BPDAS Asahan Barumun
BPDAS Asahan Barumun
PETUNJUK PEMBIBITAN
KEMENTERIAN KEHUTANANDIREKTORAT JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAS DAN PERHUTANAN
SOSIAL
BALAI PENGELOLAAN DAS ASAHAN BARUMUN
BPDAS Asahan Barumun
Persemaian Persemaian (Nursery) adalah tempat atau areal
untuk kegiatan memproses benih (atau bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan.
FUNGSI PERSEMAIAN
Untuk memperoleh bibit yang bermutu
tinggi dalam jumlah yang memadai dan
tepat waktu untuk ditanam di lapangan
Contoh persemaian
BPDAS Asahan Barumun
Lokasi Persemaian1. Akses
a. Letak persemaian sebaiknya ditengah-tengah atau dekat dengan lokasi penanaman.
b. Aksesibilitas tinggi / mudah dijangkau
c. Dipilih tempat yang mudah mendapatkan tenaga kerja dan bahan-bahan untuk kegiatan
d. Bebas dari banjir
2. Ketersediaan sumber air
Lokasi tersebut harus cukup tersedia air sepanjang tahun dan sedapat mungkin airnya jernih, air tersebut sedikit mungkin mengandung alkali, bukan air asin atau berasa asam
3. Kondisi lapang
Tempat yang datar, dengan kemiringan tidak lebih dari 5%
BPDAS Asahan Barumun
4. Tanah
Dipilih lokasi tanah yang subur, tidak terlalu liat dan bebas dari
batu dan kerikil.
5. Iklim dan Ketinggian Tempat
Iklim dan ketinggian tempat diatas permukaan laut harus
sesuai dengan persyaratan yang diperlukan bagi jenis bibit /
benih yang ditanam.
6. Perlindungan Terhadap Angin Kencang
Perlu dihindari pemilihan lokasi yang sering mendapat
hembusan angin kencang atau angin kering yang berhembus
pada musim kemarau.
BPDAS Asahan Barumun
Membuat sarana & prasaranaPapan Nama KBRTanda Pengenal BedenganBedeng TaburBedeng Sapih
BPDAS Asahan Barumun
Penyiapan BenihBenih dapat berasal dari biji (generatif)
maupun stek, cangkok, atau okulasi (vegetatif)
Benih berasal dari sumber benih bersertifikat
Pemilihan jenis tanaman sesuai dengan lahan dan iklim setempat serta diminati masyarakat
Jenis bibit harus sama dengan usulan/proposal KBR yang telah diajukan
BPDAS Asahan Barumun
Perlakuan Benih Untuk memperoleh hasil perkecambahan benih yang tinggi
di bedeng tabur, diperlukan beberapa perlakuan terhadap benih sebelum di tabur, antara lain :
a. Pinus dan Suren
Direndam dengan air dingin selama ± 12 jam, kemudian ditiriskan ± 12
jam dan benih yang terapung di buang.
b. Mahoni
Direndam dengan air dingin selama ± 2 x 24 jam, kemudian ditiriskan
± 24 jam dan benih yang terapung di buang.
c. Jabon
Tidak ada perlakuan khusus dan benih dapat langsung ditabur.
Perlakuan benih
BPDAS Asahan Barumun
Pembuatan Bedeng Tabura. Media yang dipakai memiliki sifat fisik dan
kimia tanah yang baik dan bebas penyakit.
b. Campuran media persemaian adalah top
soil, gambut dan sekam padi dengan
perbandingan 3 ; 2 ; 1
c. Sterelisasi media persemaian dengan
penyemprotan fungisida.
