BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 mengenai
penatausahaan keuangan daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 13 tahun 2006
adalah pedoman pengelolaan keuangan daerah yaitu merupakan pengganti dari
Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002, PERMENDAGRI
Nomor 13 mengatur tentang penatausahaan yang meliputi serangkaian prosedur,
mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan data, penggolongan data, dan
peringkasan atas transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan
dalam rangka pelaksanaan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat
dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer. Untuk
menyelenggarakan penatausahaan pemerintah daerah, kepala daerah menetapkan
sistem penatausahaan pemerintah daerah dengan mengacu pada peraturan daerah
tentang pokok – pokok pengelolaan keuangan daerah, disusun dengan
berpedoman pada prinsip pengendalian intern an standar akuntansi pemerintahan.
Dalam sistem akuntansi pemerintahan ditetapkan entitas pelaporan dan entitas
akuntansi yang menyelenggarakan sistem akuntansi pemerintah daerah. Sistem
akuntansi pemerintah daerah dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah (PPKD) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilaksanakan oleh
Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD).
Sisitem akuntansi pemerintahan daerah secara garis besar terdiri dari empat
prosedur akuntansi yaitu prosedur akuntansi penerimaan kas, pengeluaran kas,
selain kas dan aset.
6
Universitas Sumatera Utara
1. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas
Prosedur akuntansi penerimaan kas meliputi serangkaian proses baik
manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan/atas kejadian keuangan, hingga pelaporan keuangan
dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan
penerimaan kas pada SKPD dan/atau SKPKD.
a. Fungsi terkait:
Fungsi yang terkait dalam prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPD
dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD, sedangkan pada SKPKD
dilaksanakan oleh fungsiakuntansi pada SKPKD.
b. Dokumen yang digunakan.
Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaan kas pada
SKPD dan/atau SKPKD terdiri atas:
1) Surat ketetapan pajak daerah, digunakan untuk menetapkan pajak
daerah atas wajib pajak yang dibuat oleh PPKD.
2) Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD), digunakan untuk
menetapkan retribusi daerah atas wajib retribusi yang dibuat oleh
pengguna anggaran.
3) Surat Tanda Bukti Penerimaan (STBP), digunakan untuk mencatat
setiap penerimaan pembayaran dari pihak ketiga yang diselenggarakan
oleh bendahara penerimaan .
4) Surat Tanda Setoran (STS), digunakan untuk menyetorkan penerimaan
daerah yang diselenggarakan oleh bendahara penerimaan pada SKPD.
Universitas Sumatera Utara
5) Bukti Transfer, merupakan dokumen atau bukti atas transfer
penerimaan daerah.
6) Nota kredit bank, dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan
adanya transfer uang masuk ke rekening kas.
7) Buku jurnal penerimaan kas, merupakan catatan yang diselenggarakan
oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan menggolongkan semua
transaksi atau kejadian yang berhubungan denagn penerimaan kas.
8) Buku besar merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi
akuntansi untuk memosting semua transaksi atas kejadian selain kas
dari jurnal pengeluaran kas ke buku besar untuk setiap rekening aset,
kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja dan pembiayaan.
9) Buku besar pembantu, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh
fungsi akuntansi untuk mencatat semua transaksi atau kejadian yang
berisi rincian akun buku besar untuk setiap rekening yang dianggap
perlu.
c. Laporan yang dihasilkan
1) Laporan yang dihasilkan dalam prosdur akuntansi pengeluaran kas
pada SKPD terdiri dari :
• Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
• Neraca
• Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)
2) Laporan yang dihasilkan dalam prosedur akuntasi pengeluaran kas
pada SKPKD terdiri atas:
• Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Universitas Sumatera Utara
• Neraca
• laporan Arus kas
• Catatan atas Laporan keuangan (CALK)
d. Uraian prosedur
1) Prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPD dilaksanakan oleh fungsi
akuntansi pada PPK-SKPD, sedangkan pada SKPKD dilaksanakan oleh
fungsi akuntansi pada SKPKD.
2) Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi penerimaan
kas melakukan pencatatan ke dalam jornal penerimaan kas, disertai
rekening lawan asal penerimaan kas tersebut.
3) Bukti – bukti transaksi penerimaan kas mencakup antara lain:
• Surat Tanda Bukti Pembayaran (STBP)
• Surat Tanda Setoran (STS)
• Bukti transfer
• Nota kredit
• Bukti penerimaan lainnya.
4) Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi akuntansi pada SKPKD
secara periodik atau berkala melakukan posting ke buku besar.
5) Jika dianggap perlu, fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi
akuntansi pada SKPKD dapat membuat buku besar pembantu yang
berfungsi sebagai rincian buku besar dan berlaku sebagai kontrol.
6) Pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas, buku besar, dan buku besar
pembantu dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau
Universitas Sumatera Utara
fungsi akuntansi pada SKPKD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
telah ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku.
7) Pada akhir periode, fungsi akuntansi pada PPK-SKPKD dan/atau fungsi
akuntansi pada SKPKD menyusun laporan keuangan.
2. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
Prosedur akuntansi pengeluaran kas meliputi serangkaian proses, baik
manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan, hingga pelaporan keuangan
dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan
pengeluaran kas pada SKPD dan/atau SKPKD.
a. Fungsi terkait
Fungsi yang terkait dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD
dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD, sedangkan pada SKPKD
dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada SKPKD.
b. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas pada
SKPD dan/atau SKPKD terdiri atas:
1) Surat Penyediaan Dana (SPD), merupakan dokumen yang dibuat oleh
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai media atau surat
yang yang menunjukkan tersediannya dana untuk diserap/ direalisasi.
2) Surat Perintah Membayar (SPM), merupakan dokumen yang dibuat oleh
pengguna anggaran untuk mengajukan Surat Perintah pencairan dana
Universitas Sumatera Utara
(SP2D) yang akan diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) atau
Kuasa BUD.
3) Kuitansi pembayaran dan bukti pembayaran lainnya, merupakan dokumen
sebagai tanda bukti pembayaran.
4) SP2D merupakan dokumen yang diterbitkan oleh BUD atau Kuasa BUD
untuk mencairkan uang pada bank yang telah ditunjuk.
5) Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran
daerah.
6) Nota debit bank, merupakan dokumen , atas bukti dari bank yang
menunjukkan adanya transfer uang keluar dari rekening kas umum daerah.
7) Buku jurnal pengeluaran kas, merupakan catatan yang diselenggarakan
oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi
atau kejadian yang berhubungan dengan pengeluaran kas.
8) Buku besar merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi
untuk memosting semua transaksi atau kejadian selain kas dari jurnal
pengeluaran kas ke buku besar untuk setiap rekening aset , kewajiban,
ekuitas, dana, pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
9) Buku besar pembantu, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh
fungsi akuntansi untuk mencatat semua transaksi atau kejadian yang berisi
rincian akun buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu.
c. Laporan yang dihasilkan
1) Laporan yang dihasilkan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas
pada SKPD terdiri atas:
Universitas Sumatera Utara
• Laporan Realisasi anggaran (LRA)
• Neraca
• Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)
2) Laporan yang dihasilkan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas
pada SKPKD terdiri atas :
• Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
• Neraca
• Laporan arus kas
• Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
d. Uraian prosedur
Adapun uraian prosedurnya adalah :
1) Prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD dilaksanakan oleh fungsi
akuntansi pada PPK-SKPD, sedangkan pada SKPKD dilaksanakan oleh
fungsi akuntansi pada SKPKD.
2) Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi
pengeluaran kas melakukan pencatatan ke dalam jurnal pengeluaran kas,
disertai rekening lawan asal pengeluaran kas tersebut.
3) Bukti transaksi penerimaan kas mencakup antara lain:
• SP2D
• Bukti transfer
• Nota Kredit
• Bukti penerimaan lainnya
4) Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi akuntansi pada SKPKD
secara periodik atau berkala melakukan posting ke buku besar.
Universitas Sumatera Utara
5) Jika dianggap perlu, fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi
akuntansi pada SKPKD dapat membuat buku besar pembantu yang
berfungsi sebagai rincian buku besar dan berlaku sebagai kontrol.
6) Pencatatan ke dalam jurnal pengeluaran kas, buku besar,da buku besar
pembantu dilaksanakn oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau
fungsi akuntansi pada SKPKD sesuai dengan tugas pokok dab fungsi yang
telah ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku.
7) Pada akhir periode, fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi
akuntansi pada SKPKD menyusun laporan keuangan.
