STUDI TENTANG MARKET MAKER DI PASAR MODAL INDONESIA
Oleh: Tim Studi Tentang Market Maker
Di Pasar Modal Indonesia
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
PROYEK PENINGKATAN EFISIENSI PASAR MODAL TAHUN 2003
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan berkat dan anugerah-Nya sehingga Tim dapat
menyelesaikan penulisan laporan hasil studi Market Maker. Kami
menyadari bahwa studi yang dilakukan masih bersifat global dan tidak
terlalu mendalam mengingat adanya keterbatasan pengetahuan dan
dana yang ada. Namun, berkat kerja keras dan dukungan penuh yang
diberikan oleh seluruh anggota Tim dan responden maka penelitian ini
dapat selesai dengan baik.
Untuk itu, sudah selayaknya Tim menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam pelaksanaan studi, sebagaimana tersebut
dibawah ini :
1. Pimpinan Proyek Peningkatan Efisiensi Pasar Modal beserta
segenap jajarannya.
2. Direksi PT Bursa Efek Jakarta beserta jajarannya selaku nara
sumber.
3. Direksi PT Bursa Efek Surabaya beserta jajarannya selaku nara
sumber.
4. Pengarah dan seluruh anggota Tim Studi Market Maker.
5. Pihak-pihak yang telah membantu Tim dalam rangka pelaksanaan
penelitian studi.
Akhirnya tak ada gading yang tak retak, walaupun dengan
segala keterbatasan yang ada, Tim berharap semoga hasil penelitian
ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait sebagai bahan referensi
dan pertimbangan, khususnya Bursa Efek Jakarta, Perusahaan Efek
dan Bapepam sendiri didalam mengambil kebijakan dalam penerapan
2
Remote Trading System secara penuh di masa yang akan datang,
sehingga dapat terlaksana dengan sukses dan lancar.
Disamping itu, hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan oleh
kalangan akademis maupun pemerhati pasar modal di Indonesia
melengkapi khasanah ilmu dan literatur tentang pasar modal yang
masih sangat terbatas dewasa ini.
Jakarta, Desember 2003
Tim Market Maker
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL vii DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Ruang Lingkup Studi 3 C. Perumusan Masalah 4 D. Tujuan Studi 4 E. Metode Studi 5 F. Tim Studi 6 G. Waktu Studi 6
BAB II MARKET MAKER 7 A. Pengertian Market Maker 7 B. Pengembangan Market Maker 9 1. Aspek Kebutuhan 9 2. Rekomendasi IOSCO 10 C. Market Maker di Beberapa Manca Negara 11 1. Austria 12 1.1 Pendahuluan 12 1.2 Segmentasi Pasar pada Bursa Wina 13 1.3 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse 14 1.4 Ciri-ciri Dasar Sistem Spesialis 14 1.4.1 Kewajiban Spesialis dan Market Maker 16 1.4.2 Keuntungan Spesialis 20 1.4.3 Prosedur Penawaran bagi Spesialis 24 1.4.4 Pelaksanaan Prosedur Penawaran 24 1.4.5 Prosedur persetujuan penawaran 24 1.4.6 Timeframe 25 1.4.7 Penawaran untuk mengambil alih fungsi 25
4
spesialis 1.4.8 Bobot penawaran dan memilih spesialis 29 1.4.9 Menyesuaikan penawaran setelah fase
pertama penawaran 29
1.4.10 New Issues 30 1.4.11 Produk Baru 31 1.4.12 Pengawasan Spesialis 31 1.4.13 Pelaporan dan Pengumuman 32 1.4.14 Sanksi-sanksi pada kasus Noncompliance 32 1.5 Pengunduran diri sebagai market maker dan
spesialis 36
1.5.1 Pengunduran diri sebagai spesialis 36 1.5.2 Pasar Tunai 37 1.5.3 Pasar derivatif (OTOB) 38 2. Amerika Serikat 40 2.1 Persyaratan Market Maker 40 2.2 Persyaratan permodalan 40 2.3 Mekanisme Perdagangan melalui Market Maker
(pada NASDAQ). 41
2.4 Kebijakan Autoquote 45 2.5 Stabilisasi Penawaran 46 2.6 Eligibility 47 2.7 Pembatasan atas Stabilisasi Penawaran 47 2.8 Pengajuan Permintaan kepada Asosiasi 47 2.9 Withdrawal of Quotation dan Passive Market
Making 48
2.10 Withdrawal of Quotes 49 2.11 Excused Withdrawals 49 3. Thailand 50 3.1 Latar Belakang 50 3.2 Permohonan dan Pendaftaran Sebagai Market
Maker 51
3.3 Tugas dan Kewajiban Market Maker 51 3.4 Pengecualian Market Maker Untuk Tidak 54
5
Melakukan Tugas atau Kewajibannya. 3.5 Sanksi dan Pembatalan Pendaftaran Sebagai
Market Maker 55
4. India 56 4.1 Pendahuluan 56 4.2 Sistem Perdagangan Dan Pembentuk Pasar 58 4.3 Pendaftaran bagi Pembentuk Pasar 58 4.4 Pembatasan dan Pelarangan Transaksi Market
Makers 60
BAB III PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA 63 A. Potensi Market Maker dan Profile Pasar Modal Indonesia 63 1. Pasar Saham 64 2. Pasar Obligasi 67 3. Potensi Pengembangan Market Maker 74 B. Bursa Efek dan Implementasi Market Maker / Rencana
Penerapan Market Maker Oleh Bursa Efek Di Indonesia 76
1. PT Bursa Efek Surabaya 76 a. Fasilitas market maker yang telah Disediakan PT
Bursa Efek Surabaya (BES) 76
b. Kajian Pengembangan Kembali 77 c. Tujuan Adanya Market Maker 78 d. Kriteria Market Maker 80 e. Mekanisme Perdagangan melalui market maker 80 f. Kesiapan Infrastruktur 80 2. Bursa Efek Jakarta 81 C. Pengembangan Market Maker di Indonesia 82 1. Pengaturan Market Maker 82 2. Mekanisme Perdagangan oleh Marker Maker 85
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 90 A. Kesimpulan 90 B. Rekomendasi 92
DAFTAR PUSTAKA ix
6
DAFTAR TABEL Tabel 1 Market making di Bursa Wina 12Tabel 2 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse 14Tabel 3 Segmen pasar, bentuk efek, kriteria, spesialis/market maker
dan prosedur perdagangan 15
Tabel 4 Segmentasi pasar Equity Market 17Tabel 5 Segmentasi pasar OTOB Market 18Tabel 6 Perbedaan maximum spread dan Volume Minimum antara
Market Maker dan Spesialis untuk sekuritas tertentu 19
Tabel 7 Pembagian dalam volume perdagangan untuk saham 21Tabel 8 Total fee yang dikumpulkan atas produk dalam periode
observasi 22
Tabel 9 Kriteria penawaran pada segmen prime market dan standar market continuous equity market
25
Tabel 10 Kriteria penawaran pada segmen prime market dan standar market continuous OTOB market
27
Tabel 11 Likuiditas transaksi saham di BEJ selama 2 tahun terakhir 64Tabel 12 Perkembangan emisi obligasi selama 2 tahun terakhir 68Tabel 13 Grafik perkembangan nilai dan volume transaksi obligasi
periode Agustus 2001 s.d. Agustus 2003 72
Tabel 14 Frekuensi perdagangan obligasi periode Agustus 2001 s.d Agustus 2003
73
Tabel 15 Skema hubungan market maker dan peningkatan likuiditas 75
7
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran 1 Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 187/KM.1/2003 Tentang Pembentukan Tim Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia
B. Lampiran 2 Surat Keputusan Ketua Pelaksana Tim Studi Tentang Market Maker di Pasar Modal Indonesia Nomor : Kep-01/PPEPM.3/2003 Tentang Pengangkatan Anggota Pembantu Pelaksana dan Sekretariat Tim Studi Tentang Market Maker di Pasar Modal Indonesia
C. Lampiran 3 Replies to Questionaire : The Influence of Market Makers in the Creation of Liquidity
D. Lampiran 4 Marketplace Rules of NASDAQ E. Lampiran 5 Notification of The Stock Exchange of Thailand F. Lampiran 6 Trading Procedure “Auction with Liquidity Providers” in
Securities Trading on Wiener Borse
G. Lampiran 7 Trading Rules for the Automated Trading System, XETRA (Exchange Electronic Trading) on Wiener Borse in Its Function as a Securities Exchange
H. Lampiran 8 Rules of Price Determination
I. Lampiran 9 Market Model for the Trading of Stocks and Bonds
J. Lampiran 10 The XETRA Market Model for the Trading of Stocks and Bonds on Wiener Borse AG
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu
negara dituntut untuk mengikuti suatu perubahan dan perkembangan
guna memenuhi kebutuhan pasar dan menjaga keselarasan dengan
keinginan pasar. Berbagai upaya ditempuh dalam rangka
meningkatkan kemudahan bagi para pemodal untuk melakukan
investasinya di pasar modal.
Tingginya likuiditas suatu pasar merupakan salah satu
barometer penentu para pemodal untuk melakukan investasi di pasar
modal. Pasar yang likuid akan menarik karena dengan mudah
pemodal dapat menjual dan membeli efek sesuai dengan
perkembangan pasar dan kebutuhan portofolio pemodal. Akan tetapi
sebaliknya bila tidak tercipta likuiditas dalam suatu pasar maka
pemodal akan mengalami kesulitan dalam melepas efek yang
dimilikinya.
Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya
yang diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market.
market makeradalah intermediary yang mempunyai kewajiban untuk
menjual dan membeli atas efek tertentu untuk rekeningnya sendiri
secara berkesinambungan dan selalu menyampaikan kuotasi atas
efek yang menjadi tanggunggannya.
Namun berbagai argumen dan debat muncul perihal alternatif
peningkatan likuiditas melalui market maker ini. Pada masa pasar
sedang bullish tidak akan banyak ditemui kendala untuk menjadi
market maker tetapi pada saat pasar sedang bearish akan sangat
membutuhkan permodalan yang kuat untuk dapat menjadi market
9
maker. Disamping itu ada pendapat yang menyatakan bahwa
peningkatan likuiditas melalui pengembangan market maker lebih
costly dibandingkan dengan system order matching karena dalam
mekanismenya market maker akan mengambil keuntungan dari
spread penawaran jual.
Mencermati permasalahaan likuiditas di Pasar Modal Indonesia
Indonesia sangatlah menarik karena banyak saham yang hanya aktif
diperdagangkan dalam beberapa minggu setelah listing. Sedangkan
bila dilihat dari aktifitas saham Emiten yang ditransaksikan tampak
bahwa dalam setiap bulan terdapat sepersepuluh dari saham Emiten
yang tercatat di Bursa tidak ditransaksikan sedangkan dua-pertiga
saham emiten yang tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total
frekuensi transaksi.
Mekanisme perdagangan dengan menggunakan sistem market
maker pernah dilakukan pada tahun 1987 yaitu perdagangan melalui
Bursa Paralel Indonesia (BPI). Pada dasarnya BPI didirikan untuk
memenuhi aspirasi kalangan bisnis dan masyarakat luas. Dalam hal
ini BPI merupakan jembatan bagi perusahaan yang sudah layak
menawarkan sahamnya kepada masyarakat luas tetapi belum
memenuhi persyaratan untuk dicatatkan di Bursa reguler. Adapun
transaksinya dilakukan olkeh market maker untuk menjamin terjadinya
likuiditas. Market maker wajib wajib melakukan penawaran terus
menerus dengan demikian aktivitas transaksi terus meningkat.
Sedangkan keuntungan yang akan diperoleh oleh market maker
adalah spread harga yang ditentukan sendiri antara harga jual dan
harga beli yang bias berubah setiap saat. Namun kenyataannya selain
kurangnya dukungan teknologi informasi yang digunakan dan
kurangnya variasi serta jumlah saham yang dicatatkan maka BPI pada
Tahun 1995 diakuisisi oleh PT Bursa Efek Surabaya (BES).
10
Dengan kewajiban mengemban misi BPI, BES juga
mengembangkan sistem perdagangan melalui market maker. Hal ini
dapat dilihat dari infrastruktur yang disediakan BES berupa sarana
dan prasarana perdagangan melalui market maker. Fasilitas yang
disediakan BES tersebut tidak mendapat respon positif dari Anggota
Bursa, sehingga fasilitas tersebut tidak pernah digunakan oleh
Angggota BES.
Tuntutan meningkatkan kemudahan bagi para pemodal untuk
melakukan investasinya di pasar modal yang antara lain dengan
meningkatkan likuiditas, dan memperhatikan besarnya potensi
perlunya peningkatan likuiditas terutama untuk saham-saham yang
berkapitalisasi rendah, serta belajar dari ketidakberhasilan
pengembangan market maker maka Menteri Keuangan RI melalui
Surat Nomor : 187/KM.1/2003 memutuskan untuk membentuk Tim
Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia (lihat lampiran 1) dan
Ketua Pelaksana Tim Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia
mengeluarkan Surat Nomor : Kep-01/PPEPM.3/2003 tentang
Pengangkatan Anggota Pembantu Pelaksana dan Sekretariat Tim
Studi tentang Market Maker di Pasar Modal Indonesia (lihat lampiran
2) .
B. Ruang Lingkup Studi
Dalam melakukan studi, Tim membatasi ruang lingkup studi
pada kajian penerapan perdagangan Efek melalui market maker yang
meliputi 3 (tiga) hal, yaitu:
1. Pengertian market makerdan mekanisme perdagangannya.
2. Kemungkinan penerapan market maker sebagai salah satu
alternatif mekanisme perdagangan Efek di Pasar Modal Indonesia
dikaitkan dengan kondisi Pasar Modal Indonesia.
11
3. Ketentuan-ketentuan minimal implementasi market maker di
Indonesia.
C. Perumusan Masalah
Dalam kajian ini, Tim mengidentifikasi beberapa masalah yang
harus mendapat perhatian, yaitu:
1. Bagaimana kemungkinan pengembangan market maker sebagai
salah satu alternatif bagi investor dalam melakukan perdagangan
Efek.
2. Hal-hal apakah yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh Bapepam
berkaitan dengan pengembangan market maker.
3. Hal-hal apakah yang perlu dipersiapkan Perusahaan Efek dalam
melakukan pengembangan market maker.
D. Tujuan Studi
Adapun tujuan dilakukannya studi market maker di Indonesia
adalah:
1. Mengetahui seberapa besar kemungkinan pengembangan market
maker salah satu alternatif dalam melakukan perdagangan Efek di
Pasar Modal Indonesia.
2. Mengetahui hal-hal yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh
Bapepam dan hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh Perusahaan
Efek berkaitan dengan pengembangan market maker di Pasar
Modal Indonesia.
3. Menghasilkan rekomendasi berkaitan dengan penerapan dan
penyediaan market maker kepada pihak-pihak terkait.
12
E. Metode Studi
Dalam melakukan studi, Tim menggunakan metode penelitian
pustaka dan metode penelitian lapangan. Penelitian pustaka
dilakukan dengan mempelajari beberapa literatur yang terkait dengan
market maker untuk mendapatkan landasan teori. Dalam mempelajari
literatur, tim mengambil dari tulisan dan artikel perorangan maupun
kelembagaan dan dari peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas pasar
modal yang sudah mempraktekkan market maker.
Untuk mempelajari praktek market maker di luar negeri, tim
mengambil sampel 4 (empat) pengaturan di 4 (empat) otoritas pasar
modal yang berbeda, yaitu pengaturan yang dilakukan oleh United
States of America (USA), Austria, Thailand, India.
Sedangkan untuk penelitian lapangan dilakukan dengan
mengkaji data perdagangan dan informasi terkait dengan pasar modal
di Indonesia untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir untuk
mendapatkan gambaran permasalahan dan kondisi Pasar Modal
Indonesia, dan mengkaji masukan dan informasi dari 2 (dua) Bursa
Efek di Indonesia.
F. Tim Studi
Tim Studi Market Maker terdiri dari18 orang, dengan perincian
sebagai berikut.
1. 2 (dua) orang pengarah.
2. 1 (satu) orang ketua tim.
3. 9 (sembilan) orang anggota.
4. 4 (empat) orang pembantu pelaksana.
5. 2 (dua) staf sekretariat.
13
G. Waktu Studi
Studi dilakukan pada tahun anggaran 2003 dengan jangka
waktu studi Januari sampai dengan Desember 2003.
14
BAB II
MARKET MAKER
A. PENGERTIAN MARKET MAKER
Market Maker atau Pembentuk Pasar merupakan suatu
fenomena yang menarik dalam perkembangan kegiatan perdagangan
sekuritas di pasar modal dunia, khususnya perdagangan instrumen
pasar modal melalui Bursa Efek. Market Maker ini pada umumnya
berkembang dengan pesat di negara-negara yang pasar modalnya
sudah maju dan modern. Terdapat beberapa pengertian dari Market
Maker yang dikenal di berbagai negara. Di bawah ini beberapa istilah
dan pengertian dari Market Maker yang dirangkum dari berbagai
sumber sebagai berikut :
1. Dalam situs atau website www.investorwords.com istilah Market
Maker didefinisikan sebagai “A brokerage or bank that maintains a
firm bid and ask price in a given security by standing ready,
willing, and able to buy or sell at publicly quoted prices (called
making a market). These firms display bid and offer prices for
specific numbers of specific securities, and if these prices are met,
they will immediately buy for or sell from their own accounts.
Market makers are very important for maintaining liquidity and
efficiency for the particular securities that they make markets in. At
most firms, there is a strict separation of the market-making side
and the brokerage side, since otherwise there might be an
incentive for brokers to recommend securities simply because the
firm makes a market in that security”.
2. Menurut NASD pengertian dari Market Maker diuraikan sebagai
“A firm that maintains a firm bid and offer price in a given security
by standing ready to buy or sell at publicly-quoted prices. The
15
Nasdaq Stock Market is a decentralized network of competitive
Market Makers. Market Makers process orders for their own
customers, and for other NASD broker/dealers; all NASD
securities are traded through Market Maker firms. Market Makers
also will buy securities from issuers for resale to customers or
other broker/dealers. About 10 percent of NASD firms are Market
Makers; a broker/dealer may become a Market Maker if the firm
meets capitalization standards set down by NASD”.
3. Sementara itu dalam situs atau website Citibankgroup yaitu
www.citibank.com istilah Market Maker didefinisikan sebagai “A
dealer or trader who maintains a firm bid and offer price in a given
security by standing ready to buy or sell round lots at the quoted
prices”.
4. Selanjutnya di pasar modal Amerika Serikat juga dikenal istilah
“Make a Market” yang didefinisikan sebagai “The process of
maintaining firm bid and asked prices in a given security by
standing ready to buy or sell round lots at publicly quoted prices.
In the over-the-counter market, the dealer is called a "market
maker", and on the exchanges, a "specialist".”
5. Menurut beberapa kamus keuangan dan pasar modal secara
umum Market Maker didefinisikan sebagai “Securities dealer in a
specific over-the-counter stock who makes a market--that is, one
who maintains firm bid and asked prices in a given security by
standing ready to buy or sell round lots”. Disamping itu juga ada
yang mendefinisikan sebagai “An institution that makes a firm bid
and ask price in a given over the counter security by standing
ready, willing, and able to buy or sell at publicly quoted prices”
6. Menurut situs atau website Investor Indonesia yaitu
www.investorindonesia.com, Market Maker atau Pembentuk
Pasar didefinisikan sebagai “pedagang Efek di Bursa yang
16
memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek
tertentu di pasar sekunder”
7. Sedangkan berdasarkan Pasal 1 ayat 18 Peraturan Pencatatan
Bursa Efek Surabaya (BES) definisi dari Pembentuk Pasar atau
Market Maker adalah “Anggota Bursa yang telah disetujui oleh
Bursa yang secara terus menerus menyampaikan kuotasi atas
Efek yang menjadi tanggungannya dan bersedia untuk membeli
atau menjual Efek tersebut sekurang-kurangnya 1 (satu) unit
perdagangan sebagaimana ditetapkan oleh Bursa”.
B. PENGEMBANGAN MARKET MAKER
1. Aspek Kebutuhan
Peranan Market Maker di dalam transaksi keuangan dunia
dirasakan semakin penting terutama dalam rangka menciptakan
stabilisasi harga produk-produk keuangan dan juga untuk menjaga
likuiditas dari produk-produk itu sendiri. Di berbagai pasar
keuangan, baik pasar uang, pasar berjangka (futures and opsis),
pasar berjangka komodity, maupun pasar modal, peranan Market
Maker dirasakan semakin penting dan diakomodasi dalam
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan aktivitas
perdagangan produk-produk keuangan.
Di pasar modal sendiri, peranan Market Maker dalam
perdagangan saham, obligasi ataupun derivative sudah dirasakan
oleh para pelaku pasar modal, terutama di negara-negara yang
pasar modalnya sudah maju dan modern seperti Amerika Serikat,
Austria dan negara-negara Eropa lainnya. Namun dalam
perkembangannya Market Maker juga diperkenalkan dan
kegiatannya diakomodir dalam peraturan perundang-undangan di
pasar modalnya. Negara-negara seperti Thailand, Hong Kong,
17
Jepang dan lain-lain juga sudah mengatur mengenai keberadaan
Market Maker di pasar modal mereka.
Perlunya pasar modal mengembangkan Market Maker adalah
dalam rangka menjaga stabilitas pasar dan menciptakan likuiditas
pasar modal dalam persaingan global yang semakin ketat.
2. Rekomendasi IOSCO
Dalam laporan the Emerging Markets Committee salah satu
komite dari International Organization of Securities Commissions
(IOSCO) yang berjudul The Influence of Market Makers in the
Creation of Liquidity bulan Mei 1999, merekomedasikan beberapa
ketentuan berkaitan dengan pengembangan Market Maker, yaitu :
a. Menetapkan persyaratan modal yang kuat (adequate), namun
tidak membebani, tidak terlalu tinggi untuk mencegah Market
Maker mengambil posisi (taking position) dan mencegah
manipulasi pasar (market making),
b. Menetapkan persyaratan perizinan atau pendaftaran yang
ketat (prudent) tidak untuk membatasi kelangkaan modal dan
sumber daya manajerial,
c. Mengijinkan spreads yang dapat menjamin risiko mereka,
d. Mengijinkan untuk melakukan short selling, cara atau sarana
yang penting dalam rangka pengelolaan risiko (risk
management) bagi Market Maker.
Dalam Lampiran 2 Laporan tersebut di atas yang berjudul Replies
To Questionaire: The Influence of Market Makers in Creation of
Liquidity diuraikan mengenai hasil dari pengumpulan data melalui
questionnaire yang dilakukan terhadap 18 negara anggota
IOSCO. Dari 18 negara tersebut terdapat 5 negara yang mengatur
18
Maker Maker secara khusus dalam peraturan perundang-
undangan pasar modal sedangkan 13 negara yang lain tidak
diatur secara khusus. Hasil survey selengkapnya dapat dilihat
dalam Lampiran 2 laporan ini.
C. MARKET MAKER DI BEBERAPA NEGARA
Dalam penelitian yang dilakukan dalam rangka studi tentang
pengembangan Market Maker di Pasar Modal Indonesia ini akan
diambil contoh kegiatan dan pengaturan Market Maker di beberapa
negara, baik yang pasar modalnya sudah maju dan modern maupun
yang pasar modalnya masih dalam taraf berkembang, sebagai bahan
studi perbandingan. Adapun negara-negara tersebut adalah sebagai
berikut:
1. AUSTRIA
1.1 Pendahuluan
Wiener Borse memperkenalkan sistem spesialis dalam
hubungannya dengan segmentasi pasar baru pada 1 April
1999.
Peraturan yang dipresentasikan menggambarkan kerangka
kerja sistem spesialis dan akan disesuaikan dengan
kebutuhan.
Market Making di Bursa Wina
Market Maker Spesialis
Sistem spesialis didesain sebagian sebagai pelengkap
sistem market maker dengan memperkenalkan fungsi
tambahan broker dengan tujuan meningkatkan likuiditas
19
pasar. Tugas-tugas spesialis adalah untuk menempatkan
quota beli dan jual yang tetap ke dalam sistem bersama-
sama dengan market maker dan, dengan bantuan
pengukuran tambahan, mempertinggi likuiditas pasar,
dengan cara demikian mendukung pembuatan pasar dan
pemasaran sekuritas dan produk.
Disamping fungsi spesialis sebagai penyedia likuiditas,
spesialis dapat juga berperan sebagai penyedia produk.
Fungsi ini dimaksudkan khususnya untuk perdagangan opsi
dan kontrak-kontrak future keuangan untuk opsi saham yang
membutuhkan peserta perdagangan yang menanggung
kewajiban spesialis sebagai syarat untuk masuk dalam
perdagangan di Bursa Wina.
Sebagai tambahan agar dapat meningkatkan reputasi
spesialis di pasar, spesialis mendapat berbagai keuntungan
sebagai ganti penerimaan resiko di dalamnya.
Dalam ruang lingkup sistem spesialis, sebuah perusahaan
terdaftar juga memiliki kemungkinan menaikkan sahamnya
lebih besar nilainya dengan mengembangkan kebijakan
komunikasinya (menerapkan standar akuntansi
internasional, keterbukaan khusus, menyiarkan gambaran
perusahaan, dan sebagainya).
1.2 Segmentasi Pasar pada Bursa Wina
Segmentasi pasar di Bursa Wina adalah instrumen kebijakan
pemasaran dan komunikasi. Segmentasi pasar ini membagi
segmen-segmen pasar yang berbeda menurut likuiditas dan
frekuensi dimana quota beli dan jual ditempatkan dalam
sistem. Pembagian pasar ke dalam Official Market, Semi-
Official Market dan Third Market digunakan sebagai kriteria
20
untuk alokasi saham dan produk ke dalam segmen pasar
yang berbeda.
Sekuritas dan produk yang diperdagangkan pada Bursa
Wina dikelompokkan ke dalam segmen-segmen berikut :
1.3 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse
Segementasi Pasar pada Wiener Borse
warrantsOtob
1….membutuhkan spesialis/MM 2….membutuhkan MM 3….stocks == MM di ki k
Cece derivative
Austrian derivatives
Other listings Equity market Bond
Auction 4
Continuous 1
Prime market 1 1
Standard market
Performance linked
Banking bonds
Corpot
Government bonds
Kriteria untuk memasuki dan alokasi dari masing-masing
segmen dijelaskan secara lebih jelas dalam publikasi
“Segmentasi pasar pada Bursa Wina”.
1.4 Ciri-ciri Dasar Sistem Spesialis
Spesialis untuk tiap sekuritas (pasar tunai) dan produk
(pasar derivatif) ditentukan oleh pemegang tender. Peserta
perdagangan yang mengajukan tawaran terbaik (in terms of
minimum size and maximum spread) adalah spesialis
terpilih. Prosedur penawaran diulang tiap tahun, memberikan
kesempatan kepada setiap peserta perdagangan di Bursa
Wina untuk menjadi spesialis pada periode tertentu. Hanya
satu spesialis yang terpilih untuk tiap sekuritas dan produk.
21
Segmen Pasar
Bentuk Efek Kreteria Spesialis/ Market Maker
Prosedur Perdagangan
Efek Bersifat Ekuitas Pasar Perdana
Saham Pencatatan pada Official Market, Semi-OfficialMarket.
1 spesialis, market maker (tambahan)
Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction
Standard market continuous
Saham Pencatatan pada Official Market, Semi-OfficialMarket
1 spesialis, market maker (tambahan)
Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction
Standard Market Auction
Saham dan Efek lain
Pencatatan pada Official Market, Semi-OfficialMarket .
Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”.
OTOB MARKET Derivatif Austria
Produk ATX dan Opsi Saham
Pencatatan pada Official Market.
1 spesialis, market maker (tambahan)
Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous
Derivatif Cece
Produk Cece Pencatatan pada Official Market.
1 market maker Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous
OBLIGASI Obligasi Pemerintah Obligasi Perusahaan Obligasi Perbankan
Obligasi (khususnya, Obligasi pemerintah, Obligasi Federal,
Pencatatan pada Official Market, Semi-OfficialMarket atau
-
Sistem dan Prosedur perdagangan “XETRA”, Perdagangan Auction
22
Efek bersifat hutang lainnya
Federal treasury bills, interest rate and government strips, Obligasi Perusahaan, Obligasi Perbankan dan obligasi konversi
Third Market
WARAN Waran Waran Pencatatan
pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market
- Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous
EFEK LAIN YANG TERCATAT Efek Lain yang Tercatat
Saham dan sertifikat partisipan
Pencatatan pada Third Market
Memungkinkan adanya Market Maker
Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Perdagangan saham hanya atas komitmen market maker atau efek yang likuiditas pasarnya terjamin
Hak Bagi Hasil, investasi dan sertifikat indeks
Pencatatan pada Official Market, Semi-Official
Market atau Third
Market
Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Jika pasar yang likuid terjamin
23
1.4.1 Kewajiban Spesialis dan Market Maker
Spesialis memiliki tugas untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban yang dinyatakan dalam penawaran (minimum
size, maximum spread) selama periode keseluruhan (satu
tahun). Kewajiban market maker sekarang ini adalah
syarat-syarat minimum ketika mengajukan penawaran.
Market maker memiliki kewajiban untuk memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan oleh Bursa Wina (periode waktu
untuk menempatkan quota, maximum spread, minimum
size). Hal ini berarti saham-saham pada segmen berikut
harus memenuhi syarat-syarat berikut:
“ Spesialis juga wajib untuk menjamin bahwa harga-harga
ditentukan pada saat pelelangan dan untuk lebih sering
merespon permintaan quota. Volume perdagangan yang
dicapai pada cara ini memiliki pengaruh positif terhadap
saham-saham spesialis dalam volume perdagangan “.
Equity Market Segmentasi
Pasar Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum
Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian pertengahan 1% to 3%
Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak
24
lebih 2.000 saham
Saham – Pasar standard continuous Standard Market Continuous
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
4%
Interaktif
(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham
Segmentasi
Pasar Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum
Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian pertengahan 1% to 3%
Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak lebih 2.000 saham
Saham – Pasar standard continuous
Standard market continuous
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
4% Interaktif
(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham
25
OTOB Market Segmentasi Pasar
Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum
Otob market.at ATX Index Products
- ATX Opsi
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo ketiga yang terpendek.
10 kontrak untuk jatuh tempo kurang dari 3
ATX Index Products
- ATX-Future
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo kedua yang terpendek + 20 poin indeks untuk jatuh tempo kedua yang terpendek
10 kontrak untuk jatuh tempo kedua terpendek + 5 kontrak untuk 5 jatuh tempo keempat terpendek
Austrian Opsi Saham
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya. Prosentase sebesar (2% atau 2,5% atau 3%) dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menjelaskan nilai absolut yang diseuaikan dengan
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 10 �40 kontrak > EUR 25 �30 kontrak > EUR 50 �20 kontrak > EUR 100 �10 kontrak > EUR 100 �5
26
basis triwulan kontrak
Maximum Spread (dasar perhitungan)
Volume Minimum ATX futures:
(untuk jatuh tempo kedua terpendek)
(untuk jatuh tempo keempat
terpendek)
(untuk jatuh tempo kedua terpendek)
(untuk jatuh tempo keempat
terpendek) Market maker
0.75% 20 poin indeks 10 kontrak 5 kontrak
Specialis - X % 20 poin indeks + X kontrak 10 kontrak
ATX – options:
Maximum Spread (dasar perhitungan)
(untuk jatuh tempo ketiga terpendek)
Volume Minimum (untuk jatuh tempo ketiga
terpendek)
Market maker 0.75% 10 kontrak Specialis - X % + X kontrak
Stock options :
Maximum Spread (dasar perhitungan)
(untuk jatuh tempo kedua terpendek)
Volume Minimum (untuk jatuh tempo kedua
terpendek)
Market maker 2 % atau 2,5 % atau 3 % penyesuaian triwulanan
penyesuaian triwulanan
Specialis - X % + X kontrak
1.4.2 Keuntungan Spesialis.
Peserta perdagangan yang mempercayakan pada market
maker Efek atau barang terus menikmati pengurangan
biaya transaksi. Peserta perdagangan yang berfungsi
sebagai spesialis dalam sekuritas atau produk berhak atas
keuntungan-keuntungan yang digambarkan sebagai
berikut.
a. Tidak ada biaya transaksi
Spesialis tidak dibebani biaya transaksi dalam
transaksi sekuritas atau produk yang menjadi
tanggung jawabnya. Peraturan ini berlaku pada
27
transaksi-transaksi yang dibuat melalui rekening
market maker (rekening spesialis) dari peserta
perdangangan terpilih. Untuk alasan teknis, biaya-
biaya yang terjadi pada transaksi yang disetujui akan
tetap dibebankan seperti sebelumnya, tetapi pada
permulaan bulan berikutnya, biaya-biaya ini akan
dibayar kembali ke rekening market maker (rekening
spesialis).
b. Pembagian dalam volume perdagangan.
Peserta perdagangan menerima bagian dalam
pendapatan transaksi untuk semua perdagangan yang
disetujui pada Wiener Borse untuk saham atau produk
di mana mereka telah menerima tanggung jawab
sebagai spesialis. Jumlah komisi tersebut tergantung
pada likuiditas dari masing-masing sekuritas atau
produk. Keduanya, saham dan produk derivatif,
dikelompokkan ke dalam kategori likuiditas, yang
ditentukan berbasis bulanan menurut volume
perdagangan bursa yang tercatat pada bulan kalender
terdahulu. Untuk alasan teknis, komisi tersebut
dibayarkan pada bulan berikutnya.
c. Pembagian dalam volume perdagangan untuk
saham.
The share dihitung pada permulaan bulan kalender
yang berikutnya dari periode observasi. Bonus
ditentukan sebagai prosentase dari volume
perdangangan rata-rata masing-masing instrumen
setiap hari dalam bentuk EUR pada seluruh saham
spesialis selama periode observasi. Bonus ini
28
kemudian dihitung menggunakan faktor partisipasi
pasar tunai (the cash market participation factor).
Total volume perdagangan
saham
dalam periode observasi
Spesialis saham dalam volume
perdagangan sebagai prosentase total
volume perdagagan efek
≥ 8% 2%
< 8% dan ≥ 3% 4%
< 3% dan ≥ 1% 12%
< 1% 15%
d. Pembagian dalam volume perdagangan untuk ATX
products dan opsi saham.
e. The share dihitung pada permulaan bulan kalender
berikutnya pada periode observasi. Pada akhir bulan,
prosentase bagian dari masing-masing instrumen
berupa rata-rata biaya transaksi (jumlah biaya agen,
principal, market maker and global market maker) yang
dikumpulkan per hari dalam bentuk EUR dihitung pada
semua instrumen spesialis selama periode observasi.
Bonus ini kemudian dihitung menggunakan faktor
partisipasi.
Total fee yang dikumpulkan atas
produk dalam periode observasi
Spesialis saham dalam volume perdagangan
sebagai prosentase total volume produk
> 20 % 1 %
< 20 % dan > 5 % 5 %
< 5 % dan > 1 % 12 %
< 1 % 30 %
f. Kontribusi penerbit saham.
29
g. Sebelum penawaran, penerbit saham memiliki hak
untuk mengadakan kontribusi keuangan bagi peserta
perdagangan yang akan mengambil fungsi spesialis
pada sahamnya. Bursa WIna tidak menentukan
jumlah yang harus disediakan, sebagaimana uang ini
dikontribusi secara ekslusif dengan sukarela.
h. Transparansi sehubungan dengan pemenuhan
kewajiban penempatan quota.
i. Tingkat kewajiban spesialis atau market maker untuk
sekuritas atau produk pada bulan berjalan menjadi
tanggung jawab lembaga yang dipublikasikan melalui
media berikut :
1) Website Wina Bursa
2) Majalah elektronik Wina Bursa E-monitor
1.4.3 Prosedur Penawaran bagi Spesialis.
Prosedur penawaran untuk peserta perdagangan terpilih
yang berfungsi sebagai spesialis dibuat untuk semua
saham yang terdaftar pada Official Market dan Semi-Official
Market seperti saham opsi dan produk ATX. Indeks Future
dan Indeks Opsi dianggap produk bebas. Hal ini berarti
sebagian penawaran dilaksanakan untuk ATX-Future dan
ATX Opsi.
1.4.4 Pelaksanaan Prosedur Penawaran.
Bursa Wina melaksanakan prosedur penawaran,
memproses pengajuan penawaran dan bertanggung jawab
atas penyelesaian proses. Wiener Borse mengumumkan
tingkat penawaran dan menentukan batas waktu yang
30
harus dipenuhi. Dengan menggunakan dokumen dan daftar
penawaran yang tersedia, peserta perdagangan
menyampaikan penawaran mereka dengan surat terdaftar
menggunakan amplop yang tersedia kepada Manajemen
Wiener Borse. Wiener Borse tidak akan membuka
penawaran yang disampaikan sampai batas waktu habis.
1.4.5 Prosedur persetujuan penawaran
a. Prosedur penawaran untuk pasar tunai dan derivatif
dilaksanakan pada waktu yang sama.
b. Penawaran untuk saham opsi yang tidak menjadi
pokok yang mendasari waktu penawaran adalah
pengecualian dan mengikuti prosedur di bawah ini :
1) Pengumuman dikirimkan kepada seluruh peserta
perdagangan potensial sehubungan dengan
penerimaan kewajiban spesalis untuk opsi
saham Austria yang memenuhi kriteria
penerimaan.
2) Jika beberapa peserta menawarkan untuk
bertindak sebagai spesialis pada produk yang
ditawarkan, penawaran dilaksanakan untuk
fungsi spesialis (terbatas pada peserta
perdagangan yang mengirimkan isyarat
ketertarikan mereka).
1.4.6 Timeframe.
Prosedur penawaran dilaksanakan oleh Bursa WIna sekali
setahun untuk fungsi spesialis pada seluruh sekuritas dan
31
produk. Seorang spesialis ditunjuk untuk periode satu
tahun.
1.4.7 Penawaran untuk mengambil alih fungsi spesialis.
Beberapa peserta perdagangan dapat mengajukan
penawaran untuk minimum size dan maximum spread
sebagai jawaban atas panggilan penawaran. Wiener Borse
hanya akan menerima penawaran-penawaran yang
memenuhi persyaratan minimum market maker. Untuk
alasan teknis, Bursa WIna menggunakan kriteria yang
berbeda untuk minimum size dan maximum spread yang
diminta dari spesalis ketika mengajukan penawaran pada
segmen yang berbeda.
Equity market Kriteria penawaran berikut digunakan pada segmen prime
market dan standard market continuous :
Equity market Product group
Max. spread
Minimum size
Prime market 0.1 % 50 saham or kelipatan
Standard market continuous
0.1 % 50 saham or kelipatan
Ketika prosedur penawaran dilaksanakan untuk memilih
seorang spesialis, penawaran-penawaran yang telah
diajukan oleh peserta perdagangan harus memenuhi
persyaratan untuk market maker. Sejak maximum spread
dan minimum size disesuaikan dengan pertukaran operasi
perusahaan, penawaran-penawaran harus diajukan dengan
32
kenaikan yang tepat. Penawaran-penawaran yang
diajukan harus memenuhi persyaratan market maker pada
segmen pasar khusus tersebut dan juga harus
memperhatikan kriteria yang bersangkutan.
Hal ini digunakan untuk penawaran dengan minimum size
(+50 saham, +100 saham, +150 saham) dan dengan
maximum spread (-0.1 %, -0.2 %, -0.3 %).
Jika, sebagai contoh, batas yang lebih rendah untuk
minimum size dari saham bertambah dari 500 menjadi 750
saham karena prestasi saham tersebut, spesialis yang
menawarkan +50 saham pada saat penawaran harus
memasukkan quota sebesar 800 saham sebagai pengganti
550.
Contoh:
Untuk ATX stock OMV (OMV AG) bursa telah menentukan
persyaratan minimum berikut untuk seorang market maker:
• Menempatkan quota beli dan jual pada basis tetap,
• minimum size 750 saham dan
• maximum spread : 1 %
Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan
maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3
penawar yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis
untuk OMV stock dan penawaran yang diajukan sebagai
berikut :
Tawaran Bank A : Min. size +100 saham (=850 saham)
dan max. spread –0% (=1%)
Tawaran Bank B : Min. size +0 saham (=750 saham) dan
max. spread –0% (=1%)
Tawaran Bank C : Min. size +200 saham (=950 saham)
dan max. spread –0.1% (=0.9%)
33
Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi
spesialis untuk OMV stock. Jadi, Bank C menerima
kewajiban untuk menempatkan quota untuk minimum size
+200 saham dan maximum spread –0.1 % untuk periode
satu tahun. Sisa market maker untuk OMV stock memenuhi
kewajiban yang ditentukan oleh bursa. Jika harga stock
jatuh dan persyaratan minimum secara konsekuen naik dari
750 saham menjadi 1.000 saham, spesialis diwajibkan
untuk menempatkan quota pada 1.200 saham.
OTOB market
Otob market Product group Max. spread
Minimum size
Austrian derivatives
ATX Index Products
0.1 % 1 kontrak atau kelipatan
Austrian derivatives
Austrian Stock Opsis
0.1 % 1 kontrak atau kelipatan
Contoh :
Bursa menentukan persyaratan berikut bagi market maker
untuk opsi pada OMV (OMV AG) stock :
• Menempatkan pesanan beli dan jual pada basis tetap
untuk dua batas tanggal pertama
• Minimum size : 10 kontrak
• Maximum spread : 2 %
Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan
maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3
penawar yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis
untuk opsi pada OMV dan penawaran yang diajukan
sebagai berikut :
34
Tawaran Bank A : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and
max. spread –0% (=2%)
Tawaran Bank B : Min. size +0 kontrak (=10 kontrak) and
max. spread –0% (=2%)
Tawaran Bank C : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and
max. spread –0.3% (=1.7%)
Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi
spesialis untuk opsi pada OMV. Jadi, Bank C menerima
kewajiban untuk menempatkan quota untuk minimum size
+5 kontrak dan maximum spread –0.3 % untuk periode satu
tahun.
Sisa market maker untuk opsi on OMV stock harus
memenuhi kewajiban market maker yang ditentukan oleh
bursa.
1.4.8 Bobot penawaran dan memilih spesialis.
Penawar-penawar dapat mengajukan penawaran pada
quota maximum spread dan minimum size sebagai tindak
lanjut dari panggilan penawaran. Jika beberapa penawaran
yang diajukan untuk sekuritas atau produk khusus,
penawaran-penawaran tersebut diperiksa berdasarkan
parameter mereka (minimum size dan maximum spread).
Penawaran yang sah harus memenuhi persyaratan
minimum (kewajiban market maker) yang ditentukan oleh
Wiener Borse. Lembaga yang menawarkan jumlah
kompetitif tertinggi (jumlah prosentase deviasi pada
minimum size dan maximum spread) kemudian ditunjuk
sebagai spesialis. Penawaran untuk minimum size dan
maximum spread sama-sama diberi bobot untuk prime
35
market dan standard market continuous dan pada rasio 1:4
untuk pasar derivatif Austrian.
1.4.9 Menyesuaikan penawaran setelah fase pertama
penawaran.
Terdapat dua kasus yang membolehkan merubah
penawaran yang telah diajukan :
• Jika dua penawaran yang sama telah diajukan ( memiliki
jumlah kompetitif yang sama ) setelah penawaran
pertama :
Jika setelah penawaran pertama, penawaran yang
diajukan untuk sekuritas atau produk yang ditawarkan
sama (jumlah kompetitif sama), peserta perdagangan
diminta untuk menyesuaikan penawaran mereka dalam
periode waktu tertentu. Jika hal ini masih tidak
memungkinkan untuk memilih seorang spesialis setelah
penyesuaian penawaran diajukan, berarti seri.
• Jika tidak ada penawaran yang sah yang telah diajukan
pada sekuritas atau produk yang ditawarkan :
Pada kasus ini, seluruh peserta perdagangan sekali lagi
diundang untuk mengajukan penawaran yang sah pada
sekuritas atau produk khusus tersebut.
1.4.10 New Issues.
Pada kasus penerbitan umum perdana, bank penerbit telah
terlebih dahulu memiliki hak untuk menerima fungsi
spesialis ketika saham diterima untuk didaftarkan pada
Official Market atau Semi-Official Market sampai hari
pertama pendaftaran.
36
Bank penerbit juga memiliki pilihan untuk melepaskan hak
tersebut dengan persetujuan peserta perdagangan lain.
Tiga bulan setelah perdagangan dimulai, penawaran untuk
seorang spesialis dilaksanakan dimana seluruh spesialis
dan market maker yang ada pada saat itu diundang untuk
turut serta di dalamnya, ditetapkan paling lama tiga bulan
sampai tanggal penawaran berikutnya. Jika periode waktu
tersebut kurang dari tiga bulan, bank penerbit melanjutkan
untuk menjalankan fungsi spesialis sampai penawaran
berikut dilaksanakan.
Jika hal ini tidak memungkinkan untuk memilih seorang
spesialis melalui bank penerbit, penawaran untuk seorang
spesialis dilaksanakan sebelum perdagangan masing-
masing sekuritas dimulai di mana seluruh spesialis dan
market maker yang ada pada saat tersebut diundang.
1.4.11 Produk baru.
Pada kasus masuknya saham opsi baru pada perdagangan
di Wiener Borse, peserta perdagangan yang memiliki
pengajuan aplikasi untuk masuk sebelumnya telah memiliki
hak untuk menerima fungsi spesialis pada produk-produk
tersebut.
Pelamar tersebut juga memiliki opsi untuk melepas hak ini
dengan persetujuan peserta perdagangan yang lain.
Pada seluruh kasus yang lain, penawaran dilaksanakan
sebelum perdagangan dimulai untuk produk tertentu di
mana seluruh spesialis dan market maker yang ada pada
saat itu diundang.
37
1.4.12 Pengawasan Spesialis.
Spesialis akan secara terus menerus dimonitor mengenai
apakah atau tidak mereka memenuhi kewajiban yang telah
dinyatakan dalam syarat penawaran (maximum spread dan
minimum size). Pasar tunai dan derivatif akan dimonitor
dengan menggunakan sistem yang terpisah.
1.4.13 Pelaporan dan Pengumuman.
Hasil perdagangan akan disusun dalam laporan untuk
saham dan produk setelah sesi penutupan perdagangan
dan kemudian dikirim kepada spesialis paling lambat pada
hari perdagangan berikutnya.
Market maker dan spesialis dimonitor pada sistem
perdangangan XETRA yang diungkapkan pada setiap hari
perdangangan. Pengumuman yang berhubungan dengan
tidak terpenuhinya kewajiban pembuat pasar dapat
dilakukan melalui telepon dari bursa, tetapi tidak dapat
dikirim secara otomatis kepada klien standar the XETRA.
Spesialis dan market maker dimonitor secara nyata dengan
sistem perdagangan the Omex. Pengumuman yang
berhubungan dengan kegagalan spesialis untuk memenuhi
kewajiban mereka ditampilkan dalam jendela pesan pasar
dari aplikasi perdagangan (market maker alarms).
1.4.14 Sanksi-sanksi pada kasus Noncompliance
Pada kejadian di mana spesialis gagal untuk memenuhi
kewajibannya, Bursa Wina memiliki beberapa tahapan
sanksi yang pada kasus ekstrim dapat mengakibatkan
spesialis kehilangan haknya untuk berfungsi sebagai
38
spesialis. Batas untuk menjalankan masing-masing sanksi
bervariasi dari satu segmen pasar ke segmen berikutnya.
a. Prime market and standard market continuous.
Seorang spesialis adalah jenis spesial dari market
maker, metode yang sama digunakan untuk
menentukan pemenuhan kewajiban kuotasi.
