DAMPAK PRAKTIK PENAMBANGAN PASIR DI DESA KALIURANG SRUMBUNG MAGELANG
(Studi Perda Kab. Magelang No. 1 Tahun 2008 Tentang Usaha Pertambangan)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS S UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARATA-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU
DALAM ILMU HUKUM
OLEH : ARIF HIDAYAH NIM : 13370079
PEMBIMBING :
Dr. MOH. TAMTOWI, M.Ag. NIP : 1972 0903 199803 1 001
PRODI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2019
ii
ABSTRAK
DAMPAK PRAKTIK PENAMBANGAN PASIR DI DESA KALIURANG SRUMBUNG MAGELANG (Studi Perda Kabupaten
berbentuk kualitatif yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana implementasi Perda Kabupaten Magelang no 1 tahun 2008 Tentang Usaha Pertambangan terhadap praktik penambangan pasir dan bagaimana pandangan maslahah mursalah terhadap implementasi penambangan pasir di Desa Kaliurang
Skripsi ini bertujuan uantuk mengetahui pandangan Islam dan Perda Kab. Magelang No. 1 Tahun 2008 terhadap kegiatan penambangan pasir di Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang yang memiliki dampak positif maupun negatif yang dirasakan masyarakat desa lingkungan penambangan.
Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan cara menggali data penelitia langsung di lapangan. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik interview (wawancara), observasi (pengamatan) dan dokumentasi. Jenis data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan data secara kualitatif dengan metode induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penembangan pasir di desa Kaliurang Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, dilakukan dengan cara modern dan tradisional oleh masyarakat sejak dulu, dampak penambangan pasir ini berdampak pada lingkungan sosial-ekonomi dintaranya terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal maupun luar, namun keuntungan tersebut jauh berbanding dengan dengan kerugian berupa kerusakan fasititas umum, pencemaran udara, dan kerusakan lingkungan. Terbukti dari adanya pencemaran sungai, menyusutnya air bersih karena penambangan tidak sesuai dengan aturan pemerintah, penambang harus memperhatikan aspek lingkungan, pihak penambang terutama perusahaan tambang besar harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang terdampak, dan partisipasi masyarakat terhadap pengawasan proses pengelolaan penambangan pasir harus lebih ditingkatkan agar dampak-dampak negatif yang timbul dikemudian hari dapat diminimalisir.
Analisis hukum islam khususnya maslahah mursalah terhadap penambangan menunjukan bahwa islam melarang kegiatan penambangan yang merusak terhadap lingkungan, dan mewajibkan untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan, begitu juga dengan pandangan Perda Kabupaten Magelang No. 1 Tahun 2008 bahwasanya penambangan di Desa Kaliurang belum sejalan dengan peraturan penambangan yang ada di desa tersebut.
Kata Kunci : Dampak Penambangan Pasir Pada Lingkungan
iii
iv
v
vi
HALAMAN MOTTO
Ojo Leren Tumindak Becik, Urip Kudu Manfaat
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penyusun persembahkan untuk:
Ayah Sutrisno dan Ibu Kholimah, orang tuaku tercinta yang selalu
memberi dukungan, nasehat, motifasi, kasih sayang dan semua
pengorbanan yang tidak akan pernah tergantikan bagaikan mentari yang
menyinari dunia. juga untuk kedua adikku tersayang Manarul Hidayah dan
Muhammad Zulfadli Adzim, terima kasih untuk semua kebersamaan dan
perhatiaannya selama ini. Semoga saya bisa membanggakan dan
menjadi teladan untuk kalian.
Untuk anakku Najla Hindun Yadawiyyah dan istriku Hamidhatun Sholihah,
terimakasih telah memberikanku kebahagiaan yang sempurna.
Dosen-dosen, sahabat-sahabatku HTN angkatan 2013 dan seluruh
keluarga besar Prodi Hukum Tata Negara yang dari awal hingga akhir
selalu memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang sangat berharga.
Semoga ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan bisa menjadi berkah
dan dapat bermanfaat untuk semuanya, Aamiin Aamiin Ya Robbal
Alamiin.
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penyusunan
skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 tahun 1987 dan No. 0543
b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Keterangan
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
B Be
T Te
es (dengan titik di atas)
J Je
H H ha (dengan titik di bawah)
Kh ka-ha
D De
zet (dengan titik di atas)
R Er-
Zai Z Zet
S Es
Sy es-ye
ix
S S es (dengan titik di bawah)
D D de (dengan titik di bawah)
T T te (dengan titik di bawah)
Z Z zet (dengan titik di bawah)
Koma terbalik di atas
Gain G Ge
F Ef
Q Ki
K Ka
L El
M Em
N En
W We
H Ha
Hamzah Apostrof
Y Ya
B. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau
monoftong dan fokal rangkap atau diftong.
1. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat yang
transliterasinya dapat diuraikan sebagai berikut:
x
Tanda Nama Huruf Latin Nama Contoh Ditulis
--- Fathah A a
--- Kasrah I i Munira
--- Dammah U u
2. Vokal Rangkap
Vokal rangkap Bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara
harkat dan huruf, transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf
Latin
Nama Contoh Ditulis
--- Fathah dan ya Ai a dan i Kaifa
--- Kasrah I i Haula
3. Maddah (Vokal Panjang)
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,
transliterasinya sebagai berikut:
Contoh ditulis
Contoh ditulis
mati
Contoh ditulis
ammah + Wau mati Contoh ditulis
xi
C.
1. Bila dimatikan, ditulis h:
Ditulis hibah
Ditulis jizyah
2. Bila dihidupkan karena berangkai dengan kata lain, ditulis t:
Ditulis
D. )
Untuk konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap:
Ditulis
E.
1. Bila diikuti huruf qamariyah atau syamsiyah ditulus al-
Ditulis al-rajulu
Ditulis al-Syams
F. Hamzah
Hamzah yang terletak di akhir atau di tengah kalimat ditulis apostrof.
Sedangkan hamzah yang terletak di awal kalimat ditulis alif. Contoh:
Ditulis
Ditulis
xii
Ditulis umirtu
G. Huruf Besar
Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan (EYD).
H. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut
bunyi atau pengucapan atau penulisannya.
Ditulis ahlussunnah atau ahl al-sunnah
I. Pengecualian
Sistem transliterasi ini tidak penulis berlakukan pada:
a. Kata Arab yang sudah lazim dalam bahasa Indonesia, seperti: al-
b. Judul dan nama pengarang yang sudah dilatinkan, seperti Yusuf
Qardawi
c. Nama pengarang Indonesia yang menggunakan bahasa Arab, seperti
Munir
d. Nama penerbit Indonesia yang menggunakan kata Arab, misalnya al-
bayan
xiii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpah-kan berkat, karunia, kasih sayang dan hikmah-Nya. Shalawat serta
salam selalu terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabatnya, dan seluruh umat dunia. Amiiin
Kaliurang Srumbung Magelang (Studi Perda No. 1 Tahun 2008 Tentang Usaha
esai disusun guna memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Siyasah pada Fakultas
bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan,
bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Maka tidak lupa penyusun haturkan
banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. Selaku Rektor UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta;
2. Bapak Dr. H. Moh. Najib, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fak
Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta;
3. Bapak Dr. H. Oman Fathurohman SW., M.Ag. selaku Ketua Jurusan Siyasah
egeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta;
4. Bapak Dr. Subaidi, S.Ag., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik,
terima kasih atas bimbingan dari pertama saya awal masuk perkuliahan
sampai sekarang;
xiv
5. Bapak Dr. Moh. Tamtowi. M.Ag. selaku Pembimbing yang senantiasa
bersabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis demi terselesainya
skripsi ini;
6.
Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta yang telah membantu
dalam administrasi dan kegiatan yang diadakan oleh akademik.
7. Orang Tua (Sutrisno dan Kholimah) dan adik (Manarul Hidayah dan
Muhammad Zulfadli Azdim) orang-orang terbaik yang dikaruniakan Allah
SWT kepada penulis, terimakasih atas doa serta dukungan yang tiada henti;
8. Istriku tercinta Hamidhatun Sholihah dan putriku tercinta Najla Hindun
Yadawiyyah yang telah memberikan kebahagiaan nikmat hidup sebagai
ladang ibadah kepada Allah SWT.
9. Kepada seluruh sahabat-sahabat angkatan 2013 Jurusan Hukum Tata Negara
(Siyasah) yang telah menemani menjalani setiap kegiatan perkuliahan;
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu
Semoga semua yang telah mereka berikan kepada Penulis dapat menjadi
amal ibadah dan mendapatkan balasan yang bermamfaat dari Allah SWT.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
kepada seluruh yang membutuhkannya.
Sleman, 08 November 2019
Penulis
Arif Hidayah
NIM 13370079
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... iii
HALAMAN SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ v
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ xiii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan dan Kegunaan ................................................................... 4
D. Telaah Pustaka ............................................................................... 5
E. Kerangka Teoritik .......................................................................... 10
F. Metode Penelitian ........................................................................... 11
G. Sistematika Pembahasan ............................................................... 15
xvi
BAB II KONSEP MASLAHAH MURSALAH
A. Pengertian Maslahah Mursalah ...................................................... 17
B. Syarat-syarat Maslahah Mursalah ................................................. 19
C. Aplikasi Maslahah Mursalah .......................................................... 26
BAB III PENAMBANGAN PASIR DI DESA KALIURANG
A. Gambaran Umum Wilayah Desa Kaliurang .................................. 30
1. Letak Geografis Desa Kaliurang ......................................... 30
2. Keadaan Topografi Desa Kaliurang ................................... 31
3. Tata Guna Lahan Desa Kaliurang ...................................... 32
4. Kondisi Masyarakat Desa Kaliurang .................................. 33
B. Bahan Galian ................................................................................... 38
1. Penggolongan Bahan Galian ............................................... 38
2. Pengaturan Pertambangan Bahan Galian .......................... 38
3. Bahan Galian Golongan C ................................................... 40
4. Pasir Sebagai Salah Satu Bahan Galian Golongan C ......... 42
C. Pertambangan Pasir ........................................................................ 41
1. Pengertian Pertambangan Pasir ......................................... 41
2. Dampak Usaha Pertambangan Pada Lingkungan Hidup .. 45
D. Kemitraan Usaha Pertambangan Dan Peran Masyarakat ............ 57
BAB IV ANALISIS MASLAHAH MURSALAH TERHADAP DAMPAK
PRAKTIK PENAMBANGAN PASIR DI DESA KALIURANG
A. Implementasi Perda Kab Magelang No. 1 Tahun 2008
Terhadap Praktik Penambangan Pasir Di Desa Kaliurang .......... 60
xvii
B. Pandangan Maslahah Mursalah Terhadap Dampak Praktik
Penambangan Pasir......................................................................... 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 74
B. Saran ............................................................................................... 76
C. Kata Penutup................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... i-v
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Tata Guna Lahan Desa Kaliurang
Tabel 3.2 Jumlah dan Presentase Penduduk Desa Kaliurang
Tabel 3.3 Mata Pencaharian Peduduk Desa Kaliurang
Tabel 3.4 Luas dan Hasil Tanaman Menurut Komoditas
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran i : Terjemahan Al-Quran
Lampiran ii : Perda Kab. Magelang No. 1 Tahun 2008
Lampiran iii : Surat Izin Penelitian
Lampiran iv : Dokumentasi Penelitian
Lampiran v : Curriculum Vitae
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia kaya akan sumber daya alamnya karena memiliki gugusan
pulau yang sangat banyak, keanekaragaman hayati yang melimpah, wisata
alam yang sangat indah, kekayaan alam yang sangat melimpah, dan masih
banyak lagi. Jika membahas tentang kekayaan alam, Indonesia menjadi contoh
yang tepat, tidak hanya flora fauna, melainkan sumber daya alam yang juga
sangat melimpah. Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan
kebutuhan manusia.
Jika mendalami sumber daya alam, hampir di setiap provinsi di
Indonesia memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda, di pulau jawa
sendiri pun sumber daya sangat melimpah, baik sumber daya yang terbarukan
ataupun sumber daya yang tak terbarukan.
Magelang, adalah salah satu kota yang berada di ibu kota Semarang,
provinsi Jawa Tengah. Dari kota Magelang inilah sumber daya alam yang
berupa bahan-bahan mineral seperti kerikil, batu, pasir dan lain sebagainya.
Dari sini banyak praktik penambangan salah satu yang terbesar di kota
Magelang yaitu penambangan pasir, salah satu desa yang di sana terdapat
bahan tambang mineral pasir batu yaitu Desa Kaliurang.
Desa Kaliurang sendiri berada di sebelah barat daya gunung merapi,
karena wilayahnya yang berada di kaki gunung merapi yang masih aktif. Dari
segi pertambangan Desa Kaliurang menghasilkan bahan tambang yang berupa
2
pasir dan batu karena aliran sungainya menyimpan material pasir dan batu
yang sangat banyak. Walaupun semakin lama deposit batu dan pasir semakin
sulit ditambang karena penambangan besar besaran telah berlangsung cukup
lama.
Polemik praktik penambagan pasir dalam pemanfaatan sumber daya
alam (SDA) di daerah khususnya Desa Kaliurang yang berada di Kecamatan
Srumbung Magelang Jawa Tengah oleh beberapa perusahan besar maupun
perseorangan di sekitar lereng gunung merapi masih banyak ditolak oleh
masyarakat. Permasalahan tersebut masih akan tetap berlanjut mengingat
banyak pemangku kepentingan yang terlibat, baik di daerah pusat sampai desa
yang di jadikan lokasi penambangan.
Usaha pertambangan pasir dan tata ruang tentu saling berkaitan satu
sama lain, terutama terhadap lingkungan, sehingga dalam usaha penambangan
benar-benar memperhatikan azas kemanfaatan. Apabila dilihat dari segi
ekonomi usaha penambangan bahan galian memberikan manfaat terhadap
pendapatan daerah dan pembangunan insfratuktur, tetapi di sisi lain juga
memberikan dampak negatif terhadap tata ruang dan lingkungan sekitarnya.
Dampak dari penambangan pasir di lokasi penambangan salah satunya
lokasi Bego Pendem dan Cawang yakni sebagai tanggul bahaya erupsi Gunung
Merapi, sebagai penyangga Taman Nasional Gunung Merapi sangat
memprihatinkan, selain itu permasalahan pengairan bagi sawah atau kebun
3
salak pondok warga dan kerusakan infrastruktur jalan serta kerusakan
ekosistem lingkungan hidup di Desa Kaliurang,1
. Dari situlah masyarakat khawatir akan dampak yang ditimbulkan oleh
penambangan pasir tersebut sehingga masyarakat banyak menolak
penambangan pasir secara besar-besaran khususnya penambang dengan alat
berat baik yang legal maupun ilegal walaupun usaha penambangan sendiri
telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Magelang No. 1 Tahun 2008
Tentang Usaha Pertambangan dimana penambangan harus melalui prosedur
yang ditentukan. Jika sudah mengantongi izin pun tidak berarti serta merta bisa
mengeksploitasi alam yang ada di Merapi.2
Dengan adanya Peraturan Daerah yang mengatur tentang usaha
pertambangan dimana praktik penambangan pasir tetap banyak mendapatkan
penolakan dari masyarakat. Hal inilah yang dirasa penting dan menarik bagi
penulis untuk melakukan penelitian dengan cara menganalisis penerapan teori
terhadap masalah yang diteliti agar lebih membantu penulis dalam penelitian,
maka permasalahan tersebut nantinya akan lebih dispesifikkan didalam
rumusan masalah. penyusun bermaksud mengkaji fenomena yang terjadi pada
peraturan daerah tentang penambangan dan dampak penambangan
1 http://polresmagelang.com/berita/blokir-jalan-warga-srumbung-tolak-penambangan-
pakai-alat- Blokir Jalan Warga Srumbung Tolak Penambangan Pakai Alat Beratdiakses pada 20 September 2017.
