7/23/2019 Cases Report
1/32
I. PENDAHULUAN
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan
sendi, tulang rawan epifisis yang ersifat total !aupun parsial. Fraktur "uga !eliatkan
"aringan otot, saraf, dan pe!uluh darah di sekitarnya. #e$ara klinis, diagi !en"adi
fraktur teruka, yaitu "ika patahan tulang itu !ene!us kulit sehingga erhuungan
dengan udara luar, dan fraktur tertutup, yaitu "ika frag!en tulang tidak erhuungan
dengan dunia luar atau kulit di lokasi fraktur !asih intak. Patah tulang ter"adi "ika tenaga
yang !elawan kekuatan tulang leih esar dari tenaga tulang. Penyea tersering dari
fraktur adalah ke$elakaan lalu lintas %&'()*, "atuh %++)*, kena te!akan %)*, dan lain-
lain.+,,/
Penanganan fraktur terdiri atas penanganan preoperatif, intraoperatif dan
pas$aoperatif. Preoperatif erupa pertolongan perta!a %antuan hidup dasar* yangdikenal dengan singkatan A01. A01 pada trau!a !eliputi A untuk airwayatau "alan
napas yaitu pe!easan "alan napas2 0 untuk breathingatau pernapasan yaitu dengan
pe!erian 3,!e!perhatikan adakah tanda-tanda he!othoraks, pneu!othoraks,flail
chest2 1 untuk circulationatau sirkulasi(fungsi "antung untuk !en$egah atau !enangani
syok2 D untuk disability yaitu !enge4aluasi status neurologik se$ara $epat2 dan E
untuk exposure/environment yaitu !elakukan pe!eriksaan se$ara teliti, pakaian
penderita harus dilepas, selain itu perlu dihidari ter"adinya hipoter!i.+,,/
#elan"utnya prinsip dala! penanganan perta!a pada patah tulang adalah "angan
!e!uat keadaan leih "elek %do not harm* dengan !enghindari gerakan-
gerakan(gesekan-gesekan pada agian yang patah. 5indakan ini dapat dilakukan
pe!idaian( pasang spalk dengan !enggunakan kayu atau enda yang dapat !enahan
agar kedua fraksi yang patah tidak saling ergesekan. 6husus pada patah tulang teruka,
harus di$egah agar luka tidak terinfeksi yang seharusnya dilakukan dala! 7- "a!
perta!a yang dikenal seagaigolden period disertai pe!erian antiiotik spektru! luas
dan antitetanus.+,,/
1
7/23/2019 Cases Report
2/32
II. ANA538I 5UN96AI 0A:AH
a. 5ulang
+. 5iia
5iia !erupakan tulang !edial tungkai awah yang esar dan erfungsi
!enyanggah erat adan. 5iia ersendi di atas dengan $ondylus fe!oris dan
$aput fiulae di awah dengan talus dan u"ung distal fiula. Pada u"ung atas
terdapat $ondylus lateralis dan !edialis yang ersendi dengan $ondylus lateralis
dan !edialis fe!oris, dan dipisahkan oleh !enis$us lateralis dan !edialis.
Per!ukaan atas fa$ies arti$ulares $ondyloru! tiiae teragi atas area
inter$ondylus anterior dan posterior, diantara kedua area ini terdapat e!inentia
inter$ondylus.;,
7/23/2019 Cases Report
3/32
tuerositas yang !erupakan te!pat lekat liga!entu! patella. 8argo anterior di
awah !e!ulat dan !elan"utkan diri seagai !alleolus !edialis. 8argo lateral
dan !argo interosseus !e!erikan te!pat perlengketan untuk !e!rana
interossea.;,
7/23/2019 Cases Report
4/32
Gambar 2 Kompartemen pada Cruris Potongan Transversa;,;, !. 5iialis anterior, !. E?tensor digitoru! longus, !. Peroneus tertius dan !.
E?tensor hallu$is longus.
- @askularisasi> A. 5iialis anterior dan @. 5iialis anterior
- Iner4asi> n. Peroneus profundus
+. 3tot;,
7/23/2019 Cases Report
5/32
tertius$orpus
fiula@ profundus
pergelangan
kaki
8.
e?tensorhallu$is
longus
Fa$ies
anterior$orpus
fiula
0asis
phalangesdistal iu
"ari kaki
N.
peroneus
profundus
L;, n. Peroneus superfisialis
7
7/23/2019 Cases Report
8/32
+. 3tot;, !. Popliteus, !. Fle?or digitoru! longus, !. Hallu$is
longus dan !. 5iialis psoterior.
- @askularisasi> a. 5iialis posterior
- Iner4asi> n. tiialis
+. 3tot;,
7/23/2019 Cases Report
9/32
dan $aput
!edial
$ondylus
!edialis
kaki dan fleksi
art. 9enus
!. plantaris
1rista
supra$ondylari
s fe!oris
lateralis
Fa$ies
posterior
$al$aneus
N. tiialis #+, #
Plantar fleksi
kaki
pergelangan
kaki dan fleksi
art. 9enus
!. soleus1orpus tiiae
dan fiulae
Fa$ies
posterior
$al$aneus
N. tiialis #+, #
Plantar fleksi
kaki
pergelangan
kaki
6elo!pok profunda
!. popliteus
Fa$ies lateralis
$ondylus
lateralis
fe!oris
Fa$ies
posterior
$orpus
tiiae
N. tiialisL;, L
7/23/2019 Cases Report
10/32
trans4ersa profunda tungkai awah. Di pro?i!al arteri ini terletak pada per!ukaan
posterior !. 5iilais posterior dan di distal pada per!ukaan posterior tiia. Pada
agian awah tungkai awah arteri ini ditutupi oleh kulit dan fas$ia. Arteri er"alan
di elakang !alleolus !edialis di awah retina$ulu! !us$uloru! fle?oru! dan
erakhir dengan er$aang dua !en"adi a. Plantaris !edialis dan a. Plantaris
lateralis. Arteri tiialis posterior !enyatu dengan yang erasal dari a. 5iialis
anterior di dala! fossa poplitea untuk !e!entuk 4. Poplitea.;,;, 7,&,
+. Langsung
5rau!a langsung !enyeakan tekanan langsung pada tulang dan ter"adi fraktur
pada daerah tekanan. Fraktur yang ter"adi iasanya ersifat ko!inutif dan "aringan
lunak ikut !engala!i kerusakan.
