BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 25
III.
A. Profil Singkat Kecamatan Gununghalu
1. Kondisi Geografis
Gununghalu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Bandung Barat yang terletak di bagian selatan dan berbatasan
langsung dengan Kabupaten Cianjur. Bentang alamnya masih hijau
dengan sungai yang mengalir jernih dan dihiasi oleh perkebunan dan
ladang penduduk di sekitarnya. Kecamatan Gununghalu memiliki 9
Desa yaitu Desa Cilangsari, Desa Sindangjaya, Desa Bunijaya, Desa
Sirnajaya, Desa Gununghalu, Desa Celak, Desa Wargasaluyu, Desa
Sukasari, dan Desa Tamanjaya. Kecamatan Gununghalu memiliki luas
160,64 km2. Kecamatan Gununghalu mempunyai batas-batas wilayah
sebagai berikut:
• Bagian Utara Berbatasan dengan Kecamatan Rongga dan
Kecamatan Cipongkor.
• Bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Sindangkerta.
• Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.
• Bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung..
2. Topografi
Berdasarkan data Statsistik Kecamatan Gununghalu tahun
2016, Topografi wilayah Kecamatan Gununghalu sebanyak 64% dari
jumlah desa berupa wilayah daratan. Selebihnya merupakan berupa
wilayah yang mempunyai kontur tanah perbukitan. Topografi wilayah
Kecamatan Gununghalu 10% datar sampai berombak, 60% berombak
sampai berbukit dan 30% berbukit sampai bergunung, dengan
ketinggian 1.051 m di atas permukaan laut.
3. Iklim
Iklim di Kecamtan Gununghalu adalah hangat sedang. Rata-
rata suhu udara di Kecamatan Gununghalu pada akhir tahun 2015
yaitu 28,390C. Secara lebih detail berikut merupakan tabel rata-rata
suhu udara dan kelembaban udara menurut bulan di Kecamatan
Gununghalu pada tahun 2015:
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 26
Tabel 3.1
Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Udara Menurut Bulan tahun 2015
Bulan Suhu Udara
Temperature (0C) Kelembaban Udara
Humidity (%) Min Maks Rata-Rata Min Maks Rata-Rata
Januari 23,62 31,63 26,73 67,67 95,21 84,77 Februari 23,51 31,31 24,14 65,55 93,21 74,84 Maret 53,44 32,13 27,05 60,12 92,80 80,00 April 23,58 33,83 26,84 57,20 92,07 76,85 Mei 23,84 32,90 27,35 63,22 92,23 81,63 Juni 22,53 31,70 25,96 68,87 93,74 81,90 Juli 22,35 32,35 26,93 58,93 88,13 76,84
Agustus 21,67 32,48 26,76 50,86 84,15 70,93 September 21,05 33,63 26,76 43,71 77,84 61,90 Oktober 22,07 33,93 27,78 46,90 77,87 66,25
November 24,43 33,83 27,15 60,60 89,87 78,35 Desember 24,26 33,44 28,39 59,31 88,96 78,28
Sumber : Kecamatan Gununghalu dalam Angka 2016
Curah hujan rata-rata tahunan di wilayah Kecamatan Gununghalu yaitu 2500-3000 mm/tahun. Berikut merupakan jumlah curah hujan dan hari hujan menurut
bulan di Kecamatan Gununghalu:
Tabel 3.2
Jumlah Curah Hujan dan hari Hujan Menurut Bulan di Kecamatan Gunughalu Tahun 2015
Bulan Hari Hujan
(hari) Curah Hujan
(mm3)
Januari 14 120,00 Februari 12 68,00
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 27
Bulan Hari Hujan
(hari) Curah Hujan
(mm3)
Maret 11 15,00 April 13 23,00 Mei 13 188,00 Juni 19 176,50 Juli 4 176,50
Agustus 0 - September 0 - Oktober 6 45,40
November 18 154,00 Desember 9 55,00
Sumber : Kecamatan Gununghalu dalam Angka 2016
B. Profil Daya Tarik Wisata
1. Gugusan Batu Leon
a. Daya Tarik Wisata
Gugusan Batu Leon berlokasi pada Desa Gununghalu, Kecamatan Gununghalu dan berada
pada 7° 2'42.17" LS dan 107°19'27.43" BT berada pada ketinggian 1.146 mdpl. Luas area
Gugusan Batu Leon 8.229 m2. Gugusan Batu leon merupakan hamparan batu besar yang
tersebar di ladang milik penduduk dan berjumlah sembilan batu. Batu-batu ini memiliki legenda
yang diceritakan warga sekitar bahwa pada zaman dahulu batu tersebut merupakan kerbau
hadiah dari keturuanan Eyang Gununhhalu yang akan digunakan untuk merayakan syukuran atas
dikhitannya Prabu Kiansatang, namun karena terlambat diserahkan, kerbau-kerbau tersebut
menjelma menjadi batu.
Gambar 3.1
Gugusan Batu Leon I
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 28
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di kawasan ini yaitu fotografi dan sighseeing
karena kondisi bentang alam yang burupa pesawahan, sungai dan bukit sangat bagus
untuk wisatawan yang ingin berfoto dengan kondisi alam pedesaan. Kepemilikan lahan
dari kawasan ini yaitu milik pribadi dari warga sekiat karena Gugusan Batu Leon tersebut
berada di tengah-tengah ladang milik warga.
b. Fasilitas Wisata
Tidak ada fasiltias khusus yang dibangun di kawasan ini karena kawasan ini belum
berkembang menjadi daerah tujuan wisata.
c. Aksesibilitas
Jarak dari pusat ibukota kecamatan yaitu 2.8 km. Cara pencapaian menuju kawasan bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun menggunakan
kendaraan umum. Kendaraan umum yang digunakan menuju kawasan yaitu elf dengan tujuan Gununghalu – Ciwidey dengan tarif Rp. 15.000,00.
