Ramlan
Ginjal adalah organ ekskresi dalam Vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Ekskresi zat-zat sisa metabolisme protein seperti ureum, kreatinin dan asam urat
Mengatur keseimbangan air, elektrolit, pH darah
Memproduksi zat dan hormon tertentu seperti eritropoitisin, kalsitriol (vitamin D aktif) Mempertahankan tulang yang kuat dan sehat
• Kepedihan atau kesulitan semasa buang air kencing
• Kerap membuang air kencing terutama pada waktu malam
• Mengeluarkan kencing berdarah• Bengkak sekeliling mata, bengkak tangan
dan kaki terutama di kalangan kanak-kanak• Kesakitan sebahagian belakang, sedikit ke
bawah dari tulang rusuk (tidak disebabkan oleh gerakan)
• Tekanan darah tinggi.
Pemberian diet pada penyakit/gangguan ginjal disesuaikan dengan jenis gangguan yg diderita oleh penderita
Diet khusus diberikan kepada penderita kelainanganggual fungsi ginjal seperti :- Sindrom Nefrotik- Gagal Ginjal Akut- Gagal Ginjal Koronik- Penyakit Ginjal Tahap Akhir- Batu Ginjal
Pada prinsipnya diet pada penyakit Ginjal ditekankan pada pengontrolan asupan energi, protein, cairan, elektrolit natrium, kalium, kalsium dan fospor
Sindrom Nefrotik (SN) mrpkan kumpulan manifestasi penyakit yg ditandai oleh ketidakmampuan ginjal ut memelihara keseimbangan nitrogen sebagai akibat meningkatnya permeabilitas membran kapiler glomelurus.
Terjadi kehilangan protein melalui urin yg ditandai oleh proteinuria masif (>3,5 g protein/24 jam)
Proteinuria menyebabkan hipoalbuminemia yg diikuti oleh edema, hipertensi, hiperlipidemia, anoreksia dan rasa lelah
Tujuan Diet pada penderita SN :- Mengganti kehilangan protein terutama
albumin- Mengurangi edema dan menjaga
keseimbangan cairan tubuh
- Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida
- Mengontrol hipertensi- Mengatasi anoreksia
Prinsip Diet
Energi cukup ut mempertahankan keseimbangan nitrogen positif, yaitu 35 kkal/kg BB per hari
Protein sedang (0,8 - 1,0 g/kg BB), utamakan protein yg bernilai biologis tinggi
Lemak sedang (15-20% dari Kebutuhan energi total Karbohidrat (KH) sisa kebtuhan energi, usahakan KH
kompleks Natrium dibatasi 1-4 g per hari tergantung berat
ringannya edema Kolesterol dibatasi <300 mg, begitu jg gula murni jika
ada peningkatan trigliserida Cairan disesuaikan dgn jml cairan yg dikeluarkan
melalui urin ditambah 500ml pengganti cairan yg keluar melalaui kulit dan pernapasan
GGA terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara mendadak yg ditandai dgn menurunnya Glomeluro Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan produk2 sisa metabolisme
Penyebab GGA antara lain ; - Kekurangan cairan secara berlebihan akibat diare
dan/atau muntah- Perdarahan hebat atau trauma pd ginjal akibat
kecelakaan- Keracunan obat- Luka bakar
Pada GGA terjadi hiperkatabolisme protein yg dipengaruhi oleh berat ringannya penyakit, gangguan fungsi ginjal, status gizi penderita dan jenis terapi yg diberikan sehingga pemberian diet harus disesuaikan dgn keempat hal tersebut.
