i BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
ii BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tim Penyusun
Data Statistik Ketenagakerjaan
di Provinsi Nusa Tenggara Barat
1. Tri Budiprayitno, M.Si.
2. Dra. Hj Asnirawati, M.Si.
3. Ir. Dede Suhartini, M.Si.
4. Dadang Efendi, S.Sos.
5. Ulul Azmi, SE.
6. Hasbi Jauhari, ST, MM.
7. Sabri, S.Sos.
8. Sunari
9. Ida Nyoman Subagia
10. Indarti
iii BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan Rakhmat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Penyusunan Buku Data Ketenagakerjaan Bidang Statistik
Sektoral di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019 dengan baik dan
tepat waktu.
Buku data Ketenagakerjaan Provinsi Nusa Tenggara Barat
berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan penyajian ini,
dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai data dan informasi
serta kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat secara
umum. Data yang disajikan mengacu pada sumber data sebagai produsen
data, yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi NTB,
Badan Pusat Statistik Provinsi NTB dan sumber lainnya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan buku
data ketenagakerjaan ini. Kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan yang akan datang.
Semoga buku data ini dapat bermanfaat bagi pengguna data terutama
yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Mataram, Maret 2019
Kepala Dinas,
Tri Budiprayitno
NIP.19681016 198803 1 003
iv BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
v BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .............................................................. 1
1.2. Tujuan ......................................................................... 2
1.3. Sumber Data ................................................................ 2
1.4. Ruang Lingkup Penyajian Data Ketenagakerjaan ............. 2
1.5. Konsep dan Definisi ...................................................... 3
BAB II KONDISI WILAYAH .......................................................... 7
2.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Provinsi NTB .............. 7
2.2. Jumlah Penduduk di Provinsi NTB .................................. 9
2.3. Pertumbuhan Penduduk .............................................. 11
2.4. Kepadatan Penduduk .................................................. 12
2.5. Struktur dan Komposisi Penduduk ................................ 13
BAB III KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI NTB ...................... 167
3.1. Penduduk Usia Kerja ................................................... 17
3.2. Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja ................... 19
3.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat
Kesempatan Kerja (TKK) ............................................. 30
3.4. Penduduk yang Bekerja ............................................... 38
BAB IV PENUTUP ....................................................................... 67
vi BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
vii BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Peta Provinsi NTB ....................................................... 8
Gambar 2. 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2017 .............. 10
Gambar 2. 3 Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi NTB Tahun 2014 - 2017 ................................ 12
Gambar 2. 4 Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi NTB Tahun 2014 - 2017 ................................ 15
Gambar 3.1. Penduduk Usia Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin di
Provinsi NTB Tahun 2017. ......................................... 18
Gambar 3.2. Penduduk Usia Kerja Berdasarkan Daerah Perkotaan
dan Perdesaan di Provinsi NTB Tahun 2017. ............... 19
Gambar 3.3. Penduduk Usia Kerja Berdasarkan Angkatan Kerja
dan Bukan Angkatan Kerja di Provinsi NTB Tahun
2017. ....................................................................... 20
Gambar 3.4. Angkatan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin di
Provinsi NTB Tahun 2014-2017 .................................. 21
Gambar 3.5. Jumlah Angkatan Kerja Berdasarkan Daerah
Perkotaan dan Perdesaan di Provinsi NTB per
Agustus Tahun 2017 ................................................. 23
Gambar 3.6. Jumlah Angkatan Kerja Berdasarkan Kelompok Umur
di Provinsi NTB per Agustus Tahun 2017 .................... 24
Gambar 3.7. Jumlah Bukan Angkatan Kerja Berdasarkan Jenis
Kelamin di Provinsi NTB Tahun 2017 .......................... 25
Gambar 3.8. Jumlah Bukan Angkatan Kerja Berdasarkan Daerah
Perkotaan dan Perdesaan di Provinsi NTB Tahun
2017 ........................................................................ 27
viii BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.9. Persentase Bukan Angkatan Kerja Berdasarkan Jenis
Kegiatan Utama di Provinsi NTB Tahun 2017 ............... 28
Gambar 3.10. TPAK Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi NTB
Tahun 2016-2017 ...................................................... 31
Gambar 3.11. TPAK Berdasarkan Daerah Perkotaan dan Perdesaan
di Provinsi NTB Tahun 2017 ....................................... 32
Gambar 3.12. TPAK Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
di Provinsi NTB per Agustus Tahun 2017 ..................... 33
Gambar 3.13. TPT Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi NTB
Tahun 2017 ............................................................... 35
Gambar 3.14. TPT Berdasarkan Daerah Perkotaan dan Perdesaan
di Provinsi NTB Tahun 2017 ....................................... 35
Gambar 3.15. TKK Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi NTB
Tahun 2017 ............................................................... 37
Gambar 3.16. TKK Berdasarkan Daerah Perkotaan dan Perdesaan
di Provinsi NTB Tahun 2017 ....................................... 38
Gambar 3.17. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Kelompok Umur di NTB per Agustus
Tahun 2017 ............................................................... 40
Gambar 3.18. Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun
Keatas yang Bekerja Menurut Kelompok Umur di NTB
per Agustus Tahun 2017 ............................................ 41
Gambar 3.19. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
di NTB per Agustus Tahun 2017 ................................. 43
Gambar 3.20. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah
di NTB per Agustus Tahun 2017 ................................. 45
ix BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.21. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Perkawinan dan Jenis
Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017 .................... 47
Gambar 3.22. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan di NTB per Agustus Tahun 2017 ............... 48
Gambar 3.23. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017 .................... 49
Gambar 3.24. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Klasifikasi
Daerah di NTB per Agustus Tahun 2017 ..................... 51
Gambar 3.25. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di NTB
per Agustus Tahun 2017 ........................................... 53
Gambar 3.26. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan
Jenis Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017 ........... 55
Gambar 3.27. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan
Klasifikasi Daerah Tempat Tinggal di NTB per
Agustus Tahun 2017 ................................................. 58
Gambar 3.28. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama di NTB per
Agustus Tahun 2017 ................................................. 61
Gambar 3.29. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis
Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017 .................... 62
x BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.30. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan
Klasifikasi Daerah di NTB per Agustus Tahun 2017 ...... 64
Gambar 3.31. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Selama Seminggu
dan Jenis Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017 ...... 66
xi BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Luas Wilayah Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi
NTB Tahun 2018 ......................................................... 9
Tabel 2. 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2017 .............. 11
Tabel 2. 3. Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi NTB Tahun 2014 - 2017 ................................ 13
Tabel 2. 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di
Provinsi NTB Tahun 2014-2017 .................................. 14
Tabel 3.1. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis
Kegiatan, Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah di
NTB, Agustus 2017 ................................................... 17
Tabel 3.2. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Termasuk
Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin di NTB,
Agustus 2014-2017 ................................................... 21
Tabel 3.3. Jumlah Angkatan Kerja Menurut Jenis Kegiatan
Utama Seminggu yang Lalu dan Daerah Perkotaan
dan Perdesaan di Provinsi NTB per Agustus 2017 ........ 23
Tabel 3.4. Jumlah Bukan Angkatan Kerja Menurut Jenis
Kegiatan Utama Seminggu yang Lalu dan Daerah
Perkotaan dan Perdesaan di Provinsi NTB per
Agustus 2017 ........................................................... 26
Tabel 3.5. Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan TPAK NTB
Menurut Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah per
Agustus Tahun 2017 ................................................. 30
Tabel 3.6. Angkatan Kerja, Pengangguran Terbuka dan TPT
Menurut Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah per
Agustus Tahun 2017 ................................................. 34
xii BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 3.7. Angkatan Kerja, Pekerja dan TKK di Provinsi NTB
Menurut Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah per
Agustus Tahun 2017 .................................................. 36
Tabel 3.8. Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun
Keatas yang Bekerja Menurut Kelompok Umur di NTB
per Agustus Tahun 2017 ............................................ 39
Tabel 3.9. Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun
Keatas Menurut Kegiatan dan Kelompok Umur di NTB
per Agustus Tahun 2017 ............................................ 41
Tabel 3.10. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
di NTB per Agustus Tahun 2017 ................................. 42
Tabel 3.11. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah
di NTB per Agustus Tahun 2017 ................................. 44
Tabel 3.12. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Perkawinan dan Jenis
Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017 ..................... 46
Tabel 3.13. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017 ..................... 48
Tabel 3.14. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Klasifikasi
Daerah di NTB per Agustus Tahun 2017 ...................... 50
Tabel 3.15. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan
Jenis Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017 ............ 52
Tabel 3.16. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang
xiii BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Ditamatkan dan Lapangan Usaha Utama di NTB per
Agustus Tahun 2017 ................................................. 54
Tabel 3.17. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan
Klasifikasi Daerah Tempat Tinggal di NTB per
Agustus Tahun 2017 ................................................. 57
Tabel 3.18. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis
Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017 .................... 59
Tabel 3.19. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis
Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017 .................... 60
Tabel 3.20. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan
Klasifikasi Daerah Tempat Tinggal di NTB per
Agustus Tahun 2017 ................................................. 63
Tabel 3.21. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Selama Seminggu
dan Jenis Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017 ..... 65
xiv BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
BUKU DATA KETENAGAKERJAAN 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ketenagakerjaan atau tenaga kerja merupakan bagian dari faktor
produksi, oleh karena itu tenaga kerja sangat penting dalam kegiatan
ekonomi maupun dalam perekonomian suatu negara. Tanpa adanya
tenaga kerja, bisa dipastikan kegiatan perekonomian akan lumpuh dan
tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Dalam Undang-Undang nomor
13 Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan, disebutkan bahwa
“Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tenaga
kerja baik pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja”.