Kendaraan umum tersebut terjadwal yaitu pagi, siang dan sore hari. Kondisi akses menuju kawasan sudah cukup baik karena ground cover sudah berupa
aspal.
Gambar 3.2
Gugusan Batu Leon II
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 29
2. Curug Cilingga Payung
a. Daya Tarik Wisata
Curug Cilingga Payung berada di Desa Gununghalu, Kecamatan Gununghalu, secara rinci terletak
pada 7°3'4.59” LS dan 107°20'41.92" BT. Daya tarik wisata dari Curug Cilingga Payung ini merupakan
air terjun yang memiliki tiga tingkatan dengan ketinggian ±100 m. Kondisi alam yang masih alami, dan
air yang mengalir dari curug tersebut masih sangat jernih menjadikan daya tarik wisata Curug Cilingga
Payung cocok untuk wisatawan yang tertarik dengan wisata alam dan petualangan. Aktivitas wisata yang
dapat dilakukan di kawasan Curug Cilingga Payung yaitu trekking, fotografi, hammocking, camping, dan
bermain air.
Kawasan Curug Cilingga Payung berada di kawasan lindung Perum Perhutani KPH Bandung Barat.
Ketinggian kawasan Curug Cilingga Payung berada pada 1276 mdpl dan memiliki luas kawasan sebesar
250 m2. Visabilitas kawasan cukup bebas karena sudah terdapat lahan jalan setapak yang dibuat oleh
warga. Secara pengelolaan berada di bawah Perum
Perhutani KPH Bandung Barat namun tidak ada tiket
masuk untuk menuju kawasan. Kualitas lingkungan
masih sangat alami dan bersih belum terdapat
banyak limbah atau sampah yang berserakan.
Vegetasi di kawasan Curug Cilingga Payung masih sangat alami dan ditumbuhi oleh berbagai
macam tanaman, yaitu tanaman kopi, pohon karet, pohon pinus, pohon jati dan tanaman produksi
lainnya. Topografi kondisi jalur trekking menuju kawasan Curug Cilinggga Payung naik turun bukit.
Gambar 3.3
Curug Cilingga Payung
Gambar 3.4
Aliran Sungai Crug Cilingga Payung
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 30
b. Fasilitas Wisata
Kawasan Curug Cilingga Payung masih belum dikembangkan secara baik maka dari
itu belum ada fasilitas penunjang wisata yang dibangun. Faslitias pendukungnya yang ada
saat ini yaitu jalan setapak dengan lebar jalan kurang dari 1 m dan papan penunjuk
kawasan yang terpasang di pohon. Bila wisatawan yang ingin berkunjung ke Kawasan
Curug Cilingga Payung dan membawa kendaraan pribadi, dapat menyimpan kendaraan
di dekat pintu masuk menuju kawasan berupa tanah lapang untuk memarkirkan kendaraan,
namun tidak ada orang yang mengelola parkir tersebut. Tidak adanya papan penunjuk arah
yang terdapat di kawasan Curug Cilingga Payung sedikit menyulitkan wisatawan yang ingin
berkunjung ke daya tarik tersebut bila baru pertama kali menuju Curug Cilingga Payung.
c. Aksesibilitas
Jarak dari jalan Desa Gununghalu (pintu masuk curug) menuju kawasan Curug Cilingga
Payung yaitu 1,2 km, sedangkan jarak dari kota kecamatan hingga pintu masuk yaitu 4,1 km.
Untuk menuju kawasan wisatawan harus trekking menuju kawasan melalui jalan setapak dengan
waktu tempuh ±30 menit. Ground cover jalan setapak menuju Curug Cilingga Payung masih
berupa tanah alami, sedangkan jalan desa dari pusat kota masih berupa jalan bebatuan yang
belum diaspal. Kendaraan umum yang melintasi kawasan dapat menggunakan kendaraan umum
elf jurusan Gununghalu – Ciwidey dengan tarif Rp 15.000,00 selain menggunakan kendaraan elf
wisatawan juga dapat menggunakan ojek yang dengan tarif Rp 10.000,00 – Rp 20.000,00.
Gambar 3.5
Papan Petunjuk Menuju Kawasan
Gambar 3.6
Kondisi Akses Menuju Kawasan
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 31
3. Curug Ngebul Desa Celak
a. Daya Tarik Wisata
Curug Ngebul Celak berlokasi di Desa Celak, Kecamatan Gununghalu dan berada pada 7° 0'56.97" LS
dan 107°21'51.71" BT. Daya tarik wisata di Curug Ngebul yaitu berupa air terjun yang berundak tiga
danmemiliki ketinggian ±300m. Curug Ngebul Celak berada pada ketinggian 1.058 mdpl. Aktivitas wisata
yang dapat dilakukan di kawasan Curug Ngebul Celak yaitu, trekking, berenang, fotografi, sight seeing,
hammocking dan camping. Curug Ngebul Celak berada di kawasan hutan lindung yang dikelola oleh
Perum Perhutani KPH Bandung Barat. Kondisi alam yang masih alami, dan air yang mengalir dari curug
tersebut masih sangat jernih menjadikan daya tarik wisata Curug Ngebul Celak cocok untuk wisatawan
yang tertarik dengan wisata alam dan petualangan. Vegetasi di kawasan Curug Ngebul Celak masih sangat
alami dan ditumbuhi oleh berbagai macam
tanaman, yaitu tanaman kopi, pohon karet,
pohon pinus, pohon jati dan tanaman produksi
lainnya.
Visabilitas kawasan terbilang cukup tidak
terhalang karena melewati pemukiman
penduduk dan ladang penduduk. Kualitas
lingkungan dari Curug Curug Ngebul Celak masih sangat alami dan tidak banyak sampah
yang terdapat di kawasan. Bentang alam dari kawasan Curug Ngebul Celak masih berupa
hutan dan ladang penduduk. Luas area dari Curug Ngebul Celak ini yaitu 9,445 m2.