Peserta perdagangan yang telah dianggap seorang
spesialis atau fungsi pembuat pasar harus
dipertimbangkan telah memenuhi kewajibannya pada
saham jika :
• Selama satu bulan kalender (periode observasi),
peserta tersebut memenuhi lebih dari atau sama
dengan 65% dari kewajiban kuotasinya.
• Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta tersebut
memenuhi kurang dari 65% dari kewajiban
kuotasinya untuk masing-masing hari
perdagangan.
Jika seorang spesialis gagal untuk memenuhi
kewajibannya dalam periode observasi, Bursa Wina
memiliki pengukuran berikut sebagai penyelesaian :
• Me-reverse jumlah transaksi yang telah dibukukan
pada bulan yang bersangkutan berdasarkan basis
principal fees;
• Membatalkan bagian spesialis dari volume
perdagangan untuk bulan peninjauan;
Jika insiden noncompliance terjadi berulang-ulang
(seorang spesialis gagal untuk memenuhi
kewajibannya dalam periode dua bulan observasi),
Bursa Wina akan menarik kembali status peserta
perdagangan sebagai spesialis dan akan memulai
39
perdagangan baru untuk fungsi spesialis pada
sekuritas tersebut. Peserta perdagangan tersebut
harus terus menerus berusaha untuk memenuhi
kewajibannya sebagai seorang spesialis selama durasi
prosedur perdagangan.
Spesialis yang telah gagal tidak diijinkan untuk
mengajukan penawaran pada penawaran baru. Jika
hal ini tidak memungkinkan untuk mendapatkan
seorang peserta pasar yang berfungsi sebagai
seorang spesialis, saham yang bersangkutan dapat
ditransfer ke segmen pasar yang lebih rendah
berikutnya.
Contoh :
Saham XY terdaftar pada segmen standard market
continuous. Selain dari pada Bank A yang telah
setuju untuk bertindak sebagai spesialis, tidak ada
peserta perdagangan lain yang mau bertindak sebagai
market maker untuk saham tersebut. Bank A dicabut
fungsinya sebagai spesialis oleh Bursa Wina
sehubungan dengan kegagalan pemenuhan
kewajiban kuotasi dan sebuah penawaran diadalah
kembali untuk fungsi spesialis. Bila penawaran baru
tersebut tidak menghasilkan seorang spesialis baru,
maka saham XY diturunkan ke segmen pasar
standard market auction.
b. Austrian derivatives market
Jika market maker gagal untuk memenuhi
kewajibannya untuk produk-produknya, market maker
tersebut akan menerima market maker alarms dalam
interval 2 menit. Market maker alarms ini merupakan
40
dasar untuk menghitung pemenuhan kewajiban
kuotasi.
Seorang peserta perdagangan yang telah dianggap
sebagai spesialis atau fungsi pembuat pasar akan
dianggap telah memenuhi kewajibannya pada sebuah
produk jika :
1) Selama satu bulan kalender (periode observasi)
telah memenuhi lebih dari atau sama dengan
65% dari kewajiban kuotasinya;
2) Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta
tersebut memenuhi kurang dari 65% dari
kewajiban kuotasinya untuk masing-masing hari
perdagangan.
Contoh :
Periode observasi (November 2000) memiliki 21 hari
perdagangan. Periode akhir dari hari perdagangan
adalah dari pukul 09.30 sampai 17.30 (8 jam). Sejak
spesialis atau market maker memasang alarm market
maker setiap dua menit jika tidak memenuhi
kewajibannya, hal ini akan menghasilkan jumlah
maksimal dari 480 market maker alarms persesi
perdagangan untuk dua ATX futures series di mana
peserta perdagangan telah memenuhi kewajiban
kuotasi (2x (8 x 60/2) = 480).
Hal ini berarti asumsi bahwa terdapat 21 sesi
perdagangan pada bulan perdagangan yang relevan,
jumlah maksimum dari market maker alarms adalah
10.080 (480 x 21 = 10.080).
Seorang spesialis atau market maker untuk ATX
futures akan memenuhi kewajibannya jika tidak
41
menerima lebih dari 3.528 market maker alarms (35%
dari 10.080 = 3.528).
1.5 Pengunduran diri sebagai market maker dan spesialis
1.5.1 Pengunduran diri sebagai spesialis.
Spesialis wajib menjalani fungsinya selama periode satu
tahun. Keadaan tidak terduga yang berkembang selama
periode ini, peserta perdagangan harus mengajukan
permintaan yang menyatakan alasan mengapa ia
mengharapkan untuk mengundurkan diri dari fungsi
spesialis pada Wiener Borse. Jika Bursa Wina
mengabulkan permintaan ini, penawaran baru diadakan
untuk fungsi spesialis.
Lembaga yang mengundurkan diri dari fungsi spesialisnya
lebih awal harus memperhitungkan sanksi-sanksi berikut ini
:
a. Biaya market maker akan dibebankan untuk periode
observasi terdahulu (menunjuk pada bulan kalender).
b. Lembaga tersebut tidak akan menerima bagian
volume perdagangan untuk periode observasi
terdahulu.
c. Lembaga tersebut akan dilarang untuk ikut serta
dalam penawaran berikut pada sekuritas atau produk
khusus.
1.5.2 Pasar tunai
Pembatalan komitmen dari seorang market maker hanya
akan mungkin pada akhir bulan di atas satu bulan
42
pengumuman, dengan kewajiban efektif untuk memenuhi
komitmen market maker yang tersisa sampai dengan
berakhirnya periode pengumuman pembatalan.
Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan
karena pengunduran diri dan market maker gagal
memenuhi komitmen market makingnya sampai akhir waktu
pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran akan
menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang
berlaku surut untuk perdagangan-perdagangan yang
dilaksanakan melalui rekening pembuat pasar pada
masing-masing saham selama tiga bulan terakhir sebelum
pengumuman pembatalan komitmen pembuat pasar.
Pada kejadian komitmen spesialis dibatalkan karena
pengunduran diri dan karena spesialis gagal memenuhi
komitmen spesialisnya sampai akhir periode pengumuman
yang disetujui bersama dengan perusahaan pelaksana
pertukaran, perusahaan tersebut akan menagih dan
mengumpulkan biaya market making untuk seluruh
perdagangan yang dilaksanakan melalui rekening spesialis
pada masing-masing saham selama tiga bulan terakhir
sebelum pengumuman pembatalan dari spesialis.
Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran
mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi
yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus
istimewa:
a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta
perdagangan.
43
b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau
perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai
saham underlying.
c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang
diharapkan atau perusahaan yang sahamnya
diberlakukan sebagai saham underlying.
1.5.3 Pasar derivatif (OTOB)
Pembatalan komitmen sebagai market maker hanya dapat
dilakukan pada akhir dari bulan terakhir dan tunduk pada
periode pengumuman pembatalan yang akan berakhir
sampai akhir dari dua tanggal daluarsa terpendek, dengan
kewajiban efektif untuk memenuhi komitmen market maker
yang tersisa pada beberapa kasus sampai akhir periode
pengumuman.
Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan
karena pengunduran diri dan market maker gagal untuk
memenuhi komitmen pembuat pasarnya sampai akhir
periode pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran
akan menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang
berlaku surut untuk seluruh perdagangan yang
dilaksanakan melalui rekening market maker pada masing-
masing saham opsi selama tiga bulan terakhir sebelum
penguman pembatalan komitmen market making.
Pada kejadian komitmen seorang spesialis dibatalkan
karena pengunduran diri dan spesialis gagal untuk
memenuhi komitmen spesialisnya sampai akhir periode
pengumuman yang disetujui bersama perusahaan
pelaksana pertukaran, perusahaan tersebut akan menagih
44
dan mengumpulkan biaya-biaya market making yang
berlaku surut untuk seluruh perdagangan yang
dilaksanakan melalui rekening spesialis pada masing-
masing saham opsi selama tiga bulan terakhir sebelum
penguman pembatalan dari spesialis.
Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran
mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi
yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus
istimewa :
a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta
perdagangan
b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau
perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai
saham underlying.
c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang
diharapkan atau perusahaan yang sahamnya
diberlakukan sebaai saham underlying.
2. AMERIKA SERIKAT
2.1 Persyaratan Market Maker
Definisi Market Maker adalah Dealer, berkaitan dengan
suatu Efek tertentu, yang :
a. secara berkala menyampaikan kuotasi bid dan offer
yang kompetitif pada sistem kuotasi yang disediakan
interdealer yang telah dikenal; atau
b. memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif
dalam hal diminta; dan
45
c. bersedia, mau dan mampu merealisasi transaksi
dalam jumlah yang wajar pada harga kuotasinya
dengan broker atau dealer lain.
2.2 Persyaratan permodalan
Broker atau Dealer yang melakukan kegiatan sebagai Market
Maker wajib:
a. memiliki net capital paling sedikit $2,500 untuk setiap
Efek di mana dia menjadi Market Maker (kecuali bagi
Efek yang nilai pasarnya kurang dari atau sama
dengan $5, di mana jumlah dari net capital harus
tidak kurang dari $1,000 untuk setiap Efek tersebut)
berdasarkan jumlah rata-rata dari perdagangan yang
dibuat oleh broker atau dealer tersebut dalam jangka
waktu 30 hari sebelum tanggal penghitungan; atau
b. memiliki net capital lebih dari $1,000,000 kecuali
ditentukan lain.
2.3 Mekanisme Perdagangan melalui Market Maker (pada
NASDAQ).
Beberapa karakter dari quotation
a. Two Sided Quotation
1) Market Maker wajib membeli atau menjual Efek
di mana dia menjadi Market Maker untuk
rekeningnya sendiri secara berkesinambungan
dan wajib menjaga two sided quotation pada
Nasdaq Stock Market.
46
2) Jika MM melakukan update atas harga
permintaan atau penawarannya tanpa disertai
update atas jumlah efeknya, maka jumlah efek
yang dimasukkan pada harga tersebut adalah
jumlah efek yang sebelumnya.
3) Setiap anggota yang terdaftar sebagai MM di
Pasar Efek Ekuitas Nasdaq National harus
menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah
1.000, 500, atau 200 saham dengan ketentuan
sebagai berikut:
♦ Jumlah 1.000 saham, berlaku untuk pasar
efek Nasdaq dengan rata-rata volume non
block 3.000 saham atau lebih tiap harinya,
harga permintaan kurang dari atau sama
dengan $ 100 dan dengan 3 atau lebih MM;
♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq dengan rata-rata volume non block
1.000 saham atau lebih tiap harinya, harga
permintaan kurang dari atau sama dengan
$ 150 dan dengan 2 atau lebih MM;
♦ Jumlah 200 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq dengan rata-rata volume non block
kurang dari 1.000 saham tiap harinya, harga
permintaan kurang dari atau sama dengan $
250 dan mempunyai 3 atau lebih MM.
4) Tiap anggota MM yang terdaftar pada Pasar
Efek Ekuitas Nasdaq SmallCap, harus
menunjukkan kuotasinya pada jumlah 500 atau
100 saham dengan ketentuan sebagai berikut :
47
♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume
non block 1.000 saham atau lebih tiap
harinya, atau dengan harga permintaan
kurang dari $ 10 per saham;
♦ Jumlah 100 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume
non block kurang dari 1.000 saham tiap
harinya, dan dengan harga permintaan sama
atau lebih dari $ 10 per saham;
5) Kewajiban menampilkan jumlah saham pada
efek tertentu dapat berubah tergantung dari
keadaan tertentu sebagaimana ditentukan oleh
asosiasi dan asosiasi dapat menerbitkan daftar
jumlah yang efek diwajibkan dari waktu ke
waktu.
6) MM berkewajiban untuk menjaga tampilan
jumlah kuotasi yang diwajibkan pada jumlah
batas minimum atau lebih yang diwajibkan, hal
ini tidak berlaku pada MM untuk menampilkan
jumlah kuotasi tersebut, apabila jumlah tersebut
turun berada di bawah jumlah minimum yang
diwajibkan.
b. Firm Quotation
MM yang menerima penawaran untuk membeli atau menjual
dari anggota asosiasi yang lain wajib melakukan eksekusi
untuk transaksi tersebut setidaknya pada satu unit
perdagangan yang normal. Jika MM menampilkan kuotasi
dengan jumlah yang lebih besar dari satu unit perdagangan
48
yang normal pada saat ia menerima penawaran jual/beli dari
anggota asosiasi maka ia dapat mengesekusi transaksi
tersebut pada jumlah yang ditampilkan.
c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar
1) MM wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada
tingkat yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut
dianggap tidak wajar dengan pasar pada saat itu,
asosiasi dapat mewajibkan MM untuk dapat
memasukkan kuotasinya kembali. Apabila MM yang
mempunyai kuotasi yang dianggap tidak wajar tersebut
gagal memasukkan kembali kuotasinya, asosiasi dapat
men-suspend kuotasi MM tersebut untuk satu atau
semua Efek.
2) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update
kuotasi, MM tersebut harus segera melakukan kontak
kepada Nasdaq Market Operation untuk meminta
penarikan kuotasi;
3) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update
kuotasi dan MM tersebut memilih untuk tetap dalam
Nasdaq Stock Market, maka MM tersebut harus
mengeksekusi penawaran beli atau jual yang diterimanya
dari anggoat asosiasi yang lain pada jumlah kuotasinya
melalui Nasdaq Stock Market.
d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif
1) MM akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-register
sebagai MM untuk efek tertentu selama 20 hari kerja
apabila average spread efek tersebut lebih dari 150%
dari average spread dari dealer-dealer yang lain untuk
efek tersebut pada 1 bulan.
49
2) Apabila MM tidak puas pada ketentuan kewajiban
average spread untuk pasar efek Nasdaq National
tertentu maka ia dapat menarik pendaftarannya untuk
efek tersebut yang berlaku pada hari kerja esok harinya,
dengan ketentuan MM tersebut telah mengirimkan
pemberitahuan kegagalannya untuk memenuhi ketentuan
tersebut. MM dapat meminta pertimbangan kembali untuk
menarik pemberitahuannya tersebut. Permintaan untuk
meminta pertimbangan kembali tersebut akan di review
oleh Market Operation Review Commite yang
putusannya adalah final dan mengikat. Suatu permintaan
untuk memberikan pertimbangan kembali tidak dianggap
sebagai suatu penarikan atau seperti ketentuan
dimaksud paragraf diatas.
3) Dasar untuk meminta pertimbangan kembali dapat
dibatasi pada klaim bahwa penjumlahan average spread
yang dilakukan oleh Nasdaq untuk 1 bulan tersebut
terdapat kesalahan.
e. Locked and Crossed Market
MM dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di Nasdaq
selama jam kerja yang normal (kecuali dalam keadaan yang
luar biasa) jika :
1) Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama
dengan atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh
MM yang lain untuk efek yang sama, atau
2) Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang
dari kuotasi yang ditawarkan oleh MM yang lain untuk
efek yang sama.
50
2.4 Kebijakan Autoquote
a. Larangan Umum
Kecuali disebutkan di bawah ini, kebijakan ini melarang sistem
yang disebut sebagai autoquote system untuk melakukan
update quote secara otomatis atau melakukan tracking ke
dalam kuotasi di Nasdaq. Larangan ini diperlukan untuk
menghilangkan dampak negatif pada kapasitas dan operasi
atas teknik auto quote tertentu dimana teknik ini dapat
merubah track di dalam kuotasi yang secara otomatis bereaksi
atas quote yang lain yang dapat mengakibatkan quota MM
jauh dari hasil pasar yang terbaik.
b. Pengecualian atas Larangan Umum.
Update kuotasi secara otomatis diijinkan apabila :
1) Update tersebut sebagai respon atas eksekusi suatu efek
oleh perusahaan tersebut (contoh: eksekusi suatu order
secara partial untuk mengisi sebagian dari jatah kuotasi
MM);
2) Diwajibkan melakukan entry secara fisik/manual (contoh:
manual entry ke dalam system internal MM di mana
secara otomatis update tersebut dikirim ke dalam
Nasdaq;
3) Apabila update tersebut merupakan gambaran
penerimaan, eksekusi atau penundaan dari perintah
pembatasan oleh pelanggan, atau
4) Suatu ECN sebagaimana diatur oleh SEC Rule 11 Act1-1
(a) (8) yang mana diwajibkan untuk memelihara two
sided quotation guna memenuhi kewajiban system
Nasdaq.
51
2.5 Stabilisasi Penawaran
Kewajiban MM/Pengidentifikasi
MM yang bermaksud untuk menstabilisasi efek Nasdaq
sebagaimana diatur dalam SEC Rule 101 wajib mengirimkan
permintaan kepada Nasdaq untuk melakukan entry atas
penawaran satu pihak di mana diidentifikasi oleh Nasdaq
sebagai stabilisasi penawaran untuk memenuhi suatu
standar yang diatur oleh SEC Rules 101 dan 104.
2.6 Eligibility
Hanya satu MM dalam satu efek yang dapat melakukan
stabilisasi penawaran.
2.7 Pembatasan atas Stabilisasi Penawaran
a. Suatu stabilisasi penawaran tidak boleh dilakukan di
Nasdaq kecuali jika setidaknya satu MM yang lain yang
terdaftar sebagai MM dalam efek tersebut melakukan
kuotasi yang dianggap sebagai penawaran independent;
b. Suatu stabilisasi penawaran harus dapat dilakukan
untuk semua efek-efek dengan kelas yang sama yang
diperdagangkan secara bebas.
2.8 Pengajuan Permintaan kepada Asosiasi
MM yang ingin melakukan stabilisasi penawaran wajib
mengirimkan permintaan kepada Nasdaq Market Operation
(NMO) untuk melakukan entry penawaran satu pihak yang
disebut sebagai stabilisasi penawaran. MM harus
mengkonfirmasikan permintaan tersebut dalam bentuk
52
tertulis tidak lebih dari hari kerja penutupan dimana
stabilisasi penawaran tersebut dilakukan melalui pengiriman
Underwriting Activity Report kepada NMO yang termasuk di
dalamnya informasi yang diwajibkan di bawah ini.
Bersamaan dengan pengiriman Underwriting Activity Report
sebagaimana diatur diatas, MM dapat menyediakan
konfirmasi tertulis kepada NMO yang didalamnya termasuk:
a. Identitas efek dan simbolnya di Nasdaq;
b. Tanggal efektif penawaran dan kapan tanggal
penentuan harga penawaran;
c. Tanggal dan waktu pengidentifikasi harus dimasukkan
ke dalam Nasdaq;
d. Copy halaman depan dari prospektus awal atau
prospektus final atau yang sama dengan dokumen
penawaran, kecuali disebutkan lain oleh asosiasi.
2.9 Withdrawal of Quotation dan Passive Market Making
a. Market maker yang menarik kuotasinya pada suatu Efek
atau mempunyai kuotasi yang diidentifikasikan sebagai
kuotasi dari market maker yang pasif wajib
menghubungi Nasdaq Market Operations untuk
mendapatkan status excused withdrawal sebelum
menarik kuotasinya atau identifikasi sebagai market
maker yang pasif. Penarikan kuotasi atau identifikasi
dari kuotasi sebagai market maker yang pasif hanya
dapat diberikan oleh Nasdaq Market Operations setelah
memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan.
b. Status excused withdrawal yang didasarkan pada
kondisi yang berada dalam kendali market maker dapat
53
diberikan sampai jangka waktu 5 hari kerja, kecuali
diperpanjang oleh Nasdaq Market Operations.
2.10 Withdrawal of Quotes
a. Terdapat 2 tipe penarikan kuotasi yaitu diijinkan
sementara dan tanpa ijin.
b. Sebagai Market Maker, Market Maker dapat menarik
kuotasi secara sementara untuk alasan tertentu tanpa
harus menunggu selama 20 (dua puluh) hari kerja untuk
melakukan pendaftaran dengan jalan menghubungi
Nasdaq Market Operation untuk melakukan penarikan
sementara atau penarikan yang diijinkan.
2.11 Excused Withdrawals
Alasan-alasan untuk melakukan penarikan sementara dari
kuotasi suatu saham yang dapat diijinkan :
a. Keadaan di luar control dari Market Maker, antara lain:
kerusakan/permasalahan peralatan dan komunikasi,
keadaan darurat, bencana alam atau alasan yang
menyerupai.
b. Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment
banking (dengan disertai dokumen-dokumen
pendukung).
c. Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara
perjanjian kliring.
d. Kegiatan Market Maker yang pasif dan berpartisipasi
dalam secondary offering.
3. THAILAND
54
3.1 Latar Belakang
Kegiatan Market Maker di Pasar Modal Thailand diatur
dalam Notification of The Stock Exchange of Thailand
Regarding Trading of Securities by Market Makers tanggal
10 Oktober 2002 yang merupakan pengganti dari ketentuan
yang berlaku sebelumnya yaitu Notification of The Stock
Exchange of Thailand Regarding Trading of Securities by
Market Makers tanggal 15 Agustus 1996. Peraturan ini
diterbitkan berdasarkan amanat dari pasal 7 Peraturan Bursa
Efek Thailand tentang Perdagangan, Kliring, dan
Penyelesaian Perdagangan Efek di Bursa Efek No. 2 Tahun
1999 tanggal 31 Agustus 1999. Ketentuan ini mulai berlaku
efektif sejak tanggal 16 Oktober 2002.
Dalam ketentuan tersebut telah disebutkan mengenai definisi
dari Market Maker yaitu “the member registered as a market
maker to stabilize the liquidity of securities trading on the
main board or foreign board”. Jadi yang dimaksud dengan
Market Maker di Pasar Modal atau bursa efek Thailand
adalah anggota bursa efek yang terdaftar sebagai market
maker untuk menjaga atau menstabilkan likuiditas
perdagangan efek di papan utama atau papan asing.
3.2 Permohonan dan Pendaftaran Sebagai Market Maker
Anggota Bursa Efek yang bermaksud menjadi Market Maker
untuk suatu efek tertentu wajib menyampaikan permohonan
untuk pendaftaran sebagai Market Maker untuk efek tersebut
dengan menggunakan Formulir yang telah disediakan oleh
Bursa Efek selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum
tanggal dimana Anggota Bursa Efek dimaksud
melaksanakan tugas atau kegiatannya sebagai Market
55
Maker. Selanjutnya, Bursa Efek akan memberitahukan
kepada Anggota Bursa yang sedang mengajukan
permohonan pendaftaran sebagai Market Maker tersebut
mengenai tanggapan atau hasil pertimbangan atas
permohonan tersebut dan mengumumkannya kepada
seluruh Anggota Bursa yang lain.
3.3 Tugas dan Kewajiban Market Maker
Dalam hal terjadi peristiwa-peristiwa tertentu di papan utama
atau papan asing, dalam waktu kurang dari 5 (lima) menit,
Market Maker wajib menjalankan tugasnya untuk menjamin
atau menjaga stabilitas perdagangan efek untuk kepentingan
rekening sendiri pada papan perdagangan dimana peristiwa
tersebut terjadi. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Terdapat perbedaan selisih-selisih (spreads) antara
harga penawaran beli tertinggi (the highest bid prices)
dan harga penawaran jual terendah (the lowest offer
prices) kurang dari 10;
b. Terdapat hanya harga penawaran beli atau harga
penawaran jual saja; atau
c. Tidak terdapat harga penawaran beli ataupun harga
penawaran jual.
Untuk menjamin perdagangan efek sebagaimana tersebut di
atas, maka Market Maker wajib melaksanakan perdagangan
sesuai dengan cara-cara tertentu dan wajib memasang
56
penawaran beli dan penawaran jual dalam jumlah tertentu
yang ditetapkan oleh Bursa Efek, sebagai berikut :
a. Memasang penawaran beli dan penawaran jual
sehingga akan terdapat 10 perbedaan selisih (spreads)
antara harga penawaran beli tertinggi dan harga
penawaran jual terendah pada papan perdagangan
dalam waktu 5 (lima) menit sejak terjadinya peristiwa-
peristiwa tersebut di atas. Dan, Market Maker dilarang
membatalkan atau menarik kembali penawaran beli dan
penawaran jual tersebut dalam waktu 5 (lima) menit
sejak penawaran-penawaran tersebut dimasukkan atau
dicatat dalam system perdagangan.
b. Menjaga agar masing-masing penawaran beli atau
penawaran jual kurang dari 5 (lima) lots pada papan
perdagangan tertentu.
Disamping tugas-tugas yang dibebankan kepada Market
Maker tersebut di atas, masih terdapat tugas-tugas lain yang
wajib dilakukan oleh Market Maker, yaitu:
a. Tidak boleh memperdagangkan efek-efek yang
dipegangnya atau dijaganya dalam rangka stabilisasi
yang dilakukannya untuk kepentingan rekening sendiri
selama jangka waktu sebagai berikut :
1) Dalam hal penawaran umum perdana saham,
jangka waktu larangan memperdagangkan
saham tersebut dimulai sejak tanggal
pelaksanaan perdagangan atas saham-saham
tersebut di Bursa Efek sampai dengan tanggal
dimana pembeli kelebihan penjatahan saham
dapat membeli seluruh kelebihan penjatahan
57
saham yang mana ia memiliki tugas untuk
menyerahkan atau mengembalikan dalam hal
terjadi kelebihan penjatahan saham.
2) Dalam hal penawaran umum efek, jangka waktu
larangan memperdagangkan saham tersebut
dimulai sejak hari kelima sebelum tanggal
penetapan harga penawaran efek tersebut
sampai dengan tanggal penutupan dari
penawaran tersebut dalam kasus umum atau
tanggal dimana pembeli kelebihan penjatahan
saham dapat membeli seluruh kelebihan
penjatahan saham yang mana ia memiliki tugas
untuk menyerahkan atau mengembalikan dalam
hal terjadi kelebihan penjatahan saham.
b. Menetapkan nama-nama saham yang dipegangnya atau
dijaganya dalam rangka stabilisasi yang dilakukannya
dalam suatu analisis efek-efek yang dipersiapkan untuk
para nasabah.
c. Memasang pengumuman di tempat umum di kantornya
yang menyatakan bahwa ia merupakan Market Maker
dari efek-efek tersebut.
3.4 Pengecualian Market Maker Untuk Tidak Melakukan Tugas
atau Kewajibannya.
Market Maker dapat dikecualikan dari kewajiban untuk
melakukan tugas atau kewajibannya dalam rangka menjaga
kestabilan perdagangan efek dalam hal terjadi peristiwa-
peristiwa sebagai berikut :
58
a. Efek-efek tersebut dikenakan penghentian sementara
(temporary suspension) dari perdagangan dengan
mencantumkan tanda “H” atau tanda “SP” di papan
perdagangan.
b. Efek-efek tersebut tidak dapat diperdagangkan secara
normal disebabkan karena adanya perintah dari
Pimpinan Bursa Efek (President) untuk menghentikan
sementara perdagangan atas efek-efek tersebut.
c. Bursa Efek mengumumkan bahwa Market Maker
tertentu dianggap memenuhi syarat atau layak untuk
dikecualikan dari kewajiban menjalankan tugas-
tugasnya atau berdasarkan atas permintaan dari Market
Maker yang bersangkutan.
3.5 Sanksi dan Pembatalan Pendaftaran Sebagai Market Maker.
Apabila Market Maker gagal menjalankan tugas dan
kewajiban yang dibebankan kepadanya sebagaimana telah
ditetapkan dalam ketentuan tentang Market Maker tersebut
di atas, selain didasarkan atas pertimbangan Bursa Efek
untuk menjatuhkan hukuman atau sanksi kepada Market
Maker tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam Peraturan Bursa Efek tentang Peraturan
Keanggotaan (Membership Rules), maka Bursa Efek juga
berwenang untuk menjatuhkan atau mengenakan sanksi
kepada Market Maker sebagai berikut :
a. Menetapkan larangan sementara kepada Anggota
Bursa tertentu untuk bertindak sebagai Market Maker.
b. Membatalkan pendaftaran Anggota Bursa tersebut
sebagai Market Maker.
59
Apabila suatu Market Maker tertentu bermaksud
membatalkan pendaftarannya sebagai Market Maker, maka
ia wajib menyampaikan permohonan untuk pembatalan
pendaftaran sebagai Market Maker kepada Bursa Efek
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal
dimana Market Maker tersebut menghentikan kegiatannya
dalam rangka menjalankan tugas dan kewajibannya sebgai
Market Maker.
Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek
sebagai Market Maker didasarkan pada ketentuan Clause
8(2) dan Clause 9, maka Bursa Efek wajib membatalkan
pendaftaran sebagai Market Maker sejak terjadinya salah
satu dari peristiwa-peristiwa sebagai berikut :
a. Keanggotaan Bursa dari Market Maker tersebut dicabut
atau dihentikan.
b. Efek atau efek-efek yang dipegang atau dijaganya
dalam rangka stabilisasi perdagangan dihapuskan dari
pencatatan di Bursa Efek (delisted).
Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek
sebagai Market Maker didasarkan atas ketentuan Clause
8(2) dan Clause 9 sebagaimana dimaksud di atas, maka
Bursa Efek wajib memberitahukan kepada Anggota Bursa
Efek yang bersangkutan tentang pembatalan pendaftaran
sebagai Market Maker tersebut dan mengumumkannya
kepada seluruh Anggota Bursa Efek yang lain.
4. INDIA
4.1 Pendahuluan
Pasar modal India terdiri dari 23 bursa regional dan 2 bursa
nasional, Nasional Stock Exchange dan Bursa OTC. Bursa
60
efek dikelola oleh pemerintah dan mempunyai fungsi sebatas
yang ditetapkan dalam Act 1956, dan peraturan2 yang
mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.
Market Maker bukan merupakan hal baru bagi pasar modal
di India dimana MM merupakan pendukung stabilitas,
likuiditas dan tranparansi dari pasar keuangan. Dengan
keadaan-keadaan yang terdapat dipasar dan dari hasil
penelitian, dimana efek-efek yang diterbitkan oleh
perusahaan-perusahaan di India masih kurang likuid dan
tidak stabil, maka Komite GP Guppa memberikan
rekomendasi dengan menyesuaikan hasil laporan IOSCO.
Rekomendasi tersebut yaitu :
Pembentuk pasar diperbolehkan mengelola saham-saham
perusahaan dengan ketentuan antara lain :
a. Saham yang tidak termasuk dalam S&P Nifty dan BSE
Sensex.
b. Jumlah rata-rata perdagangan tidak boleh lebih dari 50
dan nilai perdagangan perhari tidak boleh lebih dari Rs
10,000,000
c. Tidak dalam operasi dan networth erotion lebih dari 50%
d. Harus menyediakan dua cara quote pada interval
reguler selama 30 menit dengan intensitas minimum
Rs5000 atau satu lot per pasar
e. Kewajiban akan berakhir kurang dari satu persen
terhadap batasan harga;
f. Market maker beroperasi secara eksklusif dengan
menerapkan system quote driven;
g. Broker diijinkan menjadi MM
61
h. 5 MM untuk setiap saham
i. Margin diperbolehkan bagi MM sebagaimana pasar
normal
j. Ijin MM akan dicabut jika MM gagal dalam menyediakan
two way quote untuk lebih dari 3 hari kerja.
MM sangat dibutuhkan dimana berdasarkan analisa likuiditas
yang dilakukan di National Stock Exchange dan Bombay
Stock Exchange menunjukkan bahwa perbandingan utama
saham-saham yang diperdagangkan di BSE kurang likuid
dibanding NSE yang diperlihatkan dari rendahnya harga
saham secara berkelanjutan.
Market Maker di India diatur dalam peraturan bursa
efek Nasional bab VIII perihal sistem perdagangan dan
Pembentuk Pasar.
Selain diterapkan di Nasional Stock Exchange Limited,
fungsi MM juga diterapkan bagi perusahaan yang akan go
public melalui OTCEI dengan menggunakan sponsor.
Sponsor harus menunjuk salah satu anggota (mungkin AB)
atau dealer sebagai MM tambahan Sponsor mempunyai
tugas utama :
a. Meningkatkan performance perusahaan dan proyeknya;
b. Menilai saham perusahaan
c. Mengurus perolehan ijin dari permerintah atas
penerbitan efek;
d. Menetapkan pada OTCEI atas nilai investasi suatau
perusahaan dan proyeknya.
e. Mengelola penebitan ke publik;
62
f. Jasa pokok sebagai MM atas penerbitan saham
sekurang-kurangnya tiga tahun dari awal perdagangan.
4.2 Sistem Perdagangan Dan Pembentuk Pasar
Efek yang dapat dibentuk harganya di pasar akan ditetapkan
oleh otoritas yang berwenang.
4.3 Pendaftaran bagi Pembentuk Pasar
a. Anggota trading harus mendaftarkan sebagai MM atas
setiap efek yang akan dimarket makeri.
b. Anggota trading bertindak sebagai MM atas persetujuan
otoritas berwenang sebagaimana ditetapkan undang-
undang dan persetujuannya tersebut tidak dalam
pencekalan atau pembatalan. Aplikasi pendaftaran
harus berbentuk formulir dan sewaktu-waktu dapat
ditentukan perubahannya.
c. MM harus terdaftar dalam suatu institusi berwenang
sebelum memulai operasinya atas efek tertentu. Apabila
otoritas menyetujui dalam jangka waktu 15 hari kerja
MM akan memperoleh ijin. MM terdaftar tidak
diperbolehkan memulai membentuk pasar atas efek
tersebut sampai dengan satu hari dari perolehan ijin
atau setelah ijinnya diumumkan melalui sistem yrading.
d. MM terdaftar di setiap bursa harus :
1) berusaha pada posisi bid dan offer dalam sistem
perdagangan atas efek guna menghasilkan
63
transaksi minimum yang ditentukan setiap saat
atas harga kuotasi setiap hari kerja;
2) berusaha untuk membentuk pasar atas efek
tersebut sejak tanggal efek tersebut tersedia
untuk diperdagangkan ke publik dalam hal MM
terdaftar telah disetujui ijinnya.
3) berusaha untuk menyelesaikan order atas
penjualan atau pembelian efek sebagaimana
kuotasi harga kepada anggota atau klien.
4) MM terdaftar dapat berhentri membentuk pasar
di bursa setiap saat setelah periode minimum
seperti saat memulai MM, setelah
memberitahujkan kepada pejabat berwenang.
Waktu yang disyaratkan untuk memberitahukan
berhenti sebagai MM adalah 15 hari kerja atau
waktu lain sebagaimana ditentukan setiap saat.
5) MM terdaftar dapat berhenti setelah
mendapatkan persetujuan dari institusi
berwenang.
6) Kewajiban untuk mengambil kesempatan dalam
bertindak sebagai MM atas tambahan efek harus
mendapatkan persetujuan dari institusi
berwenang.
4.4 Pembatasan dan Pelarangan Transaksi Market Makers
a. Otoritas yang relevan dapat membatasi atau melarang
otoritas dari Market Maker tercatat untuk memasukkan
kuotasi (penawaran) ke dalam sistim perdagangan atau
64
melakukan transaksi atas saham dimana ia tercatat
sebagai market maker jika :
1) Market Maker tersebut telah dicabut atau
disuspen keanggotannya di Bursa Efek, atau
tidak dapat memenuhi Undang-undang Bursa
(Exchange Bye Laws), peraturan dan
regulasi atau izin usahanya (pencatatannya)
dicabut oleh Securities and Exchange Board of
India (Bapepam-nya Indonesia).
2) Market Maker tersebut telah gagal
menyelesaikan transaksi tertentu di bursa efek
3) Market Maker tersebut dalam keadaan kesulitan
finansial atau operasional dimana atas dasar
tersebut otoritas yang relevan menentukan
bahwa market maker tersebut tidak dapat
diperbolehkan untuk menampilkan atau
memasukkan penawaran (kuotasi) ke dalam
sistim perdagangan dengan aman kepada
investor, kreditor atau trading member bursa
yang lain.
4) Dimana maket maker tersebut dalam pandangan
otoritas yang relevant idak memenuhi
persyaratan untuk pencatatan sebagai market
maker.
b. Market maker yang dikenakan sanksi suspensi atau
pelarangan oleh otoritas sebagimana dimaksud dalam
butir 4 (a) di atas harus diberitahukan secara tertulis
berkenaan dengan aksi tersebut. Market maker tersebut
65
harus menghentikan kegiatan untuk membuat pasar
(make market).
c. Market maker yang berkeberatan terhadap sanksi yang
dikenakan oleh otoritas yang relevant dapat mengajukan
suatu kesempatan untuk melakukan dengar pendapat
(hearing) dalam jangka waktu 10 hari setelah
pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam
butir 4(b)
d. Keputusan tertulis harus dikeluarkan paling lambat
dalam 1 minggu setelah proses dengar pendapat
(hearing) dilakukan dan fotokopi surat keputusan harus
disampaikan kepada market maker yang bersangkutan.
66
BAB III
PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA A. POTENSI MARKET MAKER DAN PROFILE PASAR MODAL
INDONESIA
1. Pasar Saham
Pasar modal Indonesia, disadari atau tidak telah tersegmen
dengan sendirinya. Untuk saham, Hampir 99% transaksi dilakukan
di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan untuk Obligasi sebaliknya
sebagian besar transaksi di lakukan di Bursa Efek Surabaya
(BES).
Salah satu faktor yang menyebabkan pasar mengalami
segmentasi secara alamiah adalah likuiditas. Saham lebih menarik
untuk ditransaksikan melalui BEJ karena saham yang tercatat dan
likuiditas saham jauh lebih tinggi di BEJ dariapada di BES.
Sebaliknya obligasi lebih ramai ditransaksikan di BES karena
obligasi lebih banyak dicatatkan dan ditransaksikan di BES.
Likuiditas dalam pasar modal merupakan salah satu elemen
fundamental bagi pengembangan pasar modal itu sendiri. Investor
akan lebih tertarik untuk menanamkan uangnya dalam portofolio
yang likuid, dimana portofolio efek yang ia miliki dapat dengan
mudah ia jual untuk mendapatkan dana yang ia butuhkan.
Dalam prakteknya, banyak saham yang hanya aktif beberapa
minggu setelah listing, setelah itu saham tersebut tidak likuid dan
67
cenderung tidur. Kecenderungan tersebut dapat dilihat dalam tabel
di bawah ini:
Bulan Total Freq.Transaksi
Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan
Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Jumlah saham yang
ditransaksikan
Aug 2001
305,29
4 28
215
35
10
10
14 13,764,677,40
8 Sep 2001
281,97
1 36
215
22
17
9
13 11,329,887,11
1 Oct
2001
276,212 41
203
27
19
13
12
8,517,730,495 Nov 2001
249,53
2 31
210
28
24
15
12
9,212,969,788 Dec 2001
95,510 37
210
37
19
7
11 6,058,891,716
Jan 2002
325,35
9 31
214
32
17
17
12 11,524,091,26
4 Feb 2002
250,54
1 40
208
37
15
10
13 11,917,142,14
0 Mar 2002
277,45
6 22
235
28
17
9
11 21,431,445,34
3 Apr
2002
542,267 18
240
26
14
13
15 35,724,524,98
5 May 2002
310,02
5 22
236
26
16
15
12 17,754,261,54
8 Jun
2002
231,704 37
224
30
13
15
10 12,416,234,25
3 Jul
2002
246,777 44
224
25
19
11
9 14,308,485,87
1 Aug 2002
212,87
0 49
217
30
14
8
15 10,094,197,78
8 Sep 2002
161,36 52
223
26
12
6
13 8,400,258,502
68
1 Oct
2002
233,274 54
223
24
13
6
12 11,628,306,16
0 Nov 2002
172,30
4 60
219
23
16
8
8
9,714,701,462 Dec 2002
128,26
8 63
205
31
13
11
13
6,293,702,499 Jan
2003
140,948 60
208
29
17
8
14
5,407,760,322 Feb 2003
99,825 51
215
29
10
14
17 3,544,402,159
Bulan Total Freq.Transaksi
Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan
Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Jumlah saham yang
ditransaksikan
Mar 2003
110,75
6 53
216
29
19
7
12
5,060,458,260 Apr
2003
255,674 44
221
34
10
13
15 12,574,399,25
0 May 2003
263,19
8 28
221
36
26
10
15 13,245,024,85
6 Jun
2003
296,241 32
215
44
18
14
13 17,547,440,04
8 Jul
2003
267,194 41
229
31
10
14
12 19,741,893,76
0 Aug 2003
343,55
8 40
207
41
22
15
12 26,149,678,99
3 (Sumber PT BEJ)
Tabel tersebut merupakan gambaran likuiditas transaksi saham di
BEJ selama dua tahun terakhir (periode Agustus 2001 s.d.
Agustus 2003). Tabel tersebut menggambarkan jumlah saham
yang mengalami kesulitan likuiditas ternyata relatif besar. Setiap
bulan, kurang lebih sebanyak 12,34% emiten yang tercatat di BEJ
69
sahamnya tidak ditransaksikan dan 66,33% sahamnya
ditransaksikan dengan frekuensi transaksi lebih kecil dari 0,1%
total frekeunsi transaksi.
Sebagai Ilustrasi kita ambil contoh transaksi pada bulan :
• Desember 2001 dimana terjadi frekuensi transaksi terendah dalam
periode tersebut. Dalam bulan tersebut total frekuensi transaksi di BEJ
adalah sebesar 95.510 kali. Berarti dalam bulan tersebut jumlah emiten
yang sahamnya ditransaksikan kurang dari 96 kali (0,1% dari 95.510)
adalah 210 emiten dari total emiten pada bulan tersebut sebanyak 321
emiten (65,42%).
• April 2002 dimana terjadi frekuensi transaksi tertinggi dalam periode
tersebut. Pada bulan April 2002 total frekuensi transaksi di BEJ adalah
sebesar 542.267 kali. Jumlah emiten yang sahamnya ditransaksikan
kurang dari 542 kali (0,1% dari 542.267) adalah 240 emiten dari total
emiten pada bulan tersebut sebanyak 326 emiten (73,61%).
Dari kedua ilustrasi tersebut dapat terlihat suatu fenomena yang
menarik, dimana pada saat frekuensi transaksi mencapai titik
tertinggi, justru jumlah saham yang ditransaksikan kurang dari
0,1% total transaksi mengalami kenaikan. Dari fenomena tersebut
dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang meramaikan
transaksi di BEJ adalah hanya sedikit saham (saham kapitalisasi
besar yang menarik bagi investor).
Dari sisi penambahan emiten ternyata tidak akan berpengaruh
banyak pada likuiditas saham. Terlihat bahwa selama periode
tersebut jumlah saham yang tercatat mengalami kenaikan sebesar
8,01% dan jumlah saham yang ditransaksikan mengalami
kenaikan sebesar 8,997%. Sedangkan untuk frekuensi transaksi,
dalam periode tersebut mengalami kenaikan sebesar 12,53%.
70
Secara teoritis kesulitan likuiditas tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa hal antara lain :
a. Harga saham yang relatif tinggi.
Beberapa saham di BEJ ternyata sudah sangat tinggi.
Walaupun performa saham tersebut relatif bagus, dikarenakan
harganya yang sangat tinggi maka transaksi saham tersebut
juga relatif kecil.
b. Pemegang saham yang relatif sedikit.
Selain itu banyak pula saham yang persentase kepemilikan
publik atau investor retail relatif sedikit. Hal tersebut
menyebabkan transaksi saham menjadi relatif sepi. Keadaan
tersebut dapat terjadi karena horizon investasi yang berbeda,
investor retail mempunyai tujuan investasi jangka pendek
sedangkan pemegang saham lainnya mempunyai tujuan
investasi jangka panjang.
c. Permintaan akan jual beli saham tersebut rendah.
Keadaan ini dipengaruhi oleh performance emiten yang relatif
tidak mengalami perubahan yang cukup siknifikan, sehingga
tidak menarik investor untuk melakukan transaksi atas saham
tersebut.
2. Pasar Obligasi.
Pasar Obligasi memiliki struktur yang relatif berbeda dengan pasar
saham. Perbedaan-perbedaan itu antara lain:
a. Jika pasar saham investornya sebagian besar adalah retail
maka dalam pasar obligasi investornya adalah institusi.
b. Dalam pasar obligasi nilai pemindahbukuan efeknya relatif
besar jika dibandingkan dengan saham.
71
c. Tujuan investasi dalam obligasi biasanya adalah untuk
investasi jangka panjang.
Akan tetapi, akhir-akhir ini terjadi suatu fenomena yang menarik,
dimana nilai pemindahbukuan obligasi sebagian emiten relatif kecil
yaitu sebesar Rp 10.000.000,-. Bahkan PT Indosiar Visual Mandiri
menawarkan obligasi secara retail dengan nilai pemindahbukuan
sebesar Rp 171.000,-
Secara umum perkembangan emisi obligasi selama dua tahun
terakhir dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini :
Nama Emiten Tgl.
efektifTgl
Listing
Tgl. Jatuh
TempoTk.
Bunga
Jangka
Waktu Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Jasa Marga IX Seri N tahun 2002 27-03-0217-04-0214-04-07 5 8,000 400,000Bunga seri N1 18,5 % untuk 5 thn Bunga seri N2 18,5% untuk 1 -8 untuk 9 - 20 mengambang Oto Multiartha I 19-04-0210-05-0207-05-0419,125 2 6,000 300,000Bunga 19,125 % tetap Astra Sedaya Finance 08-05-0229-05-0224-05-0518,75 3 8,000 400,000Bunga 18,75% Fixed Pupuk Kaltim 21-05-0210-06-0206-06-07 5 10,000 600,000Seri A1 bunga 18%, seri A2 17,15%, Seri B 18% fixed Perum Pegadaian IX 24-05-0211-06-0206-06-1018,25 8 3,000 300,000Sei A: bunga 18,25% Fixed, B: bunga 18,25%, C: bunga 18,25 %, D : bunga 18,25% opsi jual pd ultah ke 5 Bhakti Investama II 13-06-0228-06-0227-06-0519,25 3 400 200,000T E L K O M I 28-06-0219-07-0216-07-07 17.00 5 20,000 1,000,000Federal International Finance 23-08-0209-09-0229-08-05 3 6,000 300,000Bunga Seri A :18,5%, B:18,5%, C:18,5% Matahari Putra Prima 13-09-0227-09-0225-09-0717,875 5 9,000 450,000Indosat II 30-10-0208-11-02 21,500 1,075,000Seri A : Nilai Rp 06-11-0715,75 5
72
775.000.000.000 Seri B : Nilai Rp 200.000.000.000 06-11-3216,00 30 Seri C : Nilai Rp 100.000.000.000 06-11-0715,625 5 Indosat Syariah Mudharabah 30-10-0208-11-0206-11-07 5 3,500 175,000BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) V 12-11-0226-12-0222-12-07 4,000 200,000
Seri : A Bunga Tetap 16,75%
Nama Emiten Tgl.
efektif Tgl
Listing
Tgl. Jatuh
TempoTk.
Bunga Jangka Waktu
Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Seri : B Th Tetap 16,67%, Th II-V mengambang bdsr Tk bunga SBI Jasa Marga X 26-11-0211-12-0204-12-1016,5% 8 13,000 650,000Inti Vasindo Internasional 16-12-0209-01-0306-01-08 5 1,000 100,000
Seri : A Bunga Tetap 18,88%
Seri : B fix & float +premi 4,5% Bank NISP (obl sub ordinasi I) 27-02-0314-03-0312-03-13 10 Seri A : Fullcommitment 2,500 250,000Seri A : Best Effort 2,050 205,000Bunga Th I-V Fix:17,125%,Th VI-X : 26 % Seri B : Best Effort, Bunga Th I-V:10,25%,Th VI-X:Floating Wijaya Karya III (Obl Amortisasi) 28-03-0316-04-0311-04-08 5 4,000 200,000Seri A :Bunga 15,875% Seri B : Th I 16%, Th II-V Float SBI 3 bln + premi 2,75% dg bts atas 18%,bts bwh 15% Bank Bumi Putera Indonesia 11-04-0329-04-0325-04-06 3 6,000 300,000bunga tetap 13,5% per tahun Adira Dinamika Multifinance 23-04-0308-05-0306-05-08 5 10,000 500,000
Seri A: Amortisasi triwulanan 14,125%
Seri B : Tanpa Amortisasi 14,125%
Putra Sumber utama Timber 30-04-0319-05-0313-05-08 5 4,000 200,000
Seri A : 15,875%
Seri B : 15,375 Astra Sedaya Finance III (Obl Amortisasi)
73
Seri A : 05-05-0326-05-0324-05-0412,5% 1 24,000 240,000Seri B : 05-05-0326-05-0320-05-0513,0% 2 28,000 280,000Seri C : 05-05-0326-05-0320-05-0713,5% 4 38,000 380,000Berlian Laju Tanker II 12-05-0302-06-0328-05-08 5 6,800 340,000
Seri A : 14,75%
Seri B : Th I Fixed 14,75% Th II - V Floating Berlian Laju Tanker Syariah 12-05-0302-06-0328-05-08 5 1,200 60,000Nisbah 25% dari pendapatn triwulanan
Nama Emiten Tgl.
efektif Tgl
Listing
Tgl. Jatuh
TempoTk.