2http://regional.kompas.com/read/2017/03/16/05402981/usir.penambang.liar.di.lereng.merapi.polisi.lepaskan.tembakan.peringatan Usir Penambang Liar di Lereng Merapi, Polisi
4
menggunakan pendekatan keislaman. Setelah penyusun mencari dan
mempertimbangakan teori yang akan digunakan dalam penyusunan karya
ilmiah ini maka penyusun memilih teori Maslahah Mursalah .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,
maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi Perda Kabupaten Magelang No. 1
Tahun 2008 Tentang Usaha Pertambangan terhadap praktik
penambangan pasir di Desa Kaliurang?
2. Bagaimana pandangan Maslahah Mursalah terhadap
implementasi penambangan pasir di Desa Kaliurang?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
Dengan diketahui rumusan masalah dari penyusunan proposal
skripsi penulis, maka dapat diketahui tujuan dari penyusunan proposal
skripsi tersebut yaitu:
a. Menjelaskan pandangan Maslahah Mursalah terhadap
penambangan pasir di Desa Kaliurang Kabupaten Magelang.
b. Memberikan saran masukan kepada pemerintah agar nantinya
kebijakan yang dibuatnya lebih baik lagi.
2. Kegunaan
a. Kegunaan Teoritis
5
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
sumbangan bagi khazanah keilmuan secara umum, khususnya
dalam bidang kajian ilmu Maslahah Mursalah .
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi masyarakat, semoga dapat memberikan pemahaman
tentang kinerja pemerintah yang baik.
2) Bagi akademisi, semoga dapat memberikan tambahan
referensi khususnya bidang ilmu Maslahah Mursalah .
3) Bagi pemerintah, dapat memberikan tambahan informasi
dan pengetahuan tentang kinerja pemerintahan yang
baik, sehingga dapat mewujudkan pemerintahan yang
baik.
D. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah sebuah kajian yang dilakukan untuk
mendapatkan gambaran tentang hubungan topik penelitian yang akan diajukan
dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya,
sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dan mubadzir.3
Kaitannya dengan judul penelitian Dampak Praktik Penambangan
Pasir Di Desa Kaliurang Srumbung Magelang (Studi Perda Kab. Magelang No
1 Tahu , penulis berusaha untuk
mengkaji hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang isinya relevan dan
3 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
hlm. 183.
6
memiliki hubungan dengan topik penelitian yang penulis lakukan. Adapun
penelitian-penelitian tersebut antara lain:
Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Inarni Nur Dyahwanti dari
Universitas Diponegoro tahun 2013 yang berjudul
Lingkungan Kegiatan Penambangan Pasir pada Daerah Sabuk Hijau Gunung
. Inarni menjelaskan, dampak
lingkungan yang terjadi antara lain adalah adanya lahan yang rawan longsor,
sedimentasi pasir di sungai, potensi terjadinya banjir di daerah bawah,
hilangnya bahan organik tanah, hilangnya lapisan tanah, perubahan struktur
tanah, polusi udara berupa debu, dan rusaknya jalan desa. Selain dampak
negatif Inarni juga menyebutkan beberapa dampak positif sosial ekonomi yang
terjadi bagi para pelaku penambangan dan penduduk sekitar yaitu peningkatan
pendapatan, peningkatan kesejahteraan, dan pengurangan angka pengangguran.
Adapun dampak negatif sosial ekonomi yang terjadi antara lain adalah
terjadinya kecelakaan kerja, berkurangnya kenyamanan pengguna jalan,
ketakutan dan kekawatiran bonjir dan longsor .4 Perbedaan antara penelitian
pada skripsi ini dengan penelitian yang penulis kaji adalah penelitian ini
membahas tentang dampak lingkungan yang ditimbulkan dari penambangan,
dan tidak membahas mengenai studi peraturan daerah tentang usaha
pertambangan.
4 Inarni Nur Dyahwanti, gan Pasir
, skripsi di Universitas Diponegoro(2013).
7
Kedua, skripsi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011, dengan judul ambangan
. Dalam
penelitian ini menjelaskan bagaimana proyek pembangunan pabrik
penambangn pasir banyak ditolak oleh masyarakat karena dampak yang
ditimbulakan dari proyek tersebut. Tetapi ada pula yang menerima proyek
tersebut dengan argumen bahwasanya penambangan sudah dilakukan kajian
dan penelitian terlebih dahulu, hasil dari penelitian tersebut dianalisa dengan
tinjauan tujuan hukum islam maka penambang pasir besi tersebut dibenarkan
menurut tujuan hukum islam.5 Perbedaan antara penelitian pada skripsi ini
dengan penelitian yang penulis kaji adalah penelitian ini hanya membahas
tentang proyek pembangunan pabrik pertambangan pasir besi, tidak ada
pembahasan mengenai studi perda mengenai pertambangan pasir. Lokasi
penelitiannya pun berbeda, tidak dilakukan di Kabupaten Magelang.
Ketiga, skripsi Ayatul Husna mahasiswa Hukum Keperdataan Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin Makassar tahun 2013 yang berjudul
Penambang Pasir Oleh Masyarakat Lokal Dikecamatan Pattallangsang
fokus dari penelitian ini yaitu mengetahui dasar hukum
masyarakat lokal dalam melakukan kegiatan penambangan pasir, metode yang
digunakan dalan penelitian ini yaitu dengan dua cara yaitu wawancara
langsung dan kepustakaan. Hasil dari penelitian ini masyarakat sekitar lokasi
5 Penambangan Pasir Besi Di Desa Garongan Kulon Progo (Prespektif
Filsafat Hukum Islam)Yogyakarta(2011).
8
penambangan berharap penambangan dapat segera dihentikan dan ditindak
tegas oleh pemerintah setempat, sebab dari sisi lingkungan hidup sangat
merugikan, pemerintah kabupaten Takalar kurang tegas dalam menerapakan
aturan-aturan yang dibuatnya. Dasar hukum pengusaaan menambang pasir
masyarakat harus mempunyai izin pertambangan rakyat yang diberikan oleh
pemerintah setempat seperti yang tercantum dalam pasal 1 ayat 10 Undang-
Undang No. 4 tahun 2009 tentang penambangan mineral dan batu bara, agar
nantinya penambangan tersebut tetap memperhatikan kelestarian fungsi
lingkungan hidup.6 Perbedaan antara penelitian di dalam penelitian ini dengan
penelitian penulis kaji adalah penelitian ini hanya sebatas masukan kepada
pemerintah dan masyarakat tanpa adanya studi perda penambangan tentang
praktik penambangan dan lokasi penelitianyapun berbeda.
Keempat, skripsi Ryana Arday mahasiswa Ilmu Pemerintahan (Politik
Dan Pemerintahan) Universitas Gadjah Mada 2014 dengan judul
Komunitas Taring Padi Dalam Mengkritik Kebijakan Penambangan Pasir Besi
penelitian ini berfokus melihat peranan gerakan sosial yang
dilakukan oleh komunitas taring padi dalam melakukan kritik sosial terhadap
pemerintah terkait rencana kebijakan penambangan pasir besi di Kulon Progo,
komitas ini muncul karena rasa tidak puas dan kecewa masyarakat terhadap
kebijakan penambangan di Kulon Progo. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini ternyata gerakan
6 Ayatul Husna,
skripsi pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar(2013).
9
taring padi yang diharapakan masyarakat dapat memberikan pengaruh yang
cukup besar dan dapat memberikan semangat baru dan inspirasi baru serta
sebagai penyebaran informasi bagi masyarakat kenyataanya gerakan ini tidak
dapat memberikan pengaruh yang luas pada proses berlangsungnya pembuatan
kebijakan. Taring Padi hanya menjadi aktor diluar pertarungan antara warga
pesisir dan pemerintah. Oleh karena itu, ruang geraknya menjadi terbatas dan
sedikit mempengaruhi ketenangan pemerintah.7 Perbedaan antara penelitian
pada sekripsi ini dengan penelitian yang penulis kaji adalah penelitian ini
hanya sebatas membahas peran dari komunitas apakah dapat mempengaruhi
pembuatan kebijakan pemerintah tidak ada pembahasan yang fokus tentang
studi perda penambangan lokasi penelitianya pun berbeda.
Kelima, tesis Hendrawan Septiyono, S.t. mahasiswa S2 Magister
Perencanaan Kota dan Daerah Universitas Gadjah Mada 2014 yang berjudul
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
anatomi kegiatan penambangan pasir di kali Gendol. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan pendekatan dedukatif dan analisis yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif. Perbedaan penguasaan modal finansial dan
teknologi antar penambang adalah awal dari konflik yang terjadi dalam
penambangan pasir Merapi. Penertiban regulasi dan retribusi untuk
mensetrukturisasi kegiatan penambangan tidak berjalan dengan baik
7 Ryana Arday,
Penambangan Pasir Besi Di , skripsi pada Ilmu Pemerintahan (Politik Dan Pemerintahan) Universitas Gadjah Mada(2014).
10
dikarenakan kurangnya pengawasan oleh pemerintah. Hal tersebut
menimbulkan over eksploitasi penambangan yang mendorong terjadinya
kerentanan wilayah akibat kerusakan alam serta sarana mitigasi bencana yang
ditimbulkan penambangan yang semakin tidak terkendali. Konflik yang terjadi
pada penambangan pasir merapi ini bisa diselesaikan dengan adanya
pengawasan dari pemerintah dan partisipasi aktif dari masyarakat terkait
managemen pengelolaan sumber daya alam.8 Perbedaan antara penelitian pada
skripsi ini dengan penelitian yang penulis kaji adalah penelitian ini hanya
sebatas membahas konflik penambangan pasir yang tidak terkendali tidak ada
pembahasan yang fokus tentang studi perda penambangan lokasi penelitianya
pun berbeda
Dari beberapa penelitian yang telah disebutkan di atas, sejauh yang
penulis ketahui belum ada penelitian yang secara khusus dan mendetail
membahas tentang praktik penambangan pasir studi Peraturan Daerah
Kabupaten Magelang No 1 Tahun 2008 tentang penambangan pasir ditinjau
dengan teori Maslahah Mursalah .
E. Kerangka Teoritik
Suatu teori dalam penelitian sangat berguna untuk menjelaskan,
menginterprestasi dan memahami suatu gejala atau fenomena yang dijumpai
dari hasil penelitian.9 Landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian
8 Hendrawan Septiyono,
tesis pada S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah Universitas Gadjah Mada(2014).
9 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 184-185.
11
mempunyai dasar yang kokoh dan memperkuat peneliti untuk menggali data
penelitian secara lengkap. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Maslahah Mursalah untuk menganalisa implementasi kebijakan
penambangan pasir di Desa Kaliurang Kabupaten Magelang.
Teori Maslahah Mursalah , yang mana secara bahasa Maslahah berarti
manfaat, faidah, bagus, baik, kebaikan, guna atau kegunaan. Maslahah juga
berarti sesuatu yang baik. Al-Gazali dalam karyanya al-
memberikan definisi konsep Maslahah. Menurutnya yang dimaksud dengan
Maslahah atau hukum Islam dan tujuan yang
jiwa, akal, keturunan dan harta.10
Suatu kebijakan yang memiliki manfaat dan kegunaan bagi masyarakat
dalam proses pembuatannya, harus mempertimbangkan terlebih dahulu apa
yang diperlukan oleh masyarakat untuk mewujudkan kemaslahatan bersama.
Dengan demikian, setiap upaya atau tindakan yang dilakukan untuk
memelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta dinamakan Maslahah,
sedangkan setiap upaya yang berusaha menghilangkan kelima prinsip tersebut
dinamakan mafsadah.
F. Metode Penelitian
Untuk melakukan penelitian ini, penulis memerlukan metodologi
penelitian yang jelas dan memaparkannya sebagai berikut:
10 Alaidin Koto, Ilmu Fiqh dan Usul Fiqh, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 122.
12
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field
research)11 dengan langsung melakukan wawancara kepada
obyek penelitian yaitu para pelaku kebijakan publik di desa
Kaliurang maupun pihak yang terkait. Mulai dari pejabat
pemerintahan desa maupun pihak terkait lainya hingga
masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk membuat deskripsi atau
gambaran peristiwa yang kemudian bisa ditarik dengan sebuah
kesimpulan.
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat
preskriptif,12 yaitu penelitian yang bertujuan untuk menilai dan
menggambarkan keadaan atau fenomena sosial, yang dalam hal
ini pendeskripsian terhadap dampak praktik penambangan pasir
di desa Kaliurang Srumbung Magelang dalam pandangan
Maslahah Mursalah . Sehingga dapat dinilai apakah praktik
penambangan pasir di Desa Kaliurang tidak sesuai atau sudah
sesuai dengan tujuan Maslahah Mursalah .
3. Teknik Pengumpulan Data
11 Field reserach adalah penelitian dengan mencoba mencari dan mengumpulkan data
langsung ke daerah yang menjadi objek penelitian. 12 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, Cet. III (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001),
hlm. 6.
13
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat
dibutuhkan guna memperoleh data yang valid. Dalam
penyusunan skripsi ini sumber perolehan datanya antara lain:
a. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan
data yang digunakan penulis untuk mendapatkan
keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-
cakap dan berhadapan muka dengan orang yang
dapat memberikan keterangan kepada si
peneliti.13 Adapun jenis wawancara yang
digunakan adalah wawancara bebas terpimpin
yaitu penulis bebas mengadakan wawancara
dengan tetap berpijak pada catatan-catatan
mengenai pokok-pokok yang akan ditanyakan.
Penulis akan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada beberapa pihak terkait dan beberapa
responden dari masyarakat Desa Kaliurang.14
b. Observasi
Observasi dilakukan oleh penyusun untuk
melihat langsung bagaimana implementasi
Peraturan Daerah No 1 tahun 2008 Kabupaten
13 Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm. 64.
14 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penertiban Fakultas Psikologi UGM, 1981), hlm. 136.
14
Magelang terhadap praktik penambangan pasir di
Desa Kaliurang.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan
data dengan menyelidiki data-data tertulis, seperti
buku, majalah, dokumentasi, peraturan-peraturan
tertulis, notulen rapat, catatan harian dan
sebagainya.15 Namun yang dimaksud di sini
adalah usaha pengumpulan data yang didapat
dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen
yang bersangkutan dengan penelitian ini.
d. Kepustakaan
Adalah menelaah buku-buku yang relevan
dengan permasalahan yang diteliti.
4. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah
pendekatan normatif, pendekatan normatif adalah pendekatan
masalah dengan melihat permasalahan-permasalahan yang
terjadi dalam masyarakat, apakah kebijakan tersebut
mendatangkan maslahah atau mafsadah sesuai dengan realita
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
15 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994), Hlm. 34.
15
5. Analisis Data
Setelah semua data diperlukan terkumpul, selanjutnya
dilakukan analisis secara kualitatif dengan menggunakan
metode induktif. Metode induktif adalah dengan menganalisa
data dan memaparkan data-data yang bersifat khusus menuju
yang umum atau teori. Dalam artian, menemukan data secara
khusus atau bagian-bagian yang dianalisis sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan.16
G. Sistematika Pembahasan
Untuk menjadikan pembahasan dalam penulisan ini lebih terarah,
maka perlu digunakan sistematika yang dibagi menjadi lima bab, masing-
masing terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:
Bab Pertama, adalah pendahuluan yang membahas tentang latar
belakang masalah sebagai dasar untuk merumuskan masalah, kemudian
dilanjutkan dengan tujuan dan kegunaan penulisan skripsi, telaah pustaka
sebagai bahan referensi, kerangka teoritik sebagai alur pemikiran yang
ditempuh berdasarkan teori-teori yang mendukung data yang telah ada dan
dilanjutkan dengan metodologi penelitian serta diakhiri dengan sistematika
pembahasan.
Bab Kedua, penjelasan mengenai konsep Maslahah Mursalah . Mulai
dari pengertian sampai macam-macam dari konsep Maslahah.
16 M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2012), hlm. 45.
16
Bab Ketiga, merupakan gambaran umum tentang kondisi wilayah
pertambangan pasir di Desa Kaliurang berdasarkan pada berbagai literatur baik
dari buku-buku, majalah, koran, ataupun dari internet, meliputi gambaran
umum wilayah penambangan membahas tentang pencadangan wilayah,
kelestarian lingkungan, kelestarian sumber air, nilai sosial budaya, teknis, dan
ekonomis. Diawali dengan pembahasan mengenai kondisi umum Desa
Kaliurang tentang batas dan luas wilayah, keadaan geografis, kependudukan,
keadaan sosial ekonomi dan keagamaan selain itu serta tanggapan masyarakat
terhadap dampak penambangan pasir di Desa Kaliurang.
Bab Keempat, adalah pembahasan tentang analisis Maslahah
Mursalah terhadap implementasi penambangan pasir di Desa Kaliurang.
Bab Kelima, merupakan penutup dari tulisan ini. Penulis akan
membuat suatu kesimpulan yang diambil dari analisis di bab sebelumnya dan
menjadi jawaban atas pokok permasalahan yang telah dirumuskan, selain itu
penulis juga memuat saran-saran.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab
sebelumnya, maka sampai pada suatu kesimpulan sebagi berikut:
1. Proses penambangan pasir di wilayah Desa Kaliurang
Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang baik di
lokasi Sungai Bebeng, Hutan Masyarakat atau
Perkebunan, dan lokasi lainya dilakukan dengan cara
modern dan tradisional, penambangan tersebut
berdampak buruk bagi masyarakat sekitar
penambangan baik segi materil maupun non materi
oleh sebab itu penambangan tersebut melanggar
Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 1 Tahun
2008 Tentang Usaha Pertambangan dalam Pasal 4
penambang melanggar wewenang dan kewajiban, Pasal
6 penambang melanggar wilayah pertambangan tanpa
memperhatikan kelestarian alam, Penambang
melanggar dalam bab iv dalam pengembangan wilayah
dan masyarakat, kemitraan usaha pertambangan dan
peran masyarakat seperti penambang tidak melibatkan
masyarakat dalam segala hal baik dalam perencanan
penambangan sampai tambang tersebut dioperasikan
75
terutama penambang tidak memperhatikan kelestarian
lingkungan.
2. Dampak penambangan pasir di Desa Kaliurang
terhadap lingkungan, mengakibatkan terjadinya,
rusaknya alam, pengelupasan tanah penutup yang
menyebabkan kerusakan pada tanah dan sistem air
bawah tanah, air hujan tidak dapat meresap ke dalam
tanah menjadi sedikit, tanggul sungai mengalami
kerusakan dan meningatnya polusi udara, menipisya
sumber air bersih dan rusaknya infrastruktur jalan dan
sabo dam atau ceck dam sebagai penahan luncuran
lahar merapi
3. Pandangan teori Maslahah Mursalah dan Perda
Kabupaten Magelang Nomor 1 Tahun 2008 terhadap
aktifitas peambangan pasir di Desa Kaliurang, Islam
melarang bagi manusia melakukan kegiatan yang
merusak terhadap lingkungan, sebagaimana dijelaskan
dalam teori maslahah mursalah yang mana kegiatan
penambangan di Desa Kaliurang harus memegang lima
atau hukum
islam untuk mencapai perlindungan atau pemeliharaan
lingkungan hidup. Dalam fiqh lima komponen
kehidupan yang mendasar disebut al-daruriyat al-
76
khams atau al-kulliyat al-khams. Namun terdapat
tambahan satu komponen lagi, yaitu komponen keenam
hi -ins n. -ins n adalah
perlindungan atau pemeliharaan lingkungan hidup.
Dengan tambahan komponen lingkungan hidup ini,
maka enam komponen kehidupan dasar manusia (al-
daruriyat al-sitt atau al-kulliyat al-sitt) adalah sebagai
berikut56; 1. Perlindungan jiwa (hifz al-nafs), 2.
Perlindungan akal (hifz al- ), 3. Perlindungan
kekayaan atau properti (hifz al-m l), 4. Perlindungan
keturunan (hifz al-nasb), 5. Perlindungan agama (hifz
al-din), dan 6. Perlindungan lingkungan hidup (hifz al-
). Dan penambangan di Desa Kaliurang tidak
membuat masyarakat Desa Kaliurang terkena dampak
negatifnya dari pada dampak posistif yang masyarakat
rasakan.
B. Saran
Berikut ini merupakan saran yang dapat diberikan penulis dengan
harapan dapat djadikan pertambangan oleh para pihak yaitu:
1. Ketegasan pemerintah terkait baik pemerintah pusat
maupun daerah untuk menindak tegas penambang yang
56 Ali Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan Hidup, (Jakarta: Ufuk Press, 2006), hlm.
225.
77
tidak berinzin maupun mengkaji ulang penambang yang
sudah berizin agar lebih taat hukum dan bertanggungjawab,
ketegasan pemerintah sangat dibutuhkan oleh masyarakat
yang dirugikan oleh penambang. Agar kemakmuran
masyarakat dapat dilaksanakan seperti dalam Undang-
Undang pasal 33 ayat 3 dijelaskan bahwa bumi, air dan
kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan untuk dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
2. Pihak penambangan yang berizin untuk melaksanakan
peraturan yang berlaku, dan bagi masyarakat yang
menambang di wilayah Desa Kaliurang untuk melakukan
perizinan demi kepastian hukum dan melaksanakan
peraturan yang telah disetujui agar masyarakat sekitar
maupun desa sepanjang aliran sungai tidak merasakan
dampak negatif penambangan dan pertambangan dapat
diterima oleh masyarakat.
3. Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan sebaiknya
tidak boleh hanya untuk kesejahteraan generasi sekarang,
melainkan juga untuk kesejahteraan generasi mendatang.
Oleh karena itu, kelestarian sumber daya alam dan
lingkungan harus tetap diperhatikan diantaranya melalui
program untuk memperbaiki kondisi lahan yang rusak
78
akibat kegiatan pertambangan, salah satunya dengan
reklamasi.
C. Kata Penutup
segala puji Rabb semesta Alam.
Kata syukur tiada henti senantiasa di panjatkan kepada Allah SWT, atas
segala nikmat dan karunia Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, maka dengan berlapangan hati penulis sangat
mengharapkan saran dan masukkan yang membangun dari pembaca.
Harapan dari penulis semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca.
79
DAFTAR PUSTAKA
A. Al- -
Departemen Agama RI, Al- PT Syamsil
Cipta Media.
B. Buku
Azwar, Saifudin. Metode Penelitian, Jilid III, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2001.
Danusaputra, St. Munadjat. Hukum Lingkungan, Jilid II, Jakarta: Bina Cipta,
1985.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jilid II, Jakarta: Balai Pustaka,
1989.
Dyayadi, Tata Kota Menurut Islam, Jilid I, Jakarta: Kahlifa, 2008.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Yogyakarta: Yayasan Penertiban
Fakultas Psikologi UGM, 1981.
Haq, Hamka. Al-Syathibi Aspek Teologis Konsep Maslahah dalam Kitab Al-
Muwafaqot, Jakarta: Erlangga, 2007.
Jamil (Ed), Mukhin. Kemaslahatan dan Pembaharuan Hukum Islam,
Semarang: Walisongo Press, 2008.
Khuairi, Ahmad. Evolusi Ushul Fiqh; Konsep Dan Pengembangan
Merodologi Hukum Islam, Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu Group,
2013.
Koto, Alaidin. Ilmu Fiqh dan Usul Fiqh, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004.
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif,
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2012.
M.H., Irwan.
Nasional Indonesia, Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, 1991.
Mangunjaya, Fachruddin M. Konservasi alam dalam islam, Jilid I, Jakarta:
Yayasan Obr Indonesia, 2005.
80
Mardalis, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2002.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1994.
Nata, Abudin. Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004.
Salim Hs. Hukum Pertambangan Mineral Dan Batubara, Jakarta Timur:
Sinar Grafika, 2012.
Salim, Emil. Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta: Mutiara
Sumber Widya, 1991.
Siahaan, N. H. T. Hukum Lingkungan dan Ekologi pembangunan. Jakarta:
Erlangga. 2004.
Soemarwoto, Otto. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pemangunan, Jakarta:
Djambatan, 1977.
. Ilmu Usul Fiqh, Bandung: Pustaka Setia, 2007.
Titik Triwulan Tutik Dan Triant, Pengembangan Sains Dan Teknologi
Berwawasan Lingkungan Prespektif Islam, Jilid I, Jakarta: Lintas
Pustaka Publisher, 2008
Zahra, Muhammad Abu. Usul al-Fiqh ., Usul
Fiqih, Jakarta: Pustaka Firdaus, Jilid 9, 2005.
C. Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Daerah Kabupaten Magelang No. 1 Tahun 2008 Tentang
Usaha Pertambangan.
UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
D. Skripsi dan Jurnal
Arday, Ryana.
Kebijakan Penam , skripsi Ilmu
Pemerintahan (Politik Dan Pemerintahan) Universitas Gadjah Mada, 2014.
81
Dyahwanti, Inarni Nur.
Penambangan Pasir pada Daerah Sabuk Hijau Gunung Sumbing Di
Kabupaten Temanggun , skripsi Universitas Diponegoro, 2013.
Husna, Ayatul.
skripsi Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin Makassar, 2013.
Ismail, Sopa. Penambangan Pasir Besi Di Desa Garongan Kulon
Progo (Prespektif Filsafat Hukum Islam)
Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.
Septiyono, Hendrawan.
tesis
S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah Universitas Gadjah Mada, 2014.
E. Internet
http://polresmagelang.com/berita/blokir-jalan-warga-srumbung-
tolak-penambangan-pakai-alat-berat.cgi
http://regional.kompas.com/read/2017/03/16/05402981/usir.penamba
ng.liar.di.lereng.merapi.polisi.lepaskan.tembakan.peringatan
Lampiran I
TERJEMAHAN
BAB HLM FN TERJEMAHAN
II
19 4
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar). Katakanlah, "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu.
Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
-Ruum : 41-42)
20 5
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa
takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
S. Al- )
20 6 Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
22 8 -kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama
-Hajj: 78)
28 14 Sesunggunhanya kami menurunkan Al-
-Hijr : 9).
29 15 -Baqarah : 185).
LEM
BAR
AN D
AER
AH
KABU
PAT
EN M
AGEL
ANG
N
omor
: 1
Tah
un 2
008
PE
MER
INTA
H K
ABU
PATE
N M
AGEL
ANG
PERA
TURA
N D
AERA
H K
ABU
PATE
N M
AGEL
ANG
N
OM
OR
1
TAH
UN
20
08
TE
NTA
NG
U
SAH
A PE
RTAM
BAN
GAN
DEN
GAN
RAH
MAT
TU
HAN
YAN
G M
AHA
ESA
BUPA
TI M
AGEL
ANG
,
Men
imba
ng
: a.
bahw
a
dal
am
ra
ngka
men
doro
ng
da
n m
engo
ptim
alka
n pe
laks
anaa
n
O
tono
mi
Dae
rah
mel
alui
pe
ning
kata
n pe
mbe
rday
aan
Dae
rah
dala
m m
elak
ukan
pen
gelo
laan
usa
ha
di
bida
ng
pert
amba
ngan
ya
ng
berw
awas
an
lingk
unga
n ag
ar d
apat
ber
daya
gun
a, b
erha
sil
guna
, be
rtan
ggun
g ja
wab
, be
rkel
anju
tan
dan
terj
aga
kele
star
iann
ya s
erta
pem
anfa
atan
nya
seca
ra
optim
al
ditu
juka
n
untu
k
sebe
sar-
be
sarn
ya
bagi
ke
seja
hter
aan
rak
yat
per
lu
men
gatu
r
peny
elen
ggar
aan
usah
a pe
rtam
bang
an;
Lam
pira
n II
2
3
b.
bahw
a
Pe
ratu
ran
Dae
rah
Kabu
pate
n 5.
U
ndan
gU
ndan
g
Nom
or
8 Ta
hun
1981
M
agel
ang
Nom
or 2
3 Ta
hun
2001
ten
tang
Izi
n U
saha
Per
tam
bang
an s
udah
tid
ak s
esua
i la
gi
deng
an
perk
emba
ngan
ke
adaa
n
sehi
ngga
pe
rlu d
ilaku
kan
peru
baha
n;
c.
bahw
a un
tuk
mak
sud
ters
ebut
pad
a hu
ruf
a da
n hu
ruf
b,
perlu
m
embe
ntuk
Pe
ratu
ran
Dae
rah
Kabu
pate
n M
agel
ang
tent
ang
Usa
ha
Pert
amba
ngan
.
Men
ging
at
: 1.
U
ndan
g-U
ndan
g
Nom
or
13
Ta
hun
19
50
tent
ang
Pem
bent
ukan
D
aera
h-da
erah
Ka
bupa
ten
Dal
am L
ingk
unga
n Pr
opin
si J
awa
Teng
ah;
2.
Und
ang
U
ndan
g N
omor
5
Tahu
n 19
60
tent
ang
Pera
tura
n D
asar
Pok
ok-P
okok
Agr
aria
(L
emba
ran
Neg
ara
Repu
blik
Ind
ones
ia T
ahun
19
60
N
omor
104,
Tam
baha
n
Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
No.
204
3);
3.
Und
ang
U
ndan
g N
omor
11
Ta
hun
1967
te
ntan
g Ke
tent
uan
Ket
entu
an
Pok
ok
Pert
amba
ngan
(L
emba
ran
Neg
ara
Repu
blik
In
done
sia
Tahu
n 19
67 N
omor
22,
Tam
baha
n Le
mba
ran
Neg
ara
Rep
ublik
In
done
sia
No.
