HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL
TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI KELURAHAN KUPANG
KOTA BANDAR LAMPUNGoleh:
KELOMPOK 7 CRPFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang• Antenatal Care merupakan point Millenium Development
Goals yang ke lima. Antenatal Care atau pemeriksaan kehamilan dapat diartikan sebagai pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuba. IBG : 2001)
• Di Indonesia AKI masih cukup tinggi 226/100.000 kelahiran pada tahun 2009. Jauh dibawah target nasional yaitu 102/100.000 kelahiran hidup.
• Trend kasus kematian ibu di Kota Bandar Lampung dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ( 2008 s/d 2012) mengalami fluktuasi. Di kota Bandar Lampung AKI mencapai 26 kasus pada tahun 2008, dan pada tahun 2009 kasus kematian ibu mengalami penurunan menjadi 14 kasus, sedangkan tahun 2010 terjadi peningkatan kembali menjadi 19 kasus kematian dan pada tahun 2011 terjadi penurunan menjadi 9 kasus dan pada tahun 2012 kematian ibu menjadi meningkat drastis menjadi 30. Dan diwilayah kerja puskesmas Kupang Kota Bandar Lampung terdapat 2 kasus kematian ibu, 1 kasus di Kupang Teba dan 1 kasus kematian ibu di temukan di kelurahan Kupang Kota. (Dinkes Bandar Lampung, 2012).
• Tingginya angka kematian ibu hamil antara lain disebabkan rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil dan sikap ibu hamil dalam pemeriksaan antenatal care yang tidak teratur.
• Di kota Bandar Lampung tahun 2012 presentase kunjungan K1 mencapai target sebesar 99,70%, sedangkan kunjungan ibu hamil K4 mencapai 94,25%. Dan di wilayah kerja puskesmas Kupang Kota, kunjungan K1 pada ibu hamil presentasenya mencapai 95,8 %.
• Sedangkan kunjungan ibu hamil k4 mecapai 89,2 %. Angka tersebut masih dibawah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu sebesar 90 % untuk kunjungan K4.
1.2 Rumusan Masalah• Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang perlu
diketahui adalah “Bagaimana Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Hamil terhadap Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung Tahun 2013”.
1.3 Tujuan Penelitian• Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan karakteristik ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care (ANC) di Kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
• Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
antenatal care di Kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung2. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil
berdasarkan usia3. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil
berdasarkan pekerjaan4. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil
berdasarkan pendidikan5. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil
dengan kunjungan ANC6. Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil
berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan dengan kunjungan ANC
1.4 Manfaat Penelitian• Dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan
mahasiswa tentang Antenatal Care dan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian selanjutnya.
• Dapat digunakan sebagai masukan bagi bidan di Puskesmas dalam memberikan penyuluhan pada ibu hamil tentang Antenatal Care
• Menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam hal pemeriksaan antenatal sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bekal peneliti dalam memberikan pelayanan ANC pada pasien
1.5 Ruang Lingkup Penelitian• Sifat : Deskriptif analitik
• Populasi : Semua ibu hamil yang ada di kelurahan Kupang Kota
• Teknik : Total sampling
• Variabel bebas : Tingkat pengetahuan dan karakteristik ibu hamil
• variabel terkait : Kunjungan Antenatal care (ANC)
• Waktu : 3-16 juni 2013
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Antenatal CareAsuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2009).
2.2 Tujuan Antenatal Care1. Tujuan Umum• Menyiapkan seoptimal mungkin fisik, mental dan janin
selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga di dapatkan ibu dan anak yang sehat. (Mochtar 1998: 48).
1. Tujuan Khusus• Mengenali dan menangani penyulit- penyulit yang
mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas• Mengenali dan mengobati penyakit – penyakit yang
mugkin di derita sedini mungkin• Menentukan angka mrdibitas dan mortalitas ibu dan anak• Memberikan nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan
keluarga berencana, kehamilan persalinan, nifas dan laktasi. (Mochtar 1998: 48).
2.3 Keuntungan Antenatal Care • Dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi hamil
sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan kerumah sakit. (Manuaba,1998)
2.4 Fungsi Antenatal Care• Promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan
aktifitas pendidikan.• Melakukan screening, identifikasi dengan wanita dengan
kehamilan resiko tinggi dan merujuk bila perlu. • Memantau kesehatan selama hamil dengan usaha mendeteksi
dan menangani masalah yang terjadi.
