Cover
ANALISIS DAN PERANCANGAN E-COMMERCE DENGAN FASILITAS
MULTI SALES SYSTEM
Naskah Publikasi
disusun oleh
Eko Prastyo
07.11.1836
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
ANALYSIS AND DESIGN OF E-COMMERCE WITH MULTIPLE SALES SYSTEM FACILITIES
ANALISIS DAN PERANCANGAN E-COMMERCE DENGAN FASILITAS MULTI SALES SYSTEM
Eko PrastyoJurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
1 Electronic Commerce or the more popular with e-commerce began to be known by the public. There are two main things that affect the success of e-commerce business, the transaction security and trust, because the e-commerce is still a new thing for Internet users in Indonesia. Many who sell goods using its own web-store, using social networks with various methods of sales, sign up in the market place and in online forums.
2 Market place and online forum of choice because of the ease and belief systems. However, for methods such as pre-order sales, negotiable and auction system as well as buyer confidence is still a constraint and a lot of scams.
3 This paper discusses the design of a market place that is more social, trustworthy and have a complete sales methods and systematic. Making this market place using a structured stage begins with the concept of manufacturing, needs analysis, design market place, implementation and system testing. The method employed is to use pyrocms as a base and adding e-commerce module.
Keywords: e-commerce, market place, Pyrocms.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Belanja online bukanlah hal yang baru bagi masyarakat yang tinggal di kota
besar karena dampak berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi. Walaupun
electronic commerce atau e-commerce sudah dikenal oleh masyarakat namun hal ini
tidak dilakukan karena kurangnya kepercayaan kepada merchant-nya.
Media social network mempengaruhi perkembangan e-commerce di Indonesia.
Bahkan layanan sosial seperti facebook (facebook.com) dan forum kaskus (kaskus.com)
dijadikan sebuah marketplace. Dalam proses jual beli yang lakukan di layanan tersebut
mereka juga melakukan berbagai sistem penjualan umum yang sering digunakan namun
masih dilakukan dengan seadanya dan tidak sistematis.
Marketplace yang menggunakan sistem penjualan lelang sudah dilakukan oleh
ebay (ebay.com) dan sekarang sudah menjadi salah satu marketplace terbesar di dunia.
Dengan pendekatan berbagai sistem penjualan online yang digunakan di Indonesia dan
merchant yang dapat dipercaya, penulis ingin merancang sistem dengan konsep dan
pendekatan tersebut diterapkan sebagai sebuah layanan e-commerce dengan fasilitas
multi sales system.
2. Landasan Teori
2.1 Sistem
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.1 Dalam kehidupan sehari-hari kita
mengartikan sistem sebagai suatu wadah yang menampung beberapa elemen yang
saling berinteraksi didalamnya. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang
saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan
dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat
yang berada dinegara tersebut.
Menurut James A.Hall (2001, p5) sistem merupakan sekelompok elemen-
elemen atau komponen-komponen yang saling berkaitan dan berhubungan atau subitem-
subitem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut Mc.Leod(1995)
mendefinisikan sistem sebagaise kelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan
1 Jogiyanto HM, Analisis & Desain, hal 1.
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.2
2.2 Perangkat Lunak (Software)
Sifat perangkat lunak (software) berbeda dengan perangkat keras (hardware),
jika perangkat keras adalah komponen yang nyata yang dapat diliat dan disentuh oleh
manusia, maka software atau Perangkat lunak tidak dapat disentuh dan dilihat secara
fisik tetapi kita bisa mengoperasikannya. Perangkat lunak komputer adalah istilah umum
terutama digunakan untuk data digital yang tersimpan seperti program komputer dan
jenis informasi lainnya membaca dan ditulis oleh komputer. Perangkat lunak juga kadang-
kadang digunakan dalam arti yang lebih sempit, yang berarti hanya aplikasi perangkat
lunak.
Istilah "perangkat lunak" pertama kali digunakan dalam pengertianini oleh John
W. Tukey pada tahun 1958.3 dan Dalam ilmu komputer rekayasa perangkat lunak,
perangkat lunak komputer adalah semua program komputer. Teori yang menjadi dasar
untuk perangkat lunak yang paling modern ini pertama kali diusulkan oleh Alan Turing
pada tahun 1935 esainya nomor Computable dengan aplikasi ke Entscheidungsproblem
(Keputusan masalah). 4
2.3 Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET
(Advanced Research Project AgencyNetwork), di mana mereka mendemonstrasikan
bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa
melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek
ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat
dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal
pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol).