Bunga Jangka Waktu
Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Tunas Financindo Sarana I 14-05-0304-06-0329-05-0614,50 3 10,000 500,000Adhi Karya II (persero) 29-05-0312-06-0310-06-0814,5 5 20,000 200,000Indofood Sukses Makmur II 28-05-0312-06-0310-06-0813,5 5 30,000 1,500,000Bank Global International 19-05-0311-06-0306-06-13 10 4,000 400,000Obligasi Subordinasi I th 2003 Bunga Tahun I - V 14,5 Bunga Tahun VI - X : floating SBI 3 bulan + premi 4% Bank Panin (Obligasi Subordinasi I) 05-06-0323-06-0318-06-13 10 1,300,000 1,300,000Tahun I - V 14 Tahun VI - X 23 Swadharma Indotama Finance III 18-06-0308-07-0303-07-0815,50 5 2,000 200,000Lautan Luas II 11-06-0326-06-0324-06-08 5 6,000 300,000Seri A : 14,25 Seri B : th I tetap, II - V floating deposito + premi 3,25 14,25 Surya Citra Televisi (SCTV) I 10-06-0330-06-0325-06-0813,75 5 8,500 425,000Charoen Phokphan Indonesia I19-06-0307-07-0302-07-0814 5 10,000 500,000Danareksa (persero) I 16-06-0302-07-0327-06-0814,125 5 10,000 500,000Bank BNI (persero ) I th 2003 25-06-0314-07-0310-07-1113,125 8 20,000 1,000,000Bank BNI Subordinasi I th 2003 25-06-0314-07-0310-07-13 Bunga I-V: 7,5% VI-X:Tetap UST 5 + premi 7,74% 10 Bank Ekspor Indonesia (persero) I 23-06-0309-07-0308-07-08 13,00 5 6,000 300,000Perum Pegadaian X th 2003 27-06-0315-07-03 40,000 400,000Seri A: Bunga Tetap 12,9375% 11-07-11 8 Seri B: Th I-III Bunga Tetap 13,125% 11-07-18 15 tahun IV-XV bunga float SBI 3 bln + premi 1% Mayora Indah II 27-06-0316-07-0311-07-0814,00 5 20,000 200,000
74
Maspion I 27-06-03 08-07-0813,50 5 50,000 500,000Duta Pertiwi IV 30-06-03 10-07-0815,675 5 10,000 500,000BPD Jatim III 30-06-0314-07-0311-07-0813,45 5 8,000 400,000Autoraya Serasi 30-06-0314-07-0311-07-0813,80 5 30,000 300,000Alfa Retailindo 30-06-0318-07-0316-07-0813,75 5 2,500 125,000BPD SumSel I 30-06-0316-07-0311-07-0814,375 5 4,000 200,000Bank Bukopin II th 2003 30-06-0315-07-03 13,375 5 40,000 400,000Bank Bukopin Subordinasi I Bunga Th 1- V : 14%, VI-X: 24% 30-06-0315-07-03 10 31,500 315,000
Nama Emiten Tgl.
efektif Tgl
Listing
Tgl. Jatuh
TempoTk.
Bunga Jangka Waktu
Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Bank Bukopin Syariah Mudharabah I Nisabah I:38,58%,N II:52,50%,N III:39,38 30-06-0315-07-03 5 5,000 50,000 N IV:31,50%,N V:26,25% Indosiar Visual Mandiri 29-06-0308-08-0308-08-0812,8 5 4,097,675 717,093Bank Muamalat Syariah I 30-06-0321-07-0315-07-10 7 2,000 200,000Nisabah : 91% x pdpt yg dibagi hasilkan Oto Multiartha II 22-07-0311-08-0306-08-0613,375 3 6,000 300,000Federal International Finance II25-07-0306-08-03 Sei A : Rp 150 milyar 09-08-04 12.375 3,000 150,000Seri B : Rp 100 Milyar 05-08-05 12.875 2,000 100,000
Seri C : Rp 250 milyar 05-08-0613.187
5 5,000 250,000Seri D : Rp 250 milyar 05-08-0713,50 5,000 250,000Panin Sekuritas, Tbk I 08-09-0319-09-0318-09-0314,25 5 100,000 100,000
Total 6,128,12521,687,09
3(Sumber Biro PIR)
Dari tabel tersebut terlihat bahwa selama kurun waktu dua
tahun terakhir 48 emiten menawarkan obligasi dengan nilai emisi
mencapai Rp. 21,687 triliun. Sedangkan perkembangan transaksi
obligasi selama dua tahun terakhir (Periode Agustus 2001 s/d
Agustus 2003 ) dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini:
75
556,426,138,195
13,598,086,800,000
Nilai
2,000,000,000
2,002,000,000,000
4,002,000,000,000
6,002,000,000,000
8,002,000,000,000
10,002,000,000,000
12,002,000,000,000
14,002,000,000,000
Agustus Desember April Agustus Desember April Agustus
BULAN
PERKEMBANGAN NILAI DAN VOLUME TRANSAKSI OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003
Nilai transaksi
Volume transaksi
(Sumber PT KSEI)
Dari grafik di atas terdapat suatu kecenderungan bahwa nilai
maupun volume transaksi obligasi mengalami kenaikan. Hal ini
merupakan suatu fenomena tersendiri mengingat nature obligasi
merupakan investasi jangka panjang.
Sedangkan untuk perkembangan frekuensi perdagangan
obligasi dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini.
76
FREKUENSI PERDAGANGAN OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003
2,182
279
1,622
134100
400
700
1000
1300
1600
1900
2200
2500
Agustu
s
Oktobe
r
Desem
ber
Februa
riApri
lJu
ni
Agustu
s
Oktobe
r
Desem
ber
Februa
riApri
lJu
ni
Agustu
s
Bulan
Frek
uens
i
Dari grafik tersebut terlihat bahwa dari tahun ke tahun frekuensi
pemindahbukuan transaksi obligasi terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2001 rata-rata frekuensi pemindahbukuan obligasi
sebanyak 206 per bulan. Sedangkan untuk tahun 2002 dan 2003
adalah sebanyak 439 dan 1.163 kali transaksi perbulan.
Akan tetapi hal tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan
jumlah pemindahbukuan yang outstanding yaitu sebanyak
6.252.573 (sumber Biro PIR). Apabila jumlah frekuensi
pemindahbukuan tersebut kita bandingkan dengan jumlah yang
outstanding maka setiap pemindahbukuan obligasi rata-rata
ditransaksikan sebanyak 0,0025. Hal tersebut menunjukkan
bahwa likuiditas pasar obligasi sangat rendah.
Sedangkan apabila kita lihat dari tipe investor obligasi, dapat
dikatakan bahwa 90% pembeli obligasi adalah institusi, baik itu
dana pensiun, perbankan, asuransi, sekuritas, maupun reksa
dana.
77
3. Potensi Pengembangan Market maker
Salah satu penyebab utama tidak likuidnya pasar adalah, tidak
seimbangnya antara permintaan dan penawaran. Untuk saham
blue chips hal tersebut bukanlah suatu masalah, akan tetapi untuk
saham yang berkapitalisasi kecil likuiditas merupakan masalah
utama. Hal ini dikarenakan tidak seimbangnya kebutuhan investor
akan likuiditas dengan keadaan permintaan dan penawaran
saham tersebut di pasar.
Untuk mengatasi rendahnya likuiditas transaksi di suatu bursa
memang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Selain
meningkatkan jumlah investor, dapat pula dilakukan dengan stock
split untuk emiten yang harga sahamnya sudah relatif tinggi. Atau
dengan membentuk market maker untuk kesulitan likuiditas yang
disebabkan oleh faktor-faktor lainnya.
Market maker, pada dasarnya dibutuhkan oleh pasar untuk
meningkatkan likuiditas yang pada akhirnya akan memberikan
stimulus untuk lebih banyak menarik investor yang pada akhirnya
akan kembali meningkatkan likuiditas, apabila digambarkan dalam
suatu skema adalah sebagai berikut :
78
N egatif dem and
N egatif S upp ly
L iku id ity p rob lem
M arket M aker
L iku id ita sM en ingka t
Jum lahIn vesto rM en ingkat
L iku id itasM eningkat
Dari gambaran-gambaran di atas dan adanya fakta bahwa
likuiditas pasar, terutama atas saham kapitalisasi kecil sangatlah
rendah, maka market maker sangatlah dibutuhkan untuk
menggairahkan pasar saham Indonesia.
Sedangkan untuk pasar obligasi secara nature memang berbeda
dengan saham. Jadi likuiditas yang rendah merupakan suatu
resiko yang mau tidak mau harus dihadapi oleh investor obligasi.
Dengan semakin banyaknya emiten yang menawarkan obligasi
dengan nilai pemindahbukuan yang relatif rendah diharapkan akan
dapat meningkatkan likuiditas pasar obligasi.
Dalam kondisi likuiditas pasar obligasi yang rendah, maka hal
tersebut sangat potensial untuk mengembangkan market maker
dalam pasar obligasi. Pengembangan tersebut tentu saja harus
melihat besarnya nilai transaksi obligasi (walaupun dengan
frekuensi yang kecil) dibandingkan dengan pihak yang akan
menjadi market maker.
79
B. BURSA EFEK DAN IMPLEMENTASI MARKET MAKER / RENCANA PENERAPAN MARKET MAKER OLEH BURSA EFEK DI INDONESIA
1. PT Bursa Efek Surabaya
a. Fasilitas market maker yang telah Disediakan PT Bursa Efek
Surabaya (BES)
Sejak awal tahun 1997, BES sudah melakukan kajian dan
serangkain persiapan untuk menerapkan sistem market maker
dalam perdagangan saham di BES. Sistem yang akan
digunakan untuk keperluan tersebut adalah S-MART 100. BES
juga sudah menyediakan perangkat peraturan
perdagangannya yaitu sebagaimana tercantum dalam huruf a
Bab III Peraturan Nomor II tentang Perdagangan Efek yang
ditetapkan melalui Keputusan Direksi BES Nomor Kep-
01/BES/III/1997 tanggal 3 Maret 1997.
Peraturan tersebut antara lain mengatur hal-hal sebagai
berikut:
1) Setiap saham wajib didukung oleh minimal 2 (dua)
market maker;
2) Saham yang akan diperdagangkan melalui fasilitas
market maker harus memenuhi persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :
• Saham dan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dengan satuan perdagangan (round lot) 100
unit saham;
Setinggi-tingginya 5000 unit saham per transaksi;
Adapun perdagangannya antara lain dilakukan dengan
persyaratan sebagai berikut:
80
market maker wajib memasukkan kuotasi setiap Efek
yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnya
satu kali dalam 5 hari Bursa dan minimal satu lot;
Kuotasi tersebut dapat diubah, dalam hal tidak diubah,
maka kuotasi tersebut berlaku selama 5 (lima) hari
Bursa;
3) Rentang harga kuotasi ditetapkan setinggi-tingginya 10%;
4) market maker wajib melakukan pembelian/penjualan atas
Efek yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnnya
100 unit saham apabila terdapat pesanan yang tersedia;
5) Untuk setiap kesepakatan yang terjadi, market maker
wajib segera melaporkan hasil kesepakatan tersebut
melalui S-MART 100 pada hari Bursa yang sama.
Fasilitas yang disediakan BES tersebut ternyata tidak
mendapat respon positif dari Anggota Bursa, sehingga fasilitas
market maker tersebut sama sekali tidak pernah digunakan
oleh Anggota Bursa BES. Berdasarkan kondisi tersebut, BES
selanjutnya melakukan kajian kembali atas konsep yang
ditawarkan dengan beberapa perubahan mendasar sesuai
dengan masukan dan tanggapan pelaku khususnya Anggota
Bursa.
b. Kajian Pengembangan Kembali
Kajian kembali atas kelayakan konsep market maker yang
disediakan BES mulai dilaksanakan sejak tahun 2002 dengan
mengumpulkan beberapa masukan pelaku dan mengkaji
beberapa referensi dari Bursa luar seperti New York Stock
Exchange dan Nasdaq.
Berdasarkan hasil kajian tersebut, BES membuat proposal
rencana Implementasi Perdagangan Efek oleh Pembentuk
81
Pasar pada tanggal 4 Maret 2003. Proposal tersebut antara
lain berisi tentang Latar Belakang dan tujuan perlu adanya
market maker di BES, beberapa definisi market maker dan
istilah yang setara dengannya, dasar hukum market maker
dalam penjelasan pasal 94 UUPM, persyaratan umum menjadi
Market maker, Kewajiban-kewajiban Market maker, tata cara
kuotasi Market maker, fasilitas pembentuk pasar dan referensi
implementasi market maker di Bursa Efek luar negeri.
c. Tujuan Adanya Market maker
Tujuan diciptakan adanya market maker di BES adalah
sebagai berikut :
1) Meningkatkan likuiditas perdagangan saham Pasar
Reguler.
Selama ini masalah utama yang dihadapi sebagai
penyelenggara perdagangan Efek adalah tidak adanya
likuiditas perdagangan, dengan kata lain frekwensi
perdagangannya sangat rendah bahkan selama tahun
2003 rata-rata bulanan frekwensi perdagangan saham di
Pasar reguler hanya mencapai ..kali. Pada umumnya
investor hanya akan melakukan transaksi jual dan beli
Efek yang perdagangannya dianggap likuid, sehingga
akan mudah mengalihkan Efek tersebut kepada pihak
lain dengan harga yang pantas. Dengan likuiditas yang
rendah akan sulit bagi investor untuk menemukan lwan
jual atau beli atas Efek yang ditawarkannya.
2) Meningkatkan aktifitas perdagangan saham tidur.
Di BES tercatat sebanyak 212 saham. Selama tahun
2003, hanya 4 (empat) saham yang ditransaksikan di
Pasar Reguler, 5 (lima) saham yang ditransaksikan di
Pasar Negosiasi dan 66 (enam puluh enam) di Pasar
82
Tutup Sendiri (Crossing). Tidak ada satupun saham yang
ditransaksikan di Pasar Tunai dan Pasar Segera. Dengan
demikian terdapat 136 (seratus tiga puluh enam) saham
yang tidak pernah ditransaksikan sama sekali di BES,
atau dikenal dengan dengan istilah saham tidur.
Diharapkan dengan adanya market maker maka jumlah
saham tidur akan bisa ditekan walaupun tidak bisa
dihilangi karena nantinya masing-masing market maker
akan menangani beberapa saham sehingga nantinya
sebagian besar saham akan ada market makernya.
3) Meningkatkan minat investor untuk membeli saham UKM.
Saham UKM yang tercatat di BES adalah sebanyak 11
(sebelas) saham. Selama 2003 hanya 4 (empat) saham
yang ditransaksikan di Pasar Reguler dan 5 saham di
Pasar Tutup Sendiri (Crossing). Tidak satupun transaksi
yang terjadi di Pasar Tunai, Pasar Segera dan Pasar
Negosiasi. Nantinya UKM akan difasilitasi oleh Market
Marker sehingga perdagangannya di BES diharapkan
bisa likuid.
d. Kriteria market maker
Untuk menjadi market maker diperlukan persyaratan sebagai
berikut :
1) Memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan minimal Rp 6
miliar. Modal yang besar diperlukan karena market maker
pada umumnya melaksanakan kewajibannya dengan
menggunakan rekening sendiri;
2) Tiap market maker bertanggung jawab maksimal 10
(sepuluh) saham, minimal dalam 6 (enam) bulan;
3) market maker dapat menunjuk Anggota Bursa lain untuk
menjadi agen.
83
e. Mekanisme Perdagangan melalui market maker
Perdagangan saham dengan market maker dapat dilakukan di
Pasar Reguler, Segera, Tunai dan Negosiasi. Market maker
wajib menyampaikan penawaran jual dan beli ke sistem
perdagangan Bursa pada Papan market maker selambat-
lambatnya 5 (lima) menit setelah dimulainya perdagangan
pada sesi pertama. Setelah itu harus juga memasukkan
penawaran minimal dengan jumlah yang sama ke Pasar
Reguler, Segera, tunai atau negosiasi agar dapat diproses
dengan penawaran dari Anggota Bursa lainnya. Dalam hal
market maker merubah kuotasinya pada papan market maker,
maka penawarannya di Pasar Reguler, Segera, Tunai dan
Negosiasi juga harus diubah.
f. Kesiapan Infrastruktur
1) Peraturan
BES sudah menyiapkan draft Peraturan Perdagangan
terkait dengan market maker yang antara lain berisi
persyaratan Ketentuan Umum perdagangan melalui
market maker, persyaratan market maker dan tata cara
perdagangan melalui fasilitas market maker. Draft
peraturan tersebut sudah diajukan dan dibahas dengan
Bapepam, namun proses finalisasinya setelah ada kajian
kembali dari BES tertama terkait dengan hal-hal yang
berkaitan dengan persyaratan market maker dan
parameter-paratmeter kuotasi penawaran jual atau beli.
2) Sistem
Sistem yang akan dugianakan adalah sama dengan
sistem perdagangan saham yaitu S-MART, tapi akan
dibuatkan Papan khusus untuk perdagangan tersebut.
84
Saat ini sistemnya dalam pengembangan dan uji coba
oleh BES dengan Anggota Bursa.
2. PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) juga mempunyai rencana untuk
menerapkan Market Marker dalam perdagangan Efek. Namun
rencana tersebut saat ini masih dalam tahap kajian, yang saat ini
sedang dilakukan oleh Lim Choo Peng (Mantan Presiden Direktur
Singapore Stock Exchange) yang menjadi konsultan independen.
Hal yang akan dikaji antara lain potensi market maker di BEJ,
persyaratan bagi Anggota Bursa, mekanisme perdagangan dan
hal-hal yang harus disiapkan termasuk infrastruktur sistem dan
peraturan. Diharapkan kajian tersebut sudah selesai pada awal
tahun 2004.
C. PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA
1. Pengaturan market maker
Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(UUPM), kata pembentuk pasar (market maker) sedikit disinggung
dalam penjelasan dari Pasal 94. Namun demikian, pengertian
market maker sendiri maupun pengaturan tentang market maker
tidak ditemukan dalam UUPM maupun peraturan pelaksanaannya.
Dalam penjelasan Pasal 94 UUPM, tindakan market maker
dikaitkan dengan tindakan manipulasi pasar. Sebagaimana
diketahui, tindakan manipulasi pasar dalam UUPM diatur dalam
Pasal 91 dan Pasal 92. Dalam Pasal 91 UUPM, tindakan
manipulasi pasar dilakukan dengan cara menciptakan gambaran
semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan,
keadaan pasar, atau harga Efek di Bursa Efek. Sedangkan dalam
Pasal 92 UUPM, tindakan manipulasi pasar dilakukan melalui
85
suatu transaksi yang menyebabkan harga Efek di Bursa Efek
tetap, naik, atau turun dengan tujuan untuk mempengaruhi Pihak
lain untuk membeli, menjual, atau menahan Efek. Berdasarkan
kedua ketentuan tersebut, pada prinsipnya tindakan manipulasi
pasar adalah tindakan melakukan suatu transaksi atas Efek tetapi
tidak mengakibatkan perubahan kepemilikan atau melakukan
persekongkolan untuk melakukan penawaran pada harga tertentu
atau melakukan persekongkolan untuk melakukan transaksi Efek
untuk menciptakan harga Efek semu yang tidak didasarkan pada
kekuatan permintaan jual atau beli yang sebenarnya.
Berkaitan dengan kedua pasal manipulasi pasar tersebut,
Bapepam diberikan kewenangan oleh UUPM untuk menetapkan
tindakan tertentu yang dapat dilakukan oleh Perusahaan Efek
yang bukan merupakan tindakan yang dilarang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 91 dan Pasal 92 tersebut di atas. Dalam
penjelasan Pasal 94 UUPM, tindakan tertentu tersebut antara lain
adalah stabilisasi harga Efek dalam rangka Penawaran Umum
sepanjang dicantumkan dalam Prospektus dan penjualan dan
pembelian Efek oleh Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar
untuk rekeningnya sendiri secara terus menerus untuk menjaga
likuiditas perdagangan Efek.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka UUPM telah
memberikan landasan hukum bagi kemungkinan perdagangan
Efek di Pasar Modal Indonesia melalui mekanisme market maker.
Namun demikian, mengingat peraturan pelaksanaan dari
ketentuan dimaksud belum ada dan untuk memberikan landasan
hukum yang lebih jelas mengenai mekanisme perdagangan Efek
oleh market maker, maka perlu disusun suatu peraturan berkaitan
dengan hal tersebut. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada
86
pokoknya adalah mengenai persyaratan Pihak yang dapat
melakukan kegiatan sebagai market maker dan mekanisme
perdagangan Efek oleh market maker.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, UUPM telah menegaskan
bahwa tindakan tertentu yang dikecualikan dari ketentuan
manipulasi pasar adalah penjualan dan pembelian Efek oleh
Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar untuk rekeningnya
sendiri secara terus menerus untuk menjaga likuiditas
perdagangan Efek.
Ketentuan tersebut secara eksplisit menegaskan bahwa yang
dapat melakukan kegiatan sebagai market maker adalah
Perusahaan Efek untuk rekeningnya sendiri, bukan untuk
kepentingan nasabahnya, atau dengan kata lain Perusahaan Efek
tersebut bertindak sebagai dealer.
Mengingat tujuan dari mekanisme perdagangan melalui
pembentuk pasar adalah menjaga likuiditas perdagangan Efek,
maka dalam melakukan kegiatan sebagai market maker tersebut,
Perusahaan Efek berkewajiban melakukan penjualan dan
pembelian Efek tertentu. Beberapa pengaturan berkaitan dengan
kewajiban Perusahaan Efek sebagai market maker adalah
sebagai berikut :
a. Kewajiban secara berkala atau terus menerus menyampaikan
kuotasi bid dan offer yang kompetitif pada sistem kuotasi yang
disediakan; atau
b. Kewajiban memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif
dalam hal diminta; dan
c. Kesediaan, kemauan, dan kemampuan merealisasi transaksi
dalam jumlah yang wajar pada harga kuotasinya dengan
broker atau dealer lain.
87
Market maker mempunyai tanggungjawab yang cukup besar untuk
menjaga likuiditas perdagangan Efek. Konsekuensinya, market
maker harus mempunyai permodalan yang cukup kuat untuk
dapat melaksanakan kewajibannya tersebut, terutama
memperhatikan bahwa kegiatan market maker hanya dapat
dilakukan atas rekening dari Perusahaan Efek itu sendiri.
Sebagaimana diketahui, ketentuan permodalan, baik ketentuan
modal disetor maupun Modal Kerja Bersih Disesuaikan bagi
Perusahaan Efek telah diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham dan
Permodalan Perusahaan Efek dan Peraturan Bapepam Nomor
V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan. Namun demikian, bagi Perusahaan Efek yang
melakukan kegiatan sebagai market maker memerlukan
permodalan yang lebih kuat dalam rangka memperkuat kondisi
keuangan dan kemampuan operasionalnya sebagai market
maker.
Dasar penghitungan permodalan bagi market maker dapat
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
a. jumlah rata-rata dari perdagangan Efek di mana dia menjadi
market maker;
b. nilai pasar dari Efek di mana dia menjadi market maker.
2. Mekanisme Perdagangan oleh Market maker
Di samping pengaturan mengenai pelaku market maker antara lain
persyaratan Pihak, permodalan, dan kewajibannya, hal yang tidak
kalah penting adalah pengaturan mekanisme perdagangannya.
Secara prinsip, pengaturan mekanisme perdagangan oleh
Bapepam ditujukan untuk memastikan bahwa Bursa Efek
88
melaksanakan perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien.
Pengaturan mengenai mekanisme perdagangan secara rinci diatur
oleh Bursa Efek.
Mekanisme perdagangan oleh market maker tidak lepas dari
ketentuan adanya kuotasi. Ada beberapa karakter dari kuotasi:
a. Two Sided Quotation
Dalam Two Sided Quotation, market maker wajib membeli
atau menjual Efek di mana dia menjadi market maker untuk
rekeningnya sendiri secara berkesinambungan dan wajib
menjaga two sided quotation pada Bursa Efek. Dalam hal
market maker melakukan update atas harga permintaan atau
penawarannya tanpa disertai update atas jumlah efeknya,
maka jumlah Efek yang dimasukkan pada harga tersebut
adalah jumlah Efek yang sebelumnya.
Setiap anggota yang terdaftar sebagai market maker di Bursa
Efek harus menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah
tertentu di mana penentuan jumlah tertentu tersebut
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
• rata-rata volume perdagangan Efek selain
perdagangan tutup sendiri pada Bursa Efek;
• harga permintaan; dan
• jumlah market maker pada satu Efek.
Kewajiban menampilkan jumlah saham pada Efek tertentu
dapat berubah tergantung dari keadaan tertentu sebagaimana
ditentukan oleh Bursa Efek dan Bursa Efek dapat menerbitkan
daftar jumlah yang Efek diwajibkan dari waktu ke waktu.
market maker berkewajiban untuk menjaga tampilan jumlah
kuotasi yang diwajibkan pada jumlah batas minimum atau
lebih yang diwajibkan.
89
b. Firm Quotation
Market maker yang menerima penawaran untuk membeli atau
menjual dari Anggota Bursa yang lain wajib melakukan
eksekusi untuk penawaran tersebut setidaknya pada satu unit
perdagangan yang normal. Dalam hal market maker
menampilkan kuotasi dengan jumlah yang lebih besar dari
satu unit perdagangan yang normal pada saat ia menerima
penawaran jual atau beli dari Anggota Bursa dimaksud, maka
market maker dapat mengesekusi transaksi tersebut pada
jumlah yang ditampilkan.
c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar
Market maker wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada
tingkat yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut dianggap
tidak wajar dengan pasar pada saat itu, Bursa Efek dapat
mewajibkan market maker untuk dapat memasukkan
kuotasinya kembali. Apabila market maker yang mempunyai
kuotasi yang dianggap tidak wajar tersebut gagal
memasukkan kembali kuotasinya, Bursa Efek dapat men-
suspend kuotasi market maker tersebut untuk satu atau
semua Efek.
Bursa Efek wajib memiliki mekanisme dalam hal market maker
gagal memasukkan atau meng-update kuotasi, sebagai
berikut:
• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau meng-
update kuotasi, market maker tersebut wajib segera
menghubungi Bursa Efek untuk meminta penarikan
kuotasi;
• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau meng-
update kuotasi dan market maker tersebut memilih untuk
90
tetap dalam Bursa Efek, maka market maker tersebut
harus mengeksekusi penawaran beli atau jual yang
diterimanya dari Anggota Bursa yang lain pada jumlah
kuotasinya melalui Bursa Efek.
d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif
Market maker akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-
register sebagai market maker untuk Efek tertentu selama
periode tertentu apabila average spread Efek tersebut lebih
dari average spread dari dealer-dealer yang lain untuk Efek
tersebut pada suatu periode tertentu.
e. Locked and Crossed Market
Market maker dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di
Bursa Efek selama jam kerja yang normal (kecuali dalam
keadaan yang luar biasa) apabila :
• Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama
dengan atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh
market maker yang lain untuk Efek yang sama, atau
• Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang dari
kuotasi yang ditawarkan oleh market maker yang lain
untuk Efek yang sama.
Hal lain yang perlu diatur dalam mekanisme perdagangan oleh
market maker adalah kebijakan autoquote. Kebijakan ini
melarang sistem yang disebut sebagai autoquote system
untuk melakukan update quote secara otomatis atau
melakukan tracking ke dalam kuotasi di suatu Bursa Efek.
Larangan ini diperlukan untuk menghilangkan dampak negatif
pada kapasitas dan operasi atas teknik autoquote tertentu di
mana teknik ini dapat merubah track di dalam kuotasi yang
secara otomatis bereaksi atas kuotasi yang lain yang dapat
91
mengakibatkan kuotasi market maker jauh dari hasil pasar
yang terbaik.
Market maker dimungkinkan untuk menarik kuotasinya pada
suatu Efek. Penarikan kuotasi dapat diberikan oleh Bursa Efek
setelah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan.
Beberapa alasan-alasan untuk melakukan penarikan
sementara adalah:
1) Keadaan di luar control dari Market maker, antara lain
kerusakan atau permasalahan peralatan dan komunikasi,
atau keadaan darurat, bencana alam.
2) Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment
banking (dengan disertai dokumen-dokumen
pendukung).
3) Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara
perjanjian kliring.
4) Kegiatan Market maker yang pasif dan berpartisipasi
dalam secondary offering.
92
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. K e s i m p u l a n
Berdasarkan uraian yang disampaikan dalam bab-bab terdahulu
dapat disimpulkan beberapa hal:
1. Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu
negara harus mampu meningkatkan kemudahan bagi para
pemodal untuk melakukan investasinya di pasar modal. Salah satu
upaya yang dapat ditempuh adalah meningkatkan likuiditas pasar
melalui pengembangan perdagangan melalui market maker.
2. Permasalahaan likuiditas juga merupakan kendala Pasar Modal di
Indonesia hal ini ditengarai oleh sejumlah saham emiten yang
tercatat di Bursa tidak ditransaksikan dan dua-pertiga saham
emiten yang tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total
frekuensi transaksi.
3. Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya yang
diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market. Tim
melakukan studi pengembangan market maker di beberapa negara
mulai dari negara berkembang sampai dengan negara sedang
berkembang yaitu USA, Austria, India dan Thailand.
4. Tampak adanya variasi pengembangan market maker dari
beberapa negara tersebut. Mulai dari penggunaan istilah, ruang
lingkup, mekanisme perdagangan sampai dengan sanksi yang
diberikan.
5. Namun sesuai dengan rekomendasi IOSCO, maka dapat ditarik
benang merah standar baku yang harus diatur dalam
pengembangan market maker yaitu:
93
a. Menetapkan persyaratan permodalan yang kuat tetapi tidak
membebani;
b. Menunjukkan sikap kehati-hatian (prudent) dalam
menetapkan persyaratan perizinan atau pendaftaran;
c. Mengijinkan spread yang dapat menjamin resiko mereka;
d. Mengijinkan mereka untuk melakukan upaya dalam rangka
pengelolaan resiko.
e. Penerapan sanksi atas pelanggaran terhadap kewajiban
sebagai market maker.
6. Penelitian atas aktivitas perdagangan saham (khususnya saham
dengan kapitalisasi rendah) dan frekuensi pemindah bukuan
obligasi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, menunjukkan
rendahnya likuiditas perdagangan efek di Indonesia. Berdasarkan
fakta tersebut maka sangatlah dibutuhkan market maker untuk
menggairahkan perdagangan efek di Indonesia.
7. Pengaturan market maker tidak secara eksplisit diatur dalam
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, namun
penggunaan kata pembentuk pasar (market maker) disinggung
dalam UUPM. Dengan demikian maka terdapat landasan hukum
bagi kemungkinan perdagangan efek di Pasar Modal Indonesia
melalui mekanisme market maker.
8. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada pokoknya adalah mengenai
persyaratan Pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai market
maker, permodalan dan mekanisme perdagangan Efek oleh market
maker. Adapun pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai
markeet maker adalah Perusahaan Efek yang bertindak sebagai
dealer.Adapun pengaturan mengenai mekanisme perdagangan
akan lebih detail diatur oleh Bursa Efek meliputi kuotasi yang dapat
94
dilakukan, penarikan kuotasi dan beberapa hal terkait dengan
sanksi terhadap market maker.
B. R e k o m e n d a s i
Dari berbagai pro dan cons terhadap pengembangan market maker
dan mempelajari penerapan market maker di beberapa negara Tim
dapat merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penggunaan istilah hendaknya tidak terpaku pada istilah market
maker, spesialis atau pembentuk pasar, sebaiknya didefinisikan
terlebih dahulu fungsinya selajutnya ditentukan istilah yang paling
tepat. Hal ini mengingat penggunaan istilah yang sama dibebrapa
negara tetapi fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan negara
yang bersangkutan.
2. Mempertimbangkan fungsi market maker yang cukup berat dimana
harus menciptakan likuiditas terlebih lagi bila kondisi pasar sedang
bearish maka perlu diberikan semacam insentif kepada market
maker. Hal ini dilakukan di beberapa negara apabila hal ini tidak
dipikirkan maka secara bisnis akan kecil kemugkinan pihak yang
bersedia menjadi market maker kalaupun diwajibkan maka fungsi
market maker untuk menjaga likuiditas tidak akan dapat berjalan
sesuai harapan seperti pengalaman pengembangan market maker
di Bursa Paralel Indonesia dulu atau Bursa Efek Surabaya saat ini.
3. Mengenai penentuan besaran modal, spread untuk kuaotasi
hendaknya dikaji lebih jauhh dan diperhitungkan secara matang
dengan memperhatikan jumlah rata-rata dari perdagangan efek,
nilai pasar dari efek dimana dia menjadi market maker, tingkat
volatilitas saham yang hendak marketmakeri. Apabila perhitungan
ini kurang tepat akan berdampak kontra produktif dan
pengembangan market maker sebagai ajang manipulasi pasar.
95
DAFTAR PUSTAKA
1. Jakarta Stock Exchange, Pasar Modal Indonesia : Retrospeksi Lima
Tahun Swastanisasi BEJ, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 1997
2. Emerging Markets Committee of the IOSCO, The Influence of Market
Makers in the Creation of Liquidity, OICV IOSCO, Jakarta 1999
3. PT Bursa Efek Surabaya, Proposal Implementasi Perdagangan Efek
Oleh Pembentuk Pasar, PT. Bursa Efek Surabaya, Jakarta 2003
4. Dr. Y. Subba Reddy, Market Makers : Part of an Antediluvian or
Ambitious Structure?, 2003
5. Mark Wahrenburg, Trading system competition and market maker
competition, 2003
96
Susunan Anggota Tim Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia
I. Tim Pengarah
1. Sigit Sunarno, MBA 2. Drs. Usman
II. Tim Pelaksana
1. Justisia Tripurwasani, LLM 2. Edi Broto Suwarno, LLM 3. Diana Muinarosa, SE 4. Danang Tri Hartono, SE 5. Ivan Guruh Setyawan, MM 6. Heni Nugraheni, LLM 7. Eko Rinaldo, SE 8. Ridiani Kurnia, MCom 9. Suryo Budisantoso 10. Drs. Pendri Hasan
III. Pembantu Pelaksana
1. Ridwan, SH 2. Tito Adji, SH 3. Darwin, SH 4. Fithri Kasityaningrum
Sekretariat
1. Netti Heriyati 2. Dwikora Yuniarso
97
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan berkat dan anugerah-Nya sehingga Tim dapat
menyelesaikan penulisan laporan hasil studi Market Maker. Kami
menyadari bahwa studi yang dilakukan masih bersifat global dan tidak
terlalu mendalam mengingat adanya keterbatasan pengetahuan dan
dana yang ada. Namun, berkat kerja keras dan dukungan penuh yang
diberikan oleh seluruh anggota Tim dan responden maka penelitian ini
dapat selesai dengan baik.
Untuk itu, sudah selayaknya Tim menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam pelaksanaan studi, sebagaimana tersebut
dibawah ini :
1. Pimpinan Proyek Peningkatan Efisiensi Pasar Modal beserta
segenap jajarannya.
2. Direksi PT Bursa Efek Jakarta beserta jajarannya selaku nara
sumber.
3. Direksi PT Bursa Efek Surabaya beserta jajarannya selaku nara
sumber.
4. Pengarah dan seluruh anggota Tim Studi Market Maker.
5. Pihak-pihak yang telah membantu Tim dalam rangka pelaksanaan
penelitian studi.
Akhirnya takada gading yang tak retak, walaupun dengan segala
keterbatasan yang ada, Tim berharap semoga hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak terkait sebagai bahan referensi dan
pertimbangan, khususnya Bursa Efek Jakarta, Perusahaan Efek dan
1
Bapepam sendiri didalam mengambil kebijakan dalam penerapan
Remote Trading System secara penuh di masa yang akan datang,
sehingga dapat terlaksana dengan sukses dan lancar.
Disamping itu, hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan oleh
kalangan akademis maupun pemerhati pasar modal di Indonesia
melengkapi khasanah ilmu dan literatur tentang pasar modal yang
masih sangat terbatas dewasa ini.
Jakarta, Desember 2003
Tim Market Maker
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL vii DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Ruang Lingkup Studi 3 C. Perumusan Masalah 4 D. Tujuan Studi 4 E. Metode Studi 5 F. Tim Studi 6 G. Waktu Studi 6
BAB II MARKET MAKER 7 A. Pengertian Market Maker 7 B. Pengembangan Market Maker 9 1. Aspek Kebutuhan 9 2. Rekomendasi IOSCO 10 C. Market Maker di Beberapa Manca Negara 11 1. Austria 12 1.1 Pendahuluan 12 1.2 Segmentasi Pasar pada Bursa Wina 13 1.3 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse 14 1.4 Ciri-ciri Dasar Sistem Spesialis 14 1.4.1 Kewajiban Spesialis dan Market Maker 16 1.4.2 Keuntungan Spesialis 20 1.4.3 Prosedur Penawaran bagi Spesialis 24 1.4.4 Pelaksanaan Prosedur Penawaran 24
1
1.4.5 Prosedur persetujuan penawaran 24 1.4.6 Timeframe 25 1.4.7 Penawaran untuk mengambil alih fungsi
spesialis 25
1.4.8 Bobot penawaran dan memilih spesialis 29 1.4.9 Menyesuaikan penawaran setelah fase
pertama penawaran 29
1.4.10 New Issues 30 1.4.11 Produk Baru 31 1.4.12 Pengawasan Spesialis 31 1.4.13 Pelaporan dan Pengumuman 32 1.4.14 Sanksi-sanksi pada kasus Noncompliance 32 1.5 Pengunduran diri sebagai market maker dan
spesialis 36
1.5.1 Pengunduran diri sebagai spesialis 36 1.5.2 Pasar Tunai 37 1.5.3 Pasar derivatif (OTOB) 38 2. Amerika Serikat 40 2.1 Persyaratan Market Maker 40 2.2 Persyaratan permodalan 40 2.3 Mekanisme Perdagangan melalui Market Maker
(pada NASDAQ). 41
2.4 Kebijakan Autoquote 45 2.5 Stabilisasi Penawaran 46 2.6 Eligibility 47 2.7 Pembatasan atas Stabilisasi Penawaran 47 2.8 Pengajuan Permintaan kepada Asosiasi 47 2.9 Withdrawal of Quotation dan Passive Market Making 48 2.10 Withdrawal of Quotes 49 2.11 Excused Withdrawals 49 3. Thailand 50
2
3.1 Latar Belakang 50 3.2 Permohonan dan Pendaftaran Sebagai Market
Maker 51
3.3 Tugas dan Kewajiban Market Maker 51 3.4 Pengecualian Market Maker Untuk Tidak Melakukan
Tugas atau Kewajibannya. 54
3.5 Sanksi dan Pembatalan Pendaftaran Sebagai Market Maker
55
4. India 56 4.1 Pendahuluan 56 4.2 Sistem Perdagangan Dan Pembentuk Pasar 58 4.3 Pendaftaran bagi Pembentuk Pasar 58 4.4 Pembatasan dan Pelarangan Transaksi Market
Makers 60
BAB III PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA 63 A. Potensi Market Maker dan Profile Pasar Modal Indonesia 63 1. Pasar Saham 64 2. Pasar Obligasi 67 3. Potensi Pengembangan Market Maker 74 B. Bursa Efek dan Implementasi Market Maker / Rencana
Penerapan Market Maker Oleh Bursa Efek Di Indonesia 76
1. PT Bursa Efek Surabaya 76 a. Fasilitas market maker yang telah Disediakan PT
Bursa Efek Surabaya (BES) 76
b. Kajian Pengembangan Kembali 77 c. Tujuan Adanya Market Maker 78 d. Kriteria Market Maker 80 e. Mekanisme Perdagangan melalui market maker 80 f. Kesiapan Infrastruktur 80 2. Bursa Efek Jakarta 81 C. Pengembangan Market Maker di Indonesia 82
3
1. Pengaturan Market Maker 82 2. Mekanisme Perdagangan oleh Marker Maker 85
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 90 A. Kesimpulan 90 B. Rekomendasi 92
DAFTAR PUSTAKA ix
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu
negara dituntut untuk mengikuti suatu perubahan dan perkembangan
guna memenuhi kebutuhan pasar dan menjaga keselarasan dengan
keinginan pasar. Berbagai upaya ditempuh dalam rangka meningkatkan
kemudahan bagi para pemodal untuk melakukan investasinya di pasar
modal.
Tingginya likuiditas suatu pasar merupakan salah satu barometer
penentu para pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Pasar
yang likuid akan menarik karena dengan mudah pemodal dapat menjual
dan membeli efek sesuai dengan perkembangan pasar dan kebutuhan
portofolio pemodal. Akan tetapi sebaliknya bila tidak tercipta likuiditas
dalam suatu pasar maka pemodal akan mengalami kesulitan dalam
melepas efek yang dimilikinya.
Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya yang
diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market. market
makeradalah intermediary yang mempunyai kewajiban untuk menjual
dan membeli atas efek tertentu untuk rekeningnya sendiri secara
berkesinambungan dan selalu menyampaikan kuotasi atas efek yang
menjadi tanggunggannya.
Namun berbagai argumen dan debat muncul perihal alternatif
peningkatan likuiditas melalui market maker ini. Pada masa pasar
sedang bullish tidak akan banyak ditemui kendala untuk menjadi market
5
maker tetapi pada saat pasar sedang bearish akan sangat
membutuhkan permodalan yang kuat untuk dapat menjadi market maker.
Disamping itu ada pendapat yang menyatakan bahwa peningkatan
likuiditas melalui pengembangan market maker lebih costly
dibandingkan dengan system order matching karena dalam
mekanismenya market maker akan mengambil keuntungan dari spread
penawaran jual.
Mencermati permasalahaan likuiditas di Pasar Modal Indonesia
Indonesia sangatlah menarik karena banyak saham yang hanya aktif
diperdagangkan dalam beberapa minggu setelah listing. Sedangkan bila
dilihat dari aktifitas saham Emiten yang ditransaksikan tampak bahwa
dalam setiap bulan terdapat sepersepuluh dari saham Emiten yang
tercatat di Bursa tidak ditransaksikan sedangkan dua-pertiga saham
emiten yang tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total frekuensi
transaksi.
Mekanisme perdagangan dengan menggunakan sistem market
maker pernah dilakukan pada tahun 1987 yaitu perdagangan melalui
Bursa Paralel Indonesia (BPI). Pada dasarnya BPI didirikan untuk
memenuhi aspirasi kalangan bisnis dan masyarakat luas. Dalam hal ini
BPI merupakan jembatan bagi perusahaan yang sudah layak
menawarkan sahamnya kepada masyarakat luas tetapi belum
memenuhi persyaratan untuk dicatatkan di Bursa reguler. Adapun
transaksinya dilakukan olkeh market maker untuk menjamin terjadinya
likuiditas. Market maker wajib wajib melakukan penawaran terus
menerus dengan demikian aktivitas transaksi terus meningkat.
Sedangkan keuntungan yang akan diperoleh oleh market maker adalah
spread harga yang ditentukan sendiri antara harga jual dan harga beli
6
yang bias berubah setiap saat. Namun kenyataannya selain kurangnya
dukungan teknologi informasi yang digunakan dan kurangnya variasi
serta jumlah saham yang dicatatkan maka BPI pada Tahun 1995
diakuisisi oleh PT Bursa Efek Surabaya (BES).
Dengan kewajiban mengemban misi BPI, BES juga
mengembangkan sistem perdagangan melalui market maker. Hal ini
dapat dilihat dari infrastruktur yang disediakan BES berupa sarana dan
prasarana perdagangan melalui market maker. Fasilitas yang disediakan
BES tersebut tidak mendapat respon positif dari Anggota Bursa,
sehingga fasilitas tersebut tidak pernah digunakan oleh Angggota BES.
Tuntutan meningkatkan kemudahan bagi para pemodal untuk
melakukan investasinya di pasar modal yang antara lain dengan
meningkatkan likuiditas, dan memperhatikan besarnya potensi perlunya
peningkatan likuiditas terutama untuk saham-saham yang berkapitalisasi
rendah, serta belajar dari ketidakberhasilan pengembangan market
maker maka Menteri Keuangan RI melalui Surat Nomor : 187/KM.1/2003
memutuskan untuk membentuk Tim Studi Market Maker di Pasar Modal
Indonesia (lihat lampiran 1) dan Ketua Pelaksana Tim Studi Market
Maker di Pasar Modal Indonesia mengeluarkan Surat Nomor :
Kep-01/PPEPM.3/2003 tentang Pengangkatan Anggota Pembantu
Pelaksana dan Sekretariat Tim Studi tentang Market Maker di Pasar
Modal Indonesia (lihat lampiran 2) .
7
B. Ruang Lingkup Studi
Dalam melakukan studi, Tim membatasi ruang lingkup studi pada
kajian penerapan perdagangan Efek melalui market maker yang meliputi
3 (tiga) hal, yaitu:
1. Pengertian market makerdan mekanisme perdagangannya.
2. Kemungkinan penerapan market maker sebagai salah satu alternatif
mekanisme perdagangan Efek di Pasar Modal Indonesia dikaitkan
dengan kondisi Pasar Modal Indonesia.
3. Ketentuan-ketentuan minimal implementasi market maker di
Indonesia.
C. Perumusan Masalah
Dalam kajian ini, Tim mengidentifikasi beberapa masalah yang
harus mendapat perhatian, yaitu:
1. Bagaimana kemungkinan pengembangan market maker sebagai
salah satu alternatif bagi investor dalam melakukan perdagangan
Efek.
2. Hal-hal apakah yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh Bapepam
berkaitan dengan pengembangan market maker.
3. Hal-hal apakah yang perlu dipersiapkan Perusahaan Efek dalam
melakukan pengembangan market maker.
D. Tujuan Studi
Adapun tujuan dilakukannya studi market maker di Indonesia
adalah:
8
1. Mengetahui seberapa besar kemungkinan pengembangan market
maker salah satu alternatif dalam melakukan perdagangan Efek di
Pasar Modal Indonesia.
2. Mengetahui hal-hal yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh
Bapepam dan hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh Perusahaan
Efek berkaitan dengan pengembangan market maker di Pasar
Modal Indonesia.
3. Menghasilkan rekomendasi berkaitan dengan penerapan dan
penyediaan market maker kepada pihak-pihak terkait.
E. Metode Studi
Dalam melakukan studi, Tim menggunakan metode penelitian
pustaka dan metode penelitian lapangan. Penelitian pustaka dilakukan
dengan mempelajari beberapa literatur yang terkait dengan market
maker untuk mendapatkan landasan teori. Dalam mempelajari literatur,
tim mengambil dari tulisan dan artikel perorangan maupun kelembagaan
dan dari peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas pasar modal yang
sudah mempraktekkan market maker.
