MUHAMMADINAHSebuah Blog dari Muhammadinah
Skip to content
Home About About Me Mata Kuliah
← Makalah Kepemimpinan
PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN →
Makalah Manajemen StrategikPosted on October 27, 2010 by admin
PERANAN MANAJEMEN STRATEJIK DALAM PENGEMBANGAN
ORGANISASI
Oleh :
SUKARMAN
DAHLAN
KIKI HERMAN WALI
RESTHY SRI ASWANTHY
IRMA YANI
MUH. YUSUF
HERIANTO
HAMZAH H.S.
HARTONO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2010
ABSTRAK
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi,
control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi
perkembangan suatu negara maupun bisnis. Control masyarakat terhadap
pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga
pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan
yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam
menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang
dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di
luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-
batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari
perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis.
Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan
yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang
ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang
manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian
mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah,
kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu
dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia,
bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan
pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan
ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu
menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing
organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek
kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran
yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas
yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
BAB II
PERAN MANAJEMEN STRATEJIK DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI
A. Pengertian
Sebelum melangkah lebih jauh tentang seberapa jauh peran manajemen
stratejik dalam pengembangan organisasi, kita akan menyimak dulu
pengertian dari manajemen stratejik itu sendiri, berikut beberapa ahli yang
memberikan gambaran atau teori tentang manajemen stratejik itu sendiri.
• Barney, 1997:27
Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami sebagai
proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi
adalah pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi
dapat mempertahankan kinerjanya.
• Grant, 1995:10
Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai
penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi
menguntungkan. Dengan kata lain, manajamen strategis terlibat dengan
pengembangan dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka
pengembangan keunggulan bersaing.
• Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV)
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam
mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya
mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen
strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa
sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan
barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-
perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari
perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan
produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering
menghasilkan laba diatas rata-rata
• David 2002:5
Seni dan pengetahuan untuk merumsukan, mengimplementasikan and
mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu
mencapai obyektifnya.
• Hunger dan Wheelen 2003:4
Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen
strategis terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran,
keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta
system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.
Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh
karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah
pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk kami.
Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan,
yaitu:
1. Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:
a. Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan
jangka panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta
kekuatan dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif
strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
b. Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional
tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan
sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat
diimplementasikan.
c. Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor
seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk
mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah-langkah
perbaikan jika diperlukan.
2. Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/penggabungan
aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/akuntansi,
operasional/produksi dari sebuah organisasi.
Strategik selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses
manajemen yang dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan
bagi organisasi tersebut maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut
bukan manajemen strategik.
B. Peran Manajemen Stratejik
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu
organisasi atau perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru
sangat dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat kit capai
dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika
diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian
yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi melihat perkembangan zaman
sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah melakukan
ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu
perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah
yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen
mungkin.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan
pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan
ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu
menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing
organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek
kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran
yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas
yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi,
baik bersifat nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal
pokok berikut :
1. Pertumbuhan dan Keberlanjutan
Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang
nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian
kondisi tersebut di-dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu
mewujudkan sinergi perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi
(pengenalan, pertumbuhan, kedewa-saa dan pembaharuan dengan kondisi
penurunan, tetap dan naik kembali) ditinjau dari faktor internal maupun
eksternal yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan, baik fundamental,
incremental dan radikal dari nilai-nilai keinginan konsumen, serta
persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung ketidak-pastian dan
penuh risiko.
2. Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu,
kini dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran)
dalam mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis
pada pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya
seperti SDA, SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhati-kan
faktor-faktor makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya,
disamping upaya pem-belajaran organisasi dalam menuju daya saing secara
parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh
konsep masukan, proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut
peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut :
pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja
dan status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsep-
konsep stra-tegi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern
(BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif
(PRECOM) yang dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an
dimensinya (2-5) atau tema tertentunya.
3. Manajemen Strategik
Manajemen Strategik dalam implementasinya diten-tukan oleh tahapan
identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi,
implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut
disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan
internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan
kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai
SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun
spesifik, seperti:
(a) masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk,
persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi,
kebijakan pemerintah dan lainnya;
(b) ancaman produk peng-ganti (biaya/harga);
(c) kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan);
(d) kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan);
(e) persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan).
Dalam proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang
terkait dengan penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan
tujuan (target/standar) sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi
yang telah disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional)
yang didasarkan pada muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya dari suatu
kerangka kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka
panjang. Dalam hal ini, struktur organisasi dengan berbagai bentuknya
(sederhana, fungsional, divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan
pen-ting dalam pencapaian tujuan dari kebijakan yang dibuat.
C. Manfaat Manajemen Stratejik
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja
(frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam
organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer
diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih
banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan
lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan
manajemen strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang
terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih
memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
D. Langkah Dalam Pengembangan Organisasi
Langkah Pertama manajemen perlu secara detail mengindentifikasi aktifitas
yang perlu dikerjakan baik langsung maupun tidak langsung sejak
disusunnya proposal kegiatan (TOR), pengujian dan penilaian, proses
perencana-an program dan kegiatan, implementasi, pengendalian dan pe-
ngawasan.
Langkah Kedua yang perlu dilakukan untuk menganalisis profil/postur
organisasi adalah mencari keterkaitan (lingkage) dari berbagai aktifitas
rantai kegiatan tersebut, baik antar aktifitas pokok (fungsi utama) dan
aktifitas penunjang (fungsi pelayanan)
Langkah Ketiga yaitu mencoba mencari sinergi potensial yang mungkin
dapat ditemukan diantara output yang dihasilkan oleh setiap aktifitas yang
dimiliki oleh organisasi.
