perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI KAIN GREY
PADA DEPARTEMEN WEAVING PT BUSANA MULYA TEXTILE
KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Oleh :
NENI JAYANTI
F3509050
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul :
ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI KAIN GREY PADA
DEPARTEMEN WEAVING PT BUSANA MULYA TEXTILE
KARANGANYAR
Surakarta , Juli 2012
Disetujui Oleh Dosen Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul :
“ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI KAIN GREY PADA
DEPARTEMEN WEAVING PT BUSANA MULYA TEXTILE,
KARANGANYAR”
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Diploma 3 Manajemen Bisnis
FakultasEkonomiUniversitasSebelasMaret Surakarta
Surakarta, Juli 2012
Tim Penguji Tugas Akhir
Sarwoto , SE, M.Sc
NIP . 350700001
Drs. Harmadi, MM
NIP . 19580513 198403 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan .Maka apabila kamu telah
selesai dari satu urusan ,kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”
( Q.S.Alam Nasyrah: 6-7)
“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar”
( Khalifah „Umar )
Dan katakanlah “Ya Tuhanku , tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan “
( Q.S. Thaahaa:114)
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada :
Bapak dan Ibutercinta
Kakakku dan adikku yang tesayang
Teman-teman dan sahabatkku thank for all
Teman-teman manajemen Bisnis 2009
Almamaterku
Pacarku terkasih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulisan Tugas Akhir dengan judul “ ANALISIS
NETWORK PROSES PRODUKSI KAIN GREY PADA DEPARTEMEN
WEAVING PT. BUSANA MULYA TEXTILE, KARANGANYAR “ ini dapat
diselesaikan dngan baik.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar
Ahli Madya pada program Diploma III program studi Manajemen Bisnis Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam kesmpatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut berperan dalam
penulisan Tugas Akhir ini, yaitu :
1. Dr. Wisnu Untoro, M. S selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta .
2. Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si, Ak selaku ketua program Diploma 3
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Sinto Sunaryo, SE,M.Si selaku ketua program Manajemen Bisnis
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Harmadi, M.M selaku dosen pembimbing penulisan Tugas Akhir.
5. Seluruh Bapak/Ibu dosen serta karyawan dan staf Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta, semoga ilmu yang di dapat
penulis dapat menjadi berkah dan bermanfaat untuk hidup dan masa
depan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
6. Ibu Mulyani dan Bapak Didik serta seluruh staf dan karyawan PT
Busana Mulya Textile Karanganyar yang turut membantu dalam
penulisan Tugas Akhir ini.
7. Bapak dan ibuku tercinta yang telah memberikan dorongan serta
motivasi dan kasih sayangnya sehingga terselesaikannya tugas akhir ini
dengan baik.
8. Kakakku dan adikku yang tersayang yang selalu memberikan semangat
dan motivasi.
9. Semua sahabatku Santy, Raditya, Rizky, Yeni, Ana, Rachmani, Ivone,
Nike dan pacarku terkasih Mashuri yang selalu setia menemani hari-
hariku dan terima kasih atas doa dan semangatnya ^-^
10. Teman-temanku seperjuangan D3 Manajemen Bisnis angkatan 2009
sukses all…
11. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah berjasa pada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis sehingga
mohon maaf apabila banyak kekurangan. Namun demikian ,peulis berharap
semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta , Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
E. Metode Penelitian........................................................................ 6
F. Kerangka Pemikiran .................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Proses Produksi ......................................................... 13
B. Pengertian Manajemen Proyek ................................................... 14
C. Perencanaan Dan Pengendalian Produksi ................................... 15
D. Pengertian Penjadwalan .............................................................. 16
E. Analisis Network ......................................................................... 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................... 21
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan........ ..................................... 21
2. Lokasi Perusahaan.................................................................. 22
3. Struktur Organisasi dan Job Description ……………......... 24
4. Aspek Tenaga Kerja dan Sistem Penggajian...…………….. 29
5. Aspek Produksi……………………………………………. 35
6. Aspek Pemasaran…………………………………………... 41
B. Laporan Magang Kerja ................................................................. 42
1. Pengertian Magang Kerja..................................................... 42
2. Tujuan Magang Kerja............................................................ 43
3. Proses Pelaksanaan Magang Kerja........................................ 43
4. Manfaat Magang Kerja.......................................................... 44
C. Pembahasan Masalah.. ................................................................ 45
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 58
B. Saran ............................................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan PT Busana Mulya Textile .............................. 29
Tabel 3.2 Jenis dan Urutan Proses Produksi Kain Grey ............................... 47
Tabel 3.3 Waktu Normal Proses Produksi Kain Grey .................................. 48
Tabel 3.4 Perkiraan Waktu Penyelesaian Proses Produksi Kain Grey ......... 49
Tabel 3.5 Data Perhitungan PERT Untuk Proses Produksi Kain Grey......... 51
Tabel 3.6 Data Perhitungan CPM Untuk Proses Produksi Kain Grey .......... 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar 1.1 Diagram Network ...................................................................... 9
Gambar 1.2 KerangkaPemikiran ................................................................... 11
Gambar 3.1 Diagram Struktur Organisasi .................................................... 25
Gambar 3.2 Bagan Proses Produksi Kain Grey ............................................ 41
Gambar 3.3 Diagram Network Proses Produksi Kain Grey ......................... 52
Gambar 3.4 Diagram Jalur Kritis Proses Produksi Kain Grey....................... 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
NETWORK ANALYSIS OF GREY FABRIC PRODUCTION PROCESS
WEAVING PT ON DEPARTMENT OF TEXTILE CLOTHING MULYA
KARANGANYAR
Neni Jayanti
F3509050
The accuracy of the company to fulfill orders on time is something that
must be maintained. Because of a production process is required pengendaliaan
good planning and production process to be completed on time. The research was
conducted at PT BusanaMulya Textile Karanganyar and implemented in February
2012. And this study aims to determine the flow of the production process,
knowing the time required for each activity and the application of network
analysis methods in the production of gray cloth.
This study uses network analysis using the PERT (Program and Receive
evalution Technique) and CPM (Critical Path Method). From the analysis of the
data obtained that the gray fabric production process includes the preparation of
the yarn (A), penghanian (B), pengkanjian (sizing) (C), pencucukan (D), palette
(E), weaving (F), inspecting (G), folding (H) with the standard time that the
company is scheduled for 14 555 minutes with the critical path of the gray fabric
production process, namely: the time ABCDFGH 14351.65 minutes.
Based on the analysis of the network, it can be seen between the standard
time has been scheduled with the company's calculations using different methods
of PERT and CPM, with the network method produces a relatively fast. When
companies use the company uses standard time, the gray fabric production process
takes penyelesaiaan of 14 555. Minutes or 242.58 hours, when calculated using
the network method requires the completion time of 14351.65 minutes or 239.19
hours.
By using this method a company can find the critical path is the path
ABCDFGH so the production process that occurs in the track, the company will
further monitor and control every activity is always the production process so that
no errors will occur in the activity through which the critical path activities. The
author tries to give advice to companies applying the network method in the
production process for the time and cost efficiency, because selisihwaktu 203.35
minutes or 3.39 hours each time producing gray cloth that can be used to perform
monitoring and checking of production machines in order to facilitate the
performance company.
Keywords: Network Analysis Method, PERT, CPM Methods, Production
Planning and Control, Critical Path
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI KAIN GREY
PADA DEPARTEMEN WEAVING PT BUSANA MULYA TEXTILE
KARANGANYAR
NeniJayanti
F3509050
Ketepatan perusahaan dalam memenuhi pesanan dengan tepat waktu
merupakan sesuatu yang harus dijaga. Karena sebuah proses produksi sangat
diperlukan perencanaan dan pengendaliaan yang baik agar proses produksi dapat
diselesaikan tepat waktu. Penelitian ini dilakukan di PT BusanaMulya Textile
Karanganyar dan dilaksanakan pada bulan Februari 2012. Dan penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui aliran proses produksi, mengetahui waktu yang
diperlukan untuk masing-masing aktivitas serta penerapan metode analisis
network dalam proses produksi kain grey.
Penelitian ini menggunakan analisis network dengan menggunakan metode
PERT (Program Evalution and Receive Technique) dan CPM (Critical Path
Method). Dari analisis data diperoleh bahwa proses produksi kain grey meliputi
persiapan benang (A), penghanian (B), pengkanjian(sizing) (C), pencucukan (D),
palet (E), tenun (F), inspecting(G), folding (H) dengan waktu standar yang
dijadwalkan perusahaan selama 14555 menit dengan jalur kritis dari proses
produksi kain grey yaitu : A-B-C-D-F-G-H dengan waktu 14351,65 menit.
Berdasarkan hasil analisa network tersebut, maka dapat diketahui antara
standar waktu yang telah dijadwalkan perusahaan dengan waktu perhitungan yang
menggunakan metode PERT dan CPM berbeda, yaitu dengan metode network
menghasilkan waktu yang relatif cepat. Bila perusahaan menggunakan waktu
standar yang digunakan perusahaan, waktu proses produksi kain grey memerlukan
waktu penyelesaiaan sebesar 14555 .menit atau 242,58 jam, apabila dihitung
menggunakan metode network memerlukan waktu penyelesaian sebesar 14351,65
menit atau 239,19 jam.
Dengan menggunakan metode ini perusahaan dapat mengetahui jalur kritis
yaitu jalur A-B-C-D-F-G-H sehingga proses produksi yang terjadi di jalur
tersebut, perusahaan akan lebih mengawasi dan selalu mengontrol setiap aktivitas
proses produksi sehingga tidak akan terjadi kesalahan pada aktivitas kegiatan
yang dilewati jalur kritis. Penulis mencoba memberi saran agar perusahaan
menerapkan metode network di dalam proses produksi untuk efisiensi waktu dan
biaya, karena selisihwaktu 203,35 menit atau 3,39 jam dalam tiap kali
memproduksi kain grey itu dapat dipergunakan untuk melakukan pengawasan dan
checking terhadap mesin produksi agar memperlancar kinerja perusahaan.
