MAKALAH PLANKTONOLOGI
FITOPLANKTON DI AIR TAWAR
Disusun oleh:
Kelompok 5 - kelas C
Kalysta Felatami 230110130091
M. Aulia R. 230110130176
M. Galdio 230110130179
Fadhillah Ardi 230110130203
Shafwan Hariz 230110130224
Rury Ratnafuri 230110130228
Vega Kharisma 230210130072
Sapta Legawa 230210130081
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
TAHUN 2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
- Bagaimana sitematika kelompok fitoplankton yang hidup di air tawar?
- Apa ciri-ciri morfologi kelompok fitoplankton yang hidup di air
tawar?
- Bagaimana metode reproduksi fitoplankton yang hidup di air tawar?
1.4 Manfaat
-
2
BAB II
ISI
2.1 Pengertian FItoplankton
Fitoplankton adalah komponen autotrof plankton. Autotrof adalah
organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang
berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti
matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen.
Nama fitoplankton diambil dari istilah Yunani, phyton atau "tanaman" dan
planktos, berarti "pengembara" atau "penghanyut". Sebagian besar fitoplankton
berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi,
ketika berada dalam jumlah yang besar, mereka dapat tampak sebagai warna
hijau di air karena mereka mengandung klorofil dalam sel-selnya (walaupun
warna sebenarnya dapat bervariasi untuk setiap spesies fitoplankton karena
kandungan klorofil yang berbeda beda atau memiliki
tambahan pigmen seperti phycobiliprotein). (Thurman, H. V., 1997)
Fitoplankton memperoleh energi melalui proses yang
dinamakan fotosintesis sehingga mereka harus berada pada bagian permukaan
permukaan (disebut sebagai zona euphotic) lautan, danau atau kumpulan air
yang lain. Melalui fotosintesis, fitoplankton menghasilkan
banyak oksigen yang memenuhi atmosfer Bumi.(Thurman, H. V., 1997)
Kemampuan mereka untuk mensintesis sendiri bahan organiknya
menjadikan mereka sebagai dasar dari sebagian besar rantai makanan di
ekosistem lautan dan di ekosistem air tawar.(Richtel, M., 2007)
Disamping cahaya, fitoplankton juga sangat tergantung dengan
ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhannya. Nutrisi-nutrisi ini terutama
makronutrisi sepertinitrat, fosfat atau asam silikat, yang ketersediaannya diatur
3
oleh kesetimbangan antara mekanisme yang disebut pompa biologis dan
upwelling pada air bernutrisi tinggi dan dalam. Akan tetapi, pada beberapa
tempat di Samudra Dunia seperti di Samudra bagian Selatan, fitoplankton juga
dipengaruhi oleh ketersediaan mironutrisi besi. Hal ini menyebabkan beberapa
ilmuan menyarankan penggunaan pupuk besi untuk membantu mengatasi
karbondioksida akibat aktivitas manusia di atmosfer.(Richtel, M., 2007)
Walaupun hampir semua fitoplankton adalah fotoautotrof obligat, ada
beberapa fitoplankton yang miksotrofik dan ada juga spesies tak berpigmen
yang merupakan heterotrof (yang ini dinamakan sebagai zooplankton). Jenis-
jenis ini, yang paling dikenal adalah dinoflagellata seperti genus Noctiluca dan
Dinophysis, memperoleh karbon organiknya dengan memakan organisme atau
material detritus lainnya.(Thurman, H. V., 1997).
Ada 5 filum dalam fitoplankton yaitu Chlorophyta (alga hijau),
Xanthophyceae (alga hijau kuning), Chrysopyhceae (alga keemasan),
Bacillariophyceae (diatom), Euglenophyceae (euglena), Dinophyceae
(dinoflagella). (Wetzel, 2001)
2.2 Chlorophyta (alga hijau)
Ciri-ciri Umum Chlorophyta:
Bersifat kosmopolit
Eukariot
umumnya uniseluler
hidup berkoloni
berfilamen
memiliki pigmen klorofil (klorofil a dan b)
karoten, (α, β, γ), dan
memiliki beberapa xantofil.
Ciri-ciri khusus Chlorophyta:
4
sebagian anggota memiliki flagel sehingga dapat bergerak sedikit, bentuk
flagelnya isokontae, jumlah dan letak sangat bervariasi (apical, subapikal,
lateral).