2.4 WEB 2.0
Istilah Web 2.0 mulai dikenal pada konferensi O’Reilly Media Web 2.0 pada tahun
2004. Istilah ini diartikan sebagai versi baru dan World Wide Web (WWW) yang telah
dikenal luas sejak era dot com. Setelah istilah Web 2.0 mulai populer, maka barulah
2 Al Fatta, Hanif, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern,( Yogyakarta: Andi Offset, 2007), hal 4.3 "John Tukey, 85, Statistician; Coined the Word 'Software'". New York Times.2000-07-28.4 Hally, Mike (2005:79). Electronic brains/Stories from the dawn of thecomputer age. British
Broadcasting Corporation and Granta Books, London.ISBN 1-86207-663-4.
konsep website konvensional disebut dengan Web 1.0 untuk mempermudah
perbandingan. Berbeda dengan istilah lain yang menambahkan digit untuk menunjukkan
fitur atau hal baru yang bersifat teknikal, istilah Web 2.0 tidak merujuk pada hal-hal
teknikal. Artinya, Web 2.0 tidak menampilkan sebuah teknologi yang baru secara
signifikan (walau beberapa Web 2.0 menyertakan teknologi canggih), tetapi pengertian
Web 2.0 lebih merujuk pada sebuah konsep, menyangkut cara development, dan
penggunaannya di Internet5.
2.5 Konsep Dasar Electronic Commerce atau E-commerce6
Penerapan electronic commerce bermula di awal tahun 1970 an, dengan adanya
inovasi semacam electronic fund transfer (EFT). Saat itu tingkat aplikasinya masih
terbatas pada perusahaan-perusahaan besar, lembaga keuangan, dan segelintir
perusahaan kecil yang nekat. Lalu muncullah Elektronic Data Interchange (EDI), yang
berkembang dari transaksi keuangan kepemrosesan transaksi lain serta memperbesar
jumlah perusahaan yang berperan serta, mulai lembaga-lembaga keuangan hingga
perusahaan manufaktur, ritel, layanan, dan sebagainya.
2.6 CodeIgniter
CodeIgniter merupakan salah satu dari sekian banyak framework PHP yang ada.
CodeIgniter dikembangkan oleh Rick Ellis (http://www.ellislab.com). Tujuan dari
pembuatan framework CodeIgniter adalah untuk menghasilkan framework yang
digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan website secara lebih cepat
dibandingkan dengan pembuatan website dengan cara koding secara manual, dengan
menyediakan banyak sekali library yang dibutuhkan dalam pembuatan website, dengan
antarmuka yang sederhana dan struktur logika untuk mengakses library yang dibutuhkan.
CodeIgniter memfokuskan pada pembuatan website dengan meminimalkan pembuatan
kode untuk berbagai tujuan pembuatan website. (Yunanto, 2009).
2.7 PyroCMS
PyroCMS adalah sebuah content management system yang sederhana, fleksibel
dan dibangun oleh komunitas dengan framework Codeigniter. Awalnya CMS dibangun
oleh Phil Sturgeon pada tahun 2008 untuk personal dan komersial freelance. Pada tahun
2009 CMS ini dirilis secara open-source dengan nama PyroCMS.
End-users dimudahkan dalam membangun sebuah sistem yang kompleks oleh
PyroCMS. Hal ini disebabkan PyroCMS membuat CMS yang sederhana pada sistem
5 http://jokonurjadi.blogspot.com/2008/07/web-20.html , Retrieved 2011- 9-24 6 M.Suyanto, Strategi Periklanan Pada e-Commerce Perusahaan Top Dunia, Penerbit Andi
Yogyakarta, Hal 10-52.
awal (80% dari sistem) dan end-user dapat melengkapi (20% dari sistem) dengan
menambahkan modul, widget dan plugins yang sudah ada atau end-user dapat
membuatnya sendiri.