Kata kunci : Analisis Network, Metode PERT, Metode CPM, Perencanaan dan
Pengendalian Produksi, Jalur Kritis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB l
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada saat ini pertumbuhan industri di era globalisasi berkembang
dengan sangat pesat. Baik industri yang berskala besar maupun kecil saling
berlomba-lomba untuk menciptakan barang atau produk sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga terjadi persaingan di antara
perusahaan-perusahaan tersebut. Berbagai cara serta strategi dilakukan oleh
tim manajemen perusahaan untuk mendapatkan perhatian dari konsumen,
tidak hanya dalam bentuk variasi produk yang dihasilkan ataupun kualitas
produk akan tetapi juga dalam hal efisiensi waktu dan biaya yang berkaitan
dengan sumber daya manusia serta aktivitas yang dilakukan untuk
menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan optimal. Hal ini menuntut para
pengusaha lebih tanggap dan cepat dalam menerapkan strategi dan kebijakan
yang tepat pada perusahaan untuk mengembangkan variasi dan kualitas
produk sehingga tetap dapat bersaing dengan pesaingnya didunia bisnis.
Selain kemampuan dalam menciptakan sebuah produk, suatu
perusahaan juga perlu memiliki manajemen yang bisa memimpin perusahaan
dalam hal mengadakan rencana penyusunan dan penjadwalan yang baik agar
proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target yang
diinginkan perusahaan. Perencanaan dan penjadwalan yang baik akan
berpotensi baik pada penyediaan sumber daya termasuk kapasitas produksi
yang sesuai dengan kebutuhan. Perusahaan harus selalu melakukan langkah-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
langkah yang baru untuk selalu berinovasi dalam setiap produk yang
dihasilkan. Terlebih lagi bagi perusahaan manufaktur yang kegiatan
produksinya adalah memproses bahan baku menjadi barang setengah jadi
maupun barang jadi yang siap dipasarkan kepada konsumennya.
Perkembangan globalisasi yang terjadi sekarang ini membawa
pengaruh yang cukup besar kepada pelaku industri. Keadaan ini
mengharuskan perusahaan untuk dapat meningkatkan tingkat persaingan
dengan pelaku usaha lain dan mampu bersaing dengan perusahaan lain jika
ingin tetap bertahan di dunia usaha. Khusus pada perusahaan manufaktur yang
menghasilkan produk untuk dikomsumsi oleh orang lain. Adapun persaingan
yang terjadi diantaranya adalah persaingan dalam hal kualitas produk dan
kemampuan dalam hal memproduksi produk dengan tepat waktu. Berbicara
mengenai ketepatan waktu,manajemen harus dapat menyusun suatu
perencanaan dan pelaksanaan proses produksi untuk mengetahui kapan waktu
penyelesaian proses produksi secara tepat.
Proses produksi menyangkut hal-hal yang meliputi ;cara produksi,
urutan produksi, mesin dan peralatan, bahan baku serta tenaga kerja yang
digunakan. Dalam proses produksi perlu adanya perancanaan dan
pengawasan. Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh
siapa (Handoko, 2003:77). Proses produksi dalam suatu perusahaan
merupakan hal yang sangat penting karena berkaitan dengan aliran proses
mengubah input menjadi output perusahaan, sehingga perlu adanya
perencanaan, pengkoordinasian, serta pengawasan yang terus menerus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Ketidaktepatan dan keterlambatan waktu dalam proses produksi akan
mengakibatkan terjadinya penambahan waktu dan biaya. Karena aktivitas
yang tidak terjadwal akan mempengaruhi segala aktivitas yang berkaitan
dengan waktu pada setiap kegiatan yang dilakukan,sehingga menimbulkan
peningkatan biaya untuk tenaga kerja maupun biaya pemeliharaan alat-alat
yang digunakan. Usaha untuk mengantisipasi terjadinya keterlambatan
penyelesaian kegiatan atau aktivitas perusahaan dapat menggunakan analisis
network.
PT. Busana Mulya Textile merupakan sebuah perusahaan manufaktur
yang bergerak pada bidang industri textile dan memproduksi kain grey.
Perusahaan ini belum menerapkan analisis network dalam hal perencanaan
dan pengawasan produksi. Proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan
dari pembeli (job ordering), akan tetapi perusahaan juga tetap berproduksi
untuk memenuhi stok perusahaan untuk dijual keperusahaan lain. Perusahaan
diberi jangka waktu tertentu untuk menyelesaikan pesanan tersebut dengan
tepat waktu. Agar perusahaan dapat menyelesaikan pesanan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan, perusahaan harus mempunyai perencanaan dan
penjadwalan pada masing-masing aktivitas dalam proses produksi. Karena
penyelesaian pesanan pada waktu yang ditentukan akan menjamin kepuasan
pelanggan sehingga proses produksi akan lebih efisien dan tidak terjadi
keterlambatan.
Untuk mengetahui jaringan kerja yang tepat bagi perusahaan, maka
perusahaan perlu menerapkan metode analisis network. Metode analisis
network dapat menggambarkan suatu urutan penyelesaiaan kegiatan serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan maupun secara keseluruhan ,
sehingga dapat diketahui jaringan kerja yang optimal bagi perusahaan.
Dengan menganalisa proses produksi dengan metode analisis network
ini bisa mendapatkan efisiensi waktu karena antara waktu yang digunakan
perusahaan dengan penggunaan metode analisis network ini akan mempunyai
selisih waktu, dan selisih waktu tersebut bisa digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan untuk proses produksi selanjutnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan memperdalam
pembahasan mengenai penjadwalan produksi dan mengambil judul penelitian
“ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI KAIN GREY PADA
DEPARTEMEN WEAVING PT. BUSANA MULYA TEXTILE
KARANGANYAR”.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah-masalah pokok yang mendorong penulis dalam penelitian
tentang penerapan analisis network pada PT .Busana Mulya Textile dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana urutan kegiatan proses produksi kain grey yang diterapkan
pada departemen weaving di PT.Busana Mulya Textile ?
2. Berapa lama waktu penyelesaian untuk masing-masing aktivitas yang
dibutuhkan pada proses produksi kain grey ?
3. Bagaimana menentukan jalur kritis untuk menyusun perencanaan dalam
proses pembuatan kain grey agar diketahui waktu penyelesaiaan produksi
yang paling efisien?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
penulis melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui urutan kegiatan proses produksi kain grey pada
departemen weaving PT Busana Mulya Textile.
2. Untuk mengetahui waktu penyelesaian tiap-tiap aktivitas pekerjaan pada
proses pembuatan kain grey.
3. Untuk mengetahui jalur kritis dalam proses pembuatan kain grey pada
departemen weaving guna menyusun perencanaan waktu yang efisien
dalam pemenuhan pesanan kain grey.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi perusahaan
Memberi masukan atau gambaran bagi perusahaan bahwa dengan
menggunakan analisis network dalam proses produksinya, perusahaan
dapat memperkirakan waktu penyelesaian produksi dan pengawasan
produksi untuk memperoleh efektivitas waktu dalam pembuatan produk
kain kain grey.
2. Bagi Penulis
Peneliti memperoleh pengetahuan secara langsung dalam dunia
kerja dan dapat menerapkan teori-teori yang didapat pada kegiatan
perkuliahan kedalam dunia nyata yaitu dunia kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
3. Bagi pihak lain
Sebagai pedoman dan pertimbangan untuk memecahkan masalah
yang berkaitan dengan penggunaan analisis network dalam proses
produksi. Selain itu juga dapat dijadikan tambahan informasi dan referensi
bagi mahasiswa yang akan menyusun tugas akhir.
E. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu dengan
mengambil objek penelitian di PT. Busana Mulya Textile Karanganyar.
Desain penelitian yang dilakukan untuk menjawab bagaimana jalur-jalur
kritis yang terjadi diproses produksi kain grey di PT. Busana Mulya
Textile.
2. Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di sebuah pabrik yang berada diwilayah
Karanganyar yaitu PT.Busana Mulya Textile. Perusahaan ini bergerak di
bidang textile yang memproduksi kain grey. Sebagian besar perusahaan ini
berproduksi berdasarkan pesanan (job ordering ). Akan tetapi perusahaan
ini juga masih tetap memproduksi kain grey untuk stok perusahaan dan di
jual ke perusahaan lain.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang berasal dari hasil pengamatan
langsung atau survey dari obyek penelitian. Selain itu juga langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
dari sumber informasi pertama melalui wawancara dengan orang yang
berkompeten dengan masalah ini yaitu Bapak Didik selaku Kabag
Produksi PT. Busana Mulya Textile untuk mengetahui gambaran umum
perusahaan dan proses produksi pada kain grey.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
yaitu didapat dari buku, dokumen perusahaan, maupun sumber bacaan
lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data tersebut
meliputi data mengenai produk, proses produksi.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi merupakan teknik yang dilakukan dengan cara
mengamati secara langsung obyek penelitian yang ada di PT. Busana
Mulya Textile Karanganyar untuk memberikan gambaran yang
sesungguhnya tentang objek yang diteliti.
b. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan
mengadakan tanya jawab secara langsung pada obyek penelitian, dalam
hal ini penulis melakukan wawancara lansung dengan Bapak Didik
selaku kabag produksi, Bapak Kasiun selaku kabag persiapan pada PT.
