PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Niaga Pertanian Dosen Setyowati, S.P., M.P.
Oleh:
1. Twin Tantriyati H08101152. Ubaidillah H08101163. Vinda Kusuma H08101194. Wahyu Ramdhani H08101205. Widyaastuti H08101216. Woro Rukmi P. H0810122
AGB D
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
I. PENDAHULUAN
Permintaan memberikan gambaran tentang perubahan harga suatu
komoditas dan faktor-faktor lainnya terhadap kuantitas permintaan komoditas
tersebut. Dalam praktek keseharian, seringkali tidak cukup untuk sekedar
mengetahui apakah kuantitas permintaan tersebut akan naik atau turun sebagai
akibat terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini,
pengukuran seberapa jauh reaksi perubahan kuantitas terhadap perubahan harga
dan faktor-faktor lainnya seringkali merupakan informasi yang berguna bila ingin
dipahami arti penting dari perubahan-perubahan tersebut. Hal ini mengingat
dalam analisis ekonomi, baik secara teori maupun praktek sangat berguna untuk
mengetahui sampai dimana sensitivitas permintaan suatu komoditas terhadap
perubahan harga maupun perubahan faktor-faktor lainnya yang terkait. Ukuran
kuantitatif yang menunjukkan seberapa besar pengaruh perubahan harga maupun
faktor-faktor lainnya terhadap perubahan permintaan dari suatu komoditas di
sebut elastisitas. Dengan mengetahui bedarnya elastisitas dapat diramalkan
perubahan yang akan terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah suatu
komoditas yang diperjualbelikan berubah.
Elastisitas dibedakan menjadi elastisitas permintaan dan penawaran. Dalam
hal ini, makalah ini hanya akan menyoroti topik mengenai permintaan dan
elastisitas permintaannya. Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran
kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga atau faktor-
faktor lainnya terhadap perubahan permintaan suatu komoditas. Faktor-faktor lain
selain harga akan lebih lanjut dijelaskan pada bab pembahasan. Oleh karena itu
makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai hal-hal yang terkait dan
mempengaruhi permintaan dan elastisitas permintaan.
I. PEMBAHASAN
A. Pengertian, Hukum, Kurva dan Teori Permintaan
1. Permintaan (Demand)
Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu
pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu
dan dalam periode tertentu.
Persamaan : (Qd = F.(Px, Py, Ine,T,S, Pop,F)
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang
ditentukan oleh faktor-faktor,diantaranya :
a. Harga barang itu sendiri (Px)
Sesuai dengan Hukum Permintaan, Jumlah barang yang diminta
berubah secara berlawanan dengan perubahan harga. Cara lain untuk
mengekspresikan prinsip ini adalah kurva permintaan mempunyai nilai
kemiringan negatif. perubahan harga secara nominal menyebabkan
pergerakan sepanjang fungsi permintaan tertentu, dan pergerakan
tersebut ditunjukkan oleh perubahan jumlah yang diminta secara
berlawanan.
Gambar 1 Pergeseran dalam Jumlah yang di minta
Q2Q1
E2
E1
O
P1
P2HARGA
Jumlah yang diminta
Harga yang dilukiskan pada sumbu tegak dan jumlah yng diminta
konsumen pada sumbu datar. Bila harga barang turun dari OP1 menjadi
OP2 maka jumlah barang yang diminta naik dari OQ1 menjadi OQ2.
Perubahan ini ditunjukkan oleh pergerakan sepanjang kurva permintaan
DD’, yaitu dari titik E1 ke E2. Jadi, perubahan harga itu sendiri
mengakibatkan berubahnya jumlah yang diminta, kurva permintaan tetap
tidak berubah.
b. Harga barang lain ( Py)
Barang-barang konsumsi pada umunya mempunyai kaitan
penggunaan antara yang satu dengan yang lain. Kaitan penggunaan
antara kedua barang konsumsi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu saling mengganti dan saling melengkapi. Dua barang
kaitan mempunyai hubungan yang saling mengganti bila naiknya harga
saah satu barang mengakibatkan naiknya permintaan terhadap barang
lain.
c. Pendapatan konsumen (Inc)
Faktor ini merupakan faktor penentu yang penting dalam
permintaan suatu barang. Pada umumnya, semakin besar penghasilan
semakin besar pula permintaan (artinya semakin besar penghasilan
semakin jauh dan semakin ke kanan letak kurva permintaan).
