8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
1/16
Harga Rp. 2000
Pemuda Tani, Masa Depan Perjuanga Pembaruan Agraria
www.spi.or.id
Edisi 82Desember 2010
G 20 AntiGerakanSosial
SPI GalangSolidaritas KorbanMerapi & Mentawai
Ikrar Pemuda-Pemudi Tani, SerikatPetani Indonesia Marzuki Kurdi,
Majelis Nasional Petani SPI
" SPI turut berdukacita atas
musibah Merapi dan Mentawai"5 10 15
INDEKS BERITA
M I M B A R K O M U N I K A S I P E T A N I
Peserta Kemah Pemuda Tani SPI yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Situ Gunung, Sukabumi, 21-25 November 2010. Kemah Pemuda Tani ini menghasilkan IkrarPemuda-Pemudi Tani SPI.
SUKABUMI. Pemuda merupakan generasi penerus bangsa, kader bangsa, kader masyarakat. kader organisasi dan kader keluarga.Pemuda juga selalu diidentikan dengan perubahan, cukup banyak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, mulai dari zamanpra kemerdekaan hingga pasca reformasi. Sejarah juga telah mencatat kiprah para pemuda yang tak kenal waktu berjuang denganpenuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Soekarno, Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lainnya adalah para pe-muda yang gigih mengorbankan dirinya untuk bangsa dan negara.
Begitu juga halnya dengan pemuda tani yang diharapkan mampu menghadirkan terobosan-terobosan dan pembaruan bagidunia pertanian dunia yang saat ini sudah semakin dikuasai oleh korporasi-korporasi yang sama sekali tidak berpihak kepadapetani kecil. Oleh karena itu Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar Kemah Pemuda Tani SPI di Sukabumi, Jawa Barat (21-25November 2010) untuk mengkonsolidasikan kembali pemuda tani se-Indonesia agar terus berjuang di garis perjuangan SPI dantak kenal lelah, membela kepentingan petani kecil. Hidup Petani, Hidup Pemuda, Hidup SPI !!!.
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
2/16
2 PEMBARUAN TANI EDISI 82 DESEMBER 2010
Penanggung Jawab: Henry Saragih Pemimpin Umum: Zaenal Arin Fuad Pemimpin Redaksi: Tita Riana Zen Redaktur Pelaksana &
Sekretaris Redaksi: Hadiedi Prasaja Redaksi: Achmad Yakub, Ali Fahmi, Agus Rully, Cecep Risnandar, Tejo Pramono, Muhammad Ikhwan,
Wilda Tarigan, Syahroni Reporter: Elisha Karni Samon, Susan Lusiana, Yudha Fathoni, Wahyu Agung Perdana, Tri Es Ningrum, Megawa,Andriana Keuangan: Sri Wahyuni Sirkulasi: Supriyanto, Gunawan Penerbit: Serikat Petani Indonesia (SPI) Alamat Redaksi: Jl. Mampang
Prapatan XIV No. 5 Jakarta Selatan 12790 Telp: +62 21 7993426 Email: [email protected] Website: www.spi.or.id
Tradisi Makan Bersama Tutup KemahPemuda Tani SPI
SUKABUMI. Ada sesuatu yangcukup spesial dalam penutupanKemah Pemuda Tani SPIkali ini (Rabu,24/11). Untukmenunjukkan rasa persamaan,panitia Kemah Pemuda TaniSPI melakukan makan siangbersama dengan daun pisangyang dijajarkan.Baik panitia dan peserta
duduk di atas terpal dan salingberhadapan membentukbarisan panjang salingberhadapan.
Di hadapan peserta,diletakkan daun pisang yangberisi nasi beserta lauk pauknya.Selanjutnya peserta dan panitialangsung menyantap makananyang telah dihidangkan.
Makan siang terakhiracara kemah pemuda taniSPI ini, sengaja kami buatsesuatu yang spesial. Hal ini
untuk menunjukkan, semuayang hadir di acara ini samakedudukan dan derajatnyaserta memiliki visi dan misiyang sama yakni memajukanpertanian Indonesia yangberkedaulatan UngkapAchmad Yakub, Ketua PanitiaKemah Pemuda Tani SPI ini.
SEREMONIA
Dapur Tani
-Henry Saragih -
Setiap Desember datang, satu hal yang menjadi per-hatian saya adalah peristiwa bencana alam tsunami yang
menimpa Aceh, pada akhir Desember 2004 yang lalu. Em-pat hari setelah terjadi peristiwa itu, saya langsung berang-kat ke Aceh dan langsung melihat kerusakannmya, dimanasebagian besar kota Banda Aceh porak poranda dihantamoleh ombak yang teramat dahsyat. Bahkan Ulele sebuahkota yang terletak persis di pinggir pantai sudah rata de-ngan tanah.
Setelah bencana Aceh terjadi, Indonesia kerap ditimpabencana alamnya. Banjir di Wasior, tsunami di KepulauanMentawai dan meletusnya Gunung Merapi di Yogyakartaadalah beberapa bencana yang baru saja menimpa sau-dara-saudara kita.
Bagi Serikat Petani Indonesia (SPI), setiap bencanaalam terjadi, kaum tani termasuk salah satu yang cukup
menderita. Mereka kehilangan sanak saudara, kehilan-gan tempat tinggal, dan perkampungannya, dan tentunyamata pencahariannya. Karenanya SPI selalu berusaha un-tuk berbuat sesuatu untuk meringankan beban saudarakita tersebut. SPI ditantang tidak saja harus berjuang un-tuk memberikan makanan dan tempat tinggal sementara,tetapi juga bagaimana pasca darurat. Bagaimana mem-bangun kembali kehidupan petani tersebut. Karena itulahempat bulan setelah tsunami aceh, SPI menyelenggarakanKonferensi Internasional Pembangunan Pertanian setelahbencana alam tsunami aceh. Hasilnya SPI mempunyai do-kumen yang isinya tetap mengedepankan prinsip-prinsippembaruan agraria serta kedaulatan pangan, meski terjadibencana alam yang dahsyat seperti tsunami di Aceh.
Kembali ke Aceh, saya melihaat betapa aceh dengansegera bisa mengatasi soal pangannya, meskipun terjadibencana alam begitu besar, karena sesungguhnya di Acehmasih tersedia tanaman untuk makanan, belum lagi betapakreatifnya rakyat mengelola tanah-tanah yang mengalamipengasinan. Hal ini juga diterapkan di Yogyakarta pascameletusnya Gunung Merapi beberapa waktu lalu.
Saya juga mendapat jawaban betapa sesungguhnyakita masih diberi kekuatan untuk dapat menghadapi per-soalan demikian berat. Kita tentu masih ingat gempa yangmenimpa saudara kita di Haiti beberapa waktu lalu. Saatini masyarakat Haiti terserang wabah kolera pasca gempa,dan ini tidak terjadi di Aceh pasca tsunami seperti yang te-lah cukup banyak diprediksi oleh para ahli sebelumnya.
Kini yang terpenting adalah bagaimana kita meman-dang setiap peristiwa alam sebagai sesuatu hal yang dapatmeningkatkan terus nilai ketuhanan kita, rasa kemanu-siaan kita, pengetahuan alam kita, dan keterampilan kita.Kita haruslah menjadi orang yang kuat dalam menghadapikeadaan ini, dan sekali lagi menjadi orang yang sangat ber-takwa juga.
Makan siang bersama para peserta kemah tani & youth meeng La Via Campesina
Yakub menambahkan yanglebih spesial lagi adalah pesertaYouth Meeting (PertemuanPemuda) La Via Campesinajuga ikut bergabung makansiang bersama dengan pesertalainnya.
Alfan, salah seorang pesertadari DPW SPI Nusa TenggaraTimur mengatakan, tradisi
makan ini menggambarkankeakraban para pemuda dariseluruh dunia yang memilikipemikiran yang sama tetangpertanian.
Tidak ada batasan,semuanya makan dari tempatyang sama, semuanya berbaurdan berbagi. Hal ini cukupindah ungkap Alfan.
