5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 1/29
COUNTRY REPORT
“IRLANDIA”
Disusun oleh:
Rofi Karomah (H0810104)
Dosen Pengampu : Ernoiz Antriyandarti S.P., M.Ec
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 2/29
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Republik Irlandia merupakan sebuah Negara yang terletak di Pulau
Irlandia. Pulau Irlandia terletak di bagian barat laut Eropa. Populasi
pendudukRepublik Irlandia berjumlah lebih dari 4 juta jiwa. Negara ini
termasuk dalam keanggotaan Uni Eropa. Pulau Irlandia tidak hanya
ditempati oleh Republik Irlandia tetapi juga ditempati oleh Irlandia Utara
yang merupakan bagian dari britania Raya.
Negara yang beribu kota di Dublin ini berbatasan langsung dengan
Laut Irlandia di sebelah timur, Irlandia Utara di sebelah utara, dan Laut
Atlantik di sebelah barat dan selatan. Republik Irlandia memiliki sistem
demokrasi parlementer. Negara yang merdeka dari Britania Raya secara
resmi pada 1949 ini memakai bahasa Irlandia dan bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantarnya.
Republik Irlandia menempati sekitar 83% dari luas Pulau Irlandia
pada bagian selatan sedangkan sisa pulau merupakan wilayah Irlandia
Utara. Pesisir barat Republik Irlandia terdiri dari tebing, bukuit dan
gunung kecil. Irlandiapun dialiri berbagai sungai, salah satunya Sungai
Shannon. Sementara itu kota-kota di Irlandia antara lain Dublin, Cork,
Galway dan Limerick. Iklim di Negara ini adalah sedang yang
dipengaruhi arus Atlantik Utara. Musim panas di Irlandia tidak terlalu
panas dan musim dinginnya tidak terlalu dingin. Beberapa bagian
Irlandia mendapatkan 275 hari dengan hujan dalam setahun.
Irlandia merupakan sebuah republic dengan system demokrasiparlementer sebagai bentuk pemerintahannya. Presiden terpilih menjabat
sebagai kepala Negara untuk jangka waktu 7 tahun. Presiden bertugas
menurut konstitusi dengan bantuan dari Dewan Negara yang
menggantikan penasihat.
Secara tradisional, Irlandia terbagi dalam 26 county yang masih
digunakan hingga kini dalam konteks kebudayaan dan olahraga.
Duapuluh enam county tersebut merupakan bagian dari 4 provinsi, yaitu
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 3/29
Connacht, Ulster, Leister dan Munster. Secara administratif, beberapa
dari duapuluh enam county tersebut telah mengalami restrukturisasi.
Misalnya county Dublin yang telah dihapus dan dipecah menjadi tiga
dewan county pada era 1990-an.
Bahasa Irlandia (Gaeilge) adalah bahasa Keltik yang dituturkan,
kususnya di Republik Irlandia. Bahasa ini juga memiliki penutur di
Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada dan Australia. Bahasa ini
mempunyai tiga dialek utama yaitu Munster, Connacht dan Ulster.
Dialek Munster dianggap sebagai bentuk standar bahasa Irlandia. Bahasa
Irlandiapun dianggap sebagai bahasa Gaelik yang berhubungan erat
dengan bahasa Manx dan bahasa Gaelik Skotlandia.
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 4/29
II. LANDASAN TEORI
A. Teori Tenaga Kerja
1. Teori Klasik Adam Smith
Adam smith (1729-1790) merupakan tokoh utama dari aliran
ekonomi yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik. Dalam hal ini
teori klasik Adam Smith juga melihat bahwa alokasi sumber daya
manusia yang efektif adalah pemula pertumbuhan ekonomi. Setelah
ekonomi tumbuh, akumulasi modal (fisik) baru mulai dibutuhkan
untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Dengan kata lain, alokasi
sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu (necessary
condition) bagi pertumbuhan ekonomi.
2. Teori Malthus
Sesudah Adam Smith, Thomas Robert Malthus (1766-1834)
dianggap sebagai pemikir klasik yang sangat berjasa dalam
pengembangan pemikiran-pemikiran ekonomi. Thomas Robert
Malthus mengungkapkan bahwa manusia berkembang jauh lebih
cepat dibandingkan dengan produksi hasil pertanian untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Manusia berkembang sesuai dengan deret ukur,
sedangkan produksi makanan hanya meningkat sesuai dengan deret
hitung.
Malthus juga berpendapat bahwa jumlah penduduk yang tinggi
pasti mengakibatkan turunnya produksi perkepala dan satu-satunya
cara untuk menghindari hal tersebut adalah melakukan kontrol atau
pengawasan pertumbuhan penduduk. Beberapa jalan keluar yangditawarkan oleh malthus adalah dengan menunda usia perkawinan dan
mengurangi jumlah anak. Jika hal ini tidak dilakukan maka
pengurangan penduduk akan diselesaikan secara alamiah antara lain
akan timbul perang, epidemi, kekurangan pangan dan sebagainya.
3. Teori Keynes
John Maynard Keynes (1883-1946) berpendapat bahwa dalam
kenyataan pasar tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 5/29
klasik. Dimanapun para pekerja mempunyai semacam serikat kerja
(labor union) yang akan berusaha memperjuangkan kepentingan buruh
dari penurunan tingkat upah. Kalaupun tingkat upah diturunkan tetapi
kemungkinan ini dinilai keynes kecil sekali, tingkat pendapatan
masyarakat tentu akan turun. Turunnya pendapatan sebagian anggota
masyarakat akan menyebabkan turunnya daya beli masyarakat, yang
pada gilirannya akan menyebabkan konsumsi secara keseluruhan
berkurang. Berkurangnya daya beli masyarakat akan mendorong
turunya harga-harga. Kalau harga-harga turun, maka kurva nilai
produktivitas marjinal labor (marginal value of productivity of labor)
yang dijadikan sebagai patokan oleh pengusaha dalam
mempekerjakan labor akan turun. Jika penurunan harga tidak begitu
besar maka kurva nilai produktivitas hanya turun sedikit. Meskipun
demikian jumlah tenaga kerja yang bertambah tetap saja lebih kecil
dari jumlah tenaga kerja yang ditawarkan. Lebih parah lagi kalau
harga-harga turun drastis, ini menyebabkan kurva nilai produktivitas
marjinal labor turun drastis pula, dan jumlah tenaga kerja yang
tertampung menjadi semakin kecil dan pengangguran menjadi
semakin luas.
