Contoh Proposal Keripik Singkong (KWU)
Posted by jelajah internet , Add Comment in Contoh proposal on Thursday, November 06, 2014
PROPOSAL USAHA
Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu tugasdari mata kuliah kewirausahaan
“Pengembangan Usaha Kripik Singkong”
Disusun Oleh : Aris kurniawan ( xxxxxxxxxx)
Program Study KewirausahaanIBI Darmajaya
2014/2015
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Ide UsahaDengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju sekarang ini kebutuhan manusia akan gizi semakin meningkat setiap manusia membutuhkan makanan yang bergizi untuk menjamin keshatanya.Kesempatan bagi kami untuk membuat usaha makanan kecil ( ringan ) dengan banyak orang yang suka makanan-makanan kecil, saya yakin usaha kami akan berhasil dan menguntungkan.
1.2 Gagasan UsahaUntuk mengantisipasi turunnya harga jual produk pertanian (Singkong) serta mempertahankan perekonomian industri rumah tangga agar tetap stabil maka perlu adanya gagasan yang lebih luas, bermutu dan bermanfaat serta berkwalitas tinggi yaitu dengan memanfaatkan hasil pertanian dan mengolahnya menjadi keripik singkong.
BAB II
RELEVANSI
2.1 Mengapa Usaha Kripik Singkong Dibutuhkan?Secara geografis Indonesia merupakan negara agraris, tanah yang subur dengan hamparannya yang hijau. Hal tersebut sangat mendukung Indonesia untuk meningkatkan hasil produksi hasil pertanian. Namun hasil produksi bisa berkwalitas rendah karena adanya pengarus krisis perekonomian yang menurun. Maka untuk menjaga agar kualitas dan komoditas hasil pertanian (singkong) tetap tinggi maka perlu adanya pengolahan pemanfaatan hasil yang lebih luas dan kaya akan ide-ide atau gagasan baru salah satunya yaitu dengan menolahnya menjadi produk kripik singkong yang berkwalitas.
2.2 Kendala/ Masalah yang Harus DipecahkanUntuk mewujudkan hal tersebut dalam pengembangan dan peningkatan produk usaha kripik singkong menjadikannya suatu produk yang berkwalitas dan berkomoditas tinggi, kami terkendala dengan pembiayaan atau modal. Untuk itu kami sangat butuh bantuan dari donatur atau investor dalam hal permodalan.
BAB III
TINJAUAN DARI USAHA
3.1 Tujuan yang akan dicapai
Menciptakan lapangan pekerjaan Sebagai media mencari keuntungan Untuk memenuhi kebutuhan konsumen Mewujudkan kemampuan dalam berwirausaha untuk meningkatkan kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat Memberdayakan semangat dan kemampuan kewirausahaan di kalangan
masyarakat dan mahasiswa yang mampu diandalkan dalam berwirausaha
3.2 Manfaat utama
Dengan adanya industri usaha kripik singkong ini masyarakat dan siswa memiliki kesempatan/ peluang untuk berwirausaha dan ketrampilan tersendiri dan kemudian bisa meningkatkan produksi kripik singkong sehingga usaha ini semakin berkembang dan pendapatan semakin meningkat
Terpenuhinya kebutuhan masyarakat sekitar dan siswa baik dalam segi ekonomi dan lapangan kerja.
3.3 Indikator keberhasilan
1. Aktifitas masyarakat.Aktivitas perekonomian mahasiswa dalam usaha industri pembuatan kripik singkong direspon oleh masyarakat luas. Mudah-mudahan dengan adanya program usaha pembuatan kripik ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar khususnya bagi mahasiswa yang bergerak dalam usaha pembuatan kripik.
2. Kebutuhan pasar.Terhadap kebutuhan pangan di masyarakat terus meningkat. Kebutuhan akan kripik singkong ini bisa dijadikan sebagai camilan setiap hari, jajan khas dan oleh-oleh bagi keluarga. Bagi masyarakat produk kripik singkong merupakan produk yang memiliki ciri khas tersendiri mulai dari rasa, penampilan dan bahan. Karena produk kripik buah dan sayur diproses secara alami langsung dari buah dan sayur segar sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tanpa adanya bahan pengawet. Sehingga permintaan akan kripik singkong semakin meningkat.
3. Bahan baku usaha.Sebagian besar daerah kita dekat dengan masyarakat yang bergerak di bidang pertanian. Sehingga sangat mudah sekali untuk memperoleh bahan baku yang asli dan alami.
4. Tenaga pengelola.Untuk usaha pembuatan kripik singkong ini dikelola oleh tenaga terampil yaitu
sekelompok mahasiswa dan dalam pengejaannya sudah menjadi kewajiban para Mahasiswa.
5. Kelebihan usaha kripik singkong
Nutrisi tidak hilang, karena digoreng pada suhu rendah (80-85oC) Warna tidak berubah dan tidak gosong Kripik renyah dan nikmat
BAB IV
AKTIVITAS KEGIATAN USAHA
4. Metodologi pembuatan produk
a. Alasan kami memilih usaha kripik singkong
Bahan baku mudah diperoleh
Bahan baku• Singkong• Penyedap rasa
Balik modal cepat (4-6 bulan) Pasar terbuka lebar, bahkan peluang ekspor sangat besar Proses produksi dan pengelolaan usaha sangat gampang
b. Langkah membuat
- Potong singkongdengan alat pemotong
- Setelah itu potongan singkong di masukan k dalam penyedap rasa yang telah di sediakan- Kemudian pisang langsung di goreng- Setelah itu di tiriskan- Seletah berapa saat lalu kita kemas.
c. Peralatan
- Kompor Gas- Alat pemotong singkong- Penjepit plastik
d. Rincian biaya
Modal awal :o Mui Rp 150.000o Pembuatan Merk Rp. 100.000o Kompor Gas Rp. 500.000o Alat pemotong singkong RP. 1.500.000o Penjepit plastik Rp. 500.000Total Modal Awal RP. 2.750.000
Modal Perminggu :• Pengurusan surat izin• Packing biaya Rp. 30.000
• Bahan baku :- singkong 20 kg Rp. 140.000- penyedap rasa Rp. 10.000
• Transportasi - biaya Rp. 100.000• Tenaga kerja
- 2 orang Rp. 100.000
Pengeluaran Perbulan:
Rincian perminggu:
• Bahan baku Rp. 213.000/minggu• Transportasi Rp. 100.000/minggu• Packing Rp. 30.000/minggu• Karyawan 2 orang Rp. 100.000/minggu• Total Rp. 643.000/minggu• Jadi pengeluaran perbulan = 4 x 443.000 =Rp 1.772.000• (Pengeluaran perbulan+ Modal awal )(Rp.1.772.000+ Rp.2.750.000) =Rp.4.522.000• Jadi pengeluaran modal awal Produksi adalah =Rp.4.522.000
Pemasukan:• Keripik singkong jadi 100 bungkus• Minimal 100 bukngkus/minggu• Harga per bungkus Rp 10.000 ( ¼ kg )• Jadi julmah pemasukan = jmlh keripk x harga 100 bks x 10.000 = Rp. 1.000.000/ Minggu• jadi pendaptan perbulan = 4 x 1.000.000 = Rp 4.000.000Keuntungan: Keuntungana perbulan = (pemasukan / bulan – pengeluaran/bulan) = ( Rp 4.000.000 – Rp 1.772.000) = Rp 2.228.000
BAB V
PENUTUP
5.1 KesimpulanHasil pertanian seperti pisang ternyata bisa ditingkatkan menjadi produksi berkomoditas atau berkualitas tinggi seperti keripik singkong. Selain dapat memenuhi kebutuhan masyarakat juga membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk berwirausaha.
