DESAIN PESAN
DISUSUN OLEH
NAMA : 1.TAHIR
2. SUPARDI
3. TAMRIN
4. M.RESA ZEN LAMANI
5. WILDAN JAYA
KELAS : A3 SIANG
STKIP MUHAMMADIAYAH SIDENRENG RAPPANG
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunis-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalahini dengan segala keterbatasan yang penulis
miliki. Makalah ini berisikan tentang “Desain Pesan”.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada teman-teman serta Ahmad Mannu S.Pd selaku dosen pengampu yang memberikan
masukan-masukan pada makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulisan karya tulis yang
mendatang. Semoga karya tulis ini selalu mendapatkan Ridho-Nya dan berguna bagi rekan-rekan
sekalian.
Jakarta, 23 September 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu
lembaga pendidikan, agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang telah
ditetapkan. Dalam proses belajar mengajar pasti dibutuhkan komunikasi. Jika tidak ada
komunikasi tujuan dari belajar itu sendiri tidak akan pernah tercapai. Proses komunikasi terjadi
bila ada sumber yang memberikan pesan dan ada penerima pesan.
Komunikasi dalam suatu kegiatan belajar mengajar merupakan suatu komtimbal balik
atau komunikasi interaktif edukatif, yang bukan terjadi dengan sendirinya, akan tetapi harus
diciptakan oleh si pemberi pesan dan si penerima pesan. Komunikasi tersebut harus diciptakan
sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan dalam bentuk materi pembelajaran dapat
bener-benar efektif dan efisien. Dalam menyampaikan pesan kepada si penerima pesan, si
penyampai pesan haruslah mebuat desain pesan terlebih dahulu agar pesan yang akan
disampaikan dapat diterima dengan baik dan dapat dimengerti oleh si penerima pesan. Desain
pesan merupakan proses menspesifikasi kondisi untuk belajar.
B. Tujuan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan “Desain Pesan”
2. Untuk memahami peran dari desain pesan dalam proses pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Desain Pesan
· Message (pesan)
Pesan (message) secara tradisional, berupa tanda/pola yang digunakan untuk komunikasi
antara pengirim dan penerima. Fleming dan Levie (1993) membatasi pesan kedalam pola sinyal
atau symbol yang memodifikasi perilaku kognitif, afektif dan psychomotor. Desain pesan lebih
banyak berhubungan dengan level mikro melalui unit-unit kecil seperti visual, urutan penyajian,
halaman, dan layar. Karakteristik lain desain pesan ialah bahwa desain haruslah bersifat spesifik
baik dalam medianya maupuan dalam tugas belajarnya. Hal ini berarti bahwa prinsip-prinsip
desain pesan akan tergantung pada apakah medianya bersifat statis, dinamis, atau paduan
keduanya (misalnya foto, film, atau grafis computer), apakah tugasnya melibatkan pembentukan
konsep atau sikap, ketrampilan atau pengembangan strategi belajar, dan upaya mengingat [1]
Untuk mengetahui dampak pesan atas perancangan instruksional memerlukan pengenalan
yang berupa tanda (signal) / suatu bentuk yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan itu
sendiri. Anderson dan Meyer (Anglin.1994:223) menggambarkan signal sebagai istilah umum
yang digunakan untuk menguraikan semua yang secara teori datang untuk mewakili pesan,
apakah iru berupa suatu hal atau suatu gagasan. Gagasan atau hal tersebut meliputi semua pola /
bentuk yang visual dan audio, seperti halnya ” bentuk, bau, isyarat, nyanyian”. Tujuan signal
akan mengaktifkan dan mengkombinasi panca indera agar berfungsi menangkap rangsangan
informasi. Langkah-langkah awal pengolahan informasi dalam proses pembelajaran adalah
seberapa besar informasi dapat mempengaruhi keadaan siswa.