10
7/23/2019 Cases Report
11/32
. 5idak langsung
5rau!a tidak langsung ter"adi apaila trau!a dihantarkan ke daerah yang leih
"auh dari daerah fraktur. 5ekanan pada tulang dapat erupa>
a* 5ekanan erputar yang !enyeakan fraktur ersifat olik atau spiral
* 5ekanan !e!engkok yang !enyeakan fraktur trans4ersal
$* 5ekanan sepan"ang aksis tulang yang dapat !enyeakan fraktur i!paksi,
dislokasi, atau fraktur dislokasi
d* 6o!presi 4ertikal yang dapat !enyeakan fraktur ko!inutif atau !e!e$ah
e* 5rau!a oleh karena re!uk
f* 5rau!a karena tarikan pada liga!ent atau tendon akan !enarik seagian
tulang.
$. Epide!iologi
1orpus tiia !erupakan lokasi tersering ter"adinya fraktur diafisis pada tulang
pan"ang. Dari tahun +CC/ sa!pai +CC< di U#A dite!ukan 7+.''' pasien usia leih
dari + tahun dirawat di ru!ah sakit dengan fraktur tiia dan fiula. Pada pasien usia
leih dari + tahun dite!ukan insidensi +&; fraktur diafisis per tahun. Ha!pir
sepertiga nya diseakan oleh $edera karena olahraga. 6e$elakaan lalu lintas "uga
!erupakan penyea yang sering dite!ukan. 5u"uh puluh ena! persen fraktur $orpus
tiia !erupakan "enis fraktur tertutup. #edangkan dari ;) fraktur yang teruka, +)
!erupakan 9ustillo tipe I, +C) tipe II,+&) tipe IIIA, /7) tipe III0, dan
7/23/2019 Cases Report
12/32
7/23/2019 Cases Report
13/32
- 6ekakuan> pada u!u!nya !engenai persendian. Apakah hanya kaku atau
disertai nyeri sehingga pergerakan terganggu
- 6ele!ahan> apakah yang di!aksud instaility atau kekakuan otot
!enurun(!ele!ah(kelu!puhan
. Pe!eriksaan fisikPe!eriksaan fisik diagi !en"adi yaitu %+* pe!eriksaan u!u! %status
generalisata* untuk !endapatkan ga!aran u!u! dan %* pe!eriksaan sete!pat
%status lokalis*7,C
a* 9a!aran u!u!
6eadaan u!u!> aik(uruk, yang di$atat adalah tanda-tanda 4ital yaitu>
6esadaran penderita> apatis, sopor, ko!a, gelisah
6esakitan
5anda 4ital seperti tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu tuuh
#etelah itu se$ara siste!atik diperiksa dari kepala, leher, thora?, ado!en,
kela!in, punggung, ekstre!itas atas dan awah.7,C
* Pe!eriksaan lokalis
Harus diperti!angkan keadaan proksi!al serta agian distal dari anggota
teruta!a !engenai status neuro4askulaer. Pada pe!eriksaan orthopedi yang
penting adalah>7,C
Look %inspeksi*7,C
- 0andingkan dengan agian yang sehat
- Perhatikan posisi anggota gerak
- Apakah terdapat luka pada kulit dan "aringan lunak untuk !e!edakan
fraktur tertutup atau teruka
- Ekstra4asasi darah sukutan dala! eerapa "a! sa!pai eerapa hari
- Perhatikan adanya defor!itas erupa angulasi, rotasi, dan pe!endekan
Feel %palpasi*7,+'
Pada waktu !eraa, terleih dahulu posisi penderita diperaiki agar di!ulai
dari posisi netral(posisi anato!i. Pada dasarnya ini !erupakan pe!eriksaan
yang !e!erikan infor!asi dua arah aik ke pe!eriksan !aupun ke pasien,
karena itu perlu selalu diperhatikan wa"ah si pasien atau !enanyakan
perasaan si pasien. Hal yang perlu diperhatikan yaitu>- 5e!peratur sete!pat yang !eningkat
- Nyeri tekan, nyeri tekan yang ersifat superfisial iasanya diseakan
oleh kerusakan "aringan lunak yang dala! akiat fraktur pada tulang.
- 6repitasi
- Pe!eriksaan 4askuler pada daerah distal trau!a erupa palpasi arteri
radialis, arteri dorsalis pedis, arteri tiialis posterior sesuai dengan anggota
gerak yang terkena. efilling %pengisian* arteri pada kuku, warna kulit
pada agian distal daerah trau!a, te!peratur kulit.
13
7/23/2019 Cases Report
14/32
- Pengukuran tungkai teruta!a pada tungkai awah untuk !engetahui
adanya peredaan pan"ang tungkai.
8o4e %pergerakan teruta!a !engenai lingkup gerak*7,+'
#etelah pe!eriksaan feel %palpasi*, pe!eriksaan diteruskan dengan
!enggerakkan anggota gerak dan di$atat apakah terdapat keluhan nyeri pada
pergerakan.
Pada anak periksalah agian yang tidak sakit dulu, selain untuk !endapatkan
kooperasi anak pada waktu pe!eriksaan, "uga untuk !engetahui gerakan
nor!al penderita. Pen$atatan lingkup gerak ini perlu agar kita dapat
erko!unikasi dengan se"awat lain dan e4aluasi keadaan seelu! dan
sesudahnya.
