TUGAS RANGKAIAN ELEKTRONIKA
CARA KERJA MODULE INPUT OUTPUT
Oleh:
1000699 Afni Tias Nurul Aini
1000162 Restu Setia Lugina
Pendidikan Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
2011
Cara Kerja Module Input Output
A. MODULE INPUT
Module input adalah perangkat yang kita gunakan untuk memasukkan
data atau perintah ke dalam komputer. Module input memiliki banyak
conto seperti : keyboard, mouse, joystick, webcam, graphic tablet,
barcode, microphone, scanner, trackball, touchpad, light pen dan lain lain.
1. Keyboard
Keyboard
Fungsi : menggerakan kursor dalam computer seperti Mouse atau
sebagai controller dalam game agar User bisa leluasa menggerakan
object / Mengontrol sesuai kehendaknya. Keyboard komputer, secara
phisik mempunyai bentuk seperti halnya keyboard pada mesin ketik
manual/elektronik. Dengan digunakannya micro processor, maka data
yang ada bisa langsung dikirim ke-CPU melalui keyboard.
Gambar Keyboard
Cara kerja I :
Jika sebuah tombol pada keyboard ditekan, maka per (pegas) yang
ada dibawahnya akan menekan logam yang ada dibawahnya, dan
menyebabkan arus listrik bisa mengalir melewatinya
Arus ini kemudian diterima oleh chip pada keyboard yang disebut
microprocessor. Pada chip ini terdapat pelbagai alamat sehingga bisa
diketahui, tombol mana yang ditekan. Sinyal-sinyal listrik ini kemudian
diteruskan pada RAM sampai PC yang ada digunakan secara lebih lanjut.
Pada saat yang sama, keyboard microprocessor juga meneruskan
informasi yang ada ke-Interupt Contoller. Dari interupt controller inilah
informasi yang ada kemudian bisa diterima oleh CPU agar informasi yang
bersangkutan dapat ditampilkan pada layar monitor
Gambar Microprocessor pada Keyboard
Cara Kerja II :
Sebuah keyboard seperti miniatur komputer. keyboard mempunyai
prosesor sendiri dan rangkaian sirkuit yang membawa informasi menuju
dan dari prosesor tersebut. Bagian terbesar dari rangkaian keyboard
berupa “key matrix” .
Processor dan rangkaian keyboard
“Key matrix” adalahsebuah kisi rangkaian dibawah tombol-tombol
keyboard. Di dalam keyboard, tiap rangkaiannya terputus (seperti saklar)
pada titik dibawah tiap tombol. Ketika kita menekan sebuah tombol,
tombol tersebut menekan sebuah saklar, menjadikan rangkaian
tersambung dan mengalirkan arus listrik melaluinya. Jika kita lama pada
tombol, prosesor mengenalinya sama dengan menekan tombol tersebut
berulang-ulang..
Ketika prosesor menemukan rangkaian tertutup (tersambung
karena adanya penekanan tombol), maka prosesor akan membandingkan
lokasi yang rangkaian tertutup tersebut dengan peta karakter yang
tersimpan dalam ROM (read only memory) keyboard. Peta karakter pada
dasar nya adalah tabel daftar karakter yaitu daftar posisi tiap-tiap tombol
atau kombinasi tombol beserta karakter yang direpresentasikannya.
Sebagai contoh, peta karakter memberitahu prosesor bahwa menekan
tombol “a” sendirian menghasilkan huruf kecil “a”, tetapi tombol Shift
bersama tombol “a” bersama-sama akan menghasilkan huruf kapital “A”.
Matriks tombol pada keyboard
Komputer juga dapat menggunakan peta karakter tersendiri,
berbeda dengan peta karakter dari keyboard. Hal ini berguna jika
pengguna mengetik dalam bahasa yang hurufnya tidak sama dengan
huruf dalam bahasa inggris (huruf latin umumnya). Pengguna dapat
mengatur komputernya agar menerjemahkan tombol keyboardnya
seolah-olah mengetik menggunakan keyboard Dvorak walaupun keyboard
yang sebenarnya digunakan adalah keyboard Qwerty. Sebagai tambahan,
sistem operasi dan program aplikasi mempunyai pengaturan penggunaan
keyboardnya yang memungkinkan pengguna mengubah kelakukan
keyboardnya untuk menyesuaikan kekurangan yang ada seperti diuraikan
diatas.
Keyboard virtual
keyboard virtual adalah salah satu fitur untuk program komputer
atau program itu sendiri yang dapat berperan virtual sebagai kontrol,
dengan beberapa tombol atau tuts yang ada pada keyboard biasa.
Dalam dunia PC desktop, program windows XP, keyboard virtual
atau yang disebut juga On-Screen Keyboard, bekerja secara virtual bukan
hanya sebagai keyboard, melainkan juga sebagai mouse.
