Download - Bayi Yang Mendapatkan ASI Memiliki Banyak Keuntungan

Transcript
Page 1: Bayi Yang Mendapatkan ASI Memiliki Banyak Keuntungan

Bayi yang mendapatkan ASI secara bayi memiliki banyak keuntungan, terutama

untuk kesehatannya bahkan hingga dewasa. Menurut WHO, ASI merupakan makanan

pilihan terbaik bagi bayi. Dan menganjurkan untuk hanya memberikan ASI kepada

bayi hingga usianya 6bulan.

Hanya memberi ASI disini adalah tidak member makanan tambahan apapun, kecuali

vitamin, mineral, maupun obat selama 6 bulan pertama. ASI memiliki manfaat jangka

pendek maupun jangka panjang. ASI memiliki antibodi yang mampu membantu bayi

melawan infeksi. Bayi dengan ASI eksklusif memiliki risiko terkena infeksi

pencernaan 64% lebih rendah dibanding bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.

Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif jugan lebih sering terkena

gastroesofageal refluks, yaitu naiknya isi lambung ke esophagus. Hal ini biasanya

terjadi karena relaksasi dari Lower Esophageal Sphincter.

Bayi dengan refluks gastroesofagus ternyata juga banyak mengalami intoleransi

protein susu sapi , atau mengalami kelainan lambung dan usus akibat mengonsumsi

protein yang susu. Kebanyakan anak-anak dengan kelainan ini didiagnosis dengan

cara menyetop konsumsi susu dan produk susu sapi dan terlihat perbaikan gejalanya.

Kebanyakan bayi ini sensitif terhadap protein susu sapi, sebagian juga alergi terhadap

protein soya. Pada bayi yang mendapat ASI, ibu perlu menghindari konsumsi susu

sapi, susu soya dan produk turunannya.

Pada bayi yang dilakukan eliminasi diet ini, respons perbaikan biasanya sudah dapat

dilihat dalam 2-3 minggu kemudian; dan dapat dilanjutkan sampai usia 1 tahun.  Bila

tidak membaik setelah dicoba 2-3 minggu, bayi perlu dikembalikan ke susu formula

sebelumnya.

Page 2: Bayi Yang Mendapatkan ASI Memiliki Banyak Keuntungan

Pada usia bayi di bawah 6 bulan sering muntah dan gumoh. Setelah usia 6

bulan hingga 2 tahun berkurang. Pada kasus tertentu membaik setelah usia 5 –

7 tahun

Muntah atau mual timbul saat berlari, menangis, batuk, memasukkan tangan

ke mulut, tercium bau tajam  (bau tidak enak, bau amis  atau terlalu wangi)

Pada Bayi , ciri GASTROOESEPHAGEAL REFLUKS ATAU GER, Sering

MUNTAH/gumoh, kembung,“cegukan”, buang angin keras dan sering, sering rewel

gelisah (kolik) terutama malam hari, BAB > 3 kali perhari, BAB tidak tiap hari. Feses

warna hijau,hitam dan berbau.  Sering “ngeden & beresiko Hernia Umbilikalis

(pusar), Scrotalis, inguinalis. Air liur berlebihan. Lidah/mulut sering timbul putih,

bibir kering

Memastikan Diagnosis

Diagnosis Gastrooesepageal Refluks (GER) atau Sering Muntah Pada Anak

yang disebabkan  alergi atau hipersensitif makanan dibuat bukan dengan tes

alergi tetapi berdasarkan diagnosis klinis, yaitu anamnesa (mengetahui

riwayat penyakit penderita) dan pemeriksaan yang cermat tentang riwayat

keluarga, riwayat pemberian makanan, tanda dan gejala alergi makanan sejak

bayi dan dengan eliminasi dan provokasi.

Untuk memastikan makanan penyebab alergi dan hipersensitifitas makanan

harus menggunakan Provokasi makanan secara buta (Double Blind Placebo

Control Food Chalenge = DBPCFC). DBPCFC adalah gold standard atau

baku emas untuk mencari penyebab secara pasti alergi makanan. Cara

DBPCFC tersebut sangat rumit dan membutuhkan waktu, tidak praktis dan

biaya yang tidak sedikit.

Page 3: Bayi Yang Mendapatkan ASI Memiliki Banyak Keuntungan

Penanganan Gastrooesepageal Refluks (GER) atau Sering Muntah Pada Anak

karena alergi dan hipersensitifitas makanan pada anak haruslah dilakukan

secara benar, paripurna dan berkesinambungan. Pemberian obat terus menerus

bukanlah jalan terbaik dalam penanganan gangguan tersebut tetapi yang

paling ideal adalah menghindari penyebab yang bisa menimbulkan keluhan

alergi tersebut.    

Penghindaran makanan penyebab alergi pada anak harus dicermati secara

benar, karena beresiko untuk terjadi gangguan gizi. Sehingga orang tua

penderita harus diberitahu tentang makanan pengganti yang tak kalah

kandungan gizinya dibandingklan dengan makanan penyebab alergi.

Penghindaran terhadap susu sapi dapat diganti dengan susu soya, formula

hidrolisat kasein atau hidrolisat whey., meskipun anak alergi terhadap susu

sapi 30% diantaranya alergi terhadap susu soya. Sayur dapat dipakai sebagai

pengganti buah. Tahu, tempe, daging sapi atau daging kambing dapat dipakai

sebagai pengganti telur, ayam atau ikan. Pemberian makanan jadi atau di

rumah makan harus dibiasakan mengetahui kandungan isi makanan atau

membaca label makanan.  

Obat-obatan simtomatis, anti histamine (AH1 dan AH2), ketotifen, ketotofen,

kortikosteroid, serta inhibitor sintesaseprostaglandin hanya dapat mengurangi

gejala sementara, tetapi umumnya mempunyai efisiensi rendah. Sedangkan

penggunaan imunoterapi dan natrium kromogilat peroral masih menjadi

kontroversi hingga sekarang.  

Pengobatan Gastrooesepageal Refluks (GER) atau Sering Muntah Pada

Anak karena alergi dan hipersensitifitas makanan yang baik adalah dengan

menanggulangi penyebabnya. Bila gangguan sulit makan yang dialami

disebabkan karena gangguan alergi dan hipersensitifitas makanan,

penanganan terbaik adalah menunda atau menghindari makanan sebagai

penyebab tersebut.    

Page 4: Bayi Yang Mendapatkan ASI Memiliki Banyak Keuntungan

Konsumsi obat-obatan saluran cerna atau penahan muntah, terapi tradisional

ataupun beberapa cara dan strategi untuk menangani Gastrooesepageal

Refluks (GER) atau Sering Muntah pada anak tidak akan berhasil selama

penyebab utama  alergi dan hipersensitifitas makanan tidak diperbaiki.