Gambar 2 Pergeseran Kurva Permintaan
DUD
Dd
DU’D’
Dd’
QuQQdO
P
Dalam gambar 2, DD’ adalah kurva permintaan sebelum ada
perubahan penghasilan. Sekarang misalkan penghasilan konsumen naik.
Akibatnya permintaan akan naik, yaitu bergeser ke kanan menjadi
DuDu’. Dan bila penghasilan konsumen turun dari tingkat semula, maka
permintaan akan turun atau bergeser ke kiri menjadi DdDd’. Dalam hal
ini perlu diperhatikan bahwa bila pemintaan naik, harga tetap tidak
berubah, maka jumlah yang diminta konsumen juga naik, harga tetap
tidak berubah, maka jumlah yang diminta konsumen juga naik. Bila
harga OP dan permintaan naik dari DD’ menjadi DuDu’, maka jumlah
yang diminta naik dari OQ menjadi OQu. Jadi, perubahan penghasilan
konsumen mengakibatkan pergeseran permintaan.
d. Selera (T)
Selera atau pola preferensi konsumen pada umumnya berubah dari
waktu ke waktu. Naiknya intensitas keinginan seseorang terhadap suatu
barang tertentu pada umumnya berakibat naiknya jumlah permintaan
terhadap barang tersebut (misalnya pada musim penghujan, selera
seseorang terhadap payung semakin tinggi, hal ini akan mendorong
naiknya permintaan terhadap payung). Begitu sebaliknya, turunnya selera
konsumen terhadap suatu barang akan berkibat turunnya jumlah
permintaan.
e. Iklim (S)
Permintaan terhadap suatu barang tergantung pada musim atau
iklim. Kita ambil contoh harga komoditas pertanian , ketika panen raya
maka harga suatu komoditas cenderung lebih rendah. Tetapi ketika masa
paceklik harga cenderung tinggi. Hal ini, berpengaruh terhadap jumlah
permintaan suatu barang.
f. Jumlah penduduk (Pop)
Semakin banyak jumlah penduduk maka jumlah barang yang
diminta semakin banyak kertika harga suatu barang itu rendah.
g. Ramalan masa yang akan datang (F)
Informasi harga dari pasar pada masa yang akan datang
menyebabkan tingkat permintaan terhadap suatu barang juga akan
berubah. Misalnya: adanya isu kenaikan harga komoditas bawang lokal
akan menyebabkan turunnya jumlah permintaan dan akan beralih kepada
bawang impor yang harganya cenderung lebih rendah.
2. Hukum Permintaan (The law of Demand)
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang
menyatakan:
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut
dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau
naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya
apabila harga turun jumlah barang meningkat.”
3. Daftar Permintaan
Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam
angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta
masyarakat. Ia menggambarkan besarnya permintaan yang ada pada
berbagai tingkat harga.
Contoh:
Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.”
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari
kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan
antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan
terbalik.
4. Teori Permintaan
Dapat dinyatakan : “Perbandingan lurus antara permintaan terhadap
harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik,
sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”
Gerakan sepanjang dan perubahan kurva permintaan
a. Gerakan sepanjang kurva permintaan
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga
barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.
Pergeseran kurva permintaan
Kurva permintaan kan bergerak kekanan atau kekiri apabila terdapat
perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor
faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli
dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka
perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan
atau ke kiri.
B. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit
barang yang dibeli sebagai akibat adanya perubahan salah satu faktor yang
mempengaruhinya.
Secara umum penaksiran elastisitas permintaan berguna bagi perusahaan
maupun bagi pemerintah. Adapun manfaat dari penaksiran elastisitas
permintaan adalah:
1. Bagi perusahaan (produsen), elastisitas permintaan dapat menjadi landasan
dalam menyusun kebijakan penjualannya. Bila diketahui sifat responsif
permintaan atas komoditas yang dihasilkan perusahaan, pihak perusahaan
dapat memnentukan perlu tidaknya untuk menaikkan harga jual komoditas
yang dihasilkannya.
2. Bagi pemerintah dapat digunakan untuk meramalkan kesuksesan dari
kebijakan tertentu yang akan dilaksanakannya.
