INFO HARGAMar9
TEMBALANGAN POULTRY EQUIPMENT
Jl. Srigading Dalam 58 B
MALANG
Hp. : 082333341149
e-mail : [email protected]
DAFTAR HARGA
No. Nama Barang Satuan Harga per unit
TEMPAT MAKAN, MINUM DAN PEMANAS
1.Tempat Makan 10 Kg IMTempat Makan 10 Kg indomustika
Set
Rp. 29.000,-Rp. 26.000,-
2.Tempat Makan 10 Kg Tajimaku Set Rp. 27.450
3.Tempat Makan 7 Kg IM Set Rp. 24.000,-
4.Tempat Makan 7 Kg Tajimaku Set Rp. 21.700,-
5.Tempat Makan 5 Kg IM Set Rp. 22.480,-
6.Tempat Makan 5 Kg merah IM Set Rp. 19.850,-
7.Tempat Makan 5 Kg Tajimaku Set Rp. 18.950
8. Baby chick feeder 3 Kg Poultry Set Rp. 14.500,-
9.Nipple Impex + Sadel Set Rp. 6.000.-
10.Nipple Lubing + Sadel Set Rp. 7.500,-
11Nipple Chakra + sadel Set Rp. 6.000,-
12Nipple Stainlees + Washer Set Rp. 7.000,-
13.PVC Makan Kuning Set Rp. 75.000,-
14.Drip Cup 1/2” Kuning Unit Rp. 3.100,-
15.Drip Cup 1/2” Merah Unit Rp. 1.750,-
16.TMAO Tajimaku Set Rp. 60.000,-
17.Filter air Unit Rp. 250.000,-
18.Cardrigde benang Pcs Rp. 75.000,-
19.Gasolec Unit Rp. 840.000,-
20.Pemanas (Gasolec) merk AGRIN Unit Rp. 800.000,-
21.Pemanas (Gasolec) merk ALKE Unit Rp. 800.000,-
LAYER, TIMBANGAN, KIPAS KANDANG
1.Baterey Kg Rp. 15.000,-
2.Egg tray kecil Pcs Rp. 5.200,-
3. Egg tray besar Pcs Rp. 6.500.-
4.Wall Fan 30” Katsu Unit Rp. 1.150.000,-
5.Wall Fan 30” Neostar dr Katsu Unit Rp. 900.000,-
6.Fan 36” Tanpa motor Unit Rp. 1.850.000,-
7.Timbangan Corong Pcs Rp. 175.000,-
8..Timbangan salter Unit Rp. 900.000,-
9. Timbngan Digital Gantung Pcs Rp. 150.000,-
BREEDING, CLOSE HOUSE
1.Gun Bostic Pcs Rp. 600.600 ,-
2.Isi Staples Dus Rp. 800.000,-
3.Incubator egg tray Pcs Rp. 7.500,-
4.Debeaker lyon manual Unit Rp. 5.500.000,-
5.Debeaker Lyon Otomatis Unit Rp. 17.000.000,-
6.Debeaker otomatic (china) Unit Rp. 4.000.000,-
7.Pisau BC Pcs Rp. 66.000,-
8.Pisau KH Pcs Rp. 55.000,-
9.Exhaus Fan 50 “ Unit Rp. 7.000.000,-
11Cell Deck/ Rooling pad Unit Rp. 700.000,-
12.Temtron (pengatur suhu otomatis) Unit Rp. 2.500.000,-
13.Hand Winch 2500 lbs Unit Rp. 650.000,-
14.TCC – G2 / Keranjang Besar Unit Rp. 270.000,-
15.TCC – G1/ Keranjang Kecil Unit Rp. 200.000 ,-
16.Timbangan telur Unit Rp. 250.000,-
17Keranjang Telur Pcs Rp. 95.000,-
Mist-ER Rp. 105.000,-/biji
Pipa 20 mm (panjang 3 meter) Rp. 32.000,-/biji
Tirai A 10 lebar 2 meter 2.500.000/rol
Tirai A 12 dua warnatidak dijahit) 2.500.000/rol
Tirai A 12 dua warna (dijahit) 2.575.000/rol
Tirai A 12 satu warna (tidak dijahit) 2.300.000/rol
Tirai A 12 satu warna (dijahit) 2.375.000/rol
Tirai A 6 dua warna (tidak dijahit) 1.600.000/rol
Tirai A 6 dua warna (dijahit) 1.675.000/rol
Tirai A 6 satu warnatidak dijahit) 1.500.000/rol
Tirai A 6 satu warna (dijahit) 1.575.000/rol
Pemanas Central (Purafire) 13.000.000/rol
This entry was posted on Maret 9, 2013, in Info Harga and tagged info harga, peralatan kandang
ayam.
