EDISI 01/TAHUN I FEBRUARI 2010
RAMADHAN POHAN
DEMIRAKYATKU,INDONESIAKU
PUJI syukur kepada Allah SWT, melalui
perjuangan dengan melibatkan seluruh sumber
daya yang ada, akhirnya edisi perdana buletin
ini bisa hadir di hadapan Anda. Bentuknya
yang sederhana semoga tidak mengurangi
substansi dari keinginan kami memper sembah-
kan sebuah kreativitas dalam rangka
mendukung kinerja anggota parlemen yang
punya keinginan kuat mengabdi pada
masyarakat, khususnya kepada konstituennya.
Buletin ini merupakan satu dari berbagai
ikhtiar maupun upaya saya untuk mem-
pertanggungjawabkan amanah sebagai wakil
rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur
VII pada Pemilu Legislatif April 2009 lalu.
RAMADHANGARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010
Pemimpin Redaksi Redaktur Eksekutif Pertahanan Redaktur Eksekutif Komunikasi dan informatika : Vebby Mega Indah
Redaktur Luar Neger Redaktur Constituent Affairs Direktur Pemasaran & Sirkulasi Wakil Direktur
Pemasaran & Sirkulasi Sekretaris Redaksi Fotografer Media Supervisor Konsultan Desain : Ferry Ardianto
Sirkulasi & Distribusi : Agung, Darmoro
Alamat Redaksi :
Jl. Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kel. Tegal Parang Jakarta Selatan. Tlp. (021) 575 5968 Fax. (021) 575 5969 e-mail : [email protected]
Jl. Imam Bonjol No. 49 RT/RW. 01/02 Kel. Brotonegaran Kel. Brotonegaran Kec. Ponorogo 63411 HP : 0813 5925 3999 Fax. (0352) 486 406
Pemimpin Umum : Ramadhan Pohan
Advisor Tenaga Ahli : Sigismond BPW Notodipuro
Tenaga Ahli : Astri Saraswati Gautama, Irwan Supriadi Rambe, Veby Mega Indah, Irfan RIza
Sekretaris Pemimpin Umum : Mayke Sarasidya
Supporting : Sukandar, Syahrizal Fahmi, Ronald Siahaan, Agung, Darmoro
Liaison Officer : Suprayitno, Roni (Ponorogo), Setyo Utomo (Ngawi), Suparno (Magetan),
Wiwit Rowi (Pacitan), Nunik (Trenggalek)
Sekretaris Posko Ponorogo : Roni, Indah Larasati
Alamat TIM GARASI RAMADHAN POHAN
Jl. Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kel. Tegal Parang Jakarta Selatan. HP : 0811 888 3300
e-mail : [email protected]
Di luar buletin, saya juga telah
meluncurkan www.ramadhanpohan.com,
sebuah website yang belum lama ini diapresiasi
dengan penghargaan sertifikat Museum Rekor
Indonesia (MURI) sebagai ‘’website pertama
milik anggota parlemen yang
menginformasikan kegiatan harian di
parlemen’’.
Seiring perkembangan teknologi informasi
yang memengaruhi cara manusia berinteraksi,
saya memanfaatkan pula media online lainnya
seperti jejaring facebook dan twitter untuk
berkomunikasi dengan konstituen khususnya,
masyarakat Indonesia umumnya, bahkan
dengan warga dunia.
Selain media, sebagai ikhtiar untuk
menjaga amanah rakyat, setiap akhir
tahun saya rutin membuat Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) Tahunan
kepada konstituen saya di Dapil Jatim
VII. Dibandingkan dengan buletin dan
website, tentu LPJ lebih sistematis dan
komprehensif. Semua jalan dan cara tersebut
saya tempuh semata demi cita-cita sebagai
wakil rakyat yang benar-benar bisa menjadi
penyambung lidah rakyat. Tak ada yang lebih
membanggakan selain mampu memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat luas
demi kemajuan bangsa ini di masa depan.
Akhirnya saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
mewujudkan buletin ini. Semoga amal baik
Anda semua bisa menjadi investasi karya masa
depan. Selamat menikmati edisi perdana
buletin ini. Selalu ada ruang di hati saya untuk
berbagai masukan demi perbaikan buletin ini
pada edisi-edisi berikutnya.
Wassalam,
Ramadhan Pohan
PUJI syukurr kekekekekekkek pada Allah SWT meelalalalalului
Di luar bu
meluncurkan wsebuah websitdengan pengh
Indonesia (MU
milik anggota
menginformas
parlemen’’.
Seiring pe
yang memeng
saya memanfa
seperti jejaring
berkomunikas
masyarakat In
dengan warg
Selain
menjag
tahun
Pertan
kepada
VII. Diban
wew bsite, tentekomprehens
saya tempuh s
wakil rakyat ya
penyambung
Totalitas Melayani Masyarakat
ISIRAMADHAN
4
Perjalanan Jurnaliske Politikus
ASPIRASI
6
Masyarakat Rindukan Bantuan Ternak dan Tambahan Modal
DAPIL
10
Serap Aspirasi Nelayan Desa Tawang, Ngadirejo, Pacitan
DI PARLEMEN
13
15
Cetak Biru Pertahanan RI
Rachel Maryam dan Tere
NEWS
7
Ramadhan Pohan's Dedicationfor His Constituents
12
Dicky Permana Putra, Superman dari Pacitan
MITRA KERJA
14
Mitra Kerja Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan dan Intelijen
Masa reses Desember 2009 lalu dimanfaatkan
secara optimal oleh Ramadhan Pohan untuk
menampung aspirasi konstituennya di Dapil Jawa
Timur VII. Naik motor di jalanan sempit nan terjal,
menyusuri lereng tebing dan cadas, adalah cara
efektif mencapai Desa Tawang, Kecamatan
Ngadirejo, Kabupaten Pacitan.
FOTO: RONALD SIAHAAN
FOTO SAMPUL
Website Ramadhan Pohan Raih MURI
TEMPO INTERAKTIF, 28 Desember 2009
RAMADHAN POHAN dari Fraksi
Partai Demokrat menolak keras tudingan
kebijakan penarikan buku Gurita Cikeas
berasal dari Ketua Dewan Pembina Partai
Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY). Ramadhan menyatakan, tidak ada
perintah penarikan buku itu dan SBY
tidak senang dengan persoalan tersebut.
Juru bicara Presiden, Julian Aldrin
Ramadhan: Penarikan Buku “Gurita Cikeas” Bukan dari SBY
WARTAGARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010 3
Pasha, juga ikut membantah tudingan
tersebut dan menyatakan tidak ada larangan
atau perintah untuk menariknya dari
peredaran. Buku yang ditulis George Junus
Aditjondro ini menuai banyak kontroversi
karena membeberkan informasi yang
berkaitan dengan yayasan yang dikelola
keluarga SBY. George juga menulis bahwa
yayasan-yayasan itu sebagai upaya untuk
mengumpulkan dana kampanye menjelang
pemilihan presiden lalu.
Ramadhan kenal baik dengan George
karena sejawat saat di Amerika Serikat.
Namun tuduhan George bahwa dia dan
harian Jurnal Nasional yang dipimpinnya
kecipratan dana Bank Century adalah tidak
benar. Ramadhan menyayangkan George
yang sama sekali tidak pernah mencoba
untuk memverifikasi soal tuduhan itu. Tapi,
sekali lagi, Ramadhan menegaskan tidak
setuju dengan penarikan atau pelarangan
buku tersebut.