Secara umum elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi:
Elastisitas permintaan terhadap harga (price elasticity of demand)
Elastisitas permintaan terhadap pendapatan (income elasticity of demand)
Elastisitas permintaan silang (cross price elasticity of demand)
Berikut adalah contoh perhitungan bagi elastisitas permintaan terhadap
harga:
Daftar Permintaan Gabah
Keadaan Harga/kg Jumlah diminta
Awal 400 10.000
Akhir 300 15.000
Dari tabel diketahui bahwa perubahan harga gabah dari Rp 400/kg
menjadi Rp 300/kg menyebabkan terjadinya kenaikan jumlah gabah yang
diminta dari 10.000 kg menjadi 15.000 kg. Besarnya elastisitas permintaan
terhadap harga adalah:
nP 1=
(15.000−10.000)10.0000
(300−400)400
=−2
Besarnya elastisitas permintaan terhadap harga sebesar -3 menunjukkan
bahwa bila harga gabah turun 1 % akan menyebabkan jumlah gabah yang
diminta naik 2 %. Rumus diatas akan memberikan hasil perhitungan yang
berbeda bila perubahan tersebut dipandang dari sudut yang sebaliknya.
Daftar Permintaan Gabah Dilihat dari Sudut Sebaliknya
Keadaan Harga/kg Jumlah diminta
Awal 300 15.000
Akhir 400 10.000
nP 2=
(10.000−15.000)15.000
(400−300)300
= -1
1. Elastisitas Harga (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas harga (Ep) mengukur seberapa besar tingkat perubahan
jumlah barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang
yang bersangkutan. Bersarnya perubahan harga terhadap jumlah barang
yang diminta dinyatakan dengan koefisien elastisitas.
Ep = Persentase perubahan jumlahbarang yang diminta
Persentase perubahanharga
Angka elastisitas harga selalu bernilai negatif sehingga tanda di depan
koefisien sering tidak ditulis. Elastisitas harga selalu bernilai negatif karena
sifat variabel harga dan jumlah barang yang diminta bersifat terbalik.
Kenaikan harga selalu diikuti dengan penurunan permintaan dan sebalinya,
penurunan harga selalu diikuti dengan kenaikan permintaan. Misalnya jika
Ep=-2 berarti apabila harga barang naik 1%, maka permintaan terhadap
barang tersebut turun sebanyak 2% dan sebaliknya. Semakin besar nilai
negatifnya, berarti semakin elastisitas permintaannya sebab perubahan
permintaan jauh lebih besar dibandingkan dengan perubahan harga. Angka
Ep dapat disebut dalam nilai absolut, Ep=2 sama dengan Ep=-2.
a) Elastisitas titik dan elastisitas busur
Elastisitas titik (point elasticity) mengukur tingkat elastisitas pada
titik tertentu. Konsep elastisitas ini digunakan apabila perubahan harga
yang terjadi sedemikian kecilnya sehingga mendekati nol. Akan tetapi,
konsep ini kurang akurat bila perubahan harga yang terjadi relatif besar.
Dalam kasus tersebut, akan lebih cepat bila diukur dengan elastisitas
busur (arch elasticity) yang mengukur elastisitas permintaan antara dua
titik.
b) Jenis elastisitas harga
a. Inelastis (Ep<1)
Perubahan permintaan (dalam persentase) lebih kecil daripada
perubahan harga. Jika harga suatu barang naik 10%, akan
menyebabkan permintaan turun sebesar misalnya 6%.
b. Elastis (Ep>1)
Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis apabila
perubahan harag suatu barang menyebabkan perubahan permintaan
yang besar. Misalnya apabila harga turun 10%, maka menyebabkan
permintaan naik sebesar 20%.
c. Elastisitas uniter (Ep=1)
Jika harga naik sebesar 10%, menyebabkan permintaan akan
turun sebesar 10%.
d. Inelastis sempurna (Ep=0)
Berapa pun harga suatu barang, orang akan tetap membeli
sejumlah yang dibutuhkannya.
e. Elastis sempurna (Ep=~)
Perubahan harga sedikit saja akan menyebabkan perubahan
permintaan tidak terbilang besarnya.
c) Elastisitas harga dan hasil penjualan
Pada umumnya sifat permintaan atas sebagian besar barang adalah
elastis dan inelastis. Kondisi elastisitas uniter, elastis sempurna dan
inelastis sempurna jarang ditemui di pasar.
Barang-barang yang memiliki sifat inelastis, kenaikan harga akan
menyebabkan kenaikan hasil penjualan. Sedangkan barang yang bersifat
elastis, kenaikan harga justru menurunkan hasil penjualan. Untuk barang
yang memiliki elastisitas permintaan uniter, perubahan harga (kenaikan
atau penurunan) tidak akan mengubah hasil penjualan.
d) Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat elastisitas harga,
yaitu sebagai berikut:
Jenis produk
Barang-barang pertanian memiliki elastisitas permintaan yang
lebih rendah daripada barang-barang industri.