5.2 Kritik dan SaranDalam penyusunan proposal ini, penyusun banyak mengalami kendala, maka penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran demi penyempurnaan proposal ini.
EVERYTHING'S NICE"It's about the most important materials and fabulous works"
Monday, April 28, 2014
Proposal KewirausahaanPROPOSAL USAHA
KETA (Keripik Kita)
I. LATAR BELAKANGKeripik singkong merupakan salah satu produk
makanan ringan yang banyak digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai para mahasiswa di kampus Gunadarma.Meskipun trend tersebut belum lama dikenal masyarakat luas, namun perkembangannya sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen keripik singkong mulai beralih jalur dengan menambahkan rasa manis pada keripik singkong pedas pada produk yang diciptakannya.
Kami menjual keripik singkong di lingkungan kampus karena masih jarang ditemukannya pen jual keripik singkong balado seperti produk kami ini.
II. VISI USAHA
Memperkenalkan dan mempertahankan kualitas produk makanan Indonesia “keripik Singkong” yang mampu menjadi makanan yang berkualitas, menarik dan diterima oleh kalangan mahasiswa sebagai makanan cepat saji atau cemilan.
III. MISI USAHA
Adapun misi yang kami terapkan adalah :
Memperkenalkan produk keripik singkong pada mahasiswa
Memberikan kepuasan kepada konsumen
Memanfaatkan bahan baku utama, sehingga singkong menjadi makanan yang berkualitas
Mencari keuntungan dari modal yang kecil
IV. ANALISA PELUANG USAHA
Peluang usaha sudah merupakan kunci penting dalam proses pemasaran karena pemasaran akan berjalan dengan lancar apabila sudah mendapatkan peluang usaha yang kita inginkan.
Bukan hanya rasanya saja yang berbeda namun kami akan membuat keripik singkong ini dalam kemasan yang lebih menarik, sehingga para konsumen tidak akan mengalami kejenuhan dalam mengkonsumsi makanan ini.
Kami akan menjual keripik singkong ini di lingkungan kampus, sehingga para mahasiswa akan lebih mudah mengenali produk kami.
Apabila kita lihat dari analisa sistem SWOT seperti hal berikut :
SWOT
Strengths (Kekuatan) :
Ø Harga keripik singkong ini cukup terjangkau oleh kalangan mahasiswa.
Ø Kualitas dari keripik singkong ini sangat terjamin rasa dan kebersihannya.
Ø Keripik ini mempunyai rasa pedas manis.
Ø Keripik singkong dapat menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang praktis, dan hemat.
Weakness (Kelemahan)
Ø Minimnya modal bahan yang di produksi kurang banyak.
Ø Bahan baku keripik singkong yang mudah rusak.
Ø Keripik singkong akan mudah rusak jika penyimpanan yang dilakukan sembarangan atau ditumpuk.
Opportunity (Peluang)
Ø Kondisi mahasiswa yang semakin konsumtif sehingga mempermudah kami untuk memasarkan produk.
Ø waktu luang yang renggang membuat mahasiswa mudah lapar sehingga ingin makan camilan.
Threats (Ancaman)
Ø Munculnya produk baru yang lebih unggul.
V. TARGET PASAR / KONSUMEN
Rata-rata penggemar berat makanan pedas adalah kalangan remaja atau anak muda, khususnya para mahasiswa di Universitas Gunadarma.
VI. CARA PEMASARAN
Kami mendatangi secara langsung mahasiswa yang sedang berada di luar kelas (sedang tidak ada jam kuliah). Lalu menawarkan kepada mereka untuk mencicipi produk kami secara gratis sebelum mereka membeli.
VII. BIAYA PRODUKSI
Adapun harga - harga dari bahan - bahan pembuatan keripik singkong dan biaya - biaya yang akan keluar dalam produksi keripik pisang ini yaitu :
No. Bahan baku Harga
1. Keripik singkong kiloan Rp. 20.000/kg
2. Plastik es (1/4) Rp. 5.000/pack
3. Lilin Rp. 1.000/batang
4. Label merk Rp. 1.000/lbr
Modal awal = Rp. 30.000/orang
Rp. 30.000 x 4 orang = Rp. 120.000
Adapun perhitungan awal produk KETA :
Keripik singkong 5kg x Rp. 20.000 = Rp. 100.000-,
Plastik pembungkus keripik 1 pack x Rp. 5.000 = Rp. 5.000-,
Lilin 2 batang x Rp. 1.000 = Rp. 2.000-,
Label merk 3 lembar x Rp. 1.000 = Rp. 3.000-,
Total keseluruhan perhitungan awal = Rp. 110.000-,
Modal awal – total perhitungan awal
Rp. 120.000 – Rp. 110.000 = Rp. 10.000-, (sebagai biaya tak terduga)
HARGA PENJUALAN
Penjualan awal 40 bungkus.
1 bungkus keripik singkong = Rp. 5.000-,
40 bungkus x Rp. 5.000 = Rp. 200.000-,
KEUNTUNGAN
Harga jual – modal awal
Rp. 200.000 – Rp. 120.000 = Rp. 80.000-,
VIII. PENUTUP
Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan Fokus, kita tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah tengah. Kami pun mengerti cara untuk berwirausaha walaupun dengan usaha kecil dan dalam lingkup yang sempit.
Demikian proposal ini kami buat, semoga proposal ini dapat terealisasi dengan baik sebagai bagian dari tugas
kuliah Kewirausahaan. Semoga Allah SWT memberikan berkat dan Rahmat-Nya bagi kita semua, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN“ALINKA CASAVA”
NAMA : Annisa Linda SartikaNO.ABSEN : 06 (enam)KELAS : XI TKJ 1HARI/ TANGGAL : Selasa, 05 Februari 2013MATA PELAJARAN : Kewirausahaan
YASPI YASMAR SMK AL HIDAYAH 1 JAKARTAJLN.RAYA CILANDAK KKO GG.DANYONG JLN.BHAKTI NO.25 CILANDAK TIMUR PASAR MINGGU-
JAKARTA SELATAN
TELP. (021) 7819547
2. Pada lembar selanjutnya, yaitu:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke khadirat Allah Yang Maha Esa. Karena berkat rahmatnya saya bisa menyelesaikan tugas makalah kewarganegaraan ini. Terima kasih untuk guru bidang studi kewarganegaraan yang telah memberikan tugas makalah ini karena dengan ini saya dapat mengerti dan memahami bagaimana cara pembuatan dan penulisan makalah pelajaran kewarganegaraan. Walaupun didalam penulisannya masih ada yang kurang tepat, tapi saya akan terus belajar demi mencapai hasil yang maksimal, sehingga dapat lebih memahami lagi. Maaf jika penyerahan tugas makalah ini kurang tepat waktu sesuai dengan yang bapak inginkan. Terima kasih untuk kedua orangtua yang telah membantu saya dalam menyelesaikan kelengkapan tugas makalah ini, dan tak lupa terima kasih buat teman-teman yang telah membantu saya menulis beberapa rincian yang kurang saya mengerti.