4. Teori Harrod-domar
Teori Harod-domar (1946) dikenal sebagai teori pertumbuhan.
Menurut teori ini investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tapi
juga memperbesar kapasitas produksi. Kapasitas produksi yang
membesar membutuhkan permintaan yang lebih besar pula agar
produksi tidak menurun. Jika kapasitas yang membesar tidak diikutidengan permintaan yang besar, surplus akan muncul dan disusul
penurunan jumlah produksi.
B. Teori Inflasi
1. Teori Kuantitas
Inflasi disebabkan oleh:
a. Jumlah uang beredar
b. Harapan masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 6/29
Ada 3 kemungkinan, yaitu :
Masyarakat tidak mengharapkan harga-harga naik pada masa
mendatang sehingga sebagian uang yang diterimanya disimpan,
akibatnya harga-harga tidak naik dan ini merupakan awal
munculny inflasi.
Masyarakat mulai sadar bahwa ada inflasi sehingga penambahan
jumlah uang tidak disimpan melainkan digunakan untuk
membeli barang. Hal ini menjadikan kenaikan permintaan
sehingga harga-harga akan meningkat.
Dalam tahap hyperinflation, orang sudah mulai kehilangan
kepercayaan terhadap nilai mata uang. Peredaran uang makin
cepat.
2. Teori Keynes
Inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup di luar batas
kemampuannya (secara ekonomis). Terjadi perebutan rezeki antar
kelompok sosial yang mengakibatkan permintaan masyarakat terhadap
barang-barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia
dan menimbulkan celah inflasi atau inflationary gap. Permintaan yang
meningkat menyebabkan harga barang naik dan terjadi inflasi.
3. Teori Strukturalis
Ada kekuatan utama dalam perekonomian negara-negara
berkembang yang bisa menimbulkan inflasi. Kekuatan ini terdiri dari
hal berikut :
a. Ketidakelastisan dari penerimaan ekspor, yaitu nilai ekspor tumbuh
secara lamban dibandingkan dengan pertumbuhan sektor lain.
b. Ketidakelastisan penawaran atau produksi bahan makanan yang
tumbuh tidak secepat pertambahan penduduk dan penghasilan per
kapita.
C. Teori Pertumbuhan
1. Teori Adam Smith
Meyakini doktrin hukum alam dalam persoalan ekonomi, orang
dibiarkan mengembangkan kepentingan pribadinya, setiap individu
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 7/29
akan dibimbing oleh suatu “kekuatan yang tidak terlihat” atau
invisible hand, yaitu pasar persaingan sempurna. Jadi, jika semua
orang dibiarkan bebas akan memaksimalkan kesejahteraan mereka
secara agregat.
Teori pertumbuhan ekonomi:
a. pembagian kerja,
b. proses pemupukan modal,
c. agen pertumbuhan ekonomi,
d. proses pertumbuhan.
2. Teori Ricardian
Teori distribusi, dengan asumsi:
a. seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan
kerja dalam pertanian membantu menentukan distribusi industri,
b. berlaku “law of diminishing return” bagi tanah,
c. persediaan tanah tetap,
d. permintaan akan gandum inelastis,
e. buruh dan modal merupakan input variables,
f. keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu atau given,
g. upah buruh cukup untuk hidup minimal,
h. harga penawaran buruh tertentu dan tetap,
i. permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal,
j. terdapat persaingan yang sempurna,
k. pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
3. Teori Keynes
Tidak menganalisa masalah-masalah negara terbelakang, tetapiberkaitan dengan negara kapitalis maju. Bukunya yang terkenal The
General Theory of Employment, Interest and Money. Pendapatan total
merupakan fungsi dari pekerjaan total dalam suatu negara.
D Y = K D I, K = multiplier, hubungan antara kenaikan investasi dan
pendapatan, yaitu kenaikan tertentu pada investasi menyebabkan
kenaikan yang berlipat pada pendapatan melalui kecenderungan
berkonsumsi.
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 8/29
4. Teori Schumpeter
Joseph Alois Schumpeter pertama kali mengemukakan teori
pertumbuhan ekonominya dalam buku “Theory of Economic
Development” (1911).
Asumsi: perekonomian persaingan sempurna yang berada dalam
keseimbangan mantap (tak ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada
tabungan, tidak ada investasi, tidak ada pengangguran terpaksa).
Keseimbangan ini ditandai “arus sirkuler”.
5. Teori Rostow
Lima tahap pertumbuhan ekonomi:
a. masyarakat tradisional,
b. prasyarat untuk tinggal landas,
c. tinggal landas,
d. dewasa (maturity),
e. masa konsumsi massal.
6. Teori Leibenstein
Terkenal dengan teori Upaya Minimum Kritis Leibenstein.
Tesisnya mengatakan bahwa negara terbelakang dicekam oleh
lingkaran setan kemiskinan yang membuat mereka tetap berada di
sekitar tingkat keseimbangan pendapatan per kapita yang rendah.
Untuk mengatasinya dengan upaya minimum kritis tertentu yang akan
menaikkan pendapatan per kapita pada tingkat di mana pembangunan
yang berkesinambungan dapat dipertahankan. Setiap ekonomi tunduk
pada goncangan (yang menurunkan Y/cpt) dan rangsangan (yang
meningkatkan Y/cpt). Laju pertumbuhan penduduk merupakan fungsidari pendapatan per kapita.
7. Teori Myrdal
Teori Myrdal mengenai Dampak Balik (backwash effects)
Pembangunan ekonomi menghasilkan suatu proses sebab-menyebab
sirkuler yang membuat si kaya mendapat keuntungan semakin banyak,
dan mereka yang tertinggal di belakang menjadi semakin terhambat.
Dampak balik (backwash effects) cenderung membesar dan dampak
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 9/29
sebar (spread effects) cenderung mengecil. Secara kumulatif
kecenderungan ini semakin memperburuk ketimpangan internasional
dan menyebabkan ketimpangan regional diantara negara-negara
terbelakang.
