1
DAMPAK TENAGA KERJA INDONESIA TERHADAP
PERILAKU ANAK (STUDI DI DESA KOTO BARU
SANGGARAN AGUNG KECAMATAN DANAU KERINCI
KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI)
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.I) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam
Fakultas Dakwah
Oleh
DARUL ILMI
UB 150086
PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2019
2
3
4
5
MOTTO
MOTTO
Ahai orang-ora beriman peliharalah diimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah mnusia dan batu mereka kebaikan.
(QS. Al-Tahrim: 6)1
1Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2005),
6
7
PERSEMBAHAN
Satu langkah awal telah kulewati untuk membuka jalan baru
Langkah awal untuk memulai
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil’alamin.
Ucapan syukur yang tiada hentinya kepada Allah subhanahuwata’ala
Atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita semua
Dengan sifat Maha Pemurah-Nya. Terutama atas anugerah akal, pikiran, dan
waktu yang masih diberikan hingga saat ini,
karena dengan anugerah itu pula, saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
Serta tak lupa mengucapkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW.
Semoga kita mendapat syafaat beliau di akhirat kelak.
Amin.
Kupersembahkan
Skripsi ini
Untuk orang-orang yang sangat berarti dalam hidubku.
Terutama buat kedua orang tuaku
Bapak (Muhammad Ilim) dan Mamak (Nuraini)
Dengan penuh rasa ikhlas, cinta dan do’a restu yang telah membesarkanku dan
mendidikku tanpa sedikitpun keluh yang terucap.
Yang selalu menjadi penyemangat dan penguat untuk ku
Dalam meraih kesuksesan di dunia dan di akhirat
Untuk kalian adik-adikku tersayang MHD. Firdaus, Aulia rahman dan MHD.
Iqbal
Untuk keluarga besar di kampung halaman.
Buat sahabat-sahabat semua, teman seperjuangan khususnya BPI B, Adik-adik
Semester dan tak lupa kakak senior yang membimbig,
Teman-teman kosan, kepala Desa beserta masyarakat Desa Koto Baru
Sanggaran Agung Kerinci ku tercinta yang tidak kenal lelah terus memberikan
Masukan dan motivasi selama dalam peekuliahan maupun dalam penyelesaian
penulisan skripsi ini, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan Taufik
dan
hidayah-Nya selalu.Dan semoga semoga tulisan kecil ini dapat menjadi
amal jariyah yang berkah
Amin....
Untuk Bangsa dan Negara
Dan
Untuk almamater kebanggaan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah AWT atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi
dengan judul “dampak prilaku anak yang di tinggal orang tua ke liar negri TKI
(studi pada masyarakat Desa Koto Baru Sanggaran Agung, Kecamtan Danau
Kerinci Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi” dapat di selesaikan dengan baik.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
sang suri teladan umat, yang telah membawa umat manusia ke alam yang
terang benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan.
Namun, semua itu patut di syukuri, karena banyak sekali pengalaman dan
pelajaran yang penulis dapat dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak juga penulis dapatkan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I
dan Ibuk Nurbaiti, S,Ag.,M.Fil.I selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu
meluangkan waktu dalam membmbing dan memotivasi demi kesempurnaan
penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Abdullatif. M.Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik.
3. Bapak Sya’roni, S.Ag.,M.Pd selaku ketua prodi Bimbingan Penyuluhan
Islam (BPI) dan ibuk Neneng selaku sekretaris prodi Bimbingan
Penyuluhan Islam (BPI)
4. Bapak Samsu, S.Ag.,M.Pd.,P.hd, Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,M.Hum
selaku Dekan, Wakil Dekan I, II, II Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. 5. Bapak Dr. Hadri Hasan, M,A selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
6. Bapak Prof. H. Su’aidi, MA. Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan
Pengembangan Lembaga, Bapak Dr.H. Hidayat, M.Pd selaku Wakil Rektor
Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan Ibu Dr. Hj.
Fadhillah, M.Pd selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
7. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Suthan Thaha Sifuddin Jambi.
Terima kasih banayak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi
bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi suatu
kebermanfaatan.
8. Seluruh Karyawan dan Karyawati di Lingkungan Akademik Fakultas
Dakwah UIN Suthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Kepala Perpustakaan UIN Sulthan Thaha Sifuddin Jambi beserta stafnya
serta Kepala Perpustakaan Wilyah Jambi.
10. H. Saiful Hamid Kepala Desa Koto Baru Sanggaran Agung Kecamatan
Danau Kerinci Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
11. Alang Sekdes Desa Koto Baru Sanggaran Agung Kecamatan Danau Kerinci
Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
12. Seluruh Masyrakat Desa Koto Baru Sanggaran Agung Kecamatan Danau
Kerinci Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
13. Kepada sahabat-sahabat, Teman-teman senasib dan seperjuangan angkatan
2015 jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam dan semua pihak yang telah
9
banyak memberikan bantuan, saran kepada penulis memberikan kenangan
selama dibangku kuliah. Semoga amal baiknya akan dicatat sebagai pahala
di sisi-Nya.
Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah berpartispasi dalam penyusunan skripsi ini. Disampg itu,
disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karenanya diharapkan kepada semua pihak unk dapat memberikan
kontribusi pemikiran demi perbaikan sripsi ini. Kepada
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
NOTA DINAS ................................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .................................................. iii
PENGESAHAN ................................................................................................................ iv
MOTTO ............................................................................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Permasalahan....................................................................................... 6
C. Batasan Masalah ................................................................................. 7
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .......................................................... 7
E. Kerangka Teori ................................................................................... 8
F. Metode Penelitian ............................................................................... 17
G. Studi Relevan ...................................................................................... 24
BAB II PROFIL DESA KOTO BARU SANGGARANG AGUNG KECAMATAN
DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI
A. Sejarah Desa Koto Baru Sanggarang Agung ...................................... 25
B. Letak Geografis Desa Koto Baru Sanggarang Agung ........................ 27
C. Struktur Desa Koto Baru Sanggrang Agung ...................................... 29
D. Visi, Misi dan Motto Desa Koto Baru Sanggarang Agung ................ 30
BAB III DAMPAK YANG DI TIMBULKAN AKIBAT TKW BAGI ANAK
YANG DI TINGGALKAN ORANG TUA DI LUAR NEGRI
A. Dampak prilaku Terhadap Anak Yang Di Tinggalkan ........................ 38
B. Dampak Terhadap Masyrakat .............................................................. 47
BAB IV STRATEGI TKI DALAM MEMBERIKAN PERHATIAN DAN KASIH
SAYANG TERHADAP ANAK YANG DI TINGGALKAN
A. Perhatian dan Kasih Sayang Terhadap Anak yang di Tinggalkan TKI. 49
B. Strategi TKI Dalam Memberikan Perhatian dan Kasih Sayang Terhadap
Anak yang di Tinggalkan ..................................................................... 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 60
B. Implikasi ............................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
11
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: Batas Wilayah Desa ............................................................................................ 33
Tabel 2.2: Luas Wilayah Desa ............................................................................................. 33
Tabel 2.3: Agama atau Aliran .............................................................................................. 33
Tabel 2.4: Mata Pencararian Pokok Masyarakat .................................................................. 34
Tabel 2.5: Aset Ekonomi Masyarakat Desa ......................................................................... 35
Tabel 2.6: Ekonomi Masyarakat Desa ................................................................................. 36
Tabel 2.7: Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa ................................................................. 36
Tabel 3.1: Nama Anak dan Orang Tua TKI ......................................................................... 46
Tabel 3.2: Kegiatan Sehari-Hari Anak ................................................................................. 46
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Desa Koto Baru Sanggaran Agung ................................................................. 27
Gambar 2.2: Struktur Pemerintahan Desa ........................................................................... 29
13
14
15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat, akan tetapi mempunyai
pengaruh yang besar bagi bangasa dan negara. Dari keluargalah akan terlahir
generasi penerus yang akan menentukan nasib bangsa. Keluarga yang tentram,
bahagia dan sejahtera merupakan dambaan setiap manusia.untuk mewujudkan
keluarga sebagaimana yang di dambakan merupakan usaha yang tidak mudah, oleh
karena itu, apabila keluarga dapat menjalankan fungsi dengan baik, maka di
mungkinkan tumbuh generasi yang berkualitas dan dapat di andalkan yang akan
menjadi pilar-pilar kemajuan bangsa. Sebaliknya bila keluarga tidak dapat
berfungsi dengan baik bukan tidak mungkin akan menghasilkan generasi-generasi
yang bermasalah yang dapat menjadi beban masyarakat. Oleh karena itu, tingkat
sosial ekonomi keluarga mungkin memberikan sumbangan bagi keberhasilan
kelearga menjalankan fungsinya.2
Dalam konsep perkawinan yang tradisional berlaku pembagian tugas dan peran
suami isri. Masing-masing memiliki peran dalam keluarga sehingga terbentuklah
karakter kelurga dan anak. Secara tradisional, peran ayah atau suami adalah
menyediakan kebutuhan dasar, seperti pangan, sandang, dan papan bagi keluarga.3
Konsep ini lebih mudah di lakukan karena segala urusan rumah tangga dan
mengasuh anak menjadi tanggung jawab istri, sedangkan suami bertugas mencari
nafkah.Namun tuntutan perkembangan kini telah semakin mengaburkan pembagian
tugas tradisional tersebut. Kenyataan terus meningkatnya kecendrungan pasangan
yang sama-sama bekerja membutuhkan keluwesan pasangan untuk melakukan
pertukaran atau berbagi tugas dan pran baik untuk urusan mencari nafkah maupun
pekerjaan domestik. Mendidik anak dengan
2Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai Dan Penanganan Konflik Dalam
Keluarga, (Jakarta: PT Kencana Penada Media Group, 2013), 10. 3Karlinawati Silalahi, Eko A. Meinarno, Keluarga Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2010), 7.
2
sebaik-baiknya dan memberikan kesejah teraan, baik lahir maupun batin, meupakan
tanggung jawab orang tua. Akan menjadi apa anaka kelak ketika dewasa di tentukan
oleh pola didik dan pengaruh yang di terimanya dari orang tua dan lingkungan.
Masa anak-anak merupakn masa yang tepat untuk membangun fondasi
pengembangan karakter dan potensi anak oleh karena itu, menjadi kewajiban orang
tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk
mendidik anak yang memiliki masalah prilaku dengan penuh kesungguhan,
kesabaran, dan ilmu yang benar.
Fungsi keluarga adalah mengembangkan peran orang tua dalam upaya membentuk
kepribadian anak, mengembangkan potensi akdemik melalu olah rasa, potensi
religius dan moral. Kedekatan orang tua dengan anak, jelas memberikan pengaruh
yang paling besar dalam proses pembentukan keprbadian, dibandingkan pengaruh
yang di berikan oleh komponen pendidikan lainnya.4
Orang tua adalah orang yang sangat penting dalam proses pengasuhan dan
pendidikan anak. Pola dan kualitas pengasuhan anak maupun pendidikannya di
lingkungan keluarga sangat di tentukan oleh kualitas dan kesiapan keluarga (suami-
istri) sendiri untuk melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya melalui peran edukasi
(pendidikan). Di lingkungan keluarga peran perempuan (istri/ibu) sangat dominan.5
Dalam mendidik anak, kedua orang tua merupakan sosok manusia yang pertama
kali di kenal anak, yang karenanya prilaku keduanya akan sangat mewarnai
terhadap proses perkembangan kepribadian anak selanjutnya, sehingga faktor
keteladanan dari keduanya menjadi sanagat di perlukan, karena apa yang didengar,
dilihat dan dirasakan anak di dalam berinteraksi dengan kedua orang tua akan
sangat membekas dalam memori anak.6 Karena itu sebagai orang yang di anugerahi
kenikmatan berupa anak oleh Allah, orang tua memiliki kewajiban untuk
mensyukuri kenikmatan tersebut dengan cara mendidiknya sesuai dengan ketentuan
dan perintah Allah sebagai pemberi karunia. Firman Allah:
دة ورزقكم من الطيبات أفبالباطل والله جعل لكم من أنفسكم أزواجا وجعل لكم من أزواجكم بنين وحف
ون وبنعمة الله هم يكفرون يؤمن
(A)llah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan
bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki
4Fuaduddin TM, Pengasuhan Anak Dalam Keluarga Islam (Jakarta: Lembaga Kajian Agama
Dan Gender, 1999), 17-18. 5Fuaduddin TM, Pengasuhan Anak Dalam Keluarga Islam.., 17-18. 6Juwariyah, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Dalam Al-Qur’an (Yogyakarta: Teras, 2010), 5.
3
dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan
mengingkari nikmat Allah.”(QS.An-Nahl :72).7
Kekufuran manusia terhadap nikmat allah dapat di buktikan dengan banyaknya
anak manusia yang kurang bisa memenuhi harapan orang tuanya untuk menjadi
manusia yang baik dan berguna bagi diri, orang tua, agama dan bangsanya.
Fenomena yang saat ini semakin merambah dan nyaris membudaya yaitu pekerjaan
ibu di serahkan kepada orang lain. Minsalnya pengasuhan anak tidak di lakukan
oelh ibu kandungnya. Padahal fungsi dari keutamaan bekerja di rumah bagi seorang
ibu berdampak pada anak dan suaminya. Hubungan m ereka bertambah dekat sebab
semua terkonsentrasi pada keluarga. Semua jadi rindu pulang ke rumah. Kenyataan
ini akan menjadi teladan jika anak sudah berumah tangga kelak.
Bekerja di luar rumah terutama pergi ke luar negri tentu saja berpengaruh terhadap
proses kelangsungan kehidupan rumah tangga. Karena dengan kegiatan yang
mereka lakukan di luar rumah, berarti mereka telah meninggalkan waktu di dalam
keluarga untuk bekerja. Relasi sosial dengan suami dan anggota keluarga lainnya
pun berubah. Tidak jarang juga menimbulkan kesalahpahaman denagan suami dan
keluarga. Termasuk dalam masalah pengasuhan anak.
Permasalan anak bukanlah pemasalahan yang mudah, dalam prakteknya banyak
keluarga TKI yang anaknya tinggal bersama nenek, atau saudara. Hal ini yang
mengakibatkan anak kurang perhatian dan kasih sayang sehingga mereka menjadi
nakal dan susah di atur.
Tenaga kerja indonesia adalah sebutan bagi warga negara indonesia yang bekerja
di luar negri seperti malaysia dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu
dengan menerima upah. Kebijakan pemerintah dalam memberikan setiap hak
kepada semua masyarakat untuk menjadi tenaga kerja meberikan kesempatan bagi
semua orang untuk mendapatkan perkerjaan dan penghasilan yang layak, yang pada
sisi lain juga dapat menambah devisa negara.
Namun, tidak dapat di pungkiri dapat menimbulkan permasalahan lagi keluarga
yang di tinggalkan, selain itu dampak positif yang di dapatkan adalah kesejahteraan
keluarga dalam pemenuhan uang, biaya anak-anaknya sekolah dan mencukupi
kebutuhan materi maupun non materi dan pemenuhan kebutuhan anak-anaknya
kelurga TKI di sisi lain dampak TKI terhadap anak yang di tinggalkan di antaranya
7Anonim,Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2006), 274.
4
adalah ketidak mampuan keluarga mengelola pengiriman uang, retaknya hubungan
kekeluargaan dan kurangnya perhatian kepada anak yang di tinggalkan.8
Fenomena meningkatnya ibu atau ayah bekerja sebagai TKI, akan sangat
berpengaruh atau berdampak pada anak-anak yang mereka tinggalkan. Apalagi jika
ternyata kasih sayang dan perhatian pengganti dan pelengkap itu tidak optimal atau
justru sebaliknya, pengaruhnya akan sanagat besar terhadap kondisi psikologi dan
masa depan anak, bahkan masa depan bangsa. Anak-anak yang tinggalkan
keluarganya menjadi tenaga kerja indonesia, banayak mengalami masalah
psikologi. Mereka banyak mengalami gannguan emosional, masalh prilaku dan
hiperaktif.
Secara ekonomi migrasi internasional berdampak positif terhadap keluarga migran,
selain uang yang di dapatkan orang tua TKI terbilang banya, demi untuk mencukupi
kebutuhan keluarga,dan juga pemenuhan kebutuhan sekolah, keseharian dan
kesejahteraan keluarga juga terpenuhi, sandang pangan dan papan mencukupi,
kebutuhan-kebutuhan anak sejahtera, namun di sisi lain juga berdampak negatif
khususnya terhadak kesehatan psikologi anak.
