7/24/2019 Contoh ArtAikel
1/8
PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN STRATEGI
PETA KONSEP (CONCEPT MAP) DAN STRATEGI PQ4R
(PREVIEW, QUESTIONS, READ, REFLECT, RECITE, AND
REVIEW) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN
TINGKAT BERFIKIR ABSTRAK SISWA
Sri Jumini, Wid! Sun!rn"#$, Su%!rmi#$
$# Pr"&r!m S'udi Pndidi)!n Fi*i)! Uni+r*i'!* S!in* AQur!n
er_kuadrad@ya!!"#!$
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaranpeta konsep dan PQ4R, motivasi belajar siswa, dan tingkat berfikir abstrak terhadap prestasi belajarsiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. ampel penelitianditentukan dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas. !ji hipotesis penelitianmenggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial "#"#". $ari hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa% &'( terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan strategi pembelajaran terhadap prestasi
belajar siswa, strategi pembelajaran peta konsep lebih baik dibandingkan dengan strategi PQ4R) &"(
terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa, dan motivasibelajar kategori tinggi lebih baik daripada motivasi belajar kategori rendah, &*( terdapat pengaruhyang signifikan tingkat berfikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar siswa, tingkat berfikir abstrakkategori tinggi tidak lebih baik dibandingkan dengan kategori rendah) &4( tidak terdapat interaksiantara strategi pembelajaran dengan motivasi belajar siswa) &+( tidak terdapat interaksi antara strategi
pembelajaran dengan tingkat berfikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar siswa) &( tidak terdapatinteraksi antara motivasi belajar dengan tingkat berfikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar siswa)&-( tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan motivasi belajar dan dengan tingkatberfikir abstrak siswa terhadap prestasi belajar siswa.
ata kun/i% pembelajaran fisika, strategi peta konsep, strategi PQ4R, Motivasibelajar, tingkat berfikir abstrak, prestasi belajar siswa, gerak satudimensi.
PENDA-ULUAN
0isika banyak diperoleh oleh anak
atau siswa se/ara langsung dengan
pengamatan sederhana di lingkungan
sekitarnya termasuk di lingkungan keluarga
dalam /akupan informal. eperti hilangnya
air ketika dipanaskan, terjadinya perubahan
wujud pada air ketika dimasukkan ke dalam
kulkas, jatuhnya setiap benda menuju pusat
bumi dan lain sebagainya. emua hal itu
masih bersifat informal dalam artian tidak
terstruktur dan teren/ana serta tidak
terbimbing. 1leh karena itu dibutuhkan
suatu wadah yang betul2betul punya visi dan
misi terarah guna meningkatkan
kedewasaan anak dalam berfikir untuk
kehidupannya. 3adah yang dimaksud disini
adalah lembaga pendidikan seperti sekolah,
tempat2tempat kursus dan juga sekolah
sebagai bagian dari lembaga sosial
7/24/2019 Contoh ArtAikel
2/8
masyarakat yang sifatnya formal maupun
nonformal.
ebagai lembaga formal masyarakat
yang merupakan tempat mentransfer ilmu2
ilmu ilmiah, alamiah dan juga ilmu amaliah,maka sekolah dituntut memiliki sarana dan
prasarana yang memadai guna menunjang
kegiatan belajar2mengajar yang berlangsung
di kelas seperti buku2buku yang dijadikan
referensi, laboratorium, ruang kelas yang
memadai dan lain sebagainya. arana
belajar adalah peralatan dan perlengkapan
untuk pelaksanaan proses belajarmengajar
sesuai dengan jenis dan tingkat pendidikan
yang diselenggarakan. sementara prasarana
adalah suatu tempat atau ruangan bangunan
untuk melaksanakan program belajar danmengajar &ukirman, dkk., '55*% 6(. 7adi
bila keberadaan sarana dan prasarana suatu
pendidikan diabaikan, maka akan terbayang
ketidak berhasilan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah tersebut.
