PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN REKRUITMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)
CALON DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM
TAHUN ANGGARAN 2010
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI
2010
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN
AGAMA RI TENTANG PETUNJUK TEKNIS REKRUITMEN CPNS CALON DOSEN
PTAI TA 2010
BAB I : PENDAHULUAN
A. UMUM
B. TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
D. PENGERTIAN
BAB II : REKRUITMEN CPNS
A. PERENCANAAN
B. PELAKSANAAN REKRUITMEN
C. PRINSIP REKRUITMEN
D. REKRUITMEN DAN PENERIMAAN CPNS DOSEN
E. PENGUMUMAN
F. KEPANITIAAN
G. PENDAFTARAN DAN SELEKSI ADMINISTRATIF
H. PERSYARATAN PELAMAR/ PENDAFTAR
I. MATERI DAN PELAKSANAAN UJIAN / TES
J. KETENTUAN DAN PENGUMUMAN HASIL TES
K. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
BAB III : PEDOMAN PENGISIAN LEMBAR JAWABAN KOMPUTER (LJK)
A. PETUNJUK UMUM
B. PETUNJUK PENGISIAN DATA PESERTA
BAB IV : TATA TERTIB PESERTA UJIAN
BAB V : PENUTUP
LAMPIRAN :
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Ujian
Jadwal Waktu Pelaksanaan Ujian
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rampungnya
penyusunan buku petunjuk teknis rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
untuk Calon Dosen Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) Tahun Anggaran
2010. Penyelenggaraan kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga
pendidik/dosen, khususnya di lingkungan PTAI yang berkualitas, memiliki
komitmen akademik dan integritas moral yang baik. Sehingga mereka mampu
menjalankan tugas kependidikan secara profesional dan bertanggungjawab
demi terciptanya mutu pendidikan perguruan tinggi yang berkualitas dan
berdaya saing.
Sebagai upaya untuk menjaring calon dosen yang benar-benar berkualitas,
maka seleksi CPNS calon dosen ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap
pertama, tes tertulis dilakukan serentak seluruh Indonesia oleh panitia pusat.
Materi ujian meliputi tes pengetahuan bahasa Inggris dan tes bakat skolastik
untuk calon dosen fakultas umum dan ditambah tes pengetahuan bahasa Arab
untuk calon dosen fakultas keislaman. Seleksi tahap kedua dilaksanakan oleh
perguruan tinggi bersangkutan yang materinya meliputi tes kompetensi bidang
studi, tes kelayakan mengajar dan tes kepribadian lainnya.
Selain itu, untuk menghindari terjadinya kesalahan pengisian pada Lembar
Jawaban Komputer (LJK) yang dapat berakibat fatal dan merugikan peserta
ujian, maka dalam petunjuk teknis ini disampaikan pula tatacara pengisian LJK
secara benar. Sehubungan dengan hal itu, dimohon kepada panitia daerah,
pengawas, peserta ujian dan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan seleksi
CPNS Calon Dosen PTAI tahun 2010 agar dapat membaca dengan cermat
petunjuk teknis ini. Hal ini agar proses seleksi dapat berjalan dengan lancar dan
sesuai ketentuan.
Demikian, atas kontribusi semua pihak pada penyusunan petunjuk teknis ini
kami ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat.
Direktur Jenderal,
Prof. Dr. H. Mohammad Ali, MA NIP. 19530603 197903 1 002
KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Tel. 021-3811642, 3811654, 3812344
Fax: 021-34833981 Website: www.bagais.go.id
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR : Dj.I/Dt.I.IV/774/2010 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
REKRUITMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL CALON DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI)
TAHUN ANGGARAN 2010
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
Menimbang
:
bahwa untuk kelancaran pelaksanaan rekruitmen Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) calon dosen di lingkungan
Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) Kementerian Agama,
dipandang perlu menetapkan petunjuk teknis pelaksanaan
rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil calon dosen PTAI
dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan
Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999 ;
2. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 jo Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000 tentang Tenaga
Kependidikan ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang
Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2002;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 Tentang
Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana Telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007
8. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 94 Tahun 2006 ;
9. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Kementrian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2008 ;
10. Keputusan Presiden Nomor 49 Tahun 2002 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;
11. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 30
Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Rekruitmen
Calon Pegawai Negeri Sipil ;
12. Keputusan Menteri Agama Nomor 363 Tahun 2002 tentang
Rekruitmen pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan
Departeman Agama ;
13. Keputusan Menteri Agama Nomor 492 Tahun 2003 tentang
Pemberian Kuasa dan Pendelegasian Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil dalam Lingkungan Kementerian Agama ;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
Memperhatikan : Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor 77
tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Rekruitmen Calon
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama Tahun
Anggaran 2010.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN REKRUITMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
CALON DOSEN DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI AGAMA
ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2010
Pasal 1
Petunjuk pelaksanaan rekruitmen calon Pegawai Negeri Sipil
calon dosen Perguruan Tinggi Agama Islam Kementerian
Agama Tahun Anggaran 2010 adalah sebagaimana tersebut
dalam lampiran keputusan ini.
Pasal 2
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal, 8 November 2010
Direktur Jenderal,
Prof. Dr. H. Mohammad Ali, MA NIP. 19530603 197903 1 002
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
NOMOR : Dj.I/Dt.I.IV/774/2010
TANGGAL : 8 November 2010
PETUNJUK PELAKSANAAN
REKRUITMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
CALON DOSEN DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM
TAHUN ANGGARAN 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM
Berkenaan dengan Keputusan Kementerian Agama Nomor : BII/1-
a/Kp.00.3/15774/2010 Tentang Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Kementerian Agama Tahun Anggaran 2010, dipandang perlu
menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Calon Dosen di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI)
Kementerian Agama dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Mengangkat CPNS pelamar calon dosen yang diatur berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 Jo Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2002;
2. Rekruitmen CPNS calon dosen dimaksudkan untuk mengisi formasi
kosong yang disebabkan adanya PNS yang berhenti, pensiun dan
meninggal dunia atau adanya perluasan dan kebutuhan organisasi ;
3. Rekruitmen CPNS calon dosen dilakukan berdasarkan syarat- syarat
obyektif yang telah ditentukan dan tanpa membedakan jenis kelamin,
suku, agama, ras, golongan atau daerah;
4. Proses rekruitmen CPNS berpegang teguh pada prinsip kebenaran, taat
aturan, obyektif, transparan, dan rasional agar terjaring sumberdaya
manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, taat beribadah,
berwawasan luas, handal dan profesional ;
B. TUJUAN
Keputusan ini bertujuan untuk :
1. Mengatur pelaksanaan rekruitmen CPNS pelamar calon dosen
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002.