Bisa dilihat bahwa terdapat perbedaan antara anak-anak di rumah tangga migran
dan non migran. Sebagai contoh kasus yang ditulis dengan judul “Tangis Anak
Pulau, Korban Pesona Jakarta” di kompasiana yang ditulis oleh Dardiri Zubairi di
Pulau Garam Jakarta. Dalam penelitian ini, tetangganya telah bercerita mengenai
perubahan prilaku anak yang terjadi setelah ditinggal oleh orang tuanya menjadi
TKI.
[T]etangga mertua saya bercerita tentang anak (laki-laki) yang tadinya sangat patuh
kepada orang tuanya, tiba-tiba berubah menjadi anak yang sulit diatur. Ia sekarang
tinggal bersama kakek-neneknya. Perubahan nampak pada minsalnya, motornya
yang dipreteli dan suka nongkrong bersama peer-group-nya. Nenek dan kakeknya
tak mampu bersikap tegas sebagaimana orang tuanya ketika masih bersamanya.9
Mengenai masa anak sebagai masa yang begitu penting untuk meletakkan dasar-
dasar kepribadian yang akan memberi waranai ketika seorang anak kelak menjadi
8Peraturan Mentri Negara Pemerdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia dalam
http://Jdih.Bnp2tki.Go.Id/Index.Php/Component/Attachments/Download/320,diakses tanggal 20
April 2017, pukul 22.50. 9Dardiri Zubairi, “Kompasiana dengan judul (Tangis Anak Pulau Korban Pesona Jakarta)”,
dalam. http://www.Kompasiana.com/www.Kompasiana.com-dardiri/kasus-anak-yanortu-bekerja-
di-luar-daerah_5512c9bca333112f64ba7d6f diakses tanggal 25 desember 2017 pukul 11.11
5
dewasa. Karena itu kualitas pada pola-pola perkembangan pada masa anak adalah
sanagat penting. Kehidupan pada masa anak karena itu harus di anggap sebagai
priode kritis, priode sensitif dimana kualitas perangsang harus di atur sebaik-
baiknya, tentunya oleh orangtuanya sendiri yang pada hakikatnya adalah orang
yang paling bertanggung jawab untuk mebesarkan dan memperkembangkan anak
menjadi pribadi yang dewasa, matang dan aspek-aspek kepribadiannya terintegrasi
dengan baik.10
Hal-hal tersebut mebuktikan bahwa nak-anak pada rumah tangga migran
teridentifikasi lebih banyak mengalami gejala problem sosial, lebih sering
menimbulkan masalah, dan hiperaktif. Karena anak-anak banyak mengalami
masalah hilangnya peran salahsatu orang tuanya, ibu atau ayah, atau bahkan kedua-
duanya. Anak-anak pada keluarga migran lebih banyak bermasalah dengan teman
sebaya dibandingkan dengan anak-anak nonmigran.
Secara global, data tenaga kerja indonesia TKI untuk provinsi Jambi dari tahun
2010 hingga 2016 mengalami penurunan signifikan. Namun bila di bandingkan
dengan tahun 2015, tahun ini jumlah TKI yang terdata mengalami peningkatan.
Adapun data untuk pengiriman TKI resmi legal dari provinsi Jambi ke negara
malaysia terdiri dari laki-laki dan perempuan.11
1. Tahun 2010 total 1.169 orang
2. Tahun 2011 total 360 orang
3. Tahun 2012 total 230 orang
4. Tahun 2013 total 465 orang
5. Tahun 2014 total 319 orang
6. Tahun 2015 total 121 orang
7. Tahun 2016 total 214 orang
8. Tahun 2017 total 292 orang
9. Tahun 2018 total 354 orang.12
10Munandar Utamai, Psikologi Perkembangan Pribadi Dari Bayi Sampai Lanjut Usia,
(Jakarta: UI-Press, 2001), 130. 11Kasi Penempatan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jambi dalam
http://infotanjab.com/read di akses tanggal 21 oktober 2016 pukul 07:02 12Sumber Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu satu Pintu dan Tenaga Kerja
6
Dari sekian banyak penduduk yang ada di provinsi Jambi khususnya di kabupaten
Kerinci kecamatan danau Kerinci Desa Koto Baru Sanggarang Agung masyarakat
yang bersatatus sebagai TKI terbilang cukup banyak dengan berbagai macam
persoalan masalah keluarga yang merupakan dampak negatif maupun positif saat
mereka memilih menjadi TKI diantaranya, dari sisi ekonomi dampak positifnya
TKI, sedangkan dampak negatifnya antara lain kasus perselingkuhan, suami kawin
lagi, sistem pengelolaan keuangan yang tidak maksimal dan tidak terurusnya anak
secara baik juga dan khususnya prilaku anak yang di tinggalkan oleh orang tuanya
sebagai TKI.
Berdasarkan permasalahan ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
skripsi yang berjudul : Dampak Tenaga Kerja Indonesia TKI Terhadap Perilaku
Anak (studi di desa Koto Baru sanggarang agung, Kerinci)
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, pokok permasalahan yang di angkat
dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Dampak Tenaga Kerja Indonesia TKI
Terhadap Perilaku Aanak ? Pokok masalah ini lebih jauh dapat dirumuskan dalam
beberapa pertanyaan penelitian, yaiti:
1. Bagaimana dampak TKI terhadap prilaku anak pada Desa Koto
Baru Sanggarang Agung Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten
Kerinci?
2. Bagaimana strategi TKI dalam memberikan perhatian dan kasih
sayang terhadap anak yang di tinggalkan pada Desa Koto Baru
Sanggarang Agung Kecamatan Danau Kerinci Propinsi Jambi?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini fokus pada pembahasan mengenai dampak prilaku anak yang di
tinggal bekerja orang tua di luar negri yang meliputi perkembangan, prilaku dan
tingkah laku dalam bermasyarakat di Desa Koto Baru Sanggarang Agung
kecamatan Danau Kerinci provinsi Jambi, dan disini juga yang di maksud dengan
Anak menurut Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014 adalah
seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan. Anak yang di maksud dalam penelitian ini adalah anak dari TKI yang
di tinggal bekerja di luar negri ialah anak-anak yang berumur mulai dari 6-18 tahun.
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini secara umum diusahakan untuk mencapai mengetahui dampak
psikologis anak yang di tinggal bekerja orang tua di luar negri terjadi di Desa Koto
7
Baru Sanggrang Agung Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten Kerinci. Lebih
khusus penelitian ini di tujukan pula untuk:
1. Mengetahui dampak TKI terhadap prilaku anak yang di tinggal bekerja
orang tua di luar negeri (studi di Desa Koto Baru Sanggrang Agung,
Kerinci)
2. Mengetahui strategi TKI dalam memberikan perhatian dan kasih sayang
terhadap anak yang di tinggal di Desa Koto Baru Sanggarang Agung
Kecamatan Danau Kerinci Provinsi Jambi.
Adapu kegunaan penelitian ini adalah: pertama, Dari segi teoritik dapat menjadi
karya ilmiah yang mampu memperkaya wawasan pengetahuan mengenai dampak
psikologis anak yang di tinggal beerja orang tua di luar negri, kedua, Dari segi
praktik, memberi sumbangan pemikiran pemikiran terhadap masyarakat Desa Koto
Baru Sanggrang Agung, ketiga, bagi dunia pendidikan, dengan penelitian ini di
harapkan akan semakin membantu perkembangan dunia pendidikan khususnya di
jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam.
E. Kerangka Teori
1. Pengertian Dampak
Pengertian dampak menurut kamus besar bahasa indonesia adalah benturan,
pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah
daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan ataupun perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan di mana
ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang
mempengaruhi dan apa yang di pengaruhi.13
Dampak secara sederhana dapat di artikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam
setiap keputusan yang diambil oelh seseorang biasanya mempunyai dampak
tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Dari penjabran di atas maka kita dapat membagi dampak ke dalam dua pengertian
yaitu:
a. Pengertian dampak positif
Dampak adalah keinginan untuk membujuk, myakinkan, mempengaruhi atau
memberi kesan kepada orang lain, dengan tuuan agar mereka mengikuti atau
13Hasan Alwi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional Balai Pustaka, 2005), 849.
8
mendukung keinginannya. Sedangkan positif adalah pasti atau tegasdan nyata dari
pikiran terutama memperhatikan hal-hal yang baik. Positif adalah suasana jiwa
yang mengutamakan kegiatan kreatif dari pada kegiatan yang menjemukan,
kegembiraan dari pada kesedihan, optimisme dari pada pesimisme. Positif adalah
keadaan jiwa seseorang yang di pertahankan melalui uhsaha-usaha yang sadar bila
sesuatu terjadi pada dirinya supaya tidak membelokkan fokus mental seseorang
pada yang negatif. Bagi orang yang berfikir positif mengetahui bahwa dirinya sudah
berfikir buruk maka ia akan segera memulihkan dirinya. Jadi dapat di simpulkan
pengertian dampak positif adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
mepenaruhi atau meberi kesan kepada oang lain, dengan tujuan agar mereka
mengikuti atau mendukung keinginannya yang baik.
b. Penegertian dampak negatif
Dalam kamus besar bahasa indonesia dampak negatif adalah pengaruh kuat yang
mendatangkan dmpak negatif, dampak adalah keinginan untuk mebujuk,
meyakinkan, mepengaruhi atau meberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan
agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya. Berdasarkan beberapa
penelitian ilmiah di simpulkan bahwa negatif adalah pengeruh buruk yang lebih
besar dari pada dampak positifnya.14
Jadi dapat di simpulkan dampak negaif adalah keinginan untuk mebujuk,
meyakinkan, mempengaruhi atau meberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan
agar mereka mengikuti atau mendudkung keinginannya yang bruk dan
menimbulkan akibat tertentu.
2. Prilaku
a. Pengertian prilaku
Ian Pavlov, prilaku adalah keseluruhan atau toatalitas kegiatan akibat belajar dari
pengalaman sebelumnya dan dipelajari melalui proses penguatan dan
pengkoondisian.
Kartini Kartono, prilaku merupakan proses mental dari reaksi seseorang yang sudah
tampak atau masih sebatas keinginan.
Soekidjo Notoatmodjo, prilaku adalah totalitas dari penghayatan dan aktivitas yang
memengaruhi perhatian, pengamatan, pikiran, daya ingat, dan fantasi seseorang.
14Yosi Abdian Tindaon, Pengertian Dampak,
http://yosiabdiantindaon.blogspot.co.id/2012/11/penegrtian-dampak.html, di akses pada 18
November 2015 pukul 21.15
9
Meskipun prilaku adalah totalitas responds, namun semua respons juga sangat
tergantung pada karakteristik seseorang.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka secara umum disimpulkan bahwa
prilaku adalah totalitas dari pengamatan dan reaksi seseorang yang langsung terlihat
atau yang tidak tampak. Timbulnya prilaku akibat interelasi stimulus internal dan
eksternal yang di proses melalui kognitif, efektif, dan motorik.15
b. Bentuk prilaku
Pada dasarnya bentuk prilaku dapat di amati, melalui sikap dan tindakan, namun
demikian tidak berarti bahwa bentuk prikau itu hanya dapat dilihat dari sikap dan
tindakannya saja, prilaku dapat pula bersifat potensial, yakni dalam bentuk
pengetahuan, motivasi dan persepsi.
Bloom membedakan menjadi 3 macam bentuk prilaku, yakni Coqnitive, Affective,
dan Psikomotor, ahli lain menyebut pengetahuan, sikap, dan tindakan, sedangkan
Ki Hajar Dewantara, menyebutnya cipta, rasa, karsa atau peri akal, peri rasa, peri
tindakan.
Bentuk prilaku dilihat dari sudut pandang respon terhadap stimulus, maka prilaku
dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Prilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus
ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran,
dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain.
2) Prilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut
sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek.16
3. Pengertian Anak
Dalam kamus umum bahasa indonesia mengenai pengertian anak secara etimologis
di artikan dengan manusia yang masih kecil atau manusia yan belum dewasa.17
Menurut Dradjat, anak adalah seseorang atau sekelompok orang yang belum
dewasa, masih dalam taraf perekmbangan yang masih memerlukan bimbingan dan
15Herri Zan Pieter, S.Psi & Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc, Pengantar Psikologi
Dalam Keperawatan, (Jakarta: Kharisma Putra Utama,2010), 26-27. 16Http://www.defenisi-pengertian.com/2015/07/defenisi-pengertian-prilaku-
menurutahli.html, di akses pada tanggal 24 juli 2017, pukul 11.15. 17W.J.S. Poerwardarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka : Amirko, 1984),
25.
10
pembinaan orang dewasa. Sedangkan menurut Mustaqin, anak adalah amanah allah
yang di titipkan kepada manusia.18
Sedangkan membicarakan sampai batas usia berapa seseorang dapat dikatakan
tergolong anak, pembatasan pengertian anak menurut menurut beberapa ahli yakni
sebagai berikut :
1) Menurut Bisma Siregar, dalam bukunya menyatakan bahwa dalam
masyarakat yang sudah mempunyai hukum tertulis diterapkan batasan umur
yaitu 16 tahun atau 18 tahun ataupun usia tertentu yang menurut perhitungan
pada usia itulah si anak bukan lagi termasuk atau tergolong anak tetapi
sudah dewasa.
2) Menurut Sugiri sebagai mana yang dikutip dalam buku karya Maidi Gultom
mengatakan bahwa : selama di tubuhnya masih berjalan proses
pertumbuhan dan perkembangan, anak itu masih menjadi anak dan baru
menjadi dewasa bila proses perkembangan dan pertumbuhan itu selesai, jadi
batas umur anak-anak adalah sama dengan permulaan menjadi dewasa,
yaitu 18 (delapan belas) tahun untuk wanita dan 21 (dua puluh) tahun untuk
laki-laki.
3) Menurut Hilman Hadikusuma dalam buku yang sama merumuskannya
dengan Menarik batas antara sudah dewasa dengan belum dewasa, tidak
perlu di permasalahkan karena pada kenyataannya walaupun orang belum
dewasa namun ia telah dapat melakukan perbuatan hukum, misalnya anak
yang belum dewasa telah melakukan jual beli, berdagang, dam sebagainya,
walaupun ia belum berenang kawin.
Dari beberapa pengertian dan batasan umur anak sebagaimana tersebut di atas yang
cukup bervariasi tersebut, kiranya menjadi perlu untuk menentukan dan
menyepakati batasan umur anak secara jelas dan lugas agar nantinya tidak terjadi
permasalahan yang menyangkut batasan umur anak itu sendiri. Dalam lingkup
Undang-undang tentang Hak Asasi Manusia serta Undang-undnag tentang
Perlindungan Anak sendiri ditetapkan bahwa anak adalah seseorang yang belum
mencapai usia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan, dan belum
pernah menikah.
4. Pengertian Orang Tua
18H. Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja,
(jakarta: Radar Jaya Offset, 2002), 115.
11
Dalam kamus besar bahasa indonesia di jelaskan bahwa, orang tua adalah ayah ibu
kandung.19 Selanjutnya A. H. Hasanuddin menyatakan bahwa orang tua adalah ibu
bapak yang di kenal mula pertama oleh putra putrinya.20
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena
dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk
pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga. Pada umumya pendidikan dalam
rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan penegertian yang lahir
dari penegetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan
strukturnya memberikan kemungkinan alami memangun setuasi pendidikan.
Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh
mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.21
Jadi dapat dipahami orang tua adalah ayah dan ibu yang bertanggung jawab atas
pendidikan anak dan segala aspek kehidupannya sejak anak masih kecil hingga
mereka dewasa.
a. Tangung Jawab Orang Tua
Dalam upaya menghasilkan generasi penerus yang tangguh dan berkualitas, di
perklikan usaha yang konsisten dan kontinu dari orang tua di dalam melaksanakan
tugas memelihara ,mengesuh dan mendidik anak-anak mereka baik lahir maupun
batin sampai anak itu dewasa dan atau mampu berdiri sendiri, di mana tugas ini
merupakan kewajiban orang tua. Begitu pula halnya terhadapa pasangan suami istri
yang berakhir perceraian., ayah dan ibu tetap berkewajiban untuk memelihara,
mengesuh dan mendidik anak-anaknya.22
Secara sederhana peran orang tua dapat di jelaskan sebagai kewajiban orang tua
kepada anak. Di antaranya adalah orang tua wajib memenuhi hak-hak (kebutuhan)
anaknya, seperti hak untuk melati anak menguasai cara-cara mengurus diri, seperti
cara makan, buang air, berbicara, berjalan berdoa, sungguh membekas dalam diri
anak karena berkaian erat dengan perkembangan dirinya sebagai pribadi. Sikap
orang tua sangat memengaruhi perkembangan anak. Sikap menerima atau menolaj,
sikap kasih sayang atau acuh tak acuh, sikap sabar atau tergesa-gesa, sikap
melindungi atau membiarkan secara langsung memengaruhi reaksi emosional
anak.23
19Departemen Pendidikan Dan Kebdayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 199), 629. 20A.H. Hasanuddin, Cakrawala Kuliah Agama, (Surabaya: AI-Ihklas, 1984), 155. 21Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 35. 22H. Mahmud Gunawan dkk, Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga..., 132. 23Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), 88.
