen. Sedangkan untuk perkembangan sedimen mengisi
cekungan'cekungan yang telah terbentuk ketika eogen (Sudarmono et.al ). Stratigrafi nya
tersususun dari basement Pra'ersier yang di oerlay batuan ersier (!e "oster, antomo,
Sitompul et al ).
TEKTONIK REGIONAL
Pulau sumatera merupakan continent sundaland yang membentuk beberapa cekungan'
cekungan . Awalnya terjadi pada masa Pra'tersier mengalami pergerakan lempeng samudra
hindia'australia berarah arah barat laut yang mengalami subdukdi dengan lempeng *urasia.
+ecepatan pergerakan antara lempeng tersebut rata'rata mencapai '- cmtahun. +ontrol
struktur yang berkembang seperti ulkanisme ,pergeseran dan /ona'/ona subduksi. Akibat
dari aktiitas itu menghasilkan cekungan yang mempunyai orientasi terhadap busur (arc)
yaitu non olcanic fore'arc dan olcano'plutonik back'arc.
"ekungan Sumatera Selatan merupakan back arc basin terbentuk selama kala
Paleogen dilihat dari block area di sepanjang sumbu utama 00'*S* (lematang) dan arah
'S sesar medatar dari Pra'tersier yang berubah menjadi sesar normal pada tersier akibat dari
fase e1tensional yang bekerja (Pullonggono,$%%&). Secara umum cekungan ini berarah 0 2
S* diakibatkan oleh tumbukan antar 3 lempeng yaitu *urasia , Pasifik dan Indo Australiadengan pola obli4ue memiliki arah yang demikian. !ibatasi oleh inggian 5ampung yang
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
2/15
berada di sisi tenggara, pegunungan bukit barisan di barat , dan sesar Semangko pada bagian
selatan. Sedangkan pada arah utara dan timurnya dibatasi oleh paparan sunda(!e
"oster,$%-6). Perkembangan awal cekungan tersebut dipengaruhi oleh 6 fase tektonik
(gambar $, gambar &) yang bekerja. Antara lain adalah fase compression, e1tensional,
tektonik miosen dan compressional lagi.
7ase compressional terjadi pada masa 8ura awal sampai +apur mengalami pergerakan
lempeng samudra hindia dengan arah barat laut mengalami kompresi (saling bertumbukan
dengan lempeng lainnya). +ontrol tektonik yang berpusat oblique terhadap garis tepi berarah
00'*S* sundaland mengalami subduksi. Akibat dari hal tersebut terjadi ulkanisme
menghasilkan intrusi granitoid. !isertai arah sesar geser dekstral yang saat ini dilihat sebagai
kelurusan #usi,+epayang, Pantai selatan 5ampung dan Sesar 5ematang (mempunyai trend
39 0 dari pusat lempeng samudra hindia ke garis tepi yang membentuk sudut miring sebesar
39 ca). :ona subduksi selama masa jura awal dan cretaceus akhir juga membentuk kelurusan
saka membentang ke selatan
7ase kedua yaitu extensional, dimana pada fase ini terjadi pembentukan dari graben
berlangsung pada masa Pre'ersier. ;aya ektensional yang terekam pada masa +apur atas 2
ersier bawah.
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
3/15
#enurut Sudarmono et al,($%%-) Paleogen ditandai oleh syn'rift mengalami keretakan
pada continent dan marine. Akibat dari proses tersebut menghasilkan blok'blok sesar normal
yang membentuk pola grabben dan setengah grabben .=lok tersebut berariasi pada
kedalaman dan laju penuruananya. !imana hal tersebut mempengaruhi lingkungan
pengendapan dan jenis litologi.
7ase ifting dibagi menjadi 3 tahap utama yaituB
1. Early rifting
Pada fase ini terisi oleh deposit non'marine yang terdiri dari batuan
ulkaniklastik, 7luial, Alluial'fan dan endapan danau dangkal.
2. i!!le rift
Selama fase ini lingkungan pengendapan umumnya ditandai oleh kedalaman danau
(subsiden), bertambahnya luas dari danau sebelumnya. Atau lebih kecil dan saling
menjauh (separasi)yang telah berkembang selama fase awal (early rifting). #enyebabkan
tingkat penurunan lebih tinggi dari pengendapan (pengisian sedimen).!anau disini
dimaksudkan sebagai cekungan.
