1
Pengaruh Brand Ambassador (Visibility, Creadibility), dan Celebrity
Endorsement terhadap Brand Image Produk Batam Ogura Pada Mahasiswa
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Istiqomah1, Akhirman2 , Marlia Saridewi 3
Jurnal Program Studi Mananjemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang
ABSTRAK
Secara garis besar tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
brand ambassador (visibility, creadibility), dan celebrity endorsement
berpengaruh terhadap brand image produk Batam Ogura pada mahasiswa
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi
Manajemen angkatan 2015 Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
yang berjumlah 111 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 53 orang. Teknik
pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik simple random
sampling. Analisis data menggunakan deskriptif, regresi linear berganda, dan
pengujian hipotesis dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 2.0. Hasil analisis
deskriptif menunjukan bahwa berdasarkan umur, konsumen yang berumur 21
tahun lebih dominan melakukan pembelian produk Batam Ogura, berdasarkan
jenis kelamin, konsumen yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang
lebih dominan melakukan pembelian produk Batam Ogura. Hasil uji t
menunjukan bahwa visibility tidak berpengaruh secara signifikan terhadap brand
image dengan nilai-t hitung < nilai t-tabel (0,651 < 1,676) dan nilai sig. 0,518.
Credibility berpengaruh secara signifikan terhadap brand image dengan nilai t-
hitung > nilai t-tabel (2,007 > 1,676) dan nilai sig. 0,050. Celebrity endorer
berpengaruh secara signifikan terhadap brand image dengan nilai t-hitung > nilai
t-tabel (4,054 < 1,676) dan nilai sig. 0,000. Hasil uji R2 menunjukkan bahwa
variabel visibility, credibility, dan celebrity endorser terhadap brand image
sebesar 73,5%, sedangkan sisanya sebesar 26,5% adalah dipengaruhi oleh faktor
lain, seperti kualitas produk, desain produk maupun lainnya yang berkaitan
dengan variabel yang berhubungan dengan brand image.
Kata Kunci: Visibility, Credibility, dan Celebrity Endorser, Brand Image
1 Fakultas Ekonomi Universitas Matitim Raja Ali Haji, [email protected]
2 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected]
3 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected]
2
PENDAHULUAN
Ditengah persaingan pasar yang semakin ketat banyak perusahaan melakukan
berbagai macam inovasi sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan
mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi atau menggunakan produk
mereka. Berbagai cara dilakukan oleh pihak perusahaan demi mendapatkan
perhatian dari para konsumennya dan juga terbentuknya citra produk yang baik
dalam benak konsumen sehingga banyak konsumen yang menggunakan produk
dari perusahaan tersebut.
Salah satu cara untuk menarik perhatian konsumen adalah menggunakan
seseorang atau lebih untuk menjadi model dalam iklan, hal ini dikenal dengan
istilah endorser. Dalam pemasaran melalui sarana endoser, bintang iklan yang
dipilih untuk mengiklankan produk harus sesuai dengan ciri dan kebiasaan
endorser.
Celebrity endorser memberikan dampak pada brand image tapi image dari brand
dengan referensi dari selebriti akan baik dengan membawa beberapa point diluar
diskusi, seperti umur selebriti, kecocokan selebriti, daerah asal selebriti,
kecantikan, dan popularitas selebriti. Menurut McCracken (dalam Byrne,
Whitehead, Breen, dan James 2003, 4:290) yang dikutip oleh Kurniawan (2014),
mendefinisikan Celebrity Endorsement adalah sebagai semua individu yang
menikmati pengenalan publik dan menggunakan pengenalan ini untuk
kepentingan produk konsumen dengan tampil bersama produk tersebut dalam
suatu iklan.
Menurut Royan (2004:14), salah satu model yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi selebriti sebagai endorser adalah dengan menggunakan model
VisCAP. Visibility adalah seberapa jauh popularitas yang melekat pada selebriti
yang mewakili suatu produk, credibility adalah sejauh mana keahlian dan
objektivitas sang bintang, attraction merupakan sifat selebriti yang dianggap
menyenangkan untuk dilihat dari segi konsep dan daya tarik oleh kelompok
tertentu, dan power (kekuasaan) adalah kemampuan menimbulkan ketundukan.
