Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

download Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

of 19

Transcript of Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    1/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Salah satu kebutuhan pokok dari masyarakat adalah tempat tinggal atau tempat

    untuk berlindung dari lingkungan luar. Pada zaman sekarang, masyarakat akan memilih

    area-area atau kawasan tempat tinggal yang memiliki fasilitas-fasilitas yang menunjang

    kebutuhan hidup mereka. Kota adalah sebuah kawasan yang luas yang memiliki fasilitas-

    fasilitas penunjang untuk bertempat tinggal.

    Kota adalah kawasan pemukiman yang secara fisik didominasi oleh kumpulan

    rumah pada tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan

    warganya secara mandiri. Menurut amid Shir!ani "#$%&', terdapat delapan elemenperancangan kota antara lain tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan

    parkir, ruang terbuka, pedestrian, sistem penanda, pendukung kegiatan serta konser!asi

    dan preser!asi.

    (okus pembahasan pada makalah ini adalah konser!asi dan preser!asi.

    Konser!asi dan preser!asi adalah upaya melestarikan, memelihara atau melindungi

    bagian-bagian dari kawasan kota yang memiliki ciri khas dan sejarah. )akupan dari

    konser!asi dan preser!asi dapat berupa lahan, gedung, lingkungan tempat tinggal, urban

    placedan berbagai area yang memiliki ciri khas dan sejarah dari kawasan tersebut.

    *ang menjadi kajian mengenai konser!asi dan preser!asi kawasan perkotaan

    adalah +bud, ianyar. +bud merupakan kawasan pariwisata yang diminati pada turis

    lokal maupun mancanegara. *ang menjadi daya tarik dari +bud adalah lingkungannya

    dan seni budaya yang terkenal. Seni dan budaya yang tergambar dari bangunan yang ada

    menjadi salah satu bagian perkotaan yang harus terus dilestarikan sehingga perlu adanya

    konser!asi dan preser!asi dalam kawasan ini.

    idalam makalah ini akan dijabarkan mengenai apa saja yang menjadi bagian

    dari konser!asi dan preser!asi yang ada di kawasan pariwisata +bud dan bagaiamana

    pengaplikasiannya. Selain itu juga dibahas mengenai potensi dan masalah dari

    konser!asi dan preser!asi di kawasan pariwisata +bud.

    1.2 Identifikasi Masalah

    #..# /agaimana keterkaitan konser!asi dan preser!asi sebagai salah satu elemen

    perancangan kota0

    #.. /agaimana kondisi fisikdan non-fisik kawasan pariwisata +bud-ianyar secara

    makro0#..1 /agaimanakah konser!asi dan preser!asi yang ada di Kawasan Pariwisata +bud 0

    1

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    2/19

    #..2 /agaimana potensi dan masalah konser!asi dan preser!asi yang terjadi di kawasan

    pariwisata +bud0

    1.3 Tuuan dan !asaran

    #.1.# +ntuk mengetahui mengenai konser!asi dan preser!asi sebagai salah satu elemen

    dari perancangan kota.

    #.1. +ntuk mengetahui kondisi fisik dan non-fisik kawasan pariwisata +bud.

    #.1.1 +ntuk mengetahui konser!asi dan preser!asi yang terjadi di +bud.

    #.1.2 +ntuk mengetahui potensi dan masalah konser!asi dan preser!asi yang terjadi

    kawasan pariwisata +bud.

    1." Lingku# dan Batasan

    #.2.# /atasan 3okasi

    /atasan lokasi yang ditinjau adalah seputaran Kawasan Pariwisata +bud 4

    ianyar.#.2. 3ingkupPembahasan Materi

    3ingkup pembahasan materi adalah re!iew mengenai konser!asi dan preser!asi

    di kawasan pariwisata +bud.