Tesis Myrdal: membangun teori keterbelakangan dan
pembangunan ekonominya di sekitar ide ketimpangan regional pada
taraf nasional dan internasional.
Ketimpangan regional: berkaitan erat dengan sistem kapitalis
yang dikendalikan oleh motif laba. Ketimpangan internasional:
perdagangan internasional mungkin mempunyai dampak surut yang
kuat pada negara terbelakang.
8. Teori Pembangunan Ekonomi Fei-Ranis
John Fei dan Gustav Ranis dalam “A Theory of Economic
Development” menelaah proses peralihan yang diharapkan akan
dilewati suatu negara terbelakang untuk beranjak dari keadaan
stagnasi ke arah pertumbuhan swadaya. Merupakan penyempurnaan
dari teori Lewis mengenai persediaan buruh yang tidak terbatas.
Teori Fei-Ranis: Suatu negara yang kelebihan buruh dan
perekonomiannya miskin sumberdaya, sebagian besar penduduk
bergerak disektor pertanian di tengah pengangguran yang hebat dan
tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ekonomi pertaniannya
mandeg. Di sana terdapat sektor industri yang aktif dan dinamis.
Pembangunan terdiri dari pengalokasian kembali surplus tenaga kerja
pertanian yang sumbangannya terhadap output nol, ke industri dimana
mereka menjadi produktif dengan upah yang sama. Asumsi yangdigunakan:
a. ekonomi dua-muka yang terbagi dalam sektor pertanian tradisional
yang mandeg dan sektor industri yang aktif,
b. output sektor pertanian adalah fungsi dari tanah dan buruh saja,
c. di sektor pertanian tidak ada akumulasi modal, kecuali reklamasi,
d. penawaran tanah bersifat tetap,
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 10/29
e. kegiatan pertanian ditandai dengan hasil (return to scale) yang
tetap dengan buruh sebagai faktor variabel,
f. produktivitas marginal buruh nol,
g. output sektor industri merupakan fungsi dari modal dan buruh saja,
h. pertumbuhan penduduk sebagai fenomena eksogen,
i. upah nyata di sektor pertanian dianggap tetap dan sama dengan
tingkat pendapatan nyata sektor pertanian,
j. pekerja di masing-masing sektor hanya mengkonsumsikan produk-
produk pertanian.
9. Teori Ketergantungan
Sebagian terbesar (sekitar 80%) penduduk di negara-negara
dunia ketiga tinggal di daerah perdesaan. Mereka umumnya (sekitar
66%) bekerja di sektor pertanian. Padahal sumbangan sektor pertanian
terhadap produk nasional kotor (GDP) hanya 32%. Di negara
berkembang, sektor pertanian memiliki produktivitas yang rendah,
teknologi pertaniannya primitif, organisasinya tidak baik, terbatasnya
input modal fisik dan tenaga kerja yang terdidik/terampil. Umumnya
perekonomian di negara-negara yang sedang berkembang berorientasi
pada produksi bahan-bahan pokok sebagai saingan dari kegiatan-
kegiatan produk sekunder (industri) dan tersier (jasa). Komoditi pokok
ini merupakan ekspor yang penting ke negara lain.
Teori ketergantungan merupakan bagian dari model-model
strukturalis internasional, yang secara esensial memandang negara-
negara dunia ketiga sebagai benda yang diatur oleh kekakuan struktur
ekonomi dan institusional serta terperangkap dalam suasanaketergantungan dan dominasi terhadap negara-negara kaya.
Terdapat dua jalur dalam model strukturalis internasional ini
yaitu model dependensi neo-kolonial dan model paradigma
tiruan/palsu. Model dependensi neo-kolonial merupakan sisa-sisa
pertumbuhan dari pemikiran Marxis. Ciri pemikiran ini adalah
eksistensi dan memelihara keterbelakangan dunia ketiga, terutama
sekali terhadap evolusi historis mengenai sistem kapitalis
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 11/29
internasional yang betul-betul tidak sama dalam hubungan negara-
negara kaya dan negara-negara miskin. Model paradigma tiruan/palsu
yaitu atribut keterbelakangan dunia ketiga mengenai kesalahan dan
ketidaksesuaian nasehat yang diperoleh dengan baik tetapi negara
maju/donor seringkali kurang jelas atau kekurangan bahan mengenai
kondisi atau latar belakang masing-masing negara yang sedang
berkembang.
Negara maju/donor memberikan konnsep-konsep yang besar,
struktur teoritikal yang baik dan model-model ekonometrik yang
kompleks mengenai pembangunan yang seringkali menimbulkan
kekurangsesuaian atau menimbulkan kebijakan-kebijakan yang keliru
karena faktor-faktor institusional dan struktural (pemilikan tanah tak
adil, pembagian kredit yang timpang, pengendalian finansial yang
tidak tepat, dsb).
D. Kebijakan Stabilitas Perekonomian
Indikator makro yang penting dan berkaitan dengan kebijakan
stabilisasi harga adalah inflasi. Indicator tersebut secara mikro terkait
dengan kondisi pasar barang melalui harga-harga komoditas. Namun,
tinkat inflasi tidak hanya dipengaruhi oleh harga-harga komoditas yang
disebabkan oleh meningkatnya permintaan dan berkurangnya penawaran,
tetapi juga oleh faktor-faktor lain yang berkaitan dengan sector riil dan
moneter, serta pengaruh faktor Romer.
Untuk melihat dampak kebijakan harga terhadap stabilitas ekonomi
makro yaitu dengan menggunakan berbagai indicator. Kebijakan
perdagangan dapat didekati dengan volume impor dan ekspor komoditas.Kebijakan nilai tukar didekati dengan kurs nilai tukar itu sendiri. Pajak
dan subsidi didekati dengan nilai pajak yang diterima atau nilai subsidi
yang diberikan. Intervensi langsung didekati dengan volume fisik
pengadaan atau penyaluran komoditas yang dilakukan dalam operasi
pasar. Selain melalui kebijakan harga, secara tidak langsung stabilisasi
harga dapat juga dilakukan melalui kebijakan pemasaran output dan
kebijakan input.