Semoga tugas makalah kewarganeraan ini dapat bermanfaat untuk para pembaca dan lebih bermanfaat untuk saya khusunya. Terima kasih. Wassalam.
------Selamat Membaca-----
3. di lembar ketiga maka cantumkan daftar isi untuk mempermudah menyusun laporan:
DAFTAR ISI
Halaman Depan Kata Pengantar …………………………………………………………………... i Daftar Isi ………………………………………………………………………….. ii I. Latar Belakang …………………………………………………………… 1 II. keunggulan dan fungsi produk, ……………………….... ……………...... 2 III. waktu dan tempat pelaksanaan ………………………………………...... 2 IV. Tujuan …………………………………………………………….............. 2 V. Sketsa gambar kerja …………………………………………………….. 3 VI. Bahan-bahan ……………………………………………………………… 4 VII. Fasilitas dan peralatan …………………………………………………… .4 VIII. Proses Produksi …………………………………………………………... 5 IX. Sasaran pasar pengguna …………………………………………………. 5
4. lampirkan juga latar belakang pembuatan produk wirausaha anda :
I. Latar Belakang
Dalam dunia usaha sekarang ini banyak pengusaha yang membuat beraneka ragam makanan, tetapi hanya sedikit yang emproduksi makanan tradisional Indonesia.
Makanan tradisional ini tidak kalah nikmatnya dengan makanan-makanan modern ala Eropa atau Itali. Oleh karena itu saya memilih membuka usaha dengan menjual makanan tradisional khas West Java yaitu keripik singkong yang renyah, gurih dan pedas. Keripik singkong ini diberi merk “ALINKA CASAVA,” yang berartiALINKA ini diambil dari nama lengkap saya yaitu Annisa Linda Sartika dan CASAVA adalah bahan dasar dari produk yang saya buat (keripik) ini yang berarti singkong.
Makanan ini baik dikonsumsi saat bersantai bersama keluarga, kerabat, rekan/partner, dan teman-teman anda, dapat dikonsumsi disela-sela belajar/kerja anda,sebagai penghilang rasa jenuh oleh tugas yang terlalu banyak karena makanan ini termasuk makanan ringan atau biasa disebut cemilan. Harganya juga relative murah kok! Ngga bikin kantong kering, percaya deh! Cuma Rp 1000,-
Dengan berbagai pertimbangan kami/saya optimis untuk memperoleh keuntungan yang cukup besar melalui usaha yang dijalani.
5. cantumkan ini untuk keterangan lebih lengkap:
II. Keunggulan dan Fungsi Produk
1. Terbuat dari bahan makanan alami sejenis umbi-umbian2. Tanpa bahan pengawet3. Sangat cocok untuk teman bersantai anda4. Cemilan penghilang rasa jenuh5. Dapat menjadi pelengkap nasi6. Harganya relative murah
III. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : Senin, 11 Januari 2013 Waktu : 09.00 s/d selesai Tempat : SMK Al-Hidayah 1 Jakarta
IV. Tujuan
Meningkatkan omset penjualan Memberikan kepuasan pada konsumen Mengenalkan kembali makanan yang hampir punah Menciptakan lapangan kerja Menyerap tenaga kerja baru
6. cantumkan proses pengerjaan:
V. Sketsa Gambar Proses Pengerjaannya
Bahan Baku(mentah)
beri tanda panah, menuju (proses pengolahan)
....Proses Pengolahan
beri tanda panah menuju (barang jadi) ....
Barang Jadi beri tanda panah bercabang menuju (promosi dan penjualan)
....
Promosi Penjualan ....
dari promosi dan penjualan pertemukan tanda panah di (konsumen)....
Konsumen
7. cantumkan ini, untuk memperjelas seberapa banyak keuangan yang dibutuhkan perusahaan:
VI. Bahan-Bahan
Untuk menjalankan usaha yang telah direncanakan, bahan-bahan yang diperlukan untuk proses pengolahan adalah sebagai berikut:
1 kg singkong = Rp 3000,00 ½ kg minyak goreng = Rp 8000,00
Bumbu:
2 siung bawang putih = Rp -
Garam secukupnya = Rp - Air secukupnya = Rp - Penyedap/bumbu rasa ayam = Rp 1000,00 Bubuk cabai kering = Rp 3000,00 +
Laba 20% x Rp15000,00 = Rp 3000,00Harga jual = Rp 850,00
Laba = Rp 150,00 + Rp 1000,00
Perkiraan Penjualan:20 pack x Rp1000,- = Rp20000,00
Harga pokok penjualan = Rp15000,00 -Laba keseluruhan Rp 5000,00
V II. Fasilitas dan Peralatan
1. Kompor2. Gas3. Penggorengan4. Sodet5. Pisau dapur6. Serutan keripik7. Piring ceper/ toples/ promika8. Cobek9. Ulekan10. Gayung11. Sendok
8. Cantumkan ini di lembar terakhir bagian proposal kewirausahaan:
VIII. Proses Produksi
1. Survey kebeberapa tempat penjualan2. Survey ke lingkungan (keluaga, sekolah, masyarakat, lembaga)3. Menentukan pasar/ lokasi yang potensial4. Pengadaan bahan baku5. Pengelolaan bahan baku6. Menghitung harga pembelian7. Mempromosikan produk
IX. Sasaran Pasar Pengguna
Sasaran pasar atau pengguna (segmentasi) adalah seluruh orang-orang yang ada di sekitar perumahan terdekat, keluarga/kerabat, sekolah, lembaga, dan masyarakat umum.
Pengunjung/ konsumen membeli produk keripik singkong yang reyah, gurih dan pedas dengan merk “ALINKA CASAVA” karena makanan ringan yang saya/kami buat memiliki cita rasa yang lezat, siap saji, dan tepat untuk teman bersantai anda yang tidak mengandung bahan pengawet. Selain itu pelanggan bisa menyertakannya sebagai oleh-oleh untuk orang-orang special karena produk ini dapat dibeli untuk pribadi maupun orang lain.
CONTOH PROPOSAL USAHA
PROPOSAL USAHA
Keripik Ua Aciih
di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran kewirausahaan
Di susun oleh:
1. Rifki Kurniawan
2. Rika A Tia M
3. Rizqy M Choetrul Umam
4. Sri Mulyati
5. Suryaddin Fadhil
6. Tintin Suhartini
7. Uyun Nurjaman
8. Wiwi Adawiyah
9. Yulia Rahman
UPTD SMK NEGERI I MAJA - MAJALENGKA
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
tauiik, serta hidayahNya. Proposal Rencana Usaha Kerja PembuatanKeripik Ua
Aciih telah selesai dikerjakan.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan proposal ini adalah untuk memenuhi
tugas dari mata pelajaran Kewirausahaan dan sebagai sarana pengaplikasian
ilmu yang telah kami dapat dari mata kuliah Kewirausahaan.
