DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iHALAMAN PERSETUJUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iiPRAKATA. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... . . . . iiiDAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3A. Latar Belakang . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3B. Visi dan Misi Instansi Lokus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4C. Teknik Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
A. BENCHMARKING TO BEST PRACTICE . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12B. Gambaran Umum Lokus . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12C. Kegiatan yang Relevan dengan Rencana Proyek Perubahan . . . . 14
II. MANFAAT BENCHMARKING KE LOKUS . .. . . . . . . . . . . . . . . . . 15
III. PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16A. Kesimpulan . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16B. Saran . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
DAFTAR BACAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16LAMPIRAN-LAMPIRANStruktur organisasi
1
PRAKATA
Dengan puji dan syukur kehadirat Allah swt, kami dapat menyelesaikan laporan Benchmarking to Best Practice ke Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2014
Program Benchmarking ini merupakan bagian integral dari kegiatan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dari proyek perubahan pada Best Practice yang akan diterapkan pada Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Banyuasin
Lokasi Best Practice merupakan lokasi dimana peserta kami dapat mengadopsi system yang baik yang akan di adopsi untuk perkembang dan kemajuan yang diakan diharapkan.Dalam Hal ini saya ucapkan terima kasih kepada :1. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Musi Banyuasin2. Pemerintah Perkalongan sebagai Lokus Benchmarking To Best Practice.3. Bapak Ir Ibrahim Hamid M.Eng Widyaiswara Sebagai Pembimbing
Benchmarking To Best Practice pada Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan III pada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Musi Banyuasin.
4. Para Panitia pelaksana Kegiatan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan III pada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Musi Banyuasin.
5. Rekan rekan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan III Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014
6. Mentor dan staf di Bidang Sumber daya alam dan Teknologi Tepat Guna Badan Pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa kabupaten Musi Banyuasin yang selalu memberikan dukungan t dalam penyelesaian laporan ini.
Akhir kata semoga laporan Benchmarking To Best Practise yang berjudul Upaya Peningkatan Pengkajian Teknologi Tepat Guna Melalui Pemetaan Kebutuhan Teknologi Pedesaan Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Terhadap Benchmarking To Best Practice di Kota Pekalongan ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan perbandingan dan akan diambil manfaatnya untuk diinflementasikan di SKPD tempat bekerja.
Pekalongan September 2014
2
Penulis
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV adalah
membentuk kompetensi kepemimpinan operasional pada pejabat struktural
eselon IV yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi
kepemerintahan di instansinya masing-masing. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka kompetensi yang dibangun pada Diklat Kepemimpinan Tingkat
IV adalah kompetensi kepemimpinan operasional yaitu kemampuan
membuat perencanaan kegiatan instansi dan memimpin keberhasilan
implementasi pelaksanaan kegiatan tersebut, yang diindikasikan dengan
kemampuan Membangun karakter dan sikap prilaku integritas sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan kemampuan untuk menjunjung tinggi
etika public, taat pada nilai-nilai, norma, moralitas, dan bertanggung jawab
dalam memimpin unit instansinya, Membuat perencanaan pelaksanaan
kegiatan instansinya, Melakukan kolaborasi secara internal dan eksternal
dalam mengelola tugas-tugas organisasi kearah efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan kegiatan instansi, Melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya
guna mewujudkan pelaksanaan kegiatan yang lebih efektif dan efisien,
Mengoptimalkan seluruh potensi sumberdaya internal dan eksternal
organisasi dalam implementasi kegiatan unit instansinya.
Pembinaan umum bagi aparatur Negara Khususnya Pegawai Negeri
Sipil di Pemerintah kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan
perlu dilakukan secara berkala, berencana dan berkesinambungan agar
segala unsur aparatur tersebut mampu mendorong gerak laju pembangunan
3
di Kabupaten Musi Banyuasin sehingga wujud daripada PERMATA MUBA
2017 dapat terwujud.
Unsur aparatur yang sedemikian inilah akan diwujudkan dalam suatu
pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan dalam suatu proses diklat
penjejangan bagi para pemimpin operasional kegiatan melalui Diklat PIM IV.