Walaupun definisi signal digunakan untuk membatasi Messsage Design ke masalah
bentuk fisik, hal tersebut penting digunakan untuk memahami dampaknya di luar penafsiran ini.
Bentuk fisik dari signal/ tanda sangat penting untuk membentuk presepsi seseorang. Komposisi
induktif yang biasa dari message digunakan Rothkopfs[2] untuk membuat sebanyak mungkin
suatu perbedaan di dalam pelajaran sebagai komposisi eksternalnya. Ketika informasi datang
selanjutnya di proses dalam memori untuk disimpan dalam waktu yang panjang[3]. Proses ini
penting karena memori tergantung dari banyaknya stimulus-as-encoded dibanding stimulus-as-
presented[4]. Dalam suatu message menggunakan strategi induktif, oleh karena itu, perlu
menimbulkan coding (persandian), organisasi, pengintegrasian, dan aktivitas pemahaman yang
penting bagi pengertian lebih lanjut, berupa ingatan, dan mengungkap kembali pesan tersebut
dimasa yang akan datang[5]
· Belajar dan Pembelajaran
Pengertian pengajaran (instruction) menurut Merril (Gafur.1982:22) adalah suatu
kegiatan dimana seseorang dengan sengaja diubah dan dikontrol, dengan maksud agar ia dapat
bertingkah laku atau bereaksi terhadap kondisi tertentu. Pengajaran merupakan salah satu bagian
dari keseluruhan kegiatan mengajar.Termasuk didalamnya menyiapkan pengalaman yang siap
dipakai, mengerjakan tugas-tugas administrasi, mengadakan pendekatan terhadap siswa, dan
sebagainya.
Pengajaran erat kaitannya dengan belajar, namun tak sama persis. Belajar merupakan
proses yang berlangsung sepanjang hayat. Sedangkan pengajaran hanya berlangsung manakala
usaha tertentu telah dibuat untuk mengubah suatu keadaan sedemikian rupa, sehingga suatu hasil
belajar tertentu dapat dicapai.
· Media
Menurut Arief S Sadiman (1990:6) kata media berasal dari kata medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedang
AECT[6] memberi batasan media sebagai segala bentuk dan satuan yang digunakan orang untuk
mengeluarkan pesan atau informasi.
Beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa
media merupakan bentuk peralatan yang berfungsi merangsang pemikiran, pengantar pesan
kepada sasaran dan membangkitkan perasaan.Jika media tersebut tidak dapat berfungsi sebagai
penyalur pesan berarti media tersebut tidak mampu mengkomunikasikan isi pesan yang ingin
disampaikan sumber kepada penerima.
Dalam kehidupan masyarakat luas, media sebagai pengantar pesan mempunyai beberapa
fungsi yang sangat penting dalam aspek kehidupan manusia, baik secara individu maupun secara
sosial.Hal ini dikarenakan media sebagai pengantar pesan dapat dimanfaatkan berbagai maksud
dan tujuan tertentu baik secara individu maupun kelompok.Dalam kaitannya dengan media
pembelajaran, John D. Latuheru (1988:13), menyatakan bahwa media mempunyai fungsi
edukatif yaitu media tersebut memberikan informasi yang mengandung nilai-nilai pendidikan.
Beberapa pendapat di atas memberikan gambaran bahwa media pembelajaran adalah alat
bantu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima atau dari guru ke
siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik dalam
proses belajar – mengajar. Media pembelajaran dalam kaitannya dengan kegiatan pendidikan dan
pengajaran di sekolah sangat diperlukan karena dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi
program pembelajaran.
· Desain pesan (Message design)
Konsep desain pesan merupakan kombinasi dari ketiga unsur tersebut diatas. Secara
umum, desain menjadi “analisa suatu masalah komunikasi” untuk kepentingan mengembangkan
suatu rencana untuk manipulasi dengan sengaja dalam penggunaan simbol/lambang (Fleming&
Levie, 1978). Desain pesan merupakan salah satu proses pengembangan instruksional. Desain
direncanakan untuk digunakan dalam bentuk fisik (pembelajaran) dan komposisi induktif
(pelajaran) tentang suatu pesan. Desain pesan untuk pembelajaran berkaitan dengan berbagai
faktor eksternal pelajar, sedangkan desain pesan untuk belajar berhadapan dengan strategi yang
digunakan untuk mengaktifkan faktor internal dari pelajar agar proses belajar berlangsung.