Apaila terdapat fraktur tentunya akan terdapat pergerakan anor!al di
daerah fraktur %ke$uali pada in$o!plete fra$ture*. 9erakan sendi di$atat
dengan ukuran dera"at gerakan setiap arah pergerakan !ulai dari titik '
%posisi netral* atau ukuran !etrik. Pen$atatan ini penting untuk !engetahui
apakah ada gangguan gerak.
6ekakuan sendi diseut ankilosis dan hal ini dapat diseakan oleh faktor
intraartikuler atau ekstraartikuler.
- Intra artikuler> kelainan(kerusakan dari tulang rawan yang !enyeakan
kerusakan tulang sukondral, "uga terdapat oleh karena kelainan
liga!entu! dan kapsul sendi.
- Ekstra artikuler> oleh karena otot atau kulit.
Pergerakan yang perlu dilihat adalah gerakan aktif %penderita sendiri disuruh
!enggerakan* dan pasif %dilakukan oleh pe!eriksa*. #elain diperiksa pada
posisi duduk dan eraring "uga perlu dilihat waktu erdiri dan "alan.
6eteratasan gerak perlu dinilai untuk !engetahui apakah diseakan karena
instaility, nyeri, dis$repan$y atau fi?ed defor!ity.
/. Pe!eriksaan radiologis
Dengan pe!eriksaan klinik kita sudah dapat !en$urigai adanya fraktur. :alaupunde!ikian pe!eriksaan radiologis diperlukan untuk !enentukan keadaan, lokasi
serta ekstensi fraktur. Untuk !enghindarkan nyeri serta kerusakan "aringan lunak
selan"utnya, !aka seaiknya kita !e!pergunakan idai yang ersifat radiolusen
untuk i!oilisasi se!entara seelu! dilakukan pe!eriksaan radiologis. 7,&
Pe!eriksaan radiologis dilakukan dengan eerapa prinsip yaitu>7,&
a* Dua posisi proyeksi> dilakukan sekurang-kurangnya yaitu pada anteroposterior
dan lateral.
* Dua sendi pada anggota gerak dan tungkai harus difoto di proksi!al dan distal
sendi yang !engala!i fraktur.
14
7/23/2019 Cases Report
15/32
$* Dua anggota gerak. Pada anak-anak seaiknya dilakukan foto pada kedua
anggota gerak teruta!a pada fraktur epifisis
d* Dua trau!a, pada trau!a yang heat sering !enyeakan fraktur pada dua
daerah tulang. 8isalnya pada fraktur $al$aneus atau fe!ur, !aka perlu
dilakukan foto pada panggul dan tulang elakang.
e* Dua kali dilakukan foto. Pada fraktur tertentu !isalnya fraktur tulang skafoid
foto perta!a iasanya tidak "elas sehingga iasanya diperlukan foto erikutnya
+'-+; hari ke!udian.
U!u!nya dengan foto polos kita dapat !endiagnosis fraktur, tetapi perlu
dinyatakan apakah teruka(tertutup, tulang !ana yang terkena dan lokalisasinya,
apakah sendi "uga !engala!i fraktur serta entuk fraktur sendiri. 7,&
f. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kasus trau!a adalah perta!a harus dilakukan penilaian pri!er yaitu!enga!ankan dan !engaplikasikan A01DE %Airways, 0reathing, 1ir$ulation,
Disaility, Esposure*. #etelah e4aluasi pri!er dilakukan selan"utnya dilakukan
penilaian sekunder. #ur4eu pri!er %A01DE* yang aik untuk !enyela!atkan nyawa
dan sur4ei sekunder yang tepat diutuhkan untuk !enyela!atkan fungsi dari
ekstre!itas ditun"ang oleh penanganan definitif. 5u"uan dari penilaian sekunder
adalah !en$ari $edera lain yang !ungkin ter"adi pada pasien sehingga tidak satupun
terlewatkan dan tidak teroati. 0agian dari penilaian sekunder pada pasien $edera
!uskuloskeletal adalah ana!nesis dan pe!eriksaan fisik. 7,&
+. Non operatif %pe!alut(cast dan idai(brace*
Fraktur tiia tertutup karena energi rendah dapat direposisi !elalui reduksi
tertutup ergantung pada posisi dan ahan yang digunakan. Pasien dirawat dengan
tungkai awah diele4asikan sedikit diatas "antung dan nilai status neuro4askular.
ika reduksi tidak erhasil, fiksasi definitif dapat digunakan setelah ede!a
erkurang. Alat dan ahan yang diperlukan untuk !e!alut tiia antara lain
elastik 4eran ; in$i, plaster roll atau fierglass roll ukuran ;-7 in$i, plaster splintatau fierglass $ast, air dingin, e!er dan gunting. Pasien harus dala! kondisi
nya!an, ila nyeri eri anargesik narkotik %!orfin sulfat /- !g drips*. Posisi
pasien adalah eraring. Lakukan pe!alutan sesuai dengan ga!ar diawah ini.
15
7/23/2019 Cases Report
16/32
Gambar ( )* +edusi Gravitasi dan * Pembalutan
. 3peratif
a* Fiksasi Internal
+* Intra!edularry Nailing
I8 nailing !erupakan teknik yang sering digunakan untuk fraktur diafisis
tiia. 5eknik ini !engontrol fraktur diafisis dengan $ara !en"aga perlekatanper!ukaan dala! dari $anal !edula dan agian proksi!al serta distal dari
tiia. Lokasi fraktur dan pan"ang area fraktur !e!atasi kerapatan I8 nail
pada diafisis tiia. I8 nail efektif !enngontrol ikatan dan kerapatan di sisi
lateral tulang yaitu entuk longitudinal dan stailitas dia!eter tulang.
