Chrysophyta Pefi Firman Presentation

16
PEFI FIRMAN NURLAILUDIN (230110110030) KELAS : FPIK A FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATIANGOR – SUMEDANG 2012 CHRYSOPHYTA MATA KULIAH PLANKTONOLOGI

description

PLANKTONOLOGY

Transcript of Chrysophyta Pefi Firman Presentation

Page 1: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

PEFI FIRMAN NURLAILUDIN (230110110030)KELAS : FPIK A

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS PADJADJARANJATIANGOR – SUMEDANG

2012

CHRYSOPHYTAMATA KULIAH PLANKTONOLOGI

Page 2: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

CHRYSOPHYTA

Chrysophyta atau alga keemasan (yunani, chrysos = emas) memiliki pigmen dominan karoten berupa xantofil yang memberikan warna keemasan.

Pigmen lainnya adalah fukoxantin, klorofil a dan klorofil c. Bentuk tubuh ganggang keemasan ada yang uniseluler soliter (misal ochromonas) atau ada juga yang berkoloni tidak berflagellum, dan ada juga yang multiseluler (missal vaucheria).

Dinding sel chrysophyta mengandung hemiselulose, silica yang berperan sebagai cadangan minyak bumi dan pectin.

Inti sel pada chrysophyta sebagian besar adalah besifat eukariota dan sebagian lagi bersifat prokariota.

Pada diatom (contohnya navicula) dinding selnya berbentuk seperti cangkang yang tediri atas bagian dasar atau hipoteca dan bagian penutup atau epiteca.

Cadangan makanan pada chrysophyta berupa lemak dan karbohidrat.

Page 3: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

Alga keemasan sebagian besar hidup di air tawar tetapi ada juga yang hidup di air laut dan ada yang hidup di tanah. Meskipun ada anggota chrysophyta yang hidup di laut.

Reproduksinya dilakukan secara aseksual dengan pembelahan biner.

Pada alga uniseluler reproduksi atau perkembangbiakan dilakukan dengan pembentukan spora.

Sedangkan pada alga yang multiseluler reproduksi seksualnya dilakukan melalui penyatuan dari jenis gamet. Contoh dari alga keemasan atau alga pirang adalah navicula, synura, dan nishoous.

Page 4: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

Berdasarkan pada persediaan karbohidrat, struktur kloroplas dan heterokontous flagellanya maka divisi hrysophyta dibagi menjadi 3 kelas.

Dalam chrysophyta, prinsip fotosintesis pigmen biasanya terdiri dari klorofil a dan klorofil c dan karatenoid fukosantin.

Pengelompokan chrysophyta menunjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali tedapat tiga thylakoids di sekitar periphery kloropla (girdle lamena).

Kloroplast dan retikulum endoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur : Ribosom terdapat pada permukaan luar CER. Tingkat flagenta yang paling tinggi yaitu heterokontoun.

Sel heterokontous mempunyai dua flagel, yaitu flagel licin dan flagel dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.

Page 5: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

KARAKTERISTIK PENGELOMPOKAN DIVISI CHRYOPHYTA

Kelompok

Mayor

Photo

Synthetio

Pigmen

Persediaan

karbohidrat

Dinding

SellFlagella

Chysophyeeae (alga Coklat Keemasan)

Chl A, C1 dan C2 fukosantin

Chrysolaminarin (lukasin)

Skala Loricae Heterokontus

Tribophyceae (Xantophyceae) alga hijau kekuningan

Chl A, C1 dan C2Chrysolami narin

Pectin / dinding selulosa Heterokontus

Bacillariophy ceae (diatomo phyceae)

Chl A, C1 dan C2 fukosantin

Chrysolami Narin Silica frustula

Gamet jantan dengan satu flagel dan masti genema

Page 6: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

TRIBOPHYCEAE (XANTOPHYCEAE), ALGA HIJAU KEKUNINGAN

Ciri – ciri kelas Xantophyceae, yaitu :

1. Uniseluler dan koloni dengan dinding silikat

2. Susunan tubuh : Berbentuk sel tunggal, contoh: Botrydiopsis Berbentuk filament, contoh: Tribonema Berbentuk tubular, contoh: Vaucheria Susunan sel: Umumnya tidak memiliki dinding

sel, bila mempunyai dinding sel, terdiri dari pectin dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi, seperti pada Tribonema sp.