E. Tahap-tahap Dalam Manajemen Strategis
Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga
kegiatan antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi
strategi. Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan
misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan,
menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka
panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu
untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis
apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana
mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi atau
diversivikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan
melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana
menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan
strategis mengikat suatu organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan
teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi menetapkan
keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi, keputusan
strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh
jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi menuntut
perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan
kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi
strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi,
menciptakan struktur oragnisasi yang efektif, mengubah arah usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan
prestasi organisasi. Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan
manajemen strategis. Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan
dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan.
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para
manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi
dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi
ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor
eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk
mengevaluasi strategi adalah
1) meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi
yang sekarang,
2) mengukur prestasi,
3) mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi
dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar,
korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang
obyektif, logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu
organisasi. Proses ini berusaha untuk mengorganisasikan informasi
kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan
efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu. Berdasarkan pada
pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk membuat
keputusan strategis yang baik. Intuisi terutama bermamfaat untuk membuat
keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden.
Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi
seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan
internal dan eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu.
Teknologi informasi dan globalisasi adalah perubahan eksternal yang
mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus informasi yang cepat
menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia dapat
melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi tanpa
perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global, pelanggan global,
pemasok global, dan distributor global.
Keperluan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan menjadikan
organisasi mengajukan pertanyaan kunci manajemen strategis seperti :
”Jenis bisnis apa yang harus
kita lakukan? Apakah kita berada di bidang yang tepat? Apakah kita harus
mengubah
bentuk bisnis kita? Pesaing baru mana yang masuk dalam industri kita?
Strategi apa yang harus kita lakukan? Bagaimana perubahan pelanggan
kita? Apakah teknologi baru yang
sedang dikembangkan dapat membuat kita keluar dari bisnis.
BAB III
KESIMPULAN
Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan
mengembangkan kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan
yang diinginkan dengan mengarahkan segenap potensi dan strategi serta
taktik yang tepat untuk diaplikasikan.
DAFTAR PUSTAKA
___________________ Arti, Peluang Dan Manfaat Manajemen Strategik
Hartomo, Tommy, Kolonel Ir. ¬___________ Manajemen Stratejik (Berpikir
Cerdas, Strategik dan Proses Manajemen) Litbang Pertahanan Indonesia.
Wiweko, Hidayat SE. MSi.____________ Manajemen Stratejik,
Pusat Pengembangan Bahan AjarUMB.
_____________________ Manajemen Strategi
Wilfridus B. Elu_____________ Manajemen Strategis Berbasis-Kompetensi :
MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEJIK
DOSEN : Izzati Amperaningrum, SE., MM.
ANALISIS MANAJEMEN STRATEJIK PERUSAHAAN FRANCHISE
STUDI KASUS RESTORANT CEPAT SAJI MCDONALD’S
Kelas 4 EB 01
Kelompok IV
Andri Ferbian ( 20206484 )
Danies Artha Waluyo ( 20206207 )
Evylina ( 20206330 )
Irhaf Sutisna ( 20206484 )
Resha Kusumo Syahrir ( 20206790 )
Suryanti ( 21206142 )
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan perekonomian saat ini sangat pesat seiring dengan
pertumbuhan ekonomi di segala bidang terutama bidang perdagangan yang
mulai menawarkan produk investasi seperti franchise, lisensi, dan lain-lain.
Diantara sekian banyak produk investasi yang ditawarkan, franchise
merupakan salah satu alternatif investasi yang dipilih karena proses
pengoperasiannya yang mudah, dan sistem manajerial yang sudah jelas
serta sesuai dengan standar operasi yang telah dilaksanakan di perusahaan
secara umum.
Produk franchise yang ditawarakan antara lain dalam bidang kuliner, ritel,
dan jasa. Dalam hal ini kami memngkhususkan diri pada produk franchise
dalam bidang kuliner yaitu restoran cepat saji McDonald’s. McDonald’s
merupakan salah satu franchise terbesar yang berkembang pesat di
Indonesia maupun di dunia internasioanal. Sampai saat ini, McDonald’s
masih menunjukkan eksistensinya dalam perkembangan perekonomian
suatu negara.
Dari pertimbangan yang telah kami sebutkan di atas, maka kami menyusun
makalah yang kami beri judul “ANALISIS MANAJEMEN STRATEJIK
PERUSAHAAN FRANCHISE, STUDI KASUS : RESTORAN CEPAT SAJI
MCDONALD’S”.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 KONSEP STRATEGI
Pada bab ini, kami akan mengeksplorasi manajemen strategi yang dianggap
sebagai satu tipe spesifik dari suatu perencanaan. Misalnya, jika ada
minimal 2 perusahaan yang beroperasi dengan produk (barang dan jasa)
yang sama, maka salah satu di antaranya ingin keluar sebagai pemenang
dalam persaingan bisnisnya. Sebagai pemenang dalam dunia bisnis
seringkali diartikan mendapat pangsa pasar (market share) terbesar yang
nantinya akan mempunyai kekuatan monopoli dan jika monopoli dilarang
oleh pemerintah, maka minimal perusahaan tersebut menjadi perusahaan
berstatus pemimpin atau penentu harga (price setter atau price leader).
Masing-masing pihak akan selalu berusaha untuk memenangkan persaingan
dan melakukan analisis tentang kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats)satu sama lain.
Kelemahan dirinya dan ancaman dari perusahaan pesaing akan selalu
dianalisis dan diantisipasi yang kemudian akan diperbaiki agar tidak mudah
diserang atau ditundukkan oleh perusahaan pesaing.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inti dari manajemen strategi
adalah memenangkan persaingan. Karena manajemen strategi selalu
berusaha memenangkan persaingan, maka mau tidak mau perusahaan
harus senantiasa menganalisis diri dan memperbaiki diri agar tampil lebih
baik dari perusahaan pesaing.
