STANDART PEDOMAN
PELAYANAN INSTALASI GIZI
BUKU PEDOMAN
TIM ASUHAN GIZI
RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Pengasih, karena atas berkat-Nya buku pedoman gizi ini dapat terselesaikan.
Pelaksana pelayanan gizi di Rumah Sakit memerlukan sebuah pedoman sebagai acuan untuk pelayanan bermutu yang dapat mempercepat proses penyembuhan pasien, memperpendek lama hari rawat dan menghemat biaya perawatan
Kami menyadari sepenuhnya adanya kekurangan dan kelebihan di dalam penulisan buku pedoman ini, baik sususnan bahasa sistimatika perlu disempurnakan dan untuk itu mohon saran perbaikan dari pembaca.
Medan, September 2015
Penyusun
ii
TIM PENYUSUN GIZI
KELOMPOK KERJA PELAYANAN GIZI RSU SARI MUTIARA MEDAN
Ketua : dr. Murniati Manik MSc,Sp.KK,Sp.GK
Wakil ketua : Halimah Matondang,AMG
Seketaris : Juliana simanjuntak, SKM
Lasmaria sitinjak
Anggota : Methsa Purba, SKM
Rika Romauli Malango,AMG
Netty Healthyana perangin-nangin,AMG
Melda Marisi Dinar Pakpahan,AMG
Yusrini Siburian, AMG
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
TIM ASUHAN GIZI……………………………………………………………………iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................1
1.2 TUJUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT.................................................2
1.2.1 TUJUAN UMUM…………………………………………………………..2
1.2.2 TUJUAN KHUSUS………………………………………………………..2
1.3 VISI, MISI DAN MOTTO RSU SARI MUTIARA MEDAN..............................3
1.4 SASARAN................................................................................................................3
1.5 RUANG LINGKUP................................................................................................3
1.6 DASAR HUKUM.....................................................................................................3
BAB II KETENTUAN UMUM STANDART PELAYANAN GIZI............................4
2.1 PENGERTIAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT......................................4
2.2 VISI DAN MISI GIZI............................................................................................4
2.3 WAKTU PENYELENGGARAN MAKANAN PELAYANAN UNIT GIZI......4
2.4 MEKANISME PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT.......................................4
2.5 PENGORGANISASIAN PELAYANAN UNIT GIZI..........................................4
2.6 STANDART TENAGA GIZI DI RUMAH SAKIT.............................................7
2.7 POLA KETENAGAAN INSTALASI GIZI RSU SARI MUTIARA.................7
2.8 DAFTAR KETENAGAAN GIZI..........................................................................8
2.9. KEBIJAKAN...........................................................................................................8
BAB III PEDOMAN PELAYANAN GIZI.....................................................................9
3.1 PENYELENGGARAAN MAKANAN...................................................................9
3.2 TUJUAN...................................................................................................................9
3.3 ALUR PENYELENGGARAAN MAKANAN......................................................9
3.4 BENTUK PENYELENGGARAAN MAKANAN.................................................9
3.5 KEGIATAN PENYELENGGARAAN MAKANAN.........................................10
iv
3.6 KERANGKA KONSEP........................................................................................14
3.7 BATASAN OPERASIONAL…………………………………………………...16
BAB IV PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN GIZI...17
4.1 PENGERTIAN.......................................................................................................17
4.2 TUJUAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU...........................17
4.3 PENCATATAN DAN PELAPORAN..................................................................17
4.4 LAPORAN DAN EVALUASI INSTALASI GIZI.............................................18
4.5 SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN GIZI.........................................19
BAB V KATA PENUTUP.............................................................................................20
LAMPIRAN.....................................................................................................................21
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Formulir Pelayanan Diet Pasien Insatalasi Gizi R. Inap
Lampiran 2. Formulir Pergantian Diet Pasien Instalasi Rawat Inap
Lampiran 3. Formulir Data Pasien Gizi Berkunjung di Poli Gizi
Lampiran 4. Formulir Rotasi Diet Gizi
Lampiran 5. Formulir Pemesanan Bahan Makanan Harian (Bahan Basah)
Lampiran 6. Formulir Pemesanan Bahan Makanan Harian (Bahan Kering)
Lampiran 7. Formulir Harian Pengeluaran Bahan Makanan Basah
Lampiran 8. Inventaris Peralatan Dapur Gizi Per- Lantai
Lampiran 9. Formulir Pencatatan Stock Bahan Makanan Kering Per- !0 Hari
Lampiran 10. Formulir serah terima bahan makanan basah instalasi gizi
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGDalam melaksanakan pelayanan gizi di Rumah Sakit diperlukan sumber daya
manusia yang kompeten, sarana dan prasarana yang memadai agar pelayanan gizi yang dilaksanakan memenuhi standar yang telah di tetapkan. Pelayanan gizi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang saling menunjang dan tidak dipisahkan dengan pelayanan. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai oleh orang sehat dan berstatus gizi baik.
Masalah gizi klinis adalah masalah gizi yang ditinjau secara individual mengenai apa yang terjadi dalam tubuh seseorang, yang seharusnya ditanggulangi secara individu. Demikian pula masalah gizi pada berbagai keadaan sakit yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan, harus diperhatikan secara individual. Adanya kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait dengan nutrision related disease pada semua kelompok rentan dari ibu hamil, bayi, anak, remaja, dewasa dan usia lanjut semakin dirasakan perlunya penanganan khusus. Semua ini memerlukan pelayanan gizi yang bermutu untuk mempertahankan status gizi yang optimal, sehingga tidak terjadi kurang gizi dan untuk mempercepat penyembuhan.
