perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN
PAJAK BERDASARKAN KEBIJAKAN PEMERIKSAAN PAJAK DI KPP
PRATAMA KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli
Madya Studi Diploma III Perpajakan
Oleh :
HERI CAHYONO
F3409039
PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
TAXPAYER COMPLIANCE LEVEL IN TAX PAYMENT POLICY
UNDER INVESTIGATION IN TAX KPP PRATAMA KARANGANYAR
Heri Cahyono
F3409039
Taxes are one of source state revenue that very important. Therefore need
to hold the examination in order to maximize tax revenue is given the awareness
of taxpayers to pay taxes is still very low. With the expected tax assessment
performed by the State received tax increases and to minimize fraud committed
taxpayer in tax avoidance.
Therefore, the authors conducted a study that aims to identify the
performance of examination division KPP Pratama Karanganyar in terms of
improving taxpayer compliance in paying the tax obligations.
In a tax assessment still has many weakness, including coordination
between divisions that still lacking that caused crash schedule of inter-section and
the data is still difficult to access from the center. From the research the authors
provide advice such as coordination among the sections further improved, so it
can reduce the impact of activities schedule as well as a backup plan should be
prepared to tackle the things that make the chaotic schedule of system
improvements and application data to be accessed, so there are no barriers in the
search data.
Key Words : Tax Investigation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Masa depan itu dibeli oleh masa sekarang. ~ Samuel Johnson
Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh. ~ Albert
Einstein
Syahadat dan Al-Fatihah, jangan lupa! ~ Nasihat Ibu
Penulis persembahkan kepada:
Kedua Orang Tua
Keluarga
imut
Teman-teman Perpajakan ‘09
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Tugas Akhir dengan judul Tingkat Kepatuhan Wajib
Pajak Dalam Pembayaran Pajak Berdasarkan Kebijakan Pemeriksaan
Pajak Di KPP Pratama Karanganyar ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Ahli
Madya pada Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis sampaikan rasa terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu penyusunan laporan tugas akhir ini:
1. Bapak Prof. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi DIII
Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Ahmad Ridwan, S.E, Ak selaku dosen pembimbing Tugas akhir.
4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Bapak Haryoto selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Karanganyar.
6. Seluruh pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7. Orang Tua dan keluarga penulis.
8. Teman-teman seperjuangan pajak’09
9. Imut, yang tidak bosan dalam memberikan dukungan, motivasi, masukan, doa,
dan semangat
10. Semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan namun tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari jika dalam penyusunan tugas akhir ini ini masih jauh
dari kesempurnaan. Sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak sangat diharapkan.
Pada akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi pembelajaran kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta,
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
ABSTACT ............................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJAN ................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ................................................. 1
1. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Karanganyar ............................... 1
2. Struktur Organisasi KPP Pratama Karanganyar .............................. 2
3. Deskripsi Jabatan ............................................................................. 4
B. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................... 17
C. PERUMUSAN MASALAH ............................................................... 21
D. TUJUAN PENELITIAN .................................................................... 22
E. MANFAAT PENELITIAN ................................................................. 22
F. TEKNIK ANALISIS DATA ............................................................... 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DASAR HUKUM ............................................................................... 25
B. LANDASAN TEORI .......................................................................... 25
C. PEMERIKSAAN ................................................................................ 32
D. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 34
E. PERANAN DIVISI PEMERIKSAAN ............................................... 40
F. KENDALA-KENDALA DALAM PEMERIKSAAN ........................ 40
G. CARA MENGATASI KENDALA PEMERIKSAAN ....................... 41
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN ..................................................................................... 42
B. KELEMAHAN ................................................................................... 43
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................................... 44
B. REKOMENDASI ............................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
1.1 Penerimaan Perpajakan Tahun 2011 ............................................................... 19
1.2 Pengembalian Pendapatan Perpajakan dan Imbalan Bunga Tahun 2011 ........ 20
2.1 Penerimaan Perpajakan Tahun 2009 ................................................................ 34
2.2 Pengembalian Pendapatan Perpajakan dan Imbalan Bunga Tahun 2009 ........ 35
2.3 Penerimaan Perpajakan Tahun 2010 ................................................................ 36
2.4 Pengembalian Pendapatan Perpajakan dan Imbalan Bunga Tahun 2010 ........ 37
2.5 Penerimaan Perpajakan Tahun 2011 ................................................................ 38
2.6 Pengembalian Pendapatan Perpajakan dan Imbalan Bunga Tahun 2011 ........ 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
1. Tabel Penerimaan dan Pengembalian Pajak Tahun 2009
2. Tabel Penerimaan dan Pengembalian Pajak Tahun 2010
3. Tabel Penerimaan dan Pengembalian Pajak Tahun 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN
PAJAK BERDASARKAN KEBIJAKAN PEMERIKSAAN PAJAK DI KPP
PRATAMA KARANGANYAR
HERI CAHYONO
F3409039
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang sangat
penting. Oleh karena itu perlu diadakan pemeriksaan pajak guna memaksimalkan
penerimaan tersebut mengingat kesadaran wajib pajak guna membayar pajak saat
ini masih sangat rendah. Dengan pemeriksaan pajak yang dilakukan diharapkan
pajak yang diterima oleh Negara meningkat dan dapat meminimalkan kecurangan
yang dilakukan wajib pajak dalam penghindaran pajak.
Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui kinerja divisi pemeriksaan KPP Pratama Karanganyar dalam hal
peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya.
Dalam pemeriksaan pajak masih memiliki berbagai kelemahan, antara lain
koordinasi antara divisi yang masih kurang yang menyebabkan terbenturnya
jadwal antar seksi dan data yang masih sulit untuk diakses dari pusat. Dari hasil
penelitian penulis memberikan saran seperti koordinasi antar seksi/ bagian lebih
ditingkatkan, sehingga dapat mengurangi benturan jadwal kegiatan serta rencana
cadangan perlu disiapkan guna menanggulangi hal-hal yang membuat jadwal
kegiatan kacau dan permohonan perbaikan sistem mengenai data yang akan
diakses, sehingga tidak ada hambatan dalam pencarian data-data.
Kata Kunci: Pemeriksaan Pajak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
TAXPAYER COMPLIANCE LEVEL IN TAX PAYMENT POLICY UNDER
INVESTIGATION IN TAX KPP PRATAMA KARANGANYAR
Heri Cahyono
F3409039
Taxes are one of source state revenue that very important. Therefore need
to hold the examination in order to maximize tax revenue is given the awareness
of taxpayers to pay taxes is still very low. With the expected tax assessment
performed by the State received tax increases and to minimize fraud committed
taxpayer in tax avoidance.
Therefore, the authors conducted a study that aims to identify the
performance of examination division KPP Pratama Karanganyar in terms of
improving taxpayer compliance in paying the tax obligations.