product details
Back | Print | Bookmark
Mesin Mixer Powder Vertikal Pakan Ternak
Untuki Mengaduk Bahan Adonan Kering Pakan Ternak
Kami memproduksi dan menjual mesin mixer vertikal (mesin pengaduk vertikal). Mesin pengaduk vertikal ini untuk mengaduk/mencampur adonan kering produk pertanian seperti tepung pelet, kompos, dll. Dengan menggunakan mixer ini, maka bahan-bahan yang diaduk bisa tercampur secara homogen.
Mixer Pelet Vertikal Agrowindo
Keunggulan Mesin ini :
Proses pencampuran lebih merata dengan sistim sirkulasi menggunakan screw vertikal
Kapasitas produksi yang besar dan waktu produksi yang singkat, dengan hasil yang optimal
Sistim pengeluaran (out put), langsung ke pengemas
Spesifikasi Mesin Mixer Adonan Kering
Body Plat Besi (MS)
Kapasitas 100 kg/proses
Tipe Mesin : MIPO-100 Kapasitas : 100 kg/proses Power : 0.75 HP/ 600 watt, 220 V Bahan : Mild steel (plat besi)
Kapasitas 500 kg/proses
Tipe Mesin : MIPO-500 Kapasitas : 500 kg/proses Power : 3 HP/ 2200 watt, 380 V, 3 Phase Bahan : Mild steel (plat besi)
Kapasitas 1000 kg/proses
Tipe Mesin : MIPO-1000 Dimensi : 150x150x400 cm Penggerak : elektromotor 5.5 HP/3ph/380 V Bahan : plat mild steel 10 mm System input : system curah Lubang input : 1 - 3 lubang (menyesuaikan)
Body Full Stainless Steel
Kapasitas 100 kg/proses
Tipe Mesin : MIPO-SS100 Kapasitas : 100 kg/proses Power : 0.75 HP/ 600 watt, 220 V Bahan : Mild steel (plat besi)
Kapasitas 500 kg/proses
Tipe Mesin : MIPO-SS500 Kapasitas : 500 kg/proses Power : 3 HP/ 2200 watt, 380 V, 3 Phase Bahan : Mild steel (plat besi)
Kapasitas 1000 kg/proses
Tipe Mesin : MIPO-SS1000 Dimensi : 150x150x400 cm Penggerak : elektromotor 5.5 HP/3ph/380 V Bahan : plat mild steel 10 mm System input : system curah Lubang input : 1 - 3 lubang (menyesuaikan)
Mesin Mixer Vertikal Import
Kami juga jual mesin mixer vertikal import (China). Mesin mixer vertikal ini berfungsi mencampur powder, pupuk, dll supaya komposisi merata
Waktu pencampuran ± 30 detik Posisi vertikal untuk menghemat tempat
Kapasitas 500 kg
Tipe : VM-500 Dimensi : ∅ 270 x 100 cm (tinggi) Volume tangki : 0.5 ton Power : 2.2 kw, 380 V, 3 PH Berat : 150 kg Harga : Rp 15.000.000
Kapasitas 1000 kg
Tipe : VM-1000 Dimensi : ∅ 125 x 290 cm (tinggi) Volume tangki : 1 ton Power : 3 kw, 380 V, 3 PH Berat : 200 kg Harga : Rp 17.500.000
PANDUAN PEMELIHARAAN AYAM BROILER
Prinsip dari usaha budidaya broiler adalah bagaimana menghasilkan setiap kilogram daging dengan biaya seefisien mungkin. Karena hampir 70% biaya produksi ditentukan oleh biaya pakan, maka konsentrasi terhadap pemakaian pakan merupakan kunci utama keberhasilan budidaya broiler.