Apabila faktor penyebab dapat diatasi, penyakit dpt disembuhkan yg berarti fungsi ginjal dpt normal kembali
Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
Menurukan kadar ureum darah Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Memperbaiki dan mempertahankan status gizi
optimal dan mempercepat penyembuhan
Energi cukup ut mencegah katabolisme, yaitu 25-25 kkal/kg BB Protein disesuaikan dgn katabolisme protein, yaitu 0.6-1.5 g/kg BB
(ringan 0.6-1 g/kg BB, sedang 0.8-1.2 g/kg BB, berat 1-1.5 g/kg BB) Lemak sedang, yaitu 20-30% dari KET Karbohidrat sisa dari kebutuhan energi dari lemak dan protein Natrium dan Kalsium dibatasi bila ada anuria Cairan diberikan sbg pengganti cairan yg keluar melalui muntah,
diare dan urin + 500 ml Pd katabolik ringan (keracunan obat) dpt diberikan makanan per
oral dlm bentuk lunak sdg pd katabolik sedang dan berat makanan diberikan secara enteral dan/atau parenteral
Batasi penambahan garam bila ada hipertensi edema dan asites serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium bila ada hiperkalemia
PGK (Chronic Kidney Desease) adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yg cukup berat dan perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal
Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tdk dpt pulih kembali (irreversible)
Gejala PGK antara lain; Tdk ada nafsu makan (anoreksia), mual, muntah, pusing, sesak napas, rasa lelah, edema pd kaki dan tanggan serta uremia
Apabila nilai Glomerulo Filtration rate (GFR) atau tes Klirens Kreatinin (TTK) < 25 ml/menit, diberkan Diet Rendah Protein
Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dgn memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar tdk memberatkan fungsi ginjal
Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yg tinggi (uremia)
Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit Mencegah dan mengurangi progrsivitas gagal
ginjal, dgn memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus
Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB Protein rendah, yaitu 0.6-0.75 g/kg BB, hrs bernilai biologis tinggi Lemak cukup, yaitu 20-30% dari KET dan diutamakan lemak tdk
jenuh ganda KH cukup, KET dikurangi energi yg berasal dari lemak dan
protein Na dibatasi 1-3 g (bila ada hipertensi, edema, asites, oliguria atau
anuria) Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia >5,5 mEq,
oliguria atau anuria Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jml urian sehari + pengeluaran
cairan melalui keringat dan pernapasan (± 500 ml) Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam
folat, vitamin C dan vitamin D
Transplantasi ginjal merupakan terapi pengganti dgn cara mengganti ginjal yg sakit dgn ginjal donor.
Setelah transplantasi sering terjadi hiperkatabolisme protein, kegemukan dan hiperlipidemia
Diet pd bulan pertama setelah transplantasi adalah energi cukup dgn protein tinggi.
Selanjutnya diberikan energi dan protein dlm jml cukup
Mencapai dan mempertahankan status gizi yg optimal
Mencegah hiperlipidemia Mencegah ketidaktahanan terhadap
glukosa Mempercepat penyembuhan
Energi cukup, 30-35 kkal/kg BB/hari Protein tinggi pd bulan pertama transplantasi, yaitu
1,3-1,5 g/kg BB/hari; stlh 1 bln menjadi 1 g/kg BB/hari
Lemak sedang, yaitu < 30% dari KET. Batasi pemakaian lemak jenuh
KH cukup, KET dikurangi energi yg berasal dr Lemak danprotein
Ut mencegah intoleran trhdp glukosa, pemakaian gula sederhana hrs dibatasi serta perbanyak makanan berserat tinggi
Kolesterol < 300 mg/hari, ut mencegah hiperlipidemia
Kalsium tinggi, yaitu 800-1200 mg/hari Fospor sama dgn kebutuhan kalsium ut mengatasi
absorpsi rendah Natrium, kalium, dan cairan tdk perlu dibatasi,
kecuali ada indikasi gangguan ginjal Bila perlu diberikan suplemen kalsium, magnesium,
tiamin dan vitamin D Bila stlh transplantasi terjadi kegagalan fungsi ginjal
maka diet yg diberikan disesuaikan dgn kondisi penderita (Diet PGK atau Diet Hemodialisis)
Dialisis dilakukan terhdp penderita dgn penurunan fungsi ginjal berat
Ginjal tdk mampu lagi mengeluarkan produk2 sisa metabolisme dan mempertahankan cairan dan elektrolit
Terjadinya gejala uremia Dialisis dilakukan bila hasil tes kliren kreatinin < 15
ml/menit Dialisis dpt dilakukan dgn cara hemodialisis atau
dialisis peritonial, namun yg paling banyak digunakan ad hemodialisis
Karena pd penderita hemodialisa nafsu makannya rendah maka dlm pemberian makanan perlu diperhatikan makanan kesukaan sipenderita
Tujuan diet :- Mencegah defisiensi gizi serta
mempertahankan dan memperbaiki status gizi
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit- Menjaga agar akumulasi produk sisa
metabolisme tdk berlebihan
Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pd penderita Hemodialisis (HD)
Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yg hilang selama dialisis, yaitu 1-1.2 g/kg BB ideal/hari
KH cukup, yaitu 55-75% dari KET Lemak normal, yaitu 15-30% dari KET Natrium dan kalium diberikan sesuai dgn jml urin yg
keluar 24 jam Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari Cairan dibatasi, yaitu jml urin/24 jam + 500-750 ml Suplemen vitamin bila perlu (vit larut air; B6, asam
folat dan vit C)
Batu ginjal sering disebut Nephrolithiasis atau renal calculi merupakan massa keras yang mengkristal seperti batu batu kecil yang dapat terbentuk pada bagian saluran kencing dimana saja termasuk pada kandung kemih, dalam ginjal yaitu di pasu ginjal (renal pelvis) dan calix renalis.