3. Alat gerak :berupa dua buah flagel

 4. Isi sel :Terdapat inti sel berbentuk tunggal dan banyak inti, terdapat plastid berbentuk cakram tanpa pirenoid.

Botrydiopsis sp.

Tribonema sp.

Page 7: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

5. Habitat :Umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin.

 6. cadangan makanan :Chrysolaminarin (dimodifikasi laminarin) dan minyak.

 7. perkembangbiakan :Secara vegetatif, dengan cara pembelahan sel dan fragmentasi. Secara sporik, dengan pembentukan zoospore, contoh: botrydiopsis, tribonema. Dengan pembentukan aplanospora, contoh: botrydium. Secara gametik, dengan oogamet(oogami), contoh: vaucheria. Dengan isogamete (isogami), contoh: botrydium.

Vaucheria sessilis

Vaucheria geminate

Page 8: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

Ciri – ciri kelas Chrysophyceae, yaitu :

1. Chrysophytes :dengan kloroplas emas-coklat, berisi chlorophylls a dan c, dan mayoritas carotenes dan xanthophylls, termasuk fucoxanthin. 

2. Susunan tubuh :Berbentuk sel tunggal dan berbenruk koloni 3. Susunan sel :umumnya tidak mempunyai dinding sel, terdiri dari: lorika, contoh: Synura dan Mallomonas atau bisa juga tersusun dari cakram kalsiumkarbonat, contoh: Spyracosphaera. 

4. Alat gerak :terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga, contoh: Synura, dan Syracosphaera, mempunyai dua flagel yang sama panjangnya. Dinobryon dan ocromonas, mempunyai dua flagel yang tidak sama panjangnya. Chrysamoeba, memiliki satu flagel.

CHRYSOPHYCEAE , ALGA COKLAT KEEMASAN

Synura sp.

Spyracosphaera sp.

Page 9: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

5. Isi sel :berinti tunggal, plastida terdiri dari satu atau dua, pigmen berupa klorofil a, b, dan c. Beta karotin, xantofil, berupa lutein, diadinixantin, fukoxantin, dan dinoxantin. 6. Habitat : terutama pada air tawar yang dingin 7. Cadangan makanan :Cadangan makanan termasuk chrysolaminarin, yang dimodifikasi laminarin (leucosin) dan minyak. 8. Perkembangbiakan dilakukan secara :Vegetatif dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi. Fragmentasi ada 2 macam, yaitu: Koloni memisah menjadi dua bagian atau

lebih. Sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru.

Sporik, dengan membentuk zoospore (untuk sel-sel yang tidak memiliki flagel) dan statospora

Ochromonas sp.

Page 10: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

BACILLARIOPHYCEAE, ALGA DIATOM

Ciri – ciri kelas Bacillariophyceae, yaitu :

1. Unisellular atau kolonial dengan dengan dinding sel tersusun oleh silikat 2. Susunan tubuh :berbentuk sel tunggal, berbentuk koloni dengan membentuk tubuh simetri bilateral (pennales) dan simetri radial (centrales).

3. Susunan sel :Terdapat dinding sel yang disebut frustula tersusun dari bagian dasar yang dinamakan hipoteka dan bagian tutup (epiteka) dan sabuk (singulum). Frustula ini tersusun oleh zat pectin yang dilapisi silicon. Epiteka dan hipoteka tersusun oleh valve atas dan valve bawah.Valve tersusun dari: rafe, stria, nodulus pusat dan nodulus kutub. Pennales, pina berarti sirip, strianya tersusun menyirip, banyak ditemukan diair tawar. Centrales, strianya tersusun memusat, banyak ditemukan di air laut. 4. Alat gerak :flagel yang terdapat pada sperma 5. Isi sel :berinti tunggal dan berinti diploid, pigmen klorofil a dan c, beta karotin serta xantofil (fukosantin) 

Navicula radiosa

Pinnularia sp.

Page 11: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

6. Habitat :umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin. 7. Cadangan makanan :chrysolaminarin (dimodifikasi laminarin) dan minyak, 8. PerkembangbiakanPerkembangbiakan pada Chrysophyta terjadi secara generatif dan vegetatif. Dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi terjadi menjadi 2 macam yaitu: Koloni memisah menjadi 2 atau lebih (sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru).