12
John Locke mengemukakan, posisi pertama dalam mendidik seorang individu
terletak pada keluarga. Melalui konseptabula rasa John Locke menjelaskan bahwa
individu adalah ibarat sebuah kertas yang bentuk dan coraknya tergantung epada
orang tua bagaimana mengisi kertas kosong tersebut sejak bayi. Melalui
pengasuahan, perawatan dan pengawasan yang terus menerus, diri serta
keperbadian anak di bentuk. Dengan nalurinya, bukan dengan teori, orang tua
mendidik dan membina keluarga.
Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dalam hal pengasuhan, pemeliharaan
dan pendididkan anak, ajaran islam menggariskan sebagai berikut:
1) Tanggung jawab pendidikan dan pembinaan akidah
2) Tanggung jawab pendidikan dan pembinaan akhlak
3) Tanggung jawab pemeliharaan dan kesehtan anak
4) Tanggung jawab pendidikan dan pembinaan intelektual.24
Sangat wajar dan logis jika tanggung jawab pendidikan terletak di tangan kedua
orang tua dan tidak bisa dipikulkan kepada orang lain karena ia adalah darah
dagingnya kecuali berbagai keterbatasan kedua orang tua ini. Maka sebagian
tanggung jawab pendidikan dapat dilimpahkan kepada orang lain yaitu melalui
sekolah.
Tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh kedua orang tua
terhadap anak antara lain:
a) Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan
dorongan alami untuk dilaksanakan karena si anak memerlukan makan,
minum dan perawatan agar ia hidup secara berkelanjutan.
b) Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah maupun
rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang
dapat membahayakan dirinya.
c) Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu ,
berdiri sendiri dan membantu orang lain.
13
d) Membahagiaan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya
pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah SWT, sebagai tujuan
akhir hidup muslim.25
Berdasarkan keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa tangung jawab orang tua
terhadap anak meliputi berbagai hal dianataranya membentuk pribadi seorang anak,
bukan hanya dalam tatanan fisik saja (materi), juga pada mental (rohani), moral,
keberagaman dalam kehidupan sehari-hari.
Adanya kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak secara
kontinu perlu dikembangkan kepada setiap orang tua sehingga pendidikan yang
dilakukan tidak lagi berdasarkan kebiassaan yang dilihat dari orang tua, tetapi telah
disadari oleh teori-teori pendidikan modern, sesuai dengan perkembangan zaman
yang cenderung selalu berubah. Tugas utama keluarga bagi pendidikan anak ialah
sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
Sifat tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota
keluarga yang lain.26
b. Peran Orang Tua
Istilah peranan yaitu bagian atau tugas yang memegang kekuasaan utama yang
harus di laksanakan. Peranan memiliki arti sebagai fungsi maupun kedudukan
(status). Peranan dapat dikatakan sebagai prilaku ata lembaga yang mempunyai arti
penting sebagai struktur sosial, yang dalam hal ini lebih mengacu pada
peneyesuaian dari pada proses terjadi.27
Peran disini lebih menitikberatkan pada bimbingan yang membutikan bahwa
keikutsertaan atau terlibatnya orang tua terhadap anaknya dalam proses belajar
sanagat membantu dalam meninggatkan konsentrasi anak tersebut.28 Usaha orang
tua dalam mebimbing anak-anak dalam menuju pembentukan watak yang mulia
dan terpuji di sesaikan dengan ajaran agama islam adalah memberikan contoh
teladan yang baik dan benar, karena anak suka atau mempunyai sipat ingin meniru
dan mencoba yang tinggi.
Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan yang terpenting
terhadap anak-anaknya. Sejak ank iu di lahirkan, ibulah yang selalu di sampingnya.
Ibulah yang memberi makanan dan minum, dan selalu bercampur gaul dengan
25Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam...., 38. 26Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), 89. 27Sarjono Soekamto, Sosiolgi Suatu Pengantar, (Jakarta: UI Pres, 1982), 82. 28Tim Islamonline, Seni Belajar Strategi Menggapai Kesuksesan Anak, (Jakarta, Pustaka Al-
Kautsar, 2006), 41
14
anak-anaknya. Itulah sebabnya kebanyakan anak lebih cinta kepada ibunya dari
pada anggota keluarga lainnya.
Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan penddikan dasar yang tidak
dapat di abaikan samasekali. Maka dari itu, seorang ibu hendaklah seorang yang
bijaksana dan pandai mendidik anak-anaknya. Sebagian orang mengatakan kaum
ibu adalah pendidik bangsa. Nyatalah betapa berat tugas seorang ibu sebagai
pendidik dan pengatur rumah tangga. Baik buruknya pendidikan ibu terhadap
anaknya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan dan watak anaknya di
kemudian hari.
Sesuai dengan fungsi srta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga, dapat
disimpulkan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai
berikut:
1) Sumber dan pemberi rasa kasih sayang
2) Pengasuh dan pemelihara
3) Tempat mencurahkan isi hati
4) Pengatur kehidupan dalam rumah tangga
5) Pembimbing hubungan pribadi
6) Pendidik dalam segi-segi emosional.29
5. Tenaga Kerja Indonesia
Tenaga kerja indonesia (TKI) adalah sebutan bagi warga negara indonesia yang
bekerja di luar negri seperti di malaysia, timur tengah, taiwan, australia dan amerika
serikat dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah.
Namun, istilah TKI sering dikonotasikan dengan pekerja kasar. TKI perempuan
seringkali disebut tenaga kerja wanita (TKW). Sedangkan menurut peraturan
mentri negara pemerdayaan perempuan dan perlndungan anak republik indonesia
nomor 20 tahun 2010 tentang panduan umum bina keluarga tenaga kerja indonesia
mendefenisikan TKI sebagai setia warga negara indonesia yang memenuhi syarat
untuk bekerja diluar negri, yang sedang atau telah bekerja diluar negri yang perlu
mendapat pembinaan oleh pemerintah daerah dan masyarakat.30
29M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis..., 82. 30Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Tenaga_Kerja_Indonesia diakses tanggal 10 februari pukul
15.00.
15
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yang lebih menekankan perhatian
pada proses dari pada hasil, makna merupakan hal yang esensial, data didekati
melalui instrumen manusia bukan inventaris, memiliki latar yang alami yang
bersifat diskriftif dan proses penelitian yang bersifat induktif.31 Penulis
mengarahkan penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif eksplanotaris. “Diskriptif
untuk menjelaskan apa yangterjadi secara lengkap, sedangkan eksplanotaris untuk
menjawab mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi”.32
2. Setting Dan Subjek Penelitian
a. Setting Penelitian
Setting dalam hal ini adalah lokasi tempat penelitian lapangan di lakukan.
Pemilihan setting harusdi sertai pertimbangan tertentu, minsalnya pertimbangan
rasional, praktis, ataupun ekonomis.33penelitian mengambil lokasi penelitian di
Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kecamatan Danau Kerinci Propinsi Jambi.
Alasan peneliti memilih Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kecamatan Danau
Kerinci Kabupaten Kerinci sebagai setting penelitian, yaitu berdasarkan hasil
observasi peneliti, peneliti menemukan sesuatu yang sangat unik dan menarik.
Terlebih lagi alasan yang paling mendasar kenapa peneliti ingin sekali melakukan
penelitian di Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kecamatan Danau Kerinci
Kabupaten Kerinci adalah karena fenomena tersebut sangat unik untuk di teliti dan
fenomena tersebut sangat jarang terjadi di daerah-daerah lain. Terlebih lagi
tempatnya yang strategis dan merupakan tempat tinggal peneliti sendiri membuat
peneliti lebih mudah untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
b. Subjek Penelitian
Subjek adalah responden dan info cukup mengetahui rman yang akan di minta
keterangan.pemilihan subjek ini di landasi teori bahwa subjek yang baik adalah
subjek yang lama terlibat aktif dalam medan dan aktivitas yang teliti, cukup
mengetahui, memahami, atau ber
31Patilimia, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), 60. 32Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi, (Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 61. 33Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Masiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS
Jambi, (Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi), 59.
16
kepentingan dengan aktivitas-aktivitas yang akan di teliti, serta memiliki banyak
waktu untuk memberi informasi secara benar kepada peneliti.34 Dalam menentukan
subjek penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel, yaitu
menggunakan Nonprobalility Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
di pilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota,
aksidental, purposive, jenuh dan snowball.35 Dan dalam penelitian ini
menggunakan teknik purpose sampling yaitu teknik pengambilan sumber data
dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu ini minsalnya orang tersebut
yang di anggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia
sebagai penguasa sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial
yang di teliti.36
Dalam penelitian ini keluarga adalah sebagai subjek paling penting untuk
meberikan informasi yang peneliti harapkan, sedangkan perangkat desa dan
komponen lainnya hanya menjadi faktor pendukung untuk menguju validitas data
dan menjadi perbandingan antara jawaban masyarakat (tokoh adat) dan realita yang
ada.
3. Sumber dan Jenis Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah adalah subjek dari mana data di peroleh.
Sumber data di peroleh dalam penelitian ini yaitu manusia (masyrakat), peristiwa
(situasi) dan dokumentasi. Sumber data dari masyarakat yaitu berbentuk perkataan
maupun tindakan, yang didapat melalui wawancara. Sumber data peristiwa (situasi)
yang di dapat melalui observasi. “Menurut Lofland sumber data utama dalam
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari sumber utama
melalui observasi dan wawancara di lapangan. Sedangkan data sekunder yaitu di
peroleh dari literatur-literatur serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan
penelitian ini, dengan kata lain data sekunder dapat di peroleh dari sumber ke dua
berupa dokumentasi serta peristiwa yang bersifat lisan dan tulisan. Data sekunder
34K. Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial (Bandung: Mandar Maju, 1990), 45.
Sebagaimana Dikutip melalui Buku Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa Fakultas Ushluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. (Fakultas Ushuluddin IAIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi), 64. 35Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R &D, (Fakultas Ushuluddin IAIN
Sulthan Thaha Shaifuddin Jambi), 218-219. 36Sugiono Metode Penelitian Kuantitatif, 218-219
17
ini digunakan sebagai data pelengkap tau data pendukung dari data primer. Data
primer diartikan juga sebagai data pendukung penelitian.
4. Metode Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yang
dilakukan secara berulang-ulang agar keabsahan datanya daat di pertanggung
jawabkan, yaitu:
a. Observasi
Tehnik didasarkan atau pengamatan secara langsung.37 Pengamatan yang di
lakukan peneliti berulang-ulang tentang objek yang akan menjadi sasaran dalam
penelitian ini. Pengamatan di pergunakan untuk mepelajari secara langsung
permasalahan yang sedang di teliti sehingga dapat di ketahui secara empiris
fenomena apa yang terjadi dalam kaitannya dengan persoalan yang di kaji.
b. Wawancara
Wawancara tak terstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaannya dan susunan
kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat di ubah pada saatwawancara, di sesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik sosial-
budaya.38
c. Dokumentasi
Asal katanya adalah kumpulan data verbal berupa cacatan transkrip, surat kabar,
majalah, agenda da sebagainya. Dokumentasi yang peneliti ambil adalah yang
berhubungan dengan msalah penelitian, seperti: Letak Geografis, Keadaan
penduduk, sejarah dan sebagainya.
5. Metode/Tehnik Analisis Data
Tekhnik analisis data yang digunakan adalah tekhnik analisis data di lapangan
model Miles dan Huberman yaitu analisis dalam penelitian kualitatif, dilakukan saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam priode
tertentu. Pada saat wawancara, peneliti telah melakukan analisis terhadap jawaban
yang di wawancarai. Bila jawaban yang di wawancarai telah di analisis terasa belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pernyataan lagi, sampai tahap
tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan Huberman,
37Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),
174. 38Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008),
181.
18
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan
conclution drawing/verifecation. Langkah analisis nin sebagai berikut:
a. Reduksi data (data reduction)
Yaitu merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
b. Penyajian data (data display)
Yaitu penyajian data berupa narasi pengungkapan secara tertulis agar alur
kronologis peristiwa dapat mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dibalik
peristiwa tersebut. Dalm penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisnya.
c. Penarikan kesimpulan (verifikasi-conclusion)
Yaitu suatu kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung. Makna yang
muncul harus selalu di uji kebenaran dan kesesuaiannyamelalui proses pemeriksaan
keabsahan data sehingga validitasnya terjamin.39
6. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memperoleh data yang terpercaya dan dapat di percaya, maka penelit
melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data yang di dasarkan atas jumlah
kriteria. Dalam penelitian kualitatif, upaya pemeriksaan keabsahan data dapat
dilakukan lewat empat cara yaitu:
a. Pepanjang Keikutsertaan
Dalam artian perpanjangan waktu di lapangan sehingga keabsahan data tercapai.
Jika hal ini di lakukan maka membatasi gangguan dari dampak peneliti pada
konteks, membatasi kekeliruan peneliti, dan mengkompensasikan pengaruh dari
kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat. Perpanjang waktu di
39Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2015),
246-249
19
lapangan akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang di
kumpul.40
b. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti, rinci, dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol dalam
penelitian. Faktor-faktor tersebut selanjutnya di telaah, sehingga peneliti dapat
memahami faktor-faktor tersebut. Ketekunan pengamatan dilakukan dalam upaya
mendapatkan karakteristik yang benar-benar relevan dan terfokus pada objek
penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk menghndari kesalahan responden yang
memberikan data secara tidak benar minsalnya berdusta, menipu, dan berpura-pura.
c. Trianggulasi
Trianggulasi merupakan teknuk pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu di luar data pokok, untuk keperluan pengecekan reabilitas data melalui
pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan berbagai data yang diperoleh dari
berbagai informan. Terdapat empat macam teknik trianggulasi yang akan
digunakan dalam pelitian ini, yaitu tekni pemeriksaan menggunakan sumber,
metode, penyidik, dan teori.
Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik
realibilitas suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam metode kualitatif. Yaitu dengan cara-cara sebagai berikut; Mebandingkan
data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, Membandingkan apa yang
dikatakan informan di ruang umum (publik) dengan apa yang di katakan di uang
pribadi (privat), Membandingkan apa yang dikatakan informan pada suatu waktu
penelitian tertentu dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu penelitian,
Membandingkan keadan dan perspektif seorang informan dengan berbagai atau
pandangan informan lainnya, seperti dosen, mahasiswa, atau pimpinan prode,
Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen terkait.41
Trianggulasi dengan metode, merupakan teknik pengecekan keabsahan data dengan
meneliti hasil konsistensi, reabilitas, dan validitas data yang diperoleh melalui
metode pengumpulan data tertentu. Terdapat dua cara yang dapat dilakukan dalam
tianggulasi dengan metode, yaitu: pengecekan drajat kepercayaan penemuan hasil
40Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, 377. 41 Michael Quinn Patton, Qualitative Data Analysis: A source of New Methods (Beverly Hill:
Sage Publications, 1986), 331. Sebagai Di Kutip Pada buku Tim Penyusun, Panduan Penulisan
Karya Tulis Ilmia Fakultas Ushuluddin. (Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Shaifuddin
Jambi), 63.
20
penelitian beberapa teknik pengumpulan data, Penegecekan drajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama.42
Trianggulasi dengan penyidik, yaitu teknik pengecekan data melalui perbadingan
hasil daya yang diperoleh dari satu pengamat dengan hasil peneyelidikan pengamat
lainnya. Cara ini dapat dilakukan bila penelitian dilakukan dalam suatu kelompok,
dimana masing-masing peneliti kemudian membandingkan hasil penelitiannya.43
Trianggulasi dengan teori,yaitu pengecekan keabsahan data melalui perbandingan
dua atau lebih teori yang berbicara tentang hal yang sama, dimaksudkan untuk
mendapatkan penjelasan banding tentang seatu hal yang di teliti. Penerapan teknik
tersebut dapat dilakukan dengan memasukkan teori-teoripembanding untuk
meperkaya dan membandingkan penjelasan pada teori utama yang digunakan
dalam penelitian.