Jurnal Nasional; KOMPAS; Jawa Pos - 26 November 2009
WEBSITE Drs. Ramadhan Pohan, MSI
dari Fraksi Partai Demokrat (2009-2014),
yaitu www.ramadhanpohan.com meraih
Sertifikat Museum Rekor Indonesia (MURI)
sebagai “Website Anggota Parlemen Pertama
yang Berisi Mengenai Aktivitas Keparlemenan
Setiap Hari”. Sebagai website anggota
parlemen, situs Ramadhan dari Komisi I DPR
ini berisi tidak hanya informasi mengenai
Ramadhan, tetapi juga risalah kegiatan
keparlemenan yang meliputi rapat-rapat
komisi, pertemuan-pertemuan yang berkaitan
dengan keparlemenan, studi kebijakan dari
tenaga ahli, serta aktivitas-aktivitas lain.
Berita tentang perkembangan di Dapil
Jatim VII (daerah pemilihan Ramadhan)
juga diberitakan di website ini. Masyarakat
juga bisa menyalurkan aspirasi di website
ini dengan mengisi halaman aspirasi yang
tersedia pada menu “Gardu Aspirasi”.
APRESIASI:
(Dari kiri) Ketua DPR RI Marzuki Alie,
Ramadhan Pohan, Jaya Suprana di kursi roda
dari Yayasan MURI, CEO Jawa Pos Group
Dahlan Iskan (kini Dirut PLN), serta Rektor
Universitas Paramadina Anies Baswedan
berfoto bersama usai penyerahan Sertifikat
MURI di Jakarta pada 25 November 2009.
4 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010
RAMADHAN
SAYA lahir di Pematang Siantar, Sumatera
Utara, 6 Desember 1966. Selama kuliah saya
sudah menulis kolom dan artikel opini di
berbagai media. Inilah yang menuntun saya ke
dunia jurnalisme. Tahun 1990 atau dua tahun
sebelum lulus Strata I dari Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP
UI), saya bergabung dengan harian Jawa Pos
sebagai reporter di Jakarta.
Karier di Jakarta saya jalani selama tiga
tahun sebelum ditugaskan ke Bulgaria pada
1993 sebagai koresponden di sana. Kemudian
saya ditugaskan di Turki pada 1996-1998.
Karena tidak ngepos hanya di satu negara,
tentu berbagai penugasan menuntut saya
bergerak dari satu negara ke negara lain. Yang
tercatat di note saya adalah Afrika, meliputi
Senegal dan Afrika Selatan. Liputan di Amerika
Selatan meliputi Kuba, Meksiko, Peru, hingga
Brazil dan Bolivia.
Sedangkan di Timur Tengah dimulai dari
Uni Emirat Arab hingga Qatar dan Iran. Di
Eropa pun tidak hanya di Bulgaria dan Turki,
tetapi juga Jerman, Finlandia, Hungaria, Rusia,
Rumania, Norwegia, Macedonia, hingga Serbia
saat pergolakan perang.
Di antara negara-negara yang saya
jelajahi, saya bersyukur bisa melakukan liput-
an observasi untuk beberapa pemilihan di
be berapa negara, yang segera memberikan
kekayaan gambaran demokratisasi di berbagai
belahan bumi, di antaranya pemilihan par-
lemen di Rusia, Yugoslavia, Bulgaria, Bosnia-
Herzegovina; Konvensi Partai Demokrat, Bos-
ton, Massachusetts, USA 2004; Konvensi Partai
Republik, New York, USA 2004; Pemilihan Pre-
siden di Rusia, Bulgaria, USA, 2000 dan 2004.
Intensifikasi liputan luar negeri berakhir
di Amerika Serikat saat saya ditugasi menjadi
Representatif Jawa Pos USA hingga Desember
2004. Bekal menjadi representatif di Amerika
Serikat cukup banyak. Sebelumnya, selama
kurun Juni 1998–Desember 2004, saya
bolak-balik ke Amerika Serikat untuk beberapa
liputan khusus. Beberapa di antaranya adalah:
Laporan kunjungan dan pertemuan • Pemerintah Indonesia (Presiden dan
Menteri), anggota parlemen (DPR),
cendekiawan, dan tokoh organisasi
terkemuka dengan mitra Amerika.
Meliput acara dan mewawancarai Xanana • Gusmao dan Ramos Horta di Kantor Pusat
PBB, New York (1998).
Meliput dan mewawancarai Wakil Utama • Direktur Pelaksana International Monetary
Fund (IMF) Stanley Fischer saat rapat
pertemuan IMF dan the World Bank.
Menghadiri pertemuan Presiden •
Abdurrahman Wahid dengan Presiden Bill
Clinton (November 1999) serta pertemuan
Presiden Megawati Soekarnoputri dengan
Presiden George Walker Bush (September
2001) di Oval Office, White House.
Meliput pertemuan anggota parlemen • (DPR-RI) Taufik Kiemas dengan politisi,
Senator, Anggota Kongres, serta pejabat
Amerika (April-Mei 2001).
Meliput pertemuan Jusuf Kalla dengan • pejabat Pemerintah Amerika (2003).
Meliput pertemuan Susilo Bambang • Yudhoyono dengan pejabat penting
Pemerintah Amerika (Mei 2003).
Meliput politik lokal dan politik luar • negeri Amerika dengan menghadiri
rapat serta acara politik di Gedung DPR
Amerika, Departemen Luar Negeri (State
Department), Gedung Putih (White House),
dan lain-lain.
Aktif melakukan kontak dan wawancara • dengan LSM-LSM politik seperti Amnesty
International, East Timor Action Network,
organisasi untuk hubungan Muslim-
Amerika, CAIR.
Satu-satunya wartawan Indonesia peliput • tetap di Gedung Putih, DPR- AS (Kongres),
dan Senat (1998–2004).
Satu-satunya wartawan surat kabar dari • Asia Tenggara yang diundang berbuka
puasa bersama di Gedung Putih, dijamu
Presiden George W Bush (2001–2004).
Satu-satunya wartawan Indonesia yang • diundang khusus untuk menghadiri
Pelantikan Presiden Bush tahun 2001.
Melakukan serangkaian wawancara • dengan para politisi dan pejabat Amerika,
Paul Wolfowitz, dll.
Diundang memberikan ceramah politik • kepada para calon diplomat Amerika di
Virginia.
Meliput • event-event Islam lokal maupun
internasional Amerika, seperti Islamic
Society in North America (ISNA).
Wartawan Indonesia pertama yang menulis • Barack Obama ketika Konvensi Partai
Demokrat di Boston, Juli 2004.
Longgarnya perjalanan dan tugas
jurnalisme saat di Amerika Serikat
memungkinkan saya meneruskan pendidikan
ke jenjang Strata 2 di American University
(AU) Washington DC antara Agustus 2002
hingga Mei 2004.
Tahun itu pula saya pulang ke Indonesia,
bergabung dengan The Blora Institute (The
Blora Center) di Jakarta pada Desember 2004,
serta menjabat Direktur Opini Publik & Studi
Partai Politik.
Profesi dan posisi pun mulai berwarna-
warni. Tahun 2005 misalkan, saya mulai
merambah dunia politik praktis dan menjadi
Ketua Bidang Pusat Informasi, BAPPILU DPP
Partai Demokrat. Pada 2006, saya diserahi
tanggung jawab untuk memegang Koran
Kabinet dengan posisi Pemimpin Redaksi. Lalu
2006 menjadi Redaktur Pelaksana website
kepresidenan, www.presidensby.info.
Pada tahun 2006 pula, saya diserahi
tanggung jawab menjadi Pemimpin Redaksi
koran harian nasional Jurnal Nasional,
Jakarta. Dunia kewartawanan berjalan, begitu
pula karier politik dan organisasi. Pada 2008
hingga kini, saya menjadi Penasihat Forum
Harmoni Nusantara (FORSAS), Jakarta. Di
organisasi kewartawanan, saya menjadi
Direktur Program Hubungan & Kerja Sama Luar
Negeri, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
Pusat, Jakarta, sejak 2008.