Gambar Keyboard virtual
Cara Kerja:
1. Sinar laser akan menampilkan bentuk keyboard sesuai dengan level
permukaan yang dibiaskan.
2. Bias infra merah yang transparan akan diproyeksikan menjadi
keyboard virtual.
3. Pengetikan yang dihasilkan melalui jari, akan menimbulkan key-
stroke. Penekanan oleh jari inilah yang menyebabkan pertemuan
antara pancaran dan sinar infra merah secara bersamaan, yang
menghasilkan refleksi langsung ke proyektor.
4. Refleksi infra merah akan melewati penyaring infra menuju kamera.
5. Kamera lantas mengambil gambar sesuai dengan penangkapan dari
infra merah.
6. Chip dari sensor akan memperbaiki letak pancaran infra merah yang
rusak, kemudian menerjemahkannya dalam koordinat.
7. Karakter-karakter yang tercipta akan tampil pada layar, dengan
menggunakan koordinat yang diterima secara wirelessly atau tanpa
kabel.
2. Mouse
Mouse Optik
Cara Kerja:
Mouse optik menggunakan sebuah led merah sebagai pengganti bola
mouse.Cahaya LED ini akan dipantulakan oleh permukaan meja/alas ke
sensor CMOS (Complimentary Metal-Oxide Semi konductor).Sensor ini
kemudian mengirimkan gambaran permukaan ke Digital Signal Processor
(DSP).DSP akan menganalisis gambaran tadi dan menentukan jarak
penggeseran mouse yang kemudian dikirimkan ke komputer.
Berdasarkan data tersebut,komputer akan menggeser posisi kursor
mouse pada layar.Jika kini ada jenis mouse optik yang dapat dijalankan
pada permukaan alas apa saja,dahulu mouse optik harus dijalankan pada
sebuah mouse pad khusus yang memiliki pola garis kotak ini yang akan
memutus pantulan cahaya LED.Berdasarkan pola nyala-putus LED
tersebut,komputer akan mengetahui jarak penggeseran
mouse.Namun,mouse jenis ini lebih susah dipakai dan tak dapat dipakai
tanpa mouse pad khusus.
Keunggulan mouse optik dibandingkan mouse optimekanik :
a. Tak ada bagian yang harus bergerak,sehingga kemungkinan
kegagalan putaran tidak ada.
b. Karena tertutup penuh,tak memungkinkan debu masuk ke dalam
mouse.
c. Resolusi pelacakan cahaya lebih halus sehingga gerakan kursor
mouse pada layar juga semakin halus.
Gambar Mouse dan Bagiannya
Mouse
Cara kerja:
Pada mouse terdapat tombol yang bisa ditekan, juga bola yang akan
bergerak mengikuti arah gerakan mouse. Gerakan pada bola yang
kemudian dikonversikan dengan koordinat X-Y ini, menyebabkan adanya
denyut listrik yang terkirim kepusat komputer, dan dengan demikian,
kursor bisa bergerak sesuai dengan gerakan bola.
Jika kita membuka dan mengeluarkan bola kecil yang terdapat di
belakang mouse, maka akan terlihat 2 pengendali gerak di dalamnya.
Kedua pengendali gerak tersebut dapat bergerak bebas dan
mengendalikan pergerakan penunjuk, yang satu searah horisontal
(mendatar) dan satu lagi vertikal (atas dan bawah).
Jika kita hanya menggerakkan pengendali horisontal maka penunjuk
hanya akan bergerak secara horisontal saja pada layar monitor komputer.
Dan sebaliknya jika penunjuk vertikal yang digerakkan, maka penunjuk
(pointer) hanya bergerak secara vertikal saja dilayar monitor. Jika
keduanya kita gerakkan maka gerakan penunjuk pointer) akan menjadi
diagonal.
Gambar Mouse
3. Joystick
Fungsi : menggerakan kursor dalam computer seperti Mouse atau
sebagai controller dalam game agar User bisa leluasa menggerakan
object / Mengontrol sesuai kehendaknya.
Cara kerja :
sekumpulan touch switch (sakelar sentuh) yg di tempatkan di
sekeliling (4 arah,kanan kiri atas bawah) dan di dasar stick nya.Ketika
joystick digerakkan,gerakan itu secara mekanis akan menyentuh salah
satu sakelar sentuh,selanjutnya sakelar akan menutup dan
menghantarkan sinyal elektris ke rangkaian selanjutnya.
Seluruh joystick di desain untuk memerintakan komputer, cara
menghendel posisi joystick setiap waktu. Untuk melakukannya yang harus
dilakukan joystick adalah membberi koordinah axis X dan Y dari hendel
tersebut. X axis mewakili kiri-kanan, berada 90° dai X axis, dan Y-axis
untuk atas-bawah.