Penggunaan metode ataupun strategi
konvensional di atas menjadi salah satu
penyebab tidak senangnya siswa untuk
belajar di dalam kelas. 8al ini senada dari
ungkapan ahli bahwa 9 jika terjadi bahwa
siswa menentang pelajaran atau bersikap
a/uh atau tidak mau masuk ke dalam kelas,
maka salah satu penyebabnya adalah
masalah metode mengajar yang digunakan,
misalnya dalam pelajaran :P; yang
seharusnya digunakan metode laboratoris
untuk melakukan tes atau per/obaan
nyatanya guru meng2gunakan metode
/eramah< &8amalik, "66*% '(.
elama ini di sekolah menengah atas
yang letaknya tidak di kota besar se/ara
umum masih banyak menggunakan metode2
metode lama yang disebut metode2metodekonvensional dalam sistem tradisional.
Padahal dalam sistem tradisional, kelas2
kelas biasanya hanya berlangsung selama 4-
sampai +6 menit, mereka tidak memberi
waktu bagi siswa untuk bertanya,
berdiskusi, men/ari tahu, berfikir kritis, atau
terlibat dalam proyek kerja nyata dan
peme/ahan masalah &7ohnson, "66=) 4'(
Memilih metode yang tepat untuk
memaksimalkan transformasi informasi
kepada siswa, sangat bergantung dari materi
apa yang mau disampaikan kepada siswa.
>ila materi yang mau di sampaikan
berkaitan dengan materi yang tuntutannya
pengamatan, jelas tidak akan /o/ok jika
menggunakan metode /eramah. $an bila
materi yang tuntutannya analisis persamaan,
tidak akan /o/ok menggunakan metode
demonstrasi dan lain sebagainya. ebagai
/ontoh, penyampaian materi tentang gerak
melingkar tidaklah lengkap bila
disampaikan hanya dengan /eramah saja
namun akan lengkap bila siswa diminta
mengamati langsung /ontoh2/ontoh dari
gerak melingkar. 7adi dapat dikatakan
bahwa metode yang akan digunakan di
dalam proses pembelajaran fisika harus
disesuaikan dengan sifat materi yang mau
disampaikan ke siswa.7adi jelas bahwa kehidupan so/ial di
lingkungan sekolah harus sinkron dan
terpadu dengan kehidupan masyarakat.
ebab keduanya walaupun bisa dibedakan,
namun tidak bisa dipisahkan. 1leh karena
itu, seorang guru bisa melakukan per/obaan
di lapangan misalnya untuk materi gerak
jatuh bebas, kalor, ?at dan wujudnya dan
lain sebagainya. 7adi alasan yang
menghambat berlangsungnya eksperimen
tersebut sebenarnya adalah alasan klasik
yang irrasional.Madrasah ;liyah &M;( Mu@allimat
Aahdlatul 3athan &A3( Pan/or yang
terletak di abupaten Bombok Timur Ausa
Tenggara >arat merupakan salah satu
lembaga pendidikan swasta yang menye2
lenggarakan pendidikan sudah puluhan
tahun lamanya. istem pendidikan yang
diterapkan tidak jauh berbeda dengan
lembaga pendidikan2lembaga pendidikan
lainnya baik yang swasta maupun negeri
yang ada di :ndonesia. ebaran mata
pelajaran dan silabus materi pelajarannyapun hampir sama dengan yang telah
ditetapkan oleh $epartemen Pendidikan
Aasional. elain itu M; Mu@allimat A3
Pan/or juga merupakan sebuah lembaga
pendidikan yang memiliki peran sangat
penting dalam membangun daerah Bombok
Timur yang keberadaannya saat ini menjadi
pemi/u untuk semakin sadarnya masyarakat
terutama kaum perempuan terhadap
permasalahan pendidikan.