Keberhasilan suatu pendidikan akan dicapai melalui beberapa program
kegiatan yang dapat mendukung dilakukan yaitu dengan pola pendidikan
Benchmarking to best practice yaitu pola dimana peserta didik mengunjungi
tempat yang dianggap bagus untuk diadopsi khusnya system fungsi-fungsi
manajemennya yang baik agar dapat menghasilkan produk unggulan bagi
perkembangan Kabupaten Musi Banyuasin.
Keberhasilan suatu pendidikan dan pelatihan akan sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti kurikulum, program pengajaran, kualitas tenaga
pengajar, panitia penyelenggara yang profesional serta peserta didik itu
sendiri.
Pola pendidikan Benchmarking to best practice merupakan program
peninjauan daerah untuk memperluas wawasan pengetahuan dan
pengalaman dengan melihat langsung pelaksanaan tugas tugas umum
pemerintahan dan pembangunan serta pembinaan dan pelayaanan terhadap
masyarakat di daerah yang menjadi objek Benchmarking
Untuk Tahun 2014 peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Kabupaten
Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan melakukan Benchmarking to best
practice ke kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah ke dua instansi yang
berbeda yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan Serta
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
B. Visi dan Misi Instansi Lokus
Globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
bidang teknologi komunikasi dan informasi telah mempengaruhi
4
dan membawa implikasi terhadap perubahan dan pembaharuan
kehidupan masyarakat, baik di bidang politik, ekonomi, sosial
budaya maupun Hankam. Sehingga peran informasi dan komunikasi
dalam aspek kehidupan sekarang ini sangatlah penting, bahkan
para futuristik sebagian besar mempunyai suatu kesepakatan
bahwa satu kekuatan terpenting sebagai sumber kekuasaan masa
depan adalah informasi.Selain globalisasi dan perkembangan
bidang teknologi komunikasi daninformasi, agenda reformasi di
bidang komunikasi dan informasi antara lain telah memberikan
dampak meningkatnya secara pesat peranan berbagai media
komunikasi dan informasi sebagai sarana komunikasi dan
penyebaraninformasi yang paling efektif. masyarakat telah
semakin memahami dan menyadari hakhaknya untuk memperoleh
informasi yang benar dan tepat waktuserta sudah merupakan
kewajiban pemerintah untuk menyampaikan informasi publik
kepada masyarakat sejalan dengan pengembangan demokratisasi
sehingga terwujudnya akuntabilitas publik, transparansi dan good
governnance. Sementara di Bidang Teknologi Komunikasi dan
Infomasi (ICT/telematika) selain permasalahan SDM bidang jaringan
belum interkoneksitas jaringan TI, baik yang berbentuk pelayanan
informasi maupun penerapan eGovernment sedangkan bidang
software memanfaatkan database yang terintegrasi dibeberapa
sistem eGoverment sehingga masih bersifat parsial dan hal ini akan
mengakibatkan inefesiensi anggaran dan tidak optimalnya
pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi tersebut.
Adapun Misi dan Visi kantor Dinas Komunikasi dan Informatika
kota Pekalongan adalah terwujudnya penyelengaraan komunikasi
dan informatika sebaga pendorong inovasi pelayanan publik
5
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan daerah untuk
kesejahteraan masyarakat. Adapun Misi Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Pekalongan yaitu
1 Meningkatkan kualitas layanan, koordinasi dan daya dukung
teknis dan administratif birokrasi.
2. Meningkatkan daya dukung layanan infrastruktur, akses dan
sapras komunikasi dan infomatika.
3. Mengembangkan ketersediaan sistem informasi / aplikasi dan
konten digital pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan daerah.
4. Mengembangkan kelembagaan, tata kelola, kebijakan dan
pengelolaan keamanan bidang komunikasi dan informatika.
5. Meningkatkan eliteracy masyarakat dan profesionalisme sumber
daya aparatur komunikasi dan informatika.
6. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan informasi
dan komunikasi publik.
7. Meningkatkan penguatan sistem inovasi daerah dalam
pembangunan daerah.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)
adalah bagian dari perangkat daerah yang merupakan gabungan dari unsur–
unsur perangkat daerah yang mempunyai kewenangan di bidang pelayanan
penanaman modal dan perizinan.