!anau yang mengalami pemekaran dan dalam di depocenter cenderung dbatasi dari
besar masukan terigeneous dan memiliki area dengan relief beregetasi rendah dan iklim
lembab yang menguntukan organisme organic hidup.
". #ate$rift
Pada tahap ini, danaucekungan umumnya diendapkan pada lingkungan dangkal dan
didominasi oleh klastik kasar proses fluio'delta. Secara kronologi inkursi laut sedikit
berbeda dari setiap cekungan ke cekungan dan dikontrol oleh laju subsiden dan kecepatan
(akses) dan tutup atau bukaan dari marine, pada bagian tepi barat dan timur sundaland di
pengaruhi oleh kondisi laut selama akahir *osen berdasarkan sikuennya mengindikasikan
bahwa daratan terpisa menjadi fore arc dan back arc basin selama paleogen.
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
4/15
STRATIGRAFI
Stratigrafi cekungan sumatera selatan selama fase awal perkembangan cekungan ini,
berdasarkan !e coster ($%-6) dibagi beberapa 7ormasi antara lainB
$. =asement Pra ersier (&6C'3D6 #a)
#erupakan komplek batuan yang berumur Pra'ersier (Paleo/oikum dan
#eso/oikum), dan juga sebagai penyusun basement dari cekungan Sumatera
Selatan . erdiri dari batuan beku seperti andesit , metamorf , metasedimen , sedimen
(seperti karbonat) ,ulkanik dan permo carboniferous. 5itologi tersebut kemudian
ditindih oleh batuan yang berumur tersier. =atuan tersebut mengalami deformasi
berupa perlipatan , pensesaran dan intrusi batuan beku .
&. 7ormasi 5emat
erjadi di *osen akhir dan
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
5/15
elisa 5imestone dan =asal elisa Sandstone #embers secara tidak selaras dengan
alang Akar.
Pengendapan 7ormasi alang Akar dapat di lihat dari beberapa sumur minyak
yang produksi dengan target 7ormasi alang Akar, antomo($%%-) bahwa
pengendapan deltatic 7ormasi alang Akar di temukan pada lapangan =eringin,
sedangkan pengandapan %hallow marinedapat di temukan pada lapangan minyak Air
Serdang sehingga dapat di simpulkan pengendapan pada massa
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
6/15
batu pasir pada 7asies ini memiliki ciri'ciri porositas &DG denga premeabelitas 69'
&699 milidarcy.
7ormasi ini kebanyakan tersingkap pada pinggiran dari "ekungan Sumatera
selatan. Salah satu tersingkap di ebing inggi di Proinsi 5ahat yang ditemukan
batubara yang memilki bentuk melensa tipis dengan tebal maksimum &9cm dan
panjang sampai $99 cm dalam satuan batu pasir,
>asil Analisa ;eokimia yang di dapat pada batubara dari 7ormasi alang Akar
adalah kalorinya 6D-Dkalgr kandungan abu $-,-G kandungan sulfur nya 9,%G ,
hasil petrologinya refektan Fitrinit antara 9,6- dan 9,9 G. ermasuk kedalam
peringkat batubara yang rendah atau lignit'subituminus.
D. 7ormasi =atuaja.
7ormasi ini merupakan puncak pada fase transgersi system pada "ekungan
Sumatera Selatan, ini dapat dilihat dari pegadapan 7ase +arbonat pada "ekungan
sumatera Selatn batu gamping pada 7ormasi ini memiliki permaebelitas dan porositas
yang baik sebagai eseroir hydrocarbon, menurut Sitompul,$%%& batuan karbonat
pada daerah #erbau'alang =abat di temulkan dengan porositas yang baik ini dapat
di lihat dari beberapa sumur minyak di sana #erbau'$ porositas $6G, asim $&G,
Prabumenang $G, senagkan pagardewa $DG.
