7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x
1/10
7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x
2/10
Pengaruh pelarut air dan organik terhadapukuran partikel dan morfologi dari CaO yangdisintesis dengan metode kopresipitasimenggunakan asam oksalat serta kalsium asetat
sebagai prekursor telah diamati pada penelitianini. Ukuran nano pada oksida kalsium diperolehmelalui dekomposisi termal dengan suhu 800 Cdari kalsium oksalat bermedia air dan organik.Fasa pada sampel dikonfirmasi melalui XRD
dengan perangkat lunak rietica, dan diperolehdata bahwa CaO yang dipreparasi dengan pelarutetilen glikol memiliki kristalinitas yang palingrendah dibandingkan dengan pelarut air,polietilen glikol 400, dietilen glikol dan gliserol.
7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x
3/10
Difraksi Sinar-X
Karakterisasi menggunakan teknik difraksi sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengidentifikasi fase
kristal dan analisis terbentuk atau tidaknyamaterial nano CaO dari sampel yang telahdisintesis. Untuk keperluan karakterisasi XRD,sampel CaO dibentuk menjadi serbuk. Sebanyak 0,2 g sampel ditempatkan pada suatu cetakan(sample holder) kemudian disinari dengansumber radiasi Cu K (= 1,54056) denganrentang sudut 2sebesar 5-90, dan kecepatanscan 0,020
7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x
4/10
7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x
5/10
Puncak yang cenderung
sama mengindikasikan
bahwa kelima sampel
tersebut memiliki fasa yang
sama
Fasa CaO pada pelarut
gliserol dibandingkan
dengan etilen glikolmengalami penurunan
intensitas
Ukuran partikel CaO sangat
mempengaruhi kapasitas
penyerapan CO2, dimanasemakin kecil ukuran CaO
maka akan semakin besar
daya absorpsinya terhadap
CO2 dikarenakan luas
permukaan yang lebih besar
Intensitas pada fasa CaO
yang disintesis dengan
pelarut air lebih tinggi
dibandingkan dengan
intensitas CaO yang
disintesis dengan pelarut
PEG dan EG, namun tidak
lebih tinggi dibandingkandengan intensitas CaO yang
di sintesis dengan pelarut
gliserol dan DEG
Setiap fasa memiliki
intensitas yang berbeda.Semakin tinggi intensitas
maka kristalinitasnya pun
semakin besar.
7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x
6/10
Pada sampel yangdisintesis denganpelarut organik EG
dan PEG memikiintensitas yang lebihrendah dibandingkandengan intensitasyang dimiliki oleh
sampel CaO denganmedia pelarut air
Puncak yang besarnyahampir samamenandakankemampuan dispersiyang sama
Sampel CaO yangdisintesis denganpelarut organik EG
dan PEG memilikiukuran partikel yanglebih kecildibandingkan dengansampel CaO yang
disintesis denganpelarut air, gliseroldan DEG
Pelarut yang memilikifasa CaO denganpuncak paling rendahmemiliki kemampuanmendispersi palingbaik
7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x
7/10
Hubungan kristalinitas dihitung berdasarkan
intensitas puncak difraksi dari sampel CaO
yang disintesis dengan media gliserol pada 2
= 37,36 dimana sampel tersebut memilikiintensitas tertinggi (kristalinitas dianggap
100%) sehingga digunakan sebagai standar
pembanding
Kristalinitas dapat menunjukkan perkiraanukuran partikel dari suatu sampel, semakin
kristalin umumnya akan semakin besar
ukuran partikelnya
7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x
8/10
7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x
9/10
Tabel 3.1 menunjukkan bahwa sampel CaO
yang disintesis dengan media gliserol
memiliki intensitas yang paling tinggi yaitu100 diikuti dengan CaO yang disintesis
dengan media dietilen glikol, air, polietilen
glikol 400 dan CaO yang disintesis
menggunakan media etilen glikol memiliki %kristalinitas terendah yaitu sebesar 81
7/22/2019 Elektrometri Dan Spektroskopi Sinar x
10/10