elain faktor diatas, juga terdapat
faktor yang sangat mempengaruhi prestasi
7/24/2019 Contoh ArtAikel
3/8
belajar seorang siswa, diantaranya faktor
sikap, motivasi, tingkat berfikir abstrak, dan
kondisi jasmani serta rohani seorang siswa
juga ikut mendukung tingkat pen/apaian
seorang siswa dalam prestasi belajarnya, hal
ini senada dengan pendapat >iggs C Telfer
&'5=-%'4'2'*( dalam $imyati &"66% "*+2
"+4( bahwa faktor internal siswa yang
berasal dari dalam dirinya, antara lain
keadaan atau kondisi jasmani dan rohani
siswa dalam melakukan kegiatan belajar
seperti sikap, motivasi belajar, konsentrasi
belajar, intelegensi, rasa per/aya diri,
kebiasaan belajar, kemandirian dan
kemampuan berfikir konkret dan abstrak.
Menurut ahli lain, bahwa faktor2faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa adalahfaktor internal yang meliputi karakteristik
awal atau kebiasaan awal dari siswa yang
diidentifikasi oleh para guru sebelum
memulai kegiatan belajar mengajar &Dagne,
'55"%""(.
eorang guru selama ini beranggapan
bahwa tugas mereka hanya menstranfer ilmu
dari guru ke siswa, padahal tugasnya bukan
hanya sebatas itu saja. alah satu sumber
motivasi seorang siswa adalah guru ideal,
jika gurunya adalah guru ideal, maka siswa
akan semakin termotivasi untuk belajar.
eperti yang di kemukakan oleh urya
&"66". *"42*"+( bahwa dari sudut pandang
siswa, guru ideal adalah guru yang memiliki
penampilan sedemikian rupa sebagai sosok
sumber motivasi belajar yang
menyenangkan. $ari sudut pandang orang
tua siswa, guru ideal adalah sosok yang
menjadi mitra bagi anak2anak yang ditipkan
untuk dididik, dan dari sudut pandang
pemerintah, guru ideal adalah wakil
pemerintah dan wakil masyarakat dalammempersiapkan warga negara untuk masa
depan dan
konsep2konsep mana yang dikategorikan
sebagai konsep2konsep DB>> dalam materikinematika gerak dalam satu dimensi.
!ntuk memahamkan siswa se/ara
utuh tentang konsep2konsep DB> dan
DB>> maka strategi pembelajaran Peta
konsep &Concept map) dan trategi PQ4R
&Preview, Quastion, Read, Reflect, Recite,
and Review) dianggap /o/ok untuk
diterapkan pada materi pokok tersebut.
trategi pembelajaran tersebut menjadikan
kegiatan belajar dalam materi pelajaran
tersebut semakin bermakna, dan
pelaksanaan strategi pembelajaran tersebut
tentunya sangat didukung oleh tingkat
berfikir abstrak dan motivasi belajar siswa.
>erfikir abstrak diperlukan untuk
memahami konsep se/ara mendalam dan
motivasi belajar menjadi pendorongnya
$ipilihnya strategi pembelajaran
diatas adalah karena strategi pembelajaran
diatas bersifat student centered dan
kebetulan subjek yang dijadikan penelitian
adalah siswa yang tingkat berfikir
abstraknya melebihi tingkat berfikir abstraksiswa yang ada di sekolah menengah
pertama. elain itu, motivasinya juga lebih
banyak terdapat dalam diri siswa itu sendiri
atau motivasi internalnya lebih dominan dari
motivasi eksternal, artinya siswa tidak perlu
dibentak2bentak untuk belajar, ia tidak perlu
diberikan reward yang berlebihan untuk
mau belajar dan lain sebagainya.