Jumlah angkatan kerja yang cukup besar serta kualitas tenaga
kerja yang relatif rendah merupakan permasalahan ketenagakerjaan di
Indonesia. Besarnya angkatan kerja tidak mampu diserap semuanya oleh
kesempatan kerja yang ada, karena tidak berimbangnya jumlah angkatan
kerja dengan ketersediaan kesempatan kerja. Di sisi lain, rendahnya
kualitas tenaga kerja disebabkan oleh tingkat pendidikan penduduk yang
rendah atau belum memadai dengan jenis pekerjaan yang tersedia
Penduduk dipandang dari sisi ketenagakerjaan merupakan suplai
bagi pasar tenaga kerja di suatu wilayah. Namun tidak semua penduduk
mampu melakukannya karena hanya penduduk yang berusia kerjalah
yang dapat menawarkan tenaganya di pasar kerja.
Keadaan ketenagakerjaan di Nusa Tenggara Barat mulai tahun
2016 sampai dengan tahun 2017 menunjukkan adanya perbaikan yang
digambarkan dengan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja maupun
jumlah penduduk bekerja meskipun tingkat pengangguran masih
menunjukkan kondisi yang relatif sama. Jumlah angkatan kerja yang
2 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
cukup besar serta kualitas tenaga kerja yang relatif rendah merupakan
merupakan permasalahan ketenagakerjaan di Nusa Tenggara Barat.
1.2. Tujuan
Penyusunan buku data ketenagakerjaan ini disusun dengan tujuan
untuk melihat data statistik ketenagakerjaan di Provinsi Nusa Tenggara
Barat pada tahun 2018, yang mencakup jumlah angkatan kerja, tingkat
partisipasi angkatan kerja, tingkat kesempatan kerja, struktur lapangan
usaha, dan status pekerjaan.
1.3. Sumber Data
Dalam penyusunan buku data ketenagakerjaan ini tentunya
menggunakan data utama yang bersumber dari data sektoral dari setiap
produsen data, dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi NTB dan BPS NTB serta OPD lainnya yang terkait dengan
Ketenagakerjaan.
1.4. Ruang Lingkup Penyajian Data Ketenagakerjaan
Ruang lingkup penyajian penyusunan buku data ketenagakerjaan
dimaksud akan menyajikan berbagai data sebagai berikut :
a. Menyajikan data jumlah penduduk yang bekerja;
b. Menyajikan data jumlah pengangguran dan pencari kerja;
c. Menyajikan data jumlah pendidikan berdasarkan jenjang
pendidikannya;
d. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal yang jaminan
sosialnya lebih baik, dan berapa yang bekerja di sektor informal;
dan
e. Data dan informasi pengetahuan tentang karakteristik dan kualitas
tenaga kerja akan berguna sebagai dasar pengembangan kebijakan
ketenagakerjaan, terutama pengembangan kesempatan kerja dan
peningkatan kualitas SDM yang akan dapat meminimalkan jumlah
pengangguran di suatu daerah.
3 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
1.5. Konsep dan Definisi
a. Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah
geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau
mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk
menetap.
b. Umur
Umur seseorang dapat diketahui bila tanggal, bulan dan tahun
kelahiran diketahui. Penghitungan umur menggunakan pembulatan
ke bawah atau umur menurut ulang tahun terakhir.
c. Penduduk Usia Kerja
Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun keatas
sesuai definisi standar International Labour Organization (ILO).
d. Bekerja
Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dengan
menghasilkan barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang
dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh
pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak
terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk
pula kegiatan pekerja tak dibayar atau pekerja keluarga yang
membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi.
e. Sementara Tidak Bekerja
Sementara tidak bekerja adalah mereka yang selama seminggu
sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan, seperti:
Pekerja tetap, pegawai pemerintah atau swasta yang sedang
tidak bekerja karena cuti, sakit, mogok, perusahaan
menghentikan kegiatannya sementara (misalnya kerusakan
mesin) dan sebagainya.
4 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian sedang
tidak bekerja karena sakit, menunggu panen atau menunggu
hujan untuk menggarap sawah dan sebagainya.
f. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka meliputi penduduk yang sedang mencari
pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan, atau sudah punya pekerjaan
tetapi belum mulai bekerja.
g. Mencari Pekerjaan
Mencari pekerjaan adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh
pekerjaan pada suatu periode waktu.
h. Mempersiapkan Usaha
Mempersiapkan usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha yang baru,
yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan/ keuntungan atas
resiko sendiri, baik dengan atau tanpa mempekerjakan buruh/
karyawan/pegawai dibayar maupun tidak dibayar.
i. Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia 15 Tahun keatas yang
bekerja dan menganggur.
j. Bukan Angkatan Kerja
Bukan angkatan kerja adalah kelompok penduduk yang selama
seminggu yang lalu mempunyai kegiatan yang tidak termasuk
dalam angkatan kerja, seperti :
Sekolah yaitu mereka yang kegiatan utamanya sekolah;
Mengurus rumah tangga yaitu mereka yang kegiatan utamanya
mengurus rumah tangga atau membantu mengurus rumah
tangga tanpa mendapat upah;
5 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Lainnya yaitu mereka yang sudah tidak dapat melakukan
kegiatan sebelumnya, seperti sudah lanjut usia, cacat jasmani,
cacat mental atau lainnya.
k. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah ukuran yang
menggambarkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap
penduduk usia kerja dan dihitung dari jumlah angkatan kerja dibagi
jumlah penduduk 15 tahun keatas dikali 100.
l. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat pengangguran terbuka adalah ukuran yang menunjukkan
besarnya penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok
pengangguran. Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
Tingkat kesempatan kerja adalah ukuran yang menunjukkan
seberapa banyak jumlah penduduk.
m. Lapangan Usaha
Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari
usaha/perusahaan/instansi/ tempat seseorang bekerja atau pernah
bekerja, meliputi :
Pertanian, kehutanan, perkebunan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Listrik, gas dan air
Konstruksi
Perdagangan, rumah makan dan hotel
Angkutan, pergudangan dan komunikasi
Keuangan, asuransi dan usaha persewaan bangunan
Jasa-jasa kemasyarakatan, sosial & perorangan dan lainnya
6 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
n. Status Pekerjaan
Status pekerjaan adalah status kegiatan usaha seseorang yang
sedang bekerja, meliputi :
Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain;
Berusaha dibantu anggota rumah tangga/buruh tidak tetap;
Berusaha dibantu buruh tetap;
Buruh/karyawan/pekerja dibayar;
Pekerja bebas pertanian;
Pekerja bebas non pertanian; dan
Pekerja keluarga.
o. Upah/Gaji Bersih
Upah/gaji bersih adalah penerimaan buruh/karyawan berupa uang
atau barang yang dibayarkan perusahaan/kantor/majikan tersebut.
7 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
BAB II
KONDISI WILAYAH
2.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Provinsi NTB
Luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai
20.153,15 km². Provinsi NTB terdiri atas dua pulau besar, yaitu Pulau
Lombok dan Pulau Sumbawa dan ratusan pulau-pulau kecil. Dari 421
pulau yang ada di Provinsi NTB, terdapat 40 pulau yang sudah
berpenghuni.
Secara astronomis, Provinsi NTB terletak antara 115°46’ - 119°05’
Bujur Timur dan 8°10’- 9°5’ Lintang Selatan. Sedangkan secara geografis,
Provinsi NTB memiliki batas wilayah sebelah utara Laut Jawa dan Laut
Flores, sebelah selatan Samudra Hindia, sebelah barat Selat Lombok dan
Provinsi Bali, serta sebelah timur Selat Sape dan Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Secara Administratif Provinsi NTB terdiri dari delapan kabupaten
dan dua kota yang terletak di dua pulau yaitu Pulau Lombok dan Pulau
Sumbawa dengan 116 wilayah kecamatan dan 1.137 desa/kelurahan.
Kabupaten Sumbawa memiliki jumlah wilayah kecamatan terbanyak, yaitu
24 Kecamatan, sedangkan Kabupaten Lombok Timur memiliki wilayah
administrasi desa/kelurahan terbanyak dengan 254 desa/kelurahan
dengan jumlah kecamatan sebanyak 20 kecamatan.
Kondisi geografis NTB sangat bervariasi. Pulau Lombok terdiri atas
perbukitan dengan pusat Gunung Rinjani, terletak di tengah-tengah Pulau
Lombok, serta gugusan pegunungan yang terletak di bagian utara dan
selatan. Sedangkan dataran rendah merupakan kawasan pertanian yang
terhampar di bagian tengah memanjang dari timur ke barat. Sedangkan di
Pulau Sumbawa, gugusan pegunungan terdapat disepanjang pulau dan
8 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
dataran rendah terletak antara bukit di sepanjang pantai utara Pulau
Sumbawa.
Gambar 2. 1 Peta Provinsi NTB
Dilihat dari komposisi wilayah per daerah kabupaten/kota, Pulau
Sumbawa luasnya mencapai 15.414,50 km2 atau 76,49 persen dari luas
daratan Provinsi NTB dan luas Pulau Lombok mencapai mencapai 4.738,65
km2 atau 23,51 persen dari keseluruhan luas daratan Provinsi NTB.
Adapun kabupaten dengan wilayah terluas adalah Kabupaten Sumbawa
dengan luas daratan mencapai 6.643,98 km2 (32,97 persen dari luas NTB)
dan wilayah tersempit adalah Kota Mataram dengan luas 61,3 km2 (0,30
persen dari luas NTB). Gambaran luas wilayah masing-masing
kabupaten/kota di provinsi terangkum dalam Tabel 2.1.