B. Desain Pesan
· Desain pesan untuk pembelajaran
Desain pesan untuk pembelajaran melibatkan perencanaan untuk manipulasi dari format
fisik menyangkut pesan tersebut. Desain pesan disini berkenaan dengan penggunaan pesan dalam
pembelajaran baik dapat mencakup berbagai media yang khusus seperti mendesain teks, desain
tampilan, dan juga desain video. Pada pembahasan ini hanya akan dibahas tentang desain teks.
- Teks Desain
Beberapa faktor yang berbeda diunakan untuk mempertimbangkan ketika akan merancang desain
suatu teks. Faktor-faktor ini meliputi proporsi, urutan, penekanan, kesatuan, dan kesesuain
(Reilly& Kecoak. 1986); ukuran halaman, konsistensi, tampilan, ukuran, dan pengaturan jarak,
organisator, isyarat, dan kejelasan penulisannya (Hanley, 1985); pengulangan, hal-hal baru,
penghargaan, pengalaman berhubungan dengan perasaan, penguraian, dan pengaturan jarak
(Hand, 1982); sisipan, penggambaran, serialisasi, dan stylisasi (Waller. 1982); label,
pencahayaan, dan menggambarkan (Duchastel, 1982); jarak semantik, percontohan dan
hubungan directional untuk tabel dan diagram (Winn& Holliday, 1992. Winn, 1987).isi, menulis
gaya, words-print, diagram dan grafik, dan gambar-an (Romiszowski, 1988); dan pemborosan,
struktur keputusan, pengelompokan fungsional, dan penggunaan organisatoris (Wright. 1992).
· Desain pesan untuk belajar
Desain dalam belajar(learning) digunakan untuk memudahkan penguatan memori dan
memahami akan pelajaran yang disampaiakan. Desain pesan dalam pelajaran melibatkan
perencanaan untuk komposisi induktif dari pesan yang dapat mempengaruhi pelajar untuk
mengerti dan memahami pesan yang disampaikan baik berupa materi pelajaran, tujuan pelajaran,
dan bahan-bahan pelajaran. Untuk itu perlu dilakukan suatu desain strategi pelajaran agar pesan-
pesan yang dimuat dalam pelajaran dapat sampai ke siswa :
- Strategi pelajaran
Pada saat ini pelajar bukanlah merupakan peserta pasif dalam suatu prosem pembelajaran tetapi
pelajar merupakan perserta aktif dalam pelajaran baik dalam penterjemahan maupun
pengintegrasian hasil dari pelajaran yang diinginkan.Untuk itu dibutuhkan suatu strategi
pelajaran yang dapat mengikutsertakan siswa untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan
prestasinya, Ini terutama penting sebagai asumsi utama yang mendasari teknologi insruksional.
Didalam model ini tujuan (goal) akan menentukan instruksi yang akan dipakai. Contoh
penggunaan strategi pelajaran untuk meningkatkan prestasi anak yaitu pemahaman, analogi,
penjelasan, kesimpulan, garis besar, ringkasan, penafsiran kreatif, gambaran, peta teori, diagram,
contoh relevan.alat bantu mengingat, tanya jawab, menjelaskan, dan meramalkan (Goetz, 1983;
Jonassen, 1985.; Divesta, 1989).