U!u!nya $anal !edula tiia lurus sehingga I8 nail !enge!alikan a?is dari
fraktur di !id dan distal diafisis. I8 nail kurang erhasil dala! !engontrol
fraktur +(/ proksi!al tiia karena er4ariasinya presisi dari lokasi !asuk I8
nail dan fiksasi kurang stailnya pada regio !etadiafisis akiat dia!eter yang
leih esar. I8 nailing "uga !e!pengaruhi sirkulasi darah endosteal.
6ehilangan tia-tia aliran darah arteri !edula akan !enyeakan nekrosis
tulang disekitar I8 nailing.7,&
Gambar - Penanganan menggunaan !ntramedular .ail7,&
16
7/23/2019 Cases Report
17/32
Indikasi dari pe!asangan I8 nail adalah fraktur dari $orpus tiial yang
terpisah ke$uali pada fraktur di daerah proksi!al atau distal dan pada pasien
dengan anato!i tiia yang tidak !e!ungkinkan pe!asangan I8 nail. I8 nail
"uga erguna untuk !erekstruksi pasien dengan nonunion dan !alnunion pada
tiia.7,&
Pe!eriksaan radiologi pada tungkai yang patah sangat diutuhkan untuk
!e!astikan $edera $o$ok untuk dipasang I8 nail serta untuk !engidentifikasi
keterliatan lutut dan pergelangan kaki. Anestesi u!u! atau spinal $o$ok
digunakan pada operasi teknik ini. Antiiotik preopratif dierikan sesuai
dengan protokol pe!erian apakah fraktur teruka atau tertutup. 5urni=uet
tidak oleh digunakan sela!a operasi karena dapat !enghentikan aliran darah
!eningkatkan nekrosis ika fraktur teruka, !aka terleih dahulu dilakukan
irigasi dan deride!ent. Insisi dilakukan di sentral dari a?is !edia tiia atau
lateral dari liga!entu! patella dan diperluas ke proksi!al dari tuerositas
tiia ke !edia patella. 7,&
,
Gambar / 0ntr Portal dari oasi Pemasangan !ntramedular .ail7,&
* Plate Fi?ationPlate fi?ation teruta!a pada fraktur proksi!al dan distal tiia !e!erikan
fiksasi yang stail di daerah yang sulit ditangani dengan I8 nail, tetapi teknik
ini eresiko ter"adi infeksi postoperatif sehingga pe!ilihan pasien sangat
penting. 6erusakan "aringan lunak yang heat, luka teruka yang parah, dan
tanda lain trau!a dengan energi tinggi yang !ungkin dapat !eni!ulkan
ko!plikasi setelah pe!asangan plate perlu diidentifikasi. Plating pada fraktur
tiia leih a!an ila pe!asangan plate ditunda dulu sa!pai ter"adi
penye!uhan "aringan lunak yang $edera. Penundaan ini dapat !enggunakan
17
7/23/2019 Cases Report
18/32
fiksasi eksternal se!entara yang dipasang di di luar luka. 1ara lain yang dapat
!engurangi resiko ko!plikasi akiat pe!asangan plate adalah !enggunakan
teknik !ini!ally in4asi4e insertion yang terdiri dari plate yang diletakkan di
awah kulit dan aut dipasang !ene!us luka.7,&
Pe!asangan plate dapat !enyeakan penye!uhan tulang se$ara langsung
!elalui fiksasi yang ketat yang !en$egah gerakan interfrag!en. Pada fraktur
tiial yang aru sa"a ter"adi, penggunaan plate !ungkin !erupakan pilihan
yang tepat pada fraktur terpisah yang !eliatkan per!ukaan artikular dan
!e!utuhkan stailitas yang leih. Pada fraktur karena energi rendah dan
ketika !enggunakan teknik yang enar, !aka hasil penye!uhan tulang akan
ha!pir sa!a dengan ila !enggunakan teknik I8 nail. Plate fi?ator harus
diperti!angkan ketika fiksasi !enggunakan I8 nail pada fraktur tiia tidak
dapat digunakan.7,&
8e!eriksa kondisi kulit dan "aringan lunak !erupakan hal yang penting
seelu! !e!ilih plate fi?ation dan !e!uka tiia. Per!ukaan sukutan
antero!edial dari tiia sering !engala!i kerusakan, dan hal ini tidak $o$ok
untuk pe!asangan plate teruta!a setelah trau!a lokal langsung. esiko
infeksi !en"adi leih esar ila diuat insisi didaerah dekat $edera seperti
kontusio, laserasi, atau arasi. Alternatif yang a!an adalah per!ukaan
anterolateral di!ana ditutupi oleh otot ko!parte!en anterior walaupun
pe!asangan plate di daerah ini dapat !engganggu "alur 4askularisasi
pe!uluh darah yang !endukung penye!uhan luka. #ehingga setiap $edera
pada tungkai harus die4aluasi se$ara $er!at untuk !eren$anakan
penatalaksanaan.7,&
Gambar 1 oasi !nsisi Pada Pemasangan Plate Fiation7,&
18
7/23/2019 Cases Report
19/32
Pe!edahan dilakukan pada posisi supine dan dengan !enggunakan touni=uet
pneu!ati$ yang diletakkan di agian paha. Penggunaan touni=uet seaiknya
dihindari ke$uali ila enar-enar diutuhkan karena dapat !engganggu
penye!uhan luka dan fraktur tulang. Insisi kulit di uat diatas otot
ko!parte!en anterior + $! ke arah lateral dari tuerositas tiiae. ika terdapat
kontusio "aringan lunak !aka insisi dilakukan ke arah leih lateral insisi
postero!edial dapat digunakan untuk !en$apai per!ukaan antero!edial tiia.