Prinsip-prinsip sederhana tentang efisiensi pakan:
1. “Banyak pakan, banyak daging”
Prinsip ini adalah bagaimana kita membuat ayam menjadi banyak makan, karena jika konsumsi pakan tinggi pertumbuhan lebih cepat dan daging yang dihasilkan lebih banyak.
2. “Bobot masuk, umur maju”
Jika ayam memiliki pertumbuhan yang baik maka pemakaian pakan bisa lebih hemat. Sebagai contoh: Berat 1,8 kg standart dicapai pada umur 35 hari. Jika pertumbuhan lebih baik, berat tersebut dapat dicapai pada umur 33 hari dan pakan bisa dihemat selama dua hari. Misal populasi ayam 5.000 ekor dan pada umur
tersebut per hari rata-rata menghabiskan 17 sak pakan, maka jumlah pakan yang bisa dihemat adalah 34 sak. Jika harga pakan Rp 212.500 per sak, total biaya pakan yang bisa dihemat adalah Rp 7.225.000.
3. “Daging yang dihasilkan per sak pakan”
Seberapa efisien penggunaan pakan untuk menghasilkan daging bisa dikelompokkan menurut tabel di bawah ini:
Daging yang dihasilkan
tiap 1 sak pakan (kg)
Kategori
> 33 Sangat bagus
32 – 33 Bagus
30 – 31 Sedang
28 – 29 Jelek
< 28 Sangat jelek
BAB II
PERSIAPAN KANDANG
A. PENCUCIAN PERALATAN KANDANG
Tempat pakan dan tempat minum dikeluarkan dari kandang kemudian dicuci dengan detergen lalu dibilas. Selanjutnya direndam dalam larutan desinfektan dan ditiriskan (jangan dijemur, cepat rusak). Bila perlu gallon dan selang minum direndam dalam larutan asam sitrat (sitrun) 100-300 gram per 100 liter air selama 12 jam, kemudian bilas sampai bersih.
Pipa, selang, dan tower dibersihkan dengan larutan asam sitrat 100-300 gram per 100 liter air. Caranya, isi penuh tower dengan larutan asam sitrat, buka ujung pipa/selang sampai larutan mengalir ke ujung, lalu tutup ujung pipa/selang tersebut dan diamkan selama 12 jam. Setelah itu bilas dengan air bersih, dan
pastikan dinding tower dan dinding pipa/selang bersih dari segala jenis kotoran (sisa obat, lumut, lendir, dsb).
Chick guard atau penyekat DOC dicuci dengan desinfektan lalu dibilas sampai bersih.
Tirai dinding, tirai plafon, tirai sekat, tirai alas (cover slat), tirai bawah direndam dan dicuci dengan detergen, dibilas sampai bersih kemudian didesinfeksi.
GAMBAR 1. TANGKI AIRSEMUA PERALATAN HARUS BERSIH DAN STERIL
B. PENCUCIAN KANDANG
Buang seluruh kotoran dari dalam kandang ke tempat yang jauh, kerok semua gumpalan kotoran yang masih melekat pada bagian-bagian kandang.
Untuk kandang yang banyak kutu dan serangga, gunakan insektisida terlebih dahulu sebelum melakukan pencucian kandang.
Basahi lantai/slat dan dinding kandang dengan larutan detergen 1 kg per 100 liter air dan diamkan selama 1 jam (supaya mudah dicuci).
Sikat dan cuci seluruh bagian kandang, kemudian bilas dengan air bersih sampai tidak ada kotoran yang tersisa.
Setelah semua bagian kandang bersih, bersihkan rumput dan semak di sekitar kandang agar tidak menjadi sarang penyakit.
Untuk lantai tanah, tanah di bawah kandang panggung dan parit sekitar kandang disiram dengan larutan soda api 2 kg per 100 liter air (gunakan gembor plastik, jangan menggunakan sprayer karena soda api bersifat korosif).
Lantai dan dinding kandang dikapur dengan dosis 1 kg untuk 10 m2 lantai postal atau untuk 15 m2 slat dan panggung.
Lakukan pemasangan tirai kandang, baik tirai luar maupun tirai dalam (tirai brooding termos jangan sampai bocor, terutama bagian bawah).