trategi pembelajaran peta konsep
&concept map)dan strategi PQ4R &Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, and
7/24/2019 Contoh ArtAikel
4/8
Review), merupakan strategi yang sistem
pembelajarannya menjadikan siswa sebagai
pusat pembelajaran &student centered(, yang
akan men/ari dan menemukan sendiri suatu
pengetahuan. $an guru nantinya hanya akan
memberikan arahan ataupun memberikan
/ontoh sedikit kemudian akan
dikembangkan oleh siswa dan bisa jadi
siswa sendiri yang akan men/ari suatu
pengetahuan dan akan menyelesaikan
sendiri masalahnya. Tujuan dari strategi
pembelajaran tersebut juga lebih
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk ikut menghayati proses penemuan
atau penyusunan konsep sebagai suatu
kesatuan pengetahuan. 7adi siswa akan lebih
banyak melakukan kegiatan sendiri ataudalam bentuk kelompok ataupun individu
untuk meme/ahkan permasalahan dengan
bimbingan guru.
>erdasarkan uraian diatas maka
peneliti menerapkan suatu strategi
pembelajaran dalam pembelajaran fisika
pada materi kinematika gerak satu dimensi
yakni strategi pembelajaran peta konsep dan
strategi pembelajaran PQ4R &Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, and
Review)ditinjau dari tingkat berfikir abstrak
dan motivasi belajar siswa. ;dapun tujuandalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui% &'( Pengaruh penerapan
strategi pembelajaran peta konsep dan
strategi pembelajaran PQ4R terhadap
prestasi belajar siswa, &"( Pengaruh motivasi
belajar siswa kategori tinggi dan kategori
rendah terhadap prestasi belajar siswa, &*(
Pengaruh tingkat berfikir abstrak tinggi dan
tingkat berfikir abstrak rendah terhadap
prestasi belajar siswa, &4( :nteraksi antara
strategi pembelajaran peta konsep dan
strategi pembelajaran PQ4R denganmotivasi belajar kategori tinggi dan rendah
terhadap prestasi belajar siswa, &+( :nteraksi
antara strategi pembelajaran peta konsep
dan strategi pembelajaran PQ4R dengan
tingkat berfikir abstrak kategori tinggi dan
rendah terhadap prestasi belajar siswa, &(
:nteraksi antara motivasi belajar kategori
tinggi dan rendah dengan tingkat berfikir
abstrak kategori tinggi dan rendah terhadap
prestasi belajar siswa, &-( :nteraksi antara
strategi pembelajaran peta konsep dan
strategi pembelajaran PQ4R dengan
motivasi belajar kategori tinggi dan rendah
dan dengan tingkat berpikir abstrak siswa
kategori tinggi dan rendah.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian akan dilaksanakan di M;
Mu@allimat Aahdlatul 3athan &A3( Pan/or
Bombok Timur propinsi Ausa Tenggara
>arat &AT>(. ;dapun waktu penelitian
dalam penelitian ini mulai dari penyusunan
proposal hingga pembuatan laporan
penelitian dimulai dari bulan Maret tahun
"6'6 sampai dengan bulan januari tahun
"6''. Penelitian ini termasuk penelitian
eksperimen. elompok eksperimen : akan
diajar dengan strategi peta konsep dan
kelompok eksperimen :: denganmenggunakan strategi PQ4R.
Ran/angan penelitian dalam
penelitian ini disusun sesuai dengan
variabel2variabel yang terlibat. Eariabel2
variabel terlibat dalam penelitian ini
merupakan /erminan dari data2data yang
akan diperoleh setelah perlakuan terhadap
sample penelitian dilakukan. $ata yang
diperoleh kemudian dianalisis mengguna2
kan uji anava tiga jalan "#"#". Teknik
pengambilan sample yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik cluster randomsampling. ampel yang digunakan dalam
penelitian ini ada " kelas, yaitu kelas F"
&sepuluh dua( sebagai kelas eksperimen
pertama dan kelas F+ &sepuluh lima(
sebagai kelas eksperimen kedua. trategi
yang diterapkan pada kelas F" adalah
strategi peta konsep sedangkan pada kelas
F+ diajarkan menggunakan strategi PQ4R.