Gambar 3.7
Curug Ngebul Desa Celak
Gambar 3.8
Kondisi Visabilitas Kawasan
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 32
b. Fasilitas wisata
Kawasan Curug Ngebul Celak belum terdapat fasilitas wisata yang khusus dibangun demi menunjang
kegiatan wisata. Belum tersedianya area parkir kendaraan roda dua sehingga bila ada wisatawan yang
ingin berkunjung harus menitipkan kendaraan ke rumah penduduk yang ada di sekitar pintu masuk
kawasan. Tidak adanya petunjuk jalan menuju kawasan, mengakibatkan kesulitan bagi wisatawan yang
baru pertama kali berkunjung. Fasilitas masih sangat minim yang dibangun di kawasan Curug Ngebul
Celak hanya terdapat jalur setapak yang dibuat oleh warga untuk menuju ke ladang. Perlu adanya papan
peringatan untuk titik-titik tertentu yang rawan longsor sehingga
wisatawan yang berkunjung lebih waspada.
c. Aksesibilitas
Pada awal perjalanan menuju Curug Ngebul Celak
kemiringan jalur trekking hingga ±750 Jalur trekking menuju
kawasan masih terbilang cukup rawan karena terdapat beberapa
titik yang mengalami longsor. Lebar jalur trekking menuju
kawasan yaitu ± 1 meter. Jarak dari jalan raya menuju kawasan
1,47 km. Belum tersedianya angkutan umum yang menuju kawasan Curug Ngebul Celak, sehingga wisatawan
yang ingin berkunjung hanya bisa menggunakan kendaraan pribadi roda dua, karena jalur hanya cukup untuk
sepeda motor.
Gambar 3.9 Titik Jalur Trekking yang Mengalami
Longsor
Gambar 3.10 Kondisi Aksesibilitas Menuju Kawasan
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 33
4. Cidadap Tubing Art
a. Daya tarik Wisata
Cidadap Tubing Art Berada di Desa Gununghalu, Kecamatan Gununghalu dan berada
pada 7° 3'30.65" LS dan 107°20'20.88" BT. Luas Lokasi Cidadap Tubing 7.260 m2. secara
pengelolaan kawasan ini sama dengan kawasan camp ground, dikelola oleh pihak swasta
dengan sistem sewa lahan dengan pihak Perum Perhutani KPH Bandung Barat. Aktivitas
wisata yang disediakan di kawasan ini yaitu tubing di aliran Sungai Cidadap. Tarif untuk
bermain tubing yaitu Rp 80.000,00 sudah termasuk dengan instruktur dan kudapan. Jarak
yang ditempuh dalam sekali bermain yaitu 2 km.
Wisatawan yang berkunjung
yaitu keluarga, pelajar sekolah dan
rombongan perusahaan. Wisatawan
yang banyak berkunjung ke Cidadap Tubung Art ini yaitu berasal dari Bandung dan Jakarta. Tingkat
kunjungan paling tinggi yaitu ketika akhir pekan namun pada hari biasa juga masih terdapat
wisatawan yang berkunjung.
b. Fasilitas wisata
Fasilitas yang tersedia di Cidadap Tubung Art ini yaitu lahan parkir, selter, dan toilet. Kondisi
fasilitas masih dalam kondisi baik dan layak digunakan.
c. Aksesibilitas
Jarak dari pusat kota kecamatan yaitu 4.8 km. Cara pencapaian menuju kawasan bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun menggunakan
kendaraan umum. Kendaraan umum yang digunakan menuju kawasan yaitu elf dengan tujuan Gununghalu – Ciwidey dengan tarif Rp. 15.000,00.
Gambar 3.11 Gerbang Cidadap Tubing Art
Gambar 3.12 Area Kegiatan Tubing
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 34
Kendaraan umum tersebut terjadwal yaitu pagi, siang dan sore hari. Kondisi akses menuju kawasan masih belum dibangun secara baik karena sebagian
ground cover akses sudah beria aspal sedangkan sebagain laginya masih berupa bebatuan dan tanah merah.
5. Perkebunan Teh Montaya VIII Gununghalu
a. Daya Tarik
Perkebunan Teh Montaya VIII Gununghalu berlokasi di Desa Bunijaya, Kecamatan
Gununghalu dan berada pada 7° 0'59.64" LS dan 107°15'51.19" BT. Perekebunan teh ini berada
pada ketinggian 1.068 mdpl, Perkebunan Teh Montaya VIII Gununghalu berdiri sejak tahun 1908
dengan nama NV Cultuur My milik swasta Belanda, dan pada tahun 1911 menggabungkan
produksinya dengan Kebun Palasari dan Cisalobak. Tahun 1948 NV Cultuur My beralih
kepemilikannya menjadi milik GLB ( Gubernemen Landbouw Bedrijt ) dan tahun 1958
nasionalisasi menjadi milik pemerintah RI dengan nama perusahaan PPN ( Perusahaan
Perkebunan Negara ) lama lalu menjadi PPN baru, PNP dan tahun 1971 berubah lagi menjadi
Perusahaan Perseroan PT Perkebunan XII yang berkedudukan di Bandung. Tahun 1982
Perkebunan Montaya digabungkan dengan Perkebunan Rongga yang sama - sama milik PTP XII
dan berada di wilayah Kecamatan Gunung Halu. Mulai 11 Maret 1996 PTP XII dilebur bersama PTP XI dan PTP XIII menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII
( PTPN VIII ). Aktivtas wisata yang dapat dilakukan di kawasan ini yaitu tea walk, piknik sightseeing dan fotografi. Secara pengelolalan kawasan ini
merupakan lahan milik PT Perkebunan Nusanatara. Wisatawan yang biasa berkunjung ke kawasan ini yaitu remaja dan keluarga yang berpiknik.
b. Faslitas Wisata
Fasilitas wisata yang tersedia di kawasan ini yaitu berupa warung-warung warga yang mneyediakan makanan ringan dan minuman yang berada di
pinggir jalan, tidaka ada fasiltias khusus yang disediakan di kawasan ini.