Menurut Kotler dan Keller (dalam Vanessa, 2017) mengatakan bahwa citra merek
adalah presepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang
dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan pelanggan, yang selalu diingat
pertama kali saat mendengar slogan dan tertanam dibenak konsumenya
Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, peneliti ini ingin menguji apakah
brand ambassador (visibility, creadibility), celebrity endorsement terhadap brand
image Produk Batam Ogura Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tujuan dari penelitian ini secara
keseluruhan adalah untuk mengetahui apakah brand ambassador (visibility,
creadibility), celebrity endorsement terhadap brand image Produk Batam Ogura.
Penelitian ini terfokus pada pengaruh brand ambassador (visibility, creadibility),
celebrity endorsement terhadap brand image Produk Batam Ogura Pada
Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi UMRAH.
3
BAHAN DAN METODE
BAHAN
Brand Image
Menurut Kotler dan Keller (dalam Vanessa, 2017) mengatakan bahwa citra merek
adalah presepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang
dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan pelanggan, yang selalu diingat
pertama kali saat mendengar slogan dan tertanam dibenak konsumenya. Menurut
Shimp(dalam Deddy Triawan, 2011:43) yang dikutip oleh Raymon (2013)
megungkapkan bahwa brand image dapat diukur menggunakan indikator-
indikator sebagai berikut:
1) Iklan diingat
2) Pesan iklan dipahami
3) Merek dikenali
4) Menarik perhatian
5) Pesan tersampaikan
Brand Ambasador
Menurut Soehadi (dalam Prawira, 2012), menjelaskan bahwa Brand ambassador
adalah seseorang yang mempresentasikan potret atau citra terbaik suatu
produk.Seseorang ini biasanya dari kalangan selebriti atau orang-orang popular
lainya. Sedangkan menurut Royan(dalam Prawira, 2012) mengemukakan bahwa
terdapat beberapa karakteristik brand ambassador yang dikenal dengan VisCAP
(Visibility, Credibility, Attraction, Power), yaitu :
1. Visibility
Menurut Frans M. Royan(dalam Raymon, 2013) mengungkapkan bahwa visibility
memiliki dimensi seberapa jauh popularitas selebritis yang menjadi brand
ambassador.Popularitas yang dimiliki brand ambassador memberikan dampak
pada popularitas produk. Indikatir-indikator visibility dapat di ukur melalui :
1) Popularitas
2) Prestasi
3) Dikenal sebagai brand ambassador produk
4) Menarik
2. Credibility
Menurut Rossiter dan Percy (dalam Indrawati, 2016) mengatakan bahwa
credibility adalah sejauh mana keahlian dan objektivitas sang bintang. Keahlian
mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau ketrampilan yang dimiliki oleh
seorang endorser yang berkaitan dengan merek didukung. Faktor-Faktor
credibility perusahaan pada gilirannya bergantung pada tiga faktor, yaitu:
keahlian perusahaan (corporate expertise) yaitu sejauh mana perusahaan terlihat
mampu membuat dan menjual produk atau melakukan layanan, kepercayaan
perusahaan (corporate trustworthiness) yaitu sejauh mana perusahaan tampak
termotivasi untuk mejadi jujur, bergantung dan peka terhadap kebutuhan
pelanggan, dan daya tarik perusahaan (corporate attractiveness) yaitu sejauh
mana perusahaan terlihat disukai, menarik, bergengsi, dinamik, dan lain-lain.
4
Perusahaan yang dapat dipercaya akan terlihat baik dalam apa yang
dilakukannya. Perusahaan tetap mengingat kepentingan terbaik pelanggan dan
senang untuk diajak bekerja sama. Kepercayaan juga adalah penentu utama
kredibilitas dan hubungan perusahaan dengan perusahaan lain.Menurut Frans M.
