BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat dan
petunjukNya, kami dapat menyelasaikan pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah (LAKIP) BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017.
LAKIP ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi BTKLPP Kelas I Medan. Laporan ini juga memuat aspek keuangan yang
secara langsung ada hubungannya dengan hasil (output) dalam rangka mendukung
kinerja manajerial BTKLPP Kelas I Medan
Dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor : 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenkes RI Nomor
2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Berbasis Lingkungan Tahun 2017
dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai
BTKLPP Kelas I Medan, Unit-unit lintas program dan lintas sektor terkait atas
dukukngan yang di berikan dalam pelaksanaan tugas BTKLPP Kelas I Medan.
Demikian LAKIP BTKLPP Medan ini disusun kiranya dapat digunakan sebagai
gambaran kinerja BTKLPP Medan di tahun 2018.
Medan, 15 Januari 2018
K e p a l a,
Dr. Amar Muntaha, SKM,M.Kes NIP. 196102181984031001
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKLPP)
Kelas I Medan Tahun 2017 ini merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja
BTKLPP dalam melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
berbasis Lingkungan Tahun 2017 yang berorientasi kepada pencapaian tujuan
sasaran kinerja BTKLPP sebagaimana telah ditetapkan.
BTKLPP Kelas I Medan menjalankan Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit berbasis Lingkungan memiliki sasaran menurunkan angka kesakitan,
kematian akibat penyakit dengan melaksanakan 5 (lima) kegiatan yaitu :
1. Kegiatan Pembinaan Surveilans dan Karantina Kesehatan
2. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonosis
3. Kegiatan Pencegahan dan Penularan Penyakit Menular Langsung
4. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan pada Tahun 2010 yang mencapai
target yang telah ditetapkan ada sebanyak 11 indikator dan yang tidak memenuhi
target ada 1 indikator yaitu indikator ke-9.
Capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan pada Tahun 2011 yang mencapai
target yang telah ditetapkan ada sebanyak 9 indikator dan yang tidak memenuhi
target ada sebanyak 3 indikator yaitu indikator 6, indikator 8 dan indikator 9.
Capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan pada Tahun 2012 yang mencapai
target yang telah ditetapkan ada sebanyak 9 indikator dan yang tidak memenuhi
target ada sebanyak 3 indikator yaitu indikator 1, indikator 2 dan indikator 6.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 iii
Capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan pada Tahun 2013 yang mencapai
target yang telah ditetapkan ada sebanyak 10 indikator dan yang tidak memenuhi
target ada sebanyak 2 indikator yaitu indikator 1, indikator 2.
Untuk capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan pada Tahun 2014 yang
mencapai target yang telah ditetapkan ada sebanyak 11 indikator dan yang tidak
memenuhi target ada sebanyak 1 indikator yaitu indikator 1.
Sebagai indikator keberhasilan sasaran pelaksanaan kegiatan, yang telah
ditetapkan 10 (sepuluh) indikator kinerja sasaran program yang memiliki target
pertahun selama 5 tahun (2015 – 2019).
Untuk capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2015 dalam
melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berbasis Lingkungan
dapat dilihat dari hasil pengukuran indikator sasaran. Dari 10 (sepuluh) indikator
sasaran yang diukur, 4 (empat) indikator dapat mencapai target, dan 6 (enam)
indikator dapat melampaui target.
Sementara capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2016 dalam
melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berbasis Lingkungan
dapat dilihat dari hasil pengukuran indikator sasaran. Dari 10 (sepuluh) indikator
sasaran yang diukur, 3 (tiga) indikator dapat mencapai target, dan 7 (tujuh)
indikator dapat melampaui target.
Sedangkan capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan untuk Tahun 2017 dalam
melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berbasis Lingkungan
dapat dilihat dari hasil pengukuran indikator sasaran. Dari 10 (sepuluh) indikator
sasaran yang diukur, 2 (dua) indikator dapat mencapai target, dan 8 (delapan )
indikator dapat melampaui target.
Adapun 2 (dua) indikator yang mencapai target yaitu : (1). Persentase KLB
yang direspon < 24 jam = 100,00, (2) Peningkatan pencapaian Akreditasi
Laboratorium. = 100 %. Dan untuk 8 (delapan) indikator yang melebihi target
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 iv
adalah sebagai berikut : (1) Jumlah Pengamatan Faktor Risiko Penyakit Potensial
wabah, penyakit menular pada Kab/Kota yang dilakukan = 133,33 %, (2) Jumlah
jejaring kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja = 108.62 %,
(3) Jumlah Kawasan Kajian dan Evaluasi dampak kesehatan Lingkungan serta
evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya = 108,89 % (4). Jumlah rancang
bangun model dan tekhnologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan = 200,00% (5). Kemampuan Uji Laboratorium Penyakit Potensial,
wabah penyakit menular/Tidak menular prioritas dan factor risikonya = 141,47 %,
(6). Kemampuan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi sebesar = 142,85%, (7). Jumlah
Kelengkapan Dokumen Perencanaan / Laporan / Pengelolaan Keuangan /
Kepegawaian / BMN dan ketepatan waktu pengiriman laporan sebesar = 106.38 %,
(8) Untuk indikator Jumlah Pelatihan Administrasi dan Tekhnis yang diikuti dalam
mendukung Tugas Pokok dan Fungsi BTKLPP Medan = 149,12 %
Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja tahun 2017 menunjukkan bahwa
BTKLPP Kelas I Medan memenuhi sasaran yang ditargetkan. Realisasi pencapaian
sasaran BTKLPP Kelas I Medan yang diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja
yang telah ditetapkan yaitu :
1. Meningkatnya kinerja Bidang Surveilans Epidemiologi
2. Meningkatnya kinerja Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
3. Meningkatnya kinerja Bidang Pengembangan Teknologi Laboratorium
4. Meningkatnya kinerja dukungan administrasi dan manajemen
Perlu kami sampaikan bahwa RPJMN ke II (2010-2014) indikator yang
harus dicapai adalah 12 indikator, sementara untuk tahun 2015 indikator yang
harus dicapai ada 10 Indikator (RPJMN tahap III) dan merupakan awal capaian
indikator 5 (lima) tahunan (2015-2019), dan untuk tahun 2017 merupakan tahun
ketiga dari RPJMN tahap III.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 v
Tabel 1.
Perbandingan Pengukuran Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2015,
Tahun 2016 dengan Tahun 2017
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK)
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017
TARGET
CAPAIAN
% CAPAIAN TARGET
CAPAIAN % CAPAIAN TARGET
CAPAIAN % CAPAIAN
1) Persentase KLB yang direspon < 24 jam
100 % 100 % 100 100% 100 % 100 100 % 100% 100
2) Jumlah pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular pada kabupaten/kota yang dilakukan.
8 Lokasi 8 100,00 6 Lokasi 8 133,33 6 Lokasi 8 133,33
3) Jumlah jejaring kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja
57
Kajian/Lokasi
63 110,53
59
Kajian/Lokasi
63 106,78
58
Kajian /Lokasi
63 108,62
1) Jumlah kawasan Kajian dan Evaluasi dampak kesehatan Lingkungan serta evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya
149 Kajian/La
poran
163 109,40 90
Kajian/La
poran
90 100,00 90
Kajian
/Laporan
98 108,89
2) Jumlah rancang bangun model dan tekhnologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
5 Model 5 100.00 5 Model 10 200,00 1 Model 2 200,00
1) Kemampuan Uji Laboratorium Penyakit Potensial, wabah penyakit menular/Tidak menular prioritas dan factor risikonya
11.600
sampel 13.225 114,01
12.000
Sampel 12.300 102,50
12.700
Sampel 17.967 141,47
2) Kemampuan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi
125 Alat 138 110.40 140 Alat 143 102,14 140 Alat 200 142,85
3) Peningkatan kemampuan pencapaian Akreditasi Laboratorium.
7
Dokumen/
Unit/ Paket
7 100,00
20
Dokumen/
Unit/Paket
20 100,00 21
Dokumen 21 100,00
1) Jumlah Kelengkapan Dokumen
35 Dokumen/
38 108.57 45
Dokumen 47 104,44
47 Dokumen
50 106,38
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 vi
Perencanaan/Laporan/ Pengelolaan Keuangan/Kepegawaian/BMN dan ketepatan waktu pengiriman laporan
58 orang/ 12 bulan
2) Jumlah Pelatihan Administrasi dan Tekhnis yang diikuti dalam mendukung Tugas Pokok dan Fungsi BTKLPP Medan
9 Orang 10 111,11 45 Orang 82 182,22 57
Orang 85 149,12
10.709.510.000 12.954.798.000,- 15.580.490.000
Untuk mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan maka pada tahun 2010
jumlah Anggaran sebesar Rp. 5.198.490.000,- dan realisasi anggaran adalah Rp.
4.984.937.858,- atau (95,89%), jumlah anggaran tahun 2011 sebesar
Rp.5.267.455.000,- dan realisasi anggaran adalah Rp.5162.397.794,- atau (98,01
%), Jumlah anggaran tahun 2012 sebesar Rp.5668.588.000,- dan realisasi adalah
Rp.5.519.824.618,- atau (97,38), jumlah anggaran tahun 2013 sebesar
Rp.14.010.659.000,- dan realisasi anggaran adalah Rp.12.591.472.246,- atau
(89,88%), jumlah anggaran tahun 2014 sebesar Rp.17.345.832.000,- dan realisasi
adalah Rp.15.467.529.415,- atau (89,88 %)
Sesuai dengan rencana kinerja 2015, selama periode ini BTKLPP Kelas I Medan
mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan melalui sepuluh
indikator dengan Anggaran Rp. 10.709.510.000,- dan realisasi anggaran Rp.
9.743.460.655 (90.98 %), sedangkan untuk tahun 2016 jumlah anggaran sebesar
Rp. 12.954.798.000,- dan realisasi anggaran adalah Rp.12.376.153.688.,- atau
(95,53 %, dan untuk tahun anggaran 2017 jumlah anggaran sebesar Rp.
15.580.490.000,- dan realisasi anggaran adalah Rp.14.084.929.927,- atau (90,40
%)
Jika dibandingkan dengan tahun 2015, dapat diinformasikan bahwa hasil
capaian kinerja BTKLPP Kelas I Medan selama tahun 2016 meningkat dari tahun
2015, dan untuk tahun 2017 persentase realisasi anggaran menurun dari tahun
sebelumnya, tetapi dari jumlah nominal realisasi anggaran meningkat. Hal ini
disebabkan adanya komitmen Aparatusr Sipil Negara pada BTKLPP Kelas I Medan
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 vii
untuk bekerja lebih sungguh-sungguh dalam upaya mencapai target yang telah
ditetapkan.
Komitmen dan konsekuensi yang kuat dari pimpinan dan seluruh pegawai
BTKLPP Kelas I Medan untuk memfokuskan pemanfaatan sumber-sumber daya dan
anggaran kegiatan menjadi salah satu kunci utama penentu pencapaian target yang
telah ditetapkan.
Sesuai dengan analisis atas capaian kinerja tahun 2017, dapat dirumuskan
beberapa langkah penting strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan
masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan rencana kinerja
tahun 2018, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan koordinasi yang lebih intensif baik dengan pihak di luar
Kementerian Kesehatan maupun dengan unit teknis lain di Kementerian
Kesehatan serta diantara bagian dan seksi di lingkungan BTKLPP Kelas I Medan
khususnya dalam hal perencanaan program dan Anggaran serta pelaksanaan
kegiatan.
2. Melaksanakan peningkatan kualitas SDM dengan berbagai pendidikan dan
pelatihan teknis yang diperlukan.
3. Meningkatkan pemberdayaan sumber-sumber daya yang ada dengan
Optimal,efisien dan efektif baik Anggaran, SDM, Sarana/Prasarana dan
Perbekalan Kesehatan.
4. Perencanaan dan Penganggaran program/kegiatan supaya lebih mapan, akurat
dan dapat dilaksanakan tepat waktu.
5. Ketulusan, keikhlasan dan integritas yang tinggi, dan didukung komitmen yang
kuat dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsi setiap ASN.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 viii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xi
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................ 2
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ....................................................... 2
D. STRUKTUR ORGANISASI ............................................................. 4
E. SISTEMATIKA PENULISAN ........................................................... 4
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA ............................................................. 7
B. PERJANJIAN KINERJA .................................................................. 16
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ............................ 18
B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA ................................................... 20
1. Indikator Pertama .................................................................. 20
2. Indikator Kedua ..................................................................... 23
3. Indikator Ketiga .................................................................... 26
4. Indikator Keempat ................................................................ 33
5. Indikator Kelima ..................................................................... 50
6. Indikator Keenam ................................................................. 53
7. Indikator Ketujuh .................................................................. 54
8. Indikator Kedelapan ................................................................ 56
9. Indikator Kesembilan ............................................................ 57
10. Indikator Kesepuluh .............................................................. 62
C. SUMBER DAYA ............................................................................ 64
1. Sumber Daya Manusia ............................................................. 64
2. Sumber Daya Anggaran ........................................................... 66
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ........................................ 71
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 ix
D. PERBANDINGAN KINERJA ANTARA TAHUN 2010 DENGAN TAHUN 2014
DAN ANTARA TAHUN 2015 DENGAN TAHUN 2017 ......................... 72
BAB IV : KESIMPULAN ............................................................................... 80
LAMPIRAN
Pernyataan Penetapan Kinerja
Form Penetapan Kinerja
Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Form Pengukuran Kinerja (PK)
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Rencana Kinerja Tahunan BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017 ...... 15
Tabel 2 : Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017 .................. 16
Tabel 3 : Pengukuran Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017 ............... 18
Tabel 4 : Jenis Model / Teknologi TTG ...................................................... 51
Tabel 5 : Capaian Target BTKLPP Medan Tahun 2017 ............................... 66
Tabel 6 : Pagu dan Realisasi Anggaran BTKLPP Medan Tahun 2017 .......... 68
Tabel 7 : Pencapaian Indikator Kinerja BTKLPP Medan Tahun 2017 .............. 70
Tabel 8 : Barang Milik Negara (BMN) BTKLPP Medan Tahun 2017 ............... 71
Tabel 9 : Perbandingan Pengukuran Kinerja BTKLPP Kelas I Medan
Tahun 2010 s.d. Tahun 2014 ..................................................... 73
Tabel 10 : Perbandingan Pengukuran Kinerja BTKLPP Kelas I Medan
Tahun 2015 s.d. Tahun 2017 ..................................................... 75
Tabel 11 : Perbandingan Realisasi Keuangan TA. 2010 s.d 2017................ .... 78
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 xi
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1 : SDM BTKLPP Medan Menurut Jabatan, Golongan, Pendidikan
Dan Jenis Kelamin TA. 2017 ....................................................... 66
Grafik 2 : Pencapaian Target BTKLPP Medan TA. 2017 ………………………….. 68
Grafik 3 : Realisasi Anggaran BTKLPP Medan TA. 2017 ………………...... 69
Grafik 4 : Pencapaian Indikator BTKLPP Medan TA. 2017 ………… 71
Grafik 5 : Perbandingan Capaian Indikator TA. 2010 s.d TA. 2014 ………… 74
Grafik 6 : Perbandingan Capaian Indikator TA. 2015 s.d TA. 2017 ………… 77
Grafik 7 : Perbandingan Realisasi Keuangan TA. 2010 s.d TA. 2017 ………… 78
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas
diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Tahun 1945, yaitu pasal 28 bahwa setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
Pembangunan kesehatan merupakan cermin indikator utama keberhasilan
pembangunan bangsa Indonesia. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud.
Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bagian dari Tata Organisasi
Pemerintah memiliki kewajiban secara periodik untuk mengkomunikasikan
pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada stakeholders yang
dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK). LAK dalam kerangka sistem
akuntabilitas kinerja di lingkungan Kementerian Kesehatan adalah perwujudan salah
satu kewajiban untuk menjawab apa yang sudah diamanahkan kepada setiap
pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk melaksanakan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah
dalam melaksanakan misi dalam rangka mencapai visi/tujuan organisasi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
2349/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 2
Pemberantasan Penyakit Menular, dan PMK Nomor : 64 tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
BTKLPP Kelas I Medan merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan
dan memiliki wilayah pelayanan yang meliputi 3 (tiga) propinsi, yaitu Propinsi
Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
LAKIP BTKLPP Kelas I Medan tahun 2017 ini disusun dengan mengacu pada
Permenkes Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja BTKLPP Medan adalah
bentuk pertanggungjawaban kinerja BTKLPP Medan secara tertulis kepada Menteri
Kesehatan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BTKLPP Medan pada Tahun
2017 dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan khususnya Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Adapun tugas BTKLPP Medan adalah melaksanakan surveilans epidemiologi,
kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu dan kalibrasi,
pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna,
kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB di bidang pemberantasan penyakit
menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BTKLPP Kelas I Medan menyelenggarakan
fungsi :
a. pelaksanaan surveilans epidemiologi
b. pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan
c. pelaksanaan laboratorium rujukan
d. pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 3
e. pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi
f. pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini, dan
penanggulangan KLB/wabah dan bencana.
g. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
h. pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pemberantasan
penyakit menular dan kesehatan lingkungan dan kesehatan matra
i. pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BTKLPP Kelas I Medan
dilengkapi dengan struktur organisasi yang terdiri dari :
a. Kepala Balai
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi
d. Kepala Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium
e. Kepala Seksi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
f. Instalasi-Instalasi:
1) Instalasi Pendidikan dan Pelatihan
2) Instalasi Pelayanan Teknik
3) Instalasi Laboratorium Biologi Lingkungan
4) Instalasi Laboratorium Kimia
5) Instalasi Laboratorium Fisika, Udara dan Radiasi
6) Instalasi Laboratorium Virologi
7) Instalasi Pemeliharaan Alat, Uji Mutu dan Kalibrasi
8) Instalasi Teknologi Tepat Guna
9) Instalasi Entomologi
10) Instalasi Pemberantasan Penyakit Tidak Menular
g. Kelompok Jabatan Fungsional:
1) Kelompok Jabatan Epidemiolog
2) Kelompok Jabatan Sanitarian
3) Kelompok Jabatan Entomolog
4) Pranata Laboratorium
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 4
D. STRUKTUR ORGANISASI
Adapun bagan Struktur organisasi BTKLPP Kelas I Medan adalah sebagai
berikut :
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja BTKLPP Kelas I Medan
terdiri dari :
1. Kata Pengantar
2. Ringkasan Eksekutif
3. Daftar Isi
4. BAB I. PENDAHULUAN
Ka. BTKLPP Kelas I Medan
Ka. Sub Bag. Tata Usaha
Ka. Seksi SE
Ka. Seksi PTL Ka. Seksi ADKL
INSTALASI
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 5
Bab ini menguraikan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan
tujuan penulisan, tugas pokok dan fungsi BTKLPP Kelas I Medan serta sistematika
penulisan laporan.
5. BAB II. PERENCANAAN KINERJA
Bab ini menguraikan beberapa hal penting dalam perencanaan dan
perjanjian kinerja BTKLPP Medan pada tahun 2017, meliputi :
A. Perencanaan Kinerja
Uraian singkat tentang Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015 – 2019
dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BTKLPP Kelas I Medan
B. Perjanjian Kinerja
Uraian singkat tentang Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Medan
Tahun 2017.
6. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan hasil pengukuran dan analisis pencapaian kinerja
yang di dalamnya menjelaskan analisis per indikator dengan mengungkapkan
kegiatan-kegiatan yang terkait langsung dengan indikator maupun yang bersifat
pendukung, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan
kegagalan, hambatan/kendala, permasalahan yang dihadapi serta usulan
pemecahan masalah yang akan dilaksanakan.
Pada bagian ini disajikan juga beberapa sumber daya yang mendukung dalam
pencapaian kinerja, seperti Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Anggaran dan
Sumber Daya Sarana dan Prasarana.
7. BAB IV. KESIMPULAN
Mengemukakan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang terkait dengan pencapaian kinerja BTKLPP
Kelas I Medan serta strategi pemecahan masalahan yang akan dilaksanakan di
tahun mendatang.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 6
8. LAMPIRAN – LAMPIRAN
Pernyataan Penetapan Kinerja
Form Penetapan Kinerja
Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Form Pengukuran Kinerja (PK)
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara
sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan peluang dan kendala
yang ada atau yang mungkin timbul. Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas 3 (tiga)
yaitu : Rencana Aksi Kegiatan (RAK), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan
Penetapan Kinerja (PK).
1. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015 – 2019
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) BTKLPP Kelas I Medan merupakan bagian
integral dari Rencana Aksi Program (RAP) Direktorat Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit secara nasional yang secara teknis menjadi tanggung jawab Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan tujuan menurunkan angka
kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan sebagai salah
satu pelaku pembangunan nasional telah menyusun Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015 – 2019 yang merupakan dokumen perencanaan yang
bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan
dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan.
Setelah tersusunnya Renstra tersebut, untuk melaksanakan program dan
kegiatan pembangunan kesehatan unit utama (Eselon I) menyusun Rencana Aksi
Program (RAP) dan pada masing-masing Eselon II atau Satuan Kerja (Satker)
menyusun Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dengan periode waktu yang sama sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
2349/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Organisasi dan Tata
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 8
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pemberantasan Penyakit Menular, dan PMK Nomor : 64 tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I
Medan merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan yang berada dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
2349/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pemberantasan Penyakit Menular, dan PMK Nomor : 64 tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
RAK BTKLPP Kelas I Medan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat
indikatif yang menguraikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BTKLPP
Kelas I Medan untuk kurun waktu tahun 2015 – 2019 yang memuat Visi, Misi, Nilai
Nilai, Tujuan, Dan Sasaran Strategis sesuai visi misi Pemerintah Republik Indonesia
sebagai berikut :
a. Visi
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong royong”
b. .Misi
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan,
yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 9
jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi,
maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Pemerintah memiliki agenda dalam penyelenggaraan pemerintahan
yaitu menerapkan TRISAKTI dan NAWA CITA. Dalam implementasi
penyelenggaraan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit NAWACITA
Pemerintah Indonesia dijabarkan sebagai berikut :
TRISAKTI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
1. Berdaulat dalam
politik
2. Berdikari dalam
ekonomi
3. Berkepribadian
dalam budaya
1) Penyakit (agen penyakit) dapat menjadi kekayaan dan
memiliki posisi tawar dalam hubungan internasional
2) Setiap penyakit endemik harus mampu dicegah,
dikendalikan, diberantas, dan ditanggulangi dengan
kekuatan dan sumberdaya sendiri
3) Watak dan perilaku seluruh warga negara menjadi aset
budaya bangsa guna mencegah, mengendalikan,
memberantas, dan mananggulangi penyakit dan faktor
risikonya.
NAWACITA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
1. Menghadirkan kembali
negara untuk
melindungi segenap
1) Melakukan rekondisi sumber daya nasional dan kearifan
lokal dalam melindungi seluruh warga bangsa agar
terhindar dari ancaman penyakit dan faktor risikonya.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 10
bangsa dan
memberikan rasa
aman pada seluruh
warga negara.
2. Membuat pemerintah
tidak absen dengan
membangun tata
kelola pemerintahan
yang bersih, efektif,
demokratis, dan
terpercaya.
3. Membangun Indonesia
dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-
daerah dan desa
dalam kerangka
negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah
dengan melakukan
reformasi sistem dan
penegakan hukum
yang bebas korupsi,
bermartabat, dan
terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas
hidup manusia
Indonesia.
6. Meningkatkan
produktivitas rakyat
dan daya saing di
pasar internasional.
7. Mewujudkan
2) Upaya perlindungan diwujudkan dalam Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berbasis
Lingkungan dengan manajemen yang bersih, transparan,
akuntabel, serta efektif dan efisien.
3) Meningkatkan kinerja Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit berbasis masyarakat dan
penguatan peran daerah dalam bingkai program nasional
yang terpadu dan terintegrasi.
4) Menyiapkan regulasi sebagai dasar tindak Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam rangka
reduksi, eliminasi, dan eradikasi, baik skala lokal,
nasional, regional maupun global.
5) Mengurangi dan/atau mencegah potensi risiko
penyebaran penyakit dan meminimalisasi dampak buruk
akibat penyakit dan buruknya kualitas kesehatan
lingkungan.
6) Meningkatkan kemampuan dalam mencegah,
mengendalikan, memberantas dan menanggulangi
kejadian penyakit serta faktor risikonya di seluruh wilayah
NKRI termasuk di lingkungan pintu masuk negara agar
tercipta suasana kesehatan lingkungan yang sehat
sebagai prasyarat utama dalam meningkatkan
produktivitas dan daya saing sumberdaya manusia
Indonesia.
7) Menjalin komunikasi, informasi, dan edukasi dengan mitra
strategis dan warga masyarakat agar timbul dan
berkembang pemahaman terhadap upaya pencegahan,
pengendalian, dan penanggulangan penyakit serta faktor
risikonya dengan teknologi tepat guna yang digali dari
bumi sendiri.
8) Melakukan perubahan mendasar terhadap kebijakan dan
strategi guna mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 11
c. Nilai-nilai
Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan kesehatan,
Kementerian Kesehatan menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai yaitu :
1. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan
selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang
terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan
suku, golongan, agama, dan status sosial ekonomi.
2. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak,
karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh
Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen
masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi
profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan
masyarakat akar rumput.
3 . Responsif
Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat,
serta tanggap dalam mengatasi permasalahan didaerah, situasi kondisi
kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi
karakter bangsa.
9. Memperteguh
kebhinekaan dan
memperkuat restorasi
sosial Indonesia.
berbasis masyarakat dan penguatan daerah.
9) Menggali dan mengembangkan sumber daya dan
kearifan lokal untuk melakukan penguatan kembali upaya
pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan
penanggulangan penyakit serta faktor risikonya
berdasarkan permasalahan yang dihadapi.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 12
setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar
dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan penanganan yang berbeda pula.
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang
telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.
d. Tujuan
Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu:
1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap
(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial
di bidang kesehatan.
Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum
siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok
usia kerja,maternal, dan kelompok lansia.
Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau
outcome). Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan
dicapai adalah:
1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP
2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran
hidup.
3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 13
Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan,
maka ukuran yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan
setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%
2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80
menjadi 8,00.
Dukungan Ditjen P2P terhadap Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan
upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan
kegiatan promotif dan preventif diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan pencapaian
tujuan Ditjen P2P yaitu terselenggaranya pencegahan dan pengendalian penyakit
secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui :
1) Pelaksanaan Surveilans Karantina Kesehatan
2) Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonotik
3) Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
4) Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
5) Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan
NAPZA
6) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program P2P
Dukungan BTKLPP Kelas I Medan terhadap Ditjen P2P dan Kementerian
Kesehatan dalam meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif diwujudkan dalam
bentuk pelaksanaan pencapaian tujuan BTKLPP Kelas I Medan yaitu
terselenggaranya pencegahan dan pengendalian penyakit secara berhasil-guna dan
berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya melalui :
1) Pelaksanaan kegiatan Surveilans Epidemiologi
2) Pelaksanaan kegiatan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 14
3) Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Tekhnologi Laboratorium
4) pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna
5) pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi
6) Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
e. Sasaran Strategis
Sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam Rencana Aksi
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2015-2019 sebagaimana
tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 adalah
sebagai berikut :
1) Persentase Cakupan Keberhasilan pengobatan pasien TB/ Succes Rate (SR)
90%.
2) Prevalensi HIV sebesar< 0,5%
3) Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria sebesar 300 kab/kota
4) Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta sebesar 34 provinsi
5) Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis sebesar 35 Kabupaten/Kota
6) Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
tertentu sebesar 40%.
7) Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.
8) Persentase kab/kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) minimal 50 persen sekolah sebesar 50%
9) Jumlah kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas yang menyelenggarakan
upaya kesehatan jiwa sebanyak 280 kab/kota.
10) Meningkatnya Surveilans Penyakit Menular dan Tidak Menular berbasis
laboratorium sebesar 50 %
11) Persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melaksanakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah sebesar 100%.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 15
2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Rencana Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan tahunan indikator
kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
rencana aksi kegiatan.
Rencana Kinerja Tahunan BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017 adalah sebagai
berikut :
Tabel 1
Rencana Kinerja Tahunan BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017
No SASARAN INDIKATOR TARGET 2017
1 2 3 4
1 Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi
1) Persentase KLB yang direspon < 24 jam
100 %
2) Jumlah pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular pada kabupaten/kota yang dilakukan.
6 Lokasi
3) Jumlah jejaring kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja
58 Kajian/Lokasi
2
Meningkatnya Kinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
1) Jumlah kawasan Kajian dan Evaluasi dampak kesehatan Lingkungan serta evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya
90 Kajian/Laporan
2) Jumlah rancang bangun model dan tekhnologi tepat guna Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3 Model
3
Meningkatnya Kinerja Pengembangan Tekhnologi Laboratorium
1) Kemampuan Uji Laboratorium Penyakit Potensial, wabah penyakit menular/Tidak menular prioritas dan factor risikonya
12.700 sampel
2) Kemampuan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi
140 Alat
3) Peningkatan Kemampuan pencapaian Akreditasi Laboratorium.
21 Dokumen/Unit
4 Meningkatnya Dukungan Administrasi dan Manajemen
1) Jumlah Kelengkapan Dokumen Perencanaan/Laporan/ Pengelolaan Keuangan/Kepegawaian/BMN dan ketepatan waktu pengiriman laporan
47 Dokumen/64orang/ 12 bulan
2) Jumlah Pelatihan Administrasi dan Tekhnis yang diikuti dalam mendukung Tugas Pokok dan Fungsi BTKLPP Medan
57 Orang
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 16
B. PERJANJIAN KINERJA
Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja
kesepakatan/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan
target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh
instansi. Penetapan Kinerja (PK) dimaksud adalah bagian dari Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan serangkaian
dokumen perencanaan yang mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara
Rencana Aksi Kegiatan (RAK), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan
Kinerja (PK) yang dijadikan dasar dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Target-target kinerja sasaran program yang ingin dicapai BTKLPP Kelas
I Medan dalam dokumen Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun
2017, adalah sebagai berikut :
Tabel 2
Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017
No SASARAN INDIKATOR TARGET 2017
SEBELUM REVISI SESUDAH REVISI
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi
1) Persentase KLB yang direspon < 24 jam
100 % 100 %
2) Jumlah pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular pada kabupaten/kota yang dilakukan.
6 Lokasi 6 Lokasi
3) Jumlah jejaring kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja
58 Kajian/Lokasi 58 Kajian/Lokasi
2
Meningkatnya Kinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
1) Jumlah kawasan Kajian dan Evaluasi dampak kesehatan Lingkungan serta evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya
90 Kajian/Laporan 90 Kajian
2) Jumlah rancang bangun model dan tekhnologi tepat guna Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3 Model 1 Model
3 Meningkatnya Kinerja
1) Kemampuan Uji Laboratorium Penyakit Potensial, wabah
12.700 sampel 12.700 Sampel
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 17
Pengembangan Tekhnologi Laboratorium
penyakit menular/Tidak menular prioritas dan factor risikonya
2) Kemampuan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi
140 Alat 140 Alat
3) Peningkatan kemampuan pencapaian Akreditasi Laboratorium.
21 Dokumen/Unit/ Paket
21 Dokumen/Unit/ Paket
4
Meningkatnya Dukungan Administrasi dan Manajemen
1) Jumlah Kelengkapan Dokumen Perencanaan/Laporan/ Pengelolaan Keuangan/Kepegawaian/BMN dan ketepatan waktu pengiriman laporan
47 Dokumen/ 58 orang/ 12 bulan
47 Dokumen/ 64 orang/ 12 bulan
2) Jumlah Pelatihan Administrasi dan Tekhnis yang diikuti dalam mendukung Tugas Pokok dan Fungsi BTKLPP Medan
57 Orang 57 Orang
Jumlah Anggaran Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit
(BTKLPP) Kelas I Medan Tahun 2017 adalah Rp. 15.580.490.000,-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas Kinerja Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian
Penyakit (BTKLPP) Kelas I Medan TA. 2017 disusun berdasarkan data pengukuran
pencapaian indikator kinerja sasaran selama satu tahun anggaran.
Pengukuran Kinerja diperoleh melalui perhitungan persentase dari angka
realisasi terhadap angka target. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh
pencapaian masing-masing indikator.
Dalam dokumen Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017 telah
ditetapkan sasaran Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
adalah menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit
dengan 10 indikator kinerja sasaran Program Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. Di bawah ini akan disampaikan hasil pengukuran kinerja
dari masing-masing indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 3
Pengukuran Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017
No SASARAN INDIKATOR
TARGET 2017
REALISASI % SEBELUM
REVISI
SESUDAH
REVISI
1 2 3 4 5 6 7
1
Meningkatnya
Kinerja Surveilans
Epidemiologi
1) Persentase KLB yang
direspon < 24 jam
100 % 100 % 100 % 100,00
2) Jumlah pengamatan
faktor risiko penyakit
potensial wabah, penyakit menular/tidak
menular pada kabupaten/kota yang
dilakukan.
6 Lokasi 6 Lokasi 8 Lokasi 133,33
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 19
3) Jumlah jejaring kerja dan kemitraan
surveilans epidemiologi
di wilayah kerja
58 Kajian/Lokasi 58 Kajian/Lokasi
63 Kajian/Lokasi
108,62
2
Meningkatnya
Kinerja Analisis Dampak
Kesehatan
Lingkungan
1) Jumlah kawasan Kajian
dan Evaluasi dampak kesehatan Lingkungan
serta evaluasi pengendalian penyakit
dan faktor risikonya
90 Kajian/Laporan
90 Kajian 98
Kajian/Lokasi 108,89
2) Jumlah rancang
bangun model dan tekhnologi tepat guna
pengendalian penyakit
dan penyehatan lingkungan
3 Model 1 Model 2 Model 200,00
3
Meningkatnya
Kinerja Pengembangan
Tekhnologi Laboratorium
1) Kemampuan Uji Laboratorium Penyakit
Potensial, wabah penyakit menular/Tidak
menular prioritas dan factor risikonya
12.700 sampel 12.700 Sampel
17.967 Sampel 141,47
2) Kemampuan Uji Kendali
Mutu dan Kalibrasi
130 Alat 140 Alat 200 Alat 142,85
3) Peningkatan kemampuan
pencapaian Akreditasi Laboratorium.