Sam, peserta Youth MeetingLa Via Campesina asal Jepangmenyebutkan bahwa dia sangatsenang dengan tradisi makan
bersama ini. Ini menunjukkankekompakan pemuda tani dariseluruh dunia ungkap Sam.
Kemah Pemuda Tanidilaksanakan di bumiperkemahan Situ Gunung,Sukabumi pada 21-25November 2010.#
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
3/16
3PEMBARUAN TANI EDISI 82 DESEMBER 2010
Kemah Pemuda Tani SPI: Saatnya Kaum Muda Tani MerubahMasa Depan Pertanian Indonesia
SUKABUMI. Dewan PengurusPusat (DPP) Serikat Petani In-donesia (SPI) menyelengga-
rakan kemah pemuda tani SPIyang pertama di bumi perke-mahan Situ Gunung, Sukabumi,Jawa Barat (21-25 November2010).
Acara yang bertemakanPeran pemuda Tani UntukKemajuan Organisasi Tani danPerjuangan Pembaruan Agra-ria Sejati Menuju Kesejahter-aan dan Keadilan Sosial inidiikuti lebih dari seratus kaderpemuda SPI terbaik yang be-rasal dari seluruh wilayah SPI
di Indonesia.
PEMUDA TANI
Peserta Kemah Pemuda Tani SPI mengiku forum dan diskusi yang disampaikan
oleh pemateri dari DPP SPI.
Penyematan rompi dan syal resmi Kemah Pemuda Tani SPI oleh Agus Ruli Ard-iansyah yang mewakili DPP SPI kepada seorang peserta. Syal dan Rompi ini wajibdigunakan oleh pania dan peserta selama penyelenggaraan acara.
Achmad Yakub, KetuaPanitia Kemah Pemuda TaniSPI mengatakan tema utama
dalam konsolidasi pemuda taniSPI adalah menciptakan kaderdan regenerasi dunia perta-nian.
Pemuda memiliki perananpenting dalam keberlanjutanorganisasi petani, pemuda tanimerupakan agen perubahankarena mereka juga mampumenggerakkan orang tua me-reka.
Di SPI, pemuda selalu be-rada di garis depan perjuanganungkap Yakub yang juga Ketua
Departemen Kajian Strategis
Nasional SPI.Yakub menambahkan bah-
wa Kemah Pemuda Tani SPI inijuga media bagi para pemudatani SPI untuk bertukar pikiran,pengalaman dan wawasan da-lam peningkatan kemajuan or-ganisasi.
Mugi Ramanu, Ketua Maje-lis Nasional Petani SPI menye-butkan bahwa 12 tahun yanglalu SPI lahir berkat kontribusidan perjuangan tokoh-tokohmuda yang peduli terhadapkaum tani Indonesia.
12 tahun lalu, Henry Sara-
gih (Ketua Umum SPI) mudabersama tokoh-tokoh mudanasional lainnya melakukankonsolidasi dari ujung baratIndonesia hingga ujung timurIndonesia untuk membentuksebuah organisasi yang men-jadi wadah perjuangan bagikaum tani Indonesia ungkapMugi Ramanu.
Syahmana Damanik, per-wakilan pemuda tani SPI asalSumatera Utara berharap agarKemah Pemuda Tani ini mam-pu mengembangkan wawasanserta kesamaan visi tentangkeorganisasian dan perjuanganpetani, sehingga terjadi peliba-
tan yang penuh serta militansipemuda dalam kegiatan-kegia-
tan organisasi SPI.Soekarno pernah berkatabahwa sepuluh orang pemudamampu mengguncang dunia.Jadi kalau sepuluh pemuda sajamampu mengguncang dunia,maka lebih dari seratus pemu-da tani yang hadir diharapkanmampu membuat perubahanbagi dunia pertanian Indone-sia ungkap Syahmana.
Tyas Budi Utami, perwaki-lan pemudi tani SPI asal Jambimenyebutkan bahwa dia ber-
harap melalui kemah pemudatani ini mampu terjalin komu-nikasi dan tercipta ikatan emo-sional diantara kader pemudatani SPI yang dilandasi disiplindan semangat perjuangan yangtinggi
Semoga Kemah PemudaTani ini juga mampu menana-mkan kecintaan dan semangatperjuangan yang tinggi terh-adap SPI khususnya dan duniapetani pada umumnya ungkapTyas.#
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
4/16
4 PEMBARUAN TANI EDISI 82 DESEMBER 2010
KEBIJAKAN AGRARIA
Aksi Pemuda Tani SPI Menentang Kekerasan Terhadap Petani
JAKARTA. Puluhan pemudatani dari Serikat PetaniIndonesia (SPI) berunjuk rasadi bundaran Hotel Indonesia,Jumat (26/11), menentangkekerasan terhadap petani olehaparat keamanan dan pihakkorporasi yang sering terjadi diberbagai pelosok tanah air.
Pemuda tani yangberjumlah sekitar 50 orangmulai berunjuk rasa sekitarpukul 07.30 WIB denganmembentangkan spanduk danbeberapa poster yang berisiberbagai sikap penentangankekerasan terhadap petani.
Selain berorasi, unjuk rasayang digelar selama dua jamlebih itu juga menampilkan aksiteatrikal, yang diperankan olehempat pemuda tani denganmewarnai sekujur tubuhnya
dengan cat putih.Menurut Alfan Manah
Fortunatus, KoordinatorAksi, aksi teatrikal tersebutmengilustrasikan nasib parapetani yang masih selalumengalami penindasan akibatketidakberpihakan pemerintahterhadap kaum tani.
Alfan, yang juga Ketua BiroPendidikan Dewan PengurusWilayah (DPW) SPI NusaTenggara Timur (NTT) itumenyebutkan, SPI mencatat
sekurangnya 260 petani telah
Teatrikal yang dilakukan pemuda tani SPI saat menggelar aksi menentang
kekerasan terhadap petani, di Jakarta (26/11)
menjadi korban kekerasan danpenangkapan dari 37 kasuskonflik agraria besar dalamrentang tahun 2001-2007.
Sementara data dari BadanPertanahan Nasional (BPN),lanjutnya, terdapat 2.810 kasusskala besar dimana dari kasus-kasus tersebut 40 orang petani
dipastikan hilang, 76 orangditangkap, 7.034 orang luka-luka dan mengungsi serta 11lainnya tewas.
Konflik terbesar terjadi diwilayah perkebunan, kehutananproduksi, bendungan ataupengairan, pertambangan,sarana militer, kehutanankonservasi atau hutan lindung,pertambakan, perairan dantransmigrasi, jelas Alfan.
Karena itu, SPI mendesakagar pemerintah pusat segera
melaksanakan reforma agrariasejati sebagai satu-satunyasolusi guna menekan tindakkekerasan yang masih dialamioleh kaum tani di Indonesiasampai saat ini.
Misalnya dengansecepatnya meredistribusikan9,6 juta hektar lahan pertaniankepada para petani sesuaidengan janji pemerintahan SBY-Beodiono serta memproteksilahan dan hasil-hasil komoditaspara petani.
Alfan juga menyerukan
kepada ratusan ribu pemudatani SPI yang tersebar di 11provinsi di Indonesia untuk
merapatkan barisan gunamengawal perjuangan hak-hakpetani, khususnya di wilayah-wilayah konflik agraria.
Sementara itu, Agus RuliArdiansyah, Ketua DepartemenPolitik, Hukum dan KeamananDewan Pelaksana Pusat(DPP) SPI mengatakan hinggakini pemerintah belummelaksanakan pembaruanagraria sejati.
K e b i j a k a n - k e b i j a k a npertanian belum menghormati,melindungi dan memenuhi hakasasi rakyatnya berupa hakatas tanah dan sumber-sumberagraria lainnya, ujar Ruli.
Karena itu, para pemudatani SPI, yang berasal dariberbagai daerah itu, berinisiatifberunjuk rasa di Jakarta sebagaiaksi awal atas mandegnyareforma agraria yang dilakukanoleh pemerintah.