Royan (2005:20) kredibilitas endorser mendapatkan nilai yang tinggi apabila
diukur dengan indikator , yaitu :
1) Memiliki Pengetahuan
2) Terampil
3) Jujur
4) Berpengalaman
5) Keterpercayaan
3. Attraction (Daya Tarik)
Attraction merupakan sifat selebriti yang dianggap menyenangkan untuk dilihat
dari segi konsep dan daya tarik oleh kelompok tertentu (Rossiter dan Percy dalam
Indrawati, 2016). Menurut Frans M. Royan (2005), indikator dari attraction adalah
sebagai berikut:
1) Daya tarik
2) Keramahan
3) Penampilan
4) Persepsi
4. Power (Kekuasaan)
Karakteristik kekuasaan yang dimiliki oleh endorser adalah yang keempat dan
karakterisitk terakhir di VisCAP. Kekuasaan dapat meningkatkan intensitas
pembelian barang walau tak berubah sikap, dengan muncul untuk memerintahkan
target untuk bertindak. Menurut Rakhmat (dalam Gunawan, 2014) mengatakan
bahwa kekuasaan adalah kemampuan menimbulkan ketundukan. Menurut Frans
M. Royan (2005:20)power dapat diukur menggunakan indikator sabagai berikut:
a. Kemampuan untuk mempengaruhi pikiran konsumen
b. Kemampuan untuk mempengaruhi sikap konsumen
c. Kemampuan untuk mempengaruhi persepsi konsumen
d. Kemampuan untuk mempengaruhi ingatan konsumen
Celebrity Endorsement
Menurut McCracken (dalam Byrne, Whitehead, dan Breen, 2003:290; James,
2003:4) yang dikutip oleh Kurniawan (2014), mendefinisikan Celebrity
Endorsement adalah sebagai semua individu yang menikmati pengenalan publik
dan menggunakan pengenalan ini untuk kepentingan produk konsumen dengan
tampil bersama produk tersebut dalam suatu iklan. Menurut Shimp (dalam
Cholifah, 2016), menjelaskan bahwa lima atribut khusus (indikator) celebrity
endorser dijelaskan dengan akronim TEARS:
1) Trustworthiness (dapat dipercaya) mengacu pada kejujuran, integritas dan
dapat dipercayainya seorang sumber.
2) Expertise (keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman dan
3) keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser.
4) Attractiveness (daya tarik fisik) mengacu pada diri yang dianggap sebagai
hal yang menarik untuk dilihat.
5
X1 = Visibility
X2 =
Credibility
X3= Celebrity
Edorserment
Y = Brand
Image
H
1
H2
H
3
H
4
5) Respect (kualitas dihargai) kualitas yang dihargai atau digemari sebagai
akibat dari kualitas pencapaian personal
6) Similarity (kesamaan) mengacu pada kesamaan antara endorser dan
audience.
Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.3
Model Kerangka Pemikiran
Hipotesis Penelitian
H1 : Visibility berpengaruh sangat signifikan terhadap Brand Image
H2 : Credibility berpengaruh signifikan terhadap Brand Image
H3 : Celebrity Endorserment berpengaruh signifikan terhadap Brand Image
H5 : Pengaruh Visibility, Credibility dan Celebrity Endorserment
berpengaruh signifikan terhadap Brand Image
METODE
Menurut Darmadi (2013:153), Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu: Kuesioner dan Teknik Pustaka.
Teknik Penentuan Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2014 Fakultas
Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji yang berjumlah 213 orang. Untuk
menghitung penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan,
maka digunakan rumus Slovin sebagai berikut:
( )
6
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = populasi
d = taraf nyata atau batas kesalahan
Jadi, besar sampel dapat dihitung sebagai berikut :
( )
= 52,60 atau 53orang responden
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan probability sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode
pengambilan sampelnya menggunakan teknik simple random sampling, yaitu
pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2013:118).
Motode Analisis
Menurut Ghozali (2016) langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan
analisis data adalah :
1) Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
menggunakan uji kolmogorov-smirnov, dengan kriteria jika p- value <
0.05 berarti data terdistribusi tidak normal.
b. Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya korelasi
antar variabel bebas (independen) menggunaan nilai toleran dan VIF
adalah jika nilai toleran > 0,10 atau nilai VIF < 10, maka tidak ada
multikoleniaritas di antara variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain.
2) Analisis regresi berganda berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional
antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel
predictor terhadap variabel kriteriumnya.
3) Uji Hipotesis
a. Uji t (Uji Parsial) bertujuan untuk mengetahui pengaruh setiap variable
independen terhadap variable dependen. dengan kriteria: jika t-hitung > t-
tabel dan sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan jika t-hitung <
t-tabel, dan sig. > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Uji F (Uji Simultan) bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh simultan variabel-variabel independen terhadap variable terikat.
Dengan kriteria: Jika sig. < 0,05 atau F-hitung > F-tabel maka Ha diterima
dan jika sig. > 0,05 atau F-hitung < F-tabel maka Ha ditolak.
7
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) bertujuan unutk mengukur sejauh
mana variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen,
baik secara parsial maupun simultan.