21 Dokumen/ Unit/ Paket
21 Dokumen/Unit/ Paket
21 Dokumen 100,00
4
Meningkatnya
Dukungan Administrasi dan
Manajemen
1) Jumlah Kelengkapan Dokumen
Perencanaan/Laporan/
Pengelolaan Keuangan/Kepegawaia
n/BMN dan ketepatan waktu pengiriman
laporan
47 Dokumen/ 64 orang/ 12 bulan
47 Dokumen/ 64 orang/ 12 bulan
50 Dokumen 106,38
2) Jumlah Pelatihan
Administrasi dan Tekhnis yang diikuti
dalam mendukung
Tugas Pokok dan Fungsi BTKLPP Medan
57 Orang 57 Orang 85 Orang 149,12
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 20
B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA
1. INDIKATOR PERTAMA
a. Pengertian
Persentase KLB yang direspon < 24 Jam merupakan persentase KLB yang dapat
ditanggulangi < 24 jam oleh BTKLPP Kelas I Medan.
b. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah : Jumlah keseluruhan laporan tentang KLB/ SKD
yang diterima oleh BTKLPP Kelas I Medan
melalui Koordinasi, W1, informasi Media Massa
dan media elektronik ke BTKLPP Kelas I Medan.
c. Cara Perhitungan
Realisasi KLB yang direspon < 24 Jam oleh BTKLPP Medan Indikator 1 = ---------------------------------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah keseluruhan laporan KLB yang diterima BTKLPP Medan
= 3 Laporan KLB/SKD yang direspon BTKLPP Medan x 100%
3 Laporan KLB/Peningkatan Kasus yang diterima BTKLPP Medan
= 3/3 x 100 = 100,00 %
d. Capaian Indikator
Capaian indikator pertama pada tahun 2017 adalah 100%. Selama tahun
2017, dari 3 laporan KLB yang diterima oleh BTKLPP Medan sebanyak 3 kejadian
KLB berhasil direspon cepat < 24 jam.
e. Analisa Penyebab Keberhasilan
Indikator Persentase KLB yang direspon < 24 Jam merupakan persentase
KLB yang dapat ditanggulangi < 24 jam oleh BTKLPP Kelas I Medan dapat
terlaksana dengan baik, hal ini disebabkan koordinasi dan jejaring program yang
dilaksanakan berjalan sesuai harapan, artinya bahwa setiap ada kejadian/KLB
Persentase KLB yang Direspon < 24 Jam
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 21
langsung ditanggulangi berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan di wilayah
kerja baik melalui W1 atau Telephone, WA atau SMS.
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator
Dalam hal upaya untuk mencapai target indikator pertama, upaya-upaya
yang telah dilakukan antara lain:
1) Penyelidikan Epidemiologi KLB Diare di Kabupaten Dairi tanggal, 06 Juli
2017
Kegiatan yang dilaksanakan:
- Penyelidikan Epidemiologi Faktor Risiko diare
- Pengamatan Sanitasi Lingkungan
- Pengambilan sampel air bersih
- Pemeriksaan sampel air bersih untuk Biologi dan Kimia air.
2) Penyelidikan Epidemiologi KLB keracunan makanan di BTKLPP Medan tanggal
2017.
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Penyelidikan Epidemiologi Faktor Risiko keracunan makanan
- Pengamatan sanitasi Lingkungan
- Pengambilan sampel makanan
- Pemeriksaan sampel makanan untuk Biologi dan Kimia air.
3) Sistem Kewaspadaan Dini KLB penyakit dan penilaian cepat dampak bencana
erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo tanggal 03 Agustus 2017.
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Pengumpulan data sekunder penyakit
- Pengamatan sanitasi lingkungan
4) Sistem Kewaspadaan Dini KLB penyakit diare di Kabupaten Karo tanggal 21 –
23 Maret 2017.
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Pengumpulan data sekunder penyakit
- Pengamatan sanitasi lingkungan
- Pengambilan sampel air bersih
- Pemeriksaan sampel air secara Biologi dan Kimia
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 22
5) Sistem Kewaspadaan Dini KLB penyakit DBD di Kabupaten Deli Serdang
tanggal 21 Maret 2017.
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Pengumpulan data sekunder penyakit
- Pengamatan sanitasi lingkungan
6) Sistem Kewaspadaan Dini KLB penyakit DBD di Kota Medan tanggal 22 Maret
2017.
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Pengumpulan data sekunder penyakit
Pengamatan sanitasi lingkungan
Dalam upaya mencapai target indikator pertama, ditemukan beberapa
masalah yang dihadapi antara lain:
1) Keterbatasan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan respon cepat < 24
jam
2) Keterbatasan logistik KLB untuk membantu masyarakat di lokasi
pengungsian yang dapat diserahkan ke lokasi yang perlu dilakukan respon
cepat < 24 jam
3) Keterbatasan bahan aktif insektisida untuk penanggulangan vector.
4) Lambatnya informasi kejadian luar biasa diterima sehingga menyulitkan
mendapatkan sumber utama penyebab terjadinya KLB.
g. Kendala/masalah yang dihadapi
1) Kurangnya partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi kepada
petugas kesehatan dilapangan.
2) Adanya efisiensi menyebabkan berkurangnya dukungan dana dalam
membiayai sosialisasi dan pasokan bahan aktif insektisida untuk
pengendalian vektor.
3) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap KLB
h. Usul Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan capaian target indikator pertama terhadap masalah
yang dihadapi diperlukan upaya seperti:
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 23
1) Peningkatan kualitas SDM dengan mengikutsertakan dalam beberapa
pelatihan tanggap bencana dan respon cepat < 24 jam, baik yang diadakan
oleh unit Pembina Utama maupun lintas sektor.
2) Menambah pasokan bahan aktif insektisida untuk pengendalian vektor.
3) Mensosialisasikan untuk segera mengirimkan form W1 sesegera mungkin
bila terjadi kasus KLB, minimal mengambil terlebih dahulu penyebab yang
diduga sebagai sumber utama terjadinya KLB.
2. INDIKATOR KEDUA
a. Pengertian
Jumlah pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit
menular/tidak menular pada kabupaten/kota merupakan kemampuan untuk
melakukan pengamatan faktor risiko dari penyakit potensial wabah, penyakit
menular, penyakit tidak menular Kegiatan Matra Situasi Khusus pada
kabupaten/kota di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Medan.
b. Definisi Operasional
Definisi Operasional dari Jumlah Pengamatan faktor risiko penyakit potensial
kegiatan Matra Situasi Khusus di kab/kota yang dilakukan di wilayah kerja
BTKLPP Medan tahun 2017 melalui kegiatan:
Kesiasiagaan pada situasi khusus Mudik Lebaran dan Natal Tahun
Baru 2017. Merupakan upaya kesehatan dalam bentuk situasi khusus yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah secara bermakna
dengan melakukan deteksi dini pada pengemudi bus umum AKAP/AKDP
sebagai upaya sistem kewaspadaan dini pada situasi khusus arus mudik dan
balik lebaran seperti kegiatan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan kadar
alkohol, gula daram darah dan Amphetamin (Pemeriksaan Narkoba).
Jumlah Kemampuan Pengamatan Faktor Resiko Penyakit Potensial
Wabah, Penyakit Menular/Tidak Menular Kegiatan Matra Situasi Khusus
Pada Kabupaten/Kota
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 24
c. Cara Perhitungan
Indikator 2 = Realisasi keseluruhan kegiatan Matra Situasi Khusus di kab/kota di wil.
kerja BTKLPP Medan Tahun 2017
= Jumlah Realisasi kegiatan Matra 8 Lokasi, target 6 lokasi
Capaian (%) = Realisasi x 100 %
Target
= 8 x 100 %
6
= 133,33 %
d. Capaian Indikator
Capaian indikator kedua pada tahun 2017 adalah 8 Lokasi. Selama tahun
2017, telah dilakukan sebanyak 8 lokasi di kab/kota dari 6 lokasi yang
ditargetkan, dalam hal pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah,
penyakit menular/tidak menular di wilayah kerja BTKLPP Medan.
e. Analisa Penyebab Keberhasilan
Tercapainya target ini terjadi sejalan dengan koordinasi dengan lintas sektor dan
lintas program dalam upaya pelaksanaan pengamatan faktor risiko penyakit
potensial wabah, penyakit menular/tidak menular di wilayah kerja BTKLPP Medan
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator
Dalam hal upaya untuk mencapai target indikator kedua, adapun upaya-
upaya yang telah dilaksanakan antara lain:
1. Peningkatan Kesehatan Matra
Dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan kesehatan matra, kegiatan yang
dilaksanakan yaitu:
a) Pemantapan jejaring kerja dengan lintas sektor terkait
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 25
b) Melakukan pemantauan penyakit dan Kejadian kecelakaan selama arus
mudik dan balik lebaran
c) Melakukan pemeriksaan kadar alkohol pada pengemudi bus umum
AKAP/AKDP
d) Melakukan pemeriksaan Tekanan darah pada pengemudi bus umum
AKAP/AKDP
e) Melakukan pemeriksaan Amphitamine pada pengemudi bus umum
AKAP/AKDP
f) Melakukan pemeriksan Gula dalam darah pada pengemudi bus umum
AKAP/AKDP
Kegiatan peningkatan kesehatan matra, telah dilaksanakan di beberapa wilayah
kerja BTKLPP Kelas I Medan, yaitu:
1) Peningkatan Kesehatan Dalam Rangka Situasi Khusus Natal dan Tahun
Baru di Terminal Terpadu Amplas Kota Medan, tanggal 2- 6 Januari
2017.
2) Peningkatan Kesehatan Dalam Rangka Situasi Khusus Natal dan Tahun
Baru di Terminal Pinang Baris Kota Medan, tanggal 2- 6 Januari 2017.
3) Peningkatan Kesehatan Dalam Rangka Situasi Khusus Natal dan Tahun
Baru di Kabupaten Asahan, tanggal 2- 6 Januari 2017.
4) Peningkatan Kesehatan Dalam Rangka Situasi Khusus Natal dan Tahun
Baru di Kota Pematang Siantar, tanggal 2- 6 Januari 2017
5) Peningkatan Kesehatan Dalam Rangka Situasi Khusus Arus Mudik dan
Balik Lebaran di Kabupaten Asahan, tanggal 20 – 24 Juni 2017dan 27
Juni - 01 Juli 2017.
6) Peningkatan Kesehatan Dalam Rangka Situasi Khusus Arus Mudik
Lebaran di Kota Pematang Siantar tanggal 20 – 24 Juni 2017 dan 27 Juni
- 01 Juli 2017.
7) Peningkatan Kesehatan Dalam Rangka Situasi Khusus Arus Mudik dan
Balik Lebaran di Terminal Terpadu Pinang Baris, tanggal 20 – 24 Juni
2017dan 27 Juni - 01 Juli 2017.
8) Peningkatan Kesehatan Dalam Rangka Situasi Khusus Arus Mudik
Lebaran di Terminal Terpadu Amplas tanggal 20 – 24 Juni 2017 dan 27
Juni - 01 Juli 2017
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 26
f. Kendala/masalah Yang Dihadapi
Dalam upaya mencapai target indikator kedua, ditemukan beberapa masalah
yang dihadapi antara lain:
1) Peningkatan kualitas SDM dalam hal Kegiatan Matra /Situasi Khusus
g. Usul Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan capaian target indikator pertama terhadap masalah yang
dihadapi diperlukan upaya seperti:
1) Peningkatan kualitas sumber daya dengan mengikutsertakan dalam
pelatihan yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan Kesehatan
Matra/Situasi Khusus baik yang diadakan oleh unit Pembina utama maupun
lintas sektor.
3. INDIKATOR KETIGA
a. Pengertian
Cakupan jejaring kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja
merupakan jejaring kerja dan kemitraan yang dilakukan yang berkaitan dengan
kegiatan surveilans epidemiologi di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Medan
b. Definisi Operasional
Jumlah jejaring kerja di wilayah kerja adalah pelaksanaan jejaring kerja dan
kegiatan di keseluruhan lokasi kabupaten/kota wilayah kerja BTKLPP Medan.
Cara Perhitungan
Indikator 3 = Jumlah pelaksanaan jejaring kerja di kabupaten /kota di wilayah kerja BTKLPP Medan
= Target 59 kajian/laporan tercapai 63 kajian/laporan = 106,78 %
Jumlah Cakupan Jejaring Kerja dan Kemitraan Surveilans Epidemiologi di
Wilayah Kerja
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 27
c. Capaian Indikator
Capaian indikator ketiga pada tahun 2017 sebesar 106,78 %. Dari target 59
kegiatan jejaring kerja di kabupaten pada tahun 2017, tercapai sebanyak 63
kegiatan jejaring kerja di wilayah kerja BTKLPP Medan.
d. Analisa Penyebab Keberhasilan
Peningkatan atau penurunan angka kesakitan atau kematian akibat vektor
penyakit menggambarkan keberhasilan atau kegagalan dalam pengendalian
vektor penyakit. Upaya pencegahan yang telah dilaksanakan dengan cara
memperbanyak peningkatan pengetahuan masyarakat melalui media KIE.
e. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator ketiga
yaitu persentase cakupan jejaring kerja di wilayah kerja, adalah:
1. Uji Resistensi Nyamuk Aedes Sp Sebagai Vektor Penyakit
Arbovirosis Merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan melakukan
pengumpulan jentik dan melakukan uji kerentanan nyamuk terhadap bahan
aktif insektisida yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota di wilayah
kerja BTKLPP Medan.
Kegiatan Uji Resistensi Nyamuk pada tahun 2017 dilakukan di 7
kabupaten/kota khususnya yang mengelilingi Danau Toba, yaitu :
1) Uji Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti di Kabupaten Simalungun,
tanggal 06 - 09 Februari 2017
2) Uji Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti di Kab. Toba Samosir, tanggal
13 – 17 Februari 2017.
3) Uji Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti di Kabupaten Dairi, tanggal 27
Feb - 02 Maret 2017.
4) Uji Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti di Kabupaten Samosir, tanggal
06 – 10 Maret 2017.
5) Uji Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti di Kabupaten Karo, tanggal 21
– 24 Maret 2017.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 28
6) Uji Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti di Kab. Tapanuli Utara, tanggal
03 – 07 April 2017.
7) Uji Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti di Kab. Humbang Hasundutan,
tanggal 18 – 21 April 2017.
1. Survei efektifitas Penggunaan Kelambu berinsektisida.
Merupakan kegiatan survey Pengetahuan, Sikap dan Tindakan penggunaan
kelambu berinsektisida sebagai salah satu efektivitas Intervensi malaria dengan
melakukan wawancara, observasi, survei entomologi dengan melakukan uji efikasi
kelambu berinsektisida di kab/kota wilayah kerja BTKLPP Medan.
1) Survei efektifitas dan uji resistensi kelambu di Kabupaten Batubara tanggal
08 - 11 Mei 2017.
2) Survei efektifitas dan uji resistensi kelambu di Kabupaten Pesisir Selatan
tanggal 15 - 18 Mei 2017.
3) Survei efektifitas dan uji resistensi kelambu di Kabupaten Asahan tanggal 14
- 16 Agustus 2017.
4) Survei efektifitas dan uji resistensi kelambu di Kabupaten Mandailing Natal
tanggal 21 - 24 Agustus 2017
2. Kajian Faktor Risiko Malaria.
Merupakan kegiatan survey faktor risiko penyakit malaria dengan melakukan
wawancara, observasi dan survey keberadaan nyamuk malaria.
Kegiatan Pengamatan faktor risiko penyakit malaria di 4 kabupaten adalah sebagai
berikut :
1) Kajian faktor risiko malaria di Kabupaten Batubara, tanggal 8 – 11 Mei 2017.
2) Kajian faktor risiko malaria di Kabupaten Pesisir Selatan, tanggal 15 – 18 Mei
2017.
3) Kajian faktor risiko malaria di Kabupaten Asahan, tanggal 22 – 24 Mei 2017.
4) Kajian faktor risiko malaria di Kabupaten Mandailing Natal, tanggal 21 – 24
Agustus 2017.
3. Pelaksanaan Kegiatan faktor risiko P2P Filariasis dan kecacingan.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 29
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui faktor risiko kecacingan pada anak
sekolah dasar khususnya kelas I dan kelas II.
1) Kegiatan faktor risiko kecacingan di Kabupaten Simalungun, tanggal
06 - 09 Februari 2017
2) Kegiatan faktor risiko kecacingan di Kab. Toba Samosir, tanggal 13 –
17 Februari 2017
3) Kegiatan faktor risiko kecacingan di Kabupaten Dairi, tanggal 27 Feb -
02 Maret 2017
4) Kegiatan faktor risiko kecacingan di Kabupaten Samosir, tanggal 06 –
10 Maret 2017
5) Kegiatan faktor risiko kecacingan di Kabupaten Karo, tanggal 21 – 24
Maret 2017
6) Kegiatan faktor risiko kecacingan di Kab. Tapanuli Utara, tanggal 03 –
07 April 2017.
7) Kegiatan faktor risiko kecacingan di Kab. Humbang Hasundutan,
tanggal 18 – 21 April 2017.