Penyusunan proposal ini tidak lepas dari bantuan, pengarahan, bimbingan
dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak Dede Sukmana, selaku guru mata pelajaran Kewirausahaan.
Dalam penyusunan proposal ini kami telah berusaha semaksimal mungkin,
namun apabila terdapat kekurangan kami selaku penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
akhirnya penyusun berharap semoga proposal ini bermanfaat khususnya bagi kami
sebagai penulis dan umumnya bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Perusahaan
Nama jenis usaha : Produksi Cemilan
Keripik Ua Aciih
Alamat : Jl. Sukamurni km 1 Maja Selatan
Nama Pemilik : Ibu Aciih Munasih
Bentuk usaha : Perorangan
B. Visi dan Misi
Visi Perusahaan
a. Terbaik dalam pelayanan pemesanan produk.
b. Terkenal dengan kualitas produk yang berbeda dengan berbagai rasa.
c. Terkemuka dan nomor satu di kabupaten Majalengka
Misi Perusahaan
a. Mewujudkan pelayanan pemesanan yang cepat tanggap.
b. Mewujudkan keahlian dalam pembuatan Kripik Singkong yang berkualitas.
c. Mewujudkan daya tarik seluruh masyarakat untuk produk makanan ini.
C. Aktivitas Usaha
Memproduksi makanan (kripik singkong) bermacam rasa.
Melayani pemesanan konsumen dengan cepat.
Penjualan produk ke berbagai tempat.
BAB II
DESKRIPSI USAHA
A. Latar Belakang
Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara
simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan.
Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya
sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit
mahal. Dari pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuat bisnis “Keripik
Ua Aciih” Nama Ua Aciih kami ambil dari kebunn singkongnya Ua Ucih sebagai
pemilik kebun tersebut.
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus
diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.. Bagaimana
peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara
memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa
keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk
bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang
ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan
psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan
keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah
untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar.
Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi
gagal daripada gagal mencoba.
Sebenarnya banyak peluang usaha yang bisa kami kembangkan, namun
kebanyakan usaha tersebut memerlukan modal yang tidak sedikit, hal seperti ini
menjadi kendala untuk kami sebagai kelompok yang ingin belajar usaha.
B. Tujuan Pendirian Perusahaan
a. Untuk melayani masyarakat dalam hal kebutuhan makanan ringan pada saat
santai, picnik, acara keluarga,dan lain-lain.
b. Membuka lapangan pekerjaan.
c. Mengembangkan kerja sama dengan mitra bisnis.
BAB III
ASPEK PEMASARAN
A. Target pasar atau Konsumen
Yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman
bahwa usaha ini bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila
telah pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi kami ini
tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah
pemasaran, keuangan dan administrasi.
Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan
tenaga. Pesaing kita dari perusahaan kripik lainnya
B. Konsep pemasaran
Pemasaran kami terdiri dari 4 elemen (Price+Place+Promotion). untuk
produk, kami mesti mensurvai para pesaing-pesaing kami. Misalnya saja,
menentukan apa, 1 jenis terpopuler untuk kripik di tempat lain. Nah, khusus, ke 1
menu itu, Anda mutlak menguasainya. Langkah berikutnya, bertanya kepada diri
kita sendiri untuk maju selangkah lebih maju. Misalnya, dengan melakukan inovasi.
Mampukah kita menciptakan hal-hal yang baru dengan 1 menu populer itu. Contoh,
bagaimana caranya membuat kripik yang unik dan beda dan terlihat lebih menarik
serta kalau bisa dengan paket murah.
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN
Dalam pendirian usaha ini tentunya membutuhkan pengelolaan barang,
keuangan dan tenaga pekerja yang baik agar hasil yang diharapkan dapat
tercapai. Sebelum melakukan pengelolaan usaha, perlu disampaikan bentuk
kepemilikan usaha Kripik Singkong Ua Aciih adalah perorangan (Kerabat) Sehingga
yang terlibat dalam pengolahan usaha ini adalah Kerabat, dalam hal ini kawan
seperjuangan.
Mengenai kebutuhan tenaga kerja adalah 9 orang dengan jam kerja dari mulai
jam 09.00 s.d jam 16.00 dimana Bisnis ini dimiliki bersama dengan system bagi
modal.
Bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas
masing-masing, misalkan dari 9 orang tersebut
1 orang sebagai pengawas
5 orang bertugas mencari dan mengolah bahan
3 orang bertugas mengantar pesanan dan melakukan perekrutan tenaga kerja
apabila membutuhkan.
Dalam mempertimbangkan bentuk kepemilikan usaha yaitu peroangan (kerabat),
maka bentuk organisasi manajeman atau pembagian tugas usaha sebagai berikut:
Tim manajemen dalam hal ini adalah sebagai berikut :
Manajer umum ` : Suryaddin Fadhil
Manajer administrasi dan keuangan : Rikka Ade Tia Maelani
Manajer gudang dan barang : Sri Mulyati
Karyawan :
Rifki Kurniawan
Rizqy M Choerul Umam
Tintin Suhartini
Uyun Nurjaman
Yulia Rachman
BAB V
ASPEK PENGOLAHAN
A. Proses Pembuatan
Tidak lah sulit bagi kami untuk membuat kripik singkong karena bahan yang kami
butuhkan mutlak ada dimana-mana.
Untuk bahan-bahanya/hari
1. 3kg Singkong
2. 1 ½ Kg Minyak Goreng
3. 2kg Aida
4. Garam+Penyedap rasa
5. Bawang Putih
6. Plastik ¼
B. Cara pembuatannya
1. Singkong yang sudah dikupas di cuci kemudian di iris tiois-tipis
2. Rendam singkong dan penyedap rasa di tambah bawang merah da putih yang suda
di tumbuk terlebih dahulu
3. Panaskan minyak goreng padawajan setelah panas masukan singkong tinggu
hingga matang angkat lalu tiriskan taburi dengan penyedap rasa
4. Singkong siap dikemas
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
A. Modal Usaha
Pada aspek keuangan ini, bisnis kami mendapat modal dengan bagi modal yang
terdiri dari 9 orang. Per orangnya mengeluarkan modal Rp 16.000. Jadi Modal awal
kita sebesar Rp.144.000.
No Bahan Satuan Harga satuan
Jumlah
1 Singkong 15 1000 15000
2 Minyak 3kg 11000 33000
3 Aida 10 Bungkus 2500 25000
4 Garam 1kg 5000
5 Bawang merah 1kg 5000 5000
6 Bawang putih 1kg 6000 6000
7 Plastik ¼ 1pck 6000 6000
Jumlah 120.000
Dengan modal Rp. 144.000, dan sisa dari modal Rp. 22.000, yang dimasukan ke
keuangan, kami bisa menghasilkan 650 bungkus dan kami jual/bungkusnya @ Rp.