Insisi dilakukan !elalui fasial profunda tanpa !e!uat subcutaneus flap.
8en"aga fasciocutaneus flap yang terdiri dari kulit, sukutan, dan fasia
profunda penting karena suplai darah der!al ergantung pada koneksi
4askular dengan fasia. #etelah fiksasi plate terpasang pada fraktur tiia
tertutup, luka dapat ditutup dan dipasang drain hisap. Fasia diiarkan teruka
untuk !enurunkan resiko sindro! ko!parte!en dan pen"ahitan dilakukan di
kulit.7,&
Follow up pasien dilakukan pada pasien post operasi. Pasien dieritahu untuk
!elaporkan nyeri dan !asalah pada luka ekas operasi. Foto polos $ruris
dilakukan tiap ;-7 !inggu sekali sa!pai union ter"adi. Pe!atasan weight
earing %+
7/23/2019 Cases Report
20/32
Untuk !elihat fraktur pada sisi posterior dari "aringan lunak yang rusak
#ituasi en$ana ala! atau peperangan
Fiksasi definitif pada fraktur yang se$ara anato!i tidak sesuai untuk
pe!asangan I8 nail.
ekonstruksi pada $edera parah Penanganan pada te!pat infeksi teruta!a setelah fiksasi eksternal atau internal
$* A!putasi
A!putasi diperti!angkan dilakukan %+* ila
tindakan darurat penyela!atan tungkai
!engan$a! nyawa pasien, %* ila fungsi
akhir akan leih uruk diandingkan dengan
prosthesis, atau %/* ila la!a penanganan akan
!enyeakan !asalah psikososial. 8enurutLange terdapat indikasi asolut a!putasi
pada fraktur teruka tiia erkaitan dengan
$edera arteri yaitu $edera han$ur dengan
iske!ia ter"adi leih dari 7 "a! dan kerusakan
ner4us tiia. #edangkan indikasi relatif yaitu
$edera serius akiat politrau!a dan $edera
kaki parah ipsilateral. Hoowe !eru!uskan
predictive salvage index %P#I* erdasarkan
dera"at kerusakan arteri, dera"at keparahan
tulang dan otot, dan waktu antara ke"adian
trau!a sa!pai operasi. ohansen
!enge!angkan Mangled Extremity Severity
Score (MESS), yang terdiri dari kerusakan
"aringan lunak, iske!ik tungkai, dera"at syok,
dan u!ur. 8$ Na!ara !enye!purnakan
8E## dengan !ena!ahkan skor ko!ponen
kerusakan saraf yaitu skoring NI###A %ner4e in"ury, is$he!ia, soft tissue in"ury
and $onta!ination, skeletal in"ury, sho$k, and age*. 5eknik a!putasi pada trau!a
terdiri dari deride!ent dan prosedur !enge!alikan fungsi. #eluruh "aringan
nekrosis dan yang terkonta!inasi diuang.7,&
d* 0one 9rafting
6ehilangan seg!en tulang !erupakan indikasi dilakukan $angkok tulang.
8enurut oinson kuran $edera erpengaruh terhadap penentuan penggunaan
20
7/23/2019 Cases Report
21/32
$angkok tulang. #u!er $angkok tulang dapat diperoleh dari krista ilia$a
posterior, tro$hanter !ayor, $ondylus fe!oris atau 5uerkulu! 9erdys pada
proksi!al tiia. 1angkok akan opti!al ila diletakkan di awah lapisan otot yang
sehat. Akan tetapi leih aik hindari "aringan yang !engala!i $edera. Dala!
!e!persiapkan daerah $angkok, per!ukaan tiia harus ersih dari "aringan lunak.
6orteks yang nekrosis harus diuang. 7,&
Gambar 11 Posterolateral one Gra$ting7,&
21
7/23/2019 Cases Report
22/32
Gambar 12 )lgoritma Penanganan Fratur Tibia dan Fibula7,&
g. Prognosis
Prognosis dari fraktur tiia diklasifikasikan !enurut Edward yaitu seagai erikut> 7,&
h. 6o!plikasi
6o!plikasi dari fraktur tiia dan fiula dapat dilihat pada ga!ar diawah ini> 7,&
22
7/23/2019 Cases Report
23/32
23
7/23/2019 Cases Report
24/32
[email protected] 6A#U#
a. Identitas pasien
- Na!a > An. 8A
- Usia > +/ tahun
- enis kela!in > Laki-laki
- Ala!at > 05N Palupi- Peker"aan > Pela"ar
- 5anggal !asuk > +7-+'-'+;
- uangan > Pa4. 6enari
- u!ah #akit > Anutapura Palu
- DPP > dr. #ri #ikspriani, 8. 6es., #p. 35
. Ana!nesis
- 6eluhan uta!a > Nyeri pada kaki kiri
- iwayat trau!a > pasien !engala!i ke$elakaan lalu lintas / "a! seelu! !asuk
ru!ah sakit.
- 8ekanis!e trau!a>Pasien pada posisi erdiri ditarak oleh sepeda !otor dari arah sa!ping kanan
dengan ke$epatan sedang ke!udian pasien ter"atuh ke seelah kiri dengan posisi
aring.
- Ana!nesis terpi!pin>
Pasien !engeluh nyeri pada kaki kiri setelah ditarak oleh sepeda !otor. Nyeri
dirasakan terus !enerus dan la!a kela!aan kaki !en"adi engkak. 6eluhan nyeri
disertai dengan tangan kiri yang sulit untuk digerakkan.
Pingsan tidak ada, keluar darah dari telinga dan hidung tidak ada, sesak tidak ada,
!ual dan !untah tidak ada, pusing tidak ada, 0A6 lan$ar, dan 0A0 lan$ar.
iwayat pengoatan tradisional tidak ada.