9 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 2. 1. Luas Wilayah Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi NTB
Tahun 2018
No Kabupaten/Kota
Luas (Km2)
Daratan Persentase
(1) (2) (3) (4)
1 Mataram 61,3 0,30
2 Lombok Barat 1.053,87 5,23
3 Lombok Tengah 1.208,40 6,00
4 Lombok Timur 1.605,55 7,97
5 Lombok Utara 809,53 4,02
PULAU LOMBOK 4.738,65 23,51
6 Sumbawa 6.643,98 32,97
7 Dompu 2.324,60 11,53
8 Bima 4.389,40 21,78
9 Kota Bima 207,5 1,03
10 Sumbawa Barat 1.849,02 9,17
PULAU SUMBAWA 15.414,50 76,49
PROVINSI NTB 20.153,15 100
Sumber : Kanwil Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Provinsi
NTB (NTB Dalam Angka 2018)
2.2. Jumlah Penduduk di Provinsi NTB
Berdasarkan data Proyeksi Penduduk tahun 2010 – 2020, jumlah
penduduk Provinsi NTB pada tahun 2017 mencapai 4.955.578 jiwa.
Dengan rincian, laki-laki sebanyak 2.405.080 jiwa dan perempuan
10 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
sebanyak 2.550.498 jiwa, dengan rasio jenis kelamin sebesar 94,30.
Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kabupaten Lombok Timur sebanyak
1.183.204 jiwa atau 23,88 persen dari total penduduk Provinsi NTB dan
yang terkecil berada di Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 140.890 jiwa
atau 2,84 persen dari total penduduk Provinsi NTB. Rasio jenis kelamin
penduduk Provinsi NTB pada tahun 2017 sebesar 94,30 menunjukkan
bahwa jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan lebih mendominasi
jika dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki.
Jumlah Penduduk di NTB tahun 2017 menurut kabupaten/kota dapat
dilihat pada gambar dan tabel berikut.
Gambar 2. 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2017
Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2020 (data diolah)
11 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 2. 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2017
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
RASIO
JENIS
KELAMIN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Lombok Barat 330.182 345.040 675.222 95,69
2 Lombok Tengah 440.292 490.505 930.797 89,76
3 Lombok Timur 550.958 632.246 1.183.204 87,14
4 Sumbawa 229.367 220.313 449.680 104,11
5 Dompu 123.906 121.481 245.387 102,00
6 Bima 238.515 240.452 478.967 99,19
7 Sumbawa Barat 71.526 69.364 140.890 103,12
8 Lombok Utara 106.812 109.703 216.515 97,36
9 Kota Mataram 231.797 236.712 468.509 97,92
10 Kota Bima 81.725 84.682 166.407 96,51
JUMLAH 2.405.080 2.550.498 4.955.578 94,30
Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2020
2.3. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk di Provinsi NTB terus mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Pada Tahun 2010, jumlah penduduk di NTB mencapai
4.516.062 jiwa, sedangkan pada Tahun 2018 meningkat menjadi
4.955.578 atau mengalami pertambahan penduduk sebesar 439.454 jiwa
12 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
selama periode 2010 - 2017. Selain mengalami peningkatan jumlah
penduduk setiap tahunnya, penduduk di Provinsi NTB pada tahun 2018
terdistribusi tidak merata, karena 70,11% (3.474.247 jiwa) berdomisili di
Pulau Lombok dan sebanyak 29,89% (1.481.331 jiwa) berdomisili di Pulau
Sumbawa.
2.4. Kepadatan Penduduk
Dilihat dari tingkat kepadatan penduduk, kepadatan penduduk di
Provinsi NTB setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kepadatan
penduduk mencapai 239 jiwa per km2 pada tahun 2014 meningkat
menjadi 246 jiwa per km2 pada tahun 2017. Sementara itu pada tahun
2017 menurut Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa Kota Mataram
memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu 7.643 jiwa per km2,
sedangkan Kabupaten Sumbawa Barat memiliki kepadatan penduduk
terendah yaitu 67 jiwa per km2. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan
gambar berikut berikut.
Gambar 2. 3 Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi NTB Tahun 2014 - 2017
Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2020 (Data Diolah)
13 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 2. 3. Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
NTB Tahun 2014 - 2017
Kabupaten/Kota
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5)
Lombok Barat 611,64 621,42 631,13 640,71
Lombok Tengah 747,63 755,44 763,07 770,27
Lombok Timur 718,62 725,00 731,08 736,95
Sumbawa 65,71 66,39 67,05 67,68
Dompu 100,95 102,55 104,06 105,56
Bima 105,58 106,78 107,96 109,12
Sumbawa Barat 70,16 72,14 74,13 76,20
Lombok Utara 259,57 262,21 264,84 267,46
Kota Mataram 7.195,17 7.344,63 7.492,89 7.642,89
Kota Bima 753,73 769,81 786,03 801,96
Nusa Tenggara Barat 236,88 239,94 242,95 245,90
Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2020
2.5. Struktur dan Komposisi Penduduk
Menurut kelompok umur, komposisi penduduk pada tahun 2017
terbanyak pada usia 0-4 tahun yaitu sebanyak 501.136 jiwa, sedangkan
komposisi penduduk terkecil pada kelompok umur 70-74 tahun sebanyak
70.554 jiwa. Secara keseluruhan penduduk yang produktif atau kelompok
umur 15-64 tahun sebanyak 3.237.988 atau sekitar 65,34 persen dari
jumlah keseluruhan penduduk di Provinsi NTB
14 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 2. 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Provinsi
NTB Tahun 2014-2017
NO KELOMPOK UMUR
(TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 0 - 4 508.589 506.430 503.860 501.136
2 5 - 9 483.583 490.857 496.174 499.474
3 10 - 14 454.148 457.421 461.767 467.478
4 15 - 19 441.739 443.911 445.655 446.785
5 20 - 24 415.551 418.081 421.186 424.665
6 25 - 29 391.346 393.260 395.578 398.504
7 30 - 34 378.970 380.251 381.870 382.417
8 35 - 39 354.647 359.625 362.715 366.131
9 40 - 44 317.781 324.628 331.384 337.020
10 45 - 49 268.053 275.973 284.312 292.801
11 50 - 54 222.763 229.545 235.956 242.813
12 55 - 59 178.281 185.008 192.011 198.232
13 60 – 64 129.588 135.331 141.558 148.620
14 65 - 69 94.951 98.659 101.618 104.826
15 70 - 74 64.849 66.122 68.158 70.554
16 75+ 68.956 70.475 72.360 74.122
JUMLAH 4.773.795 4.835.577 4.896.162 4.955.578
Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2020
15 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 2. 4 Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi NTB Tahun 2014 - 2017
Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2020 (data diolah)
16 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
17 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
BAB III
KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI
NUSA TENGGARA BARAT
3.1. Penduduk Usia Kerja
Ketersediaan data ketenagakerjaan yang semakin lengkap dan
tepat akan memudahkan pemerintah dalam membuat rencana
pembangunan. Dalam pelaksanaan pembangunan khususnya di Provinsi
NTB dibutuhkan sekali ketersediaan data mengenai jumlah tenaga kerja
dan angkatan kerja baik dari aspek kualitas maupun kuantitas. Penduduk
usia kerja (working age population) merupakan penduduk yang berusia 15
tahun keatas. Berdasarkan tabel 3.1, jumlah penduduk usia kerja di
Provinsi NTB per Agustus Tahun 2017 berjumlah 3.498.399 orang atau
sekitar 70,60 persen dari jumlah penduduk di Provinsi NTB Tahun 2017.
Tabel 3.1. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan,
Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah di NTB, Agustus 2017
Jenis Kegiatan
Jenis Kelamin Daerah
Total
Laki-Laki Perempuan Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Penduduk Usia Kerja 1.660.882 1.837.517 1.655.352 1.843.047 3.498.399
Angkatan Kerja 1.363.798 1.032.371 1.086.946 1.309.223 2.396.169
Bukan Angkatan Kerja 297.084 805.146 568.406 533.824 1.102.230
Sumber: Sakernas Agustus 2017
18 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.1. Penduduk Usia Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin di
Provinsi NTB Tahun 2017.
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Apabila dirinci menurut jenis kelamin, penduduk usia kerja berjenis
kelamin perempuan tercatat sebanyak 1.837.517 orang atau 52,52 persen
dari total penduduk usia kerja di NTB. Jumlah tersebut lebih banyak bila
dibanding dengan penduduk usia kerja yang berjenis kelamin laki-laki
yang tercatat sebanyak 1.660.882 orang (47,78 persen), dengan rasio
jenis kelamin sebesar 90,39 persen yang berarti bahwa untuk setiap 100
penduduk usia kerja perempuan sebanding dengan sekitar 90 penduduk
usia kerja laki-laki.
Berasarkan daerah perkotaan dan perdesaan, penduduk usia kerja
yang berada di daerah perkotaan berjumlah 1.655.352 orang atau sekitar
47,32 persen dari jumlah penduduk usia kerja yang ada di Provinsi NTB.
Jumlah tenaga kerja yang berada di daerah perdesaan lebih besar dari
jumlah penduduk usia kerja yang berada di daerah perkotaan, yaitu
sejumah 1.843.047 orang atau sekitar 52,68 persen dari jumlah penduduk
usia kerja berada di daerah pedesaan.
19 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.2. Penduduk Usia Kerja Berdasarkan Daerah Perkotaan dan
Perdesaan di Provinsi NTB Tahun 2017.
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
3.2. Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja
Berdasarkan kegiatan utama yang dilakukan selama seminggu yang
lalu, penduduk usia kerja dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja meliputi
penduduk yang bekerja dan pengangguran, sedangkan bukan angkatan
kerja adalah penduduk yang kegiatan utamanya sekolah, mengurus rumah
tangga, dan kegiatan lainnya.
Berdasarkan data pada Tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah
angkatan kerja lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah bukan
angkatan kerja. Pada Tahun 2017, jumlah angkatan kerja di Provinsi NTB
sejumlah 2.396.169 orang atau sekitar 68,49 persen dari jumlah penduduk
usia kerja yang ada di Provinsi NTB per Agustus Tahun 2017, sedangkan
20 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
jumlah penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah 1.102.230
atau sekitar 31,51 persen dari jumlah penduduk usia kerja di Provinsi NTB
per Agustus Tahun 2019.