1000
Berikut ini kami tampilkan Proyeksi Keuangan 1 bulan
Minimal mendapat 4 kali pesanan
2 x Partai Besar Minimal 200 bungkus
@ Rp 200.000 = Rp. 400.000 x 2 = Rp. 800.000
2 x Partai Kecil Minimal 150 bungkus
@ Rp 150.000 = Rp. 300.000 x 2 = Rp. 600.000
Perkiraan Pendapatan minimal 1 bulan Rp 1.400.000
Jurnal laporan laba lugi/bulan
1. Biaya Tenaga Kerja (6 orang @ Rp 5000 x 4 Pesanan)
Biaya Tenaga Kerja Rp. 240.000
2. Biaya Bahan Baku (@ Rp 120.000,00).
Rp 120.000 x 4x Pesanan = Rp 480.000
Biaya Bahan Baku Rp 480.000
Pendapatan – biaya tenaga kerja – bahan baku = laba
1.400.000-240.000-480.000 = 680.000
Jadi laba yang diperoleh adalah sebesar Rp. 680.000,00
B. Aspek usaha dimasa yang akan datang
Melihat kondisi pasar dan perajin saat ini yang setiap waktu terjadi perubahan
dari peminat khususnya pada produk kami. Kami bertekad untuk tetap memasarkan
produk yang kamihasilkan. Untuk itu kami memasarkan produk yang kami hasilkan
untuk itu kami utamakan di wilayah majalengka,sekolah dan took-toko lain.
Tidak hanya itu perusahaan kami juga tidak lepas dari pemasaran lewat
internet misalkan di tokobagus.com, situs jejaring social atau situs-situs yang
banyak di akses oleh kalangan masyarakat.
C. Penutup
Usaha kecil menengah Kaleng Rombeng merupakan usaha rumahan dengan
modal pribadi dengan proses pengerjaannya dilakukan sederhana dengan
bermodalakan keterampilan.
Sehubungan dengan keterbatasan modal yang yang dimiliki perusahaan maka
diharapakan ada bantuan modal dari pihak lain sehingga usaha kami bisa
berkembang menjadi perusahaan yang besar yangdapat membantu mengurangi
tingkat penggangguran di wilayah mjalengka terutama. Sehingga majalengka
menjadi kabupaten yang mandiri.
Majalenka, Desember 2011
Penusun
makalah kewirausahaan
PEMBUKAAN USAHA PEMBUATAN KERIPIK SINGKONG SINGKONG
1. LATAR BELAKANG PEMBUATAN USAHA
Manusia yang hidup sudah menjadi semacam suatu kewajiban untuk bertahan hidup ditengah-tengah
masyarakat. Untuk bertahan hidup manusia perlu berinteraksi dengan sesame manusia lain, terutama
dalam menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Dewasa ini lahan pekerjaan semakin bertambah, tetapi dengan banyaknya jumlah penduduk, peluang
untuk mendapatkan pekerjaan jadi semakin kecil. Untuk itu, ada baiknya, setiap manusia mampu berdiri
sendiri dengan usahanya dalam bertahan hidup.
Usaha dalam bertahan hidup itu diantaranya dengan membuka sendiri lahan usaha baru untuk kita
tekuni. Dengan mempertimbangkan segala sesuatunya, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana
yang menunjang, yang tidak hanya diciptakan oleh kita, tetapi untuk mempermudah juga dilihat dari
aspek lingkungan.
Ada berbagai macam lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah usaha pembuatan kripik
singkong seperti apa yang akan penulis paparkan dalam makalah ini.
2. IDENTIFIKASI PEMBUATAN USAHA
Pembuatan usaha baru yang kita rintis sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal yang akan
mendasari usaha kita tersebut, diantranya adalah untuk apa kita melukan kegiatan usaha yang
dimaksud, apa saja hal yang kira-kira menjadi rintangan dan hal-hal yang dapat meringankan usaha kita
tersebut, dan bagaimana kemungkinan keuntungan yang dapat kita peroleh dengan membuka usaha
tersebut.
3. TUJUAN MEMBUAT USAHA
Adapun tujuan kita untuk mendirikan suatu usaha adalah selain untuk bertahan hidup, lebih khusus lagi
kita mencari laba atau untung dari usaha yang kita lakukan tersebut. Disamping itu, lebih jauh lagi, kita
berharap dapat membuat lapangan kerja sendiri dan jika memungkinkan, kita dapat menyediakan
lapangan kerja untuk orang lain.
Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dan diharapkan dapat memanfaatkannya
khusunya dalam suatu pemilihan usaha.
PEMBUKAAN USAHA PEMBUATAN KERIPIK SINGKONG SINGKONG
1. PROSPEKTIF MASA DEPAN
Usaha ini sangatlah bagus dan cerah karena usaha yang dijalankan ini sudah mulai ditinggalkan orang.
Ciri produk yang khas yang dimiliki oleh perusahaan, membuat daya tarik tersendiri akan usaha ini, baik
dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan sistem manajemen dan kontrol kualitas yang terjaga, maka usaha ini akan cukup berpotensi
hingga masa yang akan datang. Dengan menajemen yang diterapkan pada tiap bagian dari usaha ini, dari
mulai manajemen dalam bahan baku, produksi, hingga pemasaran, maka usaha apapun akan dapat
bertahan menghadapi persaingan baik dengan sesama produsen keripik singkong maupun bersaing
dengan produk baru lainnya.
Disamping itu, karena keripik singkong merupakan jenis makanan yang sudah umum di masyarakat
sehingga dalam hal pangsa pasarnya tidak akan diragukan lagi.
2. ANALISIS PERSAINGAN
Seorang pengusaha harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga usaha yang
dijalankannya tidak mengalami kegagalan ditengah jalan.
Persaingan dengan perusahaan lain akan dapat diatasi dengan langkah-langkah yang terencana denan
baik dan matang yang diantaranya adalah melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang kita
buat, yang dalam hal ini proses produksi keripik singkong, dilakukan dengan cepat tanpa mengabaikan
rasa dan rupa dari keripik singkong tersebut.
Efisiensi dapat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga terampil atau tenaga yang telah dilatih
dalam hal pembuatan keripik singkong. Mulai dari penyiapan bahan baku hingga pengirisan yang
dilanjutkan dengan penggorengan.
Dalam produksi bahan makanan sangat perlu diperhatikan cita rasa dan rupa. Cita rasa yang tinggi tanpa
memperhatikan rupa, akan kurang berhasil, begitupun sebaliknya.
Packing atau pengemasan produk yang elegan dan unik akan memberi nilai jual tersendiri. Dalam
keyataan, kebanyakan produk yang dikemas, hampir 40% biaya produksi adalah untuk kemasan,
sedangkan sisanya adalah untuk bahan baku dan tenaga kerja.
Bermunculannya produsen jenis makanan ringan juga akan memberikan persaingan tersendiri walaupun
dari segmen produksi yang berbeda, tetapi untuk segmen makanan ringan hal ini akan sangat
memanaskan persaingan.
3. SEGMENTASI PASAR YANG AKAN DIMASUKI
Segemen pasar yang diincar adalah kalangan bawah hingga atas, dimana keripik singkong dapat dimakan
oleh siapapun, tidak terkecuali kalangan atas.
Produk yang dihasilkan berupa keripik singkong akan dipasarkan dengan cara penitipan ke pengecer
yang bisa berupa warung atau toko makanan maupun toko biasa. Selain itu keripik singkong yang
dihasilkan dapat dipasarkan melalui door to door langsung ke konsumen akhir.