28
31);
4.
Und
ang
U
ndan
g N
omor
1
Tahu
n 19
70
tent
ang
Ke
sela
mat
an
Ke
rja
(
Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik
Ind
ones
ia
Tah
un
1970
N
omor
01,T
amba
han
Le
mba
ran
N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
No.
291
8);
tent
ang
Huk
um
Acar
a P
idan
a (
Lem
bara
n N
egar
a
Repu
blik
I
ndon
esia
T
ahun
19
81
Nom
or
76,
T
amba
han
Le
mba
ran
N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
Nom
or 3
209)
; 6.
U
ndan
gU
ndan
g
Nom
or
5
Tah
un
199
0 te
ntan
g Ko
nser
vasi
Sum
berd
aya
Alam
Hay
ati
dan
Ekos
iste
mny
a
(L
emba
ran
Neg
ara
Repu
blik
In
done
siaT
ahun
19
90
Nom
or
49,
Tam
baha
n Le
mba
ran
N
egar
a
Rep
ublik
In
done
sia
Nom
or 3
419)
; 7.
Und
ang
Und
ang
Nom
or
23
Tahu
n 1
997
tent
ang
Peng
elol
aan
L
ingk
unga
n
Hid
up
(Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
Tahu
n 19
97 N
omor
68,
Tam
baha
n Le
mba
ran
Neg
ara
Repu
blik
Ind
ones
ia N
omor
369
9);
8.
Und
ang
U
ndan
g N
omor
13
Ta
hun
2003
te
ntan
g Ke
tena
gake
rjaa
n (L
emba
ran
Neg
ara
Repu
blik
In
done
sia
Tahu
n 20
03
Nom
or
39,
Tam
baha
n Le
mba
ran
N
egar
a
Rep
ublik
In
done
sia
Nom
or 4
279)
; 9.
Und
ang
Und
ang
Nom
or
10
Tahu
n 2
004
tent
ang
Pem
bent
ukan
Per
atur
an P
erun
dang
- un
dang
an
(Lem
bara
n N
egar
a R
epub
lik
Indo
nesi
a Ta
hun
2004
Nom
or 5
3, T
amba
han
Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
Nom
or
4389
);
4 5
10. U
ndan
gU
ndan
g N
omor
32
Ta
hun
2004
In
done
sia
Nom
or 2
916)
seb
agai
man
a di
ubah
te
ntan
g
Pem
erin
taha
n
Dae
rah
(L
emba
ran
Neg
ara
Re
publ
ik
Ind
ones
ia
Tah
un
2004
N
omor
12
5,
Tam
baha
n L
emba
ran
Neg
ara
Repu
blik
Indo
nesi
a
Nom
or
44
37)
seba
gaim
ana
tela
h di
ubah
de
ngan
U
ndan
g-
Und
ang
Nom
or
8 Ta
hun
2005
te
ntan
g Pe
neta
pan
Pera
tura
n Pe
mer
inta
h Pe
ngga
nti
Und
ang-
Und
ang
N
omor
3
T
ahun
2
004
tent
ang
Pem
erin
taha
n D
aera
h M
enja
di
Und
ang-
Und
ang
( Le
mba
ran
Neg
ara
Repu
blik
In
done
sia
Ta
hun
20
05
N
omor
108,
Ta
mba
han
Lem
bara
n N
egar
a R
epub
lik
Indo
nesi
a no
mor
454
8);
11. U
ndan
gU
ndan
g
Nom
or
33
Ta
hun
20
04
tent
ang
Perim
bang
an
Ke
uang
an
an
tara
Pe
mer
inta
h Pu
sat
dan
Pem
erin
taha
n D
aera
h (L
emba
ran
Neg
ara
Repu
blik
Ind
ones
ia T
ahun
20
04
Nom
or
126
, T
amba
han
Le
mba
ran
Neg
ara
Repu
blik
Ind
ones
ia N
omor
443
8);
12. U
ndan
gU
ndan
g
Nom
or
26
Ta
hun
20
07
tent
ang
Pena
taan
Rua
ng (
Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik
Indo
nesi
aTah
un
2007
N
omor
68
, Ta
mba
han
Lem
bara
n
Neg
ara
R
epub
lik
Indo
nesi
a N
omor
472
5);
13. P
erat
uran
Pem
erin
tah
Nom
or 3
2 Ta
hun
1969
te
ntan
g Pe
laks
anaa
n U
ndan
g U
ndan
g N
omor
11
Tah
un 1
967
tent
ang
Kete
ntua
n-ke
tent
uan
Poko
k Pe
rtam
bang
an
(Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik
Indo
nesi
a ta
hun
1969
, N
omor
60
, Ta
mba
han
Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik
tera
khir
deng
an P
erat
uran
Pem
erin
tah
Nom
or
75
Tahu
n 2
001
ten
tang
Pe
ruba
han
Ked
ua
Atas
Per
atur
an P
emer
inta
h N
omor
32
Tahu
n 19
69
tent
ang
Pela
ksan
aan
Und
ang-
Und
ang
Nom
or
11
Tahu
n 19
67
tent
ang
Kete
ntua
n Po
kok-
Poko
k
Pert
amba
ngan
(Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik
Indo
nesi
a Ta
hun
2001
, N
omor
141
);
14. P
erat
uran
Pem
erin
tah
Nom
or 2
1 Ta
hun
1982
te
ntan
g Pe
min
daha
n I
bu
Kota
Ka
bupa
ten
Dae
rah
Ting
kat
II
Mag
elan
g da
ri W
ilaya
h Ko
tam
adia
D
aera
h Ti
ngka
t II
M
agel
ang
ke
Keca
mat
an
Mun
gkid
di
W
ilaya
h Ka
bupa
ten
Dae
rah
Ting
kat
II
M
agel
ang
(L
emba
ran
Neg
ara
Repu
blik
I
ndon
esia
T
ahun
19
82
Nom
or 3
6);
15. P
erat
uran
P
emer
inta
h
Peng
gant
i U
ndan
g-
Und
ang
Nom
or
1
Tah
un
200
4
tent
ang
Peru
baha
n U
ndan
g-U
ndan
g N
omor
41
Tahu
n 19
99 t
enta
ng K
ehut
anan
; 16
. Per
atur
an P
emer
inta
h N
omor
19
Tahu
n 19
73
tent
ang
Peng
atur
an
d
an
P
enga
was
an
Kese
lam
atan
Ke
rja
di B
idan
g Pe
rtam
bang
an
(Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
Tah
un
1973
Nom
or 2
5, T
amba
han
Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
Nom
or 3
003)
;
6
17. P
erat
uran
Pem
erin
tah
Nom
or 2
7 Ta
hun
1980
te
ntan
g Pe
nggo
long
an B
ahan
B
ahan
Gal
ian
(Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
Tah
un
1980
Nom
or 4
7, T
amba
han
Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
Nom
or 3
174)
;
18. P
erat
uran
Pem
erin
tah
Nom
or 2
7 Ta
hun
1983
te
ntan
g Pe
laks
anaa
n H
ukum
Ac
ara
Pida
na
(Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
Tah
un
1983
Nom
or 2
9, T
amba
han
Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
Nom
or 3
258)
;
19. P
erat
uran
Pem
erin
tah
Nom
or 2
8 Ta
hun
1985
, te
ntan
g P
erlin
dung
an
H
utan
(Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik
Ind
ones
ia
Tah
un
1985
N
omor
3
6,
Tam
baha
n
Lem
bara
n
Neg
ara
Repu
blik
Ind
ones
ia N
omor
329
4);
20. P
erat
uran
Pem
erin
tah
Nom
or 3
5 Ta
hun
1991
, te
ntan
g Su
ngai
(L
emba
ran
Neg
ara
Repu
blik
In
done
sia
Tahu
n 19
91 N
omor
44,
Tam
baha
n Le
mba
ran
Neg
ara
Repu
blik
Ind
ones
ia N
omor
34
45);
21. P
erat
uran
Pem
erin
tah
Nom
or 2
7 Ta
hun
1999
te
ntan
g An
alis
is
men
gena
i
D
ampa
k Li
ngku
ngan
(L
emba
ran
Neg
ara
Repu
blik
In
done
sia
Tahu
n 19
99 N
omor
59,
Tam
baha
n Le
mba
ran
Neg
ara
Repu
blik
Ind
ones
ia N
omor
38
38);
22. P
erat
uran
Pem
erin
tah
Nom
or 3
8 Ta
hun
2007
, te
ntan
g P
emba
gian
U
rusa
n
Pem
erin
taha
n An
tara
Pe
mer
inta
h,
Pe
mer
inta
h
Dae
rah
Prov
insi
, dan
Pem
erin
taha
n D
aera
h
7
Kabu
pate
n/ K
ota
(Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik
Indo
nesi
a Ta
hun
2007
Nom
or 8
2, T
amba
han
Lem
bara
n N
egar
a Re
publ
ik I
ndon
esia
Nom
or
4737
);
23. P
erat
uran
Pr
esid
en
Nom
or
1 T
ahun
20
07
tent
ang
Peng
esah
an,
Pe
ngun
dang
an
dan
Pe
nyeb
arlu
asan
Pe
ratu
ran
Per
unda
ng-
unda
ngan
; 24
. Per
atur
an D
aera
h Ka
bupa
ten
Dae
rah
Ting
kat
II M
agel
ang
Nom
or 5
Tah
un 1
988
tent
ang
Peny
idik
Pe
gaw
ai N
eger
i Si
pil
di l
ingk
unga
n Pe
mer
inta
h K
abup
aten
D
aera
h T
ingk
at
II
Mag
elan
g (L
emba
ran
D
aera
h
Kabu
pate
n D
aera
h Ti
ngka
t II
Mag
elan
g N
omor
12
tahu
n 19
88 S
eri D
Nom
or 1
2) ;
25
. Per
atur
an
D
aera
h
Kab
upat
en
M
agel
ang
Nom
or 2
1 Ta
hun
2001
ten
tang
Pen
gelo
laan
Li
ngku
ngan
H
idup
Ka
bupa
ten
Mag
elan
g (L
emba
ran
D
aera
h
Kabu
pate
n
Mag
elan
g Ta
hun
2001
Nom
or 7
2 Se
ri D
Nom
or 7
);
26. P
erat
uran
Dae
rah
K
abup
aten
Mag
elan
g N
omor
10
Ta
hun
2004
te
ntan
g M
ekan
ism
e Ko
nsul
tasi
Pu
blik
(L
emba
ran
Dae
rah
Kabu
pate
n M
agel
ang
Tahu
n 20
04 N
omor
17
Seri
E N
omor
9).
27
. Per
atur
an
D
aera
h
Kab
upat
en
M
agel
ang
Nom
or
2 Ta
hun
2006
te
ntan
g Ta
ta
Cara
Pe
mbe
ntuk
an
Pera
tura
n D
aera
h (L
emba
ran
Dae
rah
Kab
upat
en
Mag
elan
g T
ahun
20
06
Nom
or 7
Ser
i E N
omor
9).
8
Den
gan
Pers
etuj
uan
Bers
ama
DEW
AN P
ERW
AKIL
AN R
AKYA
T D
AERA
H
KABU
PATE
N M
AGEL
ANG
da
n BU
PATI
MAG
ELAN
G
M
EMU
TUSK
AN :
Men
etap
kan
:
PERA
TURA
N
DAE
RAH
T
ENTA
NG
USA
HA
PERT
AMBA
NG
AN
BA
B I
Ket
entu
an
Um
um
Pasa
l 1
D
alam
Per
atur
an D
aera
h in
i yan
g di
mak
sud
deng
an:
1.
Dae
rah
adal
ah K
abup
aten
Mag
elan
g.
2.
Pem
erin
tah
Dae
rah
ada
lah
Bup
ati
dan
per
angk
at
daer
ah
seba
gai u
nsur
pen
yele
ngga
ra p
emer
inta
han
daer
ah;
3.
Bupa
ti ad
alah
Bup
ati M
agel
ang.
4.
Bada
n ad
alah
se
kum
pula
n or
ang
dan/
atau
m
odal
ya
ng
mer
upak
an
kesa
tuan
ba
ik
yang
m
elak
ukan
us
aha
mau
pun
yang
tid
ak m
elak
ukan
usa
ha y
ang
mel
iput
i per
sero
an t
erba
tas,
pe
rser
oan
kom
andi
ter,
per
sero
an l
ainn
ya,
Bada
n U
saha
Mili
k N
egar
a at
au
Bada
n U
saha
M
ilik
Dae
rah
deng
an
nam
a da
n da
lam
ben
tuk
apap
un,
firm
a, k
ongs
i, ko
pera
si,
dana
pen
siun
, pe
rsek
utua
n,
perk
umpu
lan,
y
ayas
an,
or
gani
sasi
m
assa
, or
gani
sasi
sos
ial p
oliti
k, a
tau
orga
nisa
si y
ang
seje
nis,
lem
baga
, be
ntuk
usa
ha t
etap
, dan
ben
tuk
usah
a la
inny
a.
9 5.
Ba
han
Gal
ian
Gol
onga
n A
adal
ah b
ahan
gal
ian
yang
str
ateg
is
untu
k pe
rtah
anan
dan
kea
man
an d
an p
erek
onom
ian
nega
ra.
6.
Baha
n G
alia
n G
olon
gan
B ad
alah
bah
an g
alia
n vi
tal y
ang
dapa
t m
enja
min
haj
at h
idup
ora
ng b
anya
k.
7.
Baha
n G
alia
n G
olon
gan
C ad
alah
ba
han
galia
n ya
ng
tidak
te
rmas
uk b
ahan
gal
ian
golo
ngan
A d
an B
. 8.
U
saha
Per
tam
bang
an a
dala
h us
aha
di b
idan
g pe
rtam
bang
an
terd
iri d
ari
usah
a pe
nyel
idik
an u
mum
, ek
splo
rasi
, ek
splo
itasi
, pe
ngol
ahan
da
n pe
mur
nian
, pe
ngan
gkut
an
dan
penj
uala
n ba
han
galia
n go
long
an A
, B d
an/a
tau
C se
rta
tana
h ur
ug.
9. I
zin
U
saha
P
erta
mba
ngan
a
dala
h
izin
y
ang
be
risik
an
wew
enan
g se
rta
hak
dan
kew
ajib
an u
ntuk
mel
akuk
an k
egia
tan
usah
a pe
rtam
bang
an y
ang
berb
entu
k Ku
asa
Pert
amba
ngan
, Su
rat
Izin
Per
tam
bang
an D
aera
h da
n Su
rat
Izin
Per
tam
bang
an
Raky
at.
10. I
zin
Pert
amba
ngan
Ter
bata
s ad
alah
izi
n us
aha
pert
amba
ngan
un
tuk
pen
ggal
ian
tana
h ur
ug a
tau
kegi
atan
sej
enis
. 11
. Kua
sa
Pert
amba
ngan
ya
ng
disi
ngka
t d
enga
n K
P a
dala
h w
ewen
ang
yang
dib
erik
an k
epad
a Ba
dan/
Pers
eora
ngan
unt
uk
mel
aksa
naka
n us
aha
pert
amba
ngan
bah
an g
alia
n go
long
an A
da
n B.