Seluruh peralatan yang sudah bersih dimasukkan ke dalam kandang. Setelah itu lakukan desinfeksi secara menyeluruh dengan formalin (5 liter formalin 40% dalam 95 liter air) kemudian kandang diistirahatkan minimal 14 hari.
Selama masa istirahat kandang, lakukan servis terhadap pemanas serta inspeksi pada seluruh sarana penunjang (sumber air, bak air, instalasi listrik, dsb).
JADIKAN KANDANG SEOLAH KANDANG YANG BARU
Gambar 2: Contoh dan sketsa brooding termos
C. PERSIAPAN SEBELUM DOC DATANG
Taburkan sekam secara merata ke seluruh permukaan lantai dengan ketebalan 3-5 cm.
Tempat pakan, tempat minum, chick guard, lampu dan pemanas harus sudah terpasang 2 hari sebelum DOC datang.
Tinggi chick guard yang disarankan 40-50 cm, terbuat dari seng, kayu, atau bambu (berbentuk jeruji atau anyaman).
Letakkan pemanas di tengah chick guard dengan ketinggian 1.25 meter, perhatikan arah panas dan temperatur.
Pemakaian koran disarankan hanya 1 lapis di atas litter (sekam), dan hanya dipakai pada hari pertama saja.
Intensitas cahaya minimal 20 lux, kurang lebih setara dengan 10 watt SL/TL atau 60 watt lampu pijar per chick guard pada ketinggian 170 cm.
Sediakan celupan kaki dan hand sprayer berisi larutan desinfektan untuk petugas kandang dan tamu yang keluar masuk lokasi kandang.
Setelah semua persiapan selesai, lakukan penyemprotan ke seluruh bagian kandang termasuk peralatannya dengan menggunakan desinfektan yang disarankan.
Tempat pakan dan tempat minum
Jenis Umur Perbuah Untuk
Feeder tray (nampan) 0 – 3 hari4 – 7 hari8 – 10 hari 80 ekor60 ekor40 ekor
Tempat pakan gantung 5 kgTempat pakan gantung 10 kg
11 – 15 hari11 – 15 hari 30 – 35 ekor35 – 40 ekor
Tempat pakan gantung 5 kgTempat pakan gantung 10 kg
16 – panen16 – panen 20 – 25 ekor30 – 35 ekor
Tempat minum otomatisTempat minum manual
0 – 10 hari0 – 10 hari 100 – 120 ekor60 – 80 ekor
Tempat minum otomatisTempat minum manual
11 – panen11 – panen 60 – 80 ekor30 – 35 ekor
Pemanas
Jenis Pemanas Jumlah DOC
(Musim Panas)
Jumlah DOC
(Musim Dingin)
Diameter
Chick Guard
Pemanas gas 700 – 800 600 – 700 4 meter
Semawar 600 – 700 500 – 600 3.5 meter
Batu bara 600 – 700 500 – 600 3 meter
Drum (grajen/kayu) 700 – 800 600 – 700 4 meter
SAAT DOC DATANG, BROODER HARUS DALAM KONDISI 100% SIAP
D. CHICK-IN
Nyalakan pemanas minimal 2 jam sebelum DOC tiba (pre-heating), agar temperatur brooding sudah cukup stabil saat DOC masuk dan liter sudah menjadi hangat.
Siapkan pakan dan air minum dalam brooder sebelum DOC tiba. Air minum yang disarankan adalah air gula 2-3% (20-30 gram gula merah per liter air minum).
DOC yang jelek atau cacat langsung dikeluarkan, sedangkan yang lemah dapat dibantu minum dengan caramencelupkan ujung paruh ke dalam air gula.
Amati penyebaran dan tingkah laku anak ayam dalam chick guard. Setelah DOC dipastikan dalam kondisi nyaman, lakukan evaluasi crop fill:
Setelah 6 jam ditebar, minimal 80% tembolok berisi pakan dan air.
Setelah 12 jam ditebar, 100% tembolok harus berisi pakan dan air.
Apabila tembolok terlalu keras, berarti ayam kurang minum. -> Amati temperatur dan ketersediaan air minum.
Apabila tembolok terlalu encer, berarti ayam kurang makan ->Amati temperatur dan ketersediaan pakan.