2.1.1 Apa Itu Strategi?
• Menurut KBBI, strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber
daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang
maupun damai.
• Secara eksplisit, strategi adalah rencana tindakan yang menjabarkan
alokasi sumber daya dan aktivitas lain untuk menanggapi lingkungan dan
membantu organisasi mencapai sasarannya.
• Intinya strategi adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda
atau untuk melaksanakan aktivitas dengan cara berbeda dari pesaingnya.
2.1.2 Apakah Manajemen Strategi?
• Manajemen strategi (strategic management) adalah seperangkat
keputusan dan tindakan yang digunakan untuk memformulasikan dan
mengimplementasikan strategi-strategi yang berdaya saing tinggi dan
sesuai bagi perusahaan dan lingkungannya untuk mencapai sasaran
organisasi.
• Beberapa pertanyaan yang sering diajukan para manajer seperti:
1) Perubahan dan tren apa yang terjadi pada lingkungan yang kompetitif?
2) Siapakah konsumen kita?
3) Produk atau pelayanan apa yang seharusnya kita tawarkan?
4) Bagaimana kita dapat menawarkan produk dan pelayanan seefisien
mungkin?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas dapat membantu manajer
membuat pilihan mengenai bagaimana memposisikan organisasi yang
penuh dengan perusahaan pesaing.
2.1.3 Tujuan Manajemen Strategi
• Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan
efisien.
• Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta
melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan
di dalam pelaksanaan strategi.
• Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal.
• Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
bisnis yang ada.
• Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan
selera konsumen.
2.1.4 Manfaat Manajemen Strategi
• Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.
• Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik
dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang
lebih besar.
• Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat
memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam
setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi
motivasi kerja mereka.
• Penerapan manajemen strategi membuat manajemen perusahaan menjadi
lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan.
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan
konsep manajemen strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan
lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.
2.1.5 Strategi Besar (Grand Strategy)
Adalah rencana umum berupa tindakan-tindakan besar yang digunakan
perusahaan untuk meraih sasaran jangka panjang. Strategi besar dibedakan
dalam 3 kategori:
• Pertumbuhan (Growth), dapat dilakukan secara internal meliputi
pengembangan dari produk baru atau produk lama yang mengalami
perubahan dan secara eksternal dengan memperoleh tambahan divisi bisnis
atau diversifikasi yang artinya mengakuisisi bisnis yang terkait dengan lini
produk saat itu.
• Stabilitas (Stability) atau Strategi Diam, artinya adalah bahwa organisasi
ingin tetap berada pada ukurannya yang sama atau tumbuh perlahan
dengan cara-cara yang masih dapat dikendalikan.
• Pemangkasan (Retrenchment, berarti organisasi terpaksa melalui periode
terjadinya penurunan dengan penyusutan unit bisnis yang ada saat ini atau
menjual atau melikuidasi keseluruhan unit bisnis.
2.1.6 Strategi Global
Di arena internasional, perusahaan-perusahaan menghadapi dilema strategi
antara integrasi global dan tanggung jawab nasional (national
responsiveness). Organisasi harus memutuskan apakah ia ingin agar setiap
afiliasinya bertindak secara otonomi atau apakah aktivitas yang dilakukan
harus distandarisasi dan disentralisasikan di seluruh negara. Ada 3 kategori
strategi global:
• Strategi Globalisasi (Globalization Strategy), merupakan standarisasi
rancangan produk dan strategi periklanan di seluruh dunia.
• Strategi Multidomestik (Multidomestic Strategy), adalah modifikasi desain
produk dan strategi periklanan untuk mengakomodasi kebutuhan spesifik
dari masing-masing negara. Maksudnya adalah perusahaan multinasional
ada di sejumlah negara, namun periklanan dan rancangan produknya
disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing negara.
• Strategi Transnasional (Transnational Strategy), yaitu strategi yang
mengkombinasikan koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan
fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan spesifik pada berbagai negara.
2.2 TINGKATAN STRATEGI
Terdapat 3 tingkatan strategi dalam organisasi yaitu:
1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)
2. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)
3. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)
1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)
• Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan
mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber
daya dialokasikan di antara bisnis tersebut.
• Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang
berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan
secara langsung.
2. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)
• Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business
Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat
bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada
bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada.
• Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi
korporasi.
3. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)
• Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi
korporasi dan strategi bisnis.
• Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi
pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan
(R&D)
• Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep
mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban
bagaimana cara menerapkannya.
BAGAN TINGKATAN MANAJEMEN STRATEGI
2.3 PROSES MANAJEMEN STRATEGI
1. Menetapkan arah dan misi organisasi
Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi,misi dan tujuan
ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya
visi,misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang
jelas serta mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal.
Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak
spontantitas dan kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang
kecil hanya untuk memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh
terjadi bagi suatu organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan
tersebut boleh dikatakan skala menengah dan atas.
2. Memahami lingkungan internal dan eksternal
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami
lingkungan oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi
secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen
mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan
yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan lingkungan
internal berada di dalam perusahaan.
Lingkungan eksternal: Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity)
dan acaman (threats) Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan
lingkungan umum
Lingkungan internal: Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness). Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam
perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan
sumber daya.
3. Memformulasikan strategi
Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat
guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi
pengembangan misi bisnis, analisa SWOT: mengidentifikasi peluang dan
ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan
kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang.
Analisa SWOT
SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness
(kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini
mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi
dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.
Kekuatan (strength)
adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua
tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri).
Kelemahan (weakness)
adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.
Peluang (opportunity)
adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh
perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih
belum tersentuh oleh pihak manapun.