12
. Sur
at
Izin
Pe
rtam
bang
an
Dae
rah
yan
g s
elan
jutn
ya
dise
but
SIPD
ad
alah
wew
enan
g
ya
ng
d
iber
ikan
kep
ada
Bada
n/Pe
rseo
rang
an
un
tuk
m
elak
sana
kan
se
mua
atau
se
bagi
an t
ahap
usa
ha p
erta
mba
ngan
bah
an g
alia
n go
long
an
C.
10
13. S
urat
Izi
n Pe
rtam
bang
an R
akya
t ad
alah
izi
n ya
ng d
iber
ikan
ke
pada
ra
kyat
sete
mpa
t
unt
uk
m
elak
sana
kan
u
saha
pe
rtam
bang
an s
ecar
a ke
cil-k
ecila
n da
n de
ngan
lua
s w
ilaya
h sa
ngat
te
rbat
as
yang
di
usah
akan
se
cara
se
derh
ana
atau
tr
adis
iona
l m
elip
uti
tah
ap
keg
iata
n
peny
elid
ikan
u
mum
, ek
splo
rasi
, ek
splo
itasi
,
peng
olah
an
dan
p
emur
nian
s
erta
pe
ngan
gkut
an d
an p
enju
alan
.
14. S
urat
Izi
n Pe
rtam
bang
an T
erba
tas
yang
sel
anju
tnya
dis
ebut
SI
PT a
dala
h su
rat
izin
usa
ha p
erta
mba
ngan
unt
uk
peng
galia
n ta
nah
urug
.
15. P
enye
lidik
an U
mum
ada
lah
peny
elid
ikan
sec
ara
geol
ogi
umum
at
au g
eofis
ika
di
dar
atan
, pe
raira
n da
n da
ri ud
ara,
seg
ala
sesu
atu
deng
an m
aksu
d un
tuk
mem
buat
pet
a ge
olog
i um
um
atau
m
enet
apka
n ta
nda-
tand
a ad
anya
ba
han
galia
n pa
da
umum
nya.
16. E
kspl
oras
i ad
alah
pe
nyel
idik
an
geol
ogi
pert
amba
ngan
un
tuk
mem
pero
leh
info
rmas
i se
cara
tel
iti/s
eksa
ma
adan
ya d
an s
ifat
leta
kan
baha
n ga
lian.
17. E
kspl
oita
si a
dala
h us
aha
pert
amba
ngan
den
gan
mak
sud
untu
k m
engh
asilk
an d
an m
eman
faat
kan
baha
n ga
lian.
18. P
engo
laha
n da
n pe
mur
nian
ada
lah
usah
a pe
rtam
bang
an u
ntuk
m
empe
rtin
ggi
mut
u ba
han
galia
n se
rta
untu
k m
eman
faat
kan
dan
mem
pero
leh
uns
ur-u
nsur
ya
ng
terd
apat
pa
da
baha
n ga
lian.
19. P
enga
ngku
tan
adal
ah s
egal
a us
aha
pem
inda
han
baha
n ga
lian
dan
has
il p
engo
laha
n a
tau
pem
urni
an
baha
n g
alia
n d
ari
wila
yah
eksp
lora
si,
eksp
loita
si,
peng
olah
an/p
emur
nian
at
au
tem
pat
penj
uala
n.
11
20. P
enju
alan
ada
lah
usah
a pe
rtam
bang
an u
ntuk
men
jual
bah
an
galia
n te
rmas
uk h
asil
peng
olah
an a
tau
baha
n ga
lian.
21
. Wila
yah
Per
tam
bang
an
adal
ah
kaw
asan
at
au
wila
yah
di
Kabu
pate
n M
agel
ang
yang
dite
tapk
an s
ebag
ai k
awas
an a
tau
wila
yah
kegi
atan
us
aha
per
tam
bang
an
atau
pe
ngam
bila
n ba
han
galia
n de
ngan
bat
asan
-bat
asan
ter
tent
u.
22. R
ekla
mas
i ada
lah
kegi
atan
yan
g be
rtuj
uan
untu
k m
empe
rbai
ki
atau
men
ata
kegu
naan
lah
an y
ang
terg
angg
u se
baga
i ak
ibat
ke
giat
an
usah
a pe
rtam
bang
an,
agar
da
pat
berf
ungs
i da
n be
rday
a gu
na s
esua
i den
gan
peru
ntuk
anny
a.
23. J
amin
an
Kesu
nggu
han
ada
lah
dan
a y
ang
dis
edia
kan
ole
h pe
meg
ang
Kuas
a
Per
tam
bang
an
(K
P)
se
baga
i
bukt
i ke
sung
guha
n d
an
kesa
nggu
pan
unt
uk
men
yele
ngga
raka
n us
aha
pert
amba
ngan
. 24
. Jam
inan
R
ekla
mas
i a
dala
h
dana
y
ang
di
sedi
akan
o
leh
peng
usah
a pe
rtam
bang
an
seba
gai
seba
gai
jam
inan
un
tuk
mel
akuk
an
rekl
amas
i la
han
beka
s ta
mba
ng
di
wila
yah
pert
amba
ngan
nya.
25
. Ana
lisis
M
enge
nai
Dam
pak
Lin
gkun
gan
Hid
up
( A
MD
AL
) ad
alah
ka
jian
men
gena
i da
mpa
k b
esar
da
n p
entin
g s
uatu
us
aha
dan/
atau
keg
iata
n ya
ng d
irenc
anak
an p
ada
lingk
unga
n hi
dup
yan
g d
iper
luka
n b
agi
pros
es
peng
ambi
lan
kep
utus
an
tent
ang
peny
elen
ggar
aan
usah
a da
n/at
au k
egia
tan.
26
. Upa
ya
Peng
elol
aan
Lin
gkun
gan
Hid
up
(UKL
) d
an
Upa
ya
Pem
anta
uan
Ling
kung
an
Hid
up
(UPL
) ad
alah
up
aya
yang
di
laku
kan
dal
am
peng
elol
aan
dan
pe
man
taua
n li
ngku
ngan
hi
dup
oleh
pen
angg
ung
jaw
ab u
saha
dan
ata
u ke
giat
an y
ang
tidak
waj
ib m
elak
ukan
Ana
lisis
Men
gena
i D
ampa
k Li
ngku
ngan
H
idup
(A
MD
AL).
12
27. H
ak
atas
ta
nah
ada
lah
hak
at
as
sebi
dang
ta
nah
pad
a pe
rmuk
aan
bum
i men
urut
huk
um p
erta
naha
n In
done
sia.
28. P
elak
sana
I
nspe
ksi
Tam
bang
/Ins
pekt
ur
Tam
bang
a
dala
h pe
gaw
ai
nege
ri si
pil
yang
m
empu
nyai
tu
gas
mel
aksa
naka
n pe
ngaw
asan
Ke
sela
mat
an
dan
Kese
hata
n Ke
rja
(K3)
da
n lin
gkun
gan
hidu
p pe
rtam
bang
an.
29. P
enyi
dik
adal
ah P
ejab
at P
olis
i N
egar
a R
epub
lik I
ndon
esia
ata
u Pe
jaba
t Pe
gaw
ai
Neg
eri
Sipi
l te
rten
tu
yang
di
beri
tuga
s w
ewen
ang
khus
us
oleh
U
ndan
g-un
dang
un
tuk
mel
akuk
an
peny
idik
an.
13
Pasa
l 3
Peng
atur
an
terh
adap
us
aha
pert
amba
ngan
be
rtuj
uan
untu
k m
ewuj
udka
n ke
man
faat
an
pote
nsi
pert
amba
ngan
ya
ng
berk
elan
juta
n da
n be
rkes
inam
bung
an d
enga
n m
ence
gah
dam
pak
keru
saka
n da
n pe
ncem
aran
lin
gkun
gan
akib
at
usah
a pe
rtam
bang
an.
Pa
sal 4
Ru
ang
lingk
up
peng
atur
an
terh
adap
us
aha
pert
amba
ngan
m
enca
kup
wew
enan
g da
n ta
nggu
ng
jaw
ab
mel
iput
i:
30. P
enyi
dika
n ad
alah
ser
angk
aian
tin
daka
n pe
nyid
ik d
lam
hal
dan
a.
Pe
neta
pan
Wila
yah
Pert
amba
ngan
;
men
urut
ca
ra
yang
di
atur
da
lam
pe
ratu
ran
per
unda
ng-
b.
Pem
beria
n Iz
in U
saha
Per
tam
bang
an;
unda
ngan
yan
g be
rlaku
unt
uk m
enca
ri se
rta
men
gum
pulk
an
c.
Peng
eval
uasi
an d
an P
elap
oran
Keg
iata
n;
bukt
i yan
g de
ngan
buk
ti itu
mem
buat
ter
ang
tent
ang
tinda
kan
pida
na y
ang
terj
adi d
an g
una
men
emuk
an t
ersa
ngka
nya.
d.
Pe
mbi
naan
, Pen
gaw
asan
dan
Pen
gend
alia
n.
31. P
enyi
dik
Pega
wai
Neg
eri
Sipi
l ad
alah
Pej
abat
Peg
awai
Neg
eri
Sipi
l te
rten
tu
dal
am
lin
gkun
gan
Pe
mer
inta
h
Kabu
pate
n M
agel
ang
yang
dib
eri
wew
enan
g kh
usus
ole
h un
dang
-und
ang
untu
k m
elak
ukan
pen
yidi
kan
terh
adap
pel
angg
aran
Per
atur
an
Dae
rah
yang
mem
uat
kete
ntua
n pi
dana
.
BAB
II
AZAS
, TU
JUAN
DAN
RU
ANG
LIN
GKU
P
Pasa
l 2
Usa
ha p
erta
mba
ngan
dis
elen
ggar
akan
ber
dasa
rkan
aza
s ke
adila
n,
dem
okra
tis,
tran
spar
an,
deng
an m
empe
rtim
bang
kan
fakt
or-f
akto
r so
sial
, lin
gkun
gan,
tek
nis
dan
ekon
omis
.
BAB
III
USA
HA
PERT
AMBA
NG
AN
Bagi
an P
erta
ma
Jeni
s-je
nis
Baha
n G
alia
n
Pasa
l 5
(1)J
enis
-jen
is
baha
n t
amba
ng
yang
m
erup
akan
ke
wen
anga
n Pe
mer
inta
h D
aera
h da
n da
pat
dius
ahak
an
mel
iput
i ba
han
min
eral
, ba
tuba
ra,
dan
jeni
s ba
han
lain
kec
uali
min
eral
rad
io
aktif
, min
yak
bum
i, ga
s bu
mi,
dan
pana
s bu
mi;
(2)
Baha
n ta
mba
ng s
ebag
aim
ana
dim
aksu
d ay
at (
1) a
dala
h:
A. G
olon
gan
Baha
n G
alia
n St
rate
gis
(Gol
onga
n A)
ada
lah:
1.
Ba
tuba
ra c
air,
lilin
bum
i; 2.
Bi
tum
en p
adat
, asp
al;
14
3.
Antr
asit,
bat
ubar
a, b
atub
ara
mud
a;
4.
Nik
el, k
obal
t;
5.
Tim
ah.
B.
Gol
onga
n Ba
han
Gal
ian
Vita
l (G
olon
gan
B) a
dala
h:
1.
Besi
, pas
ir be
si, m
anga
an, m
olib
den,
khr
om, w
olfr
am,
vana
dium
, tita
n;
2.
Bauk
sit,
tem
baga
, tim
bal,
seng
; 3.
Em
as, p
latin
a, p
erak
, ai
r ra
ksa,
inta
n;
4.
Arsi
n, a
ntim
on, b
ism
ut;
5.
Ytrim
, rhu
teni
um, c
eriu
m, d
an lo
gam
-loga
m la
ngka
la
inny
a;
6.
Beril
ium
, kor
undu
m, z
irkon
, kris
tal k
war
sa;
7.
Krio
lit, f
luor
spar
, bar
it;
8.
Yodi
um, b
rom
, khl
or, b
eler
ang;
C. G
olon
gan
Baha
n G
alia
n ya
ng t
idak
ter
mas
uk g
olon
gan
A at
au B
(G
olon
gan
C) a
dala
h:
1.
Nitr
at-n
itrat
, pos
pat-
posp
at, g
aram
bat
u (h
alite
);
2.
Asbe
s, t
alk,
mik
a, g
rafit
, mag
nesi
t;
3.
Yaro
sit,
leus
it, t
awas
(al
um),
oke
r;
4.
Batu
per
mat
a, b
atu
sete
ngah
per
mat
a;
5.
Pasi
r kw
arsa
, kao
lin, f
elds
par,
gib
s, b
ento
nit;
6.
Ba
tu a
pung
, tra
s, o
bsid
ian,
per
lit, t
anah
dia
tom
e, t
anah
se
rap
( ful
lers
ear
th);
7.
M
arm
er, b
atu
tulis
; 8.
Ba
tu k
apur
, dol
omit,
kal
sit;
9.
G
rani
t,
ande
sit,
ba
sal,
tra
khit,
ta
nah
liat
, da
n p
asir
sepa
njan
g tid
ak
men
gand
ung
un
sur-
unsu
r
min
eral
15
Bagi
an K
edua
W
ilaya
h Pe
rtam
bang
an
Pa
sal 6
(1
) Wila
yah
Pert
amba
ngan
dite
tapk
an d
enga
n Pe
ratu
ran
Bupa
ti.
(2) P
enet
apan
wila
yah
p
erta
mba
ngan
dila
kuka
n
den
gan
mem
pert
imba
ngka
n:
a.
Penc
adan
gan
wila
yah;
b.
Ke
lest
aria
n lin
gkun
gan;
c.
Ke
lest
aria
n su
mbe
r ai
r;
d.
Nila
i sos
ial b
uday
a;
e.
Tekn
is;
f. E
kono
mis
. (3
) Wila
yah
pert
amba
ngan
seb
agai
man
a di
mak
sud
pada
aya
t (1
) di
teta
pkan
se
tela
h m
elal
ui
kons
ulta
si
publ
ik
sesu
ai
deng
an
kete
ntua
n pe
ratu
ran
peun
dang
-und
anga
n ya
ng b
erla
ku.
Pa
sal 7
Pe
nutu
pan
seba
gian
at
au
selu
ruh
wila
yah
pert
amba
ngan
ya
ng
dius
ahak
an
da
pat
di
laku
kan
de
ngan
Kepu
tusa
n
Bupa
ti be
rdas
arka
n pe
rtim
bang
an t
ekni
s da
n ko
ndis
i kew
ilaya
han.
Bagi
an K
etig
a Pe
rizin
an
Pa
sal 8
golo
ngan
A m
aupu
n go
long
an B
dal
am j
umla
h ya
ng
(1) U
saha
Pe
rtam
bang
an
dapa
t d
ilaku
kan
ole
h o
rang
pr
ibad
i,be
rart
i diti
njau
dar
i seg
i eko
nom
i per
tam
bang
an.
kelo
mpo
k at
au b
adan
.
16
(2) S
etia
p u
saha
pe
rtam
bang
an
haru
s m
empe
role
h i
zin
dar
i Bu
pati.
(3) I
zin
Usa
ha P
erta
mba
ngan
seb
agai
man
a di
mak
sud
pada
aya
t (2
) m
elip
uti :
1.