Apabila tembolok kosong ->Amati situasi brooding secara menyeluruh, terutama temperatur dan pencahayaan. Apabila diperlukan chick guard bisa diketuk secara perlahan-lahan agar anak ayam aktif makan dan minum.
BAB III
PERIODE STARTER
A. PAKAN DAN AIR MINUM
Selama 3 hari pertama anak ayam harus dipaksa untuk aktif makan dan minum, bisa dibantu dengan cara mengetuk chick guard secara perlahan-lahan atau pakan diberikan sesering mungkin.
Pakan yang tersisa dikumpulkan dan diayak untuk diberikan kembali pada ayam, tetapi jangan dicampur dengan pakan baru. Tempat pakan harus selalu dibersihkan sebelum pakan yang baru diberikan.
Mulai umur 2 hari tempat minum harus digantung, dan setiap hari tingginya disesuaikan setinggi punggung ayam.
Pada umur 8 hari tempat pakan gantung mulai diperkenalkan. Diharapkan pada umur 10 hari ayam sudah mengenal tempat pakan gantung, dan paling lambat umur 12 hari semua tempat pakan harus sudah digantung.
Selepas masa brooding, pakan diberikan minimal 2 kali sehari dengan tempat pakan diatur setinggi tembolok ayam.
Jika menggunakan tempat minum otomatis (bell drinker), perhatikan level air sbb:
-. Umur kurang dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm di bawah bibir drinker.(supaya terjangkau dan mudah diminumayam kecil)
-. Umur lebih dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm dari dasar drinker. (supaya tidak mudah tumpah dan tetap terjangkau ayam besar)
-. Piringan tempat minum dibersihkan setiap pagi dan sore, sisa air dibuang.
Jenis DOC Feed Intake
(Minggu I)
Body Weight
(Minggu I)
Deplesi
Platinum 160 > 170 gr 0.5%
Gold 150 > 160 gr 0.7%
Silver 140 > 150 gr 1.5%
B. PELEBARAN SEKAT
Mulai umur 3 hari dilakukan pelebaran secara bertahap mengikuti kondisi ayam. Pelebaran harus diikuti dengan penambahan serta pengaturan tempat pakan/minum. Posisi pemanas diatur sedemikian rupa agar penyebaran panas bisa merata.
Sebagai acuan, pelebaran chick guard diatur sebagai berikut:
Umur (Hari) Ekor/m2
1 60 – 65
3 40 – 45
6 25 – 30
8 20 – 25
10 15 – 20
14 10 – 15
18 8 – 10
>18 8 (full house)
NB: Pelebaran di atas merupakan acuan standart,
pada prakteknya harus disesuaikan dengan kondisi ayam
C. PEMANAS DAN LITTER
Sebaiknya di setiap brooder disediakan thermometer ruang untuk memantau suhu, akan tetapi pengamatan terhadap kondisi kenyamanan ayam yang paling tepat adalah dengan melihat perilaku ayam itu sendiri (bahasa ayam).
Pemanas dinyalakan setidaknya sampai umur 14 hari, kondisi dingin bisa diperpanjang. Bila ayam kepanasan, pemanas dapat dimatikan dengan tetap memperhatikan penyebaran dan kondisi ayam dalam chick guard.
Litter yang digunakan harus kering dan sudah didesinfeksi sebelumnya. Formalin bisa digunakan untuk tujuan tersebut (5 liter formalin 40% dalam 95 liter air).
1. Untuk kandang panggung
Penggantian litter disarankan dilakukan pada umur 8-10 hari. Pembukaan cover slat dapat dimulai pada umur 18 hari untuk daerah panas dan 21 hari untuk daerah dingin.
Dengan tetap mempertimbangkan kondisi litter, pembukaan cover slat dapat diundur jika cuaca benar-benar sangat dingin.
Pembukaan cover slat dilakukan secara bertahap mulai dari 25%, 50%, 75%, hingga terbuka semua. Saat pembukaan cover slat, tirai samping bawah
(sarung) harus sudah terpasang.
Gambar 5: Tirai samping bawah (sarung) tampak dari kolong kandang.