HASIL
1. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Pengujian Normalitas Data
Gambar 1.2
Hasil Pengujian Normalitas Histogram
Berdasarkan gambar 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal karena data tersebut membentuk pola seperti lonceng
dan tidak melenceng kekiri dan kekanan. Selain grafik histohgram P-P
Plot juga digunakan untuk menguji normalitas data.
Gambar 1.2
Hasil Pengujian P-P Plot
8
Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena penyeberan
titik-titik plot berada disepanjang garis 45°, sehingga data berdistribusi
secara normal. Sedangkan uji statistik kolmogrov smirnov dengan melihat
nilai signifikansi. dimana jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data
berdistribusi normal.
Tabel 1.1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 53
Normal Parametersa,b
Mean 0,0000000
Std. Deviation 1,37021566
Most Extreme Differences Absolute 0,111
Positive 0,080
Negative -0,111
Test Statistic 0,111
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,129c
Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis metode one-sample kolmogrov-
smirnov terlihat menunjukan bahwa nilai kolmogrov-smirnov 0,111 dan
nilai signifikansi 0,05 karena P-value = 0,111 > 0,05 berarti data residual
terdistribusi secara normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.
b. Hasil Pengujian Multikolonieritas
Tabel 1.2
Pengujian Multikolonieritas
Model Collinearity Statistics
Keterangan Tolerance VIF
Visibility 0,163 6,124 Non Multikolinearitas
Credibility 0,153 6,542 Non Multikolinearitas
Celebrity
Endorser
0,417 2,399 Non Multikolinearitas
Sumber : Pengolahan Data Primer (Juni 2018)
Berdasarkan tabel 4.6 diatas nilai VIF dan tolerance untuk variabel
visibility (X1) dengan nilai tolerance 0,163 > 0,1 dengan VIF 6,124 < 10;
credibility (X2) mempunyai nilai tolerance 0,153 > 0,1 dengan VIF 6,542
< 10; dan celebrity endorser (X3) mempunyai nilai tolerance 0,417 > 0,1
dengan VIF 2,399 < 10. Maka hal ini berarti dalam persamaan regresi
tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau bebas
multikolinearitas, sehingga seluruh variabel independen (X) tersebut dapat
digunakan dalam penelitian.
Sumber : Pengolahan Data Primer (Juni 2018)
9
c. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Gambar 1.3
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah
pola tertentu yang jelas tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
(nol) pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedasitas. Digunakan uji Glejser, jika nilai signifikan lebih besar
dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskiditas.
Tabel 1.3
Pengujian Heteroskedastisitas
Model Sig. Keterangan
(Constant) 0,690 Non Heteroskedasitas
Visibility 0,472 Non Heteroskedasitas
Credibility 0,144 Non Heteroskedasitas
Celebrity Endorser 0,495 Non Heteroskedasitas
Brand Image 0,759 Non Heteroskedasitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedasitas tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa
nilai signifikansi untuk variabel visibility 0,472 > 0,05; variabel credibility
0,144 > 0,05; variabel celebrity endorser 0,495 > 0,05; dan brand image
0,759 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai dari masing-masing
variabel bebas lebih besar dari 0,05, hal ini menunjukkan model regresi
tidak adanya masalah heteroskedastisitas.
Sumber : Pengolahan Data Primer (Juni 2018)
10
2. Analisis Regresi Berganda
Tabel 1.4
Pengujian Analsisi Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
(Constant) 3,765 1,234
Visibility 0,097 0,149
Credibility 0,305 0,152
Celebrity Endorser 0,393 0,097
Sumber : Pengolahan Data Primer (Juni 2018)
Dari tabel diatas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 3,765 + 0,097X1 + 0,305X2 + 0,393X3 + e
Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Nilai konstanta sebesar 3,765 menyatakan bahwa tanpa ada pengaruh dari
ketiga variabel independen dan faktor lain, maka variabel brand image (Y)
memiliki nilai sebesar konstanta tersebut yaitu 3,765.
b. Koefisien regresi visibility (X1) 0,097 menyatakan bahwa nilai X1 yang
positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel visibility
yang artinya jika terjadi penambahan nilai visibility sebesar 100%, maka akan
meningkatkan brand image konsumen produk Batam Ogura dikalangan
mahasiswa sebesar 9,7%, jika variabel independen lain dianggap konstan.