3. Prosedur Akuntansi Selain Kas
Prosedur akuntansi selain kas adalah meliputi serangkaian proses, baik
manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan /atau kejadian keuangan, hingga pelaporan
keuangan dalam rangka pertanggungjwaban pelaksanaan APBD yang
berkaitan dengan transaksi dan/atau kejadian keuangan selain kas pada SKPD
dan/atau SKPD.
Menurut Permendagri No.13 tahun 2006 dan perubahannya No.59 Tahun
2007, Prosedur akuntansi selain kas meliputi transaksi dan/atau kejadian yang
berupa:
a. Pengesahan pertanggungjawaban (SPJ) pengeluaran dana yang
merupakan pengesahan atas pengeluaran/belanja melalui mekanisme
uang persediaan/ganti uang/ tambahan.
Universitas Sumatera Utara
b. Koreksi kesalahan pencatatan yang merupakan koreksi terhadap
kesalahan dalam membuat jurnal yang telah diposting ke buku besar.
c. Penerimaan hibah selain kas yang merupakan penerimaan sumber
ekonomi non kas yang bukan merupakan pelaksanaan APBD, tetapi
mengandung konsekuensi ekonomi bagi pemda.
d. Pembelian secara kredit yang merupakan transaksi pembelian aset
tetap yang pembayarannya dilakukan di masa yang akan datang.
e. Retur pembelian kredit yang merupakan pengembalian aset
tetap/barang milik daerah tanpa konsekuensi kas yang merupakan
pemindahtanganan aset tetap kepada pihal ketiga karena suatu hal
tanpa ada penggantian berupa kas.
f. Penerimaan aset tetap/barang milik daerah tanpa konsekuensi kas
yang merupakan perolehan aset tetap akibat adanya tukar menukar
(rulslaag) dengan pihak ketiga.
a. Fungsi terkait
Fungsi terkait dalam prosedur akuntansi selain kas pada SKPD
dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD, sedangkan pada
SKPKD dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada SKPKD.
b. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi selain kas pada
SKPD dan/atau SKPKD terdiri atas :
• Berita acara penerimaan barang
• Surat keputusan penghapusan barang
• Surat keputusan mutasi barang
Universitas Sumatera Utara
• Berita acara pemusnahan barang
• Berita acara serah terima barang
• Berita acara penilaian
• Bukti memorial
• Buku jurnal umum
• Buku besar
• Buku besar pembantu
c. Laporan yang dihasilkan
1) Laporan yang dihasilkan dalam prosedur akuntansi selain kas pada
SKPD terdiri atas :
• Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
• Neraca
• Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
2) Laporan yang dihasilkan dalam prosedur akuntansi selain kas pada
SKPKD terdiri atas :
• Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
• Neraca
• Laboran Arus Kas
• Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
d. Uraian Prosedur
Adapun uraian prosedurnya adalah:
Universitas Sumatera Utara
1) Prosedur akuntansi selain kas pada SKPD dilaksanakan oleh fungsi
akuntansi pada PPK-SKPD, sedangkan pada SKPKD dilaksanakan
oleh fungsi akuntansi pada SKPKD.
2) Transaksi dan / atau kejadian selain kas antara lain sebagai berikut
• Pengesahan pertangungjawaban (SPJ) pengeluaran dana.
• Koreksi kesalahan pencatatan
• Penerimaan hibah/donasi selain kas
• Pembelian secara kredit
• Retur pembelian kredit
• Pelepasan hak atas aset/barang milik daerah tanpa konsekuen kas.
• Penerimaan aset tetap/barang milik daerah tanpa konsekuensi kas.
3) Bukti transaksi dan/atau kejadian selain kas antara lain:
• Berita acara penerimaan barang
• Surat keputusan penghapusan barng
• Surat pengiriman barang
• Surat keputusan mutasi barang
• Berita acara pemusnahan barang
• Berita acara serah terima barang
• Berita acara penilaian barang
4) Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi akuntansi pada
SKPKD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian melakukan
pencatatn bukti memorial.
Universitas Sumatera Utara
5) Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi akuntansi pada
SKPKD berdasarkan bukti memorial mencatat ke dalam buku jurnal
umum.
6) Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi akuntansi pada
SKPKD secara periodik melakukan posting ke buku besar.
7) Jika dianggap perlu, fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi
akuntansi pada SKPKD dapat membuat buku besar pembantu yang
berfungsi sebagai rincian buku besar dan kontrol.