Pada 2009, saya terpilih menjadi anggota
DPR RI (2009-2014) dari Daerah Pemilihan
Jatim VII yang meliputi Ponorogo, Magetan,
Ngawi, Pacitan, dan Trenggalek. Saya ikhlas
berbakti untuk negeri dengan dunia yang saya
pilih. Mudah-mudahan semua itu memberi
manfaat untuk Indonesia yang lebih baik kelak.
Perjalanan Jurnalis ke Politikus
KENANGAN JURNALIS:
Ramadhan Pohan ketika bertugas sebagai
jurnalis di Washington D.C. dan saat santai
bersama keluarga di Negeri Paman Sam.
DOKUMENTASI PRIBADI
GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010 5
Ramadhan Pohan melakukan ‘’Serap Aspirasi’’ dengan masyarakat
Ponorogo di Balai Desa Japan, Kecamatan Jenangan, pada pukul 10.00
WIB. Acara dimulai dengan paparan kinerjanya sebagai anggota DPR RI
sekaligus memperkenalkan personel Gardu Aspirasi (GARASI) yang
berjumlah 22 orang. Dalam kesempatan ini masyarakat sangat antusias
menyampaikan aspirasinya serta berharap tim GARASI RAMADHAN
POHAN bisa memfasilitasi atau membantu mereka mendapatkan solusi
atas berbagai permasalahan yang dihadapi.
Selesai ‘’Serap Aspirasi’’ di Hotel Kartika, Magetan, pukul 12.50 WIB
rombongan GARASI RAMADHAN POHAN menuju Pasar Poncol yang
ditempuh selama 30 menit dari hotel. Di Pasar Poncol, selain meninjau
langsung kegiatan para pedagang tradisional sayur-mayur, Ramadhan
juga beraudiensi dengan perwakilan pedagang sayur yang tergabung
dalam P3SM (Paguyuban Pedagang Pasar Sayur Magetan).
AKTIVITAS
Ramadhan Pohan, Boni Hargens (UI), Adhi Massardi (mantan Juru
bicara Presiden Abdurrahman Wahid yang kini mendirikan Indonesia
Bangkit), dan Permadi (anggota parlemen dari Partai Gerindra) diundang
se bagai narasumber dalam acara ‘’Apa Kabar Indonesia’’ di tvOne pukul
06.30-08.30 WIB terkait insiden pemukulan yang dilakukan George Ju-
nus Aditjondro kepada Ramadhan. ‘’Beda pendapat itu adalah hal yang
wajar. Akan tetapi beda pendapat dan kemudian memukul adalah hal
yang tidak boleh terjadi dalam masyarakat demokratis,’’ kata Ramadhan.
Sekembalinya dari acara ‘’Serap Aspirasi’’ dalam rangka reses pada
akhir Desember 2009 lalu, tim GARASI RAMADHAN POHAN membuat
Matriks Aspirasi, yaitu pemetaan terhadap berbagai aspirasi dari Dapil
Jatim VII yang dibuat berdasarkan klaster-klaster. Dari matrik tersebut
bisa diketahui jenis aspirasi, kategori, penyampai, tingkat urgensi, instansi
terkait, serta bentuk-bentuk tindak lanjut yang direkomendasikan.
SABTU, 2 JANUARI 2010
Live Talkshow ‘’Apa Kabar Indonesia’’ di tvOne
KAMIS, 17 DESEMBER 2009
Serap Aspirasi di Balai Desa Japan, Ponorogo
SABTU, 9 JANUARI 2010
Rapat Internal GARASI RAMADHAN POHAN
10.00 RDP warga perumahan Dephan/ TNI dengan Komisi I
09.30Rapat Intern Komisi I
20.00 Narasumber Talkshow Radio Lite FM
08.00Rapat lanjutan dengan UISU
10.00Rapat Intern Komisi I
14.00Courtesy Call dengan Deplu
09.30Rapat Panja TVRI Komisi I dengan Dewan Pengawas TVRI
14.00RDP Panja TVRI Komisi I DPR RI dengan Dirut LPP TVRI
09.30RDP Komisi DPR RI dengan Pejabat Dephan, Pejabat Mabes TNI, Pejabat 3 Angkatan (TNI-AD/AL/AU), dan Pejabat Badan Pertahanan Nasional
13.00RDP Komisi I DPR RI dengan Kepala BIN
09.00: Rapat Paripurna DPR13.00: Pertemuan dengan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) dan anggota Komisi X15.00: Pembicara Diskusi Kaukus Pemuda Mahasiswa Indonesia (KPMI) tema ''Kepemimpinan Kaum Muda yang Berkualitas dan Melihat Situasi Nasional yang Berkembang'' di DPP PNBK Indonesia
09.00Rapat Paripurna DPR RI
13.00Rapat Pokja Komunikasi dan Informasi Komisi I DPR RI
09.00Rapat Paripurna DPR RI
13.00RDP Panja TVRI Komisi I DPR RI dengan Pakar Televisi, Pakar Hukum, Pemerhati/ Pengamat Pertelevisian
09.00 Rapat Paripurna DPR RI Masa Persidangan II Tahun Sidang 2009-2014
10.00Rapat Intern Komisi I
09.30 RDP Komisi I dengan LIPI
13.00RDPU Komisi I dengan Pakar/LSM/Akademisi
08.00RDP Komisi I DPR RI dengan Dirut PT Pindad, Dirut PT DI, Lembaga Elektronik Nasional, Kepala LAPAN, dan Dirut Krakatau Steel
20.00 Narasumber Metro TV Program Democrazy tentang Buku Kontroversial
10.00Pleno Fraksi Partai Demokrat
10.00 Kunjungan Pameran Batik Nusantara karya pengrajin Batik
06.30tvOne Live Talkshow "Apa Kabar Indonesia"
MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
JANUARI 2010
1
8
15
22
29
5
12
19
26
4
11
18
25
2
9
16
23
30
6
13
20
27
3
10
17
24
7
14
21
28
RABU, 16 DESEMBER 2009
Kunjungan ke Pasar Sayur Poncol, Magetan
6 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010
ASPIRASI
KEINGINAN masyarakat di Dapil Jatim VII
(Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan
Trenggalek yang akrab disebut Pawitangolek)
untuk meningkatkan taraf hidup melalui sektor
peternakan begitu tinggi. Keinginan mereka
menekuni bidang peternakan juga sangat
beragam, sesuai dengan kondisi geografis
tempat tinggalnya serta ketersediaan sumber
daya alam (SDA) di wilayah masing-masing.
Bapak Suradji, Ketua Koperasi Sumber
Rejeki di Kecamatan Pudak, Kabupaten
Ponorogo, mengatakan, saat ini koperasinya
sedang menjalin kerja sama dengan pihak
Nestle guna meningkatkan kesejahteraan
petani peternak dan ikut menyukseskan target
pemerintah berupa peningkatan pemenuhan
kebutuhan susu nasional menjadi 70 % dari
petani peternak dan 30 % hasil impor pada
tahun 2010 ini dari pemenuhan 30 % dari
peternak dan 70 % hasil impor pada 2009.
Saat ini produksi riil susu nasional mencapai
600 ton per hari, sedangkan alokasi untuk
2010 adalah 1 juta ton per hari. Berarti masih
ada peluang besar bagi petani peternak susu,
tak terkecuali mereka yang ada di Kecamatan
Pudak.
Dengan besarnya peluang yang ada,
kebutuhan utama yang saat ini paling dirasakan
para petani peternak adalah menyangkut
permodalan. ‘’Alangkah berterima kasih
masyarakat jika mendapatkan pinjaman modal
dengan bunga lunak dan bunga yang kecil,’’
kata Suradji berharap.
Banyak masyarakat di Trenggalek,
Magetan, serta Pacitan juga mengusulkan
adanya proyek sapi penghasil susu yang juga
dikenal dengan sebutan sapi kereman itu.