4. Pemetaan luas wilayah reseptifitas daerah malaria.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui tersedianya vektor tentang jenis
nyamuk (spesies), kepadatan vektor di daerah yang sudah eliminasi malaria.
1) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kabupaten Simalungun,
tanggal 06 - 09 Februari 2017
2) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kab. Toba Samosir,
tanggal 13 – 17 Februari 2017
3) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kabupaten Dairi,
tanggal 27 Feb - 02 Maret 2017
4) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kabupaten Samosir,
tanggal 06 – 10 Maret 2017
5) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kabupaten Karo,
tanggal 21 – 24 Maret 2017
6) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kab. Tapanuli Utara,
tanggal 03 – 07 April 2017.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 30
7) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kab. Humbang
Hasundutan, tanggal 18 – 21 April 2017.
8) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kota Tanjung Balai,
tanggal 22 – 24 Mei 2017.
9) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kab. Pakpak Bharat,
tanggal 14 – 16 Agustus 2017.
10) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kab. Lima Puluh Kota,
tanggal 05 – 08 September 2017.
11) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kab. Padang Pariaman,
tanggal 05 – 08 September 2017.
12) Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kab. Agam, tanggal 05
– 08 September 2017.
5. Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Usia
Produktif
Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh
kuman penyakit dan tidak ditularkan kepada orang lain. Umumnya PTM bersifat
kronis sehingga memerlukan waktu cukup panjang untuk penyembuhannya. Maka
diilakukan :
1) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Usia Produktif
di Kabupaten Simalungun, tanggal 06 - 09 Februari 2017
2) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Usia Produktif
di Kab. Toba Samosir, tanggal 13 – 17 Februari 2017
3) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Usia Produktif
di Kabupaten Dairi, tanggal 27 Feb - 02 Maret 2017
4) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Usia Produktif
di Kabupaten Samosir, tanggal 06 – 10 Maret 2017
5) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Usia Produktif
di Kabupaten Karo, tanggal 21 – 24 Maret 2017
6) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Usia Produktif
di Kab. Tapanuli Utara, tanggal 03 – 07 April 2017.
7) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Usia Produktif
di Kab. Humbang Hasundutan, tanggal 18 – 21 April 2017.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 31
8) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Usia Produktif
di Kab. Batubara, tanggal 08 – 11 Mei 2017.
9) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Usia Produktif
di Kota Tanjung Balai, tanggal 22 – 24 Mei 2017.
10) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Usia Produktif
di Kab. Asahan, tanggal 08 – 10 Agustus 2017.
6. Survei Deteksi Dini Kasus Penyakit TB Paru
Penemuan kasus penyakit TB Paru dilakukan melalui survei deteksi dini pada
suspek dengan pemeriksaan preparat sputum.
1) Survei deteksi dini penyakit TB Paru di Kabupaten Simalungun,
tanggal 06 - 09 Februari 2017
2) Survei deteksi dini penyakit TB Paru di Kab. Toba Samosir, tanggal 13
– 17 Februari 2017
3) Survei deteksi dini penyakit TB Paru di Kabupaten Dairi, tanggal 27
Feb - 02 Maret 2017
4) Survei deteksi dini penyakit TB Paru di Kabupaten Samosir, tanggal
06 – 10 Maret 2017
5) Survei deteksi dini penyakit TB Paru di Kabupaten Karo, tanggal 21 –
24 Maret 2017
6) Survei deteksi dini penyakit TB Paru di Kab. Tapanuli Utara, tanggal
03 – 07 April 2017.
7) Survei deteksi dini penyakit TB Paru di Kab. Humbang Hasundutan,
tanggal 18 – 21 April 2017.
8) Survei deteksi dini penyakit TB Paru di Kab. Pesisir Selatan, tanggal
15 – 18 Mei 2017.
7. Pemeriksaan Serotipe Virus Dengue Penyakit Arbovirosis
Untuk penanggulangan penyakit Arbovirosis dilakukan pemeriksaaan Serotipe
Virus Dengue penyakit arbovirosis dibeberapa Kabupaten antara lain:
1) Pemeriksaan serotipe virus dengue penyakit arbovirosis di Kab. Deli
serdang, tanggal 18 Mei 2017.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 32
2) Pemeriksaan serotipe virus dengue penyakit arbovirosis di Kota Binjai,
tanggal 13 Juni 2017.
3) Pemeriksaan serotipe virus dengue penyakit arbovirosis di Kota Binjai,
tanggal 06 Oktober 2017.
4) Pemeriksaan serotipe virus dengue penyakit arbovirosis di Kota Binjai,
tanggal 25 Oktober 2017.
8. Surveilans Penyakit Zoonosis (Leptospirosis)
1) Surveilans Penyakit Zoonosis (Leptospirosis) di Kabupaten Langkat,
tanggal 4 – 5 Oktober 2017
2) Surveilans Penyakit Zoonosis (Leptospirosis) di Kota Medan, tanggal
18 – 20 Oktober 2017
3) Surveilans Penyakit Zoonosis (Leptospirosis) di Kota Medan, tanggal
01 – 03 November 2017
4) Surveilans Penyakit Zoonosis (Leptospirosis) di Kota Medan, tanggal
27 – 29 November 2017
9. Deteksi Dini Faktor Risiko Karier Thypoid pada Penjamah Makanan
1) Deteksi dini faktor risiko karier thypoid pada penjamah makanan di
Kabupaten Bireuen, tanggal 24 – 27 Oktober 2017.
10. Evaluasi Efektifitas POPM
1) Evaluasi efektifitas POPM pasca POPM di Kabupaten Labuhanbatu
Utara, tanggal 19 – 25 November 2017
2) Evaluasi efektifitas POPM pasca POPM di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan, tanggal 19 – 25 November 2017.
3) Evaluasi efektifitas POPM pasca POPM Filariasis Pre TAS di Kabupaten
Labuhanbatu Utara, tanggal 6 – 12 Agustus 2017
4) Evaluasi efektifitas POPM pasca POPM Filariasis Pre TAS di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan, tanggal 6 – 12 Agustus 2017.
11. Kajian Implementasi Kawasan Tanpa Rokok
1) Sosialisasi implementasi KTR di Kabupaten Dairi, tanggal 26 – 27
Januari 2017.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 33
2) Sosialisasi implementasi KTR di Kabupaten Karo, tanggal 02 Maret
2017.
3) Sosialisasi implementasi KTR di Kabupaten Samosir, tanggal 26 – 27
Januari 2017.
4) Sosialisasi implementasi KTR di Kota tebing Tinggi, tanggal 08 Maret
2017.
f. Kendala/masalah Yang Dihadapi
Dalam pelaksanaan pencapaian target indikator ketiga mencapain 120%.
Walaupun pencapaian 120 % permasalahan yang dihadapi antara lain:
Penyampaian jejaring kerjasama dengan Dinas Kab/kota yang sering
disalahartikan beberapa Dinas Kabupaten/kota bahwa BTKLPP Medan dapat
memberikan bantuan berupa bahan dan alat dalam hal pemecahan
rekomendasi kegiatan misalnya bantuan kelambu dan obat malaria mereka
harapkan ada pemberian gratis dari BTKLPP Medan.
g. Usul Pemecahan Masalah
Untuk pemecahan masalah yang dihadapi diperlukan upaya sebagai berikut:
Untuk menindaklanjuti rekomendasi yang diharapkan oleh Kab/Kota dapat
diuraikan dan dijelaskan mengenai Tupoksi BTKLPP Medan dengan
melaksanakan sosialisasi BTKLPP Medan ke kab/kota di wilayah kerja
BTKLPP Medan.
Dilihat dari capaian masing-masing indikator, untuk tahun 2016 Seksi
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) dapat melaksanakan tugas
utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi. Uraian kinerja dari masing-
masing indikator adalah sebagai berikut:
4. INDIKATOR KEEMPAT
Jumlah Kawasan Kajian dan Evaluasi Dampak Kesehatan
Lingkungan Serta Evaluasi Pengendalian Penyakit dan Faktor
Risikonya (Indikator IV)
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 34
a. Pengertian
Jumlah kawasan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan serta evaluasi
pengendalian penyakit dan factor risikonya adalah jumlah daerah tertentu yang
mempunyai ciri tertentu yang dilakukan pengukuran dan dievaluasi dampak
kesehatan lingkungannya sesuai dengan standart yang berlaku berdasarkan
objek yang diperiksa.
b. Defenisi Operasional
Defenisi Operasional dari jumlah kawasan kajian dan evaluasi dampak kesehatan
lingkungan adalah jumlah keseluruhan kajian yang dibuat berdasarkan kawasan
lokasi kegiatan yang dilakukan.
1) Penanggulangan Wabah Bencana adalah kegiatan penanggulangan bencana
melalui analisa dampak kesehatan lingkungan akibat bencana.
2) Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi KLB di
Rumah Sakit adalah kegiatan pengambilan sampel air bersih, air limbah, air
minum dan udara indoor serta Inspeksi Sanitasi Keseling di RS.
3) Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi KLB di
Depot AMIU adalah kegiatan Pengambilan sampel, dan inspeksi sanitasi
sarana depot air isi ulang.
4) Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi KLB di
Akses Air BersihKegiatan Pemeriksaan kualitas air bersih berdasarkan
Permenkes No. 464. Thn 1990, dan Inspeksi Sanitasi sarana air bersih
berdasarkan jenis sumber air bersih.
5) Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi KLB di
Air Minum PDAM adalah Kegiatan inspeksi sanitasi di sumber, reservoir,dan
sambungan rumah (SR) serta pengambilan sampel air PDAM untuk di uji
kualitasnya sesuai dengan Kepmenkes RI No : 492/Menkes/PER/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dan Kepmenkes RI No
:736/Menkes/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air
Minum.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 35
6) Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi KLB di
Air Danau Toba melalui kegiatan pengambilan sampel di titik-titik
pencemaran tertentu dan di uji kualitasnya sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Kualitas Air Badan Air.
7) Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi KLB di
Air Limbah melalui pengambilan sampel air limbah hotel dan di uji
kualitasnya berdasarkan PermenLH No.50 Tahun 2014, Tentang Baku mutu
limbah bagi usaha dan/ atau kegiatan perhotelan.
8) Pengamatan Faktor-faktor lingkungan bersumber Vektor di Pasar Tradisinil
adalah Kegiatan inspeksi sanitasi terhadap pasar tradisionil berdasarkan
Permenkes No. 519/Menkes/SK/VI/2008.
9) Pengamatan Faktor-faktor lingkungan bersumber Vektor di Sanitasi
Hoteladalah kegiatan inspeksi sanitasi hotel dan pengambilan sampel air
bersih, air minum, air limbah serta pengukuran kualitas udara ruangan
(indoor) berdasarkan Permenkes No. 80 Tahun 1980.
10) Konfirmasi Vektor & Binatang Pembawa Penyakit/ Pengendalian Bersumber
Vektor di Tempat Pengolahan Makanan (TPM) adalah kegiatan Inspeksi
sanitasi dan pengujian kualitas makanan dan minuman berdasarkan
Kepmenkes RI No. 1098/Menkes/SK/VII/2003, Tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.
11) Peningkatan Kesehatan Matra adalah pemantauan Tempat Pengolahan
Makanan (TPM) pada situasi khusus hari besarlebaran dan natal tahun baru.
12) Embarkasi dan debarkasi Haji adalah Kegiatan Pemantauan kualitas
lingkungan di Asrama Haji dan Catering Makanan Jemaah Haji sewaktu
embarkasi dan debarkasi.
13) Pelatihan Administrasi dan tekhnis yang diikuti pegawai untuk mendukung
tugas pokok dan fungsi BTKL PP Medan.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 36
c. Cara Perhitungan
d. Capaian Indikator
Dari 90 jumlah kawasan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan
yang ditargetkan, selama tahun 2017 capaian adalah98 kawasan kajian
yang dilaporkankepada BTKLPP Kelas I Medan. Capaian Indikator (98
/ 90 ) x 100 % = 108 %. Kawasan kajian tersebut antara lain :
e. Analisa Penyebab Keberhasilan
Dari 90 jumlah kawasan kajian dan evaluasi dampak kesehatan
lingkungan yang ditargetkan, selama tahun 2017 tercapai....karena di
dukung oleh dana/anggaran yang tersedia serta pegawai yang
berkopetensi baik serta tersedianya tenaga fungsional yang mendukung
di BTKLPP Kelas I Medan.
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator
Untuk mencapai target indikator dilakukan pelatihan bagi setiap tenaga
fungsional/pegawai BTKLPP Kelas I Medan setiap tahun dan tersedianya
anggaran , laboratorium penguji , serta reagensia / ATK .
1. Penanggulangan Wabah Bencana
Sasaran Kegiatan:
Sasaran penyelenggaraan Penanggulangan Wabah Bencanadi wilayah
kerjaBTKL&PP Kelas I Medan di Propinsi Sumut, Propinsi Acehdan Propinsi
Sumatera Barat.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Penanggulangan Wabah Bencana di targetkan4 (empat)
kasus Kab/KotaRealisasi kegiatan terlaksana3 kasus (tiga)di Kab/Kota (3/4x
100% = 75%), dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah kawasan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan
serta evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya berdasarkan
kawasan lokasi yang dipantau
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 37
Propinsi Jumlah Kasus
Sumatera Utara 1 kasus (Kab. Karo)
Sumatera Barat 1 kasus (Kab. Padang Pariaman)
Aceh 1 kasus ( Kab. Aceh Barat)
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Pemantauan Kesehatan lingkungan di lokasi pengungsian bencana.
2) Pengambilan sampel air bersih, air minum di lokasi pengungsian
bencana
3) Pemeriksaan kualitas air bersih dan air minum baik secara kimia dan
biologi di lapangan dan laboratorium BTKLPP Kelas I Medan
4) Pemeriksaan kualitas udara ambient di lokasi bencana/pengungsian.
5) Memberi bantuan alat-alat sanitasi di lokasi pengungsian
6) Melakukan pengendalian vector penular penyakit di lokasi pengungsian
bencana
7) Membuat analisa dan laporan pengendalian bencana.
2. Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Rumah Sakit
Sasaran Kegiatan
Terlaksananya kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait
penyakit berpotensi KLB di Rumah Sakit Kab/Kota di wilayah kerja
BTKL&PP Kelas I Medan di Propinsi Sumatera Utara
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Pemantauan limbah medis rumah sakit di targetkan 10
(sepuluh) Kab/Kota Realisasi kegiatan terlaksana 8 (delapan)di Kab/Kota
(8 /8x 100% = 100 %), dengan rincian sebagai berikut :
Propinsi No Kab/Kota
Sumatera Utara
1 Kab. Simalungun
2 Kab. Tobasa Samosir
3 Kab. Dairi
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 38
4 Kab. Samosir
5 Kab. Karo
6 Kab. Taput
7 Kab. Humbahas
8 Kota Medan
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Koordinasi dengan dinas kesehatan kab/kota
2) Wawancara dengan dengan petugas sanitarian yang ada di RS untuk
kegiatan penangganan kesling RS.
3) Inspeksi sanitasi Kesehatan Lingkungan RS.
4) Wawancara dengan petugas Kesling/sanitarian di RS
5) Pengambilan sampel air limbah, air bersih serta air minum.
6) Membuat laporan/kajian pemantauan limbah medis rumah sakit
3. Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Depot AMIU
Sasaran Kegiatan :
Sasaran penyelenggaraan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait
penyakit berpotensi KLB di Depot AMIUdi wilayah kerja BTKL&PP Kelas I
Medan di Provinsi Sumu , Provinsi Sumatera Barat dan Propinsi Aceh.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Depot AMIUdi targetkan 15 (enam belas)
Kab/KotaRealisasi kegiatan terlaksana17 (tujuh belas) di Kab/Kota (17/15 x
100% = 113 %), dengan rincian sebagai berikut :
Provinsi No Kab/Kota
Sumatera Utara 1. Kab. Simalungun
2. Kab. Tobasa
3. Kab. Dairi
4. Kab. Samosir
5. Kab. Karo
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 39
4. Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Akses Air
Sasaran Kegiatan
Terlaksananya kegiatanSasaran Kegiatan
Terlaksananya kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait
penyakit berpotensi KLB di Akses AirKab/Kota di wilayah kerja BTKL&PP
Kelas I Medan di Propinsi Sumatera Utara.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Monitoring Akses Air Bersih di targetkan 8 (delapan)
Kab/Kota Realisasi kegiatan terlaksana 8 (delapan) di Kab/Kota 8/8 x 100%
= 100 %), dengan rincian sebagai berikut :
Propinsi No Kab/Kota
Sumatera Utara
1 Kab. Simalungun
2 Kab. Tobasa
3 Kab. Dairi
4 Kab. Samosir
5 Kab. Karo
6 Kab. Taput
7 Kab. Humbahas
8 Kota Medan
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota
2) Pengambilan sampel air bersih di rumah penduduk
3) Menentukan titik koordinat pengambilan sampel air bersih dengan GPS.
4) Membuat laporan/kajian pemetaan akses air bersih.