Teknik Pengumpulan $ata dalam
penelitian ini menggunakan% &'( Metode Tes
melihat prestasi belajar siswa dalam ranah
kognitif dan juga untuk melihat kemampuanberfikir abstrak siswa, &"( metode angket
digunakan untuk melihat motivasi belajar
siswa.
:nstrumen pelaksanaan penelitian
dalam penelitian ini berupa silabus dan
ren/ana pelaksanaan pembelajaran &RPP(
strategi peta konsep dan strategi PQ4R.
:nstrumen pengambilan data digunakan tes
dan angket, tes digunakan untuk mengukur
prestasi belajar siswa dan mengukur tingkat
berfikir abstrak siswa. ;ngket digunakan
untuk mengukur motivasi belajar siswa.
7/24/2019 Contoh ArtAikel
5/8
!ji normalitas data yang digunakan
adalah uji hapiro23ilk yang terdapat pada
software P. $an uji homogenitas
digunakan adalah Levene Test yang
membandingkan varians terbesar dengan
varians terke/il. emudian Pengujian
hipotesis pada penelitian ini menggunakan
anava tiga jalan "#"#" dengan bantuan
softwareP '+.
-ASIL PENELITIAN DAN
PEMBA-ASAN
$eskripsi data untuk kedua kelas
eksperimen tersebut dapat dilihat pada tabel
'
T!. $ D*)ri%*i D!'! Pr*'!*i B!/!r
Si*0!trategi
Pembelajarantatisti/
td.
Grror
peta konsep
Mean 4,= ',+
Median +,66
Earian/e 54,=*
$ 5,-*
Minimum 4+
Ma#imum =+
Range 46
PQ4R
Mean +=,= ',-=
Median 6,66
Earian/e ''6,4"
$ '6,+6
Minimum *+
Ma#imum =6
Range 4+
>erdasarkan deskripsi data pada tabel
', terlihat bahwa nilai mean &rata2rata( pada
kelas F" lebih besar dibandingkan dengan
kelas F+, edangkan variansinya lebih
ke/il. :ni menunjukkan peta konsep prestasi
belajar siswa lebih mengumpul disbanding
PQ4R. >erikut ini disajikan tabel distribusi
frekuensi dan histogram untuk masing2masing kelas, yaitu tabel " dan gambar '
untuk kelas F", sedangkan untuk kelas F+
dapat dilihat pada tabel " dan gambar '.
T!. 1 Di*'ri.u*i Fr)un*i Pr*'!*i
B!/!r )!* 21 (P'! K"n*%#
elas
:ntervalAilai
Titiktengah
0rek H
' *+24" *=,+ 6 6,66" 4*2+6 4,+ * =,+-
* +'2+= +4,+ + '4,"5
4 +52 ",+ '4 46,66
+ -2-4 -6,+ 4 '',4*
-+2=" -=,+ = "",=
- =*256 =,+ ' ",=
7umlah *+ '66
>erdasarkan tabel ", nilai siswa yang
paling banyak berada pada interval +52
dengan frekuensi '4 sedangkan pada tabel *
nilai siswa yang paling banyak terletak pada
interval +52 dengan frekuensi '". Ailaisiswa pada interval *+24" pada tabel "
frekuensinya tidak ada artinya tidak ada
siswa yang mempunyai nilai yang terletak
pada interval tersebut, sedangkan pada tabel
* jumlah siswa yang mempunyai nilai yang
terletak pada interval *+24" sebanyak *
orang siswa. 7umlah siswa yang mempunyai
nilai yang terletak pada interval =*256
sebanyak ' orang siswa pada tabel ",
sedangkan pada tabel * tidak ada siswa.
Dambaran tentang nilai siswa tersebut dapat
dilihat pada gambar ' dan gambar ".