    1.$ Met%de

    #.&.# Metode Pengumpulan ata

    ata yang dicari dapat dibedakan berdasarkan 5

    a. ata Primer

    ata primer merupakan data yang dapat dikumpulkan secara langsung di

    lapangan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan dua cara, yaitu5

    6bser!asi

    6bser!asi dilakukan dengan mengamati langsung keadaan dan dilapangan

    dan melakukan pencatatan data yang didapat sesuai dengan keadaan yang

    sebenarnya di lapangan.

    7nter!iew

    7nter!iew atau wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan

    cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait mengenai proses

    pelaksanaan dan pengawasan pada proyek.b. ata Sekunder

    ata sekunder merupakan data yang didapat secara tidak langsung, dapat

    melalui kajian pustaka yang didapat melalui literatur terkait dengan teori-teori

    preser!asi dan konser!asi atau dokumen penting.

    #.&. Metode 8nalisis ata

    Metode analisis data yang dapat digunakan antara lain 5

    a. eskriptif

    Metode yang dilakukan dengan cara memaparkan hal-hal yang terkait dengan

    pembahasan secara sistematis.

    2

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    3/19

    b. Kausa Komperatif

    Metode yang dilakukan dengan cara mencari sebab akibat terhadap

    permasalahan, dan membandingkan dengan literatur atau teori sebagai acuan

    pembahasan.

    1.& !iste'atika Penulisan

    /8/ 7 P9:8+3+8:

    /ab ini berisi latar belakang pembuatan makalah, identifikasi masalah yang akan

    dibahas, tujuan dan sasaran dari pembuatan makalah, lingkup dan batasan, metode

    penulisan serta sistematika penulisan pada makalah ini.

    /8/ 77 ;7:8S7 8: P=9S9=>8S7 838M

    P9=8:)8:8: K6;8

    /ab ini bersi mengenai teori dasar dari konser!asi dan preser!asi sebagai bagiandari sebuah perancangan kota. ;ujuan dari bab ini adalah sebagai pedoman dalam

    membahas mengenai konser!asi dan prese!asi pada kawasan pariwisata +bud.

    /8/ 777 ;7: ;7:8S7 8: P=9S9=>8S7 K8?8S8: P8=7?7S8;8

    +/+

    /ab ini berisi penganalisaan hasil dari tinjauan ke lapangan yaitu kawasan

    pariwisata +bud mengenai konser!asi dan preser!asi yang ada. ;ermasuk juga

    didalamnya membahas mengenai potensi dan masalah-masalah konser!asi dan preser!asi

    yang terjadi di kawasan pariwisata +bud.

    /8/ > P9:+;+P

    /ab ini berisi kesimpulan dari hasil tinjauan mengenai konser!asi dan preser!asi di

    kawasan pariwisata +bud. Serta saran guna meningkatan upaya konser!asi dan preser!asi

    bagi kawasan pariwisata +bud.

    3

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    4/19

    /8/ 77

    ;7:8S7 8: P=9S9=>8S7 838M P9=8:)8:8: K6;8

    .# Pengertian Kota

    ;erdapat berbagai macam pengertian kota berdasarkan sudut pandang seseorang dan

    bidang ilmunya. Misalnya dari sudut pandang seorang insinyur dan seorang arsitek. Seorang

    insinyur menggambarkan pengertian kota dari sudut fokus terhadap sistem prasaran dan

    pembangunan sebuah kota serta struktur anatomi kota dan perencananya. Sedangnkan

    seorang arsitek mengartikan kota dari sudut fokus mengenai aspek-aspek fisik kota dengan

    memperhatikan hubungan antara ruang dan massa perkotaan serta bentuk dan polanya

    sehingga tercapai sebuah kesatuan bentuk kota.

    Salah satu definisi klasik mengenai kota adalah suatu pemukiman yang relatif besar, padat

    dan permanen, terdiri dari kelompok indi!idu-indi!idu yang heterogen dari segi sosial. ari

    4

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    5/19

    definisi tersebut muncul #@ kriteria yang digunakan untuk merumuskan apakah sebenarnya

    pengertian dari kota, yaitu

    #. +kuran dan jumlah penduduknya.

    . /ersifat permanen.1. Kepadatan minimum terhadap massa dan tempat.