Busana Mulya Textile Karanganyar.
c. Studi Pustaka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Metode pengumpulan data dengan mengumpulkan data dari buku
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas sebagai bahan
referensi.
d. Melihat Dokumen Perusahaan
Metode pengumpulan data dengan melihat dokumen PT. Busana
Mulya Textile dan melihat tugas akhir peneliti-peneliti lainnya yang
dilakukan pada PT. Busana Mulya Textile sebagai bahan referensi.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah dengan
menggunakan metode jaringan kerja (analisis network ) dengan metode
PERT dan CPM dengan langkah sebagai berikut :
a. Menentukan urutan kegiatan dan waktu dalam penyelesaiaan suatu
pekerjaan dan menghitung estimasi waktu penyelesaiaan dengan
metode PERT pada setiap pekerjaan untuk mendapatkan waktu yang
diharapkan dengan rumus :
ET = α + 4(m) + b
6
dimana : ET = Waktu kegiatan yang diharapkan
a = Waktu optimis
b = Waktu pesimistis
m = Waktu realitas
b. Menyusun diagram network
1) Setiap kegiataan untuk menyelesaikan suatu proses produksi secara
keseluruhan yang ditulis dalam bentuk simbol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2) Menggambar diagram network
Gambar: 1.1
Diagram Network
Ket :
: Anak panah penuh sebagai kegiatan
: Lingkaran sebagai simbol peristiwa
c. Menentukan jalur kritis (CPM) dengan menggunakan metode
alogaritma dan secara keseluruhan dengan mencari waktu mulai awal
kegiatan sampai akhir kegiatan.
Untuk menghitung ES dan LS menggunakan rumus sebagai
berikut:
EF = ES + t t =Waktu yang diharapkan
LF = LS + t
S =LS – ES atau LF – EF
dimana :
ES( Earlies Start) = waktu mulai paling awal dari suatu pekerjaan.
EF(Earlies Finish) = waktu penyelesaian paling awal dari suatu
pekerjaan.
LS(Latest Start) = waktu mulai paling akhir dari suatu pekerjaan.
4 2
6 7 1
5 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
LF(Latest Finish)= waktu paling akhir untuk menyelesaikan
pekerjaan.
S (Slack) = waktu mundur aktivitas
1) Jika suatu aktivitas hanya mempunyai satu pendahulu langsung.
ES sama dengan EF pendahulunya.
2) Jika suatu aktivitas mempunyai beberapa pendahulu langsung.
ES adalah nilai maksimum dari semua EF pendahulunya.
3) Jika aktivitas adalah pendahulu langsung hanya dari satu aktivitas.
Maka LF sama LS dari aktivitas yang secara langsung
mengikutinya.
4) Jika suatu aktivitas memilik lebih dari satu aktivitas .
LF adalah minimum dari seluruh nilai LS dari aktivitas yang
secara langsung mengikutinya.
Maka dari hal diatas dapat diperoleh suatu rumus (Render dan
Heizer, 2009: 102).
1) ES (Earliest Start) : Max (EF semua pendahulu langsung)
2) EF (Earliest Finish) : ES + waktu aktivitas
3) LF (Latest Start) : Min (LS dari seluruh aktivitas yang langsung
mengikutinya)
4) LS ( Latest Finish ) : LF – waktu aktivitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
F . KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar 1.2
Kerangka Pemikiran
Keterangan gambar :
Gambar 1.2 merupakan gambar mengenai kerangka pemikiran dalam
penelitian ini. Permintaan produksi yang terus-menerus terhadap kain grey pada
PT Busana Mulya Textile sangat diharapkan dalam proses produksi. Perusahaan
ini bersifat job ordering dimana perusahaan akan melakukan produksi apabila ada
pemesanan. Tetapi perusahaan juga terus melakukan proses produksinya untuk
memenuhi stok persediaannya. Dalam prosesnya, setelah permintaan atau orderan
konsumen diterima oleh bagian PPC (Planning Production Control) kemudian
perencanaan produksi mulai disusun.
Perencanaaan produksi (kontruksi kain) disesuaikan dengan permintaan
konsumen yang memesan, yang meliputi jumlah benang, panjang benang, serta
jenis benang. Tahap berikutnya adalah scheduling atau penjadwalan mengenai
alokasi waktu yang diperlukan oleh setiap kegiatan-kegiatan serta urutan
Permintaan produksi
Schedulling Perencanaan Produksi
Analisis Network
Pelaksanaan Produksi Efisiensi Waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
pekerjaan yang harus dilakukan. Dan untuk menganalisa scheduling yang telah
dibuat digunakan metode analisis network yaitu PERT ( Progam Evalution and
Review Technique) dan CPM (Critical Path Methode). Dari analisis network ini
akan diperoleh scheduling baru yang berorientasi pada tercapainya efisiensi waktu
penyelesaian pekerjaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Proses Produksi
Menurut Nasution (2003:3) proses produksi merupakan cara, metode dan
teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan
mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku,
dana) yang ada.
Sedangkan menurut Subagyo (2008:8) proses produksi merupakan proses
perubahan masukan menjadi keluaran. Pada umumnya proses produksi dibagi
menjadi dua macam yang sifatnya ekstrim yaitu :
1. Proses produksi continuos atau terus menerus
Proses produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang
dikerjakan. Produksi yang berfokuskan pada produk atau produk fokus dan
biasa digunakan untuk membuat barang yang macamnya relative sama dan
jumlah yang dihasilkan banyak sekali.
2. Proses produksi intermitten atau terputus-putus
Proses produksi terputus-putus digunakan oleh perusahaan yang
mengerjakan bermacam-macam barang dengan jumlah yang hanya sedikit.
Proses produksi terputus-putus biasanya disebut juga sebagai proses
produksi yang berfokuskan pada proses.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
B. Pengertian Manajemen Proyek
Menurut Santosa (2003:3) yang dimaksud manajemen proyek adalah
kegiatan merencanakan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan
untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya
tertentu.
Proyek merupakan proses pencipataan suatu jenis produk agak rumit
denagn pendefinisian urutan tugas-tugas yang teratur akan keutuhan sumber
daya dan dibatasi oleh waktu penyelesaiaan ( Nasution,2003:11).
Sedangkan menurut Render dan Heizer (2009:87) proyek didefinisikan
sebagai sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama.
Menurut Heizer dan Render (2005:75) manajemen proyek meliputi tiga
fase ,yaitu :
1. Perencanaan yaitu Fase ini mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan
proyek dan organisasi timnya.
2. Penjadwalan yaitu Fase ini menghubungkan orang, uang dan bahan untuk
kegiatan khusus dan menghubungkan masing-masing kegiatan satu orang
dengan yang lain.
3. Pengendalian yaitu pengawasan terhadap sumber daya , biaya kualitas dan
anggaran. Perusahaan yang merevisi atau mengubah rencana dan menggeser
atau mengelola kembali sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan dan
biaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
C. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Menurut Nasution ( 2003:130) perencanaan dan pengendalian produksi
dapat disebut juga dengan PPC (Planning Production Control). PPC
didefinisikan sebagai proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran
material yang masuk ,mengalir dan keluar dari sistem produksi atau operasi
sehingga permintaan pasar dipenuhi dengan jumlah yang tepat dan produksi
minimum.
Menurut Baroto (2002:14) perencanaan dan pengendalian produksi
(PPC) adalah aktivitas bagaimana mengelola proses produksi tersebut. PPC
merupakan tindakan yang sifatnya abstrak (tidak dapat dilihat dengan nyata).
1. Perencanaan Produksi
Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen , dimana
manajemen tersebut menentukan usaha atau tindakan untuk suatu kegiatan
yang diputuskan oleh pimpinan.
Perencanaan merupakan tujuan pokok atau tujuan utama organisasi
beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut (Gitosudarmo, 2002:49).
Tahap yang harus dilakukan untuk membuat perencanaan suatu
kegiatan menurut Handoko (2003:79) ada empat tahap, yaitu :
a. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
b. Merumuskan keadaan saat ini
c. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan pencapaian tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Pengendalian Produksi
Rencana produksi yang telah disusun tidak dapat dilaksanakan
tanpa adanya pengendalian terhadap pelaksanaan rencana tersebut.
Pengendalian yang dimaksud adalah pengawasan sekaligus dapat
mengambil beberapa tindakan untuk perbaikan yang diperlukan.
Menurut Nasution (2003:20) pengendalian dapat didefinisikan
sebagai proses yang dibuat untuk menjaga supaya realisasi dari suatu
aktivitas sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu, pengendalian
terdiri dari prosedur-prosedur untuk menentukan penyimpangan dari
rencana yang telah ditetapkan dan tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan untuk mengurangi penyimpangan tersebut.
D. Pengertian Penjadwalan
Supaya proses produksi berjalan dengan lancar perlu adanya perencanaan
yang matang, selain itu dengan pengawasan ketat disetiap kegiatan dapat
meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang terjadi baik dari faktor
bahan baku, mesin, maupun sumber daya manusia yang digunakan.
Menurut Render dan Heizer (2009: 90) penjadwalan proyek meliputi
pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh aktivitas proyek. Pada
penjadwalan, seorang manajer memutuskan berapa lama waktu yang
diperlukan untuk setiap aktivitas atau kegiatan.
Namun sebelum memulai penjadwalan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan sebelum membuat penjadwalan, yaitu mengenai sarana dan
prasarana yang ada, seperti jumlah permintaan, bahan baku, biaya, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
kapasitas sumber daya manusia. Dengan adanya penjadwalan produksi kinerja
karyawan akan lebih terarah, mereka dapat mengetahui dengan pasti tentang
apa yang harus segera dilakukan dan berapa lama waktu yang mereka perlukan
untuk melakukan tugas tersebut.