Selain menentang tindakankekerasan yang masihsering dilakukan oleh aparatkeamanan dan pihak korporasi
kepada kaum tani, para pemudatani SPI juga melayangkansejumlah tuntutan lainnya.
Antara lain merekamendesak agar pemerintahmelakukan pembaruanagraria sejati yang difokuskanpada redistribusi sumberagraria, terutama tanah, airdan benih kepada buruh tanidan perkebunan, petani kecil,komunitas lokal dan kaumperempuan.
Lalu mendesak segera
dilakukan upaya untukmendudukkan petani sertamasyarakat lokal sebagaipengelola kekayaan alamsetempat dengan menjunjungtinggi kedaulatan dankemandirian petani.
Kemudian mendesak segeradilakukannya pembangunanperekonomian pedesaanmelalui sistem koperasi yangberbasiskan kekayaan lokaldan memaksimalkan peranaktif masyarakat pedesaan.
Menuntut pemerintah
menyediakan program-program pelayanan yangmendukung produksi untuk
kepentingan domestikdan aktivitas pasca panentermasuk jaminan hargadengan memberikan subsidiyang layak untuk menjaminmartabat hidup petani.
Menuntut pembangunaninfrastruktur sebagaipenunjang dalam mempercepatperbaikan kondisi sosial,ekonomi dan politik pedesaanseperti jalan-jalan utama,listrik, fasilitas pendidikan,fasilitas kesehatan, irigasi danair bersih.
Serta mengutuk tindakankekerasan terhadap Petanidi Bengkulu, Jambi, Rengas,NTB oleh aparat yangmengatasnamakan negara.
Aksi unjuk rasa itu sendiridiikuti oleh para pemudatani SPI yang berasal dariSumut, Sumsel, Sumbar, Jambi,Lampung, Riau, Cirebon,Banten, Yogyakarta, Jateng,Jatim, NTB dan NTT.
Unjuk rasa ini merupakanagenda terakhir yang
dilaksanakan dalam kegiatanKemah Pemuda TaniNasional SPI dan Youth La ViaCampesina (organisasi petanidunia) se-Asia Tenggara di SituGunung, Sukabumi, lima harisebelumnya.
Adapun kegiatan ini digelaruntuk mengkonsolidasikangerakan pemuda tani SPI dantelah menghasilkan ikrarpemuda tani sebagai ikatanperjuangan bersama.#
Situsnya petani SPI:www.spi.or.id
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
5/16
PEMBARUAN TANI CAMPESINOS EDISI 82 DESEMBER 2010
G 20 Anti Gerakan Sosial
Perwakilan delegasi La Via Campesina dan gerakan masyarakat sipil
lainnya menggelar konferensi pers, mengkrik keras G 20
www.viacampesina.org
GLOBALKAN HARAPAN, GLOBALKAN PERJUANGAN
GLOBALIZE HOPE
GLOBALIZE STRUGGLE
(SEOUL). Organisasimasyarakat sipil dunia, LaVia Campesina (GerakanPetani Internasional), anggotainternasional Our World Is NotFor Sale, serta gabungan serikatburuh mengutuk deportasi
oleh pemerintah Korea Selatanbagi tujuh aktivis Filipina yangtelah diberikan visa (08/11).Bukan itu saja, ratusan aktivisdari berbagai negara juga tidakdiberikan visa oleh pemerintahKorea Selatan untuk bersamamembicarakan G 20.
Henry Saragih, KoordinatorUmum La Via Campesinatermasuk dari puluhanpemimpin gerakan sosialyang tidak diberikan visa olehPemerintah Korea Selatan.
Henry Saragihmenyebutkan bahwamereka yang dilarang masukkebanyakan adalah pemimpingerakan masyarakat sipil darinegara-negara berkembang.
Tindakan ini tidakdidasarkan pada bukti konkrettentang ancaman yangmungkin ditimbulkan olehkedatangan kami, melainkanbertujuan untuk mencegahpartisipasi massal gerakansosial dari seluruh dunia yang
mengkritisi G20, terutamapada Konferensi Internasionalyang diselenggarakan oleh PutPeople First!-Korean PeoplesG20 Response Action," tegasHenry yang juga Ketua UmumSerikat Petani Indonesia (SPI).
Sementara itu, CharlesSantiago, anggota Parlemendari Malaysia menyatakanbahwa pemerintah KoreaSelatan benar-benarmendiskriminasikan paraanggota gerakan masyarakatsosial.
Di lain pihak, 100 delegasieksekutif yang akan menghadiriPertemuan Bisnis G 20 dari
seluruh dunia malah disambutdengan karpet merah ungkapCharles Santiago.
Josua Mata, perwakilangerakan buruh dari Filipinayang dideportasi dari KoreaSelatan menambahkan bahwa
sikap anti kritikan dari G 20yang direpresentasikan olehPemerintah Korea Selatan inimenunjukkan bahwa G 20sama sekali tidak demokratis
G 20 lebih memilihuntuk berdialog dengan parapemimpin korporasi di duniadaripada mendengarkanaspirasi langsung dari rakyatungkap Josua Mata.
Yoon Geum Soon, petaniKorea Selatan yang jugaanggota La Via Campesinamenyebutkan bahwa G20merupakan lembaga yangtidak representatif untukmenentukan masa depan
ekonomi dunia karena samasekali tidak mau mendengaraspirasi dari negara-negaramiskin dan gerakan masyarakatsosial di dunia.
Tyotyo James, wakil dariKonfederasi Serikat Buruh
Afrika Selatan (COSATU)menyimpulkan bahwa sejaktahun 2008, G20 tidakmelakukan apa-apa selaindialog dan dialog.
G 20 telah gagalmemberikan solusi krisisekonomi dan keuangandunia. Masa depan tata kelolaekonomi global akan lebih baikjika dilaksanakan di PBB, ungkap Tyotyo.#
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
6/16
6 PEMBARUAN TANI CAMPESINOS EDISI 82 DESEMBER 2010
Pernyataan Pemuda La Via Campesina Asia Tenggara tentang Perubahan Iklim
PERUBAHAN IKLIM
JAKARTA. La Via Campesina(Gerakan Petani Internasional)regional Asia Tenggaramenyelenggarakan YouthMeeting (PertemuanPemuda) yang ketiga di BumiPerkemahan Situ Gunung,
Sukabumi, Jawa Barat (22-26November 2011). Pertemuanini dihadiri oleh delegasi daridelapan negara yakni Kamboja,Thailand, Filipina, KoreaSelatan, Taiwan, Jepang, TimorLeste dan Indonesia sebagaituan rumahnya.
Muhammad Ikhwan,penanggung jawab nasionalpertemuan pemudamenyampaikan bahwa acaraini menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang mengajak
kaum muda (khususnya
petani) untuk lebih pedulimengembangkan pertanian dinegaranya masing-masing.
"Salah satu rekomendasinyaadalah pernyataan pemudaLa Via Campesina tentangperubahan iklim" ungkapIkhwan yang juga KetuaDepartemen Luar Negeri SPIini.
Berikut ini adalah isi daripernyataan tersebut:
Kami, pemuda dan pemudi tani yang mewakili 11organisasi yang berbeda dari8 negara berkumpul bersamadisini, menyelenggarakan pertemuan majelis pemuda LaVia Campesina-Asia Tenggarayang ketiga.
Kami, pemuda-pemudi tani
La Via Campesina yang hadir
di sini, ingin meningkatkankeprihatinan kami mengenainegosiasi global dan kebijakan pertanian neoliberal yangdidorong oleh beberapanegara sebagai solusi untuk perubahan iklim yang terjadidi seluruh dunia. Kami jugaingin mengusulkan solusi danalternatif yang dapat mengatasiisu pemanasan global dariperspektif pemuda.