2. Untuk kandang postal dan double deck.
Ketebalan litter minimal 3-5 cm, penggantian litter mengikuti jadwal sbb:
Umur (hari) 8-10 16-17 21-25 28-dst
Penggantian litter Ganti 100% Ganti yang menggumpal
Ganti 100% Tabur
Setelah umur 25 hari litter cukup ditabur dan diambil yang menggumpal saja. Penggantian litter dilakukan secara perlahan-lahan,
Setelah pengerukan dan penggantian liter selesai, posisi ayam dapat digeser ke arah liter baru dan lakukan penggantian pada sisi berikutnya.
E. VENTILASI
1. Masa brooding
Urutan pembukaan tirai apabila temperatur brooding terlalu panas adalah sbb:
Buka tirai plafon –> Buka tirai dalam mulai dari atas ke bawah –> Bila masih terlalu panas bisa ditambah bukaan pada tirai luar pada sisi yang berlawanan dengan arah angin, juga dari atas ke bawah –> Bila suhu mulai dingin, urutan penutupan tirai dilakukan sebaliknya.
2. Selepas masa brooding
Pembukaan tirai samping harus dimulai dari atas ke bawah dengan pengaturan sbb:
Buka terlebih dahulu tirai yang berlawanan dengan arah angin. Pembukaan dilakukan secara bertahap dengan melihat kondisi ayam. Jika pembukaan tirai samping dirasa belum cukup, bisa dilanjutkan pembukaan tirai bawah (buka dulu tirai yang berlawanan dengan arah angin, dibuka dari bawah ke atas).
F. PENCAHAYAAN
Sebagai patokan praktis, untuk setiap chick guard minimal diberi 10 watt SL/TL atau 60 watt lampu pijar dengan ketinggian 170 cm, selanjutnya ditambah sesuai kebutuhan.
Jika siang hari cuaca gelap, lampu harus dinyalakan agar feed intake dan water intake tidak terganggu.
Mulai umur 4 hari, pada malam hari perlu dibuat suasana gelap 1-2 jam untuk produksi hormon pertumbuhan (melatonin) dan sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi lampu padam tiba-tiba agar ayam tidak mati numpuk.
BW 14 hari 430 gr; BW 21 hari 900 gr
BAB IV
PERIODE FINISHER
A. PAKAN DAN AIR MINUM
Pada periode ini yang perlu diperhatikan adalah proses penggantian pakan dari starter ke finisher. Pergantian ini harus dilakukan secara bertahap dengan urutan sbb:
- Hari 1 penggantian (¾ starter + ¼ finisher)
- Hari 2 penggantian (½ starter + ½ finisher)
- Hari 3 penggantian (¼ starter + ¾ finisher)
- Hari 4 penggantian semua pakan finisher
Pastikan jumlah dan rasio tempat pakan dan tempat minum terpenuhi. Pada daerah beriklim panas, pakan diberikan saat temperatur tidak terlalu panas
(pagi dan sore hari). Pakan diberikan minimal 2 kali sehari dengan perbandingan 40% pagi hari dan 60% sore hari. Jika tengah malam pakan masih kurang bisa ditambah.
Pada siang hari tempat pakan bisa dinaikkan untuk menambah ruang gerak ayam sehingga dapat mengurangi panas.
Untuk meningkatkan feed intake di malam hari, perlu dilakukan upaya membangunkan ayam minimal 5 kali dalam semalam.
Lebar
Kandang
Jumlah
Lajur
Lajur Tempat Pakan Lajur Tempat Minum
5 – 7 m 4 lajur 4 lajur 4 lajur
8 – 10 m 5 lajur 5 lajur 5 lajur
B. KEPADATAN AYAM
No Jenis Kandang Berat Panen Ekor/m2
1 Postal/Double Deck < 1,51,5 – 1,71,8 – 2,0
> 2
10 – 128 – 97 – 8
6 – 7
2 Panggung < 1,51,5 – 1,71,8 – 2,0
> 2
11 – 1310 – 119 – 10
7 – 8
3 Closed House < 1,51,5 – 1,71,8 – 2,0
> 2
13 – 1512 – 1311 – 12
10 – 11
C. PANEN AYAM
Sebelum panen lakukan pengosongan/angkat tempat pakan, air minum tetap diberikan untuk mencegah hilangnya berat badan akibat dehidrasi.
Disarankan memberikan air gula 5% apabila jarak kandang dan tujuan lebih dari 100 km atau perjalanan lebih dari 3 jam (untuk mengurangi susut).