2.5 Pemeriksaan Dalam Pelayanan Antenatal Carea. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Fisik Umum• Tinggi Badan• Berat Badan, TTV: Tekanan Darah, Nadi, Pernafasan,
Suhu2. Kepala dan leher• Edema pada wajah• Ikterus pada mata• Mulut pucat• Leher; pembesaran kelenjar tiroid
3. Tangan dan kaki• Edema pada ujung jari• Kuku jari pucat• Varises vena• Reflex / patella resiko atau tidak
4. Payudara• Ukuran simetris• Puting susu menonjol atau masuk• Keluar kolosterum atau cairan• Massa ada atau tidak• Nodul axilla
5. Abdomen• Luka bekas operasi• Tinggi fundus uteri ( jika >12 minggu)
• Letak presentasi, posisi dan penurunan kepala ( kalau > 36 minggu)
• Denyut jantung janin ( DJJ ) jika > 18 minggu
6. Genitalia luar ( eksternal )• Varises• Perdarahan• Luka• Cairan yang keluar• Pengeluaran dari uretra dan skene• Kelenjar bartholin, bengkak (massa) cairan yang keluar
7. Genitalia dalam ( internal )• Servik, cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi
mobilitas, tertutup atau luka• Vagina meliputi cairan yang keluar• Ukuran adneksa, bentuk posisi, mobuilitas, kelunakan,
massa ( pada trimester pertama)• Intervensi dalam pelayanan antenatal care
Intervensi dalam pelayanan antenatal care adalah perlakuan yang diberikan kepada ibu hamil setelah dibuat diagnosa kehamilan.Adapun intervensi dalam pelayana natenatal care adalah :1. Intervensi dasar
• Pemberian tetanus toxoidTujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorum, pemberian TT baru menimbulkan efek perlindungan bila diberikan sekurang- kurang nya 2 kali dengen interval minimal 4 minggu kecuali bila sebelumnya ibu telah mendapatkan TT 2 kali pada kelhamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin, maka TT cukup diberikan 1 kali (TT ulang). Untuk mnjaga efektivitas vaksin perlu diperhatikan cara penyimpanan dosis yang tepat
• Dosis dan pemberian 0,5 cc pada lengan atas
• Jadwal pemberian a. Bila ibu hamil belum pernah mendapat TT atau
meragukan perlu di berikan suntikan TT sedini mungkin (sejak kunjungan yang pertama), sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan, pemberian TT kepada ibu hamil tidak membahayakan, walaupun diberikan pada kehamilan muda.
b. Bila mendapatkan suntikan ulang / booster 1 kali pada kunjungan antenatal yang pertama
• Pemberian tablet (Fe) a. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi
kebutuhan Zat besi pada ibu hamil dan nifas karena pada masa kehamilan dan nifas kebutuhan meningkat .
b. Dimulai dengan pemberian satu tablet sehari dengan segera mungkin, setelah rasa mual menghilang, tiap tablet mangandung Fe So4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet sebaiknya tidak diminum bersama-sama teh / kopi karena akan mengganggu penyerapan.
• Pemberian tablet multi vitamin yang mengandung mineral a. Tujuan pemberian tablet multivitamin ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan akan vitamin dan mineral bagi ibu hami dan janin /bayi selama hamil dan nifas
b. Cara pemberian 1 tablet/ hari selama masa kehamilan dan nifas (Mochtar R 1998 : 73)
• Penyuluhan bagi Ibu hamila. Penyuluhan bagi ibu hamil sangat di perlukan, untuk
memberikan pengetahuan mengenai kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, perwatan diri selama hamil serta tanda bahaya yang perlu di waspadai.
b. Prinsip penyuluhan meliputi :1) Memperlakukan ibu hamil dengan sopan dan baik.2) Memahami, menghargai, dan merasa keadaan ibu
(status, pendidikan, sosial, ekonomi, emosi ) sebagaimana mestinya.
3) Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah di pahami
4) Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari - hari.
2.6 Jadwal Kunjungan Antenatal CareKunjungan Waktu Alasan
Trimester I Sebelum 14 minggu
a.Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa
b.Mencegah masalah, missal: tetanus neonatal, anemia, kebiasaaan tradisional yang berbahaya.
c. Membangun hubungan saling percaya.d.Memulai kesiapan kelahiran dan kesiapan
menghadapi komplikasi.e.Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan,
olahraga, seks, dsb).
Trimester II 14-28 minggu a. Sama dengan trimester I ditambah kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi gejala preeklamsi, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria).
Trimester III 28-36 mingguSetelah 36
minggu
a. Sama, ditambah: deteksi kehamilan gandab. Sama, ditambah: deteksi kelaianan letak atau kondisi yang memerluka persalinan di RS.