6. Kab. Taput
7 Kab. Humbahas
8 Kota P.Siantar
9 Kab. Asahan
10 Kota Tanjung Balai
11 Kab. Labuhanbatu Utara
12 Kab. Labuhanbatu
13 Kota Medan
Aceh 1. Kab. Aceh Tamiang
2. Kota Langsa
3 Kota Banda Aceh
Sumbar 1 Kab. Pesisir Selatan
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 40
5. Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Air Minum PDAM
Sasaran Kegiatan:
Terpantaunya kualitas air minum dan Tingkat Risiko Pencemaran (TRP)
PDAM Kab/Kota di wilayah kerja BTKL&PP Kelas I Medan Kab/Kota di
Propinsi Sumatera Utara
Kondisi yang dicapai:
Dalam kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Air Minum PDAMditargetkan sebanyak 9 (sembilan)
lokasi di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Medan yang mempunyai PDAM.
Realisasi kegiatan terlaksana di 9 (Sembilan) Kab/Kota (9/9 x100% = 100
%), dengan rincian sebagai berikut :
Propinsi No Kab/Kota
Sumatera Utara 1 Kab. Simalungun
2 Kab. Tobasa
3 Kab. Dairi
4 Kab. Samosir
5 Kab. Karo
6 Kab. Taput
7 Kab. Humbahas
8 Kab. Deli Serdang
9 Kab. Medan
Kegiatan yang telah dilaksanakan :
1) Melakukan inspeksi sanitasi terhadap sarana reservoir
2) Melakukan inspeksi sanitasi terhadap sarana sambungan rumah (SR)
3) Melakukan inspeksi sanitasi terhadap sarana kran umum
4) Pengambilan sampel air pada sumber air bersih yang digunakan PDAM
sebagai air baku.
5) Pengambilan sampel air minum (setelah melalui/tanpa pengolahan) di
titik : Reservoar, Sambungan rumah.
6) Melakukan pemeriksaan air bersih dan air minum PDAM di
laboratorium BTKLPP Kelas I Medan.
7) Melakukan analisa hasil laboratorium beserta laporan/kajiannya
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 41
6. Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Air Danau Toba
Terlaksananya kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait
penyakit berpotensi KLB di Air Danau Toba di 7 (tujuh) Kab/Kota di
wilayah kerja BTKL&PP Kelas I Medan di Propinsi Sumatera Utara
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Air Danau Toba di targetkan 7 (tujuh) Kab/Kota.
Realisasi kegiatan terlaksana 7 di Kab/Kota (7/7 x 100 %= 100%), dengan
rincian sebagai berikut :
Propinsi No Kab/Kota
Sumatera Utara
1 Kab. Simalungun
2 Kab. Tobasa
3 Kab. Dairi
4 Kab. Samosir
5 Kab. Karo
6 Kab. Taput
7 Kab. Humbahas
Kegiatan yang telah dilaksanakan :
1) Penentuan titik pengambilan sampel air danau toba dimasing-masing
kabupaten/kota.
2) Pengambilan sampel air Danau Toba
3) Pemeriksaan sampel air Danau Toba di Laboratorium BTKLPP Kelas I
Medan
4) Menganalisa hasil laboratorium dan membuat laporan/kajian
berdasarkan lokasi Kabupaten/Kota.
7. Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Air Limbah
Terlaksananya kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait
penyakit berpotensi KLB di Air Limbah di8 (delapan ) Kab/Kota di wilayah
kerja BTKL&PP Kelas I Medan di Propinsi Sumatera Utara
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 42
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Air Limbahdi targetkan 7 (tujuh) Kab/Kota. Realisasi
kegiatan terlaksana8 di Kab/Kota (8/8 x 100 %= 100%), dengan rincian
sebagai berikut :
Propinsi No Kab/Kota
Sumatera Utara
1 Kab. Simalungun
2 Kab. Tobasa
3 Kab. Dairi
4 Kab. Samosir
5 Kab. Karo
6 Kab. Taput
7 Kab. Humbahas
8 Kota Medan
Kegiatan yang telah dilaksanakan :
1) Koordinasi dengan pihak hotel yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan
dimasing-masing kabupaten/kota.
2) Pengambilan sampel air limbah hotel
3) Pemeriksaan sampel air limbah di Laboratorium BTKLPP Kelas I Medan
4) Menganalisa hasil laboratorium air limbah dan membuat laporan/kajian
berdasarkan lokasi Kabupaten/Kota.
8.Pengamatan Faktor-faktor lingkungan bersumber Vektor di Pasar
Tradisionil
Sasaran Kegiatan :
Terlaksananya kegiatan Pengamatan Faktor-faktor lingkungan bersumber
Vektor di Pasar Tradisinil Kab/Kota di wilayah kerja BTKL&PP Kelas I Medan
di Propinsi Sumatera Utara dan Prop. Sumbar.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Pengamatan Faktor-faktor lingkungan bersumber Vektor di
Pasar Tradisinil di targetkan 10(sepuluh) Kab/Kota Realisasi kegiatan
terlaksana 10 (sepuluh) di Kab/Kota (10/10 x100% =100 %),dengan
rincian sebagai berikut :
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 43
Propinsi
No Kab/Kota
Sumatera Utara
1 Kab. Simalungun
2 Kab. Tobasa
3 Kab. Dairi
4 Kab. Samosir
5 Kab. Karo
6 Kab. Taput
7 Kab. Humbahas
8 Kab. Deli Serdang
Aceh 1 Kota Banda Aceh
Sumatera Barat 1 Kab. Pesisir Selatan
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Inspeksi Sanitasi Pasar tradisional
2) Perhitungan kepadatan lalat di TPS,tempat makanan siap saji & tempat
penjualan ikan.
3) Membuat laporan /kajian Pengamatan Faktor-faktor lingkungan
bersumber Vektor di Pasar Tradisional
9. Pengamatan Faktor-faktor lingkungan bersumber Vektor di
Sanitasi Hotel
Sasaran Kegiatan
Terlaksananya kegiatan Pengamatan Faktor-faktor lingkungan bersumber
Vektor di Sanitasi HotelKab/Kota di wilayah kerja BTKL&PP Kelas I Medan
di Propinsi Sumatera Utara.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Pengamatan Faktor-faktor lingkungan bersumber Vektor di
Sanitasi Hoteldi targetkan 8 (delapan) Kab/KotaRealisasi kegiatan
terlaksana8 (delapan)di Kab/Kota (8/8 x 100% = 100 %), dengan rincian
sebagai berikut :
Propinsi No Kab/Kota
Sumatera Utara
1 Kab. Simalungun
2 Kab. Tobasa
3 Kab. Dairi
4 Kab. Samosir
5 Kab. Karo
6 Kab. Taput
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 44
7 Kab. Humbahas
8 Kota Medan
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Koordinasi dengan Dinas Kesehatan& Pihak Hotel di Kab/Kota
2) Inspeksi Sanitasi Hotel
3) Pengambilan sampel air bersih & air minum
4) Pengukuran kualitas udara ruangan (indoor), Pencahayaan,dan
Kebisingan.
5) Membuat laporan/kajian sanitasi hotel
10.Konfirmasi Vektor & Binatang Pembawa Penyakit/ Pengendalian
Bersumber Vektor di Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Sasaran Kegiatan:
Sasaran penyelenggaraan Pengendalian Bersumber Vektor di Tempat
Pengolahan Makanan (TPM)di wilayah kerja BTKL&PP Kelas I Medan di
Provinsi Sumut . Provinsi Sumatera Barat.dan Propinsi Aceh.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Pengendalian Bersumber Vektor di Tempat Pengolahan
Makanan (TPM)di targetkan 10 (sepuluh) Kab/KotaRealisasi kegiatan
terlaksana10 (sepuluh) di Kab/Kota (10/10 x 100% = 100%), dengan rincian
sebagai berikut :
Propinsi No Kab/Kota
Sumatera Utara
1 Kab. Simalungun
2 Kab. Tobasa
3 Kab. Dairi
4 Kab. Samosir
5 Kab. Karo
6 Kab. Taput
7 Kab. Humbahas
Aceh 1 Kota Banda Aceh
2 Kota Sabang
Sumatera Barat 1 Kab. Pesisir Selatan
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 45
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Inspeksi Sanitasi di TPM
2) Pengambilan sampel makanandan minuman di TPM
3) Melakukan usap alat pada peralatan makan dan minumdi TPMdan di
uji dilaboratorium BTKLPP Kelas I Medan.
4) Membuat laporan/kajian hasil Pengendalian Bersumber Vektor di
Tempat Pengolahan Makanan (TPM).
11.Peningkatan Kesehatan Matra adalah pemantauan Tempat
Pengolahan Makanan (TPM) pada situasi khusus hari
besarlebaran dan natal tahun baru.
Sasaran Kegiatan
Terlaksananya kegiatan Kesehatan matra yaitu pengawasan terhadap
rumah makan/restoran persinggahan bus pada situsai khusus lebaran dan
Natal serta Tahun Baru) Kab/Kota di wilayah kerja BTKL&PP Kelas I Medan
yaitu, 3 (tiga) Kab/Kota di Propinsi Sumatera Utara.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan peningkatan Kesehatan Matra ditargetkan sebanyak 12
kali pada 3 lokasi di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Medan Realisasi kegiatan
terlaksana 12 kali pada 3lokasi di Kab/Kota (12/12 x 100 %= 100 %),
Arus Mudik ,Balik, Lebaran, Natal dan Tahun Baru dengan rincian sebagai
berikut :
No Kegiatan Kab/Kota
1 Kab. Asahan Arus mudik lebaran
2 Kota Pematang Siantar Arus mudik lebaran
3 Kota Medan 2 (lokasi) Arus mudik lebaran
5 Kabupaten Asahan Arus balik lebaran
6. Kota Pematang Siantar Arus balik lebaran
7 Kota Medan 2 (lokasi) Arus balik lebaran
8 Kota Pematang Siantar
Arus mudik Natal & Tahun Baru
9 Kab. Asahan
Arus mudik Natal & Tahun Baru
10 Kota Medan 2 (lokasi)
Arus mudik Natal & Tahun Baru
11 Kota Pematang Siantar Arus balik Natal & Tahun
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 46
Baru
12 Kota Medan 2 (lokasi)
Arus balik Natal & Tahun
Baru
Kegiatan yang telah dilaksanakan :
1) Melakukan inspeksi sanitasi rumah makan persingahan bus/di tempat-
tempat pengolahan makanan.
2) Pengambilan sampel air bersih, air minum, air limbah , makanan jadi
dan usap alat..
3). Melakukan pengukuran kualitas udara indoor (suhu, kelembaban, dan
pencahayaan.
4). Membuat laporan /Kajian Matra.
12. Embarkasi dan debarkasi Haji
Sasaran Kegiatan :
Terlaksananya kegiatan embarkasi dan derbakasi haji Kab/Kota di wilayah
kerja BTKL&PP Kelas I Medan di Propinsi Sumatera.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Matra embarkasi, derbakasi Haji di targetkan 5(lima)Kali di
Kota Medan. Realisasi kegiatan terlaksana 4(empat)kali di Kab/Kota (4/5
x100% = 80 %), dengan rincian sebagai berikut :
Propinsi No Kab/Kota
Sumatera Utara 1 Kota Medan (2 kali)
2 KNO Kab. Deli Serdang (2 kali)
Kegiatan yang telah dilaksanakan :
1) Melakukan inspeksi sanitasi Asrama Hajidan Cetering Haji di ACS KNO
2) Pengambilan sampel air bersih, air minum, air limbahdan di Cetering
Haji di ACS KNO
3) Melakukan pengukuran kualitas udara indoor (suhu, kelembaban, dan
pencahayaan) dan di Cetering Haji di ACS KNO.
4) Membuat laporan /Kajian Embarkasi/Debarkasi Haji.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 47
13. Pelatihan tenaga Tekhnis Seksi ADKL
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya pelatihan bagi petugas tenaga tekhnis/fungsional , khusnya
seksi ADKl untuk menunjang/mendukung tugas dan fungsi di BTKL PP
Kelas I Medan.
Kondisi Yang dicapai :
Pelatihan Analisis Epidemiologi Lingkungan : 8 orang
g. Masalah yang dihadapi
Dalam upaya mencapai target indikator kedua , beberapa masalah yang
dihadapi antara lain :
1. Penanggulangan Wabah Bencana
Koordinasi dan informasi terhadap kegiatan penanggulangan bencana
kadang disalah artikan.
Masih kurangnya SDM dalam hal penanggulangan bencana dan analisis
dampak kesehatan lingkungan khususnya dalam penerapan teknologi
tepat guna (TTG).
2. Pengambilan dan pemeriksaan specimen terkait Penyakit
Berpotensi KLB di Air Danu Toba, Depot AMIU, Air Bersih, PDAM,
Air Limbah, dan Rumah Sakit.
Dinas Kesehatan Kab/Kota belum melakukan pengawasan kesehatan
lingkungan rumah sakit secara rutin di wilayahnya.
Tidak adanya Perda di daerah yang dikhususkan untuk menjaga
kelestarian kawasan Danau Toba.
Dinas kesehatan belum melakukan pengawasan kualitas air danau toba
guna menjaga kelestarian danau toba.
Tidak adanya Perda di daerah yang dikhususkan pada kesehatan/Hygiene
sanitasi tempat-tempat umum di setiap badan usaha yang
berhubungandengan hygiene sanitasi Air minum isi ulang (AMIU).
Pengelola depot air minum isi ulang (AMIU) belum memahami tentang
hygiene sanitasi depot AMIU, sehingga umumnya depot AMIU belum
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 48
melaksanakan hygiene sanitasi depot AMIU sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Dinas Kesehatan Kab/Kota belum mengawasi depot AMIU secara rutin,
sehingga AMIU tidak terjamin kualitasnya disebabkan kegiatan inspeksi
sanitasi maupun pemeriksaan berkala tidak terlaksana sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Air PDAM di Kab. Kota belum semua melakukan pengolahan, sehingga
belum sesuai kualitasnya dengan peraturan yang berlaku tentang kualitas
air minum.
Kopetensi SDM dibidangkesehatan lingkungan di RS masih kurang.
Belum semua hotel mempunyai IPAL, sehingga sulit untuk mengambil
sampel air limbah.
3. Pengamatan Faktor-Faktor lingkungan Bersumber Vektor di
Sanitasi Hotel
Tidak adanya Perda di daerah yang dikhususkan pada kesehatan/Hygiene
sanitasi tempat-tempat umum di setiap badan usaha yang berhubungan
dengan hygiene sanitasi hotel.
4. Konfirmasi Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit (Pengendalian
bersumber vektor di Kawasan Danau Toba di Pasar Tradisinil dan
TPM.
Tidak adanya Perda di daerah yang dikhususkan pada pengawasan
kualitas pangan TPM d/ Makanan Jajanan agar sesuai Kepmenkes RI no.
1098/Menkes/SK/VII/2003, tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah
Makan dan Restoran terutama pada komponen Tenaga Kerja.
Dinas Kesehatan Kab/Kota belum semua melakukan pembinaan
danpengawasan pangan TPM (tempat pengolahan Makanan).
h. Usul pemecahan masalah
1) Penanggulangan Wabah Bencana
Perlunya adanya koordinasi yang baik guna memperoleh informasi
dalam penanggulangan wabah bencana.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 49
Mengusulkan atau mengikuti pelatihan dalam hal penanggulangan
bencana dan analisis dampak kesehatan lingkungan.
2) Pengambilan dan pemeriksaan specimen terkait Penyakit
Berpotensi KLB di Air Danu Toba, Depot AMIU, Air Bersih,
PDAM, Air Limbah, dan Rumah Sakit.
Bagi Dinas Kesehatan perlu melakukan pengawasan dan pembinaan
terhadap kualitas pangan di TPM/ sentra makanan jajanansecara
rutin di wilayahnya..
Dukungan Pemda dalam hal terciptanya Peraturan Daerah (PERDA)
terhadap hygiene sanitasi Hotel
Peningkatan pengetahuan SDM dalam pemetaan
Pelatihan hygiene sanitasi depot AMIU bagi pengelola/penyelenggara
maupun operator depot AMIU.
Dinas Kesehatan Kab/Kota harus melakukan pembinaan dan
pengawasan depot AMIU secara rutin demi menjaga kualitas AMIU
yang dihasilkan dan siap dikonsumsi masyarakat.
Dinas kesehatan agar melakukan pembinaan dalam pengelolaan
limbah medis rumah sakit di wilayahnya
Dukungan Pemda dalam hal terciptanya Peraturan Daerah (PERDA)
terhadap kelestarian kawasan danau toba.
Mengusulkan atau mengikuti pelatihan dalam hal pemeriksaan
pythoplanton bentos.
Kondisi jumlah kegiatan di tahun 2017 ini, jika dibandingkan dengan
kegiatan tahun 2016 yang lalu meningkat, disebabkan karena tersedia
anggaran, sehingga ada kegiatan yang bertambah, bahkan ada beberapa
kegiatan melebihi dari jumlah target awal, seperti kegiatan Depot AMIU.
Secara umum, rata-rata capaian dari Indikator Kinerja ”Jumlah kawasan kajian
dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan serta evaluasi pengendalian
penyakit dan faktor risikonya ” mencapai target (108,89%). Artinya seluruh
target dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2017.