Untuk mempelajari praktek market maker di luar negeri, tim
mengambil sampel 4 (empat) pengaturan di 4 (empat) otoritas pasar
modal yang berbeda, yaitu pengaturan yang dilakukan oleh United
States of America (USA), Austria, Thailand, India.
Sedangkan untuk penelitian lapangan dilakukan dengan mengkaji
data perdagangan dan informasi terkait dengan pasar modal di
Indonesia untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir untuk mendapatkan
9
gambaran permasalahan dan kondisi Pasar Modal Indonesia, dan
mengkaji masukan dan informasi dari 2 (dua) Bursa Efek di Indonesia.
F. Tim Studi
Tim Studi Market Maker terdiri dari18 orang, dengan perincian
sebagai berikut.
1. 2 (dua) orang pengarah.
2. 1 (satu) orang ketua tim.
3. 9 (sembilan) orang anggota.
4. 4 (empat) orang pembantu pelaksana.
5. 2 (dua) staf sekretariat.
G. Waktu Studi
Studi dilakukan pada tahun anggaran 2003 dengan jangka waktu
studi Januari sampai dengan Desember 2003.
10
BAB II
MARKET MAKER
A. PENGERTIAN MARKET MAKER
Market Maker atau Pembentuk Pasar merupakan suatu fenomena
yang menarik dalam perkembangan kegiatan perdagangan sekuritas di
pasar modal dunia, khususnya perdagangan instrumen pasar modal
melalui Bursa Efek. Market Maker ini pada umumnya berkembang
dengan pesat di negara-negara yang pasar modalnya sudah maju dan
modern. Terdapat beberapa pengertian dari Market Maker yang dikenal
di berbagai negara. Di bawah ini beberapa istilah dan pengertian dari
Market Maker yang dirangkum dari berbagai sumber sebagai berikut :
1. Dalam situs atau website www.investorwords.com istilah Market
Maker didefinisikan sebagai “A brokerage or bank that maintains a
firm bid and ask price in a given security by standing ready, willing,
and able to buy or sell at publicly quoted prices (called making a
market). These firms display bid and offer prices for specific
numbers of specific securities, and if these prices are met, they will
immediately buy for or sell from their own accounts. Market makers
are very important for maintaining liquidity and efficiency for the
particular securities that they make markets in. At most firms, there is
a strict separation of the market-making side and the brokerage side,
since otherwise there might be an incentive for brokers to
recommend securities simply because the firm makes a market in
that security”.
11
2. Menurut NASD pengertian dari Market Maker diuraikan sebagai “A
firm that maintains a firm bid and offer price in a given security by
standing ready to buy or sell at publicly-quoted prices. The Nasdaq
Stock Market is a decentralized network of competitive Market
Makers. Market Makers process orders for their own customers, and
for other NASD broker/dealers; all NASD securities are traded
through Market Maker firms. Market Makers also will buy securities
from issuers for resale to customers or other broker/dealers. About
10 percent of NASD firms are Market Makers; a broker/dealer may
become a Market Maker if the firm meets capitalization standards set
down by NASD”.
3. Sementara itu dalam situs atau website Citibankgroup yaitu
www.citibank.com istilah Market Maker didefinisikan sebagai “A
dealer or trader who maintains a firm bid and offer price in a given
security by standing ready to buy or sell round lots at the quoted
prices”.
4. Selanjutnya di pasar modal Amerika Serikat juga dikenal istilah
“Make a Market” yang didefinisikan sebagai “The process of
maintaining firm bid and asked prices in a given security by standing
ready to buy or sell round lots at publicly quoted prices. In the
over-the-counter market, the dealer is called a "market maker", and
on the exchanges, a "specialist".”
5. Menurut beberapa kamus keuangan dan pasar modal secara umum
Market Maker didefinisikan sebagai “Securities dealer in a specific
over-the-counter stock who makes a market--that is, one who
maintains firm bid and asked prices in a given security by standing
ready to buy or sell round lots”. Disamping itu juga ada yang
mendefinisikan sebagai “An institution that makes a firm bid and ask
12
price in a given over the counter security by standing ready, willing,
and able to buy or sell at publicly quoted prices”
6. Menurut situs atau website Investor Indonesia yaitu
www.investorindonesia.com, Market Maker atau Pembentuk Pasar
didefinisikan sebagai “pedagang Efek di Bursa yang memelihara
likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di
pasar sekunder”
7. Sedangkan berdasarkan Pasal 1 ayat 18 Peraturan Pencatatan
Bursa Efek Surabaya (BES) definisi dari Pembentuk Pasar atau
Market Maker adalah “Anggota Bursa yang telah disetujui oleh
Bursa yang secara terus menerus menyampaikan kuotasi atas Efek
yang menjadi tanggungannya dan bersedia untuk membeli atau
menjual Efek tersebut sekurang-kurangnya 1 (satu) unit
perdagangan sebagaimana ditetapkan oleh Bursa”.
B. PENGEMBANGAN MARKET MAKER
1. Aspek Kebutuhan
Peranan Market Maker di dalam transaksi keuangan dunia dirasakan
semakin penting terutama dalam rangka menciptakan stabilisasi
harga produk-produk keuangan dan juga untuk menjaga likuiditas
dari produk-produk itu sendiri. Di berbagai pasar keuangan, baik
pasar uang, pasar berjangka (futures and opsis), pasar berjangka
komodity, maupun pasar modal, peranan Market Maker dirasakan
semakin penting dan diakomodasi dalam peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan aktivitas perdagangan
produk-produk keuangan.
13
Di pasar modal sendiri, peranan Market Maker dalam perdagangan
saham, obligasi ataupun derivative sudah dirasakan oleh para
pelaku pasar modal, terutama di negara-negara yang pasar
modalnya sudah maju dan modern seperti Amerika Serikat, Austria
dan negara-negara Eropa lainnya. Namun dalam perkembangannya
Market Maker juga diperkenalkan dan kegiatannya diakomodir
dalam peraturan perundang-undangan di pasar modalnya.
Negara-negara seperti Thailand, Hong Kong, Jepang dan lain-lain
juga sudah mengatur mengenai keberadaan Market Maker di pasar
modal mereka.
Perlunya pasar modal mengembangkan Market Maker adalah dalam
rangka menjaga stabilitas pasar dan menciptakan likuiditas pasar
modal dalam persaingan global yang semakin ketat.
2. Rekomendasi IOSCO
Dalam laporan the Emerging Markets Committee salah satu komite
dari International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
yang berjudul The Influence of Market Makers in the Creation of
Liquidity bulan Mei 1999, merekomedasikan beberapa ketentuan
berkaitan dengan pengembangan Market Maker, yaitu :
a. Menetapkan persyaratan modal yang kuat (adequate), namun
tidak membebani, tidak terlalu tinggi untuk mencegah Market
Maker mengambil posisi (taking position) dan mencegah
manipulasi pasar (market making),
14
b. Menetapkan persyaratan perizinan atau pendaftaran yang ketat
(prudent) tidak untuk membatasi kelangkaan modal dan sumber
daya manajerial,
c. Mengijinkan spreads yang dapat menjamin risiko mereka,
d. Mengijinkan untuk melakukan short selling, cara atau sarana
yang penting dalam rangka pengelolaan risiko (risk
management) bagi Market Maker.
Dalam Lampiran 2 Laporan tersebut di atas yang berjudul Replies To
Questionaire: The Influence of Market Makers in Creation of Liquidity
diuraikan mengenai hasil dari pengumpulan data melalui
questionnaire yang dilakukan terhadap 18 negara anggota IOSCO.
Dari 18 negara tersebut terdapat 5 negara yang mengatur Maker
Maker secara khusus dalam peraturan perundang-undangan pasar
modal sedangkan 13 negara yang lain tidak diatur secara khusus.
Hasil survey selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 2 laporan
ini.
C. MARKET MAKER DI BEBERAPA NEGARA
Dalam penelitian yang dilakukan dalam rangka studi tentang
pengembangan Market Maker di Pasar Modal Indonesia ini akan diambil
contoh kegiatan dan pengaturan Market Maker di beberapa negara, baik
yang pasar modalnya sudah maju dan modern maupun yang pasar
modalnya masih dalam taraf berkembang, sebagai bahan studi
perbandingan. Adapun negara-negara tersebut adalah sebagai berikut:
1. AUSTRIA
15
1.1 Pendahuluan
Wiener Borse memperkenalkan sistem spesialis dalam
hubungannya dengan segmentasi pasar baru pada 1 April
1999.
Peraturan yang dipresentasikan menggambarkan kerangka
kerja sistem spesialis dan akan disesuaikan dengan
kebutuhan.
Market Making di Bursa Wina
Market Maker Spesialis
Sistem spesialis didesain sebagian sebagai pelengkap sistem
market maker dengan memperkenalkan fungsi tambahan
broker dengan tujuan meningkatkan likuiditas pasar.
Tugas-tugas spesialis adalah untuk menempatkan quota beli
dan jual yang tetap ke dalam sistem bersama-sama dengan
market maker dan, dengan bantuan pengukuran tambahan,
mempertinggi likuiditas pasar, dengan cara demikian
mendukung pembuatan pasar dan pemasaran sekuritas dan
produk.
Disamping fungsi spesialis sebagai penyedia likuiditas,
spesialis dapat juga berperan sebagai penyedia produk. Fungsi
ini dimaksudkan khususnya untuk perdagangan opsi dan
kontrak-kontrak future keuangan untuk opsi saham yang
membutuhkan peserta perdagangan yang menanggung
kewajiban spesialis sebagai syarat untuk masuk dalam
perdagangan di Bursa Wina.
16
Sebagai tambahan agar dapat meningkatkan reputasi spesialis
di pasar, spesialis mendapat berbagai keuntungan sebagai
ganti penerimaan resiko di dalamnya.
Dalam ruang lingkup sistem spesialis, sebuah perusahaan
terdaftar juga memiliki kemungkinan menaikkan sahamnya
lebih besar nilainya dengan mengembangkan kebijakan
komunikasinya (menerapkan standar akuntansi internasional,
keterbukaan khusus, menyiarkan gambaran perusahaan, dan
sebagainya).
1.2 Segmentasi Pasar pada Bursa Wina
Segmentasi pasar di Bursa Wina adalah instrumen kebijakan
pemasaran dan komunikasi. Segmentasi pasar ini membagi
segmen-segmen pasar yang berbeda menurut likuiditas dan
frekuensi dimana quota beli dan jual ditempatkan dalam sistem.
Pembagian pasar ke dalam Official Market, Semi-Official
Market dan Third Market digunakan sebagai kriteria untuk
alokasi saham dan produk ke dalam segmen pasar yang
berbeda.
Sekuritas dan produk yang diperdagangkan pada Bursa Wina
dikelompokkan ke dalam segmen-segmen berikut :
1.3 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse
17
Segementasi Pasar pada Wiener Borse
warrants Otob market
1….membutuhkan spesialis/MM 2….membutuhkan MM 3….stocks == MM dimungkinkan
4….auction with liquidity providers possible
Cece derivatives 2
Austrian derivatives 1
Other listings 3 Equity market Bond market
Auction 4
Continuous 1
Prime market 1 1
Standard market
Performance linked bonds
Banking bonds
Ct
Government bonds
Kriteria untuk memasuki dan alokasi dari masing-masing
segmen dijelaskan secara lebih jelas dalam publikasi
“Segmentasi pasar pada Bursa Wina”.
1.4 Ciri-ciri Dasar Sistem Spesialis
Spesialis untuk tiap sekuritas (pasar tunai) dan produk (pasar
derivatif) ditentukan oleh pemegang tender. Peserta
perdagangan yang mengajukan tawaran terbaik (in terms of
minimum size and maximum spread) adalah spesialis terpilih.
Prosedur penawaran diulang tiap tahun, memberikan
kesempatan kepada setiap peserta perdagangan di Bursa
Wina untuk menjadi spesialis pada periode tertentu. Hanya
satu spesialis yang terpilih untuk tiap sekuritas dan produk.
Segmen Pasar Bentuk Efek Kreteria Spesialis/ Market Maker
Prosedur Perdagangan
18
Efek Bersifat Ekuitas Pasar Perdana Saham Pencatatan
pada Official Market, Semi-Official Market.
1 spesialis, market maker (tambahan)
Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction
Standard market continuous
Saham Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market
1 spesialis, market maker (tambahan)
Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction
Standard Market Auction
Saham dan Efek lain
Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market .
Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”.
OTOB MARKET Derivatif Austria Produk ATX dan
Opsi Saham Pencatatan pada Official Market.
1 spesialis, market maker (tambahan)
Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous
Derivatif Cece Produk Cece Pencatatan pada Official Market.
1 market maker Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous
OBLIGASI Obligasi Pemerintah Obligasi Perusahaan Obligasi Perbankan Efek bersifat hutang lainnya
Obligasi (khususnya, Obligasi pemerintah, Obligasi Federal, Federal treasury bills, interest rate and government strips, Obligasi Perusahaan, Obligasi Perbankan dan obligasi konversi
Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market
-
Sistem dan Prosedur perdagangan “XETRA”, Perdagangan Auction
WARAN Waran Waran Pencatatan - Sistem Perdagangan
19
pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market
OMex, Perdagangan Continuous
EFEK LAIN YANG TERCATAT Efek Lain yang Tercatat
Saham dan sertifikat partisipan
Pencatatan pada Third Market
Memungkinkan adanya Market Maker
Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Perdagangan saham hanya atas komitmen market maker atau efek yang likuiditas pasarnya terjamin
Hak Bagi Hasil, investasi dan sertifikat indeks
Pencatatan pada Official Market, Semi-Official
Market atau ThirdMarket
Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Jika pasar yang likuid terjamin
1.4.1 Kewajiban Spesialis dan Market Maker
Spesialis memiliki tugas untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban yang dinyatakan dalam penawaran
(minimum size, maximum spread) selama periode
keseluruhan (satu tahun). Kewajiban market maker sekarang
ini adalah syarat-syarat minimum ketika mengajukan
penawaran.
Market maker memiliki kewajiban untuk memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan oleh Bursa Wina (periode
waktu untuk menempatkan quota, maximum spread,
minimum size). Hal ini berarti saham-saham pada segmen
berikut harus memenuhi syarat-syarat berikut:
20
“ Spesialis juga wajib untuk menjamin bahwa harga-harga
ditentukan pada saat pelelangan dan untuk lebih sering
merespon permintaan quota. Volume perdagangan yang
dicapai pada cara ini memiliki pengaruh positif terhadap
saham-saham spesialis dalam volume perdagangan “.
Equity Market Segmentasi
Pasar Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum
Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana Rata-rata 65%
periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian pertengahan 1% to 3%
Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak lebih 2.000 saham
Saham – Pasar standard continuous Standard Market Continuous
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
4%
Interaktif
(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham
Segmentasi
Pasar Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum
21
Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana Rata-rata 65%
periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian pertengahan 1% to 3%
Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak lebih 2.000 saham
Saham – Pasar standard continuous
Standard market continuous
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
4% Interaktif
(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham
OTOB Market Segmentasi Pasar
Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum
Otob market.at ATX Index Products
- ATX Opsi
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo ketiga yang terpendek.
10 kontrak untuk jatuh tempo kurang dari 3
ATX Index Products
-
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak
Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari
10 kontrak untuk jatuh tempo kedua terpendek +
22
ATX-Future
diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo kedua yang terpendek + 20 poin indeks untuk jatuh tempo kedua yang terpendek
5 kontrak untuk 5 jatuh tempo keempat terpendek
Austrian Opsi Saham
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya. Prosentase sebesar (2% atau 2,5% atau 3%) dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menjelaskan nilai absolut yang diseuaikan dengan basis triwulan
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 10 �40 kontrak > EUR 25 �30 kontrak > EUR 50 �20 kontrak > EUR 100 �10 kontrak > EUR 100 �5 kontrak
Maximum Spread (dasar
perhitungan) Volume Minimum ATX futures:
(untuk jatuh tempo kedua terpendek)
(untuk jatuh tempo keempat
terpendek)
(untuk jatuh tempo kedua terpendek)
(untuk jatuh tempo keempat
terpendek) Market maker 0.75% 20 poin indeks 10 kontrak 5 kontrak Specialis - X % 20 poin indeks + X kontrak 10 kontrak
ATX – options: Maximum Spread (dasar
perhitungan) (untuk jatuh tempo ketiga terpendek)
Volume Minimum (untuk jatuh tempo ketiga terpendek)
Market maker 0.75% 10 kontrak Specialis - X % + X kontrak
Stock options : Maximum Spread (dasar
perhitungan) (untuk jatuh tempo kedua terpendek)
Volume Minimum (untuk jatuh tempo kedua terpendek)
Market maker 2 % atau 2,5 % atau 3 % penyesuaian triwulanan
penyesuaian triwulanan
Specialis - X % + X kontrak
1.4.2 Keuntungan Spesialis.
Peserta perdagangan yang mempercayakan pada market
maker Efek atau barang terus menikmati pengurangan biaya
23
transaksi. Peserta perdagangan yang berfungsi sebagai
spesialis dalam sekuritas atau produk berhak atas
keuntungan-keuntungan yang digambarkan sebagai berikut.
a. Tidak ada biaya transaksi
Spesialis tidak dibebani biaya transaksi dalam transaksi
sekuritas atau produk yang menjadi tanggung jawabnya.
Peraturan ini berlaku pada transaksi-transaksi yang
dibuat melalui rekening market maker (rekening
spesialis) dari peserta perdangangan terpilih. Untuk
alasan teknis, biaya-biaya yang terjadi pada transaksi
yang disetujui akan tetap dibebankan seperti
sebelumnya, tetapi pada permulaan bulan berikutnya,
biaya-biaya ini akan dibayar kembali ke rekening market
maker (rekening spesialis).
b. Pembagian dalam volume perdagangan.
Peserta perdagangan menerima bagian dalam
pendapatan transaksi untuk semua perdagangan yang
disetujui pada Wiener Borse untuk saham atau produk di
mana mereka telah menerima tanggung jawab sebagai
spesialis. Jumlah komisi tersebut tergantung pada
likuiditas dari masing-masing sekuritas atau produk.
Keduanya, saham dan produk derivatif, dikelompokkan
ke dalam kategori likuiditas, yang ditentukan berbasis
bulanan menurut volume perdagangan bursa yang
tercatat pada bulan kalender terdahulu. Untuk alasan
teknis, komisi tersebut dibayarkan pada bulan
24
berikutnya.
c. Pembagian dalam volume perdagangan untuk saham.
The share dihitung pada permulaan bulan kalender yang
berikutnya dari periode observasi. Bonus ditentukan
sebagai prosentase dari volume perdangangan rata-rata
masing-masing instrumen setiap hari dalam bentuk EUR
pada seluruh saham spesialis selama periode observasi.
Bonus ini kemudian dihitung menggunakan faktor
partisipasi pasar tunai (the cash market participation
factor).
Total volume perdagangan
saham
dalam periode observasi
Spesialis saham dalam volume
perdagangan sebagai prosentase total
volume perdagagan efek
≥ 8% 2%
< 8% dan ≥ 3% 4%
< 3% dan ≥ 1% 12%
< 1% 15%
d. Pembagian dalam volume perdagangan untuk ATX
products dan opsi saham.
e. The share dihitung pada permulaan bulan kalender
berikutnya pada periode observasi. Pada akhir bulan,
prosentase bagian dari masing-masing instrumen berupa
rata-rata biaya transaksi (jumlah biaya agen, principal,
market maker and global market maker) yang
dikumpulkan per hari dalam bentuk EUR dihitung pada
25
semua instrumen spesialis selama periode observasi.
Bonus ini kemudian dihitung menggunakan faktor
partisipasi.
Total fee yang dikumpulkan atas
produk dalam periode observasi
Spesialis saham dalam volume perdagangan
sebagai prosentase total volume produk
> 20 % 1 %
< 20 % dan > 5 % 5 %
< 5 % dan > 1 % 12 %
< 1 % 30 %
f. Kontribusi penerbit saham.
g. Sebelum penawaran, penerbit saham memiliki hak
untuk mengadakan kontribusi keuangan bagi peserta
perdagangan yang akan mengambil fungsi spesialis
pada sahamnya. Bursa WIna tidak menentukan jumlah
yang harus disediakan, sebagaimana uang ini
dikontribusi secara ekslusif dengan sukarela.
h. Transparansi sehubungan dengan pemenuhan
kewajiban penempatan quota.
i. Tingkat kewajiban spesialis atau market maker untuk
sekuritas atau produk pada bulan berjalan menjadi
tanggung jawab lembaga yang dipublikasikan melalui
media berikut :
1) Website Wina Bursa
2) Majalah elektronik Wina Bursa E-monitor
26
1.4.3 Prosedur Penawaran bagi Spesialis.
Prosedur penawaran untuk peserta perdagangan terpilih yang
berfungsi sebagai spesialis dibuat untuk semua saham yang
terdaftar pada Official Market dan Semi-Official Market seperti
saham opsi dan produk ATX. Indeks Future dan Indeks Opsi
dianggap produk bebas. Hal ini berarti sebagian penawaran
dilaksanakan untuk ATX-Future dan ATX Opsi.
1.4.4 Pelaksanaan Prosedur Penawaran.
Bursa Wina melaksanakan prosedur penawaran, memproses
pengajuan penawaran dan bertanggung jawab atas
penyelesaian proses. Wiener Borse mengumumkan tingkat
penawaran dan menentukan batas waktu yang harus
dipenuhi. Dengan menggunakan dokumen dan daftar
penawaran yang tersedia, peserta perdagangan
menyampaikan penawaran mereka dengan surat terdaftar
menggunakan amplop yang tersedia kepada Manajemen
Wiener Borse. Wiener Borse tidak akan membuka
penawaran yang disampaikan sampai batas waktu habis.
1.4.5 Prosedur persetujuan penawaran
a. Prosedur penawaran untuk pasar tunai dan derivatif
dilaksanakan pada waktu yang sama.
b. Penawaran untuk saham opsi yang tidak menjadi pokok
yang mendasari waktu penawaran adalah pengecualian
dan mengikuti prosedur di bawah ini :
27
1) Pengumuman dikirimkan kepada seluruh peserta
perdagangan potensial sehubungan dengan
penerimaan kewajiban spesalis untuk opsi saham
Austria yang memenuhi kriteria penerimaan.
2) Jika beberapa peserta menawarkan untuk
bertindak sebagai spesialis pada produk yang
ditawarkan, penawaran dilaksanakan untuk fungsi
spesialis (terbatas pada peserta perdagangan
yang mengirimkan isyarat ketertarikan mereka).
1.4.6 Timeframe.
Prosedur penawaran dilaksanakan oleh Bursa WIna sekali
setahun untuk fungsi spesialis pada seluruh sekuritas dan
produk. Seorang spesialis ditunjuk untuk periode satu tahun.
1.4.7 Penawaran untuk mengambil alih fungsi spesialis.
Beberapa peserta perdagangan dapat mengajukan
penawaran untuk minimum size dan maximum spread
sebagai jawaban atas panggilan penawaran. Wiener Borse
hanya akan menerima penawaran-penawaran yang
memenuhi persyaratan minimum market maker. Untuk alasan
teknis, Bursa WIna menggunakan kriteria yang berbeda untuk
minimum size dan maximum spread yang diminta dari
spesalis ketika mengajukan penawaran pada segmen yang
berbeda.
28
Equity market Kriteria penawaran berikut digunakan pada segmen prime
market dan standard market continuous :
Equity market Product group
Max. spread
Minimum size
Prime market 0.1 % 50 saham or kelipatan
Standard market continuous
0.1 % 50 saham or kelipatan
Ketika prosedur penawaran dilaksanakan untuk memilih
seorang spesialis, penawaran-penawaran yang telah diajukan
oleh peserta perdagangan harus memenuhi persyaratan
untuk market maker. Sejak maximum spread dan minimum
size disesuaikan dengan pertukaran operasi perusahaan,
penawaran-penawaran harus diajukan dengan kenaikan yang
tepat. Penawaran-penawaran yang diajukan harus
memenuhi persyaratan market maker pada segmen pasar
khusus tersebut dan juga harus memperhatikan kriteria yang
bersangkutan.
Hal ini digunakan untuk penawaran dengan minimum size
(+50 saham, +100 saham, +150 saham) dan dengan
maximum spread (-0.1 %, -0.2 %, -0.3 %).
Jika, sebagai contoh, batas yang lebih rendah untuk minimum
size dari saham bertambah dari 500 menjadi 750 saham
karena prestasi saham tersebut, spesialis yang menawarkan
+50 saham pada saat penawaran harus memasukkan quota
sebesar 800 saham sebagai pengganti 550.
Contoh:
29
Untuk ATX stock OMV (OMV AG) bursa telah menentukan
persyaratan minimum berikut untuk seorang market maker:
• Menempatkan quota beli dan jual pada basis tetap,
• minimum size 750 saham dan
• maximum spread : 1 %
Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan
maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3 penawar
yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis untuk OMV
stock dan penawaran yang diajukan sebagai berikut :
Tawaran Bank A : Min. size +100 saham (=850 saham) dan
max. spread –0% (=1%)
Tawaran Bank B : Min. size +0 saham (=750 saham) dan max.
spread –0% (=1%)
Tawaran Bank C : Min. size +200 saham (=950 saham) dan
max. spread –0.1% (=0.9%)
Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi spesialis
untuk OMV stock. Jadi, Bank C menerima kewajiban untuk
menempatkan quota untuk minimum size +200 saham dan
maximum spread –0.1 % untuk periode satu tahun. Sisa
market maker untuk OMV stock memenuhi kewajiban yang
ditentukan oleh bursa. Jika harga stock jatuh dan persyaratan
minimum secara konsekuen naik dari 750 saham menjadi
1.000 saham, spesialis diwajibkan untuk menempatkan quota
pada 1.200 saham.
OTOB market
Otob market Product group Max. Minimum size
30
spread
Austrian derivatives
ATX Index Products 0.1 % 1 kontrak atau kelipatan
Austrian derivatives
Austrian Stock Opsis
0.1 % 1 kontrak atau kelipatan
Contoh :
Bursa menentukan persyaratan berikut bagi market maker
untuk opsi pada OMV (OMV AG) stock :
• Menempatkan pesanan beli dan jual pada basis tetap
untuk dua batas tanggal pertama
• Minimum size : 10 kontrak
• Maximum spread : 2 %
Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan
maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3 penawar
yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis untuk opsi
pada OMV dan penawaran yang diajukan sebagai berikut :
Tawaran Bank A : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and max.
spread –0% (=2%)
Tawaran Bank B : Min. size +0 kontrak (=10 kontrak) and max.
spread –0% (=2%)
Tawaran Bank C : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and max.
spread –0.3% (=1.7%)
Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi spesialis
untuk opsi pada OMV. Jadi, Bank C menerima kewajiban
untuk menempatkan quota untuk minimum size +5 kontrak
dan maximum spread –0.3 % untuk periode satu tahun.
Sisa market maker untuk opsi on OMV stock harus memenuhi
kewajiban market maker yang ditentukan oleh bursa.
31
1.4.8 Bobot penawaran dan memilih spesialis.
Penawar-penawar dapat mengajukan penawaran pada quota
maximum spread dan minimum size sebagai tindak lanjut dari
panggilan penawaran. Jika beberapa penawaran yang
diajukan untuk sekuritas atau produk khusus,
penawaran-penawaran tersebut diperiksa berdasarkan
parameter mereka (minimum size dan maximum spread).
Penawaran yang sah harus memenuhi persyaratan minimum
(kewajiban market maker) yang ditentukan oleh Wiener Borse.
Lembaga yang menawarkan jumlah kompetitif tertinggi
(jumlah prosentase deviasi pada minimum size dan maximum
spread) kemudian ditunjuk sebagai spesialis. Penawaran
untuk minimum size dan maximum spread sama-sama diberi
bobot untuk prime market dan standard market continuous
dan pada rasio 1:4 untuk pasar derivatif Austrian.
1.4.9 Menyesuaikan penawaran setelah fase pertama
penawaran.
Terdapat dua kasus yang membolehkan merubah penawaran
yang telah diajukan :
• Jika dua penawaran yang sama telah diajukan ( memiliki
jumlah kompetitif yang sama ) setelah penawaran
pertama :
Jika setelah penawaran pertama, penawaran yang
diajukan untuk sekuritas atau produk yang ditawarkan
sama (jumlah kompetitif sama), peserta perdagangan
32
diminta untuk menyesuaikan penawaran mereka dalam
periode waktu tertentu. Jika hal ini masih tidak
memungkinkan untuk memilih seorang spesialis setelah
penyesuaian penawaran diajukan, berarti seri.
• Jika tidak ada penawaran yang sah yang telah diajukan
pada sekuritas atau produk yang ditawarkan :
Pada kasus ini, seluruh peserta perdagangan sekali lagi
diundang untuk mengajukan penawaran yang sah pada
sekuritas atau produk khusus tersebut.
1.4.10 New Issues.
Pada kasus penerbitan umum perdana, bank penerbit telah
terlebih dahulu memiliki hak untuk menerima fungsi spesialis
ketika saham diterima untuk didaftarkan pada Official Market
atau Semi-Official Market sampai hari pertama pendaftaran.
Bank penerbit juga memiliki pilihan untuk melepaskan hak
tersebut dengan persetujuan peserta perdagangan lain.
Tiga bulan setelah perdagangan dimulai, penawaran untuk
seorang spesialis dilaksanakan dimana seluruh spesialis dan
market maker yang ada pada saat itu diundang untuk turut
serta di dalamnya, ditetapkan paling lama tiga bulan sampai
tanggal penawaran berikutnya. Jika periode waktu tersebut
kurang dari tiga bulan, bank penerbit melanjutkan untuk
menjalankan fungsi spesialis sampai penawaran berikut
dilaksanakan.
Jika hal ini tidak memungkinkan untuk memilih seorang
spesialis melalui bank penerbit, penawaran untuk seorang
spesialis dilaksanakan sebelum perdagangan masing-masing
33
sekuritas dimulai di mana seluruh spesialis dan market maker
yang ada pada saat tersebut diundang.
1.4.11 Produk baru.
Pada kasus masuknya saham opsi baru pada perdagangan di
Wiener Borse, peserta perdagangan yang memiliki pengajuan
aplikasi untuk masuk sebelumnya telah memiliki hak untuk
menerima fungsi spesialis pada produk-produk tersebut.
Pelamar tersebut juga memiliki opsi untuk melepas hak ini
dengan persetujuan peserta perdagangan yang lain.
Pada seluruh kasus yang lain, penawaran dilaksanakan
sebelum perdagangan dimulai untuk produk tertentu di mana
seluruh spesialis dan market maker yang ada pada saat itu
diundang.
1.4.12 Pengawasan Spesialis.
Spesialis akan secara terus menerus dimonitor mengenai
apakah atau tidak mereka memenuhi kewajiban yang telah
dinyatakan dalam syarat penawaran (maximum spread dan
minimum size). Pasar tunai dan derivatif akan dimonitor
dengan menggunakan sistem yang terpisah.
1.4.13 Pelaporan dan Pengumuman.
Hasil perdagangan akan disusun dalam laporan untuk saham
dan produk setelah sesi penutupan perdagangan dan
kemudian dikirim kepada spesialis paling lambat pada hari
perdagangan berikutnya.
34
Market maker dan spesialis dimonitor pada sistem
perdangangan XETRA yang diungkapkan pada setiap hari
perdangangan. Pengumuman yang berhubungan dengan
tidak terpenuhinya kewajiban pembuat pasar dapat dilakukan
melalui telepon dari bursa, tetapi tidak dapat dikirim secara
otomatis kepada klien standar the XETRA.
Spesialis dan market maker dimonitor secara nyata dengan
sistem perdagangan the Omex. Pengumuman yang
berhubungan dengan kegagalan spesialis untuk memenuhi
kewajiban mereka ditampilkan dalam jendela pesan pasar
dari aplikasi perdagangan (market maker alarms).
1.4.14 Sanksi-sanksi pada kasus Noncompliance
Pada kejadian di mana spesialis gagal untuk memenuhi
kewajibannya, Bursa Wina memiliki beberapa tahapan sanksi
yang pada kasus ekstrim dapat mengakibatkan spesialis
kehilangan haknya untuk berfungsi sebagai spesialis. Batas
untuk menjalankan masing-masing sanksi bervariasi dari satu
segmen pasar ke segmen berikutnya.
a. Prime market and standard market continuous.
Seorang spesialis adalah jenis spesial dari market
maker, metode yang sama digunakan untuk
menentukan pemenuhan kewajiban kuotasi.
Peserta perdagangan yang telah dianggap seorang
spesialis atau fungsi pembuat pasar harus
dipertimbangkan telah memenuhi kewajibannya pada
saham jika :
35
• Selama satu bulan kalender (periode observasi),
peserta tersebut memenuhi lebih dari atau sama
dengan 65% dari kewajiban kuotasinya.
• Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta tersebut
memenuhi kurang dari 65% dari kewajiban
kuotasinya untuk masing-masing hari perdagangan.
Jika seorang spesialis gagal untuk memenuhi
kewajibannya dalam periode observasi, Bursa Wina
memiliki pengukuran berikut sebagai penyelesaian :
• Me-reverse jumlah transaksi yang telah dibukukan
pada bulan yang bersangkutan berdasarkan basis
principal fees;
• Membatalkan bagian spesialis dari volume
perdagangan untuk bulan peninjauan;
Jika insiden noncompliance terjadi berulang-ulang
(seorang spesialis gagal untuk memenuhi kewajibannya
dalam periode dua bulan observasi), Bursa Wina akan
menarik kembali status peserta perdagangan sebagai
spesialis dan akan memulai perdagangan baru untuk
fungsi spesialis pada sekuritas tersebut. Peserta
perdagangan tersebut harus terus menerus berusaha
untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang
spesialis selama durasi prosedur perdagangan.
Spesialis yang telah gagal tidak diijinkan untuk
mengajukan penawaran pada penawaran baru. Jika
hal ini tidak memungkinkan untuk mendapatkan seorang
peserta pasar yang berfungsi sebagai seorang spesialis,
36
saham yang bersangkutan dapat ditransfer ke segmen
pasar yang lebih rendah berikutnya.
Contoh :
Saham XY terdaftar pada segmen standard market
continuous. Selain dari pada Bank A yang telah setuju
untuk bertindak sebagai spesialis, tidak ada peserta
perdagangan lain yang mau bertindak sebagai market
maker untuk saham tersebut. Bank A dicabut fungsinya
sebagai spesialis oleh Bursa Wina sehubungan dengan
kegagalan pemenuhan kewajiban kuotasi dan sebuah
penawaran diadalah kembali untuk fungsi spesialis.
Bila penawaran baru tersebut tidak menghasilkan
seorang spesialis baru, maka saham XY diturunkan ke
segmen pasar standard market auction.
b. Austrian derivatives market
Jika market maker gagal untuk memenuhi kewajibannya
untuk produk-produknya, market maker tersebut akan
menerima market maker alarms dalam interval 2 menit.
Market maker alarms ini merupakan dasar untuk
menghitung pemenuhan kewajiban kuotasi.
Seorang peserta perdagangan yang telah dianggap
sebagai spesialis atau fungsi pembuat pasar akan
dianggap telah memenuhi kewajibannya pada sebuah
produk jika :
1) Selama satu bulan kalender (periode observasi)
telah memenuhi lebih dari atau sama dengan 65%
dari kewajiban kuotasinya;
37
2) Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta tersebut
memenuhi kurang dari 65% dari kewajiban
kuotasinya untuk masing-masing hari
perdagangan.
Contoh :
Periode observasi (November 2000) memiliki 21 hari
perdagangan. Periode akhir dari hari perdagangan
adalah dari pukul 09.30 sampai 17.30 (8 jam). Sejak
spesialis atau market maker memasang alarm market
maker setiap dua menit jika tidak memenuhi
kewajibannya, hal ini akan menghasilkan jumlah
maksimal dari 480 market maker alarms persesi
perdagangan untuk dua ATX futures series di mana
peserta perdagangan telah memenuhi kewajiban kuotasi
(2x (8 x 60/2) = 480).
Hal ini berarti asumsi bahwa terdapat 21 sesi
perdagangan pada bulan perdagangan yang relevan,
jumlah maksimum dari market maker alarms adalah
10.080 (480 x 21 = 10.080).
Seorang spesialis atau market maker untuk ATX futures
akan memenuhi kewajibannya jika tidak menerima lebih
dari 3.528 market maker alarms (35% dari 10.080 =
3.528).
1.5 Pengunduran diri sebagai market maker dan spesialis
38
1.5.1 Pengunduran diri sebagai spesialis.
Spesialis wajib menjalani fungsinya selama periode satu
tahun. Keadaan tidak terduga yang berkembang selama
periode ini, peserta perdagangan harus mengajukan
permintaan yang menyatakan alasan mengapa ia
mengharapkan untuk mengundurkan diri dari fungsi spesialis
pada Wiener Borse. Jika Bursa Wina mengabulkan
permintaan ini, penawaran baru diadakan untuk fungsi
spesialis.
Lembaga yang mengundurkan diri dari fungsi spesialisnya
lebih awal harus memperhitungkan sanksi-sanksi berikut ini :
a. Biaya market maker akan dibebankan untuk periode
observasi terdahulu (menunjuk pada bulan kalender).
b. Lembaga tersebut tidak akan menerima bagian volume
perdagangan untuk periode observasi terdahulu.
c. Lembaga tersebut akan dilarang untuk ikut serta dalam
penawaran berikut pada sekuritas atau produk khusus.
1.5.2 Pasar tunai
Pembatalan komitmen dari seorang market maker hanya
akan mungkin pada akhir bulan di atas satu bulan
pengumuman, dengan kewajiban efektif untuk memenuhi
komitmen market maker yang tersisa sampai dengan
berakhirnya periode pengumuman pembatalan.
Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan
karena pengunduran diri dan market maker gagal memenuhi
39
komitmen market makingnya sampai akhir waktu
pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran akan
menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang berlaku
surut untuk perdagangan-perdagangan yang dilaksanakan
melalui rekening pembuat pasar pada masing-masing saham
selama tiga bulan terakhir sebelum pengumuman pembatalan
komitmen pembuat pasar.
Pada kejadian komitmen spesialis dibatalkan karena
pengunduran diri dan karena spesialis gagal memenuhi
komitmen spesialisnya sampai akhir periode pengumuman
yang disetujui bersama dengan perusahaan pelaksana
pertukaran, perusahaan tersebut akan menagih dan
mengumpulkan biaya market making untuk seluruh
perdagangan yang dilaksanakan melalui rekening spesialis
pada masing-masing saham selama tiga bulan terakhir
sebelum pengumuman pembatalan dari spesialis.
Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran
mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi
yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus
istimewa:
a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta
perdagangan.
b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau
perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai
saham underlying.
40
c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang diharapkan
atau perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai
saham underlying.
1.5.3 Pasar derivatif (OTOB)
Pembatalan komitmen sebagai market maker hanya dapat
dilakukan pada akhir dari bulan terakhir dan tunduk pada
periode pengumuman pembatalan yang akan berakhir
sampai akhir dari dua tanggal daluarsa terpendek, dengan
kewajiban efektif untuk memenuhi komitmen market maker
yang tersisa pada beberapa kasus sampai akhir periode
pengumuman.
Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan
karena pengunduran diri dan market maker gagal untuk
memenuhi komitmen pembuat pasarnya sampai akhir periode
pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran akan
menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang berlaku
surut untuk seluruh perdagangan yang dilaksanakan melalui
rekening market maker pada masing-masing saham opsi
selama tiga bulan terakhir sebelum penguman pembatalan
komitmen market making.
Pada kejadian komitmen seorang spesialis dibatalkan karena
pengunduran diri dan spesialis gagal untuk memenuhi
komitmen spesialisnya sampai akhir periode pengumuman
yang disetujui bersama perusahaan pelaksana pertukaran,
perusahaan tersebut akan menagih dan mengumpulkan
biaya-biaya market making yang berlaku surut untuk seluruh
41
perdagangan yang dilaksanakan melalui rekening spesialis
pada masing-masing saham opsi selama tiga bulan terakhir
sebelum penguman pembatalan dari spesialis.
Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran
mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi
yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus
istimewa :
a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta
perdagangan
b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau
perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai
saham underlying.
c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang diharapkan
atau perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebaai
saham underlying.
2. AMERIKA SERIKAT
2.1 Persyaratan Market Maker
Definisi Market Maker adalah Dealer, berkaitan dengan suatu
Efek tertentu, yang :
a. secara berkala menyampaikan kuotasi bid dan offer
yang kompetitif pada sistem kuotasi yang disediakan
interdealer yang telah dikenal; atau
b. memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif dalam
hal diminta; dan
42
c. bersedia, mau dan mampu merealisasi transaksi dalam
jumlah yang wajar pada harga kuotasinya dengan
broker atau dealer lain.
2.2 Persyaratan permodalan
Broker atau Dealer yang melakukan kegiatan sebagai Market
Maker wajib:
a. memiliki net capital paling sedikit $2,500 untuk setiap
Efek di mana dia menjadi Market Maker (kecuali bagi
Efek yang nilai pasarnya kurang dari atau sama dengan
$5, di mana jumlah dari net capital harus tidak kurang
dari $1,000 untuk setiap Efek tersebut) berdasarkan
jumlah rata-rata dari perdagangan yang dibuat oleh
broker atau dealer tersebut dalam jangka waktu 30 hari
sebelum tanggal penghitungan; atau
b. memiliki net capital lebih dari $1,000,000 kecuali
ditentukan lain.
2.3 Mekanisme Perdagangan melalui Market Maker (pada
NASDAQ).
Beberapa karakter dari quotation
a. Two Sided Quotation
1) Market Maker wajib membeli atau menjual Efek di
mana dia menjadi Market Maker untuk
rekeningnya sendiri secara berkesinambungan
43
dan wajib menjaga two sided quotation pada
Nasdaq Stock Market.
2) Jika MM melakukan update atas harga permintaan
atau penawarannya tanpa disertai update atas
jumlah efeknya, maka jumlah efek yang
dimasukkan pada harga tersebut adalah jumlah
efek yang sebelumnya.
3) Setiap anggota yang terdaftar sebagai MM di
Pasar Efek Ekuitas Nasdaq National harus
menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah
1.000, 500, atau 200 saham dengan ketentuan
sebagai berikut:
♦ Jumlah 1.000 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq dengan rata-rata volume non block
3.000 saham atau lebih tiap harinya, harga
permintaan kurang dari atau sama dengan $
100 dan dengan 3 atau lebih MM;
♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq dengan rata-rata volume non block
1.000 saham atau lebih tiap harinya, harga
permintaan kurang dari atau sama dengan $
150 dan dengan 2 atau lebih MM;
♦ Jumlah 200 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq dengan rata-rata volume non block
kurang dari 1.000 saham tiap harinya, harga
44
permintaan kurang dari atau sama dengan $
250 dan mempunyai 3 atau lebih MM.
4) Tiap anggota MM yang terdaftar pada Pasar Efek
Ekuitas Nasdaq SmallCap, harus menunjukkan
kuotasinya pada jumlah 500 atau 100 saham
dengan ketentuan sebagai berikut :
♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume
non block 1.000 saham atau lebih tiap harinya,
atau dengan harga permintaan kurang dari $ 10
per saham;
♦ Jumlah 100 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume
non block kurang dari 1.000 saham tiap harinya,
dan dengan harga permintaan sama atau lebih
dari $ 10 per saham;
5) Kewajiban menampilkan jumlah saham pada efek
tertentu dapat berubah tergantung dari keadaan
tertentu sebagaimana ditentukan oleh asosiasi dan
asosiasi dapat menerbitkan daftar jumlah yang
efek diwajibkan dari waktu ke waktu.
6) MM berkewajiban untuk menjaga tampilan jumlah
kuotasi yang diwajibkan pada jumlah batas
minimum atau lebih yang diwajibkan, hal ini tidak
berlaku pada MM untuk menampilkan jumlah
45
kuotasi tersebut, apabila jumlah tersebut turun
berada di bawah jumlah minimum yang diwajibkan.
b. Firm Quotation MM yang menerima penawaran untuk membeli atau menjual dari anggota asosiasi yang lain wajib melakukan eksekusi untuk transaksi tersebut setidaknya pada satu unit perdagangan yang normal. Jika MM menampilkan kuotasi dengan jumlah yang lebih besar dari satu unit perdagangan yang normal pada saat ia menerima penawaran jual/beli dari anggota asosiasi maka ia dapat mengesekusi transaksi tersebut pada jumlah yang ditampilkan.
c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar
1) MM wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada tingkat
yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut dianggap
tidak wajar dengan pasar pada saat itu, asosiasi dapat
mewajibkan MM untuk dapat memasukkan kuotasinya
kembali. Apabila MM yang mempunyai kuotasi yang
dianggap tidak wajar tersebut gagal memasukkan kembali
kuotasinya, asosiasi dapat men-suspend kuotasi MM
tersebut untuk satu atau semua Efek.
2) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update
kuotasi, MM tersebut harus segera melakukan kontak
kepada Nasdaq Market Operation untuk meminta
penarikan kuotasi;
3) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update
kuotasi dan MM tersebut memilih untuk tetap dalam
Nasdaq Stock Market, maka MM tersebut harus
mengeksekusi penawaran beli atau jual yang diterimanya
dari anggoat asosiasi yang lain pada jumlah kuotasinya
melalui Nasdaq Stock Market.
d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif
1) MM akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-register
sebagai MM untuk efek tertentu selama 20 hari kerja
46
apabila average spread efek tersebut lebih dari 150% dari
average spread dari dealer-dealer yang lain untuk efek
tersebut pada 1 bulan.
2) Apabila MM tidak puas pada ketentuan kewajiban average
spread untuk pasar efek Nasdaq National tertentu maka ia
dapat menarik pendaftarannya untuk efek tersebut yang
berlaku pada hari kerja esok harinya, dengan ketentuan
MM tersebut telah mengirimkan pemberitahuan
kegagalannya untuk memenuhi ketentuan tersebut. MM
dapat meminta pertimbangan kembali untuk menarik
pemberitahuannya tersebut. Permintaan untuk meminta
pertimbangan kembali tersebut akan di review oleh Market
Operation Review Commite yang putusannya adalah final
dan mengikat. Suatu permintaan untuk memberikan
pertimbangan kembali tidak dianggap sebagai suatu
penarikan atau seperti ketentuan dimaksud paragraf diatas.
3) Dasar untuk meminta pertimbangan kembali dapat dibatasi
pada klaim bahwa penjumlahan average spread yang
dilakukan oleh Nasdaq untuk 1 bulan tersebut terdapat
kesalahan.
e. Locked and Crossed Market MM dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di Nasdaq selama jam kerja yang normal (kecuali dalam keadaan yang luar biasa) jika :
1) Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama dengan
atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh MM yang
lain untuk efek yang sama, atau
47
2) Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang dari
kuotasi yang ditawarkan oleh MM yang lain untuk efek yang
sama.
2.4 Kebijakan Autoquote
a. Larangan Umum
Kecuali disebutkan di bawah ini, kebijakan ini melarang sistem
yang disebut sebagai autoquote system untuk melakukan
update quote secara otomatis atau melakukan tracking ke dalam
kuotasi di Nasdaq. Larangan ini diperlukan untuk menghilangkan
dampak negatif pada kapasitas dan operasi atas teknik auto
quote tertentu dimana teknik ini dapat merubah track di dalam
kuotasi yang secara otomatis bereaksi atas quote yang lain yang
dapat mengakibatkan quota MM jauh dari hasil pasar yang
terbaik.
b. Pengecualian atas Larangan Umum.