Filum Chlorophyta termasuk ke dalam filum yang memilii anggota
terbanyak daripada filum yang lainnya. Chlorophyta ditemukan pula pada
lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan kulit batang
pohon yang lembab. Chlorophyta berwarna hijau terang. Chlorophyta
Chlorophyta memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa atau polimer
xylosa atau mannose atau hemiselulosa. Klorofil dalam alga hijau terkumpul
dalam suatu organel sel yang disebut kloroplas. Pada anggota phylum
Chlorophyta, bentuk dari kloroplasnya bermacam-macam antara lain mangkuk,
gelang, pita spiral, jala dan bintang. Di dalam kloroplas terdapat butiran padat
yang disebut pirenoid yang berfungsi untuk pembentukan tepung. Alga ini
hampir 90 % hidup di air tawar dan 10 % hidup di laut sebagai plankton,
menempel pada batuan atau tumbuhan lain.
Ada 4 ordo dari filum chlorophyta:
1. Ordo volvocales
Ciri-ciri:
Umumnya unicleate, sel sempurna (memiliki mitokondria, badan golgi,
reticulum endoplasma, organel)
Ada unisel, koloni, dan filament
Ada yang berflagel (unisel jumlah flagelnya 1,2,4,8; koloni jumlah
flagelnya 2,4), ada juga yang tidak berflagel
Pada umumnya fototaksis positif
Memiliki 5 family :
a. Polyblepharidaceae
Uniseluler, memiliki dinding sel tebal atau tidak mempunyai dinding
sel danumumnya memiliki flagel. Contoh genus: Polybleparides,
Pyramimonas.
b. Clamisdomonadaceae
5
Umumnya unisel, berdinding tebal, berflagel 2 atau 4. Contoh genus:
Chlamydomonas, Polytoma
c. Phicotacae
Memiliki dinding sel sel tebal yang disebut lorika atau membran
yangmengandung mangan atau besi. Uniseluler, flagel umumnya 2.
Contoh genus Phacotus dan Pteromonas (lorika tidak berpori),
Dysmorphococcus (lorika berpori)
d. Volvocaceae
Umumnya koloni, diselaputi oleh gelatin yang masih, dinding sel
mengandung selulosa, jumlah flagel 2, bentuk koloni bulat, speris
atauellipsoid. Contoh genus Pandorina, Platidorina, Gonium
e. Spondylomoraceae
Koloni, tidak diselaputi gelatin, Flagel berjumlah 2. Contoh genus:
Spondylomorum dan Pyrobotrys
2. Ordo Chlorococales
Ciri-ciri:
Unisel atau koloni
Non motile
Memiliki 4 family :
a. Chlorococcaceae
Umumnya berbentuk kokus dan dalam koloni berbentuk speris.
Contoh genus : Chlorococcum dan neochloris
b. Oocystaceae
Memiliki penyebaran yang luas, Umumnya uniseluler, tidak bergerak,
Tidak menghasilkan zoospora· Contoh genus Chlorella,
Ankistrodesmus, Oocystis dan Golenkinia
c. Hydrodictiaceae
Umumnya koloni. Contoh genus : Hydrodiction, Pediastrum,
Sorastrum.
d. Scenedesmaceae
6
Umumnya koloni. Contoh genus: Scenedesmus (jumlah sel
dalam koloni 4, 8 atau 16 sel).
3. Ordo Tetrasporales
Ciri-ciri:
Unisel atau koloni
Tidak berflagel
Memiliki 2 family :
a. Palmelaceae
Sangat mirip dengan Chlamydomonadaceae tapi tidak berflagel.
Contoh genusPalmella, Gloeococcus dan Gloeocystis
b. Tetrasporaceae
Koloni, Memiliki pseudoflagel (tidak dapat bergerak) pada
kutub anterior.· Contoh genus Tetraspora, Apiocystis
4. Ordo zygnematales
Ciri-ciri:
Uniseluler
Koloni
Filament atau desmid
Tidak memiliki flagel
Biasanya hidup di air tawar atau payau
memiliki 3 famili:
a. Zygnemataceae
Dinding sel diliputi oleh lender, umumnya filament. Contoh genus
Zygnema, Sirogonium, Mougeotia, dan Spyrogrya.
b. Desmidiaceae
Uniseluler, koloni, atau filament. Sel tersusum atas 2 semisal yang
sama persis. Dinding sel terdiri dari dua lapis diliputi lender. Hidup di
perairan sedikit asam (PH 5-6). Contoh genus Closterium, Desmidium,
Cosmarium.
c. Mesotaeniaceae
7
Contoh genus Mesotanium, Spirotaenia, Netrium, dan Cylindrocystis.