Penangkapan harus dilakukan dengan hati-hati, ayam ditangkap pada bagian bawah kaki untuk mencegah memar dada dan paha. Untuk mencegah patah
tulang kaki karena meronta dan gerakan sayap, pegang erat-erat pada persendian bawah.
Ayam yang belum terpanen harus tetap dirawat dengan baik. Hindari penangkapan ayam pada saat suhu udara sangat panas.
Panen adalah penentuan terakhir dari jerih payah peternak
BAB V
VAKSINASI DAN BIOSECURITY
A. PENYIMPANAN VAKSIN
Vaksin harus disimpan dalam lemari es dengan suhu 2-8˚C (bukan freezer), terhindar dari panas dan sinar matahari langsung.
Apabila hendak mengangkut vaksin ke suatu tempat, vaksin harus ditempatkan pada wadah yang memiliki daya isolasi cukup baik terhadap suhu luar (misal: termos atau sterofoam box), dengan diberi es batu di dalamnya.
B. KONDISI YANG HARUS DIPERHATIKAN
Jenis dan dosis vaksin harus tepat, vaksin belum kadaluwarsa. Pastikan ayam yang akan divaksin dalam kondisi sehat. Jangan melakukan kegiatan vaksinasi pada saat suhu udara terlalu panas (maks.
29˚C). Gunakan wadah yang berbahan dasar plastik, hindari wadah yang terbuat dari
logam. Air yang digunakan harus segar, pH 6.5–7.5, bebas klorin dan desinfektan. Cuci tempat vaksin dan alat vaksinasi dengan air biasa, tanpa klorin atau
desinfektan. vaksinator harus terlatih, tata cara dan prosedur vaksinasi harus diikuti dengan
benar. Segera berikan multivitamin setelah vaksinasi untuk mengurangi dampak stress.
C. VAKSINASI MELALUI AIR MINUM
Hentikan pemakaian klorin dan desinfektan air minum 24 jam sebelum vaksinasi. Puasakan ayam 1-2 jam sebelum vaksinasi (suhu lebih dari 30˚C sebaiknya 1
jam saja). Siapkan air, susu skim, dan vaksin dengan jumlah yang telah ditentukan. Jumlah
air yang digunakan adalah sejumlah air yang habis diminum ayam selama 1-2 jam.
Karena setiap 1.000 ekor ayam membutuhkan 1 liter air untuk setiap umur, maka dapat digunakan rumusan sbb:
Jumlah air = Populasi/1000 x Umur ayam
Setelah jumlah air ditentukan, masukkan susu skim 2 gram per liter air. Untuk daerah beriklim panas disarankan ditambah es batu.
Untuk daerah yang kualitas airnya kurang bagus, disarankan untuk meningkatkan dosis susu skim dan/atau merebus air yang akan digunakan untuk vaksinasi.
Keluarkan dan campurkan vaksin ke dalam air yang telah disiapkan. Aduk hingga rata dan segera tuang ke tempat minum yang telah disediakan.
Agar pembagian vaksin merata, maka harus dihitung jumlah larutan vaksin yang harus dituangkan di setiap tempat minum (kontrol distribusi vaksin).
Botol dan tutup botol bekas vaksin harus dibakar atau direndam dalam desinfektan.
Jumlah air (liter) = Air di setiap tempat minum
Jumlah tempat minum (buah)
D. VAKSINASI TETES
Yang perlu diperhatikan pada saat vaksinasi tetes adalah proses penetesan ke dalam mata haruslah tepat, dan vaksin harus terserap sempurna ke dalam kelopak mata. Jangan terburu-buru melepaskan ayam jika tetesan belum terserap sempurna.
Hindari penjaringan ayam yang terlalu banyak (maksimal 200 ekor sekali jaring), agar ayam tidak mengalami stres terlalu lama saat menunggu vaksinasi.
Untuk menghindari turunnya efektifitas vaksin, sebaiknya larutan vaksin dibagi kedalam beberapa alat penetes sesuai dengan jumlah vaksinator (setelah dilarutkan, vaksin harus habis dalam 30 menit).
