Download - Belajar Pa Ini Aja (Autosaved)

Transcript

1. ASMA BRONKIALParu tampak normal, tetapi penuh berisi udara pada penderita status asthmaticus (hiperinflasi).

Pada pembesaran kuat tampak sebukan padat lekosit eosinofil, dengan sitoplasma bergranula merah muda.Dikenal dua jenis asma bronkial: Asma extrinsik: berkaitan dengan atopi (alergi), merupakan reaksi hipersensitivitas tipe 1, serangan asma dipicu oleh kontak dengan alergen yang terhirup dalam paru. Asma tipe ini pada umumnya timbul pada anak-anak. Asma intrinsik: serangan asma dipicu oleh infeksi saluran napas, kedinginan, olah-raga, stress, menghirup iritans dan obat-obatan, misalnya aspirin. Umumnya mengenai orang dewasa.

Pada penderita asma bronkial tampak bronkus kecil dan bronkiolus tersumbat exudat kental yang mengandung banyak lekosit eosinofil, epitel bronkiolus kolumner tinggi dengan banyak sekresi, membran basalis menebal, lapisan otot polos hipertrofik, dinding juga bersebukan lekosit eosinofil. Alveolus sekitarnya emfisematus.

Pada pulasan Giemsa tampak: lumen berisi lendir, membran basalis menebal, hipertrofi otot polos dan kelenjar mukosa.

2. BRONKITIS AKUTPada bronkitis akut tampak lumen cabang-cabang bronkus berisi exudat purulen, dinding bronkus bersebukan lekosit polimorf disertai fragmentasi (kerusakan) otot polos dinding bronkus, dan bila radang meluas menjadi bronkopneumonia, alveolus juga bersebukan padat sel radang akut.

3. BRONKITIS KRONIKPada bronkitis kronik sebukan radang berupa limfosit dan sel plasma dalam stroma, disertai penebalan otot polos dinding bronkus.

4. BRONKIEKTASISTampak cabang-cabang bronkus melebar mengalami bronkiektasis. Bronkiektasis umumnya terbatas pada derah yang mengalami kelainan, misalnya neoplasma atau benda asing yang terhirup ke dalam paru yang menghambat aliran udara. Bronkiektasis yang luas merupakan ciri khas kelainan cystic fibrosis para akibat obstruksi aliran udarah menyeluruh diikuti infeksi paru.

Bronkus melebar dengan mukosa dan dinding tidak jelas akibat nekrosis dan sebukan padat sel radang. Bronkiektasis bukan merupakan penyakit khusus melainkan kelainan akibat penyakit lain paru yang merusak saluran udara dalam paru.

5. BRONKOPNEUMONIATampak paru dengan bagian-bagian bronkopneumonia. Daerah-daerah konsolidasi sesuai dengan lobulus paru sehingga disebut pula pneumonia lobularis. Bronkopneumonia umumnya merupakan penyakit yang didapat dalam rumah sakit (hospital acquired), terutama pada penderita penyakit lain sehingga daya tahan tubuhnya menurun dan terkena infeksi sekunder oleh kuman-kuman antara lain: Staphylococcus aureus, Klebsiella, E. coli, dan Pseudomonas.

Di sebelah kiri tampak alveoli terisi oleh exudat netrofilik yang sesuai dengan daerah konsolidasi secara makroskopik. Berbeda sekali dengan sebelah kanan yang alveoli-nya masih normal.

Alveoli terisi oleh exudat terdiri atas lekosit polimorf dan eritrosit, disertai dilatasi kapiler dan sebukan sel-sel radang pada dinding alveoli. Kuman terdapat di dalam lumen alveoli yang dapat dilihat dengan pulasan khusus.

6. PNEUMONIA LOBARISTampak satu lobus paru mengalami konsolidasi, sedangkan yang lain masih normal

Tampak sebagian alveoli terisi oleh sel-sel radang, tetapi struktur alveoli masih baik sehingga pneumonia ini umumnya sembuh dengan kerusakan paru yang minimal.

Pada pembesaran kuat tampak lumen alveoli penuh exudat dan perdarahan

7. ABSES PARUTampak dua abses pada paru, satu di lobus superior dan yang lain di lobus inferior. Abses paru ini terjadi akibat pneumonia.