3. Analisis Dan Perancangan Sistem
3.1 Analisis Permasalahan
3.1.1 Analisis Proses Bisnis
Kegiatan transaksi jual beli online di Indonesia saat ini banyak menggunakan
media sosial networking, forum jual beli dan toko online regular. Pada transaksi jual beli
online menggunakan media forum setiap penjual mempunyai bukti berupa rekomendasi
dari pembeli yang telah berhasil melakukan dengan penjual tersebut dan penjual bebas
memilih sistem penjualan yang diinginkan.
3.1.2 Identifikasi Permasalahan
Setelah dilakukan wawancara dengan berbagai pihak, maka dapat
diidentifikasikan masalah yang terjadi dari analisis proses bisnis yang berjalan pada jual-
beli online yang menggunkan media forum. Permasalahan yang diidentifikasikan dari
hasil verifikasi adalah:
1. Pembeli harus melihat satu persatu post dari penjual yang menawarkan barang
mereka setelah melakukan pencarian karena tidak ada keterangan apabila
barang sudah terjual pada halaman pencarian.
2. Penjual kesulitan dalam melakukan reporting pembelian setiap harinya karena
masih menggunakan cara manual.
3. Proses pemberian rekomendasi hanya dilakukan dengan membalas post
sehingga kita tidak dapat membandingkan reputasi antar penjual secara pasti.
4. Penggunaan jasa ketiga untuk proses pembayaran kadang terkendala jika pihak
ketiga terlambat dalam mengkonfirmasi baik pada pembeli atau penjual.
5. Tampilan dan kelengkapan informasi barang yang kurang menyebabkan pembeli
kesulitan dalam memilih barang karena setiap penjual mempunyai standarisasi
sendiri.
3.1.3 Solusi Pemecahan Masalah
Dari permasalahan yang ada dapat diambil solusi pemecahan masalah yaitu
dengan membuat suatu sistem/aplikasi yang dapat menunjang proses jual-beli online.
Adapun manfaat sistem tersebut diantaranya:
1. Penjual dapat menambahkan barang dengan sistem penjualan sesuai dengan
diinginkan.
2. Penjual dapat melihat laporan semua transaksi sesuai dengan sistem penjualan
yang dipilih pada tiap barang setiap saat.
3. Proses preoder menjadi mudah karena kemudahan penjual dalam
mengelompokan pembeli.
4. Pembeli bisa dengan mudah memilih dan berbelanja sesuai dengan keinginan
tidak terbatas harus berkomunikasi per penjual.
5. Dengan kelengkapan informasi yang terstruktur, pembeli dapat mudah memfilter
hasil pencarian barang-barang yang dicari.
3.2 Rancangan UML
a) Daftar Aktor dan Definisinya
Table 3.1 Daftar dan Definisi Aktor
No. Nama Aktor Definisi
1 Admin Mengelola seluruh informasi yang ada dalam aplikasi.
2 Penjual User yang menjual barang dan sebagai sumber informasi
mengenai produk yang mereka jual serta user ini juga
bisa membeli barang.
3 Pembeli User yang menerima informasi tentang barang-barang
yang dijual dan dapat melakukan transaksi pembelian.
4 User umum User diluar sistem yang bisa melakukan registrasi
Table 3.2 Daftar dan Definisi Use Case
No. Nama UseCase Definisi
1 Login Proses authentikasi user menggunakan email dan password
yang akan membedakan pengguna sebagai aktor penjual,
pembeli atau admin.
2 Logout Keluar dari sistem saat login, maka user tidak lagi menjadi
penjual, pembeli atau admin dan menjadi user umum.
3 Ubah Password Ubah kata sandi user sesuai yang dikehendaki.
4 Registrasi User umum dapat melakukan registrasi menjadi pembeli jika
ingin melakukan transaksi.
5 Membeli Barang Melakukan pembelian barang dengan sistem pembelian biasa.
6 Pesan Barang
preorder
Melakukan pembelian barang dengan sistem preorder.
7 Menawar Barang
Lelang
Melakukan penawaran terhadap harga barang yang dijual
dengan sistem lelang.
8 Meminta Diskon Melakukan pembelian barang dengan sistem Diskon dimana
barang diskon diberikan jika kuota jumlah barang yang dibeli
sudah terpenuhi.
9 Nego Harga
Barang
Melakukan penawaran terhadap harga barang yang dijual
dengan sistem nego.
10 Tambah Barang
dijual
Penjual menambahkan barang yang akan mereka jual.