G. Studi Relevan
Berdasarkan penelusuran penulis, terdapat beberapa buku dalam karya ilmiah yang
memiliki tema hampir relevan dengan tema yang diangkat peneliti diantaranya:
Skripsi Murniati “Dampak Tenaga Kerja Indonesi Terhadap Prilaku Anak (Studi
di Kelurahan Gerantung Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah)”
2017, Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negri Mataram. Pada penelitian ini terdapat
persamaan mengenai dampak dari TKI terhadap prilaku anak yang di tinggalkan.
Sedangkan perbedaan perbedaan penelitian ini adalah terdapat pada waktu dan
lokasi penelitian, dimana Murniati melakukan penelitian di Kelurahan Grantung
Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2017.44
Selanjutnya skripsi Nova Indra Kusuma “Pengasuhan Anak TKW Oleh Single
Parent Ayah Di Dukuh Kaliyoso Desa Karangrowo Kecamatan Undan Kabupaten
Kudus” 2013, Jurusan Politik Dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negri Semarang. Penelitian ini membahas tentang pola asuh yang di
terapkan oleh seorang ayah dan keluarga terdekat yang menggantikan peran ibu di
dalam keluarga selam ibu bekerja menjadi TKW diluar negri serta memfokuskan
peran ayah sebagai orang tua tunggal. Selain itu juga penelitian ini juga membahas
42Paton, Qualitative Data Analysis, 331. Sebagaimana Dikutip pada buku Tim Penyusun,
Panduan Penulisan Karya Tulis Imiah Fakultas Ushuluddin. (Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi), 68. 43Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, 178. 44Muniarti. Dampak Tenaga Kerja Indonesia Terhadap Prilaku Anak, Studi di Keluran
Geratung Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah (Mataram: UIN Mataram 2017)
21
hambatan seorang ayah sebagai orang tua tunggal beserta solusi terkait hambatan
yang timbul.45
Kemudian skripsi Aprianti “Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga TKW Di
Desa Rungkung Kecamatan Losari Kabupaten Brebes” 2011, Jurusan Hukum Dan
Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negri Semarang. Penelitian
ini membahas tentang penanaman karakter yang hanya di lakukan oleh seorang
ayah, dan strategi yang dilakukan oleh seorang ayah dalam memberikan pendidikan
karakter untuk anak serta membahas tentang hambatan-hambatan yang timbul
ketika seorang ayah hanya sendiri dalam memberikan pendidikan karakter kepada
anak.46
Melihat adanya berbagai perbedaan, objek, model, dan masalah yang di teliti oleh
penulis terdahulu tentu saja penelitian yang dilakukan akan berbeda. Dan pada
kasus Tenaga Kerja Indonesia TKI/TKW yang telah terjadi diberbagai tempat dan
dengan alasan-alsan tertentu sebagaimana yang terlihat dari studi relevan diatas
bahwa belum ada diantara kajian yang membahas tentang Dampak Psikologis Anak
Yang Di Tinggal Bekerja Orang Tua Di Luar Negri TKW. Melihat adanya
perbedaan setting dan juga fokus penelitian, tentu saja penelitian yang dihasilkan
akan berbeda.
45Nova Indra Kusuma. Pengasuhan Anak TKW Oleh Single Parent Ayah Di Dukuh Kaliyoso
Desa KarangRowo Kecamatan Undan Kabupaten Kudus (Semarang: Unnes 2013) 46Aprianti. Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga TKW Di Desa Rungkung Kecamatan
Losari Kabupaten Brebes (Semarang: Unnes 2011)
22
BAB II
FROFIL DESA KOTO BARU SANGGARANG AGUNG KECAMATAN
DANAU KERINCI PROVINSI JAMBI
A. Sejarah Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kecamatan Danau Kerinci
Provinsi Jambi
1. Sejarah dan Perkembangan
Desa Koto Baru Sanggarang Agung adalah salah satu Desa yang berada di
Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, Indonesia, Desa
Koto Baru Sanggarang Agung merupakan hasil pemekaran dari desa talang
kemulun pada tahun 1987 atau lebih tepatnya pada tanggal 7 februari 1987.47
Asal usul dari Desa Talang Kemulun sendiri adalah dari Desa Sanggarang Agung
yang dimana menurut sejarah nenek moyang kami masyarakat desa sanggarng
agung pada zaman dahulu melakukan kegiatan pembukaan lahan baru untuk bertani
baik itu pembukaan lahan bercocok tanam untuk padi, kopi, sayur-sayuran dll, jarak
antara Desa Sanggarang Agung dengan tempat pembukaan lahan baru untuk bertani
ini sendiri yang saat ini di kenal dengan nama Desa Talang Kemulun lebih
kurangnya sekitar 3 km, tentu jika dihitung perjalan orang-orang pada zaman
dahulu ketika menuju ladang dengan berjalan kaki ini merupakan jarak yang cukup
jauh, maka dari itu banyak dari masyarakat Desa Sanggarang Agung pada saat itu
memilih untuk menetap di lahan yang baru di buka itu dan pulang 1 minggu sekali
ke Desa Sanggrang Agung untuk mengambil atau membeli beberapa kebutuhan
dapur. Kemudian sejak saat itu banyaknya masyarakat yang membuat pemukiman-
pemukiman kecil di tempat pembukaan lahan perkebunan itu yang dimana tempat
pembukaan lahan itu kini merupakan Desa Talang Kemulun, dan nama Desa Talang
Kemulun sendiri di ambil dari kata Talang yang berarti Kebun,
47Saiful Hamid, Kepala Desa, Wawancara dengan penulis tanggal 4 januari 2019,
cacatan penulis.
23
kemudian Kemulun di ambil dari nama pohon Semulun, yang dimana tempat
berdirinya desa talang kemulun pada saat itu terdapat banyak sekali pohon semulun,
maka terbentuklah Desa yang di kenal dengan nama Desa Talang Kemulun.
Kemudian Desa Koto Baru Sanggarang Agung sendiri merupakan pemekaran dari
Desa Talang Kemulun, pemekaran ini dikarenakan masyrakat Desa Talang
Kemulun Pada saat itu sudah sangat padat dan jumlah masyarakat lebih kurang
sudah mencapai 2000 KK oleh sebab itu pemekaran pun dilakukan. Nama Desa
Koto Baru sendiri diambil dari kata Koto yang berarti Dusun atau Desa, sedangkan
kata Baru sendiri diambil karena dalam hal ini desa ini sendiri merupakan desa yang
baru dan tidak terikat dengan dengan dua desa sebelunnya yaitu Desa Sanggarang
Agung dan Desa Talangemulun, kemudian penyelipan nama desa Sanggarang
Agung di belakangnya di karenakan ini merupakan sebuah bentuk penghormatan
kepada desa awal atau desa yang paling pertama berdiri di antara ke 3 desa, Maka
dari itu berdirinya desa koto baru sanggarang agung tidak terlepas dari ke 2 desa
awal yakni Desa Sanggarang Agung dan Desa Talang Kemulun.48
Kemudian diantara ke tiga desa ini terdapat 1 batang hulu sungai yang menjadi
sumber air bersih bagi ketiga desa ini yang di beri nama batang air kincai, menurut
sejarah yang berkembang di masyarakat asal usul dari nama batang air kincai
sendiri memiliki banyak persi namun salah satu sejarahnya menuru kepala Desa
Koto Baru Sanggarang Agung sendiri diambil dari kunci atau dalam penyebutan
bahasa masyarakat kerinci di sebut kuncai, kenapa nama kincai di pilih sebagai
nama batang air ini? Itu di karenakan pada zaman dahulu ketika orang belanda
meneyebrangi batang air ini ia menjatuhkan sebuah kunci rumah dan kemudian di
temukan oleh masyrakat sekitar maka dari itu di namakan batang air ini yang diman
penyebutan kata kuncai sendiri di plesetkan menjadi kata kincai dan sampai dengan
sekarang batang air ini di sebut dengan nama batang air kincai.
B. Letak Georafis Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kerinci
Desa Koto Baru Sanggarang Agug ini bertempat di Kabupaten Kerinci, Kecamatan
Danau Kerinci, Provinsi Jambi. Desa ini memiliki luas secara keseluruhan sekitar
3319 Hektar dengan populasi penduduk sekitar 1539 jiwa. Desa Koto Baru
Sanggarang Agung berbatsan dengan:
Utara : Desa Talang Kemulun Kecamatan Danau Kerinci.
Selatan : Desa Sanggarag Agung kecamatan Danau Kerinci
48Saiful Hamid, Kepala Desa, wawancara dengan penulis tanggal 4 januari 2019, cacatan
penulis.
24
Timur : Desa Pengasi Kecamatan Batang Merangin
Barat : Desa Koto Tenga/Sleman Kecamatan Danau Kerinci49
Gambar Peta 2.1: Desa Koto Baru Sanggarang Agung 50
C. Struktur Organisasi dan Kepengurusan
Susunan organisasi adalah susunan personil yang tergabung dalam suatu organisasi.
Melalui struktur kita dapat melihat tugas, wewenang, dan bidang kerja yang ada
pada organisasi tersebut. Desa Koto Baru Sanggarang Agung merupakan suatu
organisasi yang mempunyai visi dan misi, oleh karena itu butuh suatu struktur
dimana setiap bagian pada struktur itu memiliki fungsi dan sosialisasi kerja
sehingga terorganisir dengan baik. Di Desa Koto Baru Sanggarang Agung terdapat
susunan organisasi Desa dan susunan pengurus yaitu sebagai berikut.
STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA
49Observasi di Desa Koto Baru Sanggarang Agung tanggal 3 januari 2019. 50Observasi, di Desa Koto Baru Sanggaran Agung tanggal 3 januari 2019.
25
DESA KOTO BARU SANGGARANG AGUNG KECMATAN DANAU
KERINCI
Gambar 2.2 Struktur Pemerintahan Desa51
D. Visi,Misi dan Moto Desa
1. Visi
Terbangunnya tata kelola Pemerintahan Desa yang baik dan Bersama mewujudkan
pembangunan Desa Koto Baru Sanggarang Agung yang Agamis sebagai daerah
Agraris dan tujuan utama wisata guna mewujudkan kehidupan masyarakat desa
yang adil, makmur, dan sejahtera
2. Misi
51 Observasi, di Desa Koto Baru Sanggarang Agung tanggal 3 januari 2019.
BPD KEPALA DESA
H. SAIPUL HAMID
KADUS
TANAH SUBUR
ISMAIL
KADUS ALPURKON
HERMANTO
KADUS
KAMPUNG LERENG
AHMAD LITFI
SEKRETARIS DESA
MUSMULYADI
KAUR
PEMERINTAHAN
M.JAMIL
KAUR
PEMBANGUNAN
AMRI
KAUR KESRA
SUIB RIZAL
KAUR
KEUANGAN
EVA ZISKA ,S.SY
KAUR UMUM
M.NAJIB
26
a. Mewujudkan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana desa
untuk menunjang pemasaran tempat tujuan utama wisata alam yang
meberi manfaat bagi masyrakat desa.
b. Mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan,
kesehatan agar tercipta masyarakat cerdas dan sehat.
c. Mewujudkan pengembangan potensi pertanian dan sumberdaya
manusia secara terencana dan berkelanjutan untuk meningkatkan
ekonomi masyarakat.
3. Moto
Perubahan kearah yang lebih baik, khususnya dampak positif yang bisa dirasakan
masyarakat Desa Koto Baru Sanggarang Agung.52
4. Tugas dan Fungsi Organisasi Desa
Dalam sebuah Desa dibutuhkan pemerintahan untuk menata dan mengurus setiap
hal yang berkaitan dengan desa. Struktur pemerintahan Desa terdiri dari beberapa
tingkatan yang setiap tingkatannya memiliki porsinya sendiri. Setiap desa di kepalai
oleh seorang kepala Desa yang di bantu oleh jajaran perangkat Desa lainnya dalam
mengurus setiap keperluan Desa, setiap jajaran memilikifungsi dan tugasnya
masing-masing dengan pembagian tugas diharapkan setiap jajaran bisa
memaksimalkan kinerjanya.
a. Kepala Desa
Menurut UU RI 6 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 3 kepala desa adalah pemerintahan desa
atau yang di sebut dengan nama lain yang di bantu perangkat desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintah desa bertugas untuk menyelenggarakan pemerintah dan
pemerdayaan desa.
b. Badan Pemerintahan Desa (BPD)
Badan pemerintahan desa adalah lembaga yang anggotanyamerupakan wakil dari
penduduk desa yang di tetapkan secara demokratis berdasarkan kewilayahan.
Fungsi dari DPD adalah membahas dan menyepakati rencana peraturan desa
bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi dari masyarakat, dan
mengawasi kinerja kepala desa.
52Observasi, di Desa Koto Baru Sanggaran Agung tanggal 3 januari 2019.
27
c. Sekretaris Desa
Sekretaris desa adalah perangkat yang membantu kepala desa menjalankan
tugasnya. Fungsi sekretaris meliputi menyiapkan dan melaksanakan pengelolaan
administrasi desa, membentu persiapan penyusunan peraturan desa dan bahan
untuk laporan penyenggara pemerintah desa serta melaksankan tugas lain yang
diberikan kepada desa.
5. Pelaksana Teknis Desa
a. Kepala Urusan Pemerintah (KAUR PEM)
Bertugas untuk membantu kepala desa dalam mengelola administrasi dan
perumusan bahan kebijakan desa berfungsi melaksanakan kegiatan berkaitan
dengan kependudukan, pertanahan, pembinaan ketentraman, dan ketertiban
masyarakat.
b. Kepala Urusan Pembangunan (KAUR PEMBANGUNAN)
Bertugas untuk membantu kepala desa dalam menyiapkan teknis pengembangan
ekonomi desa serta mengelola administrasi pembangunan dan layanan masyrakat.
Berfungsi untuk melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan menyiapkan
analisa dan kajian perkembangan ekonimi masyrakat serta mengelola tugas
pembantuan.
c. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (KAUR KESRA)
Bertugas membantu kepala desa mempersiapkan perumusan kebijakan teknis
enyusunan program keagamaan dan melaksanakan program pemerdayaan dan
sosial kemasyarakatan. Berfungsi malaksanakan hasil persiapan program
keagamaan pemerdayaan masyarakat dan sosial kemayarakatan.
d. Kepala Urusan Keuangan (KAUR KEU)
Berfungsi untuk membantu sekretaris desa mengelola suber pendapatan
administrasi, keuangan, penyusuanan APB desa dan laporan keungan desa serta
melakukan tugas lain yang diberikan sekretaris.
e. Kepala Urusan Umum (KAUR UMUM)
Fungsinya untuk membantu sekretaris dalam mengelola arsip desa invenaris
kekayaan desa dan aministrasi umum. Dan juga sebagai penyedia pemelihara dan
perbaikan peralatan kantor serta pelaksana tugas lain yang diberian oleh sekretaris
desa.
28
6. Pelaksana Kewilayahan
a. Kepala Dusun
Kepala dusun atau kadus bertugas untuk membantu kepala desamelaksanakan
tugasnya di wilayah dusun. Berfungsi membantu kinerja dan melaksanakan
kegiatan yang diselengarakan pemerintah desa di kawasan dusun dalam
mensejahterakan masyarakat.
Administrasi Desa Administrasi desa adalah kegiatan pencacatan data dan
informasi penyelenggaraan pemeritah desa pada buku administrasi desa. Jenis dan
bentuknya menurut peraturan mentri dalam negri ada 5 :
Admistrasi umum. Berisi pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan
emerntahan desa.
Administrasi penduduk. Berisi pencatatan data dan infomasi mengenai penduduk
dan mutasi penduduk.
Administrasi keuangan. Berisi pencatatan data dan informasi mengenai
pengelolaan keungan desa.
Administrasi pembangunan. Berisi pencatatan data dan informasi pembangnan
yang akan, sedang dan telah dilaksanakan.