.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 50
PERBANDINGAN KINERJA ANTARA TAHUN 2017 DENGAN TAHUN
2016
5. INDIKATOR KELIMA
a. Pengertian
Pengembangan model dan teknologi tepat guna adalah jumlah kegiatan (jenis)
yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis untuk mengembangkan teknologi
maupun metodologi kesehatan lingkungan maupun pembrantasan penyakit
menular. Misalkan dalam pembuatan rangkaian pengolahan limbah cair
(merupakan 1 model) yang terdiri dari antara lain, bak sedimentasi, ekualisasi
disebut 2 teknologi.
b. Definisi Operasional
Wujud / bentuk model adalah :
Produk (alat pengolahan, bahan/barang)
Rekomendasi (Tulisan metodologi / SOP / Juknis, gambar rancangan alat,
pola / pemetaan, modul pelatihan, hasil konseling, dll)
Software (modeling untuk simulasi, program untuk database entry data, dll)
Forum komunikasi (Forkom masyarakat hasil CLTS)
Produk Promosi TTG (Pameran, spanduk, leaflet, pelatihan, diseminasi, dll)
Wujud / bentuk model adalah :
Proses pengolahan (Flowchart, draft, rancangan modifikasi, dll)
Jumlah kawasan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan serta evaluasi
pengendalian penyakit dan factor risiko Seksi Analisa Dampak Kesehatan
Lingkungan (ADKL) di tahun 2017 meningkat jika dibandingkan dengan jumlah
kajian di tahun 2016, demikian juga persentase kajian dan evaluasi pengendalian
penyakit dan faktor risikonya tahun 2017 meningkat atau capaian adalah 108,89
% sedangkan capaian tahun 2016 = 100 % .atau sesuai dari target.
Organisasi. Data terkait terlihat pada Tabel 5 dan gambar 7, 8, dan 9.
Jumlah Jenis Rancang Bangun Model dan Teknologi Tepat Guna
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Indikator V)
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 51
Draft dari pola piker / konsep tentang konseling, metodologi / SOP / Juknis,
rancangan alat, pola / pemetaan, modul pelatihan, promosi TTG, dll
Bedah teknologi produk / penapisan teknologi (uji kinerja produk, uji jenis
dan kualitas bahan / media untuk bahan substitusi / komplementer, dll)
Draft pembuatan software.
Untuk Tahun Anggaran 2016 instalasi teknologi tepat guna telah menargetkan
jumlah model dan teknologi tepat guna yang dilakukan sebanyak27 buah
dengan 10 model untuk BTKLPP Medan. Adapun jenis prototype
model/teknologi tepat guna tersebut antara lain:
Tabel 4
Jenis Model/Teknologi TTG
No. Jenis Model TTG Jumlah
Model
Jumlah
TTG
Keterangan
1. Jamban Pesisir 1 3 Kab. Simalungun, Tobasa dan Humbahas
2. Wastafel Bongkar
Pasang
1 1 Rancangan TTG
Dari ke 1 model TTG yang telah ditargetkan maka yang telah terealisasi adalah
sebanyak 4 buah TTG.
c. Cara Perhitungan Model dan Teknologi
Capaian (%) = Realisasi x 100 %
Target
= 2 x 100 %
1
= 200,00 %
d. Capaian Indikator
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa capaian indikator untuk tahun anggaran
2017 adalah sebesar 66,6 %.
e. Analisa Penyebab Keberhasilan
1). Adanya study banding penangungjawab TTG ke BBTKL, untuk melakukan
perbandingan dan belajar merakit TTG.
2). Adanya anggaran tersedia untuk merancang dan membuat model TTG.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 52
3). Adanya permintaan pemasangan TTG dari Kab/Kota wilayah kerja BTKLPP
Kelas I Medan.
4). Adanya ide dan kreatifitas pegawai BTKLPP Kelas I Medan, khususnya
Bagian Instalasi TTG.
f. Upaya yang dilaksanakan untuk Mencapai Indikator
Untuk mencapai indikator upaya-upaya yang dilakukan adalah dengan melalui
beberapa tahapan pelaksanaan kegiatan, yaitu:
1) Melakukan survey awal ke lokasi yang sesuai untuk dipasang model TTG.
2) Merancang/mendesain model TTG
3) Membuat model TTG
4) Uji coba model TTG skala laboratorium
5) Pemasangan Model TTG di lokasi yang telah disurvey
6) Uji coba model di lokasi pemasangan
7) Sosialisasi model TTG kepada masyarakat pengguna
g. Masalah yang dihadapi
Teknologi yang terus berkembang menuntut Aparatur Sipil Negara (ASN),l
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan model teknologi tepat
guna di bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Instalasi TTG di BTKLPP Medan mempunyai peran untuk memecahkan masalah
yang ada dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, melalui model
dan teknologi yang dihasilkan. Diharapkan masukan dan rekomendasi dari
seksi-seksi terkait yang ada di BTKLPP dari program-program yang telah
dijalankan untuk model TTG yang akan dibuat bagi masyarakat yang
membutuhkan. Kemudian dianjurkan untuk ASN dari setiap seksi.
h. Usul Pemecahan Masalah
Intalasi Teknologi Tepat Guna sangat membutuhkan personil di bidang teknik
lingkungan untuk lebih mengembangkan model dan teknologi di bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, oleh sebab itu diperlukan peningkatan
kompetensi SDM melalui pelatihan atau short course dan Study Research.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 53
6. INDIKATOR KEENAM
a. Pengertian:
Kemampuan laboratorium dalam melakukan pengujian laboratorium baik dari
segi kemampuan teknis SDM dan peralatan.
b. Definisi operasional:
Jumlah contoh uji yang dianalisa di laboratorium Kimia, Biologi dan FUR dan
Kalibrasi
c. Cara Penghitungan:
Indikator Keenam = Jumlah contoh uji laboratorium kimia+biologi+FUR+Kalibrasi
= 8.802 + 5.250 + 3.810 + 105
= 17.967 contoh uji
Capaian (%) = Realisasi x 100 %
Target
= 17.967 x 100 %
12.700
= 141,47 %
d. Capaian Indikator :
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa capaian indikator untuk tahun anggaran
2017 adalah sebesar 141,47 %
e. Analisa Penyebab Keberhasilan
Telah dilakukan peningkatan SDM Laboratorium melalui pelatihan
Kemampuan Uji Laboratorium Penyakit Potensial, Wabah Penyakit
Menular / Tidak Menular Prioritas dan Faktor Risikonya
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 54
Telah dilakukannya jejaring kerja ke laboratorium yang telah
terakreditasi
Telah dilakukannya sosialisasi laboratorium dengan stakeholder baik
swasta maupun pemerintah
f. Upaya yg dilaksanakan untuk mencapai target indikator
Mempertahankan sertifikat akreditasi laboratorium sesuai SNI ISO/IEC
17025:2008 sebagai jaminan mutu hasil pengujian dan penyelenggaraan
laboratorium.
Ikut serta dalam kegiatan uji profisiensi dan uji banding eksternal.
Peningkatan kompetensi SDM laboratorium melalui pelatihan di bidang pengujian
dan jejaring kerja ke laboratorium yang telah terakreditasi.
Melakukan sosialisasi laboratorium dengan stakeholder baik dari pihak swasta
dan pemerintah di kota Medan dan wilayah kerja BTKL PP Medan.
Melakukan kerjasama lintas sektor terkait di bidang pendidikan dan
pengembangan teknologi dan Laboratorium.
g. Kendala /masalah yang dihadapi
a) Keterbatasan kuantitas dan kualitas SDM dengan wilayah kerja BTKLPP yang
cukup luas.
b) Kekurangan peralatan dan bahan reagensia.
h. Usul pemecahan masalah
a) Penambahan personil laboratorium dan peningkatan kompetensi SDM melalui
Pendidikan dan Pelatihan keterampilan.
b) Pengadaan peralatan dan mempercepat pengadaan reagensia.
7. INDIKATOR KETUJUH
Kemampuan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 55
a. Pengertian :
Kemampuan alat ukur dalam menentukan kebenaran nilai yang ditunjukkan
dengan cara membandingkannya dengan standart ukur yang tertelusur ke standart
nasional untuk satuan ukuran dan / atau internasional.
b. Definisi operasional:
Jumlah peralatan laboratorium yang dikalibrasi ditambahkan dengan jumlah
glassware yang dikalibrasi.
c. Cara Perhitungan:
Indikator Ketujuh = jumlah peralatan laboratorium yang dikalibrasi
+ jumlah glassware lab yg dikalibrasi
= 73 peralatan + 27 glassware
= 200 peralatan/glassware
Capaian (%) = Realisasi x 100 %
Target
= 200 x 100 %
140
= 142,85 %
d. Capaian indikator
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa capaian indikator untuk tahun anggaran
2017 adalah sebesar 142,85 %.
e. Analisa Penyebab Keberhasilan
Telah terakreditasinya laboratorium kalibrasi
Telah dilakukannya sosialisasi laboratorium dengan stakeholder baik swasta
maupun pemerintah
f. Upaya yang dilaksanakan dalam mencapai target indikator
Menyusun rekapitulasi jumlah alat, jadwal kalibrasi alat dan pengkalibrasiaan
alat dan glasswear baik secara insitu dan eksitu.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 56
g. Masalah yang dihadapi
Kurangnya kemampuan SDM dan personil di laboratorium kalibrasi.
h. Usulan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan dan in house training di
laboratorium yang sudah terakreditasi, dan penambahan personil di laboratorium
kalibrasi.
8. INDIKATOR KEDELAPAN
a. Pengertian
Akreditasi adalah sebuah pengakuan untuk kompetensi, kreadibilitas,
kemandirian dan integritas dari lembaga penilai kesesuaian (LPK) dalam rangka
melaksanakan kegiatan penilaian kesesuaian.
Definisi resmi dari ISO untuk akreditasi adalah “ pengesahan pihak ketiga
terkait dengan menunjukkan kompetensi lembaga penilai kesesuaian untuk
melaksanakan tugas-tugas penilaian kesesuaian tertentu”. (ISO/IEC 17000:2004)
b. Definisi operasional
Jumlah kegiatan akreditasi laboratorium yang dilaksanakan BTKL PP Medan
yang bertujuan untujk menjamin mutu dan standar pelayanan laboratorium sesuai
SNI ISO/IEC 17025:2008
c. Cara Perhitungan
Indikator Kedelapan = Jumlah kegiatan SMM + Audit Internal + KUM
+ Surveilans Laboratorium + Uji Profisiensi + KUD
+ Jejaring Kemitraan BTKLPP Medan + Kalibrasi
Peralatan + Peningkatan SDM + Konsultasi Teknis
Pengembangan Laboratorium
Peningkatan Kemampuan Pencapaian Akreditasi Laboratorium
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 57
= 4+1+1+0+2+2+3+2+3+3
= 21 kegiatan
Capaian (%) = Realisasi x 100 %
Target
= 21 x 100 %
21
= 100,00 %
d. Capaian Indikator
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa capaian indikator untuk tahun anggaran
2017 adalah sebesar 100,00 %.
e. Analisa Penyebab Keberhasilan
Semakin banyaknya personil laboratorium yang telah mengikuti pelatihan untk
peningkatan kemampuan
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indicator
Meningkatkan kemampuan personil di bidang laboratorium melalui pelatihan,
konsultasi teknis dan pengembangan jejaring laboratorium
g. Masalah yang dihadapi.
Masih kurangnya keterampilan pada sektor tertentu bagi petugas laboratorium
dan pemberhentian beberapa parameter logam karena ketidakadaan reagensia.
h. Usulan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan SDM untuk masalah ketekhnisan laboratorium dan
penghitungan jumlah dan jenis kebutuhan reagensia yang tepat.
9. INDIKATOR KESEMBILAN
Jumlah Kelengkapan Dokumen Perencanaan / Laporan / Pengelolaan
Keuangan / Kepegawaian / BMN dan Ketepatan Waktu Pengiriman
Laporan
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 58
9.1. Jumlah Kelengkapan Dokumen Perencanaan / Laporan / Pengelolaan Keuangan / Kepegawaian / BMN.
a. Pengertian :
Pembuatan dokumen perencanaan kegiatan tahun anggaran berikutnya,
penyusunan laporan tahunan, laporan eksecutive, laporan e-monev DJA/Bappenas
(PP.No.39) laporan akuntabilitas Instansi Pemerintahan (LAKIP), Laporan kuangan
(UAKPA/UAKPB, Laporan Kepegawaian.
b. Defenisi Operasional :
1) Dokumen Perencanaan : Tersedianya Dokumen Perencanaan untuk tahun
berikutnya (DIPA, RKAKL, TOR dan Rincian Anggaran Biaya ) = 4
2) Laporan Tahunan : Tersedianya Laporan kegiatan selama satu tahun
anggaran sebelum = 1
3) Laporan Eksecutive : Tersedianya Laporan serapan anggaran dan laporan
kegiatan eksekutive selama satu bulan = 12
4) Lapran e-Monev DJA : Tersediannya Laporan realisasi anggaran dan
capaian target selama satu bulan = 12
5) Lapran e-Monev BAPPENAS : Tersediannya Laporan realisasi anggaran dan
capaian target per triwulan = 4
6) Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintahan (LAKIP) : Tersedianya laporan
akuntabilitas penggunaan anggaran dan kegiatan selama satu anggaran
yang berlalu = 1
7) Laporan UAKPA/UAKPB : Tersedianya laporan tentang pertanggung jawaban
anggaran persemester dan pertahun = 6
8) Laporan Kepegawaian : Tersedianya laporan rekapitulasi absensi pegawai
setiap bulan = 12
9) Laporan PNBP : Laporan tentang realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak
dan realisasi penggunaan dana bersumber PNBP = 12
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 59
c. Cara Perhitungan
Indikator Kesembilan = Jumlah laporan yang harus diselesaikan x 100%
Jumlah Laporan yang diselesaikan
= 50 x 100 % = 106,38 %
47
d. Capaian Indikator
Capaian Indikator = 106,38 %
e. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator
1) Laporan perencanaan
Mengikuti pertemuan penyusunan anggaran dan sosialisasi rambu-rambu
penyusunan anggaran.
Mensosialisasikan rambu-rambu penyusunan anggaran dan petunjuk
perencanaan (jukren) di internal.
Input data rencana kerja dan Rincian Anggaran Belanja dari pengelola program
Melaksanakan rapat internal dengan pengelola program untuk mengevaluasi
perencanaan tahun sebelumnya untuk bahan acuan perencanaan tahun
berikutnya.
Review RKAKL dengan Bagian Program dan Informasi P2P, Biro Perencanaan
dan Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan R.I.
2) Laporan
Melakukan pertemuan evaluasi kinerja berkala kegiatan intenal
Melakukan input laporan e-monev DJA setiap bulan dan e- monev Bappenas (PP.
No.39) setiap 3 bulan (triwulan).
Menyusun Laporan Evaluasi Kinerja Berkala Triwulan dan Semester.
Menyusun laporan kegiatan selama satu tahun berlalu.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 60
3) Laporan Eksecutive
Rekonsialisasi Laporan keuangan selama satu bulan berlalu
Mengevaluasi kegiatan eksecutive selama satu bulan berlalu
4) Laporan Akuntabilitas Pemerintahan
Melakukan pertemuan evaluasi kegiatan internal
Menyusun laporan akuntabilitas kegiatan berdasarkan penggunaan anggaran
5) Laporan UAKPA/UAKPB
Rekonsialisasi Internal
Rekonsiliasi laporan keuangan dengan Koordinator Wilayah
Rekonsiliasi laporan keuangan dengan Ditjen PP dan PL
Rekonsialisasi laporan keuangan dengan KPKN/KPKNL
Review dengan Itnspektorat Jenderal dan Ditjen PP dan PL Kemkes RI
6) Laporan Kepegawaian
Rekapitulasi daftar hadir dan print out finger print pegawai setiap bulan.
Rekapitulasi pengurusan KP,KGB, Karis, Karsu, Karpeg dll.
7) Laporan PNBP
Menyusun Berita Acara Pembukuan bendahara PNBP
Rekapitulasi SSBP setoran PNBP
f. Masalah yang dihadapi
a. Informasi mengenai rambu-rambu dan waktu untuk penyusunan anggaran
seringkali dengan waktu yang sangat terbatas
b. Adanya informasi mengenai efisinesi anggaran yang selalu berubah-ubah
sehingga mempengaruhi perencanaan yang telah disusun dan target
penetapan kinerja.
g. Usul pemecahan masalah
a. Informasi tentang rambu-rambu dan waktu penyusunan supaya
mempertimbangkan waktu penyelesaian yang cukup.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 61
b. Meminimalisir pemotongan anggaran / efisiensi anggaran ditengah
berjalannya tahun anggaran.