In a tax assessment still has many weakness, including coordination
between divisions that still lacking that caused crash schedule of inter-section and
the data is still difficult to access from the center. From the research the authors
provide advice such as coordination among the sections further improved, so it
can reduce the impact of activities schedule as well as a backup plan should be
prepared to tackle the things that make the chaotic schedule of system
improvements and application data to be accessed, so there are no barriers in the
search data.
Key words : Tax Investigation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
1. Sejarah berdirinya kantor pelayanan pajak pratama karanganyar
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar merupakan pecahan dari
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta yang dulunya meliputi Kotamadya
Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten
Boyolali.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar sewaktu awal berdirinya
menggunakan bekas Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Surakarta.
Karena kantor tersebut digunakan sebagai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Jawa Tengah II maka sekitar bulan Januari 2007 kegiatan operasional
Kantor Pelayanan Pajak Pratama sementara waktu dipindahkan ke bekas
Kantor Pemeriksa dan Penyidikan Pajak Surakarta. Tanpa perencanaan yang
matang, pada akhir Desember 2007 Kantor Pelayanan Pajak Karanganyar
dipindah ke Gedung Megaria di Jalan Palur Raya Nomor 2 Ngringo.
Berhubungan adanya bencana banjir bandang akibat meluapnya sungai
Bengawan Solo yang mengakibatkan sebagian dokumen hanyut dibawa banjir
maka tanggal 30 Oktober 2009 Kantor Pelayanan Pajak Pratama dipindahkan
ke kantor baru yang beralamatkan di Jalan Kyai Haji Samanhudi Nomor 7
Komplek Perkantoran Cangakan, Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Adapun wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar
meliputi dua kabupaten, yaitu:
a. Kabupaten Karangayar yang terdiri dari 17 kecamatan, dan
b. Kabupaten Sragen yang terdiri dari 20 kecamatan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007
tanggal 31 Mei 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organsasi dan Tata Kerja Vertikal
Direktorat Jenderal Pajak, berdasarkan peraturan tersebut diberitahukan bahwa
kode wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar di Nomor Pokok
Wajib Pajak yang sebelumnya 526 (Kantor Pelayanan Pajak Surakarta)
menjadi 528 (Kantor Pelayanan Pajak Karanganyar).
2. Struktur organisasi kantor pelayanan pajak pratama karanganyar
Struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar
adalah sebagai berikut:
a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Umum;
c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi;
d. Seksi Pelayanan;
e. Seksi Penagihan;
f. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I;
g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II;
h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
i. Seksi Pemeriksaan;
j. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan;
k. Kelompok Fungsional.
Selain itu, di wilayah KPP Pratama Karanganyar juga terdapat Kantor
Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sragen yang
berkedudukan di Jalan Raya Sukowati No.84 Sragen.
Total jumlah pegawai per 1 Maret 2012 adalah 112 orang, dengan
rincian 1 orang Kepala Kantor, 8 orang Kepala Seksi, 1 orang Kepala Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sragen, 24 orang Account
Representative, xx orang Pemeriksa, xx orang Jurusita Pajak, xx orang
Pelaksana. Dari xx orang pelaksana tersebut, xx orang di Sub Bagian Umum,
xx orang di Seksi Pengolahan Data dan Informasi, xx orang di Seksi
Pengawasan dan Konsultasi, xx orang di Seksi Pelayanan, xx orang di Seksi
Penagihan, xx orang di Seksi Penagihan, xx orang di Seksi Pemeriksaan, dan
xx orang di Seksi Ekstensifikasi. Serta 12 orang satpam dan sopir, 11 orang
Office Boy, dan 5 orang honorer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
3. Deskripsi jabatan
a. Kepala Kantor
Tugasnya mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan
operasional pelayanan perpajakan berdasarkan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
b. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum memiliki tugas mengkoordinasikan tugas
pelayanan kesekretariatan dengan cara mengatur kegiatan tata usaha dan
kepegawaian, keuangan, rumah tangga, serta perlengkapan untuk
menunjang kelancaran tugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar. Uraian tugas dari Sub Bagian Umum antara lain:
1) Mengkoordinasikan pengurusan surat masuk dan surat keluar;
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tata usaha perpajakan;
3) Mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi DP3, LP2P, KGB,
dan Daftar Riwayat Hidup sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
4) Mengkoordinasikan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)
Pejabat Fungsional;
5) Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementrian Negara/ Lembaga (RKA-KL);
6) Mengkoordinasikan penerimaan Daftar Isian Pelaksana Anggaran
(DIPA) dari Kantor Wilayah/ Kantor Pusat;
7) Mengkoordinasikan inventarisasi alat perlengkapan kantor/alat tulis
kantor;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
8) Mengkoordinasikan rencana penghapusan inventaris kantor;
9) Mengkoordinasikan penyusunan laporan mutasi barang milik Negara/
kekayaan Negara triwulanan dan laporan inventaris tahunan;
10) Mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan dan barang
berdasarkan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi
Barang Milik Negara (SABMN);
11) Mengkoordinasikan bahan masukan peyusunan konsep Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Wilayah;
12) Mengkoordinasikan penyusunan tanggapan terhadap Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) dari Aparatur Pengawasan Fungsional.
c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Pengolahan Data dan Informasi memiliki tugas memberikan
dukungan secara tehnis (technical Support) di bidang TI (Teknologi dan
Informasi) kepada Seksi-Seksi terkait.
d. Seksi Pelayanan
Adapun tugas pokok Seksi Pelayanan adalah sebagai berikut :
1) Mengadministrasikan surat-surat permohonan dari Wajib Pajak dan
surat-surat lainnya pada Tempat Pelayanan Terpadu (TPT);
2) Menyelesaikan surat-surat permohonan dari Wajib Pajak yang masuk
ke Seksi Pelayanan;
3) Memberikan jawaban permintaan konfirmasi dan klarifikasi dari KPP
lain;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
4) Menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) dan Surat Ketetapan Pajak
(SKP);
5) Menatausahakan Surat Pemberitahuan baik SPT masa / SPT Tahunan
maupun SPOP PBB;
6) Menerbitkan Surat Teguran sehubungan dengan SPT masa atau SPT
Tahunan atau SPOP yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak
sesuai dengan batas waktu yang ditentukan;
7) Menatausahakan berkas yang telah dilaporkan oleh Wajib Pajak
meliputi; pengarsipan, pemenuhan peminjaman berkas, sampai dengan
pemisahan terhadap berkas Wajib Pajak yang masa pajak telah
melampaui 10 tahun (daluwarsa);
8) Menerima keputusan keberatan dan banding;
9) Melakukan penyuluhan perpajakan.