Sedangkan misi dan Visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu mempunyai misi dan visi sebagai berikut :
“ Terwujudnya Peningkatan Realisasi Investasi Daerah Melalui
Pelayanan Prima ” denan misi nya sebagai berikut :
1. Meningkatkan promosi potensi dan peluang investasi Kota pekalongan;
6
2 Meningkatkan kualitas pelayanan dan iklim yang kondusif untuk
meningkatkan realisasi investasi dan pengembangan kerjasama;
3. Mengembangkan sistem pengendalian penanaman modal/investasi;
4. Mendorong peran serta masyarakat dalam mewujudkan pelayanan prima;
5. Mewujudkan efektifitas pelayanan berbasis Teknologi Informasi;
6. Mengembangkan kualitas dan profesionalisme SDM.
3.2. Tujuan dan Sasaran
Secara umum tujuan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah untuk jangka lima tahun kedepan adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik dan
daya saing daerah. Dalam rangka mencapai tujuan umum
dimaksud, ditetapkan tujuan masing masing misi adalah sebagai
berikut :
3.2.1. Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, koordinasi
dan daya dukung teknis dan adminsitrasi birokrasi, arah
yang ditempuh dengan melaksanakan kegiatan :
a. Pengembangan informasi, komunikasi dan media massa
pembinaan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat)
Mendayagunakan Komunitas Masyarakat Informasi
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan Daerah.
b. Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan
informatika Dengan adanya fasilitas BLC (Broadband
Learning Center) hasil MOU dengan PT. Telkom, maka
Pemerintah Kota Pekalongan mengadakan pelatihan
gratis bagi aparatur dan seluruh masyarakat Kota
7
Pekalongan khususnya belajar TIK mencakup materi
aplikasi perkantoran, grafic, programmer sesuai
permintaan berdasarkan komunitas minimal 5 orang.
3.2.2. Meningkatkan daya dukung layanan infrastruktur, akses
dan sapras Dinas komunikasi dan infomatika adalah
a. Pembangunan Gedung Kantor
b. Pengadaan peralatan gedung Kantor
c. Pengembangan jaringan SIMDA
d. Pengadaan sarana pengelola jaringan
3.2.3. Mengembangkan ketersediaan sistem informasi / aplikasi
dan konten digital pelayanan publik, pemberdayaan
masyarakat dan pembangunan daerah.
a. Fasilitasi Lanjutan Migrasi Aplikasi/SIMKOTA Batik
Keuangan Daerah berbasis FOSS
b. Penyediaan informasi kedinasan
c. Fasilitasi penerapan legal software berbasis FOSS
d. Fungsionalisasi infrastruktur jaringan
e. Perencanaan, Pengembangan dan Pengelolaan Sarana
Prasarana Data Berbasis Spatial Pemetaan
3.2.4. Mengembangkan kelembagaan, tata kelola, kebijakan dan
pengelolaan keamanan bidang komunikasi dan
informatika. :
a. Pengkajian dan pengembangan sistem informasi
b. Pengembangan egovernment pemerintah daerah
c. Pengembangan database indikator TIK
3.2.5. Meningkatkan eliteracy masyarakat dan profesionalisme
sumber daya aparatur komunikasi dan informatika.
8
3.2.6. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan
informasi dan komunikasi publik.
a. Penyebarluasan informasi terhadap layanan publik
b. Fasilitasi Pengelolaan, Monitoring keamanan dan
hosting Website SKPD
3.2.7. Meningkatkan penguatan sistem inovasi daerah dalam
pembangunan daerah.