2. Sebagai rujukan dan petunjuk teknis pelaksanaan rekruitmen CPNS
calon dosen, sehingga mampu menjaring sumber daya manusia yang
profesional, jujur, bertanggung jawab, memiliki kompetensi sesuai
dengan tujuan yang akan dilaksanakan.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup keputusan ini meliputi :
1. Persiapan Rekruitmen CPNS calon dosen;
2. Pendaftaran ;
3. Pelaksanaan Ujian ;
4. Penetuan Kelulusan ;
5. Pengendalian dan pengawasan ;
6. Pedoman Pengisian Lembar Jawaban Komputer (LJK)
7. Jadwal Kegiatan
8. Ketentuan tambahan lainnya.
D. PENGERTIAN
1. Pejabat Pembina Kepegawaian Kementerian Agama adalah Menteri
Agama ;
2. Menteri adalah Menteri Agama ;
3. Rekruitmen CPNS adalah proses kegiatan pengisian formasi lowong
dimulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan,
penetapan kelulusan, permintaan NIP sampai dengan pengangkatan
menjadi CPNS ;
4. Panitia Rekruitmen CPNS Kementerian adalah Panitia Rekruitmen CPNS
Kementerian Agama Pusat ;
5. Panitia Rekruitmen CPNS Unit Eselon I adalah Panitia Rekruitmen CPNS
Eselon I Pusat yang mendapat formasi ;
6. Panitia Rekruitmen CPNS Daerah adalah Panita Rekruitmen CPNS yang
berada di Kanwil, IAIN, UIN, IHDN, Sekolah Tinggi Agama Negeri, Kantor
Kementerian Agama, Balai Diklat, dan Balai Penelitian;
7. Lembar Jawaban Komputer (LJK) adalah formulir yang berisi data peserta
ujian, wilayah instansi yang dilamar, jenis dan jabatan formasi yang
dilamar, dan jawaban daftar pertanyaan;
8. Scanner adalah alat yang digunakan untuk melakukan koreksi hasil
testing;
9. Scanning alah proses kegiatan memindahkan data isian dari LJK ke dalam
media komputer dan mencetaknya.
BAB II
PELAKSANAAN REKRUITMEN
A. PERENCANAAN REKRUITMEN
1. Penyusunan rincian kebutuhan formasi persatuan kerja;
2. Penyusunan dan Penggandaan Petunjuk Pelaksanaan Rekruitmen CPNS
dosen;
3. Rapat Persiapan Pelaksanaan Rekruitmen CPNS dosen;
B. PELAKSANAAN REKRUITMEN
1. Rincian formasi yang diperoleh dari kantor MENPAN selanjutnya
didistribusikan kepada masing-masing pimpinan satuan kerja sesuai
dengan skala prioritas kebutuhan.
2. Pengumuman penerimaan CPNS.
a. Panitia Rekruitmen CPNS Kementerian Agama menginformasikan
pelaksanaan rekruitmen CPNS, baik formasi tenaga teknis/
administrasi maupun formasi dosen, kepada Panitia Rekruitmen CPNS
Eselon I dan panitia Rekruitmen CPNS Daerah agar mengumumkan
rekruitmen CPNS secara terbuka melalui :
1. Mass media Cetak dan Elektronik
2. Papan Pengumuman ditempelkan selama 8 hari kalender,
sedangkan yang melalui media masa dapat dilakukan sekali
penyiaran;
b. Pengumuman pelaksanaan rekruitmen CPNS memuat persyaratan
pelamar, jenis ketenagaan, kualifikasi pendidikan, jumlah lowongan
jabatan, tujuan lamaran, waktu, tempat dan cara pendaftaran;
c. Dalam pengumuman harus memperhatikan syarat batas usia pelamar
yaitu paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 35 tahun pada tanggal
1 Januari 2011, bagi pelamar yang berusia diatas 35 tahun sampai
dengan 40 tahun pada tanggal 1 Januari 2011 dapat mengajukan
lamaran dengan ketentuan harus memiliki wiyata bakti minimal 13
tahun 9 bulan secara terus menerus pada instansi pemerintah atau
lembaga swasta yang berbadan hukum;
Bagi pelamar calon dosen Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, selain
harus memenuhi ketentuan sebagaimana angka 2 diatas, harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Ujian untuk pelamar calon dosen dilakukan 2 tahap, yaitu:
1. Ujian tulis (Tahap I)
2. Ujian lisan (Tahap II)
b. Panitia Rekruitmen CPNS Kementerian akan mengumumkan peserta
yang memenuhi syarat untuk mengikuti ujian tahap kedua sebanyak 2
(dua) kali jumlah formasi berdasarkan ranking;
c. Ujian lisan dilakukan oleh Panitia Rekruitmen CPNS Daerah dan
hasilnya dikirimkan ke Panitia Rekruitmen CPNS Kementerian Agama
(Pusat);
d. Pengumuman peserta yang dinyatakan lulus tahap kedua, dilakukan
oleh Panitia Rekruitmen CPNS Kementerian Agama (Pusat).
3. Pendaftaran dilakukan melalui :
internet/ website www.kemenag.go.id dengan subdomain
cpns.kemenag.go.id. untuk melakukan entry data pelamar (registrasi);
Bagi pelamar yang kesulitan menggunakan aplikasi internet/ website
dapat melakukan pendaftaran/ registerasi langsung kepada panitia
rekruitmen CPNS masing- masing.