Reproduksi pada Chlorophyta
Perkembangbiakan pada chlorophyta terjadi dengan 3 cara yaitu:
1. Secara vegetative
Perkembanganbiakan vegetatif pada chlorophyta dengan fragmentasi
tubuhnya dan pebelahan sel.
2. Secara seksual
- Melalui konjugasi yaitu perkembangbiakan secara kawin contohnya
spirogyra.
- Isogami yaitu peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya
sama. Contoh: Chlorococcum, Chlamydomonos, Hydrodictyon
- Anisogami yaitu peleburan dua gamet yang ukurannya tidak sama.
Contoh: Chlamydomonas, Ulva
- Oogami yaitu peleburan dua gamet yang satu kecil dan bergerak
(sebagai sperma) yang lain besar tidak bergerak (sebagai sel telur).
Contoh: Chlamydomonas, Valva, Spirogya, Aedogonium
3. Secara aseksual
Perkembanganbiakan secara aseksual dapat terjadi dengan
pembentukan:
- Zoospora yaitu sel berflagel 2 contohnya Chlamydomonos
- Aplanospora yaitu spora yang tidak bergerak contohnya
Chlorococcum
- Autospora yaitu aplanospora yang mirip dengan sel induk
contohnya Chlorella
8
2.3 Cyanophyta
Ganggang Hijau-Biru (Cyanophyta) adalah satu satunya ganggang yang
tergolong dalam kingdom monera Divisio Cyanophyceae. Dimasukkan dalam
kingdom monera karena struktur selnya mirip dengan struktur sel bakteri yaitu
bersifat prokariotik (inti selnya tidak diselubungi membran).
Ciri-ciri Cyanophyta:
Bersifat prokariotik (inti selnya tidak diselubungi membran)
Bentuk ganggang ini bisa uniseluler (bersel tunggal), koloni (gabungan
beberapa sel) atau filamen (benang), Contoh:
o Bentuk unisel (satu sel): Chroococcus, Gloeocapsa, Anacystis
o Bentuk koloni: Polycystis, Merismopedia, Nostoc, Microcystis
o Bentuk filamen: Oscilatoria, Microcoleus, Anabaena, Rivularia.
Memiliki pigmen klorofil (berwarna hijau), karotenoid (berwarna oranye)
serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin (berwarna biru) dan
fikoeritin (berwarna merah). Gabungan pigmen-pigmen ini membuat
warnanya hijau kebiruan.
Bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri dari zat anorganik)
karena memiliki klorofil.
Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, dan
mempunyai selaput berlendir.
Ganggang ini disebut makhluk hidup perintis karena dapat hidup di
tempat-tempat makhluk hidup lain tidak dapat hidup.
Ganggang hijau biru yang berbentuk filamen dapat juga membentuk spora
berdinding tebal yang resisten terhadap panas dan pengeringan dan dapak
memfiksasi/mengikat N (nitrogen) yaitu heterokist. Selain heterokist ada
juga bagian spora yang membesar berisi cadangan makanan yang
disebut akinet.
Memiliki 3 ordo:
1. Ordo Chroococcales
Ciri-ciri:
9
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora
warna biru kehijau – hijauan
Umumnya membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang
basah
Contoh spesies:
- Chrococcus
Organisme uniseluler atau berkelompok dalam bentuk agregat dari
2 atau 4 sel. Hasil pembelahan sel dari Chrococcus berbentuk
setangah bola.
- Gleocapsa
Berbentuk bulat memanjang dan dikelilingi oleh membran dengan
beberapa generasi sel yang terdapat di dalamnya. Membran kadang
– kadang ada yang berpigmen. Gleocapsa terdapat pada batuan
yang lembab atau pada air.
2. Ordo Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang yang
mempunyai spora. Benang – benang itu dapat putus – putus merupakan
hormogonium yang dapat merayap dan merupakan koloni baru prosesnya
disebut fragmentasi.