Mikroskopik tampak nekrosis disertai sebukan padat lekosit polimorf. Jaringan paru sekitarnya sembab dan hiperemik

8. TUBERKULOSIS PRIMERPada tuberkulosis primer terdapat fokus primer berupa granuloma kekuningan yang letaknya subpleural disertai pembesaran kelenjar limfe di daerah hilus dekat bronkus yang berisi granuloma. Kedua kelainan ini disebut "Ghon complex" yang merupakan ciri khas gambaran makroskopik tuberkulosis primer. Selang beberapa waktu granuloma akan mengecil dan mengalami perkapuran yang akan terlihat pada gambaran radiologik berupa bintik-bintik kalsifikasi.

Tampak granuloma berbentuk bulat terdiri atas sel datia Langhans di tengah, dikelilingi oleh sel-sel epiteloid, limfosit dan kadang-kadang lekosit polimorf, sel plasma dan fibroblast..Granuloma yang ukurannya kecil dan terbatas ini diduga karena respons imun penderita cukup baik.

9. EMFISEMA PARUPada bedah mayat tampak paru mengandung gelembung/bula berisi udara.

Mikroskopik tampak rongga-rongga alveoli melebar penuh berisi udara, sebagian bergabung menjadi satu gelembung yang besar.

10. EDEMA PARUTampak alveoli terisi oleh cairan berwarna merah muda.

11. KONGESTI PASIF KRONIK PARUTampak paru sembab, hiperemik,kongesti dan banyak makrofag berisi hemosiderin (heart failure cells).

12. SILIKOSISTampak pigmen berwarna coklat kehitaman akibat timbunan silikon dalam jaringan paru.

13. ASBESTOSISBenda asbestos tampak sebagai benang-benang kecoklatan dalam jaringan granulasi.

14. ATELEKTASIS NEONATORUMParu tidak mengembang sejak lahir sehingga alveoli tampak memadat.

15. PENYAKIT MAMBRAN HIALINTampak alveoli dilapisi oleh massa merah muda disebut membran hialin. Ditemukan pada bayi yang lahir dengan sesak napas (Respiratory distress syndrome).

16. ASPIRASI CAIRAN AMNIONTampak benda asing berupa massa amorf disertai sel-sel epitel dan kadang-kadang feses dalam lumen bronkiolus.

17. ASPIRASI LIPIDTampak gelembung-gelembung lipid (mirip lemak) dalam lumen alveoli.

18. KARSINOMA EPIDERMOID PARUTampak masa tumor padat bewarna putih pada paru. Letaknya umumnya di daerah sentral paru (sekitar bronkus utama).

Tampak kelompok-kelompok sel berbentuk poligonal dengan sitoplasma merah muda dan batas sel jelas. Inti hiperkromatik disertai mitosis.

Sitoplasma merah muda dan batas sel jelas disertai intercellular bridges merupakan ciri khas karsinoma epidermoid.

19. OAT CELL CARCINOMATampak tumor berwarna putih kekuningan menyebar sepanjang cabang-cabang bronkus. Bagian yang berwarna kehitaman menunjukkan kelenjar limfe hilus yang mengandung metastasis. Tumor ini terutama terdapat pada perokok.

Sel-sel tumor kecil-kecil dengan sitoplasma biru tua, sitoplasma minimal. Oat cell carcinoma disebut pula small cell anaplasti carcinoma.

20. ADENOKARSINOMATumor paru yang letaknya di perifer umumnya adalah adenokarsinoma dan large cell anaplastic carcinoma. Tumor ini lebih sering timbul pada orang-orang yang bukan perokok atau yang dulunya merokok tetapi sudah berhenti merokok. Umumnya terbatas pada satu lobus paru sehingga dengan reseksi paru kemungkinan hidup besar.Gambaran mikroskopik: sel-sel tumor tersusun dalam struktur kelenjar, dengansel-sel pleiomorfik, berinti hiperkromatik, disertai mitosis.

21. KARSINOMA BRONKOALVEOLARMikroskopik tumor ini tersiri atas sel-sel kolumnar yang tumbuh sepanjang septa alveoli. Sel-sel berdiferensiasi baik, prognosis lebih baik dibandingkan tumor paru lain.

22. MESOTELIOMAMassa tumor padat berwarna putih timbul dari pleura viseralis.

Mesotelioma berbentuk spindle atau bulat membentuk struktur mirip kelenjar. Sulit untuk didiagnosis.

23. METASTASIS DALAM PARUTampak kelompok sel ganas dalam paru bersturktut kelenjar. Tumor sekunder paru ini dapat berasal dari karsinoma mammae, ovarium atau tiroid pada wanita, sedangkan pada pria berasal dari prostat, atau ginjal.

24. METASTASIS DALAM PLEURATampak sel-sel tumor terletak di permukaan paru, menyebuk dalam pleura.