Resiko kurang gizi akan muncul secara klinis pada orang sakit, terutama pada penderita anoreksia, kondisi mulut/ gigi geligi buruk serta kesulitan menelan, penyakit saluran cerna disertai mual, muntah, diare, infeksi berat, usila tidak sadar dalam waktu lama, kegagalan fungsi saluran cerna dan pasien yang mendapat kemoterapi. Fungsi organ yang terganggu akan lebih terganggu lagi dengan adanya penyakit dan kekurangan gizi. Disamping itu masalah gizi lebih dan obesitas yang erat hubungannya dengan penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dan darah tinggi, penyakit kanker memerlukan terapi gizi medis untuk penyembuhan.
Pelayanan gizi di Rumah Sakit merupakan hak setiap orang, memerlukan adanya sebuah pedoman agar hasil pelayanan yang bermutu. Pelayanan gizi yang bermutu di Rumah Sakit akan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti pula memperpendek lama hari rawat sehingga dapat menghemat biaya pengobatan. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah mereka dapat segera kembali mencari nafkah untuk diri sendiri dan keluarganya. Sehingga pelayanan gizi yang disesuaikan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi klien/pasien semakin buruk karena tidak di perhatikan keadaan gizi.
1
Terapi gizi menjadi salah satu faktor penunjang utama penyembuhan tentunya harus diperhatikan agar pemberian tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi harus selalu disesuaikan seiring dengan perubahan fungsi organ selama proses penyembuhan. Dengan kata lain, pemberian diet pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium, baik pasien rawat inap maupun rawat jalan. Upaya peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit, merupakan tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan, terutama tenaga yang bergerak di bidang gizi.
1.2 TUJUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT1.2.1. Tujuan UmumTerciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.1.2.2. Tujuan Khusus2. Menyelenggarakan Asuhan Gizi terstandar pada pelayanan gizi rawat jalan
dan inap.3. Menyelenggarakan Makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan aman
dikonsumsi.4. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada klien/ pasien dan
keluarganya.5. Menyelenggarakan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetik sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan tersebut dapat dicapai bila tersedia tenaga pelayanan gizi yang mempunyai kompetensi dan kemampuan sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian gizi, faktor yang berpengaruh terhadap gangguan gizi dan status gizi dengan cara anamnesis diet.
2. Menegakkan diagnosis gizi berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan3. Menentukan tujuan dan merencanakan intervensi gizi dengan menghitung
kebutuhan zat gizi, bentuk makanan, jumlah serta pemberian makanan yang sesuai dengan keadaan pasien.
4. Merancang dan mengubah preskripsi diet dan menerapkannya mulai dari perencanaan menu sampai menyajikan makanan.
5. Memberikan pelayanan dan penyuluhan/ konseling gizi pada pasien dan keluarganya.
6. Mengelola sumberdaya dalam pelayanan penyelenggaraan makanan bagi konsumen di Rumah Sakit.
7. Melakukan penelitian dan pengembangan gizi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
8. Menyelenggarakan administrasi pelayanan gizi.
2
1.3 VISI, MISI DAN MOTTO RSU SARI MUTIARA MEDAN VISI
Mewujudkan rumah sakit rujukan yang berlandaskan Harapan, Motivasi, Inisiatif
dan Standard akreditasi versi 2012.
MISI
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional,bermutu,
memberikan kepuasan kepada pasien dan keluarga dengan biaya terjangkau.
Mengembangkan pelayanan kesehatan yang bersifat spesialistik, bermutu,
profesional dan etis.
Mengembangan jiwa, motivasi dalam penyelenggaraan pelayanan yang
melibatkan seluruh potensi sumber daya yang ada di rumah sakit.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan standard yang
mencangkup seluruh fungsi kegiatan rumah sakit.
MOTTO
HARMONIS yaitu Harapan, Motivasi dan Standard.
1.4 SASARANPasien dan keluarga pasien
1.5 RUANG LINGKUPRuang lingkup pelayanan gizi Rumah Sakit meliputi:
1. Pelayanan gizi rawat jalan.2. Pelayanan gizi rawat inap.3. Penyelenggaraan makanan.4. Penelitian dan pengembangan gizi.
1.6 DASAR HUKUM Dasar hukum Pengorganisasian pelayanan gizi Rumah Sakit:
1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, Tentang Kesehatan.2. Undang- Undang Nomor 44 tahun 2009, Tentang Rumah sakit.3. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004, Tentang Praktik Kedokteran.4. Undang – Undang Nomor 38 tahun 2014, Tentang Keperawatan.5. Permenkes No. 1045/Menkes/PER/XI/2006 Tentang Pedoman Organisasi
RS di lingkungan Dep. Kes RI.6. Permenkes No. 129 tahun 2008 Tentang Standart Pelayanan Minimal RS.7. Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medik.8. Permenkes No. 46 tahun 2013 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 tahun 2014, Tentang Klasifikasi dan
Perizinan RS.
3
BAB II
KETENTUAN UMUM STANDART PELAYANAN GIZI
2.1 PENGERTIAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKITPelayanan gizi Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan
dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh.
