7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
1/19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kebutuhan pokok dari masyarakat adalah tempat tinggal atau tempat
untuk berlindung dari lingkungan luar. Pada zaman sekarang, masyarakat akan memilih
area-area atau kawasan tempat tinggal yang memiliki fasilitas-fasilitas yang menunjang
kebutuhan hidup mereka. Kota adalah sebuah kawasan yang luas yang memiliki fasilitas-
fasilitas penunjang untuk bertempat tinggal.
Kota adalah kawasan pemukiman yang secara fisik didominasi oleh kumpulan
rumah pada tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan
warganya secara mandiri. Menurut amid Shir!ani "#$%&', terdapat delapan elemenperancangan kota antara lain tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan
parkir, ruang terbuka, pedestrian, sistem penanda, pendukung kegiatan serta konser!asi
dan preser!asi.
(okus pembahasan pada makalah ini adalah konser!asi dan preser!asi.
Konser!asi dan preser!asi adalah upaya melestarikan, memelihara atau melindungi
bagian-bagian dari kawasan kota yang memiliki ciri khas dan sejarah. )akupan dari
konser!asi dan preser!asi dapat berupa lahan, gedung, lingkungan tempat tinggal, urban
placedan berbagai area yang memiliki ciri khas dan sejarah dari kawasan tersebut.
*ang menjadi kajian mengenai konser!asi dan preser!asi kawasan perkotaan
adalah +bud, ianyar. +bud merupakan kawasan pariwisata yang diminati pada turis
lokal maupun mancanegara. *ang menjadi daya tarik dari +bud adalah lingkungannya
dan seni budaya yang terkenal. Seni dan budaya yang tergambar dari bangunan yang ada
menjadi salah satu bagian perkotaan yang harus terus dilestarikan sehingga perlu adanya
konser!asi dan preser!asi dalam kawasan ini.
idalam makalah ini akan dijabarkan mengenai apa saja yang menjadi bagian
dari konser!asi dan preser!asi yang ada di kawasan pariwisata +bud dan bagaiamana
pengaplikasiannya. Selain itu juga dibahas mengenai potensi dan masalah dari
konser!asi dan preser!asi di kawasan pariwisata +bud.
1.2 Identifikasi Masalah
#..# /agaimana keterkaitan konser!asi dan preser!asi sebagai salah satu elemen
perancangan kota0
#.. /agaimana kondisi fisikdan non-fisik kawasan pariwisata +bud-ianyar secara
makro0#..1 /agaimanakah konser!asi dan preser!asi yang ada di Kawasan Pariwisata +bud 0
1
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
2/19
#..2 /agaimana potensi dan masalah konser!asi dan preser!asi yang terjadi di kawasan
pariwisata +bud0
1.3 Tuuan dan !asaran
#.1.# +ntuk mengetahui mengenai konser!asi dan preser!asi sebagai salah satu elemen
dari perancangan kota.
#.1. +ntuk mengetahui kondisi fisik dan non-fisik kawasan pariwisata +bud.
#.1.1 +ntuk mengetahui konser!asi dan preser!asi yang terjadi di +bud.
#.1.2 +ntuk mengetahui potensi dan masalah konser!asi dan preser!asi yang terjadi
kawasan pariwisata +bud.
1." Lingku# dan Batasan
#.2.# /atasan 3okasi
/atasan lokasi yang ditinjau adalah seputaran Kawasan Pariwisata +bud 4
ianyar.#.2. 3ingkupPembahasan Materi
3ingkup pembahasan materi adalah re!iew mengenai konser!asi dan preser!asi
di kawasan pariwisata +bud.
1.$ Met%de
#.&.# Metode Pengumpulan ata
ata yang dicari dapat dibedakan berdasarkan 5
a. ata Primer
ata primer merupakan data yang dapat dikumpulkan secara langsung di
lapangan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan dua cara, yaitu5
6bser!asi
6bser!asi dilakukan dengan mengamati langsung keadaan dan dilapangan
dan melakukan pencatatan data yang didapat sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya di lapangan.
7nter!iew
7nter!iew atau wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan
cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait mengenai proses
pelaksanaan dan pengawasan pada proyek.b. ata Sekunder
ata sekunder merupakan data yang didapat secara tidak langsung, dapat
melalui kajian pustaka yang didapat melalui literatur terkait dengan teori-teori
preser!asi dan konser!asi atau dokumen penting.
#.&. Metode 8nalisis ata
Metode analisis data yang dapat digunakan antara lain 5
a. eskriptif
Metode yang dilakukan dengan cara memaparkan hal-hal yang terkait dengan
pembahasan secara sistematis.
