perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Amirna Dewi Suryani. E0008011. 2012. PERANAN BADAN PENGAWASPASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-LK) DALAMMENANGANI PRAKTIK MANIPULASI PASAR MODAL DI INDONESIA.Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian hukum ini bertujuan untuk mengetahui peran Bapepam-LKdalam menangani praktik manipulasi pasar modal di Indonesia serta mengetahuifaktor-faktor yang menjadi hambatan Bapepam-LK dalam menangani praktikmanipulasi pasar modal di Indonesia.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum empiris dengan sifatpenelitian deskriptif dan pendekatan penelitian kualitatif. Jenis dan sumber dataadalah data primer, data sekunder dan data tersier. Teknik pengumpulan dataprimer melalui teknik wawancara pada lokasi penelitian Bapepam-LK dan teknikpengumpulan data sekunder dengan kepustakaan. Teknik analisis data dengananalisis kualitatif.
Peranan Bapepam-LK dalam menangani praktik manipulasi pasar modaldi Indonesia dengan melakukan pemeriksaan, penyidikan dan penetapan sanksiadministratif kepada pelaku manipulasi pasar. Namun dalam menjalankanperannya tersebut terdapat beberapa faktor penghambat dari internal Bapepam-LKyaitu sulitnya pembuktian manipulasi pasar, perangkat pendukung yang kurangcanggih, sumber daya manusia yang kurang professional, maupun dari eksternalBapepam-LK yaitu lemahnya pengaturan hukum, posisi Bapepam-LK yang non-independen, kurangnya pengetahuan pasar modal dari penegak hukum, danperbedaan pendapat antara Bapepam-LK dengan POLRI dan Penuntut Umum,sehingga dalam melakukan perannya tersebut Bapepam-LK dinilai kurang efektifdan efisien.
Kata Kunci : Bapepam-LK, Pasar Modal, Manipulasi Pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Amirna Dewi Suryani. E0008011. 2012. THE ROLE OF THE CAPITALMARKET SUPERVISORY AGENCY AND FINANCIAL INSTITUTION(BAPEPAM-LK) IN HANDLING THE CAPITAL MARKETMANIPULATION PRACTICES IN INDONESIA. Faculty Of Law SebelasMaret University Surakarta.
Legal research aims to find out the role of Bapepam-LK in handling thecapital market manipulation practices in Indonesia as well as find out the factorsthat hampered the Bapepam-LK in handling the capital market manipulationpractices in Indonesia.
This research includes the types of empirical legal research with thenature of descriptive research and qualitative research approaches. Types andsources of data are the primary data, secondary data and tertiary data. Primarydata collection techniques through interview techniques at Bapepam-LK locationresearch and secondary data collection techniques with the library. Data analysistechniques with qualitative analysis.
Bapepam-LK role in handling the capital market manipulation practicesin Indonesia by carrying out an examination, investigation and administrativesanctions to perpetrators of market manipulation. However, in the exercise of hisrole there are several factors restricting from Bapepam-LK i.e. internal difficultyof proof market manipulation, the supporters were less sophisticated, less humanresources professional, , as well as from external Bapepam-LK namely weak legalposition based on its settings,-LK a non-independent, lack of knowledge of thecapital market law enforcement, and differences of opinion between the POLRIBapepam-LK and the public prosecutor, so that in performing its role is assessedbased on its-LK less effective and efficient.
Keywords: Bapepam-LK, capital market, market manipulation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTO
“Allah tidak akan memikulkan tanggung jawab kepada
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
(QS. Al-Baqarah: 286)
“Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan”
(QS. Al-Insyirah: 6)
“Allah tidak memberikan yang kamu inginkan, melainkan
memberikan yang kamu butuhkan. Percaya bahwa tidak
ada hal yang sia-sia yang telah diberikan-Nya”
“Where is the will, There is the way”
“Ajja Ajja Hwaiting!!”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Penulisan hukum (skripsi) ini
kupersembahkan untuk :
Papa, Mama, Mas Aji, Mbak Ayu, Hanafi
“Doa dan motivasi kalian bangkitkan semangatku
untuk terus melangkah maju”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmananirrohim
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT Tuhan semesta
alam atas segala anugrah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan hukum (skripsi) ini yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar
kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Maret, dengan judul : PERANAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-LK) DALAM MENANGANI
PRAKTIK MANIPULASI PASAR MODAL DI INDONESIA.
Penelitian hukum ini didasarkan pada kewenangan yang diberikan
Undang-Undang Pasar Modal kepada Bapepam-LK sebagai lembaga pembina,
pengatur dan pengawas di bidang pasar modal. Dalam menjalankan tugas
pengawasan, Bapepam-LK berwenang untuk melakukan pemeriksaan, penyidikan
dan pengenaan sanksi administratif kepada pelaku yang diduga melakukan
pelanggaran dan kejahatan di bidang pasar modal terutama manipulasi pasar.
Dalam melakukan tugas pengawasan Bapepam-LK dibantu oleh penegak hukum
lainnya. Namun penegak hukum tersebut kurang memberikan kontribusi yang
berarti dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai hukum pasar modal. Hal ini
menjadi salah satu dari beberapa faktor yang menghambat Bapepam-LK dalam
melakukan penanganan terhadap praktik manipulasi pasar modal.
Sebagian besar masyarakat bahkan penegak hukum banyak yang kurang
mengetahui tentang ilmu pasar modal dan peran Bapepam-LK apalagi tentang
peran Bapepam-LK dalam menangani kejahatan-kejahatan pasar modal khususnya
praktik manipulasi pasar modal. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya media,
literatur kepustakaan, dan peraturan hukum yang membahas lengkap dan khusus
mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, penulis dalam melakukan penulisan
hukum (skripsi) ini melakukan penelitian langsung ke Bapepam-LK selaku pihak
yang dapat memberikan informasi akurat mengenai perannya dalam menangani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
praktik manipulasi pasar modal. Selain itu penulis juga menggunakan bahan-
bahan hukum dan literatur-literatur terkait yang jumlahnya terbatas.
Penulis menyadari bahwa penulisan hukum (skripsi) ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta, beserta seluruh Pembantu Rektor ;
2. Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret, beserta seluruh Pembantu Dekan; juga selaku
Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan ;
3. Djuwityastuti, S.H., M.Hum, selaku Ketua Bagian Hukum Perdata pada
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang telah memberi ijin dan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penulisan hukum ini ;
4. Hernawan Hadi, S.H.,M.Hum, selaku dosen pembimbing pertama dengan
segala kesabarannya yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis dalam penulisan hukum ini ;
5. Munawar Kholil, S.H.,M.Hum, selaku dosen pembimbing kedua dengan
segala kesabarannya yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis dalam penulisan hukum ini ;
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum UNS yang telah memberikan bekal
ilmu selama masa perkuliahan yang akan sangat berguna ke depannya ;
7. Bapepam-LK yang telah memberikan ijin magang dan penelitian kepada
penulis, khususnya Pak Tri, Pak Rifky, Pak Endan, Mbak Tuti dan
pegawai Biro PBH Bapepam-LK lainnya yang telah memberikan
pengetahuan dan bantuan terkait dengan penulisan hukum (skripsi) ini ;
8. Kedua orang tuaku Bapak Drs. Murhadi Hadinoto, Ibu Rina Kushardiyati
dan kedua kakak-kakakku Mas Sinar Aji Prabowo, S.Si., Mbak Dinar
Anugrah Ayu Noviasari, S.Si., dan sepupuku Lusi Arisanti yang selalu
memberikan cinta, kasih sayang, doa, semangat, dukungan, kepercayaan
dan segalanya dari jauh ;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR DAN LAMPIRAN............................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
E. Metode Penelitian ...................................................................................... 8
F. Sistematika Penulisan Hukum .................................................................. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori.......................................................................................... 15