Keripik singkong dapat juga dipasarkan dengan dengan cara order pemesanan. Hal ini biasanya untuk
pemesanan partai yang agak besar, dalam hal ini dilakukan oleh distributor.
Lebih jauh lagi, dengan pengemasan yang merstandar tinggi, produk keripik singkong ini dapat
menembus pemasaran di super market ataupun bahkan skala ekspor ke luar negeri.
Dengan kemasan yang dibuat sedemikian rupa hingga dapat terlihat elegan, maka kalangan atas yang
biasanya mempertimbangkan gengsi, tidak akan ragu untuk membeli keripik singkong yang
bersangkutan walaupun harga jualnya jadi akan lebih membengkak.
4. ESTIMASI KELANCARAN USAHA
Kelancaran suatu usaha tidak hanya ditentukan dari lancarnya penjualan, tetapi juga ditentukan oleh
proses produksifollow-up-nya. Dengan lancarnya penjualan secara otomatis juga memerlukan proses
produksi yang juga tidak terhambat.
Kelancaran produksi bisa ditentukan oleh penggunaan permesinan yang dapat menghemat upah tenaga
kerja dengan tingkat produksi yang juga tinggi.
Selain ditentukan oleh penggunaan permesinan, kelancaran produksi juga dapat ditentukan oleh tenaga
produksi yang telah terampil dan mampu berdisiplin hingga bisa mencapai target produksi sesuai
dengan order penjualan.
Kelancaran produksi tidak akan terlepas dari kelancaran suplai bahan baku. Dalam hal ini bahan baku
yang digunakan adalah berupa ubi batang atau singkong.
Dewasa ini memang penanaman singkong sudah tidak banyak dilakukan oleh para petani. Singkong
hanya dijadikan sebagai tanaman penyelang pada tanaman utama sepeti pada palawija.
Untuk itu perlu dipikirkan untuk mempunyai sumber bahan baku sendiri. Salah satu caranya yaitu bisa
dengan memiliki lahan kebun sendiri, atau bekerjasama dengan petani yang bersedia menanam
singkong secara khusus. Hal ini untuk menjaga agar produksi tidak berhenti.
Sebagai penunjang kelancaran usaha, khususnya dalam hal proses produksi, kelancaran suplai bahan
baku ini sangat perlu untuk diperhatikan. Cadangan bahan baku perlu dipertimbangkan untuk proses
produksi hingga paling tidak 5 hari. Hal ini untuk menjaga jika terjadi hambatan dalam penyediaan
bahan baku.
Karena singkong merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijaga dan diketahui batas kualitas
singkong yang baik untuk dijadikan bahan baku.
Kantung plastik, alumunium foil, atau bahkan foam-box yang biasa digunakan untuk kemasan makanan,
kadang hanya berupa kemasan standar dan kurang sesuai untuk digunakan dalam mengemas jenis
produk seperti keripik singkong. Untuk itu perlu dipikirkan cara pengadaan kemasan ini disesuaikan
dengan produk keripik singkong yang dihasilkan, jika diperlukan harus dipikirkan pembuatan sendiri
kemasan yang lain dari yang lain.
5. PENETAPAN HARGA JUAL
Penetapan harga jual dilakukan dengan cara memperhitungkan harga bahan baku, upah pekerja, proses
produksi, pengemasan, pemasaran dan jika perlu diperhitungkan pula biaya promosi dan transportasi.
Semua harga yang telah teridentifikasi dapat dihitung hingga bisa didapat harga satuan minimal (modal
yang digunakan). Selanjutnya kita dapat menentukan harga jual setalah diperhitungkan dengan
keuntungan yang ingin kita peroleh.
Penetapan harga ini sangat perlu dilakukan untuk standarisasi penjualan, sehingga tidak akan terjadi
kesenjangan yang signifikan antara harga produk yang harus dibayar konsumen secara langsung dengan
harga produk setelah melalui distributor atau agen.
Dalam penetapan harga jual ini kita juga harus realistis. Jika ditentukan terlalu tinggi maka konsumen
akan mempertimbangkan kembali untuk membeli produk kita dan lebih jauh lagi mereka akan lari ke
produk lain yang sejenis. Hal tersebut tentu tidak ingin terjadi. Untuk itu perlu diperhitungkan harga jual
produk dari produsen lain.
BAB III
PENUTUP
Dari tulisan yang telah penulis uraikan di atas dapat ditarik benang merah dalam merintis usaha
pembuatan keripik singkong, diantaranya adalah bahwa dalam merintis suatu usaha ada baiknya
direncanakan secara matang baik ditinjau dari prospek masa depan maupun sistem manajemen yang
dapat dilakukan untuk mengelola usaha yang bersangkutan.
Selain itu perlu pula dipikirkan dan diperhitungkan tentang prospek persaingan, segmentasi pasar dan
kelancaran usahanya.
Khusus untuk pengelolaan usaha pembuatan keripik singkong ini, perlu diperhatikan ketersediaan bahan
baku berupa singkong beserta sifat dari singkong itu sendiri yang dapat membusuk.
Penetapan harga jual merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam suatu usaha. Harga harus realistis tetapi tidak melupakan modal yang dikeluarkan untuk melakukan usaha yang bersangkutan tersebut.
Makalah Usaha Keripik Singkong
1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Dewasa ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai gizi tinggi telah mengalami
peningkatan. Potensi salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk memenuhi
kebutuhan ini adalah umbi-umbian seperti singkong. Selama ini, di daerah - daerah pedesaan, para
petani hanya menjual singkong secara langsung tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dahulu.
Sehingga harga jualnya sangat rendah dan tidak bisa memberikan pendapatan lebih bagi para petani.
Dengan mengetahui pemanfaatan dan produk-produk apa saja yang dapat dihasilkan dari singkong
tentu akan mendorong dan memotivasi petani untuk memanfaatkan hasil pertaniannya agar
memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang
enak dan juga bernilai gizi tinggi. Banyaknya produk olahan dari singkong menjadi alasan utama
mengapa singkong perlu dikembangkan dalam pengolahannya. Dipilihnya singkong juga sangat tepat
mengingat manfaat dan kegunaan singkong cukup luas, terutama untuk industri makanan. Banyaknya
manfaat dan kegunaan dari singkong memungkinkan singkong lebih ditumbuhkembangkan di daerah -
daerah sentra produksi singkong. Berbagai jenis produk olahan langsung terdiri dari produk olahan
kering (misalnya keripik singkong dan kerupuk singkong) dan produk olahan semi basah (contohnya
tape, getuk dan makanan tradisional lainnya). Untuk produk awetan olahan singkong dapat dijadikan
produk tapioka dan turunannya, gaplek dengan produk turunannya (antara lain tiwul, nasi rasi (beras
singkong), serta tepung singkong sebagai bahan baku untuk tiwul instan dan juga berbagai aneka kue.
( Purba, 2012)
Dari berbagai jenis makanan tersebut keripik singkong merupakan produk yang cocok untuk
kalangan petani, selain proses pembuatannya yang cukup mudah, keripik singkong merupakan makanan
ringan yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan keripik singkong
menjadi ikon makanan khas Indonesia yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini
dapat kita lihat dengan semakin banyaknya usaha kecil menengah yang memproduksi keripik singkong.