2.2 VISI DAN MISI GIZI Visi Pelayanan gizi yang bermutu dan paripura. Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan gizi yang berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan klien/pasien dalam aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitative untuk meningkatkan kualitas hidup.
2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya kesehatan.3. Mengembangkan penelitian sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
2.3 WAKTU PENYELENGGARAN MAKANAN PELAYANAN UNIT GIZI1. Pelayanan makanan dilakukan 5 kali berupa makanan lengkap 3 kali dan
makanan selingan ( snack) 2 kali dalam sehari bagi pasien rawat inap.2. Pelayanan diet khusus ( DM) dilakukan 6 kali pemberian berupa makanan
lengkap 3 kali dan makanan selingan ( snack) 3 kali.3. Pelayanan makanan pegawai 2 kali berupa makanan lengkap 1 kali pemberian
dan makanan kecil 1 kali dalam sehari.
2.4 MEKANISME PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT Pengorganisasian pelayanan gizi Rumah Sakit mengacu pada SK Menkes No 983 Tahun 1998 tentang Organisasi Rumah Sakit dan Peraturan Menkes NO 1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan. Kegiatan pelayanan gizi rumah sakit meliputi:1. Asuhan Gizi Rawat Jalan2. Asuhan Gizi Rawat Inap3. Penyelenggaraan Makanan4. Penelitian dan pengorganisasian
2.5 PENGORGANISASIAN PELAYANAN UNIT GIZI Rumah Sakit Umum Sari Mutiara saat ini berada pada kelas tipe B, untuk
melaksanakan tugas-tugas tersebut maka seorang dokter dan kepala unit pelayanan gizi. Rumah Sakit harus memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut :
4
a. Lulusan S1- Gizi/ Kesehatan dengan pendidikan dasar D3-Gizi.b. Lulusan D4- Gizi dengan pendidikan dasar D3- Gizi.c. Serendah-rendahnya lulusan D3 Gizi dengan pengalaman kerja tertentu.
Pegawai unit pelayanan gizi terdiri dari:
1. Dokter Gizi Dokter Gizi adalah konsultan Gizi Rumah Sakit.
2. Kepala Unit Pelayanan GiziKepala unit pelayanan gizi adalah penanggung jawab umum organisasi unit pelayanan
gizi di sebuah Rumah Sakit, yang ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit dengan berdasarkan ketentuan dan peraturan kepegawaian yang berlaku. Kepala unit pelayanan gizi Rumah Sakit bertugas memimpin penyelenggaraan pelayanan gizi di Rumah Sakit, yang pada umumnya bertanggung jawab kepada Direktur Bidang Penunjang Medis.
Tugas unit pelayanan gizi di Rumah Sakit meliputi :
a. Memimpin, membina/ membimbing pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas di Instalasi Gizi.
b. Mengkordinasi pelaksanaan tugas.c. Menyusun perencanaan kebutuhan bahan-bahan makanan,
peralatan/perlengkapan masak.d. Menyimpan bahan makanan, diet/ makanan, peralatan/ perlengkapan untuk
pengolahan makanan.e. Mengontrol/ mendistribusikan makanan/ diet pasien ke semua unit/ ruang rawat
inap pasien.f. Mengontrol bahan makanan untuk diet pasien.g. Mengatur pelaksanaan pelayanan gizi terhadap pasien (menyusun daftar dinas
pegawai).h. Membuat dan memelihara buku stok bahan makanan di gudang Instalasi Gizi.i. Melaksanakan penerapan standar pelayanan dan etika Rumah Sakit.j. Menyelenggarakan kordinasi serta kerja sama fungsional dengan unit lain di
lingkungan Rumah Sakit.k. Mengikuti rapat dinas, seminar, ceramah dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
berkaitan dengan tugas.l. Melaksanakan dan mengamankan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.m. Menyusun, membuat dan mengirimkan laporan berkala tepat waktu kepada
atasan langsung.
5
3. Admin Gizi.a. Mengatur administrasi instalasi gizi, berupa arsip/ dokumen, surat-surat, faktur/
tanda terima, kwitansi, dan lain-lain yang berhubungan dengan surat-surat.b. Mencatat semua inventaris yang ada di Instalasi Gizi, berupa: alat-alat makan, alat
perlengkapan masak dan menyusun laporannya.c. Membuat laporan kegiatan Instalasi Gizi setiap bulannya, seperti: jumlah pasien,
inventaris, pemakaian bahan makanan dan lain-lain.
4. Pelaksana Pelaksana pelayanan unit gizi yang dimaksud adalah:
Petugas Gizi 1. Mempersiapkan bahan makanan sesuai dengan menu.2. Mencatat dan menghitung jumlah pasien dan jenis diet di buku diet pasien.3. Mencicipi masakan agar sesuai dengan syarat diet (DM, DL, RG, DH,TKTP, RP, SONDE).4. Memorsi diet dan mendampingi pengantar diet mendistribusikan diet ke pasien.5. Mempersiapkan makanan pegawai ( dokter, IBS, IPI dan lainnya).6. Memonitoring sisa makanan pasien.7. Mendampingi dokter SP.GK di poli rawat jalan.
Gizi rawat Inap1. Ahli gizi membaca buku status di rawatan dan memilih buku status pasien
yang memerlukan konsulatasi.2. Ahli gizi menanyakan keluhan pasien dan memberikan edukasi/pengetahuan
mengenai diet pasien diserta pemberian liflet3. Hasil konsultasi dan edukasi di catat di buku rekam medis pasien4. Khusus pasien yang akan dipulangkan diberikan penyuluhan oleh dokter
Sp.GK untuk pengaturan diet dirumah diruangan poli gizi.