    2. Struktur dan tata ruang perkotaan, seperti jalur jalan dan ruang-ruang perkotaan yang

    nyata.

    &. ;empar masyarakat tinggal dna bekerja

    A. (ugnsi perkotaan minimum meliputi sebuah pasar, pusat pemerintaha, pusat militer,

    pusat keagamaan, atau sebuah pusat akti!itas intelektual bersama.

    B. eterogenitas dalam masyarakat.

    %. Pusat ekonomi perkotaan.

    $. Pusat pelayanan bagi daerah pada lingkungan setempat.

    #@. Pusat penyebaran.

    Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi,

    kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang

    membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan

    perkotaan setidaknya mengandung & unsur yang meliputi 5

    #. +nsur ?isma

    +nsur wisma merupakan bagian dari ruang kota yang digunakan untuk berlindung terhadap

    alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.

    . +nsur Karya

    +nsur karya merupakan syarat utama yang akan mempengaruhi perkembangan kota. +nsur

    karya merupakan daerah perkantoran. +nsur ini akan memberikan jaminan bagi kehidupan

    bermasyarakat karena menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

    1. +nsur Marga

    +nsur marga merupakan bagian dari perkotaan yang akan menciptakan hubungan antar

    tempat dalam kota, antar kota dengan kota lain, maupun daerah lain.

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    6/19

    Setiap perancangan sebuah kota memerlukan panduan rancangan kota. ;ujuannya

    adalah menghasilkan kota yang memiliki kesatuan sistem organisasi baik yang bersifat sosial,

    !isual maupun fisik. engan adanya paduan perancangan kota juga menghubungkan suatu

    kelayakan kota dengan produk-produk rancangan fisik lainnya.

    7su peracangan kota berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan, kualitas

    fungsional, kualitas !isual dan kualitas spirituil. Kualitas lingkungan berhubungan dengan

    kemampuan kawasan kota untuk mengembangkan kotanya sesuai dengan harapan dan

    berupaya untuk tetap menjaga dan mengembangkan kualitas yang telah ada. Kualitas

    fungsional berkaitan dengan efisiensi pemanfaatan ruang perkotaan. Kualitas !isul berkaitan

    dengan masalah estetika kawasan kota terutama elemen-elemen ruang arsitektur kota. an

    kualitas spirituil berkaitan dengan ikatan emosional masyarakan dengan karakter dari tempat

    tersebut.

    Menurut amid Shir!ani, terdapat % elemen perancangan kota yang membentuk sebuah

    kota yang mempunyai karakteristik yang jelas, antara lain 5

    #. ;ata una 3ahan "Land Use'

    ;ata guna lahan adalah pengaturan pengunaan lahan berdasarkan fungsi-fungsi dalam

    satu wilayah. engan adanya tata guna lahan, tidak terjadi perubahan pola lahan

    akibat pertambahan penduduk dan perkembangan kebutuhan lahan akan kegiatan lain

    dalam kota.

    . ;ata /angunan

    ;ata bangunan dibentuk oleh suatu batas khayal ambang !olume yang tercipta dari

    penggabungan ketinggian maksimum bangunan serta batasan luas bangunan. Pada

    perancangan suatu kota, bentuk dan hubungan antar-massa seperti ketinggian

    bangunan, jarak antar-bangunan, bentuk bangunan, fasad bangunan dan sebagainya

    harus diperhatikan sehingga ruang yang terbentuk menjadi teratur, mempunyai garis

    langit 4 horizon "skyline' yang dinamis serta menghindari adanya ruang yang tak

    terpakai.

    1. Sirkulasi dan Parkir

    Sirkulasi adalah elemen perancangan kota yang secara langsung dapat membentuk

    dan mengontrol pola kegiatan kota. Sirkulasi didalam kota merupakan salah satu alat

    yang paling kuat untuk menstrukturkan lingkungan perkotaan karena dapat

    membentuk, mengarahkan dan mengendalikan pola akti!itas dalam suatu kota.