1. Tinjauan tentang Pasar Modal …..………………………………...... 15
a. Pengertian Pasar Modal ...……………………………………..... 15
b. Fungsi Pasar Modal …………………………………………….. 16
c. Pelaku Pasar Modal …………………………………………….. 17
d. Instrumen Pasar Modal ……………………………………….... 20
e. Tindak Pidana di Pasar Modal …………………….…………… 22
2. Tinjauan tentang Bapepam-LK ………………………..…………… 26
a. Sejarah dan Pengertian Bapepam-LK …………….……………. 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
b. Struktur Organisasi Bapepam-LK ………………..…………….. 27
c. Tugas dan Wewenang Bapepam-LK …………….…………….. 29
3. Tinjauan tentang Manipulasi Pasar ………………….……………... 32
a. Pengertian Manipulasi Pasar ……………………..…………….. 32
b. Bentuk Manipulasi Pasar ………………………..……………… 34
c. Penegakkan Hukum dan Sanksi Manipulasi Pasar ………..…… 37
4. Tinjauan tentang Efektifitas Hukum Pasar Modal ………………… 40
B. Kerangka Pemikiran …………………………………..………………... 43
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ……………………………………..………………….. 45
1. Peranan Bapepam-LK dalam Menangani Praktik Manipulasi Pasar
Modal di Indonesia ……………………............................................. 45
a. Pemeriksaan Praktik Manipulasi Pasar Modal ……..................... 45
b. Penyidikan Praktik Manipulasi Pasar Modal ……………...…… 55
c. Pengenaan Sanksi Administratif kepada Pelaku Praktik Manipulasi
Pasar Modal …………………………………………….………. 58
2. Faktor-Faktor yang Menghambat Bapepam-LK dalam Menangani
Praktik Manipulasi Pasar Modal di Indonesia ……………….…….. 64
a. Faktor Internal Bapepam-LK …………………………….…….. 64
b. Faktor Eksternal Bapepam-LK ………………………….……... 66
B. Pembahasan ……………………………………………………..……… 68
1. Peranan Bapepam-LK dalam Menangani Praktik Manipulasi Pasar
Modal di Indonesia ……………………............................................. 68
2. Faktor-Faktor yang Menghambat Bapepam-LK dalam Menangani
Praktik Manipulasi Pasar Modal di Indonesia ………….………….. 73
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ………………………………………………….……………. 78
B. Saran ……………………………………………………..……………... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR, TABEL, DAN LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 : Teknik Analisis Data Kualitatif …………..…………….. 12
GAMBAR 2 : Kerangka Pemikiran ……………………………………. 43
GAMBAR 3 : Flow Monitoring Perdagangan oleh Bagian Pengawasan
Perdagangan Efek Bapepam-LK ………..……………… 50
DAFTAR TABEL
TABEL 1 : Kasus Manipulasi Pasar Modal yang Terjadi Tahun
2002-2012 ......................................................................... 63
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Surat Ijin Penelitian Bapepam-LK ……..………………... 85
LAMPIRAN 2 : Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-16/PM/1998 sampai
dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-25/PM/1998
............................................................................................. 86
LAMPIRAN 3 : Standard Operating Procedures (SOP) Nomor 05 dan
Standard Operating Procedures (SOP) Nomor 06 ........... 175
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang saat ini sedang
melakukan upaya-upaya dalam rangka memajukan kualitas di semua bidang
terutama di bidang perekonomian. Upaya untuk memajukan perekonomian
nasional ini sesuai dengan salah satu tujuan dari negara Indonesia yang tertuang di
dalam alinea ke-empat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945,
yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum. Untuk memajukan kesejahteraan
umum yang dimaksud, maka salah satunya adalah dengan usaha pembangunan
yang merata dari segi sosial dan ekonomi di seluruh golongan masyarakat
Indonesia.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka pasar modal mempunyai
peran yang sangat strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia
usaha termasuk usaha menengah dan kecil untuk membangun usahanya.
Sedangkan di sisi lain pasar modal juga merupakan sarana investasi bagi
masyarakat termasuk pemodal menengah dan kecil sehingga diperlukan berbagai
upaya untuk tetap menjaga keberlangsungan kegiatan pasar modal dan
kepercayaan masyarakat.
Pengertian sederhana dari pasar modal atau bursa efek adalah suatu tempat
dimana bertemunya pembeli dan penjual efek yang terdaftar di bursa efek itu
(efek ini disebut listed stock), dimana pembeli dan penjual datang untuk
mengadakan transaksi jual-beli efek. Oleh karena transaksi jual-beli tersebut
dilakukan di satu tempat yang tertentu, maka diharapkan transaksi bisnis yang
terjadi antara penjual dan pembeli dapat menciptakan harga wajar yang
didasarkan pada permintaan dan penawaran. Hal ini sesuai dengan tujuan
dibentuknya bursa efek yaitu untuk dapat menyelenggarakan perdagangan efek
yang tertib dan wajar (Asril Sitompul, 2004 : 6).
Semenjak pembentukannya, perkembangan pasar modal Indonesia
mengalami pasang surut. Kemerosotannya berdampak negatif pada pembangunan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
perekonomian nasional. Bahkan, pemerintah sempat membekukan kegiatan pasar
modal karena Perang Dunia I, Perang Dunia II dan kebijakan nasionalisasi
Pemerintah Indonesia pada tahun 1956. Hal inilah yang membuat pemerintah
melakukan segala upaya agar pasar modal terus menunjukkan eksistensinya di
mata masyarakat umum sehingga dapat berdampak pada kemajuan di bidang
perekonomian nasional. Seiring dengan upaya yang dilakukan pemerintah dalam
membangun perekonomian, keberadaan pasar modal semakin dirasakan sebagai
suatu kebutuhan. Pasar modal Indonesia akhirnya dibuka kembali pada tahun
1977 setelah pencanangan orde pembangunan. Dengan pengaktifan kembali pasar
modal diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk ikut berpartisipasi
dalam pembangunan ekonomi nasional agar tercipta pemerataan pendapatan dan
demokratisasi ekonomi serta tercapai pasar modal yang modern yang dapat
disejajarkan dengan negara-negara lain (M. Irsan Nasarudin dkk, 2008 : 2).
Keseriusan pemerintah untuk mewujudkan pasar modal modern dapat
dilihat dengan diberlakukannya Undang-Undang yang khusus mengatur mengenai
pasar modal Indonesia, yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal (selanjutnya akan disebut dengan Undang-Undang Pasar Modal). Dengan
lahirnya Undang-Undang Pasar Modal ini diharapkan pasar modal dapat
memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan sehingga sasaran
pembangunan di bidang ekonomi dapat tercapai, yaitu terciptanya perekonomian
yang mandiri dan handal, peningkatan kemakmuran rakyat yang makin merata,
pertumbuhan yang cukup tinggi, dan stabilitas nasional yang mantap.
Selain dengan memberlakukan Undang-Undang yang membahas khusus
tentang pasar modal Indonesia, pemerintah juga membentuk suatu badan khusus
yang berfungsi sebagai pembina, pengatur dan pengawas kegiatan di pasar modal
Indonesia yang secara struktural merupakan lembaga yang berada di bawah
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Badan tersebut adalah Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya akan disebut dengan
Bapepam-LK) yang telah diatur di dalam Bab II Undang-Undang Pasar Modal.
Bapepam-LK merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untukmelakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari terhadappasar modal bila terjadi pelanggaran-pelanggaran dalam bursa efek dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tujuan terciptanya kegiatan pasar yang efisien, dan serta melindungikepentingan masyarakat pemodal (Rusdin, 2005 : 10).Undang-Undang Pasar Modal telah mengatur mengenai peran Bapepam-
LK dalam membina, mengatur dan mengawasi pasar demi melindungi
kepentingan pemodal dan masyarakat. Pelaksanaan peran tersebut yaitu dari sisi
sahamnya (pembinaan), dari sisi perdagangannya (pengaturan) dan dari sisi
pengawasan dan penegakan hukumnya (pengawasan). Bapepam-LK telah cukup
memahami perannya yang tidak sebatas memeriksa perkara normatif yang
berkaitan dengan resiko investasi, melainkan juga fungsinya sebagai pihak yang
berkewajiban memeriksa seluruh informasi material demi melindungi pasar itu
sendiri (Anonim, Bappepam-LK di Tengah Kepentingan Publik.
http://antikorupsi.org/ antikorupsi/?q=node/12963).
Sebagai instrumen ekonomi, pasar modal tidak luput dari penyalahgunaan
oleh pihak-pihak tertentu untuk memperkaya dirinya secara melawan hukum.