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 12/29
III. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Ekonomi
Irlandia adalah anggota Uni Eropa, Organisasi untuk Kerjasama
Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Organisasi Perdagangan Dunia dan
PBB. Irlandia berada di antara kelompok awal 12 negara Uni Eropa yang
menciptakan zona euro pada Januari 2002.
Pada tahun 1987, pemerintah Irlandia mengambil langkah-langkah
untuk meningkatkan persaingan, termasuk mengurangi belanja publik
dan memotong pajak. Ini adalah dasar untuk masa pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan, yang melihat ekonomi Irlandia menjadi dikenal
sebagai Celtic Tiger. Belanja konsumen, investasi dan pasar konstruksi
meningkat. Selanjutnya, selama periode ini, Ryanair meningkatnya
kompetisi di pasar udara-perjalanan, dan investasi langsung asing masuk
berkat Irlandia untuk Intel, Microsoft dan Google mengambil keuntungan
dari tenaga kerja yang berpendidikan Irlandia dan pajak korporasi
rendah.
Setelah ekonomi terfokus pada pertanian, perekonomian Irlandia
sekarang unggul dalam jasa dan industri teknologi tinggi. Pertumbuhan
ekonomi rata-rata 10% 1995-2000 dan 7% dari tahun 2000 hingga 2004.
Industri sekarang sektor industri terkemuka, akuntansi untuk 80% dari
ekspor dan 46% dari PDB.
Namun, pada tahun 2008 resesi global memukul Irlandia sangat
sulit. Pembangunan dan booming properti yang telah didanai oleh
pinjaman yang luas dari bank-bank sekarang bisa tidak harus dibayarkembali. Sektor perbankan dilemparkan ke dalam krisis dan ekonomi
telah mengontrak sejak: -1,7% di tahun 2008, -7,1% pada tahun 2009 dan
-1% pada tahun 2010. Pada bulan November 2010, Irlandia menerima
bailout 85bn € dari Uni Eropa dan IMF.
Namun, karena penurunan beberapa sektor, ekspor telah
memberikan harapan dan dorongan bagi perekonomian. Ekspor tumbuh
7% pada kuartal pertama 2010. Selanjutnya, Irlandia masih peringkat
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 13/29
sebagai salah satu negara terkaya di Uni Eropa dalam hal PDB per kapita
dan dengan bantuan keuangan dari Uni Eropa dan IMF, Irlandia
diharapkan menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat lagi pada
tahun 2012.
B. Analisis Data
1. Tenaga Kerja dan Inflasi
Angkatan kerja dan kesempatan kerja memiliki kecenderungan
pertumbuhan dalam jangka panjang yang dinamis. Begitu pula dengan
angka pengangguran yang selalu ada. Tenaga kerja merupakan salah
satu faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk
barang maupun jasa. Negara merupakan habitat bagi warganya.
Negara ikut berperan dalam menyediakan kesempatan kerja yang
dibutuhkan para angkatan kerja. Penduduk bekerja untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi maupun utilitas. Besar pendapatan yang
diperoleh per pekerja akan berpengaruh terhadap kondisi
perekonomian dalam negeri. Berikut ini tabel dan gambar grafik
mengenai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Irlandia dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir.
Tabel 1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Negara Irlandia
Tahun
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja Perempuan
(% populasi perempuan usia
15+)
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja laki-laki
(% populasi laki-laki usia
15+)
1999 46,1 70,5
2000 47,2 71,3
2001 47,6 71,2
2002 48,8 70,82003 49,3 70,8
2004 49,6 71,4
2005 52 72,7
2006 53 73,4
2007 54 73,4
2008 53,8 72,6
2009 54,4 73
Sumber : Bank Dunia
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 14/29
Gambar 1 Grafik Tingkat Partisipasi Angkatan kerja Perempuan dan
Laki-laki di Irlandia
Tabel 1 menyajikan data mengenai tingkat partisipasi angkatan
kerja perempuan di Irlandia yang diperoleh dari presentase angkatan
kerja perempuan dibagi populasi perempuan usia 15+ dan data
mengenai tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki yang diperoleh
dari persentase angkatan kerja laki-laki dibagi populasi laki-laki usia
15+ pada tahun tersebut. Berdasarkan data diatas tingkat partisipasi
angkatan kerja wanita di Irlandia menunjukkan pertumbuhan yang
positif tiap tahunnya sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja laki-
laki cenderung tetap.
Walaupun besar persentase tingkat partisipasi angkatan kerja
perempuan yang masih rendah dibanding tingkat partisipasi angkatan
kerja laki-laki, tapi perubahan tingkat partisipasi angkatan kerja
wanita tiap tahunya cukup tinggi dimana terlihat angka awal tingkat
partisipasi angkatan kerja wanita yang berada di angka 46 terus naik
sampai 8 poin menuju angka 54. Sedangkan tingkat angkatan kerja
laki-laki menunjukkan perubahan persentase yang kurang dari 5 poin
dan cenderung naik turun dari persentase awal.
Ada banyak alasan dibalik perubahan ini, di antaranya
disebabkan oleh adanya teknologi baru, yang telah mengurangi jumlah
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin rumah
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1 9 9 9
2 0 0 0
2 0 0 1
2 0 0 2
2 0 0 3
2 0 0 4
2 0 0 5
2 0 0 6
2 0 0 7
2 0 0 8
2 0 0 9
Tingkat Partisipasi
Angkatan KerjaPerempuan (%
populasi perempuan
usia 15+)
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja laki-
laki (% populasi laki-
laki usia 15+)
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 15/29
tangga. Alasan lainnya disebabkan oleh peningkatan pengenalan alat
KB, yang telah mengurangi jumlah kelahiran anak bagi beberapa
keluarga. Selain itu perubahan peran wanita ini juga disebabkan oleh
perubahan sikap politik dan sosial. Secara bersama perkembangan ini
menimbulkan dampak yang sangat besar, seperti yang ditunjukkan
oleh data tersebut (Mankiw, 2007).
Setelah mengetahui tingkat partisipasi angkatan kerja wanita dan
laki-laki, perlu kemudian dilakukan analisis terhadap persentase
penganggurannya.