Pengolah Diet1. Mempersiapkan bahan makanan dan bumbu-bumbu yang sudah dipersiapkan.2. Mengolah bahan makanan yang sudah di persiapkan.3. Mencicipi makanan yang sudah diolah.4. Menempatkan makanan yang di wascom tertutup.5. Membersihkan peralatan makanan dan dapur.
Pengantar Diet1. Membantu ahli Gizi memorsi diet pasien.2. Mengantar diet pasien dan makanan pegawai.3. Mengambil peralatan makanan pasien dan memisahkan sisa makanan
pasien.4. Mengambil peralatan makanan pegawai.
6
5. Membersihkan peralatan makanan pasien dan pegawai.6. Membersihkan pantry dan mengisi buku inventaris peralatan makanan.
Petugas Gudang1. Mencek dan menerima bahan-bahan makanan yang masuk gudang sesuai
dengan permintaan.2. Menyimpan bahan-bahan makanan sesuai dengan jenisnya (kering atau
basah).3. Membuat stok bahan makanan sesuai jenisnya.4. Mencek keadaan dan kondisi kadaluarsa bahan makanan.5. Membuat laporan pemakaian bahan makanan setiap minggu, bulan, triwulan,
semester dan tahunan.
2.6 STANDART TENAGA GIZI DI RUMAH SAKIT Berdasarkan penelitian badan pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan tahunn2012 mengenai kebutuhan tenaga gizi dengan metode perhitungan Analisis beban kerja atau WISN ( work load indicator staf need ), diperoleh jumlah optimal tenaga RD dan TDR menurut kelas rumah sakit agar dapat melaksanakan pelayanan gizi yang baik dan berkualitas untuk menjamin keamanan pasien. Kebutuhan Rd dan TRD di gambarkan pada table berikut.
Tabel 1.Kebutuhan Tenaga Gizi berdasarkan Kelas Rumah Sakit
NO Rumah Sakit Registered Dietisien (RD)
Teknikal RegisteredDietisien (TRD)
Kebutuhan Tenaga Gizi
1 Kelas A 56 16 722 Kelas B 22 15 373 Kelas C 18 12 304 Kelas D 9 14 23
2.7 POLA KETENAGAAN INSTALASI GIZI RSU SARI MUTIARA Pola ketenagaan pelayanan gizi ada 8 jenis :
a. Dokter Sp. Gkb. Ka. Instalasi Gizic. Administrasid. Ahli gizie. Gizi Rawat Inapf. Pengolah Dietg. Pengantar Dieth. Petugas Gudang
7
2.8 DAFTAR KETENAGAAN GIZI 1. Dokter : 1 orang 2. SKM : 2 orang3. D III : 5 orang 4. SMU/SMA : 23 orang 5. SMP : 1 orang
Total = 32 orang
2.9. KEBIJAKAN Pelayanan gizi di Instalasi Gizi RSU Sari Mutiara Medan tertuang dalam bentuk
kebijakan secara tertulis dan disahkan oleh pejabat yang berwewenang (Direktur RSU) yaitu:1. SK Direktur RSU Sari Mutiara Medan No : 950 /XII.I/RSU- SM/I/2015Tentang kebijakan Pelayanan Gizi di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan.2. SK Direktur RSU Sari Mutiara Medan No : 834/XII.I/RSU-SM/I/2015 TentangKebijakan Assesment Pasien Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan.
8
BAB III
PEDOMAN PELAYANAN GIZI
3.1 PENYELENGGARAAN MAKANANPenyelenggaraan makanan Rumah Sakit merupakan rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi.
3.2 TUJUANPenyelenggaraan makanan di Rumah Sakit dilaksanakan dengan menyediakan
makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh klien/ konsumen guna mencapai status gizi yang optimal.
3.3 ALUR PENYELENGGARAAN MAKANAN
9PGRS-B
3.4 BENTUK PENYELENGGARAAN MAKANAN Kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan bagian dari kegiatan Instalasi
Gizi atau unit pelayanan Gizi di Rumah Sakit. Sistem penyelenggaraan makanan yang di lakukan RSU Sari Mutiara Medan adalah sistem swakelola. Dalam sistem swakelola ini , seluruh sumber daya yang di perlukan (tenaga, dana, metoda, sarana dan prasarana) disediakan oleh pihak RS.
9
Pelayanan Makanan pasien (7)
Perencanaan
Menu (1)
Pengadaan
Bahan (2)
Penerimaan & Penyimpanan Bahan (3)
Penyajian
Makanan di
Ruang (6)
Distribusi Makanan (5)
Persiapan & pengolahan Makanan (4)
3.5 KEGIATAN PENYELENGGARAAN MAKANANKegiatan penyelenggaraan makanan untuk konsumen RS meliputi :
1. Penetapan peraturan pemberian makanan Rumah Sakita. Pengertian :
Peraturan pemberian makanan Rumah Sakit (PPMRS) adalah suatu pedoman yang ditetapkan pimpinan Rumah Sakit sebagai acuan dalam memberikan pelayanan makanan pada pasien yang sekurangnya-kurangnya mencakup : ketentuan macam konsumen yang dilayani, kandungan gizi, pola menu dan frekuensi makan sehari, jenis menu.
b. Tujuan :Tersedianya ketentuan tentang macam konsumen, standar pemberian makanan,
macam dan jumlah makanan konsumen sebagai acuan yang berlaku dalam penyelenggaraan makanan RS ini berdasarkan :
1. Kebijakan RS setempat.2. Macam konsumen yang dilayani.3. Angka kecukupan Gizi yang mutakhir dan kebutuhan gizi untuk diet khusus.4. Standar makanan sehari untuk makanan biasa dan diet khusus.5. Penentuan menu dan pola makan.6. Penetapan kelas perawatan.7. Pedoman pelayanan Gizi RS yang berlaku.