e. Seksi Penagihan
Seksi Penagihan memiliki tugas melakukan penatausahaan piutang
pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak (penagihan aktif) dan
membuat usulan piutang pajak serta penyimpanan dokumen-dokumen
penagihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. Seksi Pemeriksaan
Seksi Pemeriksaan memiliki tugas melakukan penatausahaan di
bidang pemeriksaan pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
g. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Seksi Ekstensifikasi memiliki tugas melakukan kegiatan
ektensifikasi pajak (Sebagai Unit Pelaksana Kegiatan Ektensifikasi)
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
h. Kelompok Fungsional
Seksi Fungsional memiliki tugas melakukan pemeriksaan terhadap
Wajib Pajak (Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak) berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
i. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Seksi Pengawasan dan Konsultasi memiliki tugas melakukan
pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,
bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis
perpajakan, penyusunan Profil Wajib Pajak, analisa kinerja Wajib Pajak,
rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi dan melakukan
evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. Uraian
pekerjaan dari Seksi Pengawasan dan Konsultasi antara lain:
1) Membuat konsep rencana kerja Seksi Pengawasan dan Konsultasi;
2) Menyusun Estimasi Penerimaan Pajak berdasarkan potensi pajak,
perkembangan ekonomi dan keuangan;
3) Melaksanakan pengawasan kepatuhan formal Wajib Pajak;
4) Melaksanakan penelitian dan analisa kepatuhan material Wajib Pajak
atas pemenuhan kewajiban perpajakannya;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
5) Memberikan bimbingan/ himbauan mengenai ketentuan perpajakan
kepada Wajib Pajak;
6) Memberikan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak;
7) Membuat/ memutakhirkan Profil Wajib Pajak;
8) Menentukan besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 berdasarkan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) khusus untuk Wajib
Pajak Badan Umum Milik Negara (BUMN);
9) Membuat uraian penelitian pembebasan/pengurangan pembayaran
angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25;
10) Membuat usulan rencana kunjungan kerja ke lokasi Wajib Pajak dalam
rangka pengawasan dan pemutakhiran data;
11) Membuat Nota Perhitungan dalam rangka penerbitan Surat Tagihan
Pajak (tidak termasuk Surat Tagihan Pajak Bunga Penagihan) Pasal 7,
Pasal 8 ayat (2), Pasal 9 ayat (2) dan Pasal 14;
12) Membuat konsep Nota Perhitungan dalam rangka penerbitan
SKPKB/SKPKBT tanpa prosedur pemeriksaan;
13) Melaksanakan proses pembetulan ketetapan pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 Undang-Undang Ketentuan Umum
Perpajakan;
14) Membuat konsep usulan Wajib Pajak/ Pengusaha Kena Pajak Fiktif;
15) Membuat konsep Perhitungan Lebih Bayar (PLB);
16) Melaksanakan penelitian dalam rangka penerbitan Bukti
Pemindahbukuan berdasarkan permohonan Wajib Pajak;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
17) Membuat konsep Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan
Kelebihan Pajak (SKPPKP);
18) Membuat konsep Surat keputusan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak (SKPKPP);
19) Membuat konsep Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP);
20) Membuat Konsep Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga
(SKPIB);
21) Membuat konsep Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB);
22) Membuat konsep usulan Wajib Pajak patuh;
23) Membuat uraian penelitian dalam rangka penerbitan Surat Keterangan
Bebas Pemotongan/Pemungutan Pajak Penghasilan dan Pemungutan
Pajak Pertambahan Nilai;
24) Membuat konsep Surat Keterangan Fiskal Non-Bursa;
25) Membuat konsep Surat Keterangan Fiskal Bursa;
26) Membuat konsep Surat Keterangan Pembayaran Pajak Sementara
(SKPPS);
27) Melakukan penelitian dalam rangka penerbitan Surat Ijin Penggunaan
Mesin Teraan Meterai, Surat Ijin Pembubuhan tanda bea materai lunas
dengan teknologi pencetakan dan Surat ijin Pembubuhan tanda bea
materai lunas dengan Sistem Komputerisasi;
28) Memproses pencabutan ijin penggunaan mesin teraan materai,
pembubuhan tanda bea materai lunas dengan teknologi pencetakan dan
pembubuan tanda bea materai lunas dengan sistem komputerisasi;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
29) Membuka segel mesin teraan dan membuat Berita Acara oembukaan
segel mesin teraan;
30) Melaksanakan pengalihan saldo bea materai dengan mesin teraan,
pengalihan saldo bea materai dengan teknologi pencetakan dan
pengalihan saldo bea materai dengan sistem komputerisasi;
31) Merekonsiliasi data Wajib Pajak (Data Maching);
32) Mengusulkan pemeriksaan dan atau penyidikan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
33) Menyusun konsep uraian pelaksanaan Putusan Banding/ Peninjauan
Kembali;
34) Membuat konsep evaluasi hasil putusan banding atau peninjauan
kembali Mahkamah Agung;
35) Membuat konsep tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari
aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat yang
berkaitan dengan Seksi Pengawasan dan Konsultasi;
36) Menyusun konsep surat tanggapan atas permasalahan yang berkaitan
dengan Seksi Pengawasan dan Konsultasi;
37) Membuat konsep laporan berkala Seksi Pengawasan dan Konsultasi;
38) Menyelesaiakan Permohonan Kelebihan Pembayaran Pajak Bumi dan
Bangunan;
39) Menyelesaikan Permohonan Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan;
40) Menyelesaikan Permohonan Pengurangan Bea Pengalihan Hak atas
Tanah dan/atau Bangunan Terhutang;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
41) Menyelesaikan Permohonan Kelebihan Pembayaran Bea Pengalihan
Hak atas Tanah dan/atau Bangunan;
42) Menyelesaikan Permohonan kompensasi (pemindahbukuan) Pajak
Bumi dan Bangunan;
43) Menyelesaikan Kembali Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran Pajak Bumi
dan Bangunan;
44) Menyelesaikan Permohonan Wajib Pajak atas Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan;
45) Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan;
46) Menjawab konfirmasi potongan/pungutan;
47) Menjawab konfirmasi Pajak Pertambahan Nilai.
Seksi Pengawasan dan Konsultasi dibagi menjadi tiga Seksi
Pengawasan dan Konsultasi yaitu Seksi Pengawasan dan Konsultasi I,
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III.
Setiap Seksi Pengawasan dan Konsultasi masing-masing membawahi
beberapa daerah atau kecamatan, antara lain:
1. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I membawahi 13 kecamatan, meliputi:
a. Kecamatan Karanganyar;
b. Kecamatan Karangpandan;
c. Kecamatan Tangen;
d. Kecamatan Mondokan;
e. Kecamatan Gemolong;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
f. Kecamatan Mojogedang;
g. Kecamatan Jenawi;
h. Kecamatan Kalijambe;
i. Kecamatan Sumberlawang;
j. Kecamatan Tasikmadu;
k. Kecamatan Tanon;
l. Kecamatan Sidoharjo;
m. Kecamatan Masaran.
2. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II membawahi 11 kecamatan, antara lain:
a. Kecamatan Jaten;
b. Kecamatan Jatipuro;
c. Kecamatan Matesih;
d. Kecamatan Tawangmangu;
e. Kecamatan Kerjo;
f. Kecamatan Sragen;
g. Kecamatan Sambungmacan;
h. Kecamatan Kedawung;
i. Kecamatan Jenar;
j. Kecamatan Sukodono;
k. Kecamatan Gondang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III membawahi 13 kecamatan, meliputi:
a. Kecamatan Colomadu;
b. Kecamatan Gondangrejo;
c. Kecamatan Ngargoyoso;
d. Kecamatan Jatiyoso;
e. Kecamatan Jumantono;
f. Kecamatan Plupuh;
g. Kecamatan Sambirejo;
h. Kecamatan Ngrampal;
i. Kecamatan Karang Malang;
j. Kecamatan Jumapolo;
k. Kecamatan Miri;
l. Kecamatan Gesi;
m. Kecamatan Kebakkramat.
j. Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sragen
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
55/PMK.01/2007 Tanggal 31 Mei 2007 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor: 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, tugas pokok dan fungsi
Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan adalah
melakukan penyuluhan perpajakan, melaksanakan pelayanan konsultasi
perpajakan, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adapun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
uraian pekerjaan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
Sragen adalah sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja tahunan Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan pelaksanaan tugas
dapat berjalan dengan lancar dan terpadu;
2. Mengawasi dan mengkoordinasikan pengurusan surat masuk dan surat
keluar serta mengarahkan sesuai dengan unit organisasi pengolah atau
alamat yang dituju agar surat tersebut dapat dikendalikan dengan
lancar, menindak lanjuti/merespon dengan cepat dan tepat;
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tata usaha kepegawaian agar
pegawai menerima hak dan kewajibannya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
4. Mengawasi dan mengkoordinasikan penataan berkas arsip umum (non
Wajib Pajak) serta penyusutan arsip yang tidak mempunyai nilai guna
atau telah memenuhi jadwal retensi arsip di lingkungan Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan agar tidak terjadi
penumpukan atau akumulasi arsip;
5. Mengawasi dan mengkoordinasikan pengetikan dan reproduksi surat-
surat dinas yang berhubungan dengan kesekretariatan dan dokumen
lainnya guna menunjang kelancaran tugas;
6. Mengawasi dan mengkoordinasikan perencanaan kebutuhan,
pelaksanaan penyalurannya, serta penginventarisan alat perlengkapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
kantor/alat tulis kantor/ formulir untuk mengetahui keadaan dan
kebutuhannya guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;
7. Mengawasi dan mengkoordinasikan rencana dan pelaksanaan
pemeliharaan atau perbaikan alat perlengkapan kantor/gedung
kantor/rumah dinas serta pemeliharaan kebersihan seluruh ruangan
dan halaman kantor;
8. Mengkoordinasikan penyuluhan di bidang Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Bea Meterai,
Pajak Bumi dan Bangunan melalui tatap muka;
9. Mengkoordinasikan pembuatan buletin perpajakan;
10. Mengkoordinasikan pelayanan konsultasi secara tertulis/ tatap muka/
telepon di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Bea Meterai, Pajak Bumi dan
Bangunan;
11. Mengkoordinasikan pelayanan formulir-formulir perpajakan kepada
masyarakat;
12. Mengkoordinasikan pembuatan laporan rencana analisis penyuluhan
semesteran;
13. Mengkoordinasikan Penyuluhan Pajak dengan pemberian penataran
melalui diklat;
14. Mengkoordinasikan Penyuluhan pajak dalam rangka pemberian
informasi kepada pelajar/mahasiswa;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
15. Mengkoordinasikan penyuluhan perpajakan melalui media masa
elektronik, media cetak, konperensi pers, information desk,
sarasehan/simulasi;
16. Mengkoordinasikan penyuluhan perpajakan melalui penerbitan
brosur/leaflet;
17. Melakukan pengamatan potensi pajak dan pencarian informasi secara
langsung maupun tidak langsung;
18. Mengkoordinasikan dengan seksi Ektensifikasi Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Karanganyar dalam menyelenggarakan ekstensifikasi
Wajib Pajak berdasarkan data Wajib Pajak yang tidak dikenal;
19. Meningkatkan pengetahuan perpajakan untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
20. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas bulanan dan tahunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Pajak sebagaimana kita ketahui adalah salah satu sumber penerimaan negara
yang terus dipacu agar menjadi andalan penerimaan negara dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kontribusi pajak dalam mendanai
pengeluaran Negara yang terus meningkat membutuhkan dukungan berupa
peningkatan kesadaran masyarakat Wajib Pajak untuk memenuhi kewajibannya
secara jujur dan bertanggung jawab. Dalam rangka upaya agar target pajak dapat
tercapai sangat berkaitan dengan tugas pemerintah khususnya Direktorat Jenderal
Pajak dalam melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dengan meningkatkan
pelayanan dan melakukan pengawasan untuk meningkatkan kepatuhan Wajib
Pajak.
Sebagaimana kita ketahui, perpajakan Indonesia menerapkan self assessment
sistem yaitu bahwa wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung,
menetapkan dan menyetorkan sendiri kewajiban pajaknya. Namun demikian,
dalam rangka penegakan hukum dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
memenuhi kewajibannya, Ditjen pajak mempunyai kewenangan untuk
melakukan pemeriksaan pajak. Untuk mendukung pemeriksaan ini, Dirjen pajak
telah secara khusus merancang system informasi manajemen pemeriksaan pajak
yang telah disosialisasikan melalui surat edaran Dirjen Pajak Nomor : SE- 06/
PJ7/ 2011.
Self Assessment Sistem yang diberlakukan dalam Undang-undang perpajakan
kita, memerlukan upaya percepatan dalam melayani dan melakukan pemeriksaan,
penyuluhan dalam bentuk konsultasi, dan penegakan hukum dalam bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
penyidikan kepada wajib pajak agar kepercayaan yang telah diberikan kepada
masyarakat wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya dapat
meningkat sesuai dengan ketentuan undang-undang tersebut.
Dalam self assessment sistem, surat pemberitahuan tahunan (SPT) yang
dimasukkan wajib pajak pada setiap akhir tahun takwim, pada hakikatnya
merupakan alat pertanggungjawaban wajib pajak kepada Fiskus, atas kepercayaan
yang telah diberikan kepadanya untuk menghitung, menyetorkan dan menetapkan
sendiri jumlah kewajiban pajak yang terhutang. Self assessment sistem tanpa
didukung law enforcement tidak dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, dengan demikian pemeriksaan pajak
merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Dilain pihak para Fiskus juga harus bekerja secara professional dan transparan
sehingga kinerjanya dapat diuji secara benar, apakah Fiskus tersebut mempunyai
kompetensi di bidang tugasnya dan apakah petugas tersebut telah melaksanakan
tugasnya secara benar. Pemeriksaan merupakan salah satu instrumen yang baik
untuk meningkatkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak, baik formal maupun material
dari peraturan perpajakan yang tujuan utamanya adalah untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan.