merupakan salah satu penyakit sistim saluran kemih yang paling sering dijumpai dibidang urologi disusul gangguan pembesaran prostat pada laki-laki usia lanjut
Pada penderita batu saluran kemih sering tidak ditemukan gejala apapun, sehingga batu ginjal sering terdeteksi secara kebetulan melalui pemeriksaan USG atau Rontgen
Kesulitan buang air kecil Sering buang air kecil tapi tidak tuntas Mengalami rasa nyeri pada bagaian atas kemaluan
saat buang air kencing Rasa sakit pada bagian belakang atau sisi tubuh Urin mengandung darah dan protein dan terlihat
pekat (tidak jernih) Dalam kondisi tertentu dapat menimbulakn
demam dan sering muntah
Pembentukan batu ginjal sampai saat ini belum semuanya dapat ditemukan penyebabnya.
Namun ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya penyakit batu ginjal antara lain :
- Kurang minum air putih sehingga jumlah urin yang dikeluarkan sedikit
- Sering menahan kencing terlalu lama sehingga urin menjadi pekat
- Pekatnya kadar garam dalam urin sehingga berpotensi terjadinya endapan batu dalam saluran kemih
- Terlalu banyak zat kimia yang terdapat dalam urin, seperti kapur dan garam oksalat
Tujuan: Mencegah atau memperlambat
terbentuknya kembali batu ginjal Meningkatkan ekskresi garam dalam urin
dengan cara mengencerkan urin melalui peningkatan asupan cairan
Memberikan diet sesuai dengan komponen utama batu ginjal
Prinsip diet :
Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan
energy total Lemak sedang, yaitu 15-25% dari kebutuhan
energy total Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total Cairan tinggi, yaitu2,5-3 liter/hari, separuhnya
berasal dari minuman Pembatasan makanan sesuai dengan jenis batu
Tujuan diet: Untuk mencegah atau memperlambat terbentuknya batu kalsium oksalat atau kalsium
fosfat Prinsip diet : - Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan - Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total atau 0,8 g/kg BB/har - Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy total - Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total - Cairan tinggi, yaitu2,5-3 liter/hari, separuhnya berasal dari minuman
Diet Batu Kalsium
Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan• Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy
total atau 0,8 g/kg BB/har• Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy
total• Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total• Cairan tinggi, yaitu2,5-3 liter/hari, separuhnya berasal
dari minuman Natium sedang, yaitu 2300 mg (setara dengan 5 gr
garam dapur), karena natrium dapat memicu hiperkalsiuria
• Serat tidak larut air tinggi, karena serat dapat mengikat kalsium, sehingga membatasi penyerapannya
Oksalat rendah dengan membatasi makanan tinggi oksalat
• Fosfat normal. Diet rendah fosfat ternyata tidak mencegah pembentukan batu fosfat
• Kalsium normal, yaitu 500-800 mg/hari. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan keseimbangan kalsium negative
Tujuan diet: Membantu menurunkan kadar asam urat dalam plasma darah Meningkatkan pH urin menjadi 6,0-6,5Prinsip Diet : Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan• Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy
total atau 0,8 g/kg BB/har• Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy
total• Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total• Hindari bahan makanan sumber protein yang
mengandung purin >100 mg/100 g baha makanan
Diet Batu Asam Urat
• Makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi diutamakan, dan yang menghasilkan sisa asam tinggi dibatasi
Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separuh berasala dari air putih
• Mineral dan vitamin cukup• Membatasi makanan tinggi oksalat
Top Related