Ubah Sistemnya,Bukan Iklimnya
Saat ini, model produksi,konsumsi, dan perdagangan global telah menyebabkankerusakan lingkungan yangbesar termasuk pemanasan global yang membahayakan
ekosistem planet kita dan
menjerumuskan masyarakatkepada bencana. Krisis iklim yangmemiliki dampak besar padakehidupan kita, menunjukkanbahwa pengembangandan model ekonomi yangberdasarkan pada konsentrasimodal dan akumulasi, konsumsibahan bakar fosil yang tinggi,overproduksi, konsumerismedan liberalisasi perdaganganadalah amat sangat tidakberkelanjutan.
Asia khususnya temenjadi pabrik dunia denganmengorbankan hutan hujantropisnya serta sumber dayaair dan mineralnya. Hal inimenyebabkan polusi kimia,penggundulan hutan, degradasilahan dan perpindahan
Peserta Youth Meeng La Via Campesina dan Kemah Pemuda Tani SPI menyatakan komitmennya untuk bersama-sama membangun pertanian
berkelanjutan yang ramah terhadap lingkungan.
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
7/16
7PEMBARUAN TANI CAMPESINOS EDISI 82 DESEMBER 2010
penduduk pribumi danpedesaan. Konsekuensi bencanatersebut menuntut kitamengubah pembangunan yangada dan sistem ekonomi danmata pencaharian kita.
Namun, sebagian besar
pemerintahan tidak mauberurusan dengan akar penyebab permasalahan ini.Sebaliknya, pemerintahan- pemerintahan tersebut, yangdidukung oleh kepentinganperusahaan, selalu menerapkankebijakan yang menciptakanruang lebih dimana p e r u s a h a a n - p e r u s a h a a ntransnasional dapat mengaturskema "mengeruk keuntungan"seperti perdagangan karbon,REDD +, agrofuel, bioteknologi
dan geoengineering. Korporasitransnasional bukan aktor yangbisa memecahkan masalahini, melainkan mereka adalah penyebab utama dari krisisiklim saat ini.
Ada pepatah di Koreabahwa pertanian dilakukan olehsurga. Hal ini berarti pertaniansangat tergantung pada polaiklim. Perubahan iklim memilikidampak pada petani skala kecildan masyarakat adat yang telahbertani secara berkelanjutan
dan bergantung pada praktek pertanian tradisional.Perubahan seperti pola
cuaca tak terduga berarti pengetahuan lokal yang telahmenjadi dasar pengelolaan pertanian yang baik dan telahmemungkinkan beberapaadaptasi terhadap perubahaniklim menjadi lebih tidakrelevan. Hal ini membuat petanilebih rentan dan tergantungpada input dan teknik eksternal.Petani muda adalah yang
paling rentan dalam perubahaniklim. Ketika produksi pertanian yang dipengaruhioleh iklim menjadi tidak stabil,lebih banyak orang muda
pindah ke kota untuk mencari pekerjaan. Disana, merekadihadapkan pada masalahkemiskinan, penganggurantinggi, kesenjangan ekonomi,kekerasan, kecanduan narkobadan alkohol, serta prostitusi.
Perubahan iklim tidakhanya menciptakan " permasalahan kemanusiaan"tetapi "permasalahankeadilan". negara industridan industrialisasi pertanianmerupakan sumber terbesargas rumah kaca, tetapi mereka yang paling terkena dampak perubahan iklim adalah petanidan masyarakat pedesaan dinegara berkembang.
Selanjutnya, perusahaan produksi dan konsumsi pangan
secara signifikan berkontribusi pada pemanasan global dan penghancuran masyarakat pedesaan. Pengangkutan dandistribusi makanan antarbenua, perkebunan monokulturdan produksi makanan yangtercemar pupuk dan pestisidakimia di seluruh dunia yangditentukan oleh WTO, BankDunia, IMF serta PerjanjianPerdagangan Bebas bilateralregional (FTA), mengubah pertanian menjadi konsumen
energi dan berkontribusiterhadap perubahan iklim. Akibatnya, banyak petani
yang tergantung pada input pertanian dari perusahaan- perusahaan transnasionalmenderita hutang yang parah.Pemuda tidak memandang pertanian sebagai masa depanmereka. Semakin banyaknyaorang muda yang meninggalkandaerah pedesaan menyebabkantransformasi pengetahuan danbudaya tradisional semakin
menghilang. Hal ini menciptakanhilangnya identitas kalanganmuda pedesaan.
Kedaulatan pangan adalahsolusi nyata
Kami percaya kedaulatan pangan merupakan kunciuntuk menyediakan matapencaharian bagi jutaan orang
dan melindungi kehidupandi bumi. Gerakan kedaulatan pangan mendukung hak produsen pangan untuk secarabebas memproduksi makananuntuk keluarganya.
Masyarakat lokal juga perlu akses dasar akan sumberdaya alam yang produktifseperti tanah, benih, dan air.Mempromosikan pasar lokaltidak hanya mempertahankanhak-hak konsumen akankeamanan pangan atau
makanan sehat dan cocoksesuai budaya, tetapi jugadapat menghidupkan kembaliekonomi lokal denganmemenuhi kebutuhan lokalmelalui produksi lokal. Selain itu, pasar lokal akan menstabilkan pendapatan bagi petaniskala kecil dengan menggantisistem distribusi yang saat initerdistorsi menjadi lebih adildan terpusat.
Hanya melalui aktualisasidari kedaulatan panganlah
mampu diciptakan kondisimasyarakat dimana para pemudanya bisa menemukanharapan dalam masyarakat pedesaan. Pemuda bertani danmempertahankan pengetahuandan budaya lokalnya. Sebagaicontoh, di Indonesia, PusdiklatSerikat Tani Indonesia (SPI)diselenggarakan untukmenawarkan pelatihan kepadakaum muda. Kaum mudamendapatkan pengetahuan pertanian yang berkelanjutan
serta teknik dan keahlian pemasaran. Setelah lulus, anakmuda kembali ke masyarakat pedesaan untuk menciptakansistem pertanian alternatif dan
masyarakat baru.Oleh karena itu kami
menyerukan agar:Menciptakan jaringan bagi
kaum muda untuk berjuangbersama-sama pada satumasalah umum.
Memberi pengakuan peran pemuda di daerah pedesaasebagai seorang aktor dalammenciptakan solusi alternatifterhadap krisis perubahan iklimsaat ini.
Melaksanaan danmempromosikan kedaulatan pangan sebagai bagian darkebijakan publik.
Dimasukkannya pemudadesa dalam proses pengambilankeputusan tentang kebijakan pertanian di semua tingka
dan menyusun undang-undang dasar pertanian untukmelindungi hak-hak petani.
Mempromosikan pertanianskala kecil untuk memberikanakses tanah untuk petani
Mendukung Piagam ASEAN yang mempromosikakedaulatan pangan danmenerapkan kebijakan untukmendukung kaum muda pedesaan untuk berdengan menggunakanmetode agroekologis dan
berkelanjutan.Kita-warga Asia seharusnya
tidak lagi menjadi "pabrikdunia". Melalui kerjasamaregional, marilah kita pemuda Asia menciptakan solidaritaAsia yang berkelanjutan.
Pada COP berikutnya 16 diCancun-Meksiko, kaum muda LaVia Campesina akan memilikikita "Cancun" sendiri untukmemprotes solusi perubahaniklim palsu. Kita akanmengorganisir serangkaian
tindakan untuk menunjukkankepada dunia dampak darisolusi palsu, terutama padakaum muda.#
TOLAK Food Estate !!!www.spi.or.id
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
8/16
8 PEMBARUAN TANI CAMPESINOS EDISI 82 DESEMBER 2010
GALERI FOTO
Pertemuan Pemuda La Via Campesina Asia Timur dan Asia Tenggara
(Kiri Atas) Forum pertemuan pemuda La Via Campesina di Bumi Perkemahan Situ Gunung, Sukabumi | (Kanan Atas) Perkenalan
peserta Kemah Pemuda Tani SPI dan Pemuda La Via Campesina Asia Timur dan Asia Tenggara | ( Kanan Tengah) Peserta dari Filipina
menyampaikan materi mengenai kondisi pertanian di negaranya| (Kiri Tengah) Field trip peserta pertemuan pemuda La Via Campesina
di lahan reklaiming, Desa Warung Kiara, Sukabumi | (Kanan Bawah) Diskusi peserta pertemuan pemuda La Via Campesina di pusat
perbenihan SPI Bogor| (Kiri Bawah) Dua orang perwakilan peserta pertemuan pemuda La Via Campesina melakukan penanaman pohon
di bakal Pusdiklat SPI, di Cijujung-Bogor.