4. Print out entry data pelamar beserta berkas lamaran dimasukan ke dalam
amplop dengan mencantumkan satuan kerja yang dituju dan jenis
ketenagaan yang dilamar pada pojok kiri atas, dikirimkan kepada panitia
tempat yang bersangkutan melamar melalui jasa pos, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Bagi Panitia Rekruitmen CPNS Daerah (Panita Rekruitmen CPNS pada
UIN/ IAIN dan STAIN) agar membuka Kotak Pos di wilayah
Kabupaten, Kota dan Provinsi masing-masing.
b. Pelamar pada UIN/ IAIN dan STAIN dialamatkan kepada Panitia
Rekruitmen CPNS Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri melalui Kotak
Pos masing- masing.
c. Pelamar satuan kerja daerah dialamatkan ke Kotak Pos sesuai yang
tercantum dalam pengumuman dengan mencantumkan satuan kerja
yang dituju dan pekerjaan yang dilamar pada sudut kiri atas.
d. Lamaran harus ditulis dengan tinta hitam dan ditandatangani sendiri
oleh pelamar dengan melampirkan:
1. Data pendaftaran/ registrasi hasil diprint out;
2. Fotokopi ijazah sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan, yang telah dilegalisasi sesuai dengan ketentuan;
3. Pas foto berwarna ukuran 4x6 sebanyak 2 (dua) lembar; dan
4. Foto kopi KTP yang masih berlaku.
e. Penerimaan lamaran melalui jasa pos, stempel terakhir tanggal 3
November 2010 (cap pos).
f. Pelamar wajib melampirkan amplop balasan yang telah ditempel
perangko kilat dengan menuliskan nama dan alamat lengkap serta
kode pos, bagi pelamar yang tidak melampirkan amplop balasan
dinyatakan gugur sebagai peserta.
g. Berkas lamaran yang masuk menjadi milik Negara.
h. Ijazah yang diterima adalah ijazah yang diperoleh dari Perguruan
Tinggi Negeri dan/atau ijazah yang diperoleh dari Perguruan Tinggi
Swasta yang telah terakreditasi dan/ atau telah mendapat izin
penyelenggaraan dari Menteri Pendidikan Nasional/ Menteri Agama
yang bertanggungjawab di bidangnya, atau pejabat lain yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan berwenang
menyelenggarakan pendidikan.
i. Ijazah yang diperoleh dari Perguruan Tinggi Swasta setelah
berlakunya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan Pengendalian dan
Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana di Perguruan
Tinggi yang belum tercantum izin penyelenggaraan dari Kementerian
Pendidikan Nasional/ Kementerian Agama, harus melampirkan surat
keterangan/ pernyataan dari pimpinan perguruan tinggi yang
menyatakan bahwa fakultas/ jurusan yang bersangkutan telah
mendapat izin penyelenggaraan dari Kementerian Pendidkan
Nasional/ Kementerian Agama, dengan menyebutkan nomor dan
tanggal keputusannya.
5. Seleksi Berkas
Lamaran yang disampaikan melalui jasa pos dan telah diterima oleh
Panitia diproses dan dikelompokan sesuai dengan jenis ketenagaan yang
dilamar serta kualifikasi pendidikannya.
6. Penyerahan Nomor Test
Pelamar yang memenuhi syarat administrasi, akan diberi nomor peserta,
jadual dan tempat ujian yang dikirim melalui jasa pos.
7. Pemantauan Pelakasanaan dan Rekapitulasi Pelamar.
Panitia Rekruitmen CPNS Kementerian Agama (Pusat) melakukan
pemantauan pelaksanaan seleksi berkas CPNS di seluruh Indonesia dan
membawa rekapitulasi jumlah pelamar sesuai dengan jenis ketenagaan
yang dilamar dan kualifikasi pendidikannya.
8. Penggandaan Naskah Soal
Hasil pemantauan dan rekapitulasi pelamar dari seluruh Indonesia
dikelompokan berdasarkan jenis ketenagaan dan pendidikannnya sebagai
dasar untuk menggandakan naskah soal sesuai dengan kebutuhan.
9. Pengepakan dan Pengiriman Soal
Naskah soal dan LJK dikelompokan masing- masing :
a. Naskah soal sebanyak 22 eksemplar per amplop; dan
b. LJK sebanyak 25 lembar per amplop
Dilakukan pengepakan sesuai dengan jenis ketenagaan, selanjutnya
dikirim ke satuan kerja masing- masing sesuai kebutuhan.
10. Pelaksanaan Ujian Tulis dan Lisan
Ujian tertulis dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia
disesuaikan dengan waktu setempat, adapun ujian lisan hanya diwajibkan
bagi pelamar Calon Dosen (UIN, IAIN dan STAIN) dan calon Laboran.
11. Pemantauan dan Pengembalian LJK
Panitia Rekruitmen CPNS Pusat melakukan pemantauan pelaksanaan
ujian tulis ke seluruh Indonesia, kemudian LJK dan dokumen lainnya
dibawa langsung oleh Petugas Biro Kepegawaian dan/ atau petugas
daerah.
12. Koreksi Hasil Ujian
LJK yang telah dihimpun oleh Panitia Rekruitmen CPNS Kementerian
Agama langsung dilakukan pengoreksian dengan menggunakan mesin
scanner.
13. Penyerahan Hasil Kelulusan
Hasil scan yang sudah diprint out oleh Panitia CPNS Kementerian Agama
setelah dibubuhi tanda tangan dan cap dinas selanjutnya disampaikan ke
satuan kerja masing-masing.
14. Ujian Tahap ke ke dua Bagi Calon Dosen
Untuk calon dosen (UIN/IAIN, dan STAIN) dilakukan ujian tahap II
berupa ujian lisan oleh Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri masing-
masing setelah pengumuman tahap I.
15. Pada Ujian Tahap ke dua/ Lisan untuk calon dosen UIN, IAIN dan STAIN,
dilakukan hal- hal sebagai berkut :
a. Pewawancara adalah Professor atau dosen yang berkualifikasi
Doktor yang memiliki keahlian pada bidangnya
b. Bagi calon peserta yang kebetulan mendaftar pada formasi tertentu
dan pendaftarnya hanya satu orang, maka tidaklah lulus secara
otomatis, karena tergantung pada standar minimal skor TPA.
16. Pengumuman Kelulusan
Pengumuman kelulusan diumumkan melalui mass media baik cetak dan
elektronik dan atau ditempel pada papan pengumuman.