E. Analisis Network
1. Pengertian Analisis Network
Analisis network merupakan suatu metode analisis yang mampu
memberikan informasi pada perusahaan sehingga dapat melakukan
perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan produksi atau proyek yang
dilakukan. Metode ini digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan
yang tidak bersifat rutin atau terutama pada tiap proses produksi yang
intermitted atau produksi pesanan (Gitosudarmo, 2002:297). Dalam hal ini
terdapat beberapa simbol yang diperlukan yaitu :
a. Simbol anak panah
Menunjukkan kegiatan atau aktivitas. Yang dimaksud ialah segala
tindakan yang memakan waktu dalam pemakaian atau penggunaan
sejumlah material, tenaga kerja serta peralatan.
b. Simbol lingkaran
Menunjukkan suatu kejadian (event), baik kejadian atas berakhir
atau selesainya kejadian suatu kegiatan tertentu atau kejadian
dimulainya kejadian yang lain. Jadi dalam hal ini berarti bahwa satu
simbol lingkaran itu sekaligus menunjukkan dua buah kejadian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Simbol anak panah putus-putus
Menunjukkan kegiatan semu (dummy). Dalam diagram network
,kegiatan semu boleh ada dan boleh tidak. Kegiatan semu dimunculkan
untuk menghindari diantara dua peristiwa terdapat lebih dari satu
kegiatan.
Adapun keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan
menggunakan analisis network (Haryadi, 2009:12):
1) Mengorganisir dan memberikan informasi secara sistematik
2) Penentuan urutan atau prioritas pekerjaan
3) Dapat menentukan pekerjaan-pekerjaan yang dapat ditunda tanpa
menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek secara keseluruhan
sehingga pekerjaan – pekerjaan tersebut dapat dihemat waktu, biaya
dan tenaga.
4) Dapat segera menentukan pekerjaan-pekerjaan mana harus disub
kontrakkan agar penyelesaiaan proyek secara keseluruhan dapat
sesuai dengan permintaan konsumen.
2. Metode Analisis Network
Ada dua metode analisis network yang paling terkenal dan digunakan
dalam pengawasan dan penjadwalan, yaitu :
a. PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Menurut Render dan Heizer (2005:80) PERT merupakan teknik
manajemen proyek yang menggunakan tiga estimasi waktu yaitu waktu
optimis, waktu realistis, dan waktu pesimis untk masing-masing
kegiatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
PERT menggunakan tiga estimasi waktu tersebut untuk mendapatkan
waktu kegiatan yang diharapkan (expected time) dengan rumus :
b. Analisis CPM (Critical Path Methode)
Dalam Render dan Heizer (2009:93) CPM (Critical Path Methode)
adalah teknik manajemen proyek yang menggunakan hanya satu faktor
waktu per aktivitas.
Pada metode CPM dikenal adanya analisis jalur kritis. Jalur kritis
merupakan jalur-jalur didalam diagram network itu, dimana jalur
tersebut memiliki waktu penyelesaian yang terpanjang dari jumlah
waktu penyelesaian pada jalur-jalur yang lain.
Menurut Heizer dan Render (2001:513), sasaran analisis jalur kritis
adalah untuk menentukan kuantitas masing-masing aktivitas berikut ini:
1) ES = Earliest Start
Waktu mulai aktivitas paling awal. Semua aktivitas yang
mendahuluinya harus diselesaikan sebelum suatu aktivitas bisa
dimulai
2) LS = Latest Start
Waktu mulai aktivitas paling akhir. Semua aktivitas berikut harus
diselesaikan tanpa menunda keseluruhan proyek.
3) EF = Earliest Finish
Waktu penyelesain aktivitas paling awal
4) LF = Latest Finish
Waktu penyelesaian paling aktivitas akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
5) S = Slack
Waktu mundur aktivitas yang sama dengan (LS-ES) dan (LF-EF.
Jadi analisis PERT dan CPM sangat penting bagi suatu proyek,
yang digunakan untuk menetukan aktivitas yang akan diselesaikan tepat
waktu sehingga menjamin penyelesaian keseluruhan proyek sesuai
jadwal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
BAB III
PEMBAHASAAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT. Busana Mulya Textile didirikan pada tahun 1980 oleh Bapak
R.Mulyono di atas tanah seluas 2000 m2 dengan nama PT. Adiwarna
Busana Textile atau singkatan PT ADISATEX . Kemudian karena dalam
rangka pengembangan maka berganti nama menjadi PT Adiwarnatex pada
tahun 1984,yang kemudian menjadi PT. Sawah Karunia Agung Textile.
Lokasi perusahaan terletak didaerah Dagen Jaten Karanganyar Perusahaan
ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah saat itu. Pendirian pabrik
terutama difokuskan dalam bidang jasa, yaitu memproduksi kain bila ada
yang perusahaan lain yang memesan. Akan tetapi dengan seiringnya waktu,
perusahaan juga memproduksi kain untuk dijual sendiri keperusahaan lain.
Perusahaan ini bergerak dibidang pembuatan kain mulai dari proses
penggulungan benang (warping) sampai pada tahap tenun (weaving).
Produk yang dihasilkan dari PT. Busana Mulya Textile terdiri dari kain
jeans dan kain grey atau kain mentah. Sehingga perusahaan ini dikenal
dengan proses weavingnya.
Produksi pertama pada tahun 1981 dengan menggunakan mesin yang
didatangkan dari Taiwan. Dan pada tahun 1990 berdiri lagi pada bagian
pertenunan dengan jumlah karyawan ± 800 orang dan jumlah karyawan
seluruhnya di PT .SKATEX ± 1500 orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Pada tahun 2009 perusahaan berganti nama yaitu PT BUSANA
MULYA TEXTILE dengan jumlah karyawan ± 600 orang.
a. Visi dan Misi Perusahaan
Bidang usaha yang dijalani selama ini adalah tekstile melalui
kantor pusatnya di Karanganyar.
1) Visi Perusahaan
a) Meningkatkan mutu pelayanan di bidang perindustrian tekstile.
b) Ikut mendorong pemerintah atau instansi resmi agar lebih berperan
dalam pengembangan bidang industri tekstile.
2) Misi Perusahaan
a) Menjadi industri tekstile yang dapat memberikan manfaat pada
masyarakat dan lingkungan. Untuk menjadi sebuah industri tekstile
kelas dunia, yang menjadi tolak ukur kualitas untuk perusahaan
tekstile lainnya.
b) Menjadi perusahaan terbaik dalam bidang pemasaran dan industri
tekstile yang memiliki keunggulan dalam inovasi , mutu produk,
dan kepuasan pelanggan.
c) Memperluas pangsa pasar dunia melampaui lintas negara dengan
menawarkan nilai tambah yang telah dinikmati oleh konsumen
Indonesia.
2. Lokasi Perusahaan
Salah satu unsur penting dalam mendirikan perusahaan adalah
menentukan lokasi perusahaan.Lokasi perusahaan yang dimaksud disini
adalah tempat kegiatan perusahaan dalam menjalankan operasi produksinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dan aktivitas administrasinya. Karena penentuan lokasi ini akan
mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan
kelangsungan hidup di perusahaan di masa yang akan datang. Lokasi yang
tepat dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dan lokasi
perusahaan dikatakan tepat yaitu apabila dekat dengan bahan baku, tenaga
kerja, transportasi yang lancar, dan mampu melayani konsumen dengan
baik.
PT. Busana Mulya Textile terletak di jalan Solo-Karanganyar. Ada
beberapa pertimbangan dipilihnya lokasi tersebut sebagai pabrik
diantaranya:
a. Segi ekonomi
1) Proses pendistribusian bahan baku dan bahan produksi lebih mudah
sehingga biaya produksi kain dapat diminimalkan.
2) Proses pemasaran hasil produksi lebih mudah karena terletak di
pinggir jalan raya dan pusat kota.
3) Didaerah sekitar merupakan daerah pemukiman yang padat penduduk,
sehingga memudahkan dalam perekrutan karyawan.
b. Segi Sosial
1) Dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk disekitar
perusahaan.
2) Membantu pemerintah dalam mensukseskan pemakaian produk dalam
negeri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
c. Segi geografis
1) Daerah sekitar perusahaan masih cukup luas untuk mengembangkan
perusahaan tersebut.
2) Mudah untuk mendatangkan alat-alat, mesin-mesin dan memperoleh
ahli mesin atau montir.
3. Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur organisasi adalah salah satu kerangka yang menunjukkan
hubungan antara jabatan maupun bidang kerja yang satu dengan yang
lainnya sehingga akan tampak struktur kepegawaiannya. Dengan adanya
struktur organisasi yang baik, maka akan dapat diketahui mengenai
kedudukan, tanggung jawab , wewenang , tugas dan kewajiban dari masing-
masing pegawai.