Pembuatan bedeng tabur
BPDAS Asahan Barumun
Pencampuran media
pencangkulan
Penggemburan dan perataanPengangkutan media
BPDAS Asahan Barumun
PenyemaianPada umumnya penaburan benih di bedengan tabur
dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
a. Dust Sowing, yaitu cara penaburan benih yang dilakukan tanpa adanya aturan kerapatan tertentu, hanya yang paling penting menabur benih dengan merata.
b. Line Sowing, yaitu cara penaburan benih dengan menggunakan larikan-larikan sekitar 5-10 cm.
c. Drill Sowing, yaitu cara penaburan benih dengan menanam benih satu persatu ke dalam medium pada bedengan tabur.
BPDAS Asahan Barumun
Penyemaian
BPDAS Asahan Barumun
Perlakuan terhadap benih halus :
a. Sebelum dilakukan penaburan, benih terlebih dahulu dicampur dengan pasir halus atau abu.
b. Kemudian benih tersebut ditaburkan secara merata dalam bak kecambah.
c. Sebelum benih berkecambah, bak kecambah harus diberi atap / naungan.
d. Penyiraman dilakukan satu kali setiap hari dengan menggunakan gembor yang mempunyai lubang halus.
BPDAS Asahan Barumun
Pembuatan NaunganNaungan dapat dibuat dari rumbia, daun
kelapa, paranet atau sarlon net. Untuk bibit jenis tertentu, jika perlu dapat dibuat sungkup.
Tinggi atap naungan biasanya 50 cm dari tanah atau dari bak untuk bagian yang rendah dan 75 cm untuk bagian yang tinggi
BPDAS Asahan BarumunPembuatan Naungan
BPDAS Asahan Barumun
Penyapihan BibitCara kerja:
a. Sebelum bibit disapih, pot di bedeng sapih disiram
terlebih dahulu.
b. Pot dilubangi dengan stik secara tegak lurus dan tepat di
tengah diameter polybag. Dalamnya lubang disesuaikan
dengan panjang akar kecambah lebih sedikit .
c. Setelah itu kecambah di-masukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan dan ditutup kembali dengan menggunakan stik.
d. Penyiraman dilakukan setelah selesai penyapihan dan dilakukan setiap hari apabila dibutuhkan
BPDAS Asahan Barumun
PemeliharaanPemeliharaan Bibit di persemaian meliputi :
1. Penyiangan dan pembersihan rumput atau
tanaman pengganggu
2. Penyulaman
3. Penyiraman
4. Pemberantasan hama / penyakit tanaman
BPDAS Asahan Barumun
Pengangkutan Bibita. Penanaman dilakukan setelah bibit siap tanam
yaitu dengan
tinggi ± 30 cm, bibit sehat (bebas hama dan penyakit) serta berbatang tunggal
b. Pengangkutan bibit hendaknya menggunakan kontainer yang terbuat dari kayu atau plastik
c. Sebelum bibit diangkut perlu disiram
d. Pengangkutan jarak jauh menggunakan kendaraan tertutup.
BPDAS Asahan Barumun
Pengangkutan bibit
Jarak dekat
Jarak Jauh
Tim pengawas
BPDAS Asahan Barumun
TANAM POHON UNTUK KEHIDUPAN DAN KESEJAHTERAAN KITA
Peletakan bibit pada
lubang tanam
Pembukaanpolybag
Penanaman
Penutupan lubang tanam
Pembersihan lahan
TAHAPAN PENANAMAN
BPDAS Asahan Barumun
1. Pembersihan rumputMaksud perumputan adalah menghilangkan
rumput atau tumbuhan liar (alang-alang) yang tidak diinginkan tumbuh bersama semai.
BPDAS Asahan Barumun
2. PenyulamanMaksud Penyulaman adalah mengganti bibit yang
mati dengan yang baru.Ganti ganti
BPDAS Asahan Barumun
3. Penyiraman Kegiatan penyiraman dilakukan pada
saat semai akan layu, atau apabila
medium telah menjadi agak kering. Ayo bang
siram…
BPDAS Asahan Barumun
4. Pemberantasan hama Maksud melindungi tanaman dari hama
pengganggu yang dapat merusak/mematikan tanaman
Ampuun ooommm…
.
Top Related