17. Pelaksanaan Pemberkasan
Bagi pelamar yang telah dinyatakan lulus agar segera menyampaikan
berkas kelengkapan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
C. PRINSIP REKRUITMEN
1. Prinsip rekruitmen CPNS adalah dilakukan berdasarkan prinsip netral,
obyektif, akuntabel dan transparan;
2. Setiap warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat dapat mengikuti
seleksi CPNS;
3. Pengumuman penerimaan Rekruitmen CPNS diumumkan secara luas
dengan menggunakan mass media yang tersedia oleh Panitia Rekruitmen
CPNS Kementerian, Panitia Rekruitmen CPNS eselon I, dan Panitia
Rekruitmen CPNS Daerah;
4. Rekruitmen CPNS dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab Menteri;
5. Setiap pelamar tidak dipungut biaya apapun;
6. Koreksi terhadap hasil ujian diolah dengan sistem komputer/ scanning;
7. Alokasi formasi dan jenis ketenagaan untuk setiap satuan kerja
ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama;
8. Formasi yang telah ditetapkan tidak diperkenankan untuk dilakukan
revisi/ perubahan formasi;
9. Formasi yang tidak terdapat pelamarnya, dapat dipenuhi dari daerah lain.
D. Rekruitmen dan Penerimaan CPNS Dosen meliputi :
a. Penyusunan rincian formasi per satuan kerja ;
b. Penyusunan dan Penggandaan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rekruitmen
CPNS Calon Dosen;
c. Rapat Persiapan Pelaksanaan Rekruitmen CPNS Calon Dosen;
d. Pembagian Formasi kepada Pimpinan Satuan Kerja;
e. Pengumuman penerimaan;
f. Pelaksanaan Pendaftaran;
g. Seleksi Berkas;
h. Penyerahan Nomor Test;
i. Pemantauan Pelaksanaan dan Rekapitulasi Pelamar;
j. Penyusunan Naskah Soal ;
k. Penyerahan Naskah Soal ;
l. Pelaksanaan Ujian Tulis;
m. Pemantauan Pelaksanaan Ujian Tulis dan Pengiriman kembali LJK ke
Panitia Pusat;
n. Koreksi Hasil Ujian dengan Scanner;
o. Penyerahan Hasil Kelulusan ;
p. Pengumuman Kelulusan ;
q. Ujian Tahap II di PTAIN ;
r. Pengumuman Kelulusan ;
s. Pelaksanaan Pemberkasan.
E. PENGUMUMAN
1. Pengumuman untuk pelamar calon dosen PTAIN harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
a. Panitia Rekruitmen CPNS Depertemen menyampaikan jadual
pelaksanaan rekruitmen CPNS kepada panitia Rekruitmen CPNS
Eselon I dan Panitia Rekruitmen CPNS Daerah untuk diumumkan
secara terbuka melalui Media massa (Media Cetak dan Elektronik).
b. Pengumuman pelaksanaan rekruitmen CPNS harus memuat
persyaratan pelamar, jenis ketenagaan, kualifikasi pendidikan, jumlah
lowongan jabatan, tujuan lamaran, waktu pendaftaran dan tempat
pendaftaran ;
c. Panitia rekruitmen CPNS Kementerian akan mengumumkan peserta
yang memenuhi syarat untuk mengikuti ujian tahap kedua dengan
peserta sebanyak 2 (dua) kali jumlah formasi berdasarkan ranking ;
d. Pengumuman peserta yang dinyatakan lulus, dilakukan oleh Panitia
Rekruitmen CPNS Kementerian .
2. PTAIN sebagai penyelenggara ujian CPNS Dosen membuat naskah
pengumuman berdasarkan alokasi formasi bagi masing-masing PTAIN
sesuai dengan ketetapan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI.
3. Pengumuman berisikan tentang :
a. Formasi dosen bidang studi yang dibutuhkan
b. Jumlah formasi dosen yang dibutuhkan
c. Waktu pendaftaran
d. Tempat pendaftaran
e. Persyaratan kelengkapan berkas/ administratif
f. Jadwal dan tempat ujian
g. Hal – hal lain yang dianggap penting
F. KEPANITIAAN
1. Panitia rekruitmen CPNS Unit Eselon I terdiri dari :
a. Pejabat Eselon I yang bersangkutan sebagai Pengarah ;
b. Sekretaris Unit Eselon I sebagai Ketua ;
c. Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian sebagai Sekretaris ;
d. Pejabat/ pelaksana terkait lainnya sebagai anggota.
2. Panita rekruitmen CPNS Daerah
Para pimpinan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, agar membentuk
panitia seleksi di masing- masing Perguruan Tinggi yang dipimpinnya.
a. Kepanitiaan pada IAIN, dan UIN terdiri dari :
1) Rektor sebagai Pengarah ;
2) Kepala Biro yang membidangi Kepegawaian sebagai Ketua ;
3) Kepala bagian Kepegawaian sebagai Sekretaris ;
4) Pejabat terkait lainnya sebagai anggota;
b. Kepanitiaan pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri terdiri dari :
1) Ketua sebagai Pengarah :
2) Pembantu Ketua II sebagai Ketua ;
3) Kabag Administrasi sebagai Sekretaris ;
4) Pejabat terkait lainnya sebagai anggota;
3. Tugas Panitia adalah melakukan monitoring, evaluasi dan koordinasi
dengan satuan kerja terkait :
a. Panitia Rekruitmen CPNS unit Eselon I, antara lain :
1) Mengumumkan pelaksanaan penerimaan CPNS ;
2) Melaksanakan pendaftaran ;
3) Menggandakan dan mengamankan naskah soal ujian ;
4) Melaksanakan seleksi administrasi ;
5) Menyelenggarakan ujian tertulis ;
6) Mengumumkan hasil ujian tertulis yang telah ditetapkan Panitia
Rekruitmen CPNS Kementerian ;
7) Melakukan pemberkasan dan pengiriman usul pengangkatan
menjadi CPNS kepada Biro Kepegawaian ;
8) Menyampaikan laporan pelaksanaan seleksi CPNS kepada Panitia
Rekruitmen CPNS Kementerian ;
9) Melaporkan jumlah pelamar sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilamar dan kualifikasi pendidikan kepada panitia rekruitmen CPNS
Kementerian.
b. Panitia Rekruitmen CPNS Daerah
1) Menerima naskah soal ujian, daftar hadir, formulir LJK, dan tata
tertib dari Panitia Rekruitmen CPNS Kementerian, dilengkapi
dengan Berita Acara serah terima;
2) Membentuk tim pengawas yang bertugas mengawasi
penyelenggaraan ujian;
3) Menyiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan ujian;
4) Mengumumkan pelaksanaan penerimaan CPNS;
5) Melakukan pendaftaran;
6) Melakukan seleksi administrasi;
7) Menggandakan naskah soal ujian bila jumlah pelamar melebihi
naskah yang sudah disiapkan;
8) Menjamin kerahasiaan dan keamanan naskah soal ujian;
9) Menyiapkan daftar hadir sesuai blanko yang telah disediakan.