c. Koefisien regresi credibility (X2) 0,305 menyatakan bahwa nilai X2 yang
positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel credibility
yang artinya jika terjadi pemanbahan nilai credibility sebesar 100%, maka
akan meningkatkan brand image konsumen produk Batam Ogura dikalangan
mahasiswa sebesar 30,5%, jika variabel independen lain dianggap konstan.
d. Koefisien regresi celebrity endorser (X3) 0,393 menyatakan bahwa nilai X3
yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel
celebrity endorser yang artinya jika terjadi pemanbahan nilai celebrity
endorser sebesar 100%, maka akan manaikan brand image konsumen produk
Batam Ogura dikalangan mahasiswa sebesar 39,3%, jika variabel independen
lain dianggap konstan.
3. Uji Hipotesis
a. Hasil Pengujian Persial (uji t)
Tabel 1.5
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 3,765 1,234 3,051 0,004
Visibility 0,097 0,149 0,115 0,651 0,518
Credibility 0,305 0,152 0,366 2,007 0,050
Celebrity Endorser 0,393 0,097 0,449 4,064 0,000
Sumber: Pengolahan Data Primer (Juni 2018)
11
Bersadarkan tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa:
1) Pengaruh Visibility terhadap Brand Image
Hasil pengujian statistik visibility terhadap brand image
menunjukkan nilai t-hitung 0,651 dengan t-tabel 1,676 (berdasarkan
tabel penguji nilai t) dan nilai sig. 0,518 yang berada di atas 0,05. Ini
berarti nilai t hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (0,651 < 1,676),
maka visibility adalah variabel bebas yang tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap brand image konsumen produk Batam
Ogura, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak dikarenakan nilai t-
hitung < t-tabel.
2) Pengaruh Credibility terhadap Brand Image
Hasil pengujian statistik credibility terhadap brand image
menunjukkan nilai t-hitung 2,007 dengan t-tabel 1,676 dan nilai sig.
0,050 yang berada di bawah 0,05. Ini berarti nilai t-hitung lebih
besar dari nilai t-tabel (2,007 > 1,676), maka credibility adalah
variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan terhadap
brand image konsumen produk Batam Ogura, sehingga Ho ditolak
dan Ha diterimadikarenakan nilai t-hitung > t-tabel.
3) Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Brand Image
Hasil pengujian statistik celebrity endorser terhadap brand image
menunjukkan nilai t-hitung 4,054 dengan t-tabel 1,676 dan nilai sig.
0,000 yang berada di bawah 0,05. Ini berarti nilai t-hitung lebih
kecil dari nilai t-tabel (4,054 < 1,676), maka celebrity endorser
berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap brand iamge
konsumen produk Batam Ogura, sehingga Ho diterima Ha ditolak
dikarenakan nilai t-hitung > t-tabel.
b. Hasil Pengujian Simultan (Uji F)
Tabel 1.6
Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ANOVA
a
Model Sum Of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
49,122Regression 293,616 3 97,872 49,122 0.000b
Residual 97,630 49 1,992
Total 391,245 52
Sumber : Pengolahan Data Primer (Juni 2018)
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat kita lihat nilai F hitung sebesar 49,122
dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai F-hitungakan dibandingakan
dengan nilai F-tabel. Dimana nilai F-tabel pada tingkat kesalahan α = 5%
dengan derajat kebebasan (df) = (n – k), (k – 1). Jumlah sampel (n)
sebanyak 53, dan jumlah variabel penelitian (k) berjumlah 3, jadi df = (53
– 3), (3 – 1) sehingga df= 50, 2 dengan α = 5%, maka F-tabel pada brand
image adalah 2,412 (bedasarkan tabel penguji nilai F). Jadi F-hitung > F-
tabel (49,122 > 2,412) dan tingkat signifikansi sebesar 0.000 maka Ha
12
diterima dan H0ditolak artinya visibility, credibility, dan celebrity endorser
berpengaruh terhadap brand image secara simultan.
c. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 1.7
Pengujian Koefisien determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
0,866a 0,750 0,735 1,41154
Sumber : Pengolahan Data Primer (Juni 2018)
Dari hasil tabel 4.11 di atas dapat dilihat besarnya Adjusted R Square
berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 20.0 diperoleh
sebesar 0,735. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh
variabel visibility, credibility, dan celebrity endorser terhadap brand image
sebesar 73,5%, sedangkan sisanya sebesar 26,5% adalah dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang tidak disebutkan
antara lain kualitas produk, desain produk maupun lainnya yang berkaitan
dengan variabel yang berhubungan dengan brand image.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Visibility Terhadap Brand Image
Dalam penelitian ini didapat hasil bahwa visibility memiliki t-hitung 0,651
dengan t-tabel 1,676 dan nilai sig. 0,518 yang berada di atas 0,05 yang
berarti nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (0,651 < 1,676), maka
dapat disimpulkan bahwa visibility tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap brand image.