Tingkat substitusi
Semakin banyak jenis pengganti suatu barang, semakin elastis
sifat permintaanya. Barang-barang pertanian umumnya mempunyai
elastisitas yang lebih rendah daripada barang industri.
Proporsi pengeluaran suatu barang terhadap pendapatan konsumen
Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk
membeli suatu barang, maka makin elastis permintaan akan barang
tersebut.
Jangka waktu
Dalam jangka pendek, permintaan bersifat tidak elastis karena
perubahan yang terjadi di pasar belum diketahui oleh para pembeli
sehingga mereka cenderung meminta barang-barang yang biasa dibeli
walaupun harganya mengalami kenaikan. Sedangkan dalam jangka
panajng, para pembeli dapat mencari barang pengganti atas suatu
barang yang harganya mengalami kenaikan sehingga cenderung lebih
elastis.
2. Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Elastisitas silang (Ec) mengukur peresentase perubahan permintaan
akan suatu barang sebagai akibat adanya perubahan harga barang lain
sebesar 1%.
Ec = Persentase perubahan jumlahbarang X yangdiminta
Persentase perubahanharga barangY
Nilai Ec mencerminkan hubungan antara barang X dengan Y. bila
Ec>0, maka X merupakan barang substitusi Y. kenaikan harga Y
menyebabkan harga relatif X lebih murah sehingga permintaan terhadap X
meningkat. Tetapi bila nilai Ec<0 menunjukkan hubungan X dan Y adalah
komplementer. X hanya bias digunakan bersama-sama dengan Y.
Penambahan atau pengurangan terhadap X akan menyebabkan penambahan
atau pengurangan terhadap Y. Kenaikan harga Y menyebabkan permintaan
terhadap Y menurun, yang menyebabkan permintaan terhadap X ikut
menurun. Nilai Ec=0 berarti dua macam barang tersebut tidak berkaitan.
3. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)
Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan
terhadap suatu barang berubah apabila pendapatan berubah sebesar 1%.
Ei =Persentase perubahan jumlahbarang yang diminta
Persentase perubahan pendapatan
Umumnya nilai Ei positif karena kenaikan pendapatan (nyata) akan
meningkatkan permintaan. Makin besar nilai Ei, maka elastisitas
pendapatannya makin besar. Barang dengan Ei>0 merupakan barang normal
(normal goods). Apabila nilai Ei antara 0 sampai 1, barang tersebut
merupakan kebutuhan pokok (essential goods). Barang dengan nilai Ei>1
merupakan barang mewah (luxurius goods), sedangkan barang dengan nilai
Ei<0 merupakan barang inferior (inferior goods).
III. PENUTUP
Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar
tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam
periode tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruihi permintaan, antara lain harga
barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan konsumen, selera, iklim, jumlah
penduduk dan ramalan masa yang akan datang.
Kurva permintaan merupakan suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang
diminta para pembeli. Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya
menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat
hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan
terbalik.
Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang
yang dibeli sebagai akibat adanya perubahan salah satu faktor yang
mempengaruhinya. Elastisitas terdiri atas elastisitas harga (Ep), elastisitas silang
(Ec) dan elastisitas pendapatan (Ei). Elastisitas harga (Ep) mengukur seberapa
besar tingkat perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat dari
perubahan harga barang yang bersangkutan. Bersarnya perubahan harga terhadap
jumlah barang yang diminta dinyatakan dengan koefisien elastisitas. Jenis
elastisitas harga, antara lain inelastis (Ep<1), elastis (Ep>1), elastisitas uniter
(Ep=1), inelastis sempurna (Ep=0) dan elastis sempurna (Ep=~). Elastisitas silang
(Ec) mengukur peresentase perubahan permintaan akan suatu barang sebagai
akibat adanya perubahan harga barang lain sebesar 1%. Elastisitas pendapatan
(Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah apabila
pendapatan berubah sebesar 1%.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2012. Permintaan dan Penawaran. http://matakuliah.files.wordpress.com/2007/09/te-mik-2.pdf. Diakses pada tanggal 25 April 2012 pukul 13.29 WIB.
Anonimb. 2012. Teori Permintaan. http://matakuliah.files.wordpress.com/2007/09/te-mik-1.pdf. Diakses pada tanggal 25 April 2012 pukul 13.30 WIB.
Firdaus, M. 2008. Manajemen Agribisnis. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Sudarman, A. 2011. Teori Ekonomi Mikro. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Sugiarto. 2007. Eknomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Top Related