Terpuruknya sektor pertanian akibat sulitnya
air, juga tidak lancarnya pasokan pupuk,
menjadikan masyarakat di kabupaten-
kabupaten tersebut berharap pada pemerintah
atau swasta untuk memberikan program
penggemukan sapi agar produksi susu
meningkat.
Setidaknya itulah yang dikatakan Ketua
Kelompok Tani Desa Sumberejo dan Desa Pakis
di Kecamatan Durenan (Trenggalek), Bapak
Khoirul di Magetan, In Winarno di Pacitan,
serta Meswan di Singgahan (Ponorogo).
Mereka berharap pada pemerintah, swas-
ta, maupun perbankan untuk program peng-
gemukan sapi itu dengan bunga ringan di
bawah 5 %. Mereka cukup optimistis jika pro-
gram itu diwujudkan masyarakat bakal banyak
yang terbantu dan mendapatkan pekerjaan.
Di luar untung dari hasil ternak sapi berupa
susu dan daging, mereka masih bisa
mendapatkan hasil dari kotoran sapi yang bisa
digunakan untuk kompos, juga dari air
kencingnya. Oleh karena itu, lebih baik lagi
apabila petani peternak yang mendapatkan
program itu juga diberi pelatihan dengan
sistem Ternak Terintegrasi seperti yang sudah
diterapkan oleh Departemen Pertanian.
Selain sapi, ternyata ternak kambing PE
juga menyita perhatian masyarakat di Dapil
Jatim VII. Kambing itu dinilai memberikan nilai
ekonomis tinggi, apalagi jika kriterianya sesuai
dengan kegemaran pembeli: warna hitam dan
putih yang membelah antara leher dan badan,
bertelinga panjang, lemas (ngglembreh), serta
berbulu panjang di paha. Harga seekor
kambing PE bisa setara dengan harga seekor
sapi. (Mahfudz)
TERNAK SAPI PERAH
Masyarakat Rindukan Bantuan Ternak dan Tambahan Modal
Mereka cukup optimistis jika program itu diwujudkan masyarakat bakal banyak yang terbantu dan mendapatkan pekerjaan.
SAPI KEREMAN:
Beternak sapi kereman yang begitu
diharapkan masyarakat petani
peternak di Dapil Jawa Timur VII
untuk meningkatkan
kesejahteraannya.
GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010 7NEWS
CAPTION FOTO:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
CAPTION FOTO:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
CAPTION FOTO:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
BEING a member of the parliament
means not only to dedicate oneself to God,
the country and the code of ethics, but more
important is to dedicate oneself to the people.
Without the people, there will not be a
member of parliament to accommodate their
voice.
Ramadhan Pohan was elected as the
people representative of the Electoral District
VII East Java. He realized that being an elected
representative he has many promises to fulfill
and many hopeful faces look upon him to
make their voices heard.
In the recess period in December 2009,
Ramadhan Pohan, as Electoral District VII East
Java people's representative that has the duty
to assist the people's aspirations, visited his
electoral district in Ponorogo, Magetan, Nga-
wi, Trenggalek and Pacitan Regencies to meet
and greet his constituents face to face. Dur ing
his visits, he did many dialogues with different
communities with different professions; fisher-
men, farmers, bureaucrats and many more.
To control and monitor all aspirations from
the people, Ramadhan Pohan forms a special
team called Gardu Aspirasi (GARASI/aspiration
gate) Ramadhan Pohan, consists of 10
Liaison Officers in 5 Regencies in the electoral
district, one Liaison Officer Manager, and two
substantial staffs specializing in community
empowerment. The team focuses solely in
assist and fulfilling the people's need.
During the visits, the team took notes and
then combined and compiled all informations
from all regencies and communities in one
matrix called the Aspirations Matrix. It is a map
of the aspirations and information gathered
by the team and they then divide them into
clusters. The matrix let the team to easily map
out the public needs, based on category,
urgency level, priority, follow up, and relevant
assistance, also the person-in-charge in
monitoring the progress.
Up until now, the team is still
compiling and analyzing all the aspirations
accommodated from the visits. Hopefully this
matrix is all done by the end of January 2010.
The special team and the matrix are
examples on how serious Ramadhan Pohan
wants to serve the people that have elected
him. He also wants to show the people, that
his so-called power is used to help achieving
the people's welfare, especially in Electoral
District VII East Java. To show his transparency,
he also launch a website in October 2009 and
launch a bulletin in the end of January 2010.
Ramadhan Pohan's Dedicationfor His Constituents
SLB:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
CAPTION FOTO:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
CAPTION FOTO:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
CAPTION FOTO:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
CAPTION FOTO: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
CAPTION FOTO:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
tvONE: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Metrotv: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
TVRI: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
RMB: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
LITE FM: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
TRI SAKTI: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
SCTV: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
DEWAN PERS: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
UNDP: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
PARIPURNA: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
DEPLU: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
DEPHAN: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
CENTURY: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Melayani Rakyat, Mengabdi Negeri
10 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010
DAPIL
RAMADHAN POHAN bersama Tim
GARASI, pertengahan Desember 2009, menuju
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Tawang,
Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Pacitan,
untuk berdialog dengan nelayan. Kunjungan
ini merupakan yang keempat dilakukan
Ramadhan ke Desa Tawang. Dialog untuk
menyerap aspirasi dipandu Bapak Heru,
anggota DPRD Pacitan dari Partai Demokrat.
Kondisi geografis Kecamatan Ngadirejo,
yang terdiri dari daerah pegunungan (60 %)
dan daerah pantai (40 %), merupakan salah
satu faktor penyebab tingkat kemiskinan masih
tinggi. Bagian utara kecamatan ini banyak
terdapat pertanian cengkeh dan tanaman-
tanaman apotik hidup.
Bagian barat, yang berbatasan dengan
Kecamat an Tulakan, dan bagian timur memiliki
potensi kayu jati yang meyuplai 60 % kebutuh-
an kayu jati di Jepara. Sedangkan bagian
selatan kecamat an memiliki potensi kelautan.
Keadaan geografis ini merupakan salah satu
alasan kondisi jalan kabupaten di Kecamatan
Ngadirejo merupakan yang paling buruk di
Kabupaten Pacitan.
Bapak Hadi Arto Asmuni, tokoh masya-
rakat setempat dan mantan anggota DPRD dari
Partai Demokrat (2004-2009), me nyampai kan
beberapa permasalahan masyarakat Desa
Tawang. Pada 2005 masyarakat me ngirimkan
pro posal mengenai pengerukan areal Teluk
Segara Kalao, tetapi hingga kini belum ada
tanggapan. Desa Tawang juga memerlukan
tim SAR untuk keselamatan para nelayan.
Bapak Sukmono, Ketua II Kelompok Ne-
layan, mempertegas pernyataan Bapak Hadi
bah wa pengerukan areal Teluk Segara Kalao
sangat penting ka rena memengaruhi keadaan
pasang surut. Kondisi jalan menuju pengedok-
an juga belum memadai. Masyarakat juga
perlu pom bensin mini di Desa Ta wang.
Kendala lain adalah keterbatasan ko munikasi
karena tidak ada sinyal handphone (HP) yang
bisa me nembus Desa Tawang.
Beberapa keterbatasan akibat kondisi
geografis itu membuat daerah pantai di sekitar
Desa Tawang sering didatangi penyu yang me-
nyimpan telurnya hingga menetas. Menurut
Bapak Suk mono, sering telur atau penyu
ditangkap untuk dikonsumsi warga, sehingga
perlu adanya perlindungan terhadap penyu.
Bapak Katlan, Ketua I Kelompok Nelayan,
Serap Aspirasi Nelayan Desa Tawang, Ngadirejo, Pacitan
menyampaikan masih banyak pihak memakai
bahan-bahan berbahaya yang ilegal (seperti
potassium atau bom) untuk menangkap ikan.