Tabel 2 Tingkat Pengangguran di Negara Irlandia
TahunPersentase pengangguran,perempuan (% angkatan
kerja perempuan)
Persentase pengangguran,laki-laki (% angkatan kerja
laki-laki)
2001 3,6 3,8
2002 3,8 4,5
2003 4 4,8
2004 3,9 5
2005 4,1 4,6
2006 4,2 4,5
2007 4,2 4,8
2008 4,7 7,12009 8 14,7
Sumber : Bank Dunia
Gambar 2 Grafik Persentase Pengangguran di Irlandia
0
2
4
6
8
10
12
14
16
200120022003200420052006200720082009
Persentase
pengangguran,
perempuan (%
angkatan kerja
perempuan)
Persentase
pengangguran, laki-
laki (% angkatan
kerja laki-laki)
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 16/29
Tingkat pengangguran merupakan persentase angkatan kerja
yang tidak bekerja. Data tabel 2 menunjukkan perubahan yang
fluktuatif pada tingkat pengangguran perempuan dan tingkat
pengangguran pada laki-laki yang justru mengalami peningkatan.
Berdasarkan gambar grafik, kedua grafik sama-sama mengalami
tingkat pengangguran yang fluktuatif cenderung terus. Kemerosotan
ekonomi negara ditandai dengan pengangguran yang tinggi dan
ledakan ekonomi ditandai dengan pengangguran yang rendah (Lipsey,
et.al., 1990). Titik pengangguran pada tahun 2008 baik pada
perempuan dan laki-laki berada pada tingkat penggangguran yang
tinggi dengan kata lain terjadi kemerosotan ekonomi. Hal terkait
dengan sejarah perekonomian Irlandia yang terkena pukulan resesi
global. Dan pada tahun 2009 semakin rendah lagi akibat masalah pada
tahun sebelumnya yang masih berdampak.
Kesempatan kerja (employment ) menunjukkan jumlah pekerja
dewasa (biasanya yang dinyatakan resmi berumur 16 tahun atau lebih
termasuk yang berada dalam angkatan kerja bersenjata) yang memiliki
pekerjaan (Lipsey, 1990). Dalam bidang pertanian, penambahan
kesempatan kerja dapat terjadi dengan adanya usaha membuka tanah-
tanah baru, penerapan teknologi kimia-biologis dan diversifikasi
tanaman (Rusli, 1983). Tingkat pengangguran disuatu negara dapat
disebabkan karena kondisi kesempatan kerja yang tersedia di negara
tersebut. Dibawah ini terdapat gambar grafik yang memuat persentase
kesempatan kerja yang ada di Negara Irlandia.
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 17/29
Tabel 3 Persentase Kesempatan Kerja sektor pertanian, industri
dan jasa di Irlandia
Tahun
Kesempatan Kerja
di Sektor Pertanian
(% dari totalkesempatan kerja)
Kesempatan Kerja
di Sektor Industri
(% dari totalkesempatan kerja)
Kesempatan Kerja
di Sektor Jasa (%
dari totalkesempatan kerja)
2001 7 29 63,5
2002 7 27,6 64,8
2003 6,5 27,7 65,4
2004 6,3 27,6 65,6
2005 5,9 27,9 65,5
2006 5,6 27,5 66,3
2007 5,4 27,5 66,7
2008 5,8 25,7 68,12009 5 21,1 73,5
Sumber : Bank Dunia
Gambar 3 Grafik Persentase Kesempatan Kerja di Irlandia
Kesempatan kerja yang ada di Irlandia adalah sektor industri,
sektor pertanian dan jasa. Tingkat kesempatan kerja pada sektor jasa
memiliki persentase yang lebih besar dibandingkan sektor pertanian
dan industry. Dari grafik dapat diindikasikan bahwa tenaga kerja
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2 0 0 1
2 0 0 2
2 0 0 3
2 0 0 4
2 0 0 5
2 0 0 6
2 0 0 7
2 0 0 8
2 0 0 9
Kesempatan Kerja
di Sektor
Pertanian (% dari
total kesempatan
kerja)
Kesempatan Kerja
di Sektor Industri
(% dari total
kesempatan
kerja)
Kesempatan Kerja
di Sektor Jasa (%
dari total
kesempatan
kerja)
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 18/29
cenderung bekerja di sektor jasa dan industri, dan minat terhadap
pertanian masih rendah.
Kesempatan kerja di Irlandia akan mengalami kondisi yang
dinamis terkait dengan berbagai kebijakan dalam perusahaan maupun
kebijakan yang dibuat pemerintah. Besarnya permintaan dan
penawaran tenaga kerja terkait dengan biaya atau upah tenaga kerja.
Besaran upah tenaga kerja dipengaruhi faktor produksi lainnya yaitu
tingkat harga bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan
output yang optimal. Tingkat harga bahan mentah yang meningkat
akan berpengaruh pada harga jual yang akan dipasarkan. Penduduk
yang juga sebagai angkatan kerja akan mengalami keterpurukan
ganda, yakni ketika upah mereka menjadi lebih kecil dan ketika
mereka membeli barang produksi dengan tingkat harga yang tinggi.
Variabel tenaga kerja juga terkait dengan besarnya tingkat
inflasi dalam negeri. Tingkat inflasi merupakan perubahan tingkat
harga. Tingkat harga yang tinggi atau rendah dapat mengindikasikan
kemampuan daya beli setiap pekerja atau masyarakat yang ada dalam
negara tersebut. Persentase perubahan harga dikenal dengan istilah
inflasi. Tingkat inflasi dapat diukur dengan menggunakan deflator
GDP yakni hasil bagi GDP nominal dengan GDP rill. Deflator GDP
mencerminkan apa yang sedang terjadi pada seluruh tingkat harga
dalam perekonomian (Mankiw, 2007).
Berikut gambar grafik yang memuat informasi tingkat inflasi
diukur dari deflator GDP dan harga konsumen.
