ILMU UKUR WILAYAH TPT 2201 Dosen Pengampu Ir. Sukirno, MSIr. Wisnu Wardana, MSNgadisih, STP., MP Chandra Setyawan, STP,MEng
BTM(Boussole Tranche Montagne)
BTM (Boussole Tranche Montagne) :Boussole = kompasTranche = garis tinggi, garis kontur (garis khayal yang menghubungkan titik-titik di lapangan yang mempunyai tinggi tempat yang sama)Montagne = gunungBTM merupakan alat untuk pemetaanAzimuth = sudut yang terbentuk antara garis visir dengan arah Utara magnetik bumi
Teropong ukur tanah, letaknya eksentris tidak tepat pada sumbu I
Kompas, letaknya sentris, sumbu kompas tepat pada sumbu I instrumen
Skala sudut vertikal
Nonius pembaca sudut vertikal
5. Sekrup pengunci dan gerak halus vertikal (terhadap sumbu II) Sekrup pengunci dan gerak halus horisontal (terhadap sumbu I)
Nivo
Sekrup penyetel (3 buah)
Kerangka
10. StatifBagian-bagian BTM
Pemeriksaan jenis kompas1. Pasang dan setel BTM pada statif2. Arahkan teropong ke Utara , dalam posisi biasa3. Baca jarum kompas arah Utara; apabila : a. azimuth terbaca 00 dasar pengukuran arah utara b. azimuth terbaca 1800 dasar pengukuran arah selatan
Pemeriksaan jenis kompas (lanjutan)Az. Selatan-TimurAz. Selatan-BaratAz. Utara-BaratAz. Utara-Timur
Syarat pengaturan BTM (Soenjoto):1. Garis visir tegaklurus sumbu II (sumbu horisontal)2. Sumbu II tegak lurus sumbu I ( sumbu vertikal)3. Garis arah nivo sejajar dengan garis visir
Syarat pengaturan BTM (Soetomo) :1. Garis arah nivo tegaklurus sumbu I2. Sumbu II mendatar3. Garis bidik teropong (visir) tegaklurus sumbu II4. Kesalahan indeks sebesar 0 (nol)5. Pengukur jarak optis mempunyai koefisien sebesar 100Syarat pengaturan BTM
Kesalahan yang mungkin terjadi pada pengukuran dengan BTM Kesalahan indeks, yaitu pada saat garis visir horisontal penunjukan sudut vertikal tidak sama dengan 0 (nol) bagaimana cara ngeceknya ?a. Kesalahan indeksb. Eksentrisitas teropongc. Eksentrisitas jarum kompas
Kesalahan yang mungkin terjadi pada pengukuran dengan BTM (lanjutan)Eksentrisitas teropong, oleh karena teropong tidak terletak tepat pada sumbu I, sehingga pada pengukuran jarak dekat pengukuran azimuthnya menjadi kurang tepat. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan pembacaan Biasa dan Luar Biasa Bi + LBi + 180Azimuth = ------------------------ 2
Eksentrisitas jarum kompas, ini terjadi apabila titik pusat jarum kompas tidak berimpit dengan titik pusat lingkaran skala sudut kompas, atau dapat pula disebabkan oleh bengkoknya jarum kompas. Untuk mengatasi hal ini maka harus dibaca penunjukan jarum arah Utara (sebesar U) dan jarum arah Selatan (sebesar S). Kesalahan yang mungkin terjadi pada pengukuran dengan BTM (lanjutan) U + S - 180Azimuth = ------------------- 2
GANTI BAB FOTOGRAMMETRI
Catatan pada syarat pengaturan Soetomo :garis arah nivo harus tegaklurus sumbu I karena nivo terletak pada kerangka
b. kesalahan indeks sebesar 0
c. Pengukur jarak optis mempunyai koefisien sebesar 100, ini hanya berlaku pada alat yang lama yang harus menyetel lebih duluCara pengecekan syarat pengaturan BTM sama dengan teodolit
PRASASTI BTM DI RSPAD JAKARTA
Top Related