Namun karena tidak cukup bukti, masih sangat
sulit bisa menangkap para kriminal itu. Bapak
Katlan meminta petugas berwajib bertindak
tegas menangani masalah ini.
Ramadhan mengajak Bapak Heru (anggota
DPRD Pacitan) yang mewakili daerah, pada
Februari 2010 ini, bertemu dengan Menteri
Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad
guna menyampaikan aspirasi masyarakat. (cz)
CAPTION FOTO:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Komputer untuk Anak-anak Panti Asuhan di Ponorogo
SEBAGAI seorang wakil rakyat, sudah
sepantasnya menempatkan konstituen
sebagai prioritas. Aspirasi konstituen harus
dilaksanakan. Itulah yang dipegang teguh
dan dilaksanakan Ramadhan Pohan.
Wakil rakyat dari Dapil Jatim VII ini tidak
hanya rajin turun langsung untuk menyerap
aspirasi konstituen, tetapi juga berusaha
bisa berbagi langsung dengan mereka.
Senin 23 November 2009, GARASI
RAMADHAN POHAN menyerahkan satu unit
komputer ke Panti Asuhan Yayasan IKATRINA
di Desa Ngunut, Babadan, Ponorogo.
Bantuan itu diberikan menindaklanjuti
kunjungan Ramadhan ke yayasan tersebut
setelah terpilih sebagai anggota DPR RI.
Ramadhan terkesan dengan antusiasme anak-
anak asuh di yayasan tersebut untuk belajar
dan mendalami komputer, sehingga merasa
sangat terpanggil untuk memfasilitasinya.
GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010 11DAPIL
SELESAI mengunjungi Pasar Sayur Magetan, Rabu 16 Desember
2009, pukul 12.45 WIB, Ramadhan Pohan melanjutkan perjalanan
menuju Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Falah di Kecamatan Poncol,
yang ditempuh sekitar 1,5 jam perjalanan mendaki dari Kota Magetan.
Tiba di lokasi ponpes sekira pukul 14.45, Ramadhan dan rombongan
disambut Pimpinan Ponpes Nurul Falah K.H. Marhaban Al-Hafidh
bersama para santri dan warga setempat. Setelah ramah tamah
beberapa saat di ruang tamu ponpes, serap aspirasi pun dilangsungkan
di masjid milik ponpes. Acara ini dihadiri sekitar 100 orang yang mewakili
masyarakat pedesaan se-Kecamatan Poncol.
Mereka terdiri dari para kepala desa/lurah, lembaga swadaya
masyarakat, warga setempat, termasuk warga ponpes. Mereka sangat
antusias menyambut acara ini. Begitu sesi dialog dibuka, mereka berebut
mengacungkan tangan agar mendapatkan kesempatan berbicara.
Beberapa aspirasi yang muncul, di antaranya, adalah seputar keluhan
terhadap sinyalemen praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang
dilakukan pejabat Pemerintah Daerah dalam proses rekruitmen calon
pegawai negeri sipil (CPNS). Camat Poncol, Sigit Haryanto, merupakan
salah seorang yang menyampaikan keluhan tersebut.
Menurut Sigit, untuk bisa diterima dalam proses rekruitmen CPNS
diperlukan dana Rp 100 juta hingga Rp 150 juta. ''Tentu saja dana ini
untuk menyuap. Ini sangat disayangkan,'' katanya.
Masalah lain yang tak kalah penting adalah di bidang pertanian dan
kehutanan. Mayoritas masyarakat di Kecamatan Poncol menjadikan
pertanian sebagai tumpuan utama. Oleh karena itu, pemerintah
semestinya memerhatikan sektor ini. Masyarakat berharap program-
program pertanian, utamanya dalam hal intensifikasi, diversifikasi, dan
pemberantasan hama.
Demikian juga di bidang kehutanan yang mana penguasaan
kehutanan yang didominasi Perhutani telah memarjinalkan peran
MESKI Sekretariat Gardu Aspirasi
(GARASI) RAMADHAN POHAN berada di
Kota Ponorogo, kabupaten ini justru
mendapat-kan ''jatah'' terakhir dalam
rangkaian kegiatan serap aspirasi. Bukan
berarti Ramadhan menganaktirikan
Ponorogo dibandingkan kabupaten-
kabupaten lain di Dapil Jatim VII, tetapi
jatah terakhir di Ponorogo tersebut justru
dimaksudkan sebagai ''gong'' dari seluruh
rangkaian acara serap aspirasinya.
Penyelenggaraan serap aspirasi di
Ponorogo disesuaikan dengan momen
besar di Kabupaten Ponorogo, yaitu
Grebeg Suro (tahun baru penanggalan
Jawa) pada 1 Suro yang bertepatan dengan
1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah.
Masyarakat Ponorogo selalu
meramaikan momen itu dengan pelbagai
acara, seperti Festival Kesenian Reog
Ponorogo, kirab pusaka, pentas kesenian,
pasar malam, selamatan makam, dan
sebagainya.
Ziarah ke Makam Pendiri Ponorogo
Ke Ponpes Poncol Magetan Gali Suara Arus Bawah
Malam sebelum rangkaian acara serap
aspirasi di Kabupaten Ponorogo, Ramadhan
dan tim GARASI yang berjumlah 22 personel
menyempatkan diri untuk berziarah ke makam
Batoro Katong (Lembu Kanigoro) di Desa
Japan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten
Ponorogo.
Batoro Katong merupakan adipati pertama
tanah perdikan Ponorogo pada abad ke-15.
Beliau merupakan salah satu putra dari Raja
Majapahit, Prabu Brawijaya. Keseriusannya
mem bangun tanah perdikan Ponorogo
menjadikan beliau sebagai tokoh Babad
Ponorogo yang karismatik.
Ziarah ke makam pendiri Ponorogo
tersebut sejujurnya memberi semangat baru
bagi tim GARASI untuk memerjuangkan
kepentingan masyarakat setempat. Selama
ziarah, juru kunci makam, Eyang Sumani,
sangat bersemangat menceritakan sejarah
Ponorogo sejak zaman pertama berdirinya
pada abad ke-15.
Pengetahuan sejarah tersebut tidak saja
masyarakat desa dalam pelestarian hutan. Konversi hutan umum menjadi
hutan tanaman pinus oleh Perhutani telah merugikan masyarakat karena
menghilangkan sumber-sumber air. Masyarakat khawatir ke depan
sumber-sumber air menghilang. Magetan pun mengalami kekeringan.
Acara serap aspirasi di Kecamatan Poncol ditutup pukul 16.45
dengan doa bersama dipimpin K.H. Marhaban Al-Hafidh. Sebelum
memanjatkan doa, Pak Kiai --begitu masyarakat biasa memanggil K.H.
Marhaban-- mengatakan sangat terkesan dengan inisiatif Ramadhan
mengadakan serap aspirasi ini. ''Terus terang awalnya saya ragu ketika
diminta menjadi tuan rumah acara ini karena takut ada politisasi. Namun
sekarang saya lega karena masyarakat yang hadir bukan hanya dari
Partai Demokrat saja, melainkan dari semua kalangan,'' katanya. (cz)
mengesankan, tetapi juga menumbuhkan
sense of belonging (rasa memiliki) di hati
terdalam seluruh anggota tim GARASI
dalam mengabdi untuk Ponorogo. (cz)
CAPTION FOTO:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
12 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010
FEBRIANTO
terbilang sebagai
tokoh muda yang
ulet, kreatif, dan
berdedikasi tinggi
untuk mencoba
melangkah di tengah
kerasnya persaingan
usaha saat ini.
Dia mendirikan
CV Triniga Samudera Mandiri, yang bergerak
di bidang jasa pembuatan/rancang bangun
speed boat. Keinginannya adalah mewujudkan
fabrikan terbaik penunjang berbagai kegiatan
olahraga air, pariwisata, transportasi, SAR
(search and rescue), serta berbagai kegiatan
yang berkorelasi dengan air.