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
9/16
9PEMBARUAN TANI EDISI 82 DESEMBER 2010
SEREMONIA
SPI Tuan Rumah Pertemuan Pemuda Tani Asia Timur danAsia Tenggara-La Via Campesina
SUKABUMI. Puluhan wakil
pemuda tani dari delapan negaradi kawasan Asia Timur danAsia Tenggara melaksanakanpertemuan pemuda tani La ViaCampesina (organisasi petaniinternasional) di Sukabumi,Jawa Barat (22-26 November2010). Kedelapan negaratersebut adalah Kamboja,Thailand, Filipina, KoreaSelatan, Taiwan, Jepang, Timorleste dan Indonesia sebagaituan rumahnya.
Dalam kata sambutannya,
Ali Fahmi yang mewakili tuanrumah (SPI) menyebutkanpenyelengaraan pertemuanpemuda tani La Via Campesinaini berbarengan denganpenyelenggaraan kemahpemuda tani SPI. Hal inidimaksudkan agar terciptasinergitas yang selarasantara perjuangan di tingkatlokal, tingkat regional daninternasional.
Kami dari SPI sebagai tuanrumah mengucapkan selamat
datang kepada para perwakilanpemuda petani dari regionalAsia Timur dan Asia Tenggara-La Via Campesina. Semogapertemuan pemuda kali inimenghasilkan rekomendasiyang mampu memajukankedaulatan masyarakat duniaungkap Ali yang juga KetuaDepartemen PenguatanOrganisasi SPI.
Ali menambahkan saatini pemuda jauh lebih tetarikuntuk menjadi buruh industri
di perkotaan, daripada menjadipetani. Hal ini karena semakinsedikit lahan pertanian yangtersedia di daerah pedesaan.
Untuk itu pemudaharus berbondong-bondongbergabung di organisasi tani,berjuang merebut tanahkembali, dan menanami lahanyang sudah dikuasai sehinggaurusan pangan dan pertaniantidak lagi diserahkan kepadasegelintir orang tertentutambah Ali.
Julian Junaidi Polong,
anggota Majelis Nasional Petani(MNP) SPI menyampaikan saatini dunia pertanian di seluruhdunia menghadapi musuh yang
sama, yakni neoliberalismedan neokapitalisme yang telahmerongrong habis kedaulatanpangan petani kecil.
(Atas) Penyerahan bendera SPI kepadaperwakilan pemuda La Via CampesinaAsia Selatan dan Asia Tenggara.(Tengah) Kim Hae Sook (memakaikacamata), wakil La Via Campesina dariKorea Selatan sedang menari bersamapeserta lainnya dalam acara pembu-kaan Youth Meeng La Via Campesina(Bawah) Peserta dari Taiwan bersamamasing-masing utusan perwakilan dariseap Dewan Pengurus Wilayah (DPW)SPI se-Indonesia.
Di bawah langit yang biru,
diantara pepohonan hijau, dandi atas tanah bumi pertiwi ini,kita berkumpul dan berdiskusiuntuk menghasilkan strategiyang dapat menghambat danmenghentikan laju kaumneoliberalis karena kaum mudaharus progresif dan memilikivisi yang jauh ke depan ungkappria yang akrab dipanggil JJPolong ini.
Arsenio Ferreira Da Silva,perwakilan pemuda La ViaCampesina dari Timor Leste
(Redi Hasatil) menyebutkanpertemuan ini adalahpertemuan ketiga setelahsebelumnya di Thailand pada2007 dan Timor Leste pada2009.
Kami melihat solidaritasyang jauh lebih meningkatsetelah kedua pertemuansebelumnya. Oleh karenaitu, kita yang datang padapertemuan ini diharapkanmampu lebih aktifmenghasilkan solusi dan
memperkuat kaum muda diregion ini ungkap pria yangberasal dari Hasatil (OrganisasiTani Timor Leste) ini.
Setelah dari Sukabumi,rombongan pemuda taniregional La Via Campesina iniakan mengunjungi PusdiklatPertanian Berkelanjutan SPIdan Pusat Perbenihan SPI diBogor, Jawa Barat.#
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
10/16
10 PEMBARUAN TANI EDISI 82 DESEMBER 2010
SPI Galang Solidaritas Korban Merapi dan Mentawai
SOLIDARITAS
YOGYAKARTA. Bencana tsunamidi Kepulauan Mentawai-
Sumatera Barat (Senin, 25/10)dan meletusnya Gunung Merapidi Yogyakarta (Selasa, 26/10)cukup memilukan bagi bangsaIndonesia.
Henry Saragih, KetuaUmum Serikat Petani Indonesia(SPI) menyampaikan bahwaSPI secara umum merasakanduka yang sedalamnyaterhadap musibah yang cukupbanyak merenggut jiwa, hartadan benda.
Semoga keluarga yangditinggalkan tabah menghadapicobaan dari Yang Maha Kuasaini dan mampu bangkit menjadipribadi-pribadi yang lebihbaik, ungkap Henry.
Henry menambahkanbahwa SPI juga menggalangsolidaritas terhadap parakorban.
Lujianto, Ketua DewanPengurus Wilayah (DPW) SPIYogyakarta menyampaikanmelalui SPI Yogyakarta dangerakan masyarakat Yogyakartalainnya, pihaknya telah mendata
titik pengungsi bencana Merapidan membagikan solidaritasbagi para korban.
Kita usahakan agarbantuan tidak menumpukpada satu titik saja sepertiYogyakarta, sebab konsentrasipengungsi juga tersebar dibeberapa daerah sepertiKlaten, Magelang dan Boyolali.Untuk konsentrasi pengunsidi daerah Yogyakarta, titikterbesar berada di KecamatanPakem, ungkap Lujianto.
Mamock, Majelis NasionalPetani SPI menegaskan bahwakondisi pertanian di Yogyakartapasca letusan saat ini cukupmemprihatinkan.
Petani sudah beberapahari ini tidak berpenghasilan,oleh karena itu sebagaitindakan awal, bersamagerakan masyarakat lainnyakami mengajak siapa saja yangingin menjadi relawan untukbersih-bersih lahan pertaniandan mencarikan rumput untuk
pakan ternak jelas Mamock.
Sementara itu, SukardiBendang, Ketua DPW SPI
Sumatera Barat (Sumbar)menyebutkan bahwa SPISumbar bersama gerakanmasyarakat Sumbar lainnyajuga telah menggalangsolidaritas terhadap korbantsunami Mentawai.
Melalui task forcesolidaritas gempa Sumbar-SPIyang dibentuk pada 2009 lalu,SPI Sumbar terus menggalangsolidaritas untuk membantupara korban tsunami diKepulauan Mentawai ungkapSukardi Bendang.