(Saifuddin, dkk., 2002)
2.7 Standar Pelayanan Antenatal CarePelayanan/asuhan standar minimal termasuk “7 T”• (Timbang) berat badan• Ukur (Tekanan) darah• Ukur (Tinggi) fundus uteri• Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)• Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama
kehamilan• Tes terhadap penyakit menular sexual• Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. (Saifudin,
2002).
Tabel 2.2 Pemantauan tumbuh kembang janin (nilai normal)
Usia Kehamilan
Tinggi FundusDalam cm Menggunakan petunjuk-
petunjuk badan
12 minggu - Teraba diatas simfisis pubis
16 minggu - Di tengah antara simfisis pubis dan umbilicus
20 minggu 20 cm (± 2 cm) Pada umbilicus
22-27 minggu Usia kehamilan dalam minggu = cm (± 2 cm)
-
28 minggu 28 cm (± 2 cm) Di tengah umbilikus dan prosesus simfoideus
29-35 minggu Usia kehamilan dalam minggu = cm (± 2 cm)
-
36 minggu 36 cm (± 2 cm) Pada prosesus simfoideus
Pemeriksaan Leopold• Leopold I• Leopold II • Leopold III • Leopold IV
2.9 Kebijakan Pelayanan Antenatal Care 2.9.1 Kebijakan ProgramKebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan AKI dan AKB pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood” yaitu meliputi : Keluarga Berencana, ANC, Persalinan Bersih dan Aman, dan Pelayanan Obstetri Essensial. Kebijakan program pelayanan antenatal menetapkan frekuensi kunjungan antenatal sebaiknya minimal 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan sebagai berikut :• Minimal satu kali pada trimester pertama (K1).• Minimal satu kali pada trimester kedua (K2).• Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4).
(Depkes, 2009)14
2.9.2 Kebijakan TeknisKebijakan teknis itu dapat meliputi komponen-komponen sebagai berikut:1. Mengupayakan kehamilan yang sehat2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan
penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman4. Perencanaan antisipstif dan persiapan dini untuk
melakukan rujukan jika terjadi komplikasi. 5. Beberapa kebijakan teknis pelayanan antenatal rutin
antara lain meliputi:• Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan P4K dengan stiker
dan buku KIA, • Peningkatan kemampuan penjaringan ibu hamil melalui
kegiatan kemitraan Bidan dan kader.• Peningkatan akses ke pelayanan dengan kunjungan rumah.• (Depkes, 2009)
2.14 Prilaku Pemanfaatan Pelayanan KesehatanAnderson ( 1974) dan Notoatmojo (2010) mengembangkan model peyanan kesehatan yang dikenal dengan “ A behavioural model of families use of health services” model ini akan menjelaskan bahwa seseorang akan memutuskan pelayanan kesehatan tergantung pada :1. Komponen predisposing2. Komponen enabling3. Komponen Need
2.15 Faktor- faktor yang mempengaruhi kunjungan Antenatal care
a. Faktor predisposisi• Umur ibu• Pendidikan• Pekerjaan • Pengetahuan
b. Enabling• Pendapatan Keluarga• Cakupan asuransi kesehatan• Jenis dan keterjangkauan sarana palayanan
kesehatanc. Need
• Penilaian terhadap penyakit
2.16 Kerangka Teori
Predisposisi (predisposing)
Usia, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan
Memungkinkan (enabling)
Kebutuhan (need)
Penggunaan pelayanan kesehatan
(Health service use)
Demography
Social structure
Health beliefs
Family resources
Community resources
perceived
evaluated
= Diteliti
= Tidak Diteliti
Keterangan
2. 17 Kerangka Konsep
Karakteristik responden
• Umur
• Pendidikan• Pekerjaan
Tingkat Pengetahuan
Kunjungan Antenatal care (ANC)
Variabel Independent
Variabel dependent
2.18 Hipotesaa. Ha :
Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kunjuungan Antenatal care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
Ho : Tidak ada hubungan tingkat perngetahuan ibu hamil terhadap kunjungan Antenatal Care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung.
b. Ha : Ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan usia terhadap kunjuungan Antenatal care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
Ho : Tidak ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan usia terhadap kunjungan Antenatal Care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
c. Ha : Ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan terhadap kunjuungan Antenatal care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
Ho : Tidak ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan terhadap kunjungan Antenatal Care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung.
d. Ha : Ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan terhadap kunjuungan Antenatal care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
Ho : Tidak ada hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan terhadap kunjungan Antenatal Care (ANC) di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung.