    Parkir mempunyai pengaruh langsung pada suatu lingkungan yaitu pada kegiatan

    komersial di daerah perkotaan dan mempunyai pengaruh !isual pada beberapa daerah.

    6

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    7/19

    Penyedian ruang parkir yang paling sedikit memberi efek !isual merupakan suatu

    usaha yang sukses dalam sebuah perancangan kota.

    2. =uang ;erbuka

    =uang terbuka dalam suatu kota biasanya meliputi lpangan, jalan, sempadan sungai,

    taman dan sebagainya. =uang terbuka akan selalu berhubungan dengan elemen

    landscape.

    &.

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    8/19

    Konser!asi dan preser!asi sangat dibutuhkan karena kota-kota di dunia telah banyak

    mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat pesat, dalam perubahan tersebut,

    bangunan, kawasan maupun objek budaya yang perlu dilestarikan menjadi rawan untuk

    hilang dan hancur, dan dengan sendirinya akan digantikan dengan bangunan, kawasan

    ataupun objek lainnya yang lebih bersifat ekonomis-komersial. +ntuk itu, konser!asi dan

    preser!asi bertujuan pada mempertahankan kebudayaan yang terdapat pada kota sehingga

    sejarah dari kota tersebut tidak hilang oleh perkembangan jaman.

    Pada dasarnya kegiatan konser!asi dan preser!asi terhadap suatu bangunan bersejarah

    dalam lingkungan perkotaan sudah diatur oleh /adan ?arisan unia dibawah +:9S)6.

    Prinsip-prinsip kegiatan konser!asi dan preser!asi menurut Piagam /urra "@@1' antara lain5

    #. ;ujuan akhir dari konser!asi dan preser!asi adalah mempertahankan nilai estetika,

    sejarah, ilmu pengetahuan dan sosial sebuah tempat dan mencakup faktor

    pengamanan, pemeliharaan akan bangunan dimasa yang akan datang.

    . Konser!asi dan preser!asi didasarkan pada rasa penghargaan terhadap kondisi

    awal material fisik dan sebaiknya dengan inter!ensi sesedikit mungkin.

    ibutuhkan penelusuran lebih lanjut mengenai perbaikan dan perlakuan yang

    telah ada sehingga tetap mempertahankan sejarah.

    1. iperlukan disiplin ilmu yang dapat memberikan kontribusi terhadap studi dan

    pelestariannya.

    2. arus mempertimbangkan seluruh aspek tanpa mengutamakan salah satunya.

    &. Konser!asi dan preser!asi harus dilakukan melalui penyelidikan lanjut yang akan

    menjadi prasyarat penting untuk menetapkan kebijakan selanjutnya.

    A. Kebijakan konser!asi akan menentukan kegunaan apa yang paling tepat.

    B. Konser!asi membutuhkan pemeliharaan yang layak terhadap tampak fisik dari

    bangunan. Pemeliharaan yang boleh dilakukan adalah yang tidak merusak atau

    mengurangi bagian dari bangunan tersebut. Penyisipan dan penambahan

    diperbolehkan namun sesuai dengan ketentuan yang telah ada.%. Sebuah bangunan atau sebuah karya sebaiknya tetap ada pada lokasi

    bersejarahnya. Pemindahan seluruh maupun sebagian tidak dapat dilakukan

    kecuali hal tersebut merupakan satu-satunya jalan untuk tetap melestarikan

    bangunan atau karya tersebut.

    $. Pemindahan isi yang membentuk bagian dari signifikasi cultural dari sebuah

    tempat pada dasarkan tidak dapat diterima.

    Manfaat dari konse!asi dan preser!asi bagi kawasan atau kota tersebut danmasyarakat adalah

    8

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    9/19

    Preser!asi lingkunganCkawasan lama akan memperkaya pengalaman !isual, menyalurkan

    hasrat kesinambungan, memberikan tautan bermakna dengan masa lampau, dan

    memberikan pilihan untuk tetap tinggal dan bekerja di dalam bangunan maupun

    lingkunganCkawasan lama. itengah perubahan dan pertumbuhan yang pesat sekarang ini, lingkunganCkawasan lama

    akan menawarkan suasana permanen yang menyegarkan.