Sebelumnya, berdasarkandata terakhir BadanPenanggulangan BencanaDaerah (BPBD), bencana alamtsunami di Kepulauan Mentawaitelah merenggut korban tewasmencapai ratusan jiwa
Tsunami menyusul setelahgempa berkekuatan 7,2 SRmengguncang KepulauanMentawai dan menyapumenyapu kecamatan, yaituKecamatan Sikakap, PagaiUtara, Pagai Selatan, dan Sipora
Selatan.Sementara itu, bencana
letusan Gunung Merapi telahmerenggut puluhan jiwa,termasuk Mbah Maridjan (Jurukunci dan penjaga gunungMerapi) serta milyaran rupiahberupa harta benda, sawah danbinatang ternak.#
(Atas dan tengah) Abu Vulkanik akibatletusan Gunung Merapi mengakibatkan
rusaknya lahan pertanian milik petani.(Bawah) Kantor Sekretariat DewanPengurus Wilayah (DPW) SPI SumateraBarat yang juga berfungsi sebagai PoskoSolidaritas Bencana Alam SumateraBarat
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
11/16
11PEMBARUAN TANI EDISI 82 DESEMBER 2010
(Atas) Peserta Sekolah Lapang dan Magang Pertanian Berkelanjutan SPI angkatanIV. (Bawah) Praktek pertanian berkelanjutan, pembuatan arang sekam olehpeserta Sekolah Lapang dan Magang Pertanian Berkelanjutan SPI angkatan IV
SPI Adakan Sekolah Lapang danMagang Pertanian Berkelanjutan Angkatan IV
PERTANIAN BERKELANJUTAN
BOGOR. Serikat PetaniIndonesia (SPI), mengadakan
sekolah lapang dan magangpertanian berkelanjutanangkatan ke IV di PusatPendidikan dan Latihan(Pusdiklat) PertanianBerkelanjutan, Desa Cibeureum,Bogor. Peserta sekolah lapangini berjumlah 12 orang, yangdiutus oleh Dewan PengurusWilayah SPI di setiap provinsidi Indonesia.
Selama dua bulan ke depanpara peserta akan berpraktekdan mendalami materi
pertanian berkelanjutan ataulebih dikenal dengan pertanianorganik, dari para pengajar diPusdiklat SPI.
Dalam pembukaannya(10/11), Syahroni yangmewakili Dewan PengurusPusat (DPP) SPI menyebutkanbahwa sekolah lapang inibertujuan untuk menghasilkankader-kader SPI yang tidakhanya mengerti pengetahuanorganisasi perjuangan,tetapi mengetahui teknisketerampilan pertanianberkelanjutan secaramenyeluruh.
Bung Karno pernahmenyebutkan bahwa dirinyamampu mengubah Indonesiaapabila diberikan 10 pemuda.Oleh karena itu 12 pemudaini diharapkan akan mampumengubah pertanian Indonesiamenjadi lebih berdaulat kearah yang jauh lebih baikungkap Syahroni yang jugaKetua Departemen Pendidikan,Pemuda, Budaya, dan Kesenian
Nasional SPI ini.Kepala Sekolah Lapang
Pertanian BerkelanjutanSPI, Titis Priyo Widodo,
mengungkapkan bahwapeserta sekolah pertanian
berkelanjutan harus dapatmengaplikasikan teori yangdiberikan oleh pengajar diPusdiklat. Peserta juga harusbisa memadukan pengalamanbertani dengan teori-teori yangdiberikan.
Mereka diharapkan tidakmenjadi kader yang pasif tanpamempraktekkan apa yang telahdidapatkan, akan tetapi dapatmenjadi guru, dan pejuangorganisasi, sehingga mampumemberikan kontribusi untukkepentingan petaninya didaerah masing-masing hinggapetani secara umum," ungkapTitis.
Sekolah lapang ini jugadihadiri oleh seorang alumniangkatan II yang telah berhasildemplot pertanian organik didaerahnya.
Kami menghadirkanseorang alumni sekolahlapang, agar dia mampumerefleksikan kembali kepadapara peserta lain apa yang telahdidapatkannya ungkap Titis.
Hadran, peserta yangberasal dari SPI Nusa TenggaraBarat mengatakan bahwadia akan menggunakankesempatan belajar ini dengansebaik mungkin.
Kami merupakan kaderpilihan dari setiap wilayahSPI di Indonesia. Hal inimerupakan kebanggaansekaligus beban, karena kamiharus mampu mentransfer danmensosialisasikan setiap halyang telah dipelajari kepada
masyarakat tani di daerah asal,ungkap Hadran.#
Klik www.spi.or.idUntuk Mendapatkan Tabloid
Pembaruan Tani Versi Elektronik
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
12/16
12 PEMBARUAN TANI EDISI 82 DESEMBER 2010
Sejak 2002, hampirsetiap tahun saya menghadirikegiatan terkait Hari Pangan
Sedunia yang diselenggarakanoleh Organisasi Pangan danPertanian (FAO) di Roma,Italia.
Tahun ini saya terkejutketika membaca spanduk digedung pertemuan tersebut,isinya 1.000.000.000 oranghidup dalam kelaparan kronisdan saya sangat-sangat marah.
Tahun lalu DirekturJenderal FAO berpuasa sebagaibagian dari aksi solidaritas.
Dilihat dari terusmeningkatnya angka kelaparan,aksi spanduk dan puasa itumerupakan respons FAOterhadap kenyataan itu. Tahun1996 FAO menyelenggarakanWorld Food Summit sebagaiupaya menghapus kelaparanyang sudah mencapai 825 jutajiwa. KTT itu mengeluarkandeklarasi yang isinya tekadmenghapus separuh darijumlah kelaparan dunia tahun2015.
Kebijakan tidak pas
Namun, deklarasi itumenuai kritik dari gerakansosial dunia, terutama gerakanpetani. La Via Campesina(Gerakan Petani Internasional)mengecam kebijakan yangditempuh FAO karena masihmeyakini bahwa penghapusankelaparan dapat dilakukandengan meningkatkan produksipangan, memperbesar peranperusahaan pertanian, danmemperluas pasar pangandunia dengan menghapus
aturan perdagangan yang
Harapan di Hari Pangan Sedunia
OPINI
menghambat.Menurut La Via Campesina,
kelaparan terjadi bukan
karena produksi pangantidak mencukupi, melainkankurang didukung dandilindunginya akses petaniuntuk memproduksi pangan.Maka, yang dibutuhkan adalahkonsep keamanan pangannegara masing-masing yanglebih memberikan kekuatanpolitik kepada rakyat.
Yang lebih mendasarlagi, penghapusan kelaparantidak bisa dicapai denganprinsip kompetisi danfundamentalisme pasar, tetapidengan prinsip solidaritasmasyarakat. Inilah yang disebutdengan kedaulatan pangan.
Kini produksi danperdagangan pangan duniameningkat pesat. Karenaitu, asumsi bahwa kelaparanterjadi karena jumlahmanusia yang bertambahtidak diimbangi oleh produksipangan sudah tidak relevanlagi. Sesungguhnya yang terjadihari ini adalah produksi panganyang meningkat itu tidak
diproduksi oleh petani, tetapioleh perusahaan agribisnis.Peningkatan produksi panganitu juga tidak digunakan untukkonsumsi manusia, tetapiuntuk industri peternakan danagro-fuel.
Perdagangan panganakhirnya menjadi komoditasdan spekulasi yang memicukrisis pangan tahun 2008.Indonesia, misalnya,mengekspor kelapa sawit,tetapi pada saat yang sama
mengimpor kacang kedelai dan
terigu.
Solusi palsu
Kekhawatiran kita terhadapkrisis pangan semakin kuatmelihat sejumlah strategi yangdibuat untuk mengatasinya. Diantaranya, hasil dari High LevelTask Force on the Global FoodSecurity Crisis, yang langsungditangani oleh Kantor PusatPBB di New York. Dalamrencana aksinya, tidak tampakdukungan kuat terhadap posisipetani.
Kemudian, ada kebijakanBank Dunia yang meresponsbanyaknya perampasan tanaholeh perusahaan agribisnis,yang disebut Principles forResponsible AgriculturalInvestment (RAI). Isi RAIjustru membuka peluangbagi perusahaan-perusahaantransnasional sehingga bisaterus mengeksploitasi tanah-tanah yang ada.
Demikian juga kalaudilihat dari Bali Road Mapdan Copenhagen Accord yangdihasilkan oleh Konferensitentang Perubahan Iklim di
Bali dan Kopenhagen. Deklarasiitu menjadikan karbon sebagaikomoditas perdagangandunia. Ini artinya, pasar yangdiperluas, sedangkan aksespetani dan masyarakat adatuntuk memproduksi makanansecara agroekologis danmelestarikan hutan malahterabaikan.
Mendapat tekanan dankritik dari gerakan sosial dunia,sejak tahun lalu PBB membukaruang kepada masyarakat sipil
untuk terlibat dalam proses
Committee for Food Security(CFS).