Gambar 3.3. Penduduk Usia Kerja Berdasarkan Angkatan Kerja dan
Bukan Angkatan Kerja di Provinsi NTB Tahun 2017.
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
3.2.1. Angkatan Kerja
Angkatan kerja pada dasarnya merujuk pada kelompok penduduk
yang berada pada pasar kerja, yaitu penduduk yang siap terlibat dalam
kegiatan ekonomi produktif. Pada Agustus Tahun 2017, jumlah penduduk
yang termasuk dalam kategori angkatan kerja adalah 2.396.169 orang.
Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan jumlah
angkatan kerja pada Tahun 2016 yang mencapai 2.464.331 orang.
21 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 3.2. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Termasuk Angkatan
Kerja Menurut Jenis Kelamin di NTB, Agustus 2014-2017
Tahun
Jenis Kelamin Laki-laki +
Perempuan Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
2014 1.277.350 944.160 2.221.510
2015 1.311.367 944.512 2.255.879
2016 1.342.716 1.121.615 2.464.331
2017 1.363.798 1.032.371 2.396.169
Sumber: Sakernas Agustus 2014-2017
Gambar 3.4. Angkatan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi
NTB Tahun 2014-2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
22 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Jumlah angkatan kerja dari Tahun 2014 sampai dengan Tahun
2016 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berbeda dengan jumlah
angkatan kerja pada Tahun 2017 yang mengalami penurunan dari Tahun
2016. Jumlah angkatan kerja di Provinsi NTB pada Tahun 2017 sejumlah
2.396.169 orang dimana jumlah ini mengalami penurunan sebesar 68.162
dari jumlah angkatan kerja pada Tahun 2016 atau dengan kata lain
jumlah angkatan kerja pada Tahun 2017 mengalami penurunan sekitar
2,77 persen dari jumlah angkatan kerja pada Tahun 2016.
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah angkatan kerja pada Tahun 2017
didominasi oleh angkatan kerja laki-laki, dimana jumlah angkatan kerja
laki-laki hampir 1,3 kali lipat dari jumlah angkatan kerja perempuan.
Berdasarkan Tabel 3.3. dan Gambar 3.2. dapat diketahui bahwa jumlah
angkata kerja laki-laki pada Tahun 2017 adalah 1.363.798 orang atau
sekitar 56,92 persen dari jumlah angkatan kerja. Jumlah tersebut lebih
besar jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja perempuan pada
Tahun 2016 yang berjumlah 1.032.371 orang atau sekitar 43,08 persen
dari jumlah angkatan kerja pada Tahun 2017.
Pada periode Tahun 2016 sampai 2017 jumlah angkatan kerja
perempuan berkurang sebanyak 89.244 orang atau berkurang sekitar 7,96
persen. Berbeda halnya dengan jumlah angkatan kerja laki-laki pada
periode yang sama, mengalami peningkatan sebesar 21.082 orang atau
meningkat sekitar 1,57 persen. Kondisi ini berbeda dengan periode 2014-
2016 dimana peningkatan angkatan kerja terjadi baik pada laki- laki
maupun perempuan.
Berdasarkan jenis kegiatan utama yang dilakukan selama satu
minggu yang lalu, penduduk angkatan kerja dibedakan menjadi penduduk
yang bekerja dan pengangguran. Berdasarkan Tabel 3.3 dapat diketahui
bahwa jumlah angkatan kerja di Provinsi NTB per Agustus Tahun 2017
didominasi oleh penduduk yang bekerja dimana sebanyak 2.316.720
orang atau sekitar 96,68 persen dari jumlah angkatan kerja di NTB per
23 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Agusus 2017. Adapun penduduk yang termasuk dalam katagori
pengangguran berjumlah 79.449 orang atau sekitar 3,32 persen dari
jumlah angkatan kerja di NTB per Agustus 2017.
Tabel 3.3. Jumlah Angkatan Kerja Menurut Jenis Kegiatan Utama
Seminggu yang Lalu dan Daerah Perkotaan dan Perdesaan
di Provinsi NTB per Agustus 2017
Kegiatan Utama Daerah Perkotaan +
Perdesaan Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Bekerja 1.037.845 1.278.875 2.316.720
Pengangguran 49.101 30.348 79.449
Jumlah 1.086.946 1.309.223 2.396.169
Sumber: Sakernas Agustus 2017
Gambar 3.5. Jumlah Angkatan Kerja Berdasarkan Daerah Perkotaan
dan Perdesaan di Provinsi NTB per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
24 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Berdasarkan daerah tempat tinggal, jumlah angkatan kerja di
Provinsi NTB Tahun 2017 didominasi oleh angkatan kerja yang bertempat
tinggal di daerah perdesaan. Berdasarkan Tabel 3.3. dapat diketahui
bahwa jumlah angakatan kerja yang bertempat tinggal di daerah
perdesaan adalah 1.309.223 orang atau sekitar 54,64 persen dari jumlah
angkatan kerja yang ada di Provinsi NTB Tahun 2017. Angkatan kerja
yang bertempat tinggal di daerah perkotaan lebih sedikit jika dibandingkan
dengan yang bertempat tinggal di daerah perdesaan, yaitu sejumlah
1.086.946 atau sekitar 45,36 persen dari jumlah angkatan kerja yang ada
di Provinsi NTB Tahun 2017.
Gambar 3.6. Jumlah Angkatan Kerja Berdasarkan Kelompok Umur di
Provinsi NTB per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Bila diamati berdasarkan kelompok umur, angkatan kerja di Provinsi
NTB Tahun 2017 didominasi oleh kelompok usia puncak produktif yaitu
kisaran usia 25 tahun sampai usia 54 tahun. Jumlah angkatan kerja yang
berada pada kelompok umum 25-54 tahun sekitar 1,66 juta orang atau
sekitar 69,19 persen dari jumlah angkatan kerja di Provinsi NTB Tahun
25 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
2017. Sedangkan jumlah angkatan kerja pada kelompok umur 15-24
tahun hanya sekitar 376 ribu orang atau sekitar 15,68 persen dari jumlah
angkatan kerja di Provinsi NTB Tahun 2017 dan hanya sekitar 363 ribu
orang angkatan kerja yang berada dalam kelompok umur 55 tahun keatas
atau sekitar 15,13 persen dari jumlah angkatan kerja di Provinsi NTB pada
Tahun 2017.
3.2.2. Bukan Angkatan Kerja
Penduduk bukan angkatan kerja adalah kelompok penduduk yang
selama seminggu yang lalu mempunyai kegiatan yang tidak termasuk
dalam angkatan kerja. Pada Agustus Tahun 2017, jumlah penduduk yang
termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja adalah 1.102.230 orang
atau sekitar 31,51 persen dari jumlaah usia kerja yang ada di NTB per
Agustus 2017.
Gambar 3.7. Jumlah Bukan Angkatan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin
di Provinsi NTB Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
26 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk bukan angkatan kerja per
Agustus Tahun 2017 didominasi oleh perempuan, dimana jumlah
penduduk bukan angkatan kerja perempuan hampir tiga kali lipat dari
jumlah angkatan kerja perempuan. Berdasarkan Tabel 3.1. dan Gambar
3.7. dapat diketahui bahwa jumlah bukan angkatan kerja perempuan per
Agustus Tahun 2017 adalah 805.146 orang atau sekitar 73,05 persen dari
jumlah bukan angkatan kerja di NTB per Agustus Tahun 2017. Jumlah
tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah bukan angkatan
kerja laki-laki yang berjumlah 297.084 orang atau sekitar 26,95 persen
dari jumlah bukan angkatan kerja di NTB per Agustus Tahun 2017.
Tabel 3.4. Jumlah Bukan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kegiatan
Utama Seminggu yang Lalu dan Daerah Perkotaan dan
Perdesaan di Provinsi NTB per Agustus 2017
Kegiatan Utama Daerah Perkotaan +
Perdesaan Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Sekolah 159.583 113.757 273.340
Mengurus Rumah Tangga 343.535 351.772 695.307
Lainnya 65.288 68.295 133.583
Jumlah 568.406 533.824 1.102.230
Sumber: Sakernas Agustus 2017
Berdasarkan daerah tempat tinggal, jumlah bukan angkatan kerja
di Provinsi NTB Tahun 2017 didominasi oleh penduduk bukan angkatan
kerja yang bertempat tinggal di daerah perkotaan. Berdasarkan Tabel 3.4.
dan Gambar 3.8 dapat diketahui jumlah bukan angakatan kerja yang
bertempat tinggal di daerah perkotaan adalah 568.406 orang atau sekitar
51,57 persen dari seluruh bukan angkatan kerja yang ada di Provinsi NTB
27 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
per Agustus Tahun 2017. Penduduk bukan angkatan kerja yang bertempat
tinggal di daerah perdesaan sejumlah 533.824 atau sekitar 48,43 persen
dari jumlah penduduk bukan angkatan kerja yang ada di Provinsi NTB per
Agustus Tahun 2017.
Gambar 3.8. Jumlah Bukan Angkatan Kerja Berdasarkan Daerah
Perkotaan dan Perdesaan di Provinsi NTB Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Bila diamati berdasarkan kelompok umur yang dapat dilihat dari
Gambar 3.6, penduduk bukan angkatan kerja di Provinsi NTB per Agustus
Tahun 2017 didominasi oleh kelompok usia puncak produktif yaitu kisaran
usia 25 tahun sampai usia 54 tahun. Jumlah angkatan kerja yang berada
pada kelompok umum 25-54 tahun sekitar 429 ribu orang atau sekitar
38,93 persen dari jumlah penduduk bukan angkatan kerja di Provinsi NTB
per Agustus Tahun 2017. Sedangkan jumlah angkatan kerja pada
kelompok umur 15-24 tahun sekitar 425 ribu orang atau sekitar 38,57
28 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
persen dari jumlah penduduk bukan angkatan kerja di Provinsi NTB per
Agustus Tahun 2017 dan hanya sekitar 248 ribu orang penduduk bukan
angkatan kerja yang berada dalam kelompok umur 55 tahun keatas atau
sekitar 22,50 persen dari jumlah penduduk bukan angkatan kerja di
Provinsi NTB per Agustus Tahun 2017.