9.2. Persentase Ketepatan Waktu Pengiriman Laporan Pengelolaan
Keuangan / Kepegawaian / BMN
a. Pengertian :
Pengiriman laporan pengelolaan keuangan (laporan UAKPA/UAKPB)
kepegawaian (rekapitulasi absen), BMN sesuai dengan waktu yang ditentukan.
b. Defenisi Operasional :
1. Laporan Keuangan
Pengiriman laporan keuangan triwulan, CALK setiap semester, laporan
realisasi PNBP setiap bulan = 18
2. Laporan BMN (UAKPB)
Pengiriman Laporan setiap semester dan tahunan = 2
3. Laporan Kepegawaian
Pengiriman Laporan rekapitulasi absensi pegawai setiap bulan = 12
c. Cara Perhitungan
Jumlah Laporan keuangan/BMN/Kepegawaian yang harus dikirim tepat waktu x 100%
Jumlah Laporan yang dikirim sesuai batas waktu yang ditentukan
= 30 x 100 % = 100 %
30
d. Capaian Indikator
Capaian indikator = 100 %
e. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator
Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator adalah Menyusun
dan mengirimkan laporan keuangan (4 laporan) / BMN (2 laporan), laporan realsiasi
PNBP (12 laporan) dan kepegawaian (12 laporan) sesuai waktu yang ditentukan.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 62
f. Masalah yang dihadapi
SDM Pengelola keuangan, perencanaan pelaporan dan BMN masih kurang, baik
dari segi kuantitas maupun kualitas (Kompetensi).
g. Usul pemecahan masalah
Optimalisasi pemberdayaan tenaga yang ada, dan melaksanakan pelatihan
pengelolaan keuangan, perencanaan pelaporan dan BMN.
10. INDIKATOR KESEPULUH
a. Pengertian
Seluruh pelatihan Administrasi dan teknis dalam upaya mendukung Tugas Pokok
dan Fungsi BTKLPP Medan yang berkaitan dengan Pencegahan dan pengendalian
penyakit.
b. Defenisi Operasional :
Jumlah peserta / personil yang mengikuti pelatihan administrasi dan teknis
sesuai dengan yang direncanakan di awal tahun
c. Rumus / Cara Perhitungan
Indikator Kesepuluh = Jumlah peserta yang direncanakan untuk dilatih x 100 %
Peserta yang mengikuti pelatihan
= 85 x 100 % = 149,12 % 57
d. Capaian Indikator
Capaian indikator = 149,12 %
e. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator
Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator pelatihan Administrasi
dan Teknis adalah :
Jumlah Pelatihan Administrasi dan Teknis yang Diikuti Dalam
Mendukung Tugas Pokok dan Fungsi BTKLPP Medan
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 63
1) Mengikuti Pelatihan Pengadaan Barang & Jasa dilaksanakan 4 orang
pegawai.
2) Mengikuti pelatihan ISO / IEC 17025-2008 yang dilaksanakan oleh 9 orang
pegawai
3) Mengikuti pelatihan Pengambilan sampel Biomolekuler Virus Dengue yang
dilaksanakan oleh 2 orang pegawai
4) Mengikuti TOT Penguatan Tenaga Mikroskopis Malaria yang dilaksanakan
oleh 1 orang pegawai
5) Mengikuti pelatihan Jabatan Fungsional Entomolog yang dilaksanakan oleh
1 orang pegawai
6) Mengikuti pelatihan Supervisor Transmission Assesment Survey (TAS)
Filariasis yang dilaksanakan oleh 2 orang pegawai
7) Mengikuti pelatihan Jabatan Fungsional Sanitarian yang dilaksanakan oleh 1
orang pegawai
8) Mengikuti pelatihan Tim Gerak Cepat yang dilaksanakan oleh 2 orang
pegawai
9) Mengikuti pelatihan Sitem Jaminan Halal yang dilaksanakan oleh 2 orang
pegawai
10) Mengikuti pelatihan Pelayanan Prima yang dilaksanakan oleh 18 orang
pegawai
11) Mengikuti pelatihan Peningkatan Kapasitas petugas dalam pelaksanaan
Pengamatan karier Tifoid dan pemeriksaan Virus Hepatitis yang dilaksanakan
oleh 2 orang pegawai
12) Mengikuti pelatihan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian yang
dilaksanakan oleh 1 orang pegawai
13) Mengikuti pelatihan Jabatan Fungsional Penjenjangan Perencana Tingkat
pertama yang dilaksanakan oleh 1 orang pegawai
14) Mengikuti pelatihan SPIP yang dilaksanakan oleh 13 orang pegawai
15) Mengikuti pelatihan Pengelola Barang Milik Negara (BMN) yang
dilaksanakan oleh 1 orang pegawai
16) Mengikuti pelatihan External Competency Assesment (ECA) Lab. Malaria
yang dilaksanakan oleh 1 orang pegawai.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 64
17) Mengikuti pelatihan Koordinasi dan Management Tempat Pengungsian yang
dilaksanakan oleh 2 orang pegawai
18) Mengikuti pelatihan PCR yang dilaksanakan oleh 5 orang pegawai
19) Mengikuti pelatihan Laboratory Quality Management and Good Laboratory
Practice Tekhnik Molekuler dan Serologi yang dilaksanakan oleh 1 orang
pegawai
20) Mengikuti pelatihan ARKL yang dilaksanakan oleh 4 orang pegawai
21) Mengikuti pelatihan AMIU yang dilaksanakan oleh 3 orang pegawai
22) Mengikuti pelatihan Limbah Medis Rumah Sakit yang dilaksanakan oleh 3
orang pegawai
23) Mengikuti pelatihan TTG yang dilaksanakan oleh 2 orang pegawai
24) Mengikuti pelatihan IPAL yang dilaksanakan oleh 1 orang pegawai
f. Masalah yang dihadapi
Adanya informasi efisiensi anggaran yang mengakibatkan jadwal
penyelenggaraan pelatihan tidak sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan peserta
pelatihan yang direncanakan tidak sesuai dengan anggaran yang tersedia.
g. Usul pemecahan masalah
Menetapkan pelatihan sebagai usulan skala prioritas, sehingga bila terjadi
efisensi anggaran kegiatan pelatihan tetap berjalan sesuai rencana. Kegiatan
pelatihan merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam upaya peningkatan
kualitas dan profesionalisme ASN.
C. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I
Medan memiliki Sumber Daya Manusia sebanyak 62 (Enam puluh dua) orang pada
tahun 2017, dikelompokkan berdasarkan jabatan, golongan, pendidikan dan Jenis
Kelamin.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 65
a. Jabatan
Berdasarkan kelompok jabatan, dibagi menjadi 3 yaitu : Jabatan Struktural =
5 (lima) orang, Jabatan Fungsional Umum (JFU) = 36 (tiga puluh puluh enam)
orang dan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) = 20 (Dua puluh) orang.
b. Golongan
Gol I : -
Gol II : 12 orang IIa = 0 orang
IIb = 0 orang
IIc = 9 orang
IId = 3 orang
Gol. III : 41 orang IIIa = 8 orang
IIIb = 11 orang
IIIc = 14 orang
IIId = 8 orang
Gol. IV : 9 orang IVa = 8 orang
IVb = 1 orang
c. Pendidikan
SLTA : 0 orang
D1 : -
D3 : 16 orang
D IV : 1 orang
S1 : 29 orang
S2 : 15 orang
S3 : 1 orang
d. Jenis Kelamin
Laki-laki : 23 orang
Perempuan : 39 orang
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 66
Grafik.1 Sumber Daya Manusia BTKLPP Medan menurut jabatan,
golongan, pendidikan dan Jenis Kelamin
2. Sumber Daya Anggaran (Pembiayaan)
Sumber daya anggaran yang dikelola oleh BTKLPP Kelas I Medan dalam
rangka melaksanakan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Tahun 2017 adalah Rp. 15.580.490.000,-
Kegiatan yang direncanakan dan diusulkan untuk tahun anggaran 2017
merupakan kegiatan yang signifikan terhadap pencapaian sasaran dan Indikator
Kinerja Kegiatan (IKK).
Capaian program BTKLPP Kelas I Medan tahun 2017, sesuai dengan usulan
kegiatan untuk pencapaian Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), pada
Penetapan Kinerja tahun 2017 adalah sebagaimana pada tabel berikut :
Tabel 5. Capaian Target TA. 2017
No Kegiatan TARGET 2017
CAPAIAN %
CAPAIAN Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1 2 3 4 5 6
2058.003. Sarana dan Prasarana Surveilans dan Karantina
Kesehatan
1 1 1 100,00
0
12
41
9
0 0
16
1
29
15
1
23
39
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 67
2058.004. Layanan Kewaspadaan dini
penyakit berpotensi KLB
17 17 17 100,00
2058.005. Layanan Respon KLB dan
Wabah 1 1 1 100,00
2058.007. Layanan Kekarantinaan Kesehatan
1 1 1
100,00
2058.008. Layanan Pengendalian
Penyakit Infeksi Emerging 2
2 1 50,00
2059.005 Layanan Pengendalian
Penyakit Malaria 4
4 4 100,00
2059.006 Layanan Pengendalian
Penyakit Arbovirosis 12 12
12 100,00
2059.007 Layanan Pengendalian
Penyakit Zoonosis 1 1
1 100,00
2059.008 Layanan Pengendalian Penyakit Filariasis &
Kecacingan
2 2 2 100,00
2059.009
Layanan Pengendalian Penyakit Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit
3 3 3
100,00
2060.502 Layanan Pengendalian
Penyakit TB 1 1
1 100,00
2060.503
Layanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Kusta
1 0 0 0,00
2060.506 Layanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit ISP 1 1 1 100,00
2060.507 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ISPA
2 1 1 50,00
2061.500 Layanan Posbindu PTM 1 1 1 100,00
2061.510 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Paru
Kronik
1 1 1 100,00
2063.053 Layanan Internal (Over Head)
33 33 45 136,36
2063.944 Layanan Perkantoran 12 12 13 108,33
Total 96 93 106 112,90
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 68
Grafik. 2 Pencapaian Target BTKLPP Medan Tahun 2017
Sedangkan untuk realisasi anggaran BTKLPP Kelas I Medan tahun 2017,
sesuai dengan usulan pembiayaan untuk pencapaian Sasaran dan Indikator
Kinerja Kegiatan (IKK), pada Penetapan Kinerja tahun 2017 adalah sebagaimana
pada tabel berikut :
Tabel 6. Realisasi Anggaran TA. 2017
No Kegiatan PAGU ANGGARAN (000)
REALISASI %
REALISASI Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1 2 3 4 5 6
2058.003. Sarana dan Prasarana Surveilans dan Karantina
Kesehatan
150.656.000 150.656.000 149.809.440 99,44
2058.004. Layanan Kewaspadaan dini
penyakit berpotensi KLB 2.650.692.000 2.248.634.000 2.152.174.898 95,71
2058.005. Layanan Respon KLB dan
Wabah 160.944.000 80.372.000 79.289.980 98,65
2058.007. Layanan Kekarantinaan Kesehatan
52.030.000 4.510.000 3.500.600 77,62
2058.008. Layanan Pengendalian
Penyakit Infeksi Emerging 52.224.000 52.224.000 39.270.896 75,20
2059.005 Layanan Pengendalian Penyakit Malaria
606.577.000 323.046.000 304.013.792 94,11
2059.006 Layanan Pengendalian Penyakit Arbovirosis
112.660.000 103.660.000 76.955.400 74,24
2059.007 Layanan Pengendalian
Penyakit Zoonosis 79.265.000 36.860.000 32.932.350 89,34
SKK PPTVZ PPML PPTM DUKUNGAN MANAJ.
BTKLPP MEDAN
22 22
2 2
45
93
21 22
2 2
58
105
95,45 100,00 100,00 100,00
128,89
112,90
TARGET CAPAIAN %
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 69
2059.008 Layanan Pengendalian Penyakit Filariasis &
Kecacingan 459.579.000 450.579.000
384.944.249 85,43
2059.009
Layanan Pengendalian Penyakit Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit
511.965.000 402.582.000
390.228.679 96,93
2060.502 Layanan Pengendalian
Penyakit TB 204.851.000 204.851.000 183.393.250 89,53
2060.503 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kusta 111.318.000 26.860.000
18.545.500 69,05
2060.506 Layanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit ISP
543.459.000 252.290.000 198.752.230 78,78
2060.507 Layanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit ISPA 93.701.000 1.582.000 1.543.000
97,53
2061.500 Layanan Posbindu PTM
260.591.000 260.591.000 257.135.480 98,67
2061.510
Layanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Paru Kronik
137.409.000 56.689.000 55.304.100 97,56
2063.053 Layanan Internal (Over Head)
1989.551.000 1.989.551.000 1.864.525.183 93,72
2063.944 Layanan Perkantoran
8.934.953.000 8.934.953.000 7.892.610.900 88,33
Jumlah
17.112.425.000 15.580.490.000 14.084.929.927 90,40
Grafik 3. Grafik Persentase Realisasi Anggaran Tahun 2017
95,57
90,31
82,84
98,47
89,31 90,40
% REALISASI ANGGARAN
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 70
Pencapaian Indikator Kinerja BTKLPP Kelas I Medan tahun 2017, sesuai target
yang telah ditetapkan melalui perjanjian kinerja (PK) dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 7 Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017
No SASARAN INDIKATOR TARGET 2017
CAPAIAN %
CAPAIAN SEBELUM REVISI
SESUDAH REVISI
1 2 3 4 5 6 7
1
Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi
1) Persentase KLB yang direspon < 24 jam
100 % 100 % 100 % 100,00
2) Jumlah pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular pada kabupaten/kota yang dilakukan.
6 Lokasi 6 Lokasi 8 133,33
3) Jumlah jejaring kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja
58 Kajian/Lokasi
58 Kajian/Lokasi
63 108,62
2
Meningkatnya Kinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
1) Jumlah kawasan Kajian dan Evaluasi dampak kesehatan Lingkungan serta evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya
90 Kajian/Laporan
90 Kajian 98 108,89
2) Jumlah rancang bangun model dan tekhnologi tepat guna Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3 Model 1 Model 2 200,00
3
Meningkatnya Kinerja Pengembangan Tekhnologi Laboratorium
1) Kemampuan Uji Laboratorium Penyakit Potensial, wabah penyakit menular/Tidak menular prioritas dan factor risikonya
12.700 sampel
12.700 Sampel
17.967 141,47
2) Kemampuan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi
140 Alat 140 Alat 200 142,85
3) Peningkatan kemampuan pencapaian Akreditasi Laboratorium.
21 Dokumen/Unit/ Paket
21 Dokumen/Unit/ Paket
21 100,00
4
Meningkatnya Dukungan Administrasi dan Manajemen
1) Jumlah Kelengkapan Dokumen Perencanaan/Laporan/ Pengelolaan Keuangan/Kepegawaian/BMN dan ketepatan waktu pengiriman laporan
47 Dokumen/ 64 orang/ 12 bulan
47 Dokumen/ 64
orang/ 12 bulan
50 106,38
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 71
2) Jumlah Pelatihan Administrasi dan Tekhnis yang diikuti dalam mendukung Tugas Pokok dan Fungsi BTKLPP Medan
57 Orang 57 Orang 85 149,12
Jumlah Anggaran Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian
Penyakit (BTKLPP) Kelas I Medan Tahun 2017 direncanakan dan ditetapkan
adalah sebesar Rp. 17.112.425.000,- setelah adanya informasi efisiensi maka
dilakukan revisi dan ditetapkan sebesar Rp. 15.580.490.000,-
Grafik 4.
Pencapaian Indikator Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di BTKLPP Kelas I Medan dapat dikelompokkan atas
peralatan, sarana gedung dan prasarana lainnya.
Tabel 8.