Administrasi Badan Permusyarawatan Desa. Berisi pencatatn data dan informasi
berkaitan dengan BPD.53
Batas Wilayah Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kerinci
Tabel 2:1. Batas Wilayah Desa54
Batas Desa Kecamatan
Sebelah Utara Talang Kemulun Danau Kerinci
Sebelah selatan Sanggarang Agung Danau Kerinci
Sebelah timur Pengasi Batang Merangin
Sebelah barat Koto Tengah/Sleman Danau Kerici
53Observasi, di Desa Koto Baru Sanggarang Agung tanggal 3 januari 2019. 54 Mus Mulyani, Sekdes Desa, Arsip Desa, tanggal 3 januari 2019.
29
Luas Wilayah Menurut Penggunaan di Desa Koto Baru Sangarang Agung Kerinci
Tabel 2:2. Luas Wilayah Desa55
Luas Pemukiman 200 ha/m2
Luas Persawahan 300 ha/m2
Luas Perkebunan 2750 ha/m2
Luas Kubura 3 ha/m2
Luas Pekarangan 60 ha/m2
Luas Taman -
Perkantoran 3 ha/m2
Luas prasarana umum lainnya 3 ha/m2
Total Luas 3319 ha/m2
Agama atau Aliran Kepercayaan Masyarakat Desa Koto Baru Sanggarang Agung
Kerinci
Tabel 2:3. Agama atau Aliran56
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 760 orang 779 orang
Kristen - -
Katholik - -
Hindu - -
Budha - -
Konghucu - -
Aliran kepercayaan lainnya - -
55 Mus Mulyani, Sekdes Desa, Arsip Desa, tanggal 3 januari 2019. 56 Mus Mulyani, Sekdes Desa, Arsip Desa, tanggal 3 januari 2019.
30
Jumlah 760 orang 779 orang
Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kerinci
Tabel 2:4. Mata pencaharian pokok masyarakat57
Jenis pekerjaan Laki-laki Perempuan
Petani 365 orang 134 orang
Buruh tani
Buruh migran perempuan 4 orang
Buruh migran laki-laki 10 orang
Pegawai negri sipil 8 orang 2 orang
Pedagang keliling 1 orang
Peternak
Montir 2 orang
Bidan swasta 1 orang
Pembantu rumah tangga - -
Pensiunan PNS/TNI/POLRI 5 orang 1 orang
Pengusaha kecil menengah 2 orang
Pengacara - -
Polri 1 orang
Dukun kampung 2 orang 1 orang
Karyawan perusahaan swasta 1 orang
Buruh harian lepas 29 orang 4 orang
Pelajar/Mahasiswa
57 Mus Mulyani, Sekdes Desa, Arsip Desa, tanggal 3 januari 2019.
31
Tidak bekerja
IRT
Jumlah total penduduk 1539 orang
Penguasaan Aset Ekonomi Masyarakat Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kerinci
Tabel 2:5. Aset Ekonomi Masyarakat Desa58
Aset Tanah
Tidak memiliki tanah 20 orang
Memiliki tanah antara 0,1-0,2 ha 635 orang
Memiliki tanah antara 0,21-0,3 ha 339 orang
Memiliki tanah antara 0,31-0,4 ha 228 orang
Memiliki tanah antara 0,41-0,5 ha 107 orang
Memiliki tanah antara 0,51-0,6 ha 109 orang
Memiliki tanah antara 0,61-0,7 ha 41 orang
Memiliki tanah antara 0,71-0,8 ha 42 orang
Memiliki tanah antara 0,81-0,9 ha 11 orang
Memiliki tanah antara 0,91-1,0 ha 5 orang
Memiliki tanah antara 1,0-5,0 ha 7 orang
Memiliki tanah antara 5,0-10 ha -
Memiliki tanah lebih dari 10 ha -
Jumlah total penduduk 1539
58 Mus Mulyani, Sekdes Desa, Arsip Desa, tanggal 3 januari 2019.
32
Ekonomi masyarakat Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kerinci
Tabel 2:6. Ekonomi Masyarakat Desa59
Jumlah angatan kerja (penduduk usia 18-56 tahun) 513 orang
Jumlah penduduk usia 18-30 tahun yang masih
sekolah dan tidak bekerja
56 orang
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi ibu
rumah tangga
20 orang
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja penuh 10 orang
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja tidak
tentu
40 orang
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan
tidak bekerja
-
Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat dan
bekerja
-
Tingkat pendidikan masyrakat Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kerinci
Tabel 2:7. Tingkat Pendidikan Masyrakat Desa60
Jumlah penduduk buta aksara dan huruf latin
jumlah penduduk usia 3-6 tahun yang masuk TK dan
kelompok bermain anak
Jumlah anak dan penduduk cacat fisik dan mental 1 orang
jumlah penduduk sedang SD/sederajad 50 orang
jumlah penduduk tamat SD/sederajad
Jumlah penduduk tamat SD/sederajad
Jumlah penduduk sedang SLTP/sederajad
59 Mus Mulyani, Sekdes Desa, Arsip Desa, tanggal 3 januari 2019. 60 Mus Mulyani, Sekdes Desa, Arsip Desa, tanggal 3 januari 2019.
33
Jumlah penduduk tamat SLTP/sederajad
Jumlah penduduk tidak tamat SLTP/sederajad
Jumlah penduduk sedang SLTA/sederajad
Jumlah penduduk tamat SLTA/sederajad
jumlah penduduk sedang D-2
Jumlah penduduk tamat D-2
Jumlah penduduk sedang D-3
Jumlah penduduk tamat D-3 3 orang
Jumlah penduduk sedang S-1 20 orang
34
BAB III
DAMPAK PRILAKU ANAK YANG DI TINGGAL BEKERJA ORANG TUA
DI LUAR NEGRI TKI (STUDI PADA MASYARAKAT DESA KOTO BARU
SANGGARANG AGUNG KECAMATAN DANAU KERINCI PROVINSI
JAMBI)
A. Dampak yang Ditimbulkan Akibat TKI Bagi Anak
Dampak diartikan sebagai pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik
negatif maupun positif, dengan kata lain terjadinya benturan yang hebat antara dua
benda sehingga menyebabkan suatu perubahan.61Dampak kepergian orangtua
khususnya orang tua TKI sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. Kehadiran
orang tua dalam perkembangan anak sangat penting, oleh karena itu sebagai orang
tua yang pergi ke luar negeri (TKI) kemungkinan bisa menimbulkan dampak
negatif maupun positif.
Merujuk pada pengertian di atas, studi yang terjadi di Desa Koto Baru
Sanggaran Agung bisa dikatakan adanya dampak pada perilaku anak akibat dari
kepergian orang tua TKI, kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua,
kurangnya pemenuhan kebutuhan materi untuk anak, dan juga kurangnya perhatian
dalam pendidikan agama. Para orang tua di Desa Koto Baru Sanggarang Agung
beranggapan bahwa apa yang sudah mereka lakukan dan kerjakan untuk anaknya
sudah cukup melalui pergi bekerja keluar negeri atau dengan kata lain menjadi TKI.
Orang tua cenderung bertindak dengan keinginannya sendiri tanpa bertanya terlebih
dahulu apa yang menjadi kemauan pribadi dari anaknya sendiri. Orang tua tidak
terlalu memperhatikan kebutuhan sosial baik perhatian, kasih sayang, pemenuhan
kebutuhan, dan lain sebagainya.
Hubungan oang tua dan anak tidak terlepas dari adanya perhatian dan kasih sayang,
hilangnya salah satu peran orang tua atau peran kedua-duanya
61Kbbi, “Arti kata dampak” Internet, diakses melalui alamat http://kbbi.web.id/dampak.
diakses tanggal 11 Juni 2017
35
terhadap anak menjadi sanagat berdampak terhadap anak, khususnya prilaku dan
tingkah lakuya. Bagi orang tua yang memang di bentangkan dengan jarak yang
cukup jauh semisal para keluarga TKI, tentunya harus memperhatikan dan
memberikan kasih sayang terhadap anaknya, agar tidak menimbulkan prilaku yang
dapat merusak pribadi anak.
Berdasarkan pengamatan hasil observasian wawancara peneti di lokasi penelitian,
yaitu dampak prilaku anak yang di tinggal bekerja orang tua di luar negri TKI (studi
pada masyarakat Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kecamatan Danu Kerinci
Provinsi Jambi) adalah:
1. Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari
kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu, atau pergaulan bebas dapat
diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun
norma kesusilaan. Pergaulan bebas diambil dari kata pergaulan dan bebas.
Pergaulan merupakan proses interaksi antara individu atau individu dengan
kelompok, sedangkan bebas adalah terlepas dari kewajiban, aturan, agama,
tuntutan, norma agama dan kesusilaan. Pergaulan berpengaruh terhadap
pembentukan kepribadian seorang individu baik pergaulan positif atau negatif.62
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tentang bagaimana prilaku anak yang
di tinggal oleh orang tuanya menjadi TKI sesuai dengan data yang ada di
masyarakat Desa Koto Baru Sanggarang Agung bahwa terdapat dua orang anak
yang berprilaku tidak baik, dengan latar belakang kedua orang tuanya menjadi TKI,
anak A mempunyai prilaku yang sama dengan anak B yakni anak sering keluar,
sering bertemu dengan pacarnya di taman, pernah bolos sekolah, keluyuran tidak
jelas, bergaul hanya dengan teman sekolahnya saja, anak A dan B juga pernah
hilang selam 1 minggu tidak pulang-pulang.63 Hal ini dapat di buktikan pernyataan
dari Yusup selaku kakak kandung dari si A yang juga mengetahui bagaimana
prilaku adiknya setelah di tinggal oleh orang tuanya menjadi TKI.
[A]dik saya jika sedang berada dirumah, jarang bermain dengan remaja di
lingkungan rumah saya. Tetapi dia bermain dengan teman yang satu sekolah
dengannya, pernah dia kabur dari rumah sampai satu minggu tidak pulag ke rumah.
Sampai saya cari ke rumah teman sekolahnya dan saya ajak pulang.64
Pindi selaku pamannya si A menuturkan
[D]ia masih sekolah tetapi pergaulannya belum bisa dijaga dengan baik, dia
bermain kemana-mana dan sangat bebas. Kami tidak tau dengan siapa dia keluar
dan dengan siapa dia bermain, kami juga memaklumi orang tuanya dirantau dan
tidak ada yang mengingatkan.65
Siti saudah selaku neneknya si A
62Artikel sosiologi, “Pengertian pergaulan bebas penyebab akibat dan cara mengatasi”
dalam artikelsiana, diakses tanggal 11 Juni 2017. 63Observasi, Koto Baru Sanggaran Agung, 4 Januari 2019. 64Yusup, kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, 11 Januari 2019,
Catatan penulis. 65Pindi, paman dari salah satu anak, Wawancar dengan penulis tanggal. 11 Januari 2019,
cacatan penulis.
36
[Y]a kami bisa apa, cucu saya susah diingatkan dan tidak suka kalau ada yang
menegur perbuatan buruknya, sama dengan kejadian dia kabur dari rumah selama
seminggu, dia tidak ikut sekolah. Kami selaku keluarga sangat malu dengan
gurunya. Tapi mau gimana kadang kita menegurnya dia melawan dan marah. Dia
Cuma segan dan takut sama orang tuanya.66
Selain itu, si B juga berprilaku sama halnya dengan si A seperti sering keluar tidak
jelas, tidak pernah izin, pergi jalan-jalan dengan pacarnya. Hal ini di buktikan
dengan hasil wawancara yang di ungkapkan oleh Nasirun selaku kakak kandungnya
si B yang menyatakan.
[B]iasanya selalu seperti itu, selalu keluar tampa memberitahu kami terlebih
dahulu, jalan-jalan dengan pacarnya dan pulang hampir magrib sudah menjadi
kebiasaannya. Tingkah lakunya seperti ini semenjak ayah dan ibunya pergi ke
malaysia.67
Asmarida selaku kakak si B minsalnya juga memaparkan hal yang sama tentang
bagaimana prilaku si B setelah di tinggal orang tua menjadi TKI.
[D]ia ditinggalkan oleh orang tuanya kemalaysia semenjak umur 10 tahun , dia
tinggal dengan neneknya. Neneknya sering mengingatkannya namun kadang
dianya yang lalai. Dia jarang kesekolah, main kemana-mana, sering bolos sekolah
dan main di tempat warnet dan sering saya ketemu dia di tempat wisata pada jam
sekolah.68
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, peneliti juga melakukan observasi dan
wawancara dengan anak yang di tinggal oleh salah satu orang tuanya keluar negri,
peneliti menemukan dua orang anak yang berprilaku baik sebagaimana mestinya
layaknya anak-anak biasa seperti, kalau ingin keluar selalu izin dengan orang tua,
kalau sudah datang waktu magrib anak tetap di rumah, tidak keluar main waktu
malam. Hal ini di buktikan dengan hasil wawancara dari Nurjannah selaku ibu dari
si A mengungkapakan.
[W]alaupun ayahnya tidak ada dirumah, saya selalu memperingati anaksaya untuk
tetap izin kalo mau keluar kemanapun dan dengan siapapun anak saya pergi, dengan
begitu anak saya jadi terbiasa dengan hal-hal baik dalam dirinya dan anak saya
nurut sama saya
Hal demikian juga diungkapkan oleh Ustazi selaku bapak dari si B bahwa.
[W]alaupun ibunya tidak dirumah saya selalu mengajarinya untuk tetap tidak
melakukan hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri seperti selalu saya tanya
anak saya kalau mau keluar, bersama siapa, kapan pulang, dengan siapa anak saya
keluar dan terlebih lagi jam berapa pulangnya, hal ini saya biasakan terhadap anak
66Siti Saudah, nenek dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, 11 Januari
2019, cacatan penulis. 67Nasirun, kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, tanggal. 11
Januari 2019, cacatan penulis. 68Asmarida, kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, tanggal. 11
Januari 2019, cacatan penulis.
37
saya supaya perilakunya baik, dan anak saya selalu mendengar dan nurut apa yang
saya katakan, walaupun bukan ibunya lansung yang memperingatinya.69
Dengan jarak yang sangat jauh antara orang tua dan anaknya, lebih khusus ke dua
orangtuanya. Pergaulan bebas merupakan dampak dari prilaku anak yang di
tinggalkan orang tuanya ke luar negri. Akibat dari pergaulan bebas tersebut anak
menjadi sulit untuk diatur dan melakukan hal-hal yang di luar batas yang tentunya
berdampak terhadap anak. sehingga orang tua harus benar-benar meperhatikan
anaknya agar tidak menjadi anak yang berprilaku tidak diinginkan.
2. Kurangnya Pendidikan Agama
Selain pergaulan yang bebas, damapk lain yang peneliti temukan dari prilaku anak
yang ditinggalkan oleh orang tua menjadi TKI adalah kurangnya pendidikan agama
kepada sang anak. agama menjadi tonggak kehidupan yang menjadi pedoman oleh
semua insan manusia. Oleh karena itu pendidikan agam sudah wajib di tanamkan
oleh orang tua sejak dari lahir kepada sang anak dan sangatlah penting dalam
membentuk prilaku dan karakter anak tersebut.
Agama berfungsi mengidentifikasikan individu dengan masyarakat, menolong
individu dalam ketidakpastian, menghibur ketika dilanda kecewa, pelipur hati lara,
mengaitkannya dengan tujuan-tujuan masyarakat, memperkokoh nilai-nilai moral,
memperkuat kesatuan dan stabilitas masyarakat dengan mendukung pengendalian
sosial, menopang nilai-nilai yang sudah mapan dan menyediakan sarana untuk
mengatasi kesalahan dan keterasingan.70
Ajaran-ajaran agama merupakan landasan bagi sebagian besar system nilainilai
sosial. Karena itu yang paling penting bagi seseorang anak adalah pemberian
pendidikan agama (religious education) sedini mungkin. Pendidikan agama
membantu mencapai stabilitas mental, memperoleh keselamatan adalah menjadi
tujuan hidup yang utama, seperti menghormati dan cinta orang tua, bekerja keras,
hidup secara sederhana, menahan diri dari tingkah laku yang tidak jujur, tidak
melakukan sesuatu yang tidak senonoh.71
Berdasarkan pengamatan dan temuan hasil penelitian, peneliti menemukan dua
orang anak yang yang mempunyai prilaku yang sama setelah ditinggal oelh orang
tuanya menjadi TKI, prilaku yang peneliti temukan dari kedua anak tersebut adalah
malas dalam beribadah, jarang sholat, ngajinya juga tidak tuntas, anak A dan B juga
sering menonton film porno.72 Hal ini di buktikan dengan yang di ungkapkan oleh
Herman selaku pamannya si A menyatakan bahwa.