Gambar 3.9. Persentase Bukan Angkatan Kerja Berdasarkan Jenis
Kegiatan Utama di Provinsi NTB Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Berdasarkan jenis kegiatan utama selama seminggu yang lalu,
penduduk bukan angkatan kerja dibedakan menjadi tiga yaitu penduduk
yang masih sekolah, penduduk yang mengurus rumah tangga, dan
penduduk yang melakukan kegiatan lainnya. Dari tabel 3.4. diketahui
penduduk bukan angkatan kerja di Provinsi NTB per Agustus Tahun 2017
didominasi oleh penduduk yang mengurus rumah tangga dimana sejumlah
695.307 orang atau sekitar 63,09 persen dari jumlah penduduk bukan
angkatan kerja di NTB per Agusus 2017. Bila diamati dari kategori daerah
tempat tinggal, penduduk yang mengurus rumah tangga yang bertempat
29 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
tinggal di daerah perdesaan sejumlah 351.772 orang dimana nilai ini lebih
banyak dari jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga yang
bertempat tinggal di daerah perkotaan yang berjumlah 343.535 orang.
Apabila diamati berdasarkan jenis kelamin, penduduk bukan angkatan
kerja yang mengurus rumah tangga didominasi oleh perempuan yaitu
sekitar 623 ribu orang sedangkan yang laki-laki hanya sekitar 72 ribu
orang.
Adapun penduduk bukan angkatan kerja yang termasuk dalam
katagori masih bersekolah berjumlah 273.340 orang atau sekitar 24,79
persen dari jumlah penduduk bukan angkatan kerja di NTB per Agustus
2017. Berdasarkan daerah tempat tinggal, penduduk bukan angkatan
kerja yang masih bersekolah di daerah perkotaan sejumlah 159.583 orang
sedangkan yang tingggal di daerah perdesaan hanya berjumlah 113.757
orang. Apabila diamati berdasarkan jenis kelamin, penduduk bukan
angkatan kerja yang masih bersekolah didominasi oleh laki-laki yaitu
sekitar 137 ribu orang sedangkan jumlah penduduk bukan angkatan kerja
perempuan yang masih bersekolah berjumlah sekitar 135 ribu orang.
Penduduk bukan angkatan kerja yang melakukan kegiatan selain
bersekolah dan mengurus rumah tangga berjumlah 113.583 atau sekitar
12,12 persen dari jumlah penduduk bukan angkatan kerja di NTB per
Agustus Tahun 2017. Bila dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal,
penduduk yang melakukan kegiatan selain bersekolah dan mengurus
rumah tangga lebih didominasi oleh yang bertempat tinggal di daerah
perdesaan yaitu sejumlah 68.295 orang, sedangkan yang berada di
daerah perkotaan sejumlah 65.288
30 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
3.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Kesempatan
Kerja (TKK)
3.3.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengindikasikan
besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah.
TPAK diukur sebagai persentase jumlah angkatan kerja (bekerja dan
pengangguran) terhadap jumlah penduduk usia kerja. Semakin tinggi
TPAK menunjukkan semakin besar bagian dari penduduk usia kerja yang
sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan
produktif memproduksi barang dan jasa, dalam kurun waktu tertentu.
Tabel 3.5. Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan TPAK NTB
Menurut Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah per Agustus
Tahun 2017
Uraian Jenis Kelamin Daerah
Total Laki-Laki Perempuan Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Penduduk Usia
Kerja 1.660.882 1.837.517 1.655.352 1.843.047 3.498.399
Angkatan Kerja 1.363.798 1.032.371 1.086.946 1.309.223 2.396.169
TPAK 82,11 56,18 65,66 71,04 68,49
Sumber: Sakernas Agustus 2017
TPAK di NTB pada Agustus 2017 tercatat sebesar 68,49 persen. Hal
ini berarti bahwa dari 100 orang penduduk usia kerja, 68 orang termasuk
31 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
angkatan kerja. Atau dapat diartikan dari 100 orang penduduk usia kerja
68 orang diantaranya aktif secara ekonomi.
Gambar 3.10. TPAK Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi NTB
Tahun 2016-2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki per
Agustus Tahun 2017 lebih besar jika dibandingkan dengan TPAK
perempuan di tahun yang sama. Angka TPAK laki-laki pada Agustus Tahun
2017 adalah 82,11 persen sedangkan TPAK perempuan sebesar 56,18
persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja laki-laki
lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja perempuan
yang menunjukkan bahwa penduduk laki-laki lebih aktif secara ekonomi
dibandingkan dengan penduduk perempuan. Selama periode tahun 2016-
2017, TPAK laki-laki selalu lebih besar jika dibandingkan dengan TPAK
perempuan meskipun sama-sama mengalami penurunan. Pada tahun
2016, TPAK laki-laki sekitar 82,18 persen dimana nilai tersebut lebih besar
32 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
jika dibandingkan dengan TPAK laki-laki pada tahun 2017. Hal yang sama
terjadi pada TPAK perempuan yang mengalami penurunan sekitar lima
persen pada tahun 2017.
Gambar 3.11. TPAK Berdasarkan Daerah Perkotaan dan Perdesaan
di Provinsi NTB Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Apabila dilihat berdasarkan daerah perkotaan dan perdesaan, TPAK
di daerah perdesaan pada Agustus Tahun 2017 lebih besar jika
dibandingkan dengan TPAK pada daerah perkotaan di tahun yang sama.
Angka TPAK perkotaan pada Agustus Tahun 2017 adalah 71,04 persen
sedangkan TPAK daerah perkotaan sebesar 65,66 persen. Hal tersebut
menunjukkan bahwa penduduk usia kerja di daerah perdesaan lebih aktif
secara ekonomi dibandingkan dengan penduduk usia kerja di daerah
perkotaan.
33 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.12. TPAK Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
di Provins i NTB per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Berdasarkan jenjang Pendidikan tertinggi yang ditamatkan, TPAK
tertinggi terjadi pada kelompok penduduk yang menyelesaiakan
perguruan tinggi yaitu dengan nilai TPAK sebesar 90,89 persen yang
menunjukkan bahwa untuk setiap 100 penduduk usia kerja yang
menyelesaikan pendidikan pada tahap perguruan tinggi, 91 diantara aktif
dalam kegiatan ekonomi. Adapun kelompok dengan TPAK terendah adalah
kelompok penduduk yang pendidikan tertinggi adalah tamat Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sederajat yaitu hanya sebesar 55 persen yang
dapat diartikan bahwa setiap 100 penduduk usia kerja yang pendidikan
terakhir yang ditamatkan adala SMP/sederajat, 55 diantaranya adalah aktif
dalam kegiatan ekonomi.
34 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
3.3.2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) memberikan indikasi tentang
penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran
terbuka. TPT dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah
pengangguran terbuka dengan jumlah angkatan kerja pada tahun yang
sama yang dinyatakan dalam persentase.
Tabel 3.6. Angkatan Kerja, Pengangguran Terbuka dan TPT Menurut
Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah per Agustus Tahun
2017
Uraian
Jenis Kelamin Daerah
Total
Laki-Laki Perempuan Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Angkatan Kerja 1.363.798 1.032.371 1.086.946 1.309.223 2.396.169
Pengangguran
Terbuka 51.471 27.978 49.101 30.348 79.449
TPT 3,77 2,71 4,52 2,32 3,32
Sumber: Sakernas Agustus 2017
Berdasarkan data pada Tabel 3.6, tercatat TPT di NTB pada
Agustus 2017 adalah 3,32 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa
setiap 100 orang angkatan kerja yang ada di Provinsi NTB, tiga
diantaranya merupakan pengangguran.
35 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.13. TPT Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi NTB Tahun
2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Apabila dilihat berdasarka jenis kelamin, TPT laki-laki lebih tinggi
jika dibandingkan dengan TPT perempuan. TPT laki-laki pada Agustus
2017 adalah 3,77 persen dan TPT perempuan adalah 2,71 persen. Hal
tersebu menunjukkan bahwa setiap 100 angkatan kerja yang berjenis
kelamin laki-laki empat diantaranya menganggur dan untuk setiap 100
orang angkatan kerja perempuan, tiga diantaranya adalah menganggur.
Gambar 3.14. TPT Berdasarkan Daerah Perkotaan dan Perdesaan di
Provinsi NTB Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
36 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Apabila dilihat berdasarkan daerah perkotaan dan perdesaan, TPT
untuk daerah perkotaan lebih besar jika dibandingkan dengan TPT di
daerah perdesaan. TPT di daerah perkotaan per Agustus Tahun 2017
adalah 4,52 persen yang artinya dari setiap 100 angkatan kerja yang
berada di daerah perkotaam, 4-5 orang diantaranya merupakan
pengangguran. Sementara itu, TPT di daerah perdesaan pada Agustus
2017 tercatat 2,32 persen yang menunjukkan bahwa dari 100 angkatan
kerja yang berada di daerag perdesaan, 2 diantaranya merupakan
pengangguran.
3.3.3. Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) mengindikasikan besarnya
penduduk usia kerja yang bekerja atau sementara tidak bekerja di suatu
wilayah. TKK diukur sebagai persentase jumlah penduduk yang bekerja
atau sementara tidak bekerja terhadap jumlah penduduk yang termasuk
angkatan kerja. Dalam hal ini, pengertian kesempatan kerja tidaklah sama
dengan lapangan kerja yang masih terbuka.