Gambar 3.13 Perkebunan Teh Montaya
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 35
c. Aksesibilitas
Jarak dari ibukota kecamatan menuju kawasan ini yaitu 10 km. Cara pencapaian menuju kawasan ini dapat menggunakan kendaraan pribadi aatupun
kendaraan umum. Cara pencapaian menuju kawasan ini pun sangat mudah karena ground cover dari kawasan ini juga sudah menggunakan aspal.
Akses menuju kawasan ini juga dapat digunakan sebagai jalur alternatif untuk menuju Kabupaten Cianjur.
6. Situs Gunung Halu
a. Daya tarik Wisata
Situs Gununghalu berlokasi pada Desa Gununghalu,
Kecamatan Gununghalu dan berada pada 7° 2'19.57" LS
dan 107°19'16.60" BT berada pada ketinggian 931 mdpl.
Situs Gununghalu merupakan situs makam tua yang
merupakan masih keturunan dengan Kerajaan Galuh.
Terdapat beberapa tumpukan batu yang merupakan petilasan
dari Eyang Gununghalu dan keturuanan lain dari Kerajaan
Galuh. Asal mula nama Gununghalu pun berasal dari tokoh
yang dimakamkan di situs ini. Menurut orang yang mengelola kawasan ini, Situs Gununghlau merupakan tempat
mengadu ilmu pada zaman dahulu dengan orang Banten. Situs Gununghalu sendiri merupakan makam yang
paling tua dibandingkan dengan makam Prabu Lingga Hiyang dan Prabu Lingga Wastu yang berada di Kecamatan
Cipatat, kedua makam tersbut masih satu keturunan dengan Eyang Gununghalu. Belum terdapat sumber sejarah
yang jelas karena belum ada manuscript pasti yang menceritakan mengenai Eyang Gununghalu dengan
keterkaitan Kerajaan Galuh.
Gambar 3.14 Situs Gununghalu
Gambar 3.15 Daftar Silsilah Keturunan Eyang
Gununghalu
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 36
Aktivtas Wisata yang dapat dilakukan di kawasan ini yaitu wisata sejarah dan wisata ziarah.
Wisatawan yang berkunjung ke Situs Gununghalu berasal dari Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan
Pulau Kalimantan, serta wisatawan asing yang berkunjung ke kawasan ini yaitu berasal dari
Singapura. Luas area dari Situs Gununghalu yaitu 617 m2. Secara kepemilikan lahan, lahan
tersebut merupakan lahan milik pribadi dan dikelola oleh keturunan dari Eyang Gununghalu.
Secara kualitas lingkungan kawasan Situs Gununghalu masih sangat baik karena tidak ada
pencemaran polusi udara dan sampah, karena lokasi dari Situs Gununghalu ini sendiri berada di
atas bukit. Tidak adanya papan penunjuk jalan menuju kawasan sedikit menyulitkan wisatawan
yang akan berkunjung ke Situs Gununghalu, sehingga harus menanyakan ke warga sekitar unutk
mengetahui lokasi tepatnya.
b. Fasilitas wisata
Fasilitas yang disediakan di kawasan ini yaitu berupa selter yang biasa digunakan oleh para peziarah
yang menginap di situs Gununghalu. Belum terkelolanya kawasan ini dengan baik terbukti dari fasilitas
yang disediakan pun sangat minim.
c. Aksesibilitas
Jarak dari pusat kota kecamatan 1,2 km. Cara pencapaian menuju kawasan bisa menggunakan
kendaraan pribadi ataupun menggunakan kendaraan umum. Kendaraan umum yang digunakan menuju
kawasan yaitu elf dengan tujuan Gununghalu – Ciwidey dengan tarif Rp. 15.000,00. Kendaraan umum
tersebut terjadwal yaitu pagi, siang, dan sore hari. Kondisi akses menuju kawasan masih belum dibangun
secara baik karena sebagian ground cover akses sudah berupa aspal sedangkan sebagian laginya masih
Gambar 3.16 Area Situs Gununghalu
Gambar 3.17 Fasilitas Ziarah
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 37
berupa bebatuan dan tanah merah. Untuk menuju Situs Gununghalu wisatawan harus trekking menaiki bukit dan melewati ladang penduduk untuk sampai
ke kawasan, Jarak dari jalan desa yaitu 500 m.
7. Situ Rancabolang
a. Daya tarik Wisata
Situ Rancabolang terletak di Desa Gununghalu, Kecamatan Gununghalu lebih tepatnya
berada pada 7°4'6.86" LS dan 107°21'26.06" BT. Daya tarik wisata dari Situ Rancabolang ini
yaitu berupa danau alami yang memiliki luas danau yaitu 2.934 m2 serta kedalaman danau
±8 m. aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Situ Rancabolang yaitu piknik, camping,
hammocking, fotografi, dan memancaing. Secara perwilayahan kawasan Situ Rancabolang
berada dikawasan lindung di bawah pengelolaan Perum Perhutani KPH Bandung Barat.
Bentang alam kawasan Situ Rancabolang masih berupa perbukitan hutan sehingga danau
tersebut dikelilingi oleh pepohonan dan masih sangat alami, kawasan ini cocok untuk
wisatawan yang ingin berpiknik dengan latar berupa alam. Rata-rata yang berkunjung ke Situ
Rancabolang yaitu keluarga yang berpiknik dan kelompok pelajar yang camping di sekitar
kawasan.
Gambar 3.18 Situ Rancabolang
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 38
Situ Rancabolang berada pada ketinggian 1.239 mdpl maka udara disekitar danau pun masih
sangat sejuk. Visabilitas kawasan sangat bebas karena lokasinya berada di pinggir jalan desa
sehingga sangat mudah ditemukan. Kualitas lingkungan disekitar danau terbilang cukup bersih
karena belum terdapat banyak sampah yang berserakan. Kawasan Situ Rancabolang berdekatan
dengan aliran sungai Cidadap sehingga terdapat alternatif aktivitas wisata untuk berenang di aliran
sungai Cidadap.