Dasar dari hendel dihubungkan dengan beban dalam putaran yang
memungkinkan joystik bergerak bebas kearah manapun. Posisi sensor
berhubungan pada setiap axis joystik menanggapi koordinat X-Y joystik
dan mengirim sinyal kepada kartu adaptor game software yang digunakan
untuk menginterpretasikan posisi game controler.
Melalui penggunaan adaptor Y, dua joystik bila dihubungkan sebagai
satu kesatuan pada 1 PC. Sinal untuk ordinaat X dan Y dikirim melalui
kawat yang berbeda pada kabel yang sama ke 15-pin conector pada kartu
game.
Joystik yang lebih sempurna menggunakan 2-set sinyal axis X dan Y.
1-set untuk komunikasi posisi joystik sedangkan satunya untuk
komunikasi “Tophat”. Suatu control tambahkan yang memamper oleh jari
berupa controler yang bisa membaca gerak berputar (R-axis)
Konteks sederhana menekan digunakan untuk sejenis pelatuk dan
tombol pada joystik. Jika tombol ditekan, tekanan tersebut mengirim
suatu sinyal elektrik melalui sepasang kawat melalui kartu game. Kartu
adaptor selanjutnya menulis 1-bit kepada alamat memori khusus jika
tombol tidak ditekan, dan mengirim 0-bit jika ditekan.
Tipe paling umum dari joystik sensor posisi joystik dibuat dari sebuah
kapasitor dan potensial meter atau “pot” yang terdiri atas berbagai
kontroler resistor dari 2 arah putaran joystik. Aliran listrik melalui “pot” ke
kapasitor.
Ketika joystik ditekan satu arah baik axis maupun X-Y, tahanan arus
listrik meningkat dan kapasitor lebih lama untuk menyimpan dan
melepaskan. Ketika ditekan pada arah lain resistansi lebih rendah dan
lebih banyak listrik yang mengalir melalui kapasitor.
Pada joystik digital baru sebuah “piezo” elektrik sensor biasanya
digunakan pada kontrol “top hat” yang lebih kecil menggunakan sebuah
kristal yang menghasilkan arus listrik ketika ditekan dan diubah bentuk.
Suatu sensor posisi “grayscale” optis menggunakan suatu dioda
cahaya (LED) yang mengkonversi cahaya dari LED menjadi arus listrik.
Diantara LED dan CCD ada semacam flat atau selembar film yang
memiliki bayangan intensitas gelap-terang yang berada secara teratur
pada lembar film tersebut. Ketika joystik menggerakkan lembar tersebut
film menyebabkan banyak/sedikit cahaya yang melewati film dari LED ke
CCD.
Komponen :
a. Kapasitor
b. Potensial meter yang terdiri dari kontorler
c. Resistor
d. Dioda cahaya(LED)
e. CCD
f. Flat/lembaran film
Joystick elements:
a. Stick
b. Base
c. Trigger
d. Extra buttons
e. Autofire switch
f. Throttle
g. Hat Switch (POV Hat)
h. Suction Cup
4. Webcam
Webcam (singkatan dari web camera) adalah sebutan bagi kamera
real-time (bermakna keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya bisa
diakses atau dilihat melalui World Wide Web, program instant messaging,
atau aplikasi video call. Istilah webcam merujuk pada teknologi secara
umumnya, sehingga kata web kadang-kadang diganti dengan kata lain
yang mendeskripsikan pemandangan yang ditampilkan di kamera,
misalnya StreetCam yang memperlihatkan pemandangan jalan.
Cara kerja
Sebuah web camera yang sederhana terdiri dari sebuah lensa
standar, dipasang di sebuah papan sirkuit untuk menangkap sinyal
gambar; casing (cover), termasuk casing depan dan casing samping untuk
menutupi lensa standar dan memiliki sebuah lubang lensa di casing depan
yang berguna untuk memasukkan gambar; kabel support, yang dibuat
dari bahan yang fleksibel, salah satu ujungnya dihubungkan dengan
papan sirkuit dan ujung satu lagi memiliki connector, kabel ini dikontrol
untuk menyesuaikan ketinggian, arah dan sudut pandang web camera.
Sebuah web camera biasanya dilengkapi dengan software, software
ini mengambil gambar-gambar dari kamera digital secara terus menerus
ataupun dalam interval waktu tertentu dan menyiarkannya melalui
koneksi internet. Ada beberapa metode penyiaran, metode yang paling
umum adalah software mengubah gambar ke dalam bentuk file JPEG dan
menguploadnya ke web server menggunakan File Transfer Protocol (FTP).
