Dampak Keberadaan Pedagang Kaki Lima di Daerah Samping Universitas
Tarumanagara 2
Oleh :Clara Alverina NIM 315130006Syintia HafiziawatiNIM 315130032Anita Hartati NIM 315130078Nichella Tjendana NIM 315130088
Manusia harus bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
Penduduk di kota kecil pindah ke Jakarta untuk merubah nasib perekonomian mereka
Keterbatasan pendidikan, keterampilan, dan modal Munculnya sektor informal seperti Pedagang Kaki Lima Pengaruh keberadaan PKL dengan kebersihan,
keindahan, keamanan, kenyamanan, dan sirkulasi
LATAR BELAKANG
Tujuan1. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari keberadaan
PKL2. Mencari solusi bagi kerugian tersebut
Manfaat1. Diharapakan hasil penelitian dapat memberikan gambaran
mengenai PKL2. Diharapakan hasil penelitian dapat memberikan solusi bagi
masalah yang timbul karena adanya PKL di samping Untar
TUJUAN
Rumusan Masalah1. Apa saja dampak positif dan negatif dari
keberadaan PKL di samping Untar?2. Bagaimana dampak negatif tersebut
mempengaruhi lingkungan dan masyarakat sekitar?
RUMUSAN MASALAH
Pengertian Pedagang Kaki Lima Menurut kamus Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S
Poerwadarminta, istilah kaki lima adalah lantai yang diberi atap sebagai penghubung rumah dengan rumah, arti yang kedua adalah lantai (tangga) dimuka pintu atau di tepi jalan. Arti yang kedua ini lebih cenderung diperuntukkan bagi bagian depan bangunan rumah toko, dimana di jaman silam telah terjadi kesepakatan antar perencana kota bahwa bagian depan (serambi) dari toko lebarnya harus sekitar lima kaki dan diwajibkan dijadikan suatu jalur dimana pejalan kaki dapat melintas. Namun ruang selebar kira-kira lima kaki itu tidak lagi berfungsi sebagai jalur lintas bagi pejalan kaki, melainkan telah berubah fungsi menjadi area tempat jualan barang-barang pedagang kecil, maka dari situlah istilah pedagang kaki lima dimasyarakatkan.
[] http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2205244-definisi-pedagang-kaki-lima/ diakses pada tanggal 6 Mei 2014 22:50
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Urbanisasi Menurut Para Ahli Menurut J.H. De Goede Urbanisasi diartikan sebagaiproses pertambahan penduduk pada suatu
wilayahperkotaan (urban) ataupun proses transformasi suatuwilayah berkarakter perdesaan (rural) menjadi urban.
Menurut Kantsebovskaya (1976) Urbanisasi merupakangejala, atau proses yang sifatnya multi-sektoral, baikditinjau dari sebab maupun akibat yang ditimbulkan.
Urbanisasi dapat diartikan sebagai pertambahanpenduduk perkotaan (Shryyock dan Siegel, 1976) []
Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi Kehidupan kota yang lebih modern Sarana dan prasarana kota lebih lengkap Banyak lapangan pekerjaan di kota Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi Lahan pertanian semakin sempit Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa Terbatasnya sarana dan prasarana di desa Diusir dari desa asal Memiliki impian kuat menjadi orang kaya []
Keuntungan Urbanisasi Memoderenisasikan warga desa Menambah pengetahuan warga desa Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa Akibat urbanisasi Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggirankota Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai [] http://matakristal.com/pengertian-urbanisasi-dan-faktor-penyebab-urbanisasi/ diakses pada tanggal
6 Mei 2014 23:20 [] http://dhino-ambargo.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_25.html diakses
pada tanggal 6 Mei 2014 23:06
KERANGKA TEORI
Kebutuhan hidup
Sempitnya lapangan pekerjaan
Fasilitas tidak memuaskan
Modal nekat
Urbanisasi Kurangnya: Pendidikan keterampilanmodal
Pedagang Kaki Lima
Ruang publik kota
Taman Pinggir jalan
Kebersihan
Keindahan
Keamanan &kenyamanan
Banyak sampahBau tidak sedap
Lingkungan kotor & tidak teratur
Premanpengamen
Sirkulasi
Pejalan kakikendaraan
Trotoar
Kuesioner - Jumlah : 30 lembar, 12 pertanyaan- Teknik random sampling- Responden : mahasiswa Untar & konsumenWawancara - Informan : PKL, konsumen, mahasiswa- Wawancara tidak terstrukturObservasi, yang diamati :- kondisi jalan & lapak- Keramaian area berjualan - Sirkulasi pejalan kaki dan mobil- Ada/tidak adanya pengamen dan preman
METODE PENGUMPULAN DATA
DATA & ANALISA
PROFILE RESPONDEN
JENIS KELAMIN /
UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI
PERSENTASE (%)
PEREMPUAN PERSENTASE(%)
< 20 10 33.33 12 40
20 - 25 6 20 2 6.67
> 25 - 0 - 0
1. JENIS KELAMIN dan UMUR
2. Tempat Tinggal TEMPAT TINGGAL
JUMLAH PERSENTASE (%)
JAKARTA 26 86.67
LUAR JAKARTA 4 13.33
3. PENDIDIKAN TERAKHIR
PENDIDIKAN TERAKHIR
JUMLAH PERSENTASE (%)
SMP - 0
SMU / SEDERAJAT
30 100
S1 - 0
4. PEKERJAAN
PEKERJAAN / PROFESI
JUMLAH PERSENTASE (%)
PELAJAR / MAHASISWA
30 100
GURU / DOSEN - 0
KARYAWAN - 0
No. PERTANYAAN SS S RR TS STS
1 Lokasi PKL mudah dicapai 13 9 6 2 -
2 Harga yang ditawarkan PKL terjangkau 12 11 6 1 -
3 Kebersihan makanan sudah memenuhi syarat 1 - 11 15 2
4 Keberadaan PKL tidak menggangu lingkungan sekitar
1 5 8 13 3
5 Pelayanan PKL cepat 1 10 14 4 1
6 Pencahayaan di tempat jualan PKL memenuhi 2 4 10 11 3
7 Sirkulasi udara di tempat jualan baik 1 1 10 13 5
8 Sistem pengelompokan barang di PKL terstruktur
1 1 13 13 2
9 Dibutuhkan waktu yang relatif singkat untuk membeli di PKL samping UNTAR 2
3 9 12 6 -
10 Saya merasa puas membeli makanan/minuman dari PKL di samping UNTAR 2
- 14 7 7 2
11 Saya mengetahui keberadaan PKL ini dari media sosial
- - 6 15 9
12 Saya mengetahui keberadaan PKL ini dari mulut ke mulut
3 17 4 5 1
1. Lokasi PKL mudah dicapai
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
43.33%
30%
20%
6.67%
Berdasarkan grafik di atas, mayoritas responden sangat setuju dengan lokasi tempat para PKL mudah dicapai. Responden yang masih ragu-ragu sebayak 20 % dan responden yang tidak setuju sebanyak 6.67%.