a. Fasilitasi Koordinasi Kompetisi Inovasi Daerah (FK2ID)
b. Pameran Inovasi dan Kreatifitas Pembangunan Kota
Pekalongan
c. Pengembangan Datacenter Inovasi Daerah (SIDa)
d. Fasilitasi pengembangan jaringan inovasi (SIDa)
3.3. Berkaitan dengan kegiatan, adapun yang sudah
menunjang misi Walikota pekalongan sebagai berikut :
3.3.1. Mengembangkan infrastruktur dan membangun
kerjasama antar daerah Tujuan yaitu : Meningkatkan
sistem informasi perdagangan berbasis TIK (teknologi,
informasi dan komunikasi) Adapun kegiatan Diskominfo
Kota Pekalongan yang merujuk dan menunjang misi
Walikota ini adalah :
1. Penyebarluasan informasi terhadap layanan publik
Penjelasan kegiatan merupakan layanan internet
keliling ke sekolah baik negeri ataupun swasta, pondok
pesantren dan keramaian yang bertujuan supaya
masyarakat supaya tahu informasi dunia maya.
2. Pengembangan egovernment pemerintah daerah
Penjelasan kegiatan FGD Raperda, Naskah Akademik
Raperda, Pengembangan e learning dan e Goverment
9
3. Pengadaan sarana pengelolaan jaringan Penjelasan :
Merupakan pemanfaatan jaringan batik.net supaya
optimal maka perlu diperhatikan adanya pemeliharaan
jairngan. Tahun 2011 banyak sudah radio yang terkena
petir dan antena roboh sehingga perlu penggantian,
begitu pula tahun 2012 ini jaringan infrastruktur
dibangun seiring dengan adanya pemeliharaannya
supaya berjalan lancar dan optimal.
4. Fasilitasi sistem inovasi daerah (SID) Penjelasan :
Penguatan kelembagaan dan tata kelola SIDA untuk
peningkatan daya saing daerah.
3.3.2.Mengutamakan pendidikan yang berbudi pekerti, bermutu,
relevan dan terjangkau. yaitu : Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam bidang pendidikan Adapun kegiatan
Diskominfo Kota Pekalongan adalah
1. Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi
Penjelasan : Terbangunnya Aplikasi SIMKOTA Batik
Keuangan Daerah Berbasis FOSS dalam tahap RKPD,
KUA/PPAS, RKA/RAPBD.
2. Penyebarluasan informasi pembangunan daerah
Penjelasan : Pelayanan internet keliling di Perguruan
Tinggi / SMA/ SMK/ SMP/ SD Negeri dan Swasta; Pondok
Pesantren dan tempat keramaian umum Capaian :
Tahun 2011 sebanyak 180 kali Tahun 2012 sebanyak
3.239 orang (L=1718 , P=1521) 3.3.1. Misi 09 :
Reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan
daerah yang amanah Sasaran yaitu : Meningkatnya
pemanfaatan teknologi dan informatika (TIK) dalam
10
penyelenggaraan pemerintahan dengan cara
memberikan
1. Fasilitasi Lanjutan Migrasi Aplikasi/SIMKOTA Batik
Keuangan Daerah berbasis FOSS Penjelasan :
Terbangunnya Aplikasi SIMKOTA Batik Keuangan
Daerah Berbasis FOSS dalam tahap RKPD, KUA/PPAS,
RKA/RAPBD.
2.Pengembangan jaringan SIMDA Penjelasan :
Terbangunnya Aplikasi/SIMKota Batik Keuangan
Daerah Berbasis FOSS dalam tahap kelanjutan,
APBD/DPA, Pendapatan, Belanja, Kas Daerah,
Perubahan, Akutansi.
3.Fasilitasi penerapan legal software berbasis FOSS
Sasaran : Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan
informatika (TIK) dalam penyelenggaraan
pemerintahan Penjelasan : merupakan penunjang
misi dengan adanya kegeiatan keipedulian
4. Fungsionalisasi infrastruktur jaringan Sasaran :
Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan
informatika (TIK) dalam penyelenggaraan
pemerintahan Penjelasan : Pengembanagn sistem
surat On Line untuk mengurangi Paperlist dalam
mewujudkan good Goverment.