Update kuotasi secara otomatis diijinkan apabila :
1) Update tersebut sebagai respon atas eksekusi suatu efek
oleh perusahaan tersebut (contoh: eksekusi suatu order
secara partial untuk mengisi sebagian dari jatah kuotasi
MM);
2) Diwajibkan melakukan entry secara fisik/manual (contoh:
manual entry ke dalam system internal MM di mana secara
otomatis update tersebut dikirim ke dalam Nasdaq;
48
3) Apabila update tersebut merupakan gambaran penerimaan,
eksekusi atau penundaan dari perintah pembatasan oleh
pelanggan, atau
4) Suatu ECN sebagaimana diatur oleh SEC Rule 11 Act1-1
(a) (8) yang mana diwajibkan untuk memelihara two sided
quotation guna memenuhi kewajiban system Nasdaq.
2.5 Stabilisasi Penawaran
Kewajiban MM/Pengidentifikasi
MM yang bermaksud untuk menstabilisasi efek Nasdaq
sebagaimana diatur dalam SEC Rule 101 wajib mengirimkan
permintaan kepada Nasdaq untuk melakukan entry atas
penawaran satu pihak di mana diidentifikasi oleh Nasdaq
sebagai stabilisasi penawaran untuk memenuhi suatu standar
yang diatur oleh SEC Rules 101 dan 104.
2.6 Eligibility
Hanya satu MM dalam satu efek yang dapat melakukan
stabilisasi penawaran.
2.7 Pembatasan atas Stabilisasi Penawaran
a. Suatu stabilisasi penawaran tidak boleh dilakukan di
Nasdaq kecuali jika setidaknya satu MM yang lain yang
terdaftar sebagai MM dalam efek tersebut melakukan
kuotasi yang dianggap sebagai penawaran independent;
49
b. Suatu stabilisasi penawaran harus dapat dilakukan untuk
semua efek-efek dengan kelas yang sama yang
diperdagangkan secara bebas.
2.8 Pengajuan Permintaan kepada Asosiasi
MM yang ingin melakukan stabilisasi penawaran wajib
mengirimkan permintaan kepada Nasdaq Market Operation
(NMO) untuk melakukan entry penawaran satu pihak yang
disebut sebagai stabilisasi penawaran. MM harus
mengkonfirmasikan permintaan tersebut dalam bentuk tertulis
tidak lebih dari hari kerja penutupan dimana stabilisasi
penawaran tersebut dilakukan melalui pengiriman Underwriting
Activity Report kepada NMO yang termasuk di dalamnya
informasi yang diwajibkan di bawah ini. Bersamaan dengan
pengiriman Underwriting Activity Report sebagaimana diatur
diatas, MM dapat menyediakan konfirmasi tertulis kepada
NMO yang didalamnya termasuk :
a. Identitas efek dan simbolnya di Nasdaq;
b. Tanggal efektif penawaran dan kapan tanggal penentuan
harga penawaran;
c. Tanggal dan waktu pengidentifikasi harus dimasukkan ke
dalam Nasdaq;
d. Copy halaman depan dari prospektus awal atau
prospektus final atau yang sama dengan dokumen
penawaran, kecuali disebutkan lain oleh asosiasi.
2.9 Withdrawal of Quotation dan Passive Market Making
50
a. Market maker yang menarik kuotasinya pada suatu Efek
atau mempunyai kuotasi yang diidentifikasikan sebagai
kuotasi dari market maker yang pasif wajib menghubungi
Nasdaq Market Operations untuk mendapatkan status
excused withdrawal sebelum menarik kuotasinya atau
identifikasi sebagai market maker yang pasif. Penarikan
kuotasi atau identifikasi dari kuotasi sebagai market maker
yang pasif hanya dapat diberikan oleh Nasdaq Market
Operations setelah memenuhi ketentuan-ketentuan yang
dipersyaratkan.
b. Status excused withdrawal yang didasarkan pada kondisi
yang berada dalam kendali market maker dapat diberikan
sampai jangka waktu 5 hari kerja, kecuali diperpanjang
oleh Nasdaq Market Operations.
2.10 Withdrawal of Quotes
a. Terdapat 2 tipe penarikan kuotasi yaitu diijinkan
sementara dan tanpa ijin.
b. Sebagai Market Maker, Market Maker dapat menarik
kuotasi secara sementara untuk alasan tertentu tanpa
harus menunggu selama 20 (dua puluh) hari kerja untuk
melakukan pendaftaran dengan jalan menghubungi
Nasdaq Market Operation untuk melakukan penarikan
sementara atau penarikan yang diijinkan.
2.11 Excused Withdrawals
51
Alasan-alasan untuk melakukan penarikan sementara dari
kuotasi suatu saham yang dapat diijinkan :
a. Keadaan di luar control dari Market Maker, antara lain:
kerusakan/permasalahan peralatan dan komunikasi,
keadaan darurat, bencana alam atau alasan yang
menyerupai.
b. Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment
banking (dengan disertai dokumen-dokumen pendukung).
c. Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara
perjanjian kliring.
d. Kegiatan Market Maker yang pasif dan berpartisipasi
dalam secondary offering.
3. THAILAND
3.1 Latar Belakang
Kegiatan Market Maker di Pasar Modal Thailand diatur dalam
Notification of The Stock Exchange of Thailand Regarding
Trading of Securities by Market Makers tanggal 10 Oktober
2002 yang merupakan pengganti dari ketentuan yang berlaku
sebelumnya yaitu Notification of The Stock Exchange of
Thailand Regarding Trading of Securities by Market Makers
tanggal 15 Agustus 1996. Peraturan ini diterbitkan berdasarkan
amanat dari pasal 7 Peraturan Bursa Efek Thailand tentang
Perdagangan, Kliring, dan Penyelesaian Perdagangan Efek di
Bursa Efek No. 2 Tahun 1999 tanggal 31 Agustus 1999.
52
Ketentuan ini mulai berlaku efektif sejak tanggal 16 Oktober
2002.
Dalam ketentuan tersebut telah disebutkan mengenai definisi
dari Market Maker yaitu “the member registered as a market
maker to stabilize the liquidity of securities trading on the main
board or foreign board”. Jadi yang dimaksud dengan Market
Maker di Pasar Modal atau bursa efek Thailand adalah anggota
bursa efek yang terdaftar sebagai market maker untuk menjaga
atau menstabilkan likuiditas perdagangan efek di papan utama
atau papan asing.
3.2 Permohonan dan Pendaftaran Sebagai Market Maker
Anggota Bursa Efek yang bermaksud menjadi Market Maker
untuk suatu efek tertentu wajib menyampaikan permohonan
untuk pendaftaran sebagai Market Maker untuk efek tersebut
dengan menggunakan Formulir yang telah disediakan oleh
Bursa Efek selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum
tanggal dimana Anggota Bursa Efek dimaksud melaksanakan
tugas atau kegiatannya sebagai Market Maker. Selanjutnya,
Bursa Efek akan memberitahukan kepada Anggota Bursa yang
sedang mengajukan permohonan pendaftaran sebagai Market
Maker tersebut mengenai tanggapan atau hasil pertimbangan
atas permohonan tersebut dan mengumumkannya kepada
seluruh Anggota Bursa yang lain.
3.3 Tugas dan Kewajiban Market Maker
53
Dalam hal terjadi peristiwa-peristiwa tertentu di papan utama
atau papan asing, dalam waktu kurang dari 5 (lima) menit,
Market Maker wajib menjalankan tugasnya untuk menjamin
atau menjaga stabilitas perdagangan efek untuk kepentingan
rekening sendiri pada papan perdagangan dimana peristiwa
tersebut terjadi. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Terdapat perbedaan selisih-selisih (spreads) antara harga
penawaran beli tertinggi (the highest bid prices) dan harga
penawaran jual terendah (the lowest offer prices) kurang
dari 10;
b. Terdapat hanya harga penawaran beli atau harga
penawaran jual saja; atau
c. Tidak terdapat harga penawaran beli ataupun harga
penawaran jual.
Untuk menjamin perdagangan efek sebagaimana tersebut di
atas, maka Market Maker wajib melaksanakan perdagangan
sesuai dengan cara-cara tertentu dan wajib memasang
penawaran beli dan penawaran jual dalam jumlah tertentu yang
ditetapkan oleh Bursa Efek, sebagai berikut :
a. Memasang penawaran beli dan penawaran jual sehingga
akan terdapat 10 perbedaan selisih (spreads) antara
harga penawaran beli tertinggi dan harga penawaran jual
terendah pada papan perdagangan dalam waktu 5 (lima)
menit sejak terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut di atas.
Dan, Market Maker dilarang membatalkan atau menarik
54
kembali penawaran beli dan penawaran jual tersebut
dalam waktu 5 (lima) menit sejak penawaran-penawaran
tersebut dimasukkan atau dicatat dalam system
perdagangan.
b. Menjaga agar masing-masing penawaran beli atau
penawaran jual kurang dari 5 (lima) lots pada papan
perdagangan tertentu.
Disamping tugas-tugas yang dibebankan kepada Market
Maker tersebut di atas, masih terdapat tugas-tugas lain yang
wajib dilakukan oleh Market Maker, yaitu:
a. Tidak boleh memperdagangkan efek-efek yang
dipegangnya atau dijaganya dalam rangka stabilisasi yang
dilakukannya untuk kepentingan rekening sendiri selama
jangka waktu sebagai berikut :
1) Dalam hal penawaran umum perdana saham,
jangka waktu larangan memperdagangkan saham
tersebut dimulai sejak tanggal pelaksanaan
perdagangan atas saham-saham tersebut di Bursa
Efek sampai dengan tanggal dimana pembeli
kelebihan penjatahan saham dapat membeli
seluruh kelebihan penjatahan saham yang mana ia
memiliki tugas untuk menyerahkan atau
mengembalikan dalam hal terjadi kelebihan
penjatahan saham.
2) Dalam hal penawaran umum efek, jangka waktu
larangan memperdagangkan saham tersebut
55
dimulai sejak hari kelima sebelum tanggal
penetapan harga penawaran efek tersebut sampai
dengan tanggal penutupan dari penawaran
tersebut dalam kasus umum atau tanggal dimana
pembeli kelebihan penjatahan saham dapat
membeli seluruh kelebihan penjatahan saham
yang mana ia memiliki tugas untuk menyerahkan
atau mengembalikan dalam hal terjadi kelebihan
penjatahan saham.
b. Menetapkan nama-nama saham yang dipegangnya atau
dijaganya dalam rangka stabilisasi yang dilakukannya
dalam suatu analisis efek-efek yang dipersiapkan untuk
para nasabah.
c. Memasang pengumuman di tempat umum di kantornya
yang menyatakan bahwa ia merupakan Market Maker dari
efek-efek tersebut.
3.4 Pengecualian Market Maker Untuk Tidak Melakukan Tugas
atau Kewajibannya.
Market Maker dapat dikecualikan dari kewajiban untuk
melakukan tugas atau kewajibannya dalam rangka menjaga
kestabilan perdagangan efek dalam hal terjadi
peristiwa-peristiwa sebagai berikut :
a. Efek-efek tersebut dikenakan penghentian sementara
(temporary suspension) dari perdagangan dengan
56
mencantumkan tanda “H” atau tanda “SP” di papan
perdagangan.
b. Efek-efek tersebut tidak dapat diperdagangkan secara
normal disebabkan karena adanya perintah dari Pimpinan
Bursa Efek (President) untuk menghentikan sementara
perdagangan atas efek-efek tersebut.
c. Bursa Efek mengumumkan bahwa Market Maker tertentu
dianggap memenuhi syarat atau layak untuk dikecualikan
dari kewajiban menjalankan tugas-tugasnya atau
berdasarkan atas permintaan dari Market Maker yang
bersangkutan.
3.5 Sanksi dan Pembatalan Pendaftaran Sebagai Market Maker.
Apabila Market Maker gagal menjalankan tugas dan kewajiban
yang dibebankan kepadanya sebagaimana telah ditetapkan
dalam ketentuan tentang Market Maker tersebut di atas, selain
didasarkan atas pertimbangan Bursa Efek untuk menjatuhkan
hukuman atau sanksi kepada Market Maker tersebut sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Peraturan
Bursa Efek tentang Peraturan Keanggotaan (Membership
Rules), maka Bursa Efek juga berwenang untuk menjatuhkan
atau mengenakan sanksi kepada Market Maker sebagai
berikut :
a. Menetapkan larangan sementara kepada Anggota Bursa
tertentu untuk bertindak sebagai Market Maker.
b. Membatalkan pendaftaran Anggota Bursa tersebut
sebagai Market Maker.
57
Apabila suatu Market Maker tertentu bermaksud membatalkan
pendaftarannya sebagai Market Maker, maka ia wajib
menyampaikan permohonan untuk pembatalan pendaftaran
sebagai Market Maker kepada Bursa Efek selambat-lambatnya
3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal dimana Market Maker
tersebut menghentikan kegiatannya dalam rangka
menjalankan tugas dan kewajibannya sebgai Market Maker.
Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek sebagai
Market Maker didasarkan pada ketentuan Clause 8(2) dan
Clause 9, maka Bursa Efek wajib membatalkan pendaftaran
sebagai Market Maker sejak terjadinya salah satu dari
peristiwa-peristiwa sebagai berikut :
a. Keanggotaan Bursa dari Market Maker tersebut dicabut
atau dihentikan.
b. Efek atau efek-efek yang dipegang atau dijaganya dalam
rangka stabilisasi perdagangan dihapuskan dari
pencatatan di Bursa Efek (delisted).
Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek sebagai
Market Maker didasarkan atas ketentuan Clause 8(2) dan
Clause 9 sebagaimana dimaksud di atas, maka Bursa Efek
wajib memberitahukan kepada Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan tentang pembatalan pendaftaran sebagai Market
Maker tersebut dan mengumumkannya kepada seluruh
Anggota Bursa Efek yang lain.
4. INDIA
4.1 Pendahuluan
58
Pasar modal India terdiri dari 23 bursa regional dan 2 bursa
nasional, Nasional Stock Exchange dan Bursa OTC. Bursa
efek dikelola oleh pemerintah dan mempunyai fungsi sebatas
yang ditetapkan dalam Act 1956, dan peraturan2 yang
mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.
Market Maker bukan merupakan hal baru bagi pasar modal di
India dimana MM merupakan pendukung stabilitas, likuiditas
dan tranparansi dari pasar keuangan. Dengan
keadaan-keadaan yang terdapat dipasar dan dari hasil
penelitian, dimana efek-efek yang diterbitkan oleh
perusahaan-perusahaan di India masih kurang likuid dan tidak
stabil, maka Komite GP Guppa memberikan rekomendasi
dengan menyesuaikan hasil laporan IOSCO. Rekomendasi
tersebut yaitu :
Pembentuk pasar diperbolehkan mengelola saham-saham
perusahaan dengan ketentuan antara lain :
a. Saham yang tidak termasuk dalam S&P Nifty dan BSE
Sensex.
b. Jumlah rata-rata perdagangan tidak boleh lebih dari 50
dan nilai perdagangan perhari tidak boleh lebih dari Rs
10,000,000
c. Tidak dalam operasi dan networth erotion lebih dari 50%
d. Harus menyediakan dua cara quote pada interval reguler
selama 30 menit dengan intensitas minimum Rs5000 atau
satu lot per pasar
59
e. Kewajiban akan berakhir kurang dari satu persen terhadap
batasan harga;
f. Market maker beroperasi secara eksklusif dengan
menerapkan system quote driven;
g. Broker diijinkan menjadi MM
h. 5 MM untuk setiap saham
i. Margin diperbolehkan bagi MM sebagaimana pasar
normal
j. Ijin MM akan dicabut jika MM gagal dalam menyediakan
two way quote untuk lebih dari 3 hari kerja.
MM sangat dibutuhkan dimana berdasarkan analisa likuiditas
yang dilakukan di National Stock Exchange dan Bombay Stock
Exchange menunjukkan bahwa perbandingan utama
saham-saham yang diperdagangkan di BSE kurang likuid
dibanding NSE yang diperlihatkan dari rendahnya harga
saham secara berkelanjutan.
Market Maker di India diatur dalam peraturan bursa efek
Nasional bab VIII perihal sistem perdagangan dan Pembentuk
Pasar.
Selain diterapkan di Nasional Stock Exchange Limited,
fungsi MM juga diterapkan bagi perusahaan yang akan go
public melalui OTCEI dengan menggunakan sponsor. Sponsor
harus menunjuk salah satu anggota (mungkin AB) atau dealer
sebagai MM tambahan Sponsor mempunyai tugas utama :
a. Meningkatkan performance perusahaan dan proyeknya;
60
b. Menilai saham perusahaan
c. Mengurus perolehan ijin dari permerintah atas penerbitan
efek;
d. Menetapkan pada OTCEI atas nilai investasi suatau
perusahaan dan proyeknya.
e. Mengelola penebitan ke publik;
f. Jasa pokok sebagai MM atas penerbitan saham
sekurang-kurangnya tiga tahun dari awal perdagangan.
4.2 Sistem Perdagangan Dan Pembentuk Pasar
Efek yang dapat dibentuk harganya di pasar akan ditetapkan
oleh otoritas yang berwenang.
4.3 Pendaftaran bagi Pembentuk Pasar
a. Anggota trading harus mendaftarkan sebagai MM atas
setiap efek yang akan dimarket makeri.
b. Anggota trading bertindak sebagai MM atas persetujuan
otoritas berwenang sebagaimana ditetapkan
undang-undang dan persetujuannya tersebut tidak dalam
pencekalan atau pembatalan. Aplikasi pendaftaran harus
berbentuk formulir dan sewaktu-waktu dapat ditentukan
perubahannya.
c. MM harus terdaftar dalam suatu institusi berwenang
sebelum memulai operasinya atas efek tertentu. Apabila
61
otoritas menyetujui dalam jangka waktu 15 hari kerja MM
akan memperoleh ijin. MM terdaftar tidak diperbolehkan
memulai membentuk pasar atas efek tersebut sampai
dengan satu hari dari perolehan ijin atau setelah ijinnya
diumumkan melalui sistem yrading.
d. MM terdaftar di setiap bursa harus :
1) berusaha pada posisi bid dan offer dalam sistem
perdagangan atas efek guna menghasilkan
transaksi minimum yang ditentukan setiap saat
atas harga kuotasi setiap hari kerja;
2) berusaha untuk membentuk pasar atas efek
tersebut sejak tanggal efek tersebut tersedia untuk
diperdagangkan ke publik dalam hal MM terdaftar
telah disetujui ijinnya.
3) berusaha untuk menyelesaikan order atas
penjualan atau pembelian efek sebagaimana
kuotasi harga kepada anggota atau klien.
4) MM terdaftar dapat berhentri membentuk pasar di
bursa setiap saat setelah periode minimum seperti
saat memulai MM, setelah memberitahujkan
kepada pejabat berwenang. Waktu yang
disyaratkan untuk memberitahukan berhenti
sebagai MM adalah 15 hari kerja atau waktu lain
sebagaimana ditentukan setiap saat.
5) MM terdaftar dapat berhenti setelah mendapatkan
persetujuan dari institusi berwenang.
62
6) Kewajiban untuk mengambil kesempatan dalam
bertindak sebagai MM atas tambahan efek harus
mendapatkan persetujuan dari institusi
berwenang.
4.4 Pembatasan dan Pelarangan Transaksi Market Makers
a. Otoritas yang relevan dapat membatasi atau melarang
otoritas dari Market Maker tercatat untuk memasukkan
kuotasi (penawaran) ke dalam sistim perdagangan atau
melakukan transaksi atas saham dimana ia tercatat
sebagai market maker jika :
1) Market Maker tersebut telah dicabut atau disuspen
keanggotannya di Bursa Efek, atau tidak dapat
memenuhi Undang-undang Bursa (Exchange Bye
Laws), peraturan dan regulasi atau izin usahanya
(pencatatannya) dicabut oleh Securities and
Exchange Board of India (Bapepam-nya
Indonesia).
2) Market Maker tersebut telah gagal menyelesaikan
transaksi tertentu di bursa efek
3) Market Maker tersebut dalam keadaan kesulitan
finansial atau operasional dimana atas dasar
tersebut otoritas yang relevan menentukan bahwa
market maker tersebut tidak dapat diperbolehkan
untuk menampilkan atau memasukkan penawaran
(kuotasi) ke dalam sistim perdagangan dengan
63
aman kepada investor, kreditor atau trading
member bursa yang lain.
4) Dimana maket maker tersebut dalam pandangan
otoritas yang relevant idak memenuhi persyaratan
untuk pencatatan sebagai market maker.
b. Market maker yang dikenakan sanksi suspensi atau
pelarangan oleh otoritas sebagimana dimaksud dalam
butir 4 (a) di atas harus diberitahukan secara tertulis
berkenaan dengan aksi tersebut. Market maker tersebut
harus menghentikan kegiatan untuk membuat pasar
(make market).
c. Market maker yang berkeberatan terhadap sanksi yang
dikenakan oleh otoritas yang relevant dapat mengajukan
suatu kesempatan untuk melakukan dengar pendapat
(hearing) dalam jangka waktu 10 hari setelah
pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam
butir 4(b)
d. Keputusan tertulis harus dikeluarkan paling lambat dalam
1 minggu setelah proses dengar pendapat (hearing)
dilakukan dan fotokopi surat keputusan harus
disampaikan kepada market maker yang bersangkutan.
64
BAB III
PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA A. POTENSI MARKET MAKER DAN PROFILE PASAR MODAL
INDONESIA
1. Pasar Saham
Pasar modal Indonesia, disadari atau tidak telah tersegmen dengan
sendirinya. Untuk saham, Hampir 99% transaksi dilakukan di Bursa
Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan untuk Obligasi sebaliknya sebagian
besar transaksi di lakukan di Bursa Efek Surabaya (BES).
Salah satu faktor yang menyebabkan pasar mengalami segmentasi
secara alamiah adalah likuiditas. Saham lebih menarik untuk
ditransaksikan melalui BEJ karena saham yang tercatat dan
likuiditas saham jauh lebih tinggi di BEJ dariapada di BES.
Sebaliknya obligasi lebih ramai ditransaksikan di BES karena
obligasi lebih banyak dicatatkan dan ditransaksikan di BES.
Likuiditas dalam pasar modal merupakan salah satu elemen
fundamental bagi pengembangan pasar modal itu sendiri. Investor
akan lebih tertarik untuk menanamkan uangnya dalam portofolio
yang likuid, dimana portofolio efek yang ia miliki dapat dengan
mudah ia jual untuk mendapatkan dana yang ia butuhkan.
Dalam prakteknya, banyak saham yang hanya aktif beberapa
minggu setelah listing, setelah itu saham tersebut tidak likuid dan
65
cenderung tidur. Kecenderungan tersebut dapat dilihat dalam tabel
di bawah ini:
Bulan Total Freq.Transaksi
Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan
Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Jumlah saham yang
ditransaksikan
Aug 2001
305,294 28
215
35
10
10
14 13,764,677,408
Sep 2001
281,971 36
215
22
17
9
13 11,329,887,111
Oct 2001
276,212 41
203
27
19
13
12 8,517,730,495
Nov 2001
249,532 31
210
28
24
15
12 9,212,969,788
Dec 2001
95,510 37
210
37
19
7
11 6,058,891,716
Jan 2002
325,359 31
214
32
17
17
12 11,524,091,264
Feb 2002
250,541 40
208
37
15
10
13 11,917,142,140
Mar 2002
277,456 22
235
28
17
9
11 21,431,445,343
Apr 2002
542,267 18
240
26
14
13
15 35,724,524,985
May 2002
310,025 22
236
26
16
15
12 17,754,261,548
Jun 2002
231,704 37
224
30
13
15
10 12,416,234,253
Jul 2002
246,777 44
224
25
19
11
9 14,308,485,871
Aug 2002
212,870 49
217
30
14
8
15 10,094,197,788
Sep 2002
161,361 52
223
26
12
6
13 8,400,258,502
Oct 2002
233,274 54
223
24
13
6
12 11,628,306,160
Nov 2002
172,304 60
219
23
16
8
8 9,714,701,462
Dec 2002
128,268 63
205
31
13
11
13 6,293,702,499
Jan 2003
140,948 60
208
29
17
8
14 5,407,760,322
Feb 2003
99,825 51
215
29
10
14
17 3,544,402,159
66
Bulan Total Freq.Transaksi
Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan
Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Jumlah saham yang
ditransaksikan
Mar 2003
110,756 53
216
29
19
7
12 5,060,458,260
Apr 2003
255,674 44
221
34
10
13
15 12,574,399,250
May 2003
263,198 28
221
36
26
10
15 13,245,024,856
Jun 2003
296,241 32
215
44
18
14
13 17,547,440,048
Jul 2003
267,194 41
229
31
10
14
12 19,741,893,760
Aug 2003
343,558 40
207
41
22
15
12 26,149,678,993
(Sumber PT BEJ) Tabel tersebut merupakan gambaran likuiditas transaksi saham di
BEJ selama dua tahun terakhir (periode Agustus 2001 s.d. Agustus
2003). Tabel tersebut menggambarkan jumlah saham yang
mengalami kesulitan likuiditas ternyata relatif besar. Setiap bulan,
kurang lebih sebanyak 12,34% emiten yang tercatat di BEJ
sahamnya tidak ditransaksikan dan 66,33% sahamnya
ditransaksikan dengan frekuensi transaksi lebih kecil dari 0,1% total
frekeunsi transaksi.
Sebagai Ilustrasi kita ambil contoh transaksi pada bulan :
• Desember 2001 dimana terjadi frekuensi transaksi terendah dalam
periode tersebut. Dalam bulan tersebut total frekuensi transaksi di BEJ
adalah sebesar 95.510 kali. Berarti dalam bulan tersebut jumlah emiten
yang sahamnya ditransaksikan kurang dari 96 kali (0,1% dari 95.510)
adalah 210 emiten dari total emiten pada bulan tersebut sebanyak 321
emiten (65,42%).
67
• April 2002 dimana terjadi frekuensi transaksi tertinggi dalam periode
tersebut. Pada bulan April 2002 total frekuensi transaksi di BEJ adalah
sebesar 542.267 kali. Jumlah emiten yang sahamnya ditransaksikan
kurang dari 542 kali (0,1% dari 542.267) adalah 240 emiten dari total
emiten pada bulan tersebut sebanyak 326 emiten (73,61%).
Dari kedua ilustrasi tersebut dapat terlihat suatu fenomena yang
menarik, dimana pada saat frekuensi transaksi mencapai titik
tertinggi, justru jumlah saham yang ditransaksikan kurang dari 0,1%
total transaksi mengalami kenaikan. Dari fenomena tersebut dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang meramaikan transaksi di BEJ
adalah hanya sedikit saham (saham kapitalisasi besar yang menarik
bagi investor).
Dari sisi penambahan emiten ternyata tidak akan berpengaruh
banyak pada likuiditas saham. Terlihat bahwa selama periode
tersebut jumlah saham yang tercatat mengalami kenaikan sebesar
8,01% dan jumlah saham yang ditransaksikan mengalami kenaikan
sebesar 8,997%. Sedangkan untuk frekuensi transaksi, dalam
periode tersebut mengalami kenaikan sebesar 12,53%.
Secara teoritis kesulitan likuiditas tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa hal antara lain :
a. Harga saham yang relatif tinggi.
Beberapa saham di BEJ ternyata sudah sangat tinggi.
Walaupun performa saham tersebut relatif bagus, dikarenakan
harganya yang sangat tinggi maka transaksi saham tersebut
juga relatif kecil.
b. Pemegang saham yang relatif sedikit.
68
Selain itu banyak pula saham yang persentase kepemilikan
publik atau investor retail relatif sedikit. Hal tersebut
menyebabkan transaksi saham menjadi relatif sepi. Keadaan
tersebut dapat terjadi karena horizon investasi yang berbeda,
investor retail mempunyai tujuan investasi jangka pendek
sedangkan pemegang saham lainnya mempunyai tujuan
investasi jangka panjang.
c. Permintaan akan jual beli saham tersebut rendah.
Keadaan ini dipengaruhi oleh performance emiten yang
relatif tidak mengalami perubahan yang cukup siknifikan,
sehingga tidak menarik investor untuk melakukan transaksi atas
saham tersebut.
2. Pasar Obligasi.
Pasar Obligasi memiliki struktur yang relatif berbeda dengan pasar
saham. Perbedaan-perbedaan itu antara lain:
a. Jika pasar saham investornya sebagian besar adalah retail
maka dalam pasar obligasi investornya adalah institusi.
b. Dalam pasar obligasi nilai pemindahbukuan efeknya relatif besar
jika dibandingkan dengan saham.
c. Tujuan investasi dalam obligasi biasanya adalah untuk investasi
jangka panjang.
Akan tetapi, akhir-akhir ini terjadi suatu fenomena yang menarik,
dimana nilai pemindahbukuan obligasi sebagian emiten relatif kecil
yaitu sebesar Rp 10.000.000,-. Bahkan PT Indosiar Visual Mandiri
69
menawarkan obligasi secara retail dengan nilai pemindahbukuan
sebesar Rp 171.000,-
Secara umum perkembangan emisi obligasi selama dua tahun
terakhir dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini :
Nama Emiten Tgl.
efektif Tgl
Listing Tgl. Jatuh
Tempo Tk.
BungaJangka Waktu
Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Jasa Marga IX Seri N tahun 2002 27-03-02 17-04-02 14-04-07 5 8,000 400,000Bunga seri N1 18,5 % untuk 5 thn Bunga seri N2 18,5% untuk 1 - 8 untuk 9 - 20 mengambang Oto Multiartha I 19-04-02 10-05-02 07-05-04 19,125 2 6,000 300,000Bunga 19,125 % tetap Astra Sedaya Finance 08-05-02 29-05-02 24-05-05 18,75 3 8,000 400,000Bunga 18,75% Fixed Pupuk Kaltim 21-05-02 10-06-02 06-06-07 5 10,000 600,000Seri A1 bunga 18%, seri A2 17,15%, Seri B 18% fixed Perum Pegadaian IX 24-05-02 11-06-02 06-06-10 18,25 8 3,000 300,000Sei A: bunga 18,25% Fixed, B: bunga 18,25%, C: bunga 18,25 %, D : bunga 18,25% opsi jual pd ultah ke 5 Bhakti Investama II 13-06-02 28-06-02 27-06-05 19,25 3 400 200,000T E L K O M I 28-06-02 19-07-02 16-07-07 17.00 5 20,000 1,000,000Federal International Finance 23-08-02 09-09-02 29-08-05 3 6,000 300,000Bunga Seri A :18,5%, B:18,5%, C:18,5% Matahari Putra Prima 13-09-02 27-09-02 25-09-07 17,875 5 9,000 450,000Indosat II 30-10-02 08-11-02 21,500 1,075,000Seri A : Nilai Rp 775.000.000.000 06-11-07 15,75 5 Seri B : Nilai Rp 200.000.000.000 06-11-32 16,00 30 Seri C : Nilai Rp 100.000.000.000 06-11-07 15,625 5 Indosat Syariah Mudharabah 30-10-02 08-11-02 06-11-07 5 3,500 175,000BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) V 12-11-02 26-12-02 22-12-07 4,000 200,000Seri : A Bunga Tetap 16,75%
Nama Emiten Tgl.
efektif Tgl
Listing Tgl. Jatuh
Tempo Tk.
BungaJangka Waktu
Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Seri : B Th Tetap 16,67%, Th II-V
70
mengambang bdsr Tk bunga SBI Jasa Marga X 26-11-02 11-12-02 04-12-10 16,5% 8 13,000 650,000Inti Vasindo Internasional 16-12-02 09-01-03 06-01-08 5 1,000 100,000Seri : A Bunga Tetap 18,88% Seri : B fix & float +premi 4,5% Bank NISP (obl sub ordinasi I) 27-02-03 14-03-03 12-03-13 10 Seri A : Fullcommitment 2,500 250,000Seri A : Best Effort 2,050 205,000Bunga Th I-V Fix:17,125%,Th VI-X : 26 % Seri B : Best Effort, Bunga Th I-V:10,25%,Th VI-X:Floating Wijaya Karya III (Obl Amortisasi) 28-03-03 16-04-03 11-04-08 5 4,000 200,000Seri A :Bunga 15,875% Seri B : Th I 16%, Th II-V Float SBI3 bln + premi 2,75% dg bts atas 18%,bts bwh 15% Bank Bumi Putera Indonesia 11-04-03 29-04-03 25-04-06 3 6,000 300,000bunga tetap 13,5% per tahun Adira Dinamika Multifinance 23-04-03 08-05-03 06-05-08 5 10,000 500,000
Seri A: Amortisasi triwulanan 14,125%
Seri B : Tanpa Amortisasi 14,125%
Putra Sumber utama Timber 30-04-03 19-05-03 13-05-08 5 4,000 200,000
Seri A : 15,875%
Seri B : 15,375 Astra Sedaya Finance III (Obl Amortisasi) Seri A : 05-05-03 26-05-03 24-05-04 12,5% 1 24,000 240,000Seri B : 05-05-03 26-05-03 20-05-05 13,0% 2 28,000 280,000Seri C : 05-05-03 26-05-03 20-05-07 13,5% 4 38,000 380,000Berlian Laju Tanker II 12-05-03 02-06-03 28-05-08 5 6,800 340,000Seri A : 14,75% Seri B : Th I Fixed 14,75% Th II - V Floating Berlian Laju Tanker Syariah 12-05-03 02-06-03 28-05-08 5 1,200 60,000Nisbah 25% dari pendapatn triwulanan
Nama Emiten Tgl.
efektif Tgl
Listing Tgl. Jatuh
Tempo Tk.
BungaJangka Waktu
Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Tunas Financindo Sarana I 14-05-03 04-06-03 29-05-06 14,50 3 10,000 500,000
71
Adhi Karya II (persero) 29-05-03 12-06-03 10-06-08 14,5 5 20,000 200,000Indofood Sukses Makmur II 28-05-03 12-06-03 10-06-08 13,5 5 30,000 1,500,000Bank Global International 19-05-03 11-06-03 06-06-13 10 4,000 400,000Obligasi Subordinasi I th 2003 Bunga Tahun I - V 14,5 Bunga Tahun VI - X : floating SBI 3bulan + premi 4% Bank Panin (Obligasi Subordinasi I) 05-06-03 23-06-03 18-06-13 10 1,300,000 1,300,000Tahun I - V 14 Tahun VI - X 23 Swadharma Indotama Finance III 18-06-03 08-07-03 03-07-08 15,50 5 2,000 200,000Lautan Luas II 11-06-03 26-06-03 24-06-08 5 6,000 300,000Seri A : 14,25 Seri B : th I tetap, II - V floating deposito + premi 3,25 14,25 Surya Citra Televisi (SCTV) I 10-06-03 30-06-03 25-06-08 13,75 5 8,500 425,000Charoen Phokphan Indonesia I 19-06-03 07-07-03 02-07-08 14 5 10,000 500,000Danareksa (persero) I 16-06-03 02-07-03 27-06-08 14,125 5 10,000 500,000Bank BNI (persero ) I th 2003 25-06-03 14-07-03 10-07-11 13,125 8 20,000 1,000,000Bank BNI Subordinasi I th 2003 25-06-03 14-07-03 10-07-13 Bunga I-V: 7,5% VI-X:Tetap UST 5+ premi 7,74% 10 Bank Ekspor Indonesia (persero) I23-06-03 09-07-03 08-07-08 13,00 5 6,000 300,000Perum Pegadaian X th 2003 27-06-03 15-07-03 40,000 400,000Seri A: Bunga Tetap 12,9375% 11-07-11 8 Seri B: Th I-III Bunga Tetap 13,125% 11-07-18 15 tahun IV-XV bunga float SBI 3 bln + premi 1% Mayora Indah II 27-06-03 16-07-03 11-07-08 14,00 5 20,000 200,000Maspion I 27-06-03 08-07-08 13,50 5 50,000 500,000Duta Pertiwi IV 30-06-03 10-07-08 15,675 5 10,000 500,000BPD Jatim III 30-06-03 14-07-03 11-07-08 13,45 5 8,000 400,000Autoraya Serasi 30-06-03 14-07-03 11-07-08 13,80 5 30,000 300,000Alfa Retailindo 30-06-03 18-07-03 16-07-08 13,75 5 2,500 125,000BPD SumSel I 30-06-03 16-07-03 11-07-08 14,375 5 4,000 200,000Bank Bukopin II th 2003 30-06-03 15-07-03 13,375 5 40,000 400,000Bank Bukopin Subordinasi I Bunga Th 1- V : 14%, VI-X: 24%30-06-03 15-07-03 10 31,500 315,000
Nama Emiten Tgl.
efektif Tgl
Listing Tgl. Jatuh
Tempo Tk.
BungaJangka Waktu
Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Bank Bukopin Syariah Mudharabah I
72
Nisabah I:38,58%,N II:52,50%,N III:39,38 30-06-03 15-07-03 5 5,000 50,000 N IV:31,50%,N V:26,25% Indosiar Visual Mandiri 29-06-03 08-08-03 08-08-08 12,8 5 4,097,675 717,093Bank Muamalat Syariah I 30-06-03 21-07-03 15-07-10 7 2,000 200,000Nisabah : 91% x pdpt yg dibagi hasilkan Oto Multiartha II 22-07-03 11-08-03 06-08-06 13,375 3 6,000 300,000Federal International Finance II 25-07-03 06-08-03 Sei A : Rp 150 milyar 09-08-04 12.375 3,000 150,000Seri B : Rp 100 Milyar 05-08-05 12.875 2,000 100,000
Seri C : Rp 250 milyar 05-08-0613.187
5 5,000 250,000Seri D : Rp 250 milyar 05-08-07 13,50 5,000 250,000Panin Sekuritas, Tbk I 08-09-03 19-09-03 18-09-03 14,25 5 100,000 100,000 Total 6,128,125 21,687,093
(Sumber Biro PIR) Dari tabel tersebut terlihat bahwa selama kurun waktu dua
tahun terakhir 48 emiten menawarkan obligasi dengan nilai emisi
mencapai Rp. 21,687 triliun. Sedangkan perkembangan transaksi
obligasi selama dua tahun terakhir (Periode Agustus 2001 s/d
Agustus 2003 ) dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini:
73
556,426,138,195
13,598,086,800,000
Nilai
2,000,000,000
2,002,000,000,000
4,002,000,000,000
6,002,000,000,000
8,002,000,000,000
10,002,000,000,000
12,002,000,000,000
14,002,000,000,000
Agustus Desember April Agustus Desember April Agustus
BULAN
PERKEMBANGAN NILAI DAN VOLUME TRANSAKSI OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003
Nilai transaksi
Volume transaksi
(Sumber PT KSEI)
Dari grafik di atas terdapat suatu kecenderungan bahwa nilai
maupun volume transaksi obligasi mengalami kenaikan. Hal ini
merupakan suatu fenomena tersendiri mengingat nature obligasi
merupakan investasi jangka panjang.
Sedangkan untuk perkembangan frekuensi perdagangan
obligasi dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini.
74
FREKUENSI PERDAGANGAN OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003
2,182
279
1,622
134100
400
700
1000
1300
1600
1900
2200
2500
Agustu
s
Oktobe
r
Desem
ber
Februa
riApri
lJu
ni
Agustu
s
Oktobe
r
Desem
ber
Februa
riApri
lJu
ni
Agustu
s
Bulan
Frek
uens
i
Dari grafik tersebut terlihat bahwa dari tahun ke tahun frekuensi
pemindahbukuan transaksi obligasi terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2001 rata-rata frekuensi pemindahbukuan obligasi
sebanyak 206 per bulan. Sedangkan untuk tahun 2002 dan 2003
adalah sebanyak 439 dan 1.163 kali transaksi perbulan.
Akan tetapi hal tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan
jumlah pemindahbukuan yang outstanding yaitu sebanyak
6.252.573 (sumber Biro PIR). Apabila jumlah frekuensi
pemindahbukuan tersebut kita bandingkan dengan jumlah yang
outstanding maka setiap pemindahbukuan obligasi rata-rata
ditransaksikan sebanyak 0,0025. Hal tersebut menunjukkan bahwa
likuiditas pasar obligasi sangat rendah.
75
Sedangkan apabila kita lihat dari tipe investor obligasi, dapat
dikatakan bahwa 90% pembeli obligasi adalah institusi, baik itu dana
pensiun, perbankan, asuransi, sekuritas, maupun reksa dana.
3. Potensi Pengembangan Market maker
Salah satu penyebab utama tidak likuidnya pasar adalah, tidak
seimbangnya antara permintaan dan penawaran. Untuk saham blue
chips hal tersebut bukanlah suatu masalah, akan tetapi untuk saham
yang berkapitalisasi kecil likuiditas merupakan masalah utama. Hal
ini dikarenakan tidak seimbangnya kebutuhan investor akan
likuiditas dengan keadaan permintaan dan penawaran saham
tersebut di pasar.
Untuk mengatasi rendahnya likuiditas transaksi di suatu bursa
memang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Selain
meningkatkan jumlah investor, dapat pula dilakukan dengan stock
split untuk emiten yang harga sahamnya sudah relatif tinggi. Atau
dengan membentuk market maker untuk kesulitan likuiditas yang
disebabkan oleh faktor-faktor lainnya.
Market maker, pada dasarnya dibutuhkan oleh pasar untuk
meningkatkan likuiditas yang pada akhirnya akan memberikan
stimulus untuk lebih banyak menarik investor yang pada akhirnya
akan kembali meningkatkan likuiditas, apabila digambarkan dalam
suatu skema adalah sebagai berikut :
76
N egatif dem and
N egatif S upp ly
L iku id ity p rob lem
M arket M aker
L iku id ita sM en ingka t
Jum lahIn vesto rM en ingkat
L iku id itasM eningkat
Dari gambaran-gambaran di atas dan adanya fakta bahwa likuiditas
pasar, terutama atas saham kapitalisasi kecil sangatlah rendah,
maka market maker sangatlah dibutuhkan untuk menggairahkan
pasar saham Indonesia.
Sedangkan untuk pasar obligasi secara nature memang berbeda
dengan saham. Jadi likuiditas yang rendah merupakan suatu resiko
yang mau tidak mau harus dihadapi oleh investor obligasi.
Dengan semakin banyaknya emiten yang menawarkan obligasi
dengan nilai pemindahbukuan yang relatif rendah diharapkan akan
dapat meningkatkan likuiditas pasar obligasi.
Dalam kondisi likuiditas pasar obligasi yang rendah, maka hal
tersebut sangat potensial untuk mengembangkan market maker
dalam pasar obligasi. Pengembangan tersebut tentu saja harus
melihat besarnya nilai transaksi obligasi (walaupun dengan frekuensi
yang kecil) dibandingkan dengan pihak yang akan menjadi market
maker.
77
B. BURSA EFEK DAN IMPLEMENTASI MARKET MAKER / RENCANA PENERAPAN MARKET MAKER OLEH BURSA EFEK DI INDONESIA
1. PT Bursa Efek Surabaya
a. Fasilitas market maker yang telah Disediakan PT Bursa Efek
Surabaya (BES)
Sejak awal tahun 1997, BES sudah melakukan kajian dan
serangkain persiapan untuk menerapkan sistem market maker
dalam perdagangan saham di BES. Sistem yang akan
digunakan untuk keperluan tersebut adalah S-MART 100. BES
juga sudah menyediakan perangkat peraturan perdagangannya
yaitu sebagaimana tercantum dalam huruf a Bab III Peraturan
Nomor II tentang Perdagangan Efek yang ditetapkan melalui
Keputusan Direksi BES Nomor Kep-01/BES/III/1997 tanggal 3
Maret 1997.
Peraturan tersebut antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1) Setiap saham wajib didukung oleh minimal 2 (dua) market
maker;
2) Saham yang akan diperdagangkan melalui fasilitas market
maker harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai
berikut :
• Saham dan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dengan satuan perdagangan (round lot) 100 unit
saham;
• Setinggi-tingginya 5000 unit saham per transaksi;
Adapun perdagangannya antara lain dilakukan dengan
persyaratan sebagai berikut:
78
• market maker wajib memasukkan kuotasi setiap Efek
yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnya satu
kali dalam 5 hari Bursa dan minimal satu lot;
• Kuotasi tersebut dapat diubah, dalam hal tidak diubah,
maka kuotasi tersebut berlaku selama 5 (lima) hari
Bursa;
3) Rentang harga kuotasi ditetapkan setinggi-tingginya 10%;
4) market maker wajib melakukan pembelian/penjualan atas
Efek yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnnya
100 unit saham apabila terdapat pesanan yang tersedia;
5) Untuk setiap kesepakatan yang terjadi, market maker wajib
segera melaporkan hasil kesepakatan tersebut melalui
S-MART 100 pada hari Bursa yang sama.
Fasilitas yang disediakan BES tersebut ternyata tidak mendapat
respon positif dari Anggota Bursa, sehingga fasilitas market
maker tersebut sama sekali tidak pernah digunakan oleh
Anggota Bursa BES. Berdasarkan kondisi tersebut, BES
selanjutnya melakukan kajian kembali atas konsep yang
ditawarkan dengan beberapa perubahan mendasar sesuai
dengan masukan dan tanggapan pelaku khususnya Anggota
Bursa.
b. Kajian Pengembangan Kembali
Kajian kembali atas kelayakan konsep market maker yang
disediakan BES mulai dilaksanakan sejak tahun 2002 dengan
mengumpulkan beberapa masukan pelaku dan mengkaji
beberapa referensi dari Bursa luar seperti New York Stock
Exchange dan Nasdaq.
79
Berdasarkan hasil kajian tersebut, BES membuat proposal
rencana Implementasi Perdagangan Efek oleh Pembentuk
Pasar pada tanggal 4 Maret 2003. Proposal tersebut antara lain
berisi tentang Latar Belakang dan tujuan perlu adanya market
maker di BES, beberapa definisi market maker dan istilah yang
setara dengannya, dasar hukum market maker dalam
penjelasan pasal 94 UUPM, persyaratan umum menjadi Market
maker, Kewajiban-kewajiban Market maker, tata cara kuotasi
Market maker, fasilitas pembentuk pasar dan referensi
implementasi market maker di Bursa Efek luar negeri.
c. Tujuan Adanya Market maker
Tujuan diciptakan adanya market maker di BES adalah sebagai
berikut :
1) Meningkatkan likuiditas perdagangan saham Pasar
Reguler.
Selama ini masalah utama yang dihadapi sebagai
penyelenggara perdagangan Efek adalah tidak adanya
likuiditas perdagangan, dengan kata lain frekwensi
perdagangannya sangat rendah bahkan selama tahun
2003 rata-rata bulanan frekwensi perdagangan saham di
Pasar reguler hanya mencapai ..kali. Pada umumnya
investor hanya akan melakukan transaksi jual dan beli Efek
yang perdagangannya dianggap likuid, sehingga akan
mudah mengalihkan Efek tersebut kepada pihak lain
dengan harga yang pantas. Dengan likuiditas yang rendah
akan sulit bagi investor untuk menemukan lwan jual atau
beli atas Efek yang ditawarkannya.
80
2) Meningkatkan aktifitas perdagangan saham tidur.
Di BES tercatat sebanyak 212 saham. Selama tahun 2003,
hanya 4 (empat) saham yang ditransaksikan di Pasar
Reguler, 5 (lima) saham yang ditransaksikan di Pasar
Negosiasi dan 66 (enam puluh enam) di Pasar Tutup
Sendiri (Crossing). Tidak ada satupun saham yang
ditransaksikan di Pasar Tunai dan Pasar Segera. Dengan
demikian terdapat 136 (seratus tiga puluh enam) saham
yang tidak pernah ditransaksikan sama sekali di BES, atau
dikenal dengan dengan istilah saham tidur. Diharapkan
dengan adanya market maker maka jumlah saham tidur
akan bisa ditekan walaupun tidak bisa dihilangi karena
nantinya masing-masing market maker akan menangani
beberapa saham sehingga nantinya sebagian besar saham
akan ada market makernya.