10) Pelaksanaan ujian :
a. Masing- masing ruang kelas yang disiapkan sebagai tempat
ujian dengan ukuran standar hanya diisi peserta sebanyak 20
orang;
b. Setiap 20 orang peserta diawasi oleh 2 orang pengawas;
c. Pengawas ujian agar mencocokan antara peserta dengan
kartu tanda test;
d. Pengawas ujian agar menyilang kolom tandatangan bagi
peserta yang tidak hadir dengan memberi paraf;
11) Berita Acara pada saat pelaksanaan ujian meliputi :
a. Pembukaan amplop naskah soal ujian dan tata tertib;
b. Pembukaan amplop LJK;
c. Naskah soal dan LJK dari Panitia ke Pengawas;
d. Naskah soal dan LJK hasil ujian dari Pengawas ke Panitia;
e. Pemusnahan dokumen seleksi CPNS tahun 2010;
f. Penyerahan LJK hasil ujian dari Panitia Pengadaan CPNS Unit
Eselon I/ Panitia Pengadaan CPNS Daerah kepada Panitia
Pengadaan CPNS Pusat (dilengkapi dengan rekapitulasi daftar
peserta ujian / jumlah LJK.
12) Menyerahkan hasil LJK dan daftar hadir kepada panitia
rekruitmen CPNS Kementerian;
13) Mengumumkan hasil ujian melalui media massa;
14) Menyiapkan dan mengirim surat panggilan kepada peserta ujian
yang dinyatakan lulus untuk pemberkasan;
15) Melakukan pemberkasan dan mengirimlkan usul CPNS kepada
Biro Kepegawaian disertai dengan formulir penetapan NIP yang
telah diisi;
16) Melakukan koordinasi dengan semua instansi terkait;
17) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan ujian
kepada Panitia Rekruitmen CPNS Kementerian.
G. SELEKSI ADMINISTRATIF
1. Ujian Penyaringan Pengadaan CPNS dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 24 November 2010, dan
2. Tempat pelaksanaan ujian ditetapkan oleh Panitia Pengadaan CPNS
Eselon I dan Panitia Pengadaan CPNS Daerah.
3. Pelamar untuk menjadi dosen di PTAIN bukan setempat dapat mendaftar
dan melakukan tes di PTAIN terdekat;
4. Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dan dinyatakan lolos
oleh panitia dalam seleksi berkas, akan diberikan nomor ujian sesuai
dengan kode yang telah ditentukan;
5. Formasi yang tidak terdapat pelamarnya, maka dapat dipenuhi dari
daerah lain dengan cara diumumkan melalui media yang tersedia;
6. Untuk pelamar yang berdomisili di luar negeri tempat pendaftaran dan
pelaksanaan ujian akan ditetapkan secara khusus oleh panitia;
7. Ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi swasta setelah tahun 2001
harus dari perguruan tinggi swasta yang terakreditasi. Ijazah yang
diperoleh dari PTS sebelum tahun 2001 harus dari perguruan tinggi yang
berstatus disamakan;
8. Ijazah yang diperoleh dari sekolah/ perguruan tinggi luar negeri harus
mendapat penetapan penyetaraan dari Kementerian Pendidikan Nasional
atau Kementerian Agama.
H. PERSYARATAN PELAMAR/ PENDAFTAR
1. Warga Negara Indonesia (WNI);
2. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3. Berusia serendah- rendahnya 18 tahun dan setinggi-tinginya 35 tahun
pada tanggal 1 Januari 2011. Bagi pelamar yang berusia lebih dari 35
tahun sampai dengan 40 tahun pada tanggal 1 Januari 2011 dapat
mengajukan lamaran jika memiliki wiyata bakti minimal 13 tahun 9 bulan
secara terus menerus dan tidak terputus pada satu unit kerja pemerintah
atau lembaga pendidikan swasta berbadan hukum, dibuktikan dengan SK
Wiyata Bakti;
4. Berpendidikan minimal Magister (S2);
5. Diprioritaskan bagi pelamar berlatar belakang pendidikan Doktor (dalam
dan atau luar negeri)
6. Calon pelamar CPNS Dosen diprioritaskan bagi yang memiliki skor TOEFL
minimal 500 atau IELTS minimal 5,0 dibuktikan dengan sertifikat ;
7. Calon pelamar CPNS Dosen diprioritaskan bagi yang memiliki
pengetahuan dasar teknologi informasi dibuktikan dengan sertifikat;
8. Berkelakuan baik, dibuktikan dengan Surat dari Kepolisian;
9. Sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan Surat dari dokter;
10. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
11. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat, tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS atau Pegawai Swasta;
12. Tidak berkedudukan sebagai CPNS/ PNS;
13. Tidak menjadi anggota/ pengurus PARPOL;
14. Bersedia memenuhi peraturan/ ketentuan yang berlaku;
15. Mengajukan surat lamaran yang ditujukan kepada Menteri Agama RI,
ditulis tangan sendiri di atas kertas bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu
rupiah), dengan melampirkan :
a. Copy sah ijazah dari pendidikan yang digunakan untuk melamar
disertai dengan transkrip nilai.
b. Copy sah Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
c. Copy sah Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dari dokter.
d. Copy sah Surat Keterangan Pencari Kerja dari Kementerian/Dinas
Tenaga Kerja.
e. Copy sah Kartu Tanda Penduduk (KTP) bukan KTP Sementara.
f. Copy sah Surat Keputusan/ Keterangan wiyata Bakti (bagi yang
memiliki).
g. Copy Sertifikat yang mendukung Bidang Keahlian pada Program Studi/
Formasi yang dilamar (seperti sertifikat Bahasa Asing).
h. Pas Foto berwarna ukuran 3x4 cm sebanyak 2 lembar.