2
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
3/19
b. Kausa Komperatif
Metode yang dilakukan dengan cara mencari sebab akibat terhadap
permasalahan, dan membandingkan dengan literatur atau teori sebagai acuan
pembahasan.
1.& !iste'atika Penulisan
/8/ 7 P9:8+3+8:
/ab ini berisi latar belakang pembuatan makalah, identifikasi masalah yang akan
dibahas, tujuan dan sasaran dari pembuatan makalah, lingkup dan batasan, metode
penulisan serta sistematika penulisan pada makalah ini.
/8/ 77 ;7:8S7 8: P=9S9=>8S7 838M
P9=8:)8:8: K6;8
/ab ini bersi mengenai teori dasar dari konser!asi dan preser!asi sebagai bagiandari sebuah perancangan kota. ;ujuan dari bab ini adalah sebagai pedoman dalam
membahas mengenai konser!asi dan prese!asi pada kawasan pariwisata +bud.
/8/ 777 ;7: ;7:8S7 8: P=9S9=>8S7 K8?8S8: P8=7?7S8;8
+/+
/ab ini berisi penganalisaan hasil dari tinjauan ke lapangan yaitu kawasan
pariwisata +bud mengenai konser!asi dan preser!asi yang ada. ;ermasuk juga
didalamnya membahas mengenai potensi dan masalah-masalah konser!asi dan preser!asi
yang terjadi di kawasan pariwisata +bud.
/8/ > P9:+;+P
/ab ini berisi kesimpulan dari hasil tinjauan mengenai konser!asi dan preser!asi di
kawasan pariwisata +bud. Serta saran guna meningkatan upaya konser!asi dan preser!asi
bagi kawasan pariwisata +bud.
3
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
4/19
/8/ 77
;7:8S7 8: P=9S9=>8S7 838M P9=8:)8:8: K6;8
.# Pengertian Kota
;erdapat berbagai macam pengertian kota berdasarkan sudut pandang seseorang dan
bidang ilmunya. Misalnya dari sudut pandang seorang insinyur dan seorang arsitek. Seorang
insinyur menggambarkan pengertian kota dari sudut fokus terhadap sistem prasaran dan
pembangunan sebuah kota serta struktur anatomi kota dan perencananya. Sedangnkan
seorang arsitek mengartikan kota dari sudut fokus mengenai aspek-aspek fisik kota dengan
memperhatikan hubungan antara ruang dan massa perkotaan serta bentuk dan polanya
sehingga tercapai sebuah kesatuan bentuk kota.
Salah satu definisi klasik mengenai kota adalah suatu pemukiman yang relatif besar, padat
dan permanen, terdiri dari kelompok indi!idu-indi!idu yang heterogen dari segi sosial. ari
4
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
5/19
definisi tersebut muncul #@ kriteria yang digunakan untuk merumuskan apakah sebenarnya
pengertian dari kota, yaitu
#. +kuran dan jumlah penduduknya.
. /ersifat permanen.1. Kepadatan minimum terhadap massa dan tempat.
2. Struktur dan tata ruang perkotaan, seperti jalur jalan dan ruang-ruang perkotaan yang
nyata.
&. ;empar masyarakat tinggal dna bekerja
A. (ugnsi perkotaan minimum meliputi sebuah pasar, pusat pemerintaha, pusat militer,
pusat keagamaan, atau sebuah pusat akti!itas intelektual bersama.
B. eterogenitas dalam masyarakat.
%. Pusat ekonomi perkotaan.
$. Pusat pelayanan bagi daerah pada lingkungan setempat.
#@. Pusat penyebaran.
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi,
kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang
membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan
perkotaan setidaknya mengandung & unsur yang meliputi 5
#. +nsur ?isma
+nsur wisma merupakan bagian dari ruang kota yang digunakan untuk berlindung terhadap
alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.
. +nsur Karya
+nsur karya merupakan syarat utama yang akan mempengaruhi perkembangan kota. +nsur
karya merupakan daerah perkantoran. +nsur ini akan memberikan jaminan bagi kehidupan
bermasyarakat karena menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
1. +nsur Marga
+nsur marga merupakan bagian dari perkotaan yang akan menciptakan hubungan antar
tempat dalam kota, antar kota dengan kota lain, maupun daerah lain.
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
6/19
Setiap perancangan sebuah kota memerlukan panduan rancangan kota. ;ujuannya
adalah menghasilkan kota yang memiliki kesatuan sistem organisasi baik yang bersifat sosial,
!isual maupun fisik. engan adanya paduan perancangan kota juga menghubungkan suatu
kelayakan kota dengan produk-produk rancangan fisik lainnya.