. =asal elisa 5imestone #ember ( #iosen Awal)
#erupakan formasi yang kaya akan fosil, terdapat dua tahap perkembangan
lingkungan pengendapan. ahap awal dimulai dari platform atau ban( limestone
!epositsyang terbentuk pada lingkunganshelfal (paparan) berumur A4uitanian . >al
itu dilihat dari fosil Spiroclypeau or!i"o#eu$ dan S% "i#oe&'a&e&i % +emudian di
tahap akhir berubah menjadi lingkungan !etrital,reefal danban( !eposits yang terjadi
ketika kondisi restritricte! (sedikit air) >al ini dapat diasumsikan bahwa pada waktu
itu terjadi pengangkatan platform batugamping. Penyusun dari formasi ini didukung
oleh koloni koral(e.d.Eulepi#i&a). Pengendapan batugamping dimungkinkan berakhir
,ketika transgresi berlanjut. Selama stage itu menghasilkan clay yang berselingan
dengan lapisan tipis lime mud pada laut dalam. Sedangkan pada bagian margin
diendapkan ban( limestonebergradasi pada calcaerus claysdari ukuran butir halus'
pasir sedang . #empunyai ketebalan rata'rata dari &99 '&D9 ft.-. 7ormasi elisa
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
7/15
Adalah formasi termuda selama siklus transgresi yang terendapakan selama
early$mi!lle miosen. +arakteristik batuannya yaitu fossilferous (banyak mengandung
foram plankton). Selain itu, marine shale dengan sisipan batugamping glaukonitan
foraminiferal seperti Boli(i&a danU(i'eri&a . !iindikasikan bahwa batuan tersebut
pada lingkungan yang hangat (neritic). 7ormasi ini diendapkan dalam masa transgresi
secara maksimum. Sehingga mempunyai kekuatan besar dalam mengendapkan
sedimen dan adanya percampuran antara endapan darat dan endapan laut. Akibatnya
menghasilkan pola coarsening upward dan merendam bagian dataran rendah ketika
kala itu.>anya meninggalkan spot'spot dataran tinggi.
C. 5ower Palembang 7ormation
#erupakan formasi yang diendapkan selama fase awal siklus regresi.
5ingkungan pengendapan berubah dari neritic ke shallow marine .+emudian kemarginal marine dan paludal'deltaic . +omposisi dari formasi ini terdiri dari
batupasir glaukonitan, batulempung, batulanau, dan batupasir yang mengandung
unsur karbonatan. +ontak secara tidak selaras dengan formasi elisa. Pengendapan
pada siklus regresi yang terjadi dari #iddle #iocene ke Pliocene mengendapkan
7ormasi 5ower !an #iddle Palembang. Semua formasi diatas mengalami uplift, fol!
danfaultselama Plio'pleistocene orogeny.
%. #iddle Palembang formation
=erumur miosen akhir sampai pliosen awal , 7ormasi ini diendapkan secara
tidak selaras dengan formasi yang berada di bawahnya . 7ormasi #uara *nim
mempunyai litologi batupasir , batulanau dan batu lempung serta ditemukan dengan
lapisan batubara yang menerus. 5apisan batubara dibagi menjadi beberapa seam
( lapisan batubara ) yaitu seam A, = dan " . angking batubaranya adalah lower grade
( lignit ) hanya yang berada di dekat intrusi andesit menjadi Antrasit. 7ormasi ini
diendapkan pada lingkungan laut dangkal sampai brackist (pada bagian dasar), delta
plain dan lingkungan non marine.
7ormasi #uara *nim merupakan salah satu dari formasi pembawa batubara di
cekungan sumatera selatan.#enurut (Shell.$%-C,dalam arsis &99$) membagi formasi
ini kedalam 6 kelompok seam batubara. Haitu anggota #$,#&,#3 dan
#6(;ambar.6). =erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh arsis(&99$) pada daerah
=enakat #inyak ,+ec.alang Ebi,+ab.#uara *nim terdapat tiga lapisan batubara.
5apisan terebut masing'masing satu lapisan pada anggota #& dan dua lapisannya
anggota #3.
$. Seam #angus
Pada lapisan ini ditandai dengan sisipan batubara yang mengandung sedikit
lapisan tufa. Emumnya lapisan ini diapit oleh batulempung keabuan yang
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
8/15
berselingan dengan batupasir pada bagian bawahnya. =agian atasnya
batulempung'karbonatan. ebal dari seam ini adalah $9 meter pada bagian utara
dan selatan mengalami penipisan menjadi $m.
&. Seam =urung
Seam ini berada diatas lapisan #angus pada anggota #3. !icirikan oleh batubara
yang berwarna coklat kehitaman masif denganinterbur!enbatupasir halus sampai
batu lempung pada bagian atasnya. Sedangkan untuk bagian bawah batulempung
karbonatan. 5apisan ini cenderung mengalami spliting (percabangan).ebal seam
ini adalah D meter.