3) Meningkatkan minat investor untuk membeli saham UKM.
Saham UKM yang tercatat di BES adalah sebanyak 11
(sebelas) saham. Selama 2003 hanya 4 (empat) saham
yang ditransaksikan di Pasar Reguler dan 5 saham di Pasar
Tutup Sendiri (Crossing). Tidak satupun transaksi yang
terjadi di Pasar Tunai, Pasar Segera dan Pasar Negosiasi.
Nantinya UKM akan difasilitasi oleh Market Marker
sehingga perdagangannya di BES diharapkan bisa likuid.
d. Kriteria market maker
Untuk menjadi market maker diperlukan persyaratan sebagai
berikut :
81
1) Memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan minimal Rp 6
miliar. Modal yang besar diperlukan karena market maker
pada umumnya melaksanakan kewajibannya dengan
menggunakan rekening sendiri;
2) Tiap market maker bertanggung jawab maksimal 10
(sepuluh) saham, minimal dalam 6 (enam) bulan;
3) market maker dapat menunjuk Anggota Bursa lain untuk
menjadi agen.
e. Mekanisme Perdagangan melalui market maker
Perdagangan saham dengan market maker dapat dilakukan di
Pasar Reguler, Segera, Tunai dan Negosiasi. Market maker
wajib menyampaikan penawaran jual dan beli ke sistem
perdagangan Bursa pada Papan market maker
selambat-lambatnya 5 (lima) menit setelah dimulainya
perdagangan pada sesi pertama. Setelah itu harus juga
memasukkan penawaran minimal dengan jumlah yang sama ke
Pasar Reguler, Segera, tunai atau negosiasi agar dapat diproses
dengan penawaran dari Anggota Bursa lainnya. Dalam hal
market maker merubah kuotasinya pada papan market maker,
maka penawarannya di Pasar Reguler, Segera, Tunai dan
Negosiasi juga harus diubah.
f. Kesiapan Infrastruktur
1) Peraturan
BES sudah menyiapkan draft Peraturan Perdagangan
terkait dengan market maker yang antara lain berisi
persyaratan Ketentuan Umum perdagangan melalui market
maker, persyaratan market maker dan tata cara
82
perdagangan melalui fasilitas market maker. Draft
peraturan tersebut sudah diajukan dan dibahas dengan
Bapepam, namun proses finalisasinya setelah ada kajian
kembali dari BES tertama terkait dengan hal-hal yang
berkaitan dengan persyaratan market maker dan
parameter-paratmeter kuotasi penawaran jual atau beli.
2) Sistem
Sistem yang akan dugianakan adalah sama dengan sistem
perdagangan saham yaitu S-MART, tapi akan dibuatkan
Papan khusus untuk perdagangan tersebut. Saat ini
sistemnya dalam pengembangan dan uji coba oleh BES
dengan Anggota Bursa.
2. PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) juga mempunyai rencana untuk
menerapkan Market Marker dalam perdagangan Efek. Namun
rencana tersebut saat ini masih dalam tahap kajian, yang saat ini
sedang dilakukan oleh Lim Choo Peng (Mantan Presiden Direktur
Singapore Stock Exchange) yang menjadi konsultan independen.
Hal yang akan dikaji antara lain potensi market maker di BEJ,
persyaratan bagi Anggota Bursa, mekanisme perdagangan dan
hal-hal yang harus disiapkan termasuk infrastruktur sistem dan
peraturan. Diharapkan kajian tersebut sudah selesai pada awal
tahun 2004.
C. PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA
1. Pengaturan market maker
83
Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(UUPM), kata pembentuk pasar (market maker) sedikit disinggung
dalam penjelasan dari Pasal 94. Namun demikian, pengertian
market maker sendiri maupun pengaturan tentang market maker
tidak ditemukan dalam UUPM maupun peraturan pelaksanaannya.
Dalam penjelasan Pasal 94 UUPM, tindakan market maker dikaitkan
dengan tindakan manipulasi pasar. Sebagaimana diketahui,
tindakan manipulasi pasar dalam UUPM diatur dalam Pasal 91 dan
Pasal 92. Dalam Pasal 91 UUPM, tindakan manipulasi pasar
dilakukan dengan cara menciptakan gambaran semu atau
menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar,
atau harga Efek di Bursa Efek. Sedangkan dalam Pasal 92 UUPM,
tindakan manipulasi pasar dilakukan melalui suatu transaksi yang
menyebabkan harga Efek di Bursa Efek tetap, naik, atau turun
dengan tujuan untuk mempengaruhi Pihak lain untuk membeli,
menjual, atau menahan Efek. Berdasarkan kedua ketentuan
tersebut, pada prinsipnya tindakan manipulasi pasar adalah
tindakan melakukan suatu transaksi atas Efek tetapi tidak
mengakibatkan perubahan kepemilikan atau melakukan
persekongkolan untuk melakukan penawaran pada harga tertentu
atau melakukan persekongkolan untuk melakukan transaksi Efek
untuk menciptakan harga Efek semu yang tidak didasarkan pada
kekuatan permintaan jual atau beli yang sebenarnya.
Berkaitan dengan kedua pasal manipulasi pasar tersebut,
Bapepam diberikan kewenangan oleh UUPM untuk menetapkan
tindakan tertentu yang dapat dilakukan oleh Perusahaan Efek yang
84
bukan merupakan tindakan yang dilarang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 91 dan Pasal 92 tersebut di atas. Dalam penjelasan
Pasal 94 UUPM, tindakan tertentu tersebut antara lain adalah
stabilisasi harga Efek dalam rangka Penawaran Umum sepanjang
dicantumkan dalam Prospektus dan penjualan dan pembelian Efek
oleh Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar untuk rekeningnya
sendiri secara terus menerus untuk menjaga likuiditas perdagangan
Efek.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka UUPM telah
memberikan landasan hukum bagi kemungkinan perdagangan Efek
di Pasar Modal Indonesia melalui mekanisme market maker. Namun
demikian, mengingat peraturan pelaksanaan dari ketentuan
dimaksud belum ada dan untuk memberikan landasan hukum yang
lebih jelas mengenai mekanisme perdagangan Efek oleh market
maker, maka perlu disusun suatu peraturan berkaitan dengan hal
tersebut. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada pokoknya adalah
mengenai persyaratan Pihak yang dapat melakukan kegiatan
sebagai market maker dan mekanisme perdagangan Efek oleh
market maker.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, UUPM telah menegaskan
bahwa tindakan tertentu yang dikecualikan dari ketentuan
manipulasi pasar adalah penjualan dan pembelian Efek oleh
Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar untuk rekeningnya
sendiri secara terus menerus untuk menjaga likuiditas perdagangan
Efek.
Ketentuan tersebut secara eksplisit menegaskan bahwa yang dapat
melakukan kegiatan sebagai market maker adalah Perusahaan Efek
85
untuk rekeningnya sendiri, bukan untuk kepentingan nasabahnya,
atau dengan kata lain Perusahaan Efek tersebut bertindak sebagai
dealer.
Mengingat tujuan dari mekanisme perdagangan melalui pembentuk
pasar adalah menjaga likuiditas perdagangan Efek, maka dalam
melakukan kegiatan sebagai market maker tersebut, Perusahaan
Efek berkewajiban melakukan penjualan dan pembelian Efek
tertentu. Beberapa pengaturan berkaitan dengan kewajiban
Perusahaan Efek sebagai market maker adalah sebagai berikut :
a. Kewajiban secara berkala atau terus menerus menyampaikan
kuotasi bid dan offer yang kompetitif pada sistem kuotasi yang
disediakan; atau
b. Kewajiban memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif
dalam hal diminta; dan
c. Kesediaan, kemauan, dan kemampuan merealisasi transaksi
dalam jumlah yang wajar pada harga kuotasinya dengan broker
atau dealer lain.
Market maker mempunyai tanggungjawab yang cukup besar untuk
menjaga likuiditas perdagangan Efek. Konsekuensinya, market
maker harus mempunyai permodalan yang cukup kuat untuk dapat
melaksanakan kewajibannya tersebut, terutama memperhatikan
bahwa kegiatan market maker hanya dapat dilakukan atas rekening
dari Perusahaan Efek itu sendiri. Sebagaimana diketahui, ketentuan
permodalan, baik ketentuan modal disetor maupun Modal Kerja
Bersih Disesuaikan bagi Perusahaan Efek telah diatur dalam
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 179/KMK.010/2003 tentang
86
Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek dan
Peraturan Bapepam Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan
Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan. Namun demikian, bagi
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai market maker
memerlukan permodalan yang lebih kuat dalam rangka memperkuat
kondisi keuangan dan kemampuan operasionalnya sebagai market
maker.
Dasar penghitungan permodalan bagi market maker dapat
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
a. jumlah rata-rata dari perdagangan Efek di mana dia menjadi
market maker;
b. nilai pasar dari Efek di mana dia menjadi market maker.
2. Mekanisme Perdagangan oleh Market maker
Di samping pengaturan mengenai pelaku market maker antara lain
persyaratan Pihak, permodalan, dan kewajibannya, hal yang tidak
kalah penting adalah pengaturan mekanisme perdagangannya.
Secara prinsip, pengaturan mekanisme perdagangan oleh Bapepam
ditujukan untuk memastikan bahwa Bursa Efek melaksanakan
perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien. Pengaturan mengenai
mekanisme perdagangan secara rinci diatur oleh Bursa Efek.
Mekanisme perdagangan oleh market maker tidak lepas dari
ketentuan adanya kuotasi. Ada beberapa karakter dari kuotasi:
a. Two Sided Quotation
Dalam Two Sided Quotation, market maker wajib membeli atau
menjual Efek di mana dia menjadi market maker untuk
87
rekeningnya sendiri secara berkesinambungan dan wajib
menjaga two sided quotation pada Bursa Efek. Dalam hal market
maker melakukan update atas harga permintaan atau
penawarannya tanpa disertai update atas jumlah efeknya, maka
jumlah Efek yang dimasukkan pada harga tersebut adalah
jumlah Efek yang sebelumnya.
Setiap anggota yang terdaftar sebagai market maker di Bursa
Efek harus menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah tertentu
di mana penentuan jumlah tertentu tersebut mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut :
• rata-rata volume perdagangan Efek selain perdagangan
tutup sendiri pada Bursa Efek;
• harga permintaan; dan
• jumlah market maker pada satu Efek.
Kewajiban menampilkan jumlah saham pada Efek tertentu dapat
berubah tergantung dari keadaan tertentu sebagaimana
ditentukan oleh Bursa Efek dan Bursa Efek dapat menerbitkan
daftar jumlah yang Efek diwajibkan dari waktu ke waktu.
market maker berkewajiban untuk menjaga tampilan jumlah
kuotasi yang diwajibkan pada jumlah batas minimum atau lebih
yang diwajibkan.
b. Firm Quotation
Market maker yang menerima penawaran untuk membeli atau
menjual dari Anggota Bursa yang lain wajib melakukan eksekusi
untuk penawaran tersebut setidaknya pada satu unit
perdagangan yang normal. Dalam hal market maker
88
menampilkan kuotasi dengan jumlah yang lebih besar dari satu
unit perdagangan yang normal pada saat ia menerima
penawaran jual atau beli dari Anggota Bursa dimaksud, maka
market maker dapat mengesekusi transaksi tersebut pada
jumlah yang ditampilkan.
c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar
Market maker wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada
tingkat yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut dianggap
tidak wajar dengan pasar pada saat itu, Bursa Efek dapat
mewajibkan market maker untuk dapat memasukkan kuotasinya
kembali. Apabila market maker yang mempunyai kuotasi yang
dianggap tidak wajar tersebut gagal memasukkan kembali
kuotasinya, Bursa Efek dapat men-suspend kuotasi market
maker tersebut untuk satu atau semua Efek.
Bursa Efek wajib memiliki mekanisme dalam hal market maker
gagal memasukkan atau meng-update kuotasi, sebagai berikut:
• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau
meng-update kuotasi, market maker tersebut wajib segera
menghubungi Bursa Efek untuk meminta penarikan kuotasi;
• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau
meng-update kuotasi dan market maker tersebut memilih
untuk tetap dalam Bursa Efek, maka market maker tersebut
harus mengeksekusi penawaran beli atau jual yang
diterimanya dari Anggota Bursa yang lain pada jumlah
kuotasinya melalui Bursa Efek.
d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif
89
Market maker akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-register
sebagai market maker untuk Efek tertentu selama periode
tertentu apabila average spread Efek tersebut lebih dari average
spread dari dealer-dealer yang lain untuk Efek tersebut pada
suatu periode tertentu.
e. Locked and Crossed Market
Market maker dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di
Bursa Efek selama jam kerja yang normal (kecuali dalam
keadaan yang luar biasa) apabila :
• Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama dengan
atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh market
maker yang lain untuk Efek yang sama, atau
• Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang dari
kuotasi yang ditawarkan oleh market maker yang lain untuk
Efek yang sama.
Hal lain yang perlu diatur dalam mekanisme perdagangan oleh
market maker adalah kebijakan autoquote. Kebijakan ini
melarang sistem yang disebut sebagai autoquote system untuk
melakukan update quote secara otomatis atau melakukan
tracking ke dalam kuotasi di suatu Bursa Efek. Larangan ini
diperlukan untuk menghilangkan dampak negatif pada kapasitas
dan operasi atas teknik autoquote tertentu di mana teknik ini
dapat merubah track di dalam kuotasi yang secara otomatis
bereaksi atas kuotasi yang lain yang dapat mengakibatkan
kuotasi market maker jauh dari hasil pasar yang terbaik.
Market maker dimungkinkan untuk menarik kuotasinya pada
suatu Efek. Penarikan kuotasi dapat diberikan oleh Bursa Efek
90
setelah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan.
Beberapa alasan-alasan untuk melakukan penarikan sementara
adalah:
1) Keadaan di luar control dari Market maker, antara lain
kerusakan atau permasalahan peralatan dan komunikasi,
atau keadaan darurat, bencana alam.
2) Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment
banking (dengan disertai dokumen-dokumen pendukung).
3) Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara
perjanjian kliring.
4) Kegiatan Market maker yang pasif dan berpartisipasi dalam
secondary offering.
91
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. K e s i m p u l a n
Berdasarkan uraian yang disampaikan dalam bab-bab terdahulu
dapat disimpulkan beberapa hal:
1. Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu
negara harus mampu meningkatkan kemudahan bagi para pemodal
untuk melakukan investasinya di pasar modal. Salah satu upaya yang
dapat ditempuh adalah meningkatkan likuiditas pasar melalui
pengembangan perdagangan melalui market maker.
2. Permasalahaan likuiditas juga merupakan kendala Pasar Modal di
Indonesia hal ini ditengarai oleh sejumlah saham emiten yang tercatat
di Bursa tidak ditransaksikan dan dua-pertiga saham emiten yang
tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total frekuensi transaksi.
3. Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya yang
diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market. Tim
melakukan studi pengembangan market maker di beberapa negara
mulai dari negara berkembang sampai dengan negara sedang
berkembang yaitu USA, Austria, India dan Thailand.
4. Tampak adanya variasi pengembangan market maker dari beberapa
negara tersebut. Mulai dari penggunaan istilah, ruang lingkup,
mekanisme perdagangan sampai dengan sanksi yang diberikan.
92
5. Namun sesuai dengan rekomendasi IOSCO, maka dapat ditarik
benang merah standar baku yang harus diatur dalam pengembangan
market maker yaitu:
a. Menetapkan persyaratan permodalan yang kuat tetapi tidak
membebani;
b. Menunjukkan sikap kehati-hatian (prudent) dalam menetapkan
persyaratan perizinan atau pendaftaran;
c. Mengijinkan spread yang dapat menjamin resiko mereka;
d. Mengijinkan mereka untuk melakukan upaya dalam rangka
pengelolaan resiko.
e. Penerapan sanksi atas pelanggaran terhadap kewajiban sebagai
market maker.
6. Penelitian atas aktivitas perdagangan saham (khususnya saham
dengan kapitalisasi rendah) dan frekuensi pemindah bukuan obligasi
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, menunjukkan rendahnya
likuiditas perdagangan efek di Indonesia. Berdasarkan fakta tersebut
maka sangatlah dibutuhkan market maker untuk menggairahkan
perdagangan efek di Indonesia.
7. Pengaturan market maker tidak secara eksplisit diatur dalam
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, namun
penggunaan kata pembentuk pasar (market maker) disinggung
dalam UUPM. Dengan demikian maka terdapat landasan hukum bagi
kemungkinan perdagangan efek di Pasar Modal Indonesia melalui
mekanisme market maker.
8. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada pokoknya adalah mengenai
persyaratan Pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai market
93
maker, permodalan dan mekanisme perdagangan Efek oleh market
maker. Adapun pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai
markeet maker adalah Perusahaan Efek yang bertindak sebagai
dealer.Adapun pengaturan mengenai mekanisme perdagangan akan
lebih detail diatur oleh Bursa Efek meliputi kuotasi yang dapat
dilakukan, penarikan kuotasi dan beberapa hal terkait dengan sanksi
terhadap market maker.
B. R e k o m e n d a s i
Dari berbagai pro dan cons terhadap pengembangan market maker dan
mempelajari penerapan market maker di beberapa negara Tim dapat
merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penggunaan istilah hendaknya tidak terpaku pada istilah market
maker, spesialis atau pembentuk pasar, sebaiknya didefinisikan
terlebih dahulu fungsinya selajutnya ditentukan istilah yang paling
tepat. Hal ini mengingat penggunaan istilah yang sama dibebrapa
negara tetapi fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan negara yang
bersangkutan.
2. Mempertimbangkan fungsi market maker yang cukup berat dimana
harus menciptakan likuiditas terlebih lagi bila kondisi pasar sedang
bearish maka perlu diberikan semacam insentif kepada market maker.
Hal ini dilakukan di beberapa negara apabila hal ini tidak dipikirkan
maka secara bisnis akan kecil kemugkinan pihak yang bersedia
menjadi market maker kalaupun diwajibkan maka fungsi market
maker untuk menjaga likuiditas tidak akan dapat berjalan sesuai
94
harapan seperti pengalaman pengembangan market maker di Bursa
Paralel Indonesia dulu atau Bursa Efek Surabaya saat ini.
3. Mengenai penentuan besaran modal, spread untuk kuaotasi
hendaknya dikaji lebih jauhh dan diperhitungkan secara matang
dengan memperhatikan jumlah rata-rata dari perdagangan efek, nilai
pasar dari efek dimana dia menjadi market maker, tingkat volatilitas
saham yang hendak marketmakeri. Apabila perhitungan ini kurang
tepat akan berdampak kontra produktif dan pengembangan market
maker sebagai ajang manipulasi pasar.
95
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu
negara dituntut untuk mengikuti suatu perubahan dan perkembangan
guna memenuhi kebutuhan pasar dan menjaga keselarasan dengan
keinginan pasar. Berbagai upaya ditempuh dalam rangka meningkatkan
kemudahan bagi para pemodal untuk melakukan investasinya di pasar
modal.
Tingginya likuiditas suatu pasar merupakan salah satu
barometer penentu para pemodal untuk melakukan investasi di pasar
modal. Pasar yang likuid akan menarik karena dengan mudah pemodal
dapat menjual dan membeli efek sesuai dengan perkembangan pasar
dan kebutuhan portofolio pemodal. Akan tetapi sebaliknya bila tidak
tercipta likuiditas dalam suatu pasar maka pemodal akan mengalami
kesulitan dalam melepas efek yang dimilikinya.
Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya yang
diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market. market
makeradalah intermediary yang mempunyai kewajiban untuk menjual
dan membeli atas efek tertentu untuk rekeningnya sendiri secara
berkesinambungan dan selalu menyampaikan kuotasi atas efek yang
menjadi tanggunggannya.
Namun berbagai argumen dan debat muncul perihal alternatif
peningkatan likuiditas melalui market maker ini. Pada masa pasar
sedang bullish tidak akan banyak ditemui kendala untuk menjadi
1
market maker tetapi pada saat pasar sedang bearish akan sangat
membutuhkan permodalan yang kuat untuk dapat menjadi market
maker. Disamping itu ada pendapat yang menyatakan bahwa
peningkatan likuiditas melalui pengembangan market maker lebih
costly dibandingkan dengan system order matching karena dalam
mekanismenya market maker akan mengambil keuntungan dari spread
penawaran jual.
Mencermati permasalahaan likuiditas di Pasar Modal Indonesia
Indonesia sangatlah menarik karena banyak saham yang hanya aktif
diperdagangkan dalam beberapa minggu setelah listing. Sedangkan
bila dilihat dari aktifitas saham Emiten yang ditransaksikan tampak
bahwa dalam setiap bulan terdapat sepersepuluh dari saham Emiten
yang tercatat di Bursa tidak ditransaksikan sedangkan dua-pertiga
saham emiten yang tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total
frekuensi transaksi.
Mekanisme perdagangan dengan menggunakan sistem market
maker pernah dilakukan pada tahun 1987 yaitu perdagangan melalui
Bursa Paralel Indonesia (BPI). Pada dasarnya BPI didirikan untuk
memenuhi aspirasi kalangan bisnis dan masyarakat luas. Dalam hal ini
BPI merupakan jembatan bagi perusahaan yang sudah layak
menawarkan sahamnya kepada masyarakat luas tetapi belum
memenuhi persyaratan untuk dicatatkan di Bursa reguler. Adapun
transaksinya dilakukan olkeh market maker untuk menjamin terjadinya
likuiditas. Market maker wajib wajib melakukan penawaran terus
menerus dengan demikian aktivitas transaksi terus meningkat.
Sedangkan keuntungan yang akan diperoleh oleh market maker adalah
spread harga yang ditentukan sendiri antara harga jual dan harga beli
2
yang bias berubah setiap saat. Namun kenyataannya selain kurangnya
dukungan teknologi informasi yang digunakan dan kurangnya variasi
serta jumlah saham yang dicatatkan maka BPI pada Tahun 1995
diakuisisi oleh PT Bursa Efek Surabaya (BES).
Dengan kewajiban mengemban misi BPI, BES juga
mengembangkan sistem perdagangan melalui market maker. Hal ini
dapat dilihat dari infrastruktur yang disediakan BES berupa sarana dan
prasarana perdagangan melalui market maker. Fasilitas yang
disediakan BES tersebut tidak mendapat respon positif dari Anggota
Bursa, sehingga fasilitas tersebut tidak pernah digunakan oleh
Angggota BES.
Tuntutan meningkatkan kemudahan bagi para pemodal untuk
melakukan investasinya di pasar modal yang antara lain dengan
meningkatkan likuiditas, dan memperhatikan besarnya potensi perlunya
peningkatan likuiditas terutama untuk saham-saham yang
berkapitalisasi rendah, serta belajar dari ketidakberhasilan
pengembangan market maker maka Menteri Keuangan RI melalui
Surat Nomor : 187/KM.1/2003 memutuskan untuk membentuk Tim
Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia (lihat lampiran 1) dan
Ketua Pelaksana Tim Studi Market Maker di Pasar Modal Indonesia
mengeluarkan Surat Nomor : Kep-01/PPEPM.3/2003 tentang
Pengangkatan Anggota Pembantu Pelaksana dan Sekretariat Tim Studi
tentang Market Maker di Pasar Modal Indonesia (lihat lampiran 2) .
3
B. Ruang Lingkup Studi
Dalam melakukan studi, Tim membatasi ruang lingkup studi pada
kajian penerapan perdagangan Efek melalui market maker yang
meliputi 3 (tiga) hal, yaitu:
1. Pengertian market makerdan mekanisme perdagangannya.
2. Kemungkinan penerapan market maker sebagai salah satu
alternatif mekanisme perdagangan Efek di Pasar Modal Indonesia
dikaitkan dengan kondisi Pasar Modal Indonesia.
3. Ketentuan-ketentuan minimal implementasi market maker di
Indonesia.
C. Perumusan Masalah
Dalam kajian ini, Tim mengidentifikasi beberapa masalah yang
harus mendapat perhatian, yaitu:
1. Bagaimana kemungkinan pengembangan market maker sebagai
salah satu alternatif bagi investor dalam melakukan perdagangan
Efek.
2. Hal-hal apakah yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh Bapepam
berkaitan dengan pengembangan market maker.
3. Hal-hal apakah yang perlu dipersiapkan Perusahaan Efek dalam
melakukan pengembangan market maker.
D. Tujuan Studi
Adapun tujuan dilakukannya studi market maker di Indonesia
adalah:
4
1. Mengetahui seberapa besar kemungkinan pengembangan market
maker salah satu alternatif dalam melakukan perdagangan Efek di
Pasar Modal Indonesia.
2. Mengetahui hal-hal yang perlu diatur dan dipersiapkan oleh
Bapepam dan hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh Perusahaan
Efek berkaitan dengan pengembangan market maker di Pasar
Modal Indonesia.
3. Menghasilkan rekomendasi berkaitan dengan penerapan dan
penyediaan market maker kepada pihak-pihak terkait.
E. Metode Studi
Dalam melakukan studi, Tim menggunakan metode penelitian
pustaka dan metode penelitian lapangan. Penelitian pustaka dilakukan
dengan mempelajari beberapa literatur yang terkait dengan market
maker untuk mendapatkan landasan teori. Dalam mempelajari literatur,
tim mengambil dari tulisan dan artikel perorangan maupun
kelembagaan dan dari peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas pasar
modal yang sudah mempraktekkan market maker.
Untuk mempelajari praktek market maker di luar negeri, tim
mengambil sampel 4 (empat) pengaturan di 4 (empat) otoritas pasar
modal yang berbeda, yaitu pengaturan yang dilakukan oleh United
States of America (USA), Austria, Thailand, India.
Sedangkan untuk penelitian lapangan dilakukan dengan
mengkaji data perdagangan dan informasi terkait dengan pasar modal
di Indonesia untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir untuk
mendapatkan gambaran permasalahan dan kondisi Pasar Modal
5
Indonesia, dan mengkaji masukan dan informasi dari 2 (dua) Bursa
Efek di Indonesia.
F. Tim Studi
Tim Studi Market Maker terdiri dari18 orang, dengan perincian
sebagai berikut.
1. 2 (dua) orang pengarah.
2. 1 (satu) orang ketua tim.
3. 9 (sembilan) orang anggota.
4. 4 (empat) orang pembantu pelaksana.
5. 2 (dua) staf sekretariat.
G. Waktu Studi
Studi dilakukan pada tahun anggaran 2003 dengan jangka waktu
studi Januari sampai dengan Desember 2003.
6
BAB II
MARKET MAKER
A. PENGERTIAN MARKET MAKER
Market Maker atau Pembentuk Pasar merupakan suatu
fenomena yang menarik dalam perkembangan kegiatan perdagangan
sekuritas di pasar modal dunia, khususnya perdagangan instrumen
pasar modal melalui Bursa Efek. Market Maker ini pada umumnya
berkembang dengan pesat di negara-negara yang pasar modalnya
sudah maju dan modern. Terdapat beberapa pengertian dari Market
Maker yang dikenal di berbagai negara. Di bawah ini beberapa istilah
dan pengertian dari Market Maker yang dirangkum dari berbagai
sumber sebagai berikut :
1. Dalam situs atau website www.investorwords.com istilah Market
Maker didefinisikan sebagai “A brokerage or bank that maintains a
firm bid and ask price in a given security by standing ready, willing,
and able to buy or sell at publicly quoted prices (called making a
market). These firms display bid and offer prices for specific
numbers of specific securities, and if these prices are met, they will
immediately buy for or sell from their own accounts. Market makers
are very important for maintaining liquidity and efficiency for the
particular securities that they make markets in. At most firms, there
is a strict separation of the market-making side and the brokerage
side, since otherwise there might be an incentive for brokers to
recommend securities simply because the firm makes a market in
that security”.
7
2. Menurut NASD pengertian dari Market Maker diuraikan sebagai “A
firm that maintains a firm bid and offer price in a given security by
standing ready to buy or sell at publicly-quoted prices. The Nasdaq
Stock Market is a decentralized network of competitive Market
Makers. Market Makers process orders for their own customers,
and for other NASD broker/dealers; all NASD securities are traded
through Market Maker firms. Market Makers also will buy securities
from issuers for resale to customers or other broker/dealers. About
10 percent of NASD firms are Market Makers; a broker/dealer may
become a Market Maker if the firm meets capitalization standards
set down by NASD”.
3. Sementara itu dalam situs atau website Citibankgroup yaitu
www.citibank.com istilah Market Maker didefinisikan sebagai “A
dealer or trader who maintains a firm bid and offer price in a given
security by standing ready to buy or sell round lots at the quoted
prices”.
4. Selanjutnya di pasar modal Amerika Serikat juga dikenal istilah
“Make a Market” yang didefinisikan sebagai “The process of
maintaining firm bid and asked prices in a given security by
standing ready to buy or sell round lots at publicly quoted prices. In
the over-the-counter market, the dealer is called a "market maker",
and on the exchanges, a "specialist".”
5. Menurut beberapa kamus keuangan dan pasar modal secara
umum Market Maker didefinisikan sebagai “Securities dealer in a
specific over-the-counter stock who makes a market--that is, one
who maintains firm bid and asked prices in a given security by
standing ready to buy or sell round lots”. Disamping itu juga ada
8
yang mendefinisikan sebagai “An institution that makes a firm bid
and ask price in a given over the counter security by standing
ready, willing, and able to buy or sell at publicly quoted prices”
6. Menurut situs atau website Investor Indonesia yaitu
www.investorindonesia.com, Market Maker atau Pembentuk Pasar
didefinisikan sebagai “pedagang Efek di Bursa yang memelihara
likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di
pasar sekunder”
7. Sedangkan berdasarkan Pasal 1 ayat 18 Peraturan Pencatatan
Bursa Efek Surabaya (BES) definisi dari Pembentuk Pasar atau
Market Maker adalah “Anggota Bursa yang telah disetujui oleh
Bursa yang secara terus menerus menyampaikan kuotasi atas Efek
yang menjadi tanggungannya dan bersedia untuk membeli atau
menjual Efek tersebut sekurang-kurangnya 1 (satu) unit
perdagangan sebagaimana ditetapkan oleh Bursa”.
B. PENGEMBANGAN MARKET MAKER
1. Aspek Kebutuhan
Peranan Market Maker di dalam transaksi keuangan dunia
dirasakan semakin penting terutama dalam rangka menciptakan
stabilisasi harga produk-produk keuangan dan juga untuk menjaga
likuiditas dari produk-produk itu sendiri. Di berbagai pasar
keuangan, baik pasar uang, pasar berjangka (futures and opsis),
pasar berjangka komodity, maupun pasar modal, peranan Market
Maker dirasakan semakin penting dan diakomodasi dalam
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan aktivitas
perdagangan produk-produk keuangan.
9
Di pasar modal sendiri, peranan Market Maker dalam perdagangan
saham, obligasi ataupun derivative sudah dirasakan oleh para
pelaku pasar modal, terutama di negara-negara yang pasar
modalnya sudah maju dan modern seperti Amerika Serikat, Austria
dan negara-negara Eropa lainnya. Namun dalam
perkembangannya Market Maker juga diperkenalkan dan
kegiatannya diakomodir dalam peraturan perundang-undangan di
pasar modalnya. Negara-negara seperti Thailand, Hong Kong,
Jepang dan lain-lain juga sudah mengatur mengenai keberadaan
Market Maker di pasar modal mereka.
Perlunya pasar modal mengembangkan Market Maker adalah
dalam rangka menjaga stabilitas pasar dan menciptakan likuiditas
pasar modal dalam persaingan global yang semakin ketat.
2. Rekomendasi IOSCO
Dalam laporan the Emerging Markets Committee salah satu komite
dari International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
yang berjudul The Influence of Market Makers in the Creation of
Liquidity bulan Mei 1999, merekomedasikan beberapa ketentuan
berkaitan dengan pengembangan Market Maker, yaitu :
a. Menetapkan persyaratan modal yang kuat (adequate), namun
tidak membebani, tidak terlalu tinggi untuk mencegah Market
Maker mengambil posisi (taking position) dan mencegah
manipulasi pasar (market making),
10
b. Menetapkan persyaratan perizinan atau pendaftaran yang ketat
(prudent) tidak untuk membatasi kelangkaan modal dan sumber
daya manajerial,
c. Mengijinkan spreads yang dapat menjamin risiko mereka,
d. Mengijinkan untuk melakukan short selling, cara atau sarana
yang penting dalam rangka pengelolaan risiko (risk
management) bagi Market Maker.
Dalam Lampiran 2 Laporan tersebut di atas yang berjudul Replies
To Questionaire: The Influence of Market Makers in Creation of
Liquidity diuraikan mengenai hasil dari pengumpulan data melalui
questionnaire yang dilakukan terhadap 18 negara anggota IOSCO.
Dari 18 negara tersebut terdapat 5 negara yang mengatur Maker
Maker secara khusus dalam peraturan perundang-undangan pasar
modal sedangkan 13 negara yang lain tidak diatur secara khusus.
Hasil survey selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 2 laporan
ini.
C. MARKET MAKER DI BEBERAPA NEGARA
Dalam penelitian yang dilakukan dalam rangka studi tentang
pengembangan Market Maker di Pasar Modal Indonesia ini akan
diambil contoh kegiatan dan pengaturan Market Maker di beberapa
negara, baik yang pasar modalnya sudah maju dan modern maupun
yang pasar modalnya masih dalam taraf berkembang, sebagai bahan
studi perbandingan. Adapun negara-negara tersebut adalah sebagai
berikut:
11
1. AUSTRIA
1.1 Pendahuluan
Wiener Borse memperkenalkan sistem spesialis dalam
hubungannya dengan segmentasi pasar baru pada 1 April
1999.
Peraturan yang dipresentasikan menggambarkan kerangka
kerja sistem spesialis dan akan disesuaikan dengan
kebutuhan.
Market Making di Bursa Wina
Market Maker Spesialis
Sistem spesialis didesain sebagian sebagai pelengkap sistem
market maker dengan memperkenalkan fungsi tambahan
broker dengan tujuan meningkatkan likuiditas pasar. Tugas-
tugas spesialis adalah untuk menempatkan quota beli dan jual
yang tetap ke dalam sistem bersama-sama dengan market
maker dan, dengan bantuan pengukuran tambahan,
mempertinggi likuiditas pasar, dengan cara demikian
mendukung pembuatan pasar dan pemasaran sekuritas dan
produk.
Disamping fungsi spesialis sebagai penyedia likuiditas,
spesialis dapat juga berperan sebagai penyedia produk.
Fungsi ini dimaksudkan khususnya untuk perdagangan opsi
dan kontrak-kontrak future keuangan untuk opsi saham yang
membutuhkan peserta perdagangan yang menanggung
12
kewajiban spesialis sebagai syarat untuk masuk dalam
perdagangan di Bursa Wina.
Sebagai tambahan agar dapat meningkatkan reputasi
spesialis di pasar, spesialis mendapat berbagai keuntungan
sebagai ganti penerimaan resiko di dalamnya.
Dalam ruang lingkup sistem spesialis, sebuah perusahaan
terdaftar juga memiliki kemungkinan menaikkan sahamnya
lebih besar nilainya dengan mengembangkan kebijakan
komunikasinya (menerapkan standar akuntansi internasional,
keterbukaan khusus, menyiarkan gambaran perusahaan, dan
sebagainya).
1.2 Segmentasi Pasar pada Bursa Wina
Segmentasi pasar di Bursa Wina adalah instrumen kebijakan
pemasaran dan komunikasi. Segmentasi pasar ini membagi
segmen-segmen pasar yang berbeda menurut likuiditas dan
frekuensi dimana quota beli dan jual ditempatkan dalam
sistem. Pembagian pasar ke dalam Official Market, Semi-
Official Market dan Third Market digunakan sebagai kriteria
untuk alokasi saham dan produk ke dalam segmen pasar
yang berbeda.
Sekuritas dan produk yang diperdagangkan pada Bursa Wina
dikelompokkan ke dalam segmen-segmen berikut :
13
1.3 Segmentasi Pasar pada Wiener Borse
Segementasi Pasar pada Wiener Borse
warrants Otob market
1….membutuhkan spesialis/MM 2….membutuhkan MM 3….stocks == MM dimungkinkan 4….auction with liquidity providers possible
Cece derivatives 2
Austrian derivatives
Other listings 3 Equity market Bond market
Auction 4
Continuous 1
Prime market 1
1
Standard market
Performance linked
Banking bonds
Corporate bonds
Government bonds
Kriteria untuk memasuki dan alokasi dari masing-masing
segmen dijelaskan secara lebih jelas dalam publikasi
“Segmentasi pasar pada Bursa Wina”.
1.4 Ciri-ciri Dasar Sistem Spesialis
Spesialis untuk tiap sekuritas (pasar tunai) dan produk (pasar
derivatif) ditentukan oleh pemegang tender. Peserta
perdagangan yang mengajukan tawaran terbaik (in terms of
minimum size and maximum spread) adalah spesialis terpilih.
Prosedur penawaran diulang tiap tahun, memberikan
kesempatan kepada setiap peserta perdagangan di Bursa
Wina untuk menjadi spesialis pada periode tertentu. Hanya
satu spesialis yang terpilih untuk tiap sekuritas dan produk.
14
Segmen Pasar Bentuk Efek Kreteria Spesialis/ Market Maker
Prosedur Perdagangan
Efek Bersifat Ekuitas Pasar Perdana Saham Pencatatan
pada Official Market, Semi-Official Market.
1 spesialis, market maker (tambahan)
Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction
Standard market continuous
Saham Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market
1 spesialis, market maker (tambahan)
Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”: Perdagangan terus menerus atas opening auction, intraday auction & closing auction
Standard Market Auction
Saham dan Efek lain
Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market .
Sistem & Prosedur perdagangan “XETRA ”.
OTOB MARKET Derivatif Austria
Produk ATX dan Opsi Saham
Pencatatan pada Official Market.
1 spesialis, market maker (tambahan)
Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous
Derivatif Cece Produk Cece Pencatatan pada Official Market.
1 market maker Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous
OBLIGASI Obligasi Pemerintah Obligasi Perusahaan Obligasi Perbankan Efek bersifat hutang lainnya
Obligasi (khususnya, Obligasi pemerintah, Obligasi Federal, Federal treasury bills, interest rate and government strips, Obligasi Perusahaan, Obligasi Perbankan dan obligasi konversi
Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market
-
Sistem dan Prosedur perdagangan “XETRA”, Perdagangan Auction
15
WARAN Waran Waran Pencatatan
pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market
- Sistem Perdagangan OMex, Perdagangan Continuous
EFEK LAIN YANG TERCATAT Efek Lain yang Tercatat
Saham dan sertifikat partisipan
Pencatatan pada Third Market
Memungkinkan adanya Market Maker
Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Perdagangan saham hanya atas komitmen market maker atau efek yang likuiditas pasarnya terjamin
Hak Bagi Hasil, investasi dan sertifikat indeks
Pencatatan pada Official Market, Semi-Official Market atau Third Market
Sistem Perdagangan XETRA® Prosedur perdagangan : Auction atau Continuous Jika pasar yang likuid terjamin
1.4.1 Kewajiban Spesialis dan Market Maker
Spesialis memiliki tugas untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban yang dinyatakan dalam penawaran (minimum
size, maximum spread) selama periode keseluruhan (satu
tahun). Kewajiban market maker sekarang ini adalah syarat-
syarat minimum ketika mengajukan penawaran.
Market maker memiliki kewajiban untuk memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan oleh Bursa Wina (periode waktu
untuk menempatkan quota, maximum spread, minimum
size). Hal ini berarti saham-saham pada segmen berikut
harus memenuhi syarat-syarat berikut:
16
“ Spesialis juga wajib untuk menjamin bahwa harga-harga
ditentukan pada saat pelelangan dan untuk lebih sering
merespon permintaan quota. Volume perdagangan yang
dicapai pada cara ini memiliki pengaruh positif terhadap
saham-saham spesialis dalam volume perdagangan “.
Equity Market Segmentasi
Pasar Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum
Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian pertengahan 1% to 3%
Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak lebih 2.000 saham
Saham – Pasar standard continuous Standard Market Continuous
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
4%
Interaktif
(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham
17
Segmentasi Pasar
Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum
Saham – Pasar Perdana Pasar Perdana
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian pertengahan 1% to 3%
Interaktif (± 0.5% dan/atau 1% dan/atau 1.5% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli)
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya. Penetapkan rentang kelas bulan yang akan datang: > EUR 10 4.000 saham > EUR 25 2.000 saham > EUR 50 1.000 saham > EUR 100 750 saham > EUR 150 500 saham > EUR 150 300 saham Untuk saham dengan max spread 3%, jumlah minimum tidak lebih 2.000 saham
Saham – Pasar standard continuous
Standard market continuous
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
4% Interaktif
(± 2% atas nilai rata-rata nilai jual dan beli) Penyesuaian untuk saham dengan nilai pasar rendah
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 25 → 2,000 saham > EUR 50 → 1,000 saham > EUR 100 → 750 saham > EUR 150 → 500 saham > EUR 150 → 300 saham
OTOB Market Segmentasi Pasar
Periode Quotasi Maximum Spread Volume Minimum
Otob market.at ATX Index Products
- ATX Opsi
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi
Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo
10 kontrak untuk jatuh tempo kurang dari 3
18
(09.30 – 17.33) ketiga yang terpendek. ATX Index Products
- ATX-Future
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya sebesar 0.75% dipakai sebagai dasar evaluasi nilai absolut jatuh tempo kedua yang terpendek + 20 poin indeks untuk jatuh tempo kedua yang terpendek
10 kontrak untuk jatuh tempo kedua terpendek + 5 kontrak untuk 5 jatuh tempo keempat terpendek
Austrian Opsi Saham
Rata-rata 65% periode observasi dalam sebulan, Tidak diperbolehkan untuk tetap dibawah batasan lebih dari 3 hari perdagangan. Periode Observasi (09.30 – 17.33)
Penyesuaian Bulanan harga penutupan ATX pada sebelum hari perdagangan sebulan sebelumnya. Prosentase sebesar (2% atau 2,5% atau 3%) dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menjelaskan nilai absolut yang diseuaikan dengan basis triwulan
Penyesuaian pertengahan berdasarkan pada harga penutupan perdagangan hari kedua sebelumnya: > EUR 10 � 40 kontrak > EUR 25 � 30 kontrak > EUR 50 � 20 kontrak > EUR 100 �10 kontrak > EUR 100 �5 kontrak
Maximum Spread (dasar
perhitungan) Volume Minimum ATX futures:
(untuk jatuh tempo kedua terpendek)
(untuk jatuh tempo keempat
terpendek)
(untuk jatuh tempo kedua terpendek)
(untuk jatuh tempo keempat
terpendek) Market maker 0.75% 20 poin indeks 10 kontrak 5 kontrak Specialis - X % 20 poin indeks + X kontrak 10 kontrak
ATX – options: Maximum Spread (dasar
perhitungan) (untuk jatuh tempo ketiga terpendek)
Volume Minimum (untuk jatuh tempo ketiga terpendek)
Market maker 0.75% 10 kontrak Specialis - X % + X kontrak
Stock options : Maximum Spread (dasar
perhitungan) (untuk jatuh tempo kedua terpendek)
Volume Minimum (untuk jatuh tempo kedua terpendek)
Market maker 2 % atau 2,5 % atau 3 % penyesuaian triwulanan
penyesuaian triwulanan
Specialis - X % + X kontrak
19
1.4.2 Keuntungan Spesialis.
Peserta perdagangan yang mempercayakan pada market
maker Efek atau barang terus menikmati pengurangan biaya
transaksi. Peserta perdagangan yang berfungsi sebagai
spesialis dalam sekuritas atau produk berhak atas
keuntungan-keuntungan yang digambarkan sebagai berikut.
a. Tidak ada biaya transaksi
Spesialis tidak dibebani biaya transaksi dalam transaksi
sekuritas atau produk yang menjadi tanggung
jawabnya. Peraturan ini berlaku pada transaksi-
transaksi yang dibuat melalui rekening market maker
(rekening spesialis) dari peserta perdangangan terpilih.
Untuk alasan teknis, biaya-biaya yang terjadi pada
transaksi yang disetujui akan tetap dibebankan seperti
sebelumnya, tetapi pada permulaan bulan berikutnya,
biaya-biaya ini akan dibayar kembali ke rekening
market maker (rekening spesialis).
b. Pembagian dalam volume perdagangan.
Peserta perdagangan menerima bagian dalam
pendapatan transaksi untuk semua perdagangan yang
disetujui pada Wiener Borse untuk saham atau produk
di mana mereka telah menerima tanggung jawab
sebagai spesialis. Jumlah komisi tersebut tergantung
pada likuiditas dari masing-masing sekuritas atau
produk. Keduanya, saham dan produk derivatif,
dikelompokkan ke dalam kategori likuiditas, yang
ditentukan berbasis bulanan menurut volume
20
perdagangan bursa yang tercatat pada bulan kalender
terdahulu. Untuk alasan teknis, komisi tersebut
dibayarkan pada bulan berikutnya.
c. Pembagian dalam volume perdagangan untuk saham.
The share dihitung pada permulaan bulan kalender
yang berikutnya dari periode observasi. Bonus
ditentukan sebagai prosentase dari volume
perdangangan rata-rata masing-masing instrumen
setiap hari dalam bentuk EUR pada seluruh saham
spesialis selama periode observasi. Bonus ini
kemudian dihitung menggunakan faktor partisipasi
pasar tunai (the cash market participation factor).
Total volume perdagangan
saham
dalam periode observasi
Spesialis saham dalam volume
perdagangan sebagai prosentase total
volume perdagagan efek
≥ 8% 2%
< 8% dan ≥ 3% 4%
< 3% dan ≥ 1% 12%
< 1% 15%
d. Pembagian dalam volume perdagangan untuk ATX
products dan opsi saham.
e. The share dihitung pada permulaan bulan kalender
berikutnya pada periode observasi. Pada akhir bulan,
prosentase bagian dari masing-masing instrumen
21
berupa rata-rata biaya transaksi (jumlah biaya agen,
principal, market maker and global market maker) yang
dikumpulkan per hari dalam bentuk EUR dihitung pada
semua instrumen spesialis selama periode observasi.
Bonus ini kemudian dihitung menggunakan faktor
partisipasi.
Total fee yang dikumpulkan atas
produk dalam periode observasi
Spesialis saham dalam volume perdagangan
sebagai prosentase total volume produk
> 20 % 1 %
< 20 % dan > 5 % 5 %
< 5 % dan > 1 % 12 %
< 1 % 30 %
f. Kontribusi penerbit saham.
g. Sebelum penawaran, penerbit saham memiliki hak
untuk mengadakan kontribusi keuangan bagi peserta
perdagangan yang akan mengambil fungsi spesialis
pada sahamnya. Bursa WIna tidak menentukan jumlah
yang harus disediakan, sebagaimana uang ini
dikontribusi secara ekslusif dengan sukarela.
h. Transparansi sehubungan dengan pemenuhan
kewajiban penempatan quota.
i. Tingkat kewajiban spesialis atau market maker untuk
sekuritas atau produk pada bulan berjalan menjadi
tanggung jawab lembaga yang dipublikasikan melalui
media berikut :
1) Website Wina Bursa
22
2) Majalah elektronik Wina Bursa E-monitor
1.4.3 Prosedur Penawaran bagi Spesialis.
Prosedur penawaran untuk peserta perdagangan terpilih
yang berfungsi sebagai spesialis dibuat untuk semua saham
yang terdaftar pada Official Market dan Semi-Official Market
seperti saham opsi dan produk ATX. Indeks Future dan
Indeks Opsi dianggap produk bebas. Hal ini berarti sebagian
penawaran dilaksanakan untuk ATX-Future dan ATX Opsi.