KP
dap
at d
iber
ikan
unt
uk k
egia
tan:
a.
pe
nyel
idik
an u
mum
; b.
ek
splo
rasi
; c.
ek
splo
itasi
; d.
pe
ngol
ahan
dan
/ata
u pe
mur
nian
; e.
pe
ngan
gkut
an;
f. p
enju
alan
.
2.
SIPD
dap
at d
iber
ikan
unt
uk k
egia
tan:
a.
ek
splo
rasi
; b.
ek
splo
itasi
; c.
pe
ngol
ahan
dan
/ata
u pe
mur
nian
; d.
pe
ngan
gkut
an;
e.
penj
uala
n.
3.
SIPR
di
berik
an
mel
iput
i ke
giat
an
peny
elid
ikan
um
um,
eksp
lora
si,
eksp
loita
si,
pen
gola
han/
pem
urni
an,
peng
angk
utan
dan
pen
jual
an.
4.
SIPT
d
iber
ikan
u
ntuk
p
engg
alia
n
tana
h
atau
y
ang
seje
nisn
ya u
ntuk
pen
guru
gan.
Pasa
l 9
(1) T
ata
ca
ra
dan
p
ersy
arat
an
men
dapa
tkan
I
zin
U
saha
Pe
rtam
bang
an s
ebag
aim
ana
dim
aksu
d da
lam
Pas
al 8
dia
tur
lebi
h la
njut
den
gan
Pera
tura
n Bu
pati.
17
(2) I
zin
Usa
ha P
erta
mba
ngan
seb
agai
man
a di
mak
sud
dala
m p
asal
8
ayat
(3)
ang
ka 1
, 2,
3 d
an 4
, ha
nya
dapa
t di
berik
an 1
(sa
tu)
izin
kep
ada
1 (s
atu)
ora
ng a
tau
bada
n un
tuk
baha
n ga
lian
yang
sej
enis
pad
a lo
kasi
yan
g sa
ma.
Pasa
l 10
(1)
Mas
a be
rlaku
nya
Izin
Usa
ha P
erta
mba
ngan
ada
lah
:
a.
izin
U
saha
Pe
rtam
bang
an
untu
k k
egia
tan
pen
yelid
ikan
um
um
berla
ku
sel
ama
1
(s
atu)
t
ahun
d
an
dap
at
dipe
rpan
jang
1 k
ali s
elam
a 1
(sat
u) t
ahun
;
b.
izin
Usa
ha P
erta
mba
ngan
unt
uk k
egia
tan
ekpl
oras
i be
rlaku
se
lam
a 1
(s
atu)
ta
hun
dan
da
pat
dip
erpa
njan
g 1
ka
li se
lam
a 1
(sat
u) t
ahun
;
c.
izin
U
saha
P
erta
mba
ngan
u
ntuk
k
egia
tan
ek
splo
itasi
be
rlaku
pa
ling
lam
a 1
0 (
sepu
luh)
ta
hun
dan
da
pat
dipe
rpan
jang
2
(dua
) ka
li m
asin
g-m
asin
g pa
ling
lam
a 5
(lim
a) t
ahun
;
d.
izin
Usa
ha P
erta
mba
ngan
unt
uk k
egia
tan
peng
olah
an d
an
pem
urni
an
berla
ku
sela
ma
5 (li
ma)
ta
hun
dan
dapa
t di
perp
anja
ng ;
e.
izin
U
saha
Pe
rtam
bang
an
untu
k k
egia
tan
pen
gang
kuta
n da
n pe
njua
lan
berla
ku s
elam
a 5
(lim
a) t
ahun
dan
dap
at
dipe
rpan
jang
;
f. SI
PR
berla
ku
palin
g l
ama
1
(sat
u)
tahu
n d
an
dapa
t di
perp
anja
ng;
g.
SIPT
be
rlaku
pa
ling
lam
a 4
(em
pat)
bu
lan
dan
dapa
t di
perp
anja
ng.
18
(2)
Perm
ohon
an p
erpa
njan
gan
izin
seb
agai
man
a di
mak
sud
pada
ay
at
(1)
huru
f a
sam
pai
deng
an
huru
f f
diaj
ukan
se
cara
te
rtul
is
kepa
da
Bupa
ti se
lam
bat-
lam
batn
ya
3 (t
iga)
bu
lan
sebe
lum
ber
akhi
rnya
izin
;
(3) P
erm
ohon
an p
erpa
njan
gan
izin
seb
agai
man
a di
mak
sud
pada
ay
at
(1)
hur
uf
g d
iaju
kan
sec
ara
ter
tulis
ke
pada
Bu
pati
sela
mba
t-la
mba
tnya
1 (
satu
) bu
lan
sebe
lum
ber
akhi
rnya
izin
;
(4) T
ata
car
a d
an
pers
yara
tan
per
panj
anga
n iz
in
seba
gaim
ana
dim
aksu
d pa
da a
yat
(1)
diat
ur l
ebih
lan
jut
deng
an P
erat
uran
Bu
pati.
Bagi
an K
eem
pat
Luas
Lok
asi U
saha
Per
tam
bang
an
Pasa
l 11
(1) L
uas
loka
si u
saha
per
tam
bang
an d
enga
n Ku
asa
Pert
amba
ngan
un
tuk
kegi
atan
pen
yelid
ikan
um
um m
aksi
mal
50
(lim
a pu
luh)
he
ktar
, ek
splo
rasi
mak
sim
al 2
5 (d
ua p
uluh
lim
a) h
ekta
r da
n ek
splo
itasi
dib
erik
an d
enga
n lu
as l
okas
i us
aha
mak
sim
al 1
5 (li
ma
bela
s) h
ekta
r.
(2) L
uas
lo
kasi
u
saha
p
erta
mba
ngan
d
enga
n
Sura
t
Izin
Pe
rtam
bang
an D
aera
h un
tuk
kegi
atan
eks
plor
asi
mak
sim
al 2
0 (d
ua
pulu
h )
hek
tar
dan
ek
splo
itasi
di
berik
an
deng
an
luas
lo
kasi
usa
ha m
aksi
mal
10
(sep
uluh
) he
ktar
;
(3) L
uas
loka
si u
saha
per
tam
bang
an r
akya
t di
berik
an d
enga
n lu
as
loka
si u
saha
mak
sim
al 1
(sa
tu)
hekt
ar.
(4) L
uas
loka
si u
saha
per
tam
bang
an t
erba
tas
dibe
rikan
den
gan
luas
loka
si u
saha
mak
sim
al 1
(sa
tu)
hekt
ar.
19
Bagi
an K
elim
a H
ak, K
ewaj
iban
dan
Lar
anga
n Pe
meg
ang
Izin
U
saha
Per
tam
bang
an
Pa
ragr
af 1
H a
k
Pasa
l 12
(1) P
emeg
ang
KP P
enye
lidik
an U
mum
ber
hak
untu
k m
enin
gkat
kan
usah
anya
ket
ahap
eks
plor
asi;
(2) P
emeg
ang
iz
in
eks
plor
asi
men
dapa
t
hak
tu
ngga
l u
ntuk
m
empe
role
h iz
in e
kspl
oita
si a
tas
baha
n ga
lian
yang
dis
ebut
kan
dala
m iz
in e
kspl
oras
inya
; (3
) Jik
a
pem
egan
g
izin
e
kspl
oras
i d
an
ata
u
izin
e
kplo
itasi
m
enem
ukan
ba
han
galia
n la
in
yang
di
sebu
tkan
da
lam
iz
in,
mak
a pe
meg
ang
izin
ya
ng
bers
angk
utan
di
berik
an
prio
ritas
pe
rtam
a un
tuk
men
gaju
kan
perm
ohon
an i
zin
eksp
lora
si d
an
atau
izin
eks
ploi
tasi
ata
s ba
han
galia
n la
in y
ang
dite
muk
an;
(4) P
emeg
ang
KP/S
IPD
Eks
plor
asi
dan
atau
KP/
SIPD
Eks
ploi
tasi
be
rhak
mem
iliki
bah
an g
alia
n ya
ng t
erga
li se
tela
h m
emen
uhi
kew
ajib
an
sesu
ai
deng
an
kete
ntua
n pe
ratu
ran
peru
ndan
g-
unda
ngan
yan
g be
rlaku
; (5
) Unt
uk
mem
pero
leh
ha
k
tung
gal
dan
p
riorit
as
per
tam
a se
baga
iman
a di
mak
sud
pada
aya
t (2
) da
n ay
at (
3), m
aka
:
a.
pem
egan
g iz
in e
kspl
oras
i w
ajib
men
gaju
kan
perm
ohon
an
izin
ek
splo
itasi
s
ebel
um
ber
akhi
r
jang
ka
wak
tu
izin
ek
splo
rasi
;
20
b.
pem
egan
g iz
in e
kspl
oras
i da
n at
au i
zin
eksp
loita
si w
ajib
m
enga
juka
n pe
rmoh
onan
iz
in
eksp
lora
si
dan
atau
iz
in
eksp
loita
si a
tas
baha
n ga
lian
lain
yan
g di
tem
ukan
, se
belu
m
bera
khir
jang
ka
wak
tu
izin
ek
splo
rasi
da
n a
tau
izi
n ek
splo
itasi
;
Para
graf
2
Kew
ajib
an
Pasa
l 13
(1) S
ebel
um m
elak
ukan
usa
ha p
erta
mba
ngan
, se
tiap
pem
egan
g iz
in u
saha
pe
rtam
bang
an b
erke
waj
iban
:
a.
men
yusu
n r
enca
na
tekn
is
pena
mba
ngan
, s
esua
i de
ngan
iz
in y
ang
dim
ohon
kan;
b.
men
yusu
n do
kum
en A
MD
AL, U
KL-U
PL a
tau
SPPL
;
c.
men
yusu
n re
ncan
a re
klam
asi
sesu
ai d
enga
n ko
ndis
i lo
kasi
pe
rtam
bang
an;
d.
mem
buat
pe
rnya
taan
ke
sung
guha
n b
agi
pem
ohon
iz
in
usah
a pe
rtam
bang
an d
alam
ben
tuk
KP.
(2) S
elam
a m
elak
ukan
usa
ha p
erta
mba
ngan
, se
tiap
pem
egan
g iz
in
usah
a pe
rtam
bang
an b
erke
waj
iban
:
a.
mel
aksa
naka
n p
emat
okan
ba
tas
wila
yah
per
tam
bang
an
dan
bata
s
pena
mba
ngan
s
esua
i d
enga
n
Izin
y
ang
dibe
rikan
;
b. m
elak
sana
kan
us
aha
pe
rtam
bang
an
ba
han
ga
lian
berd
asar
kan
izin
ya
ng
dibe
rikan
se
rta
men
aati
terh
adap
ke
tent
uan
pera
tura
n pe
rUnd
ang-
Und
anga
n ya
ng b
erla
ku;
21
c.
men
yam
paik
an
lap
oran
m
enge
nai
has
il
peny
elid
ikan
um
um,
eksp
lora
si d
an a
tau
perk
emba
ngan
keg
iata
n ya
ng
tela
h di
laku
kan,
kep
ada
Bupa
ti at
au P
ejab
at y
ang
ditu
njuk
se
cara
ber
kala
set
iap
3 (t
iga)
bul
an s
ekal
i; d.
m
enya
mpa
ikan
lap
oran
keg
iata
n ek
splo
itasi
/pro
duks
i da
n pe
njua
lan
kepa
da B
upat
i ata
u Pe
jaba
t ya
ng d
itunj
uk s
etia
p 1
(sat
u)
bula
n se
kali
palin
g la
mba
t ta
ngga
l 5
bula
n be
rikut
nya,
yan
g di
leng
kapi
buk
u ca
tata
n pr
oduk
si y
ang
mel
iput
i:
1.
Buku
cata
tan
pr
oduk
si,
pen
gang
kuta
n,
peng
olah
an/
pem
urni
an d
an p
enju
alan
har
ian;
2.
Buku
ca
tata
n p
rodu
ksi,
pen
gang
kuta
n,
peng
olah
an
pem
urni
an d
an p
enju
alan
bul
anan
;
3.
Buku
ca
tata
n p
rodu
ksi,
pen
gang
kuta
n,
peng
olah
an/
pem
urni
an d
an p
enju
alan
tah
unan
.
Sert
a se
tiap
3 (t
iga)
bul
an s
ekal
i di
leng
kapi
den
gan
peta
ke
maj
uan
tam
bang
. e.
m
elak
sana
kan
prog
ram
pe
ngem
bang
an
mas
yara
kat
dan
peng
emba
ngan
wila
yah
kecu
ali b
agi p
emeg
ang
SIPT
; f.
mem
atuh
i d
an
mel
aksa
naka
n
kete
ntua
n
tekn
is
yan
g te
rcan
tum
dal
am iz
in y
ang
dibe
rikan
; g.
m
emel
ihar
a k
esel
amat
an
dan
kes
ehat
an
kerj
a s
esua
i de
ngan
per
atur
an p
erU
ndan
g-U
ndan
gan
yang
ber
laku
; h.
m
elak
sana
kan
pem
elih
araa
n lin
gkun
gan
deng
an m
emat
uhi
petu
njuk
ses
uai d
enga
n ke
tent
uan
yang
ber
laku
; i.
mel
aksa
naka
n
dan
mel
apor
kan
k
eten
tuan
-ket
entu
an
doku
men
AM
DAL
, U
KL-U
PL
atau
SP
PL
yang
di
teta
pkan
;
22
j. m
elap
orka
n k
epad
a B
upat
i at
au
Peja
bat
yan
g d
itunj
uk
apab
ila m
enem
ukan
bar
ang
berh
arga
saa
t m
elak
sana
kan
kegi
atan
pen
amba
ngan
;
k.
mel
aksa
naka
n pe
mba
yara
n pa
jak
dan
pung
utan
la
inny
a se
suai
den
gan
kete
ntua
n ya
ng b
erla
ku;
l. m
emba
yar
Ret
ribus
i Iz
in
Usa
ha
Pert
amba
ngan
, s
esua
i de
ngan
ket
entu
an y
ang
berla
ku ;
m.
mem
baya
r
Paja
k
Prod
uksi
s
esua
i d
enga
n
kete
ntua
n pe
ratu
ran
peru
ndan
g-un
dang
an y
ang
berla
ku.
(3) S
esud
ah
mel
akuk
an
usa
ha
per
tam
bang
an,
setia
p pe
meg
ang
izin
us
aha
per
tam
bang
an
berk
ewaj
iban
un
tuk
mel
aksa
naka
n re
klam
asi
lah
an b
ekas
tam
bang
sesu
ai
renc
ana
rekl
amas
i yan
g di
teta
pkan
.
Para
graf
3
Lara
ngan
Pasa
l 14
Izin
Usa
ha P
erta
mba
ngan
seb
agai
man
a di
mak
sud
dala
m P
asal
8
tidak
dap
at d
ipin
dah
tang
anka
n at
au d
iker
jasa
mak
an k
ecua
li at
as
izin
Bup
ati.