Barang Milik Negara (BMN) BTKLPP Kelas I Medan Per Tanggal 31 Desember 2017
KODE URAIAN JUMLAH (RP)
131111 Tanah 22.335.240.000,-
132111 Peralatan dan Mesin 25.066.288.358,-
0%2000%4000%6000%8000%
10000%12000%14000%16000%18000%20000%
TARGET
CAPAIAN
%
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 72
133111 Gedung dan Bangunan 3.375.929.000,-
134113 Jaringan 247.497.000,-
136111 Konstruksi dalam pengerjaan 0,-
137111 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (17.505.841.282,)
137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (51.937.369,-)
137313 Akumulasi Penyusutan Jaringan (24.027.411,-)
162151 Software 212.558.600,-
117111 Barang Konsumsi 37.677.000,-
117113 Bahan untuk Pemeliharaan 3.162.000,-
117114 Suku cadang 1.570.860.610,-
117131 Bahan Baku 0,-
117199 Persediaan Lainnya 0,-
166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 614.164.500,-
169122 Akumulasi Penyusutan Asset Tetap yang tidak digunakan
dalam operasi
(614.164.500,-)
169315 Akumulasi Amortisasi Software (129.268.575),-
JUMLAH 35.078.137.931
D. PERBANDINGAN KINERJA
Perbandingan kinerja antara Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 (RPJMN
Tahap II, dan Tahun 2015 dengan Tahun 2017 (RPJMN Tahap III)
Secara umum Kinerja BTKLPP Kelas I Medan dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014 (RPJMN II), bervariasi dalam pencapaian kinerjanya. Dilihat dari grafik
capaian indikator kinerja tahun 2010 s/d tahun 2014 dari setiap indikator dapat
disimpulkan bahwa Trend pencapaian target bevariasi (Trendnya berbeda setiap
tahun), sebagaimana pada tabel dibawah ini. Hal ini disebabkan estimasi
penetapan kinerja dan pencapaian target tidak sesuai yang diharapkan, juga
dipengaruhi adanya efisiensi/revisi anggaran yang berdampak pada penetapan
kinerja dan pencapaian target.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 73
Tabel 9 Perbandingan Pengukuran Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Thn 2010 s.d. Thn 2014
SA
SA
RA
N
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TA
RG
ET
RE
AL
ISA
SI
% C
AP
AIA
N
TA
RG
ET
RE
AL
ISA
SI
% C
AP
AIA
N
TA
RG
ET
RE
AL
ISA
SI
% C
AP
AIA
N
TA
RG
ET
RE
AL
ISA
SI
% C
AP
AIA
N
TA
RG
ET
RE
AL
ISA
SI
% C
AP
AIA
N
Meningkatnya kinerja surveilans epidemiologi
1. Persentase KLB yang direspon < 24 jam
2. Persentase kemampuan pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular pada kabupaten/kota
3. Persentase cakupan jejaring kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja
60%
25%
60%
75%
31%
60%
125%
125%
100%
60%
35%
60%
90%
46%
74%
150%
131%
123%
100%
40%
100%
47%
23%
100%
47%
58%
100%
100%
45%
100%
56 %
41 %
100%
56%
91%
100%
70 %
77 %
100 %
69,23 %
114 %
123,96 %
98.90 %
148 %
123.96%
Meningkatnya kinerja ADKL
4. Jumlah kawasan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan.
5. Jumlah kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya. (%peningkatan utk thn 2010 s.d.2011)
6. Jumlah jenis rancang bangun model dan teknologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
21
50% 7
21
50% 7
100%
100%
100%
16
60%
12
16
85,5% 6
100%
142,5%
50%
40
15
10
62
28 6
155%
187%
60%
54
16
15
65
20
26
120%
125%
173,3%
49
70 8
58
78
10
118 %
111 %
125 %
Meningkatnya kinerja PTL
7. Persentase peningkatan kemampuan uji laboratorium penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas dan faktor risikonya
8. Persentase peningkatan uji kendali mutu dan kalibrasi
20%
100%
20%
100%
100%
100%
20%
20%
27%
8,8%
135%
44%
10%
30%
69,2%
30%
692%
100%
15%
15%
25,7%
18,25%
171,3%
121,7%
23.72 %
24.42 %
27.37%
29.82%
115.42 %
122.12 %
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 74
9. Persentase pencapaian kegiatan akreditasi
64,5%
60%
93%
80%
69%
86%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100 %
100 %
100 %
Meningkatnya dukungan administasi dan manajemen
10. Persentase kelengkapan dokumen perencanaan/laporan/ pengelolaan keuangan/kepegawaian/BMN
11. Persentase ketepatan waktu pengiriman laporan pengelolaan keuangan/kepegawaian/BMN
12. Jumlah penyelenggaraan pelatihan teknis Bidang PP dan PL
100%
100% 2
100%
100% 2
100%
100%
100%
100%
100% 2
100%
100% 2
100%
100%
100%
100%
100% 2
100%
100% 5
100%
100%
250%
100%
100%
12
100 %
100 %
12
100 %
100 %
100 %
100%
100%
10
100 %
100 %
10
100 %
100 %
100 %
Grafik 5.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja TA. 2010 s.d TA. 2014
Dilihat dari Grafik perbandingan capaian indikator kinerja dari Tahun 2010
sampai dengan Tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2012 untuk
0
100
200
300
400
500
600
700
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja TA. 2010 s.d. TA. 2014
CAPAIAN 2010
CAPAIAN 2011
CAPAIAN 2012
CAPAIAN 2013
CAPAIAN 2014
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 75
indikator ke 7 dan ke 12 mengalami kenaikan yang tinggi. Untuk indikator ke 7,
persentase peningkatan uji laboratorium penyakit potensial wabah, penyakit
menular/tidak menular prioritas dan faktor risikonya mengalami kenaikan sebesar
69,2 % hal ini disebabkan karena banyaknya sampel/contoh uji yang masuk ke
BTKLPP Medan. Untuk indikator ke 12 yaitu Jumlah penyelenggaraan pelatihan
teknis bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, persentase capaian kinerja
sebesar 250 % karena pada tahun 2012 banyak pelatihan yang diikuti dalam
meningkatkan sumber daya manusia di BTKLPP Medan. Sedangkan untuk tahun
2014, persentase capaian kinerja pelatihan teknis dan Administrasi bidang P2P
sebesar 100,00 %.
Sedangkan Pencapaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan di tahun 2017
meningkat jika dibandingkan dengan kinerja tahun 2015 dan tahun 2016,
demikian juga capaian (perbandingan realisasi dengan target) tahun 2017 sebagian
besar meningkat dari capaian tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan suatu
kemajuan berarti dalam pencapaian sasaran BTKLPP Kelas I Medan, akan tetapi
beberapa kegiatan yang sudah direncanakan tidak dapat dilaksanakan sehingga
berdampak pada penetapan kinerja dan pencapaian target. Hal ini disebabkan
efisiensi/revisi anggaran dan masih kurangnya SDM pada BTKLPP Medan, baik dari
kualitas maupun kuantitas.
Tabel. 10
Perbandingan Pengukuran Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
No SASARAN INDIKATOR
TARG
ET 2
015
CAPAIA
N
% C
apaia
n
TARG
ET 2
016
CAPAIA
N
% C
apaia
n
TARG
ET 2
017
CAPAIA
N
% C
apaia
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi
1) Persentase KLB
yang direspon < 24 jam
100% 100 % 100,00 100% 100% 100,00 100% 100 % 100,00
2) Jumlah
pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular pada kabupaten/kota yang dilakukan.
8 Lokasi 8 100,00 6 Lokasi 8 133,33 6 Lokasi 8 133,33
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 76
3) Jumlah jejaring
kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja
57 Kajian/L
okasi 63 110,53
59 Kajian/Lok
asi 63 106,78
58 Kajian/L
okasi 63 108,62
2
Meningkatnya Kinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
1) Jumlah kawasan
Kajian dan Evaluasi dampak kesehatan Lingkungan serta evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya
149 Kajian/Laporan
163 109,40 90
Kajian/Laporan
90 100,00 90
Kajian/Laporan
98 108,89
2) Jumlah rancang
bangun model dan tekhnologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
5 Model 5 100.00 5 Model 10 200,00 1 Model 2 200,00
3
Meningkatnya Kinerja Pengembangan Tekhnologi Laboratorium
1) Kemampuan Uji
Laboratorium Penyakit Potensial, wabah penyakit menular/Tidak menular prioritas dan factor risikonya
11.600 sampel
13.225 114,01 12.000 Sampel
12.300 102,50 12.700 Sampel
17.967 141,47
2) Kemampuan Uji
Kendali Mutu dan Kalibrasi
125 Alat 138 110.40 140 Alat 143 102,14 140 Alat 200 142,85
3) Peningkatan
kemampuan pencapaian Akreditasi Laboratorium.
7 Dokumen/Unit/ Paket
7 100,00 20
Dokumen/Unit/Paket
20 100,00
21 Dokumen/Unit/P
aket 21 100,00
4
Meningkatnya Dukungan Administrasi dan Manajemen
1) Jumlah
Kelengkapan Dokumen Perencanaan/Laporan/ Pengelolaan Keuangan/Kepegawaian/BMN dan ketepatan waktu pengiriman laporan
35 Dokume
n/ 58 orang/
12 bulan
38 108.57 45
Dokumen 47 104,44
47 Dokume
n 50 106,38
2) Jumlah
Pelatihan Administrasi dan Tekhnis yang diikuti dalam mendukung Tugas Pokok dan Fungsi BTKLPP Medan
9 Orang 10 111,11 45 Orang 82 182,22 57
Orang 85 149,12
Jumlah Anggaran Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Rp. 10.709.510.000,-
Rp. 12.954.798.000,-
Rp. 15.580.490.000,-
Dilihat dari Grafik perbandingan capaian indikator kinerja Persentase KLB yang
direspon < 24 jam dari Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 dapat
disimpulkan bahwa pencapaian indikatornya adalah sama yakni 100,00%
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 77
Grafik 6.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Persentase KLB yang direspon < 24 jam Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
Untuk perbandingan capaian indikator kinerja Jumlah pengamatan faktor
risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular pada
kabupaten/kota yang dilakukan Tahun 2015 dan Tahun 2016 adalah meningkat
sedangkan dari Tahun 2016 ke Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa pencapaian
indikatornya adalah sama yakni 133,33%
Grafik 7.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah pengamatan faktor risiko
penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular pada kabupaten/kota Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
Sedangkan perbandingan capaian indikator kinerja Jumlah jejaring kerja dan
kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja Tahun 2015, Tahun 2016 dan
Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa pencapaian indikatornya adalah meningkat.
2015 2016 2017
100% 100% 100%100% 100% 100%
TARGET CAPAIAN
2015 2016 2017
86 6
88
8
TARGET CAPAIAN
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 78
Grafik 8.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah jejaring kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja
Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
Untuk perbandingan capaian indikator kinerja Jumlah kawasan Kajian dan
Evaluasi dampak kesehatan Lingkungan serta evaluasi pengendalian penyakit dan
faktor risikonya Tahun 2015 dan Tahun 2016 adalah menurun sedangkan dari
Tahun 2016 ke Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa pencapaian indikatornya
adalah meningkat.
Grafik 9.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah kawasan Kajian dan Evaluasi dampak kesehatan Lingkungan serta evaluasi pengendalian penyakit dan
faktor risikonya Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
2015 2016 2017
57
5958
6363
63
TARGET CAPAIAN
2015 2016 2017
149
90 90
163
9098
TARGET CAPAIAN
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 79
Dan untuk perbandingan capaian indikator kinerja Jumlah rancang bangun
model dan tekhnologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa
pencapaian indikatornya adalah meningkat.
Grafik 10. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah rancang bangun model dan
tekhnologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
Sementara untuk perbandingan capaian indikator kinerja Kemampuan Uji
Laboratorium Penyakit Potensial, wabah penyakit menular/Tidak menular prioritas
dan factor risikonya Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 dapat disimpulkan
bahwa pencapaian indikatornya adalah meningkat.
Grafik 11.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Kemampuan Uji Laboratorium Penyakit Potensial, wabah penyakit menular/Tidak menular prioritas dan factor risikonya
Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
2015 2016 2017
5 5
1
5
10
2
TARGET CAPAIAN
2015 2016 2017
11.600 12.000 12.700
13.225 12.300 17.967
TARGET CAPAIAN
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 80
Untuk perbandingan capaian indikator kinerja Kemampuan Uji Kendali Mutu
dan Kalibrasi Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa
pencapaian indikatornya adalah meningkat.
Grafik 12.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Kemampuan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
Untuk perbandingan capaian indikator kinerja Peningkatan kemampuan
pencapaian Akreditasi Laboratorium Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
dapat disimpulkan bahwa pencapaian indikatornya adalah tercapai 100 %.
Grafik 13.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Peningkatan kemampuan pencapaian Akreditasi Laboratorium Tahun 2015, Tahun 2016
dan Tahun 2017
2015 2016 2017
125 140 140
138 143
200
TARGET CAPAIAN
2015 2016 2017
7
20 21
7
20 21
TARGET CAPAIAN
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 81
Dan untuk perbandingan capaian indikator kinerja Jumlah Kelengkapan
Dokumen Perencanaan/Laporan/ Pengelolaan Keuangan/Kepegawaian/BMN dan
ketepatan waktu pengiriman laporan Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
dapat disimpulkan bahwa pencapaian indikatornya adalah meningkat.
Grafik 14.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Kelengkapan Dokumen Perencanaan/Laporan/ Pengelolaan Keuangan/Kepegawaian/BMN
Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
Dan untuk perbandingan capaian indikator kinerja Jumlah Pelatihan
Administrasi dan Tekhnis yang diikuti dalam mendukung Tugas Pokok dan Fungsi
BTKLPP Medan Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa
pencapaian indikatornya adalah meningkat.
Grafik 15.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Pelatihan Administrasi dan Tekhnis Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017
2015 2016 2017
35
45 47
38 47
50
TARGET CAPAIAN
2015 2016 2017
9 45
57
10
82 85
TARGET CAPAIAN
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 82
Dilihat dari Grafik perbandingan capaian indikator kinerja dari Tahun 2015,
Tahun 2016 dan Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2017 untuk
indikator ke 5 yakni Jumlah rancang bangun model dan tekhnologi tepat guna
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan sebesar 200,00 %, untuk
indikator ke 10 yaitu Jumlah penyelenggaraan pelatihan teknis bidang P2P, untuk
persentase capaian kinerja pelatihan teknis dan Administrasi bidang P2P sebesar
149,12 % dan indikator ke 7 yaitu Kemampuan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi
sebesar 142,85 %. Ketiga indikator ini yakni indikator ke 5, indikator 10 dan
indikator ke 7 mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Untuk indikator ke 6,
persentase peningkatan uji laboratorium penyakit potensial wabah, penyakit
menular/tidak menular prioritas dan faktor risikonya mengalami kenaikan yang
cukup signifikan yakni sebesar 141,47 %. Adanya peningkatan atau kenaikan
capaian target, salah satu disebabkan bahwa Instalasi Kalibrasi telah terakreditasi .
Beberapa Indikator capaian target tahun 2015 sama dengan capaian target tahun
2016 dan tahun 2017, dan ada juga capaian target tahun 2017 menurun bila
dibandingkan dengan capaian target tahun 2016 dan tahun 2015.
Grafik 16.
Perbandingan Capaian Indikator Kinerja TA. 2015, Tahun 2016 dengan TA. 2017
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
target 2015
capaian
target %
target 2016
capaian
target %
target 2017
capaian
target %
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 83
Sedangkan untuk persentase realisasi anggaran dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2017, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 11.
Perbandingan Realisasi Keuangan TA. 2010 s.d. TA. 2017
NO TAHUN
ANGGARAN PAGU ANGGARAN
(Rp) REALISASI (Rp)
% REALISASI
1 Tahun 2010 5.198.490.000,- 4.984.937.858,- 95,89
2 Tahun 2011 5.267.455.000,- 5.162.397.794,- 98,01
3 Tahun 2012 5.668.588.000,- 5.519.824.618,- 97,38
4 Tahun 2013 14.010.659.000,- 12.591.472.246,- 89,88
5 Tahun 2014 17.345.832.000,- 15.467.529.415,- 89,17
6 Tahun 2015 10.709.510.000,- 9.743.460.655,- 90,98
7 Tahun 2016 12.954.798.000,- 12.376.153.688,- 95,53
8 Tahun 2017 15.580.490.000,- 14.084.929.927,- 90,40
Grafik 17.
Perbandingan Realisasi Keuangan TA. 2010 sampai dengan TA. 2017
Bila dilihat dari tabel diatas bahwa realisasi keuangan mulai dari Tahun 2010 s.d.
Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa realisasi keuangan yang paling tinggi adalah
pada tahun 2011 yaitu mencapai 98,01%, dan realisasi yang paling rendah adalah
pada tahun 2014 yaitu 89,17%, Realisasi keuangan tahun 2017 sebesar 90,40 %
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
5.198.490.000
5.267.455.000
5.668.588.000
14.010.659.000
17.345.832.000
10.709.510.000
12.954.798.000
15.580.490.000
4.984.937.858
5.162.397.794
5.519.824.618
12.591.472.246
15.467.529.415
9.743.460.655
12.376.153.688
14.084.929.927
JUMLAH ANGGARAN REALISASI
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 84
bila dibandingkan dengan tahun 2016 ada trend penurunan persentase realisasi
anggaran, akan tetapi bila dilihat dari jumlah nominal ada peningkatan realisasi
anggaran. Capaian realisasi anggaran sebesar Rp. 14.084.929.927,- dari total Rp.
15.580.490.000,- atau 90,40 % ini merupakan dampak efisiensi, serta optimalisasi
kegiatan pengadaan barang dan Jasa terutama pengadaan reagensia.
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A 2017 85
BAB IV
KESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2017 merupakan
laporan pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan yang berasaskan akuntabilitas transparan dan
berorientasi pada pencapaian-pencapaian kinerja sasaran program yang bersifat
hasil (outcome).
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I
Medan secara umum memiliki tujuan yaitu terselenggaranya pembangunan
kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Berdasarkan hasil pengukuran
kinerja diperoleh hasil bahwa ada 10 indikator sasaran Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, sebanyak 2 indikator telah mencapai target yang ditetapkan,
dan 8 indikator melebihi target yang ditetapkan.
Pencapaian indikator sasaran program yang pertama (KLB) telah mencapai
target, hal ini disebabkan koordinasi, informasi KLB dengan Kab/Kota sudah
cukup baik. Sehingga jika terjadi KLB, BTKLPP Medan bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk menanggulanginya.
Pada tahun yang akan datang BTKLPP Kelas I Medan berupaya untuk
meningkatkan pencapaian sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
dengan lebih meningkatkan sosialisasi dan advokasi BTKLPP Kelas I Medan dengan
pemerintah daerah wilayah pelayanan dan kabupaten/kota.
Top Related