Apabila ditinjau dari aspek ekonomis usaha pembuatan keripik singkong mempunyai prospek yang
menggembirakan. Karena dengan harga yang sangat terjangkau konsumen bisa menikmati keripik
singkong yang renyah, gurih, dan nikmat. Seiring dengan popularitas dan memasyarakatnya kripik
singkong sebagai makanan ringan yang lezat dan bernilai gizi tinggi, maka permintaan konsumen dan
pasar terhadap kripik singkong di berbagai daerah terus meningkat.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan ?
2. Bagaimana cara pembuatan keripik singkong ?
3. Bagaimana perbandingan keuntungan antara penjualan singkong secara langsung dengan penjualan
singkong sebagai keripik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan.
2. Mengetahui cara pembuatan keripik singkong.
3. Mengetahui perbandingan keuntungan antara penjualan singkong secara langsung dengan penjualan
singkong sebagai keripik.
2. Pembahasan
2.1 Kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan
Singkong lebih dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu. Secara keseluruhan tumbuhan ini telah
dimanfaatkan, baik daun maupun akarnya. Bagian akar disebut juga umbi, dengan dagingnya berwarna
putih atau kekuning-kuningan bila dalam keadaan segar. Umbi singkong tidak tahan disimpan lama
tanpa perlakuan khusus setelah dipanen kurang lebih selama dua hari. Pada saat itu, singkong telah
mengandung racun yang ditandai oleh perubahan warna daging buahnya menjadi biru gelap. Racun itu
adalah asam sianida.
Ada beberapa jenis singkong yang dikembangkan di Indonesia. Jenis atau varietas singkong
digolongkan berdasarkan kadar asam sianida yang dikandungnya. Ada jenis singkong manis dan singkong
pahit. Singkong manis dapat digunakan langsung karena mempunyai kadar asam sianida relatif rendah.
Yakni kadarnya di bawah 40 mg asam sianida per kilogram (kg) umbi yang masih segar. Kadar sianida di
bawah 40 mg dapat hilang ketika singkong dibilas air atau dimasak sampai matang, sehingga tetap
menjadikan umbi singkong tidak dapat dikonsumsi secara langsung dalam keadaan mentah. Untuk
kelompok singkong manis, diantaranya gading, adira I, mangi, betawi, metega, randu ranting, dan kaliki.
Jenis singkong pahit mempunyai kadar asam sianida di atas 50 mg/kg umbi segar. Umumnya digunakan
untuk keperluan industri, seperti industri tapioka. Golongan singkong pahit adalah basiorao, adira IV,
muara, tapikuru, bogor, adira II, dan SPP. Berdasarkan penelitian beberapa ahli, dikatakan bahwa
semakin tinggi kadar asam sianida dalam umbi, maka rasanya akan semakin pahit. Beberapa cara telah
diterapkan untuk mengurangi senyawa racun itu, seperti perebusan, pemanasan, pengukusan,
pencucian, dan pengeringan. Cara pencucian tergolong efektif untuk mengurangi racun sianida karena
asam sianida mudah terlepas ke dalam air rendaman. Sementara cara pengeringan dapat menguapkan
senyawa beracun tersebut. ( Husniati, 2010)
Hal terpenting untuk diperhatikan dalam menghidangkan aneka macam makanan dari bahan
singkong yang aman dari racun ini adalah memilih umbi singkong dari jenis singkong manis dan
melakukan proses pencucian seperti yang dianjurkan. Kadar asam sianida yang rendah di bawah 40
mg/kg umbi segar relatif aman, tidak membahayakan kesehatan, dan berasa manis. Karena itu, apabila
mengkonsumsi umbi singkong dan beberapa jenis umbi - umbi lain yang mengandung sianida, sebaiknya
memilih jenis umbi yang memiliki kadar asam sianida rendah dan masih dalam keadaan segar serta
memperhatikan cara pengolahan untuk menghilangkan racunnya.
2.2 Pembuatan keripik singkong
Pembuatan keripik singkong sangat sederhana dan tidak dibutuhkan keahlian khusus, tetapi perlu
diperhatikan dalam memilih singkong dan teknik pembuatannya. Apabila menggunakan bahan singkong
yang berkualitas baik dan juga teknik pembuatan yang baik, maka akan menghasilkan keripik singkong
yang enak dan renyah. Singkong yang baik untuk keripik adalah singkong yang masih muda yang
berumur sekitar 3 bulan,tidak memiliki banyak serat, dan diolah ketika singkong masih dalam keadaan
segar.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan keripik singkong adalah singkong, garam, bawang
putih, air kapur sirih, air dan minyak goreng. Tahap-tahap pembuatan keripik singkong adalah sebagai
berikut :
1. Langkah awal pembuatan keripik singkong diawali dari memanen singkong yang sudah berumur sekitar
3 bulan. Dipilih singkong yang tidak terlalu tua, karena biasanya singkong yang tua cenderung lebih keras
dibandingkan singkong yang muda.
2. Singkong yang sudah dipanen lalu dibersihkan dari kulit arinya,pembersihan ini dilakukan hingga tidak
ada lagi kulit ari yang tersisa kemudian dicuci hingga bersih. Jika sudah di cuci dengan bersih, singkong
tersebut di iris - iris. Pengirisan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu vertikal dan horizontal, menurut
selera dan nilai jualnya. Irisan harus tipis dan rata agar tidak keras.
3. Bawang putih dan garam dihaluskan,kemudian dimasukkan ke dalam air,dan ditambahkan sedikit air
kapur sirih.
4. Kemudian irisan singkong dimasukkan ke dalam air yang sudah dibumbui lalu direndam ( sekitar
setengah jam atau semalaman agar bumbunya meresap). Setelah itu ditiriskan, singkong yang telah
direndam tersebut dikeringkan hingga benar - benar kering tanpa terkena sinar matahari secara
langsung.
5. Setelah singkong selesai dibersihkan dan diiris, kemudian masuk ke tahap penggorengan. Di saat
menggoreng singkong, harus selalu dilakukan pengecekan agar tidak lengket satu sama yang lain. Dan
dipastikan minyak untuk menggoreng singkong dalam keadaan cukup panas.
6. Setelah keripik matang (bagian tepi irisan singkong bewarna kecoklatan), keripik singkong ditiriskan,
selanjutnya keripik siap masuk ketahap berikutnya yaitu proses penimbangan dan pengemasan. Dalam
proses ini tidak boleh sembarangan mengemasnya, harus dilakukan dengan teliti agar kemasan tertutup
dengan benar. ( Adijaya, 2012)
2.3 Perbandingan keuntungan antara penjualan singkong secara langsung dengan penjualan singkong
sebagai keripik.
Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan. Untuk menanam
singkong, rata-rata petani mengeluarkan modal kerja sekitar Rp 500.000,00 per hektar per musim
tanam. Setelah 9 bulan sampai 1 tahun, mereka akan panen sekitar 10 ton singkong segar. Kalau disaat
panen harga singkong Rp 500,00 per kg, petani akan memperoleh pemasukan sebesar Rp 5.000.000,00.
