1
DAFTAR PUSTAKA
Adjie Habib, Sekilas Dunia Notaris & PPAT Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 2009Ellise T Sulistini,Rudy T. Erwin. Petunjuk Praktis Menyelesaikan perkara-perkara Perdata,
Bina Aksara, 1989Harahap, M,Yahya, , Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta , 2006Harsono, Budi, Hukum Agraria Indonesia ( Himpunan Peraturan-peraturan Hukum
Tanah, Djambatan, 1989Hernoko Agus Yuda, Hukum Perjanjian, Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak
Komirsial LaksBang Mediatama Yogyakarta, 2008Ilham Bisri, Sistim hukum Indonesia, prinsip-prinsip dan implementasi hukum di Indonesia,
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005 Juliana, I Nengah, Kompilasi Perundang undangan Hukum Acara Peradilan, dan
Undang-undang Penegakan Hukum di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung 2004
Mahkamah Agung RI, Himpunan Kaidah Hukum Putusan Perkara Dalam BukuYurisprudensi Mahkamah Agung RI Tahun 1969 -1997
………..Yurisprudensi Mahkamah Agung RI , Jakarta 1992Manan Abdul, Penerapan Hukum acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2000 Mertokusumo,Sudikno, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty Yogyakarta, 2002Pengadilan Negeri Surabaya, Salinan Putusan Pengadilan Negeri Surabaya, Nomor
451/Pdt.G/2008/PN, Sby,Prodjokikoro,Wirjono, Hukum Acara Perdata Di Indonesia, Sumur Bandung, 1991Rambe Ropaun, Hukum Acara Perdata lengkap, Sinar Grafika, Jakarta, 2000Samudera Teguh, Hukum Pembuktian Dalam Acara Perdata, Alumni, Bandung, 2008Soepomo, R, Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, Pradnya Paramita, Jakarta,
1989Subekti, R, Hukum Pembuktian , Pradnya Paramita, Jakarta, 1975Subekti R, dan Tjitrosudibio, Kitab Undang Undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita,
Jakarta 1995Sutantio, Retnowulan, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek, Bandung 1989………..Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik
Refika Aditama, Bandung, 2007………..Hukum Notaris Indonesia ( Tafsir tematik Terhadap UU No30 Tahun 2004,
2
Tentang Jabatan Notaris, Refika Aditama, Bandung 2008Widjaja Gunawan & Muljadi Kartini, Seri Hukum Perikatan Jual Beli, Raja Grafindo
Persada Jakarta, 2004
Het Herziene Indonesisch Reglement (HIR) atau RIB, Staatsblad 1941 nomor 44Undang-undang nomor 20 tahun 1947, tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan MaduraUndang-undang nomor 14 tahun 1985, tentang Mahkamah Agung dan Undang undang
nomor 5 tahun 2000, tentang Perubahan atas Undang-undang nomor 14 tahun 1985
Undang-undang nomor 4 tahun 2000, tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman
3
DAFTAR ISI
Abstrak ................................................................................................................. i
Kata Pengantar ..................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8
E. Metode Penelitian ........................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 10
1. Kerangka Teoritis ......................................................................... 10
2. Kerangka Konseptual .................................................................. 12
BAB III ANALISIS YURIDIS ATAS PERTIMBANGAN HUKUM PUTUSAN
PENGADILAN NEGERI SURABAYA NO. 451 ? Pdt.G/2008/PN.Sby,
tanggal 07 April 2009............................................................................ 19
A. Posisi Kasus ................................................................................... 19
B. Pembahasan Dalam Eksepsi ........................................................... 21
C. Pembahasan Dalam Pokok Perkara ................................................ 25
BAB IV KESIMPULAN .................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
4
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8
E. Tinjauan Pustaka / Kajian Pustaka................................................. 8
F. Metode Penelitian........................................................................... 17
G. Sistimatika Penulisan ..................................................................... 18
BAB II KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA DI BAWAH TANGAN
A. Pembuktian Menurut Hukum Acara Perdata
B. Kekuatan Pembuktian Akta Di Bawah Tangan
BAB III JUAL BELI TANAH DENGAN AKTA DI BAWAH TANGAN
MENURUT HUKUM
A. Sahnya suatu Perjanjian
B. Jual Beli Tanah Dengan Akta di Bawah Tangan Menurut Hukum
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
KATA PENGANTAR Dengan ucapan alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan rakhmat dan kasih sayangnya, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.
Makalah dengan judul “ Kekuatan Pembuktian Akta Di Bawah Tangan Sebagai Dasar Pertimbngan Putusan Hakim Dalam Perkara Perdata “ merupakan tugas akhir untuk mata kuliah “ Hukum Kontarak “ Dalam makalah ini secara khusus dibahas “ Analisis Yuridis Pertimbangan Hukum Putusan Pengadilan Negeri Surabaya No.451/Pdt.G/PN.Sby, tanggal 07 April 2009” , putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan dengan hormat kepada Bapak Dr. Habib Adjie, SH; M.Hum, yang telah banyak memberikan informasi dan ilmu dalam kesempatan perkuliahan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata “ tak ada gading yang tak retak “ demikian halnya dalam penyusunan makalah ini, Penulis masih masih sangat memerlukan arahan/bimbingan/ kritikan /masukan dari para pembacanya, selanjutnya semoga makalah ini bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya, tentunya terutama bagi diri penulisnya.