    +ntuk mempertahankan bagian kota akan membantu hadirnyasense of place, identitas

    diri dan suasana kontras.

    Kota dan lingkunganCkawasan lama adalah satu aset terbesar dalam industri wisata,

    sehingga perlu dipreser!asi.

    Salah satu upaya generasi masa kini untuk dapat melindungi dan menyampaikan warisan

    berharga kepada generasi mendatang.

    Membuka kemungkinan bagi setiap manusia untuk memperoleh kenyamanan psikologis

    dan merasakan bukti fisik suatu tempat di dalam tradisinya.

    Membantu terpeliharanya warisan arsitektur, yang dapat menjadi catatan sejarah masa

    lampau.

    Konser!asi dan preser!asi dalam bidang arsitektur dan lingkungan binaan, mula-mula

    berawal dari konsep preser!asi yang bersifat statis, kemudian dari konsep yang statis tersebut

    berkembang menjadi konsep konser!asi yang bersifat dinamis dengan cakupan yang lebih

    luas lagi. Sasarannya tidak terbatas pada objek arkeologis saja, melainkan meliputi juga karya

    arsitektur lingkungan dan kawasan, dan bahkan kota bersejarah dan pada akhirnya,

    konser!asi menjadi payung dari segenap kegiatan pelestarian lingkungan binaan yang

    mencakup preser!asi, restorasi, rehabilitasi, rekonstruksi, adaptasi, dan re!italisasi. ;ujuan

    dari itu semua adalah untuk memelihara bangunan atau lingkungan sedemikian rupa,

    sehingga makna kulturalnya yang berupa5 nilai keindahan, sejarah, keilmuan, atau nilai sosial

    untuk generasi lampau, masa kini dan masa datang akan dapa terpelihara.

    Konser!asi merupakan upaya memelihara suatu tempat berupa lahan, kawasan,

    gedung maupun kelompok gedung termasuk lingkungannya. isamping itu, tempat yang

    dikonser!asi akan menampilkan makna dari sisi sejarah, budaya, tradisi, keindahan, sosial,

    ekonomi, fungsional, iklim maupun fisik. alam perencanaan suatu lingkungan kota, unit

    dari konser!asi dapat berupa sub bagian wilayah kota bahkan keseluruhan kota sebagai

    sistem kehidupan yang memang memiliki ciri atau nilai khas.engan demikian,peranan

    konser!asi bagi suatu kota bukan semata bersifat fisik, namun mencakup upaya

    mencegah perubahan sosial.

    9

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    10/19

    /eberapa kriteria yang dapat digunakan dalam proses penentuan konser!asi dan

    preser!asi antara lain 5

    a. Kriteria 8rsitektural, suatu kota atau kawasan yang akan dipreser!asikan atau

    dikonser!asikan memiliki kriteria kualitas arsitektur yang tinggi, di samping memiliki

    proses pembentukan waktu yang lama atau keteraturan dankeanggunan "elegance'.

    b. Kriteria istoris, kawasan yang akan dikonser!asikan memiliki nilai

    historis dan kelangkaan yang memberikan inspirasi dan referensi bagi kehadiran

    bangunan baru, meningkatkan !italitas bahkan menghidupkan kembali keberadaannya

    yang memudar.

    c. Kriteria Simbolis, kawasan yang memiliki makna simbolis paling efektif bagi

    pembentukan citra suatu kota.