I. MATERI DAN PELAKSANAAN UJIAN/ TES
Pelaksanaan ujian calon dosen dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap, tahap
pertama diselenggarakan pada tanggal 24 November 2010. Materi
ujiannya meliputi:
a. Calon dosen fakultas keislaman :
1. Tes Pengetahuan Bahasa Inggris ;
2. Tes Bakat Skolastik, dan;
3. Tes Pengetahuan Bahasa Arab.
b. Calon dosen fakultas umum :
1. Tes Pengetahuan Bahasa Inggris, dan;
2. Tes Bakat Skolastik.
3. Tes Pengetahuan Agama.
dan tahap kedua yang diselenggarakan pada tanggal 16 Desember 2010
Materi ujiannya meliputi :
1. Tes Kompetensi Bidang Studi;
2. Tes Kelayakan Mengajar;
3. Tes Kepribadian/ Lainnya.
Ujian tahap pertama dilaksanakan oleh Panitia Pusat di masing- masing
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri tempat mendaftar secara tertulis. Dan
ujian tahap kedua diadakan oleh dan menjadi tanggungjawab masing-
masing Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (Panitia Daerah).
Untuk naskah soal ujian kompetensi bidang studi dan kelayakan mengajar
dibuat secara tertulis. Sedangkan tes kepribadian boleh memilih, yakni dapat
diujikan secara tertulis atau melalui wawancara (disertai dengan panduan
wawancara). Ujian tahap kedua harus dilaksanakan secara objektif,
transparan dan bertanggungjawab.
Peserta yang diperbolehkan mengikuti ujian/tes tahap pertama pada PTAIN
adalah pelamar untuk calon dosen PTAIN yang telah memenuhi persyaratan
administratif dan dinyatakan lolos berkas oleh Panitia Pusat.
Peserta yang diperbolehkan mengikuti ujian/tes tahap kedua yang
dilaksanakan oleh Panitia Daerah adalah pelamar untuk CPNS dosen PTAIN
yang telah dinyatakan lulus dalam ujian/tes tahap pertama oleh Panitia
Pusat.
J. KETENTUAN DAN PENGUMUMAN HASIL TES
1. Pemeriksaan ujian/tes tahap pertama dilaksanakan oleh Panitia Pusat
dengan menggunakan sistem scaner komputer. Hasil tes tahap I dikirim
ke Daerah (PTAIN) tanpa disertakan nilainya dan sudah dikelompokan
berdasarkan formasi yang dilamar. Semua peserta tes tahap I
mempunyai peluang yang sama untuk diterima.
2. Penentuan kelulusan ujian/tes tahap II diusulkan oleh Panitia Daerah
(PTAIN) tempat tes diselenggarakan dan ditetapkan oleh Panitia Pusat.
Semua peserta tes tahap II mempunyai peluang yang sama untuk
diterima.
3. Hal – hal yang diperhatikan dalam penerimaan CPNS dosen :
a. Kesesuaian jurusan yang dibutuhkan
b. Nilai gabungan antara nilai Tes Potensi Akademik dan Bahasa Arab
atau Bahasa Inggris (diambil yang tertinggi).
c. Karya Tulis Ilmiah
4. Keputusan tentang calon yang diterima sebagai PNS ditetapkan oleh
Panitia Pusat dan diumumkan oleh Panitia Daerah.
5. Hanya peserta yang dinyatakan lulus oleh Panitia Pusat yang berhak
diusulkan untuk dapat diangkat menjadi CPNS Dosen
K. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan rekruitmen CPNS di lingkungan
Kementerian Agama dilakukan sebagai berikut :
1. Panitia rekruitmen CPNS Kementerian, Panitia Rekruitmen CPNS Eselon I,
dan Panitia Rekruitmen CPNS Daerah melakukan pengawasan dan
pengendalian rekruitmen CPNS berkoordinasi dengan pengawas
fungsional Kementerian Agama (Inspektorat Jenderal);
2. Pemantauan dilakukan terhadap :
1) Rencana Pelaksanaan Seleksi ;
2) Pengumuman penerimaan CPNS ;
3) Kesiapan penyediaan soal ujian, formulir LJK, pendistribusian soal,
dan pengamanannya ;
4) Distribusi soal dan formulir LJK dari Panitia Rekruitmen CPNS
Kementerian/ Panitia Rekruitmen CPNS Daerah ;
5) Penyampaian kembali jumlah LJK hasil ujian dan mencocokan dengan
daftar hadir peserta ujian ;
6) Penyimpanan dan pengamanan sisa soal ujian dan LJK serta
pemusnahan sisa soal ujian dan soal yang telah dipergunakan ;
7) Lembar jawaban ujian dan pengamanannya ;
8) Prosedur dan mekanisme pemeriksaan LJK ;
9) Kesesuaian LJK hasil ujian dengan keputusan penetapan kelulusan
peserta ujian.
BAB III
PEDOMAN PENGISIAN LEMBAR JAWABAN KOMPUTER (LJK)
A. PETUNJUK UMUM
1. Pengisian menggunakan pensil 2B atau spidol kecil berwarna hitam
dengan cara mengarsir penuh bulatan jawaban.
2. Validitas pensil 2B dapat diuji secara kasat mata dengan cara mengarsir
penuh bulatan menutupi huruf jawaban, hingga tidak terlihat,
sebagaimana contoh berkut :
3. Field (DATA PESERTA) tidak boleh salah mengisi, field (DATA PESERTA)
adalah Nama Peserta, Nomor Ujian, Agama, Tanggal Lagir, Wiyata Bakti,
Jenis Kelamin dan Jenis Soal. Tidak mengisi field ini mengakibatkan
kertas LJK tidak memiliki identitas dan tidak dapat diproses.
4. Lembar LJK yang rusak tidak boleh dipergunakan dalam ujian. LJK tidak
boleh basah, terlipat atau robek. Lembar jawaban yang valid (sah) dapat
dilihat pada gambar berikut :
LJK yang valid (sah) memiliki bingkai hitam disekelilingnya dengan kotak
kecil dua buah di atas (1 di kiri, 1 di kanan) dan tiga di bawag (1 di kiri, 2 di
kanan). Apabila tidak ada berarti LJK tidak sah.
5. Peserta harus mengisi daftar hadir sebagai bahan crosschek data hasil
scanner atau sebagai bukti kehadiran peserta.
6. Peserta diberi waktu 15 menit sebelumnya untuk mengisi biodata (data
identitas) peserta sebelum memulai ujian.
7. TANPA TANDA TANGAN PESERTA, LJK DIANGGAP TIDAK VALID (TIDAK
SAH)
B. PETUNJUK PENGISIAN DATA PESERTA
NAMA PESERTA UJIAN
1. Nama peserta ujian terdiri dari 25 (dua puluh lima) huruf yang
merupakan identitas utama peserta ujian yang tidak boleh salah mengisi,
kesalahan isi pada nama dapat mengakibatkan peserta tidak dapat
diproses lembar jawaban komputernya.