7su peracangan kota berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan, kualitas
fungsional, kualitas !isual dan kualitas spirituil. Kualitas lingkungan berhubungan dengan
kemampuan kawasan kota untuk mengembangkan kotanya sesuai dengan harapan dan
berupaya untuk tetap menjaga dan mengembangkan kualitas yang telah ada. Kualitas
fungsional berkaitan dengan efisiensi pemanfaatan ruang perkotaan. Kualitas !isul berkaitan
dengan masalah estetika kawasan kota terutama elemen-elemen ruang arsitektur kota. an
kualitas spirituil berkaitan dengan ikatan emosional masyarakan dengan karakter dari tempat
tersebut.
Menurut amid Shir!ani, terdapat % elemen perancangan kota yang membentuk sebuah
kota yang mempunyai karakteristik yang jelas, antara lain 5
#. ;ata una 3ahan "Land Use'
;ata guna lahan adalah pengaturan pengunaan lahan berdasarkan fungsi-fungsi dalam
satu wilayah. engan adanya tata guna lahan, tidak terjadi perubahan pola lahan
akibat pertambahan penduduk dan perkembangan kebutuhan lahan akan kegiatan lain
dalam kota.
. ;ata /angunan
;ata bangunan dibentuk oleh suatu batas khayal ambang !olume yang tercipta dari
penggabungan ketinggian maksimum bangunan serta batasan luas bangunan. Pada
perancangan suatu kota, bentuk dan hubungan antar-massa seperti ketinggian
bangunan, jarak antar-bangunan, bentuk bangunan, fasad bangunan dan sebagainya
harus diperhatikan sehingga ruang yang terbentuk menjadi teratur, mempunyai garis
langit 4 horizon "skyline' yang dinamis serta menghindari adanya ruang yang tak
terpakai.
1. Sirkulasi dan Parkir
Sirkulasi adalah elemen perancangan kota yang secara langsung dapat membentuk
dan mengontrol pola kegiatan kota. Sirkulasi didalam kota merupakan salah satu alat
yang paling kuat untuk menstrukturkan lingkungan perkotaan karena dapat
membentuk, mengarahkan dan mengendalikan pola akti!itas dalam suatu kota.
Parkir mempunyai pengaruh langsung pada suatu lingkungan yaitu pada kegiatan
komersial di daerah perkotaan dan mempunyai pengaruh !isual pada beberapa daerah.
6
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
7/19
Penyedian ruang parkir yang paling sedikit memberi efek !isual merupakan suatu
usaha yang sukses dalam sebuah perancangan kota.
2. =uang ;erbuka
=uang terbuka dalam suatu kota biasanya meliputi lpangan, jalan, sempadan sungai,
taman dan sebagainya. =uang terbuka akan selalu berhubungan dengan elemen
landscape.
&.
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
8/19
Konser!asi dan preser!asi sangat dibutuhkan karena kota-kota di dunia telah banyak
mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat pesat, dalam perubahan tersebut,
bangunan, kawasan maupun objek budaya yang perlu dilestarikan menjadi rawan untuk
hilang dan hancur, dan dengan sendirinya akan digantikan dengan bangunan, kawasan
ataupun objek lainnya yang lebih bersifat ekonomis-komersial. +ntuk itu, konser!asi dan
preser!asi bertujuan pada mempertahankan kebudayaan yang terdapat pada kota sehingga
sejarah dari kota tersebut tidak hilang oleh perkembangan jaman.
Pada dasarnya kegiatan konser!asi dan preser!asi terhadap suatu bangunan bersejarah
dalam lingkungan perkotaan sudah diatur oleh /adan ?arisan unia dibawah +:9S)6.
Prinsip-prinsip kegiatan konser!asi dan preser!asi menurut Piagam /urra "@@1' antara lain5
#. ;ujuan akhir dari konser!asi dan preser!asi adalah mempertahankan nilai estetika,
sejarah, ilmu pengetahuan dan sosial sebuah tempat dan mencakup faktor
pengamanan, pemeliharaan akan bangunan dimasa yang akan datang.
. Konser!asi dan preser!asi didasarkan pada rasa penghargaan terhadap kondisi
awal material fisik dan sebaiknya dengan inter!ensi sesedikit mungkin.
ibutuhkan penelusuran lebih lanjut mengenai perbaikan dan perlakuan yang
telah ada sehingga tetap mempertahankan sejarah.
1. iperlukan disiplin ilmu yang dapat memberikan kontribusi terhadap studi dan
pelestariannya.