Hubungan, wewenang dan tanggung jawab seorang pegawai
didasarkan pada PT.Busana Mulya Textile ditunjukkan pada gambar sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Gambar 3.1 Diagram Struktur Organisasi
Direktur
Direksi
Marketing
Kabag
Finishing
Kabag
Weaving
Kabag
Teknisi
Kabag
Auconting
Kabag
Teknik
Kabag
Personalia
Kabag
Gudang
Teknisi
Kasi PPC Kasi Tenun A Kasi Tenun B
Supervisor
Persiapan
Supervisor
Persiapan
Supervisor
Teknik
Supervisor
Inspecting
Supervisor
Persiapan
Supervisor
Tenun
Supervisor
Inspecting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Adapun Job Description dari masing-masing pegawai sebagai berikut:
a. Direktur
Tugas dan tanggung jawab Direktur :
1) Bertanggung jawab atas kelancaran kehidupan karyawan
2) Membina hubungan baik dengan perusahaan lain
3) Memimpin rapat pada waktu-waktu tertentu untuk membahas secara
menyeluruh penyelenggaraan tugas perusahaan
4) Mengambil tindakan-tindakan yang dirasa perlu dan menguntungkan
b. Direksi
Tugas dan tanggung jawab Direksi :
1) Merumuskan dan mengusulkan kebijaksanaan umum perusahaan
untuk masa yang akan datang kepada dewan komisaris
2) Merencanakan, mengkoordinir, dan mengawasi pelaksanaan rencana
kerja yang telah disetujui
3) Memberikan keterangan yang sewaktu-waktu diperlukan oleh dewan
komisaris
4) Mengajukan neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan berkala
lainnya
5) Mengajukan jenis usaha baru yang dapat dilaksanakan oleh
perusahaan
6) Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan perusahaan baik tujuannya maupun pelaksanaannya
c. Marketing
Tugas dan tanggung jawab bagian marketing :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
1) Bertanggung jawab terhadap strategi produk lama dan baru
2) Mengkoordinir dan mengurus staff dan sub distributor
3) Mencapai rencana target sesuai budget promosi dan iklan yang
ditentukan
d. Kabag Produksi Tenun
Tugas dan tanggung jawab Kabag Produksi Tenun
1) Bertanggung jawab atas kelancaran produksi di bagian tenun
2) Bertanggung jawab atas sejumlah masing-masing yang digunakan
beserta personilnya
3) Bertanggung jawab terhadap kuantitas dan kualitas hasil produksi
pertenunan
e. Kabag Teknisi
Bagian Teknisi mempunyai tugas :
1) Bertanggung jawab atas kelancaran dan kerusakan mesin bagian
produksi
2) Mengadakan koordinasi terhadap kepala bagian produksi
3) Menentukan jadwal untuk revisi mesin atau servis mesin
f. Kabag Accounting
Tugas dan tanggung jawab bagian Accounting :
1) Melakukan pencatatan transaksi keuangan perusahaan dengan benar
dan tepat waktu
2) Mengklasifikasikan transaksi-transaksi keuangan perusahaan secara
tepat dan benar sesuai dengan bukti yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
g. Kabag Teknik
Tugas dan tanggung jawab bagian teknik :
1) Membawahi urusan-urusan mesin dan ketel uap , urusan disel dan
listrik serta urusan bengkel
2) Mengatur dan bertanggung jawab atas pengadaan bahan bakar dan
kelancaran mesin
h. Kabag Gudang
Tugas dan tanggung jawab bagian gudang :
1) Mencatat bahan bahan yang masuk dan mengeluarkan saat bahan baku
tersebut untuk diproses
2) Menerima barang dari hasil produksi serta mendata sesuai dengan
jumlah kualitas dan kuantitas barang yang di gudang
3) Bertanggung jawab pengiriman barang keluar sesuai dengan
permintaan marketing
i. Kabag Personalia
Bagian Personalia menangani masalah kepegawaian dan
ketenagakerjaan . Karyawan merupakan salah satu faktor yang dapat
menjalankan proses produksi, sehingga tenaga kerja memegang peranan
yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan usaha dalam suatu
perusahaan.
j. Satpam
Tugas satpam adalah bertanggung jawab kepada kepala regu satpam dan
juga menjaga keamanan dan ketertiban perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
4. Aspek Tenaga Kerja dan Sitem Penggajian
Tenaga kerja adalah salah satu sumber daya penting dalam
perusahaan.Pengembangan sumber daya manusia secara menyeluruh
dilakukan perusahaan guna mengoptimalkan kinerja sunber daya yang ada
dengan memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk latihan dan
pendidikan guna meningkatkan kemampuan. Selain itu perusahaan
mengatur tentang sistem kompensasi jaminan sosial,mengenai jam kerja dan
lain-lain.
a. Status Karyawan
1) Jumlah Tenaga Kerja
Tabel 3.1
Jumlah Tenaga Kerja PT. Busana Mulya Textile
Status Karyawan Jumlah Karyawan
Karyawan Bulanan 500 orang
Karyawan Harian 100 orang
Sumber : PT Busana Mulya Textile
2) Pengaturan Jam Kerja dan Tata Tertib
a) Jam Kerja dan Istirahat
(1) Jam kerja karyawan ditetapkan sebagai berikut:
(a) Shif l jam 07.00 s/d 15.00 (1 jam istirahat)
(b) Shif ll jam 15.00 s/d 23.00 (1 jam istirahat)
(c) Shif lll jam 23.00 s/d 07.00 (1 jam istirahat)
(d) Khusus untuk Day Shif jam 08.00 s/d 16.00 (1 jam
istirahat)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
(2) Jam istirahat digunakan secara bebas dan tertib dalam
lingkungan perusahaan, dan karyawan harus sudah ditempat
sebelum jam kerja yang telah ditentukan.
(3) Apabila karyawan akan meninggalkan tempat kerja atau izin
dikarenakan suatu hal maka karyawan wajib menunjukkan
surat yang ditanda tangani kepala bagian yang bersangkutan di
posko keamanan.
b) Tata Tertib Kerja
(1) Setiap karyawan harus melaksanakan tugas yang
diintruksikan atasannya
(2) Karyawan wajib menjaga dan memelihara dengan baik semua
peralatan kerja yang ada dalam perusahaan
(3) Karyawan wajib melapor atau memberitahukan kepada
pimpinan setiap berhalangan hadir
(4) Karyawan dilarang menyalahgunakan kepercayaan
perusahaan yang dapat mengakibatkan kerugian perusahaan
(5) Karyawan yang akan meninggalkan pekerjaan untuk
kepentingan harus mendapat izin terlebih dahulu dari atasan
langsung atau pimpinan perusahaan.
3) Sistem Penggajian Karyawan
Kebijakan perusahaan mengenai sistem penggajian didasarkan pada
beberapa penetapan antara lain :
a) Gaji bulanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Gaji yang diterima karyawan dihitung bulanan dengan
sistem pembayaran gaji pada awal bulan. Jika awal bulan bulan
bertepatan dengan hari libur maka gaji akan diberikan pada
akhir bulan sebelumnya atau diundur . Gaji bulanan diberikan
hanya pada staf administrasi ( HRD, Akunkantasi , dan
Pemasaran ).
b) Gaji Minggunan
Gaji diberikan kepada karyawan setiap 2 minggu sekali.
Karyawan yang mereka gaji 2 minggu adalah karyawan
produksi ( karyawan tetap dan karyawan kontrak ).
c) Gaji Harian
Karyawan menerima upah atau gaji yang diberikan
kepada karyawan dengan ketentuan jumlah hasil produksi yang
telah dikerjakan.Karyawan menerima upah selama seminggu
sekali yaitu pada hari Sabtu.
4) Perekrutan Karyawan
Cara perekrutan karyawan yang diinginkan suatu perusahaan
dilakukan melalui saluran-saluran. Kadang-kadang perusahaan
menunggu pelamar atau perusahaan mengadakan pengumuman
melalui media massa. Cara yang digunakan perusahaan untuk
merekrut karyawan adalah sebagai berikut :
a) Pelamar datang sendiri
b) Rekomendasi pegawai
c) Agen-agen penempatan tenaga kerja swasta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
d) Organisasi pegawai
e) Perhitungan prestasi
5) Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dan pengembangan merupakan kegiatan yang
bermaksud memperbaiki dan mengembangkan sikap, perilaku
,ketrampilan, dan pengetahuan karyawan sesuai dengan keinginan
perusahaan. Proses pelatihan dan pengembangan dilaksanakan baik
karyawan baru maupun karyawan lama.
6) Pembinaan karyawan
Tunjangan program pengembangan pendidikan karyawan
adalah :
a) Untuk pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta
terwujudnya tenaga-tenaga terampil dalam berbagai bidang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan
b) Diharapkan mampu menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berkembang serta meningkatkan moral karyawan dalam hal
etika, tingkah laku, kejujuran dan norma-norma yang ada.
7) Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan tenaga kerja PT. Busana Mulya Textile
sangat diutamakan. Karena akan dapat memberikan motivasi kepada
karyawan dalam bekerja. Berikut kesejahteraan yang diberikan oleh
perusahaan :
a) Pelaksanaan cuti di perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Cuti adalah tidak masuk kerja yang diijinkan alam waktu tertentu
dengan ijin karyawan yang berwenang.
Adapun pelaksanaan cuti sebagai berikut :
(1) Cuti Tahunan
Karyawan berhak atas cuti tahunan selama dua minggu setelah
bekerja selama 2 bulan terus menerus.
(2) Cuti Sakit
Cuti yang diberikan pada karyawan yang sedang sakit dengan
dibuktikan dengan surat keterangan dokter
(3) Cuti Hamil dan Melahirkan
Diberikan kepada karyawan yang akan melahirkan selama 1,5
bulan sebelum dan sesudah melahirkan
(4) Hak Cuti Karyawan
Untuk karyawan yang akan melangsungkan pernikahan,
karyawan cuti 2 hari dan cuti pribadi 3 hari, untuk pernikahan
anak karyawan 2 hari.
b) Jamsostek
Sesuai dengan peraturan pemerintah No. 14 Tahun 1993,
perusahaan mengansuransikan pada ansuransi sosial tenaga kerja
yang meliputi tanggungan.
(1) Jaminan kecelakaan
(2) Jaminan hari tua
(3) Jaminan kematian
(4) Rekreasi yang diadakan perusahaan 1 tahun sekali
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
(5) Program koperasi karyawan
(6) Mendirikan tempat peribadatan
(7) Bantuan Sosial
(a) Perkawinan
(b) Kematian
(c) Melahirkan
c) Pemberhentian Tenaga Kerja
Dalam hal memberhentikan atau pemutusan hubungan kerja
pada PT. Busana Mulya Textile adalah sebagai berikut :
(1) Pemberhentian atas inisiatif sendiri (Pengunduran Diri)
(a) Apabila karyawan akan mengundurkan dari pekerjaannya,
karyawan harus mengajukan pemberhentian secara
tertulis 1 bulan sebelumnya kepada perusahaan. Hal ini
karyawan tidak berhak mendapatkan pesangon, tetapi
diberi uang kebijaksanaan yang ditentukan perusahaan.
(b) Karyawan tidak masuk kerja selama 8 hari berturut-turut
tanpa surat izin dalam 1 bulan terakhir maka dianggap
mengundurkan diri sesuai peraturan perusahaan.