1.4.4 Pelaksanaan Prosedur Penawaran.
Bursa Wina melaksanakan prosedur penawaran,
memproses pengajuan penawaran dan bertanggung jawab
atas penyelesaian proses. Wiener Borse mengumumkan
tingkat penawaran dan menentukan batas waktu yang harus
dipenuhi. Dengan menggunakan dokumen dan daftar
penawaran yang tersedia, peserta perdagangan
menyampaikan penawaran mereka dengan surat terdaftar
menggunakan amplop yang tersedia kepada Manajemen
Wiener Borse. Wiener Borse tidak akan membuka
penawaran yang disampaikan sampai batas waktu habis.
1.4.5 Prosedur persetujuan penawaran
a. Prosedur penawaran untuk pasar tunai dan derivatif
dilaksanakan pada waktu yang sama.
23
b. Penawaran untuk saham opsi yang tidak menjadi
pokok yang mendasari waktu penawaran adalah
pengecualian dan mengikuti prosedur di bawah ini :
1) Pengumuman dikirimkan kepada seluruh peserta
perdagangan potensial sehubungan dengan
penerimaan kewajiban spesalis untuk opsi saham
Austria yang memenuhi kriteria penerimaan.
2) Jika beberapa peserta menawarkan untuk
bertindak sebagai spesialis pada produk yang
ditawarkan, penawaran dilaksanakan untuk fungsi
spesialis (terbatas pada peserta perdagangan
yang mengirimkan isyarat ketertarikan mereka).
1.4.6 Timeframe.
Prosedur penawaran dilaksanakan oleh Bursa WIna sekali
setahun untuk fungsi spesialis pada seluruh sekuritas dan
produk. Seorang spesialis ditunjuk untuk periode satu tahun.
1.4.7 Penawaran untuk mengambil alih fungsi spesialis.
Beberapa peserta perdagangan dapat mengajukan
penawaran untuk minimum size dan maximum spread
sebagai jawaban atas panggilan penawaran. Wiener Borse
hanya akan menerima penawaran-penawaran yang
memenuhi persyaratan minimum market maker. Untuk
alasan teknis, Bursa WIna menggunakan kriteria yang
berbeda untuk minimum size dan maximum spread yang
24
diminta dari spesalis ketika mengajukan penawaran pada
segmen yang berbeda.
Equity market Kriteria penawaran berikut digunakan pada segmen prime
market dan standard market continuous :
Equity market Product group
Max. spread
Minimum size
Prime market 0.1 % 50 saham or kelipatan
Standard market continuous
0.1 % 50 saham or kelipatan
Ketika prosedur penawaran dilaksanakan untuk memilih
seorang spesialis, penawaran-penawaran yang telah
diajukan oleh peserta perdagangan harus memenuhi
persyaratan untuk market maker. Sejak maximum spread
dan minimum size disesuaikan dengan pertukaran operasi
perusahaan, penawaran-penawaran harus diajukan dengan
kenaikan yang tepat. Penawaran-penawaran yang diajukan
harus memenuhi persyaratan market maker pada segmen
pasar khusus tersebut dan juga harus memperhatikan
kriteria yang bersangkutan.
Hal ini digunakan untuk penawaran dengan minimum size
(+50 saham, +100 saham, +150 saham) dan dengan
maximum spread (-0.1 %, -0.2 %, -0.3 %).
Jika, sebagai contoh, batas yang lebih rendah untuk
minimum size dari saham bertambah dari 500 menjadi 750
25
saham karena prestasi saham tersebut, spesialis yang
menawarkan +50 saham pada saat penawaran harus
memasukkan quota sebesar 800 saham sebagai pengganti
550.
Contoh:
Untuk ATX stock OMV (OMV AG) bursa telah menentukan
persyaratan minimum berikut untuk seorang market maker:
• Menempatkan quota beli dan jual pada basis tetap,
• minimum size 750 saham dan
• maximum spread : 1 %
Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan
maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3 penawar
yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis untuk OMV
stock dan penawaran yang diajukan sebagai berikut :
Tawaran Bank A : Min. size +100 saham (=850 saham) dan
max. spread –0% (=1%)
Tawaran Bank B : Min. size +0 saham (=750 saham) dan
max. spread –0% (=1%)
Tawaran Bank C : Min. size +200 saham (=950 saham) dan
max. spread –0.1% (=0.9%)
Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi
spesialis untuk OMV stock. Jadi, Bank C menerima
kewajiban untuk menempatkan quota untuk minimum size
+200 saham dan maximum spread –0.1 % untuk periode
satu tahun. Sisa market maker untuk OMV stock memenuhi
kewajiban yang ditentukan oleh bursa. Jika harga stock jatuh
dan persyaratan minimum secara konsekuen naik dari 750
26
saham menjadi 1.000 saham, spesialis diwajibkan untuk
menempatkan quota pada 1.200 saham.
OTOB market
Otob market Product group Max. spread
Minimum size
Austrian derivatives
ATX Index Products
0.1 % 1 kontrak atau kelipatan
Austrian derivatives
Austrian Stock Opsis
0.1 % 1 kontrak atau kelipatan
Contoh :
Bursa menentukan persyaratan berikut bagi market maker
untuk opsi pada OMV (OMV AG) stock :
• Menempatkan pesanan beli dan jual pada basis tetap
untuk dua batas tanggal pertama
• Minimum size : 10 kontrak
• Maximum spread : 2 %
Penawaran dengan kondisi terbaik untuk minimum size dan
maximum spread yang diterima. Asumsi terdapat 3 penawar
yang berharap dapat berfungsi sebagai spesialis untuk opsi
pada OMV dan penawaran yang diajukan sebagai berikut :
Tawaran Bank A : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and
max. spread –0% (=2%)
Tawaran Bank B : Min. size +0 kontrak (=10 kontrak) and
max. spread –0% (=2%)
Tawaran Bank C : Min. size +5 kontrak (=15 kontrak) and
max. spread –0.3% (=1.7%)
27
Tawaran Bank C diterima dan bank tersebut menjadi
spesialis untuk opsi pada OMV. Jadi, Bank C menerima
kewajiban untuk menempatkan quota untuk minimum size +5
kontrak dan maximum spread –0.3 % untuk periode satu
tahun.
Sisa market maker untuk opsi on OMV stock harus
memenuhi kewajiban market maker yang ditentukan oleh
bursa.
1.4.8 Bobot penawaran dan memilih spesialis.
Penawar-penawar dapat mengajukan penawaran pada quota
maximum spread dan minimum size sebagai tindak lanjut
dari panggilan penawaran. Jika beberapa penawaran yang
diajukan untuk sekuritas atau produk khusus, penawaran-
penawaran tersebut diperiksa berdasarkan parameter
mereka (minimum size dan maximum spread). Penawaran
yang sah harus memenuhi persyaratan minimum (kewajiban
market maker) yang ditentukan oleh Wiener Borse. Lembaga
yang menawarkan jumlah kompetitif tertinggi (jumlah
prosentase deviasi pada minimum size dan maximum
spread) kemudian ditunjuk sebagai spesialis. Penawaran
untuk minimum size dan maximum spread sama-sama diberi
bobot untuk prime market dan standard market continuous
dan pada rasio 1:4 untuk pasar derivatif Austrian.
28
1.4.9 Menyesuaikan penawaran setelah fase pertama
penawaran.
Terdapat dua kasus yang membolehkan merubah
penawaran yang telah diajukan :
• Jika dua penawaran yang sama telah diajukan ( memiliki
jumlah kompetitif yang sama ) setelah penawaran
pertama :
Jika setelah penawaran pertama, penawaran yang
diajukan untuk sekuritas atau produk yang ditawarkan
sama (jumlah kompetitif sama), peserta perdagangan
diminta untuk menyesuaikan penawaran mereka dalam
periode waktu tertentu. Jika hal ini masih tidak
memungkinkan untuk memilih seorang spesialis setelah
penyesuaian penawaran diajukan, berarti seri.
• Jika tidak ada penawaran yang sah yang telah diajukan
pada sekuritas atau produk yang ditawarkan :
Pada kasus ini, seluruh peserta perdagangan sekali lagi
diundang untuk mengajukan penawaran yang sah pada
sekuritas atau produk khusus tersebut.
1.4.10 New Issues.
Pada kasus penerbitan umum perdana, bank penerbit telah
terlebih dahulu memiliki hak untuk menerima fungsi spesialis
ketika saham diterima untuk didaftarkan pada Official Market
atau Semi-Official Market sampai hari pertama pendaftaran.
Bank penerbit juga memiliki pilihan untuk melepaskan hak
tersebut dengan persetujuan peserta perdagangan lain.
29
Tiga bulan setelah perdagangan dimulai, penawaran untuk
seorang spesialis dilaksanakan dimana seluruh spesialis dan
market maker yang ada pada saat itu diundang untuk turut
serta di dalamnya, ditetapkan paling lama tiga bulan sampai
tanggal penawaran berikutnya. Jika periode waktu tersebut
kurang dari tiga bulan, bank penerbit melanjutkan untuk
menjalankan fungsi spesialis sampai penawaran berikut
dilaksanakan.
Jika hal ini tidak memungkinkan untuk memilih seorang
spesialis melalui bank penerbit, penawaran untuk seorang
spesialis dilaksanakan sebelum perdagangan masing-
masing sekuritas dimulai di mana seluruh spesialis dan
market maker yang ada pada saat tersebut diundang.
1.4.11 Produk baru.
Pada kasus masuknya saham opsi baru pada perdagangan
di Wiener Borse, peserta perdagangan yang memiliki
pengajuan aplikasi untuk masuk sebelumnya telah memiliki
hak untuk menerima fungsi spesialis pada produk-produk
tersebut.
Pelamar tersebut juga memiliki opsi untuk melepas hak ini
dengan persetujuan peserta perdagangan yang lain.
Pada seluruh kasus yang lain, penawaran dilaksanakan
sebelum perdagangan dimulai untuk produk tertentu di
mana seluruh spesialis dan market maker yang ada pada
saat itu diundang.
30
1.4.12 Pengawasan Spesialis.
Spesialis akan secara terus menerus dimonitor mengenai
apakah atau tidak mereka memenuhi kewajiban yang telah
dinyatakan dalam syarat penawaran (maximum spread dan
minimum size). Pasar tunai dan derivatif akan dimonitor
dengan menggunakan sistem yang terpisah.
1.4.13 Pelaporan dan Pengumuman.
Hasil perdagangan akan disusun dalam laporan untuk
saham dan produk setelah sesi penutupan perdagangan dan
kemudian dikirim kepada spesialis paling lambat pada hari
perdagangan berikutnya.
Market maker dan spesialis dimonitor pada sistem
perdangangan XETRA yang diungkapkan pada setiap hari
perdangangan. Pengumuman yang berhubungan dengan
tidak terpenuhinya kewajiban pembuat pasar dapat dilakukan
melalui telepon dari bursa, tetapi tidak dapat dikirim secara
otomatis kepada klien standar the XETRA.
Spesialis dan market maker dimonitor secara nyata dengan
sistem perdagangan the Omex. Pengumuman yang
berhubungan dengan kegagalan spesialis untuk memenuhi
kewajiban mereka ditampilkan dalam jendela pesan pasar
dari aplikasi perdagangan (market maker alarms).
1.4.14 Sanksi-sanksi pada kasus Noncompliance
Pada kejadian di mana spesialis gagal untuk memenuhi
kewajibannya, Bursa Wina memiliki beberapa tahapan
31
sanksi yang pada kasus ekstrim dapat mengakibatkan
spesialis kehilangan haknya untuk berfungsi sebagai
spesialis. Batas untuk menjalankan masing-masing sanksi
bervariasi dari satu segmen pasar ke segmen berikutnya.
a. Prime market and standard market continuous.
Seorang spesialis adalah jenis spesial dari market
maker, metode yang sama digunakan untuk
menentukan pemenuhan kewajiban kuotasi.
Peserta perdagangan yang telah dianggap seorang
spesialis atau fungsi pembuat pasar harus
dipertimbangkan telah memenuhi kewajibannya pada
saham jika :
• Selama satu bulan kalender (periode observasi),
peserta tersebut memenuhi lebih dari atau sama
dengan 65% dari kewajiban kuotasinya.
• Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta tersebut
memenuhi kurang dari 65% dari kewajiban
kuotasinya untuk masing-masing hari perdagangan.
Jika seorang spesialis gagal untuk memenuhi
kewajibannya dalam periode observasi, Bursa Wina
memiliki pengukuran berikut sebagai penyelesaian :
• Me-reverse jumlah transaksi yang telah dibukukan
pada bulan yang bersangkutan berdasarkan basis
principal fees;
• Membatalkan bagian spesialis dari volume
perdagangan untuk bulan peninjauan;
32
Jika insiden noncompliance terjadi berulang-ulang
(seorang spesialis gagal untuk memenuhi kewajibannya
dalam periode dua bulan observasi), Bursa Wina akan
menarik kembali status peserta perdagangan sebagai
spesialis dan akan memulai perdagangan baru untuk
fungsi spesialis pada sekuritas tersebut. Peserta
perdagangan tersebut harus terus menerus berusaha
untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang
spesialis selama durasi prosedur perdagangan.
Spesialis yang telah gagal tidak diijinkan untuk
mengajukan penawaran pada penawaran baru. Jika
hal ini tidak memungkinkan untuk mendapatkan
seorang peserta pasar yang berfungsi sebagai seorang
spesialis, saham yang bersangkutan dapat ditransfer ke
segmen pasar yang lebih rendah berikutnya.
Contoh :
Saham XY terdaftar pada segmen standard market
continuous. Selain dari pada Bank A yang telah setuju
untuk bertindak sebagai spesialis, tidak ada peserta
perdagangan lain yang mau bertindak sebagai market
maker untuk saham tersebut. Bank A dicabut
fungsinya sebagai spesialis oleh Bursa Wina
sehubungan dengan kegagalan pemenuhan kewajiban
kuotasi dan sebuah penawaran diadalah kembali untuk
fungsi spesialis. Bila penawaran baru tersebut tidak
menghasilkan seorang spesialis baru, maka saham XY
diturunkan ke segmen pasar standard market auction.
33
b. Austrian derivatives market
Jika market maker gagal untuk memenuhi
kewajibannya untuk produk-produknya, market maker
tersebut akan menerima market maker alarms dalam
interval 2 menit. Market maker alarms ini merupakan
dasar untuk menghitung pemenuhan kewajiban kuotasi.
Seorang peserta perdagangan yang telah dianggap
sebagai spesialis atau fungsi pembuat pasar akan
dianggap telah memenuhi kewajibannya pada sebuah
produk jika :
1) Selama satu bulan kalender (periode observasi)
telah memenuhi lebih dari atau sama dengan 65%
dari kewajiban kuotasinya;
2) Lebih dari tiga hari perdagangan, peserta tersebut
memenuhi kurang dari 65% dari kewajiban
kuotasinya untuk masing-masing hari
perdagangan.
Contoh :
Periode observasi (November 2000) memiliki 21 hari
perdagangan. Periode akhir dari hari perdagangan
adalah dari pukul 09.30 sampai 17.30 (8 jam). Sejak
spesialis atau market maker memasang alarm market
maker setiap dua menit jika tidak memenuhi
kewajibannya, hal ini akan menghasilkan jumlah
maksimal dari 480 market maker alarms persesi
perdagangan untuk dua ATX futures series di mana
34
peserta perdagangan telah memenuhi kewajiban
kuotasi (2x (8 x 60/2) = 480).
Hal ini berarti asumsi bahwa terdapat 21 sesi
perdagangan pada bulan perdagangan yang relevan,
jumlah maksimum dari market maker alarms adalah
10.080 (480 x 21 = 10.080).
Seorang spesialis atau market maker untuk ATX futures
akan memenuhi kewajibannya jika tidak menerima lebih
dari 3.528 market maker alarms (35% dari 10.080 =
3.528).
1.5 Pengunduran diri sebagai market maker dan spesialis
1.5.1 Pengunduran diri sebagai spesialis.
Spesialis wajib menjalani fungsinya selama periode satu
tahun. Keadaan tidak terduga yang berkembang selama
periode ini, peserta perdagangan harus mengajukan
permintaan yang menyatakan alasan mengapa ia
mengharapkan untuk mengundurkan diri dari fungsi spesialis
pada Wiener Borse. Jika Bursa Wina mengabulkan
permintaan ini, penawaran baru diadakan untuk fungsi
spesialis.
Lembaga yang mengundurkan diri dari fungsi spesialisnya
lebih awal harus memperhitungkan sanksi-sanksi berikut ini :
a. Biaya market maker akan dibebankan untuk periode
observasi terdahulu (menunjuk pada bulan kalender).
35
b. Lembaga tersebut tidak akan menerima bagian volume
perdagangan untuk periode observasi terdahulu.
c. Lembaga tersebut akan dilarang untuk ikut serta dalam
penawaran berikut pada sekuritas atau produk khusus.
1.5.2 Pasar tunai
Pembatalan komitmen dari seorang market maker hanya
akan mungkin pada akhir bulan di atas satu bulan
pengumuman, dengan kewajiban efektif untuk memenuhi
komitmen market maker yang tersisa sampai dengan
berakhirnya periode pengumuman pembatalan.
Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan
karena pengunduran diri dan market maker gagal memenuhi
komitmen market makingnya sampai akhir waktu
pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran akan
menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang
berlaku surut untuk perdagangan-perdagangan yang
dilaksanakan melalui rekening pembuat pasar pada masing-
masing saham selama tiga bulan terakhir sebelum
pengumuman pembatalan komitmen pembuat pasar.
Pada kejadian komitmen spesialis dibatalkan karena
pengunduran diri dan karena spesialis gagal memenuhi
komitmen spesialisnya sampai akhir periode pengumuman
yang disetujui bersama dengan perusahaan pelaksana
pertukaran, perusahaan tersebut akan menagih dan
mengumpulkan biaya market making untuk seluruh
36
perdagangan yang dilaksanakan melalui rekening spesialis
pada masing-masing saham selama tiga bulan terakhir
sebelum pengumuman pembatalan dari spesialis.
Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran
mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi
yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus
istimewa:
a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta
perdagangan.
b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau
perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai
saham underlying.
c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang
diharapkan atau perusahaan yang sahamnya
diberlakukan sebagai saham underlying.
1.5.3 Pasar derivatif (OTOB)
Pembatalan komitmen sebagai market maker hanya dapat
dilakukan pada akhir dari bulan terakhir dan tunduk pada
periode pengumuman pembatalan yang akan berakhir
sampai akhir dari dua tanggal daluarsa terpendek, dengan
kewajiban efektif untuk memenuhi komitmen market maker
yang tersisa pada beberapa kasus sampai akhir periode
pengumuman.
37
Pada kejadian komitmen seorang market maker dibatalkan
karena pengunduran diri dan market maker gagal untuk
memenuhi komitmen pembuat pasarnya sampai akhir
periode pengumuman, perusahaan pelaksana pertukaran
akan menagih dan mengumpulkan biaya-biaya pokok yang
berlaku surut untuk seluruh perdagangan yang dilaksanakan
melalui rekening market maker pada masing-masing saham
opsi selama tiga bulan terakhir sebelum penguman
pembatalan komitmen market making.
Pada kejadian komitmen seorang spesialis dibatalkan karena
pengunduran diri dan spesialis gagal untuk memenuhi
komitmen spesialisnya sampai akhir periode pengumuman
yang disetujui bersama perusahaan pelaksana pertukaran,
perusahaan tersebut akan menagih dan mengumpulkan
biaya-biaya market making yang berlaku surut untuk seluruh
perdagangan yang dilaksanakan melalui rekening spesialis
pada masing-masing saham opsi selama tiga bulan terakhir
sebelum penguman pembatalan dari spesialis.
Pada kasus istimewa, perusahaan pelaksana pertukaran
mungkin menahan diri dari menagih biaya-biaya transaksi
yang berlaku surut. Hal-hal berikut ini dapat dianggap kasus
istimewa :
a. Merger dari perusahaan-perusahaan peserta
perdagangan
38
b. Keadaan insolven dari perusahaan terdaftar atau
perusahaan yang sahamnya diberlakukan sebagai
saham underlying.
c. Pengambilalihan perusahaan terdaftar yang
diharapkan atau perusahaan yang sahamnya
diberlakukan sebaai saham underlying.
2. AMERIKA SERIKAT
2.1 Persyaratan Market Maker
Definisi Market Maker adalah Dealer, berkaitan dengan suatu
Efek tertentu, yang :
a. secara berkala menyampaikan kuotasi bid dan offer
yang kompetitif pada sistem kuotasi yang disediakan
interdealer yang telah dikenal; atau
b. memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif
dalam hal diminta; dan
c. bersedia, mau dan mampu merealisasi transaksi dalam
jumlah yang wajar pada harga kuotasinya dengan
broker atau dealer lain.
2.2 Persyaratan permodalan
Broker atau Dealer yang melakukan kegiatan sebagai Market
Maker wajib:
a. memiliki net capital paling sedikit $2,500 untuk setiap
Efek di mana dia menjadi Market Maker (kecuali bagi
39
Efek yang nilai pasarnya kurang dari atau sama
dengan $5, di mana jumlah dari net capital harus tidak
kurang dari $1,000 untuk setiap Efek tersebut)
berdasarkan jumlah rata-rata dari perdagangan yang
dibuat oleh broker atau dealer tersebut dalam jangka
waktu 30 hari sebelum tanggal penghitungan; atau
b. memiliki net capital lebih dari $1,000,000 kecuali
ditentukan lain.
2.3 Mekanisme Perdagangan melalui Market Maker (pada
NASDAQ).
Beberapa karakter dari quotation
a. Two Sided Quotation
1) Market Maker wajib membeli atau menjual Efek di
mana dia menjadi Market Maker untuk
rekeningnya sendiri secara berkesinambungan
dan wajib menjaga two sided quotation pada
Nasdaq Stock Market.
2) Jika MM melakukan update atas harga
permintaan atau penawarannya tanpa disertai
update atas jumlah efeknya, maka jumlah efek
yang dimasukkan pada harga tersebut adalah
jumlah efek yang sebelumnya.
3) Setiap anggota yang terdaftar sebagai MM di
Pasar Efek Ekuitas Nasdaq National harus
40
menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah
1.000, 500, atau 200 saham dengan ketentuan
sebagai berikut:
♦ Jumlah 1.000 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq dengan rata-rata volume non block
3.000 saham atau lebih tiap harinya, harga
permintaan kurang dari atau sama dengan $
100 dan dengan 3 atau lebih MM;
♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq dengan rata-rata volume non block
1.000 saham atau lebih tiap harinya, harga
permintaan kurang dari atau sama dengan
$ 150 dan dengan 2 atau lebih MM;
♦ Jumlah 200 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq dengan rata-rata volume non block
kurang dari 1.000 saham tiap harinya, harga
permintaan kurang dari atau sama dengan $
250 dan mempunyai 3 atau lebih MM.
4) Tiap anggota MM yang terdaftar pada Pasar Efek
Ekuitas Nasdaq SmallCap, harus menunjukkan
kuotasinya pada jumlah 500 atau 100 saham
dengan ketentuan sebagai berikut :
♦ Jumlah 500 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume
non block 1.000 saham atau lebih tiap harinya,
41
atau dengan harga permintaan kurang dari $
10 per saham;
♦ Jumlah 100 saham, berlaku untuk pasar efek
Nasdaq SmallCap dengan rata-rata volume
non block kurang dari 1.000 saham tiap
harinya, dan dengan harga permintaan sama
atau lebih dari $ 10 per saham;
5) Kewajiban menampilkan jumlah saham pada efek
tertentu dapat berubah tergantung dari keadaan
tertentu sebagaimana ditentukan oleh asosiasi
dan asosiasi dapat menerbitkan daftar jumlah
yang efek diwajibkan dari waktu ke waktu.
6) MM berkewajiban untuk menjaga tampilan jumlah
kuotasi yang diwajibkan pada jumlah batas
minimum atau lebih yang diwajibkan, hal ini tidak
berlaku pada MM untuk menampilkan jumlah
kuotasi tersebut, apabila jumlah tersebut turun
berada di bawah jumlah minimum yang
diwajibkan.
b. Firm Quotation
MM yang menerima penawaran untuk membeli atau menjual
dari anggota asosiasi yang lain wajib melakukan eksekusi untuk
transaksi tersebut setidaknya pada satu unit perdagangan yang
normal. Jika MM menampilkan kuotasi dengan jumlah yang
lebih besar dari satu unit perdagangan yang normal pada saat
ia menerima penawaran jual/beli dari anggota asosiasi maka ia
42
dapat mengesekusi transaksi tersebut pada jumlah yang
ditampilkan.
c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar
1) MM wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada tingkat
yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut dianggap
tidak wajar dengan pasar pada saat itu, asosiasi dapat
mewajibkan MM untuk dapat memasukkan kuotasinya
kembali. Apabila MM yang mempunyai kuotasi yang
dianggap tidak wajar tersebut gagal memasukkan kembali
kuotasinya, asosiasi dapat men-suspend kuotasi MM
tersebut untuk satu atau semua Efek.
2) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update
kuotasi, MM tersebut harus segera melakukan kontak
kepada Nasdaq Market Operation untuk meminta
penarikan kuotasi;
3) Dalam hal MM gagal memasukkan atau meng-update
kuotasi dan MM tersebut memilih untuk tetap dalam
Nasdaq Stock Market, maka MM tersebut harus
mengeksekusi penawaran beli atau jual yang diterimanya
dari anggoat asosiasi yang lain pada jumlah kuotasinya
melalui Nasdaq Stock Market.
d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif
1) MM akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-register
sebagai MM untuk efek tertentu selama 20 hari kerja
apabila average spread efek tersebut lebih dari 150% dari
average spread dari dealer-dealer yang lain untuk efek
tersebut pada 1 bulan.
43
2) Apabila MM tidak puas pada ketentuan kewajiban average
spread untuk pasar efek Nasdaq National tertentu maka ia
dapat menarik pendaftarannya untuk efek tersebut yang
berlaku pada hari kerja esok harinya, dengan ketentuan
MM tersebut telah mengirimkan pemberitahuan
kegagalannya untuk memenuhi ketentuan tersebut. MM
dapat meminta pertimbangan kembali untuk menarik
pemberitahuannya tersebut. Permintaan untuk meminta
pertimbangan kembali tersebut akan di review oleh Market
Operation Review Commite yang putusannya adalah final
dan mengikat. Suatu permintaan untuk memberikan
pertimbangan kembali tidak dianggap sebagai suatu
penarikan atau seperti ketentuan dimaksud paragraf
diatas.
3) Dasar untuk meminta pertimbangan kembali dapat dibatasi
pada klaim bahwa penjumlahan average spread yang
dilakukan oleh Nasdaq untuk 1 bulan tersebut terdapat
kesalahan.
e. Locked and Crossed Market
MM dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di Nasdaq
selama jam kerja yang normal (kecuali dalam keadaan yang
luar biasa) jika :
1) Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama
dengan atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh
MM yang lain untuk efek yang sama, atau
44
2) Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang dari
kuotasi yang ditawarkan oleh MM yang lain untuk efek
yang sama.
2.4 Kebijakan Autoquote
a. Larangan Umum
Kecuali disebutkan di bawah ini, kebijakan ini melarang sistem
yang disebut sebagai autoquote system untuk melakukan
update quote secara otomatis atau melakukan tracking ke
dalam kuotasi di Nasdaq. Larangan ini diperlukan untuk
menghilangkan dampak negatif pada kapasitas dan operasi
atas teknik auto quote tertentu dimana teknik ini dapat merubah
track di dalam kuotasi yang secara otomatis bereaksi atas
quote yang lain yang dapat mengakibatkan quota MM jauh dari
hasil pasar yang terbaik.
b. Pengecualian atas Larangan Umum.
Update kuotasi secara otomatis diijinkan apabila :
1) Update tersebut sebagai respon atas eksekusi suatu efek
oleh perusahaan tersebut (contoh: eksekusi suatu order
secara partial untuk mengisi sebagian dari jatah kuotasi
MM);
2) Diwajibkan melakukan entry secara fisik/manual (contoh:
manual entry ke dalam system internal MM di mana
secara otomatis update tersebut dikirim ke dalam Nasdaq;
45
3) Apabila update tersebut merupakan gambaran
penerimaan, eksekusi atau penundaan dari perintah
pembatasan oleh pelanggan, atau
4) Suatu ECN sebagaimana diatur oleh SEC Rule 11 Act1-1
(a) (8) yang mana diwajibkan untuk memelihara two sided
quotation guna memenuhi kewajiban system Nasdaq.
2.5 Stabilisasi Penawaran
Kewajiban MM/Pengidentifikasi
MM yang bermaksud untuk menstabilisasi efek Nasdaq
sebagaimana diatur dalam SEC Rule 101 wajib mengirimkan
permintaan kepada Nasdaq untuk melakukan entry atas
penawaran satu pihak di mana diidentifikasi oleh Nasdaq
sebagai stabilisasi penawaran untuk memenuhi suatu standar
yang diatur oleh SEC Rules 101 dan 104.
2.6 Eligibility
Hanya satu MM dalam satu efek yang dapat melakukan
stabilisasi penawaran.
2.7 Pembatasan atas Stabilisasi Penawaran
a. Suatu stabilisasi penawaran tidak boleh dilakukan di
Nasdaq kecuali jika setidaknya satu MM yang lain yang
terdaftar sebagai MM dalam efek tersebut melakukan
kuotasi yang dianggap sebagai penawaran independent;
46
b. Suatu stabilisasi penawaran harus dapat dilakukan untuk
semua efek-efek dengan kelas yang sama yang
diperdagangkan secara bebas.
2.8 Pengajuan Permintaan kepada Asosiasi
MM yang ingin melakukan stabilisasi penawaran wajib
mengirimkan permintaan kepada Nasdaq Market Operation
(NMO) untuk melakukan entry penawaran satu pihak yang
disebut sebagai stabilisasi penawaran. MM harus
mengkonfirmasikan permintaan tersebut dalam bentuk tertulis
tidak lebih dari hari kerja penutupan dimana stabilisasi
penawaran tersebut dilakukan melalui pengiriman
Underwriting Activity Report kepada NMO yang termasuk di
dalamnya informasi yang diwajibkan di bawah ini. Bersamaan
dengan pengiriman Underwriting Activity Report sebagaimana
diatur diatas, MM dapat menyediakan konfirmasi tertulis
kepada NMO yang didalamnya termasuk :
a. Identitas efek dan simbolnya di Nasdaq;
b. Tanggal efektif penawaran dan kapan tanggal penentuan
harga penawaran;
c. Tanggal dan waktu pengidentifikasi harus dimasukkan ke
dalam Nasdaq;
d. Copy halaman depan dari prospektus awal atau
prospektus final atau yang sama dengan dokumen
penawaran, kecuali disebutkan lain oleh asosiasi.
47
2.9 Withdrawal of Quotation dan Passive Market Making
a. Market maker yang menarik kuotasinya pada suatu Efek
atau mempunyai kuotasi yang diidentifikasikan sebagai
kuotasi dari market maker yang pasif wajib menghubungi
Nasdaq Market Operations untuk mendapatkan status
excused withdrawal sebelum menarik kuotasinya atau
identifikasi sebagai market maker yang pasif. Penarikan
kuotasi atau identifikasi dari kuotasi sebagai market
maker yang pasif hanya dapat diberikan oleh Nasdaq
Market Operations setelah memenuhi ketentuan-
ketentuan yang dipersyaratkan.
b. Status excused withdrawal yang didasarkan pada kondisi
yang berada dalam kendali market maker dapat diberikan
sampai jangka waktu 5 hari kerja, kecuali diperpanjang
oleh Nasdaq Market Operations.
2.10 Withdrawal of Quotes
a. Terdapat 2 tipe penarikan kuotasi yaitu diijinkan
sementara dan tanpa ijin.
b. Sebagai Market Maker, Market Maker dapat menarik
kuotasi secara sementara untuk alasan tertentu tanpa
harus menunggu selama 20 (dua puluh) hari kerja untuk
melakukan pendaftaran dengan jalan menghubungi
Nasdaq Market Operation untuk melakukan penarikan
sementara atau penarikan yang diijinkan.
48
2.11 Excused Withdrawals
Alasan-alasan untuk melakukan penarikan sementara dari
kuotasi suatu saham yang dapat diijinkan :
a. Keadaan di luar control dari Market Maker, antara lain:
kerusakan/permasalahan peralatan dan komunikasi,
keadaan darurat, bencana alam atau alasan yang
menyerupai.
b. Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment
banking (dengan disertai dokumen-dokumen
pendukung).
c. Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara
perjanjian kliring.
d. Kegiatan Market Maker yang pasif dan berpartisipasi
dalam secondary offering.
3. THAILAND
3.1 Latar Belakang
Kegiatan Market Maker di Pasar Modal Thailand diatur dalam
Notification of The Stock Exchange of Thailand Regarding
Trading of Securities by Market Makers tanggal 10 Oktober
2002 yang merupakan pengganti dari ketentuan yang berlaku
sebelumnya yaitu Notification of The Stock Exchange of
Thailand Regarding Trading of Securities by Market Makers
tanggal 15 Agustus 1996. Peraturan ini diterbitkan
berdasarkan amanat dari pasal 7 Peraturan Bursa Efek
Thailand tentang Perdagangan, Kliring, dan Penyelesaian
49
Perdagangan Efek di Bursa Efek No. 2 Tahun 1999 tanggal
31 Agustus 1999. Ketentuan ini mulai berlaku efektif sejak
tanggal 16 Oktober 2002.
Dalam ketentuan tersebut telah disebutkan mengenai definisi
dari Market Maker yaitu “the member registered as a market
maker to stabilize the liquidity of securities trading on the main
board or foreign board”. Jadi yang dimaksud dengan Market
Maker di Pasar Modal atau bursa efek Thailand adalah
anggota bursa efek yang terdaftar sebagai market maker
untuk menjaga atau menstabilkan likuiditas perdagangan efek
di papan utama atau papan asing.
3.2 Permohonan dan Pendaftaran Sebagai Market Maker
Anggota Bursa Efek yang bermaksud menjadi Market Maker
untuk suatu efek tertentu wajib menyampaikan permohonan
untuk pendaftaran sebagai Market Maker untuk efek tersebut
dengan menggunakan Formulir yang telah disediakan oleh
Bursa Efek selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum
tanggal dimana Anggota Bursa Efek dimaksud melaksanakan
tugas atau kegiatannya sebagai Market Maker. Selanjutnya,
Bursa Efek akan memberitahukan kepada Anggota Bursa
yang sedang mengajukan permohonan pendaftaran sebagai
Market Maker tersebut mengenai tanggapan atau hasil
pertimbangan atas permohonan tersebut dan
mengumumkannya kepada seluruh Anggota Bursa yang lain.
50
3.3 Tugas dan Kewajiban Market Maker
Dalam hal terjadi peristiwa-peristiwa tertentu di papan utama
atau papan asing, dalam waktu kurang dari 5 (lima) menit,
Market Maker wajib menjalankan tugasnya untuk menjamin
atau menjaga stabilitas perdagangan efek untuk kepentingan
rekening sendiri pada papan perdagangan dimana peristiwa
tersebut terjadi. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Terdapat perbedaan selisih-selisih (spreads) antara
harga penawaran beli tertinggi (the highest bid prices)
dan harga penawaran jual terendah (the lowest offer
prices) kurang dari 10;
b. Terdapat hanya harga penawaran beli atau harga
penawaran jual saja; atau
c. Tidak terdapat harga penawaran beli ataupun harga
penawaran jual.
Untuk menjamin perdagangan efek sebagaimana tersebut di
atas, maka Market Maker wajib melaksanakan perdagangan
sesuai dengan cara-cara tertentu dan wajib memasang
penawaran beli dan penawaran jual dalam jumlah tertentu
yang ditetapkan oleh Bursa Efek, sebagai berikut :
a. Memasang penawaran beli dan penawaran jual sehingga
akan terdapat 10 perbedaan selisih (spreads) antara
harga penawaran beli tertinggi dan harga penawaran jual
terendah pada papan perdagangan dalam waktu 5 (lima)
51
menit sejak terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut di atas.
Dan, Market Maker dilarang membatalkan atau menarik
kembali penawaran beli dan penawaran jual tersebut
dalam waktu 5 (lima) menit sejak penawaran-penawaran
tersebut dimasukkan atau dicatat dalam system
perdagangan.
b. Menjaga agar masing-masing penawaran beli atau
penawaran jual kurang dari 5 (lima) lots pada papan
perdagangan tertentu.
Disamping tugas-tugas yang dibebankan kepada Market
Maker tersebut di atas, masih terdapat tugas-tugas lain yang
wajib dilakukan oleh Market Maker, yaitu:
a. Tidak boleh memperdagangkan efek-efek yang
dipegangnya atau dijaganya dalam rangka stabilisasi
yang dilakukannya untuk kepentingan rekening sendiri
selama jangka waktu sebagai berikut :
1) Dalam hal penawaran umum perdana saham,
jangka waktu larangan memperdagangkan saham
tersebut dimulai sejak tanggal pelaksanaan
perdagangan atas saham-saham tersebut di
Bursa Efek sampai dengan tanggal dimana
pembeli kelebihan penjatahan saham dapat
membeli seluruh kelebihan penjatahan saham
yang mana ia memiliki tugas untuk menyerahkan
atau mengembalikan dalam hal terjadi kelebihan
penjatahan saham.
52
2) Dalam hal penawaran umum efek, jangka waktu
larangan memperdagangkan saham tersebut
dimulai sejak hari kelima sebelum tanggal
penetapan harga penawaran efek tersebut sampai
dengan tanggal penutupan dari penawaran
tersebut dalam kasus umum atau tanggal dimana
pembeli kelebihan penjatahan saham dapat
membeli seluruh kelebihan penjatahan saham
yang mana ia memiliki tugas untuk menyerahkan
atau mengembalikan dalam hal terjadi kelebihan
penjatahan saham.
b. Menetapkan nama-nama saham yang dipegangnya atau
dijaganya dalam rangka stabilisasi yang dilakukannya
dalam suatu analisis efek-efek yang dipersiapkan untuk
para nasabah.
c. Memasang pengumuman di tempat umum di kantornya
yang menyatakan bahwa ia merupakan Market Maker
dari efek-efek tersebut.
3.4 Pengecualian Market Maker Untuk Tidak Melakukan Tugas
atau Kewajibannya.
Market Maker dapat dikecualikan dari kewajiban untuk
melakukan tugas atau kewajibannya dalam rangka menjaga
kestabilan perdagangan efek dalam hal terjadi peristiwa-
peristiwa sebagai berikut :
53
a. Efek-efek tersebut dikenakan penghentian sementara
(temporary suspension) dari perdagangan dengan
mencantumkan tanda “H” atau tanda “SP” di papan
perdagangan.
b. Efek-efek tersebut tidak dapat diperdagangkan secara
normal disebabkan karena adanya perintah dari
Pimpinan Bursa Efek (President) untuk menghentikan
sementara perdagangan atas efek-efek tersebut.
c. Bursa Efek mengumumkan bahwa Market Maker tertentu
dianggap memenuhi syarat atau layak untuk dikecualikan
dari kewajiban menjalankan tugas-tugasnya atau
berdasarkan atas permintaan dari Market Maker yang
bersangkutan.
3.5 Sanksi dan Pembatalan Pendaftaran Sebagai Market Maker.
Apabila Market Maker gagal menjalankan tugas dan
kewajiban yang dibebankan kepadanya sebagaimana telah
ditetapkan dalam ketentuan tentang Market Maker tersebut di
atas, selain didasarkan atas pertimbangan Bursa Efek untuk
menjatuhkan hukuman atau sanksi kepada Market Maker
tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam Peraturan Bursa Efek tentang Peraturan Keanggotaan
(Membership Rules), maka Bursa Efek juga berwenang untuk
menjatuhkan atau mengenakan sanksi kepada Market Maker
sebagai berikut :
a. Menetapkan larangan sementara kepada Anggota Bursa
tertentu untuk bertindak sebagai Market Maker.
54
b. Membatalkan pendaftaran Anggota Bursa tersebut
sebagai Market Maker.
Apabila suatu Market Maker tertentu bermaksud membatalkan
pendaftarannya sebagai Market Maker, maka ia wajib
menyampaikan permohonan untuk pembatalan pendaftaran
sebagai Market Maker kepada Bursa Efek selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal dimana Market
Maker tersebut menghentikan kegiatannya dalam rangka
menjalankan tugas dan kewajibannya sebgai Market Maker.
Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek sebagai
Market Maker didasarkan pada ketentuan Clause 8(2) dan
Clause 9, maka Bursa Efek wajib membatalkan pendaftaran
sebagai Market Maker sejak terjadinya salah satu dari
peristiwa-peristiwa sebagai berikut :
a. Keanggotaan Bursa dari Market Maker tersebut dicabut
atau dihentikan.
b. Efek atau efek-efek yang dipegang atau dijaganya dalam
rangka stabilisasi perdagangan dihapuskan dari
pencatatan di Bursa Efek (delisted).
Apabila pembatalan pendaftaran Anggota Bursa Efek sebagai
Market Maker didasarkan atas ketentuan Clause 8(2) dan
Clause 9 sebagaimana dimaksud di atas, maka Bursa Efek
wajib memberitahukan kepada Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan tentang pembatalan pendaftaran sebagai
Market Maker tersebut dan mengumumkannya kepada
seluruh Anggota Bursa Efek yang lain.
55
4. INDIA
4.1 Pendahuluan
Pasar modal India terdiri dari 23 bursa regional dan 2 bursa
nasional, Nasional Stock Exchange dan Bursa OTC. Bursa
efek dikelola oleh pemerintah dan mempunyai fungsi sebatas
yang ditetapkan dalam Act 1956, dan peraturan2 yang
mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.
Market Maker bukan merupakan hal baru bagi pasar modal di
India dimana MM merupakan pendukung stabilitas, likuiditas
dan tranparansi dari pasar keuangan. Dengan keadaan-
keadaan yang terdapat dipasar dan dari hasil penelitian,
dimana efek-efek yang diterbitkan oleh perusahaan-
perusahaan di India masih kurang likuid dan tidak stabil, maka
Komite GP Guppa memberikan rekomendasi dengan
menyesuaikan hasil laporan IOSCO. Rekomendasi tersebut
yaitu :
Pembentuk pasar diperbolehkan mengelola saham-saham
perusahaan dengan ketentuan antara lain :
a. Saham yang tidak termasuk dalam S&P Nifty dan BSE
Sensex.
b. Jumlah rata-rata perdagangan tidak boleh lebih dari 50
dan nilai perdagangan perhari tidak boleh lebih dari Rs
10,000,000
c. Tidak dalam operasi dan networth erotion lebih dari 50%
56
d. Harus menyediakan dua cara quote pada interval reguler
selama 30 menit dengan intensitas minimum Rs5000
atau satu lot per pasar
e. Kewajiban akan berakhir kurang dari satu persen
terhadap batasan harga;
f. Market maker beroperasi secara eksklusif dengan
menerapkan system quote driven;
g. Broker diijinkan menjadi MM
h. 5 MM untuk setiap saham
i. Margin diperbolehkan bagi MM sebagaimana pasar
normal
j. Ijin MM akan dicabut jika MM gagal dalam menyediakan
two way quote untuk lebih dari 3 hari kerja.
MM sangat dibutuhkan dimana berdasarkan analisa likuiditas
yang dilakukan di National Stock Exchange dan Bombay
Stock Exchange menunjukkan bahwa perbandingan utama
saham-saham yang diperdagangkan di BSE kurang likuid
dibanding NSE yang diperlihatkan dari rendahnya harga
saham secara berkelanjutan.
Market Maker di India diatur dalam peraturan bursa efek
Nasional bab VIII perihal sistem perdagangan dan Pembentuk
Pasar.
Selain diterapkan di Nasional Stock Exchange Limited,
fungsi MM juga diterapkan bagi perusahaan yang akan go
57
public melalui OTCEI dengan menggunakan sponsor.
Sponsor harus menunjuk salah satu anggota (mungkin AB)
atau dealer sebagai MM tambahan Sponsor mempunyai
tugas utama :
a. Meningkatkan performance perusahaan dan proyeknya;
b. Menilai saham perusahaan
c. Mengurus perolehan ijin dari permerintah atas penerbitan
efek;
d. Menetapkan pada OTCEI atas nilai investasi suatau
perusahaan dan proyeknya.
e. Mengelola penebitan ke publik;
f. Jasa pokok sebagai MM atas penerbitan saham
sekurang-kurangnya tiga tahun dari awal perdagangan.
4.2 Sistem Perdagangan Dan Pembentuk Pasar
Efek yang dapat dibentuk harganya di pasar akan ditetapkan
oleh otoritas yang berwenang.
4.3 Pendaftaran bagi Pembentuk Pasar
a. Anggota trading harus mendaftarkan sebagai MM atas
setiap efek yang akan dimarket makeri.
b. Anggota trading bertindak sebagai MM atas persetujuan
otoritas berwenang sebagaimana ditetapkan undang-
undang dan persetujuannya tersebut tidak dalam
58
pencekalan atau pembatalan. Aplikasi pendaftaran harus
berbentuk formulir dan sewaktu-waktu dapat ditentukan
perubahannya.
c. MM harus terdaftar dalam suatu institusi berwenang
sebelum memulai operasinya atas efek tertentu. Apabila
otoritas menyetujui dalam jangka waktu 15 hari kerja MM
akan memperoleh ijin. MM terdaftar tidak diperbolehkan
memulai membentuk pasar atas efek tersebut sampai
dengan satu hari dari perolehan ijin atau setelah ijinnya
diumumkan melalui sistem yrading.
d. MM terdaftar di setiap bursa harus :
1) berusaha pada posisi bid dan offer dalam sistem
perdagangan atas efek guna menghasilkan
transaksi minimum yang ditentukan setiap saat
atas harga kuotasi setiap hari kerja;
2) berusaha untuk membentuk pasar atas efek
tersebut sejak tanggal efek tersebut tersedia
untuk diperdagangkan ke publik dalam hal MM
terdaftar telah disetujui ijinnya.
3) berusaha untuk menyelesaikan order atas
penjualan atau pembelian efek sebagaimana
kuotasi harga kepada anggota atau klien.
4) MM terdaftar dapat berhentri membentuk pasar di
bursa setiap saat setelah periode minimum seperti
saat memulai MM, setelah memberitahujkan
59
kepada pejabat berwenang. Waktu yang
disyaratkan untuk memberitahukan berhenti
sebagai MM adalah 15 hari kerja atau waktu lain
sebagaimana ditentukan setiap saat.
5) MM terdaftar dapat berhenti setelah mendapatkan
persetujuan dari institusi berwenang.
6) Kewajiban untuk mengambil kesempatan dalam
bertindak sebagai MM atas tambahan efek harus
mendapatkan persetujuan dari institusi
berwenang.
4.4 Pembatasan dan Pelarangan Transaksi Market Makers
a. Otoritas yang relevan dapat membatasi atau melarang
otoritas dari Market Maker tercatat untuk memasukkan
kuotasi (penawaran) ke dalam sistim perdagangan atau
melakukan transaksi atas saham dimana ia tercatat
sebagai market maker jika :
1) Market Maker tersebut telah dicabut atau
disuspen keanggotannya di Bursa Efek, atau
tidak dapat memenuhi Undang-undang Bursa
(Exchange Bye Laws), peraturan dan regulasi
atau izin usahanya (pencatatannya) dicabut oleh
Securities and Exchange Board of India
(Bapepam-nya Indonesia).
60
2) Market Maker tersebut telah gagal menyelesaikan
transaksi tertentu di bursa efek
3) Market Maker tersebut dalam keadaan kesulitan
finansial atau operasional dimana atas dasar
tersebut otoritas yang relevan menentukan bahwa
market maker tersebut tidak dapat diperbolehkan
untuk menampilkan atau memasukkan penawaran
(kuotasi) ke dalam sistim perdagangan dengan
aman kepada investor, kreditor atau trading
member bursa yang lain.