2. arus mempertimbangkan seluruh aspek tanpa mengutamakan salah satunya.
&. Konser!asi dan preser!asi harus dilakukan melalui penyelidikan lanjut yang akan
menjadi prasyarat penting untuk menetapkan kebijakan selanjutnya.
A. Kebijakan konser!asi akan menentukan kegunaan apa yang paling tepat.
B. Konser!asi membutuhkan pemeliharaan yang layak terhadap tampak fisik dari
bangunan. Pemeliharaan yang boleh dilakukan adalah yang tidak merusak atau
mengurangi bagian dari bangunan tersebut. Penyisipan dan penambahan
diperbolehkan namun sesuai dengan ketentuan yang telah ada.%. Sebuah bangunan atau sebuah karya sebaiknya tetap ada pada lokasi
bersejarahnya. Pemindahan seluruh maupun sebagian tidak dapat dilakukan
kecuali hal tersebut merupakan satu-satunya jalan untuk tetap melestarikan
bangunan atau karya tersebut.
$. Pemindahan isi yang membentuk bagian dari signifikasi cultural dari sebuah
tempat pada dasarkan tidak dapat diterima.
Manfaat dari konse!asi dan preser!asi bagi kawasan atau kota tersebut danmasyarakat adalah
8
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
9/19
Preser!asi lingkunganCkawasan lama akan memperkaya pengalaman !isual, menyalurkan
hasrat kesinambungan, memberikan tautan bermakna dengan masa lampau, dan
memberikan pilihan untuk tetap tinggal dan bekerja di dalam bangunan maupun
lingkunganCkawasan lama. itengah perubahan dan pertumbuhan yang pesat sekarang ini, lingkunganCkawasan lama
akan menawarkan suasana permanen yang menyegarkan.
+ntuk mempertahankan bagian kota akan membantu hadirnyasense of place, identitas
diri dan suasana kontras.
Kota dan lingkunganCkawasan lama adalah satu aset terbesar dalam industri wisata,
sehingga perlu dipreser!asi.
Salah satu upaya generasi masa kini untuk dapat melindungi dan menyampaikan warisan
berharga kepada generasi mendatang.
Membuka kemungkinan bagi setiap manusia untuk memperoleh kenyamanan psikologis
dan merasakan bukti fisik suatu tempat di dalam tradisinya.
Membantu terpeliharanya warisan arsitektur, yang dapat menjadi catatan sejarah masa
lampau.
Konser!asi dan preser!asi dalam bidang arsitektur dan lingkungan binaan, mula-mula
berawal dari konsep preser!asi yang bersifat statis, kemudian dari konsep yang statis tersebut
berkembang menjadi konsep konser!asi yang bersifat dinamis dengan cakupan yang lebih
luas lagi. Sasarannya tidak terbatas pada objek arkeologis saja, melainkan meliputi juga karya
arsitektur lingkungan dan kawasan, dan bahkan kota bersejarah dan pada akhirnya,
konser!asi menjadi payung dari segenap kegiatan pelestarian lingkungan binaan yang
mencakup preser!asi, restorasi, rehabilitasi, rekonstruksi, adaptasi, dan re!italisasi. ;ujuan
dari itu semua adalah untuk memelihara bangunan atau lingkungan sedemikian rupa,
sehingga makna kulturalnya yang berupa5 nilai keindahan, sejarah, keilmuan, atau nilai sosial
untuk generasi lampau, masa kini dan masa datang akan dapa terpelihara.
Konser!asi merupakan upaya memelihara suatu tempat berupa lahan, kawasan,
gedung maupun kelompok gedung termasuk lingkungannya. isamping itu, tempat yang
dikonser!asi akan menampilkan makna dari sisi sejarah, budaya, tradisi, keindahan, sosial,
ekonomi, fungsional, iklim maupun fisik. alam perencanaan suatu lingkungan kota, unit
dari konser!asi dapat berupa sub bagian wilayah kota bahkan keseluruhan kota sebagai
sistem kehidupan yang memang memiliki ciri atau nilai khas.engan demikian,peranan
konser!asi bagi suatu kota bukan semata bersifat fisik, namun mencakup upaya
mencegah perubahan sosial.