G!m.!r $ -i*'"&r!m Pr*'!*i B!/!r
)!* 21 (P'! K"n*%#
7/24/2019 Contoh ArtAikel
6/8
T!. 3 Di*'ri.u*i Fr)un*i Pr*'!*i
B!/!r K!* 2 (PQ4R#
elas
:ntervalAilai
Titiktengah
0rek H
' *+24" *=,+ * =,+-" 4*2+6 4,+ '-,'4
* +'2+= +4,+ '-,'4
4 +52 ",+ '" *4,"5
+ -2-4 -6,+ '-,'4
-+2=" -=,+ " +,-'
- =*256 =,+ 6 6,66
7umlah *+ '66
etelah dilakukan uji hipotesis meng2
gunakan anava * jalan, terlihat bahwa isi sel
penelitian ini memiliki jumlah yang tidak
sama sebagaimana yang terlihat pada tabel
*. Pada tabel 4 terlihat bahwa untuk strategi
belajar peta konsep dengan motivasi belajar
siswa kategori tinggi dan tingkat
G!m.!r 1 -i*'"&r!m Pr*'!*i B!/!r
K!* 2 (PQ4R#
berfikir abstrak siswa kategori tinggi jumlah
siswanya '6 orang sedangkan untuk strategi
belajar peta konsep dengan motivasi belajar
siswa kategori tinggi dan tingkat berfikir
abstrak siswa kategori rendah jumlahnya
siswanya = orang siswa, begitu juga dengansel2sel yang lainnya seperti yang terlihat
pada tabel 4.
>erdasarkan tabel 4 dan /riteria
pengujian hipotesis pada uraian diatas, maka
kesimpulan dari pengujian hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut%
a. 8ipotesis pertama
Pada tabel 4 terlihat bahwa nilai
signifikansi untuk hipotesis nomor satu
adalah 6,6'', kemudian nilai 6,6'' lebih
ke/il dari 6,6+ &ig. I 6,6+( yang berarti
bahwa bahwa 86 ditolak dan 8' diterima.
7adi kesimpulannya adalah terdapat
pengaruh yang signifikan penggunaan
strategi pembelajaran peta konsep dan
strategi pembelajaran PQ4R terhadap
prestasi belajar siswa.
T!. 4 R!n&)um!n u/i i%"'*i*
%ni'i!n
Ao our/e df 0 ig.
' trategi Pembelajaran ' ,=* 6,6''
" Motivasi >elajar ' +,+= 6,6"'
*Tingkat >erfikir
;bstrak' 5,5- 6,66"
4trategi Pembelajaran
J Motivasi >elajar' 6,+* 6,4-
+trategi Pembelajaran
J >erfikir ;bstrak ' 6,"4 6,"6
Motivasi >elajar J
>erfikir ;bstrak' ',+5 6,"'"
-
trategi >elajar J
Motivasi J >erfikir
;bstrak
' 6,=6 6,*-*
b. 8ipotesis kedua
>erdasarkan tabel 4.'* terlihat
bahwa nilai signifikansi untuk hipotesis
nomor dua adalah 6,6"' dan nilai 6,6"'
lebih ke/il dari 6,6+ &ig. I 6,6+( yang
berarti bahwa bahwa 86 ditolak dan 8'diterima. 7adi kesimpulannya adalah
terdapat pengaruh yang signifikan pada
motivasi belajar kategori tinggi dan motivasi
kategori rendah terhadap prestasi belajar
siswa
/. 8ipotesis ketiga
esuai dengan tabel 4.'* terlihat
bahwa nilai signifikansi untuk hipotesis
nomor tiga adalah 6,66" dan nilai 6,66"
lebih ke/il dari 6,6+ &ig. I 6,6+( yang
berarti bahwa bahwa 86 ditolak dan 8'
diterima. 7adi kesimpulannya adalahterdapat pengaruh yang signifikan siswa
dengan tingkat berfikir abstrak kategori
tinggi dan tingkat berfikir abstrak kategori
rendah terhadap prestasi belajar siswa
d. 8ipotesis keempat
>erdasarkan hasil analisis pada
tabel 4.'* terlihat bahwa nilai signifikansi
untuk hipotesis nomor empat adalah 6,4-
dan nilai 6,4- lebih besar dari 6,6+ &ig. K
6,6+( yang berarti bahwa bahwa 86diterima
dan 8'ditolak. 7adi kesimpulannya adalah
tidak terdapat interaksi yang signifikan
7/24/2019 Contoh ArtAikel
7/8
antara strategi pembelajaran peta konsep
dan strategi pembelajaran PQ4R dengan
motivasi belajar siswa kategori tinggi dan
rendah terhadap prestasi belajar siswa
e. 8ipotesis kelima
>erdasarkan hasil analisis pada
tabel 4.'* terlihat bahwa nilai signifikansi
untuk hipotesis nomor lima adalah 6,"6
dan nilai 6,"6 lebih besar dari 6,6+ &ig. K
6,6+( yang berarti bahwa bahwa 86diterima
dan 8'ditolak. 7adi kesimpulannya adalah
tidak terdapat interaksi yang signifikan
antara strategi pembelajaran peta dan
strategi pembelajaran PQ4R dengan tingkat
berfikir abstrak kategori tinggi dan rendah
terhadap prestasi belajar siswa.