CFS bertugas mengatasi
kelaparan dunia dengangerakan petani sebagaisalah satu anggota pada Advisory Committee-nya. Inimenjadi jalan yang membukadialog antara petani kecildan petani korban denganinstitusi- institusi sepertiFAO, World Food Program,dan International Fund for Agricultural Develop.Namun, melihat Bank Dunia,lembaga filantropis, danperusahaan juga ada di CFS,tampaknya posisi tawarmasyarakat sipil juga masihlemah.
Di Indonesia, pemerintahharus segera mencabutkeputusan yang memberikanperan besar kepada agribisnisuntuk mengurus panganseperti food estate projectdiPapua.
Selanjutnya membuatkebijakan yang mendukungpertanian rakyat denganmenerapkan prinsippertanian berkelanjutan,
membatasi impor pangan, danmelaksanakan landreform.
Semua demi tegaknyakedaulatan pangan diIndonesia.#
Ditulis oleh: Henry Saragih,Ketua Umum SPI danKoordinator Umum La ViaCampesina (Gerakan PetaniInternasional)Tulisan ini dimuat di HarianKompas, 16 Oktober 2010,
dalam rubrik opini
" Keluarga besar Serikat Petani Indonesia (SPI ) beserta RedaksiPembaruan Tani mengucapkan duka yang sedalamnya terhadap
para korban bencana alam Merapi dan Mentawai. Semogakeluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan "
www.spi.or.id
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
13/16
13PEMBARUAN TANI EDISI 82 DESEMBER 2010
Direct Selling MarketSPI hadir di Bogor
KOPERASI
BOGOR. Konsep penjualan
langsung dari petani kepadakonsumen kini hadir di Bogor,tepatnya di Warung Organik PaTani, di komplek perumahanYasmin Bogor.
Warung ini merupakankerjasama dari KoperasiSerikat Petani Indonesia (KSPI)dan Koperasi Palem yangmerupakan koperasi milikwarga Perumahan Yasmin.
Putro SantosoKurniawan, Ketua KSPI Bogormengungkapkan bahwa hari
ini (sabtu, 27/11) merupakanperesmian sekaliguspembukaan Warung OrganikPa Tani yang menggunakankonsep direct selling market(penjualan langsung kepadakonsumen).
Konsep penjualan inimemberikan tanggung jawabkepada petani (sebagaiprodusen) dan konsumennya.Apabila petani mengetahuisiapa saja konsumennya makadia akan lebih bertanggung
jawab terhadap apa yang
Transaksi jual beli di Warung Organik Pa Tani di Komplek Perumahan Yasmin, Bogor. Warung Organik ini merupakankerjasama antara KSPI Bogor bersama Koperasi masyarakat setempat.
ditanamnya seperti tidak
menggunakan bahan kimia.Sebaliknya, konsumen punakan lebih menghargai jerihpayah petani dengan hargaproduk pertanian yang pantasungkap Putro.
Putro menambahkanbahwa sistem penjualanlangsung ini juga untukmemutus mata rantai distribusiproduk pertanian yang selamaini harus melewati tengkulakyang cenderung merugikanpetani kecil.
Untuk tahap awal, kamimenjual tanaman panganseperti bayam, wortel,kangkung, bengkuang, jagung,talas, tomat, nenas, sirsak,belimbing; kami juga menjualtelur bebek baik yang mentahmaupun telur asinnya, berasorganik, madu, sampai gulamerah dan kecap organik kataPutro.
Pandi, pemuda tani SPImengatakan dengan adanyawarung seperti ini maka petani
akan lebih diuntungkan, begitu
juga dengan konsumen bisa
mendapatkan produk pertaniansegar dan sehat karena ditanamsecara organik, mengikutisistem pertanian berkelanjutanyang dikembangkan oleh SPI.
Warga disini senangdengan kehadiran warungini, karena semua produkpertanian yang dijual baikuntuk kesehatan anggotakeluarga saya ungkap IbuMarwan, seorang pembeli.
Cecep Risnandar, KetuaDepartemen Koperasi SPI
menyatakan bahwa SPIakan terus mengembangkanwarung-warung lainnya yangberada langsung di bawah-KSPI di setiap basis dan setiapwilayah SPI.
"Kehadiran warung sepertimerupakan bukti jalannyakoperasi yang langsungdikelola oleh para petanisehingga diharapkan mampumeningkatkan kesejahteraananggotanya" ungkap Cecep.
Pembukaan Warung
Organik Pa tani ini juga menjadi
lebih istimewa karena dihadirioleh dua orang delegasi petani
asal Jepang yang sebelumnyamengikuti Youth Meeting(Pertemuan Pemuda) La ViaCampesina Asia Tenggara danAsia Timur beberapa hari yanglalu.
Kami sangat senangmelihat sistem penjualan secaralangsung oleh petani seperti ini.Kami juga telah melakukannyadi negara kami, tapi kamimenghadapi tantangan beratdari jaringan supermarket yangtelah menggurita, sehingga
butuh usaha ekstra untukmenerapkan sistem seperti ini.Walaupun begitu, sudah cukupbanyak masyarakat di daerahkami yang mendukung sistempenjualan seperti ini yang lebihbertanggung jawab baik bagipetani sebagai produsen dankonsumennya sendiri ungkapAyumi, seorang petani teh asalJepang.
Warung Tani Organik dikomplek perumahan Yasmin-Bogor ini merupakan awal, KSPIBogor dalam waktu singkat jugaakan menghadirkan warung-warung tani serupa di setiapdaerah pemukiman warga diBogor ini tambah Putro.#
UUPA No. 5
TAHUN 1960
UNTUK
REFORMAAGRARIA SEJATI
www.spi.or.id
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
14/16
14 PEMBARUAN TANI EDISI 82 DESEMBER 2010
PERTANIAN BERKELANJUTAN
Insektisida dari Daun Serai Wangi
BOGOR. Sistem Pertanianberkelanjutan adalah suatu
sistem budidaya tanaman yangditerapkan di Pusat Pendidikandan Latihan (Pusdiklat) SerikatPetani Indonesia (SPI). Sistembudidaya ini dilakukan untukmenjaga keseimbanganekosistem yang ada di alamdengan menggunakancara bercocok tanam yangdapat menghasilkan produkpertanian organik tanpamemutuskan salah satu matarantai makanan yang adadi alam. Pertanian organikharus melestarikan danmeningkatkan kesehatan tanah,tanaman, hewan, manusia danbumi.
Permasalahan yang seringdihadapi para petani adalahhama yang menyerang tanamanmereka. Hama timbul akibattidak ada atau sedikitnya musuhalami hal yang disebabkanadanya ketidak seimbanganmata rantai makanan yang adadi alam. Populasi hama bisameningkat akibat pemakaianpestisida yang tidak tepat.Pestisida sintetis dapatmembunuh hama dan jugamusuh alami hama tersebut.Pemakaian yang tidak tepatdapat menimbulkan resistensiterhadap hama sehinggapopulasinya dapat meningkatpesat selain itu dapatmembahayakan kesehatanmanusia dan lingkungan sertadapat merusak ekosistem.Penggunaan pestisida tidakbisa diterapkan pada sistempertanian organik karena
mengandung bahan-bahankimia yang berbahaya.
Oleh karena itu, menurutSusan Lusiana -KoordinatorPusdiklat SPI- menjelaskanbahwa Pusdiklat SPImenerapkan penggunaanlarutan nabati sebagaipengganti pestisida sintetis.
" Larutan nabati merupakanformulasi yang dibuat dalampertanian organik yang berasaldari tanaman obat, kebun,semak, hutan dan lainnya,"
ungkap Susan.
Susan menambahkanbahwa salah satu tanaman yang
digunakan adalah sereh wangiyang merupakan kelompoktumbuhan sebagai pemikat(antraktan), pengendali lalatbuah juga untuk mengatasijamur tanaman dan buah.