9
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
10/19
/eberapa kriteria yang dapat digunakan dalam proses penentuan konser!asi dan
preser!asi antara lain 5
a. Kriteria 8rsitektural, suatu kota atau kawasan yang akan dipreser!asikan atau
dikonser!asikan memiliki kriteria kualitas arsitektur yang tinggi, di samping memiliki
proses pembentukan waktu yang lama atau keteraturan dankeanggunan "elegance'.
b. Kriteria istoris, kawasan yang akan dikonser!asikan memiliki nilai
historis dan kelangkaan yang memberikan inspirasi dan referensi bagi kehadiran
bangunan baru, meningkatkan !italitas bahkan menghidupkan kembali keberadaannya
yang memudar.
c. Kriteria Simbolis, kawasan yang memiliki makna simbolis paling efektif bagi
pembentukan citra suatu kota.
Kategori yang menjadi pertimbangan untuk dilakukannya konser!asi dan preser!asi
adalah
#. :ilai "value' dari objek, mencakup nilai estetik yang didasarkan pada kualitas bentuk
maupun detailnya. Suatu objek yang unik dan karya yang mewakili gaya zaman
tertentu, dapat digunakan sebagai contoh, suatu objek konser!asiD
. (ungsi objek dalam lingkungan kota, berkaitan dengan kualitas lingkungan secara
menyeluruh. 6bjek merupakan bagian dari kawasan bersejarah dan sangat berharga
bagi kota. 6bjek juga merupakanlandmark yang memperkuat karakter kota yang
memiliki keterkaitan emosional dengan warga setempatD dan
1. (ungsi lingkungan dan budaya, penetapan kriteria konser!asi tidak terlepas dari
keunikan pola hidup suatu lingkungan sosial tertentu yang memiliki tradisi kuat,
karena suatu objek akan berkaitan erat dengan fase perkembangan wujud budaya
tersebut.
BAB III
10
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
11/19
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
12/19
#. ata +bud
/a'-ar 3.1 Peta 3okasi +bud
Sumber : ubudbalitourdriver.wordpress.com
Kecamatan +bud merupakan kecamatan yang terletak di kabupaten ianyar.
+bud memiliki wilayah yang tidak begitu luas, yang dulunya merupakan sebuah kerajaan
kecil yang dikelilingi persawahan yang menghijau, air sungai yang jernih dan pesona
alam yang indah.
Menurut pasal #@ ayat 1 "a"'', Kawasan perkotaan disekitarnya terdiri atas
kawasan Perkotaan Mangupura dan Kawasan Perkotaan Jimbaran di Kabupaten
Badung, Kawasan Perkotaan ianyar, Kawasan Perkotaan Ubud, dan Kawasan
Perkotaan !ukawati di Kabupaten ianyar, dan Kawasan Perkotaan "abanan di
Kabupaten ianyar.
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
13/19
Peruntukan pariwisata +bud seluas kurang lebuh B.B# ektar yang tediri
dari +bud, Kedewatan, Peliatan, Mas, Petulu, 3odtunduh, Sayan, Singakerta
di Kecamatan +bud.
+bud terdiri atas #1 banjar dengan luas B1 hektare dan berpenduduk sekitar
sebelas ribu jiwa. Kelurahan +bud sampai saat ini secara 8dministrasiCKedinasan terbagi
ke dalam #1 "tiga belas' lingkungan sebagai berikut 5
#. 3ingkungan +bud Kelod
. 3ingkungan +bud ;engah
1. 3ingkungan +bud Kaja
2. 3ingkungan Sambahan
&. 3ingkungan /entuyung
A. 3ingkungan
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
14/19
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
15/19
i sektor pariwisata +bud memiliki banyak objek yang harus dijaga
kelestariannya, seperti Puri Saren, yang terletak di Puri +bud, pasar seni tradisional,
Monkey (orest "?enara ?ana' dan museum-museum yang menyimpan karya-karya
seniman terkenal.
/a'-ar 3.1 Puri Saren +bud
Sumber : balisuntours.com
Puri Saren +bud merupakan istana kerajaan +bud yang sangat indah dengan
mempertahankan rumah-rumah tradisional yang menjadi lokasi kediaman =aja +bud.
9ksistensi puri ini menunjukkan jiwa serta identitas esa +bud sendiri, dan /ali pada
umumnya. Puri ini dibangun oleh 7da ;jokorda Putu Kandel sekitar tahun #%@@-#%1 M.
Puri ini difungsikan sebagai repositori budaya tradisional /ali sebagai perlindungan
utama kesenian, tarian, maupun sastra /ali.
/a'-ar 3.2 Pasar Seni +bud
Sumber :plesiryuk.com
Pasar seni +bud merupakan sebua pasar tradisional yang terletak di lokasi
yang sangat strategis yaitu
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
16/19
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
17/19
. Subak 8ngkeran
1. Subak /ungkulan
2. Subak
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
18/19
7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)
19/19
Top Related