$. Pri!ary sur4ey
- Airways > alan napas paten, ostruksi %-*, $edera $er4ikal %-*
- 0reathing > Pernapasan ' ?(!enit thorakoado!inal, flail $hest %-*
- 1ir$ulation > 5ekanan darah +'(&' !!Hg, Nadi C' ?(!enit, reguler, kuat angkat,
sianosis %-*.
- Disaility> 91# +< %E;, 87, @ #uhu a?illa> /7,1
d. #e$ondary sur4ey
- 6epala > Nor!o$hepaly
- Leher > e"as
- 5horaks >
Inspeksi > Ekspansi si!etris, "e"as %-*, i$tus $ordis tidak teraa
Palpasi > Nyeri tekan %-*, 4okal fre!itus nor!al kananGkiri, krepitasi %-*, i$tus
$ordis teraa
Perkusi > 0atas paru hepar di #I1 @I linea !id$la4i$ula dekstra, atas "antung
nor!al
Auskultasi> 0unyi paru 4esikuler, honkhi -(-, :heeing -(-, unyi "antung
#+(# !urni reguler
- Ado!en >
24
7/23/2019 Cases Report
25/32
Inspeksi > Per!ukaan $e!ung, pelearan 4ena %-*
Auskultasi > Peristaltik usus %*, kesan nor!al
Perkusi > 5y!pani ; kuadran
Palpasi > 3rgano!egali %-*, nyeri tekan %-*
- Anogenital > tidak dite!ukan adanya kelainan
- Pe!eriksaan tulang elakang> tidak dite!ukan adanya kelainan- Ekstre!itas
#uperior > akral ede!a, "e"as %-*, ede!a %-*, turgor kulit nor!al, kekuatan otot
lihat status lokalis
e. #tatus lokalis
- egio 1ruris Dekstra
Inspeksi> ta!pak defor!itas angulasi ke arah lateral dan shortening, he!ato!a
%*, one e?posure %-*, ede!a %*, perdarahan %-*.
Palpasi> suhu kulit agian yang ede!a leih hangat dari agian yang tidak
ede!a, nyeri tekan %*, krepitasi %*.
9erakan> nyeri saat digerakkan %*, pergerakan teratas, kekuatan otot sulit
dinilai karena nyeri.
N@D> Dala! atas nor!al
#ensoris> dala! atas nor!al
f. esu!e
Laki-laki +/ tahun !asuk # dengan keluhan nyeri pada kaki kanan akiat ditarak
!otor. 6eluhan disertai dengan kaki kanan sulit untuk digerakkan.
Dari pe!eriksaan fisik status lokalis pada regio $ruris de?tra ta!pak defor!itas
angulasi ke arah lateral dan shortening, he!ato!a %*, serta ede!a %*. Palpasi suhu
kulit agian yang ede!a leih hangat dari agian yang tidak ede!a, nyeri tekan %*,
krepitasi %*. Nyeri saat digerakkan %*, pergerakan teratas, kekuatan otot sulit dinilai
karena nyeri.
25
7/23/2019 Cases Report
26/32
g. Diagnosis awal
#usp. Fraktur tertutup tiia et fiula pro?i!al de?tra
h. Pe!eriksaan penun"ang
- Pe!eriksaan darah rutin
:01 > ,+ ? +'/(uL %;, +',*
01 > ;,C ? +'7(uL %;,& 7,+* H90 > ++,; g(dL %+; +*
H15 > /;,; ) %; ;'< ? +'/(uL %+
9D#> ++' !g(dl
- adiologi
Foto polos $ruris de?tra proyeksi AP dan Lateral 5n. 8. Agu! dia!il 5anggal +7
3ktoer '+; di #U Anutapura>
- Fraktur ko!unitif +(/ proksi!al tiia et fiula de?tra
- #oft tissue swelling
i. Diagnosis akhir
Fraktur tertutup +(/ pro?i!al tiia et fiula de?tra
". Penatalaksanaan- Non !edika!entosa
26
7/23/2019 Cases Report
27/32
I!oilisasi
- 8edika!entosa
Analgesik
H antagonis reseptor
k. en$ana tindakan
3pen edu$tion Internal Fi?ationl. Follow up
Tanggal 21 otober 214
#> Nyeri di tungkai awah kanan %*, de!a! %-*O> 55@> 5D> +'(' !!Hg, N> ' ?(!, > +C ?(!, #> /7,< J1#tatus lokalis> ta!pak defor!itas angulasi ke arah lateral dan shortening, he!ato!a %*, serta ede!a
%*. Palpasi suhu kulit agian yang ede!a leih hangat dari agian yang tidak ede!a, nyeri tekan %*,
krepitasi %*. Nyeri saat digerakkan %*, pergerakan teratas, kekuatan otot sulit dinilai karena nyeri.)> Fraktur tertutup +(/ pro?i!al tiia et fiula de?traP> I@FD L ' tp!In". anitidin + a!p(+ "a!
In". 6etorola$ + a!p( "a!
Tanggal 22 otober 214
#> Nyeri di tungkai awah kanan %*, de!a! %-*O> 55@> 5D> ++'(&' !!Hg, N> ; ?(!, > +& ?(!, #> /7,< J1#tatus lokalis> ta!pak defor!itas angulasi ke arah lateral dan shortening, he!ato!a %*, serta ede!a
%*. Palpasi suhu kulit agian yang ede!a leih hangat dari agian yang tidak ede!a, nyeri tekan %*,
krepitasi %*. Nyeri saat digerakkan %*, pergerakan teratas, kekuatan otot sulit dinilai karena nyeri.)> Fraktur tertutup +(/ pro?i!al tiia et fiula de?traP> I@FD L ' tp!In". 1efoperaone + gra!( "a!
In". anitidin + a!p(+ "a!