Frame rate mengindikasikan jumlah gambar sebuah software dapat
ambil dan transfer dalam satu detik. Untuk streaming video, dibutuhkan
minimal 15 frame per second (fps) atau idealnya 30 fps. Untuk
mendapatkan frame rate yang tinggi, dibutuhkan koneksi internet yang
tinggi kecepatannya. Sebuah web camera tidak harus selalu terhubung
dengan komputer, ada web camera yang memiliki software webcam dan
web server bulit-in, sehingga yang diperlukan hanyalah koneksi internet.
Web camera seperti ini dinamakan “network camera”. Kita juga bisa
menghindari penggunaan kabel dengan menggunakan hubungan radio,
koneksi Ethernet ataupun WiFi.
Gambar webcam
5. Graphic tablet
Tablet Pasif
Tablet pasif, yang diperkenalkan oleh Wacom, menggunakan
teknologi induksi elektromagnetik, dimana kabel horizontal dan vertikal
dari tablet beroperasi sebagai pengirim dan penerima gulungan-gulungan
(coils). Tablet membangkitkan sinyal elektromagnetik, yang diterima oleh
LC circuit pada pena. Kabel di dalam tablet kemudian mengubah mode
penerimaan dan membaca sinyal yang dimunculkan oleh pena. Sistem
pengaturan modern juga menyediakan sesnsitivitas tekanan (pressure
sensitivity) dan tombol (seperti tombol pada mouse), dengan perangkat
elektronik untuk menampilkan informasi pada pena itu sendiri, bukan
pada tablet. Dengan menggunakan sinyal elektromagnetik, tablet dapat
merasakan posisi stylus tanpa stylus tersebut harus menyentuh
permukaan tablet, dan memperkuat pena dengan sinyal ini berarti alat-
alat yang digunakan berhubungan dengan tablet tidak memerlukan
baterai.
Tablet Aktif
Perbedaannya dengan tablet pasif terletak pada stylus. Kekuatan
stylus pada tablet aktif bergantung pada baterai internal, bukan pada
tablet. Pena ini menciptakan energi sendiri (self-powered) untuk kemudian
membangkitkan sinyal pada tablet. Dengan menghilangkan kewajiban
untuk memasok energi pada pena, berarti tablet akan dapat memperoleh
sinyal pada pena secara konstan, karena ia tidak harus menggantikan
sinyal dan mode penerima, sehingga pengirmian sinyal akan lebih efisien.
Pada kedua teknologi ini, tablet dapat menggunakan sinyal yang
diterimanya untuk menentukan jarak dari pena ke permukaan tablet,
angle atau posisi stylus, dan informasi lain yang berkaitan dengan posisi
atau arah pena di atas permukaan untuk kemudian diterjemahkan
menjadi gambar atau sketsa.
Jika dibandingkan dengan layar sentuh (touchscreen), tablet memiliki
keakuratan yang lebih tinggi dan dapat menerima informasi yang lebih
banyak pada stylus. Hanya saja memang memerlukan biaya yang lebih
mahal.
6. Barcode
Cara kerja
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja
digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan
bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan
besaran tegangan tertentu, misalnya 5 volt dan 0 volt). Barcode
menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam
dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili
bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap
cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna
putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.
Selanjtnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan
yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai.
Demikian, karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan
bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.
Dan sebab itu, batang-batang barcode harus dibuat demikian
sehingga memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang
menentukan cahaya). Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta
tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya. Sementara itu,
ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang
barcode. Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali
titik yang dihasilkan printer pada resolusi 300dpi
Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu:
pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar
cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena.
Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode.
Dioda foto akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan
mengubahnya menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem
yang mirip dengan morse.
Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada
permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih
jauh. Selain itu, pembaca jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul
sehingga sudut pembacaan lebih fleksible.
Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunaka sensor CCD
(charge coupled device) untuk merekam foto barcode, baru kemudian
membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik digital.
Bagaimana koneksi alat pembaca barcode dengan komputer? Ada 2
macam koneksi, yaitu sistem keyboard wedge dan sistem outpu RS232.
Sistem ini menterjemahkan hasil pembacaan barcode sebagai masukan
(input) dari keyboard. Biasanya menggunakan port serial pada komputer.
Kita memerlukan software pengantara, umumnya disebut software wedge
yang akan mengalamatkan bacaan dari barcode ke software pengolah
data barcode tersebut.
Gambar Barcode
7. Microphone
Fungsi : Untuk memasukan suara yang akan Disimpan.
Cara Kerja :
Konsep utama yang digunakan oleh Microphone adalah cara merubah
Impedansi, karena pada tegangan yang Tetap perubahan impedansi akan
Mempengaruhi besarnya arus pada suatu System sirkuit tertutup Arus
tersebutlah yang merupakan signal informasi akustik yang sudah dirubah
dalam bentuk elektrik (sinyal arus). Cara kerja dipetakan seperti Alur
berikut : suara-membrane-celah udara- kapasitor. Membrane yang
dipengaruhi tekanan suara terhadap waktu mempengaruhi lebarnya celah
antara membrane dengan bahan kapsitor. Sehingga besanya impedansi,
dalam hal ini kapasitansi, berubah karena lebar celah yang berubah
terhadap waktu. Hal ini pula yang mempengaruhi besarnya arus.