Ancaman (threats)
adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang
disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka
perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari.
4. Mengimplementasikan strategi
Didalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau
merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business),
memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan
dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan berarti menggerakan para
karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah
formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan
kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang
memadai. Tantangan implementasi adalah menstimulir para manajer dan
karyawan melalui organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan
dan antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi
Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam
proses strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:
1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi
yang sedang berlangsung,
2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
5. Mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi strategi sangat
diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi
jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.
BAGAN PROSES MANAJEMEN STRATEGI
2.4 STRATEGI KORPORASI (CORPORATE STRATEGY)
Strategi korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak dan dirancang
sedemikian rupa guna mencapai tujuan organisasi. Memformulasikan
strategi korporasi di dalam perusahaan besar akan sangat sulit sekali sebab
banyak sekali strategi tingkat bisnis yang sangat berbeda dan memerlukan
koordinasi guna mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Demikian
model strategi yang dipakai adalah portofolio bisnis, sbb:
1. Strategi Portofolio
Strategi portofolio adalah tipe strategi tingkat perusahaan yang
berhubungan dengan bauran antara unit-unit bisnis (UBS=SBU) dan lini-lini
produk yang sesuai satu sama lain dalam cara-cara yang masuk akal
sehingga memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. UBS (Unit
Bisnis Strategi) merupakan suatu divisi organisasi yang memiliki misi
bisnis, lini produk, pesaing dan pasar berbeda terhadap UBS lain dalam
organisasi yang sama.
2. Matriks BCG
Matriks BCG (Boston Consulting Group) mengorganisir bisnis-bisnis dalam
dua dimensi yaitu pertumbuhan bisnis dan pangsa pasar (market share).
3. Tingkat pertumbuhan bisnis (Business Growth Rate)
Berkaitan dengan seberapa cepat industri mengalami peningkatan. Pangsa
pasar (market share) mendefinisikan apakah sebuah unit bisnis memiliki
pangsa yang lebih kecil atau lebih besar dibandingkan dengan pesaingnya.
2.5 STRATEGI BISNIS (BUSINESS STRATEGY)
Merumuskan strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada
tingkat unit bisnis. Di dalam strategi tingkat ini yang ditujukan adalah
bagaimana cara bersaingnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 SEJARAH PERUSAHAAN
1. McDonald’s Internasional
Restoran ini didirikan oleh Richard & Maurice McDonald’s pada tahun 1937
di sebelah timur kota Pasadena. Saat itu McDonald’s hanya merupakan
restoran Drive In yang pada waktu itu sedang berkembang pesat trend
Drive In. Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan, dengan
mengekspose ruangan dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian
dalam restorannya. Kedua bersaudara tersebut kemudian berniat untuk
lebih mengembangkan restoran mereka, yang pada saat itu sudah cukup
sukses dan menguntungkan. Fokus pengembangannya adalah pada
kecepatan pelayanan yang diharapkan akan meningkatkan volume
pembelian konsumen. Konsep utama yang diterapkan adalah kecepatan,
harga terjangkau dan volume. Restoran ini juga telah memiliki logo sendiri
yaitu The Golden Arch. Logo ini dirancang oleh George Dexter yang
merupakan seorang perancang neonsign. Logo ini memiliki warna kuning
terang dan berbentuk simple, mudah diingat dan jugasecara tidak langsung
mencerminkan huruf “M” dari McDonald’s. Pada saat itu, terjadi persaingan
ketat pada bisnis Drive In dan McDonald’s bersaudara ini mengalami
kesulitan dalam berorganisasi dan menggerakkan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan usaha mereka. Dan saat itulah mereka bertemudengan
seseorang yang bernama Ray Kroc. Ray Kroc lah yang membantu
McDonald’s bersaudara untuk mengembangkan usaha tersebut. Jadi tidak
benar jikaselama ini orang menganggap bahwa Ray Kroc lah yang
mendirikan McDonald’s untuk pertama kalinya. Restoran McDonald’s–nya
yang pertama bukanlah McDonald’s yang pertama. Ray Kroc kemudian
melakukan pengembangan restoran melalui konsep fast food.
Pada sekitar tahun 1955 Ray Kroc mulai menjual waralaba McDonald’s dan
untuk pertama kalinya perusahaan fast food (siap saji) di San Bernandino,
California menggunakan sistem franchise (waralaba). Sistem waralaba ini
muncul dalam suatubentuk yang mirip dengan yang kita saksikan sekarang,
yaitu sebuah rancanganpermasalahan yang disusun dengan seksama dan
didokumentasikan secara lengkap dengan perjanjian-perjanjian mendetail
antara perusahaan dalam hal ini adalahMcDonald’s dengan perusahaan
yang akan berliansi. Jadi selama tahun 1950-an hingga tahun 1960-an,
produk-produk burger McDonald’s yang merupakan produk-produk fast
food, didistribusikan dengan cara penjualan langsung. Bisnis waralaba
McDonald’s ini mulai menyebar ke berbagai daerah dannegara bagian.
Untuk itu Kroc menerapkan prosedur operasi standar (Standart Observation
Checklist) untuk pembuatan hamburger dengan spesifikasi yang diduga
sangat ketat, yaitu lemak dibawah 19%, berat 1,6 ounce, diameter 3,873
inch, dan onion 0,23 ounce. Selain memperlakukan pewaralaba secara
strategis, Kroc juga memberikan suatu sistem operasi kepada partner-
partner barunya. Sistem inilah yang memberikan kepastian semua produk
yang disajikan adalah sama. Untuk itulah profesionalisme harus diterapkan.