2. Harga yang dijual di PKL ter-jangkau
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
40%
36.67%
20%
3.33%
Hal yang membuat PKL tetap dibutuhkan dalam masyarakat adalah harga barang yang ditawarkan relatih murah. Pada diagram di atas, jumlah responden yang sangat setuju dan setuju masih sangat tinggi sedangkan responden dengan pilihan tidak setuju sangat sedikit.
3. Kebersihan Makanan Memenuhi Syarat
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
36.67%
3.33%
50%
6.67%
Harga yang di tawarkan relatif murah, namun kebersihannya belum tentu terjamin. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang tidak setuju mencapai 50%. Responden yang masih ragu-ragu dengan kebersihan dagangan para PKL sebesar 36.67%.
4. Keberadaan PKL Tidak Mengganggu Sekitar
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
3.33%
16.67%
26.67%
43.33%
10%
Berdasarkan diagram di atas, perentase responden yang setuju bahwa keberadaan para PKL tidak mengganggu lingkungan sekitar masih lebih kecil dibandingkan dengan responden yang tidak setuju, yaitu 26.67%. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan PKL ini sebenarnya dirasa cukup mengganggu.
5. Pelayanan PKL Cepat
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
33.33%
46.67%
13.33%
3.33%
3.33%
Dilihat dari diagram di atas, 46.67% responden meragukan pelayanan PKL yang cepat. Namun, 33.33% responden setuju dengan pelayanan PKL.
6. Pencahayaan di Tempat PKL Memenuhi
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
13.33%
33.33%36.67%
6.67%
10%
Berdasarkan diagram di atas, pencahayaan di tempat para PKL menurut 36.67% responden kurang memenuhi. Persentase responden yang ragu-ragu 33.33%, setuju 13.33%. Sangat tidak setuju 10%, dan yang sangat setuju 6.67%.
7.Sirkulasi Udara di Tempat PKL Baik
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
33.33%
43.33%
16.67%
3.33%
3.33%
Sirkulasi udara di tempat PKL dianggap kurang baik, hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase responden yang tidak setuju (43.33%) dan masih ragu-ragu bila di bandingkan dengan responden yang setuju, dan yang sangat tidak setuju dengan sangat setuju.
8. Pengelompokan Barang Ter-struktur
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
43.33%43.33%
6.67%
3.33%
3.33%
Pada diagran di atas, 43.33% responden menjawab ragu-ragu dan tidak setuju dengan pengrlompokan barang di PKL yang terstruktur.
9. Dibutuhkan Waktu yang Relatif Singkat untuk Membeli
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
30%
40%
20% 10%
Jika dilihat dari diagram di atas, 40% dari total responden masih ragu-ragu, 30% setuju, 20% tidak setuju, 10% sangat setuju.
10. Merasa Puas Membeli Makanan/Minuman di PKL
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
43.33%
30%
20%
6.67%
Jika dilihat dari diagram di atas, 43.33% merasa puas membeli makanan / minuman dari para pedagang kaki lima.
11. Mengetahui Keberadaan PKL dari Media Sosial
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
50%
30% 20 %
Berdasarkan diagram di atas, tidak ada responden yang mengetahui keberadaan PKL dari media sosial.
12. Mengetahui Keberadaan PKL dari Mulut ke Mulut
SANGAT SETUJU
SETUJU
RAGU-RAGU
TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK SETUJU
56.67%
13.33%
16.67%
3.33%
10%
Jika dilihat dari diagram di atas, responden mengetahui keberadaan PKL dari seseorang yang memberitahukannya. Dapat dilihat, persentase yang setuju cukup besar, yaitu sekitar 56.67%
Sumber : Google Satelite
Sumber : Google Maps
1. Lokasi PKL disamping kampus Untar 2
2. orang-orang dan kendaraan berlalu lalang
1
2
3. Parkir motor di depan lapak
3
Keadaan terpal yang dilapisi papan kayu dan kardus untuk menghindari kebocoran
Kebersihan kurang dijaga
HASIL WAWANCARA
Keberadaan PKL membuat pemenuhan kebutuhan pangan lebih mudah tercapai
Kebersihan kurang dijaga karena banyak PKL yang membuang sampah sembarangan
Sarana yang disediakan oleh pihak CitraLand kurang baik sehingga PKL mengharapkan perbaikan
Responden merasa keberadaan PKL menganggu lingkungan sekitar karena membuat lingkungan ramai apalagi banyak kendaraan yang lewat
KESIMPULAN
Top Related