Komponen :
a. Membrane
b. Kapasitor
Gambar Microphone
8. Scanner
Scanner merupakan salah satu input device yang secara prinsip
mempunyai cara kerja seperti halnya foto-copy Scanner menggunakan tehnik
digital tuk membentuk dan memasukkan image dokumen yan akan diproses
dengan menggunakan elektronik.
Cara Kerja :
Gambar yang akan dipindai diletakan di atas permukaan kaca
pemindai Sebelum gambar dipindai, komputer akan menentukan
seberapa jauh motor stepper yang membawa lampu akan maju, jaraknya
ditentukan oleh panjang gambar dan posisi gambar di kaca pemindai.
Lampu mulai menyala dan motor stepper akan mulai berputar untuk
menggerakkan lampu hingga posisi akhir gambar.
Cahaya yang dipancarkan lampu ke gambar akan segera
dipantulkan,kemudian pantulan yang dihasilkan akan dibaca oleh
sejumlah cermin menuju lensa scanner. Cahaya pantulan tersebut
akhirnya akan sampai ke sensor CCD Sensor CCD akan mengukur
intensitas cahaya dan panjang gelombang yang dipantulkan dan
merubahnya menjadi tegangan listrik analog.
Tegangan analog tersebut akan diubah menjadi nilai digital oleh alat
pengubah ADC(analog to Digital) Sinyal digital dari sensor CCD akan
dikirim ke papan logik dan dikirimkan kembali ke computer dalam bentuk
data digital yang menunjukan warna pada titik-titik gambar yang
dipantulkan.
Komponen :
a. Kaca pemindai
b. Motor Stepper
c. Lensa
d. CCD
e. ADC
Ada dua macam perbedaan scanner dalam memeriksa gambar yang
berwarna yaitu:
Scanner yang hanya bisa satu kali meng-scan warna dan
menyimpan semua warna pada saat itu saja.
Scanner yang langsung bisa tiga kali digunakan untuk menyimpan
beberapa warna. Warna-warna tersebut adalah merah, hijau dan
biru.
Scaner yang disebut pertama lebih cepat dibandingkan dengan yang
kedua, tetapi menjadi kurang bagus jika digunakan untuk reproduksi
warna. Kebanyakan scanner dijalankan pada 1-bit (binary digit / angka
biner), 8-bit (256 warna), dan 24 bit (lebih dari 16 juta warna). Nah, bila
kita membutuhkan hasil yang sangat baik maka dianjurtkan
menggunakan scanner dengan bit yang besar agar resolusi warna lebih
banyak dan bagus.
Gambar Scanner
9. Touchpad
Touchpad (juga biasa disebut TrackPad) adalah perangkat penunjuk
(pointer) yang terdiri dari permukaan khusus yang bisa menerjemahkan
gerakan dan posisi jari pengguna ke posisi relatif di layar. Touchpad
adalah fitur umum dari laptop dan juga digunakan sebagai pengganti
mouse komputer di space meja yang kecil. Touchpad mempunyai ukuran
yang bervariasi tetapi jarang dibuat lebih dari 40 cm2 (6,3 x 6,3 cm atau
sekitar 6 inci ²). Touchpad juga dapat ditemukan pada Personal Digital
Assistant (PDA) dan beberapa media player portabel, seperti iPod
menggunakan click wheel.
Cara Kerja:
1. Dalam pendekatan matriks, serangkaian konduktor diatur dalam
sebuah array dari garis paralel dalam dua lapisan, dipisahkan oleh isolator
dan persimpangan satu sama lain pada sudut yang tepat untuk
membentuk grid. Sinyal frekuensi tinggi diberikan secara berurutan
antara pasangan dalam grid array dua dimensi. Arus yang lewat di antara
node sebanding dengan kapasitansi. Ketika virtual ground, seperti jari,
ditempatkan di atas salah satu persimpangan antara lapisan konduktif
beberapa bidang listrik dihubungsingkat ke titik ground ini,
mengakibatkan perubahan kapasitansi yang besar di titik itu. Metode ini
menerima US Patent 5.305.017 diberikan kepada George Gerpheide pada
bulan April 1994.