Dalam paradigma yang baru setiap operator danpewaralaba bertindak
seperti seorang manajer pabrik yang harus menerapkan manajemen
professional. Maka pada tahun 1961, Kroc meluncurkan programpelatihan
yang kemudian dinamakan sebagai Hamburger University di restoran yang
baru yaitu di Elk Village, Illinois. Di sana para pewaralaba dan operator
dididik dalam cara-cara ilmiah dalam menjalankan restoran yang sukses
dan dilatih dalam aspek-aspek operasi McDonald’s berupa mutu, pelayanan,
kebersihan dan nilai (Quality, Service, Cleanliness, and Value). Hingga
tahun 1960 Ray Kroc telah membuka 200 restoran di seluruh Amerika
Serikat. Dan pada tahun 1961, Ray Kroc telah membeli saham perusahaan
dari McDonald’s bersaudara dengan hampir senilai US$ 3.000.000,00.
Perusahaan fast food McDonald’s ini terus mengembangkan jaringan
waralabanya di lebih dari 60 negara. Dan saat ini McDonald’s Corporation
bersamadengan franchise dan cabang-cabangnya telah berjumlah lebih dari
14.000 restoran. McDonald’s melayani lebih dari 22juta orang setiap
harinya atau sekitar 14.000 tamu setiap menitnya. Tidak diragukan lagi
kalau hal ini menjadikan McDonald’s sebagai organisasi bergerak di bidang
makanan yang terbesar di dunia.
2. McDonald’s Indonesia
Restoran McDonald’s hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan
negara ke 70 dari McDonald’s seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc
MBAadalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan
hak master franchise dari McDonald’s Corporation dengan mengalahkan
13.000 pesaing. Sampai sekarang beliau bertindak sebagai Presiden
Direktur McDonald’s Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang
pertama di Sarinah-Jakarta, H. Bambang Rahcmadi Msc MBA diwajibkan
mengikuti training selama 1 tahun di Australia, Amerika Serikat, Malaysia
dan Singapura. Dalam masa training tesebut beliau melakukan semua
pekerjaan di restoran McDonald’s dari yang paling sederhana termasuk
membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudian menerapkan
semuanya di Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran McDonald’s
di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 crew
dan 26 manajer. Perkembangan McDonald’s Indonesia dalam 10 tahun ini
dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran McDonald’s Indonesia telah
berjumlah 109 restoran dengan jumlah karyawan seluruhnya mencapai
sekitar 8000 orang yang sebagian besar lulusan SLTA.
3.2 VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
3.2.1 Visi Perusahaan
Visi dari McDonald’s baik McDonald’s Internasional maupun McDonald’s
Indonesia adalah to be the world’s best quick service restaurant experience
(Menjadi restoran cepat saji yang paling berpengalaman , paling cepat
melayani dan terbaik di seluruh dunia). McDonald’s menjadi terbaik dalam
artian :
a. Untuk McDonald’s
Menjadi terbaik berarti menjadikan “The Golden Arches” dipercaya dan
dihargai di seluruh dunia.
b. Untuk Pelanggan
Menjadi terbaik berarti melayani pelanggan sesuai dengan QSC&V dan
pelanggan dapat menikmati produk McDonald’s yang memiliki keunikan
tersendiri pada setiap kunjungan mereka di seluruh McDonald’s dan
McDonald’s dapat membuat pelanggan tersenyum.
c. Untuk Komunitas Di Sekitar McDonald’s
Menjadi terbaik berarti membuat mereka bangga atas keberadaan
McDonald’s di lingkungan mereka karena McDonald’s merupakan
perusahaan yang memiliki tingkat
sosial dan tanggung jawab yang tinggi. Dunia menjadi tempat yang lebih
baik karena keberadaan McDonald’s.
d. Untuk Pemilik
Menjadi terbaik berarti memberikan peluang untuk mencapai kesuksesan
dan mengembangkan modal sebagai pemilik dari bisnis ini dan menjadi
rekan kerja yang memiliki kolaborasi kerjasama yang baik.
e. Untuk Karyawan
Menjadi terbaik berarti memberikan peluang, kompensasi kerja yang baik,
pengembangan dan pelatihan kerja, dan pekerjaan yang berarti bagi
seluruh karyawan.
f. Untuk Suppliers
Menjadi terbaik berarti investasi mereka akan berkembang menjadi bisnis
yang profitable bersama McDonald’s dan akan menjadi patner terbaik
dalam bisnis ini.
g. Untuk Pemegang Saham
Menjadi terbaik berarti berkembang dengan keuntungan yang paling baik
dan paling besar pada industri ini.
h. Untuk Alliance Partners
Menjadi terbaik berarti bahwa McDonald’s bekerja sama dengan organisasi
yang bagus dan dikenal di dunia, seperti Coca Cola, Disney dan The
Olympics dalam rangka menjalin kerjasama, memperluas kerjasama, dan
mempertahankan kepemimpinan McDonald’s.
3.2.2 Misi Perusahaan
Misi dari McDonald’s baik McDonald’s Internasional maupun McDonald’s
Indonesia adalah “Memahami tentang misi kami dan bagaimana
menjadikannya menjadi kenyataan pada restoran McDonald’s”.
3.2.3 Tujuan Perusahaan
Tujuan dari McDonald’s baik McDonald’s Internasional maupun McDonald’s
Indonesia adalah :
a. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan
lebih dari 50.000 restoran.
b. Brand McDonald’s menyentuh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja
saat kita melakukan bisnis.
c. McDonald’s sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang
ada di seluruh dunia.
d. Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.
e. Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa
dan menu makanan yang beragam.
f. Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara
pemilik, pemasok barang, dan perusahaan.
g. Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemasok
barang dan perusahaan.