69Ustazi, ayah dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, 21 Januari 2019,
cacatan penulis. 70Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja,
(Jakarta Pusat: PT. Radar Jaya Offset, 2002), 116. 71 Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema
Remaja, 122. 72Observasi, Koto Baru Sanggarang Agung, 4 Januari 2019
38
[D]ia malas solat, kalau disuruh solat diem aja. Ayah sama ibunya gak ada, dia ke
malaysia, kakaknya kerja di mataram, jarang pulang. Ibunya nikah lagi, gak ada
yang selalu nasehatin dia.73
Hal senada juga dipaparkan oleh Anna selaku kakak kandung si A.
[A]dek saya gak mau solat, walaupun saya suruh dia berkali-kali, dia gak pernah
dengar. Ngajinya pun nggak tuntas. Pengen saya liat adek saya kayak anak-anak
lain yang pinter ngaji, rajin solat. Adek saya juga sering diem di rumah, dia ajak
temen-temennya ke rumah. Dan sering saya pergoki dia sedang nonton film porno
dengan teman-temannya. Itu yang membuat saya marah. Besok diulangi lagi.74
Salminah selaku bibinya si A mengatakan.
[K]erjaannya cuma tidur aja, keluar pake motor, motornya dipreteli. Susah bilang
sama anak itu, toh ayahnya aja gak peduli. Apalagi saya mau didengar. Giliran
anak-anak ngaji di santren, dia keluyuran gak jelas.75
Demikian halnya dengan anak B bahwa, si B juga berprilaku yang sama dengan
anak A, yakni si B sering menonton film porno dan sebagainya, hal ini di buktikan
dengan hasil wawancara dari Bawazir selaku temannya si B yang menjelaskan.
[S]aya nonton film gitu-gituan sama dia, dia aja yang selalu ngajak teman-teman
kerumahnya.76
Hal senada juga di paparkan oleh Ida selaku bibinya si B yang menyatakan.
[N]amanya juga dia hidup sendiri tanpa orang tuanya dirumah, orang tuanya kan
pergi carikan uang ke negeri orang, ngaji pun jarang, ke santren pun tidak pernah.77
Pendidikan agama pada anak sangat penting untuk masa depan anak, kalau tidak di
ajar sejak dini, anak akan kehilangan pedoman hidupnya. Bimbingan para orang tua
sangatlah penting dalam mendidik anak, tetapi faktor orang tua yang sangat jauh
khususnya TKI, sehingga orang tua kurang memberikan pendidikan tentang agama,
sehingga perubahan yang terjadi dapat dilihat dari perilaku anak tersebut. Stimulus
yang diberikan kepada anak tidak kuat sehingga respon yang diterima anak tidak
juga kuat sehingga perilaku yang dihasilkan akan berdampak negatif. Dengan kata
lain orang tua kurang memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap anaknya,
sehingga anak bebas melakukan hal yang menurutnya baik. anak akan kehilangan
arah dan tidak akan tahu kemana ia akan melangkah tampa ada bimbingan dari salah
satu orang tuanya.
73Herman, paman dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, 11 Januari
2019, cacatan penulis. 74Anna, kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, 12 Januari 2019,
cacatan penulis. 75Salminah, bibik dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, 13 Januari
2019, cacatan penulis. 76Bawazir, temman dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, 12 Januari
2019, cacatan penulis. 77Ida, bibik dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, 13 Januari 2019,
cacatan penulis.
39
3. Melakukan Tindakan kejahatan atau Kriminal
Tindakan kriminal sering terjadi, disebabkan karna berbagai macam faktor, salah
satunya karna faktor eksternal yakni keluarga dan lingkungan. Keluarga khususnya
orang tua menjadi pemimpin dalam rumah tangga dalam memberikan pendidikan
dan pengajaran terhadap anak supaya tidak menjadi anak yang nakal di kalangan
masyarakat dan menjadi anak yang anti sosial. Berdasarkan temuan hasil observasi
dan wawancara peneliti di lokasi penelitian, bahwa terdapat dua anak yang pernah
melakukan tidakan kejahatan atau kriminal, dengan kata lain pernah mencuri karna
latar belakang kedua orang tuanya menjadi TKI.78 Hal ini di buktikan dengan
pernyataan dari Zarwin selaku ketua Adat Desa Koto Baru yang pernah mengetau
kasus kriminal tersebut.
[S]aya dipanggil oleh salah satu masyarakat untuk datang mengurus anak A yang
melakukan pencurian motor itu, saya lansung ke sana, ternyata yang nyuri ini anak
di lingkungan saya, lansung dia dibawa ke kantor polisi Praya dan dipenjara.
Tindakannya ini pernah ia lakukan sebelumnya, dan yang sekarang bukan pertama
kalinya tetapi berkali-kali. Dia dipengaruhi oleh kakaknya, kakaknya juga nyuri
motor sama dia, selain itu anak ini suka mabok kalau ada masyarakat yang
nyongkolan, dan itu wajib selalu dia. Orang tuanya pergi keluar negeri, ayahnya
kemaren meninggal dunia. Ibunya ke Saudi Arabia. Mungkin karena itu anak itu
menjadi anak yang nakal dan tidak bisa seperti anak lainnya.79
Selain itu Ratmini selaku dari mantan istri kakaknya si A memaparkan lebih lanjut.
[S]elama saya menjadi istri kakaknya, setiap kali saya pulang kerjaannya mabok
terus, suami saya juga ikut mabok sama adiknya, malu saya dikatain sama tetangga,
Dari dulu kerjaannya itu aja, mertua saya gak ada, siapa yang mereka takutin gak
ada.80
Anak B juga melakukan tindakan kriminal dengan si A, sesuai dengan pengakuan
dari kakak kandungnya si B yang menjelaskan.
[S]aya tau adiknya dan dia melakukan tindakan kriminal dan meminum miras,
sering saya liat dia minum. Tapi apa boleh buat, ibu bapaknya gak ada yang marahin
dia.81
Kebutuhan anak dari sandang pangan papan harus terpenuhi, karena kalau tidak
terpenuhi, maka anak bisa mencari hal yang diinginkan itu ditempat lain, dengan
kata lain, mengambil hak milik orang lain. Orang tua merupakan kunci dalam
menjaga dan mendidik anak, masa depan anak tergantung dari didikan kedua orang
tuanya. Akan jadi apakah anak kelak, tergantungt dari kedua orang tuanya. Untuk
itu sebagai orang tua yang menyayangi anak-anaknya, kita sebagai orang tua
78Observasi, Koto Baru Sanggaran Agung, tanggal 4 januari 2019. 79Zarwin, ketua lembaga adat desa, Wawancara dengan penulis tanggal, 16 Januari 2019,
cacatan penulis. 80Ratmini, mantan istri kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, 17
Januari 2019, cacatan penulis. 81Togo, kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis, tanggal. 18 Januari 2019
40
haruslah memberikan pendidikan dan pengajaran yang baik supaya anak kita
berprilaku baik.
Tabel 3:1. Nama Anak dan Orang Tua TKI
NO Nama Dua Orang Tua TKI Salah Satu Orang Tua
TKI
1) Indra Mawi
2) Danil Aulia Kamarudin dan nurliati
3) Khairurromi Kadir dan marwiyah
4) Hawani Joni eperi
5) Haikal Aprizal dan nirnawati
6) Alim Ridwan
7) Ahmad zaki Ustazi
8) Adek Sahrul dan patimah
9) Arip pandri Ibnu ruslan dan
musliya
10) Sasnita Sahal
Tabel 3:2. Kegiatan sehari-hari anak
No Nama Anak Pagi Siang Sore Malam
1 Indra Pergi sekolah Bermain
dengan
temannya
Bermain
motor
dengan
temannya
Keluar
2 Danil Aulia Sekolah Keluar
dengan
teman laki-
laki
Bermain
bola kaki
Keluar
3 Khairurromi Pergi sekolah Keluar
dengan
teman-
temannya
Tidak
pulang
kerumah
Keluar
dengan
teman-
temannya
4 Adek Kebut-kebutan
motor
Kumpul
dengan
temannya
Pergi
keluar
41
5 Haikal Tidur Pergi
dengan
teman-
temannya
6 Alim Pergi sekolah Keluar Pergi
mengaji di
masjid
7 Ahmad zaki Pergi sekolah Tidur di
rumah
Olah raga Pergi
mengaji di
masjid
8 Hawani Pergi sekolah Masak Diam di
rumah
9 Arip pandri Pergi sekolah Tidur Olah raga Diam di
rumah
10 Sasnita Pergi sekolah Tidur Masak Diam di
rumah
B. Dampak yang di Timbulkan dari TKI
1. Dampak sosial bagi keluarga TKI
Dampak sosial pada TKI di Desa koto baru sanggaran agung dibagi menjadi 2 yaitu
dampak sosial terhadap keluarga dan dampak sosial terhadap anak. Dampak sosial
terhadap keluarga memiliki definisi adalah dampak yang ditimbulkan dari aktifitas
hubungan sosial keluarga yang ada pada masyarakat, dimana memiliki nilai positif
terhadap hubungan sosial yang dapat membina hubungan baik dan menguntungkan
dalam kehidupan bermasyarakat dan memiliki nilai negatif terhadap hubungan
sosial yang menimbulkan kecenderungan merusak hubungan, norma, dan etika
sosial. Dampak sosial ini ditujukan kepada hubungan antara keluarga dengan
hubungan sosialnya terhadap masyarakat sekitar desa. Sedangkan dampak sosial
terhadap anak memiliki definisi adalah dampak yang ditimbulkan dari aktifitas
hubungan sosial yang dilakukan oleh anak kepada masyarakat. Dampak sosial anak
lebih kepada perilaku sosial anak dyang dilihat dari kenakalan remaja, tingkat
keberhasilan sekolah, dan pengembangan diri anak dilingkungan masyarakat.
Dari pembahasan dampak sosial ini difokuskan kepada keluarga dan anak.
Pembahasan ini mencakup dampak sosial terhadap keluarga dilihat dari dampak
positif dan dampak negatif. Kemudian dilanjutkan dengan dampak sosial terhadap
anak dilihat dari dampak positif dan dampak negatif.
2. Dampak ekonomi bagi keluarga
Permasalahan ekonomi merupakan salah satu yang menjadi latar belakang
banyaknya masyarakat Desa Koto Baru Sanggaran Agung yang menjadi TKI. Latar
belakang ekonomi merupakan alasan umum yang diungkapkan. Tetapi dibalik latar
belakang tersebut banyak hal yang bukan merupakan faktor ekonomi. kurangnya
pendapatan untuk mencukupi kebutuhan hidup dan ada juga karena pengaruh
budaya hidup mewah. Seperti pendapat dari narasumber yang merupakan kepala
Desa Koto Baru Sanggaran Agung beliau menuturkan bahwa.
42
[S]abnua nyeh rul memang kbanyiak sbab atau faktor ekonomi ngan jadi latar
belakang masyarakat Desa Koto Baru untuk menjadi TKI, yo karnu dakdo gawe
ank biniai nak makan umiah mau dak mau lah brangkiat jadi TKI, ado lo iming-
iming gaji gdiang lao ke neghi uhang.”82
Dalam observasi di Desa Koto Baru Sanggaran Agung ditemui beberapa kasus dari
masyrakat yang dijumpai dengan motif untuk membantu ekonomi keluarga. Contoh
yang ditemukan adalah beberapa suaminya untuk memenuhi kebutuhan pokok
diantaranya kebutuhan dalam konsumsi rumah tangga dan pendidikan anak. Selain
itu dijumpai juga wanita yang menjadi TKW di usia muda dan belum menikah,
dimana dia memposisikan diri sebagai tulang punggung
82Saipul Hamid, kepala desa, wawancara dengan penulis tanggal, 4 januari 2019, cacatan
penulis.
43
BAB IV
STRATEGI TKI DALAM MEMBERIKAN PERHATIAN DAN KASIH
SAYANG TERHADAP ANAK YANG DITNGGALKAN
A. Perhatian Dan Kasih Sayang Terhadap Anak Yang Ditinggal TKI
1. Pengertian Perhatian Orang tua.
Berdasarkan modul pembelajaran psikologi Umum, dijelaskan bahwa
perhatian merupakan peningkatan kesadaran dari seluruh fungsi jiwa untuk
dipusatkan pada sesuatu hal baik yang ada diluar maupun ada didalam diri
seseorang. Menurut Sumadi Suryabrata, menjelaskan pengertian perhatian sebagai
banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.83
Sedangkan Menurut Slameto, perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang
dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari
lingkungannya.84 sedangkan menurut Baharuddin, perhatian adalah pemusatan atau
konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan pada suatu sekumpulan
obyek.85 Misalnya seorang sedang memperhatikan suatu benda, hal ini berarti
seluruh aktivitas orang tersebut dicurahkan atau dikonsentrasikan pada benda
tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa perhatian merupakan
pemusatan atau konsentrasi yang menyebabkan bertambahnya aktivitas individu
terhadap suatu obyek yang memberikan rangsangan kepada individu tersebut,
sehingga ia memperdulikan obyek yang memberikan rangsangan tersebut.
Dengan demikian perhatian orang tua merupakan pemusatan atau konsentrasi orang
tua terhadap anaknya yang menyebabkan bertambahnya aktivitas orang tua
yang ditujukan kepada anak- anaknya terutama dalam pemenuhan kebutuhan
baik secara fisik maupun non fisik.
83 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2004), 14. 84 Slameto Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010),
105. 85 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran,(Yogyakarta:Ar-Ruz Media Grup, 2007),
178.
44
Pernyataan diatas senada dengan apa yang disampaikan kepala Desa Koto
Baru Sanggarang Agung Kecamatan Danau Kerinci Provinsi Jambi, yang
mengatakan bahwa.
[S]ebtulnya rul, perhatian kepada anak itu adalah hal yang sangat penting,
karena pada dasarnya diusia anak-anak hingga remaja mereka sangat
membuthkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua nya. Karena anak-
anak itu terkadang masih bersifat labil dan dengan begitu mereka sangat
membutuhkan perhatian orang tuanya. Namun hal ini berbanding terbalik
dengan keadaan yang ada di desa ini, karena sebagian orang tua mereka
bekerja diluar negeri sebagai TKI, jadi sulit mungkin mereka untuk
memberikan perhatian kepada anaknya, walaupun mereka memiliki cara
tersendiri untuk memberikan perhatian kepada anak yang ditinggalkannya”.86
2. Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua merupakan keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu
obyek tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi. Menurut
ahli ada beberapa faktor yang mempengaruhi perhatian.
Menurut Abu Ahmadi, faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian orang
tua adalah sebagai berikut,
a. Pembawaan, adanya pembawaan tertentu yang berhubungan dengan
obyek yang direaksi, maka sedikit banyak akan timbul perhatian pada obyek
tertentu.
b. Latihan dan kebiasaan, meskipun dirasa tidak ada bakat pembawaan,
tetapi karena hasil dari latihan dan kebiasaan dapat menyebabkan mudah
timbulnya perhatian.
c. Kebutuhan, adanya kebutuhan sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian
terhadap obyek tersebut. Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan
dorongan mempunyai tujuan yang harus dicurahkan kepadanya.
d. Kewajiban, di dalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang harus
dipenuhi oleh orang tua. Maka demi terlaksananya suatu tugas, apa yang
terjadi kewajibannya akan dijalankan dengan penuh perhatian.
86 Saipul Hamid, kepala desa, wawancara dengan penulis tanggal 4 januari 2019, catatan
penulis.
45
e. Keadaan jasmani, sehat tidaknya jasmani, segar tidaknya badan sangat
mempengaruhi perhatian terhadap anak, anak selalu membutuhkan perhatian
kapan saja.
f. Suasana jiwa, keadaan batin perasaan, fantasi, pikiran, dan sebagainya
sangat mempengaruhi perhatian, mungkin dapat membantu sebaliknya dan
juga mungkin dapat menghambat perhatiannya kepada anak.
g. Suasana sekitar, adanya bermacam-macam perangsang di sekitar kita dapat
mempengaruhi perhatian.
h. Kuat tidaknya perangsang anak itu sendiri, kuat tidaknya perangsang
yang bersangkutan dengan anak, perhatian sangatlah mempengaruhi.87
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi perhatian adalah dari Pembawaan, latihan dan kebiasaan,
kebutuhan, kewajiban, keadaan jasmani, suasana jiwa, suasana sekitar,
kuat tidaknya perangsang dari obyek itu sendiri, Minat, Kondisi
fisik/kesehatan, Keletihan, Motivasi, Kebutuhan perhatian, Harapan,
Karakteristik kepribadian.