Terbilang luar biasa mengingat Febrianto
berasal dari Magetan yang terletak di daerah
pegunungan dan tidak dekat pantai. Kini
Febrianto masih terus berusaha meningkatkan
usaha yang masih kurang dikenal luas masya-
rakat, tak terkecuali yang ada di Magetan.
DICKY Permana Putra, 17 tahun,
menggeluti angkat besi sejak di bangku
Sekolah Dasar (SD). Berbekal semangat,
kerja keras, dan kesungguhan, putra sulung
dari Agus Niryon dan Siti Sundari itu kini
pun tercatat sebagai salah satu atlet umum
di Pesatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan
Febrianto Memacu Sukses di Dunia Air
Dicky Permana Putra, Superman dari Pacitan
Binaraga dan Angkat Besi Seluruh Indonesia
(PABBSI). Dicky telah memenangi berbagai
kejuaraan angkat berat, baik tingkat regional
maupun nasional. Remaja kelahiran Pacitan
ini bahkan menempati peringkat ke-17 dunia
dalam kejuaraan dunia angkat berat di Chiang
Mai, Thailand, pada 2009 lalu.
BAHTIAR
EFENDY
memang patut
diacungi jempol.
Setelah sukses
meraih juara
pertama Lomba
Keterampilan
Siswa (LKS) pada
tahun 2007, dia
kemudian tampil sebagai juara 1 joinery
(keterampilan di bidang perkayuan) tingkat
ASEAN maupun tingkat dunia.
Bahtiar Efendy telah menyelesaikan
studinya di SMK Negeri I Pacitan pada
tahun 2007 dan bertekad mendedikasikan
semua ilmu yang diperolehnya untuk
almamater tercintanya.
Saat ini dia serius menyiapkan diri
untuk lomba joinery tingkat dunia yang
akan digelar di Calgary, Kanada.
Bahtiar Efendy Raih Joinery Tingkat Nasional
GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010 13
Pembangunan Postur Pertahanan
Negara membutuhkan suatu cetak
biru (blue-print) yang visioner, jelas,
terukur, dan komprehensif. Dalam
waktu dekat ini, Departemen Pertahanan akan
menyerahkan cetak biru tersebut kepada DPR.
Blue-print atau biasa disebut cetak biru
Pertahanan Negara RI merupakan sebuah
dokumen politik yang merefleksikan
pandangan resmi tentang tujuan dan
strategi negara dalam pembangunan
Pertahanan Negara.
Cetak biru Pertahanan
Negara ini memformulasikan
arah dan prinsip-prisip
kebijakan Pertahanan
Negara. Cetak biru ini
menggambarkan
kebijakan Pertahanan
Negara dalam jangka
pendek, menengah, dan
panjang (25-30 tahun).
Cetak biru juga
menggambarkan
kondisi Pertahanan
Negara masa kini,
capaian di masa
mendatang, dan cara
mencapainya.
Banyak kalangan masih
bingung membedakan antara Buku Putih
Pertahanan (Defense White Paper) dan cetak
biru. Buku Putih Pertahanan merupakan
pernyataan kebijakan pemerintah di bidang
Pertahanan Negara. Buku Putih ini adalah
instrumen dalam menjalin dan membangun
rasa saling percaya (Confidence Building Measure) antarnegara. Dengan demikian, ia
lebih bersifat gambaran umum dan ditujukan
ke luar. Artinya publik dan dunia internasional
boleh mengaksesnya.
Sementara cetak biru Pertahanan Negara
nantinya berisikan pedoman yang lebih
komprehensif tentang arah, pedoman, prinsip-
prinsip, dan strategi pembangunan Pertahanan
Negara, baik jangka pendek, menengah, dan
panjang. Cetak biru inilah yang menjadi dasar
pembangunan postur Pertahanan Nasional.
Dengan demikian, sifat cetak biru ini lebih
ditujukan bagi kepentingan internal
pembangunan Pertahanan Negara, sehingga
negara lain tidak bisa mengakses blue-print
tersebut.
Cetak biru Pertahanan ini nantinya menjadi
semacam guidance bagi pembangunan
Cetak biru
Pertahanan Negara
harus memerhatikan
faktor-faktor ancaman, lingkungan strategis
(strategic environment), kemampuan anggaran
negara, pembangunan postur Pertahanan
Negara. Ancaman dan lingkungan strategis
menjadi faktor eksternal yang menentukan
cetak biru Pertahanan Negara. Perlu dilakukan
kajian yang komprehensif tentang karakter
ancaman yang akan kita hadapi ke depan.
Kita juga perlu mengkaji secara cermat
perubahan lingkungan strategis yang
memengaruhi Indonesia, baik regional maupun
global. Dengan demikian, kita mengetahui di
mana posisi Pertahanan Negara kita dan
peluang-peluang apa yang bisa kita
manfaatkan dalam rangka pembangunan
Pertahanan Negara.
Sementara anggaran negara menjadi
faktor internal. Dalam formulasi blue-print
tersebut, Dephan harus mengkaji secara
cermat kemampuan keuangan negara dalam
membiayai Pertahanan Negara, baik jangka
pendek maupun panjang. Dephan juga harus
menganalisis trend pertumbuhan ekonomi,
PDB, dan alokasi realistik bagi pembangunan
Pertahanan Negara. Dalam hal pembangunan
postur Pertahanan Negara, perlu dikaji secara
cermat karakter geografis dan geostrategis
Indonesia sebagai negara kepulauan dan
negara maritim. Dengan demikian,
pembangunan postur Pertahanan Negara akan
harmoni dengan karakter Pertahanan Negara
RI. Untuk itu, nantinya blue-print perlu
mempertimbangkan arah pembangunan
postur TNI AL dan AU.
Cetak biru Pertahanan
Negara yang kita harapkan bisa
diformulasikan oleh Dephan nanti
adalah yang bisa merumuskan secara
jelas, terukur, dan komprehensif
tentang visi dan misi pembangunan
Pertahanan Negara kita. Cetak biru tersebut
kita harapkan menjadi road map atau peta
jalan Pertahanan Negara ke depannya.
Sehingga setiap dana yang kita
keluarkan bagi
Pertahanan Negara
dapat kita evaluasi
kemajuannya.
Cetak biru kita
harapkan mampu
memberikan solusi konkret
terhadap kendala keterbatasan anggaran
Pertahanan Negara, sehingga persoalan
Pertahanan Negara tidak selalu dikait-kaitkan
dengan alokasi anggaran Pertahanan Negara.
Tanpa solusi tersebut, sangat sulit bagi
pemerintah untuk menaikkan jumlah anggaran
pertahanan secara drastis. Misalnya, cetak biru
bisa memasukkan kebijakan industri
pertahanan nasional untuk mengatasi kendala
keterbatasan anggaran.
Cetak biru juga kita harapkan bisa
menggambarkan pembangunan postur
Pertahanan Negara ke depan dalam konteks
perimbangan kekuatan (balance of power), baik di ASEAN, Asia Pasifik, dan global. Artinya,
blue-print memberikan pandangan ke depan
tentang posisi kekuatan Pertahanan Negara RI
di antara bangsa-bangsa lain.
Dengan demikian, kita bisa mengetahui
posisi dan peran Pertahanan Negara kita 5
tahun, 10 tahun, hingga 25 tahun ke depan
dalam konteks kepentingan nasional kita.
Melalui dokumen cetak biru Pertahanan
Negara, kita akan mampu membangun
kekuatan nasional yang komprehensif.
Irwan Supriadi Rambe,
Redaktur Eksekutif Bidang Pertahanan
dan Keamanan
biasa disebut cetak biru
RI merupakan sebuah
ng merefleksikan
entang tujuan dan
am pembangunan
.
ahanan
mulasikan
sip
an
ini
an
ka
, dan
un).
ra
n masih
kan antara Buku Putih
Cetak biru
Pertahanan Negara
harus memerhatikan
faktor-faktor ancaman lingkungan strategis
RI. Untuk itu, nantinya blue print perlu t
mempertimbangkan arah pembangunan
postur TNI AL dan AU.