Bahkan walau sudah diawasi oleh Bapepam-LK, kejahatan dan pelanggaran di
dalam kegiatan pasar modal masih saja sering dilakukan oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab. Banyak sekali trik bisnis dilakukan di pasar modal,
bahkan banyak yang menjurus ke tindak pidana, sehingga untuk mencegah
kerugian dan ketidakadilan bagi pihak masyarakat atau bagi pihak tertentu, sektor
hukum harus menyediakan perangkatnya yang jelas dan komprehensif (Munir
Fuady, 2008 : 63). Trik-trik pasar modal yang menjurus ke tindak pidana sulit
terdeteksi oleh hukum. Kejahatan yang terjadi di pasar modal dapat dikategorikan
sebagai kejahatan kerah putih dimana para korbannya tidak sadar telah dirugikan
oleh tindak kejahatan tersebut. Hal ini dikarenakan kejahatan di pasar modal sulit
untuk dibuktikan. Itulah sebabnya perangkat Undang-Undang yang rinci dan
komprehensif sangat besar artinya bagi suatu pasar modern. Namun demikian,
seringkali terjadi bahwa peraturan di pasar modal sudah lumayan baik tapi kandas
ketika dipraktekkan. Kejahatan yang diatur dan dilarang dalam Undang-Undang
Pasar Modal yang berkaitan dengan transaksi efek pada intinya terdapat 3 (tiga)
kelompok yaitu penipuan yang diatur dalam Pasal 90, manipulasi pasar yang
diatur dalam Pasal 91 dan Pasal 92, dan perdagangan orang dalam yang diatur
dalam Pasal 95 sampai dengan Pasal 98 Undang-Undang Pasar Modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Salah satu kejahatan yang dapat terjadi di pasar modal adalah manipulasi
pasar. Berdasarkan Pasal 91 Undang-Undang Pasar Modal yang dimaksud dengan
manipulasi pasar adalah tindakan yang dilakukan oleh setiap pihak secara
langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk menciptakan gambaran
semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau
harga efek di bursa efek. Salah satu prinsip dalam pasar modal adalah prinsip
keterbukaan (fair and full disclosure), yaitu mempublikasikan ke masyarakat atas
informasi mengenai fakta materiil perusahaan yang relevan. Publikasi yang
dilakukan atas harga efek dan keadaan pasar dimaksudkan agar masyarakat
mendapatkan gambaran yang nyata dan objektif tentang pasar, bukan merupakan
sesuatu yang dimanipulasi. Hal ini dikarenakan masyarakat pemodal sangat
memerlukan informasi mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau harga
efek di bursa efek yang tercermin dari kekuatan penawaran jual dan penawaran
beli efek sebagai dasar untuk mengambil keputusan investasi dalam efek.
Dibentuknya Bapepam-LK sebagai badan pengawas yang berperan
memeriksa, menyidik dan mengenakan sanksi agar tidak terjadi adanya suatu
pelanggaran seperti penipuan, manipulasi pasar, dan perdagangan orang dalam.
Sehingga dengan adanya kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap
investor maka menanamkan investasi di pasar modal menjadi aman. Pada
dasarnya Undang-Undang Pasar Modal telah meletakkan landasan bagi
penegakkan hukum untuk setiap pelanggaran terhadap kegiatan pasar modal yakni
(Lastuti Abubakar, 2009 : 316) :
1. Sanksi adminsitratif (Pasal 102 Undang-Undang Pasar Modal)
2. Sanksi Pidana (Pasal 103-110 Undang-Undang Pasar Modal)
3. Tuntutan ganti rugi secara perdata (Pasal 111 Undang-Undang Pasar Modal)
Diantara tiga sanksi tersebut, Bapepam-LK hanya berwenang mengenakan sanksi
administratif kepada pelaku pelanggar Undang-Undang dan peraturan
pelaksananya.
Selain itu, Bapepam-LK juga merupakan lembaga dengan otoritas
tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar
modal. Salah satunya diberikan wewenang khusus sebagai badan yang melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
pemeriksaan, penyidikan dan pengenaan sanksi administratif terhadap setiap
pihak yang diduga mempunyai unsur-unsur pelanggaran terhadap Undang-
Undang dan Peraturan di bidang pasar modal. Untuk memperlancar Bapepam-LK
dalam melakukan kewenangannya tersebut, Pemerintah juga mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di
Bidang Pasar Modal (selanjutnya akan disebut dengan PP Nomor 46 Tahun 1995).
Selain itu Bapepam-LK juga berwenang untuk membuat peraturan sendiri untuk
kepentingan pasar modal. Kewenangan yang dimiliki oleh Bapepam-LK tersebut
seharusnya dapat menjadikannya sebagai lembaga yang efektif untuk
memberantas kejahatan-kejahatan yang terjadi di pasar modal.
Namun berdasarkan analisis data kepustakaan dan hasil penelitian
memberikan gambaran bahwa kasus manipulasi pasar PT AGIS Tbk (TMPI) pada
periode pertengahan 2007 dapat berdampak besar terhadap industri Pasar Modal
khususnya dan perekonomian Indonesia pada umumnya. Pihak yang dianggap
paling bertanggung jawab terjadinya kasus manipulasi transaksi saham TMPI
antara lain adalah Manajemen PT AGIS Tbk, Anggota Bursa serta HL dan LH
selaku investor. Manajemen PT AGIS Tbk memberikan informasi yang tidak
benar dan menyesatkan, Anggota Bursa turut serta melakukan rekayasa harga
saham TMPI di Bursa Efek Jakarta atas kerjasama dengan HL dan LH selaku
investor yang mengatur transaksi tersebut yang terindikasi adanya tindak
penipuan, manipulasi dan transaksi semu, mempengaruhi pihak lain untuk
membeli, menjual atau menahan saham serta membuat atau memberi pernyataan
tidak benar (Pasal 90, 91, 92 dan 93 UUPM). Pihak-pihak yang terlibat atas kasus
ini bertanggung jawab oleh karena perbuatan dan tindakannya tersebut telah
melanggar peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dibidang pasar
modal. Meskipun Bapepam-LK telah mengenakan sanksi administratif, baik
pencabutan ijin maupun denda kepada pihak-pihak yang terlibat, namun hal ini
tetap meresahkan masyarakat karena manipulasi transaksi saham di pasar modal
berpengaruh besar pada stabilitas dan kepercayaan masyarakat. Manipulasi
transaksi saham TMPI tersebut dapat berdampak luas bagi kepercayaan dan
penegakan hukum di Pasar Modal Indonesia, sehingga perlu antisipasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
komprehensif agar pelanggaran serupa tidak terulang. Ketegasan Bapepam-LK
dalam melakukan pemeriksaan, penyidikan dan pengenaan sanksi administratif
serta adanya pengaturan tersendiri tentang manipulasi transaksi beserta petunjuk
pelaksanaan penanganan kasusnya dan diberlakukan pembuktian informasi secara
menyeluruh di Pasar Modal Indonesia merupakan elemen penting guna mencapai
tujuan pasar modal yang wajar, teratur dan efisien. Namun yang juga tidak kalah
penting adalah konsistensi penegakkan hukum pasar modal untuk memberantas
praktik manipulasi pasar dan tindak pidana lainnya.
Berdasarkan pemaparan diatas dan didasari pemikiran tentang perlunya
kejelasan dan ketegasan hukum terhadap praktik manipulasi pasar yang terjadi di
pasar modal dimana Bapepam-LK selaku pihak yang berwenang dalam
mengawasi segala kegiatan di dunia pasar modal, maka penelitian ini mengambil
judul : “PERANAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN
LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-LK) DALAM MENANGANI
PRAKTIK MANIPULASI PASAR MODAL DI INDONESIA”
B. Rumusan Masalah
Supaya permasalahan yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan mencapai
tujuan sebagaimana yang diharapkan, maka perlu adanya perumusan masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan diatas, maka rumusan
masalah yang akan diteliti yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan Bapepam-LK dalam menangani praktik manipulasi pasar
modal di Indonesia?
2. Apakah faktor-faktor yang menghambat Bapepam-LK dalam menangani
praktik manipulasi pasar modal di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Dalam suatu kegiatan penelitian pasti terdapat suatu tujuan yang jelas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi arah dalam melangkah sesuai dengan
maksud penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam
penelitian ini adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
1. Tujuan Obyektif
Tujuan obyektif merupakan tujuan umum penelitian yang mendasari
penulis dalam melakukan penelitian hukum. Tujuan obyektif dari penelitian
hukum ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui peranan Bapepam-LK dalam menangani praktik
manipulasi pasar modal yang terjadi di Indonesia.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat yang dihadapi Bapepam-LK
dalam menangani praktik manipulasi pasar.