2. Penyusunan Standar Bahan Makanan Rumah Sakit.a. Pengertian :
Standar bahan makanan sehari adalah acuan/ patokan macam dan jumlah bahan makanan (berat kotor) seorang sehari, disusun berdasarkan kecukupan gizi pasien yang tercantum dalam Penuntun Diet dan disesuaikan dengan kebijakan RS.
b. Tujuan : Tersedianya acuan macam dan jumlah bahan makanan seorang sehari sebagai alat untuk merancang kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dalam penyelenggaraan makanan.
3. Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanana. Pengertian:
Serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah dan mutu bahan makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan makanan RS.
b. Tujuan: Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan spesifikasi yang ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkan untuk pasien RS.
10
4. Perencanaan Anggaran Bahan Makanan.a. Pengertian:
Perencanaan anggaran belanja makanan adalah suatu kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien dan karyawan yang dilayani.
b. Tujuan:Tersedianya rancangan anggaran belanja makanan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai dengan standar yang ditetapkan.
5. Pengadaan Bahan MakananKegiatan pengadaan bahan makanan meliputi penetapan spesifikasi bahan makanan,
perhitungan harga makanan, pemesanan dan pembelian bahan makanan dan melakukan survey pasar.
6. Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan.a. Pemesanan Bahan Makanan.
Pengertian:Pemesanan bahan makanan adalah penyusunan permintaan (order) bahan
makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah pasien yang dilayani, sesuai periode pemesanan yang ditetapkan.
Tujuan:Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu pemesanan,
standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang ditetapkan.b. Pembelian Bahan Makanan.
Pengertian:Pembelian bahan makanan merupakan serangkaian kegiatan penyediaan macam,
jumlah, spesifikasi bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan pasien sesuai ketentuan/kebijakan yang berlaku. Pembelian bahan makanan merupakan prosedur penting untuk memperoleh bahan makanan, biasanya terkait dengan produk yang benar, jumlah yang tepat, waktu yang tepat dan harga yang benar.
7. Penerimaan Bahan Makanana. Pengertian :
Suatu kegiatan yang meliputi memeriksa, meneliti, mencatat, memutuskan dan melaporkan tentang macam dan jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah ditetapkan, serta waktu penerimaannya.
b. Tujuan:
Diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
11
8. Penyimpanan dan Penyaluran Bahan Makanan1. Penyimpanan Bahan Makanan
a. Pengertian:Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas dan keamanan bahan makanan kering dan segar di gudang bahan makanan kering dan dingin/beku.
b. Tujuan Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
2. Penyaluran Bahan Makanana. Pengertian:
Penyaluran bahan makanan adalah tata cara mendistribusikan bahan makanan berdasarkan permintaan dari unit kerja pengolahan makanan.
b. Tujuan:Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan kualitas
yang tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yang diperlukan.
3. Persiapan Bahan MakananPengertian:
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan bahan makanan yang siap diolah (mencuci, memotong, menyiangi, meracik, dan sebagainya) sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi, standar bumbu dan jumlah pasien yang dilayani
4. Pemasakan Bahan Makanan.Pengertian:
Pemasakan bahan makanan merupakan suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap di makan, berkualitas, dan aman untuk di konsumsi.
Tujuan:a. Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makananb. Meningkatkan nilai cernac. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan penampilan
makanan.d. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.
12
5. Distribusi Makanana. Pengertian:
Distribusi makanan adalah serangkaian proses kegiatan penyimpanan makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi konsumen/ pasien yang dilayani.
b. Tujuan:Konsumen/pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku.
13
3.6 KERANGKA KONSEPMekanisme Pelayanan Gizi Rumah Sakit
Perlu tindak lanjut
Skrininh
Tidak Berisiko
Berisiko Tujuan
Tujuan
Tidak
Tercapai
Berisiko
14
Pasien Masuk
Raw
at Inap Monev kontrol
ulang
Intervensi Gizi: Konseling Gizi
Asesmen & diagnosa gizi
Skrining Gizi/ Rujukan Gizi
Rawat Jalan
Asesm
enGiz i
Skri ning G
i zi
Penent uan D
i agnos is G
i zi
I nter vensi G
izi
Pember i an
Di etEdukas i &
Konseli ng G
i zi
Monit or &
Evaluas i
Gi zi
Pengkajian ulang & revisi rencana asuhan gizi
Skrining
Ul ang
per iodik
Permi
nt aan , pem
bat al an per ubahan D
i et
Pelayanan
Makan
Pas ien
Per encanaa
n M
enu
Pengadaan
Bahan M
akanan
Pener imaa
n &
Penyimpa
nan Bahan
Makanan
Per si apan &
pengolahan
Makanan
Di st r i
bus i M
akanan
Penyaji an
Maka
nan di r uang r aw
at inap
Dari kerangka konsep di atas dapat dilihat bahwa pasien masuk yang meliputi pasien rawat jalan diawali dengan skrining gizi, dari skrining gizi pasien rawat jalan yang menunjukkan beresiko masalah gizi, maka dilakukan asessmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan dilakukan monev/ kontrol ulang.