In". 6etorola$ + a!p( "a!en$ana tindakan 3IFPuasakan pukul '.'' :I5AInfor! 1onset 5indakan6onsul Anestesia
Tanggal 23 otober 214
#> Nyeri di tungkai awah kanan %-*, de!a! %-*O> 55@> 5D> +''(&' !!Hg, N> ' ?(!, > +& ?(!, #> /7,< J1#tatus lokalis> ta!pak luka post op ukuran +< ? + $!, ede!a %-*, erite!a %-*, pus %-*,Produksi $airan dala! drain ' $$
)> Fraktur tertutup +(/ pro?i!al tiia et fiula de?tra post 3IFP> I@FD a!inofluid + tp!
In". 1efoperaone + gra!( "a!In". anitidin + a!p(+ "a!In". No4aldo + a!p( "a!Ele4asi kaki kanan di atas antal
Tanggal 24 otober 214
#> Nyeri di tungkai awah kanan %-*, de!a! %-*O> 55@> 5D> +'(' !!Hg, N> &' ?(!, > + ?(!, #> /7,< J1#tatus lokalis> ta!pak luka post op ukuran +< ? + $!, ede!a %-*, erite!a %-*, pus %-*,Produksi $airan dala! drain +' $$
)> Fraktur tertutup +(/ pro?i!al tiia et fiula de?tra post 3IFP> I@FD a!inofluid + tp!In". 1efoperaone + gra!( "a!
In". anitidin + a!p(+ "a!In". No4aldo + a!p( "a!
27
7/23/2019 Cases Report
28/32
Ele4asi kaki kanan di atas antal
Tanggal 25 otober 214
#> Nyeri di tungkai awah kanan %-*, de!a! %-*O> 55@> 5D> ++'(' !!Hg, N> &7 ?(!, > +C ?(!, #> /7,< J1#tatus lokalis> ta!pak luka post op ukuran +< ? + $!, ede!a %-*, erite!a %-*, pus %-*,
Produksi $airan dala! drain ' $$)> Fraktur tertutup +(/ pro?i!al tiia et fiula de?tra post 3IF
P> I@FD a!inofluid + tp!
In". 1efoperaone + gra!( "a!In". anitidin + a!p(+ "a!In". No4aldo + a!p( "a!Ele4asi kaki kanan di atas antal
Tanggal 2" otober 214
#> Nyeri di tungkai awah kanan %-*, de!a! %-*O> 55@> 5D> ++'(' !!Hg, N> &7 ?(!, > +C ?(!, #> /7,< J1#tatus lokalis> ta!pak luka post op ukuran +< ? + $!, ede!a %-*, erite!a %-*, pus %-*,Produksi $airan dala! drain ' $$
)> Fraktur tertutup +(/ pro?i!al tiia et fiula de?tra post 3IFP> Aff infus
Aff drain1efadro?il
7/23/2019 Cases Report
29/32
@. Diskusi
Pasien-pasien trau!a yang datang ke I9D harus dilakukan penilaian pri!er yaitu
!enga!ankan dan !engaplikasikan A01DE %Airways, 0reathing, 1ir$ulation,
Disaility, Esposure*. Pada kasus ini dilakukan penilaian pri!er dan tidak dite!ukan
adanya gangguan pada A01DE.
#etelah e4aluasi pri!er dilakukan selan"utnya dilakukan penilaian sekunder. #ur4eu
pri!er %A01DE* yang aik untuk !enyela!atkan nyawa dan sur4ei sekunder yang tepat
diutuhkan untuk !enyela!atkan fungsi dari ekstre!itas ditun"ang oleh penanganan
definitif. 5u"uan dari penilaian sekunder adalah !en$ari $edera lain yang !ungkin ter"adi
pada pasien sehingga tidak satupun terlewatkan dan tidak teroati. 0agian dari penilaian
sekunder pada pasien $edera !uskuloskeletal adalah ana!nesis dan pe!eriksaan fisik.
0erdasarkan ana!nesis diketahui pasien laki-laki usia +/ tahun datang dengan keluhan
uta!a nyeri pada kaki kanan yang diala!i setelah ditarak !otor dengan ke$epatan
sedang. Hal ini sesuai dengan teori di!ana ke"adian fraktur proksi!al tiia dan fiula
ter"adi karena faktor pen$etus uta!a yaitu trau!a.
#etelah itu dilakukan pe!eriksaan fisik. Pe!eriksaan fisik yang diutuhkan dapat
dikelo!pokkan !en"adi / aspek yaitu look, fell, danmove. ook atau inspeksi di!ana
kita !e!perhatikan pena!pilan luar dari $edera, apakah ada fraktur teruka %tulang
terlihat kontak dengan udara luar*. Apakah terlihat defor!itas dari ekstre!itas tuuh,
he!ato!a, pe!engkakan dan lain-lain. Hal kedua yang harus diperhatikan adalah fell
atau palpasi. 6ita harus !e!palpasi seluruh ekstre!itas dari proksi!al hingga distal
ter!asuk sedni di proksi!al !aupun distal dari $edera untuk !enilai area rasa sakit,
efusi !aupun krepitasi. Poin ketiga yang harus dinilai adalah move atau pergerakan.
Penilaian dilakukan untuk !engetahui 38 %range of motion). #eringkali pe!eriksaan
38 tidak isa dilakukan karena rasa sakit yang dirasakan oleh pasien tetapi hal ini
harus tetap dilakukan. Pe!eriksaan ekstre!itas "uga harus !elingkupi 4askularisasi dari
ekstre!itas ter!asuk warna, suhu, perfusi, peraaan denyut nadi, dan capillary refilltime.
0erdasrkan hasil pe!eriksaan fisik pada kasus dite!ukan di regio $ruris de?tra ta!pak
defor!itas angulasi ke arah lateral dan shortening, he!ato!a %*, serta ede!a %*.