(2) Pemberhentian oleh perusahaan
Karyawan dapat diberhentikan tanpa syarat apabila melanggar
hukum atau melakukan kesalahan-kesalahan besar, misal:
(a) Melakukan perbuatan asusila ditempat kerja
(b) Tidak masuk kerja selama 8 hari berturut-turut tidak izin
dengan catatan dipanggil 2 kali
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
(c) Melakukan tindak pidana di luar perusahaan
(d) Menyalahgunakan kepercayaan perusahaan untuk
kepentingan diri sendiri
(e) Melakukan tindak kejahatan misalnya: mencuri,
menggelapkan uang, menipu dan memperdagangkan
barang terlarang baik di dalam maupun di luar perusahaan.
5. Aspek Produksi
Sistem produksi yang diterapkan pada PT. Busana Mulya Textile
sebagian besar berupa sistem job orderdan perusahaan tetap berproduksi
untuk dijual sendiri.Job order yaitu semua hasil produksi merupakan
kesesuaian dengan keinginan pemesan. Sebuah kontruksi kain ditentukan
oleh pemesan, selanjutnya perusahaan akan menganalisis dan memproduksi
kain keinginan dari pemesan. Yang akan dianalisis dan menjadi
perhitungan tersebut meliputi jumlah boom yang naik untuk memenuhi
kapasitas pesanan, jumlah helai benang (lusi) yang naik pada proses
warping dan jumlah benang pakan yang dibutuhkan.
a) Bahan baku untuk produksi
Bahan baku yang dipergunakan dalam proses produksi adalah benang.
Benang yang dipergunakan seperti rayon, cotton. Untuk benang yang
dipakai, perusahaan tidak memproduksi sendiri akan tetapi benang
didapat dari pemesan kain itu sendiri dan juga membeli dari perusahaan
lain yang memproduksi benang.
b) Bahan pembantu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Bahan yang digunakan untuk pendukung atau pembantu proses produksi
kain diantaranya kanji,tepung terigu, tapioka, acril, wap, PPA, tawas, dan
apreton.
c) Mesin yang dipergunakan
Ada beberapa mesin yang dipergunakan untuk melakukan proses
produksi antara lain yaitu :
(1) Mesin Warping
(2) Mesin palet
(3) Mesin sizing
(4) Cucuk
(5) Mesin tenun (mesin RRT dan mesin Ishikawa )
(6) Inspect
(7) Mesin lipat (folding)
d) Proses Produksi
PT Busana Mulya Textile mempunyai dua departemen yaitu departemen
weaving (proses pembuatan kain dari benang menjadi kain mentah) dan
departemen finishing (proses pemutihan untuk kain putih dan pewarnaan
kain). Pada pembahasan ini penulis hanya menguraikan untuk
departemen weaving yaitu pada proses pembuatan kain grey. Pada proses
pembuatan kain grey melalui beberapa tahapan proses diantaranya
sebagai berikut :
(1) Persiapan benang
Dalam proses persiapan benang terdapat dua macam yaitu
persiapan benang untuk benang lusi dan benang pakan. Jenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
benang yang digunakan untuk benang lusi dan benang pakan
disesuaikan dengan kontruksi kain grey dari permintaan
konsumen. Benang yang dipakai berasal dari perusahaan lain dan
akan disimpan digudang penyimpanan benang.
(2) Proses warping
Warping merupakan proses penggulungan benang yang
masih dalam bentuk gulungan cheese digulung kedalam boom.
Dengan menggunakan mesin warping, banyaknya cheese yang
diletakkan menentukan banyaknya helai benang yang digulung
kedalam boom. Sedangkan banyaknya helai benang akan
menentukan stuktur kain. Hal-hal yang perlu diketahui dalam
proses warping adalah jumlah benang lusi, panjang benang lusi,
dan banyaknya cheese yang perlu dipergunakan.
Benang yang sudah dinaikkan pada mesin kemudian
dililitkan pada boom warping dan ditarik. Boom yang sudah terisi
dengan gulungan benang kemudian mengantri pada proses sizing.
(3) Proses sizing atau pengkanjian
Yang dimaksud penganjian adalah sejumlah jajaran benang
lusi yang telah teratur yang berasal dari boom hanian dan
dimasukkan kedalam bak yang telah berisi larutan kanji (size book)
yang merupakan campuran yang terdiri dari air, tepung tapioka
kemudian didihkan bersamaan dalam mixer. Melalui pipa-pipa
yang dihubungkan kedalam mesin sizing, larutan tersebut dialirkan
pada benang yang sedang ditarik . Dalam hal ini banyak yang perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
diperhatikan antara lain, ketegangan benang, kekentalan cairan dan
suhu larutan itu sendiri.
Melalui sebuah blower, benang yang sudah dialirkan
kedalam larutan kanji dikeringkan melalui beberapa silinder
pengering yang berisi uap panas dan kemudian digulung kedalam
boom tenun dan siap diturunksn dan masuk kedalam proses cucuk.
Tujuan dari penganjian itu sendiri adalah untuk
meningkatkan kekuatan benang lusi untuk ditenun dengan cara
memberikan zat pelindung , sehingga tahan terhadap gesekan-
gesekan dan tegangan yang terjadi selama proses menenun.
(4) Proses cucuk atau reaching
Proses cucuk yaitu proses memasukkan benang lusi kedalam
lubang dropper dan gun (sisir) secara manual. Operator
menggunakan alat berupa kawat yang berbentuk seperti paku yang
disebut cucuk. Berdasarkan cara memasukkan dropper, proses
cucuk dibagi menjadi dua macam yaitu cucukan plat dan cucukan
kamran.
Proses cucukan plat memasukkan benang lusi pertama
dengan benang ketiga, benang kedua dengan benang keempat pada
droper. Sedangkan untuk proses kamran dilakukan dengan
memasukkan benang secara berurutan yaitu benang pertama
dengan benang kedua dan benang ketiga dengan benang keempat.
Dan proses cucuk kamran digunakan untuk benang lusi yang
tergolong rusak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Untuk nomor sisir biasanya sudah ditentukan dalam
kontruksi kain.Semakin tinggi angka sisir semakin rapat pula sisir
tersebut.
(5) Proses Palet
Proses palet yaitu proses penggulungan benang pakan
kedalam kayu linting dengan mesin palet yang akan melepas
gulungan dari cones dan memindahkan kebatang palet, kemudian
dimasukkan kedalam teropong kayu linting atau penggulung batang
palet yang telah berisi benang dipindahkan kebagian penenunan
bersama dengan benang lusi.
(6) Proses Weaving (tenun)
Proses tenun adalah menyilangkan (menganyam) antara
benang pakan dan benang lusi sehingga akan terbentuk kain yang
sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Operator yang
menjalankan tenun bertugas mengawasi jalannya mesin dan
menyambung benang jika ada yang putus.
Mesin tenun secara otomatis akan berhenti jika ada benang
yang putus. Dan operator akan menyambung serta memasukkan
kayu linting benang pakan yang baru apabila benang pakan telah
habis. Kayu linting atau palet akan jatuh dengan sendirinya dan
terganti dengan bobbin yang baru.
(7) Inspecting
Proses inspecting merupakan proses pemeriksaan bila ada
kain yang cacat atau rusak. Cara mengecek kain pada inspecting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
yaitu kain dilewatkan pada meja kaca, dimana pada bagian bawah
kaca diberi lampu penerangan untuk melihat kecacatan atau
kerusakan pada kain dan selanjutnya akan dilakukan perbaikan.
Alat-alat yang digunakan dalam proses ini yaitu gunting, jarum,
sisir untuk merapatkan antara benang lusi dan pakan.
(8) Proses Folding
Proses folding merupakan langkah terakhir dalam pembuatan
kain grey, yaitu proses pelipatan kain dengan menggunakan mesin
folding setelah proses inspecting. Kain yang lolos inspecting di
naikkan kesebuah meja dan ujungnya disangkutkan pada lengan
mesin. Lalu lengan mesin akan menarik kain dan memindahkan ke
meja yang lain dalam bentuk lipatan sepanjang 1 meter.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Bagan Proses Produksi Kain Grey
Gambar 3.2
Proses Produksi kain
6. Aspek pemasaran
Masalah pemasaran adalah salah satu hal yang juga harus
diperhatikan oleh tim manajemen dalam sebuah perusahaan, sebab berhasil
atau tidaknya suatu produk dipangsa pasar tergantung dari sistem pemasaran
dalam perusahaan tersebut.
a. Daerah pemasaran
Pada awal perusahaan dibangun pemasaran produk baru terbatas
pada area Surakarta, namun semakin berkembangnya perusahaan
Benang
Palet Lusi
Penganjian
Cucuk
Tenun
Inspecting
Folding
Packing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
pemasarannya juga semakin meluas.Wilayah pemasaran mencakup ke
wilayah Pekalongan, Bandung, Jakarta.
b. Saluran distribusi
Untuk memudahkan dan menghemat biaya distribusi maka
perusahaan sistem pendistribusiannya dengan melayani pelanggan secara
langsung tanpa perantara agen.Dalam melakukan pendistribusian
menggunakan alat transportasi truk.
c. Harga
Kebijakan harga yang ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan
dengan besar kecilnya biaya produksi yang ditanggung perusahaan.
Biaya-biaya yang mempengaruhi penetapan harga antara lain biaya
bahan baku, biaya bahan pembantu, dan biaya tenaga kerja.
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan bentuk kegiatan penunjang perkuliahan di
luar kampus yang berorientasi pada dunia nyata (dunia kerja) yang
merupakan penerapan dari teori-teori yang telah dipelajari selama masa
perkuliahan dan dilakukan diluar kampus secara kelompok atau individu .