5. Fasilitasi Pelaksanaan Program Akselerasi Kelurahan
dan Kecamatan Bidang TIK Sasaran Meningkatnya
pemanfaatan teknologi dan informatika (TIK) dalam
penyelenggaraan pemerintahan Penjelasan :
Monitoring program TIK Kelurahan / Telecenter
11
dalam bidang perkembangan TIK agar lebih berdaya
guna
C. Teknik Pengumpulan Data.
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam rangka pembuatan
laporan beschmarking to best practice ini penulis melakukan :
a. Wawancara
Kegiatan ini perlu dilakukan untuk melakukan observasi atau
pengamatan yang dilakukan, yakni melalui tanya jawab antara penulis
dengan kantor dinas /instansi yang dikunjungi.
b. Observasi atau pengamatan langsung (data dinamis), diskusi, data statis
berupa dokumen dari nara sumber instansi yang dikunjungi, yang
tujuannya untuk melihat secara langsung pada instansi lokus.
c. Literatur, penulis mencari informasi melalui media internet untuk
mendapatkan gambaran awal tentang pemerintahan Kota Pekalongan.
II. BENCHMARKING TO BEST PRACTICE
A. Gambaran Umum Lokus
1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk
12
Kota Pekalongan beraada di Wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan Luas
Wilayah ± 45 Km2 dengan 4 Kecamatan, 47 Kelurahan dengan jumlah
penduduk untuk tahun 2013 sebanyak ± 322.911 jiwa. Dalam bidang tatanan
administrasi, Kota Pekalongan mempunyai SKPD terdiri dari 3 Badan, 4
Kantor, 10 Dinas, 9 lamtek, 2 Asisten yang didukung oleh 4348 PNS dan 393
Non PNS.
2. Best Practice di Pekalongan
Pada Tahap Benchmarking to Best Practise kami mengunjungi 2 SKPD yang
berbeda yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan Serta
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)
dengan tugas nya untuk Melaksanakan kewenangan daerah bidang
penanaman modal daerah, penyelenggaraan administrasi pelayanan
perizinan terpadu dan pelayanan pengaduan sesuai kebijakan Walikota.
3. Strategi yang Digunakan.
Dalam melaksanakan pembangunan dan perkembangan kota, walikota
pekalongan mempunyai beberapa strategis unggulan yaitu Pembangunan
“The World City Of Batik” dimana Pekalongan merupakan kota penghasil
batik. Masyarakat di Pekalongan merupakan masyarakat wirausaha jasa
berbasis potensi batik tenun tekstil. Usaha batik merupakan strategi jangka
pendek pembangunan masyarakat berwirausaha. Selain itu Pekalongan
merupakan Green City dimana tempat tinggal akan dijadikan tempat usaha
yang nyaman, berdaya dukung berkelanjutan sebagai tempat usaha. Smart
City merupakan kota unggulan bagi pekalongan yang memiliku kemampuan
IPTEK dan Moral (IMTAQ) yang Tinggi sehingga terciptalah manusia yang
berakhlak agar dapat menciptakan jalan roda pembangunan bersih dari hal
13
hal yang dapat merusak tatanan roda ekonomi dan pembangunan daerah
tersebut.
Dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Walikota
Pekalongan, maka Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan
menetapkan 5 (lima) Strategi Pokok, sebagai berikut:
a) Memperkuat kolaborasi / kemitraan dengan stakeholder komunikasi dan
informatika
b) Meningkatkan kompetensi SDM Aparatur Komunikasi dan Informatika.
c) Meningkatkan sinergi, koordinasi, dan integrasi penyelenggaraan
komunikasi dan informatika.
d) Menyediakan perangkat regulasi, dan mengembangkan kelembagaan
dan tata kelola yang efisien, efektif, partisipatif dan akuntabel dalam
penyelenggaraan komunikasi dan informatika.
e) Meningkatkan daya dukung infrastruktur dan layanan teknis administratif
komunikasi dan informatika.
f) Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan informasi
g) Meningkatkan daya dukung dan memperkuat kreasi inovasi daerah
4. Pelaksanaan Pelayanan Publik
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan dalam melakukan
pelayanan telah melakukan pelayanan dengan basic internet Meningkatnya
pemanfaatan teknologi dan informatika (TIK) dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Dengan system Elektronik yang dapat memberikan
keuntungan efektif dan Efisien.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)
mempunyai pelayanan Publik yaitu dengan cara memberikan pelayanan
secara transfaran, tepat waktu berbasis internet sehingga ketepatan,
kecapatan dan keakuratan pelayanan terjamin yaitu .