2. Capacitive shunt method, dijelaskan dalam catatan aplikasi oleh
Analog Devices, merasakan perubahan kapasitansi antara pemancar dan
penerima yang ada di sisi berlawanan dari sensor. Pemancar menciptakan
medan listrik yang berosilasi di 200-300 kHz. Jika titik ground, seperti jari,
ditempatkan antara pemancar dan penerima, beberapa garis medan
didorong menjauh, mengurangi kapasitans
10. light pen
Fungsi : sebagai pointer elektronik, digunakan untuk modifikasi
dan men-design gambar, langsung diatas screen (monitor).
Cara Kerja :
sensor yang terdapat didalam light pen mengirimkan sinyal cahaya
ke komputer dan kemudian cahaya tersebut direkam, dimana layar
monitor bekerja dengan merekam enam sinyal elektronik setiap baris per
detik.
Komponen :
a. LED
b. CCD
Gambar Light Pen
B. MODULE OUTPUT
1. Speaker
Gambar Speaker
Fungsi : Mengeluarkan suara dari computer / device lain.
Baik itu musik,suara manusia dll.
Cara Kerja :
Ketika mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang
berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di
proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital)
bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter :Konversi digital ke
Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian
sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.
Komponen :
a. Speaker Sound
b. DSP
c. DAC
2. Printer
Printer Laser
Cara Kerja printer laser adalah dengan prinsip elektrik statis. Awalnya
Photoreceptor Drum (OPC Drum) diberi muatan positif oleh Primary
Charging Roller (PCR), dengan memberikan arus listrik padanya. (Bagian
ini ada di dalam Toner Catrid).
Kemudian printer menyorotkan sinar laser yang sangat kecil melewati
permukaan photoreceptor drum untuk membentuk image tulisan atau
gambar sesuai dengan data yang dikirim oleh komputer, berupa satu
garis horizontal pada satu waktu.
Sinar laser menyorotkan cahaya pada Photoreceptor Drum untuk
membentuk titik dan mematikan cahaya untuk tempat kosong per
halaman. Sinar laser tidak bergerak dengan sendirinya namun sinar laser
itu dipantulkan melalui cermin yang bisa bergerak sendiri. Sinar laser ini
pasti berhenti pada titik di photoreceptor drum dan membentuk image
electrostatic. Bagian permukaan drum yg terkena sinar laser yang
berubah menjadi bermuatan negatif.
Setelah pola image lengkap, serbuk toner yang tersimpan di Toner hopper
(di dalam cartridge) diambil oleh Unit Developer (Magnetic Sleeve) . Toner
yang bermuatan positif melekat pada area Photoreceptor Drum yang
telah membentuk image electrostastik, yaitu bagian Photoreceptor Drum
yg terkena sinar laser (muatan negativ) (hukum alam positf akan
mendekat pada negatif)
Lembar kertas (dengan muatan negatif yang lebih kuat dari Photoreceptor
Drum) bergerak sepanjang sabuk dan roll diatas drum yang telah dibubuhi
serbuk toner yang berpola. Kertas mendorong bubuk toner dari drum
untuk berpindah melekat pada kertas sehingga pola image berserbuk
toner berpindah pada kertas dan siap untuk difinishing pada Fuser.
Toner yang tidak menempel pada kertas dan masih melekat pada OPC
Drum akan dihapus oleh Wiper Blade dan kemudian masuk ke dalam
Waste Bin (Pembuangan) Fuser(Pemanas) Fuser mengeringkan serbuk
toner yang telah berbentuk image pada kertas agar kuat melekat pada
kertas. Kemudian kertas yang telah tercetak dikeluarkan menuju tray
pengeluaran kertas pada printer.
Sedangkan bagian yg memancarkan sinar laser yg kita bahas di bagian
atas adalah :
Laser Scanner Assembly. Laser Scanner biasanya terdiri dari 3 unit bagian
:
1.Laser
2.Cermin berputar
3. Lensa
Unit laser menerima data gambar maupun text dari komputer, lalu data
tersebut dipancarkan ke drum berupa titik-titik yang membentuk text
atau gambar, bertahap secara horizontal pada drum.
Komponen :
a. Drum
b. Toner
c. Corona wire
d. Fuser
e. Laser scanner
f. Roller
3. Monitor
Jenis Monitor
Monitor adalah salah satu komponen penting dalam satu PC karena
hampir semua hasil operasi pada komputer ditampilkan pada monitor.
Teknologi monitor paling awal adalah jenis CRT (Cathode Rays Tube) yang
menggunakan tabung-tabung dan senapan elektron. Selanjutnya
ditemukan pula teknologi LED (Light Emitting Diode), EL
(Electroluminescent) dan layar gas plasma.
Cara Kerja Monitor
Cathode Ray Tube (CRT)
Cara kerja monitor CRT adalah dengan menembakkan elektron
yang dihasilkan oleh tabung elektron ke lapisan fosfor pada
layar monitor. Lapisan fosfor yang terkena tembakan elektron akan
berpendar selama beberapa waktu dan pendaran fosfor inilah yang
menghasilkan citra pada layar monitor dan Tertangkap oleh mata kita
.