"Bahan-bahan yangdiperlukan adalah serai wangisebanyak 250 gram, larutanmikroba 50cc, molase 50cc, danair 1 liter. Selain dalam bentukcairan, formulasi ini bisa dibuatdalam bentuk abu dengan caradibakar sebagai pengendalihama gudang" tambah Susan.
Serai wangi (Cymbopogonnardus L.) merupakan salah
satu tanaman penghasil minyakatsiri. Kandungan utamaserai wangi adalah Sitronella
dan Geroniol, yang bersifatantijamur dan antibakteri,sehingga serai wangi dapatdimanfaatkan sebagai fungisidadan bakterisida nabati.Kandungan sitronella padaserai wangi dapat menghambatpertumbuhan Fusariumoxysporum f.sp. vanillae,penyebab penyakit busukbatang panili, F. oxysporum f.sp. lycopersici, penyebabpenyakit layu fusarium padatomat, dan patogen penyebab
penyakit antraknose pada
pisang (Colletotrichum musae,Lasiodiplodia thebromae, dan
Fusarium proliferatum).Selain menghambatpertumbuhan jamur patogentanaman, serai wangi jugamampu menghambatpertumbuhan jamurkontaminan pada produk pascapanen, diantaranya Aspergillus falvus, A. niger, A. cadidus, A. versicolor, dan beberapaspesies Penicillium. Seraiwangi mampu menghambatproduksi aflatoksin pada A. flavus. Aflatoxin merupakanmikotoksin yang berbahayabagi kesehatan manusiakarena bersifat karsinogenik,
mutagenik, dan dapatmenurunkan kekebalan tubuh.
Penelitian tentang sifat
antibakteri serai wangi belumbanyak dilakukan. Penyebabnyaadalah karena sifat antijamurserai wangi dipercaya lebihkuat dibandingkan sifatantibakterinya.
Serai wangi mampumenghambat pertumbuhan tigaisolat Ralstonia solanacearum,penyebab penyakit layupada tanaman nilam, jahe,dan kentang, serta Bacilluscereus (bakteri yang relatifpeka terhadap antibiotik).
Selain itu, serai wangi juga
menghambat pertumbuhanbakteri gram negatif,
Pseudomonas aeruginosa daProteus vulgaris serta bakterigram positif Bacillus subtilisdan Staphylococcus aereus.
Keunggulan pestisidanabati yaitu murah dan mudahdibuat sendiri, relatif amanterhadap lingkungan, tidakmenyebabkan keracunanterhadap tanaman, sulitmenimbulkan kekebalan padahama, dan menghasilkanproduk pertanian yang sehatbebas dari residu pestisidakimia. Kelemahannya adalahdaya kerjanya relatif lambat,tidak membunuh jasad sasaransecara langsung, tidak tahanterhadap sinar matahari,kurang praktis, tidak tahandisimpan, dan kadang-kadangharus disemprotkan berulang-ulang.
Pestisida nabati dapatdiaplikasikan denganmenggunakan alat semprot(sprayer) gendong sepertipestisida kimia padaumumnya. Namun, apabilatidak dijumpai alat semprot,aplikasi pestisida nabati dapatdilakukan dengan bantuankuas penyapu (pengecat)dinding atau merang yangdiikat. Caranya, alat tersebutdicelupkan kedalam emberyang berisi larutan pestisidanabati, kemudian dikibas-kibaskan pada tanaman. Supayapenyemprotan pestisidanabati memberikan hasil yangbaik, butiran semprot harusdiarahkan ke bagian tanaman
dimana jasad sasaran berada.Apabila sudah tersedia ambangkendali hama, penyemprotanpestisida nabati sebaiknyaberdasarkan ambang kendali.Untuk menentukan ambangkendali, perlu dilakukanpengamatan hama setelitimungkin.
Pengamatan yang tidakteliti dapat mengakibatkanhama sudah terlanjur besarpada pengamatan berikutnyadan akhirnya sulit dilakukan
pengendalian.#
Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.)
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
15/16
15PEMBARUAN TANI EDISI 82 DESEMBER 2010
IKRAR PEMUDA-PEMUDI TANISERIKAT PETANI INDONESIA
DENGAN MEMANJATKAN PUJI SYUKUR KE HADIRAT TUHAN YANG MAHA ADIL
KAMI PEMUDA-PEMUDI SERIKAT PETANI INDONESIA (SPI), DENGAN SUNGGUH-
SUNGGUH MEYAKINI BAHWA KAMI ADALAH BANGSA YANG BESAR, BANGSA YANG
BERMARTABAT DAN BERDAULAT. NEGARA KAMI ADALAH NEGARA KEPULAUAN
YANG BERLIMPAH SUMBERDAYA AGRARIANYA.DENGAN DILANDASI KEIMANAN DAN KETAQWAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA
ADIL, SERTA KENYATAAN KEHIDUPAN PETANI DAN PERTANIAN DI INDONESIA, KAMI
PEMUDA-PEMUDI SPI, BERIKRAR DENGAN SADAR DAN IKHLAS:
BERTEKAD MELANJUTKAN PERJUANGAN CITA-CITA KEMERDEKAAN MENUJU
RAKYAT INDONESIA YANG ADIL, MAKMUR DAN SEJAHTERA SESUAI DENGAN AMANAT
PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (NASKAH ASLI).
SEBAGAI WARGA NEGARA DAN PEMUDA-PEMUDI SPI, BERTANGGUNG JAWAB DAN
MENJUNJUNG TINGGI ATAS KELANGSUNGAN DAN SISTEM PERTANIAN DI INDONESIA
SEBAGAI SOKO GURU PEREKONOMIAN BANGSA INDONESIA.SEBAGAI PEMUDA-PEMUDI PEJUANG SIAP MENJADI BARISAN TERDEPAN DAN
AKTIF DALAM SETIAP KEGIATAN SPI YAKNI MEMPERJUANGKAN PEMBARUAN
AGRARIA SEJATI DAN PETANI YANG TERTINDAS DEMI TERCAPAINYA
KEDAULATAN RAKYAT DAN KEADILAN SOSIAL.
SELALU SIAP MENGAWAL DAN MENJAGA KELANGSUNGAN ORGANISASI SERTA
SENANTIASA MEMAJUKAN ORGANISASI DEMI TERWUJUDNYA TUJUAN SPI.
SETIA PADA CITA-CITA SPI, TUNDUK DAN PATUH PADA ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA, RELA BERKORBAN DEMI SUKSES PETANI DAN SPI.
MEMEGANG TEGUH DISIPLIN DAN MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN,
SERTA MENJAGA SOLIDARITAS DAN KESATUAN SPI.BERTEKAD MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN KAUM TANI MULAI DARI TINGKAT
LOKAL, NASIONAL, REGIONAL HINGGA INTERNASIONAL.
DEMIKIAN IKRAR PEMUDA-PEMUDI SPI, UNTUK DIPERJUANGKAN DENGAN
SEGENAP JIWA RAGA KAMI.
ATAS NAMA PEMUDA-PEMUDI SERIKAT PETANI INDONESIA.
SITU GUNUNG, 22 NOVEMBER 2010
PUKUL 21.08 WIB
8/3/2019 Edisi 82 (Desember 2010)
16/16
16 PEMBARUAN TANI EDISI 82 DESEMBER 2010
GALERI FOTO
Kemah Pemuda Tani SPI, Situ Gunung, Sukabumi, 21-25 November 2010
(Kiri Atas) Pelahan manajemen aksi bagi peserta Kemah Pemuda Tani | (Kanan Atas) Rapat rapat komisi membahas
ikrar pemuda, petani perempuan dan Badan Aksi Tani (BAKTI) | (Kiri Tengah) Pembacaan hasil rekomendasi komisi petani
perempuan SPI | (Kanan Tengah) Upacara penyambutan delegasi internasional pertemuan pemuda La Via Campesina | (Kiri
Bawah) Makan siang peserta Kemah Pemuda Tani SPI bersama peserta pertemuan pemuda La Via Campesina | (Kanan
Bawah) Pembacaan Ikrar Pemuda-Pemudi Tani SPI oleh perwakilan dari Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Timur