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang tersedia di Situ Rancabolang masih terbilang sangat minim, karena
belum dikembangkan secara baik, fasilitas penunjang wisata yang tersedia yaitu hanya papan
nama kawasan dan jalan setapak untuk berkeliling danau. Belum terdapatnya toilet umum dan
tempat sampah sehingga bila wisatawan yang ingin pergi ke toilet harus menumpang ke rumah
penduduk. Perlu adanya pengembangan fasiltas guna menambah kenyaman wisatawan yang
berkunjung ke kawasan Situ Rancabolang.
Gambar 3.19 Vegetasi Situ Rancabolang
Gambar 3.20 Papan Petunjuk Kawasan
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 39
c. Aksesibilitas
Aksesibiltas merupakan kemudahan pencapaian menuju kawasan daya tarik wisata. Jarak yang
ditempuh dari pusat kota kecamatan yaitu 8,2 km dengan ground cover jalan sebagai sudah berupa
aspal dan sebagai lagi masih erbatuan dan tanah merah. Kendaraan umum yang melintasi kawasan
dapat menggunakan kendaraan umum elf jurusan Gununghalu – Ciwidey dengan tarif Rp 15.000,00
selain menggunakan kendaraan elf wisatawan juga dapat menggunakan ojek yang dengan tarif Rp
10.000,00 – Rp 20.000,00.
8. Bumi Perkemahan Tangsijaya
a. Daya Tarik Wisata
Bumi Perkemahan Tangsijaya berlokasi di Desa Gununghalu, Kecamatan Gununghalu
dan berada pada 7° 3'32.25" LS dan 107°20'22.79" BT. Bumi Perkemahan Tangsijaya
berada pada ketinggian 1.087 mdpl. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di area ini yaitu
camping, fotografi, hammocking, piknik dan aktivitas OT Bound. Kualitas kawasan terbilang
cukup bersih karena belum terdapat banyak sambah dan vandalism yang merusakan
keindahan kawasan. Luas kawasan dari Bumi Perkemahan Tangsijaya ini yaitu 2 Ha, secara
pengelolaan kawasan ini sama dengan kawasan Cidadap Tubing, dikelola oleh pihak
swasta dengan sistem sewa lahan dengan pihak Perum perhutani KPH Bandung Barat. Biaya
untuk camping di kawasan ini yaitu Rp 20.000 untuk satu malam. Wisatawan yang
berkunjung ke kaawasan ini yaitu pelajar yang mengadakan camping dari sekolah,
kemudian keluarga yang melakukan aktivitas wisata berfoto dan piknik kemudian para
Gambar 3.21 Kondisi Aksesibilitas Menuju Kawasan
Gambar 3.22 Bumi Perkemahan Tangsijaya
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 40
remaja yang melakukan aktivtias wisata berfoto, hammocking dan camping. Tangsijaya sendiri memiliki arti sendiri yang biasa digunakan oleh militer,
artinya barak. Pada jaman penjajahan Jepang terdapat barak/ bunker tentara Jepang di kawasan ini namun sisanya sudah tidak ada lagi. Sehingga
kawasan ini disebut sebagai Tangsijaya.
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang tersedia di kawasan Bumi Perkemahan Tangsijaya yaitu lahan parkir, toilet umum dan selter. Pengelola berencana akan membuat
fasilitas wisata flying fox. Kawasan ini sudah sedikit berkembang sehingga sudah dibangun beberapa fasilitas untuk menambah kenyamanan wisatawan
saat berkunjung.
c. Aksesibilitas
Jarak dari pusat ibukota kecamatan yaitu 4.8 km. Cara pencapaian menuju kawasan bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun menggunakan
kendaraan umum. Kendaraan umum yang digunakan menuju kawasan yaitu elf dengan tujuan Gununghalu – Ciwidey dengan tarif Rp. 15.000,00.
Kendaraan umum tersebut terjadwal yaitu pagi siang dan sore hari. Kondisi akses menuju kawasan masih belum dibangun secara baik karena sebagian
ground cover akses sudah berupa aspal sedangkan sebagian laginya masih berupa bebatuan dan tanah merah.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 41
9. Curug Ngebul Sindangjaya
a. Daya Tarik Wisata
Curug Ngebul Sindangjaya berlokasi di Desa Tangsijaya dan
berada pada 7° 0'588" LS dan 107°12'002" BT. Curug Ngebul
Sindangjaya berada pada ketinggian 2400 mdpl. Titik Rawan
Bencana yaitu terdapat pada sepanjang aliran sungai yang berpotensi
air sungai naik dan karenan daerah di sekitar Curug Ngebul adalah
patahan maka potensi bencana yang ada yaitu terjadinya gempa.
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di kawasan Curug ngebul yaitu,
trekking, berenang, fotografi, sightseeing, hammocking dan camping.
Curug Ngebul Sindangjaya berada di kawasan hutan lindung yang
dikelola oleh Perum perhutani KPH Bandung Barat. Kondisi alam yang
masih alami, dan air yang mengalir dari curug tersebut masih sangat
jernih menjadikan daya tarik wisata Curug Ngebul Sindangjaya cocok
untuk wisatawan yang tertarik dengan wisata alam dan petualangan.
Vegetasi di kawasan Curug Ngebul Sindangjaya masih sangat alami
dan ditumbuhi oleh berbagai macam tanaman, yaitu tanaman kopi,
pohon karet, pohon pinus, pohon jati dan tanaman produksi lainnya.