Penjualan bisa dilakukan dengan beberapa sistem penjualan
sesuai keinginan penjual.
11 Ubah Barang
dijual
Mengubah informasi dari barang yang telah ditambahkan.
12 Hapus Barang
dijual
Menghapus barang yang telah ditambahkan dari sistem.
13 Lihat Transaksi Penjual melihat siapa saja yang telah membeli barangnya
berdasarkan sistem penjualan yang telah dipilih saat
menambahkan barang untuk dijual.
14 Approve
Transaksi
Penjual menerima permintaan transaksi dari pembeli sesuai
sistem penjualan seperti diskon dan preorder.
15 Un-approve
Transaksi
Penjual menolak permintaan transaksi dari pembeli.
16 Jawab Nego Memberikan jawaban kepada pembeli yang telah menawar
barang yang dijual dengan sistem Nego.
17 Jawab Lelang Memberikan jawaban kepada pembeli yang telah melelang
barang.
18 Konfirmasi Bayar Melakukan Konfirmasi pembayaran apabila telah mentransfer
uang.
19 Konfirmasi Kirim
Barang
Melakukan konfirmasi dengan memberikan no. pengiriman
barang setelah barang dikirim kepada pembeli.
20 Kirim Pesan Mengirimkan pesan kepada sesama pengguna.
21 Baca Pesan Membaca pesan yang telah dikirim dari pengguna lain.
22 Hapus Pesan Menghapus pesan di kotak pesan karena kuota pesan yang
disimpan diinbox dibatasi.
23 Konfirmasi
Barang diterima
Pembeli mengkonfirmasi bahwa barang sudah diterima dan
sesuai dengan yang diinginkan
b) Use Case Diagram
c) Class Diagram
d) Sequence Diagram
3.3 Rancangan Layar
4. Implementasi Dan Pembahasan
4.1 Struktur Perangkat Lunak
4.1.1 Testing Perangkat Lunak
Sebelum program diimplementasikan, maka program harus diperiksa apakah
sudah benar-benar bebas dari kesalahan atau belum. Kesalahan dari program yang
mungkin terjadi dapat dikelompokkan dalam tiga bentuk kesalahan sebagai berikut:
1. Kesalahan bahasa (Syntax error) adalah kesalahan didalampenulisan
source code yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan.
2. Kesalahan waktu proses (runtime error) kesalahan yang terjadi saat
eksekusi kode program. Kesalahan ini menyebabkan proses program
berhenti sebelum selesai pada saatnya. Ini disebabkan karena kompiler
menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yang tidak bisa
dikerjakan.
3. Kesalahan logika (logical error) adalah kesalahan dari logika program
yang dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan karena tidak ada
pemberitahuan mengenai kesalahan yang terjadi, namun hasil dari
eksekusi program tidak sesui dengan yang diharapkan.
Semua kesalahan tersebut dapat dilihat dari error yang keluar atau hasil data
yang tidak sesuai. Dan dapat diselesaikan dengan merubah kode program.
4.1.2 Black Box Testing
Uji black box yaitu test-case perangkat lunak berdasarkan pada spesifikasi
sistem, input dari data testing diharapkan bisa menemukan output yang salah,
perencanaan tes dapat dimulai pada awal proses perangkat lunak. Tujuan utama uji coba
ini untuk mengetahui apakah data yang masuk sudah sesuai dengan yang diharapkan
dari tahap perancangan. Secara spesifik metode pengujian ini digunakan untuk mencari :
• Fungsi yang salah atau kurang.
• Kesalahan interface.
• Kesalahan pada struktur data atau akses ke database.
• Kesalahan pada performa.
• Kesalahan instalasi dan tujuan akhir dari aplikasi.
Berikut adalah contoh pengetesan dengan menggunakan metode black box pada
saat penjual menambahkan barang:
Data tidak dilengkapi pada saat dikirim maka seharusnya menampilkan
peringatan error:
4.1.3 White Box Testing
Uji coba white box merupakan metode perancangan prosedural guna
memperoleh test-case. Tes ini digunakan untuk meramal kerja perangkat lunak secara
rinci. Perangkat lunak akan diuji dengan menyediakan test-case yang akan mengerjakan
kumpulan kondisi dan pengulangan yang spesifik. Jika data dilengkapi dengan benar
maka tampilan pesan sukses seperti berikut:
Gambar 4.1 Form Penambahan Barang
Gambar 4.2 Validasi Input
Hasil yang diperoleh dari Black Box Testing dan White Box Testing dicatat di tabel
hasil testing.