2. Cara penulisan nama yang dipergunakan harus tetap sama dengan daftar
hadir peserta selama ujian berlangsung.
3. Gelar kesarjanaan tidak perlu ditulis.
4. Cara mengisi nama peserta ujjian dengan mengarsir jawaban- jawaban
yang tersedia sebagai contoh berikut :
Pengisian Nama Peserta Ujian hanya pada kotak isian tulisan tangan, JUGA
TIDAK BISA DIPROSES, pilihan harus tetap diarsir penuh.
Contoh pengisian tidak lengkap :
5. Penyingkatan nama yang lebih dari 25 digit diperbolehkan selama cara
penulisannya konsisten sepanjang ujian berlangsung.
NOMOR UJIAN PESERTA
1. Nomor peserta ujian terdiri dari 16 (enam belas) digit angka yang tidak
boleh dipisahkan antara satu dengan lainnya dan merupakan identitas
utama peserta ujian yang tidak boleh salah dalam pengisian, karena
dalam pengisian nomor ujian peserta yang tidak tepat dapat mengakibatkan
lembar jawaban komputer tidak dapat diproses.
2. Keterangan nomor ujian peserta adalah sebagai berikut :
a. Kolom 1, 2, 3, dan 4 adalah :
1. Untuk formasi pada kanwil dan kandepag kab/ kota :
b. Kolom 1 dan 2 adalah kode provinsi...
c. Kolom 3 dan 4 adalah kode kab/ kota...
2. Untuk formasi eselon 1 pusat, UIN, IAIN, IHDN, STAIN, STAKN,
STAHN, STABN, balai diklat PTK dan Balai Penelitian Keagamaan.
Kolom 1,2,3, dan 4 adalah kode unit kerja
b. Kolom 5 adalah kode golongan, sebagai contoh 1= II/b, 2= III/a dan
3= III/b
c. Kolom 6, 7 dan 8 adalah kode jenis pekerjaan yang dilamar, seperti
Tenaga Akuntansi, Calon Penyuluh agama Islam, Dosen UIN dan lain-
lain
d. Kolom 9, 10 dan 11 adalah kualifikasi ijazah peserta ujian.
Kualifikasi ijazah harus sesuai dengan pekerjaan yang dilamar, apabila
tidak sesuai maka hasil ujian peserta tidak akan diproses, karena scanner
komputer tidak dapat mengakses data antara pekerjaan yang dilamar
dengan kualifikasi ijazah peserta ujian. Sebagai contoh :
“Pekerjaan yang dilamar Calon Penghulu KUA baru Gol. III/a , maka
kualifikasi ijazah yang dipersyaratkan adalah S1 Keagamaan Islam (S1
Syariah, Ushuluddin, Dakwah, adab, dan Tarbiyah non Kependidikan dan
Program Studi Umum)”
e. Kolom 12, 13, 14, 15 dan 16 terdiri dari 5 digit angka, adalah nomor
urut ujian peserta
3. Cara mengisi nomor ujian peserta adalah dengan mengarsir bulatan jawaban
yang tersedia sebagai berikut :
4. Kekurangan/ kesalahan mengisi nomor peserta ujian satu digit saja, akan
mengakibatkan LJK peserta tidak dapat diproses lebih lanjut.
5. Pengisian nomor ujian peserta pada kotak isian tulisan tangan juga TIDAK
DAPAT DIPROSES, pilihan harus tetap diarsir penuh.
Contoh pengisian Nomor Peserta Ujian tidak lengkap
6. Apabila terjadi hal- hal berikut ini harap segera lapor pada panitia :
a. Nomor peserta kurang atau lebih dari 16 (enam belas) digit.
b. Nomor Peserta sama persis dengan Nomor Peserta lainnya (dobel nomor
ujian)
c. Nomor Peserta digit ke 5 tidak berupa angka 1, 2, 3 atau ada digit nomor
ujian yang dituliskan dengan huruf.
AGAMA
1. Field agama adalah field pilihan, isilah sesuai dengan agama yang
bersangkutan.
2. Cara pengisian field Agama adalah dengan mengarsir bulatan jawaban yang
tersedia sebagai berikut :
TANGGAL LAHIR
1. Tanggal lahir peserta ujian terdiri dari 6 (enam) digit yang merupakan
identitas utama Peserta Ujian yang tidak boleh salah dalam pengisiannya.
2. Cara pengisian tanggal lahir Peserta Ujian adalah dengan mengarsir bulatan
jawaban yang tersedia sebagai berikut :
3. Pengisian tanggal lahir hanya pada kotak isian tulisan tangan juga TIDAK
BISA DIPROSES pilihan harus diarsir penuh.
Contoh pengisian Tanggal Lahir yang tidak lengkap :
WIYATA BAKTI
1. Wiyata Bakti terdiri dari 4 digit huruf yang menerangkan :
2 digit pertama menerangkan tahun Wiyata bakti dan 2 digit kedua
menerangkan bulan Wiyata bakti
Contoh :
Untuk masa bakti 8 tahun 2 bulan maka cara pengisiannya adalah 08 pada
tahun Wiyata Bakti dan 02 pada bulan Wiyata Bakti.
2. Peserta non wiyata bakti tidak perlu mengisi field ini.
3. Cara pengisian tahun Wiyata Bakti dengan mengarsir bulatan jawaban yang
tersedia sebagai berikut :
4. Pengisian tahun wiyata bakti hanya pada kotak isian tulisan tangan juga
TIDAK BISA DIPROSES, pilihan harus tetap diarsir penuh.