Pemeriksaan pajak diawali dengan, Fiskus mencari, mengumpulkan dan
mengolah data-data yang bersumber dari wajib pajak seperti SPT tahunan Wajib
Pajak dan laporan keuangan yang sudah diaudit. Berdasarkan penentuan koreksi
tersebut, Fiskus dapat memisahkan apakah data tersebut termasuk penerimaan
perpajakan atau pengembalian pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Berikut contoh hasil pemeriksaan yang dilampirkan oleh penulis sebagai
tambahan penjelas bagi pembaca.
Tabel 1.1
Penerimaan Perpajakan Tahun 2011
No Uraian Lampiran Jumlah
1
2
3
4
5
SSP Melalui MPN
SSP Melalui SPM
Penerimaan Pajak Ditanggung Negara
Penerimaan PBB
Penerimaan dalam Valas
119593
5251
Rp473.840.280.483
Rp20.117.382.728
Rp -
Rp73.225.946.731
Rp -
Jumlah Rp567.183.946.942
MPN adalah modul penerimaan negara yang memuat serangkaian prosedur
mulai dari penerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran
sampai dengan pelaporan yang berhubungan penerimaan negara dan merupakan
bagian dari sistem perbendaharaan dan anggaran negara di Departemen Keuangan
RI. Dalam tahun 2011 SSP yang masuk dalam MPN adalah sebanyak 119.593
lampiran yang mencatat pendapatan pajak sebesar Rp473.840.280.483.
Sedangkan SPM adalah Surat Perintah Membayar yang ditujukan kepada
Wajib pajak. Pada tahun 2011 SPM yang ditujukan kepada Wajib Pajak sebanyak
5.251 lembar yang mengasilkan penerimaan pajak sebesar Rp20.117.382.728.
Sedangkan pada sektor PBB, pada tahun 2011 menerima pembayaran pajak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
sebesar Rp73.225.946.731. Berdasarkan semua elemen penerimaan pajak yang
tertera, total penerimaan pajak pada tahun 2011 adalah Rp567.183.609.942.
Tabel 1.2
Pengembalian Pendapatan Perpajakan dan Imbalan Bunga
Tahun 2011
No Uraian Lampiran Jumlah
1
2
SPMKP dan SP2D Pengembalian
Pendapatan Pajak
SPKMP dan SP2D Imbalan Bunga
Rp31.735.929.998
Rp366.141
Jumlah Rp31.736.296.139
SPMKP adalah Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak, setelah SKMP
terbit maka terbitlah SP2D, SP2D adalah Surat Perintah Pencairan Dana. Melalui
2 surat tersebut Negara mengembalikan kelebihan pajak sebesar
Rp31.736.296.139.
Dalam hal pemeriksaan, fiskus sebagai pemeriksa juga mempunyai
permasalahan dalam pemerikasaan. Masalah yang dihadapi fiskus antara lain
adalah keterlambatan penyampaian surat pemberitahuan perpanjangan jangka
waktu pemeriksaan, kesalahan tahun pajak yang diusulkan, ketidaklengkapan
pengisian daftar nominatif wajib pajak yang diusulkan diperiksa, kesalahan
penggunaan dan pengisisan formulir yang diajukan, kesalahan kriteria dalam
usulan pemeriksaan yang diajukan, kurang memperhatikan jangka waktu
penyampaian SPT pembetulan, dan ketidaklengkapan persyaratan formil lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Permasalahan yang timbul tersebut dapat mengakibatkan kesalahan pemeriksaan
yang berakibat pajak yang harus dibayar wajib pajak menjadi lebih besar maupun
lebih kecil dari yang seharusnya dibayar oleh wajib pajak. Oleh karena itu
pemeriksa dituntut lebih teliti dalam pemeriksaan agar tidak mengakibatkan
kerugian bagi negara dan bagi wajib pajak.
Berdasarkan uraian diatas, maka judul dari penelitian ini adalah“Tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran Pajak Berdasarkan Kebijakan
Pemeriksaan Pajak di KPP Pratama Karanganyar”.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka untuk memudahkan dalam
penyusunan tugas akhir ini, penulis mencoba merumuskan pokok permasalahan:
1. Bagaimanakah peranan divisi pemeriksaan KPP Karanganyar dalam
peningkatan kepatuhan pembayaran pajak?
2. Apa kendala-kendala yang dihadapi divisi pemeriksaan KPP Karanganyar
dalam peningkatan peningkatan kepatuhan pembayaran pajak?
3. Bagaimanakah cara mengatasi kendala-kendala yang dihadapi divisi
pemeriksaan KPP Karanganyar dalam peningkatan kepatuhan pembayaran
pajak?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan
dari penelitian diatas adalah:
1. Mengetahui peranan divisi Pemeriksaan KPP Karanganyar dalam peningkatan
kepatuhan pembayaran pajak.
2. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi divisi Pemeriksaan KPP
Karanganyar dalam peningkatan kepatuhan pembayaran pajak.
3. Mengetahui cara mengatasi kendala yang dihadapi divisi Pemeriksaan KPP
Karanganyar dalam peningkatan kepatuhan pembayaran pajak.
E. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak,
yaitu antar lain
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan pemahaman dalam bidang
perpajakan pada umumnya dan pemeriksaan pajak pada khususnya yang
berkaitan dengan “Tingkat Kepatuhan WajibPajak Dalam Pembayaran Pajak
Berdasarkan Kebijakan PemeriksaanPajak”.
2. Bagi Perusahaan
Dalam hal ini adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar yang
menjadi objek penelitiannya agar dapat meningkatkan kebijakan dalam
pemeriksaan pajak pada saat wajib pajak melaporkan SPT guna meningkatkan
penerimaan pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat digunakan sebagai bacaan, hasil dari penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan informasi bagi peneliti lain dalam melaksanakan
penelitian lebih lanjut.
F. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar.
Hal yang ingin dikaji yaitu mengenai masalah kebijakan-kebijakan
pemeriksaan pajak untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan.
2. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir adalah:
1) Data Kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,
dan gambar. Berupa pengertian pemeriksaan dan kepatuhan, serta hasil
wawancara tentang kebijakan-kebijakan pemeriksaan.
2) Data Kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan. Berupa data laporan kepatuhan wajib pajak
dalam pemenuhan kewajiban perpajakan.
b. Sumber data berasal dari:
1) Data Primer adalah data yang didapat melalui pemeriksaan dokumen dan
wawancara secara langsung di KPP Pratama Karanganyar. Berupa data
laporan kepatuhan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari kepustakaan dilakukan
dengan mencari kerangka referensi dan landasan teori baik dalam buku,
peraturan-peraturan, maupun sumber-sumber lainnya yang relevan.
Seperti, pengertian pemeriksaan dan kepatuhan.
c. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis, yaitu:
1) Metode Kepustakaan
Penulis mempelajari dan mengumpulkan data berupa pengertian peranan
dan kinerja dari berbagai literatur serta buku-buku dan diktat yang
berkaitan dengan penulisan ini.