Gambar 3.23
Curug Ngebul Sindangjaya
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 42
Visabilitas kawasan terbilang cukup tidak terhalang karena melewati pemukiman penduduk dan
ladang penduduk. Kualitas lingkungan dari Curug Curug Ngebul Sindangjaya masih sangat alami dan
tidak banyak sampah yang terdapat di kawasan. Bentang alam dari kawasan Curug Ngebul Sindangjaya
masih berupa hutan dan ladang penduduk.
b. Fasilitas Wisata
Tidak ada fasilitas yang terdapat di sekitar Curug Ngebul Sindangjaya hanya ada toilet umum dan
lokasinya berada cukup jauh dari Curug Ngebul Sindangjaya. Begitupun musola dan warung yang
berada di dekat dengan Curug Malela termasuk fasilitas umum berupa parkiran motor dan mobil.
c. Aksesibilitas
Jarak dari pusat jalan raya utama menuju Curug Ngebul Sindangjaya ±2 km dengan waktu tempuh
1-2 jam. Akses menuju Curug Ngebul Sindangjaya terbilang cukup sulit. Lebar jalur trekking menuju
kawasan yaitu ± 1 meter.
Gambar 3.24
Kondisi Akses Menuju Curug Ngebul
Desa Sindangjaya
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 43
10. Curug Mangli
a. Daya Tarik Wisata
Curug Mangli berlokasi di Desa Tangsijaya dan berada pada 7° 0'484" LS dan
107°12'375" BT. Curug Mangli berada pada ketinggian 2667 mdpl. Curug Mangli
berada pada aliran sungai Cidadap dan tersambung dengan beberapa curug
yang ada di Desa Sindangjaya seperti Curug Muara Cikadu, serta Curug Supel.
Ketinggian Curug Mangli sekitar 10 meter dan bagi wisatawan yang ingin
berkunjung harus menggunakan jasa guide dengan tarif 100.000- 150.000
karena akses yang masih sulit untuk dilalui oleh wisatawan dan waktu tempuh
untuk bisa sampai ke Curug Mangli dengan berjalan kaki selama 1-2 jam.
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di kawasan Curug Mangli yaitu, trekking,
berenang, fotografi, sightseeing, hammocking dan camping.
Curug Mangli berada di kawasan hutan lindung yang dikelola oleh Perum
Perhutani KPH Bandung Barat. Kondisi alam yang masih alami, dan air yang
mengalir dari curug tersebut masih sangat jernih menjadikan daya tarik wisata
Curug Mangli cocok untuk wisatawan yang tertarik dengan wisata alam dan petualangan. Vegetasi di kawasan Curug Mangli masih sangat alami dan
ditumbuhi oleh berbagai macam tanaman, yaitu tanaman kopi, pohon karet, pohon pinus, pohon jati dan tanaman produksi lainnya. Curug Mangli tidak
satu aliran sungai dengan Curug Malela dan di tengahnya ada Gua yang disebut Gua Mangli, Curug mangli dapat ditemukan bagi pengunjung yang
akan datang ke Curug Ngebul.
Gambar 3.25
Curug Mangli
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 44
b. Fasilitas Wisata
Tidak ada fasilitas yang terdapat di sekitar Curug Mangli hanya ada toilet umum dan lokasinya berada cukup jauh
dari Curug Mangli serta musola dan warung yang berada di dekat dengan Curug Malela termasuk fasilitas umum yang
tersedia yaitu parkiran motor dan mobil.
c. Aksesibilitas
Jarak dari pusat jalan raya utama menuju Curug Mangli Sindangjaya ±4 km dengan waktu tempuh 1-2 jam. Akses
menuju Curug Mangli Sindangjaya terbilang cukup sulit. Lebar jalur trekking menuju kawasan yaitu ± 1 meter.
11. Curug Supel
a. Daya Tarik Wisata
Curug Supel berlokasi di Desa Tangsijaya dan berada pada 7° 0'545" LS dan
107°12'232" BT. Curug Supel berada pada ketinggian 2626 mdpl. Aktivitas wisata yang
dapat dilakukan di kawasan Curug Supel yaitu, trekking, berenang, fotografi, sightseeing,
hammocking, dan camping. Curug Supel berada di kawasan hutan lindung yang dikelola
oleh Perum Perhutani KPH Bandung Barat. Kondisi alam yang masih alami, dan air yang
mengalir dari curug tersebut masih sangat jernih menjadikan daya tarik wisata Curug Supel
cocok untuk wisatawan yang tertarik dengan wisata alam dan petualangan. Vegetasi di
kawasan Curug Supel masih sangat alami dan ditumbuhi oleh berbagai macam tanaman,
yaitu tanaman kopi, pohon karet, pohon pinus, pohon jati dan tanaman produksi lainnya.
Curug Supel berada satu aliran sungai dengan Curug Malela, Curug Muara Cikadu, Serta
Curug Ngebul. Curug Supel dapat dijumpai di tengah perjalan bagi pengunjung yang akan
Gambar 3.26
Curug Supel
Gambar 3.27
Aliran Sungai Curug Supel
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 45
berkunjung ke Curug Ngebul Sindangjaya. Curug supel hanya dapat dilihat dari atas curug karena belum terdapat akses menuju bawah Curug Supel. Curug
Supel memiliki ketinggian ±10 m.
b. Fasilitas Wisata
Tidak ada fasilitas yang terdapat di sekitar Curug Supel hanya ada toilet umum dan lokasinya
berada cukup jauh dari Curug Supel serta Mushola dan warung yang berada di dekat dengan
Curug Malela serta fasilitas umum yang terdapat yaitu parkiran motor dan mobil.
c. Aksesibilitas
Jarak dari pusat jalan raya utama menuju Curug supel Sindangjaya ±4 km dengan waktu tempuh
1-2 jam. Akses menuju Curug Supel terbilang cukup sulit. Lebar jalur trekking menuju kawasan
yaitu ± 1 meter.
12. Curug Muara Cikadu
a. Daya Tarik Wisata
Curug Muara Cikadu adalah Curug terakhir yang dijumpai sebelum Curug Ngebul. Curug Muara
Cikadu berada pada satu aliran Sungai dengan Curug Malela, Curug Supel dan Curug Ngebul. Tinggi
Curug Muara Cikadu kurang lebih 5 meter dan terdapat hamparan batuan yang dapat digunakan bagi
pengunjung yang ingin bersistirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Curug Ngebul Sindangjaya.