Contoh pengisian wiyata bakti yang tidak lengkap :
JENIS KELAMIN
Cara pengisian field jenis kelamin adalah dengan mengarsir bulatan jawaban
yang tersedia sebagai berikut :
BAB IV
TATA TERTIB PESERTA UJIAN
CALON DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM
1. Hadir paling lambat 15 menit sebelum ujian dimulai;
2. Berpakaian rapih, sopan dan bersih;
3. Membawa alat tulis (pensil 2B dan atau spidol tinta hitam);
4. Memakai kartu tanda pesert ujian;
5. Menempati tempat duduk yang telah disediakan panitia;
6. Menandatangani daftar hadir;
7. Menjaga ketertiban, kesopanan dan kenyamanan pelaksanaan ujian;
8. Memelihara LJK dari kerusakan, terlipat, kotor atau basah;
9. Mengisi nama, nomor peserta, golongan, formasi, tanggal ujian dan membubuhi
tanda tangan pada LJK yang dibagikan oleh panitia;
10. Mengikuti ujian secara penuh pada semua materi yang diujikan;
11. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan materi ujian selama 180 menit;
12. Peserta ujian yang telah selesai mengerjakan naskah ujian sebelum waktu yang
ditentukan berakhir, agar segera meninggalkan ruang ujian dan meletakkan soal
serta lembar jawaban dalam keadaan tertutup;
13. Peserta ujian yang belum selesai mengerjakan naskah ujian namun waktu yang
ditentukan telah berakhir, maka harus meletakkan soal dan lembar jawaban dalam
keadaan tertutup;
14. Peserta dilarang membawa barang atau sesuatu apapun yang dapat
membahayakan diri sendiri, orang lain atau lingkungan sekitar;
15. Tidak diperkenankan membawa buku/catatan;
16. Tidak diperkenankan mengaktifkan handphone (HP) dalam ruangan;
17. Tidak diperkenankan bertanya atau menyontek kepada peserta ujian lainnya;
18. Peserta ujian yang identitasnya tidak sesuai dengan data peserta, dinyatakan
gugur;
19. Peserta ujian yang melanggar ketentuan tersebut di atas dapat mengakibatkan
ketidaklulusannya.
BAB V
PENUTUP
Hal-hal lain yang tidak termaktub dalam petunjuk teknis ini akan
ditentukan kemudian oleh panitia rekruitmen CPNS Kementerian Agama RI.
Dalam hal-hal tertentu dan diperlukan, pimpinan satuan kerja dapat
menetapkan surat keputusan tersendiri yang mengatur lebih lanjut teknis
pelaksanaan penerimaan CPNS dosen di lingkungan PTAIN sesuai dengan
kondisi masing-masing.
Jakarta, 8 November 2010
Direktur Jenderal
Prof. Dr. H. Mohammad Ali, MA NIP. 19530603 197903 1 002
JADUAL KEGIATAN PELAKSANAAN
REKRUITMEN CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA
TAHUN ANGGARAN 2010
No KEGIATAN TANGGAL
1 Penetapan Formasi dari MENPAN 22 Juli 2010 2
Penyusunan Jumlah Formasi per Jenis Ketenagaan per Satuan Kerja CPNS Tahun Anggaran 2010
11-12 Agustus 2010
3 Penyampaian Jurnal Formasi ke Satker Pusat dan Daerah 13 Agustus 2010
4 Penyusunan Formasi Rinci Oleh Satker Pusat dan Daerah 14-17 Agustus 2010
5 Pengembalian Formasi Rinci Ke Biro Kepegawaian Kemenag 22 Agustus 2010
6 Penyusunan Formasi Rinci Oleh Biro Kepegawaian Kemenag 22 Agustus 2010
7 Pengajuan Formasi Ke MENPAN 24 Agustus 2010
8 Penyusunan Juklak Pelaksanaan Penerimaan 24-27 September 2010
9 Penggandaan Juklak Pelaksanaan Penerimaan 1-5 Oktober 2010
10 Persetujuan Prinsip Formasi dari MENPAN 13 Oktober 2010
11 Penyusunan Rincian Formasi per Satuan Kerja 13-15 Oktober 2010
12 Rapat Koordiansi Penyerahan Formasi Penerimaan CPNS 18-20 Oktober 2010 13
Pembinaan/ Sosialisasi Tata Cara Pelaksanaan Penerimaan dan Implementasi Aplikasi Penerimaan CPNS
21-23 Oktober 2010
14 Pengumuman Penerimaan 23 Oktober -3 November 2010 15
Registerasi Pendaftar melalui website dan pengiriman berkas pendaftaran via pos (stempel pos), seleksi berkas dan pengiriman
25 Oktober - 3 November 2010
16 Pemantauan Pelaksanaan Pendaftaran Penerimaan CPNS 1-3 November 2010
17 Penggandaan Naskah Soal, LJK, Pengepakan dan Pengiriman 3-22 November 2010
18 Pelaksanaan Ujian Tertulis 24 November 2010
19 Pemantauan Ujian Tertulis dan Membawa LJK Ke Pusat 23-25 November 2010
20 Pengoreksian hasil Ujian dengan Scanner 26-10 Desember 2010
21 Rapat Penyerahan Hasil Kelulusan 11 - 13 Desember 2010
22 Pengumuman Kelulusan 15 Desember 2010
23 Pengumuman Kelulusan Untuk dapat mengikuti ujian Tahap Ke II
15 Desember 2010
24 Ujian Tahap Ke II Cados PTAIN 16 Desember 2010 25
Penyampaian Hasil Ujian Tahap II Cados PTAIN Ke Ropeg (via e-mail :[email protected])
16 Desember 2010
26 Pengumuman Kelulusan Cados PTAIN 17 Desember 2010
27 Pelaksanaan Pemberkasan Usul Penetapan NIP 17-20 Desember 2010
28 Pemantauan Pelaksanaan Pemberkasan 18-20 Desember 2010
29 Penyampaian Berkas Usulan Pengangkatan CPNS ke Biro 21 Desember 2010
30 Pengoreksian Usul Berkas Penetapan NIP 22-26 Desember 2010
31 Pengajuan Usul Penetapan NIP Ke BKN 27-30 Desember 2010
32 TMT Penetapan NIP dari BKN 1 Januari 2011
JADUAL WAKTU PELAKSANAAN
UJIAN REKRUITMEN CPNS KEMENTERIAN AGAMA
TAHUN ANGGARAN 2010
Hari/ Tangga
Kegiatan
Waktu
Indonesia Bag. Barat
Indonesia Bag. Tengah
Indonesia bag. Timur
Rabu/ 24 Nov 2010
Pengisian Data Peserta 08.00 - 0820 09.00 - 09.20 10.00 - 10.20
Pembagian Naskah Soal 08.20 - 08.30 09.20 - 09.30 10.20 - 10.30
Pelaksanaan Ujian Tertulis 08.30 - 11.30 09.30 - 12.30 10.30 - 13.30
Top Related