Keuntungan mereka sebesar 900% dari modal kerja dalam kurun waktu 1 tahun. Sebuah prosentase
keuntungan yang cukup baik. Pendapatan mereka dari singkong memang sangat besar prosentasenya,
namun secara nominal petani singkong tidak akan dapat hidup dari komoditas tersebut. Itulah sebabnya
harus ada suatu pemanfaatan singkong menjadi produk dengan nilai jual yang lebih tinggi, salah satunya
adalah dengan membuat usaha keripik singkong.
Dalam usaha keripik singkong, selain menggunakan singkong sebagai bahan utamanya juga
diperlukan alat - alat dan bahan yang lain dalam proses pembuatannya. Sehingga selain modal awal
penanaman singkong, juga diperlukan biaya produksi. Berikut ini adalah biaya yang diperlukan
dalam proses pembuatan keripik dengan asumsi singkong yang digunakan sebesar 500 kg per
produksinya.
a. Peralatan yang digunakan untuk produksi.
No Jenis Alat Jumlah
(Unit)
Harga
(Rp/unit)
Usia
Usaha (th)
1 Penggorengan 2 50.000 5
2 Pisau 10 10.000 5
3 Kompor gas 2 200.000 5
4 Sarung tangan 2 5.000 1
5 Plastik 20 5.000 -
b. Bahan baku yang digunakan dalam sekali proses produksi.
No Nama bahan baku Jumlah(kg) Harga (Rp)
1 Garam 10 1.000/kg
2 Bawang putih 10 15.000/kg
3 Minyak goreng 100 7 .000/kg
4 Kapur sirih 4 20.000/L
c. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam usaha.
No
Jumlah tenaga kerja
TKDK TKLK
Pria Wanita Pria Wanita
3 - 4 2
Keterangan :
TKDK : Tenaga kerja dalam keluarga
TKLK : Tenaga kerja luar keluarga
Upah tenaga kerja :
Pria : Rp. 30.000/ HKP
Wanita : Rp. 30.000/HKP
Jam kerja : 4-6 jam/hari
d. Harga hasil produksi.
No Satuan Harga(Rp)
1 1 5. 000
2.3.1 Analisis usaha
Diasumsikan dalam satu kali proses produksi rata - rata dihasilkan 1000 bungkus keripik dengan
harga produk Rp 5.000,00 per bungkus. Pembayaran upah tenaga kerja dilakukan setiap pekerjaan
selesai dilakukan. Perhitungan biaya produksi dan keuntungannya adalah sebagai berikut :
1. Biaya Variabel
Jumlah @(Rp) Total(Rp)
TLKL 4 35.000 140.000
Bawang putih 10 kg 15.000 150.000
Garam 10 kg 1.000 10.000
Minyak goreng 100 kg 7.000 700.000
Plastik 10 pack 5.000 50.000
Kapur sirih 4 kg 20.000 80.000
Total 1.130.000
2. Biaya Tetap
Nama Alat Jumlah @ (Rp) Umur
Ekonomis
Total (Rp)
setelah
Penyusutan
per tahun
Kompor gas 2 buah 200.000 5 400.000
Penggorengan 2 buah 50.000 5 10.0000
Sarung tangan 2 buah 5.000 1 100.00
Pisau 10 buah 10.000 4 100.000
TKDK 4 35.000 - 140.000
Total 750.000
3. Total Biaya
Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap
= Rp 1.130.000,00 + Rp 750.000,00
= Rp 1.880.000,00
4. Penerimaan Kotor
Penerimaan Kotor = Jumlah produksi x Harga produksi
= 1000 x Rp 5.000,00
= Rp 5.000.000,00
5. Pendapatan Bersih
Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor – Total biaya
= Rp 5 000.000,00 – Rp 1.880.000,00
= Rp 3.120. 000,00
6. Pendapatan Keluarga
Pendapatan Keluarga = Pendapatan bersih + Biaya tetap
= Rp 3.120.000,00 + Rp 750.000,00
= Rp 3.870.000,00
Keuntungan dari hasil produksi tersebut dapat digunakan untuk pengembangan usaha tani
selanjutnya karena dari keuntungan yang diperoleh, setelah dapat mencukupi kebutuhan hidup masih
ada uang yang tersisa yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha tani selanjutnya. Dengan
asumsi bahan baku singkong yang digunakan dalam proses produksi sebesar 500 kg diperoleh
keuntungan sekitar Rp 3.120.000,00. Sehingga jika 1 hektar tanah dapat menghasilkan 10 ton singkong,
maka keuntungannya adalah Rp 62.400.000,00. Dengan usaha keripik ini, tentu akan diperoleh
keuntungan yang lebih besar yang dapat meningkatkan penghasilan petani dibandingkan jika hanya
menjual singkong secara langsung.
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Singkong yang baik untuk digunakan sebagai bahan makanan adalah singkong manis, karena memiliki
kadar asam sianida yang relatif rendah sehingga tidak beracun jika dikonsumsi. Selain itu juga harus
diperhatikan dalam cara pengolahannya serta memilih singkong yang masih segar untuk dijadikan bahan
makanan.
Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, salah satunya adalah keripik
singkong.Dalam proses pembuatan keripik, ada beberapa tahap yang harus
dilakukan yaitu pemilihan, pencucian,pemotongan, penggorengan, dan pengemasan.
Dalam membuat suatu usaha, tujuan yang paling utama adalah memperoleh keuntungan. Dengan
mengolah singkong menjadi keripik, akan diperoleh keuntungan yang lebih besar daripada menjual
singkong secara langsung tanpa proses pengolahan. Dalam pembuatan usaha ini, diperlukan modal yang
lebih besar, namun keuntungan yang diperoleh juga lebih besar, dan dari keuntungan tersebut, selain
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga dapat digunakan untuk modal usaha
selanjutnya. Sehingga dengan usaha keripik singkong ini penghasilan petani akan meningkat.
3.2 Saran
Kita harus memahami peluang - peluang usaha yang ada disekitar. Dalam dunia agraris tentu banyak
sekali hasil pertanian yang dapat diolah menjadi produk lain yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Sehingga dengan mengetahui cara pemanfaatan dari suatu hasil pertanian, kemudian menerapkannya
dalam suatu usaha, akan diperoleh keuntungan yang lebih besar dan dapat meningkatkan penghasilan.
Daftar Rujukan
Adijaya, Yanto. 2012. Cara membuat keripik singkong, (Online),
(http://www.resepsingkong.com/index.php/cara-membuat-keripik-singkong/) diakses 12
Januari 2013.
Husniati. 2010. Memilih Singkong Aman Dimakan, (Online),
(http://www.radarlampung.co.id/read/opini/6565-memilih-singkong-aman-
dimakan-) diakses 10 Januari 2013.
Purba, Frans H.K. 2012. Potensi Singkong / Ubi Kayu dalam Pengembangan Usaha dan
Meningkatkan Pendapatan yang Memiliki Nilai tambah,(Online),
(http://heropurba.blogspot.com/2012/04/potensi-singkong-ubi-kayu-dalam.html)
diakses 10 Januari 2013.
Top Related