Tabel 3.7. Angkatan Kerja, Pekerja dan TKK di Provinsi NTB Menurut
Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah per Agustus Tahun
2017
Uraian Jenis Kelamin Daerah
Total Laki-Laki Perempuan Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Angkatan Kerja 1.363.798 1.032.371 1.086.946 1.309.223 2.396.169
Pekerja 1.312.327 1.004.393 1.037.845 1.278.875 2.316.720
TKK 96,23 97,29 95,48 97,68 96,68
Sumber: Sakernas Agustus 2017
37 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Berdasarkan data pada Tabel 3.7, TKK di NTB pada Agustus 2017
tercatat 96,68 persen yang menunjukkan bahwa dari 100 orang angkatan
kerja 97 diantaranya merupakan penduduk yang bekerja atau sementara
tidak bekerja selama seminggu yang lalu.
Gambar 3.15. TKK Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi NTB Tahun
2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Apabila dilihat berdasarka jenis kelamin, TKK laki-laki lebih rendah
jika dibandingkan dengan TKK perempuan. TKK laki-laki pada Agustus
2017 adalah 96,23 persen dan TKK perempuan adalah 97,29 persen. Hal
tersebut menunjukkan bahwa dari 100 angkatan kerja yang berjenis
kelamin laki-laki 96 diantaranya bekerja atau sementara tidak bekerja
selama seminggu yang lalu dan untuk setiap 100 orang angkatan kerja
perempuan, 97 diantaranya adalah bekerja atau sementara tidak bekerja
selama seminggu yang lalu.
38 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.16. TKK Berdasarkan Daerah Perkotaan dan Perdesaan di
Provinsi NTB Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Apabila dilihat berdasarkan daerah perkotaan dan perdesaan, TKK
untuk daerah perkotaan lebih rendah jika dibandingkan dengan TKK di
daerah perdesaan. TKK di daerah perkotaan per Agustus Tahun 2017
adalah 95,48 persen yang artinya dari 100 angkatan kerja yang berada di
daerah perkotaan, 95 orang diantaranya merupakan penduduk yang
bekerja atau sementara tidak bekerja selama seminggu yang lalu.
Sementara itu, TKK di daerah perdesaan pada Agustus 2017 tercatat
97,68 persen yang menunjukkan bahwa dari 100 angkatan kerja yang
berada di daerag perdesaan, 98 diantaranya merupakan penduduk yang
bekerja atau sementara tidak bekerja selama seminggu yang lalu.
3.4. Penduduk yang Bekerja
Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu
memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak
39 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
terputus) dalam seminggu yang lalu sebelum saat pencacahan. Termasuk
dalam kegiatan bekerja adalah mereka yang bekerja tidak dibayar yang
membantu dalam usaha atau kegiatan ekonomi orang tua/saudara/orang
lain. Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi NTB bulan Agustus 2017
merupakan bagian dari penduduk yang aktif secara ekonomi yaitu
sejumlah 2.316.720 orang atau sekitar 66,22 persen dari total penduduk
usia kerja pada Agustus Tahun 2017.
3.4.1. Pekerja Menurut Kelompok Umur
Komposisi pekerja menurut kelompok umur dapat menunjukkan
informasi tingkat keaktifan atau produktifitas pekerja dilihat dari sisi umur.
Dalam hal ini, penduduk yang bekerja dikelompokkan menjadi tiga
kelompok umur, yaitu umur 15 – 24 tahun, 25 – 54 tahun, dan 55 tahun
keatas.
Tabel 3.8. Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas
yang Bekerja Menurut Kelompok Umur di NTB per Agustus
Tahun 2017
Uraian Kelompok Umur
Jumlah 15 - 24 25 - 54 55+
(1) (2) (3) (4) (5)
Bekerja 333.506 1.621.685 361.529 2.316.720
Persentase 14,40 70,00 15,60 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2017
40 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.17. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Kelompok Umur di NTB per Agustus
Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Tabel 3.8 memberikan informasi bahwa pekerja yang ada di
Provinsi NTB per Agustus 2017 didominasi oleh pekerja yang berusia 25 –
54 tahun. Dari 2.316.720 orang penduduk NTB usia 15 tahun keatas yang
bekerja, sebanyak 1.621.685 orang merupakan penduduk yang berusia
25-54 tahun atau sekitar 70,00 persen dari penduduk usia 15 tahun
keatas yang bekerja merupakan penduduk berusia 25-54 tahun.
Penduduk 15 tahun keatas yang bekerja yang termasuk dalam kelompok
umur 15-24 tahun sejumlah 333.506 orang atau sekitar 14,40 persen dari
seluruh penduduk 15 tahun keatas yang bekerja. Sedangkan sisanya,
yaitu sejumlah 361.529 (15,60 persen) orang berada pada kelompok usia
tua atau di atas 55 tahun.
41 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 3.9. Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas
Menurut Kegiatan dan Kelompok Umur di NTB per Agustus
Tahun 2017
Uraian
Kelompok Umur
Jumlah
15 - 24 25 - 54 55+
(1) (2) (3) (4) (5)
Penduduk Usia Kerja 800.761 2.087.018 610.620 3.498.399
Bekerja 333.506 1.621.685 361.529 2.316.720
Persentase 41,65 77,70 59,21 66,22
Sumber: Sakernas Agustus 2017
Gambar 3.18. Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun
Keatas yang Bekerja Menurut Kelompok Umur di NTB
per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
42 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Berdasarkan Tabel 3.9 memberikan informasi tentang jumlah dan
persentase penduduk 15 tahun keatas yang bekerja berdasarkan
kelompok umur. Penduduk usia 15-24 yang bekerja adalah sejumlah
333.506 atau sekitar 41,56 persen dari jumlah penduduk usia kerja pada
kelompok umur yang sama. Sedangkan sisanya, yaitu sekitar 58,35 persen
merupakan pengangguran dan bukan angkatan kerja. Dari 2.087.018
orang penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok 25-54 tahun
1.621.685 diantaranya sudah bekerja atau sekitar 77,70 persen dari
penduduk yang berusia 25-54 tahun sudah bekerja. Sementara itu sekitar
22,30 persen penduduk yang berada pada kelompok umur 25-54 tahun
merupakan pengangguran dan bukan angkatan kerja. Untuk kelompok
usia 55 tahun keatas, sekitar 59,21 persen merupakan pekerja.
Tabel 3.10. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di NTB per
Agustus Tahun 2017
Umur
Jenis Kelamin Laki-laki +
Perempuan Laki-laki Perempuan
15 - 24 15,56 12,87 14,40
25 - 54 68,18 72,37 70,00
55+ 16,26 14,76 15,60
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2017
43 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.19. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di
NTB per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Apabila diamati berdasarkan proporsi penduduk yang bekerja
menurut jenis kelamin, menunjukkan bahwa untuk kelompok usia 25-54
tahun, proporsi penduduk perempuan yang bekerja relatif lebih tinggi bila
dibandingkan penduduk laki-laki, yakni 72,37 persen untuk perempuan
dan 68,18 persen untuk laki-laki. Hal yang sebaliknya terjadi pada
kelompok 15-24 tahun dan kelompok umur 55+ tahun, dimana proporsi
penduduk laki-laki yang bekerja sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan
proporsi penduduk perempuan.
44 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 3.11. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah di NTB per
Agustus Tahun 2017
Umur Daerah Perkotaan +
Perdesaan Perkotaan Perdesaan
15 - 24 13,71 14,95 14,40
25 - 54 72,04 68,34 70,00
55+ 14,25 16,71 15,60
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2017
Apabila ditinjau menurut daerah perkotaan dan perdesaan, proporsi
penduduk yang bekerja pada kelompok umur 25-54 tahun sama-sama
mendominasi untuk daerah perkotaan maupun perdesaan. Namun
persentase penduduk yang bekerja pada rentang usia 25-54 tahun untuk
daerah perkotan lebih besar dibandingkan dengan daerah perdesaan,
yakni 72,04 persen berbanding 68,34 persen. Hal tersebut menunjukkan
bahwa persentase usia produktif yang bekerja di daerah perkotaan lebih
besar jika dibandingkan dengan persentase usia produktif yang bekerja di
daerah perdesaan. Sementara untuk kelompok umur 55 tahun keatas
dimana pada kelompok umur tersebut proporsi penduduk yang bekerja di
daerah perdesaan lebih besar dibanding daerah perkotaan, tercatat 16,71
persen berbanding 14,25 persen.
45 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.20. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Jenis Kelamin dan Klasifikasi Daerah
di NTB per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
3.4.2. Pekerja Menurut Status Perkawinan
Komposisi pekerja menurut status perkawinan dapat menunjukkan
informasi tingkat keaktifan atau produktifitas pekerja dilihat dari status
perkawinan. Dalam hal ini, penduduk yang berusia 15 tahun keatas yang
bekerja dikelompokkan menjadi empat kelopok, yaitu kelompok belum
kawin, kawin, cerai hidup, dan cerai mati.
46 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 3.12. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Status Perkawinan dan Jenis Kelamin di NTB per
Agustus Tahun 2017
Status
Perkawinan
Jenis Kelamin Laki-laki +
Perempuan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
Belum Kawin 17,48 13,17 15,61
Kawin 78,10 71,55 75,26
Cerai Hidup 2,40 6,59 4,22
Cerai Mati 2,02 8,70 4,92
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2017
Berdasarkan data pada tabel 3.12, dapat dilihat bahwa sebagian
besar penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja berstatus kawin,
tercatat sebesar 75,26 persen, 15,61 persen berstatus belum kawin dan
9,14 persen berstatus cerai baik itu cerai hidup maupun cerai mati.