2. Tujuan Subyektif
Tujuan subyektif merupakan tujuan penelitian hukum yang dilihat dari
tujuan pribadi penulis dalam melakukan penelitian. Tujuan subyektif penulis
antara lain :
a. Untuk memperoleh data-data sebagai bahan utama penyusunan penulisan
hukum guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis di bidang ilmu
hukum perdata khususnya dalam lingkup hukum pasar modal.
c. Untuk mengasah dan menerapkan ilmu dan teori-teori hukum yang telah
penulis peroleh agar dapat memberi manfaat bagi penulis sendiri serta
memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan di
bidang hukum.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian hukum akan lebih bermanfaat jika mempunyai kegunaan dan
dapat menambah wawasan pembacanya baik secara teoritis maupun praktis.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian dan penulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum perdata pada
umumnya serta hukum pasar modal pada khususnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
b. Hasil penelitian dan penulisan ini diharapkan dapat memperkaya referensi
dan literatur dalam dunia kepustakaan yang terkait langsung dengan judul
penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk mengembangkan penalaran dan pola pikir ilmiah sekaligus untuk
mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh.
b. Hasil penelitian dan penulisan ini diharapkan dapat membantu dan
memberikan masukan serta tambahan pengetahuan kepada semua pihak
mengenai peranan Bapepam-LK dalam pasar modal terkait penanganan
terhadap praktik manipulasi pasar di pasar modal Indonesia.
E. Metode Penelitian
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada
metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari
satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya (Soerjono
Soekanto, 2006 : 43). Suatu penelitian hukum dapat dipercaya kebenarannya
apabila disusun dengan menggunakan suatu metode penelitian yang tepat. Metode
penelitian adalah suatu tulisan atau karangan mengenai penelitian disebut ilmiah
dan dipercaya kebenarannya apabila pokok-pokok pikiran yang dikemukakan
disimpulkan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian
yang meyakinkan, oleh karena itu dilakukan dengan cara yang obyektif dan telah
melalui berbagai tes dan pengujian (Winarno Surakhmad, 1990 : 26).
Metode penelitian yang akan dipergunakan penulis dalam penelitian
hukum ini adalah sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian hukum
empiris atau non-doctrinal research (socio-legal research). Pada penelitian ini
maka yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder untuk kemudian
dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan, atau terhadap
masyarakat (Soerjono Soekanto, 2006 : 52). Dalam penelitian ini, penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
melakukan penelitian data primer di lapangan yaitu di Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) di Jakarta.
2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian yang digunakan penulis yaitu bersifat deskriptif dengan
maksud untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia,
keadaan-keadaan atau gejala lainnya. Maksudnya adalah terutama untuk
mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu di dalam memperkuat
teori-teori lama, atau di dalam kerangka menyusun teori-teori baru (Soerjono
Soekanto 2006 : 10). Sifat penelitian deskriptif yang dimaksud dalam
penelitian ini yaitu peneliti memberikan data seakurat mungkin tentang
peranan Bapepam-LK serta faktor yang menghambatnya dalam menangani
praktik manipulasi pasar modal di Indonesia.
3. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln, penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
metode yang ada (Moleong, 2007 : 5).
4. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang tepatnya berada di
Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia Jalan Lapangan Banteng
Timur Nomor 1-4 Jakarta 10710.
5. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis dan sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian
ini adalah :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama
melalui penelitian lapangan (Soerjono Soekanto, 2006 : 12). Dalam
penelitian ini, data primer bersumber langsung dari lapangan pada lokasi
penelitian dengan cara wawancara pada pegawai Bapepam-LK terkait
untuk mendapatkan keterangan. Sehingga data primer dalam penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
adalah hasil wawancara dengan pegawai Bapepam-LK. Penelitian
dilakukan setelah peneliti memperoleh surat ijin penelitian dari Bapepam-
LK yang terlampir di dalam penelitian hukum ini.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti dari hasil penelitian dan
pengolahan orang lain yang sudah tersedia dalam bentuk buku-buku atau
dokumentasi yang biasanya disediakan di perpustakaan atau milik pribadi
peneliti (Hilman Hadikusuma, 1995 : 65). Data sekunder bersumber dari
buku-buku, tulisan ilmiah, peraturan perundang-undangan, jurnal, hasil
penelitian skripsi dan tesis yang berkaitan tentang pasar modal.
Perundang-undangan yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
(KUHAP);
3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;
4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
5) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan Di Pasar Modal;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara
Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal;
8) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
9) Himpunan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan.
6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data maka peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data triangulasi/gabungan yaitu teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber
data yang telah ada. Data yang telah dikumpulkan perlu dicek keabsahannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
untuk dikenali validitasnya. Pengecekan data untuk memperoleh keyakinan
terhadap kebenaran dapat dilakukan dengan triangulasi (Bachtiar S. Bachri :
2010 : 46). Sehingga dengan triangulasi peneliti dapat mengumpulkan data
sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data
dan sumber data sebagai berikut :
a. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara
untuk mendapatkan keterangan atau informasi secara langsung dari
narasumber di lokasi penelitian yaitu Bapepam-LK. Sifat wawancara yang
lentur dan terbuka memungkinkan untuk menggali data yang semakin
dalam dengan suasana santai, sehingga narasumber merasa nyaman dan
tidak tegang, meskipun narasumber sendiri mengetahui bahwa ia sedang
diwawancarai (Burhan Bungin, 2007 : 108).
b. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan teknik dokumentasi.
Proses pengumpulan data sekunder dengan teknik dokumentasi yaitu
dengan menentukan data sekunder yang dicari, kemudian mencari sumber
data sekunder yang diperlukan, selanjutnya melakukan content
identification dengan mempelajari substansi dari data sekunder tersebut,
lalu mencatat data dalam form pencatat dokumen, yang terakhir
mengklasifikasi data dalam form pencatat sesuai permasalahan yang
diteliti. Tipe data apapun yang dikehendaki oleh penulis, maka studi
dokumen atau bahan pustaka yang akan selalu dipergunakan terlebih
dahulu (Soerjono Soekanto, 2006 : 201).
7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian merupakan hal yang paling
penting agar data-data yang sudah terkumpul dapat dipertanggungjawabkan
dan dapat menghasilkan jawaban dari permasalahan. Teknik analisis data yang
dilakukan adalah analisis kualitatif dengan interaktif model yaitu komponen
reduksi data dan penyajian data dilakukan bersama dengan pengumpulan data,
kemudian setelah data terkumpul maka tiga komponen tersebut berinteraksi
dan bila kesimpulan dirasakan kurang, maka perlu ada verifikasi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
penelitian kembali mengumpulkan data lapangan. Ketiga komponen tersebut
adalah (H.B. Sutopo, 1999 : 8) :
a. Reduksi Data merupakan proses seleksi, penyederhanaan dan abstraksi
dari data.
b. Penyajian Data merupakan suatu realita organisasi informasi yang
memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan, sajian data dapat
meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau skema, jaringan kerja, kaitan
kegiatan dan juga tabel.
c. Kesimpulan/Verifikasi. Dalam pengumpulan data, peneliti harus sudah
memahami arti berbagai hal yang ditemui, dengan melakukan pencatatan-
pencatatan, pola-pola, pertanyaan-pertanyaan, konfigurasi-konfigurasi
yang mungkin, arahan sebab akibat dan berbagai preposisi kesimpulan
yang diverifikasi.
(a) (b)
(3)
(c)
Gambar 1 : Teknik analisis data kualitatif
F. Sistematika Penulisan Hukum
Supaya penulisan hukum ini lebih mudah dipahami, maka penulisan
hukum ini disusun terdiri dari empat bab, yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka,
pembahasan, dan penutup yang saling berhubungan serta ditambah dengan daftar
pustaka dan lampiran. Adapun sistematika penulisan hukum terbagi dalam 4
(empat) bab yang tiap bab terbagi dalam sub-sub bagian yang dimaksudkan untuk
memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan hasil penelitian ini. Sistematika
penulisan hukum ini adalah sebagai berikut :
Pengumpulan Data
Reduksi Data Penyajian Data
Kesimpulan /Verifikasi
Verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah yang
akan diangkat penulis yaitu mengenai peranan Bapepam-LK dalam
menangani praktik manipulasi pasar yang terjadi di pasar modal
Indonesia. Penulis pertama kali memaparkan mengenai pengertian
sederhana dari pasar modal dan kewenangan Bapepam-LK serta
praktik manipulasi pasar yang merupakan salah satu kejahatan yang
terjadi di pasar modal. Kemudian membahas perumusan masalah dari
latar belakang yang ada. Selanjutnya pembahasan mengenai tujuan
penelitian dari tujuan obyektif maupun tujuan subyektif. Dalam
manfaat penelitian diuraikan baik dari manfaat teoritis maupun
manfaat praktis. Selanjutnya membahas mengenai metode penelitian
dimana didalamnya diuraikan mengenai jenis penelitian, sifat
penelitian, pendekatan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber
data penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Kemudian diuraikan mengenai sistematika penulisan hukum yang
terdiri dari empat bab yang terbagi dalam sub-sub bab yang akan
ditulis garis besarnya.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas mengenai tinjauan umum tentang pasar
modal meliputi pengertian pasar modal, para pelaku pasar modal,
instrumen pasar modal dan tindak pidana di pasar modal. Pembahasan
selanjutnya mengenai tinjauan umum tentang manipulasi pasar.