Cetak biru Pertahanan
Negara yang kita harapkan b
diformulasikan oleh Dephan nan
adalah yang bisa merumuskan sec
jelas, terukur, dan komprehensif
tentang visi dan misi pembangunan
Pertahanan Negara kita. Cetak biru tersebut
kita harapkan menjadi road map atau peta
jalan Pertahanan Negara ke depannya.
Sehingga setiap dana yang kita
keluarkan bagi
Pertahanan Neg
dapat kita evalua
kemajuannya.
Cetak biru kita
harapkan mampu
memberikan solusi konkret
terhadap kendala keterbatasan anggaran
Pertahanan Negara, sehingga persoalan
Pertahanan Negara tidak selalu dikait-kaitka
dengan alokasi anggaran Pertahanan Negar
Tanpa solusi tersebut sangat sulit bagi
Cetak Biru Pertahanan RIPertahanan Negara. Dengan demikian,
pembangunan Pertahanan Negara tidak
terkesan tambal sulam, bongkar-pasang
kebijakan, hingga sistem modernisasi
persenjataan. Melalui cetak biru ini nantinya
akan lebih mudah baik DPR dan Pemerintah
sendiri untuk mengukur yang sudah maupun
yang belum dicapai.
14 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010
MITRA KERJA
DEPARTEMEN PERTAHANAN
Departemen Pertahanan
(Dephan) adalah unsur
pelaksana pemerintah
dipimpin oleh Menteri
Pertahanan yang
berada di bawah dan
bertanggung jawab
kepada Presiden. Departemen Pertahanan
mempunyai tugas membantu Presiden
dalam menyelenggarakan sebagian urusan
pemerintahan di bidang pertahanan. Prioritas
Program Kerja 100 Hari Dephan, antara
lain, Kebijakan Pengalihan Bisnis TNI dan
Revitalisasi Industri Pertahanan Nasional.
PANGLIMA TNI (MABES TNI AD, AL,
DAN AU)
Visi TNI ke depan
adalah ''TNI yang solid,
Profesional, Tangguh,
Modern, Berwawasan
Kebangsaan, Mencintai
dan Dicintai Rakyat.''
Dengan demikian, TNI mampu menjamin
tetap tegaknya kedaulatan negara, mem-
pertahankan tetap utuhnya NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945, serta menjamin
keselamatan bangsa dan segenap tumpah
darah Indonesia dari segala bentuk ancaman
dan gangguan. Mabes TNI memprioritaskan
(3) tiga program, yaitu Penanggulangan
Terorisme, Penanggulangan Bencana Alam,
dan Pembangunan Pos Perbatasan.
LEMHANNAS
Lembaga Ketahanan
Nasional Republik Indonesia
adalah Lembaga Pemerintah
Non Departemen (LPND)
yang berada di bawah
dan bertanggung jawab
kepada Presiden. Lemhannas RI dipimpin
oleh Gubernur Lemhannas RI dan dalam
pelaksanaan tugasnya dibantu seorang
Wakil Gubernur. Visi Lemhannas adalah
terwujudnya pimpinan tingkat nasional
dan warga negara yang memiliki watak,
moral, etika kebangsaan, serta keunggulan
komparatif, menguasai keunggulan kompetitif
guna menjamin keutuhan dan tetap tegaknya
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
LEMSANEG (LEMBAGA SANDI NEGARA)
Visi Lemsaneg ''Terdepan, Terpercaya,
Mandiri dan Profesional
dalam Persandian demi
Kepentingan Nasional.''
Saat ini Lemsaneg
berusaha meningkatkan kualitas SDM
Persandian untuk menjawab perubahan di
era globalisasi. Lemsaneg telah bekerja sama
dengan beberapa perguruan tinggi dalam
meningkatkan kapasitas pegawainya pada
jenjang S-1 dan S-2.
BIN (BADAN INTELIJEN NEGARA)
Badan Intelijen Negara, disingkat BIN, adalah
Lembaga Pemerintah Non Departemen
Indonesia yang bertugas
melaksanakan tugas
pemerintahan di
bidang intelijen. Visi
BIN adalah tercipta dan
terpeliharanya kondisi keamanan nasional
yang dapat menangkal berbagai bentuk
ATHG baik dari dalam maupun dari luar
negeri, sehingga memungkinkan bangsa
Indonesia melaksanakan segala upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan agar setara
dengan bangsa lain yang telah maju.
WANTANAS (DEWAN KETAHANAN
NASIONAL)
Wantanas adalah
Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang berada
di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada
Presiden selaku Ketua
Dewan Ketahanan Nasional. Fungsi utamanya
adalah memberikan masukan kepada Presiden
dalam merumuskan berbagai kebijakan
nasional. Selain itu, fungsi Wantanas sebagai
fasilitas Presiden memberikan saran dan
masukan untuk dijadikan sebagai arahan
dalam rangka penanganan masalah keamanan
baik eksternal, internal, dan penanggulangan
bahaya bencana skala besar dalam rangka
perlindungan negara dan warganya.
Irwan Supriadi Rambe, S,IP, M.Han
(Redaktur Ahli Bidang Pertahanan
dan Intelijen)
Sekilas Tentang Mitra Kerja Komisi I DPR RIBidang Pertahanan dan Intelijen
1. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dimulai sejak
terbentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) oleh Presiden
Soekarno pada tanggal 29 Agustus 2945, yang dicanangkan
menjadi hari jadi DPR RI.
2. DPR memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan
fungsi pengawasan.
3. Gedung DPR/MPR yang berkubah hijau dan menjadi ikon DPR/
MPR didirikan pada tanggal 8 Maret 1965 dan dirancang oleh
Soejoedi Wirjoatmodjo Dpl.Ing. Komplek DPR RI terdiri dari Gedung
Nusantara (bangunan berkubah hijau), Nusantara I (setinggi 100 m
dengan 24 lantai), Nusantara II – V, Gedung Sekretariat Jenderal,
Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Masjid Baiturrahman.
4. Tahun Sidang DPR dimulai pada tanggal 16 Agustus dan berakhir
pada tanggal 15 Agustus tahun berikutnya. Tahun sidang ini dibagi
ke dalam 4 Masa Persidangan. Masa Persidangan meliputi masa
sidang dan masa reses.
5. DPR memiliki 11 komisi yang menaungi bidang yang berbeda-beda,
serta memiliki alat kelengkapan yang berfungsi sebagai unit kerja
pendukung DPR dalam menjalankan tugas dan wewenang sesuai
dengan fungsi DPR.
SERBA-SERBI DPR
GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010 15DI PARLEMEN
DIA salah satu politikus muda di Fraksi
Partai Demokrat. Persentuhan perempuan
yang akrab disapa Tere ini dengan politik
praktis juga belum lama, baru pada awal
2008 ketika bergabung Forum Seniman
Perempuan, salah
satu organisasi
nonstruktural Partai
Demokrat.
Tak lama setelah
bergabung forum
itu, perempuan
kelahiran Jakarta 2
September 1979 ini
pun diajak
berpartisipasi dalam pendaftaran kandidat
calon anggota legislatif untuk Pemilu 2009.
Ajakan yang dia nilai hadir pada momentum
yang tepat: 10 tahun pasca reformasi dan
Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional.
Selain itu, Tere merasa mendapatkan
kanal yang tepat untuk berpartisipasi aktif
dalam meningkatkan kualitas Sistem
Pendidikan di Indonesia. Demi tujuan ini, dia
legawa menunda rencana melanjutkan studi.