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan PenelitianJenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui pendekatan cross sectional dimana pengukuran dan pengamatan dilakukan pada saat bersamaan/sekali waktu (Notoatmodjo, 2005).
3.2 Tempat dan waktu penelitianPenelitian ini akan dilaksanakan di kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung.Tanggal : 3- 16 Juni 2013Waktu : pukul, 08.00-13.00 WIB
3.3 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil pada saat pengumpulan data, yang tinggal di wilayah kelurahan Kupang Kota yaitu 45 ibu hamil
3.4 SampelSampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik
sampel jenuh yaitu semua ibu hamil, pada saat pengambilan data yang tinggal di wilayah Kelurahan Kupang Kota yaitu 45 ibu hamil.
3.5 Cara Pengambilan sampelCara yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian
ini menggunakan metode total sampling.
3.6 Metode Pengumpulan DataJenis data dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder.
No
Variabel Definisi Alat Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur
1 Tingkat
pengetahuan
Kemampuan untuk mengingat dan menjelaskan hal – hal yang berkaitan dengan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan)
kuesioner Interval 1 = kurang
( jika skor <7)
2 = baik (jika
skor >7)
2 Umur umur dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir responden yang di hitung berdasarkan tanggal, bulan dan tahun kelahiran
kuesioner Ordinal 1 = < 20 tahun
dan >35 tahun
(beresiko)
2 = 20-35 tahun
(tidak beresiko)
3.7 Definisi Oprasional
3 Pendidikan Pendidikan formal responden berdasarkan ijasah terakhir
Kuisioner ordinal 1 = < SMA
2 = ≥ SMA
4 Pekerjaan Merupakan kegiatan utama ibu dalam rangka mendapatkan
Kuisioner ordinal 1 = Tidak bekerja (IRT)2 = Bekerja
5 Kunjungan Kunjungan antenatal adalah jumlah kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan menurut Depkes sesuai dgn usia kehamilan
Kuisioner Ratio 1 = Tdk sesuai usia kehamilan2 = Kunjungan sesuai usia kehamilan
3.8 Analisa Dataa. Analisis Univariat
Dalam penelitian ini pada analisis univariat dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan tentang antenatal care dan kunjungan antenatal.
b. Analisis BivariatPenelitian ini menggunakan uji statistik non parametris yaitu uji Chi Square untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care dan karakteristik ibu hamil dengan kunjungan antenatal care
3.9 Keputuasan Uji Statistik• Jika p Value ≤ nilai α (0,05) maka ada hubungan
antara variable independen dengan variable dependen• Jika p value > niali α (0,05) makan tidak ada
hubungan antara variable independen dengan variable dependen.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian dan Analisa4.2.1 Analisa Univariat
4.2.1.1 Umur respondenTabel 4.2.1.1
Distribusi responden menurut umur ibu hamildi kelurahan kupang kota Bandar Lampung
Umur responden Frekuensi Presentasi (%)
<20 dan >35 tahun
20-35 tahun
7
38
15,6
84,4
Total 45 100
4.2.1.2 Pendidikan respondenTabel 4.2.1.2
Distribusi responden menurut pendidikandikelurahan kupang kota Bandar Lampung
Pendidikan Responden
Frekuensi Presentasi (%)
< SMA
≥ SMA
12
33
26,7
73,3
Total 45 100
4.2.1.3 Pekerjaan RespondenTabel 4.2.1.3
Distribusi responden menurut pekerjaandi Kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
Pekerjaan Frekuensi Presentasi (%)
Tidak bekerja
Bekerja
40
5
88,9
11,1
Total 45 100
4.2.1.4 Tingkat Pengetahuan Responden
Tabel 4.2.1.4Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan
di Kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)
Kurang
Baik
1
44
2,2
97,8
Total 45 100
4.2.1.5 Kunjungan ANC
Tabel 4.2.1.5Distribusi responden berdasarkan kunjungandi Kelurahan Kupang Kota Bandar Lampung
Kunjungan ANC Frekuensi Presentasi (%)
Tidak sesuai usia kehamilan
Sesuai usia kehamilan
1
44
2,2
97,8
Total 45 100
4.2.2 Analisa Bivariat 4.2.2.1 Hubungan karakteristik ibu hamil
berdasarkan umur terhadap Kunjungan ANC
Tabel 4.2.2.1Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan umur
terhadap Kunjungan ANC
Umur
Kunjungan
TotalTidak sesuai
usia kehamilan
Sesuai usia kehamilan
OR
95% CI
P
Value
N % n % N %