2. Pengaruh Credibility Terhadap Brand Image
Dalam penelitian ini didapat hasil bahwa credibility memiliki t-hitung
2,007 dengan t-tabel 1,676 dan nilai sig. 0,050 yang berada di bawah 0,05
yang berarti nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (2,007 > 1,676),
maka dapat disimpulkan credibility berpengaruh secara signifikan terhadap
brand image.
3. Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Brand Image
Dalam penelitian ini didapat hasil bahwa celebrity endorser memiliki t-
hitung 4,064 dengan t-tabel 1,676 dan nilai sig. 0,000 yang berada di
bawah 0,05 yang berarti nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (4,064 <
1,676), maka dapat disimpulkan bahwa celebrity endorser berpengaruh
secara signifikan terhadap terhadap brand image.
4. Pengaruh Visibility, Credibility, dan Celebrity Endorser Terhadap
Brand Image Secara Simultan.
Pada penelitian ini didapat hasil nilai F-hitung > F-tabel (49,122 > 2,412)
dan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
H0 ditolak dan Ha ditterima artinya visibility, credibility, dan celebrity
endorser berpengaruh signifikan terhadap brand image secara simultan.
13
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh visibility, credibility, dan celebrity
endorser berdasarkan tujuan dari penelitian ini dan hasil pembahasan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut; 1) variabel visibility tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap brand image konsumen produk Batam
Ogura dikalangan mahasiswa, 2) variabel credibility berpengaruh secara
signifikan terhadap brand image konsumen produk Batam Ogura dikalangan
mahasiswa, 3) variabel celebrity endorser berpengaruh secara signifikan terhadap
brand image konsumen produk Batam Ogura dikalangan mahasiswa, 4) variabel
visibility, credibility, dan celebrity endorser secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap brand image konsumen produk Batam Ogura dikalangan
mahasiswa.
SARAN
Dari hasil penelitian, analisis data, pembahasan dan kesimpulan yang telah
diambil, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Visibility secara keseluruhan tidak memiliki pengaruh terhadap brand
switching oleh karenanya disarankan produsen Batam Ogura harus terus
melakukan inovasi, seperti meningkatkan komuunikasi agar produk
tersebut dimengerti oleh masyarakat maksud dan tujuan untuk
membentukan brand image Batam Ogura yang lebih baik lagi dan
produsen harus lebih selektif lagi dalam mililih selebriti yang popular
sebagai bintang iklan dengan tujuan membentuk sikap positif pada produk
Batam Ogura yang kemudian akan membuat merek memiliki image yang
baik.
2. Credibility secara keseleruhan memiliki pengaruh terhadap brand image,
karena itu disarankan produsen Batam Ogura diharapkan dapat membuat
kata-kata yang disampaikan oleh endorser mampu membangun
kepercayaan orang yang mendengarnya. Dasar-dasar nilai kepercayaan
dengan memilih para pendukung yang secara luas dipandang jujur, dapat
dipercaya, dan dapat diandalkan. Sehingga dapat memberikan image yang
positif terhadap produk yang ditawarkan.
3. Celebrity endorser secara keseluruhan memiliki pengaruh terhadap brand
image ,maka produsen Batam Ogura harus dapat memilih celebrity
endorser yang memiliki daya tarik yang tinggi karena daya tarik seorang
celebrity mampu mempengaruhi brand image, memanfaatkan secara
maksimal citra positif yang dimiliki oleh celebrity endorser dalam
mengkomunikasikan produk yang diklankan. Sehingga dapat
menginspirasi konsumen utnuk membeli Btam Ogura dan sesuai dengan
segmentasi dan target pasar.
4. Visibility, credibility, dan celebrity endorser secara keseleruhan memiliki
pengaruh yang terhadap brand image. Namun perlu dilakukan penelitian
selanjutnya untuk mengetahui faktor lain yang menjadi indikator brand
image pada produk Batam Ogura.