Curug Muara Cikadu berlokasi di Desa Tangsijaya dan berada pada 7° 0'570" LS dan 107°12'102" BT.
Curug Muara Cikadu berada pada ketinggian 2.508 mdpl. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di
kawasan Curug Muara Cikadu yaitu, trekking, berenang, fotografi, sightseeing, hammocking, dan
camping. Curug Muara Cikadu berada di kawasan hutan lindung yang dikelola oleh Perum Perhutani
KPH Bandung Barat. Kondisi alam yang masih alami, dan air yang mengalir dari curug tersebut masih Gambar 3.28
Curug Muara Cikadu
Gambar 3.27
Aliran Sungai Curug Supel
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 46
sangat jernih menjadikan daya tarik wisata Curug Muara Cikadu cocok untuk wisatawan yang tertarik dengan wisata alam dan petualangan. Vegetasi di
kawasan Curug Muara Cikadu masih sangat alami dan ditumbuhi oleh berbagai macam tanaman, yaitu tanaman kopi, pohon karet, pohon pinus, pohon
jati dan tanaman produksi lainnya.
b. Fasilitas Wisata
Tidak ada fasilitas yang terdapat di sekitar Curug Muara Cikadu hanya ada
toilet umum dan lokasinya berada cukup jauh dari Curug Muara Cikadu serta
musola dan warung yang berada di dekat dengan Curug Muara Cikadu termasuk
fasilitas umum yang tersedia yaitu parkiran motor dan mobil.
c. Aksesibilitas
Jarak dari pusat jalan raya utama menuju Curug Muara Cikadu ±4 km dengan
waktu tempuh 1-2 jam. Akses menuju Curug Muara Cikadu terbilang cukup sulit.
Lebar jalur trekking menuju kawasan yaitu ± 1 meter.
Gambar 3.29
Kondisi Akses Menuju Curug Muara Cikadu
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 47
Gambar 3.30
Sebaran Daya Tarik Wisata di Kecamatan Gununghalu
Sumber : Hasil Ploting Lapangan 2017
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 48
C. Kekayaan Flora dan Fauna
Selain daya tarik alam yang masih alami Kecamatan Gununghalu juga memiliki kekayaan flora dan fauna.
Flora endemik yang banyak ditemukan di Kecamatan Gununghalu yaitu anggrek hutan, tanaman ini adalah salah
satu tanaman dari genus Orchidaceae (anggrek) yang jarang terrestrially, epifit kasar yang hidup pada batang
pohon, berbunga banyak, lebih pendek dari pada daun, seperti wol. Keberadaan anggrek hutan banyak
ditemukan di kawasan Curug Cilingga Payung dan hutan yang mengelilingi Situ Rancanbolang. Berdasarkan data
dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan dari Perum Perhutani, di Kecamatan Gununghalu juga terdapat
Surili dan Lutung Jawa. Surili merupakan hewan yang terancam punah dan dilindungi oleh pemerintah dan
tercantum dalam PP No.7 Tahun 1999. Begitu pula dengan Lutung Jawa, habitat banyaknya tercatat di Ranca
Upas karena secara geografis berdekatan dengan kawasan Ciwidey, wisatawan tidak jarang suka melihat Lutung
Jawa bila sedang masuk ke hutan di Kecamatan Gununghalu.
D. Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang tersedia di Kecamatan Gununghalu seperti puskesmas, pom bensin. Lokasi dari puskesmas dan pom bensin berada di ibukota Kecamatan
Gununghalu. Puskesmas DTP Gununghalu berlokasi di Jln. Raya Gununghalu No. 49, Desa Sirnajaya. Puskesmas DTP Gununghalu dibantu oleh puskesmas pembantu
yang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Gununghalu. Puskesmas-puskesmas pembantu tersebut yaitu:
1. Puskesmas Pembantu Cilangari.
2. Pusksmas Pembantu Bunijaya.
3. Puskesmas Pembantu Tamanjaya.
4. Puskesmas Pembantu Sukasari.
5. Puskesmas Pembantu Celak.
Gambar 3.31
Anggrek Hutan
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 49
Fasilitas pengisian bahan bakar yang tersedia Kecsamatan Gununghalu yaitu berupa pertamini yang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Gununghalu.
Sedangkan pusat pengisian bahan bakar masih dalam tahap pembangunan yang berlokasi di Jalan Raya Gununghalu.
Fasilitas umum lainnya yaitu bank dan atm. Bank yang tersedia di Kecamatan Gununghalu yaitu Bank BRI dan berlokasi di ibukota kecamatan. Jumlah atm
yang tersedia yaitu berjumlah dua, pertama berlokasi di ibukota kecamatan dan satu lagi berlokasi di Desa Celak.
Jaringan listrik PLN sudah terdistribusi dengan baik ke seluruh desa yang berada di Kecamatan Gununghalu, namun beberapa warga lebih memilih untuk
menggunakan turbin yang digerakkan oleh aliran sungai karena daya yang diberikan lebih besar dibandingkan dengan daya yang diberikan oleh PLN.
Kecamatan Gununghalu belum memiliki fasilitas akomodasi yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk menginap. Fasilitas penginapan masih terpusat di
Kecamatan Cidadap dan Kecamatan Padalarang. Berdasarkan Data dari BPS, Kecamatan Gununghalu dalam angka 2016 fasilitas lain yaitu warung nasi berjumlah
18 dan restoran berjumlah 1. Jam buka warung nasi tersebut yaitu dari pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 17.00. Sedangkan restoran tersebut buka pukul
08.00 pagi hingga pukul 08.00 malam.
E. Aksesibilitas Umum
Akses dari Bandung menuju Kecamatan Gununghalu terdapat beberapa alternatif yaitu:
1. Dari terminal Ciroyom, Bandung: Naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya yang ditempuh dalam waktu sekitar 3 hingga 4 jam.