Selanjutnya yaitu pembahasan tinjauan umum tentang Bapepam-LK
meliputi pengertian Bapepam-LK, kewenangan Bapepam-LK, dan
pemeriksaan dan penyidikan di Bapepam-LK berdasarkan literatur-
literatur yang penulis peroleh serta kerangka pemikiran.
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini merupakan hasil penelitian yang penulis peroleh dari
tempat lokasi penelitian yang menguraikan tentang bagaimana peranan
Bapepam-LK dalam menangani praktik manipulasi pasar, dan hal-hal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
apa saja yang menghambat Bapepam-LK selama menangani praktik
manipulasi pasar modal, sesuai dengan sumber data yang diperoleh
selama penelitian di lokasi penelitian. Setelah menulis tentang hasil
penelitian yang penulis peroleh, kemudian dilanjutkan dengan menulis
pembahasan dari hasil penelitian tersebut yang ditulis terpisah dengan
hasil penelitian pada sub bab selanjutnya.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari jawaban permasalahan
yang menjadi hasil penelitian di lapangan serta menguraikan saran-
saran yang dapat bermanfaat bagi perkembangan pasar modal
Indonesia dan Bapepam-LK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Tinjauan tentang Pasar Modal
a. Pengertian Pasar Modal
Di dalam ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pasar
modal yaitu Undang-Undang Pasar Modal memberikan batasan mengenai
pengertian pasar modal pada Pasal 1 angka 13 yaitu merupakan kegiatan
yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Jika kita perhatikan, di
dalam Pasal tersebut tidak memberikan suatu definisi secara jelas dan
menyeluruh mengenai arti dari pasar modal itu sendiri. Melainkan lebih
menitikberatkan kegiatan dan para pelaku dari pasar modal. “Secara
sederhana pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar yang
memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka
panjang, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri yang diterbitkan
oleh perusahaan swasta.” (M. Irsan Nasarudin dkk, 2008 : 13)
Istilah pasar modal dipakai sebagai terjemahan dari istilah capital
market, yang berarti suatu tempat atau sistem bagaimana caranya
dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dana atau kapital suatu perusahaan,
merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual efek yang baru
dikeluarkan. Dalam hal ini yang diperdagangkan adalah efek yang
bersangkutan. Dengan demikian pasar modal berarti suatu tempat dimana
dana-dana jangka panjang baik utang maupun modal sendiri
diperdagangkan. Dana-dana jangka panjang yang merupakan utang
biasanya berbentuk obligasi, sedangkan dana jangka panjang yang
merupakan modal sendiri berbentuk saham (Yayasan Mitra Dana, 1991 :
33).
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Menurut Hugh T. Patrick dan U Tun Wai membedakan tiga artipasar modal, yaitu (Najib A. Gisymar, 1996 : 10):10) Arti luas : pasar modal adalah keseluruhan sistem keuangan
yang terorganisir, termasuk bank-bank komersil dan semuaperantara di bidang keuangan, surat berharga/klaim panjangpendek primer dan yang tidak langsung.
11) Arti menengah : pasar modal adalah semua pasar yangterorganisir dan lembaga-lembaga yang memperdagangkanwarkat-warkat kredit (biasanya berjangka lebih dari satu tahun)termasuk saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotik,tabungan, dan deposito berjangka.
12) Arti sempit : pasar modal adalah tempat pasar uang terorganisiryang memperdagangkan saham dan obligasi denganmenggunakan jasa makelar dan underwriter.
Pasar modal adalah sumber pembiayaan jangka panjang.
Keberadaannya bukan hanya sebagai wahana pembiayaan tetapi juga
sebagai sarana investasi yang melibatkan seluruh potensi dana masyarakat,
baik yang tersedia dalam negeri maupun yang di luar negeri. Yang
memanfaatkan pasar modal sebagai sarana investasi bukan hanya pemodal
lokal tetapi juga pemodal asing (I Putu Gede Ary Suta, 2000 : 17).
b. Fungsi Pasar Modal
Pasar modal mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Sarana menghimpun dana dari masyarakat untuk disalurkan ke dalam
kegiatan-kegiatan yang produktif,
2) Sumber pembiayaan yang mudah, murah, dan cepat bagi dunia usaha
dan pembangunan nasional,
3) Mendorong terciptanya kesempatan berusaha sekaligus menciptakan
kesempatan kerja,
4) Mempertingggi efisiensi alokasi sumber produksi,
5) Memperkokoh beroperasinya mekanisme financial market dalam
menata sistem moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana open
market operation yang sewaktu-waktu diperlukan oleh bank sentral,
6) Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu rate yang reasonable,
dan
7) Sebagai alternatif investasi bagi para pemodal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
c. Para Pelaku Pasar Modal
Pasar modal merupakan pertemuan para pelaku ekonomi sehingga
para pelaku pasar modal sangat banyak jenisnya. Pelaku pasar modal
adalah para pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pasar modal yang
satu sama lain mempunyai peranan, tanggung jawab, dan fungsi yang
saling melengkapi satu sama lain. Para pelaku pasar modal dapat
dikategorikan sebagai berikut (Ade, Hukum Pasar Modal: Kategorisasi
Pelaku Pasar Modal. http://kuliahade.wordpress.com/2010/01/24/hukum-
pasar-modal-kategorisasi-pelaku-pasar-modal-2/) :
1) Kategori Pelaku Investasi, yaitu merupakan investor di pasar modal,
baik investor domestik maupun investor asing, baik investor individual
maupun investor institusional.
2) Kategori Penarik Modal, yaitu terdiri dari pihak yang mengemisi suatu
sekuritas (emiten), atau pihak perusahaan publik.
3) Kategori Penyedia Fasilitas, yaitu merupakan pihak-pihak yang
menyediakan fasilitas atau tempat tertentu terhadap kegiatan pasar
modal, yaitu terdiri dari :
a) Bursa Efek, sebagai penyedia fasilitas pasar secara fisik. Dahulu
pengelolaan bursa efek di Jakarta dilakukan oleh Bapepam.
Kemudian diserahkan kepada pihak swasta yaitu PT. Bursa Efek
Jakarta (BEJ) pada tahun 1991. Sedangkan yang mengelola bursa
efek Surabaya adalah PT. Bursa Efek Surabaya (BES) yang
didirikan pada tahun 1989. Pada 1 Desember 2007, BEJ dan BES
melakukan penggabungan usaha dengan nama baru yaitu Bursa
Efek Indonesia (selanjutnya akan disebut dengan BEI). Suatu bursa
efek berfungsi sebagai :
(1) Menyediakan sarana perdagangan,
(2) Membuat aturan tentang bursa,
(3) Menyediakan informasi pasar, dan
(4) Memberikan pelayanan kepada anggota bursa, emiten dan
publik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b) Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP). Lembaga ini didirikan
dengan tujuan untuk menyelenggarakan jasa kliring dan
penyimpanan terhadap penyelesaian transaksi bursa yang teratur,
wajar dan efisien. Yang dapat menjadi lembaga kliring dan
penjaminan adalah perseroan yang telah memperoleh izin dari
Bapepam-LK
c) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Lembaga ini
merupakan suatu lembaga yang didirikan untuk menyediakan
fasilitas jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang
teratur, wajar, dan efisien. Yang dapat menjadi lembaga ini adalah
perseroan yang telah mendapat izin dari Bapepam-LK.
4) Kategori Pengawas, yaitu pihak yang diberikan kewenangan sebagai
pengawas pasar modal sehingga jalannya kegiatan pasar modal dapat
lebih tertib, adil, efektif dan efisien. Kelompok ini terdiri dari
Bapepam-LK yang dalam melakukan penyidikan bekerjasama dengan
Kepolisian dan Kejaksaan. Selain itu Bapepam-LK juga bekerjasama
dengan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia dalam mengawasi
perputaran pasar modal baik domestik maupun asing.
5) Kategori Penunjang, yaitu pihak yang berfungsi untuk menunjang
kegiatan di pasar modal. Kategori ini terdiri dari :
a) Lembaga penunjang pasar modal, yaitu :
(1) Kustodian, bertugas unuk melakukan jasa penitipan dan
penyimpanan efek milik pemegang rekening. Lembaga
kustodian ini diselenggarakan oleh Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, Perusahaan Efek, dan Bank Umum yang telah
mendapat persetujuan dari pemerintah.