Mohon maaf dan terima kasih
Surabaya, Oktober 2009
Penulis
iii
6
Lembar Pengesahan
Pada hari, tanggal ……….bulan………………..tahun
Telah dilasanakan ujian seminar proposal tesis
Mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum
Nama : RUSLIN
NIM : 12108065
PROPOSAL PENELITIAN TESIS TELAH DI UJI
DAN DISETUJUI
OLEH
Pembimbing
1, Dr. MAARTEN L. SOUHOKA, SH. MS
2. TUTIEK RETNOWATI, SH, M.Hum
7
USULAN PENELITIAN INI TELAH DISETUJUI
UNTUK DISEMINARKAN
Pada tanggal……………………….
Pembimbing
1. Dr. MAARTEN L. SOUHOKA, SH, MS
2. TUTIEK RETNOWATI, SH.M.Hum
8
TESIS
KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA DI BAWAH TANGAN
SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN HUKUM PUTUSAN
HAKIM DALAM SENGKETA PERDATA
(Study Kasus di Pengadilan Negeri Surabaya)
R U S L I NNIM: 12108065
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUMUNIVERSITAS NAROTAMA
S U R A B A Y A2009
9
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
F. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
G. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
H. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
I. Metode penulisan ........................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8
3. Kerangka Teoritis ......................................................................... 8
4. Kerangka Konseptual .................................................................. 13
BAB III ANALISA YURIDIS ATAS PERTIMBANGAN HUKUM PUTUSAN
HAKIM PENGADILAN NEGERI SURABAYA DALAM PERKARA
PERDATA NO. 451/Pdt.G/2008, TGL 07 APRIL 2009 …………….
A. Posisi Kasus …………………………………………………………
B. Pembahasan Dalam Eksepsi
C. Pembahasan Dalam Pokok Perkara
BAB IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
USULAN PENELITIAN
KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA DI BAWAH TANGAN
SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN HUKUM PUTUSAN
HAKIM DALAM SENGKETA PERDATA
(Study Kasus di Pengadilan Negeri Surabaya)
OLEH:
R U S L I NNIM: 12108065
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUMUNIVERSITAS NAROTAMA
S U R A B A Y A2009
11
ASBTRAK
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memahami kekuatan pembuktian akta di bawah tangan, dan syarat-syarat sahnya perjanjian . Untuk dapat memahami masalah-masalah tersebut di atas dengan benar maka perlu melakukan penelitian normatif yuridis / pendakatan peraturan perundang-undangan melalui study kepustakaan maupun study kasus dengan mengalisis putusan putusan Hakim
Kebiasaan masyarakat dalam hal mengadakan ikatan atau perjanjian jual beli dilakukan dengan cara-cara yang beragam ( lisan, tulisan dan akta ) kadangkala untuk membuktikan adanya jual beli hanya secarik kertas ( kuitansi ) sebagai tanda penerima uang atas pembelian barang / benda tanpa melalui ikatan / perjanjian notariil / pejabat pambuat akta tanah, adanya rasa kepercayaannya yang tinggi akan tetapi tidak disangka-sangka salah satu pihak cidera janji atau melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pihak pembeli, agar penjual melaksanakan kesepakatan upaya yang ditempuh untuk mewujudkan jual beli melalui gugatan pada pengadilan negeri
Apabila di dalam jual beli tanpa akta PPAT , misalnya jual beli tersebut dilakukan dengan akta di bawah tangan , sepanjang memenuhi syarat sah perjanjian sebagaimana yang di atur dalam pasal 1320 BW, dan hukum adat, maka jual beli itu sah , hal ini sesuai denganYurisprudensi Mahkamah Agung no. 126K/Sip/1973, tanggal 4 Mei 1976 yang menyebutkan bahwa “ Untuk sahnya jual beli tanah, tidak mutlak harus dengan akta yang dibuat oleh dan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah, Perhatikan pula Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 665K/Sip/1979, tanggal 22 Juli 1980 , yang bunyinya : “ Dengan telah terjadinya jual beli antara penjual dan pembeli yang diketahui oleh Kepala Kampung yang bersangkutan dan dihadiri oleh 2 ( dua ) orang saksi serta diterimanya harga pembelian oleh penjual maka jual beli itu sudah sah menurut hukum sekalipun belum dilaksanakan dihadapan PPAT “Demikian pula halnya dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung No.607 K/Sip/1983, tanggal 25 Mei 1985, yang isinya “ Perjanjian jual beli tanah antara Penggugat dan Tergugat 12 Oktober 1981 tersebut adalah sah dan dengan demikian kedua pihak harus menyelesaikan surat jual beli dan balik nama tanahnya pada instansi agraria setempat”
12
Kata kunci : Walaupun jual beli tanah dengan akta di bawah tangan yang
dilakukan sesuai ketentuan hukum adat dan pasal 1320 BW,
adalah sah, namun seharusnya di dalam jual beli tanah dilakukan
dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah/ PPAT (akta otentik)
karena merupakan perbuatan hukum yang membuktikan
kepastian hukum yang kuat dan kepastian hak yang sah, sebagai
alat bukti kepemilikan hak, agar nantinya dapat dilakukan
pendaftaran tanah pada kantor Badan Pertanahan Nasional.
Sehingga pemegang hak / pemilik hak atas tanah mempunyai
tanda bukti berupa sertifikat tanah.
Top Related