Magang kerja tersebut merupakan program D3 Manajemen Bisnis UNS
Surakarta, dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada
program D3 Manajemen Bisnis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Tujuan Magang Kerja
a. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami permasalahan
yang timbul serta memberikan solusi pemecahan permasalahan tersebut
di dalam dunia usaha
b. Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman secara langsung mengenai
aktivitas nyata dalam dunia usaha
c. Melalui magang kerja mahasiswa dapat berlatih untuk bekerja secara
professional sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya
d. Untuk melengkapi dan memenuhi syarat-syarat dalam mmelakukan Ujian
Tugas Akhir
3. Proses Pelaksanaan Magang Kerja
a. Waktu dan Pelaksanaan Magang Kerja
1) Waktu : 8 Februari – 8 Maret 2012
2) Tempat : PT. Busana Mulya Textile
3) Alamat : Jalan Jaten KM Karanganyar
b. Kegiatan Magang Kerja
Dengan persetujuan pimpinan perusahaan PT. Busana Mulya
Textile Karanganyar,kegiatan magang kerja dilaksanakan mulai tanggal 8
Februari 2012 sampai dengan tanggal 8 Maret 2012. Magang kerja
dimulai pada pukul 08.00 – 14.00 Wib, dan dilaksanakan pada hari
Senin sampai Jum’at.Peserta magang terdiri dari 3 orang saja.Dalam
pelaksanaan magang, mahasiswa tidak diharuskan memakai seragam
akan tetapi berpakaian rapi dan sopan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
c. Kegiatan selama magang kerja
1) Minggu 1 di bagian kantor
a) Adaptasi lingkungan perusahaan dan pengenalan staf karyawan.
b) Penjelasan urutan proses produksi oleh kepala bagian produksi.
2) Minggu II dibagian persiapan produksi
a) Mengamati proses produksi secara langsung
b) Penjelasan bahan-bahan dan mesin-mesin yang ada di bagian
persiapan.
c) Interview dengan karyawan dan kepala bagian persiapan
3) Minggu III di bagian weaving
a) Penjelasan proses tenun dan mesin-mesin yang digunakan.
b) Mengamati langkah-langkah produksi
c) Interview dengan kepala bagian produksi dan karyawan yang
bekerja diperusahaan itu.
4) Minggu IV dibagian inspecting
a) Mengamati proses inspecting dan penjelasan tentang caraquality
control.
b) Melakukan evaluasi data dan melengkapi data yang diperlukan
serta berpamitan karena magang sudah selesai.
4. Manfaat Magang Kerja
a. Bagi mahasiswa
1) Dapat melihat secara jelas bagaimana proses produksi atau kegiatan
yang terjadi pada obyek penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
2) Memberikan ketrampilan dan pengalaman pada mahasiswa dalam
memasuki dunia usaha
3) Dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dan
mencoba mencari solusinya
4) Mampu menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan kedalam
dunia usaha
b. Bagi Perguruan Tinggi
1) Terjalinnya hubungan kerja sama yang lebih baik dengan perusahaan
yang ditempati untuk magang kerja
2) Dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang diserap oleh mahasiswa
selama perkuliahan.
c. Bagi Perusahaan
1) Terjadinya kerjasama dengan dunia pendidikan
2) Sebagai sarana perkembangan guna peningkatan produktivitas
perusahaan
3) Mendapat masukan-masukan yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan yang
ada.
C. PEMBAHASAN MASALAH
Dalam proses produksi sebuah perusahaan diperlukan sebuah manajemen
yang baik dimana waktu produksi yang lebih efektif dan efisien. Dengan begitu
keuuntungan yang lebih bagi perusahaan yang bersangkutan karena
berkurangnya biaya produksi. Karena semakin sedikit waktu yang dibutuhkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
dalam memproduksi kain grey maka semakin banyak pula kain grey yang
dihasilkan PT Busana Mulya Textile. Oleh karena itu diperlukan suatau
perencanaan dan pengawasan yang baik.
Kegiatan penelitian terhadap suatu objek perlu dilakukan tindakan-
tindakan analisis data terhadap data yang diperoleh peneliti. Disini peneliti
melakukan analisis terhadap jaringan kerja pada proses produksi kain grey.
Untuk dapat memberikan jawaban atas penelitian serta argumentasi pada PT
Busana Mulya Textile, peneliti dapat menggunakan salah satu alat analisis
yang tepat serta menghasilkan perhitungan yang akurat sehingga dapat
membantu dalam pengambilan keputusan untuk menentukan kebijakan-
kebijakan terhadap data yang diperoleh selama melakukan penelitian.
Pengambilan keputusan yang tepat merupakan hal yang sangat diperlukan
untuk melangsungkan proses produksi, karena perusahaan PT Busana Mulya
Textile memproduksi kain grey secara continue ( terus-menerus ) dan secara
job ordering yang harus selalu dapat mengambil keputusan-keputusan yang
tepat. Maka teknik yang akan digunakan dalam menganalisa waktu adalah
analisis network, dan metode ini akan diketahui jalur kritis atau waktu kritis
yang dapat digunakana untuk memproduksi kain grey.
Dengan penggambaran jaringan kerja proses produksi maka akan
memudahkan dalam menentukan perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan
proses produksi supaya mendapatkan waktu kerja yang leih efektif dan efisien
sehingga dapat memenuhi pesanan dengan tepat waktu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
1. Routling Proses Produksi
Merupakan semua kegiatan yang ada dalam proses produksi dan
ditentukan, sehingga dapat diketahui kegiatan yang harus diselesaikan
sebelum kegiatan lain dapat dimulai. Dengan demikian maka dapat
diketahui hubungan ketergantungan antar kegiatan dan urut-urutan pada
proses produksi kain grey.
Tabel 3.2
Jenis dan Urutan Proses Produksi Kain Grey
PT Busana Mulya Textile Karanganyar
No Aktivitas Simbol Kegiatan Kegiatan yang
mendahului
1 Persiapan Benang A -
2 Penghanian B A
3 Pengkanjian C B
4 Pencucukan D C
5 Palet E A
6 Tenun F D , E
7 Inspecting G F
8 Folding H G
Sumber : Bagian Produksi PT Busana Mulya Textile
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabel 3.3
Waktu normal Proses Produksi Kain Grey
PT Busana Mulya Textile, Karanganyar
No Aktivitas Simbol Kegiatan Waktu (menit)
1 Persiapan benang A 490
2 Penghanian(warping) B 620
3 Pengkanjian(sizing) C 580
4 Pencucukan D 675
5 Palet E 200
6 Tenun F 11700
7 Inspecting G 110
8 Folding H 180
Sumber: Bagian Produksi PT Busana Mulya Textile
2. Perkiraan waktu kegiatan
Penentuan perkiraan waktu untuk masing-masing kegiatan dengan
tepat tidak mudah. Untuk menentukan waktu kegiatan yang tepat dapat
menggunakan suatu analisis yaitu metode PERT .Metode ini didasarkan
pada tiga estimasi waktu yaitu waktu optimis, waktu realistis dan waktu
pesimis. Berdasarkan metode tersebut dapat diketahui perhitungan waktu
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel 3.4
Perkiraan Waktu Penyelesaian Masing-masing Pekerjaan
Proses Produksi Kain Grey PT Busana Mulya Textile Karanganyar
No Aktivitas Simbol
Kegiatan
a
(waktu
optimis)
menit
m
(waktu
realistis)
menit
b
(waktu
pesimis)
menit
1 Persiapan benang A 320 490 660
2 Penghanian(warping) B 495 620 720
3 Pengkanjian C 500 580 640
4 Pencucukan D 570 675 750
5 Palet E 120 200 210
6 Tenun F 9800 11700 13700
7 Inspecting G 60 110 135
8 Folding H 100 180 240
Sumber : Bagian Produksi PT Busana Mulya Textile
Setelah data megenai tiga estimasi waktu diperoleh maka hal lain
yang perlu diperhatikan adalah total waktu ( Expected Time) yang
dilambangkan dengan simbol ET. Penghitungan durasi waktu yang
diharapkan untuk pengerjaan sebuah aktivitas menggunakan rumus
sebagai berikut :
Et = a + 4(m) + b
6
Keterangan:
Et = waktu kegiatan yang diharapkan
a = waktu optimistis,waktu kegiatan bila semuanya berjalan baik
tanpa ada hambatan – hambatan atau penundaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
m = waktu realistis, waktu kegiatan yang akan terjadi bila suatu
kegiatan dilaksanakan dalam kondisi normal dengan
penundaan-penundaan tertentu yang dapat diterima.
b = waktu pesimis, waktu kegiatan bila terjadi hambatan atau
penundaan
Adapun perhitungan perkiraan waktu penyelesaian aktivitas (ET)
masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :
a. ET A = = 490
b. ET B = = 615,83
c. ET C = = 576,66
d. ET D = = 670
e. ET E = = 188,33
f. ET F = = 11716,67
g. ET G = = 105,83
h. ET H = = 176,66
Dari hasil perhitungan di atas dapat diperoleh mengenai perkiraan
jumlah waktu dari masing- masing kegiatan. Hasil tersebut kemudiaan
menjadi waktu suatu pekerjaan dan akan digunakan untuk menentukan
jalur kritis. Dari perhitungan diatas dapat dibuat tabel dengan data PERT
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tabel 3.5
Data Perhitungan PERT Proses Produksi Kain Grey
PT . Busana Mulya Textile
No Node Simbol
Kegiatan
Kegiatan
yang
mendahului
a
(waktu
optimis)
menit
m
( waktu
realistis)
menit
b
( waktu
pesimis )
menit
Waktu yang
diharapkan
(t)
Menit
1 1 – 2 A - 320 490 660 490
2 2 – 3 B A 495 620 720 615,83
3 3 – 4 C B 500 580 640 576,66
4 4 – 5 D C 570 675 750 670
5 2 – 5 E A 120 200 210 188,33
6 5 – 6 F D,E 9800 11700 13700 11716,67
7 6 – 7 G F 60 110 135 105,83
8 7 – 8 H G 100 180 240 176,66
Sumber : Data primer yang diolah
3. Identifikasi Jalur Kritis Menggunakan Metode CPM
Setelah diketahui urutan proses serta waktu yang diperlukan untuk
setiap kegiatan dalam proses produksi, maka dapat diperoleh diagram
jaringan kerja (network). Adapun penyelesaian diagram network proses
produksi pembuatan kain grey pada PT Busana Mulya Textile
Karanganyar, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
(A) 490 (B) 615,83 (C) 576,66
(D) 670
(E)188,33
(F)
(G) 105,83
(H) 176,66
Gambar 3. 3
Diagram Network Proses Produksi Kain Grey
Dari gambar diagram diatas dapat diperoleh kegiatan mana saja
yang merupakan jalur kritis. Jika melihat diagram jaringan kerja diatas
diperoleh dua jalur, yaitu :
a. A-B-C- D-F-G-H
b. A-E-F-G-H
Dapat diketahui jalur manakah yang merupakan jalur kritis. Jalur
kritis dapat diidentifikasi melalui peristiwa-peristiwa yang dihubungkan
4 3 2 1
5
6
8
7
17116,67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
oleh kegiatan-kegiatan dengan waktu longgar nol (Slack), dimana slack
merupakan perbedaan waktu “ Latest dan Earlest” atau selisih antara LS
dan ES, atau antara LF dan EF.