(2) Biro Administrasi Efek, berwenang untuk mendaftarkan
pemilikan efek dalam daftar buku pemegang saham emiten dan
melakukan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Biro
ini diselenggarakan oleh perseroan yang telah memperoleh izin
usaha dari Bapepam-LK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
(3) Wali Amanat, berwenang untuk mewakili kepentingan pihak
investor terhadap surat utang yang diperdagangkan lewat pasar
modal. Kegiatan ini dilakukan oleh Bank Umum dan pihak lain
yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
b) Profesi penunjang pasar modal yang terdiri dari :
(1) Akuntan, bertugas untuk memeriksa dan melaporkan segala hal
yang berkaitan dengan masalah keuangan emiten.
(2) Konsultan Hukum Pasar Modal, bertugas melakukan, membuat
dan bertanggungjawab tehadap dokumen legal audit dan legal
opinion yang mencerminkan segala sesuatu yang berkenaan
dengan hukum dari suatu perusahaan terbuka.
(3) Notaris, bertugas untuk membuat akta dan dokumen tertentu
untuk kepentingan pasar modal.
(4) Penilai, bertugas untuk menilai aset dari sebuah perusahaan
terbuka dan kemudian dilaporkan berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
6) Kategori Pengatur Emisi dan Transaksi, yang terdiri dari :
a) Penjamin Emisi Efek (underwriter), yaitu merupakan pihak yang
melakukan usaha-usaha penjaminan emisi saham bagi suatu
emiten, pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk
melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau
tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
Kegiatan penjaminan emisi dilakukan oleh perusahaan efek yang
telah memperoleh izin untuk itu.
b) Wakil Penjamin Emisi, yaitu merupakan orang perorangan yang
telah mendapat izin dari Bapepam-LK untuk bertindak mewakili
kepentingan perusahaan efek untuk kegiatan yang bersangkutan
dengan penjaminan emisi efek.
c) Perantara Pedagang Efek, yaitu merupakan pihak yang melakukan
kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
kepentingan pihak lain. Kegiatan perantara pedagang efek dapat
dilakukan oleh perusahaan efek yang telah mendapat izin untuk itu.
d) Wakil Perantara Pedagang Efek, yaitu merupakan orang
perorangan yang telah mendapat izin dari bapepam yang bertugas
untuk mewakili kepentingan perusahaan efek untuk kegiatan yang
bersangkutan dengan pelaksanaan perdagangan efek.
7) Kategori Pengelolaan Dan Konsultasi, yang terdiri dari :
a) Manajer Investasi, yaitu merupakan pihak yang kegiatan usahanya
mengelola porto folio untuk para nasabah atau mengelola porto
folio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi,dana pensiun, dan bank yang melakukan
sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
b) Wakil Manager Investasi, yaitu merupakan orang perorang yang
bertindak mewakili kepentingan perusahaan efek untuk kegiatan
yang bersangkutan dengan pengelolaan porto folio efek.
c) Penasihat Investasi Perorangan, yaitu merupakan orang perorang
yang memberi nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau
pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa.
d) Penasihat Investasi Berbentuk Perusahaan, bertugas memberikan
nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek
juga dengan memperoleh imbalan jasa yang dilakukan oleh suatu
perusahaan.
e) Reksa Dana, yaitu merupakan suatu wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya di investasikan ke dalam porto folio efek oleh manager
investasi.
d. Instrumen Pasar Modal
Pasar modal merupakan tempat orang membeli atau menjual surat
efek yang baru dikeluarkan. Efek tersebut dapat dalam bentuk instrumen
keuangan jangka panjang baik dalam bentuk modal (saham) maupun utang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
(obligasi). Secara umum, instrumen di pasar modal dapat dibedakan
menjadi :
1) Efek Penyertaan, yaitu efek yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk ikut serta ke dalam equity suatu perusahaan.
Termasuk efek ini antara lain :
a) Saham;
b) Derivatif Saham, seperti Bukti Right, Waran, Opsi;
c) Unit penyertaan KIK (Kontrak Investasi Kolektif);
d) Kontrak berjangka atas efek; dan lain-lain.
2) Efek Utang, yaitu efek yang penerbitnya (issuer)
mengeluarkan/menjual surat utang, dengan kewajiban menebus
kembali suatu masa nanti sesuai kesepakatan di antara para pihak, di
mana utang tersebut disertai dengan bunga, baik yang dihitung secara
diskon (discount rate) atau secara perhitungan biasa (interest bearing).
Termasuk efek ini antara lain :
a) Obligasi;
b) Commercial paper (surat berharga komersial);
c) Surat Pengakuan utang; dan
d) Bukti Utang.
3) Efek Konversi (Semi Equity), yaitu efek yang sebenarnya efek utang
tetapi kemudian pada saat yang telah ditentukan dapat menukarkannya
efek utang tersebut dengan efek penyertaan, baik pertukaran tersebut
diwajibkan, atau ada pilihan dari pemegang efek yang bersangkutan.
Inilah yang disebut dengan Obligasi Konversi.
4) Efek Derivatif, yaitu efek yang ditawarkan kepada publik yang
sebenarnya hanya kelanjutan saja dari efek yang telah terlebih dahulu
dipasarkan. Termasuk efek ini antara lain :
a) Bukti right. Right adalah penerbitan surat hak pemegang saham
lama perusahaan publik untuk membeli saham baru yang hendak
diterbitkan. Dengan right itu pemegang saham lama berhak untuk
didahulukan mendapatkan penawaran beli dari perusahaan secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
proporsional pada harga yang telah ditetapkan sebelumnya untuk
jangka waktu pendek, tetapi pemilik right tidak mendapatkan
dividen karena bukan bukti pemilikan.
b) Opsi adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli atau
menjual kepada pihak lain sejumlah efek pada harga dan dalam
waktu tertentu.
c) Waran adalah efek yg diterbitkan oleh suatu perushaaan yang
meberi hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari
perusahaan tersebut pada harga setelah 6 (enam) bulan atau lebih
sejak efek dimaksud diterbitkan. Pada dasarnya waran sama
dengan Opsi, namun waran ini dikeluarkan oleh perusahaan yang
menerbitkan efek.
5) Instrumen Efek Lain
a) Indonesian Depository Receipt (IDR) atau disebut juga sertifikat
penitipan efek Indonesia, yaitu efek yang memberikan hak kepada
pemegangnya atas efek utama yang dititipkan secara kolektif pada
bank kustodian yg telah mendapatkan persetujuan dari Bapepam.
Efek utama tersebut adalah efek yang dititipkan pada bank
kustodian yang menjadi dasar diterbitkannya sertifikat efek
Indonesia. IDR diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal IX.A.10.
b) Efek Beragun Aset (EBA), yaitu efek yang disekuritisasi, artinya
aset tersebut dinilai dengan efek yang kemudian diperjualbelikan.
Sekuritisasi aset merupakan suatu proses menjadi suatu piutang
atau tagihan yang kemudian ditransformasikan ke dalam efek yang
dijamin dengan aset tersebut. Kumpulan piutang atau tagihan
tersebut diubah menjadi investasi yang diperdagangkan di pasar
modal. EBA diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.K.1.
e. Tindak Pidana di Pasar Modal
Undang-Undang Pasar Modal memilah tindak pidana di pasar
modal menjadi dua kelompok yaitu pelanggaran (mencakup Pasal 103 ayat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
(2), Pasal 105 dan Pasal 109) dan kejahatan (mencakup Pasal 103 ayat (1),
Pasal 104, Pasal 106 dan Pasal 107). Menurut Hazewinkel-Suringa,
sesungguhnya hanya ada perbedaan kuantitatif antara kedua jenis tindak
pidana ini, yaitu pada umumnya kejahatan (overtrading) diancam sanksi
pidana yang lebih berat dibandingkan pelanggaran (misdrijf) (Firoz Gaffar,
2006 : 22). Undang-Undang Pasar Modal telah mengatur beberapa
aktifitas di bidang pasar modal yang dapat diduga merupakan tindak
pidana. Tindak pidana di bidang pasar modal mempunyai karakteristik
yang khas, yaitu barang yang menjadi obyek tindak pidana tersebut adalah
informasi dan pelakunya mempunyai kemampuan untuk membaca situasi
pasar, serta pembuktiannya cenderung sulit dan dampak pelanggaran dapat
berakibat fatal dan luas, berbeda dengan tindak pidana pada umumnya.