- Struktur komunikasi dalam pelajaran
Dalam pelajaran komunikasi yang baik akan sangat berpengaruh terhadap presepsi, pengertian
dan pemahaman siswa. Oleh karena itu untuk mengolah suatu pelajaran agar dapat mencapai
tujuan yang diinginkan perlu adanya suatu komunikasi struktural[7]. Metode ini merupakan salah
satu rangkain untuk penguatan pesan. Strategi komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan
apersepsi dengan dialog, kemudian dilakukan suatu demonstrasi, dan mengambil suatu
kecimpulan dan contoh-contoh lain yang sesuai dengan materi yang disampaikan.
Misal untuk pembahasan tentang pemantulkan cahaya, awal merangsang yang belajar material
diperkenalkan dan kemudian yang diikuti oleh suatu dialogue [yang] sangat interaktip dan
diselaraskan yang (mana) menghadapi tantangan pelajar untuk memecahkan permasalahan
bersegi banyak dan baru. Struktur meliputi beberapa hal: menetapkan materi pelajaran,
menetapkan masalah, meminta tanggapan siswa, dan diskusi dengan dipandu dengan komentar
yang berhubungan dengan materi pelajaran. Dalam dialog ini pelajar diberi tugas dengan diberi
suatu permasalahan dengan kata-kata kunci yang akan dibahas dalam dialog/ diskusi. Pelajar
disuruh menulis/ mengungkapkan pendapat sesuai dengan permasalahan, selanjutnya setelah
pendapat-pendapat dikumpulkan baru dilakukan suatu kesimpulan.
· Pesan Desain untuk pembelajaran dan belajar
Fleming dan Levie dalam tahun 1978, dan di dalam dua pekerjaan kemudiannya (Fleming, 1987;
Levie, 1987) message design digunakan untuk menunjukkan bagi proses pembelajaran dan
belajar. Dimana proses belajar mengajar merupakan suatu proses komunikasi interaktif edukatif
yang memerlukan suatu pengolahan informasi yang baik. Proses pengolahan informasi tersebut
meliputi perhatian, persepsi, pelajaran, dan formasi konsep dengan kebutuhan kebutuhan pelajar
akan suatu stimulus, attention, presepsion, dan retention dan retrieval.
Sehingga dalam pembuatan-pembuatan desain pesan harus memperhatikan beberapa kebutuhan
pelajar tersebut. Sehingga dalam membuat desain pesan dalam membuat signal (physich form)
harus memperhatikan prinsip persepsi dan perhatian mereka berhadapan dengan kepandaian
memilih, hal-hal baru, organisasi, persamaan, dan persamaan, ketidak-pastian. Seperti pesan
mendesain untuk pelajaran mereka harus dilandasi dengan basis pengetahuan awal, tingkat
kesulitan, aktivitas, strategi, tingkat pengalaman mental, dan pengembangan, dan akhirnya,
pemahaman dan umpan balik.
C. Peran Desain Pesan
Mempermudahkan pengajar dalam merancang materi dengan bantuan media sehingga dapat
mempermudahkan peserta didik menerima pengajaran dalam proses pembelajaran dengan baik.
D. Prinsp – Prinsip Desain Pesan
a. Motivasi
Motivasi Insentif (rangsangan) adalah dengan menggunakan prinsip penguatan
atu reinforcement. Hal ini dimulai dari penguatan yang bersifat eksternal seperti
usaha untuk mendapatkan penghargaan dari teman sebaya atau pengajar.
Motivasi Tugas dan Hasil adalah menekankan kepada motivasi yang bersifat
instrinsik yaitu kepada penguasaan tugas dan hasil yang dicapai adalah berupa
pencapaian pengetahuan baru.
b. Mengarahkan Perhatian
Perhatian dihubungkan dengan fungsi kesiapan siswa untuk menerima stimuli,
kesiapan mana yang dapat dikembangkan dengan cara yang berbeda-beda.