Sedangkan pada pasien rawat inap juga diawali dengan skrining gizi. Skrining gizi pada pasien rawat inap yang tidak beresiko hanya dilakukan skrining ulang periodik, dan skrining gizi yang menunjukkan beresiko masalah gizi, maka dilakukan asessmen gizi, penentuan diagnosis gizi, intervensi gizi, monitor dan evaluasi gizi. Dari hasil monitor dan evaluasi gizi akan menentukan tujuan tercapai atau tidaknya. Apabila hasilnya tidak tercapai maka dilakukan kembali kajian ulang dan revisi rencana asuhan gizi serta intervensi gizi. Intervensi gizi akan mempengaruhi permintaan, pembatalan, perubahan diet, perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, persiapan dan pengolahan bahan makanan, distribusi makanan, penyajian makanan di ruang rawat inap, pelayanan makanan pasien dan pemberian diet.
3.7 BATASAN OPERASIONALBatasan Operasional ini merupakan batasan istilah, sesuai dengan kerangka
konsep pelayanan gizi di Rumah Sakit yang tertuang di dalam pedoman pelayanan gizi.
1. Pasien Rawat Inap: proses perawatan pasien dimana pasien diinapkan di rumah sakit.2. Pasien Rawat Jalan: pasien yang datang berobat ke poliklinik.3. Skrining Gizi: proses yang sederhana dan cepat untuk mengidentifikasi individu, yang
mengalami kekurangan gizi atau yang berisiko terhadap rmasalah gizi.4. Assesmen gizi: Semua data yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, antara lain
riwayat gizi, riwayat personal,hasil laboratorium, antropometri, hasil pemeriksaan fisikklinis, diet order dan perkiraan kebutuhan zat gizi.
5. Monitoring dan evaluasi gizi: indikator yang akan di monitor untuk menentukan keberhasilan intervensi.
6. Pelayanan Gizi: Suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan, dietetik masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit.
7. Terapi Gizi: Pelayanan gizi yang diberikan kepada klien berdasarkan pengkajian gizi, yang meliputi terapi diet, konseling gizi dan atau pemberian makanan khusus dalam rangka penyembuhan diet.
8. Asuhan Gizi: Serangkaian kegiatan yang terorganisasi/ terstruktur yang memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
9. Gizi Klinik: Suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara makanan dan kesehatan tubuh manusia termasuk mempelajari zat-zat gizi dan bagaimana dicerna, diserap, digunakan, dimetabolisme, disimpan dan dikeluarkan dari tubuh.
15
10. Konseling Gizi: Serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang dilaksanakan oleh Ahli gizi/ Dietisien untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, dan perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat memutuskan apa yang dilakukannya.
11. Profesi Gizi: Suatu pekerjaan di bidang gizi yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan ( body of knowledge ), memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang, memiliki kode etik dan bersifat melayani masyarakat.
12. Tenaga Gizi: Setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang gizi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
13. Tim Asuhan Gizi/ Nutrision Suport Tim/ Tim Terapi Gizi: Sekelompok tenaga profesi di Rumah Sakit yang terkait dengan pelayanan gizi pasien beresiko tinggi malnutrisi yang terdiri dari dokter/ dokter spesialis, ahli gizi/ dietisien, perawat dan farmasi dari setiap unit pelayanan, bertugas bersama memberikan pelayanan paripurna yang bermutu.
16
BAB IV
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN GIZI
4.1 PengertianPelayanan gizi di rumah sakit dikatakan bermutu jika memenuhi 3 komponen mutu ,yaitu:1. Pengawasan dan pengendalian mutu untuk menjamin bahwa produk yang
dihasilkan aman2. Menjamin kepuasan pasien.3. Assement yang berkualitas
Dalam standar pelayanan minimal rumah sakit (Permenkes No. 129 Tahun 2008), di tetapkan bahwa indicator standar pelayanan Gizi meliputi:
1. Ketetapan waktu pemberian makanan kepada pasien ( ≥ 90 %).2. Sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien ( ≤ 20 %).3. Tidak ada kesalahan pemberian diet ( 100%)
Ruangan lingkup pelayanan gizi di rumah sakit yang kompleks meliputi : Pelayanan rawat inap, penyelenggaraan makanan dan mengembangkan indicator mutu pelayanan gizi agar tercapai pelayanan gizi yang optimal.
4.2 Tujuan Pengawasan dan pengendalian Mutu Tujuan Umum
Untuk menciptakan pelayanan gizi yang bermutu dan berkualitas secara professional di RSU Sari Mutiara Medan, sesuai dengan standard pelayanan.
Tujuan KhususPengawasan dan pengendalian mutu pelayanan gizi di Rumah Sakit, ditujukan untuk menjamin ketetapan dan keamanan pelayanan gizi.
4.3 Pencatatan dan pelaporanBeberapa pencatatan dan pelaporan dalam pelayanan gizi rumah sakit:
a) Pencatatan dan Pelaporan Pengadaan Bahan Makanan1. Formulir Pemesanan Bahan makanan harian.2. Pencatatan bahan makanan yang diterima oleh bagian gudang Insatalasi Gizi.3. Pencatatan sisa bahan makanan (harian/bulanan), meliputi bahan makanan
basah dan bahan makanan kering.4. Pencatatan data permintaan/pesanan bahan makanan berdasarkan bon-bon
pemesanan dari masing-masing
b) Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan Makanan.1. Buku laporan timbang terima barang antara pergantian rotasi (berisi pesan-
pesan yang penting).