Ba
gian
Kee
nam
H
ubun
gan
Usa
ha P
erta
mba
ngan
den
gan
Hak
Ata
s Ta
nah
Pasa
l 15
(1) H
ak a
tas
wila
yah
usah
a pe
rtam
bang
an t
idak
mel
iput
i ha
k at
as
tana
h;
23
(2) U
saha
per
tam
bang
an y
ang
berlo
kasi
pad
a ta
nah
nega
ra y
ang
suda
h di
beba
ni s
uatu
hak
ata
s na
ma
prib
adi a
tau
bada
n, h
arus
te
rlebi
h d
ahul
u m
enda
patk
an
izin
da
ri p
emeg
ang
hak
at
as
tana
h y
ang
ber
sang
kuta
n d
enga
n p
embe
rian
k
ompe
nsas
i ya
ng b
entu
k da
n be
sarn
ya d
isep
akat
i ked
ua b
elah
pih
ak.
(3) U
saha
pe
rtam
bang
an
yang
be
rloka
si
pada
ta
nah
hak
m
ilik
pero
rang
an,
haru
s m
enda
pat
izin
ter
lebi
h da
hulu
dar
i pe
mili
k ta
nah
yan
g b
ersa
ngku
tan
den
gan
pem
beria
n
kom
pens
asi
yang
ben
tuk
dan
besa
rnya
dis
epak
ati k
edua
bel
ah p
ihak
. (4
) Usa
ha
pert
amba
ngan
pa
da
loka
si
yang
te
lah
dib
eban
i ha
k se
baga
iman
a ya
ng d
iseb
utka
n da
lam
aya
t (2
) da
n (3
), h
arus
te
rlebi
h da
hulu
men
dapa
tkan
izi
n pe
meg
ang
yang
ber
bata
san
lang
sung
; (5
) Ke
giat
an u
saha
per
tam
bang
an t
idak
dap
at d
ilaks
anak
an p
ada;
a.
Tem
pat
pem
akam
an,
tem
pat
yang
dia
ngga
p su
ci,
tem
pat
umum
, s
aran
a d
an
pras
aran
a u
mum
, c
agar
al
am,
dan
ca
gar
buda
ya;
b.
Lapa
ngan
dan
ban
guna
n pe
rtah
anan
neg
ara
sert
a ta
nah
dise
kita
rnya
;
c.
Bang
unan
, ru
mah
tin
ggal
, at
au
pabr
ik
bese
rta
tana
h pe
kara
ngan
sek
itarn
ya.
Ba
gian
Ket
ujuh
Re
klam
asi L
ahan
Bek
as T
amba
ng
Pasa
l 16
(1) P
emeg
ang
iz
in
usa
ha
per
tam
bang
an
eks
ploi
tasi
h
arus
m
elak
sana
kan
kegi
atan
rek
lam
asi
tana
h be
kas
pena
mba
ngan
se
cara
be
rtah
ap
s
esua
i
den
gan
renc
ana
kegi
atan
pe
nam
bang
anny
a ;
24
(2) T
ata
cara
pel
aksa
naan
rek
lam
asi d
iteta
pkan
den
gan
Pera
tura
n
25
d.
Dih
entik
an o
leh
Bupa
ti;Bu
pati.
Pa
sal 1
7
e.
Pem
egan
g iz
in
men
ingg
al d
unia
, un
tuk
izin
ya
ng d
iber
ikan
ke
pada
per
oran
gan.
(1) P
emeg
ang
iz
in
usa
ha
per
tam
bang
an
eks
ploi
tasi
haru
s m
enye
diak
an
uan
g ja
min
an r
ekla
mas
i.
(2) B
esar
nya
jam
inan
re
klam
asi
dite
tapk
an
berd
asar
kan
bia
ya
rekl
amas
i ata
s ke
giat
an u
saha
yan
g di
laku
kan.
(3) U
ang
jam
inan
se
baga
iman
a d
imak
sud
pad
a a
yat
(1)
tid
ak
men
ghila
ngka
n
kew
ajib
an
unt
uk
mel
aksa
naka
n
rekl
amas
i la
han
beka
s w
ilaya
h iz
in p
enam
bang
an;
(4) U
ang
jam
inan
rek
lam
asi s
ebag
aim
ana
dim
aksu
d pa
da a
yat
(1),
di
sim
pan
pada
Ban
k ya
ng d
itunj
uk o
leh
Pem
erin
tah
Kabu
pate
n de
ngan
re
keni
ng
atas
na
ma
bers
ama
anta
ra
Bupa
ti at
au
peja
bat
yang
ditu
njuk
den
gan
nam
a pe
moh
on a
tau
yang
dib
eri
kuas
a;
(5) T
ata
ca
ra
pen
caira
n
atau
p
elep
asan
ja
min
an
rek
lam
asi
dite
tapk
an d
enga
n Pe
ratu
ran
Bupa
ti.
Ba
gian
Ked
elap
an
Bera
khirn
ya I
zin
Usa
ha P
erta
mba
ngan
Pasa
l 18
Usa
ha P
erta
mba
ngan
ber
akhi
r ka
rena
:
a.
Bera
khirn
ya ja
ngka
wak
tu I
zin;
b.
Izin
dik
emba
likan
ole
h pe
meg
angn
ya;
c.
Izin
dic
abut
ole
h Bu
pati;
Pasa
l 19
Apab
ila iz
in u
saha
per
tam
bang
an t
elah
ber
akhi
r, m
aka:
a.
Se
gala
usa
ha p
erta
mba
ngan
har
us d
ihen
tikan
; b.
H
ak p
engu
saha
an p
erta
mba
ngan
kem
bali
kepa
da p
emer
inta
h da
erah
; c.
Pe
meg
ang
Izin
ha
rus
men
yera
hkan
se
mua
do
kum
en
yang
be
rkai
tan
deng
an u
saha
per
tam
bang
an k
epad
a Bu
pati
tanp
a m
ener
ima
gant
i ker
ugia
n.
d. B
ersa
maa
n
deng
an
bera
khirn
ya
izin
,
peng
usah
a
haru
s m
enga
ngku
t ke
luar
lo
kasi
pe
nam
bang
an
sega
la
sesu
atu
mili
knya
ke
cual
i be
rupa
ba
ngun
an
yang
da
pat
dig
unak
an
untu
k ke
pent
inga
n um
um.
Pa
sal 2
0 (1
) Pem
egan
g iz
in d
apat
men
gem
balik
an i
zinn
ya k
epad
a Bu
pati
seba
gaim
ana
dim
aksu
d da
lam
Pa
sal
18
huru
f b,
de
ngan
m
enga
juka
n pe
rmoh
onan
sec
ara
tert
ulis
. (2
) Izi
n da
pat
dica
but
sert
a di
nyat
akan
tid
ak b
erla
ku o
leh
Bupa
ti se
baga
iman
a d
imak
sud
dal
am
Pasa
l 18
hu
ruf
c,
wal
aupu
n m
asa
berla
kuny
a be
lum
ber
akhi
r ap
abila
:
a.
Pem
egan
g i
zin
eks
plor
asi
tidak
m
elak
sana
kan
keg
iata
n da
lam
jan
gka
wak
tu 6
(en
am)
bula
n be
rtur
ut-t
urut
sej
ak
dite
rbitk
an
izin
;
26
b.
Pem
egan
g iz
in
eksp
loita
si
tidak
m
elak
sana
kan
kegi
atan
pe
rsia
pan
dala
m
jang
ka
wak
tu
6 (e
nam
) bu
lan
seja
k di
terb
itkan
izin
;
c.
Pem
egan
g iz
in
eksp
loita
si
tidak
m
elak
sana
kan
kegi
atan
ek
splo
itasi
da
lam
ja
ngka
w
aktu
1
(sat
u)
tahu
n se
jak
dite
rbitk
an iz
in;
d.
Izin
dip
inda
htan
gank
an k
epad
a pi
hak
lain
tan
pa iz
in B
upat
i;
e.
Pem
egan
g Iz
in t
idak
mel
anju
tkan
usa
hany
a;
f. Pe
meg
ang
Iz
in
tid
ak
dap
at
mem
enuh
i k
ewaj
iban
ke
waj
iban
dan
ata
u tid
ak m
elak
sana
kan
kete
ntua
n ya
ng
terc
antu
m d
alam
Kep
utus
an K
uasa
Per
tam
bang
an d
an a
tau
berd
asar
kan
kete
ntua
n pe
ratu
ran
perU
ndan
g-U
ndan
gan
yang
ber
laku
;
g.
Seca
ra
tekn
is
depo
sit
diny
atak
an
habi
s se
suai
de
ngan
re
ncan
a te
knis
per
tam
bang
an;
h.
Terj
adi k
eada
an f
orce
maj
eure
ber
upa
benc
ana
alam
.
(3) T
ata
cara
pen
cabu
tan
izin
seb
agai
man
a di
mak
sud
pada
aya
t (2
) di
atur
lebi
h la
njut
den
gan
Pera
tura
n Bu
pati;
(4) S
ebag
ai a
kiba
t be
rakh
irnya
Izi
n se
baga
iman
a di
mak
sud
pada
ay
at (
2) P
emeg
ang
Izin
tet
ap h
arus
men
yele
saik
an k
ewaj
iban
k
ewaj
iban
yan
g be
lum
dip
enuh
i sel
ama
berla
kuny
a Iz
in.
27
BAB
IV
PEN
GEM
BAN
GAN
WIL
AYAH
DAN
MAS
YARA
KAT,
KEM
ITRA
AN
USA
HA
PERT
AMBA
NG
AN D
AN P
ERAN
MAS
YARA
KAT
Ba
gian
Per
tam
a Pe
ngem
bang
an W
ilaya
h da
n Pe
mbe
rday
aan
Mas
yara
kat
Pasa
l 21
(1)
Pem
egan
g Iz
in U
saha
Per
tam
bang
an s
esua
i de
ngan
tah
apan
da
n sk
ala
usah
anya
har
us
m
emba
ntu
prog
ram
pe
ngem
bang
an w
ilaya
h da
n pe
mbe
rday
aan
mas
yara
kat
pada
m
asya
raka
t se
tem
pat
yang
mel
iput
i pe
ngem
bang
an s
umbe
r da
ya m
anus
ia, k
eseh
atan
dan
per
tum
buha
n ek
onom
i. (2
) Pe
laks
anaa
n
pro
gram
peng
emba
ngan
wila
yah
d
an
pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t s
ebag
aim
ana
dim
aksu
d p
ada
ayat
(1)
dib
ina
dan
diaw
asi o
leh
Bupa
ti.
Ba
gian
Ked
ua
Kem
itraa
n U
saha
Per
tam
bang
an
Pasa
l 22
(1)
Pem
egan
g
Izin
U
saha
P
erta
mba
ngan
h
arus
m
enja
lin
kem
itraa
n de
ngan
mas
yara
kat
sete
mpa
t be
rdas
arka
n pr
insi
p sa
ling
mem
butu
hkan
, mem
perk
uat,
dan
men
gunt
ungk
an.
(2)
Kem
itraa
n d
alam
us
aha
per
tam
bang
an
diat
ur
oleh
Bu
pati
sesu
ai d
enga
n pe
ratu
ran
peru
ndan
g-un
dang
an y
ang
berla
ku.
28
Bagi
an K
etig
a Pe
ran
Mas
yara
kat
Pa
sal 2
3 (1
) M
asya
raka
t d
apat
be
rper
an
dala
m
pros
es
pere
ncan
aan,
pe
laks
anaa
n,
dan
pe
ngaw
asan
terh
adap
peng
elol
aan
pert
amba
ngan
se
suai
deng
an
pe
ratu
ran
p
erun
dang
- un
dang
an y
ang
berla
ku.
(2)
Mas
yara
kat
sete
mpa
t da
pat
berp
eran
ser
ta m
engu
saha
kan
baha
n ga
lian
dala
m b
entu
k pe
rtam
bang
an r
akya
t.
(3)
Pera
n
mas
yara
kat
da
lam
p
enge
lola
an
bah
an
tam
bang
se
baga
iman
a di
mak
sud
pada
aya
t (1
) di
atur
lebi
h la
njut
ole
h Bu
pati.
BAB
V PE
MBI
NAA
N, P
ENG
AWAS
AN D
AN P
ENG
END
ALIA
N
Pasa
l 24
(1)
Pem
bina
an,
Peng
awas
an d
an P
enge
ndal
ian
kegi
atan
usa
ha
pert
amba
ngan
dila
ksan
akan
ole
h Bu
pati.
(2)
Pela
ksan
aan
Pe
ngaw
asan
dan
Pe
ngen
dalia
n
Usa
ha
Pert
amba
ngan
, at
au K
esel
amat
an d
an K
eseh
atan
Ker
ja (
K3)
dila
ksan
akan
ole
h Pe
laks
ana
Insp
eksi
Tam
bang
;
(3)
Tat
a
cara
d
an
pel
aksa
naan
p
enga
was
an
seb
agai
man
a di
mak
sud
pada
aya
t (1
) da
n (2
) da
n pe
ngan
gkat
an P
ejab
at
Pela
ksan
a In
spek
si
Tam
bang
di
teta
pkan
le
bih
lanj
ut
oleh
Bu
pati.
29
BAB
VI R
ETRI
BUSI
PE
RIZI
NAN
Pasa
l 25
(1)
Pem
beria
n Iz
in U
saha
Per
tam
bang
an B
ahan
Gal
ian
Gol
onga
n C
seba
gaim
ana
diat
ur d
alam
Per
atur
an D
aera
h in
i di
kena
kan
retr
ibus
i. (2
) Re
trib
usi a
tas
pela
yana
n se
baga
iman
a di
mak
sud
pada
aya
t (1
) di
teta
pkan
den
gan
Pera
tura
n D
aera
h.
BA
B VI
I KE
TEN
TUAN
PE
NYI
DIK
AN
Pasa
l 26
(1) P
enyi
dik
Pega
wai
Neg
eri
Sipi
l (P
PNS)
ter
tent
u di
lin
gkun
gan
Pem
erin
tah
Dae
rah
dibe
ri w
ewen
ang
khus
us s
ebag
ai p
enyi
dik
untu
k m
elak
ukan
pen
yelid
ikan
dan
pen
yidi
kan
tinda
k pi
dana
se
baga
iman
a di
mak
sud
dala
m P
erat
uran
Dae
rah
ini.