3.3 MARKETING MIX PERUSAHAAN
3.3.1 Produk
McDonald’s merupakan perusahaan yang bergerak pada industri fast food
restaurant. Produk yang ditawarkan berupa makanan dan minuman siap
saji. Berikut adalah perincian produk yang ditawarkan :
a. Paket Hemat (PaHe), yaitu merupakan paket yang terdiri dari 1 produk
makanan dan 1 produk minuman. Paket Hemat ini memberikan keuntungan
pada pelanggan yaitu harga yang lebih murah dibandingkan jika membeli
dengan harga satuan. Sedangkan bagi perusahaan dapat meningkatkan
penjualan produk.
Paket Hemat (PaHe) terdiri dari :
• PaHe 1 (Cheese Burger dan Medium Drink)
• PaHe 2 (McChicken Burger dan Medium Drink)
• PaHe 3 (Fillet O Fish Burger dan Medium Drink)
• PaHe 4 (Big Mac Burger dan Medium Drink)
• PaHe 5 (Double Cheese Burger dan Medium Drink).
b. Jenis-jenis Burger, yaitu :
• Beef Burger
• Spicy Chicken Burger
• Double Beef Burger
• Big Mac Burger
• Fillet O Fish
• Triple Cheese Burger
• Beef Prosperity
c. Paket Nasi, yaitu merupakan paket khusus yang dibuat oleh McDonald’s
Indonesia, sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang
mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok.
• PaNas (Rice, 1 Pcs Chicken, Medium Drink)
• PaNas Spesial (Rice, 1 Pcs Chicken, Egg, Medium Drink)
• PaNas Komplit (Rice, 1 Pcs Chicken, Egg, Soup, Medium Drink).
• French Fries dengan 4 ukuran, yaitu : Regular, Medium, Large, Super
Size
• Hot and Cold Drinks
3.3.2 Price
Penentuan harga ditetapkan dengan market price yang ditentukan oleh
head office Jakarta sesuai dengan daya beli konsumen. Tier adalah
penetapan harga sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen di
lingkungan tersebut. Terdapat tiga macam penetapan harga (tier), yang
penetapannya ditentukan oleh lingkungan di mana restoran mcdonald’s
tersebut berada.
3.3.3 Place
Berhubungan dengan lokasi untuk mendistribusikan produk kepada
pelanggan, dimana tempat tersebut harus strategis bagi target pasar yang
dituju yaitu segmen kawula muda dan keluarga.
3.3.4 Promotion
Secara umum, program promosi dari market wide adalah promosi
advertising melalui above the line, yaitu iklan TV. Strategi promosi yang
dilakukan meliputi:
a. Promosi Public Relation, yaitu melalui hospitality dengan memberikan
pelayanan yang lebih kepada pelanggan melalui magic moment.
b. Advertising, yaitu melalui above the line : kerja sama dengan stasiun
radio lokal untuk menginformasikan event-event yang diadakan oleh
mcdonald’s. Sedangkan melalui below the line : spanduk, poster, brosur,
standing banner, hanging mobile, translite, back drop.
c. Show Case, yaitu berupa merchandise mcdonald’s.
d. Event yang dilaksanakan di mcdonald’s yang dapat dijadikan sebagai
sarana promosi yang merupakan kerja sama dengan perusahaan-
perusahaan lain
3.4 ANALISIS INTERNAL PERUSAHAAN
3.4.1 Analisis laporan keuangan
Pendapatan terkait dengan total penjualan pada tahun 2008 mengalami
penurunan yang tidak terlalu signifikan dibandingkan tahun 2007 tetapi
dari segi pendapatan di bidang waralaba mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena perusahaan memperluas
strategi pemasaran dengan memberikan kekeluasaan di berbagai pihak
untuk membeli waralaba perusahaan ini. Seperti kita tahu bahwa berbagai
produk Mc. Donald telah banyak digandrungi oleh masyarakat dunia dari
semua kalangan sehingga tetap menjadi industri yang mempunyai prospek
yang bagus. Secara keseluruhan kondisi Mc Donald meskipun sudah berada
dalam keadaan matang tetapi terus melakukan ekspansi untuk memperluas
pangsa pasar dan meningkatkan penjualan produk. Hal ini dapat dilihat dari
meningkatnya angka aktivitas investasi yang dilakukan dari tahun ke
tahun ,tingkat perputaran modal kerja juga sangat cepat menandakan
internal perusahaan berkembang dan tidak ada dana yang
mengangur.Kemudian dari segi pengendalian internal pun tentunya
semakin meningkat di mana perusahaan dapat menarik investor dengan
mudah ,ini dapat di lihat dari meningkatnya uang di bidang aktivitas
pembiayaan. Sementara itu harga saham perusahaan ini juga mengalami
peningkatan menunjukkan bahwa respon pasar sangat positif dan tidak
banyak terpengaruh adanya krisis global karena seperti diketahui produk
Mc Donald merupakan produk pangan yang telah menjadi makanan pokok
di berbagai Negara.
3.4.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan oleh McDonald’s adalah struktur
organisasi lini/garis. Dengan menggunakan tipe organisasi ini, maka
perintah dalam perusahaan mengalir dari Store Manager turun ke 1st
Asistant Manager turun ke 2nd Asisstant Manager turun ke Junior Manager
turun ke Trainee Manager turun ke Crew Leader dan lini paling bawah
adalah Crew. Di luar lini tersebut juga terdapat STAR, C/S dan VIP yang
bertanggung jawab penuh pada Store Manager. Store Manager selanjutnya
bertanggung jawab kepada Operation Consultant. Operation Consultant
akan bertanggung jawab kepada Operation Manager dan Operation
Manager akan bertanggung jawab kepada Head Office Jakarta.