17
2. Buku laporan jumlah pasien rawat inap.
c) Pencatatan dan Pelaporan perlengkapan dan Peralatan Instalasi Gizi1. Formulir untuk pelaporan alat-alat masak2. Laporan jumlah pasien setiap harinya.
d) Pencatatan dan Pelaporan Anggaran Belanja Bahan Makanan1. Rekapitulasi tentang pemasukan dan pemakaian bahan makanan2. Laporan perbelanjaan bahan makanan basah dan kering setiap bulan.3. Laporan biaya ekstra pasien dan ekstra pegawai setiap bulan.
a) Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Gizi di Ruang Rawat Inap1. Buku catatan harian pasien tentang diet, termasuk catatan makanan sisa yang
tidak di habiskan2. Formulir buku diet pasien
b) Pencatatan dan pelaporan Penyuluhan dan konsultasi gizi/ Poliklinik Gizi1. Formulir status pasien.2. Formulir data pasien gizi berkunjung ke poliklinik gizi.
4.4. Laporan Dan Evaluasi instalasi Gizi1. Kegiatan-kegiatan unit Instalasi Gizi dapat dilaporkan setiap bulan kepada pimpinan
rumah sakit meliputi laporan:
a. Anggaran belanja bahan makanan per tahun.
b. Anggaran inventaris peralatan makan pasien dan dapur.
2. Pelayanan Gizi yang dilaksanakan sesuai dengan standard operasional (SPO) yang
berlaku di Instalasi Gizi RSU Sari Mutiara Medan yang ditetapkan oleh Direktur.
3. Evaluasi pelaksanaan program kerja, baik yang terlaksana atau tidak terlaksana
4. Evaluasi mutu pelayanan gizi dengan adanya monitoring kepuasan pasien dari sisa
makanan.
5. Evaluasi yang dilakukan untuk peningkatan dan perbaikan untuk mutu pelayanan
instalasi gizi yang secara profesional dan sesuai standard perencanaan gizi.
Pengadaan gizi
- Penyimpanan bahan makanan basah dan kering
- Pengadaan peralatan makanan instalasi gizi
- Penyimpanan peralatan makanan dan alat masak
6. Evaluasi ketersediaan obat generik di RSU.Sari Mutiara Medan.
18
4.5. Sarana dan Prasarana Pelayanan Gizi1. Peralatan Kantor
Furniture meliputi meja, kursi, lemari arsip Komputer Telepon
2. Peralatan Penyajian Makanan Meja distribusi Bangku Lemari alat-alat Kalkulator Buku expidisi Bak cuci ganda Panci-panci Wajan Alat pengaduk dan penggoreng Alat makan (piring, gelas, sendok, mangkok,dll) Alat pembersih (detergen, sabun, sabuk stainless) Freezer dan kulkas Blender Talenan dan pisau Troli Papan tulis Tempat sampah
3. Peralatan Konseling Gizi Meja Kursi Telephone Buku expedisi Leaflet diet Daftar bahan makanan Timbangan
19
BAB V
KATA PENUTUP
Pelayanan Gizi Rumah Sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan lainnya di rumah sakit dan secara menyeluruh merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan di rumah sakit.
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit bertujuan untuk memberikan acuan yang jelas dan profesional dalam mengelola dan melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit yang tepat bagi klien/pasien sesuai tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Selain itu, pedoman ini juga akan bermanfaat bagi pengelola gizi rumah sakit dalam mengimplementasikan dan mengevaluasi kemajuan serta perkembangan pelayanan gizi yang holistik.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam buku pedoman ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya refrensi yang ada hubungannya dengan judul buku pedoman ini.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya buku pedoman dan penulisan buku pedoman di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga buku pedoman ini berguna bagi penulis dan khususnya para pembaca.