4.2 Pembahasan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan disini menggunakan script PHP dengan
PyroCMS. Alasan menggunakan PyroCMS adalah karena PyroCMS merupakan CMS
yang memudahkan end-user untuk mengembangkan ke sistem yang lebih komplek
sesuai keinginan end-user. Selain itu PyroCMS dibuat menggunakan framework
CodeIgniter yang berbasis MVC pattern dan mudah untuk digunakan dengan
dokumentasi yang lengkap serta mudah dipelajari untuk pengembang sistem berikutnya.
PyroCMS mengijinkan end-user menambahkan modules, plugins dan widget dari yang
sudah tersedia atau end-user dapat membuatnya sendiri.
4.3 Penggunaan
Penggunaan aplikasi ini yang umum adalah login. Untuk login silakan masukkan
username dan password di form login yang tersedia di halaman depan sistem.
Gambar 4.3 Pesan Sukses
Gambar 4.4 Halaman Login di Halaman Depan
Jika belum mempunyai username silahkan registrasi terlebih dahulu dengan
mengisi form registrasi.
Pembeli
Membeli dengan beberapa sistem sesuai sistem penjualan barang yang
dijual.
Pada gambar diatas adalah halaman single produk dengan sistem
penjualan purchasing. Klik beli maka akan tampil form shoping cart, disini
pembeli bisa melanjutkan belanja, menggagalkan penambahan item ke shoping
cart atau melanjutkan ke form checkout.
Penjual
1. Menambahkan barang yang akan dijual
Klik menu items maka akan muncul sub menu item. Setelah itu klik
shortcut add item maka akan mucul form untuk menambahkan barang yang akan
dijual.
Gambar 4.5 Halaman Single Produk Sistem Beli
Isikan form:
• Name adalah nama judul barang yang akan dijual
• URL akan otomatis terisi sesuai dengan judul yang kita berikan
sebelumnya
• Category adalah kategori barang yang akan dijual
• Condition adalah kondisi barang, dapat berupa barang baru atau
barang yang sudah terpakai.
• Price adalah harga yang ditawarkan penjual jika penjual memilih
sistem nego dan jika memilih sistem penjualan purchase maka
price adalah harga default barang tersebut.
• Description diskripsi barang dalam bentuk teks.
• Klik Upload image untuk menambahkan gambar barang.
• Spesifikasi adalah spesifikasi detail barang (tab options)
• Methode adalah pilihan sistem penjualan barang yang
dikehendaki yaitu purchase, preorder dan lelang (tab options)
Gambar 4.6 Form Menambahkan Barang
5. Kesimpulan
Sebagai penutup dari laporan pembuatan E-Commerce dengan multi sales
system dan penelitian yang dilakukan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan.
1. Perancangan e-commerce berupa marketplace dengan fasilitas multi sales
system dapat menggunakan PyroCMS dengan menambahkan beberapa modul.
2. MVC pattern dan sistem yang modular memudahkan dalam pembuatan
marketplace dengan fasilitas multi sales system.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif, 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, ANDI, Yogyakarta
EllisLab, Inc. CodeIgniter User Guide Version 1.7.2, http://codeigniter.com/user_guide/, diakes tanggal 02 Oktober 2011.
Fowler, Martin. UML Distilled Edisi 3.
Nugroho, B., 2004, PHP & MySQL dengan editor Dreamweaver MX, ANDI,Yogyakarta.
Sholiq 2008. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.
Solichin, A., 2009, JQuery untuk orang awam, http://www.scribd.com/doc/10965834/JQuery-Untuk-Orang-Awam-net,, diakses 04 Oktober 2011.
Tim O'Reilly, 2005, What is Web 2.0 ?, http://oreilly.com/web2/archive/what-is-web-20.html, , diakses 02 Oktober 2011.
Yunanto, H., 2009, Dasar-dasar Pembuatan Website dengan CodeIgniter, http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/buku-ci-bab1-4.pdf, , diakses 09 Oktober 2011.
http://www.w3schools.com/js/js_intro.asp, diakes tanggal 02 Oktober 2011.
Top Related