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 19/29
Tabel 4 Tingkat Inflasi di Irlandia
TahunIndikator (% Tahunan)
Inflasi dalam harga
konsumen
Inflasi dalam deflator
GDP
2000 5,56483027 5,76896979
2001 4,87235485 5,52265437
2002 4,65195246 4,53494371
2003 3,47988319 2,781801
2004 2,1948734 1,97890868
2005 2,431541 2,5165909
2006 3,93889471 3,7385823
2007 4,87992471 1,09555858
2008 4,05350628 -1,4596058
2009 -4,4799377 -4,02748382010 -0,9461664 0,37248996
Sumber : Data Bank Dunia
Gambar 4 Grafik Tingkat Inflasi dengan Ukuran deflator terhadap
Harga Konsumen
Bedasarkan grafik 4 menununjukkan tingkat inflasi ukuran CPI
dan GDP deflator menunjukkan persentase yang fluktuatif cenderung
naik turun. Tahun 2000 dan 2007 menunjukkan tingkat inflasi yang
tinggi dibandingkan inflasi yang pada tahun lainnya. Baik inflasi
ukuran CPI maupun GDP deflator sama-sama melebihi rata-rata
tingkat inflasi masing-masing ukuran. Keadaan inflasi yang tinggi
akan berimbas pada variabel makro ekonomi lainnya, terkait dengan
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
2 0 0 0
2 0 0 1
2 0 0 2
2 0 0 3
2 0 0 4
2 0 0 5
2 0 0 6
2 0 0 7
2 0 0 8
2 0 0 9
2 0 1 0
Indikator Inflasi
dalam harga
konsumen
Indikator Inflasi
dalam deflator GDP
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 20/29
tenaga kerja, konsumsi, dan pendapatan. Inflasi tinggi berarti tingkat
harga naik dan output yang merosot.
Tingkat inflasi ukuran GDP deflator pada tahun 2007
menunjukkan tingkat inflasi yang lebih tinggi dibandingkan tahun
2006 dan 2008. Dimana besar GDP deflator tahun 2007 menunjukkan
angka 5% yang artinya telah dilakukan penghilangan inflasi sebesar
5% dari GDP nominal yang merupakan ukuran nilai uang yang
berlaku dari output perekonomian. Perubahan persentase inflasi tahun
2006 dengan 2007 berkisar 1% dengan kata lain tingkat harga naik
sebesar 1% sedangkan perubahan persentase -1% atau tingkat harga
turun sebesar 1%. Tingkat inflasi CPI ketika tingkat inflasi tinggi
menunjukkan angka yang lebih besar dibanding hasil inflasi dari harga
konsumen dan juga dari deflator GDP, dan ketika tingkat inflasi turun,
inflasi menurut CPI jauh lebih rendah dibandingkan hasil inflasi dari
deflator GDP.
Indeks harga konsumen adalah inflasi yang paling dicermati.
Para pembuat kebijakan di Bank Sentral memantau CPI ketika
memilih kebijakan moneter. Banyak ekonom percaya bahwa, untuk
sejumlah alasan, CPI cenderung melebihkan nilai inflasi. Karena
mengukur harga dari sekolompok barang tetap, CPI tidak
mencerminkan kemampuan konsumen melakukan subtitusi ke barang-
barang yang harga relatifnya rendah. Ketika harga relatif berubah,
biaya hidup yang sebenarnya tidak meningkat secepat CPI
(Mankiw, 2007).
Menurut Philip, inflasi dan tingkat pengangguran, memilikihubungan secara negatif, dimana tingkat inflasi berlawanan dengan
tingkat pengangguran. Pada grafik tingkat pengangguran tahun 2007
menunjukkan tingkat pengangguran rendah dimana pemerintah
mampu memilih kombinasi tertentu antara laju inflasi dan
pengangguran, angka pengangguran yang lebih rendah bisa dicapai
dengan resiko laju inflasi yang lebih tinggi. Pernyataan philip tersebut
sejalan dengan kondisi pengangguran tahun 2007 yang cenderung
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 21/29
rendah dan kondisi dimana tingkat inflasi tahun 2007 yang lebih tinggi
dari tahun sebelumnya.
2. Teori Pertumbuhan
Pertumbuhan GDP per kapita merupakan indikasi berapa besar
pengeluaran total per pekerja untuk mengkonsumsi barang atau jasa
yang diproduksi di dalam negerinya. Berikut adalah tabel dan grafik
yang memuat informasi pertumbuhan GDP per kapita di Negara
Irlandia :
Tabel 5 Persentase Pertumbuhan GDP per kapita di Negara
Irlandia
Tahun Pertumbuhan GDP per kapita ( % tahunan)2000 8,25835326
2001 4,03201688
2002 4,76598826
2003 2,7242776
2004 2,70325624
2005 3,73145945
2006 2,83917783
2007 3,28499678
2008 -5,0459929
2009 -8,2697827
2010 -0,8997969
Sumber : Data Bank Dunia
Gambar 5 Grafik Pertumbuhan GDP per Kapita
-10
-8
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
10
2 0 0 0
2 0 0 1
2 0 0 2
2 0 0 3
2 0 0 4
2 0 0 5
2 0 0 6
2 0 0 7
2 0 0 8
2 0 0 9
2 0 1 0
Pertumbuhan GDPper kapita ( %
tahunan)
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 22/29
Produk domestik bruto sering dianggap sebagai ukuran terbaik
dari kinerja perekonomian. Tujuan GDP adalah meringkas aktivitas
ekonomi dalam suatu nilai uang tertentu selama periode tertentu.
Salah satu adalah dengan melihat GDP sebagai pendapatan total dari
setiap orang di dalam perekonomian. Cara lain untuk melihat GDP
adalah sebagai pengeluaran total atas output barang dan jasa
perekonomian (Mankiw, 2007).
Berdasarkan gambar grafik 5 menunjukkan pertumbuhan GDP
per kapita yang berfluktuatif cenderung turun. Dan pada tahun 2009
tampak penurunan pada pertumbuhan GDP per kapita sangat tajam
hingga menyentuh angka negatif. GDP per kapita yang mencapai
angka negatif mengindikasikan perekonomian dalam negeri yang
mengalami penurunan atas daya beli konsumen untuk mengkonsumsi
barang dan jasa yang tersedia atau penurunan terhadap output
perekonomian yang dihasilkan. Namun keadaan pemulihan dapat
dicapai pemerintah Irlandia dimana terlihat penstabilan pertumbuhan
GDP ke arah angka positif. Masyarakat Irlandia tahun 2010 mampu
mengeluarkan pendapatan yang diperoleh untuk membeli barang atau
jasa yang dibutuhkan.