14
1. Secara kelembagaan, menyatukan layanan perizinan yangtersebar
menjadi pelayanan perizinan terpadu satu pintu;
2. Secara rutin melaksanakan penyederhanaan prosedur danpersyaratan
perizinan terpadu;
3. Pelaksanaan pelayanan perizinan secara paralel;
4. Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan
Terpadu (SIMPADU) untuk mendukung prosespelayanan perizinan;
5. Pengembangan website oss.pekalongankota.go.id sebagaisarana
komunikasi dan informasi online kepada masyarakat;
6. Pengembangan Perizinan Online dan Tracking System;
7. Menyelenggarakan Gebyar Pelayanan Perizinan dalam rangka
memfasilitasi perizinan usaha mikro dan kecil agar lebih mudah dan
murah;
8. Penerapan standarasisasi ISO 9001 – 2008;
9. Fasilitasi promosi potensi investasi dan produk unggulan;
10. Fasilitasi kerjasama antar Pemerintah dan antara Pemerintah dengan
Swasta;
B. Kegiatan yang Relevan dengan Rencana Proyek Perubahan
Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia berbasis iptek, Badan
Ketahanan Pangan kabupaten Musi Banyuasin dapat melakukan adoptasi
tentang kegiatan yang berbasis Elektronik secara tepat dan cepat sehingga
laporan keuangan mudah untuk diakses.
Adapun kegiatan yang akan diadopsi yaitu Bimbingan teknis laporan
keuangan berbasis intranet
Dalam pelaksanaan kegiatan yang akan diadopsi harus didukung oleh
sumber daya yang handal, prasarana yang memadai
III. MANFAAT BENCHMARKING KE LOKUS
15
Benchmarking merupakan program bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dari proyek perubahan untuk Best Practice. Manfaat yang
didapat dari Benchmarking to Best Practice ke kota Pekalongan yaitu
1. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan
Adanya system elektronik dengan menggunakan intranet dalam
pengelola administrasi pemerintahan baik di bidang kepegawaian,
kependudukan dan keuangan sehingga system pelayanan yang
diterapkan mempunyai efektif dan efesien.
Adanya pemanfaatan sysem operasi yang legal sehingga tidak ada unsur
kriminalitas dalam mengelakukan pengolahan data.
System Operasional yang berbasis elektrik berupaya supaya pegawai
negeri sipil diharuskan dapat menggunakan teknologi yang tersedia.
2. Dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
(BPMP2T)
Manfaat dari Pelayanan yang dilakukan yaitu Pelayanan publik dapat
dapat dilaksanakan Secara rutin dalam penyederhanaan prosedur dan
persyaratan perizinan terpadu. Adanya Pelayanan pengaduan guna
menjaga kwalitas pelayanan yang baik. Secara infrastruktur, menjadi
lebih strategis karena
didukung dengan penggunaan teknologi informasi yang memadai.
Hasil yang didapat dari program Benchmarking To Best Practice akan
diterapkan secara maksimal di Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi
Banyuasin.
IV. PENUTUP
16
A. Kesimpulan
Program Benchmarking ini merupakan bagian integral dari kegiatan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dari proyek perubahan pada Best Practice yang akan
diterapkan pada Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Banyuasin.
Lokasi dari Benchmarking To Best Practice yaitu kota Pekalongan
Kabupaten Jawa Tengah pada Dinas Komunikasi dan Informasi serta Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)
Penerapan system elektronik yang telah diterapkan pada Kota
Pekalongan akan bermanfaat untuk proyek perubahan di Badan Ketahanan
Pangan Kabupaten Musi Banyuasin
B. Saran
Benchmarking To Best Practice merupakan program unggulan dalam
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV yang dapat diterapkan pada Badan
Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Banyuasin untuk kegiatan kegiatan
study pembelajaran ke lokus lain yang dianggap bagus.
Sumber daya manusia yang handal akan menjadi modal utama dalam
menerapkan perubahan yang lebih baik.
17
Top Related