2. Dari terminal Leuwi Panjang, Bandung: naik angkot jurusan Cimahi atau Cililin, dari Cililin lanjutkan dengan Angkot jurusan Gununghalu (turun di depan mini
market alfamart – Gununghalu) kemudian naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya. Atau langsung saja dari Cililin naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
3. Dari Tol Padalarang, Kabupaten Bandung Barat: naik angkot jurusan Cimahi, turun di Cimareme dan lanjutkan naik angkot jurusan Cililin atau langsung saja
dari Cimareme naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
4. Dari terminal Cileunyi, Kabupaten Bandung: Naik Bis Jurusan Cileunyi – Cililin kemudian dari Cililin lanjutkan dengan naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya)
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 50
Tarif transportasi dari Bandung menuju Cililin yaitu Rp 35.000,00 sedangkan dari terminal Cililin menuju Desa Bunijaya, Kecamatan Gununghalu menggunakan
elf dengan tarif Rp 8.000,00. Sedangkan tarif transportasi dari Gununghalu menuju Ciwidey yaitu Rp 15.000,00.
F. Toko Cinderamata
Secara khusus Kecamatan Gununghalu belum memiliki toko Cinderamata yang menjual khusus kerajinan khas
Kecamatan Gununghalu. Namun bukan berarti Kecamatan Gununghalu tidak memiliki kerajinan tangan khas yang dapat
menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung. Walaupun tidak memiliki kekhasan secara khusus, warga Kecamatan
Gununghalu dapat diberikan pelatihan membuat kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis. Terdapat beberapa
potensi yang dapat menjadi ciri khas dari Kecamatan Gununghalu, yaitu pengrajin golok, pengrajin perkakas rumah tangga
yang berbahan dasar dari anyaman, kemudian banyaknya kebun kopi dapat berpotensi menjadikan Kecamatan
Gununghalu memiliki brand kopi sendiri bila warga Kecamatan Gununghalu sudah dapat mengolah kopi tersebut sehingga
memiliki nilai ekonomi.
G. Kondisi Sosial Ekonomi
Kualitas sumber daya manusia sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah. Demikian pula
dengan beragamnya kegiatan perekonomian yang bergerak, sangat tergantung pada sumber daya yang tersedia. Salah
satu indikator yang biasa dipakai dalam melihat atau menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah laju
pertumbuhan angkatan kerja yang terserap di lapangan pekerjaan. Tingginya angkatan kerja di suatu daerah secara
langsung dapat menggerakkan perekonomian daerah tersebut. Hal sebaliknya dapat mengakibatkan timbulnya masalah
sosial. Gambaran kondisi ketenagakerjaan seperti persentase angkatan kerja yang bekerja, dan distribusi lapangan pekerjaan sangat berguna dalam melihat prospek
ekonomi suatu daerah. II-
Gambar 3.32
Tanaman Kopi
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 51
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat apakah benar-benar digerakkan oleh produksi yang melibatkan tenaga kerja daerah atau karena pengaruh faktor lain.
Banyaknya penduduk yang bekerja akan berdampak pada peningkatan kemampuan daya beli. Peningkatan pendapatan uang penduduk sangat menentukan
pemenuhan kebutuhan hidup yang lengkap.
Penduduk Kabupaten Bandung Barat bisa dikatakan masih bercorak pertanian. Hal ini dapat terlihat dari komposisi penduduk yang bekerja menurut lapangan
pekerjaan. Menurut data IPM 2012 penduduk Kabupaten Bandung Barat yang bekerja tersebar diberbagai lapangan pekerjaan, dari 577.628 penduduk yang
bekerja, 27,18% bekerja di sektor pertanian, 18,26% bekerja di sektor perdagangan, 6,66% di sektor perdagangan, 13,44% di sektor jasa dan sisanya tersebar di
sektor lainnya. Proporsi ini menunjukan bahwa Kabupaten Bandung Barat masih bercorak pertanian, namun terlihat sektor perdagangan dan industri sudah dapat
mulai diperhitungkan, kemungkinan hal ini sebagai pertanda bahwa transformasi mata pencaharian akan segera terjadi dari sektor pertanian ke sektor industri.
Transformasi mata pancaharian adalah bergeraknya dominasi mata pencaharian dari sektor pertanian ke sektor industi kemudian berlanjut ke sektor perdagangan
dan berakhir di sektor jasa.
Jika memperhatikan rencana pengembangan kawasan pariwisata dan destinasi pariwisata baru di Kabupaten Bandung Barat, diperkirakan sektor jasa akan
mengalami penambahan yang signifikan. Terkait dengan rencana pengembangan kawasan pariwisata di Kabupaten Bandung Barat, perlu dilakukan kajian lebih
lanjut untuk meminimalisasi dampak negatif pengembangan kawasan pariwisata dan memaksimalkan keuntungan sebesar-besarnya bagi kemajuan masyarakat di
Kabupaten Bandung Barat. penduduk yang bekerja sebagian besar adalah buruh/ karyawan (38,44%), kemudian disusul pekerja bebas dan tidak dibayar (29,44%),
berusaha sendiri (21,59%), dan berusaha dibantu buruh tetap dan tidak tetap (10,53%). Tingginya persentase buruh/ karyawan dan pekerja bebas bila dihubungkan
dengan sektor yang dominan, yaitu pertanian tentu akan menimbulkan kekhawatiran tersendiri, karena diketahui bahwa tingkat upah buruh dan pekerja bebas di
sektor pertanian sangat rendah. Latar belakang sosial dan ekonomi secara langsung berkontribusi terhadap terjadinya pergeseran pola pengeluaran rumah tangga.
Sementara itu, berdasarkan teori ekonomi pergeseran komposisi atau pola pengeluaran tersebut terjadi karena elastisitas permintaan terhadap makanan pada
umumnya rendah, sementara elastisitas permintaan terhadap barang bukan makanan pada umumnya tinggi.
Top Related