Angkatan kerja suatu negara tiap tahun terus meningkat terkait
dengan pertumbuhan penduduk dalam negeri yang sifatnya dinamis.
Dibawah ini terdapat tabel dan grafik pertumbuhan populasi yang
akan dikaitkan dengan teori Solow berikutnya yaitu pertumbuhan
populasi. Dalam model solow dikatakan, suatu negara dengan tingkat
pertumbuhan populasi yang tinggi akan mempunyai persediaan modalper pekerja pada kondisi mapan yang rendah dan juga tingkat
pendapatan per pekerja yang rendah. Dengan kata lain, pertumbuhan
populasi yang tinggi cenderung menyulitkan suatu negara karena sulit
mempertahankan tingkat modal per pekerja yang tinggi apabila jumlah
pekerja tumbuh dengan cepat (Mankiw, 2007).
Selanjutnya untuk membuktikan model kedua pertumbuhan
solow yaitu terkait dengan pertumbuhan populasi, dibawah ini
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 23/29
terdapat tabel dan grafik yang akan kita lihat apakah bukti tersebut
akan mendukung teori yang dibuat dalam model Solow.
Tabel 6 Total Populasi di Negara Irlandia
Tahun Total Populasi
2000 3805174
2001 3866243
2002 3931947
2003 3996521
2004 4070262
2005 4159914
2006 4260341
2007 4356931
2008 44256832009 4458942
2010 4481430
Sumber : Bank Dunia
Gambar 6 Grafik Pertumbuhan GDP per kapita terhadap
Pertumbuhan Populasi
Berdasarkan grafik 6 menunjukkan hubungan antara
pertumbuhan populasi di Irlandia dengan pertumbuhan GDP per
kapita memiliki hubungan yang negatif atau berlawanan. Terlihat dari
grafik yang saling berlawanan diantara keduanya. Semakin kecil
pertumbuhan populasi di suatu negara menunjukkan pertumbuhan
-500000
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
3500000
4000000
4500000
5000000
2 0 0 0
2 0 0 1
2 0 0 2
2 0 0 3
2 0 0 4
2 0 0 5
2 0 0 6
2 0 0 7
2 0 0 8
2 0 0 9
2 0 1 0
Total Populasi
Pertumbuhan GDP
per kapita ( %
tahunan)
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 24/29
GDP per kapita yang tinggi. Dari gambar grafik di atas, kasus
pertumbuhan populasi diIrlandia selaras dengan teori yang dibawakan
dalam model pertumbuhan Solow yang mengatakan bahwa suatu
negara dengan tingkat pertumbuhan yang rendah akan mempunyai
tingkat pendapatan per pekerja yang tinggi. Sehingga untuk kasus di
Irlandia menunjukkan bahwa perekonomian dalam kondisi terpuruk
dalam beberapa tahun terakhir.
3. Kebijakan Stabilisasi
Tingkat pengangguran yang tinggi dapat mengguncang baik
kondisi perekonomian maupun sosial politik dalam negeri. GDP rill
merupakan indikasi suatu negara dalam kondisi rakyatnya makmur
atau tidak (konteks nya mengenai daya beli barang dan jasa).
Sehingga untuk menstabilkan kondisi dalam negeri perlu ditangani
dengan kebijakan. Kebijakan stabilisasi perekonomian suatu negara
terkait dengan kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan kebijakan
perdagangan yang dibuat pemerintahan. Kebijakan disesuaikan
dengan kebijaksanaan. Dalam variebel makroekonomi, kebijakan
fiskal terkait dengan pajak dan pengeluaran pemerintah yang dapat
kita kaitkan dengan besarnya pendapatan nasional. Sedangkan
kebijakan moneter lebih kepada tingkat suku bunga ataupun jumlah
uang yang beredar di masyarakat.
Tabel 7 Persentase GDP rill dengan Persentase Total
Pengangguran di Negara Irlandia
Tahun GDP Rill Presentase total Pengangguran
2001 24,01% 4,3
2002 23,64% 3,72003 26,01% 4,2
2004 26,51% 4,5
2005 26,08% 4,5
2006 25,74% 4,4
2007 21,59% 4,4
2008 16,58% 4,6
2009 12,98% 6
Sumber : global finance dan Bank Dunia
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 25/29
Gambar 7 Grafik Presentase GDP rill dan Persentase totalPengangguran
GDP Rill merupakan nilai harga barang dan jasa yang diukur
dengan menggunakan harga konstan. GDP rill menunjukkan apa yang
akan terjadi terhadap pengeluaran atas output jika jumlah berubah
tetapi harga tetap (Mankiw, 2007).
Berdasarkan data tabel 7, GDP Rill di Irlandia menunjukkan
pengeluaran atas output berubah cenderung fluktuatif turun. Tahun2009 menampakkan kondisi pengeluaran atas output yang semakin
menurun dibandingkan penerimaan dari output yang dipasarkan
dengan kata lain kemampuan masyarakat untuk mengkonsumsi barang
atau jasa sangat rendah dan tingkat pengangguran cukup tinggi
dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan gambar grafik diatas memperlihatkan bahwa GDP
rill dengan total pengangguran memiliki sifat berlawanan atau
hubungannya negatif. Grafik pengangguran yang semakin tinggi
membuat grafik GDP rill. Tingkat pengangguran perlu ditangani
dengan penambahan lapangan kerja atau program minat terhadap
sektor lapangan kerja diluar dari ketrampilan individu yang dimiliki.
Melihat dari data sebelumnya, dimana kesempatan kerja di sektor
masih rendah dari kesempatan kerja rata-ratanya, menambah tenaga
0.00%
100.00%
200.00%
300.00%
400.00%
500.00%
600.00%
700.00%
GDP Rill
Presentase total
Pengangguran
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 26/29
kerja dalam sektor pertanian akan mampu mengurangi angka
pengangguran di Irlandia.
