Dermatitis Kontak
Definisi
Dermatitis kontak adalah inflamasi pada kulit yang terjadi karena kulit telah terpapar
oleh bahan yang mengiritasi kulit atau menyebabkan reaksi alergi. Dermatitis kontak
akan menyebabkan ruam yang besar, gatal dan rasa terbakar dan hal ini akan bertahan
sampai berminggu-minggu. Gejala dermatitis kontak akan menghilang bila kulit
sudah tidak terpapar oleh bahan yang mengiritasi kulit tersebut.
Penyebab
Tergantung dari penyebabnya, dermatitis kontak dibagi 2, yaitu:
Dermatitis Kontak Iritan (DKI)
Dermatitis kontak iritan dicetuskan dari paparan ke bahan yang toksin atau iritatif ke
kulit manusia, dan tidak disebabkan reaksi alergi. Pada anak-anak, bahan iritan yang
paling sering menyebabkan DKI adalah popok bayi. Hal ini akan menyebabkan
keadaan yang dinamakan “diaper dermatitis”, reaksi kulit di daerah yang terpapar
popok bayi yang disebabkan kontak terlalu lama dengan bahan kimia alami terdapat
di air seni dan tinja. Selain itu dapat pula DKI terjadi di sekitar mulut karena kulit
terpapar dengan makanan bayi ataupun air liur. Pada orang dewasa, DKI terjadi
seringkali karena paparan sabun dan deterjen.
Dermatitis Kontak Alergi (DKA)
Dermatitis kontak alergi adalah reaksi kekebalan tubuh yang terjadi pada seseorang
yang terlalu sensitif terhadap bahan kimia tertentu. Pada DKA, peradangan mungkin
belum terjadi sampai 24 – 36 jam jam setelah kontak dengan bahan kimia tersebut.
Bentuk alergi berbeda dari satu orang ke orang lain. Alergen (bahan yang
menyebabkan alergi) yang biasa menjadi penyebab DKA adalah bahan kimia yang
mengandung nikel yang banyak terdapat di jam tangan, perhiasan logam, resleting
dan objek logam lainnya; neomisin pada antibiotik salep kulit; potassium dikromat,
bahan kimia yang sering terdapat pada sepatu kulit dan baju; latex pada sarung tangan
dan pakaian karet.
Gejala
Dermatitis kontak biasanya hanya terjadi di tempat yang berkontak langsung dengan
alergen, walaupun beberapa kasus yang berat dapat mengenai daerah di luar yang
berkontak langsung atau meluas ke seluruh tubuh. Terkadang alergen berpindah dari
jari tangan, sehingga daerah yang tidak terpikirkan akan terkena seperti daerah
kelopak mata atau kemaluan.
Gejala dan tanda dematitis kontak antara lain:
Bintik-bintik atau benjolan kemerahan
Gatal dan bengkak
Keluar cairan dari kulit yang terkena atau timbul lenting-lenting dan bula pada kasus yang berat
Kemerahan atau lenting pada kulit terbatas pada area yang terkena saja
Gambar 1. DKA karena nikel pada jam tangan
Gambar 2. DKI karena air liur
Gambar 3. DKI karena deterjen saat mencuci pakaian
Pengobatan
Hal paling penting dalam pengobatan dermatitis kontak adalah mengidentifikasi
penyebab iritasi dan kemudian menghindarinya. Bila hal ini dilakukan, dibutuhkan
waktu dua sampai empat minggu untuk pemulihan iritasi dan kemerahan pada kulit.
Pada kasus ringan dan sedang, penghindaran bahan iritan (penyebab iritasi) dan
penggunaan krim yang mengandung hidrokortison (kortikosteroid) dapat membantu
mengurangi gatal dan kemerahan di kulit. Pada kasus yang berat, obat yang diminum
jenis kortikosteroid dan antiradang diperlukan untuk mengurangi peradangan dan
gatal.
Pencegahan
Pencegahan dermatitis kontak berarti menghindari berkontak dengan bahan yang telah
disebutkan di atas. Strategi pencegahan meliputi:
Bersihkan kulit yang terkena bahan iritan dengan air dan sabun. Bila dilakukan
secepatnya, dapat menghilangkan banyak iritan dan alergen dari kulit.
Gunakan sarung tangan saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga untuk
menghindari kontak dengan bahan pembersih.
Bila sedang bekerja, gunakan pakaian pelindung atau sarung tangan untuk
menghindari kontak dengan bahan alergen atau iritan.