Silviani
Tumor yang biasanya bersifat jinak 80 % - 90 % tumor timbul dalam medula
adrenal 10 % feokromositoma terjadi bilateral
dan bersifat ganas terjadi pada kurang dari 1 diantara
1.000 orang
Terletak pada bagian dalam dari kelenjar adrenal
Berbentuk lonjong serta tersusun dalam kelompok2 dan terdapat pembuluh darah kapiler
Sel-sel medula adrenal yang mengeluarkan hormon “Sel chromaffin”
Hormon yang dihasilkan epinefrin dan nor epinefrin yang berfungsi meningkatkan denyut nadi, tekanan darah dan meningkatkan kecepatan metabolisme (menambah pengeluaran glukosa di hati)
Tumor fungsional berasal dari sel-sel chromaffin dari medula adrenal dan para ganglions / tumor kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin dan norepinefrin secara berlebihan.
Sel Chromaffin adalah sel-sel yang mensekresi katekolamin yang mempunyai karakteristik pewarnaan coklat dengan dikromat karena kehadiran butiran sitoplasma katekolamin.
Beberapa penderita memiliki penyakit keturunan sindroma endokrin multiple yang menyebabkan peka terhadap tumor dari berbagai kelenjar endokrin
Penyakit von Hippel lindau, dimana pembuluh darah tumbuh secara abnormal dan membentuk tumor jinak
Trias Gejala FeokromositomaSakit kepalaDiaforesis/ keringat berlebihanPalpitasi
Hipertensi Gangguan kardiovaskuler Tremor
Stress akan menghantarkan impuls ke sistem saraf otonom diteruskan ke medulla adrenal, yang selanjutnya akan merangsang sel-sel kromaffin pada medulla adrenal untuk menghasilkan hormon epinefrindan norepinefrin, fight or flight respon (respon stress).
Tapi,dalam kasus feokromositoma, terdapat tumor pada sel-sel kromaffinnya sehingga terjadi sekresi yang berlebihan dari hormon epinefrin dan norepinefrin menyebabkan terjadi hipertensi, akibat dari denyut jantung yang cepat akibat hormon epinefrin yang berlebihan
Didalam tubuh, glikogen dipecah menjadi glukosa dan lemak diubah menjadi asam lemak.
Tetapi karena pelepasan katekolamin secara terus menerus dan peningkatan glukogenolisis dan lipolisis.
Menyebabkan aktivitas metabolik meningkat (BB menurun) dan darah menjadi kental. Aliran darah ke otak lambatmenyebabkan lemas dan mengantuk
Total katekolamin plasma (epinefrin dan nor epinefrin)Kada epinefrin dalam plasma 100 pg/ml
(SI : 590 pmol/L)Kadar norepinefrin < 100 – 550 pg/ml (SI :
590 – 3240 pmol/L) Peningkatan kadar hormon tersebut
akan menjadi kriteria diagnostik untuk Feokromositoma
Pengukuran metabolit katekolamin urin (Metanefrin / MN, dan asam venililmandelat / VMA) atau katekolamin bebas
Tes supresi klonidinPemberian obat antiadrenergik yang
kerjanya sentral menekan pelepasan katekolamin. Hasil tes dianggap normal
Selama kejadian atau serangan hipertensi, takikardi, ansietas dan gejala feokromositoma lainnya, pasien dibaringkan di tempat tidur dengan bagian kepala ranjang ditinggikan untuk meningkatkan penurunan ortostatik tekanan darah
Farmakoterapi Operasi pengangkatan tumor Radioterapi Kemoterapi Terapi penggantian kortikosteroid
Retinopati hipertensif Nefropati hipertensif Miokarditis Peningkatkan agregasi trombosis Gagal jantung kongestif dan vaskular Aritmia Syok ireversible Gagal ginjal
Tanda-tanda aktivitas sistem saraf simpatik yang berlebihan.
Kenaikan darah yang mencolok. Pemeriksaan yang bersifaat langsung
dan menyeluruh dalam memastikan tingkat aktivitas medula adrenal yang berlebihan
Penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi
Nyeri akut berhubungan dengan efek patologis
intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplaioksigen
Sekian…