<20 dan >35
20-35
1
0
2,2
0
6
38
13,3
84,4
7
38
15,6
84,4
0,8570,633-1,160
0,018
Total 1 2,2 44 97,8 45 100
4.2.2.2 Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan terhadap Kunjungan ANC
Tabel 4.2.2.2
Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikanterhadap Kunjungan ANC
Pendidikan
Kunjungan
TotalTidak
sesuai usia kehamilan
Sesuai usia kehamilan
OR
95% CI
P
Value
N % n % N %
<SMA
≥SMA
1
0
2,2
0
11
33
24,4
73,3
12
33
26,7
73,3
0,9170,773-1,087
0,094
Total 1 2,2 44 97,7 45 100
4.2.2.3 Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan terhadap kunjungan ANC
Tabel 4.2.2.3
Hubungan karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaanterhadap Kunjungan ANC
Pekerjaan
Kunjungan
TotalTidak sesuai
usia kehamilan
Sesuai usia kehamilan
OR
95% CI
P
Value
N % n % N %
Tidak bekerja
bekerja
1
0
2,2
0
39
5
86,7
11,1
40
5
88,9
11,1
0,9750,928-1,025
0,721
Total 1 2,2 44 97,8 45 100
4.2.2.4 Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan ANC
Tabel 4.2.2.4
Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamilterhadap Kunjungan ANC
Pengetahuan
Kunjungan
TotalTidak
sesuai usia kehamilan
Sesuai usia kehamilan
OR
95% CI
P
Value
N % n % N %
Kurang
Baik
1
0
2,2
0
0
44
0
97,8
1
44
2,2
97,8
- 0,000
Total 1 2,2 44 97,8 45 100
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULANBerdasarkan hasil analisis dan pembahasan ini maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : • Distribusi karakteristik ibu hamil berdasarkan usia
memperlihatkan bahwa sebagian besar ibu hamil berada pada rentang usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 38 responden (84,4%).
• Distribusi karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan memperlihatkan sebagian besar ibu hamil berpendidikan tinggi (≥SMA) yaitu sebanyak 33 responden (73,3 %)
• Distribusi karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan memperlihatkan sebagian ibu hamil tidak bekerja (ibu rumah tangga) yaitu sebanyak 40 responden (88,9%)
• Distribusi tingkat pengetahuan ibu hamil memperlihatkan bahwa sebagian besar ibu hamil berpengetahuan baik yaitu sebanyak 44 responden ( 97,8 %)
• Distribusi kunjungan antenatal care menunjukan bahwa ibu hamil melakukan kunjungan ANC sesuai usia kehamilannya yaitu sebanyak 44 responden (97,8%)
• Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan dan pekerjaan terhadap kunjungan ANC
• Terdapat hubungan yang bermakna (signifikan) antara tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan ANC dimana nilai p-value sebesar 0,000.
• Terdapat hubungan yang bermakna (signifikan) antara karakteristik ibu hamil berdasarkan usia terhadap kunjungan ANC dimana nilai p-value sebesar 0,018
5.2 SARANBerdasarkan kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut :• Kepada Dinas kesehatan Kota Bandar Lampung
Agar dapat melakukan bimbingan teknis yang berkesinambungan serta melakukan monitoring dan evaluasi setiap kali setelah mekukan bimbingan teknis.
• Kepada Puskesmas Kupang KotaAgar lebih meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kunjungan Antenatal Care, supaya pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil dapat menjadi lebih baik, terutama pengetahuan tentang tanda tanda kehamilan, bahaya kehamilan dan nutrisi yang penting selama kehamilan. Hal ini penting dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan meningkatkan kualitas kunjungan Antenatal care.
• Kepada Bidan penanggung jawab baik di Puskesmas maupun bidan di Poskeskel Kupang Kota :a. Agar meningkatkan penyuluhan pada remaja di sekolah
sekolah agar tidak menikah di usia mudab. Agar memberikan penyuluhan pada pasangan usia
subur yang baru menikah dengan usia yang muda di posyandu – posyandu untuk menunda kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang
c. Meningkatkan penyuluhan pada ibu hamil/ pasangan usia subur di kelas kelas ibu hamil untuk menggunakan kontrasepsi jangka panjang untuk menjarangkan jarak kehamilan
d. Pelacakan ibu hamil di tiap tiap posyandu setiap bulan untuk mengetahui data ibu hamil yang baru
e. Melakukan sweping ibu hamil untuk ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas/ di poskeskel/ di posyandu.