Untuk mengidentifikasi jalur kritis , maka diperlukan metode CPM
dengan cara menghitung dua waktu paling awal dan waktu paling akhir.
1) ES (waktu mulai paling awal) : Max (EF semua pendahulu langsung)
2) EF (waktu selesai paling awal) : ES + waktu aktivitas
3) LF (Waktu selesai paling awal) : Min (LS dari seluruh aktivitas yang
langsung mengikutinya)
4) LS ( waktu selesai paling akhir ) : LF – waktu aktivitas
Tabel 3. 6
Data Perhitungan CPM Proses Produksi Kain Grey
PT Busana Mulya Textile
Kegiat
an
Kegiatan
yang
mendahului
Waktu
(menit)
ES
(Early
Start)
EF
(Early
Finish)
LS
(Latest
Start)
LF
(Latest
Finish)
Slack
Pada
Jalur
Kritis
A - 490 0 490 0 489,99 0 Kritis
B A 615,83 490 1105,83 489,99 1105,83 0 Kritis
C B 576,66 1105,83 1682,5 1105,83 1682,5 0 Kritis
D C 670 1682,5 2352,5 1682,5 2352,5 0 Kritis
E A 188,33 490 678,83 2164,16 2352,5 1674,
16
Tidak
kritis
F D,E 11716,67 2352,5 14069,17 2352,5 14069,17 0 Kritis
G F 105,83 14069,17 14175 14069,17 14175 0 Kritis
H G 176,66 14175 14351,6 14175 14351,67 0 Kritis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
(
Keterangan :
= Jalur Kritis
= Bukan jalur kritis
Gambar 3.4
Diagram Jalur Kritis Proses Produksi Kain Grey
PT Busana Mulya Textile
Dari hasil analisis data dengan metode CPM, maka dapat diketahui
jalur kritis pada proses produksi kain grey PT Busana Mulya Textile. Jalur
kritis adalah aktivitas dalam suatu proyek yang memiliki waktu paling
panjang.
1 2 3 4
5
6
7
8
(A) 490
(B) 615,83
(C) 576,66
(D) 670
(E) 188,33
(F) 11716,67
(G) 105,83
(H) 176,66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Jalur 1 = A-B-C-D-F-G-H
= 490 + 615,83 + 576,66 + 670 + 11716,67 + 105,83 + 176,66
= 14351,65
Jalur 2 = A-E-F-G-H
= 490 + 188,33 + 11716,67 + 105,83 + 176,66
= 12677,49
Sehingga dapat diketahui jalur kritisnya yaitu jalur 1 : A-B-C-D-F-
G-H dengan waktu 14351,65 menit sedangkan standar waktu yang
dijadwalkan perusahaan setiap memproduksi kain grey yaitu sebesar
14555 menit. Dan untuk jalur 2 yaitu A-E-F-G-H waktu penyelesaian
selama 12677,49 menit.Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa jalur
kritis merupakan jalur terpanjang yang dilalui dalam tiap produksi dan
aktivitas yang dilalui oleh jalur kritis tidak bisa ditunda waktu
pengerjaannya.
Dari hasil perhitungan diatas, penulis mencoba menganalisa hasil
perhitungan apabila perusahaan menggunakan waktu standar perusahaaan
yaitu perusahaan dalam setiap kali melakukan produksi kain grey mulai
dari proses persiapan benang sampai folding memerlukan waktu selama
14555 menit atau 242,58 jam atau 10,10 hari(10 hari) dalam setiap kali
memproduksi kain grey. Akan tetapi apabila perusahaan menggunakan
metode analisis network maka waktu penyelesaiaan kain grey itu menjadi
14351,65 menit atau 239,19 jam.Atau waktu standar perusahaan sebesar
14555 menit(242,58 jam) dan apabila menggunakan network sebesar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
14351,65 menit( 239,19 jam) maka perbedaan waktu keduanya sebesar
3,39 jam.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu pengerjaan mulai dari
proses persiapan sampai proses folding yaitu dalam setiap 10 hari
perusahaan bisa menghemat waktu sebesar 3,39 jam apabila mengunakan
metode analisis network. Dan selama 2 kali proses produksi (20 hari)
perusahaan bisa meng-efisien waktu produksi sebanyak 6,78 jam dan
seterusnya. Sehingga setiap bulannya perusahaan bisa menghemat waktu
sebanyak 8,48 jam. Efisien waktu tersebut tentu akan berpengaruh
terhadap biaya-biaya yang lain yaitu bisa mengurangi biaya tetap, biaya
listrik, biaya bahan bakar sehingga dengan metode ini diharapkan mampu
membantu perusahaan dalam mengurangi sedikit biaya dalam proses
produksi kain grey ini sehingga efisiensi waktu dan biaya dapat tercapai.
Dengan metode network semuanya sudah memperhitungkan
apabila ada hambatan-hambatan dalam tiap proses produksi kain grey
dengan waktu penyelesaiaan selama 17055 menit atau 284,25 jam apabila
terjadi hambatan-hambatan dalam proses produksi. Dan juga dengan
menggunakan metode analisis network diketahui jalur-jalur kritis sehingga
perusahaan harus selalu mengawasi dan mengontrol setiap kegiatan yang
dilalui jalur kritis, karena jalur kritis merupakan jalur terpenting dan setiap
kegiatan yang dilalui jalur ini tidak boleh terjadi keterlambatan maupun
penundaan karena apabila terjadi satu saja keterlambatan salah satu dari
aktivitas proses produksi maka akan berdampak pada aktivitas lainnya dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
proses produksi akan mengalami hambatan shingga proses produksi tidak
akan berjalan dengan maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai analisis network pada proses produksi kain
grey pada departemen weaving PT Busana Mulya Textile Karanganyar, dapat
disimpulkan :
1. Metode PERT dan CPM dalam analisis network yang digunakan dapat
diketahui hasilnya, yaitu mengenai urutan pekerjaan. Urutan kegiatan
dalam proses produksi kain grey terdiri dari persiapan benang (A),
penghanian (B), pengkanjian (C), pencucukan (D), palet (D), tenun (E),
inspecting (F), dan folding (H).
2. Dapat dilihat waktu penyelesaian dari hasil perhitungan dengan
menggunakan metode network untuk masing-masing aktivitas yaitu mulai
dari proses persiapan benang: 490 menit, proses penghanian : 615,83
menit, proses penkanjian: 576,66 menit, proses pencucukan: 670 menit,
proses pemaletan:188,33 menit, proses tenun: 11716,67 menit, proses
inspecting: 105,83 menit dan proses folding: 176,66 menit.
3. Jalur kritis dari urutan kegiatan dalam proses produksi kain grey yaitu jalur
A-B-C-D-F-G-H dengan waktu penyelesaiaan 14351,65 menit atau 239,19
jam tiap kali proses produksi sedangkan untuk bukan jalur kritis yaitu A-
E-F-G-H waktu penyelesiaannya 12677,49 menit. Dan selisih waktu
antara waktu yang distandarkan perusahaan yaitu sebesar 14555 menit atau
242,58 jam dengan waktu perhitungan menggunakan metode network
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
sebesar 203,35 menit atau 3,39 jam dalam setiap produksi kain grey
selama 10 hari.
B. SARAN
Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan di PT Busana
Mulya Textile, penulis akan mencoba memberi masukan dan saran untuk
dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan
dengan proses produksi, antara lain :
1. PT Busana Mulya Textile khususnya pada departemen weaving sebaiknya
menerapkan metode analisis network dengan metode PERT dan CPM
dalam menentukan waktu penyelesaiaan suatu proses produksi karena
dengan penerapan metode ini perusahaan akan dapat mencapai efisiensi
waktu produksi yang lebih optimal dan efisien.
2. Melakukan pemeliharaan atau checking pada mesin-mesin produksi
terutama mesin yang dilalui oleh jalur kritis, karena mesin-mesin yang
digunakan pada jalur ini begitu penting. Dan juga melakukan service
mesin secara rutin dan berkala supaya kondisi mesin tetap bagus agar tidak
terjadi kerusakan yang mendadak yang bisa menghambat kinerja mesin
dan proses produksi bisa berjalan dengan maksimal. Dengan demikian
produk yang dihasilkan lebih optimal dan berkualitas.
3. Perusahaan sebaiknya melakukan pelatihan penerapan metode network ini
di semua lini di perusahaan supaya kedepannya perusahaan bisa
nenerapkan metode ini kedalam proses produksi sehingga efisiensi waktu
dapat tercapai.
Top Related