(2) W
ewen
ang
pen
yidi
k s
ebag
aim
ana
dim
aksu
d p
ada
aya
t (
1)
adal
ah :
a.
men
erim
a,
m
enca
ri,
m
engu
mpu
lkan
dan
m
enel
iti
kete
rang
an a
tau
lapo
ran
berk
enaa
n de
ngan
tin
dak
pida
na
bida
ng
pert
amba
ngan
ag
ar
kete
rang
an
atau
la
pora
n te
rseb
ut m
enja
di le
ngka
p da
n je
las;
b.
men
eliti
,
men
cari
da
n
men
gum
pulk
an
ket
eran
gan
men
gena
i or
ang
prib
adi
atau
ba
dan
ten
tang
ke
bena
ran
peru
baha
n y
ang
dila
kuka
n s
ehub
unga
n d
enga
n t
inda
k pi
dana
ter
sebu
t;
c.
mem
inta
ket
eran
gan
dan
baha
n bu
kti
dari
oran
g pr
ibad
i at
au b
adan
seh
ubun
gan
deng
an t
inda
k pi
dana
di
bida
ng
pert
amba
ngan
;
30
d.
mem
erik
sa b
uku-
buku
, ca
tata
n-ca
tata
n da
n do
kum
en l
ain
sert
a m
elak
ukan
pen
yita
an t
erha
dap
bara
ng b
ukti
ters
ebut
. e.
m
elak
ukan
pe
ngge
leda
han
unt
uk
men
dapa
tkan
ba
han
bukt
i pe
mbu
kuan
, pe
ncat
atan
dan
dok
umen
-dok
umen
lai
n se
rta
mel
akuk
an p
enyi
taan
ter
hada
p ba
rang
buk
ti te
rseb
ut;
f. m
emin
ta b
antu
an t
enag
a ah
li da
lam
ran
gka
pela
ksan
aan
tuga
s pe
nyid
ikan
tin
dak
pida
na d
i bid
ang
pert
amba
ngan
; g.
men
yuru
h
berh
enti
da
n
atau
m
elar
ang
se
seor
ang
men
ingg
alka
n ru
anga
n at
au t
empa
t pa
da s
aat
pem
erik
saan
se
dang
ber
lang
sung
dan
mem
erik
sa i
dent
itas
oran
g at
au
doku
men
yan
g di
baw
a se
baga
iman
a di
mak
sud
huru
f e;
h.
mem
angg
il or
ang
untu
k di
deng
ar
kete
rang
anny
a da
n di
perik
sa;
i. m
emot
ret
sese
oran
g ya
ng b
erka
itan
deng
an t
inda
k pi
dana
bi
dang
per
tam
bang
an;
j. m
engh
entik
an p
enyi
dika
n;
k.
mel
akuk
an
tinda
kan
lain
ya
ng
perlu
un
tuk
kela
ncar
an
peny
elid
ikan
t
inda
k
pida
na
di
bid
ang
pe
rtam
bang
an
men
urut
huk
um y
ang
dapa
t di
pert
angg
ungj
awab
kan.
(3) P
enyi
dik
seba
gaim
ana
dim
aksu
d
pa
da
a
yat
(1)
mem
berit
ahuk
an
dim
ulai
nya
peny
idik
an
dan
men
yam
paik
an
hasi
l pe
nyel
idik
anny
a ke
pada
pen
untu
t um
um s
esua
i de
ngan
ke
tent
uan
Und
ang-
Und
ang
yang
m
enga
tur
tent
ang
Huk
um
Acar
a Pi
dana
.
31
BAB
VIII
KE
TEN
TUAN
PID
ANA
Pasa
l 27
(1)
Setia
p or
ang
atau
bad
an y
ang
men
yele
ngga
raka
n ke
giat
an d
i bi
dang
pe
rtam
bang
an
tanp
a iz
in
dan
mel
angg
ar
kete
ntua
n-
kete
ntua
n ya
ng d
iatu
r da
lam
Per
atur
an D
aera
h in
i, di
anca
m
deng
an p
idan
a ku
rung
an p
alin
g la
ma
3 (t
iga)
bul
an a
tau
dend
a pa
ling
bany
ak
Rp. 5
0.00
0.00
0,-
(lim
a pu
luh
juta
rup
iah)
. (2
) Te
rhad
ap
per
buat
an
pid
ana
ya
ng
mel
angg
ar
ket
entu
an
Peng
elol
aan
Ling
kung
an
Hid
up
dian
cam
se
suai
de
ngan
ke
tent
uan
pera
tura
n pe
rund
ang-
unda
ngan
yan
g be
rlaku
. (3
) Ti
ndak
pid
ana
seba
gaim
ana
dim
aksu
d pa
da a
yat
(1)
adal
ah
pela
ngga
ran.
BAB
IX
SAN
KSI
ADM
INIS
TRAS
I
Pasa
l 28
(1) S
elai
n di
kena
kan
sank
si p
idan
a se
baga
iman
a di
mak
sud
dala
m
Pasa
l 27
te
rhad
ap
pela
ngga
ran
Pera
tura
n D
aera
h in
i da
pat
juga
dik
enak
an s
anks
i adm
inis
tras
i ber
upa
: a.
pe
ringa
tan
tert
ulis
; b.
pe
ncab
utan
izin
. (2
) Ta
ta
car
a
pela
ksan
aan
sa
nksi
a
dmin
istr
asi
seb
agai
man
a di
mak
sud
pada
ay
at
(1)
dite
tapk
an
oleh
Bu
pati.
BA
B X
KETE
NTU
AN
PERA
LIH
AN
Pasa
l 29
32
3
3
Pasa
l 32
Pera
tura
n D
aera
h in
i mul
ai b
erla
ku p
ada
tang
gal d
iund
angk
an.
Izin
yan
g te
lah
dike
luar
kan
sebe
lum
diu
ndan
gkan
nya
Pera
tura
n D
aera
h in
i tet
ap b
erla
ku s
ampa
i mas
a be
rlaku
nya
habi
s.
Agar
set
iap
oran
g m
enge
tahu
inya
, m
emer
inta
hkan
pen
gund
anga
n Pe
ratu
ran
Dae
rah
ini
deng
an
pene
mpa
tann
ya
dala
m
Lem
bara
n D
aera
h Ka
bupa
ten
Mag
elan
g.
BAB
XI K
ETEN
TUAN
PE
NU
TUP
Pasa
l 30
Pada
saa
t m
ulai
ber
laku
nya
Pera
tura
n D
aera
h in
i, m
aka
Pera
tura
n D
aera
h Ka
bupa
ten
Mag
elan
g N
omor
23
Tahu
n 20
01 t
enta
ng I
zin
Usa
ha
Pert
amba
ngan
(L
emba
ran
Dae
rah
Kabu
pate
n M
agel
ang
Tahu
n 20
01 N
omor
74
Seri
D N
omor
73
) di
cabu
t da
n di
nyat
akan
tid
ak b
erla
ku.
Pa
sal 3
1
Hal
-hal
yan
g be
lum
dia
tur
dala
m P
erat
uran
Dae
rah
ini
sepa
njan
g m
enge
nai p
elak
sana
anny
a di
teta
pkan
ole
h Bu
pati.
DiU
ndan
gkan
di K
ota
Mun
gkid
pa
da t
angg
al 1
9 Ja
nuar
i 200
8 Pl
t. S
EKRE
TARI
S D
AERA
H
KABU
PATE
N M
AGEL
ANG
KE
PALA
BAW
ASD
A,
tt
d
SOEH
ARN
O
Dite
tapk
an d
i Kot
a M
ungk
id
pada
tan
ggal
17
Janu
ari 2
008
BU
PATI
MAG
ELAN
G,
ttd
SI
NG
GIH
SAN
YOTO
LE
MBA
RAN
DAE
RAH
KAB
UPA
TEN
MAG
ELAN
G
TAH
UN
200
8 N
OM
OR
1
2001
ditu
angk
an
da
lam
Pera
tura
n
Dae
rah
t
enta
ng
II.
PASA
L D
EMI
PASA
L Pe
nyel
engg
araa
n U
saha
Per
tam
bang
an.
Dih
arap
kan
di
mas
a
Pasa
l 1
:
Cu
kup
jela
s m
enda
tang
pen
yele
ngga
raan
usa
ha p
erta
mba
ngan
Kab
upat
en
Pa
sal 2
:
Cuku
p je
las
Mag
elan
g te
rmas
uk p
elay
anan
per
izin
anny
a da
pat
terla
ksan
a
Pasa
l 3
:
Cu
kup
jela
s se
cara
op
timal
. Pe
man
faat
an
pote
nsi
sum
ber
day
a a
lam
Pasa
l 4
:
Cu
kup
jela
s da
erah
da
pat
dim
anfa
atka
n s
ecar
a s
eksa
ma
den
gan
tet
ap
Pa
sal 5
:
Cuku
p je
las
mem
perh
atik
an a
zas
kons
erva
si s
umbe
r da
ya m
iner
al s
erta
Pasa
l 6
:
Cu
kup
jela
s se
suai
keb
utuh
an p
emba
ngun
an d
aera
h ya
ng b
erke
lanj
utan
Pasa
l 7
:
Cu
kup
jela
s da
n be
rwaw
asan
ling
kung
an.
Pa
sal 8
:
Cuku
p je
las
34
PEN
JELA
SAN
AT
AS
PE
RATU
RAN
DAE
RAH
KAB
UPA
TEN
MAG
ELAN
G
NO
MO
R
1 T
AHU
N 2
008
TE
NTA
NG
USA
HA
PERT
AMBA
NG
AN
35
Pera
tura
n D
aera
h in
i m
enga
tur
selu
ruh
kegi
atan
usa
ha
pert
amba
ngan
ya
ng
terd
iri
dari
Kuas
a Pe
rtam
bang
an
(KP)
, Pe
rtam
bang
an D
aera
h (S
IPD
), P
erta
mba
ngan
Rak
yat
(SIP
R)
sert
a Ja
sa P
enun
jang
Per
tam
bang
an.
Caku
pan
kegi
atan
usa
ha
pert
amba
ngan
mul
ai
dari
usah
a
peny
elid
ikan
umum
, ek
splo
rasi
, ek
splo
itasi
, pe
ngan
gkut
an/p
enju
alan
, pe
ngol
ahan
/pem
urni
an
sert
a ja
sa
penu
njan
g pe
rtam
bang
an
untu
k se
luru
h ba
han
galia
n go
long
an
A,
B,
dan
C se
suai
w
ewen
ang
yang
di
mili
ki
daer
ah.
I.
UM
UM
Seja
lan
d
enga
n
pel
aksa
naan
Oto
nom
i
Dae
rah,
Peny
usun
an
Pe
ratu
ran
D
aera
h
ini
di
dasa
ri pe
rtim
bang
an
untu
k
kem
udah
an/
efes
iens
i pe
mbi
naan
, pe
ngaw
asan
da
n p
enge
ndal
ian
usa
ha
pert
amba
ngan
ya
ng
Pem
erin
tah
Kabu
pate
n M
agel
ang
ditu
ntut
unt
uk m
embe
rikan
pe
laya
nan
prim
a te
rhad
ap m
asya
raka
t /
kelo
mpo
k us
aha
yang
m
enge
lola
su
mbe
rday
a m
iner
al.
Unt
uk
mem
enuh
i tu
ntut
an
ters
ebut
te
lah
dite
tapk
an
Pera
tura
n D
aera
h Ka
bupa
ten
Mag
elan
g N
omor
23
Ta
hun
2001
te
ntan
g Iz
in
Usa
ha
Pert
amba
ngan
. Pe
laks
anaa
n Pe
ratu
ran
Dae
rah
ini
mas
ih
mem
iliki
be
bera
pa
keku
rang
an
sert
a ke
ndal
a se
hing
ga
pela
ksan
aann
ya b
elum
mak
sim
al d
an p
erlu
dis
empu
rnak
an.
Pe
nyem
purn
aan
Per
atur
an
Dae
rah
Nom
or
23
Tahu
n
tela
h ad
a,
usah
a ko
nser
vasi
su
mbe
r da
ya
min
eral
, pe
nyel
amat
an
keru
saka
n lin
gkun
gan
akib
at
usah
a pe
rtam
bang
an
tanp
a iz
in
mau
pun
sosi
al
buda
ya
sete
mpa
t.
Dis
ampi
ng it
u un
tuk
mem
enuh
i tun
tuta
n pa
sar
terh
adap
bah
an
galia
n ya
ng
ada,
m
inat
in
vest
asi
dari
kala
ngan
us
ahaw
an,
seiri
ng p
engo
ptim
alan
pem
anfa
atan
pot
ensi
bah
an g
alia
n ya
ng
ters
edia
dal
am u
paya
pen
gem
bang
an w
ilaya
h da
n pe
ning
kata
n ke
seja
hter
aan
mas
yara
kat
Kabu
pate
n M
agel
ang.
Pasa
l 18
: Ke
giat
an
pe
nam
bang
an
dih
entik
an
oleh
Bupa
ti
dala
m
hal
hab
isny
a
depo
sit
dan
ke
adaa
n a
tau
kej
adia
n
man
usia
(fo
rce
maj
eure
);
di
luar
ke
kuat
an
Pasa
l 19
: Cu
kup
jela
s
Pasa
l 20
: Cu
kup
jela
s
36
Pasa
l 9
:
Cu
kup
jela
s Pa
sal 1
0
:
P
erpa
njan
gan
izi
n
d
apat
di
berik
an
berd
asar
kan
pert
imba
ngan
te
knis
da
n da
ya
duku
ng li
ngku
ngan
. Pa
sal 1
1
:
Cuku
p je
las
Pasa
l 12
:
Cu
kup
jela
s Pa
sal 1
3
:
Cuk
up je
las
Pasa
l 14
:
C
ukup
jela
s Pa
sal 1
5
:
Cuk
up je
las
Pasa
l 16
:
C
ukup
jela
s Pa
sal 1
7
:
Cuku
p je
las
37
c. m
embe
rikan
ke
sem
pata
n
k
epad
a m
asya
raka
t se
tem
pat
untu
k m
elak
ukan
us
aha
kegi
atan
pen
unja
ng;
d. m
embe
rikan
ke
sem
pata
n
k
epad
a m
asya
raka
t se
tem
pat
ikut
dal
am
pela
ksan
aan
taha
p
ke
giat
an-k
egia
tan
usah
a pe
rtam
bang
an.
Pasa
l 23
:
C
ukup
jela
s Pa
sal 2
4
:
Cuk
up je
las
Pasa
l 25
:
C
ukup
jela
s Pa
sal 2
7
:
Cuk
up je
las
Pasa
l 28
:
C
ukup
jela
s Pa
sal 2
9
:
Cuk
up je
las
Pasa
l 30
:
C
ukup
jela
s Pa
sal 3
1
:
Cuk
up je
las
Pasa
l 32
:
Cu
kup
jela
s
Pa
sal 2
2
:
Ben
tuk
ke
mitr
aan
ya
ng
dim
aksu
d di
laks
anak
an
oleh
pe
meg
ang
Izin
U
saha
Pe
rtam
bang
an
dise
suai
kan
de
ngan
s
kala
us
ahan
ya a
ntar
a la
in d
enga
n:
a. m
enye
rahk
an
kep
ada
ke
lom
pok
mas
yara
kat
sete
mpa
t/KU
D s
ebag
ian
laha
n ya
ng
men
gand
ung
baha
n ga
lian
berik
ut
data
pot
ensi
nya;
b.
mem
bina
a
tau
se
baga
i b
apak
a
ngka
t us
aha
pert
amba
ngan
rak
yat
yang
ber
ada
dide
kat
wila
yah
KP/S
IPD
-nya
Lampiran III
Lampiran IV
DOKUMENTASI PENELITIAN
Lampiran V
CURRIULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : Arif Hidayah
Tempat, Tanggal lahir : Kudus, 12 Desember 1993
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Tlatar RT02/RW05, Wonokerto, Turi, Sleman
Email : [email protected]
Latar Belakang Pendidikan
2001-2006
SMP Al-Husain Krakitan, Sucen, Salam, Magelang 2007-2009
2010-2012
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013-2019
Hormat Saya,
Arif Hidayah
Top Related