Menjadi wakil rakyat di DPR RI justru
dinilainya sebagai sekolah kehidupan. Tere
memang sosok haus ilmu, tetapi juga ingin
bisa membagi ilmu kepada orang lain.
Partisipasi aktifnya dalam dunia
perpolitikan Indonesia mencerminkan bahwa
perempuan juga mampu menjadi wakil
rakyat melalui persaingan terbuka dengan
laki-laki tanpa perlakuan khusus.
''Keterlibatan perempuan di parlemen
sudah lebih luas, namun masih menjadi
minoritas di tempat yang masih kental
dengan budaya patriarki. Tapi pembuktian
kemampuan perempuan di parlemen atau
lembaga-lembaga lain masih harus terus
dilakukan melalui peningkatan kualitas dan
partisipasi aktifnya,'' ujarnya.
Selain itu, Tere berpandangan bahwa
perempuan justru bisa menjadi pemimpin
yang lebih baik daripada laki-laki. ''Ya karena
perempuan memiliki fleksibilitas adaptasi
yang tinggi. Tak hanya bisa masuk dunianya,
tapi pemimpin perempuan juga mampu
masuk dunia laki-laki,'' tuturnya.
Sebagai wakil rakyat, Tere berkomitmen
terus memperjuangkan kepentingan rakyat,
terutama di bidang pendidikan. ''Pendidikan
perlu difokuskan pada perempuan dan anak-
anak karena perempuan lah yang menanam-
kan nilai dasar kepada anak-anaknya,
penerus bangsa ini,'' katanya.
SIAPA tidak kenal Rachel Maryam, artis
ibu kota yang kini menjadi salah satu anggota
DPR RI Komisi I dari Fraksi Gerakan Indonesia
Raya (Gerindra) ini.
Kini pemeran utama film Strawberry ini
sudah sangat akrab dengan dunia politik. Dia
pun mantap mengatakan, politik merupakan
salah satu tantangan yang patut jadi pilihan
terbaik dalam hidupnya selain layar lebar yang
selama ini telah melambungkan namanya.
Demi politik itu pula, perempuan kelahiran
Bandung 20 April 1980 ini untuk sementara
rela rehat dari dunia entertain serta fokus
membela masyarakat kecil maupun kaum
lemah yang selama ini masih sering menjadi
target polemik di masyarakat bahwa mereka
kurang diperhatikan oleh para wakilnya di DPR.
''Persoalan yang sering timbul dalam
masyarakat itu, di antaranya, penilaian tidak
pernah membela kaum lemah yang sama sekali
tidak mengerti politik. Di sinilah saya harus
menjadi penengah agar masyarakat lemah
dapat memperoleh haknya sebagaimana
mestinya. Saya sangat kritis dalam hal itu,''
ucap Rachel saat ditemui di ruang kerjanya di
Gedung DPR RI pertengahan Januari 2010.
Jika sebelumnya dia bisa mengkritik hanya
lewat film, predikat wakil rakyat kini membuat
Rachel bisa langsung menyentuh inti masalah.
Sebab berbagai masalah masyarakat kecil dan
kaum lemah di sekeliling itulah yang sejatinya
andil membawa Rachel ke jagat politik.
Maka ajakan bergabung ke Partai Gerindra
disambutnya antusias, meski pada awalnya
sempat tebersit keraguan di hati mengingat
dunia politik belum pernah digelutinya.
Di Komisi I yang membidangi Pertahanan,
TNI, Kominfo, dan Luar Negeri, Rachel merasa
cukup nyaman karena bisa berhubungan
langsung dengan pers plus memenuhi
ketertarikannya pada dunia pertahanan.
''Sebelumnya saya memang sering ngobrol
dengan seorang teman yang bertepatan
menguasai bidang per tahanan serta berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa ini. Dari situ
ketertarikan saya masuk di Komisi Satu,''
ungkapnya menjelaskan.
Menanggapi dominasi kaum Adam di DPR
RI, Rachel merasakannya bukan sebagai
halangan, tetapi justru sebagai tantangan.
Tidak ada istilah minder. ''Biarlah perempuan
masuk parlemen karena dorongan dari dalam
hatinya,'' tuturnya menegaskan.
Di Komisi I pula, Rachel mengaku sangat
senang bisa bertukar pikiran dengan para
anggota komisi itu, tidak terkecuali Ramadhan
Pohan. Ramadhan, katanya, sangat cocok
sebagai sahabat untuk bertukar pikiran.
''Saya menilai dia orang yang luar biasa,
idealis dalam mempertahankan ide-ide, serta
tidak mudah kompromistis terhadap masalah-
masalah yang dihadapi. Saya dan dia memiliki
visi dan misi yang sama,'' ucapnya.
Rachel juga melihat kinerja Ramadhan
dengan konstituen dan masyarakat Indonesia
patut diteladani oleh para anggota lain di DPR.
Selain turun langsung ke konstituen, pendirian
Gardu Aspirasi dan website yang diapresiasi
MURI juga merupakan terobosan brilian
seorang wakil rakyat. (Ronald Siahaan)
RACHEL MARYAM, Komisi I DPR RI
THERESIA EBENNA EZERIA PARDEDE
Membela Masyarakat Lemah
Sekolah Kehidupan
16 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 1/TAHUN I/FEBRUARI 2010
PACITAN Regency becomes so famous
as the birthplace of President Susilo Bambang
Yudoyono. In reality Pacitan is so much more
than that. It has many hidden treasures. One
of its treasures is the Telengria beach.
Telengria beach is facing the Indian Ocean
and flanked by hills which are the part of
Kidul Mountain. Even if the sun is shining so
brightly, the overall temperature is cool as
if you are in the mountains. The scenery is
breathtaking and relaxing, you could hear the
sound of the wave and bird chirping.
Telengria is a surfer's paradise especially
for amateurs. The wave is not too high and
it is not crowded. ‘‘International tourists that
come here are mainly from Australia and
Switzerland. They enjoy being here since
Telengria is not as crowded as beaches in Bali,
so they don't have to ‘fight’ for waves,’’ said
Atok, the visitor.
Also, here you can witness the beauty of
Telengria's sunset, the amazing combination
of red and gold when the sun sets into the
horizon, while enjoying a nice cup of coffee
or coconut in the cafe around the beach.
Between June and August you could also see
the migration of jellyfish and mesmerized by
their purplish color.
In the future, the management is planning
to make Telengria beach a family vacation
spot, therefore they are planning to build
better and an educative playground and
adding some facilities such as art plaza and
culinary plaza. Seeing its potential, Teleng
Ria beach will be the most visited tourist
destination in the future.
A Surfer’s ParadiseTelengria Beach
IF you visit Pacitan, do not forget to taste
some of its specialty food. Pacitan's specialty
is Nasi Tiwul and Kalakan Hiu (Yams with
Smoked or Grilled Shark's Meat Satay).
To make Tiwul is very easy. Yams is
mashed, but you don't want it to be too
soft, just until the yams turn grainy, then
steamed it until well cooked. Nasi Tiwul is the
combination of the mashed yams and white
rice, which create a distinct flavor.
Then we pour the gravy, made from
coconut milk and spices that makes the gravy
so delicious and spicy, over the rice then serve
it with the smoked or grilled shark's meat
satay or what we call Kalakan Hiu.
To savor the delicious Nasi Tiwul and
Kalakan Hiu just come over to the west part
of Telengria beach. You can enjoy the meal
while relaxing and feeling the wind brushing
your hair and the sound of the wave breaking
into the beach.
To complete the meal, order es kelapa
muda (cold young coconut drink). This Pacitan
treasure would not cost you many, just with
10,000 rupiahs per portion you will spoil your
taste buds. So if you ever visit Pacitan, do
not forget to try one of Pacitan’s delicious
treasures.
Pacitan’s Tempting Nasi Tiwuland Kalakan Hiu(Yams Rice and Smoked or Grilled Shark’s Meat Satay)
Top Related