". %eam Benuang
5apisan ini memeilki ciri yang sama dengan seam burung yang membedeakannya
hanya letak yang berada diatasnya +etebalan lapisan ini antara & '6 m.
=erdasarkan studi yang dilakukan oleh S.#. obing , dkk ($%%%) bahwa pada
daerah tebing tinggi. 7ormasi ini, kebanyakan dari seam'seamnya berada dibawah
permukaan sungai atau lapisan penutupnya ditutupi oleh batuan yang sudah lapuk.
5apisan batubara relatie tipis hanya $ meter. "iri khas berwarna hitam kecoklatan ,
agak kusam dan keras . =atubara mempunyai nilai kaloriB 6$&D ' D&9D kalgr,
kandungan abuB D,9G ' $,DG. sulfur totalB 9,-$G ' 3,-9G, dan S;B $,6$'$,6 (dalam
basis adb). Peringkat batubaranya tergolong ke dalam low rank. Emumnya seam tipis
dan berlensa'lensa dari berbagai ukuran . #enunjukkan kondisi terdapat di daerah'
daerah yang merupakan pinggir cekungan.
$9. Epper Palembang 7ormation
7ormasi ini merupakan formasi yang paling muda di "ekungan Sumatra
Selatan. 7ormasi ini diendapkan selama Plio'Pleistosen orogeny. Pada fase ini terjadi
pengangkatan pegunungan bukit barisan . Akibatnya sumber dan arah transportasi
sedimentasi berubah , dimana sebelumnya berasal dari sediment tersier. !eposisinya
yaitu tinggian lampung , sundashiel!dan juga dibawa oleh arah barat daya, barat
barat laut. etapi dengan adanya orogeny itu menyebabkan sumber utama bergerak
kearah timur laut. #engendapkan tuffaceous, batuan klastik dari kasar'halus . erdiri
dari batupasir tuffan, lempung, dan kerakal dan lapisan tipis batubara. !ibatasi
dengan kontak tidak selaras dengan formasi yang berada dibawahnya. Epper
Palembang ditutupi oleh alluium atau material lepas'lepas .#enurut Pullunggono($%-) lingkungan nya terendapkan pada fluial dan alluial fan.
=atubara yang terdapat dalam 7ormasi +asai secara fisik berwarna hitam
kecoklatan, kusam, struktur tetumbuhan masih sangat jelas, relatip ke batubara
lempungan (clayey coal), agak keras dan mengotori tangan seperti lumpur. Sama
halnya dengan batubara dalam 7ormasi #uara *nim, beberapa singkapan batubara
dalam 7ormasi +asai terdapat dalam sungai sehingga sulit untuk mengetahui
ketebalannya. 5apisan batubara dalam formasi ini relatip tipis, mempunyai ketebalan
kurang dari $99cm.( S.#. obing , dkk ($%%%).Mempunyai nilai kalori $63D'3$99
kalgr (adb), kandungan abu sangat tinggi 36,D'DD,CG (adb), sulfur total 9,-%'$,6&G
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
9/15
(adb) dan itrinit reflektan 9,&&G. ergolong ke dalam peringkat batubara yang
rendah seperti lignit.
KESIMPULAN
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
10/15
DAFTAR PUSTAKA
Adiwidjaja and !e "oster,$%-3.Pre'ertiary Paleotopography And elated Sedimentation In
South Sumatra.Procee!ings -n!onesian Petroleum 'ssociation, 2th 'nnual
+onvention.P.C%'$9&.
Pulunggono, A et al., $%%&, Pre'ertiary And ertiary 7ault Systems As A 7ramework
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
11/15
;ambar $. 7ase Perkembangan tektonik di sumatera ( Pulunggono, et all.$%%&)
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
12/15
;ambar &. Pola pembentukan cekungan (Pulonggono, et al. $%%&)
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
13/15
;ambar 3. Stratigrafi "ekungan Sumatera Selatan ( !ecoster, et all. &99).
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
14/15
;ambar 6. Stratigrafi dan penamaan seam batubara di 7ormasi #uaraenim (Shell ,$%-C)
7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan
15/15
Penampang Geologi dari Kuang- beringin Area Tamtomo(1996)
Top Related