3.5 ANALISIS EKSTERNAL PERUSAHAAN
3.5.1 Pesaing Perusahaan
a. Burger King
Burger King Corporation adalah rangkaian rumah makan siap saji
internasional yang menjual burger, kentang goreng dan minuman ringan.
Selain itu mereka juga mengelola sekitar 200 rumah makan di Australia
dengan nama Hungry Jack’s. Sejarah perusahaan Restoran pertama Burger
King dinamai Insta Burger King dan dibuka pada tahun 1954 di Miami,
Florida, Amerika Serikat oleh James McLamore dan David Edgerton,
keduanya adalah alumni dari Cornell University School of Hotel
Administration. Di Indonesia, burger king sempat ditutup pada 1980-an dan
dibuka kembali pada April 2007 dengan gerai terbesarnya di Asia Tenggara.
b. KFC
KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu
merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di
Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders,
KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam
bucket. Col. Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya
pada tahun 1939 di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah
motel. Ia menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate
melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat
dan bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun
1952 bersama-sama mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken yang
pertama di dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut).
Sanders menjual seluruh waralaba KFC pada tahun 1964 senilai 2 juta USD,
yang sejak itu telah dijual kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir
adalah PepsiCo, yang menggabungkannya ke dalam divisi perusahaan
Tricon Global Restaurants yang sekarang dikenal sebagai Yum! Brands, Inc.
Pada tahun 1997, Tricon terpisah dari PepsiCo.
Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT. Fastfood
Indonesia, Tbk yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun
1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Restoran
KFC pertama di Indonesia dibuka pada bulan Oktober 1979 di Jalan
Melawai, Jakarta.
3.6 Perumusan Strategi
3.6.1 Matriks SWOT
a. Strengths
1. Mc Donald mempunyai a strong global presence dengan kompetiror
domestik terdekat yang hanya berukuran separuhnya, Mc Donald
merupakan pemimpin pasar (market leader) baik secara domestik, maupun
internasional.
2. Keuntungan Mc Donald’s berasal dari pengurangan biaya melalui skala
ekonomi, karena ukurannya yang sangat besar dan keberadaannya secara
global memungkinkan untuk menetapkan risiko yang bervariasi yang
melibatkan keadaan ekonomi dari negara tertentu.
3. Outlet perusahaan ditempatkan di wilayah yang strategis dan mudah
dijangkau.
4. Adanya pengakuan atas merk (brand recognition).
5. Kesuksesan dalam periklanannya, seperti adanya kata “I’m Loving It”
dalam setiap pemasarannya.
6. Adanya Kekuatan kerjasama dengan perusahaan lain, seperti dengan
Coca-Cola.
7. Tempat penjualan yang bersih dan adanya tempat bermain untuk anak-
anak mempunyai daya tarik tersendiri.
8. Adanya pelatihan yang profesional dengan didirikannya “Hamburger
University”
9. Perusahaan yang telah mengglobal.
10. Aktif dalam kegiatan amal untuk anak-anak.
11. Menyesuaikan resep dan produk yang ditawarkan dengan standar
kesehatan yang ditetapkan oleh USDA
12. Pendapatan tidak hanya dari penjualan makanan cepat saji, tapi juga
dari investasi properti, franchiser of restaurant.
13. Adanya sistem delivery order yang mudah digunakan oleh konsumennya
yaitu dengan menelpon 14045.
b. Weakness
1. Harga yang kurang kompetitif, sehingga dapat mengurangi kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan pendapatan.
2. Inovasi terhadap produk kurang memiliki spesifikasi tertentu
3. Management of franchises kurang memperhatikan integritas klien
4. Teknik pemsaran atau periklanan yang hanya diutamakan pada anak-
anak.
c. Opportunities
1. Perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga memberikan
kemudahan bagi pelanggan dan juga menambah feature-feature dalam
pelayanan.
2. Merubah trend kebiasaan makan ke arah makan yang lebih sehat.
3. Mengembangkan secara terus menerus pangsa pasar terutama untuk
generasi muda dan kelompok yang telah berumur
4. Melakukan pengawetan dengan bahan-bahan alami, sebagai bagian dari
strategi pemasaran dan periklanan.
5. Menciptakan produk baru. Meneruskan untuk menggunakan teknologi
untuk mempengaruhi strategi pendapatan, seperti menggunakan pesan
singkat untuk mengantarkan pesanan khusus.
d. Threat
1. Adanya fluktuasi terhadap nilai mata uang asing.
2. Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif
sehingga persaingan juga semakin ketat.
3. Persamaan strategi dengan perusahaan
4. Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan cepat saji
dengan masalah obesitas.
5. Bagi konsumen yang sadar akan gizi, makanan cepat saji merupakan
makanan yang kurang sehat.
6. Adanya ancaman dari kompetitor local di negara yang berbeda-beda.
7. Industri ini berada pada siklus mature dan merupakan industri yang
cepat mengalami kejenuhan.
8. hanya menyimpan waktu pelanggan yang sangat berharga, namun juga
meningkatkan energi pelanggan.
3.6.2 Solusi menghadapi kelemahan dan ancaman
1. (Products) Menambahkan lebih banyak rasa atau tipe baru dari makanan
cepat saji yang dapat membedakannya dengan kompetirors.
2. (Products) Merubah menu di beberapa negara, menambahkan beberapa
makanan dengan rasa lokal dan menghilangkan beberapa makanan yang
tidak populer.
3. (Products) Mengembangkan lini produk baru yang fokus pada makanan
organik dan sehat (zero trans-fat)
4. (Products) mengubah lini produk coca-cola yang lebih sehat (Diet, Coffin-
free, etc)
5. (Products & Services) Menyediakan makanan segar dengan tempat yang
bersih dan menyenangkan anak-anak dengan mainan dan fasilitas tempat
bermain serta membuat senang dan nyaman pelanggan dewasa
6. (Promotion, Products) mempromosikan Mc Donnald “bestseller” –Fries
and Big Mac, mengembangkan beberapa makanan spesial yang baru untuk
keluarga dan untuk remaja.