f. 8ipotesis keenam>erdasarkan hasil analisis pada
tabel 4.'* terlihat bahwa nilai signifikansi
untuk hipotesis nomor enam adalah 6,"'"
dan nilai 6,"'" lebih besar dari 6,6+ &ig. K
6,6+( yang berarti bahwa bahwa 86diterima
dan 8'ditolak. 7adi kesimpulannya adalah
tidak terdapat interaksi yang signifikan
antara motivasi belajar kategori tinggi dan
rendah dengan tingkat berfikir abstrak
kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi
belajar siswa.
g. 8ipotesis ketujuh>erdasarkan hasil analisis pada
tabel 4.'* terlihat bahwa nilai signifikansi
untuk hipotesis nomor tujuh adalah 6,*-*
dan nilai 6,*-* lebih besar dari 6,6+ &ig. K
6,6+( yang berarti bahwa bahwa 86diterima
dan 8'ditolak. 7adi kesimpulannya adalah
tidak terdapat interaksi yang signifikan
antara strategi pembelajaran peta konsep
dan strategi pembelajaran PQ4R dengan
motivasi belajar kategori tinggi dan rendah
dan dengan tingkat berfikir abstrak siswa
kategori tinggi dan rendah terhadap prestasibelajar siswa
!ntuk mengetahui lebih jelas kategori
variable yang mana yang lebih baik
pengaruhnya terhadap variable terikat
dilakukan pengujian menggunakan uji t '
ekor &>udiono. "665% "6'( yang terdapat
pada software SPSS. !ji t satu ekor ini
dilakukan dengan maksud untuk mengetahui
bagian mana atau kategori mana dari suatu
variable bebas yang lebih berpengaruh
terhadap variable terikat. 1leh karena itu
maka hipotesis yang akan diuji
menggunakan uji t adalah hipotesis nomor
satu yaitu terdapat pengaruh strategi
pembelajaran peta konsep dan strategi
pembelajaran PQ4R terhadap prestasi
belajar siswa, hipotesis nomor dua yaitu
terdapat pengaruh motivasi belajar siswa
kategori tinggi dan motivasi belajar siswa
kategori rendah terhadap prestasi belajar
siswa, dan hipotesis nomor tiga yaitu
terdapat pengaruh tingkat berfikir abstrak
siswa kategori tinggi dan tingkat berfikir
abstrak siswa kategori rendah terhadap
prestasi belajar siswa.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
K*im%u!nesuai dengan tujuan penelitian,
hasil penelitian, dan pembahasan pada bab
sebelumnya, maka dalam penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut%
'. terdapat pengaruh penerapan strategi
pembelajaran peta konsep dan strategi
pembelajaran PQ4R terhadap prestasi
belajar siswa pada materi pokok
kinematika gerak satu dimensi. trategi
pembelajaran peta konsep memiliki
pengaruh yang lebih baik daripada
strategi pembelajaran PQ4R.". terdapat pengaruh motivasi terhadap
prestasi belajar siswa pada materi pokok
kinematika gerak lurus. Motivasi belajar
siswa kategori tinggi lebih baik
dibandingkan dengan motivasi belajar
kategori rendah karena motivasi belajar
siswa kategori tinggi memiliki pengaruh
yang lebih baik dibandingkan dengan
motivasi belajar kategori rendah.