Palpasi suhu kulit agian yang ede!a leih hangat dari agian yang tidak ede!a, nyeri
tekan %*, krepitasi %*. Nyeri saat digerakkan %*, pergerakan teratas, kekuatan otot
sulit dinilai karena nyeri.
0erdasarkan ana!nesis dan pe!eriksaan fisik diatas dapat dipikirkan ter"adinya fraktur
pada tulang tiia atau fiula. Pada pasien dengan adanya ke$urigaan fraktur harus
29
7/23/2019 Cases Report
30/32
dilakukan i!oilisasi seagai penanganan awal. 6e!udian dilakukan foto polos pada
ekstre!itas untuk !engkonfir!asi ke$urigaan suatu fraktur.
U!u!nya dengan foto polos kita dapat !endiagnosis fraktur tetapi perlu dinyatakan
apakah fraktur teruka(tertutup, tulang !ana yang terkena dan lokalisasinya, apakah
sendi "uga !engala!i fraktur serta entuk fraktur itu sendiri. Pada pasien ini dilakukan
foto polos dengan hasil fraktur ko!unitif +(/ proksi!al tiia et fiula de?tra.
5anggal / oktoer '+; dilakukan 3IF %3pen edu$tion and Internal Fi?ation* untuk
!ereposisi fraktur tiia. Internal fi?ation yang dipih adalah plate fi?ation karena lokasi
fraktur di daerah proksi!al sehingga !e!erikan fiksasi yang stail di daerah yang sulit
ditangani dengan Inta!edular Nail, Pe!asangan plate dapat !enyeakan penye!uhan
tulang se$ara langsung !elalui fiksasi yang ketat yang !en$egah gerakan interfrag!en.
5etapi teknik ini eresiko ter"adi infeksi postoperatif sehingga pe!ilihan pasien sangatpenting.
Pe!edahan dilakukan pada posisi supine dan dengan !enggunakan touni=uet
pneu!ati$ yang diletakkan di agian paha. Penggunaan touni=uet seaiknya dihindari
ke$uali ila enar-enar diutuhkan karena dapat !engganggu penye!uhan luka dan
fraktur tulang. Insisi kulit di uat diatas otot ko!parte!en anterior + $! ke arah lateral
dari tuerositas tiiae. ika terdapat kontusio "aringan lunak !aka insisi dilakukan ke
arah leih lateral insisi postero!edial dapat digunakan untuk !en$apai per!ukaan
antero!edial tiia. Insisi dilakukan !elalui fasial profunda tanpa !e!uat subcutaneus
flap. 8en"agafasciocutaneus flapyang terdiri dari kulit, sukutan, dan fasia profunda
penting karena suplai darah der!al ergantung pada koneksi 4askular dengan fasia.
#etelah fiksasi plate terpasang pada fraktur tiia tertutup, luka ditutup dan dipasang drain
hisap. Fasia diiarkan teruka untuk !enurunkan resiko sindro! ko!parte!en dan
pen"ahitan dilakukan di kulit.
#indro! ko!parte!en !erupakan ko!plikasi yang sering ter"adi pada fraktur tiia
tertutup atau teruka. Faktor resiko adalah fraktur pada proksi!al tiia teruta!a ter"adifraktur terpisah atau seg!ental. Harus dipikirkan ke!ungkinan ter"adi sindro!
ko!parte!ent ila ti!ul nyeri heat atau penurunan perfusi neuro4askular. #egera
longgarkan atau lepaskan idai atau pe!alut. ika nyeri tetap !un$ul, tungkai ede!a,
hilangnya denyut arteri perifer, atau ter"adinya defisit fungsi sensoris dan !otoris !aka
harus dilakukan tindakan fasioto!i diikuti dengan arteriogra! ila denyut nadi tidak
ke!ali tetapi tekanan intrako!parte!en ke!ali nor!al.
Pada kasus tidak dilakukan pe!asangan plate fi?ation pada fiula dikarenakan lokasi
fraktur di proksi!al fiula yang eresiko !en$ederai N. Peroneus yang er"alan di
30
7/23/2019 Cases Report
31/32
daerah terseut ila dilakukan 3IF. #elain itu tidak terdapat peredaan la"u
penye!uhan dan insidensi !alnunion(nonunion pada pasien yang pasang plate fi?ation
dan tidak. Indikasi pe!asangan plate fi?ation fraktur fiula adalah ila lokasi fraktur di
daerah distal %K & $! dari epifisis distal fiula*, karena dapat !e!pengaruhi tu!puan
kaki dan $ara er"alan akiat terganggunya sendi pergelangan kaki %ankle "oint*.
#ela!a post operasi pasien dieri antiiotik untuk !en$egah ter"adinya ti!ulnya infeksi
postoperatif akiat pe!asangan plate fi?ation. 5anggal 7 no4e!er '+; pasien
diperolehkan pulang. Foto kontrol $ruris dilakukan tiap ;-7 !inggu sekali sa!pai union
ter"adi. Pe!atasan weight earing %+
7/23/2019 Cases Report
32/32
)FT)+ P6#T)K)
+. #"a!suhida"at, , De "ong, :i!. 0uku A"ar Il!u 0edah edisi /. E91, uni '+'.
. 5ownsend, 8, 0eau$ha!p, D, 8ark, 0. #aiston 5e?took of #urgery,+Cth
ed, '+./. 0runi$ardi F1, Andersen D6, 0illiar 5, Dun DL, Hunter 9, Pollo$k E. #$hwarts
Prin$iple of #urgery. Cth ed. United #tated of A!eri$a> 5he 8a$9raw-Hill 1o!panies2
''&.
;. 8oore, 6eith, L, Dalley, Arthur, F. 1lini$ally 3riented Anato!y,
Top Related