7. (Products & Service + Branding) Menjaga kebersihan lingkungan
(restoran) dan menjaga keamanan anak-anak, serta membuatnya senang
selama bermain di arena permainan, mempromosikan untuk anak-anak
serta berusaha menarik kelompok yang telah berumur, menggunakan
bintang lokal yang populer untuk menarik usia muda.
8. (Products & Promotion & Pricing) meningkatkan lain seperti melakukan
pembentukan format baru ataupun dalam mengembangkan menu makanan.
9. (Promotion+Place). Explore pasar baru di luar negeri melalui periklanan
dan promosi yang intensif dan agresif.
10. (Promotion + Branding) melakukan promosi dan periklanan bersama-
sama dengan coca-cola untuk menarik penggemar coca-cola.
11. (Promotion + Branding) Menetapkan dan memperbaiki nama baik
diantara kompetitor promosi secara agresif.
12. (Promotion & Branding) Promosi secara teratur; Memberikan kesan
pada McDonalds dengan pelayanan yang lebih baik dan pengalaman makan
yang menyenangkan.
13. (Branding) meningkatkan brand recognity melalui strategi yang
melampirkan emotion secara berkelanjutan.
14. (Services + Branding) Memberikan kesan yang profesional saat
memasuki pasar baru.
15. Service, Branding) Memberikan kesan yang profesional saat memasuki
pasar baru dan memberikan peningkatan layanan yang berkelanjutan.
16. (Service) Membuka Hamburger University untuk perspektif manajer
dan pekerja yang unggul serta meningkatkan kualitas pekerja secara
keseluruhan.
17. (Pricing & Placement) Beralih ke pemasok lokal sehingga mempunyai
biaya transportasi yang rendah, menggunakan software untuk mengontrol
dan memonitor inventory sehingga dapat menurunkan biaya persediaan,
sehingga perusahaan akan mampu dalam memperbaiki atau meningkatkan
keuntungan dengan harga yang rendah.
18. (Service & Management) Lebih tertarik pada investasi langsung di
negara yang baru dan memilih secara cermat franchiser yang baru/ join
verture partnet dan mengevaluasinya secara teratur dan periodik.
19. (Pricing) Menyediakan makanan organik dengan harga kompetitif untuk
menarik organic foods fans.
3.6.3 Matriks Boston Consulting Group
Berdasarkan analisis menurut Boston Consulting Group diperoleh hasil
sebagai berikut:
a. Stars
Pada McDonald’s di Negara USA, tingkat perkembangan makanan ini cukup
tinggi dan McDonald’s telah memiliki brand image yang kuat sehingga
menguasai hampir seluruh pangsa pasar.
b. Cash Cows
Pertumbuhan McDonalds di Asia tidak begitu tinggi yang mengakibatkan
Head Office harus menurunkan tingkat investasinya dan mengalihkan dana
tersebut untuk peningkatan biaya lain misalnya biaya iklan. Sehingga
dengan peningkatan biaya iklan ini diharapkan dapat meningkatkan
penjualan dan berhubungan langsung dengan peningkatan laba.
c. Dogs
Pada posisi ini, McDonals di Amerika harus melakukan inovasi beasr-
besaran dan melakukan desain ulang proses bisnis.
d. Question Marks (= high growth, low market share)
Perkembangan bisnis makanan ini sendiri di benua Eropa cukup tinggi.
Namun karena banyaknya competitor, menyebabkan McDonalds hanya
menguasai sedikit pangsa pasar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan semakin canggih dan berkembangnya pengetahuan dan teknologi
masyarakat mulai berfikir cerdas dan menuntut adanya produk yang tidak
hanya menguntungkan dari harga tapi juga dari segi manfaat ekonomis.
McDonald’s sebagai perusahaan yang sudah mapan harus tanggap dalam
memenuhi tuntutan perubahan global baik dari segi competitor maupun
keinginan konsumen.
4.2 Saran
Penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Perusahaan mampu berkompetisi dengan harga yang kompetitif.
2. Terus menerus melakukan inovasi terutama dengan melakukan
penciptaan produk makanan yang sesuai gaya hidup sehat.
3. Total Quality Management harus dilakukan untuk control kualitas
terhadap pelayanan, servis, kebersihan dan cita rasa dari makanan itu
sendiri.
4. Memanfaatkan kemajuan teknologi seperti internet untuk meningkatkan
penjualan dan memberikan kemudahan bagi pelanggan
Referensi
Elu, Wilfridus B . Manajemen Strategis Berbasis Kompetensi. Jakarta :
STIE PERBANAS
P., Dewi Tri T, dkk. 2009 . Analisis Kasus McDonald’s . Surakarta :
Universitas Sebelas Maret.
http://en.wikipedia.org
http://id.wikipedia.org
About adminMuhammadinah lahir di Palembang tanggal 01 Juni 1976 anak pertama dari 4 bersaudara yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Status menikah
dengan dua orang anak laki-laki yang diberi nama: 1. Muhammad Zaki Asshafi 2. Muhammad Raja Al-FaatihView all posts by admin →
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.
← Makalah Kepemimpinan
PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN →
Leave a ReplyYour email address will not be published. Required fields are marked *
Name *
Email *
Website
CommentYou may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title="">
<b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike>
<strong>
M T W T F S S
« Oct
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31 March 2012
Blogroll Development Blog
Documentation
Plugins
Suggest Ideas
Support Forum
Post Comment
Themes
WordPress Planet
MUHAMMADINAHProudly powered by WordPress.
Top Related