2) Metode Wawancara
Cara mengumpulkan data melalui wawancara langsung dengan
narasumber yang menegrti langsung terhadap masalah yang dikaji.
Narasumber disini berperan sebagai informan.
3. Metode Pemeriksaan Dokumen
Penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
kebijakan-kebijakan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewjiban perpajakan.
4. Teknik Pembahasan
Teknik pembahasan yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini
adalah teknik untuk mendeskripsikan hasil dari pengamatan, pemahaman, dan
kesimpulan mengenai peranan kebijakan-kebijakan pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DASAR HUKUM
Dasar hukum yang digunakan sebagai bahan acuan dalam pembahasaan
tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Pasal 1 Angka 25 Undang-Undang KUP;
2. Pasal 29 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang KUP;
3. Surat Edaran Dirjen Pajak No-03/PJ.7/2005;
4. Surat Edaran Dirjen Pajak No-10/PJ.4/2008 .
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pajak
Rochmat Soemitro di dalam bukunya Mardiasmo (2008)
mendefinisikan pajak sebagai iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa
timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak adalah kontribusi
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (UU 9 No.6 Tahun 1983 tentang
KUP sebagaimana telah diubah dengan UU No. 16 Tahun 2009). Pajak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang
dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang
melekat pada pengertian pajak, adalah.
a) Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang serta aturan
pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan.
b) Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya
kontraprestasi individual oleh pemerintah.
c) Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.
d) Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang
bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk
membiayai public investment.
2. Fungsi Pajak
Pajak memiliki fungsi dalam kegiatan bernegara yang sangat mendasar,
yaitu (Mardiasmo, 2008)
a. Fungsi Budgetair (Penerimaan)
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
b. Fungsi Regulerend (Mengatur) Pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan
ekonomi.
3. Asas Pemungutan Pajak
Menurut Erly Suandy dalam bukunya Hukum Pajak (2011). Asas
pemungutan pajak yang penting adalah sebagai berikut:
a. Equality
Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus sesuai
dengan kemampuan dan penghasilan Wajib Pajak. Dalam hal ini,
negara tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap Wajib Pajak;
b. Certainty
Semua pungutan pajak harus berdasarkan undang-undang. Dengan
begitu, pihak yang melanggar dapat dikenai sanksi hukum;
c. Convinience of Payment
Pajak harus dipungut pada saat yang tepat bagi Wajib Pajak (saat yang
paling baik), misalnya pada saat Wajib Pajak baru menerima
penghasilannya atau saat Wajib Pajak menerima hadiah;
d. Efficiency
Biaya pemungutan pajak diusahakan sehemat mungkin. Jangan
sampai biaya pemungutan pajak lebih besar dari hasil pemungutan
pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4. Asas Pengenaan Pajak
Berikut ini beberapa asas yang sering digunakan oleh negara sebagai
landasan untuk pengenaan pajak.
a. Asas Domisili
Negara mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang diterima atau
diperoleh orang pribadi atau badan apabila mereka tinggal di Indonesia.
b. Asas Sumber
Berkebalikan dengan asas domisili, asas sumber melihat bahwa yang
penting adalah sumber penghasilannya yang berada di Indonesia, bukan
domisili Wajib Pajak.
c. Asas Kebangsaan
Dalam asas ini, landasan pengenaan pajak adalah status
kewarganegaraan dari orang atau badan yang memperoleh penghasilan.
5. Pengelompokan Pajak
Pajak dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:
a. Menurut Golongannya (Mardiasmo, 2008)
1) Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib
Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang
lain. Contoh: Pajak Penghasilan.
2) Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak
Pertambahan Nilai (PPN).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
b. Menurut Sifatnya (Mardiasmo, 2008).
1) Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak.
2) Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.
c. Menurut Lembaga Pemungutnya (Mardiasmo, 2008).
1) Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.
2) Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
6. Sistem Pemungutan Pajak
Waluyo (2007) dalam bukunya yang berjudul Perpajakan Indonesia,
sistem pemungutan pajak dibagi atas 3 macam, yaitu
a. Official Assesment Sistem
Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
pemungut pajak (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang harus
dibayar (pajak yang terutang) oleh sesesorang.
b. Self Assesment System
Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
c. With Holding System
Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan)
untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
7. Tarif Pajak
Menurut Mardiasmo (2008) ada empat tarif pajak yaitu
a. Tarif sebanding/ proposional
Tarif berupa persentase yang tetap terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proposional
terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak.
b. Tarif tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.
c. Tarif progresif
Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai
pajak semakin besar.
d. Tarif degresif
Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai
pajak semakin besar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
8. Manfaat Pajak
Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau
keluarga, perekonomian negara juga mengenal sumber-sumber
penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber utama
penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit
untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari
belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek
pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan, jembatan,
sekolah, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan
menggunakan uang yang berasal dari pajak. Uang pajak juga digunakan
untuk pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh
lapisan masyarakat. Setiap warga negara mulai saat dilahirkan sampai
dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari
pemerintah yang semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak.
Dengan demikian jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi
suatu negara menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda
pemerintahan dan pembiayaan pembangunan. Disamping fungsi budgeter
(fungsi penerimaan) di atas, pajak juga melaksanakan fungsi redistribusi
pendapatan dari masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi yang
lebih tinggi kepada masyarakat yang kemampuannya lebih rendah. Oleh
karena itu tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya secara baik dan benar merupakan syarat mutlak untuk
tercapainya fungsi redistribusi pendapatan. Sehingga pada akhirnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada dalam masyarakat dapat
dikurangi secara maksimal.
C. PEMERIKSAAN
1. Pengertian Pemeriksaan
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,
mengolah data dan keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Pemeriksa Pajak
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak atau tenaga
ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak yang diberi tugas,
wewenang, dan tanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan pajak.
3. Kertas Kerja Pemeriksaan
Catatan secara Terperinci dan jelas yang diselenggarakan oleh pemeriksa
pajak mengenai prosedur pemeriksaan yang ditempuh, pengujian yang
dilakukan, bukti dan keterangan yang dikumpulkan dan kesimpulan yag
diambil sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan.
4. Bukti Permulaan Pemeriksaan
Keadaan atau bukti-bukti, baik berupa keterangan, tulisan, perbuatan, atau
benda-benda yang dapat menjadi petunjuk bahwa suatu tindak pidana
sedang atau telah terjadi yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang dapat
menimbulkan kerugian pada Negara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
5. Pemeriksaan Bukti Permulaan
Pemeriksaan pajak untuk mendapatkan bukti-bukti permulaan tentang
adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.
6. Laporan Pemeriksaan Pajak
laporan tentang hasil pemeriksaan yang disusun oleh pemeriksa pajak
secara ringkas dan jelas serta sesuai ruang lingkup dan tujuan
pemeriksaan.