3. Jenis-jenis Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, seperti yang
dikemukakan oleh Baharuddin perhatian dapat dibedakan menjadi beberapa
macam yaitu:
a. Perhatian spontan dan tidak spontan
Perhatian spontan yakni perhatian yang timbul dengan sendirinya (bersifat
pasif). Perhatian spontan ini berhubungan erat dengan minat individu terhadap
suatu obyek, sedangkan perhatian tidak spontan yakni perhatian yang timbul
dengan disengaja. Oleh karena itu, harus ada kemauan yang menimbulkannya
(bersifat aktif).
b. Perhatian sempit dan perhatian luas.
87 Abu Ahmadi, psikologi umum,(jakarta: rineka cipta, 1992), 150.
46
Perhatian yang sempit ialah perhatian individu pada suatu saat yang han\ya
memerhatikan obyek yang sedikit atau terbatas. Sedangkan perhatian yang luas
adalah perhatian individu yang pada suatu saat dapat memerhatikan obyek yang
banyak sekaligus.
c. Perhatian konsentratif (memusat) dan perhatian distributif (terbagi- bagi).
Perhatian konsentratif ialah perhatian yang ditujukan kepada suatu
obyek. Misalnya seorang yang sedang memancing ikan, seorang pemburu yang
sedang menembak binatang. Sedangkan perhatian distributif ialah perhatian
yang ditujukan pada beberapa obyek pada waktu yang sama. Misalnya seorang
yang sedang mengetik, seorang sopir yang sedang mengendarai kendarannya.
d. Perhatian statis dan perhatian dinamis.
Perhatian statis adalah perhatian yang tetap terhadap suatu obyek tertentu.
Individu yang memiliki perhatian yang semacam ini sukar memindahkan
perhatiannya dari suatu obyek ke obyek lain. Sedangkan perhatian dinamis adalah
bilamana pemusatannya berubah-ubah atau selalu berganti obyek.
e. Perhatian tingkat tinggi dan perhatian tingkat rendah.
Rentetan derajar perhatian itu mempunyai perbedaan yang kualitatif.
Individu yang mengalami perhatian tingkat tinggi kadang-kadang melupakan
waktu dan keadaan sekelilingnya.88
Dari uraian di atas dapat diketahui ada bermacam-macam jenis perhatian yang
dilakukan orang tua terhadap anaknya. Orang tua yang satu dengan orang tua
yang lain cara mengungkapkan perhatian kepada anaknya jelas berbeda-beda.
Perhatian orang tua merupakan bentuk kasih sayang, kepedulian maupun simpati
orang tua terhadap keadaan anaknya. Bentuk kasih sayang orang tua yang
merupakan perhatian orang tua terhadap anaknya sangat beragam. Misalnya
orang tua memberi dorongan belajar kepada anak agar mencapai prestasi yang
memuaskan. Selain itu orang tua yang membimbing kegiatan belajar anak yaitu
dalam penyediaan waktu belajar. Juga orang tua yang memperhatikan tentang
88 Baharuddin , teori belajar dan pembelajaran,(yogyakarta:ar-ruz media grup, 2007),
179-181.
47
maju mundurnya belajar anak. Bentuk kepedulian orang tua terhadap anaknya
meliputi penyediaan fasilitas belajar.
4. Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua.
Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap suatu obyek.
Taraf kesadaran akan meningkat jika jiwa dalam mereaksi sesuatu juga
meningkat. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran terhadap
sesuatu.
Selengkapnya tujuh tingkat kebutuhan manusia menurut Abraham
Maslow dalam Slameto adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan pokok
yang harus dipenuhi segera, seperti makan, minum, berpakaian dan tempat
tinggal.
b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security). Kebutuhan
rasa aman dan perlindungan merupakan kebutuhan seseorang untuk
memperoleh keselamatan, keamanan, perlindungan dari bahaya dan
penyakit dan sebagainya.
c. Kebutuhan sosial (social needs). Kebutuhan sosial adalah kebutuhan
seseorang untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai, bergaul,
berkelompok, dan bermasyarakat.
d. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs). Kebutuhan seseorang untuk
memperoleh kehormatan, penghormatan, pujian, penghargaan dan
pengakuan.
e. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization). Kebutuhan seseorang untuk
memperoleh kebanggaan mengembangkan bakat, berkreasi, dan
memaksimalkan potensi- potensi yang ada dalam dirinya.
f. Kebutuhan akan mengetahui dan mengerti. Kebutuhan manusia untuk
memuaskan rasa ingin tahunya, mendapatkan keterangan-keterangan dan
mengerti tentang sesuatu.
g. Kebutuhan estetik Kebutuhan estetik merupakan kebutuhan yang
berhubungan dengan keindahan, kebutuhan ini dimanifestasikan dengan
48
kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu
tindakan.sudah.89
Selanjutnya kepala desa juga menjelaskan bagaimana bentuk perhatian yang
seharusnya diberikan oleh orang tua kepada anaknya.
“Orang tua yang menaruh perhatian besar terhadap anak-anakya dapat
dilihat, misalnya adanya peringatan-peringatan, teguran-teguran,
memperhatikan penyediaan sarana studi dan sebagainya. Lebih lanjut
dikatakan bahwa orang tua memperhatikan anaknya terutama dalam belajar
dapat dilihat dari usaha orang tua untuk memenuhi kebutuhan belajar
anaknya, banyak anak yang lemah semangat belajarnya karena orang tua
kurang memperhatikan kebutuhan fasilitas belajar anaknya”.90
B. Strategi Tki Dalam Memberikan Perhatian Dan Kasih Sayang Terhadap
Anak Yang Ditnggalkan.
Dalam memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap anak yang
ditinggalkan, para orang tua yang keluar negeri harus mampu menerapkan
komunikasi dengan baik dengan sang anak. Bagi keluarga yang memang
dibentangkan dengan jarak yang cukup jauh khususnya orang tua TKI tentunya
memiliki strategi dalam memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap anak
yang ditinggalkan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan
peneliti tentang bagaimana strategi orang tua TKI dalam memberikan perhatian dan
kasih sayang terhadap anak yang ditinggalkan di antaranya:
1. Melakukan Komunikasi yang Tetap Antara Orang Tua dan Anak
Dengan jarak yang sangat jauh, orang tua TKI tentunya tidak selalu intens
dalam komunikasi khusus anaknya. Oleh karena itu, harapan anak pasti ingin selalu
dibimbing oleh orang tuanya, walaupun komunikasinya hanya lewat handphone,
alasannya adalah dengan melakukan komunikasi yang tetap, komunikasi yang
orang tua dan anak lakukan akan lebih leluasa anak sampaikan setiap permasalahan
89 Slameto, belajar dan faktor yang mempengaruhinya, (jakarta:rineka cipta, 2010), 74. 90 Saiful anwar, kepala desa, wawancara dengan penulis tanggal 4 januari 2019, catatan
penulis.
49
yang mereka hadapi dan saling bertukar kabar dengan orang tuanya. Seperti yang
diungkapkan oleh Ustazi salah satu mantan TKI.
[A]kau salu akau nelpon anak kuh waktu akau gawe kek Malaysia, walau
akau sibuk geh, akau paling iket nelpon anak keh skalai sahai, suapayo akau
isia ngontrol apau e gawe nyeh dan ugo sopayo nyao tau kalo akau tuh sayang
kek nyao walaupun akau uduk jaoh kek negri uhang.91
Lebih lanjut Pindi selaku salah satu suami TKI mengungkapkan hal yang
senada.
[S]aya tetep menelpon anak saya ketika saya masih bekerja di Arab Saudi,
walaupun sibuk, saya paling sedikit nelpon satu kai sehari, supaya anak saya
tetap saya kontrol apa yang dia kerjakan dan anak saya merasa saya sayang
sama anak saya.92
Selain itu, Amarida selaku mantan TKI menjelaskan.
[S]aya suruh anak saya menelpon saya kalo saya kangen sama dia, paling
dikit itu sehari satu kali, soalnya anak saya selalu lapor kalo masalah apapun.
Makanya kalo saya lagi libur kerja, saya suruh anak saya nelpon biar apa yang
anak saya butuhkan dan hadapi bisa bercerita lansung ke saya..93
Dengan melakukan komunikasi sesering mungkin antara orang tua dan anak,
keduanya akan saling percaya dan saling memahami satu sama lain, dan anak akan
merasa disayangi dan merasa tetap diberi perhatian dan kasih sayang oleh orang
tuanya dan itu akan bisa terbentuk agar setiap masalah yang anak hadapi bisa
diatasi.
Berdasarkan data hasil wawancara dan dokumentasi peneliti di desa koto baru
sanggarn agung kecamatan danau kerinci provinsi jambi bahwa strategi yang
dilakukan oleh para TKI di desa koto baru sanggarn agung kecamatan danau kerinci
provinsi jambi adalah melakukan komunikasi yang tetap antara orang tua dan anak,
supaya anak dengan orang tuanya lebih leluasa bercerita ketika ada masalah dan
sebagainya dan bisa menjalin komunikasi yang baik serta untuk bisa bertukar
91Ustazi, Mantan TKI, wawancara dengan penulis tanggal, 21 januari 2019, cacatan penulis 92Pidi, Mantan TKI, wawancara dengan penulis tanggal, 11 januari 2019, cacatan penulis 93Asmarida, Mantan TKI, wawancara dengan penulis tanggal, 11 januari 2019, cacatan
penulis
50
pendapat secara lebih leluasa antara anak dengan orang tuanya dan tentunya agar
terjalin suatu hubungan yang saling ketergantungan antara keduanya.
2. Memberikan Penghargaan kepada Anak
Memberikan penghargaan kepada anak oleh orang tua sangatlah menentukan
dalam perilaku anak. Strategi inilah yang digunakan oleh orang tua TKI
dalammemberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak yang ditinggalkan.
Bentukpenghargaan yang diberikan orang tua dapat terlihat dari keterbukaan dalam
komunikasi, pemahaman, cinta, dan rasa hormat, baik oleh anak terhadap orang
tuanya maupun orang tua terhadap anaknya, pengawasan orang tua terhadap
aktivitas anak, serta penerimaan dan dukungan yang dirasakan anak dari ayah dan
ibu untuk mandiri. Misalnya anak ingin baju baru, ibunya akan memberikannya
dengan syarat anak akan rajin sekolah, begitu pula anak yang ditinggal orang tuanya
keluar negeri. Anak pasti menginginkan adanya sebuah ikatan dari orang tuanya
yang akan memunculkan sesuatu hal yang positif dari diri anak. Dengan kata lain
anak ingin melakukan yang terbaik untuk orang tuanya, tetapi orang tuanya tidak
memberikan perhatian terhadap anaknya, anak akan menjadi tidak semangat dalam
melakukan hal yang diinginkan tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Zakaria
selaku mantan TKI yang pernah memberikan penghargaan kepada anaknya pada
saat menjadi TKI.
[C]ara saya memberikan penghargaan kepada anak saya dulu pada saat saya
masih menjadi TKI, saya bilang sama anak saya bahwa saya akan berikan
hadiah apapun asalkan dia dapat ranking di sekolahnya, cara itu yang saya
lakukan, supaya anak saya merasa dekat dengan saya walaupun dengan jalan
berikan hadiah.94
Sama halnya yang dipaparkan oleh Anip mantan TKI yakni
[K]alo anak saya minta apapun saya kasih, misalkan anak saya ingin dibelikan
baju baru saya kasi tapi dengan syarat dia harus rajin sekolah, ibadah, itu yang
saya lakukan dalam memberikan penghargaan dengan anak saya.95
94Zakaria, mantan TKI, wawancara dengan penulis tanggal, 11 januari 2019, cacatan
penulis 95Anip, manta TKI, wawancara dengan penulis tanggal, 21 januari 2019, cacatan penulis
51
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, salah satu strategi yang
digunakan dalam memberikan perhatian dan kasih sayang adalah orang tua
memberikan penghargaan kepada anak, supaya penghargaan yang sudah diberikan
kepada anak bisa berdampak positif bagi masa depan anak. orang tua yang keluar
negeri memberikan penghargaan kepada anak yang ditinggal ketika anak
mendapatkan peringkat/ranking. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Seperti yang
dikatakan oleh Herman selaku mantan TKI yang pernah memberikan penghargaan
kepada anaknya pada saat menjadi TKI.
[K]alao mamak waktu agai jadi TKI dulu, mamak katao kek anuak mamak
kalo nyao apiat rangjing kek umuah sakoa nyeh mamak ageh galo apaoe
ngan nyao nduak, aa snitun cara mamak, ituh supayo anak mamak maraso
dkiat dengan mamak96
Melalui strategi ini, keinginan anak yang ingin selalu diberi dukungan dan
nasehat, bukan dukungan materi saja tetapi dukungan non materi, oleh karena itu
antara anak dengan orang tua bisa tercipta hubungan yang harmonis antara orang
tua yang pergi ke luar negeri dengan anak itu sendiri melalui orang tua yang bekerja
keras untuk memenuhi kebutuhan sang anak demi melihat anaknya rajin belajar.
Melalui pemberian penghargaan yang diberikan kepada anak, sehingga terciptanya
kedekatan antara orang tua dan anak.
3. Menjaga Kutuhan Keluarga
Keluarga yang utuh menjadi keinginan setiap keluarga khususnya anak,
terutama anak-anak yang ditinggal oleh orang tuanya yang pergi keluar negeri demi
mencari nafkah untuk anak dan sanak saudaranya. Di samping itu, salah satu
strategi yang digunakan para orang tua TKI dalam memberikan perhatian dan kasih
sayang terhadap anak yang ditinggalkan adalah menjaga keutuhan keluarga, karena
dengan menjaga keutuhan keluarga, hubungan orang tua dan anak tetap berjalan
semestinya karena kedua orang tua tetap utuh.
96Herman, mantan TKI, wawancara dengan penulis tanggal, 11 januari 2019, cacatan
penulis.
52
Seperti yang dipaparkan oleh Sakmah selaku mantan TKI menyatakan
[W]alaupun saya berjauhan dengan suami dan anak saya, saya selalu tetap
menjaga keharmonisan keluarga, melalui saling telponan tanya kabar di
antara kami.97
Hal senada juga diutarakan oleh Nasir selaku mantan TKI.
[K]etika saya ada masalah dengan istri dan anak saya ketika saya masih di
Malaysia dulu, kami selalu bicarakan baik-baik masalah itu lewat telpon,
kami tidak lansung ngambil keputusan, karena kami melihat anak kami yang
masih membutuhkan perhatian dari kami.98
Lanjut pengakuan dari Basar yang pernah menjadi TKI mengatakan.
[K]etika anak saya ingin dibelikan apapun, dan waktu itu saya tidak ada uang,
saya kasih tau anak saya dengan baik dan lembut, supaya anak saya mengerti,
saya tidak pernah memarahinya ketika ingin sesuatu, karena kalo saya marahi
anak saya akan merasa tidak disayangi nanti.99
Dengan jarak yang cukup jauh, strategi yang digunakan para orang tua TKI
dalam memberikan perhatian dan kasih sayang salah satunya membangun keutuhan
keluarga. Utuhnya keluarga akan berdampak positif bagi kepribadian anak, karena
keluarga yang utuh selalu menjadi dambaan bagi setiap orang khususnya anak,
terlebih lagi ketika anak mempunyai masalah dengan temannya, tempat anak
mengadu adalah kedua orang tuanya, karena ketika kedua orang tuanya tidak berada
di sampingnya, maka anak akan kehilangan sosok orang tua, dikarenakan keutuhan
keluarga tidak dibangun.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
tentang strategi orang tua TKI dalam memberikan perhatian dan kasih sayang
terhadap anak yang ditinggalkan adalah pertama orang tua melakukan komunikasi
yang tetap dengan anak. Kedua, orang tua memberikan penghargaan kepada anak
dan ketiga menjaga keutuhan keluarga.
97Sakmah, mantan TKI, wawancara dengan penulis tanggal 12 januari 2019, cacatan
penulis 98Nasir, mantan TKI, wawancara dengan penulis tanggal 13 januari 2019, cacatan penulis. 99Basar, mantan TKI, wawancara dengan penulis tangga 14 januari 2019, caatan penulis.