Selama ini aturan yang digunakan untuk menjerat tindak pidana di
bidang pasar modal hanyalah Undang-Undang Pasar Modal. Di dalam
Pasal 110 Undang-Undang Pasar Modal disebutkan bahwa tindak pidana
di bidang pasar modal terdiri dari dua bentuk yaitu pelanggaran dan
kejahatan. Dimana pelanggaran diasumsikan sebagai tindak pidana yang
bersifat ringan dan dikenai sanksi administratif, sedangkan kejahatan
diasumsikan sebagai tindak pidana yang lebih erat dan dikenai sanksi
kumulatif berupa denda dan pidana. Tindak pidana pasar modal
mempunyai karakteristik yang khas, meliputi (Budi Satrio, 2009 : 43) :
1) Barang yang menjadi objek dari tindak pidana pasar modal adalah
informasi.
2) Pelaku tidak mengandalkan fisik tetapi kemampuan membaca situasi
pasar serta memanfaatkan secara maksimal.
Dari beberapa jenis tindak pidana di pasar modal terdapat beberapa
yang tergolong kejahatan berat yang telah diatur dalam BAB XI Undang-
Undang Pasar Modal, yaitu penipuan, manipulasi pasar dan perdangan
orang dalam.
1) Penipuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Undang-Undang Pasar Modal telah secara tegas mengatur
mengenai tindak pidana penipuan di dalam Pasal 90.
Pasal 90
Dalam kegiatan perdagangan Efek, setiap Pihak dilarang secaralangsung atau tidak langsung:a. menipu atau mengelabui Pihak lain dengan menggunakan sarana
dan atau cara apapun;b. turut serta menipu atau mengelabui Pihak lain; danc. membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material
atau tidak mengungkapkan fakta yang material agar pernyataanyang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadipada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkanatau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau Pihak lainatau dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk membeli ataumenjual Efek.
Penipuan di bidang pasar modal meliputi penipuan yang
dilakukan melalui prospektus atau dalam kegiatan perdagangan efek di
bursa. Selain itu penipuan dapat dilakukan baik atas efek yang tercatat
atau listed maupun efek yang diperdagangkan di luar bursa atau over
the counter.
2) Manipulasi pasar
Ketentuan tindak kejahatan manipulasi pasar diatur di dalam
Pasal 91 dan Pasal 92 Undang-Undang Pasar Modal.
Pasal 91Setiap Pihak dilarang melakukan tindakan, baik langsung maupuntidak langsung, dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu ataumenyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atauharga Efek di Bursa Efek.
Pasal 92Setiap Pihak, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan Pihaklain, dilarang melakukan 2 (dua) transaksi Efek atau lebih, baiklangsung maupun tidak langsung, sehingga menyebabkan harga Efekdi Bursa Efek tetap, naik, atau turun dengan tujuan mempengaruhiPihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan Efek.
Manipulasi pasar merupakan tindak pidana yang pengaturannya
hanya berlaku bagi kegiatan di bursa efek saja, khususnya terkait
perdagangan efek/saham terdaftar di bursa efek. Manipulasi pasar
dapat berbentuk manipulasi terhadap perdagangan efek dan manipulasi
terhadap harga efek. Tindakan manipulasi pasar dan manipulasi harga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
merupakan tindakan yang dilakukan dengan perantaraan anggota
bursa, baik secara sendiri maupun secara bersama-sama, yang dapat
memberikan gambaran bahwa transaksi efek atau harga efek yang
terjadi adalah sesuai dengan kekuatan pasar (Nicky, Menelaah Sepak
Terjang Bapepam dalam Memberantas Kejahatan Kerah Putih di
Pasar Modal. http://catatanlepasnick.blogspot.com/2010/02/menelaah-
sepak-terjang-bapepam-dalam.html?m=1).
3) Perdagangan orang dalam
Perdagangan orang dalam adalah perdagangan efek yang
dilakukan oleh mereka yang tergolong orang dalam perusahaan yang
melakukan perdagangan yang dimotivasi atau didasarkan pada
informasi material yang belum terbuka untuk umum dan bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan ekonomi sebanyak-banyaknya baik
secara langsung maupun tidak langsung (Munir Fuady, 2001 : 167).
Dalam Undang-Undang Pasar Modal, penjelasan mengenai
perdagangan orang dalam diatur dalam Pasal 95 sampai Pasal 98.
Pasal 95Orang dalam dari Emiten atau Perusahaan Publik yang mempunyaiinformasi orang dalam dilarang melakukan pembelian atau penjualanatas Efek :a. Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud; ataub. Perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan Emiten atau
Perusahaan Publik yang bersangkutan.Pasal 96
Orang dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 dilarang :a. Mempengaruhi Pihak lain untuk melakukan pembelian atau
penjualan atas Efek dimaksud; ataub. Memberi informasi orang dalam kepada Pihak mana pun yang patut
diduganya dapat menggunakan informasi dimaksud untukmelakukan pembelian atau penjualan atas Efek.
Pasal 97(1) Setiap Pihak yang berusaha untuk memperoleh informasi orang
dalam dari orang dalam secara melawan hukum dan kemudianmemperolehnya dikenakan larangan yang sama dengan laranganyang berlaku bagi orang dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal95 dan Pasal 96.
(2) Setiap Pihak yang berusaha untuk memperoleh informasi orangdalam dan kemudian memperolehnya tanpa melawan hukum tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
dikenakan larangan yang berlaku bagi orang dalam sebagaimanadimaksud dalam Pasal 95 dan Pasal 96, sepanjang informasitersebut disediakan oleh Emiten atau Perusahaan Publik tanpapembatasan.
Pasal 98Perusahaan Efek yang memiliki informasi orang dalam mengenaiEmiten atau Perusahaan Publik dilarang melakukan transaksi EfekEmiten atau Perusahaan Publik tersebut, kecuali apabila :a. Transaksi tersebut dilakukan bukan atas tanggungannya sendiri,
tetapi atas perintah nasabahnya; danb. Perusahaan Efek tersebut tidak memberikan rekomendasi kepada
nasabahnya mengenai Efek yang bersangkutan.Objek kejahatan dari perdagangan orang dalam adalah
informasi orang dalam. Yang dimaksud dengan informasi orang dalam
adalah informasi material yang dimiliki orang dalam, yang belum
tersedia untuk umum. Penggunaan informasi orang dalam untuk
melakukan transaksi efek menyebabkan pihak yang memiliki
informasi tersebut diuntungkan, sedangkan pihak lain dirugikan.
2. Tinjauan tentang Bapepam-LK
a. Sejarah dan Pengertian Bapepam-LK
Pada awalnya, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun
1976 tentang Pasar Modal, Bapepam merupakan Badan Pelaksana Pasar
Modal, yaitu pihak yang melakukan pengelolaan, pengaturan, penilaian,
dan pengawasan di bursa efek. Lahirnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal yang mencabut Keputusan Presiden Nomor 52
Tahun 1976 tentang Pasar Modal telah mengubah Bapepam dari Badan
Pelaksana Pasar Modal menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Dengan
demikian, Bapepam dipisahkan dari bursa efek karena tidak lagi menjalani
tugas sebagai pelaksana pasar modal Pemerintah, hanya difungsikan
sebagai otoritas pengawas di bidang pasar modal (Taviyanati dan Yulia
Qamariyanti, 2009 : 12).
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, maka organisasi unit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
eselon I Bapepam dan unit eselon I Direktorat Jenderal Lembaga
Keuangan (DJLK) digabungkan menjadi satu organisasi unit eselon I,
sehingga sekarang menjadi Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga
Keuangan. Organisasi Bapepam-LK terdiri dari 1 Ketua Badan sebagai
eselon I dan membawahi 12 unit eselon II yaitu 1 Sekretariat dan 11 Biro
Teknis, dimana lingkup pembinaan dan pengawasan meliputi bidang pasar
modal, dana pensiun, perasuransian, perbankan dan usaha jasa pembiayaan
serta modal ventura. Bapepam-LK mempunyai tugas membina, mengatur,
dan mengawasi kegiatan pasar modal sehari-hari serta merumuskan dan
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga
keuangan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Menteri Keuangan
dan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (Bapepam-
LK, Organisasi Bapepam-LK. http://bapepam.go.id/bapepamlk/organisasi/
index.htm). Secara struktural Bapepam-LK merupakan lembaga yang
berada di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia sehingga
bertanggungjawab langsung kepada Menteri Keuangan seperti yang telah
disebutkan dalam Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Pasar Modal.
b. Struktur Organisasi di Bapepam-LK
Secara struktural Bapepam adalah lembaga regulator dan pengawas
pasar modal, dipimpin oleh seorang Ketua, dibantu seorang Sekretaris dan
tujuh Kepala Biro terdiri atas (Anonim, 2007 : vi-vii) :
1) Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum;
2) Biro Pemeriksaan dan Penyidikan;
3) Biro Pengelolaan dan Riset;
4) Biro Transaksi dan Lembaga Efek
5) Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa;
6) Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Riil;
7) Biro Standar dan Kebukaan.