3. Ordo Hormogonales.
Sel – selnya merupakan koloni berbentuk benang atau diselubungi
suatu membran. Benang – benang itu melekat pada substratnya, tidak
bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai
percabangan semu. Benang – benang itu selalu dapat membentuk
hormogonium.contohnya : Oscillatoria, Nostoc comune, Anabaena,
Spirulina dan Rivularia.
Reproduksi Pada Cyanophyta
Cara perkembangbiakan yang dikehui ada 3 cara yang ketiga-tiganya
termasuk perkembangbiakan vegetatif/aseksual sedangkan
10
perkembangbiakan generatif/seksualnya belum diketahui. ketiga cara
tersebut adalah :
1. Pembelahan Sel
sel membelah menjadi dua bagian yang membentuk sel baru. sel-sel
yang terpisah bisa tetap bergabung membentuk
koloni. Misal : Gleocapsa
2. Fragmentasi
pemutusan sebagian anggota tubuh yang dapat membentuk individu
baru. Terjadi pada ganggang yang berbentuk filamen/benang.
Misal : Oscillatoria.
3. Spora vegetative
spora vegetatif yang dimaksud disini adalah heterokist. Pada keadaan
yang tidak menguntungkan heterokist tetap mampu bertahan karena
dinding selnya tebal dan banyak mengandung bahan makanan. Setelah
lingkungan kembali menguntungkan heterokist dapat membentuk
filamen baru. Misal : Chamaesiphon comfervicolus
2.5 Euglenophyta
Euglenophyta yang disebut juga euglenozoa, euglenoid dan euglenophytes
adalah organism bersel satu yang mirip hewan (holozoik) karena tidak
memiliki dinding sel dan mempunyai alat gerak berupa flagel yang dapat
bergerak bebas, mirip tumbuhan (holofitik) karena memiliki klorofildan
mampu berfotosintesis. Euglenophyta hanya memiliki 40 genus dan 800
species yang berasal hanya dari satu kelas yaitu Euglenophyceae yang, yaitu:
Ciri-ciri :
uniseluler
umumnya memiliki flagel yang tidak sama panjang
flagelnya berjumlah dua atau empat
umumnya hidup di air tawar
kaya akan bahan organic
ada yang memiliki kloroplas
11
terdiri atas 3 ordo, yaitu:
1. Ordo Euglenales
Memiliki 1 famili yaitu Euglenaceae dan teridiri dari 3 genus yaitu
Euglena, Phacus, Trachelomonas.
2. Ordo Peranemales/Eutreptiales
memiliki 1 famili Eutreptiaceae dan terdiri atas 3 genus yaitu Astacia,
Peranema, Hyalophacus.
3. Ordo Rhabdomonadales
Terdiri atas 1 famili dan 1 genus yaitu Rhabdomodaceae dan Petalomonas.
Berkembang biak dengan cara:
1. Aseksual
Dengan pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau
dalam keadaan istirahat. Pada genera yang mempunyai lorika
(pembungkus sel) protoplast membelah di dalam lorika, kemudian salah
satu anak protoplast keluar dari lorikanya dan membentuk lorika baru,
sedang yang satu tetap di dalam lorika lamanya dan tumbuh menjadi sel
baru. Pada sel yang bergerak aktif, pembelahan memanjang sel
(longitudinal) dan dimulai dari ujung anterior. Pada genera yang
mempunyai satu flagella, mula-mula berpharoplast membelah menjadi
dua, satu membawa flagelnya dan satu lagi akan menghasilkan flagella
baru.
2. Seksual
Adanya konjugasi atau penggabungan sel vegetative pernah
dijumpai pada beberapa euglenoid, tetapi kasus ini masih sangat kabur.
Autogami (penggabungan dua inti anakan dalam sel), pernah dijumpai
pada phacus.
12
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/5249777/Fitoplankton_Air_Tawar (diakses pada
tanggal 21 Maret 2014 pukul 03:28)
http://www.docstoc.com/docs/153321406/fitoplankton-air-tawar (diakses pada
tanggal 21 Maret 2014 pukul 03:25)
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2271436-fitoplankton/ (diakses
pada tanggal 22 Maret 2014 pukul 9:59)
http://smakita.net/ganggang-hijau-chlorophyta/ (diakses pada tanggal 22 Maret
2014 pukul 11:26)
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/11/ganggang-hijau-biru-
cyanophyta.html (diakses pada tanggal 22 Maret 2014 pukul 12:53)
https://www.academia.edu/6501408/Fitoplankton_di_Air_Tawar
13
Top Related