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pokok permasalahan Peneliti dapat simpulkan dampak prilaku
anak yang di tinggal bekerja orang tua ke luar negri studi pada masyarakat Desa
Koto Baru Sanggaran Agung, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci,
Provinsi Jambi, serta strategi orang tua TKI dalam memberikan perhatian dan kasih
sayang terhadap anak yang ditinggalkan adalah sebagai berikut:
1. Dampak perlaku anak yang di tinggal bekerja orang tua ke luar negri TKI
studi pada masyarakat Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kecamatan Danau
Kerinci Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi adalah: 1) Pergaulan bebas akibat
kurangnya perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya, 2) Kurangnya
pendidikan tentang agama dalam diri anak, 3) Melakukan tindakan kejahatan
atau kriminalitas
2. Strategi orang tua TKI dalam memberikan perhatian dan kasih sayang
terhadap anak yang di tinggalkan adalah: Pertama, melakukan komunikasi
yang tetap antara orang tua dan anak, kedua memberikan penghargaan kepada
anak, dan ketiga menjaga keutuhan keluarga.
B. Implikasi
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Koto Baru
Sanggarang Agung, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi,
maka peneliti ingin memberikan beberapa saran untuk sekiranya dapat lebih
membantu dalam dampak dampak prilaku anak yang di tinggal bekerja orang tua
ke luar negri serta strategi orang tua TKI dalam memberikan perhatian dan kasih
sayang terhadap anak yang ditinggalkan. Adapun saran dari peneliti berdasarkan
dari hasil kesimpulan adalah:
1. Bagi pemerintah, sebagai pelayan kebutuhan masyarakat tentunya
permasalahan ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
salah satu alasan paling banyak ditemukan adalah tidak adanya lapangan
54
pekerjaan yang tersedia di tempat tinggalnya sendiri sehingga masyarakat
lebih memilih untuk menjadi TKI, jika hal tersebut memang tidak bisa
dibendung maka pemerintah harusnya menyediakan sarana-sarana yang lebih
efektif sehingga anak yang ditinggalkan lebih diurus dan diperhatikan sebaik
mungkin, supaya perilaku anak tetap baik.
2. Bagi tokoh agama dan tokoh masyarakat, tentunya dengan adanya salah satu
anggota keluarga mereka yang menjadi TKI, para keluarga TKI ini harus
lebih diperhatikan dan diberikan pemahaman-pemahaman tentang kehidupan
sosial dan yang paling utama diberikan siraman rohani tentang kewajiban
menjaga keluarga khususnya anak yang masih butuh bimbingan dan perhatian
dari orang tua, sehingga itu harus dilakukan oleh para tokoh agama.
3. Bagi para orang tua yang menjadi TKI tentunya dengan salah satu orang tua
atau kedua-duanya menjadi TKI untuk memenuhi kebutuhan keluarga
khusunya anak, para orang tua TKI harus lebih memikirkan segala bentuk
permasalahan dan kebutuhan, khusunya perhatian dan kasih sayang yang
diberikan kepada anak, supaya apa yang diharapkan oleh orang tua bisa
tercipta satu sama lain.
C. Penutup
Alhamdulillah dengan penuh rasa syukuratas kehadiran Allah SWT, berkat
karunia ilmu pengetahuan akhirnya karya tulis berupa skripsi ini bisa terselesaikan,
walaupun masih banyak mengandung kelemahan dan kekurangan. Hal ini
dikarenakan penulis masih dalam taraf belajar. Untuk penyempurnaan karya
selanjutnya, penulis dengan segenap kerendahan hati mengharapkan petunjuk dan
saran dari semua pihak.
Semoga skripsi ini bisa ikut memberikan sumbangan bahan pemikiran kepada
pembaca. Dan penulis selanjutnya penulis mengucapkan ribuan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal. Amin.
55
DAFTAR PUSTAKA
A. Al-Qur’an
Anonim, Al-Qur’an Dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI, 2006.
B. Karya Ilmiah
Abu Ahmadi, psikologi umum. jakarta: rineka cipta, 1992.
A.H. Hasanuddin, Cakrawala Kuliah Agama. (Surabaya: AI-Ihklas, 1984.
Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta:Ar-Ruz Media Grup,
2007.
Baharuddin, teori belajar dan pembelajaran. yogyakarta:ar-ruz media grup,
2007.
Departemen Pendidikan Dan Kebdayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 1999.
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008.
Fuaduddin TM, Pengasuhan Anak Dalam Keluarga Islam. Jakarta: Lembaga
Kajian Agama Dan Gender, 1999.
Hasan Alwi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Balai Pustaka, 2005.
Herri Zan Pieter, S.Psi & Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc, Pengantar
Psikologi Dalam Keperawatan. Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2010.
H. Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan
Problema Remaja. jakarta: Radar Jaya Offset, 2002.
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011. Juwariyah, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Dalam Al-Qur’an. Yogyakarta:
Teras, 2010.
Karlinawati Silalahi, Eko A. Meinarno, Keluarga Indonesia. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2010.
K. Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju, 1990.
Sebagaimana Dikutip melalui Buku Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya
Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2005.
Munandar Utamai, Psikologi Perkembangan Pribadi Dari Bayi Sampai Lanjut
Usia. Jakarta: UI-Press, 2001.
Michael Quinn Patton, Qualitative Data Analysis. A source of New Methods.
Beverly Hill: Sage Publications, 1986. Sebagai Di Kutip Pada buku Tim
Penyusun, Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmia Fakultas Ushuluddin.
(Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Shaifuddin Jambi.
Patilimia, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2011.Tim
Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
56
Ushuluddin IAIN STS Jambi. Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi,
2016.
Paton, Qualitative Data Analysis. Sebagaimana Dikutip pada buku Tim
Penyusun, Panduan Penulisan Karya Tulis Imiah Fakultas Ushuluddin.
(Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai Dan Penanganan Konflik
Dalam Keluarga. Jakarta: PT Kencana Penada Media Group, 2013.
Sarjono Soekamto, Sosiolgi Suatu Pengantar. Jakarta: UI Pres, 1982.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Dan R &D, Fakultas
Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Shaifuddin Jambi.
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, 2004
Slameto, Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta,
2010.
Slameto, belajar dan faktor yang mempengaruhinya. jakarta:rineka cipta, 2010.
Tim Islamonline, Seni Belajar Strategi Menggapai Kesuksesan Anak. Jakarta,
Pustaka Al-Kautsar, 2006.
W.J.S. Poerwardarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka :
Amirko, 1984.
Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
C. Skripsi
Aprianti, “Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga TKW Di Desa Rungkung
Kecamatan Losari Kabupaten Brebes” Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial, Unnes
Semarang 2011.
Muniarti, “Dampak Tenaga Kerja Indonesia Terhadap Prilaku Anak, Studi di
Keluran Geratung Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah”
Skripsi, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Mataram, 2017.
Nova Indra Kusuma, “Pengasuhan Anak TKW Oleh Single Parent Ayah Di
Dukuh Kaliyoso Desa KarangRowo Kecamatan Undan Kabupaten Kudus”
Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial, Unnes Semarang, 2013.
D. Website
Peraturan Mentri Negara, “Pemerdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia” Internet, diakses melalui alamat
http://Jdih.Bnp2tki.Go.Id/Index.Php/Component/Attachments/Download/32
0. diakses tanggal 20 April 2017.
Dardiri Zubairi, “Kompasiana dengan judul (Tangis Anak Pulau Korban Pesona
Jakarta)”, Internet, diakses melalui alamat
http://www.Kompasiana.com/www.Kompasiana.com-dardiri/kasus-anak-
yanortu-bekerja-di-luar-daerah_5512c9bca333112f64ba7d6f. diakses pada
tanggal 25 desember 2017.
Yosi Abdian Tindaon, “Pengertian Dampak” Internet, diakses melalui alamat
http://yosiabdiantindaon.blogspot.co.id/2012/11/penegrtian-dampak.html. di
akses pada tanggal 18 November 2015.
57
Http://www.defenisi-pengertian.com/2015/07/defenisi-pengertian-prilaku-
menurutahli.html. di akses pada tanggal 24 juli 2017.
Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Tenaga_Kerja_Indonesia. diakses tanggal 10
februari
E. Wawancara
Saipul Hamid, Kepala Desa, Wawancara dengan penulis, 4 januari 2019, cacatan
penulis.
Mus Mulyadi, Sekdes Desa, Arsip Desa, 3 januari 2019
Yusup, kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis, 11 Januari 2019,
Catatan penulis.
Pindi, paman dari salah satu anak, Wawancar dengan penulis, 11 Januari 2019,
cacatan penulis.
Siti Saudah, nenek dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis, 11 Januari
2019, cacatan penulis.
Nasirun, kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, 11
Januari 2019, cacatan penulis.
Asmarida, kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis tanggal, 11
Januari 2019, cacatan penulis.
Nurjannah, ibu dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis, tanggal. 20
Januari 2019, cacatan penilis.
Ustazi, ayah dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis, 21 Januari 2019,
cacatan pennulis.
Herman, paman dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis, 11 Januari
2019, cacatan penulis.
Anna, kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis, 12 Januari 2019,
cacatan penulis.
Salminah, bibik dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis, 13 Januari
2019, cacatan penulis.
Bawazir, temman dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis, 12 Januari
2019, cacatan penulis.
Ida, bibik dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis, 13 Januari 2019,
cacatan penulis.
Zarwin, ketua lembaga adat desa, Wawancara dengan penulis tanggal, 16 Januari
2019, cacatan penulis.
Ratmini, mantan istri kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis 17
Januari 2019, cacatan penulis.
Togo, kakak dari salah satu anak, Wawancara dengan penulis 18 Januari 2019
Zakaria, mantan TKI, wawancara dengan penulis 11 januari 2019, cacatan
penulis
Anip, manta TKI, wawancara dengan penulis 21 januari 2019, cacatan penulis
Sakmah, mantan TKI, wawancara dengan penulis 12 januari 2019, cacatan
penulis
Nasir, mantan TKI, wawancara dengan penulis 13 januari 2019, cacatan penulis.
Basar, mantan TKI, wawancara dengan penulis 14 januari 2019, caatan pen Tabel 1. Jadwal penelitian.
58
No Kegiatan
2018
desember Januari Februari Maret Mei Juni Juli
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Penulisan Draf Proposal
x x
2. Konsultasi Dengan Ka. Jur/Prodi & Lainnya Untuk Fokus Penelitian
x
3. Revisi Draf Proposal
x
4. Proses Seminar Proposal
x
5. Revisi Draf Proposal Setelah Seminar
x
6. Konsultasi Dengan Pembimbing
x
7. Koleksi Data x x x x x
8. Analisa Dan Penulisan Draf Awal Skripsi
x x x
9. Draf Awal Dibaca Pembimbing
x
10. Revisi Draf Awal x
11. Penulisan Draf Dua
12. Draf Dua Dibaca Pembimbing
13. Revisi Draf Dua
14. Draf Dua Revisi Dibaca Pembimbing
15. Penulisan Draf Akhir
16. Draf Akhir Dibaca Pembimbing
17. Ujian Munaqashah
18. Revisi Skripsi Setelah Ujian Munaqashah
59
19. Penggandaan Laporan
20. Mengikuti Wisuda
Catatan : Jadwal Berubah Sesuai Waktu
60
A. Instrumen Pengumpulan Data
DAMPAK PSIKOLOGIS ANAK YANG DI TINGGALA BEKERJA ORANG TUA DI LUAR NEGRI TKW (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DESA KOTOBARU SANGGARANG
AGUNG KERINCI)
No Jenis Data Metode Sumber Data
1. Historis dan Letak Geografis Dan Historis Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kerinci
- Observasi - Wawancara
- Setting
2. Struktur Perangkat Desa Koto Baru Sanggarang Agung
- Dokumentasi - Dokumen Desa Koto Baru Sanggarang Agung
3. Faktor Penyebab Orang Tua bekerja di luar negri TKI di Desa Koto Baru Sanggarang Agung, Kec. Danau Kerinci, Kab. Kerinci
- Observasi - Wawancara - Dokumentasi
- Setting - Kepala Desa/Staff Desa - Dokomen Desa
Sanggarng Agung, Kec. Danau Kerinci, Kab. Kerinci
1. Panduan Observasi
No. Jenis Data Objek Observasi
1. Letak Geografis Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kerinci
- Keadaan Letak Geografis Dan Historis
2. Struktur Perangkat Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kerinci
- Kantor Desa koto Baru Sanggarang Agung Kerinci
3. faktor penyebab Orang Tua bekerja di luar negri pada desa Koto Baru Sanggarang Agung, Kec. Danau Kerinci, Kab. Kerinci
- Wawancara Pada Anggota Keluaraga Masyrakat
2. Panduan Dokumentasi
No. Jenis Data Data Dokumentasi
1. Historis dan Geografis Desa Koto Baru Sanggrang Agung Kerinci
- Data Dokumentasi Tentang Historis dan Geografis.
2. Struktur Perangkat Desa Koto Baru Sanggarang Agung
- Data Dokumentasi Tentang Perangkat Desa Koto Baru Sanggarang Agung
3. Keadaan Penduduk Desa Koto Baru Sanggarang Agung, Kec. Danau Kerinci, Kab. Kerinci
- Data Dokumentasi Tentang Keadaan Penduduk
4. Faktor Penyebab orang tua bekerja sebagai TKI di luar negri di Desa Koto
- Data dokumentasi tentang TKI yang bekerja di luar negri
61
Baru Sanggarang Agung, Kec. Danau Kerinci, Kab. Kerinci
3. Butir-Butir Wawancara
No. Jenis Data Sumber Data & Substansi
Wawancara
1. Historis dan Geografis Desa Koto Baru Sanggarang Agung
- Kepala desa koto baru sanggarang agung
- Bagaimana Sejarah Berdirinya..........
- Bagaimana Letak Geografis desa koto baru sanggrang agung?
2. Keadaan penduduk Desa Koto Baru Sanggarang Agung, Kec. Danau Kerinci, Kab. Kerinci
- Kepala Desa/Staff - Bagaimana kondisi
masyayarakat........... - Mayoritas masyarakat....... - Berapa Jumlah penduduk.........
3. Keadaan mata pencharian Desa Koto Baru Sanggarang Agung, Kec. Danau Kerinci, Kab. Kerinci
- Kepala Desa - Apa saja mata pencarian
masyarakat.........
4. Faktor penyebab Orang Tua bekerja sebagai TKI di luar negri
- Kepala keluarga/Anggota keluaraga..........................
- Apa yang menyebabkan orang tua bekerja di luar negri..........
- Apa alasan orang tua bekerja di luar negri.............
5. Dampak Prilaku anak yang di tinggal bekerja orang tua di luar negri TKI di Desa Koto Baru Sanggarang Agung, Kec. Danau Kerinci, Kab. Kerinci
- Kepala Keluarga/anggota keluarga.....
- Apa Latar Belakang banyaknya masyarakat yang bekerja di luar negri TKI
- Apa Dampak Prilaku anak yang di tinggal bekeja orang tua di luar negri TKI
- Bagaimana Dampak terhadap ekonomi rumah tangga
62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Foto: bersama Kepala Desa Koto Baru Sanggaran Agung Kerinci
63
Foto: wawancara dengan anak-anak TKI di Desa Koto Baru Sanggran Agung
Kerinci
Foto: bersama anak TKI di Desa Koto Baru Sanggaran Agung Kerinci
64
Foto: bersama mantan orang tua TKI Desa Koto Baru Sanggaran Agung Kerinci
Foto: bersama anak TKI di Desa Koto Baru Sanggaran Agung Kerinci
65
Foto: di kantor Kepala Desa Koto Baru Sanggaran Agung Kerinci
Foto: di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja,
Kerinci
66
Foto: Bersama kakak dari salah satu anak TKI di Desa Koto Baru Sanggaran
Agung, Kerinci
M
Foto: Bersama salah satu kakak dari anak TKI di Desa Koto Baru Sanggaran
Agung, Kerinci
67
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : Darul Ilmi
Tempat dan Tanggal Lahir : Talang Kemulun, 17 06 1997
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Lkr. Barat 3. Lorong Sei. Bengkal. RT 71 Kel. Kota Jambi, Kec. Alam
Barajo, Kota Jambi
B. Riwayat Pendidikan
Strata I : Memperoleh gelar S.Sos dari UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
SLTA : MAN 3 Pendung Talang Genting
SLTP : MTSN Model Sungai Penuh
SD : SDN 130 Talang Kemulun, Kec. Danau Kerinci
Top Related