Selain itu, perhatian dihubungkan dengan “pengamatan yang selektif”. Stimuli
yang disampaikan kepada siswa diatur untuk memberikan penekanan kepada
hal-hal aau unsur –unsur pokok dalam penyajian yang harus disampaikan atau
diproses dalam ingatan jangka pendek.
c. Bimbingan Pelajaran
Kegiatan encoding ini mentransformasikan ke dalam suatu format yang dapat di
simpan dalam ingatan jangka panjang. Hal ini dimaksudkan untuk menyajikan
data encoding yang nyata bagi siswa.
Berfungsi memberikan stimulasi kepada peringatan kembali prasyarat dan
bahan-bahan penunjang lainnya yang diperlukan dan penyajian atau sarana
tema pengkodean yang mempengaruhi format penyimpanan bahan- bahan baru
yang dipelajari ke dalam ingatan jangka panjang peserta didik
d. Mengembangkan Daya Ingat
Penyusunan desain pesan menyediakan retensi tentang apa yang harus
dipelajari, dan untuk memindahkan belajar pada situasi baru.
e. Kegiatan “learner dan feed back”
Pengajaran yang dirancang untuk mencapai tujuan belajar dimulai dengan
menciptakana harapan pada peserta didik. Feedback untuk peserta didik
berhubungan erat dengan usaha menciptakan hasil belajar baru.
f. Memilih Media Pembelajaran
Hal penting dalam mendesain pesan pembelajaran adalah pemilihan media.
Bentuk pokok pengajaran yang dapat diandalkan adalah penggunaan bahasa
verbal. Pilihan dapat diberikan kepada penyajian bahasa lisan, tertulis atau
kombinasi keduanya.
E. Contoh Kasus
Dalam pelajaran sejarah, seorang guru menyampaikan pelajaran sejarah tersebut dengan
menggunakan metode ceramah. Guru tersebut hanya menerangkan secara terus menerus
mengenai sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia, mengenai kerajaan-kerajaan, mengenai
peninggalan-peninggalan sejarah. Siswa merasa cepat bosan karena jika hanya sekedar
menjelaskan saja siswa tentu tidak mengerti dan tidak menangkap apa yang dijelaskan oleh
gurunya. Oleh karena itu siswa tidak dapat menerima pesan dengan baik dari gurunya.
B. Analisa Kasus
Berdasarkan kasus diatas, dapat kita uraikan bahwa kebanyakan masalah yang terjadi
dalam proses pembelajaran adalah terletak pada proses penyampaian pesan dari guru. Sebaiknya
guru merancang metode atau desain pesan terlebih dulu sebelum menyampaikan pesan kepada
siswa. Seperti misalnya dalam menjelaskan peninggalan-peninggalan sejarah ditunjukan gambar.
Contoh lainnya ketika menjelaskan mengenai Kemerdekaan Republik Indonesia sebaiknya guru
memutar film-film Kemerdekaan atau pergi ke museum Lubang Buaya. Dengan begitu siswa
akan lebih tertarik dan mengerti tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Pesan yang
disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa-siswanya.
BAB IV
KESIMPULAN
Pesan (message) secara tradisional, berupa tanda/pola yang digunakan untuk komunikasi
antara pengirim dan penerima. Desain pesan lebih banyak berhubungan dengan level mikro
melalui unit-unit kecil seperti visual, urutan penyajian, halaman, dan layar. Karakteristik lain
desain pesan ialah bahwa desain haruslah bersifat spesifik baik dalam medianya maupuan dalam
tugas belajarnya. Pengajaran merupakan salah satu bagian dari keseluruhan kegiatan
mengajar. Proses pengolahan informasi tersebut meliputi perhatian, persepsi, pelajaran, dan
formasi konsep dengan kebutuhan kebutuhan pelajar akan suatu stimulus, attention, presepsion,
dan retention dan retrieval. Desain pesan itu mempermudahkan pengajar dalam merancang
materi dengan bantuan media sehingga dapat mempermudahkan peserta didik menerima
pengajaran dalam proses pembelajaran dengan baik.
Sumber :
http://guru-tampan.blogspot.com/2014/05/pengertian-desain-pesan-anglin.html
Top Related