Sporik dengan membentuk 2 oospora (untuk sel yang tidak berflogel) dan statospora (tipe spora yang unik yang ditemukan pada Chrysophyta, dengan bentuk speris dan bulat, dinding spora bersilla, tersusun atas 2 bagian yang saling tumpang tindih, mempunyai lubang atau pore ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin). secara gametik dengan membentuk auxospora, dengan cara: parthenogenesis, pedogami, konjugasi isogami, konjugasi anisogami, autogami dan oogami.

Cyclotella comta

Cyclotella meneghiniana

Page 12: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

SIKLUS REPRODUKSI CHRYSOPHYTA

Ketika diatom membelah untuk menghasilkan dua sel anak, masing-masing sel membuat salah satu dari dua bagian dan tumbuh setengah lebih kecil di dalamnya.

Setelah setiap siklus pembelahan ukuran rata-rata sel diatom dalam populasi semakin kecil.

Bila ukuran minimum tertentu tercapai, mereka membalikkan penurunan ini dengan memperluas dalam ukuran untuk menimbulkan sebuah sel jauh lebih besar- Disebabkan oleh reproduksi seksual.

Reproduksi seksual dari diatom sentris (oogamy)

Page 13: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

Reproduksi seksual dari diatom menyirip (isogamy morfologi, anisogamy fisiologis)

Page 14: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

SIKLUS HIDUP CHRYSOPHYTA

Diatom dalam pertumbuhannya mengalami fase vegetative, sexual dan fase istirahat. Secara normal, diatom bereproduksi melalui pembelahan vegetatif dan pada sebagian besar spesies, fase vegetatif yang paling sering ditemukan. Selama pembelahan sel, sel diatom akan membentuk dua nucleus. Kedua katub dari frustula akan berpisah dan masing-masing sel anak menerima satu katub dari sel induk. Katub yang diterima tersebut akan menjadi epitheca dari masing-masing sel anak dan satu hypotheca baru akan dikembangkan. Sel baru yang terbentuk dalam epitheca induk akan memiliki ukuran yang sama dengan sel induk, tetapi sel yang terbentuk di dalam hypotheca asal akan berukuran lebih kecil. Dengan demikian sebagian besar diatom mengalami penurunan ukuran sel dan untuk mencapai ukuran sel maksimum, pertumbuhan vegetatif diatom harus diselingi dengan siklus seksual yang dapat menghasilkan sel berukuran maksimum. Beberapa diatom kususnya spesies neritik yang hidup pad perairan dangkal menghasilkan spora istirahat (“resting spore”) pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.

Page 15: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

MANFAAT dan BAHAYA CHRYSOPHYTA

Kegunaan alga pirang dalam kehidupan manusia, yaitu:

Sebagai bahan penggosokContoh: diatomea

Sebagai isolasi dinamitContoh: diatomae

Sebagai campuran semen Sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak

Selain berguna bagi kehidupan manusia tapi bukan berarti semuanya menguntungkan, kehadiran mikroalga dalam habitat air dapat mencemari air tersebut. Selain akan mengakibatkan timbulnya kotoran juga dapat menurunkan kualitas air. Hal ini disebabkan karena:

Alga dapat menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak Alga dapat menurunkan PH Menyebabkan warna dan kekeuhan Beberepa jenis alga dapat mengeluarkan racun Dapat mengeluarka lender yang mengakibatkan waterbloom Ganggang keemasan sering disebut ganggang kersik karena mengandung silikat. Ganggang

jenis ini tidak begitu membahayakan karena tidak menghasilkan racun akan tetapi ganggang ini dapat menimbulkan bau yang tidak enak. Selain itu juga menyebabkan kekeruhan pada air.

Page 16: Chrysophyta Pefi Firman Presentation

Ledakan DiatomLaju pertumbuhan sel diatom adalah 0,5-6 kali pembelahan per hari. Hal ini mampu menyebabkan terjadinya peledakan populasi diatom. Ledakan diatom pada perairan biasanya menandakan meningkatnya produktifitas perairan tersebut. Namun blooming juga menyebabkan terjadinya penurunan kandungan oksigen di dalam air sehingga bisa mengakibatkan penyumbatan pada insang kerang dan ikan oleh sel-sel Cerataulina pelagic..