*. terdapat pengaruh tingkat berfikir
abstrak siswa kategori tinggi dan tingkat
berfikir abstrak siswa kategori rendah
terhadap prestasi belajar siswa. Tingkat
berfikir abstrak siswa kategori tinggi
memiliki pengaruh yang tidak lebih baik
dibandingkan dengan tingkat berfikir
abstrak siswa kategori rendah.
4. tidak terdapat interaksi yang signifikan
antara strategi pembelajaran peta konsep
dan strategi pembelajaran PQ4R dengan
motivasi belajar siswa kategori tinggi
dan rendah terhadap prestasi belajar
siswa.
7/24/2019 Contoh ArtAikel
8/8
+. tidak terdapat interaksi yang signifikan
antara strategi pembelajaran peta dan
strategi pembelajaran PQ4R dengan
tingkat berfikir abstrak kategori tinggi
dan rendah terhadap prestasi belajar
siswa.
. tidak terdapat interaksi yang signifikan
antara motivasi belajar kategori tinggi
dan motivasi belajar kategori rendah
dengan tingkat berfikir abstrak kategori
tinggi dan tingkat berfikir abstrak
kategori rendah terhadap prestasi belajar
siswa.
56 tidak terdapat interaksi yang signifikan
antara strategi pembelajaran peta konsep
dan strategi pembelajaran PQ4R dengan
motivasi belajar kategori tinggi danmotivasi belajar kategori rendah dan
dengan tingkat berfikir abstrak siswa
kategori tinggi dan tingkat berfikir
abstrak siswa kategori rendah terhadap
prestasi belajar siswa.
R)"mnd!*i
8asil penelitian ini memberikan
gambaran yang jelas tentang penerapan
strategi pembelajaran peta konsep dan
strategi pembelajaran PQ4R dapat
digunakan dalam proses pembelajaran fisikapada materi pokok kinematika gerak lurus.
:mplikasi praktis yang dapat
dikemukakan berdasarkan kesimpulan
penelitian ini antara lain%
a. Penerapan strategi pembelajaran peta
konsep dapat diterapkan dalam proses
belajar mengajar di dalam kelas pada
mata pelajaran fisika materi pokok
gerak dalam satu dimensi.
b. 0aktor motivasi belajar siswa harus
diperhatikan karena memiliki pengaruh
terhadap prestasi belajar siswa.
/. 0aktor tingkat berfikir abstrak siswa
sebagai salah satu bagian faktor internal
harus diperhatikan karena memiliki
pengaruh terhadap prestasi belajar
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
$imyati dan Mudjiono."66. %e&a'ar DaPe$e&a'ara.7akarta. Rieneka Lipta
Dagne, Beslie 7. >riggs., 3ager, 3alters 3.'55". Pr*#*+&e O- I.ru#.*!a& De*/"Aew ork % Bondon% 8ar/ourt >ra/e7ovanovi/h Lollage Publisher
7ohnson, G>. "66=. C!.e0.ua& Tea#*/ 1Lear*/ Me'ad*ka 2e/*a.a %e&a'ar3
Me/a'ar Me/a*kka Da %er$a)n!.
>andung. Mi?an Bearning Lenter8amalik, 1. "66*6 Pere#aaa Pe/a'ara
%erdaarka Pedeka.a S*.e$6 7akarta.
PT >umi ;ksara.
urya, M. "66".Ped*d*ka U.uk Mayaraka.Id!e*a %aru.7akarta. PT Drasudo
Top Related