Demikian pula bila diamati menurut jenis kelamin, persentase terbesar
dari penduduk yang bekerja, baik laki-laki maupun perempuan adalah
berstatus kawin yaitu masing-masing sebesar 78,10 persen dan 71,55
persen. Persentase perempuan yang bekerja dengan status perkawinan
cerai hidup maupun cerai mati lebih besar dengan persentase jumlah laki-
laki yang bekerja dengan status perkawinan yang sama. Hal tersebut
ditunjukkan dengan data pada tabel 3.11, dimana sekitar 15,29 persen
perempuan yang bekerja memiliki status perkawinan cerai, sedangkan
laki-laki hanya 4,42 persen yang memiliki status perkawinan cerai.
47 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.21. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Perkawinan dan Jenis Kelamin
di NTB per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
3.4.3. Pekerja Menurut Pendidikan
Komposisi pekerja menurut tingkat pendidikan tertinggi yang
ditamatkan menunjukkan informasi tingkat keaktifan atau produktifitas
pekerja dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Dalam
hal ini, penduduk yang berusia 15 tahun keatas yang bekerja
dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu kelompok pekerja dengan
tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah SD kebawah,
selanjutnya SMP, SMA/SMK, dan kelompok yang terakhir adalah kelompok
pekerja dengan tingkat pendidikan yang tertinggi ditamatkan adalah
Diploma/Universitas.
48 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 3.13. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di NTB per
Agustus Tahun 2017
Tingkat
Pendidikan
Jenis Kelamin Laki-laki +
Perempuan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
49 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Berdasarkan data pada Tabel 3.13 dan Gambar 3.22, jumlah
penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja didominasi oleh pekerja
dengan pendidikan terakhir yang ditamatkan adalah tingkat SD yakni
sekitar 51,00 persen dari seluruh jumlah penduduk 15 tahun keatas yang
bekerja. Penduduk yang bekerja dengan pendidikan tertinggi yang
ditamatkan Diploma/Universitas merupakan bagian terkecil yaitu hanya
10,48 persen dari jumlah keselurahan penduduk 15 tahun keatas yang
bekerja. Sementara sekitar 16,33 persen dari keseluruhan jumlah pekerja
yan termasuk usia kerja merupakan pekerja dengan tingkat pendidikan
terakhir yang ditamatkan adalah SMP dan sekitar 22,18 persen merupakan
pekerja dengan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalag
SMA/SMK.
Gambar 3.23. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
50 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Bila ditinjau dari jenis kelamin dan tingkat pendidikan, persentase
penduduk perempuan yang berusia 15 tahun keatas yang bekerja rata-
rata memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah jika dibandingkan
dengan laki-laki. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya persentase perempuan
bekerja yang berpendidikan tidak/tamat SD yang mencapai 55,87 persen,
sedangkan pada laki-laki sebesar 47,28 persen, serta rendahnya
persentase pekerja perempuan berpendidikan SMP dan SMA/SMK
dibandingkan pekerja laki-laki.
Tabel 3.14. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Tingkat Pendidikan dan Klasifikasi Daerah di NTB
per Agustus Tahun 2017
Tingkat
Pendidikan
Daerah Perkotaan +
Perdesaan Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
51 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
membutuhkan pendidikan yang tinggi. Selain itu kondisi tersebut juga
mengindikasikan bahwa tingkat pendidikan penduduk yang berada di
perkotaan lebih baik jika dibandingkan dengan di perdesaan.
Gambar 3.24. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Klasifikasi
Daerah di NTB per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
3.4.4. Pekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Kontribusi sektor lapangan kerja dalam penyerapan tenaga kerja
digunakan untuk mengetahui andil setiap sektor dalam menyerap tenaga
kerja. Perubahan kontribusi sektor dalam menyerap tenaga kerja dalam
suatu kurun waktu tertentu memberikan gambaran perubahan struktur
perekonomian daerah. Sektor dalam hal ini adalah lapangan pekerjaan
utama di Provinsi NTB dibedakan menajadi sembilan, yaitu:
52 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
a. Sektor Pertanian;
b. Sektor Pertambangan dan Penggalian;
c. Sektor Industri;
d. Sektor Listrik, Gas, dan Air;
e. Sektor Konstruksi;
f. Sektor Perdagangan;
g. Sektor Angkutan dan Komunikasi;
h. Sektor Keuangan;
i. Sektor Jasa dan Lainnya.
Tabel 3.15. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di
NTB per Agustus Tahun 2017
Lapangan Pekerjaan
Utama
Jenis Kelamin Laki-laki +
Perempuan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
Pertanian 484.125 345.512 829.637
Pertambangan dan Penggalian 26.268 4.908 31.176
Industri 125.222 147.635 272.857
Listrik, Gas dan Air 5.863 930 6.793
Konstruksi 168.269 3.425 171.694
Perdagangan 189.023 325.848 514.871
Angkutan dan Komunikasi 83.258 5.596 88.854
Keuangan 27.931 9.543 37.474
Jasa dan Lainnya 202.368 160.996 363.364
Jumlah 1.312.327 1.004.393 2.316.720
Sumber: Sakernas Agustus 2017
53 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.25. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di NTB
per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Berdasarkan data pada Tabel 3.15 dan Gambar 3.25, jumlah
penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja didominasi oleh pekerja
yang bekerja pada sektor pertanian yakni sejumlah 829.637 orang atau
sekitar 35,81 dari jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja di
Provinsi NTB per Agustus Tahun 2017. Selain sektor pertanian, sektor lain
yang banyak menyerap tenaga kerja di Provinsi NTB pada Tahun 2017
adalah sektor perdagangan dengan jumlah pekerja 514.871 orang (22,22
persen) dan sektor industri sebanyak 272.857 orang pekerja (11,78
persen). Adapun sektor listrik, gas dan air merupakan sektor dengan
jumlah pekerja paling sedikit yaitu hanya sejumlah 6.793 orang atau
sekitar 0,29 persen dari jumlah penduduk 15 tahun keatas yang bekerja.
54 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 3.16. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan
Lapangan Usaha Utama di NTB per Agustus Tahun 2017
Pendidikan
Tertinggi yang
Ditamatkan
Lapangan Usaha Utama
Jumlah Pertanian Industri
Perdagan
gan Jasa Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tidak / Belum
Tamat SD 51,87 13,52 18,75 5,50 10,36 100,00
SD / Paket A 45,38 12,96 19,74 6,76 15,16 100,00
SLTP / Paket B 32,34 14,90 26,24 8,83 17,69 100,00
SLTA / Paket C 21,37 9,97 30,52 18,52 19,62 100,00
Diploma 8,41 3,06 20,45 57,70 10,38 100,00
Universitas 5,54 3,39 11,98 69,55 9,54 100,00
Jumlah 35,81 11,78 22,22 15,68 14,51 100,00
Sumber: Sakernas Agustus 2017
Pemilihan lapangan pekerjaan sangat berhubungan erat dengan
tingkat pendidikan yang dimiliki oleh pekerja. Berdasarkan Tabel 3.14
penduduk usia kerja yang bekerja didominasi oleh pekerja dengan tingkat
pendidikan SD kebawah. Sementara berdasarkan tabel 3.16 diketahui
penduduk usia kerja yang bekerja dengan tingkat pendidikan SD kebawah
lebih banyak bekerja pada sektor pertanian. Tingkat pendidikan pekerja
yang rendah ini menyebabkan lapangan pekerjaan NTB lebih didominasi
oleh sektor yang berproduktivitas rendah seperti pertanian. Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh tidak banyaknya persyaratan yang
dibutuhkan untuk bekerja pada sektor pertanian.
55 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Hal yan sama terjadi pada penduduk usia kerja yang bekerja
dengan pendidikan tertinggi SMP/sederajat, dimana sebagian besar pada
kelompok ini bekerja pada bidang pertanian yaitu sekitar 32,34 persen.
Selain sektor pertanian, pekerja dengan pendidikan tertinggi
SMP/sederajat juga banyak yang bekerja pada sektor perdagangan, yaitu
sekitar 26,24 persen dari jumlah penduduk usia kerja yang bekerja di NTB
pada Tahun 2017. Sementara itu, penduduk usia kerja yang bekerja
dengan tingkat pendidikan diploma dan universitas lebih banyak bekerja
pada sektor jasa.
Gambar 3.26. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan
Jenis Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
56 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Berdasarkan Gambar 3.26, pekerja perempuan paling banyak
bekerja pada sektor pertanian, perdagangan, dan industri. Hal yang sama
terjadi pada pekerja laki-laki, dimana sebagian besar pekerja laki-laki
bekerja pada sektor pertanian, perdagangan, dan industri. Pada sektor
perdagangan, perbedaan proporsi antara pekerja perempuan dan laki-laki
sangat signifikan dimana lebih banyak pekerja perempuan dibandingkan
laki-laki yaitu 32,44 persen untuk perempuan dan 14,40 persen untuk laki-
laki. Berbeda halnya dengan sektor konstruksi dimana proporsi pekerja
laki-laki lebih besar dari proporsi pekerja perempuan, yaitu 12,82 persen
untuk pekerja laki-laki dan 0,34 persen untuk perempuan.
Bila ditinjau berdasarkan jenis kelamin, proporsi penduduk laki-laki
yang bekerja pada sektor pertanian lebih besar jika dibandingkan dengan
proporsi pekerja perempuan yaitu sebesar 36,89 persen sedangkan
proporsi perempuan yang bekerja di sektor yang sama sebesar 34,40
persen. Kondisi yang sama terjadi pada sektor pertambangan, sektor
listrik, gas, dan air, sektor konstruksi, sektor angkutan dan komunikasi,
dan sektor keuangan.