7. Pembahasan Akhir Pemeriksaan
Pembahasan yang dilakukan antara pemeriksa pajak dengan wajib pajak
atas temuan selama pemeriksaan, dan hasil bahasan temuan tersebut baik
disetujui maupun yang tidak disetujui dituangkan dalam Berita Acara
Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh pemeriksa pajak dan wajib
pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
D. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Tabel di bawah ini akan menyebutkan berapa besar Penerimaan dan
Pengembalian Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar selama
tahun 2009 sampai dengan 2011.
1. Jumlah Penerimaan dan Pengembalian Pajak Tahun 2009
Tabel 2.1
Penerimaan Perpajakan Tahun 2009
No Uraian Lampiran Jumlah
1
2
3
4
5
SSP Melalui MPN
SSP Melalui SPM
Penerimaan Pajak Ditanggung
Negara
Penerimaan PBB
Penerimaan dalam Valas
119.251
5.230
Rp458.763.562.529
Rp18.978.457.971
Rp –
Rp68.689.961.753
Rp -
Jumlah Rp546.431.982.253
Dalam tahun 2009 SSP yang masuk dalam MPN adalah sebanyak 119.251
lampiran yang mencatat pendapatan pajak sebesar Rp458.763.562.529.
Sedangkan SPM adalah Surat Perintah Membayar yang ditujukan kepada
Wajib pajak. Pada tahun 2009, SPM yang ditujukan kepada Wajib Pajak
sebanyak 5.230 lembar yang mengasilkan penerimaan pajak sebesar
Rp18.978.457.971. Sedangkan pada sektor PBB, pada tahun 2009 menerima
pembayaran pajak sebesar Rp68.689.961.753. Berdasarkan semua elemen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
penerimaan pajak yang tertera, total penerimaan pajak pada tahun 2009 adalah
Rp546.431.982.253.
Tabel 2.2
Pengembalian Pendapatan Perpajakan dan Imbalan Bunga
Tahun 2009
No Uraian Lampiran Jumlah
1
2
SPMKP dan SP2D Pengembalian
Pendapatan Pajak
SPKMP dan SP2D Imbalan Bunga
Rp34. 893.786.549
Rp667.893
Jumlah Rp34.894.454.442
SPMKP adalah Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak, setelah SKMP
terbit maka terbitlah SP2D, SP2D adalah Surat Perintah Pencairan Dana.
Melalui 2 surat tersebut Negara mengembalikan kelebihan pajak sebesar
Rp34.894.454.442.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2. Jumlah Penerimaan dan Pengembalian Pajak 2010
Tabel 2.3
Penerimaan Perpajakan Tahun 2010
No Uraian Lampiran Jumlah
1
2
3
4
5
SSP Melalui MPN
SSP Melalui SPM
Penerimaan Pajak Ditanggung Negara
Penerimaan PBB
Penerimaan dalam Valas
119.482
5.235
Rp463.741.270.473
Rp19.783.562.246
Rp -
Rp69.789.879.672
Rp -
Jumlah Rp553.314.712.391
Jika dibandingkan dengan tahun 2009, dalam tahun 2010 SSP yang masuk
dalam MPN meningkat menjadi sebanyak 119.482 lampiran yang mencatat
pendapatan pajak sebesar Rp463.741.270.473 meningkat sebanyak
Rp82.690.711.780 jika dibandingkan dengan tahun 2009.
Sedangkan SPM adalah Surat Perintah Membayar yang ditujukan kepada
Wajib pajak. Pada tahun 2010, SPM yang ditujukan kepada Wajib Pajak
meningkat menjadi 5.235 lembar yang mengasilkan penerimaan pajak sebesar
Rp19.783.562.246 meningkat Rp805.104.270. Sedangkan pada sektor PBB,
pada tahun 2010 juga mengalami kenaikan penerimaan pembayaran pajak
menjadi Rp69.789.879.672 meningkat sebanyak Rp1.099.917.920.
Berdasarkan semua elemen penerimaan pajak yang tertera, total penerimaan
pajak pada tahun 2011 adalah Rp553.314.712.391 meningkat Rp6.882730.100.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel 2.4
Pengembalian Pendapatan Perpajakan dan Imbalan Bunga
Tahun 2010
No Uraian Lampiran Jumlah
1
2
SPMKP dan SP2D Pengembalian
Pendapatan Pajak
SPKMP dan SP2D Imbalan Bunga
Rp33.636.738.897
Rp375.563
Jumlah Rp33.637.114.460
Pada 2010 jumlah pengembalian pajak yang dikembalikan oleh negara
adalah sebesar Rp33.637.114.460. Jika dibandingkan dengan 2009, jumlah
tersebut lebih kecil, menurun sebesar Rp1.257.339.980.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Jumlah Penerimaan dan Pengembalian Pajak 2011
Tabel 2.5
Penerimaan Perpajakan Tahun 2011
No Uraian Lampiran Jumlah
1
2
3
4
5
SSP Melalui MPN
SSP Melalui SPM
Penerimaan Pajak Ditanggung
Negara
Penerimaan PBB
Penerimaan dalam Valas
119.593
5.251
Rp473.840.280.483
Rp20.117.382.728
Rp –
Rp73.225.946.731
Rp -
Jumlah Rp567.183.946.942
Jika dibandingkan denga tahun 2010, pada tahun 2011 SSP yang masuk
dalam MPN meningkat menjadi 119.593 lampiran, yang mencatat pendapatan
pajak sebesar Rp473.840.280.483 meningkat sebanyak Rp10.099.010.000.
Sedangkan SPM yang ditujukan kepada Wajib pajak pada tahun 2011 sebanyak
5.251 lembar yang mengasilkan penerimaan pajak sebesar Rp20.117.382.728
meningkat sebanyak Rp333.820.480. Sedangkan pada sektor PBB, pada tahun
2011 menerima pembayaran pajak sebesar Rp73.225.946.731. Berdasarkan
semua elemen penerimaan pajak yang tertera, total penerimaan pajak pada
tahun 2011 adalah Rp567.183.609.942.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel 2.6
Pengembalian Pendapatan Perpajakan dan Imbalan Bunga
Tahun 2011
No Uraian Lampiran Jumlah
1
2
SPMKP dan SP2D Pengembalian
Pendapatan Pajak
SPKMP dan SP2D Imbalan Bunga
Rp31.735.929.998
Rp366.141
Jumlah Rp31.736.296.139
Jika dibandingkan dengan tahun 2010 pengembalian pajak melalui 2 surat
tersebut, Negara mengembalikan kelebihan pajak sebesar Rp31.736.296.139
menurun sebesar Rp1.900.818.330.
Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel di atas, diketahui bahwa jumlah
penerimaan Pajak secara total mengalami kenaikan, sedangkan untuk
pengembalian Pajak mengalami penurunan. Sehingga dapat diartikan bahwa
dengan adaya kebijakan pemeriksaan yang dilakukan oleh fiskus, dapat
memberikan dampak yang positif kepada negara serta membuat wajib pajak
menjadi lebih patuh untuk membayar pajak yang seharusnya dibayarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
E. PERANAN DIVISI PEMERIKSAAN
Berdasarkan analisis data yang dilakukan diatas, dapat dilihat bahwa
kinerja divisi pemeriksaan KPP Pratama Karanganyar sudah sangat bagus.
Karena dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 penerimaan pajak yang
diterima oleh KPP Pratama Karanganyar terus meningkat. Hal tersebut dapat
dijadikan acuan bahwa kebijakan pemeriksaan yang dikakukan oleh fiskus di
KPP Pratama Karanganyar dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib
pajak.
F. KENDALA-KENDALA DALAM PEMERIKSAAN
Dalam pemeriksaan pajak terhadap wajib pajak, Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karanganyar menemui beberapa hambatan yang menyebabkan
pemeriksaannya kurang maksimal diantaranya:
1. Keterlambatan penyampaian surat pemberitahuan perpanjangan jangka
waktu pemeriksaan;
2. Kesalahan tahun pajak yang diusulkan;
3. Ketidaklengkapan pengisian daftar nominatif wajib pajak yang diusulkan
diperiksa;
4. Kesalahan penggunaan dan pengisisan formulir yang diajukan;
5. Kesalahan kriteria dalam usulan pemeriksaan yang diajukan;
6. Kurang memperhatikan jangka waktu penyampaian SPT pembetulan;
7. Ketidaklengkapan persyaratan formil lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
G. CARA MENGATASI KENDALA PEMERIKSAAN
Berdasarkan kendala-kendala yang disebutkan diatas, maka penulis akan
mencoba memberikan solusi supaya fiskus dapat mengatasi kendala-kendala
yang terjadi dalam pemeriksaan.
Solusi tersebut antara lain:
1. Memberikan surat pemberitahuan kepada wajib pajak yang diperiksa untuk
menyampaikan surat perpanjangan pemeriksaan disaat jangka waktu
pemeriksaan pada masa sebelumnya akan berakhir, supaya wajib pajak
tidak merasa dirugikan atas hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh fiskus;
2. Memberikan suatu buku panduan atau brosur mengenai tata cara pengisian
formulir beserta tata cara penggunaan formulir, supaya kesalahan-
kesalahan yang dilakukan wajib pajak diatas tidak menghambat proses
pemeriksaan yang dilakukan oleh fiskus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB III
TEMUAN
Pembahasan yang telah dilakukan atas Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Dalam Pembayaran Pajak Berdasarkan Kebijakan Pemeriksaan Pajak di KPP
Pratama Karanganyar memperoleh beberapa hasil penelitian yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
A. KELEBIHAN
1. Sistem dan prosedur dalam pemeriksaan pajak terhadap wajib pajak
sudah berdasarkan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku;
2. Dalam perencanaan rencana kerja, potensi, dan target penerimaan sudah
dilakukan secara computerized, dan didukung fasilitas on-line;
3. Tanggap situasi, yakni langsung dilakukan prosedural pemeriksaan pajak
jika ditemukan ketidakpatuhan dari Wajib Pajak;
4. Tersusunnya jadwal yang sistematis terkait rencana kerja yang akan
dilaksanakan, terutama yaitu himbauan, penyuluhan, dan penggalian
potensi yang terjun langsung ke lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
B. KELEMAHAN
1. Masih terjadi benturan jadwal kegiatan dengan seksi lain, meskipun
hanya di bulan-bulan tertentu saja;
2. Terdapat sejumlah data untuk beberapa tahun sebelumnya yang belum
bisa diakses dari pusat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam tingkat kepatuhan wajib pajak dalam pembayaran pajak
berdasarkan kebijakan pemeriksaan pajak di KPP Pratama Karanganyar sudah
sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. Disamping itu,
penulis juga melihat bahwa jumlah SSP yang masuk berpengaruh terhadap
berapa besar jumlah Pajak yang dapat dimaksimalkan. Secara umum jika
jumlah Wajib Pajak atau PKP meningkat, maka penerimaan pajaknya pun
juga akan naik atau jika dalam keadaan jumlah Wajib Pajak atau PKP tetap
maka setidaknya penerimaan pajak juga akan tetap.
Berdasarkan hasil dari pembahasan yang dipaparkan di Bab II dapat
ditarik kesimpulan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak dalam pembayaran
pajak berdasarkan kebijakan pemeriksaan pajak di KPP Pratama Karanganyar
dinilai sudah sangat bagus. Akan tetapi, fiskus harus dituntut untuk konsisten
dalam melaksanakan tugasnya agar tingkat kepatuhan Wajib Pajak dapat terus
meningkat sesuai dengan target.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
B. REKOMENDASI
Penulis merekomendasikan beberapa hal berdasarkan temuan yang
didapat selama penelitian berlangsung, yang diharapkan dapat menjadi
masukan dalam peningkatan kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Surakarta. Hal-hal tersebut diantaranya:
1. Peningkatan frekuensi dalam kegiatan penyuluhan pajak terhadap
masyarakat agar wajib pajak menjadi lebih sadar dalam membayar
kewajiban perpajakannya;
2. Koordinasi antar seksi/ bagian lebih ditingkatkan, sehinngga dapat
mengurangi benturan jadwal kegiatan. Rencana cadangan perlu disiapkan
guna menanggulangi hal-hal yang membuat jadwal kegiatan kacau;
3. Permohonan perbaikan sistem mengenai data yang akan diakses, sehingga
tidak ada hambatan dalam pencarian data-data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pajak. 2010. Manajemen Pemeriksaan Pajak. Jakarta.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar. 2012. Hasil Rekonsiliasi 2012.
Karanganyar.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar. 2012. Hasil Rekonsiliasi 2011.
Karanganyar.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar. 2012. Hasil Rekonsiliasi 2010.
Karanganyar.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Utara. 2011. “ Satu Kata “
Dalam Administrasi Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Untuk
Tujuan Lain. Jakarta.
Mardiasmo. 2008. Perpajakan Edisi Revisi 2008. Yogyakarta: Andi Offset.
Muljono, Djoko. 2010. Hukum Pajak: Konsep, Aplikasi, dan Penuntun
Praktis. Yogyakarta: Andi Offset.
Prastowo, Yustinus. 2009. Panduan Lengkap Pajak: Jakarta
Republik Indonesia. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor: SE-06/PJ7/2011 tentang
Kebijakan Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan Perpajakan.
Suandy, Erly. 2011. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Sutopo, HB. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi kedua. Surakarta:
Sebelas Maret University Press.
Thahar, Zulfikar. 2008. Dasar-Dasar Pemeriksaan Pajak. Direktorat Jenderal
Pajak. Jakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Waluyo.2007. Perpajakan Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
Zain, Mohammad. 2001. Manajemen Perpajakan. Edisi 3. Jakarta: Salemba
Empat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Top Related