8) Pencatatan ke dalam buku jurnal umum dan buku besar pembantu
dilaksanakna oleh fungsi akuntansi pada SKPD dan/atau fungsi
akuntansi pada SKPKD dan/atau fungsi akuntansi pada SKPKD sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
4. Prosedur Akuntansi Aset
Prosedur akuntansi aset meliputi serangkaian proses baik manual
maupun terkomputerisasi mulai dari pencatatan dan pelaporan akuntansi
atas perolehan, sehingga pemeliharaan, rehabilitasi, penghapusan,
pemindahtanganan, perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset
yamg dikuasai/digunakan SKPD dan/atau SKPKD. Prosedur akuntansi
digunakan sebagai alat pengendali dalam pengelolaan aset yang
digunakan / dikuasaiSKPD dan/atau SKPKD.
a. Fungsi terkait
Fungsi terkait yang dalam prosedur akuntansi aset pada SKPD
dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD, sedangkan pada
SKPKD dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada SKPKD.
Universitas Sumatera Utara
b. Dokumen yang digunakan
1) Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi aset pada
SKPD terdiri atas :
• Berita acara penerimaan barang
• Berita acara serah terima barang
• Berita acara penyelesaian pekerjaan
• Bukti memorial, merupakan dokumen yang memuat
informasi mengenai jenis/ nama aset tetap , kode rekening ,
klasifikasi , aset tetap, nilai aset tetap, dan tanggal transaksi
dan/atau kejadian sebagai dasar pencatatan ke dalam buku
jurnal umum.
• Buku jurnal umum, merupakan catatan yang diselenggarakan
oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD untuk mencatat dan
menggolongkan semua transaksi dan/atau kejadian yang
berhubungan dengan aset.
• Buku besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh
fungsi akuntansi pada PPK-SKPDuntuk memosting semua
transaksi dan/atau kejadian dari buku jurnal umum ke buku
besar untuk setiap rekening aset , kewajiban, ekuitas dana,
pendapatan , belanja, dan pembiayaaan.
• Buku besar pembantu, merupakan catatan yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD
dan/atau fungsi akuntansi pada SKPKD untuk mencatat
Universitas Sumatera Utara
semua transaksi atau kejadian yang berisi rincian akun buku
besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu.
2) Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi aset pada
SKPKD terdiri atas:
• Berita acara penerimaan barang
• Surat keputusan penghapusan barang
• Surat keputusan mutasi barang (antar SKPD)
• Berita acara pemusnahan barang
• Berita acara serah terima barang
• Berita acara penilaian
• Berita acara penyelesaian pekerjaan
• Bukti memorial, merupakan dokumen yang memuat
informasi mengenai jenis/ nama aset tetap , kode rekening ,
klasifikasi , aset tetap, nilai aset tetap, dan tanggal transaksi
dan/atau kejadian sebagai dasar pencatatan ke dalam buku
jurnal umum.
• Buku jurnal umum, merupakan catatan yang diselenggarakan
oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD untuk mencatat dan
menggolongkan semua transaksi dan/atau kejadian yang
berhubungan denagn aset.
• Buku besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh
fungsi akuntansi pada PPK-SKPDuntuk memosting semua
transaksi dan/atau kejadian dari buku jurnal umum ke buku
Universitas Sumatera Utara
besar untuk setiap rekening aset , kewajiban, ekuitas dana,
pendapatan , belanja, dan pembiayaaan
• Buku besar pembantu, merupakan catatan yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD
dan/atau fungsi akuntansi pada SKPKD untuk mencatat
semua transaksi atau kejadian yang berisi rincian akun buku
besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu.
c. Laporan yang dihasilkan
1) Laporan yang dihasilkan dalam prosedur akuntansi selain kas pada
SKPD terdiri atas :
• Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
• Neraca
• Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
2) Laporan yang dihasilkan dalam prosedur akuntansi selain kas pada
SKPKD terdiri atas :
• Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
• Neraca
• Laporan Arus Kas
• Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
d. Uraian prosedur
1) Prosedur akuntansi aset pada SKPD dilaksanakan olehfungsi
akuntansi pada PPK-SKPD serta pejabat, pengurus,dan
Universitas Sumatera Utara
penyimpanan barang, sdeangkan pada SKPKD dilaksanakan
olehfungsi akuntansi pada SKPKD
2) Bukti transaksi dan / atau kejadian akuntansi terdiri atas :
• Berita acara penerimaan barang
• Surat keputusan penghapusan barang
• Surat pengiriman barang
• Surat keputusan mutasi barang
• Berita acara pemusnahan barang
• Berita acara serah terima barang
• Berita acara penilaian
• Berita acara penyelesaian pekerjaan
3) Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi akuntansi pada
SKPKD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian melakukan
pencatatan ke bukti memorial.
4) Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi akuntansi pada
SKPKD berdasarkan bukti memorial mencatat ke dalam buku
jurnal umum.
5) Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi akuntansi pada
SKPKD secara periodik melakukan posting ke buku besar.
6) Setiap akhir periode, semua buku besar di tutup sebagai dasar
penyusunan laporan keuangan SKPD dan/atau SKPKD.
Universitas Sumatera Utara
B. Penatausahaan Barang dan Jasa Langsung
Penatausahaan barang dan jasa termasuk dalam bentuk belanja, dimana
belanja menurut PERMENDAGRI No.13 Tahun 2006 ada 2 jenis yaitu :
• Belanja tidak langsung dan ,
• Belanja langsung.
Belanja tidak langsung yaitu merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, Kelompok belanja
tidak langsung sebagaimana dimaksud yang terdiri dari:
1. Belanja pegawai;
2. Bunga;
3. Subsidi;
4. Hibah;
5. Bantuan sosial;
6. Belanja bagi hasil;
7. Bantuan keuangan; dan
8. Belanja tidak terduga
Belanja Langsung yaitu merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, kelompok belanja langsung
dari suatu kegiatan sebagaimana dimaksud yaitu:
1. Belanja pegawai;
2. Belanja barang dan jasa; dan
3. Belanja modal.
Universitas Sumatera Utara
Yang dimaksud belanja barang dan jasa langsung menurut Peraturan menteri
Dalam Negeri No.13 tahun 2006 yaitu Belanja barang dan jasa digunakan untuk
pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12
(duabelas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan
kegiatan pemerintahan daerah.
Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa sebagaimana dimaksud
mencakup belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, premi asuransi,
perawatan kendaraan bermotor, cetak/penggandaan, sewa
rumah/gedung/gudang/parkir, sewa sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa
perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan
atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari tertentu, perjalanan dinas,
perjalanan dinas pindah tugas dan pemulangan pegawai.
Sedangkan penatausahaan barang dan jasa langsung merupakan bagian tugas
dari pada bendahara pengeluaran, berikut dalam skema dibawah ini digambarkan
penatausahaan bendahara pengeluaran
Gambar Penatausahaan Bendahara Pengeluaran
Sumber : Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar diatas penatausahaan barang dan jasa langsung termasuk
dari proses SPP-LS (Surat Permintaan Pembayaran langsung), LS (Langsung)
yaitu uang yang dibayarkan langsung kepada pihak ketiga atas dasar perjanjian
kontrak atau berdasar surat perintah kerja, dimana SPP-LS terdiri atas:
1. SPP LS belanja pegawai :
a. Pembayaran gaji induk, gaji susulan, kekurangan gaji, gaji terusan, uang
duka wafat, dengan lampiran sesuai peruntukannnya.
b. Pembayaran lembur
c. Pembayaran honor / vakasi
2. SPP LS non belanja pegawai (belanja barang) :
a. Pembayaran pengadaan barang dan jasa.
b. Pembayaran biaya langganan daya dan jasa
c. Pembayaran belanja perjalanan dinas.
Dalam pembayaran pengadaan barang dan jasa harus dilampirkan hal berikut :
1. Kontrak / SPK yang mencantumkan nomor rekening rekanan,
2. Surat pernyataan KPA mengenai penetapan rekanan.
3. Berita acara penyelesaiaan pekerjaan
4. Berita acara serah terima pekerjaan
5. Berita acara pembayaran
6. Kuitansi yang disetujui KPA
7. Faktur pajak dan SSP ditandatangani wajib pajak
8. Jaminan Bank/ Lembaga keuangan non Bank
9. Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak yang dananya sebagian
atau seluruhnya bersumber dari puhak lain.
Universitas Sumatera Utara
Top Related