    Kategori yang menjadi pertimbangan untuk dilakukannya konser!asi dan preser!asi

    adalah

    #. :ilai "value' dari objek, mencakup nilai estetik yang didasarkan pada kualitas bentuk

    maupun detailnya. Suatu objek yang unik dan karya yang mewakili gaya zaman

    tertentu, dapat digunakan sebagai contoh, suatu objek konser!asiD

    . (ungsi objek dalam lingkungan kota, berkaitan dengan kualitas lingkungan secara

    menyeluruh. 6bjek merupakan bagian dari kawasan bersejarah dan sangat berharga

    bagi kota. 6bjek juga merupakanlandmark yang memperkuat karakter kota yang

    memiliki keterkaitan emosional dengan warga setempatD dan

    1. (ungsi lingkungan dan budaya, penetapan kriteria konser!asi tidak terlepas dari

    keunikan pola hidup suatu lingkungan sosial tertentu yang memiliki tradisi kuat,

    karena suatu objek akan berkaitan erat dengan fase perkembangan wujud budaya

    tersebut.

    BAB III

    10

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    11/19

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    12/19

    #. ata +bud

    /a'-ar 3.1 Peta 3okasi +bud

    Sumber : ubudbalitourdriver.wordpress.com

    Kecamatan +bud merupakan kecamatan yang terletak di kabupaten ianyar.

    +bud memiliki wilayah yang tidak begitu luas, yang dulunya merupakan sebuah kerajaan

    kecil yang dikelilingi persawahan yang menghijau, air sungai yang jernih dan pesona

    alam yang indah.

    Menurut pasal #@ ayat 1 "a"'', Kawasan perkotaan disekitarnya terdiri atas

    kawasan Perkotaan Mangupura dan Kawasan Perkotaan Jimbaran di Kabupaten

    Badung, Kawasan Perkotaan ianyar, Kawasan Perkotaan Ubud, dan Kawasan

    Perkotaan !ukawati di Kabupaten ianyar, dan Kawasan Perkotaan "abanan di

    Kabupaten ianyar.

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    13/19

    Peruntukan pariwisata +bud seluas kurang lebuh B.B# ektar yang tediri

    dari +bud, Kedewatan, Peliatan, Mas, Petulu, 3odtunduh, Sayan, Singakerta

    di Kecamatan +bud.

    +bud terdiri atas #1 banjar dengan luas B1 hektare dan berpenduduk sekitar

    sebelas ribu jiwa. Kelurahan +bud sampai saat ini secara 8dministrasiCKedinasan terbagi

    ke dalam #1 "tiga belas' lingkungan sebagai berikut 5

    #. 3ingkungan +bud Kelod

    . 3ingkungan +bud ;engah

    1. 3ingkungan +bud Kaja

    2. 3ingkungan Sambahan

    &. 3ingkungan /entuyung

    A. 3ingkungan

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    14/19

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    15/19

    i sektor pariwisata +bud memiliki banyak objek yang harus dijaga

    kelestariannya, seperti Puri Saren, yang terletak di Puri +bud, pasar seni tradisional,

    Monkey (orest "?enara ?ana' dan museum-museum yang menyimpan karya-karya

    seniman terkenal.

    /a'-ar 3.1 Puri Saren +bud

    Sumber : balisuntours.com

    Puri Saren +bud merupakan istana kerajaan +bud yang sangat indah dengan

    mempertahankan rumah-rumah tradisional yang menjadi lokasi kediaman =aja +bud.

    9ksistensi puri ini menunjukkan jiwa serta identitas esa +bud sendiri, dan /ali pada

    umumnya. Puri ini dibangun oleh 7da ;jokorda Putu Kandel sekitar tahun #%@@-#%1 M.

    Puri ini difungsikan sebagai repositori budaya tradisional /ali sebagai perlindungan

    utama kesenian, tarian, maupun sastra /ali.

    /a'-ar 3.2 Pasar Seni +bud

    Sumber :plesiryuk.com

    Pasar seni +bud merupakan sebua pasar tradisional yang terletak di lokasi

    yang sangat strategis yaitu

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    16/19

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    17/19

    . Subak 8ngkeran

    1. Subak /ungkulan

    2. Subak

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    18/19

  • 7/26/2019 Dasar-Dasar Perancangan Kota -- Konservasi dan Preservasi (Ubud) (1)

    19/19