Semenjak pengawasan mengenai bidang pasar modal dan lembaga
keuangan non bank digabung di dalam satu atap Bapepam-LK, struktur
organisasi Bapepam-LK bertambah menjadi 13 biro dimana masing-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
masing biro membawahi beberapa bagian dan beberapa bagian tersebut
membawahi sub bagian. Struktur organisasi yang terakhir berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 606/KMK.01/2005 tanggal 30
Desember 2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan , sebagai berikut (Bapepam-LK, Struktur
Organisasi Bapepam-LK. http://bapepam.go.id/bapepamlk/organisasi/
struktur.htm) :
1) Sekretaris Bapepam-LK membawahi 5 Bagian, yaitu :a) Bagian Perencanaan dan Organisasib) Bagian Kepegawaianc) Bagian Keuangand) Bagian Kerjasama Internasional dan Hubungan Masyarakate) Bagian Umum
2) Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum membawahi 4 Bagian,yaitu :a) Bagian Perundang-Undanganb) Bagian Penetapan Sanksic) Bagian Bantuan Hukumd) Bagian Profesi Hukum
3) Biro Riset dan Teknologi Informasi membawahi 5 Bagian, yaiu :a) Bagian Riset Ekonomib) Bagian Riset Pasar Modalc) Bagian Riset Asuransi, Dana Pensiun dan Lembaga Keuangan Laind) Bagian Sistem dan Teknologi Informasie) Bagian Pengelolaan Data dan Informasi
4) Biro Pemeriksaan dan Penyidikan membawahi 4 Bagian, yaitu :a) Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Pengelolaan Investasib) Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Transaksi dan Lembaga Efekc) Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Emiten dan Perusahaan
Publik Sektor Jasad) Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Emiten dan Perusahaan
Publik Sektor Riil5) Biro Pengelolaan Investasi membawahi 5 Bagian, yaitu :
a) Bagian Pengembangan Kebijakan Investasib) Bagian Pengembangan Produk Investasic) Bagian Bina Manajer Investasi dan Penasihat Investasid) Bagian Pengawasan Pengelolaan Investasie) Bagian Kepatuhan Pengelolaan Investasi
6) Biro Transaksi dan Lembaga Efek membawahi 5 Bagian, yaitu :a) Bagian Pengembangan Kebijakan Transaksi dan Lembaga Efekb) Bagian Pengawasan Lembaga Efekc) Bagian Kepatuhan Lembaga Efekd) Bagian Pengawasan Perdagangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
e) Bagian Wakil Perusahaan Efek7) Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa membawahi 5
Bagian, yaitu :a) Bagian Penilaian Perusahaan Jasa Keuanganb) Bagian Penilaian Perusahaan Jasa Non Keuanganc) Bagian Pemantauan Perusahaan Jasa Keuangand) Bagian Pemantauan Perusahaan Perdagangan dan Perhubungane) Bagian Pemantauan Perusahaan Properti dan Real Estat
8) Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil membawahi 5Bagian, yaitu :a) Bagian Penilaian Perusahaan Pabrikanb) Bagian Penilaian Perusahaan Non Pabrikanc) Bagian Pemantauan Perusahaan Aneka Industrid) Bagian Pemantauan Perusahaan Industri Dasar, Logam dan Kimiae) Bagian Pemantauan Perusahaan Pertambangan dan Agrobisnis
9) Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan membawahi 4 Bagian, yaitu :a) Bagian Standar Akuntansi dan Pemeriksaanb) Bagian Akuntan, Penilai, dan Wali Amanat Pasar Modalc) Bagian Pengembangan Keterbukaan dan Tata Kelolad) Bagian Pengembangan Pasar Modal Syariah
10) Biro Pembiayaan, dan Penjaminan membawahi 4 Bagian, yaitu :a) Bagian Lembaga Pembiayaanb) Bagian Pemeriksaan Lembaga Pembiayaanc) Bagian Lembaga Penjaminand) Bagian Lembaga Pembiayaan Khusus
11) Biro Perasuransian membawahi 5 Bagian, yaitu :a) Bagian Kelembagaan Perasuransianb) Bagian Analisis Keuangan Perasuransianc) Bagian Analisis Penyelenggaraan Usaha Perasuransiand) Bagian Pemeriksaan Perasuransiane) Bagian Perasuransian Syariah
12) Biro Dana Pensiun membawahi 5 Bagian, yaitu :a) Bagian Kelembagaan Dana Pensiunb) Bagian Analisis Penyelenggaraan Program Dana Pensiunc) Bagian Pemeriksaan Dana Pensiund) Bagian Pengembangan dan Pelayanan Informasi Dana Pensiune) Bagian Analisis, Evaluasi, dan Pelaporan Pengelolaan Dana
Program Pensiun Pegawai Negeri Sipil13) Biro Kepatuhan Internal membawahi 4 Bagian, yaitu :
a) Bagian Kepatuhan Ib) Bagian Kepatuhan IIc) Bagian Kepatuhan IIId) Bagian Kepatuhan IV
c. Tugas dan Wewenang Bapepam-LK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Bapepam-LK diberi tugas oleh Undang-Undang Pasar Modal
untuk membina, mengatur dan mengawasi setiap pihak yang melakukan
kegiatan di pasar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan
pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan
pemodal dan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bapepam-
LK diberi kewenangan oleh Undang-Undang Pasar Modal. Kewenangan
yang telah diberikan oleh Undang-Undang Pasar Modal adalah
kewenangan yang sesuai dengan standar dan prinsip hukum pasar modal
global. Otoritas pasar modal akan selalu mempunyai 3 (tiga) fungsi utama,
yaitu melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan. Dengan fungsi-
fungsi tersebut Bapepam-LK memiliki beberapa kewenangan yang
tercantum dalam Pasal Undang-Undang Pasar Modal yang dalam garis
besarnya mencakup 9 (sembilan) bidang, yaitu (Jasso Winarto, 1997 : 91) :
1) Wewenang mengeluarkan izin usaha untuk bursa efek dan lembaga-
lembaga penunjang.
2) Wewenang mengeluarkan izin perorangan untuk wakil penjamin emisi
efek, wakil perantara pedagang efek, dan wakil manajer investasi.
3) Wewenang menyetujui pendirian bank kustodian.
4) Wewenang menyetujui pencalonan atas pemberhentian komisaris,
direktur serta menunjuk manajemen sementara bursa efek, lembaga
kliring dan penjamin, lembaga penyimpanan dan penyelesaian sampai
dipilihnya komisaris dan direktur baru.
5) Wewenang memeriksa dan menyilidik setiap pihak jika terjadi
pelanggaran terhadap Undang-Undang Pasar Modal.
6) Wewenang membekukan atau membatalkan pencatatan atas efek
tertentu.
7) Wewenang menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu.
8) Wewenang menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek dalam
keadaan darurat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
9) Wewenang bertindak sebagai lembaga banding bagi pihak yang
dikenakan sanksi oleh bursa efek maupun lembaga kliring dan
penjamin.
Menurut Munir Fuady, Undang-Undang Pasar Modal telah
memformulasikan kedudukan dan fungsi Bapepam menjadi (Munir Fuady,
2001 : 117-120) :
1) Pengaturan umum
Secara umum Undang-Undang Pasar Modal mengatur kewenangan
dan tugas Bapepam sebagai :
a) Lembaga Pembina.
b) Lembaga Pengatur.
c) Lembaga Pengawas.
Ketiga kewenangan tersebut haruslah dilaksanakan oleh Bapepam
dengan tujuan terciptanya suatu pasar modal yang tertib, teratur, wajar,
efisien dan melindungi kepentingan pemodal serta masyarakat.
Sementara itu pelaksanaan kewenangan Bapepam sebagai lembaga
pengawas dapat dilakukan secara :
a) Preventif, yakni dalam bentuk aturan, pedoman, bimbingan, dan
pengarahan.
b) Represif, yakni dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan, dan
penerapan sanksi-sanksi.
2) Pengaturan terperinci.
Pengaturan tentang kewenangan Bapepam secara terperinci dapat
ditemukan dalam Pasal 5 Undang-Undang Pasar Modal.
3) Pengaturan secara sporadis
Selain kewenangan Bapepam seperti yang telah disebutkan diatas
masih ada lagi kewenangan Bapepam lain yang tersebar secara
sporadik baik yang diberikan oleh Undang-Undang Pasar Modal yang
pada prinsipnya merupakan penegasan atau pengejawantahan lebih
lanjut dari kewenangan Bapepam.
Top Related