20
LAMPIRAN
Lampiran 2. Formulir Pergantian Diet Pasien Instalasi Rawat Inap
NO/TGL
LANTAI RUANGAN
NAMA PASIEN
DIET AWAL
PERGANTIAN DIET
JUMLAH
Lampiran 3. Formulir Data Pasien Gizi Berkunjung di Poli Gizi
No BULAN PASIEN POLI RAWAT
JALAN
PASIEN RAWAT INAP
Unit Poli JumlahDokter pengirim Jumlah
Lampiran 4. Formulir Rotasi Diet Gizi
TANGGAL :
NOLAPORAN
DINAS PAGINAMAPARAF
LAPORANDINAS SIANG
NAMAPARAF
LAPORAN DINAS
MALAMNAMAPARAF
21
Lampiran 5. Formulir Pemesanan Bahan Makanan Harian (Bahan Basah)
Tanggal:
No NAMA BARANG
SEBELUM BELANJA SESUDAH BELANJAJumlah(Satuan)
Harga(Satuan)
Jumlah(Harga)
Jumlah(Satuan)
Harga(Satuan)
Jumlah(satuan)
22
Lampiran 6. Formulir Pemesanan Bahan Makanan Harian (Bahan Kering)TANGGAL :
NO NAMA BAHAN MAKAN KERING JUMLAH KETERANGAN1 BERAS2 ASAM KANDIS3 ASAM SUNTI4 ABON SAPI5 BUBUK THE6 BY.KLIN7 BAWANG MERAH8 BAWANG PUTIH9 BUAH PALA10 BUNGA LAWANG11 CENGKEH12 CABE KERING13 GARAM 14 GULA MERAH15 GULA PUTIH16 JAMUR17 JINTAN18 KECAP19 KERUPUK20 KEMIRI21 KETUMBAR22 KAPULAGA23 KAYU MANIS24 LADAKU25 LISOL26 MINYAK27 MIE JAGUNG28 MAKARONI29 PLASTIK ¼30 PLASTIK BUAH VIP31 ROYCO32 SAOS TOMAT33 SAOS CABE34 SAOS TIRAM35 SUNLIGHT36 SARUNG TANGAN37 SUSU DIABETASOL38 TELUR 39 TEPUNG KANJI40 TEPUNG BERAS41 TEPUNG KENTUKY42 TEPUNG TERIGU43 TEPUNG MAIZENA44 TISU45 TEPUNG KANJI46 UDANG KECEPE47
23
Lampiran 7. Formulir Harian Pengeluaran Bahan Makanan Basah
Hari/Tgl:Petugas:
No Nama Bahan Makanan
Satuan HargaSatuan
Jumlah Harga
Jumlah Pasien
Pegawai Yang Makan
Kls Vip/S.Vip
Dokter Pegawai
Lampiran 8. Formulir Inventaris Peralatan Dapur Gizi Per- Lantai
Bulan :NO
Nama Barang
Jumlah Layak T.layakJenis bahan
Merek Tahun diterima
24
Lampiran 9. Formulir Pencatatan Stock Bahan Makanan Kering Per- !0 Hari
TANGGAL:NO NAMA BAHAN MAKAN
KERINGJUMLAH STOCK KETERANGAN
1 BERAS2 ASAM KANDIS3 ASAM SUNTI4 ABON SAPI5 BUBUK THE6 BY.KLIN7 BAWANG MERAH8 BAWANG PUTIH9 BUAH PALA10 BUNGA LAWANG11 CENGKEH12 CABE KERING13 GARAM 14 GULA MERAH15 GULA PUTIH16 JAMUR17 JINTAN18 KECAP19 KERUPUK20 KEMIRI21 KETUMBAR22 KAPULAGA23 KAYU MANIS24 LADAKU25 LISOL26 MINYAK27 MIE JAGUNG28 MAKARONI29 PLASTIK ¼30 PLASTIK BUAH VIP31 ROYCO32 SAOS TOMAT33 SAOS CABE34 SAOS TIRAM35 SUNLIGHT36 SARUNG TANGAN37 SUSU DIABETASOL38 TELUR 39 TEPUNG KANJI40 TEPUNG BERAS41 TEPUNG KENTUKY42 TEPUNG TERIGU43 TEPUNG MAIZENA44 TISU45 TEPUNG KANJI46 UDANG KECEPE
25
Lampiran 10. Formulir serah terima bahan makanan basah instalasi gizi
TANGGAL : PETUGAS BELANJA :PETUGAS PENERIMA :
NO NAMA BAHAN MAKANAN JUMLAH KETERANGAN1 WORTEL2 KENTANG3 TOMAT4 SAWI HIJAU5 SAWI PUTIH6 PELENG7 TUNAS KOL8 BAYAM9 BUNGA KOL10 BROKOLI11 JAGUNG MUDA12 JANTEN13 TERONG UNGU14 SELADA15 PAPRIKA16 ERCIS17 KACANG MERAH18 LABU KUNING19 LABU JIPANG20 GAMBAS21 BUNCIS 22 JANTEN23 DAUN SOP/PREI24 KACANG PANJANG25 DAUN KEMANGI26 DAUN SALAM/KUNYIT/KARE27 DAUN PISANG28 TUNAS KOL29 LABU AIR
30 JAHE31 KUNYIT32 LENGKUAS33 SERE34 JERUK NIPIS35 CABE MERAH36 KELAPA37 BB.KALASAN38 BB.ARSIK39 BB.RENDANG40 BB.GULAI41 KENCUR
42 SEMANGKA43 PISANG
26
44 PEPAYA45 MELON46 ANGGUR47 APEL MERAH48 NENAS49 MELON50 KIWI51 BUAH NAGA52 ALPOKAT53 JAMBU MERAH54 BELIMBING55 PIR56 TAHU57 TEMPE58 TOFU59 UDANG60 CUMI-CUMI61 TELUR PUYUH62 NUGGET63 SOSIS
64 DAGING SAPI65 DAGING AYAM
66 IKAN KAKAP67 IKAN BAWAL68 IKAN MUJAIR69 IKAN MAS70 IKAN SENANGIN71 IKAN KAPUK72 IKAN GEMBUNG KURING
73 IKAN NILA74 IKAN SALAMON75 IKAN GURAMI76 IKAN TAJI
77 IKAN MERAH78 IKAN LELE79 IKAN TONGKOL80 IKAN DENCIS81 IKAN GELEK82 IKAN ANAK KAKAP83 IKAN COLI84 IKAN CARO85 IKAN TIMUN-TIMUN86 IKAN TODAK87 IKAN TETER88 IKAN ASO-ASO89 IKAN MATA BESAR90 IKAN GABUS
27
28
Top Related