Ekspor dan impor merupakan indikator dari pendapatan nasional
yang memiliki anggaran berlebih atau malah negatif (kurang). Ekspor
menjadi penting karena dengan ekspor negara itu mampu mengimpor.
Ekspor menambah permintaan agregat, sedangkan impor justru
mengurangi. Standar kehidupan suatu negara tergantung pada barang
dan jasa yang tersedia untuk dikonsumsi, dan bukan pada apa yang
diproduksi (Lipsey, et.all., 1990).
Tabel 8 Persentase Ekspor dan Impor Barang da Jasa di Negara
Brazil
TahunEkspor Barang dan Jasa (%
tahunan)
Impor Barang dan Jasa
(% Tahunan)
2000 20,17226034 21,49067035
2001 8,621276182 7,240016131
2002 4,961567715 2,41039036
2003 0,553538881 -1,241733541
2004 7,319089336 8,756539886
2005 5,179018485 8,408077798
2006 4,444574636 6,861355437
2007 7,933281322
2008 -2,961312933
2009 -9,299962965
2010 2,712330427
Sumber : Bank Dunia
Gambar 8 Grafik Persentase Ekspor dan Impor Barang dan Jasa di
Irlandia
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
25
2 0 0 0
2 0 0 1
2 0 0 2
2 0 0 3
2 0 0 4
2 0 0 5
2 0 0 6
2 0 0 7
2 0 0 8
2 0 0 9
2 0 1 0
Ekspor Barang danJasa (% tahunan)
Impor Barang dan
Jasa (% Tahunan)
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 27/29
Berdasarkan data tabel 8 menunjukkan bahwa persentase impor
lebih besar dibanding persentase ekspor. Tahun 2009 menunjukkan
kondisi perdagangan dalam negeri maupun luar negeri mengalami
perguncangan ekonomi. Data tahun 2010 tampak persentase impor
langsung melejit naik. Hal ini mengindikasikan Pemerintah Irlandia
menerapkan kebijakan fiskal dimana menaikkan pengeluaran
pemerintah untuk mengimpor barang dan jasa agar harga barang dan
jasa yang dikonsumsi jauh lebih rendah dibandingkan kondisi normal
jika tidak dilakukan subsidi atau impor.
Berdasarkan gambar grafik ekspor dan impor di Irlandia
menunjukkan bahwa kegiatan impor pada tahun terakhir jauh lebih
banyak dibanding kegiatan ekspor. Besarnya nilai persentase import
pada tahun 2010 sebesar 2% mengindikasikan pemerintahan Irlandia
mengeluarkan anggaran belanja pemerintah untuk membeli barang
dan jasa dari luar negeri yang diperuntukkan untuk mensubsidi barang
dan jasa dalam negeri yang cenderung lebih mahal.
Jika kita lihat tahun 2010 ke belakang, persentase ekspor dan
impor cenderung merosot. Hal ini terkait dengan masalah krisis
perekonomian global yang efeknya membuat kepercayaan konsumen
dan investor karena harga barang komoditas pangan cenderung tinggi.
Kemudian tampak peningkatan persentase ekspor dan impor pada
tahun 2010. Kebijakan pemerintah terbilang aktif terihat dari
persentase ekspor yang negatif mampu menguat kembali.
Kebijakan stabilisasi yang ditampilkan Irlandia yang merupakan
negara sedang maju lebih menitikberatkan pada aspek kebijakanfiskal yang tepat. Kebijakan ini juga tergantung bagaimana sumber
daya perangkat pemerintah bekerja untuk konsisten dan tepat memilih
kebijakan sesuai dengan melihat variabel-variabel penyebabnya.
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 28/29
IV. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Perubahan persentase tingkat partisipasi angkatan kerja wanita di
Irlandia lebih besar dibandingkan laki-laki.
2. Perubahan persentase tingkat pengangguran pada laki-laki lebih
tinggi dibanding perubahan persentase tingkat pengangguran pada
wanita.
3. Sektor kesempatan kerja terbesar di Negara Irlandia berada pada
sektor jasa dan sektor kesempatan kerja terkecil ada pada sektor
pertanian.
4. Tingkat inflasi yang tinggi menunjukkan tingkat pengangguran
yang rendah di Negara Irlandia.
5. Pertumbuhan GDP per kapita di Irlandia menunjukkan
peningkatan.
6. Pertumbuhan populasi di Irlandia yang rendah menunjukkan
pertumbuhan GDP per kapita yang tinggi.
7. GDP rill yang tinggi di Irlandia menunjukkan angka
pengangguran di Irlandia cenderung rendah atau kondisi mapan
cukup baik.
8. Kebijakan stabilisasi di Irlandia cenderung aktif dengan ketepatan
pada aspek kebijkan fiskal.
B. Saran
1. Kebijakan stabilisasi tidak hanya mendasarkan atas variabel
ekonomi dan politik saja tetapi juga variabel demografi yangmerupakan objek terbesar dari negara.
5/14/2018 Country Report - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/country-report-55a930ba2dbab 29/29
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Country Report-Ireland. Dalam situs www.worldbank.org
Lipsey, R.G, P.O. Steiner dan Purvis D.D,. 1990. Pengantar Makroekonomi.
Edisi kedelapan. Penerbit Erlangga. Jakarta
Mankiw, N.G,. 2007. Makroekonomi. Edisi ke enam. Penerbit Erlangga.
Jakarta
Rusli, S. 1983. Pengantar Ilmu Kependudukan. PT Pustaka LP3ES
Indonesia. Jakarta.
Todaro, M.P,. 1978. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Balai Aksara.
JakartaMcEachren, W.A,. 2000. Ekonomi Makro : Pendekatan Kontemporer .
Penerbit Salemba Empat. Jakarta
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26484/4/Chapter%20II.pdf
http://www.g-excess.com/3861/penyebab-inflasi-dan-teori-inflasi-dalam-
ekonomi/
http://olga260991.wordpress.com/2010/04/07/teori-pertumbuhan-ekonomi/
http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/WP_33_2004.pdf
http://www.relocatemagazine.com/id/background-ireland/2453-the-
economy-of-ireland-an-overview
Top Related