4) Dimana maket maker tersebut dalam pandangan
otoritas yang relevant idak memenuhi persyaratan
untuk pencatatan sebagai market maker.
b. Market maker yang dikenakan sanksi suspensi atau
pelarangan oleh otoritas sebagimana dimaksud dalam
butir 4 (a) di atas harus diberitahukan secara tertulis
berkenaan dengan aksi tersebut. Market maker tersebut
harus menghentikan kegiatan untuk membuat pasar
(make market).
c. Market maker yang berkeberatan terhadap sanksi yang
dikenakan oleh otoritas yang relevant dapat mengajukan
suatu kesempatan untuk melakukan dengar pendapat
(hearing) dalam jangka waktu 10 hari setelah
pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam
butir 4(b)
61
d. Keputusan tertulis harus dikeluarkan paling lambat dalam
1 minggu setelah proses dengar pendapat (hearing)
dilakukan dan fotokopi surat keputusan harus
disampaikan kepada market maker yang bersangkutan.
62
BAB III
PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA A. POTENSI MARKET MAKER DAN PROFILE PASAR MODAL
INDONESIA
1. Pasar Saham
Pasar modal Indonesia, disadari atau tidak telah tersegmen dengan
sendirinya. Untuk saham, Hampir 99% transaksi dilakukan di Bursa
Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan untuk Obligasi sebaliknya sebagian
besar transaksi di lakukan di Bursa Efek Surabaya (BES).
Salah satu faktor yang menyebabkan pasar mengalami segmentasi
secara alamiah adalah likuiditas. Saham lebih menarik untuk
ditransaksikan melalui BEJ karena saham yang tercatat dan
likuiditas saham jauh lebih tinggi di BEJ dariapada di BES.
Sebaliknya obligasi lebih ramai ditransaksikan di BES karena
obligasi lebih banyak dicatatkan dan ditransaksikan di BES.
Likuiditas dalam pasar modal merupakan salah satu elemen
fundamental bagi pengembangan pasar modal itu sendiri. Investor
akan lebih tertarik untuk menanamkan uangnya dalam portofolio
yang likuid, dimana portofolio efek yang ia miliki dapat dengan
mudah ia jual untuk mendapatkan dana yang ia butuhkan.
63
Dalam prakteknya, banyak saham yang hanya aktif beberapa
minggu setelah listing, setelah itu saham tersebut tidak likuid dan
cenderung tidur. Kecenderungan tersebut dapat dilihat dalam tabel
di bawah ini:
Bulan Total Freq.Transaksi
Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan
Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Jumlah saham yang
ditransaksikan
Aug 2001
305,294 28
215
35
10
10
14 13,764,677,408
Sep 2001
281,971 36
215
22
17
9
13 11,329,887,111
Oct 2001
276,212 41
203
27
19
13
12 8,517,730,495
Nov 2001
249,532 31
210
28
24
15
12 9,212,969,788
Dec 2001
95,510 37
210
37
19
7
11 6,058,891,716
Jan 2002
325,359 31
214
32
17
17
12 11,524,091,264
Feb 2002
250,541 40
208
37
15
10
13 11,917,142,140
Mar 2002
277,456 22
235
28
17
9
11 21,431,445,343
Apr 2002
542,267 18
240
26
14
13
15 35,724,524,985
May 2002
310,025 22
236
26
16
15
12 17,754,261,548
Jun 2002
231,704 37
224
30
13
15
10 12,416,234,253
Jul 2002
246,777 44
224
25
19
11
9 14,308,485,871
Aug 2002
212,870 49
217
30
14
8
15 10,094,197,788
Sep 2002
161,361 52
223
26
12
6
13 8,400,258,502
Oct 2002
233,274 54
223
24
13
6
12 11,628,306,160
Nov 2002
172,304 60
219
23
16
8
8 9,714,701,462
Dec 2002
128,268 63
205
31
13
11
13 6,293,702,499
Jan 2003
140,948 60
208
29
17
8
14 5,407,760,322
Feb 2003
99,825 51
215
29
10
14
17 3,544,402,159
64
Bulan Total Freq.Transaksi
Emiten Yangsahamnya tidak ditransaksikan
Emiten denganfrekuensi transaksi ≤ 0.1%dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0.1%-0.5% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 0,5%-1% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi 1%-2% dari totalfrekuensi transaksi BEJ)
Emiten denganfrekuensi transaksi diatas 2% daritotal frekuensitransaksi BEJ)
Jumlah saham yang
ditransaksikan
Mar 2003
110,756 53
216
29
19
7
12 5,060,458,260
Apr 2003
255,674 44
221
34
10
13
15 12,574,399,250
May 2003
263,198 28
221
36
26
10
15 13,245,024,856
Jun 2003
296,241 32
215
44
18
14
13 17,547,440,048
Jul 2003
267,194 41
229
31
10
14
12 19,741,893,760
Aug 2003
343,558 40
207
41
22
15
12 26,149,678,993
(Sumber PT BEJ)
Tabel tersebut merupakan gambaran likuiditas transaksi saham di
BEJ selama dua tahun terakhir (periode Agustus 2001 s.d. Agustus
2003). Tabel tersebut menggambarkan jumlah saham yang
mengalami kesulitan likuiditas ternyata relatif besar. Setiap bulan,
kurang lebih sebanyak 12,34% emiten yang tercatat di BEJ
sahamnya tidak ditransaksikan dan 66,33% sahamnya
ditransaksikan dengan frekuensi transaksi lebih kecil dari 0,1% total
frekeunsi transaksi.
Sebagai Ilustrasi kita ambil contoh transaksi pada bulan :
• Desember 2001 dimana terjadi frekuensi transaksi terendah dalam
periode tersebut. Dalam bulan tersebut total frekuensi transaksi di BEJ
adalah sebesar 95.510 kali. Berarti dalam bulan tersebut jumlah emiten
yang sahamnya ditransaksikan kurang dari 96 kali (0,1% dari 95.510)
adalah 210 emiten dari total emiten pada bulan tersebut sebanyak 321
emiten (65,42%).
65
• April 2002 dimana terjadi frekuensi transaksi tertinggi dalam periode
tersebut. Pada bulan April 2002 total frekuensi transaksi di BEJ adalah
sebesar 542.267 kali. Jumlah emiten yang sahamnya ditransaksikan
kurang dari 542 kali (0,1% dari 542.267) adalah 240 emiten dari total
emiten pada bulan tersebut sebanyak 326 emiten (73,61%).
Dari kedua ilustrasi tersebut dapat terlihat suatu fenomena yang
menarik, dimana pada saat frekuensi transaksi mencapai titik
tertinggi, justru jumlah saham yang ditransaksikan kurang dari 0,1%
total transaksi mengalami kenaikan. Dari fenomena tersebut dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang meramaikan transaksi di
BEJ adalah hanya sedikit saham (saham kapitalisasi besar yang
menarik bagi investor).
Dari sisi penambahan emiten ternyata tidak akan berpengaruh
banyak pada likuiditas saham. Terlihat bahwa selama periode
tersebut jumlah saham yang tercatat mengalami kenaikan sebesar
8,01% dan jumlah saham yang ditransaksikan mengalami kenaikan
sebesar 8,997%. Sedangkan untuk frekuensi transaksi, dalam
periode tersebut mengalami kenaikan sebesar 12,53%.
Secara teoritis kesulitan likuiditas tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa hal antara lain :
a. Harga saham yang relatif tinggi.
Beberapa saham di BEJ ternyata sudah sangat tinggi.
Walaupun performa saham tersebut relatif bagus, dikarenakan
harganya yang sangat tinggi maka transaksi saham tersebut
juga relatif kecil.
66
b. Pemegang saham yang relatif sedikit.
Selain itu banyak pula saham yang persentase kepemilikan
publik atau investor retail relatif sedikit. Hal tersebut
menyebabkan transaksi saham menjadi relatif sepi. Keadaan
tersebut dapat terjadi karena horizon investasi yang berbeda,
investor retail mempunyai tujuan investasi jangka pendek
sedangkan pemegang saham lainnya mempunyai tujuan
investasi jangka panjang.
c. Permintaan akan jual beli saham tersebut rendah.
Keadaan ini dipengaruhi oleh performance emiten yang relatif
tidak mengalami perubahan yang cukup siknifikan, sehingga
tidak menarik investor untuk melakukan transaksi atas saham
tersebut.
2. Pasar Obligasi.
Pasar Obligasi memiliki struktur yang relatif berbeda dengan pasar
saham. Perbedaan-perbedaan itu antara lain:
a. Jika pasar saham investornya sebagian besar adalah retail
maka dalam pasar obligasi investornya adalah institusi.
b. Dalam pasar obligasi nilai pemindahbukuan efeknya relatif
besar jika dibandingkan dengan saham.
c. Tujuan investasi dalam obligasi biasanya adalah untuk
investasi jangka panjang.
Akan tetapi, akhir-akhir ini terjadi suatu fenomena yang menarik,
dimana nilai pemindahbukuan obligasi sebagian emiten relatif kecil
67
yaitu sebesar Rp 10.000.000,-. Bahkan PT Indosiar Visual Mandiri
menawarkan obligasi secara retail dengan nilai pemindahbukuan
sebesar Rp 171.000,-
Secara umum perkembangan emisi obligasi selama dua tahun
terakhir dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini :
Nama Emiten Tgl.
efektif Tgl
Listing Tgl. Jatuh
Tempo Tk.
BungaJangka Waktu
Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Jasa Marga IX Seri N tahun 2002 27-03-02 17-04-02 14-04-07 5 8,000 400,000Bunga seri N1 18,5 % untuk 5 thn Bunga seri N2 18,5% untuk 1 - 8 untuk 9 - 20 mengambang Oto Multiartha I 19-04-02 10-05-02 07-05-04 19,125 2 6,000 300,000Bunga 19,125 % tetap Astra Sedaya Finance 08-05-02 29-05-02 24-05-05 18,75 3 8,000 400,000Bunga 18,75% Fixed Pupuk Kaltim 21-05-02 10-06-02 06-06-07 5 10,000 600,000Seri A1 bunga 18%, seri A2 17,15%, Seri B 18% fixed Perum Pegadaian IX 24-05-02 11-06-02 06-06-10 18,25 8 3,000 300,000Sei A: bunga 18,25% Fixed, B: bunga 18,25%, C: bunga 18,25 %, D : bunga 18,25% opsi jual pd ultah ke 5 Bhakti Investama II 13-06-02 28-06-02 27-06-05 19,25 3 400 200,000T E L K O M I 28-06-02 19-07-02 16-07-07 17.00 5 20,000 1,000,000Federal International Finance 23-08-02 09-09-02 29-08-05 3 6,000 300,000Bunga Seri A :18,5%, B:18,5%, C:18,5% Matahari Putra Prima 13-09-02 27-09-02 25-09-07 17,875 5 9,000 450,000Indosat II 30-10-02 08-11-02 21,500 1,075,000Seri A : Nilai Rp 775.000.000.000 06-11-07 15,75 5 Seri B : Nilai Rp 200.000.000.000 06-11-32 16,00 30 Seri C : Nilai Rp 100.000.000.000 06-11-07 15,625 5 Indosat Syariah Mudharabah 30-10-02 08-11-02 06-11-07 5 3,500 175,000BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) V 12-11-02 26-12-02 22-12-07 4,000 200,000Seri : A Bunga Tetap 16,75%
68
Nama Emiten Tgl.
efektif Tgl
Listing Tgl. Jatuh
Tempo Tk.
BungaJangka Waktu
Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Seri : B Th Tetap 16,67%, Th II-V mengambang bdsr Tk bunga SBI Jasa Marga X 26-11-02 11-12-02 04-12-10 16,5% 8 13,000 650,000Inti Vasindo Internasional 16-12-02 09-01-03 06-01-08 5 1,000 100,000Seri : A Bunga Tetap 18,88% Seri : B fix & float +premi 4,5% Bank NISP (obl sub ordinasi I) 27-02-03 14-03-03 12-03-13 10 Seri A : Fullcommitment 2,500 250,000Seri A : Best Effort 2,050 205,000Bunga Th I-V Fix:17,125%,Th VI-X : 26 % Seri B : Best Effort, Bunga Th I-V:10,25%,Th VI-X:Floating Wijaya Karya III (Obl Amortisasi) 28-03-03 16-04-03 11-04-08 5 4,000 200,000Seri A :Bunga 15,875% Seri B : Th I 16%, Th II-V Float SBI 3 bln + premi 2,75% dg bts atas 18%,bts bwh 15% Bank Bumi Putera Indonesia 11-04-03 29-04-03 25-04-06 3 6,000 300,000bunga tetap 13,5% per tahun Adira Dinamika Multifinance 23-04-03 08-05-03 06-05-08 5 10,000 500,000
Seri A: Amortisasi triwulanan 14,125%
Seri B : Tanpa Amortisasi 14,125%
Putra Sumber utama Timber 30-04-03 19-05-03 13-05-08 5 4,000 200,000
Seri A : 15,875%
Seri B : 15,375 Astra Sedaya Finance III (Obl Amortisasi) Seri A : 05-05-03 26-05-03 24-05-04 12,5% 1 24,000 240,000Seri B : 05-05-03 26-05-03 20-05-05 13,0% 2 28,000 280,000Seri C : 05-05-03 26-05-03 20-05-07 13,5% 4 38,000 380,000Berlian Laju Tanker II 12-05-03 02-06-03 28-05-08 5 6,800 340,000Seri A : 14,75% Seri B : Th I Fixed 14,75% Th II - V Floating Berlian Laju Tanker Syariah 12-05-03 02-06-03 28-05-08 5 1,200 60,000Nisbah 25% dari pendapatn triwulanan
69
Nama Emiten Tgl.
efektif Tgl
Listing Tgl. Jatuh
Tempo Tk.
BungaJangka Waktu
Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Tunas Financindo Sarana I 14-05-03 04-06-03 29-05-06 14,50 3 10,000 500,000Adhi Karya II (persero) 29-05-03 12-06-03 10-06-08 14,5 5 20,000 200,000Indofood Sukses Makmur II 28-05-03 12-06-03 10-06-08 13,5 5 30,000 1,500,000Bank Global International 19-05-03 11-06-03 06-06-13 10 4,000 400,000Obligasi Subordinasi I th 2003 Bunga Tahun I - V 14,5 Bunga Tahun VI - X : floating SBI 3 bulan + premi 4% Bank Panin (Obligasi Subordinasi I) 05-06-03 23-06-03 18-06-13 10 1,300,000 1,300,000Tahun I - V 14 Tahun VI - X 23 Swadharma Indotama Finance III 18-06-03 08-07-03 03-07-08 15,50 5 2,000 200,000Lautan Luas II 11-06-03 26-06-03 24-06-08 5 6,000 300,000Seri A : 14,25 Seri B : th I tetap, II - V floating deposito + premi 3,25 14,25 Surya Citra Televisi (SCTV) I 10-06-03 30-06-03 25-06-08 13,75 5 8,500 425,000Charoen Phokphan Indonesia I 19-06-03 07-07-03 02-07-08 14 5 10,000 500,000Danareksa (persero) I 16-06-03 02-07-03 27-06-08 14,125 5 10,000 500,000Bank BNI (persero ) I th 2003 25-06-03 14-07-03 10-07-11 13,125 8 20,000 1,000,000Bank BNI Subordinasi I th 2003 25-06-03 14-07-03 10-07-13 Bunga I-V: 7,5% VI-X:Tetap UST 5 + premi 7,74% 10 Bank Ekspor Indonesia (persero) I23-06-03 09-07-03 08-07-08 13,00 5 6,000 300,000Perum Pegadaian X th 2003 27-06-03 15-07-03 40,000 400,000Seri A: Bunga Tetap 12,9375% 11-07-11 8 Seri B: Th I-III Bunga Tetap 13,125% 11-07-18 15 tahun IV-XV bunga float SBI 3 bln + premi 1% Mayora Indah II 27-06-03 16-07-03 11-07-08 14,00 5 20,000 200,000Maspion I 27-06-03 08-07-08 13,50 5 50,000 500,000Duta Pertiwi IV 30-06-03 10-07-08 15,675 5 10,000 500,000BPD Jatim III 30-06-03 14-07-03 11-07-08 13,45 5 8,000 400,000Autoraya Serasi 30-06-03 14-07-03 11-07-08 13,80 5 30,000 300,000Alfa Retailindo 30-06-03 18-07-03 16-07-08 13,75 5 2,500 125,000BPD SumSel I 30-06-03 16-07-03 11-07-08 14,375 5 4,000 200,000Bank Bukopin II th 2003 30-06-03 15-07-03 13,375 5 40,000 400,000Bank Bukopin Subordinasi I Bunga Th 1- V : 14%, VI-X: 24% 30-06-03 15-07-03 10 31,500 315,000
70
Nama Emiten Tgl.
efektif Tgl
Listing Tgl. Jatuh
Tempo Tk.
BungaJangka Waktu
Jumlah Obligasi
Nilai emisi (juta)
Bank Bukopin Syariah Mudharabah I Nisabah I:38,58%,N II:52,50%,N III:39,38 30-06-03 15-07-03 5 5,000 50,000 N IV:31,50%,N V:26,25% Indosiar Visual Mandiri 29-06-03 08-08-03 08-08-08 12,8 5 4,097,675 717,093Bank Muamalat Syariah I 30-06-03 21-07-03 15-07-10 7 2,000 200,000Nisabah : 91% x pdpt yg dibagi hasilkan Oto Multiartha II 22-07-03 11-08-03 06-08-06 13,375 3 6,000 300,000Federal International Finance II 25-07-03 06-08-03 Sei A : Rp 150 milyar 09-08-04 12.375 3,000 150,000Seri B : Rp 100 Milyar 05-08-05 12.875 2,000 100,000
Seri C : Rp 250 milyar 05-08-0613.187
5 5,000 250,000Seri D : Rp 250 milyar 05-08-07 13,50 5,000 250,000Panin Sekuritas, Tbk I 08-09-03 19-09-03 18-09-03 14,25 5 100,000 100,000 Total 6,128,125 21,687,093
(Sumber Biro PIR)
Dari tabel tersebut terlihat bahwa selama kurun waktu dua
tahun terakhir 48 emiten menawarkan obligasi dengan nilai emisi
mencapai Rp. 21,687 triliun. Sedangkan perkembangan transaksi
obligasi selama dua tahun terakhir (Periode Agustus 2001 s/d
Agustus 2003 ) dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini:
71
556,426,138,195
13,598,086,800,000
Nilai
2,000,000,000
2,002,000,000,000
4,002,000,000,000
6,002,000,000,000
8,002,000,000,000
10,002,000,000,000
12,002,000,000,000
14,002,000,000,000
Agustus Desember April Agustus Desember April Agustus
BULAN
PERKEMBANGAN NILAI DAN VOLUME TRANSAKSI OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003
Nilai transaksi
Volume transaksi
(Sumber PT KSEI)
Dari grafik di atas terdapat suatu kecenderungan bahwa nilai
maupun volume transaksi obligasi mengalami kenaikan. Hal ini
merupakan suatu fenomena tersendiri mengingat nature obligasi
merupakan investasi jangka panjang.
Sedangkan untuk perkembangan frekuensi perdagangan
obligasi dapat kita lihat dalam grafik di bawah ini.
72
FREKUENSI PERDAGANGAN OBLIGASI PERIODE AGUSTUS 2001 S.D. AGUSTUS 2003
2,182
279
1,622
134100
400
700
1000
1300
1600
1900
2200
2500
Agustu
s
Oktobe
r
Desem
ber
Februa
riApri
lJu
ni
Agustu
s
Oktobe
r
Desem
ber
Februa
riApri
lJu
ni
Agustu
s
Bulan
Frek
uens
i
Dari grafik tersebut terlihat bahwa dari tahun ke tahun frekuensi
pemindahbukuan transaksi obligasi terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2001 rata-rata frekuensi pemindahbukuan obligasi
sebanyak 206 per bulan. Sedangkan untuk tahun 2002 dan 2003
adalah sebanyak 439 dan 1.163 kali transaksi perbulan.
Akan tetapi hal tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan
jumlah pemindahbukuan yang outstanding yaitu sebanyak
6.252.573 (sumber Biro PIR). Apabila jumlah frekuensi
pemindahbukuan tersebut kita bandingkan dengan jumlah yang
outstanding maka setiap pemindahbukuan obligasi rata-rata
ditransaksikan sebanyak 0,0025. Hal tersebut menunjukkan bahwa
likuiditas pasar obligasi sangat rendah.
73
Sedangkan apabila kita lihat dari tipe investor obligasi, dapat
dikatakan bahwa 90% pembeli obligasi adalah institusi, baik itu
dana pensiun, perbankan, asuransi, sekuritas, maupun reksa dana.
3. Potensi Pengembangan Market maker
Salah satu penyebab utama tidak likuidnya pasar adalah, tidak
seimbangnya antara permintaan dan penawaran. Untuk saham
blue chips hal tersebut bukanlah suatu masalah, akan tetapi untuk
saham yang berkapitalisasi kecil likuiditas merupakan masalah
utama. Hal ini dikarenakan tidak seimbangnya kebutuhan investor
akan likuiditas dengan keadaan permintaan dan penawaran saham
tersebut di pasar.
Untuk mengatasi rendahnya likuiditas transaksi di suatu bursa
memang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Selain
meningkatkan jumlah investor, dapat pula dilakukan dengan stock
split untuk emiten yang harga sahamnya sudah relatif tinggi. Atau
dengan membentuk market maker untuk kesulitan likuiditas yang
disebabkan oleh faktor-faktor lainnya.
Market maker, pada dasarnya dibutuhkan oleh pasar untuk
meningkatkan likuiditas yang pada akhirnya akan memberikan
stimulus untuk lebih banyak menarik investor yang pada akhirnya
akan kembali meningkatkan likuiditas, apabila digambarkan dalam
suatu skema adalah sebagai berikut :
74
N egatif dem and
N egatif S upp ly
L iku id ity p rob lem
M arket M aker
L iku id ita sM en ingka t
Jum lahIn vesto rM en ingkat
L iku id itasM eningkat
Dari gambaran-gambaran di atas dan adanya fakta bahwa likuiditas
pasar, terutama atas saham kapitalisasi kecil sangatlah rendah,
maka market maker sangatlah dibutuhkan untuk menggairahkan
pasar saham Indonesia.
Sedangkan untuk pasar obligasi secara nature memang berbeda
dengan saham. Jadi likuiditas yang rendah merupakan suatu resiko
yang mau tidak mau harus dihadapi oleh investor obligasi.
Dengan semakin banyaknya emiten yang menawarkan obligasi
dengan nilai pemindahbukuan yang relatif rendah diharapkan akan
dapat meningkatkan likuiditas pasar obligasi.
Dalam kondisi likuiditas pasar obligasi yang rendah, maka hal
tersebut sangat potensial untuk mengembangkan market maker
dalam pasar obligasi. Pengembangan tersebut tentu saja harus
melihat besarnya nilai transaksi obligasi (walaupun dengan
frekuensi yang kecil) dibandingkan dengan pihak yang akan
menjadi market maker.
75
B. BURSA EFEK DAN IMPLEMENTASI MARKET MAKER / RENCANA PENERAPAN MARKET MAKER OLEH BURSA EFEK DI INDONESIA
1. PT Bursa Efek Surabaya
a. Fasilitas market maker yang telah Disediakan PT Bursa Efek
Surabaya (BES)
Sejak awal tahun 1997, BES sudah melakukan kajian dan
serangkain persiapan untuk menerapkan sistem market maker
dalam perdagangan saham di BES. Sistem yang akan
digunakan untuk keperluan tersebut adalah S-MART 100. BES
juga sudah menyediakan perangkat peraturan perdagangannya
yaitu sebagaimana tercantum dalam huruf a Bab III Peraturan
Nomor II tentang Perdagangan Efek yang ditetapkan melalui
Keputusan Direksi BES Nomor Kep-01/BES/III/1997 tanggal 3
Maret 1997.
Peraturan tersebut antara lain mengatur hal-hal sebagai
berikut:
1) Setiap saham wajib didukung oleh minimal 2 (dua) market
maker;
2) Saham yang akan diperdagangkan melalui fasilitas market
maker harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai
berikut :
• Saham dan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dengan satuan perdagangan (round lot) 100 unit
saham;
• Setinggi-tingginya 5000 unit saham per transaksi;
76
Adapun perdagangannya antara lain dilakukan dengan
persyaratan sebagai berikut:
• market maker wajib memasukkan kuotasi setiap Efek
yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnya satu
kali dalam 5 hari Bursa dan minimal satu lot;
• Kuotasi tersebut dapat diubah, dalam hal tidak diubah,
maka kuotasi tersebut berlaku selama 5 (lima) hari
Bursa;
3) Rentang harga kuotasi ditetapkan setinggi-tingginya 10%;
4) market maker wajib melakukan pembelian/penjualan atas
Efek yang menjadi tanggungannya sekurang-kurangnnya
100 unit saham apabila terdapat pesanan yang tersedia;
5) Untuk setiap kesepakatan yang terjadi, market maker
wajib segera melaporkan hasil kesepakatan tersebut
melalui S-MART 100 pada hari Bursa yang sama.
Fasilitas yang disediakan BES tersebut ternyata tidak
mendapat respon positif dari Anggota Bursa, sehingga fasilitas
market maker tersebut sama sekali tidak pernah digunakan
oleh Anggota Bursa BES. Berdasarkan kondisi tersebut, BES
selanjutnya melakukan kajian kembali atas konsep yang
ditawarkan dengan beberapa perubahan mendasar sesuai
dengan masukan dan tanggapan pelaku khususnya Anggota
Bursa.
b. Kajian Pengembangan Kembali
Kajian kembali atas kelayakan konsep market maker yang
disediakan BES mulai dilaksanakan sejak tahun 2002 dengan
77
mengumpulkan beberapa masukan pelaku dan mengkaji
beberapa referensi dari Bursa luar seperti New York Stock
Exchange dan Nasdaq.
Berdasarkan hasil kajian tersebut, BES membuat proposal
rencana Implementasi Perdagangan Efek oleh Pembentuk
Pasar pada tanggal 4 Maret 2003. Proposal tersebut antara lain
berisi tentang Latar Belakang dan tujuan perlu adanya market
maker di BES, beberapa definisi market maker dan istilah yang
setara dengannya, dasar hukum market maker dalam
penjelasan pasal 94 UUPM, persyaratan umum menjadi Market
maker, Kewajiban-kewajiban Market maker, tata cara kuotasi
Market maker, fasilitas pembentuk pasar dan referensi
implementasi market maker di Bursa Efek luar negeri.
c. Tujuan Adanya Market maker
Tujuan diciptakan adanya market maker di BES adalah sebagai
berikut :
1) Meningkatkan likuiditas perdagangan saham Pasar
Reguler.
Selama ini masalah utama yang dihadapi sebagai
penyelenggara perdagangan Efek adalah tidak adanya
likuiditas perdagangan, dengan kata lain frekwensi
perdagangannya sangat rendah bahkan selama tahun
2003 rata-rata bulanan frekwensi perdagangan saham di
Pasar reguler hanya mencapai ..kali. Pada umumnya
investor hanya akan melakukan transaksi jual dan beli
Efek yang perdagangannya dianggap likuid, sehingga
akan mudah mengalihkan Efek tersebut kepada pihak lain
78
dengan harga yang pantas. Dengan likuiditas yang rendah
akan sulit bagi investor untuk menemukan lwan jual atau
beli atas Efek yang ditawarkannya.
2) Meningkatkan aktifitas perdagangan saham tidur.
Di BES tercatat sebanyak 212 saham. Selama tahun 2003,
hanya 4 (empat) saham yang ditransaksikan di Pasar
Reguler, 5 (lima) saham yang ditransaksikan di Pasar
Negosiasi dan 66 (enam puluh enam) di Pasar Tutup
Sendiri (Crossing). Tidak ada satupun saham yang
ditransaksikan di Pasar Tunai dan Pasar Segera. Dengan
demikian terdapat 136 (seratus tiga puluh enam) saham
yang tidak pernah ditransaksikan sama sekali di BES, atau
dikenal dengan dengan istilah saham tidur. Diharapkan
dengan adanya market maker maka jumlah saham tidur
akan bisa ditekan walaupun tidak bisa dihilangi karena
nantinya masing-masing market maker akan menangani
beberapa saham sehingga nantinya sebagian besar
saham akan ada market makernya.
3) Meningkatkan minat investor untuk membeli saham UKM.
Saham UKM yang tercatat di BES adalah sebanyak 11
(sebelas) saham. Selama 2003 hanya 4 (empat) saham
yang ditransaksikan di Pasar Reguler dan 5 saham di
Pasar Tutup Sendiri (Crossing). Tidak satupun transaksi
yang terjadi di Pasar Tunai, Pasar Segera dan Pasar
Negosiasi. Nantinya UKM akan difasilitasi oleh Market
Marker sehingga perdagangannya di BES diharapkan bisa
likuid.
79
d. Kriteria market maker
Untuk menjadi market maker diperlukan persyaratan sebagai
berikut :
1) Memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan minimal Rp 6
miliar. Modal yang besar diperlukan karena market maker
pada umumnya melaksanakan kewajibannya dengan
menggunakan rekening sendiri;
2) Tiap market maker bertanggung jawab maksimal 10
(sepuluh) saham, minimal dalam 6 (enam) bulan;
3) market maker dapat menunjuk Anggota Bursa lain untuk
menjadi agen.
e. Mekanisme Perdagangan melalui market maker
Perdagangan saham dengan market maker dapat dilakukan di
Pasar Reguler, Segera, Tunai dan Negosiasi. Market maker
wajib menyampaikan penawaran jual dan beli ke sistem
perdagangan Bursa pada Papan market maker selambat-
lambatnya 5 (lima) menit setelah dimulainya perdagangan pada
sesi pertama. Setelah itu harus juga memasukkan penawaran
minimal dengan jumlah yang sama ke Pasar Reguler, Segera,
tunai atau negosiasi agar dapat diproses dengan penawaran
dari Anggota Bursa lainnya. Dalam hal market maker merubah
kuotasinya pada papan market maker, maka penawarannya di
Pasar Reguler, Segera, Tunai dan Negosiasi juga harus
diubah.
f. Kesiapan Infrastruktur
1) Peraturan
80
BES sudah menyiapkan draft Peraturan Perdagangan
terkait dengan market maker yang antara lain berisi
persyaratan Ketentuan Umum perdagangan melalui
market maker, persyaratan market maker dan tata cara
perdagangan melalui fasilitas market maker. Draft
peraturan tersebut sudah diajukan dan dibahas dengan
Bapepam, namun proses finalisasinya setelah ada kajian
kembali dari BES tertama terkait dengan hal-hal yang
berkaitan dengan persyaratan market maker dan
parameter-paratmeter kuotasi penawaran jual atau beli.
2) Sistem
Sistem yang akan dugianakan adalah sama dengan
sistem perdagangan saham yaitu S-MART, tapi akan
dibuatkan Papan khusus untuk perdagangan tersebut.
Saat ini sistemnya dalam pengembangan dan uji coba
oleh BES dengan Anggota Bursa.
2. PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) juga mempunyai rencana untuk
menerapkan Market Marker dalam perdagangan Efek. Namun
rencana tersebut saat ini masih dalam tahap kajian, yang saat ini
sedang dilakukan oleh Lim Choo Peng (Mantan Presiden Direktur
Singapore Stock Exchange) yang menjadi konsultan independen.
Hal yang akan dikaji antara lain potensi market maker di BEJ,
persyaratan bagi Anggota Bursa, mekanisme perdagangan dan hal-
hal yang harus disiapkan termasuk infrastruktur sistem dan
peraturan. Diharapkan kajian tersebut sudah selesai pada awal
tahun 2004.
81
C. PENGEMBANGAN MARKET MAKER DI INDONESIA
1. Pengaturan market maker
Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(UUPM), kata pembentuk pasar (market maker) sedikit disinggung
dalam penjelasan dari Pasal 94. Namun demikian, pengertian
market maker sendiri maupun pengaturan tentang market maker
tidak ditemukan dalam UUPM maupun peraturan pelaksanaannya.
Dalam penjelasan Pasal 94 UUPM, tindakan market maker
dikaitkan dengan tindakan manipulasi pasar. Sebagaimana
diketahui, tindakan manipulasi pasar dalam UUPM diatur dalam
Pasal 91 dan Pasal 92. Dalam Pasal 91 UUPM, tindakan
manipulasi pasar dilakukan dengan cara menciptakan gambaran
semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan,
keadaan pasar, atau harga Efek di Bursa Efek. Sedangkan dalam
Pasal 92 UUPM, tindakan manipulasi pasar dilakukan melalui suatu
transaksi yang menyebabkan harga Efek di Bursa Efek tetap, naik,
atau turun dengan tujuan untuk mempengaruhi Pihak lain untuk
membeli, menjual, atau menahan Efek. Berdasarkan kedua
ketentuan tersebut, pada prinsipnya tindakan manipulasi pasar
adalah tindakan melakukan suatu transaksi atas Efek tetapi tidak
mengakibatkan perubahan kepemilikan atau melakukan
persekongkolan untuk melakukan penawaran pada harga tertentu
atau melakukan persekongkolan untuk melakukan transaksi Efek
untuk menciptakan harga Efek semu yang tidak didasarkan pada
kekuatan permintaan jual atau beli yang sebenarnya.
82
Berkaitan dengan kedua pasal manipulasi pasar tersebut,
Bapepam diberikan kewenangan oleh UUPM untuk menetapkan
tindakan tertentu yang dapat dilakukan oleh Perusahaan Efek yang
bukan merupakan tindakan yang dilarang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 91 dan Pasal 92 tersebut di atas. Dalam penjelasan
Pasal 94 UUPM, tindakan tertentu tersebut antara lain adalah
stabilisasi harga Efek dalam rangka Penawaran Umum sepanjang
dicantumkan dalam Prospektus dan penjualan dan pembelian Efek
oleh Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar untuk rekeningnya
sendiri secara terus menerus untuk menjaga likuiditas perdagangan
Efek.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka UUPM telah
memberikan landasan hukum bagi kemungkinan perdagangan Efek
di Pasar Modal Indonesia melalui mekanisme market maker.
Namun demikian, mengingat peraturan pelaksanaan dari ketentuan
dimaksud belum ada dan untuk memberikan landasan hukum yang
lebih jelas mengenai mekanisme perdagangan Efek oleh market
maker, maka perlu disusun suatu peraturan berkaitan dengan hal
tersebut. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada pokoknya adalah
mengenai persyaratan Pihak yang dapat melakukan kegiatan
sebagai market maker dan mekanisme perdagangan Efek oleh
market maker.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, UUPM telah menegaskan
bahwa tindakan tertentu yang dikecualikan dari ketentuan
manipulasi pasar adalah penjualan dan pembelian Efek oleh
Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar untuk rekeningnya
83
sendiri secara terus menerus untuk menjaga likuiditas perdagangan
Efek.
Ketentuan tersebut secara eksplisit menegaskan bahwa yang dapat
melakukan kegiatan sebagai market maker adalah Perusahaan
Efek untuk rekeningnya sendiri, bukan untuk kepentingan
nasabahnya, atau dengan kata lain Perusahaan Efek tersebut
bertindak sebagai dealer.
Mengingat tujuan dari mekanisme perdagangan melalui pembentuk
pasar adalah menjaga likuiditas perdagangan Efek, maka dalam
melakukan kegiatan sebagai market maker tersebut, Perusahaan
Efek berkewajiban melakukan penjualan dan pembelian Efek
tertentu. Beberapa pengaturan berkaitan dengan kewajiban
Perusahaan Efek sebagai market maker adalah sebagai berikut :
a. Kewajiban secara berkala atau terus menerus menyampaikan
kuotasi bid dan offer yang kompetitif pada sistem kuotasi yang
disediakan; atau
b. Kewajiban memberikan kuotasi bid dan offer yang kompetitif
dalam hal diminta; dan
c. Kesediaan, kemauan, dan kemampuan merealisasi transaksi
dalam jumlah yang wajar pada harga kuotasinya dengan broker
atau dealer lain.
Market maker mempunyai tanggungjawab yang cukup besar untuk
menjaga likuiditas perdagangan Efek. Konsekuensinya, market
maker harus mempunyai permodalan yang cukup kuat untuk dapat
melaksanakan kewajibannya tersebut, terutama memperhatikan
bahwa kegiatan market maker hanya dapat dilakukan atas rekening
84
dari Perusahaan Efek itu sendiri. Sebagaimana diketahui,
ketentuan permodalan, baik ketentuan modal disetor maupun
Modal Kerja Bersih Disesuaikan bagi Perusahaan Efek telah diatur
dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 179/KMK.010/2003
tentang Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek dan
Peraturan Bapepam Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan
Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan. Namun demikian, bagi
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai market maker
memerlukan permodalan yang lebih kuat dalam rangka
memperkuat kondisi keuangan dan kemampuan operasionalnya
sebagai market maker.
Dasar penghitungan permodalan bagi market maker dapat
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
a. jumlah rata-rata dari perdagangan Efek di mana dia menjadi
market maker;
b. nilai pasar dari Efek di mana dia menjadi market maker.
2. Mekanisme Perdagangan oleh Market maker
Di samping pengaturan mengenai pelaku market maker antara lain
persyaratan Pihak, permodalan, dan kewajibannya, hal yang tidak
kalah penting adalah pengaturan mekanisme perdagangannya.
Secara prinsip, pengaturan mekanisme perdagangan oleh
Bapepam ditujukan untuk memastikan bahwa Bursa Efek
melaksanakan perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien.
Pengaturan mengenai mekanisme perdagangan secara rinci diatur
oleh Bursa Efek.
85
Mekanisme perdagangan oleh market maker tidak lepas dari
ketentuan adanya kuotasi. Ada beberapa karakter dari kuotasi:
a. Two Sided Quotation
Dalam Two Sided Quotation, market maker wajib membeli atau
menjual Efek di mana dia menjadi market maker untuk
rekeningnya sendiri secara berkesinambungan dan wajib
menjaga two sided quotation pada Bursa Efek. Dalam hal
market maker melakukan update atas harga permintaan atau
penawarannya tanpa disertai update atas jumlah efeknya,
maka jumlah Efek yang dimasukkan pada harga tersebut
adalah jumlah Efek yang sebelumnya.
Setiap anggota yang terdaftar sebagai market maker di Bursa
Efek harus menampilkan jumlah kuotasinya pada jumlah
tertentu di mana penentuan jumlah tertentu tersebut
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
• rata-rata volume perdagangan Efek selain perdagangan
tutup sendiri pada Bursa Efek;
• harga permintaan; dan
• jumlah market maker pada satu Efek.
Kewajiban menampilkan jumlah saham pada Efek tertentu
dapat berubah tergantung dari keadaan tertentu sebagaimana
ditentukan oleh Bursa Efek dan Bursa Efek dapat menerbitkan
daftar jumlah yang Efek diwajibkan dari waktu ke waktu.
market maker berkewajiban untuk menjaga tampilan jumlah
kuotasi yang diwajibkan pada jumlah batas minimum atau
lebih yang diwajibkan.
86
b. Firm Quotation
Market maker yang menerima penawaran untuk membeli atau
menjual dari Anggota Bursa yang lain wajib melakukan
eksekusi untuk penawaran tersebut setidaknya pada satu unit
perdagangan yang normal. Dalam hal market maker
menampilkan kuotasi dengan jumlah yang lebih besar dari satu
unit perdagangan yang normal pada saat ia menerima
penawaran jual atau beli dari Anggota Bursa dimaksud, maka
market maker dapat mengesekusi transaksi tersebut pada
jumlah yang ditampilkan.
c. Kuotasi wajar yang berhubungan dengan pasar
Market maker wajib memasukkan dan menjaga kuotasi pada
tingkat yang wajar. Apabila tampilan kuotasi tersebut dianggap
tidak wajar dengan pasar pada saat itu, Bursa Efek dapat
mewajibkan market maker untuk dapat memasukkan
kuotasinya kembali. Apabila market maker yang mempunyai
kuotasi yang dianggap tidak wajar tersebut gagal memasukkan
kembali kuotasinya, Bursa Efek dapat men-suspend kuotasi
market maker tersebut untuk satu atau semua Efek.
Bursa Efek wajib memiliki mekanisme dalam hal market maker
gagal memasukkan atau meng-update kuotasi, sebagai
berikut:
• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau meng-
update kuotasi, market maker tersebut wajib segera
menghubungi Bursa Efek untuk meminta penarikan kuotasi;
87
• Dalam hal market maker gagal memasukkan atau meng-
update kuotasi dan market maker tersebut memilih untuk
tetap dalam Bursa Efek, maka market maker tersebut harus
mengeksekusi penawaran beli atau jual yang diterimanya
dari Anggota Bursa yang lain pada jumlah kuotasinya
melalui Bursa Efek.
d. Kuotasi Wajar Yang Kompetitif
Market maker akan dapat dikeluarkan dan tidak dapat re-
register sebagai market maker untuk Efek tertentu selama
periode tertentu apabila average spread Efek tersebut lebih
dari average spread dari dealer-dealer yang lain untuk Efek
tersebut pada suatu periode tertentu.
e. Locked and Crossed Market
Market maker dilarang memasukkan atau menjaga kuotasi di
Bursa Efek selama jam kerja yang normal (kecuali dalam
keadaan yang luar biasa) apabila :
• Kuotasi Penawaran yang dimasukkan adalah sama dengan
atau lebih besar dari kuotasi yang diminta oleh market
maker yang lain untuk Efek yang sama, atau
• Kuotasi Permintaan adalah sama dengan atau kurang dari
kuotasi yang ditawarkan oleh market maker yang lain untuk
Efek yang sama.
Hal lain yang perlu diatur dalam mekanisme perdagangan oleh
market maker adalah kebijakan autoquote. Kebijakan ini
melarang sistem yang disebut sebagai autoquote system untuk
melakukan update quote secara otomatis atau melakukan
88
tracking ke dalam kuotasi di suatu Bursa Efek. Larangan ini
diperlukan untuk menghilangkan dampak negatif pada
kapasitas dan operasi atas teknik autoquote tertentu di mana
teknik ini dapat merubah track di dalam kuotasi yang secara
otomatis bereaksi atas kuotasi yang lain yang dapat
mengakibatkan kuotasi market maker jauh dari hasil pasar yang
terbaik.
Market maker dimungkinkan untuk menarik kuotasinya pada
suatu Efek. Penarikan kuotasi dapat diberikan oleh Bursa Efek
setelah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan.
Beberapa alasan-alasan untuk melakukan penarikan
sementara adalah:
1) Keadaan di luar control dari Market maker, antara lain
kerusakan atau permasalahan peralatan dan komunikasi,
atau keadaan darurat, bencana alam.
2) Alasan-alasan hukum, antara lain aktivitas investment
banking (dengan disertai dokumen-dokumen pendukung).
3) Kesalahan yang tidak disengaja dalam memelihara
perjanjian kliring.
4) Kegiatan Market maker yang pasif dan berpartisipasi
dalam secondary offering.
89
90
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. K e s i m p u l a n
Berdasarkan uraian yang disampaikan dalam bab-bab terdahulu
dapat disimpulkan beberapa hal:
1. Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian suatu
negara harus mampu meningkatkan kemudahan bagi para pemodal
untuk melakukan investasinya di pasar modal. Salah satu upaya
yang dapat ditempuh adalah meningkatkan likuiditas pasar melalui
pengembangan perdagangan melalui market maker.
2. Permasalahaan likuiditas juga merupakan kendala Pasar Modal di
Indonesia hal ini ditengarai oleh sejumlah saham emiten yang
tercatat di Bursa tidak ditransaksikan dan dua-pertiga saham emiten
yang tercatat hanya ditransaksikan dibawah 0,1% total frekuensi
transaksi.
3. Pengembangan market maker merupakan salah satu upaya yang
diyakini dapat meningkatkan likuiditas pada secondary market. Tim
melakukan studi pengembangan market maker di beberapa negara
mulai dari negara berkembang sampai dengan negara sedang
berkembang yaitu USA, Austria, India dan Thailand.
4. Tampak adanya variasi pengembangan market maker dari beberapa
negara tersebut. Mulai dari penggunaan istilah, ruang lingkup,
mekanisme perdagangan sampai dengan sanksi yang diberikan.
91
5. Namun sesuai dengan rekomendasi IOSCO, maka dapat ditarik
benang merah standar baku yang harus diatur dalam
pengembangan market maker yaitu:
a. Menetapkan persyaratan permodalan yang kuat tetapi tidak
membebani;
b. Menunjukkan sikap kehati-hatian (prudent) dalam menetapkan
persyaratan perizinan atau pendaftaran;
c. Mengijinkan spread yang dapat menjamin resiko mereka;
d. Mengijinkan mereka untuk melakukan upaya dalam rangka
pengelolaan resiko.
e. Penerapan sanksi atas pelanggaran terhadap kewajiban sebagai
market maker.
6. Penelitian atas aktivitas perdagangan saham (khususnya saham
dengan kapitalisasi rendah) dan frekuensi pemindah bukuan obligasi
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, menunjukkan rendahnya
likuiditas perdagangan efek di Indonesia. Berdasarkan fakta tersebut
maka sangatlah dibutuhkan market maker untuk menggairahkan
perdagangan efek di Indonesia.
7. Pengaturan market maker tidak secara eksplisit diatur dalam
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, namun
penggunaan kata pembentuk pasar (market maker) disinggung
dalam UUPM. Dengan demikian maka terdapat landasan hukum
bagi kemungkinan perdagangan efek di Pasar Modal Indonesia
melalui mekanisme market maker.
8. Adapun hal-hal yang perlu diatur pada pokoknya adalah mengenai
persyaratan Pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai market
92
maker, permodalan dan mekanisme perdagangan Efek oleh market
maker. Adapun pihak yang dapat melakukan kegiatan sebagai
markeet maker adalah Perusahaan Efek yang bertindak sebagai
dealer.Adapun pengaturan mengenai mekanisme perdagangan
akan lebih detail diatur oleh Bursa Efek meliputi kuotasi yang dapat
dilakukan, penarikan kuotasi dan beberapa hal terkait dengan sanksi
terhadap market maker.
B. R e k o m e n d a s i
Dari berbagai pro dan cons terhadap pengembangan market maker
dan mempelajari penerapan market maker di beberapa negara Tim
dapat merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penggunaan istilah hendaknya tidak terpaku pada istilah market
maker, spesialis atau pembentuk pasar, sebaiknya didefinisikan
terlebih dahulu fungsinya selajutnya ditentukan istilah yang paling
tepat. Hal ini mengingat penggunaan istilah yang sama dibebrapa
negara tetapi fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan negara yang
bersangkutan.
2. Mempertimbangkan fungsi market maker yang cukup berat dimana
harus menciptakan likuiditas terlebih lagi bila kondisi pasar sedang
bearish maka perlu diberikan semacam insentif kepada market
maker. Hal ini dilakukan di beberapa negara apabila hal ini tidak
dipikirkan maka secara bisnis akan kecil kemugkinan pihak yang
bersedia menjadi market maker kalaupun diwajibkan maka fungsi
market maker untuk menjaga likuiditas tidak akan dapat berjalan
sesuai harapan seperti pengalaman pengembangan market maker
di Bursa Paralel Indonesia dulu atau Bursa Efek Surabaya saat ini.
93
3. Mengenai penentuan besaran modal, spread untuk kuaotasi
hendaknya dikaji lebih jauhh dan diperhitungkan secara matang
dengan memperhatikan jumlah rata-rata dari perdagangan efek,
nilai pasar dari efek dimana dia menjadi market maker, tingkat
volatilitas saham yang hendak marketmakeri. Apabila perhitungan ini
kurang tepat akan berdampak kontra produktif dan pengembangan
market maker sebagai ajang manipulasi pasar.
Top Related