E. VAKSINASI SUNTIK
Sebelum melakukan vaksinasi cek dulu fungsi injektor. Lakukan uji coba dengan air, jika rusak atau tidak lancar jangan digunakan. Jika kotor cuci dengan air panas.
vaksin yang keluar dari kulkas/refrigerator sebaiknya ditunggu beberapa saat sampai suhunya mendekati suhu ruangan.
Sebelum atau saat melakukan kegiatan vaksinasi, sesering mungkin botol vaksin dikocok untuk menghindari pengendapan komponen vaksin.
UMUR
(HARI)VAKSIN DAN OBAT APLIKASI
Alt 1 Alt 2 Alt 3 Alt 4
1–3 Antibiotik Antibiotik Antibiotik Antibiotik DW
3–5 ND Lasota ND Lasota ND Lasota ND Lasota Tetes
ND Lasota + IB ND Lasota + IB ND Lasota + IB ND Lasota + IB Tetes
ND Viscerotropic
ND Viscerotropic
ND Viscerotropic
ND Viscerotropic
Spray
- - ND Killed ND Killed SC
7 - IBD Intermediate - IBD Intermediate DW
12–14 IBD Intermediate IBD Intermediate IBD Intermediate IBD Intermediate DW
18–21 ND Lasota ND Lasota ND Lasota ND Lasota DW
F. BIOSECURITY
Idealnya kandang berjarak minimal 1 km dari perkampungan atau kandang lainnya.
Ada pagar yang mengelilingi kandang untuk mencegah masuknya pengunjung atau hewan liar yang tidak diinginkan.
Ada jalan penghubung di dalam kandang untuk mengangkut segala kebutuhan ayam, agar petugas kandang tidak melewati sembarang tempat.
Bangunan kandang didesain agar burung liar dan binatang pengerat tidak dapat masuk.
Sumber air yang tertutup dan dilakukan pemeriksaan kualitas air secara rutin. Hindari penumpukan peralatan yang tidak terpakai, kotoran, sisa pakan, dan
sampah lainnya di sekitar area kandang. Idealnya 15 m sekeliling kandang dilakukan pembersihan rumput dan semak
secara rutin agar tidak menjadi sarang penyakit. Batasi jumlah orang yang masuk ke dalam lokasi kandang. Penyemprotan desinfektan dan/atau pencelupan kaki harus selalu dilakukan
pada setiap orang yang keluar masuk kandang. Pengawas harus melakukan kontrol dari kandang ayam paling muda ke kandang
ayam yang lebih tua pada hari yang sama. Semua peralatan yang keluar masuk area kandang harus sudah melalui proses
sanitasi. Istirahat kandang minimal 2 minggu (kandang dalam keadaan sudah bersih). Lakukan program pembasmian serangga dan tikus secara rutin.
PEMBUATAN LARUTAN KLORIN
1 kg kaporit 65% (bubuk) dilarutkan dalam 72 liter air, diaduk kemudian didiamkan selama 24 jam sampai mengendap. Ambil bagian larutan yang bening untuk dicampurkan ke dalam air minum, dengan takaran sbb:
Larutan Kaporit (ml) Air Minum (liter) Konsentrasi
1 ml 10 liter 1 ppm
5 ml
10 ml
10 liter
10 liter
5 ppm
10 ppm
Hindari kondisi yang dapat mengurangi efektifitas klorin, antara lain: panas, sinar matahari, lumut, lendir, dsb. Wadah harus tertutup rapat untuk menghindari penguapan.
PEMBUATAN LARUTAN DESINFEKTAN
Desinfektan Dosis Keterangan
Fumigasi
21 ml formalin 37%
21 ml air
17 gram PK
Fumigasi 1 m3 ruangan.
Desinfeksi saat transfer
pakan dan fumigasi sekam.
Formalin 2% 1 liter formalin 37%
19 liter air
Desinfeksi saat transfer
pakan dan sanitasi kandang.
BKC 10% 2 ml : 1 liter air
6 ml : 1 liter air
Foot dipping.
Desinfeksi peralatan.
Klorin
5 ppm
10 ppm
Desinfeksi air minum.
Desinf. instalasi air minum.
FCR = Total konsumsi pakan
Total berat hidup
IP = {(100 – total % deplesi) x Rata-rata berat badan x 100}
(FCR x Rata-rata usia panen)
Top Related