Hal yang berbeda terjadi pada sektor industri, sektor perdagangan,
dan sektor jasa dan lainnya dimana proporsi pekerja perempuan lebih
besar jika dibandingkan dengan proporsi pekerja laki-laki. Pada sektor
perdagangan, proporsi pekerja laki-laki dan perempuan masing-maisng
sebesar 32,44 persen dan 14,40 persen. Demikian halnya pada sektor
industri, proporsi penduduk perempuan yang bekerja pada sektor ini lebih
tinggi bila dibandingkan dengan laki-laki, yaitu sebesar 14,70 persen
berbanding 9,54 persen.
57 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Tabel 3.17. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Klasifikasi Daerah
Tempat Tinggal di NTB per Agustus Tahun 2017
Lapangan Pekerjaan
Utama
Daerah Perkotaan +
Perdesaan Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Pertanian 206.029 623.608 829.637
Pertambangan dan Penggalian 10.197 20.979 31.176
Industri 115.591 157.266 272.857
Listrik, Gas dan Air 5.555 1.238 6.793
Konstruksi 85.569 86.125 171.694
Perdagangan 314.412 200.459 514.871
Angkutan dan Komunikasi 48.012 40.842 88.854
Keuangan 28.430 9.044 37.474
Jasa dan Lainnya 224.050 139.314 363.364
Jumlah 1.037.845 1.278.875 2.316.720
Sumber: Sakernas Agustus 2017
Berdasarkan Tabel 3.17 dan Gambar 3.27 dapat diketahui tentang
jumlah dan persentase penduduk usia kerja yang bekerja berdasarkan
tempat tinggal. Penduduk usia kerja yang berada di daerah perdesaan
didominasi oleh penduduk yang bekerja pada sektor pertanian yaitu
sebanyak 623.608 orang atau sekitar 48,76 persen dari penduduk usia
kerja yang bekerja di daerah perdesaan. Selain didominasi sektor
pertanian, pekerja di daerah perdesaan juga banyak yang bekerja pada
sektor perdagangan dan industri. Jumlah pekerja yang berada pada
daerah perdesaan yang bekerja pada sektor perdagangan adalah sejumlah
200.459 orang atau sekitar 15,67 dari jumlah penduduk di atas 15 tahun
keatas yang bekerja yang berada pada daerah perdesaan. Sementara
jumlah pekerja pada bidang perindustrian adalah 157.266 orang atau
sekitar 12.30 persen dari jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang
berada pada daerah perdesaan.
58 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Penduduk usia kerja yang berada di daerah perkotaan didominasi
oleh penduduk yang bekerja pada sektor perdagangan yaitu sebanyak
314.412 orang atau sekitar 30,29 persen dari penduduk usia kerja yang
berada di daerah perkotaan. Selain itu, pekerja di daerah perkotaan juga
banyak yang terserap pada sektor jasa dan lainnya dan sektor pertanian.
Jumlah pekerja yang bekerja pada sektor jasa dan lainnya yang berada di
daerah perkotaan sejumlah 224.050 orang atau sekitar 21,59 persen dari
jumlah pekerja yang berada di derah perkotaan. Adapun di sektor
pertanian terdapat 206.029 orang pekerja atau sekitar 19,85 persen dari
jumlah pekerja yang berada di daerah perdesaan.
Gambar 3.27. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan
Klasifikasi Daerah Tempat Tinggal di NTB per Agustus
Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
59 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
3.4.5. Pekerja Menurut Status Pekerjaan Utama
Berdasarkan status pekerjaan dalam pekerjaan utama, penduduk
yang bekerja dibedakan ke dalam tujuh kategori yang selanjutnya dapat
digunakan untuk menggolongkan penduduk ke dalam dua jenis kelompok
pekerja, yakni pekerja formal dan informal. Pekerja formal adalah mereka
yang dikategorikan berusaha dengan dibantu buruh tetap/dibayar dan
kategori buruh/karyawan, sedangkan pekerja informal adalah mereka
yang memiliki status pekerjaan berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh
tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di non pertanian
dan pekerja keluarga.
Tabel 3.18. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di NTB
per Agustus Tahun 2017
Kelompok
Pekerjan Utama
Jenis Kelamin Daerah Total
Laki-Laki Perempuan Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Formal 389.236 221.934 380.832 230.338 611.170
Informal 923.091 782.459 657.013 1.048.537 1.705.550
Jumlah 1.312.327 1.004.393 1.037.845 1.278.875 2.316.720
Sumber: Sakernas Agustus 2017
Ditinjau dari kelompok status pekerjaan utama, penduduk usia
kerja di NTB per Agustus Tahun 2017 yang bekerja didominasi oleh
pekerja informal yaitu sejumlah 1.705.550 orang atau sekitar 73,62 persen
dari jumlah penduduk usia kerja yang bekerja di NTB per Agustus Tahun
2017. Sementara itu, pekerja formal hanya sejumlah 611.170 orang atau
60 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
sekitar 26,38 persen dari jumlah penduduk usia kerja yang bekerja di
Provinsi NTB per Agustus Tahu 2017.
Tabel 3.19. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di NTB
per Agustus Tahun 2017
Status Pekerjaan Utama Jenis Kelamin
Laki-laki +
Perempuan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
Berusaha Sendiri 207.646 191.621 399.267
Berusaha Dibantu Buruh Tidak
Tetap 333.579 171.905 505.484
Berusaha Dibantu Buruh Tetap 47.013 10.306 57.319
Buruh/Karyawan 342.223 211.628 553.851
Pekerja Bebas Pertanian 106.312 122.829 229.141
Pekerja Bebas Non Pertanian 184.079 52.409 236.488
Pekerja Tidak Dibayar 91.475 243.695 335.170
Jumlah 1.312.327 1.004.393 2.316.720
Sumber: Sakernas Agustus 2017
Status pekerja penduduk usia kerja yang bekerja didominasi oleh
buruh/karyawan yaitu sejumlah 553.851 orang atau sekitar atau sekitar
23,91 persen dari jumlah penduduk usia kerja yang bekerja di Provinsi
NTB per Agustus Tahun 2017. Persentase pekerja yang berusaha dibantu
buruh tidak tetap juga cukup besar, yaitu sekitar 21,82 persen dari jumlah
penduduk usia kerja yang bekerja atau sejumlah 505.484 orang.
Sementara itu, pekerja yang berstatus berusah dibantu buruh tetap
memiliki jumlah yang paling sedikit yaitu sejumlah 57.319 orang atau
61 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
sekitar 2,47 persen dari jumlah penduduk usia kerja yang bekerja. Hal
tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.19 dan Gambar 3.28.
Gambar 3.28. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama di NTB per
Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Sementara itu, untuk pekerja bebas baik yang di pertanian dan non
pertanian memiliki persentase masing-masing sekitar 9,89 persen dan
10,21 persen dengan jumlah penduduk yaitu 229.141 orang yang bekerja
sebagai pekerja bebas pertanian dan 236.488 orang bekerja sebagai
pekerja bebas non pertanian.
62 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.29. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis
Kelamin di NTB per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Ditinjau dari kelompok status pekerjaan utama dan jenis kelamin,
penduduk usia kerja di NTB per Agustus Tahun 2017 yang bekerja baik itu
perempuan maupun laki-laki lebih banyak yang bekerja pada bidang
informal yaitu sekitar 70.34 persen (923.091 orang) dari jumlah pekerja
laki-laki bekerja di bidang informal dan sekitar 77,90 persen (782.459
orang) dari jumlah pekerja perempuan bekerja di bidang informal.
Sementara itu, pekerja formal laki-laki hanya sekitar 29,66 persen
(389.236 orang) dari jumlah penduduk usia kerja laki-laki yang bekerja
dan hanya 22,10 persen (221.934 orang) dari pekerja perempuan yang
bekerja di bidang formal.
63 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Ditinjau dari jenis status pekerjaan, pekerja perempuan didominasi
oleh pekerja tidak dibayar yaitu sejumlah 243.695 orang atau sekitar
24,26 persen dari jumlah pekerja perempuan. Pekerja perempuan yang
bekerja sebagi buruh/karyawan juga memiliki persentase yang cukup
besar yaitu sekitar 21,07 persen (211.628 orang). Sementara itu, untuk
pekerja laki-laki didomiasi oleh buruh/karyawan dan berusaha dibantu
buruh tidak tetap yang masing-masing sekitar 26,08 persen (342.223
orang) dan 25,42 persen (333.579 orang) dari jumlah pekerja di NTB per
Agutus Tahun 2017. Persentase terkecil yaitu berusaha dibantu buruh
tetap, baik itu untuk pekerja laki-laki maupun perempuan yaitu masing-
masing sekitar 3,58 persen dan 1,03 persen. Hal tersebut dapat dilihat
pada Tabel 3.19 dan Gambar 3.29.
Tabel 3.20. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Status Pekerjaan Utama dan Klasifikasi Daerah
Tempat Tinggal di NTB per Agustus Tahun 2017
Statu Pekerjaan Utama Daerah
Perkotaan +
Perdesaan Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Berusaha Sendiri 210.323 188.944 399.267
Berusaha Dibantu Buruh Tidak
Tetap 185.612 319.872 505.484
Berusaha Dibantu Buruh Tetap 36.917 20.402 57.319
Buruh/Karyawan 343.915 209.936 553.851
Pekerja Bebas Pertanian 56.320 172.821 229.141
Pekerja Bebas Non Pertanian 103.895 132.593 236.488
Pekerja Tidak Dibayar 100.863 234.307 335.170
Jumlah 1.037.845 1.278.875 2.316.720
Sumber: Sakernas Agustus 2017
64 BUKU DATA KETENAGAKERJAAN
Gambar 3.30. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang
Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan
Klasifikasi Daerah di NTB per Agustus Tahun 2017
Sumber: Sakernas Agustus 2017 (Data Diolah)
Ditinjau klasifikasi daerah tempat tinggal, pekerja di daerah
perdesaan didominasi oleh pekerja yang berusaha dibantu buruh tidak
Top Related