14
DAFTAR PUSTAKA
Cholifah, Nike dkk. 2016. Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Brand Image
(Survei Pada Konsumen Kosmetik Wardah Di Counter Wardah Kota
Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 36 No. 1. Universitas
Brawijaya : Malang
Ghozali, Imam. 2016. Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi
8.Semarang : Cetakan Empat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gunawan, Fitri Anggraini dan Diah Dharmayanti. 2014. Analisis Pengaruh Iklan
Televisi Dan Endorser Terhadap Purchase Intention Pond’s Men Dengan
Brand Awareness Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Manajemen
Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1. Program Manajemen Pemasaran,
Universitas Kristen Petra : Surabaya
https://scholar.google.co.id[Diakses 15 Februari 2018]
Indrawati, Desi, TitinEkowati, Dan Murry Harmawan Saputra. 2016. Pengaruh
Visibility, Credibility, Attraction, Dan Power Celebrity Endorser
Terhadap Brand Image Wardah Cosmetics. Skripsi. Manajemen. Fakultas
Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Purworejo : Purworejo
Kertamukti, Rama. 2015. Strategi Dalam Periklanan. Jakarta: PT. Raka Grafindo
Persada
Kotler, Philip dan Keller. 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta:
Erlangga
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane.2013.Manajemen Pemasaran, Jilid 1 Edisi
13. Jakarta: Erlangga
__________. ManajemenPemasaran, Jilid 2 Edisi 13. Jakarta: Erlangga.
Kurniawan ,Fransisca Juanda Dan Yohanes Sondang Kunto. 2014. Analisa
Pengaruh Visibility, Credibility, Attraction, Dan Power Celebrity
Endorser Terhadap Brand Image BedakMarcks Venus. Jurnal Manajemen
Pemasaran Petra Vol. 2, No. Universitas Kristen Petra: Surabaya
Lea-Greenwood, Gaynor. 2012. Fashion Marketing Communications E-book.
Somerset. NJ. USA: Wiley.
Marselina, Dian. 2017. Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Brand Image
Pada Kosmetik Wardah Di Bogor. Skripsi Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor : Bogor
Pandjaitan, Dorothy RoulyHaratua. 2017. Pengaruh Celebrity Endorsment
Terhadap Brand Image Pada Konsumen Remaja Di Bandar Lampung Dan
15
Impilkasinya Terhadap Harga. Jurnal Fakultas Ekonomi dan
Bisnis,.Universitas Lampung : Bandar Lampung
Prawira, R. Yogie, Slamet Mulyana, Teddy Kurnia Wirakusumah. 2012.
Hubungan Krateristik Brand Ambasador Honda Spacy Helm-In dengan
Tahapan Keputusan pembelian konsumen. Jurnal Pemasaran Vol. 1 No.1
Raharja, Shaila Wida dan Tina Melinda. 2015. The Influence Brand Ambassador
To Brand Image Online Sho. Ciputra University : Surabaya
Raymon, Ridho. 2013. Pengaruh Visibility, Creadibility, Attraction, Dan Power
Artis Sule Sebagai Brand Ambassador Iklan Kartu Prabayar As Terhadap
Brand Image Kartu Prabayar As (Studi Kasus Pada Mahasiswa-
Mahasiswi Fekonsos Jurusan Manajemen S-1 Semester Tujuh UinSuska,
Riau).Skripsi Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Dan Ilmu
Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif KasimRiau : Pekanbaru
Saeed, Murtuza Nasir dan Dr. Pooja Bhatia. 2014. Impact of Celebrity
Endorsement on the image of brand on Customer’s mind. International
Journal of Business and Management Invention. Volume 3 Issue 11. ISSN
(Online): 2319 – 8028, ISSN (Print): 2319 – 801X. Research Scholar,
School of Management, B.B.D. University, Lucknow India. Associate
Professor, School of Management, B.B.D. University : Lucknow, India.
Sulistyari, Ikanita Novirina. 2012. Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas
Produk, dan Harga terhadap Minat Beli Produk Oriflame. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro : Semarang
Venessa, Ike dan Zainul Arifin.2017. Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Survei Pada
Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang Tahun Angkatan 2013/2014 Dan
2014/2015 Pengguna Kartu Pra-Bayar Simpati).Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) Vol. 51 No. 1.Universitas Brawijaya : Malang
Top Related