Rangkaian RGB juga disebut sebagai rangkaian matrix. Adapun
prinsip kerja rangkaian matrix adalah mengubah tegangan perbedaan
warna yang telah dicampur dengan sinyal sinkronisasi yang diberikan
demulator warna kembali menjadi tegangan perbedaan warna. Rangkaian
matrix ini harus dapat mengadakan atau membuat agar perbandingan-
perbandingan antara amplitudo-amplitudo tegangan perbedaan warna itu
dapat mempunyai harga yang tepat, tak tergantung dari cara penguatan
sebelumnya.
Jadi dalam hal ini rangkaian matrix tersebut hanyalah tinggal
mengusahakan untuk memperoleh amplitudo-amplitudo yang tepat dari
ketiga tegangan-tegangan perbedaan warna yang belum direduksi yang
diperlukan tabung gambar. Antara ketiga tegangan-tegangan perbedaan
warna tersebut harus mempunyai amplitudo yang relatif tepat bagi
tabung gambar. Untuk itulah maka tabung-tabung di dalam rangkaian
matrix itu harus sanggup memberikan penguatan-penguatan yang cocok
terhadap tegangan perbedaan warna itu, sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh tabung gambar tersebut.
CRT adalah teknologi yang termurah dengan resolusi yang cukup
baik. Namun, CRT punya kekurangan berupa ukurannya yang besar
(karena menggunakan tabung elektron), butuh daya listrik yang banyak,
dan radiasi elektromagnetiknya cukup kuat.
Liquid Crystal Display (LCD)
Monitor dengan teknologi LCD tidak lagi menggunakan tabung
elektron, namun menggunakan sejenis kristal cair yang dapat berpendar.
Tidak menggunakan tabung elektron membantu memperkecil daya listrik
yang digunakan serta ukurannya memjadi sangat kecil sehingga dapat
digunakan pada peralatan yang portabel seperti jam, laptop, kalkulator
dll. Tidak adanya tabung elektron juga membuat radiasi elektromagnetik
turun dan LCD juga memiliki efek flicker (berkedip) yang menyakitkan
mata yang lebih rendah dibandingkan CRT. monitor LCD juga dapat
dibuat datar sehingga mengurangi distorsi citra seperti pada monitor
CRT yang agak cembung
.
LCD terdiri dari dua bagian utama Backlight dan kristal cair. Backlight
adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah
(berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih.
Lalu LCD bisa menampilkan banyak warna dengan peran dari kristal cair.
Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih
merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang
berbeda. Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih
mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan
dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi
maka beda pula warna yang dihasilkan.
Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal
cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk
merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang
sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna.
Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna
putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya
backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin
menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya
sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di
layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya
tinggal atur sudut refleksi kristal cair. Contrast ratio Contrast Ratio adalah
perbandingan tingkat terang (brightness) pada posisi paling putih dan
paling hitam. Pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk
menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang
menembusnya.Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang
bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam
dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD.
Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD
dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk mengetahui
seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna
hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih
ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.
Response Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka dan
menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat
(mengikuti pergerakan gambar di layar). Karena itulah ada istilah
Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan
untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan
warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan
warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik.
Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang
disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak
cepat dan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar
yang terlihat seperti persegi. Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD
memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor
CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut
180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan
kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih
gelap atau lebih terang. Sebuah LCD berwarna seperti yang digunakan
pada laptop terdapat 3 buah kristal cell cair, yang ketiganya memiliki filter
merah, hijau, biru atau RGB (Red Green Blue). Sinar yang melewati cell
terfilter tersebut akan menampilkan warna seperti apa yang bisa dilihat
pada layar monitor LCD kita.
Agar dapat menghasilkan warna laptop atau desktop menggunakan
sebuah transistor film yang tipis atau TFT (thin film transistor) yang
dikenal sebagai active matrix untuk menghidupkan tiap cell. Teknologi ini
mampu menghasilkan citra yang lebih baik dari pada teknologi terdahulu
yang masih menggunakan passive matrix. LCD yang masih menggunakan
passive matrix kurang efisien, sangat lambat dan kontrasnya sangat
rendah. Passive matrix dapat menghasilkan teks yang jelas namun jika
dalam waktu yang cepat masih meninggalkan bayang-bayang sisa teks
tersebut, sehingga sangat tidak efisien jika digunakan untuk video.
Plasma Gas
Plasma gas merupakan teknologi monitor dengan display datar.
Dengan teknologi plasma gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding
dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra yang lebih baik dan
ukuran layar yang lebih besar. Plasma gas menggunakan fosfor untuk
menghasilkan cahaya seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah
bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar. Pada
plasma gas, tiap sel warna memiliki gas yang bertekanan rendah yang
terletak di belakangnya.
Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas
bergerak mengarah ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya
akan mengeksitasi fosfor pada layar dan akan memendarkannya sehingga
tertangkap oleh mata kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar
tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari belakang layar. Kontras pada
plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD. Tampilan pada monitor
plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar
yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah mencapai 40 inci,
sementara LCD baru mencapai 20 inci. Selain itu, sudut pandang pada
plasma gas dapat selebar CRT. Kalau Anda suka menonton pertandingan
olah raga atau musik, layar monitor raksasa yang dipasang di sudut-
sudut arena tertentu menggunakan teknologi ini.
4. HEADPHONE
Fungsi : sama seperti speaker yaitu mengeluarkan Suara
namun dalam kapasita lebih kecil Di bandingkan dengan speaker.
Cara Kerja : suara yang telah di input melalui Microphone
dikirim ke soundcard Data digital ini kemudian diolah/ diproses Oleh DSP
(Digital Singnal Processing) Yang bekerja dengan DAC (Data Analog
Converter), yang mengubah sinyal digital Menjadi analog dan di keluarkan
memlalui Headphones.
Komponen :
a. speaker
b. DAC
c. DSP
5. PROYEKTOR LCD
Fungsi : untuk menampilkan gambar pada sebuahLayar.
Cara kerja :
PROYEKTOR LCD
bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh
panel-panel LCD. Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna
dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD
dalam sebuah proyektor. Warna gambar yang dikeluarkan oleh proyektor
merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD tersebut yang telah
disatukan oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah disatukan
tersebut kemudian dilewatkan melalui lensa dan di”jatuh”kan pada layar
sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh.
Gambar yang dihasilkan proyektor LCD memiliki kedalaman warna
yang baik karena warna yang dihasilkan olah panel LCD langsung
dibiaskan lensa ke layar. Selain itu gambar pada proyektor LCD juga lebih
tajam dibandingkan dengan hasil gambar proyektor DLP. Kelebihan lain
dari LCD adalah penggunaan cahaya yang lebih efisien sehingga dapat
memproduksi “ansi lumens” yang lebih tinggi dibandingkan proyektor
dengan teknologi DLP. Sedangkan kelemahan teknologi LCD adalah besar
piksel yang terlihat jelas di gambar. Ini yang menyebabkan teknologi LCd
kurang cocok untuk memutar film karena akan terasa seperti melihat film
dari balik mata yang terhalang “selaput katarak”.
PROYEKTOR DLP
memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan LCD. Salah satu
perbedaan DLP adalah adanya chip DLP (disebut juga DMD - Digital Micro
Device). Pada chip DLP ini terdapat cermin-cermin yang berukuran mikro
(sepersejuta) yang terbuat dari alumunium dan berfungsi untuk
mematulkan cahaya untuk memberntuk citra. Cermin-cermin ini dapat
bergerak membelokkan cahaya sampai 5000 kali per detik.
Perbedaan lain juga terdapat pada cara DLP memberi warna pada cahaya
yang lewat lampu proyektor. Cermin mikro pada chip DLP tidak memiliki
warna yang spesifik untuk memberi warna pada gamba. Sehingga
diperlukan filter warna (berupa lingkaran yang berisi warna-warna dasar
merah, hijau dan biru) yang berputar dengan ritme tertentu dan
tersinkronisasi dengan pergerakan cermin mikro. Cahaya yang tidak
dipakai pada gambar akhir akan dibelokkan keluar dari jalur bias oleh
cermin mikro. Proyektor hi-end ada yang membenamkan 3 chip DLP
dalam perangkatnya. Tiap chip menangani warna dasar yang berbeda.
Sehingga biasanya memiliki harga yang mahal (sekitar US$10.000-an
keatas). Keunggulan teknologi DLP terdapat pada ringkasnya ruang
cahaya yang diperlukan. Hal ini tentu mempengaruhi ukuran “bodi”
proyektor. Selain itu, kontras warna yang dihasilkan proyektor DLP sangat
baik dengan kualitas warna hitam yang lebih baik. Piksel yang terlihat
pada gambar yang dihasilkan oleh proyektor LCD juga dapat diminimalisir
dengan baik oleh teknologi DLP. Sedangkan kelemahan DLP terdapat
pada lingkaran warna yang merupakan salah satu komponen pentingnya.
Pada beberapa kasus, lingkaran warna ini dapat menghasilkan “efek
pelangi”. Yaitu munculnya warna asing di luar 3 warna primer yang ada
akibat kesalahan perputaran lingkaran warna
Komponen :
a. ventilasi
b. Lensa
c. Socket
d. Sensor
e. Component Video
f. Tabung dichroic combiner